Academic literature on the topic 'Deteksi objek'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Deteksi objek.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Deteksi objek"

1

Setiyani, Atyka, Maison Maison, and Samratul Fuady. "Perancangan Sistem Deteksi Objek Bola dengan Metode Coloring HSV Berbasis VB.Net untuk Robot Sepak Bola Beroda." Jurnal Engineering 4, no. 2 (2022): 67–73. http://dx.doi.org/10.22437/jurnalengineering.v4i2.19835.

Full text
Abstract:
Metode coloring HSV merupakan cara untuk memfilter warna obyek yang di deteksi dengan warna yang lain berdasarkan lingkup warna hue, saturation, dan value. Metode ini relatif sederhana dengan waktu pemrosesan yang cepat sehingga sangat cocok untuk diterapkan pada robot sepak bola untuk sistem deteksi objek, dalam hal ini adalah deteksi objek bola berwarna orange. Tujuan dari penelitian ini ialah merancang sistem pendeteksi objek bola menggunakan metode coloring HSV dan mengetahui performa sistem dalam mendeteksi objek bola dengan tingkat akurasi deteksi warna orange. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sistem yang dibangun dapat mendeteksi objek dengan intensitas cahaya diatas 316 dan jarak objek dibawah 250 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nurcipto, Dedi. "Deteksi Objek Tangan Robotik." Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer 9, no. 1 (2020): 92. http://dx.doi.org/10.36055/setrum.v9i1.8069.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Saubari, Nahdi, Mukhaimy Gazali, and Rudy Ansari. "Metode HLF untuk Deteksi Objek Terapung pada Permukaan Sungai Martapura." JISKA (Jurnal Informatika Sunan Kalijaga) 4, no. 2 (2019): 43. http://dx.doi.org/10.14421/jiska.2019.42-06.

Full text
Abstract:
Haar Like Feature (HLF) merupakan metode deteksi objek terbaru yang dapat menghasilkan kualitas visual yang lebih baik. Bila dibandingkan dengan metode deteksi objek lainnya, HLF cenderung lebih sering digunakan untuk mendeteksi wajah manusia, dan baru beberapa kali digunakan untuk deteksi objek bergerak. Objek pada permukaan sungai memiliki kecenderungan mengapung, bergerak, rata-rata berupa transportasi air maupun objek lainnya seperti sampah yang dapat mengganggu perairan sungai. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode HLF untuk deteksi objek terapung pada permukaan sungai Martapura dengan menggunakan dua kamera yang memiliki kualitas hasil citra yang berbeda. Objek terapung yang terdeteksi dapat menjadi data yang berguna untuk menjaga keamanan perairan sungai. Citra pertama diambil menggunakan kamera smartphone, spesifikasi 16 Megapixel, sedangkan citra kedua menggunakan kamera mirrorless, spesifikasi 24 Megapixel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deteksi objek terapung dengan menggunakan kamera smartphone, memiliki persentase keberhasilan 0%. Deteksi objek dengan menggunakan kamera mirrorlesss memiliki keberhasilan 65,5%. Kualitas hasil pixel pada citra sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan metode HLF untuk deteksi objek terapung pada sungai Martapura.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hapsari, Dewi Anggraini Puspa, Widya Khafa Nofa, and Sugeng Santoso. "Analisis Performa Deteksi Objek Bergerak pada Algoritma Background Subtraction dan Algoritma Frame Difference." ICIT Journal 8, no. 1 (2022): 98–107. http://dx.doi.org/10.33050/icit.v8i1.2177.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa dari dua buah algoritma deteksi objek, yaitu algoritma background subtraction dan algoritma frame difference. Performa yang dibandingkan dari kedua algoritma ini adalah hasil akurasi deteksi objek dan waktu pemrosesan. Data diambil dari hasil akuisisi video kamera pengawasan. Langkah penelitian diawali dengan melakukan akuisisi video kemudian memecah menjadi frame sequential dan selanjutnya dilakukan deteksi objek pergerakan kamera. Hasil dari deteksi objek berupa sebuah foreground mask untuk masing-masing frame sequential. Dari analisis pengujian didapatkan untuk performa berdasarkan akurasi deteksi objek dan waktu pemrosesan dari dataset yang diambil menunjukkan jika algoritma frame difference lebih unggul dibandingkan algoritma background subtraction.
 Kata Kunci— Deteksi Objek Bergerak, Algoritma Background Subtraction, Algoritma Frame Difference
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Tiyar, Ridho Iman, and Dhomas Hatta Fudholi. "Kajian Pengaruh Dataset dan Bias Dataset terhadap Performa Akurasi Deteksi Objek." Petir 14, no. 2 (2021): 258–68. http://dx.doi.org/10.33322/petir.v14i2.1350.

Full text
Abstract:
Deteksi objek merupakan kemampuan sistem yang dapat mengenali objek tertentu yang berada dalam suatu gambar atau video. Dalam proses deteksi objek, sistem bisa memberikan hasil yang tidak sesuai atau tidak dapat mendeteksi suatu objek yang disebabkan oleh dataset yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses pembuatan dataset dan bias yang muncul. Pencarian dan analisis dilakukan terhadap literatur yang berkaitan dengan dataset deteksi objek. Proses pencarian literatur dilakukan pada Google Scholar, Science Direct, dan DSpace Repository dengan memasukkan kata kunci utama “data centric”, “object detection dataset”, dan “dataset bias”. Hasil analisis literatur meliputi dataset dan bias dataset. Pada penelitian sebelumnya terdapat kekurangan seperti belum adanya peningkatan performa sistem deteksi objek melalui pengoptimalan dataset. Dari kajian literatur, pembuatan dataset yang baik dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan kondisi pengambilan gambar saat pengumpulan data dan pengujian di lapangan. Selain itu, untuk dapat menambah kemampuan generalisasi sistem dengan cara menambahkan variasi gambar dalam dataset melalui teknik augmentasi. Selanjutnya, dalam proses pembuatan dataset pasti akan selalu ada bias dalam data sehingga mempengaruhi kemampuan deteksi objek. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan sistem deteksi objek, data memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap performa akurasi deteksi objek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Herwandi, Aditya, Alfian Aditya Ramadhan, Nova Teguh Sunggono, and Ferawati Ferawati. "Analisis Kinerja ESP32-CAM Dalam Mendeteksi Objek." bit-Tech 7, no. 3 (2025): 1014–21. https://doi.org/10.32877/bt.v7i3.2296.

Full text
Abstract:
Deteksi objek merupakan salah satu komponen kunci dalam sistem visi komputer yang banyak digunakan pada berbagai aplikasi seperti pengawasan, otomasi, dan sistem berbasis Internet of Things (IoT). Namun, penerapan algoritma deteksi berbasis deep learning umumnya memerlukan sumber daya komputasi tinggi yang tidak sesuai untuk perangkat berbiaya rendah seperti ESP32-CAM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja ESP32-CAM dalam mendeteksi objek menggunakan algoritma YOLOv3, serta mengkaji pengaruh berbagai kondisi lingkungan terhadap hasil deteksi. Studi ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan lima skenario pengujian yang mencakup variabel pencahayaan (siang dan malam), gerakan kamera (bergerak dan tidak bergerak), resolusi gambar (800×600 dan 1280×1024 piksel), serta ukuran objek (kecil, sedang, dan besar). Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat akurasi deteksi, waktu pemrosesan per frame, serta kejernihan citra pada masing-masing skenario. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ESP32-CAM mampu mendeteksi objek dengan akurasi tertinggi sebesar 73% pada kondisi siang hari dengan pencahayaan optimal dan kamera statis. Akurasi menurun secara signifikan dalam kondisi gelap, saat kamera bergerak, serta ketika objek berukuran kecil. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan deteksi sangat dipengaruhi oleh pengaturan lingkungan dan karakteristik objek. Meskipun ESP32-CAM memiliki keterbatasan dalam daya komputasi dan memori, hasil penelitian ini membuktikan bahwa perangkat ini tetap layak digunakan untuk sistem deteksi objek sederhana dalam lingkungan terkendali. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam pengembangan sistem deteksi visual berbasis perangkat ringan, dan menawarkan rekomendasi teknis untuk meningkatkan performa melalui pengaturan lingkungan dan pemilihan parameter yang tepat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Anzari, Yandi, Fitra Novriadi, Noni Rahmawati, Rizky Nurman Aktan, Fattachul Huda Aminuddin, and Teuku Djauhari. "DETEKSI OBJEK REAL TIME DENGAN YOLOV4-TINY DAN ANTARMUKA GRAFIS MENGGUNAKAN OPENCV PYTHON." SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah 3, no. 6 (2024): 2711–27. http://dx.doi.org/10.55681/sentri.v3i6.2893.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menggambarkan implementasi integrasi model deteksi objek YOLOv4-tiny ke dalam sistem pendeteksian objek real-time yang dilengkapi dengan antarmuka grafis pengguna menggunakan OpenCV. YOLOv4-tiny dipilih untuk efisiensi deteksi objek dalam setiap frame kamera, sementara antarmuka pengguna memungkinkan interaksi melalui tombol-tombol yang dapat diaktifkan atau dinonaktifkan. Metode ini dirancang untuk memberikan solusi yang mudah digunakan untuk mendeteksi dan memvisualisasikan objek-objek dalam waktu nyata, sambil memberikan kontrol jenis objek kepada pengguna. Inisialisasi model YOLOv4-tiny, pengelolaan antarmuka pengguna dengan tombol-tombol, dan proses deteksi objek diintegrasikan dengan harmonis. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem ini dapat mendeteksi dan menampilkan objek-objek sesuai dengan preferensi tombol yang diaktifkan oleh pengguna, memberikan pengalaman interaktif dan informatif. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan sistem deteksi objek real-time yang mudah dioperasikan dan dapat diadaptasi untuk berbagai keperluan aplikasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rasjid, Azka Avicenna, Basuki Rahmat, and Andreas Nugroho Sihananto. "Implementasi YOLOv8 Pada Robot Deteksi Objek." Journal of Technology and System Information 1, no. 3 (2024): 9. http://dx.doi.org/10.47134/jtsi.v1i3.2969.

Full text
Abstract:
Pendeteksian objek merupakan salah satu tantangan utama dalam pengembangan robotika, khususnya untuk aplikasi yang membutuhkan identifikasi berbagai objek dalam lingkungan yang beragam. Penelitian ini ditujukan untuk implementasi YOLOv8 pada Robot Deteksi Objek. Metode penelitian mencakup pelatihan YOLOv8 menggunakan dataset yang terdiri dari 150 gambar untuk setiap kelas objek. Kinerja model dievaluasi berdasarkan metrik presisi (P), recall (R), mean Average Precision (mAP) pada threshold 50% (mAP50), dan mAP50-95. YOLOv8 bertujuan untuk mendeteksi objek dengan 7 sampel kelas objek yaitu: botol, kursi, manusia, pot, galon, tong sampah, dan ember. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model YOLOv8 memberikan kinerja yang sangat baik dengan presisi dan recall mendekati 1 untuk semua kelas objek. Secara khusus, kursi, manusia, dan tong sampah mencapai nilai P dan R sebesar 0.994 atau lebih, dengan mAP50-95 masing-masing sebesar 0.891, 0.874, dan 0.894. Botol dan ember juga menunjukkan hasil yang baik dengan mAP50-95 masing-masing sebesar 0.857 dan 0.905. Sementara itu, galon dan pot masing-masing memiliki mAP50-95 sebesar 0.908 dan 0.705.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sugandi, Budi. "Studi Komparasi Deteksi dan Pelacakan Objek Menggunakan Filter Warna." Journal of Applied Sciences, Electrical Engineering and Computer Technology 1, no. 1 (2020): 12–17. http://dx.doi.org/10.30871/aseect.v1i1.1942.

Full text
Abstract:
Dalam artikel ini dibahas tentang studi komparasi deteksi dan pelacakan(tracking) objek menggunakan filter warna. Filter warna yang digunakan adalah filter warna RGB, HSL dan YCbCr. Proses pelacakan diawali dengan proses pengambilan citra dengan kamera secara real time. Proses kedua adalah proses deteksi menggunakan salah satu filter warna. Pada proses ini, objek dipisahkan dari latarnya menggunakan nilai ambang (threshold) pada tiap komponen filter. Sehingga object dengan warna tertentu saja yang terdeteksi. Proses selanjutnya adalah proses pelacakan oleh tiap filter warna. Komparasi dilakukan dengan menganalisa hasil deteksi dan pelacakan tiap filter warna.. Hasil eksperimen menunjukkan urutan akurasi deteksi objek dengan filter warna adalah HSL, YCbCr dan RGB dengan error rata-rata 7%, 9% dan 10%. Sementara untuk akurasi pelacakan objek dengan filter warna adalah HSL, YCbCr dan RGB dengan error rata-rata 11%, 13% dan 22%. Nilai maksimum error baik untuk deteksi maupun pelacakan terjadi pada objek dengan warna yang mirip dengan warna latar. Ini terjadi pada filter warna RGB
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Anggara Trisna Nugraha and Elmi Hidayana. "Object Detection of Track Using YOLO Method in Fast Unmanned Vessel Application." Jurnal Teknologi Maritim 7, no. 1 (2024): 52–62. http://dx.doi.org/10.35991/jtm.v7i1.10.

Full text
Abstract:
Metode YOLO (You Only Look Once) digunakan dalam pembacaan lintasan buoy melalui webcam, sebuah pendekatan deteksi objek berbasis deep learning yang unggul dalam kecepatan dan presisi. Dalam deteksi lintasan, citra digital diambil melalui kamera atau dataset dan diubah menjadi format matriks piksel yang dapat diterima oleh model CNN. Jaringan CNN kemudian mengekstraksi fitur dari citra untuk deteksi buoy merah dan hijau melalui operasi konvolusi, pooling, dan aktivasi. Sistem menggunakan pengklasifikasi objek yang dianalisis di berbagai lokasi dan skala pada gambar, dilanjutkan dengan post-processing untuk menyaring kotak pembatas dan menghilangkan deteksi ganda. Dengan webcam yang memiliki akses baik, tingkat akurasi pendeteksian buoy mencapai hampir 100%, terutama ketika buoy ditempatkan dekat dengan perangkat. Pengguna mendapatkan informasi real-time tentang objek-objek terdeteksi melalui tampilan webcam dengan menampilkan kotak pembatas pada objek tersebut. Metode YOLO berhasil mendeteksi buoy dengan akurasi sesuai dengan hasil dari proses pelatihan, mencapai rata-rata 41,42%. Sistem ini menunjukkan ketepatan dalam deteksi objek lintasan, memberikan kemampuan yang baik bahkan ketika webcam digunakan selama proses pelatihan dan labeling objek menggunakan metode YOLO.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Deteksi objek"

1

Kalderon, John. "Spelaren som detektiv." Thesis, Högskolan i Skövde, Institutionen för informationsteknologi, 2017. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:his:diva-13902.

Full text
Abstract:
Environmental storytelling är något som kan verka enkelt men är mycket komplext. Det är något som låter spelaren, likt en detektiv, undersöka ledtrådar och dra slutsatser ifrån dessa. För att förstå detta i grunden krävdes kunskap inom berättande och teori om uppbyggande av narrativ. Detta följdes sedan av kunskap inom mise-en-scéne, environmental storytelling och människors tolkning och deras sammankopplande av de bitar de har framför sig. Det sista var information om hur objekt uppfattas genom inbjudande till handling tillsammans med form. Dessa teorier appliceras sedan på objekt för att skapa ett visuellt berättat narrativ i en spelmiljö. Tillsammans med en kvalitativ intervju som kvantifierades för resultat fick undersökningen resultat. Den visade på att korrekt designade objekt med specifika fysiska tecken var relativt framgångsrika på att förmedla ett specifikt, skrivet narrativ, bildat av fyra separata händelseenheter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Deteksi objek"

1

Suryadiputra Liawatimena, Edi Abdurahman, Agung Trisetyarso, and Antoni Wibowo. "Deteksi Objek dan Pengukuran Panjang serta Berat Ikan Menggunakan YOLOv3-ResNet18." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c554.

Full text
Abstract:
Upaya menjaga kelestarian usaha perikanan tangkap terutama yang menghasilkan devisa, yaitu ikan tuna, tongkol dan cakalang, perlu dilakukan untuk menghindari kondisi overfishing yang akan berakibat pada kepunahan. Kontribusi penelitian dan novelti yang dicapai adalah percepatan pada proses yang terdapat pada algoritma Maxpool. Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat mengenali empat jenis ikan dalam penelitian, yaitu cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Euthynnus affinis), lemadang (Coryphaena hippurus), dan cumi-cumi (Loligo chinensis), serta mendeteksi panjang ikan dan bobotnya dengan menggunakan kamera yang sebelumnya diukur dan ditimbang secara manual dengan latar belakang berbeda-beda dan jarak yang statis. Penelitian juga melakukan modifikasi maxpool layer sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Model yang dilatih dapat melakukan pendeteksian obyek dengan tingkat akurasi 89,55%. Penelitian menghasilkan eror estimasi panjang sebesar 2,59% dan berat sebesar 15,67%, serta percepatan maxpool 221,01 ms (27,99%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Deteksi objek"

1

Nabila, Deeva. "DETEKSI OBJEK BAYANGAN KENDARAAN MENGGUNAKAN FASTER R-CNN." In SEMINAR NASIONAL FISIKA 2016 UNJ. PRODI Pendidikan Fisika dan Fisika UNJ, 2024. http://dx.doi.org/10.21009/03.1201.fa04.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!