Siga este enlace para ver otros tipos de publicaciones sobre el tema: Lidi.

Artículos de revistas sobre el tema "Lidi"

Crea una cita precisa en los estilos APA, MLA, Chicago, Harvard y otros

Elija tipo de fuente:

Consulte los 50 mejores artículos de revistas para su investigación sobre el tema "Lidi".

Junto a cada fuente en la lista de referencias hay un botón "Agregar a la bibliografía". Pulsa este botón, y generaremos automáticamente la referencia bibliográfica para la obra elegida en el estilo de cita que necesites: APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

También puede descargar el texto completo de la publicación académica en formato pdf y leer en línea su resumen siempre que esté disponible en los metadatos.

Explore artículos de revistas sobre una amplia variedad de disciplinas y organice su bibliografía correctamente.

1

Warto, Warto y Agus Sriyanto. "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Lidi Kelapa Di Desa Grogolpenatus Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen". Solidaritas: Jurnal Pengabdian 1, n.º 1 (12 de agosto de 2021): 55–65. http://dx.doi.org/10.24090/sjp.v1i1.5083.

Texto completo
Resumen
Masyarakat desa yang hidup di daerah agraris dengan musim tropis memiliki banyak potensi sumber daya alam yang melimpah. Jika bisa memanfaatkan potensi tersebut maka bisa menjadi sumber tambahan penghasilan bagi masyarakat desa. Pemberdayaan dengan system bottom-up mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses identifikasi, penemuan ide, pelaksanaan hingga evaluasi program pemberdayaan masyarakat. Dengan pelibatan secara langsung maka masyarakat merasa memiliki program dan diharapkan bisa berjalan secara berkelanjutan. Proses identifikasi sumberdaya alam yang ada di desa Grogolpenatus ditemukan limbah lidi yang banyak, namun tidak dimanfaatkan. Selanjutnya muncul ide untuk membuat berbagai kerajinan dari anyaman lidi. Program yang dilaksanakan yaitu pelatihan anyaman lidi dengan mendatangkan pemateri yang merupakan praktisi anyaman lidi. Peserta pelatihan anyaman lidi yaitu ibu-ibu PKK desa Grogolpenatus. Hasil anyaman lidi selanjutnya bisa langsung dipasarkan di obyek wisata Pantai Petanahan dan pasar Petanahan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Widiyastuti, Wahyuning. "Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Lidi Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa pada Materi Menggambar Vektor". JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA (KUDUS) 3, n.º 1 (12 de mayo de 2020): 1. http://dx.doi.org/10.21043/jpm.v3i1.7263.

Texto completo
Resumen
<p class="06IsiAbstrak">Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan alat peraga lidi dan motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika. Subyek penelitian adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Kudus yang berjumlah 72 orang dan terbagi dalam dua kelompok penelitian. Kedua kelompok mengalami perlakuan yang sama secara bergantian. Metode penelitian yang digunakan adalah counter balance. Teknik pengumpulan data hasil belajar dilakukan melalui pretest dan postest. Sedangkan pengumpulan data motivasi dilakukan melalui teknik angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga lidi dan siswa yang diajar dengan tanpa menggunakan alat peraga lidi dengan nilai F = 12,434 untuk Kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga lidi mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dengan nilai F = 61,678 untuk Hasil belajar yang lebih baik ditunjukkan oleh kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan alat peraga lidi dan tanpa penggunaan alat peraga lidi dengan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Hasil ini diperlihatkan oleh nilai F = 0,103 untuk Beda rata – rata pre test dan post test antara kelompok yang menggunakan alat peraga lidi dan kelompok yang lain adalah 57,917. Pada kelompok yang menggunakan alat peraga lidi dengan motivasi rendah menunjukkan bahwa alat peraga lidi dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga lidi terbukti efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi menggambar vektor dimensi tiga.</p>
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Widi, K. A., N. Sudiasa, W. Sujana y F. Qadhafi. "Analisa Pengaruh Kecepatan Putaran terhadap Kualitas Produk Pada Mesin Three In One". JURNAL FLYWHEEL 11, n.º 2 (25 de septiembre de 2020): 19–22. http://dx.doi.org/10.36040/flywheel.v11i2.2847.

Texto completo
Resumen
Mesin Pembuat Lidi Bambu Three in One Adalah sebuah alat mesin yang berfungsi untuk membuat lidi bambu yang produknya sebagai tusuk sate, tusuk gigi, tusuk bakso, lidi sangkar burung. Mesin pembuat lidi atau tusuk sate yang kami buat mempunyai kenggulan 3 proses sekaligus dalam pengerjaanya. Pertama yaitu proses penipisan, proses ini menipiskan bambu yang masih mempunyai ketebalan dan berbentuk balok. Kedua adalah proses perajang, prosesnya merajang menjadi belahan bambu kotak kecil-kecil. Ketiga adalah penyerutan yaitu proses dari perajangan bambu lidi yang masih berprofil kotak akan di serut menjadi profil bulat. Dalam pembuatan mesin tusuk sate memerlukam komponen besar yaitu motor sebagai penggerak, dan komponen pendukung lainya seperti besi siku sebagai kerangka, pully, rantai gir motor, roll karet , bering besi as. Bahan yang digunakan untuk membuat benda uji adalah sebuah bambu yang tua kisaran umur 2 tahun, kemudian di potong dan di belah kemudian akan dimasukkan ke mesin untuk melalui pisau penipis dilanjutkan kepisau perajang (dibelah kecil-kecil berbentuk profil kotak). Selanjutnya akan di masukkan kembali melalui pisau serut, pisau yang berbentuk kerucut sehingga akan membentuk lidi berbentuk profil bulat. Analisis data menggunakan dengan meninjau grafik yang terbentuk, data yang diperlukan berupa data kecepatan putaran (rpm) dan produk lidi, kemudian dibandingkan hasil data pengujian memakai kecepatan putaran (rpm) rendah 2000, sedang 2500, dan tinggi 3000. Pengujian menggunakan panjang produk 25cm dengan rata-rata jumlah sampel 60. Percobaan kecepatan 2000 didapatkan dari semua percobaan didapat rataan gagal produk sebanyak 3%. Percobaan kecepatan 2500 didapatkan dari semua percobaan didapat rataan gagal produk sebanyak 1,6%. Percobaan kecepatan 3000 didapatkan dari semua percobaan didapat rataan gagal produk sebanyak 9,6%.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Sugawara, M., K. Hashimoto y Z. Ota. "Involvement of prostaglandin E2, cAMP, and vasopressin in lithium-induced polyuria". American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology 254, n.º 6 (1 de junio de 1988): R863—R869. http://dx.doi.org/10.1152/ajpregu.1988.254.6.r863.

Texto completo
Resumen
The involvement of prostaglandin E2 (PGE2), adenosine 3',5'-cyclic monophosphate (cAMP), and vasopressin in lithium-induced polyuria was investigated in rats. Administration of LiCl (4 mmol/kg body wt) for 7 days induced a marked polyuria with a significant excretion of urinary PGE2. Administration of indomethacin (IND, 5 mg/kg body wt) for 4 days to lithium-induced diabetes insipidus (LiDI) rats diminished urine volume by 80% and urinary PGE2 by 85%. The in vitro data of the intact rat kidney showed that lithium stimulated arginine vasopressin (AVP)-induced PGE2 production and suggested that PGE2 suppressed cAMP synthesis in rat renal medulla. The AVP-induced PGE2 synthesis was greater and the AVP-stimulated cAMP production lower in the LiDI rat kidney in vitro. Interference of the vasopressin-associated cAMP system and the increased PGE2 synthesis in the kidney may be involved in the development of LiDI. The reduced cAMP production in the LiDI rat kidney might be partly due to the increased PGE2 synthesis. In LiDI rats plasma vasopressin increased, whereas AVP concentration in the hypothalamus and the neurohypophysis significantly decreased. It is postulated that lithium stimulates vasopressin release from the central nervous system and that elevated plasma vasopressin potentiates PGE2 production in the kidney synergistically with lithium.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Widiyawati, Evajune y Kokom Komariah. "Eksplorasi Formula dan Uji Kesukaan Mie Lidi Talas dengan Menggunakan Substitusi Tepung Talas". Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 9, n.º 2 (25 de abril de 2020): 57–61. http://dx.doi.org/10.17728/jatp.5762.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi formula untuk menghasilkan mie lidi talas yang terbaik dan menguji tingkat kesukaan produk. Mie lidi talas dibuat dengan menggunakan tepung talas dan tepung terigu sebagai bahan utamanya. Metode yang digunakan adalah menggunakan model 4D (define, design, development, disseminate). Uji validasi dilakukan oleh ahli pangan yang dilanjutkan dengan uji kesukaan oleh panelis semi terlatih dan tidak terlatih yang dilakukan pada saat pameran produk di hadapan masyarakat. Berdasarkan eksplorasi untuk menentukan formula yang tepat dalam pembuatan mie maka substitusi tepung talas yang terbaik adalah sebanyak 30%. Uji kesukaan terhadap produk mie lidi talas menunjukkan skor 3,0 yang artinya bahwa panelis menyatakan suka pada mie lidi talas dan sebanyak 88,58% dari panelist menyatakan kesukaan pada produk ini. Kesimpulannya bahwa pembuatan mie lidi talas yang terbaik telah dapat dilakukan dengan melakukan substitusi tepung talas sebagai salah satu bahan baku dan uji kesukaan produk telah berhasil dilakukan.Eksploration of Formula and Preference Test for Taro Stick Noodles using Taro Flour for Ingredient SubstitutionAbstractThis study is aimed at exploration for the best recipe of taro stick noodle and testing the consumer preference. Taro stick noodle was made with taro flour and wheat flour as basic ingredient. The model 4D (define, design, development, disseminate) was used to decide the best recipe using validation tests by experts and organoleptic tests by panelists and public. Based on the results, best recipe for the taro stick noodle product was noodle with 30% taro flour substitution. The score for preference test for taro noodle products was achieved 3,0 that was indicated that panelist preferred the noodle. The preference test by public consumers indicated 88.58% of panelists preferred taro stick noodles. As conclusion, the exploration to find the best taro stick noodle was achieved resulting the most of consumer preferred the noodle.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

V. F Pesulima, Merry. "EFEKTIVITAS PROMOSI ATRAKSI SAPU LIDI PADA PENINGKATAN WISATAWAN DI DESA MAMALA DAN MORELLA MALUKU TENGAH". Joged 4, n.º 1 (1 de diciembre de 2013): 46–52. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v4i1.527.

Texto completo
Resumen
Pengembangan potensi pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanyaperubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalamperluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, meningkatan income dan terjadinya interaksi sosial budayaantara pendatang dan penduduk setempat. Salah satu sektor di Maluku yang mendukung sumber devisa bagipemerintah Maluku adalah sektor kepariwisataan. Perencanan dan program pengembangan dan perluasaninformasi yang tepat dan penuh perhatian serius dari Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan“Efektivitas Promosi Atraksi Sapu Lidi (Pukul Manyapu) Pada Peningkatan Wisatawan di Desa Mamala danMorela, Kabupaten Maluku Tengah”.Berdasarkan masalah yang dikemukakan bisa diketahui apakah ada efektivitas promosi wisata padatingkat kunjungan wisatawan untuk menyaksikan Atraksi Sapu Lidi (Pukul Manyapu) di Desa Mamala danMorela, Kabupaten Maluku Tengah? Jumlah kunjungan wisatawan untuk menyaksikan event Atraksi SapuLidi (Pukul Manyapu) di Desa Mamala dan Morela, dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 yangmengalami peningkatan pada jumlah kunjungan wisatawan sehingga perlu adanya tambahan biaya promosi.Ini dibuktikan dari hasil analisis nilai signifikan lebih kecil 5% (lima persen).Kontribusi terbesar adanya efektivitas promosi pada kunjungan wisatawan (Y) dengan nilai thitungsebesar 6,054 dengan tingkat signifikansi 0,002 (p<0,05). Hasil analisis regresi sederhana untukmembuktikan secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi dari indikator variabel bebas yangdigunakan dalam analisis ini berdasarkan nilai Fhitung. Hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung hitung sebesar36,654 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 5% (p<0,05), makamodel regresi dengan variabel biaya promosi wisata (X) berpengaruh signifikan terhadap kunjunganwisatawan untuk menyaksikan Atraksi Sapu Lidi (Pukul Manyapu) di Desa Mamala dan Morella, KabupatenMaluku Tengah.Kata kunci: efektivitas, promosi wisata, wisatawan, Atraksi Sapu Lidi
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Ibrahim, Gusri Akhyar, Arinal Hamni y Wahyu Budiono. "Pembuatan dan Pengujian Mesin Pemotong Lidi Tusuk Sate". Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 4, n.º 4 (16 de diciembre de 2019): 421–30. http://dx.doi.org/10.30653/002.201944.207.

Texto completo
Resumen
MAKING AND TESTING OF SKEWERS CUTTING MACHINES. In Indonesia there are more than 100 types of bamboo that can be used by craftsmen, one of which is skewers. Skewers are promising commodities for business opportunities. The process of producing skewers are started from cutting down the bamboo, cutting bamboo, splitting bamboo, shriveling bamboo to become a stick skewer after that is done cutting the skewer sticks, drying sticks, polishing the sticks skewers and chopping sticks. The process of cutting a stick skewer which is done at this time is still using a simple tool, so the results are bad and the cutting time is very long. To maintain the quality of the results of a good stick skewer sticks and to increase the productivity of the stick skewers, the process of producing and testing of a skewer stick cutting machine is done. The method to produce a skewer stick cutting machine is done by designing the tool, determining the material to be used then making it. This skewer stick cutting machine is made with a press system and vertical cutting directions. From the results of testing the skewer stick cutting machine obtained that the quality of skewer cutting is good and the time required to cut is only 10 seconds. the difference is about 50 seconds faster than the hand saws used, so as to increase the productivity of the skewer sticks. The cutting machine was impelemented at home industry at Sidomulyo of South Lampung. Using the machine has increased productity and also quality of skewers.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

TIRTAWATI, SANG AYU. "PENGGUNAAN MEDIA LIDI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 1 SDN 36 CAKRANEGARA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017". MEDIA BINA ILMIAH 14, n.º 4 (7 de noviembre de 2019): 2435. http://dx.doi.org/10.33758/mbi.v14i4.354.

Texto completo
Resumen
Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan dengan media lidi kelas 1 SDN 36 Cakranegara. Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah atkan kemampuan siswa mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan apakah dengan media lidi dapat meningkatkan kemampuan siswa mengerjakan opersi hitung penjumlahan dan pengurangan. Analisis data yang digunakan dengan metode kualitatif. Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 didasarkan pada data hasil yang diperoleh pada pra siklus. Dari hasil evaluasi dan refleksi di peroleh nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah sebesar 70. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 74,34 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 78,26%. sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 94,34 dan persentase ke tuntasan klasikal sebesar 95,65%. berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini telah tercapainya seluruh indikator pembelajaran melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data di atas penggunaan media lidi pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan kelas 1SDN 36 Cakranegara Tahun Pembelajaran 2016/2017
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Sani Nasution, Zulfi Prima. "Penentuan Teknologi Tepat Guna Pemanfaatan Biomassa Kelapa Sawit untuk Pekebun Rakyat Skala UMKM di Sumatera Utara Menggunakan Pendekatan BOCR-AHP". Inovasi 17, n.º 1 (14 de mayo de 2020): 85–98. http://dx.doi.org/10.33626/inovasi.v17i1.182.

Texto completo
Resumen
Keberadaan usaha kebun kelapa sawit yang dikelola pekebun umumnya masih terbatas pada usaha penjualan tandan buah segar (TBS) dan simpan pinjam. Ketergantungan pada penjualan TBS tersebut memiliki resiko yang besar terhadap fluktuasi harga yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja usaha kebun. Pemanfaatan biomassa kelapa sawit dapat menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan bagi pekebun sawit serta mendukung ketahanan pangan dan energi masyarakat di pedesaan. Penelitian bertujuan untuk menentukan teknologi pemanfaatan biomassa kelapa sawit yang paling tepat bagi pekebun kelapa sawit dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pekebun dalam pemilihan teknologi pemanfaatan biomassa sawit. Penelitian dilakukan di 4 kabupaten di Sumatera Utara yaitu Langkat, Labuhanbatu, Batubara, dan Serdang Bedagai. Dalam penelitian ini, proses analisis hierarki (AHP) digunakan untuk menentukan teknologi pemanfaatan biomassa yang paling tepat bagi pekebun kelapa sawit. Kriteria yang digunakan adalah manfaat, peluang, risiko, dan biaya, dengan subkriteria meliputi: pendapatan, penyerapan tenaga kerja, kemudahan operasional, potensi bahan baku, potensi pasar, biaya invetsasi, biaya operasional dan pemeliharaan, risiko kegagalan operasional, risiko pasar dan risiko lingkungan. Penelitian menggunakan pendekatan survei, wawancara dan focus group discussion (FGD) dalam memperoleh data primer yang dilengkapi kuisioner. Alternatif teknologi meliputi briket arang tandan kosong sawit, pelet pelepah sawit, kerajinan lidi sawit, jamur tandan kosong sawit, gula merah sawit, pakan ternak berbasis sawit, papan sawit, dan kompos tandan kosong sawit. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Expert Choice. Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan alternatif teknologi lainnya, kerajinan lidi sawit merupakan prioritas utama sebagai teknologi paling tepat dikembangkan oleh UMKM pekebun sawit di Sumatera Utara. Hasil analisis regresi multinomial menunjukkan kerajinan lidi menjadi teknologi yang paling banyak dipilih pekebun sawit. Keputusan pekebun memilih kerajinan lidi dipengaruhi biaya investasi. Sementara hasil analisis terhadap alternatif teknologi lainnya menunjukkan bahwa peluang pekebun memilih teknologi jamur tandan kosong dipengaruhi oleh usia dan biaya investasi, sedangkan gula merah sawit dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan teknologi
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Irwan, Mahfuzi. "Pemberdayaan Perempuan Desa Pondok Melalui Kelompok Wirausaha Anyaman Lidi". Jurnal Pemberdayaan Masyarakat 8, n.º 2 (19 de diciembre de 2020): 130. http://dx.doi.org/10.37064/jpm.v8i2.8270.

Texto completo
Resumen
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan perempuan, inovasi dalam membuat kerajinan anyaman, dan faktor-faktor pendukung serta penghambat keberhasilan pemberdayaan perempuan di Desa Pondok Sei Piring. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif metode studi kasus. Sumber data yang diteliti adalah ketua kelompok wirausaha pondok, pengelola rumah kerajinan, dan pengrajin anyaman. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan pengrajin anyaman di Rumah Kerajinan Pulau Raja yaitu melakukan pelatihan, melakukan pendampingan, dan evaluasi. Inovasi yang dilakukan yaitu inovasi proses dan produk yang menghasilkan jenis anyaman dan metode pemasaran kekinian yang dapat diaplikasikan pada kerajinan anyaman. Faktor pendukungnya ialah adanya integrasi dana desa, lokasi desa dan bentuk rumah, serta pusat pelatihan perempuan. Sedangkan faktor penghambat yaitu minimnya keterlibatan warga, semakin menipisnya stok generasi penerus dan persaingan harga.</p>
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Garnasih, Raden Lestari. "PEMANFAATAN LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS". Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin 3, n.º 2 (23 de marzo de 2020): 96–102. http://dx.doi.org/10.36341/jpm.v3i2.1075.

Texto completo
Resumen
Perkebunan kelapa sawit di provinsi riau memiliki wilayah yang sangat luas di indonesia. Hal ini membuat orang sangat bergantung pada penjualan buah sawit mereka yang diolah oleh pabrik menjadi crude palm oil, sehingga, ketika harga minyak sawit domestik dan internasional turun, ini tentunya akan berdampak pada pengurangan kerugian produsen terhadap petani. Oleh karena itu petani membutuhkan sumber pendapatan lain sebagai alternatif lain untuk mempertahankan kehidupan mereka. Selama buah sawit dipanen, batang kelapa sawit dibuang atau dibakar. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, karena batang kelapa sawit dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Melalui kegiatan ini, masing-masing keluarga diharapkan dapat menghasilkan produk anyaman yang memiliki nilai ekonomi, kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Masyarakat pertama-tama diberi pemahaman tentang maksud dan tujuan kegiatan, sehingga mereka memiliki konsep / pandangan yang sama. Kegiatan selanjutnya, melatih kader dan anggota pkk, dibimbing oleh pelatih yang berkualitas. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa para ibu dapat menghasilkan lebih banyak, kualitas yang lebih baik, dan produk anyaman yang lebih cepat pada hari kedua pelatihan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Suwardi, Adi Bejo, Baihaqi Baihaqi, Zidni Ilman Navia y Syardiansah Syardiansah. "Pemberdayaan Kelompok Bungong Chirih melalui Produksi Tenun Lidi Nipah". Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 6, n.º 1 (10 de febrero de 2020): 62–71. http://dx.doi.org/10.29244/agrokreatif.6.1.62-71.

Texto completo
Resumen
Bungong Chirih group is one of the handicraft women groups in Aceh Timur District which has produced various kinds of handicrafts. The lack of equipment technology facilities and limited member's knowledge were crucial problems in producing high-quality handicraft products. The aim of this activity is to produce high-quality nipah stick weaving products. The activity was carried out for five months from April to August 2019. These activities involved 22 participants of Bungong Chirih members group. The mixed methods to develop group capacities in producing quality products were carried out including. group discussions coordination, socialization, training and mentoring. The results of group assessment after the program show that knowledge of the group members on producing various kinds of nipah stick weaving has increased. Twenty group members (90.9%) have an excellent understanding of the whole of training materials; two members (9.1%) have a moderate understanding of the training material. The 81.8% group members that participating in the training are very satisfied with the program and 18.2% are just satisfied. From the mentoring programBungong Chirih women groups are able to produce 25 units of tissue boxes, 15 units of napkins, 2 units of beverage packaging boxes, 8 units of maps, 6 pairs of hotel slippers, 8 units of female bags and 3 units of flower vases. Bungong Chirih women groups are able to develop a business plan that has been cascaded into the group annual work program.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

HADIATY, RENNY KURNIA y MAURICE KOTTELAT. "Pangio lidi, a new species of loach from eastern Borneo, Indonesia (Teleostei: Cobitidae)". Zootaxa 2171, n.º 1 (30 de julio de 2009): 65–68. http://dx.doi.org/10.11646/zootaxa.2171.1.4.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

Herlina, Elin, Dini Yuliani, Mukhtar Abdul Kader y Deden Syarifudin. "Peningkatan Produktifitas Kerajinan Lidi Berbasis Pendampingan Desain dan Pemasaran Online". JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 8, n.º 2 (8 de diciembre de 2018): 25. http://dx.doi.org/10.30999/jpkm.v8i2.269.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Scatozza Höricht, Lucia Amalia. "Dono e reciprocità: anathemata frigi e lidi in santuari greci". Bulletin de correspondance hellénique 138, n.º 1 (2014): 171–83. http://dx.doi.org/10.3406/bch.2014.8020.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Hašková, Hana y Ladislav Rabušic. "K nízké sňatečnosti v České republice". Sociální studia / Social Studies 5, n.º 2 (1 de mayo de 2008): 9–33. http://dx.doi.org/10.5817/soc2008-2-9.

Texto completo
Resumen
V 90. letech 20. století začala v České republice dramatickým způsobem klesat prvosňatečnost. Mladí lidé spolu stále častěji žijí nesezdaně, a pokud do manželství vstupují, pak sňatek odkládají do stále vyššího věku. V našem článku analyzujeme, jaké důvody vedou mladé lidi k takovému chování. Testujeme především, zdali i v Česku platí hypotéza Hoffmann-Nowotnyho, podle které je nízká sňatečnost spřažena s nízkou porodností. Naše analýzy jsou založeny na dvou rozsáhlých reprezentativních šetřeních české populace z roku 2005, která poskytují informace o tom, jakým způsobem mladí lidé vnímají trend klesající sňatečnosti, v jakých typech soužití žijí, jak hodnotí různé formy soužití a které z nich považují za ideální ve své aktuální životní situaci. Výsledky našeho výzkumu ukazují, že v současné mladé české generaci jsou pro formu vztahu mezi mužem a ženou rozhodující především úvahy rodinné. Pokud mladí muži a mladé ženy již myslí na děti, spojují je se svazkem potvrzeným sňatkem. Pokud na rodinu zatím nemyslí, představa manželství je jim vzdálena. Určitou výjimkou, jak prokázala naše výzkumná data, jsou ovšem ti, kteří již mají dítě, ale nejsou sezdáni. U nich je preference nesezdaného soužití s dítětem/dětmi relativně vysoká.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Lau, Muhammad Ismet, Afdhol Dzikri y Sandi Prasetyaningsih. "IMPLEMENTASI TEKNIK RIGGING PADA FILM ANIMASI 2 DIMENSI �GADIS SAPU LIDI�". Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 7, n.º 2 (1 de noviembre de 2016): 427–38. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v7i2.751.

Texto completo
Resumen
Proses pembuatannya film animasi 2 dimensi dengan mengimplementasikan teknik rigging yang menggunakan software Adobe AfterEffects dan plug-in Duik, memiliki tahapan lebih sedikit serta dapat mempermudah proses animating. Rigging adalah metode pemasangan kerangka terhadap suatu objek atau karakter. Saat ini, film animasi merupakan acara anak yang paling banyak ditayangkan sehingga melalui film animasi dapat membangun karakter anak-anak. Penggunaan film animasi merupakan media yang dalam proses penyampaian pesan dan moral. Metode pengujian yang digunakan berupa survey terhadap anak-anak tentang pesan dan moral didalam film animasi 2 dimensi Gadis Sapu Lidi yaitu mandiri dan gigih tidak mudah menyerah didalam kesulitan. Kata kunci: animasi 2 dimensi, pesan moral, animating, rigging, adobe after effects, plug-in duik.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Jesus, Manuela Ramos da Silva de, Sebastião de Oliveira e Silva, Daniela Garcia Silveira, Janay Almeida dos Santos-Serejo, Antonio Hélder Rodrigues Sampaio y Adonai Calbo Gimenez. "Pré-seleção de poliploides por métodos foliares em acessos de bananeira". Pesquisa Agropecuária Brasileira 51, n.º 12 (diciembre de 2016): 1957–63. http://dx.doi.org/10.1590/s0100-204x2016001200006.

Texto completo
Resumen
Resumo: O objetivo deste trabalho foi avaliar métodos foliares para pré-selecionar poliploides putativos de bananeira em trabalhos com poliploidização in vitro. A espessura foliar, estimada a partir da massa específica das matérias fresca e seca de discos foliares, e a turgescência foliar das plantas, medida diretamente nas plantas às 6h30 da manhã com o aparelho Wiltmeter, foram determinadas em mudas de bananeira diploides (Calcutta e Lidi), triploides (Grande Naine e Williams) e tetraploides (Bucanero e Calypso). A avaliação do conteúdo de DNA foi realizada por citometria de fluxo, tendo-se substituído o diploide Lidi pelo NBA, e o triploide Williams pelo Caipira. Os genótipos com maior ploidia apresentaram maior massa de matéria fresca do disco foliar. O potencial de turgescência foliar também se relacionou significativamente com a ploidia. Os genomas diploides apresentaram os menores conteúdos de DNA (0,96 pg); os triploides Grande Naine (1,48 pg) e Caipira (1,63 pg), conteúdos intermediários; e os tetraploides Calypso (1,90 pg) e Bucanero (2,26 pg), os maiores conteúdos. A massa de matéria fresca de discos foliares e a turgescência foliar das plantas, sob adequado manejo de irrigação, podem ser utilizadas para pré-selecionar tetraploides de bananeira em trabalhos de poliploidização in vitro.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Zilynská, Blanka. "Dominik Opatrný, Zachránit lidi od hříchů. Etika v teologii mistra Jana Husa". AUC HISTORIA UNIVERSITATIS CAROLINAE PRAGENSIS 59, n.º 1 (30 de enero de 2020): 193–94. http://dx.doi.org/10.14712/23365730.2019.24.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

González, Alejandro y Carlos Milito. "UNLP y la continuidad educativa a distancia como una opción pedagógica de consolidación del Derecho a la Educación". Question/Cuestión 1, junio (3 de junio de 2020): e373. http://dx.doi.org/10.24215/16696581e373.

Texto completo
Resumen
Entrevista sonora a Alejandro González, Director General de Educación a Distancia y Tecnologías de la Universidad Nacional de la Plata. Es investigador en Tecnologías Informáticas Aplicadas en Educación en el Instituto de Investigación en Informática III-LIDI de la Universidad Nacional de la Plata y coordinador en el diseño y ejecución de proyectos o programas de formación y actualización profesional y de integración de nuevas tecnologías en la educación.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
21

Iswinarti, Iswinarti y Dewi Retno Suminar. "IMPROVING CHILDREN’S PROBLEM-SOLVING SKILLS THROUGH JAVANESE TRADITIONAL GAMES". Jurnal Cakrawala Pendidikan 38, n.º 3 (31 de octubre de 2019): 578–89. http://dx.doi.org/10.21831/cp.v38i3.25331.

Texto completo
Resumen
Nowadays, most children play digital games. Digital games, despite their advantages, have gradually eroded the existence of traditional games. Although both digital and traditional games comprise the values of problem-solving learning for children, traditional games offer more benefits in terms of the embodiment of local wisdom. This study aimed at encompassing the influence of Javanese traditional games such as bekelan, congklak lidi, and selentikan on the improvement of children’s problem-solving skills. This research was done employing quasi-experimental design involving 72 school-age children ranging from 9 to 11 years old, who studied at primary schools. The subjects of this study consisted of four experimental groups. Three groups played bekelan, congklak lidi, selentikan games respectively and the other group was assigned as the control group. The treatment was done for three weeks divided into six sessions. The findings showed that there was a significant improvement between the result of the pre-test and that of the post-test for these three games. The analysis results using One Way ANOVA showed that there was a difference in the improvement of problem-solving skills among groups (F(17) = 5.032, p < .01). Due to its superiority, Javanese traditional games are potential to be an alternative media in improving children’s problem-solving skills.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
22

Gomes, Eline Waked Ferreira, Lilia Willadino, Luiza Suely Semen Martins, Sebastião de Oliveira e. Silva, Terezinha Rangel Camara y Isabelle Maria Jaqueline Meunier. "Diplóides (AA) de bananeira submetidos ao estresse salino". Pesquisa Agropecuária Brasileira 39, n.º 6 (junio de 2004): 525–31. http://dx.doi.org/10.1590/s0100-204x2004000600002.

Texto completo
Resumen
No Nordeste do Brasil a salinização dos solos é um dos fatores limitantes na produção de bananeira. Estudos quanto à tolerância à salinidade em diplóides de bananeira são importantes para programas de melhoramento genético. Esse trabalho objetivou avaliar os efeitos da salinidade utilizando variáveis químicas e de crescimento, e quantificar, mediante padrões isoenzimáticos, a diversidade genética entre seis genótipos diplóides (AA), associando-os à tolerância à salinidade. As plantas foram tratadas durante 21 dias com 0, 50 e 100 mM de NaCl, num delineamento experimental inteiramente casualizado. Os diplóides Lidi e Calcuttá apresentaram maiores reduções na área foliar e fortes sintomas de toxidez associados aos maiores acúmulos de Na+ e Cl- no limbo. Os genótipos Borneo e SNº/2 apresentaram discretos sintomas de toxidez e, como o genótipo M-53, demonstraram habilidade de evitar a translocação excessiva de Na+ e Cl- para as folhas preservando o aparelho fotossintético. Nos diplóides SNº/2 e M-53 foi detectada uma banda específica (Po-6) do sistema peroxidase, sob condições de estresse salino. Associando as características isoenzimáticas com as de crescimento, sintomatologia, análise mineral e grau de similaridade genética entre os genótipos, os dendrogramas construídos separam os genótipos mais tolerantes (SNº/2 e M-53) dos mais sensíveis (Lidi e Calcuttá).
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
23

Utomo, Budi y Muhammad Husni. "Lidi Peeling Machine Technology in Pekan Sawah Village Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat". ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 6, n.º 1 (15 de marzo de 2021): 182–87. http://dx.doi.org/10.32734/abdimastalenta.v6i1.5885.

Texto completo
Resumen
Pekan Sawah Village is located in Sei Bingei District, Langkat Regency, North Sumatra Province. This village is 75 km from the city of Medan, which can be reached using a four-wheeled vehicle in 1.5 hours with the asphalt road conditions that are quite good. The residents of Pekan Sawah Village are generally the Karo tribe, which covers 80% of the total population. In general, the population is now doing business with oil palm, rubber, and only a small portion of them still maintains land farming businesses such as corn, long beans, etc. The high number of oil palm planters, which reaches 80% of the population, causes high unemployment in this village. This is because the work to carry out maintenance to harvest is very limited. But on the other hand there is oil palm leaf midrib waste which is a result of the castration process and or the oil palm fruit harvesting process itself. This waste is now made into sticks, which are then sold per kilo to the estimator, which is increasingly expensive and the available stock is very limited, while market demand is high. However, the residents experienced problems in trying to separate the sticks from the leaves. Work is done conventionally one by one so it takes a long time. This results in low productivity of sticks in this area. The entry of the USU Community Services Implementation Team raises new hopes for the community to be able to find solutions that are faced by this community. Complaints about the production of oil palm stick broomsticks were immediately raised by the traditional leaders in Pekan Sawah Village. The USU Community Services Implementation Team immediately formed a problem-solving team. Several lecturers were involved in this activity, including providing education on the correct disposal of palm oil waste for residents. This activity is also assisted by 5 students who have been trained to take action to solve this problem. Now the people of Pekan Sawah Village can increase their lid production using this stick machine.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
24

Řezníková, Vlasta y Martin Prokop. "Case study of a psychotherapeutic programme for people with severe mental illness experience". Kontakt 21, n.º 2 (17 de junio de 2019): 222–29. http://dx.doi.org/10.32725/kont.2019.025.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
25

Gomes, Eline W. F., Lilia Willadino, Luiza S. S. Martins, Sebastião de O. e. Silva y Terezinha R. Câmara. "Variabilidade genética de genótipos de bananeira (Musa spp) submetidos ao estresse salino". Revista Brasileira de Engenharia Agrícola e Ambiental 9, n.º 2 (junio de 2005): 171–77. http://dx.doi.org/10.1590/s1415-43662005000200004.

Texto completo
Resumen
O Brasil é o segundo maior produtor mundial de bananas, sendo Pernambuco o estado que apresenta maior expansão da cultura na região do perímetro irrigado do Vale do São Francisco em cujas áreas, porém, são freqüentes os problemas de salinização do solo o que se pode tornar um fator limitante para a cultura. A utilização de cultivares tolerantes à salinidade apresenta-se como uma alternativa bastante viável; assim, identificar genótipos que se adaptem a solos salinos da Região Nordeste, é de fundamental importância para os programas de melhoramento. Este trabalho teve por finalidade utilizar marcadores moleculares, obtidos por amplificação de DNA via Reação em Cadeia polimerase (PCR) com iniciadores (primers) de RAPD, para determinar a variabilidade genética entre dez genótipos de banana (Musa spp): Pacovan, Nanicão, Caipira, FHIA18, Calcuttá, SN/2, Borneo, M-53, Microcarpa e Lidi, correlacionando-os com a tolerância ao estresse salino. Foram testados 25 primers. O iniciador D0142A07 gerou o maior número de loci polimórficos, enquanto o D0142B05 originou o menor. Em geral, o polimorfismo gerado com os marcadores de DNA mostrou que, apesar da base genética estreita, no caso das que são formadas pelo mesmo grupo genômico, os genótipos de bananeira apresentam variabilidade genética relativamente alta. As variedades que apresentaram maior tolerância ao estresse salino, como a Pacovan e SN/2, mostraram-se distantes geneticamente, quando comparadas com as mais sensíveis ao sal, como Calcuttá e Lidi.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
26

Rozi, N. F., M. Ruswiansari, A. Rachman, S. R. Wardhana y L. Istiyanto. "The Development of LIDI: A Web-Based Car Rent Marketplace Application in Sidoarjo, Indonesia". IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 462 (8 de enero de 2019): 012052. http://dx.doi.org/10.1088/1757-899x/462/1/012052.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
27

Genny Luhung Prasojo, Ahmad Hariri, Rifki Arif y Ikhwanul Qiram. "PKM : Peningkatan SDM pada Pengerajin Lidi dan Batik di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi". TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat 1, n.º 1 (30 de abril de 2021): 4–6. http://dx.doi.org/10.36526/tekiba.v1i1.1302.

Texto completo
Resumen
UMKM kerajinan Lidi dan Batik di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi adalah kelompok usaha produktif masyarakat yang menjadi ikon masyarakat Banyuwangi. Aktifitas usaha yang dilakukan selama ini masih konvensional sehingga berdampak terhadap kapasitas produksi yang belum optimal. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan IPTEK berupa inovasi seni dan manajemen usaha yang lebih baik. Kegiatan dilakukan dengan kegiatan pelatihan yang didampingi oleh narasumber yang telah berpengalaman dan memiliki jaringan yang cukup luas. Hasil dari kegiatan pengabdian yang akan dilakukan menunjukkan bahwa usaha yang telah berjalan memiliki potensi sangat bagus dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Beberapa produk inovasi juga dikembangkan meliputi aksesoris, hiasan dinding serta peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Kegiatan pendampingan ini telah membantu usaha masyarakat Pondoknongko agar dapat lebih maju dan berkembang.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
28

Ridhwan, Ridhwan, Lucky Enggraini Fitri y Sigit Indrawijaya. "Pemberdayaan Ekonomi Suku Anak Dalam (SAD) Desa Nyogan Melalui Diversifikasi Limbah Lidi Kelapa Sawit Menjadi Produk Kerajinan Tangan". Jurnal Karya Abdi Masyarakat 4, n.º 3 (1 de enero de 2021): 484–93. http://dx.doi.org/10.22437/jkam.v4i3.11567.

Texto completo
Resumen
Pemukiman SAD di dusun nyogan ini berada di pingiran aliran sungai Bahar dan di tengah-tengah perkebunan sawit masyarakat desa nyogan. Sungai bahar ini lah yang menjadi tempat sumber kehidupan SAD pada saat ini. SAD yang ada didusun Nyogan mayoritas tidak memiliki pekerjaan pasti karena tidak memiliki keahlian yang lain untuk dapat meningkatkan perekonomiannya, hampir semua SAD yang ada disana mata pencariannya adalah mencari ikan.. Berdasarkan survey dan Hasil studi pendahuluan, ditemukan ada beberapa permasalahan di kedua mitra, yaitu: Masyarakat SAD Trans Sosial didusun Nyogan saat ini hanya berfokus untuk menangkap ikan dan buruh harian lepas di perkebunan sawit bagi memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga pendapatan mereka rata-rata masih sangat rendah. Belum optimalnya kemanfaatan potensi sumber daya yang ada di lingkungan mereka seperti limbah kelapa sawit yang dikelola masyarakat SAD untuk menjadi produk yang bernilai ekonomis dan memiliki nilai seni yang tinggi, Belum adanya transfer IPTEK kepada masyarakat SAD untuk memanfaatkan sumber potensi alam yang ada di sekitar mereka dengan memanfaatkan potensi limbah lidi kelapa sawit untuk menjadi kerajinaan tangan yang memiliki nilai ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat SAD serta cara memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan. Kegiatan pengabdian Pengabdian IPTEK yang akan diberikan adalah 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat SAD Desa Nyogan, mengenai pengelolahan potensi sumber daya yang dimiliki untuk memperbaiki perekonomian mereka, 2) Peningkatan pengetahuan masyarakat SAD Desa Nyogan tentang manfaat limbah kelapa sawit menjadi produk yang bernilai ekonomis dan seni, 3) Memberikan pendamping dan pelatihan ke masyarakat SAD desa nyogan bagaimana membuat kerajinan dari limbah lidi kelapa sawit menjadi sebuah kerajinan tanggan dan cara memasarkan produk-produknya. Kegiatan pengabdian ini diberikan dalam bentuk pelatihan. Metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya jawab, sharing ide, praktik/latihan mengenai cara mengimplementasikan dan memelihara sistem tersebut. Lokasi kegiatan pengabdian diselenggarakan di pemukiman masyarakat SAD di Trans Sosial Desa Nyogan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
29

Mora, Zulkarnen, Abdul Latief y Zainuddin Zainuddin. "PELATIHAN TENUN DARI LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN ATBM BAGI REMAJA DI KABUPATEN ACEH TAMIANG". JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 23, n.º 4 (8 de enero de 2018): 432. http://dx.doi.org/10.24114/jpkm.v23i4.8604.

Texto completo
Resumen
AbstrakTujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Pelatihan tenun dari limbah lidi kelapa sawit dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) bagi remaja di Kabupaten Aceh Tamiang ini adalah untuk melatih naluri kewirausahaan (entrepreneurship) dengan berbasis kepedulian lingkungan para remaja putri yang putus sekolah dan yang aktif sekolah yang berdomisili sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit. Lokasi pelatihan dipilih berdasarkan pertimbangan kawasan tempat tinggal yang berdekatan dengan kebun kelapa sawit PT. Mapoli Raya Aceh Tamiang dan juga kebun milik warga yang terdapat di Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau-Kabupaten Aceh Tamiang. Jumlah peserta yang telibat dalam kegiatan ini adalah 10 orang di mana 6 remaja putri yang tidak melanjukan lagi sekolah dan ditambah 4 orang yang masih sekolah yang memiliki minat untuk ambil bagian dalam pelatihan tenun ini. Metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihan tenun ini apprenticeship yaitu dengan cara memberikan bimbingan dan langsung mengerjakan, melakukan pendampingan dalam jangka mono tahun serta membantu kelompok karya muda untuk melakukan chanelling pemasaran (marketing chanell). Tahapan kegiatan pelatihan dibagi kedalam empat tahap, dengan jadwal yang telah disepakati oleh peserta, pemateri dan mitra dalam hal ini kelompok karya muda kampung Paya Bedi. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi kepada warga, perangkat kampung dan peserta yang dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017. Selanjutnya pelatihan perdana dijalankan pada tanggal 5 Agustus 2017 dengan materi optimalisasi penggunaan ATBM kelompok yang dilatih oleh Zulkarnen Mora; pelatihan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2017 dengan materi Pelatihan tenun limbah lidi kelapa sawit dengan menggunakan ATBM yang diampaikan oleh Abdul Latief; serta diakhiri kegiatan pada tanggal 7 Agustus 2017 dengan materi Penguatan manajemen organisasi dan keuangan kelompok perempuan karya muda yang disajikan oleh Zainuddin sekaligus melakukan closing ceremony dengan peserta dan mitra. Hasil yang dicapai di mana peserta yang notabenenya adalah remaja putri telah mampu dan memahami arti penting manfaat lingkungan bagi peningkatan pendapatan keluarga dengan menghasilkan aneka ragam produk yang diolah dari limbah lidi kelapa sawit menjadi sovenir yang bernilai jual dan artistik seperti dompet wanita, kotak stationery, kotak tisu dan lain sebagainya. Simpulannya, pelatihan ini sangat membantu remaja dalam membuka cakrawala berpikir dan sense of belonging mereka terhadap keberadaan lingkungan (limbah lidi kelapa sawit) dalam menciptakan peluang usaha yang terintegrasi dengan minat wirausaha yang perlu ditanam sejak dini untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.Kata Kunci : Pelatihan Tenun, Limbah Kelapa Sawit, remaja putri, kelompok karya mudaAbstract The purpose of Community Service Activities (PKM) Training of weaving from palm oil palm waste using Non-Engine Weaving Tool (ATBM) for adolescents in Aceh Tamiang District is to train entrepreneurial instinct (entrepreneurship) with environmental-based awareness of girls dropping out of school and an active school domiciled around the oil palm plantation area. The training location was chosen based on consideration of the residential area adjacent to the oil palm plantation of PT. Mapoli Raya Aceh Tamiang and also owned by residents garden in Kampung Paya Bedi, District of Rantau-Kabupaten Aceh Tamiang. The number of participants involved in this activity is 10 people where 6 teenage girls are no longer school and plus 4 people still in school who have an interest to take part in this weaving training. The training method applied in this weaving training is apprenticeship by providing guidance and direct work, perform mentoring in mono-year and help young work group to do marketing chanelling. The stages of the training activities are divided into four stages, with the schedule agreed by the participants, the presenters and partners in this case the young work group of Paya Bedi village. The activity began with socialization to the villagers, villagers and participants held on August 4, 2017. Furthermore, the initial training was conducted on 5 August 2017 with material optimization of the use of ATBM group trained by Zulkarnen Mora; the second training was conducted on August 6, 2017 with training material of palm oil palm waste weaving using ATBM delivered by Abdul Latief; and ended the activity on August 7, 2017 with material Strengthening management organization and financial group of young women works presented by Zainuddin as well as closing ceremony with participants and partners. The results achieved in which participants who are notabenenya young women have been able and understand the importance of environmental benefits for the increase in family income by producing a variety of products processed from palm oil palm waste into souvenirs worth selling and artistic such as women's wallets, stationery boxes, boxes tissues and so forth. In conclusion, this training helps teenagers to open their horizons of thinking and sense of belonging to the existence of the environment (palm oil palm waste) in creating business opportunities integrated with entrepreneurial interests that need to be planted early to achieve better prosperity in facing global challenges at future. Keywords: Weaving Training, Palm Oil Waste, Young Women, Young Working Group
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
30

Abebe, Ayele. "Effect of feeding regime on skin/leather characteristics of f1 crossbreed sheep in the highlands of Ethiopia". International Journal of Agricultural Extension 8, n.º 1 (30 de abril de 2020): 17–25. http://dx.doi.org/10.33687/ijae.008.01.3079.

Texto completo
Resumen
This study was conducted to determine the effects of different levels of concentrate supplementation on the skin quality attributes of Awassi X Bonga (AB), Awassi X Washera (AW) Dorper X Menz (DM) crossbreed sheep. Forty-four lambs were assigned in to three-breed three-concentrate supplementation groups each based on body weight, randomly. Experimental animals were kept on natural pasture grazing dominated by Andropogon longipes grasses, the legume Trifolium species were supplemented 300, 600- and 900-gram concentrate. The concentrate feed had 21% crude protein 14 MJ/kg metabolizable energy on a dry matter basis with a composition of 49.5% wheat bran, 49.0% Noug cake (Guizotia abyssinica), 1% limestone and 0.5% salt. After completion of the 90 days of experimental period, animals were slaughtered fresh skins were taken to the Leather Industry Development Institute (LIDI) for skin quality-related tests. Higher level of concentrate supplementation (900g) significantly (p0.05) improved skin weight, size, thickness tear load. However, supplementation level did not show significant difference (p0.05) on moisture content at raw wet blue stage, fat content hide substance percentage. Except thickness, average tear load moisture content for raw skin, which was higher (p0.05) for DM than AB AW, all physico-chemical tests were not significantly (p0.05) different among the breeds. Nevertheless, for some of the values of quality parameters, skins from DM, 900g supplementation level are by far better. It can be concluded that skins from DM, AB AW, 300-900g concentrate supplementation levels in the diet improves production of leather that meet the acceptable range set by LIDI. Further studies on skin quality attributes including the high and lowland indigenous sheep breeds along with their different blood levels of cross breed is suggested.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
31

Pardianto, Pardianto. "Komunikasi Agama dan Kearifan Lokal: Dimensi Pesan dan Saluran Komunikasi Agama Masyarakat Mamala Maluku". Jurnal Komunikasi Islam 7, n.º 2 (19 de julio de 2018): 297–326. http://dx.doi.org/10.15642/jki.2017.7.2.297-326.

Texto completo
Resumen
This article discusses the role of local culture as a channel of religious communication in conveying religious teachings in Mamala, Leihitu, Central Maluku, Maluku Province. Through descriptive qualitative methods, this study concludes that local tradition has remained an effective medium of religious communication for internalizing cultural values and Islamic teachings amongst Mamala villagers. The religious symbols embedded within the local culture, such as taking bath before Ramadan, the Shafar shower, the maulid ceremony of the Prophet Muhammad, the marriage and pregnancy ceremonies, tradition of pukul sapu lidi, the alifuru attraction, and the traditional dance Manuhua, have become religious communication channel, for religious leaders in particular, to meaning-making as well as to convey the 'new interpretation' of the symbols that is not in line with Islamic teachings.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
32

Tewa, Polikarpus Orong. "PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGAJAR DI SDK BELANG". e- Jurnal Mitra Pendidikan 4, n.º 11 (19 de diciembre de 2020): 731–46. http://dx.doi.org/10.52160/e-jmp.v4i11.791.

Texto completo
Resumen
Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan Penerapan Supervisi Akadmik Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam mengajar Di SDK Belang. Pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik. Keuntungan yang dicapai adalah guru telah mengerti tentang metode pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran yang diajar dan pada siklus I dan siklus II guru sudah menerapkan metode pembelajaran dan media kartu angkadan lidi. Aktifitas siswa dan guru pada siklus II juga ada peningkatan yang baik. Kemampuan dalam efektifitas kompetensi guru baik dengan mendapat predikat B. Kelemahan yang terjadi pada siklus I telah diatasi dengan baik. Berdasarkan penelitian siklus I dan siklus II, maka hasil penelitian yang diperoleh ternyata baik dan meningkat dalam penerapan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar mata pelajaran Matematika.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
33

Embui, Victor F., Benjamin O. Omang, Vivian B. Che, Melvin T. Nforba y Emmanuel C. Suh. "Gold grade variation and stream sediment geochemistry of the Vaimba-Lidi drainage system, northern Cameroon (West Africa)". Natural Science 05, n.º 02 (2013): 282–90. http://dx.doi.org/10.4236/ns.2013.52a040.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
34

Sudiani, Ni Nyoman. "Makna Simbol-simbol Uparengga pada Upacara Mekala-kalaan dalam Perkawinan Umat Hindu Etnis Bali". Jurnal PASUPATI 6, n.º 2 (31 de diciembre de 2019): 147. http://dx.doi.org/10.37428/pspt.v6i2.40.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna yang terkandung pada simbol-simbol uparengga pada upacara makala-kalan dalam perkawinan umat Hindu etnis Bali sehingga semua umat Hindu dapat memahami makna sarana upakara pada upacara mekala-kalan dan selanjutnya umat memiliki keyakinan terhadap proses upacara mekala-kalan untuk membentuk rumah tangga yang sukhinah. Adapun pertanyaan yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah “Apakah Makna Simbol-simbol Uparengga pada Upacara Mekala-kalan dalam Perkawinan Umat Hindu etnis Bali?”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) uparengga yang digunakan dalam upacara makala-kalan antara lain: (1) Sanggah Surya, (2) tetimpug, (3) tikeh dadakan, (4) benang putih, (5) tegen-tegenan, (6) suhun-suhunan, (7) sapu lidi 3 katih (batang), (8) sambuk (serabut) kupakan (dibuka), dan (9) dagangan; dan b) makna yang terkandung dalam simbol-simbol uparengga tersebut antara lain: (1) Sanggah Surya merupakan simbol (nyasa) sthana manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan), dalam hal ini adalah merupakan sthananya Dewa Surya, untuk memberikan pencerahan dan kehidupan kepada kedua mempelai, (2) Tetimpug memiliki makna sebagai alat komunikasi secara niskala (alam gaib) kepada Bhūta Kala dan secara sakala (alam nyata) kepada umat sekitar bahwa upacara makala-kalaan atau upacara perkawinan segera dimulai, (3) Tikeh dadakan (tikar kecil), memiliki makna kesucian prakrti sebagai alas untuk Purusa melakukan aktivitas, (4) Benang Putih sebagai simbol pembatas waktu dan jarak; (5) Tegen-Tegenan merupakan simbol dari pengambil alihan tanggung jawab yang bersifat sekala-niskala, (6) Suhun-Suhunan adalah simbol keinginan untuk mendirikan rumah tangga yang sukhinah dengan memantapkan keinginan kedua mempelai, (7) Sapu Lidi 3 katih (batang) memiliki makna kerja keras dan makna lahir, hidup dan mati, (8) Sambuk (serabut) kupakan (dibuka) mengandung makna penyatuan keluarga untuk membentuk rumah tangga yang suhkinah dan setiap rumah tangga akan mengalami masalah, oleh karena itu harus dipecahkan dengan akal sehat, dan (9) dagangan mengandung makna adanya masalah yang harus didiskusikan atau disepakati sebelum mengambil suatu keputusan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
35

Solihati, Nani, Ade Hikmat, Abdul Rahman Jupri y Syarif Hidayatullah. "CHARACTER EDUCATION VALUE IN FOLK GAMES ON MERAPI MOUNTAIN SLOPE". Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran 3, n.º 1 (8 de julio de 2020): 28–42. http://dx.doi.org/10.21831/jk.v3i1.22327.

Texto completo
Resumen
This study was aimed at determining the value of character education in folk games on the slopes of Mount Merapi. This study used qualitative method. The subjects of this study were students, teachers, principals, and heads of Cangkringan and Pakem sub-education technical implementation unit. The instruments used were in-depth observations and interviews. The result shows that there are seventeen folk games, namely dakon, serak lidi, lompat tali, enggrang, bekelan, kelereng, bentengan, dan bola bakar, oya dodok, oya tembok, jamuran, cublak-cublak suweng, petak umpet, engklak, dingklik oglak-aglik, gobak sodor, and elang ayam.The game is used by teachers on the slopes of Mount Merapi to instill thirteen characters from eighteen educational characters. These characters, namely honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, respect for achievement, friendship, caring for the environment, social care, and responsibility. Folk games should be integrated in learning in elementary school to develop student characterNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERMAINAN RAKYAT DI LERENG GUNUNG MERAPIPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai pendidikan karakter dalam permainan rakyat di lereng gunung Merapi. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah siswa sekolah dasar (SD), guru, kepala sekolah, dan kepala Unit Pelaksana Teknis sub pelayanan pendidikan di kecamatan Cangkringan dan kecamatan Pakem. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh belas permainan rakyat, yaitu dakon, serak lidi, lompat tali, enggrang, bekelan, kelereng, bentengan, dan bola bakar, oya dodok, oya tembok, jamuran, cublak-cublak suweng, petak umpet, engklak, dingklik oglak-aglik, gobak sodor, dan elang ayam yang berpotensi sebagai sarana penanaman nilai karakter pada siswa SD. Permainan tersebut dimanfaatkan oleh para guru yang ada di lereng gunung Merapi untuk menanamkan tiga belas karakter dari delapan belas karakter pendidikan. Karakter tersebut, yaitu jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Permainan rakyat semestinya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di SD untuk mengembangkan karakter siswa.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
36

Kusuma, Anton Thista y Siswanto Siswanto. "OPTIMALISASI EKONOMI KREATIF SABUT KELAPA MENJADI KERAJINAN TANGAN DI DESA PUCUNG LOR, KECAMATAN KROYA, KABUPATEN CILACAP". Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah 1, n.º 1 (28 de junio de 2019): 23–36. http://dx.doi.org/10.24090/mabsya.v1i1.3149.

Texto completo
Resumen
Kerajianan tangan merupakan kegiatan seni yang menitikberatkan pada ketrampilan tangan untuk mengelola bahan baku yang ada pada lingkungan setempat menjadi benda-benda yang bernilai pakai dan bernilai estetis. Kerajinan sabut kelapa dijadikan kerajinan tangan dalam pendongkrakan perekonomian masyarakat desa guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi dan mengurangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam pengambilan data, yang menggambarkan bagaimana sabut kelapa menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di desa pucung lor sehingga dapat mensejahterakan masyarakat dengan menggunakan metode observasi dan wawancara kepada para pengrajin sabut kelapa di desa pucung lor. Masyarakat desa pucung lor memanfaatkan perkebunan kelapa dengan mengambil “sabut kelapa” atau kulit kelap yang dijadikan sebuah kerajinan tangan seperti sapu ijuk, sapu lidi, kesed, cocomesh, cocofiber dan lain sebagainya yang terbuat dari sabut kelapa.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
37

Khosiah, Nur y Devy Habibi Muhammad. "FENOMENA MITOS YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT POST MODERN PERSPEKTIF ISLAM". TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan 3, n.º 2 (4 de octubre de 2019): 222–35. http://dx.doi.org/10.52266/tadjid.v3i2.297.

Texto completo
Resumen
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk dari Sabang sampai Merauke memiliki kearifan lokal tersendiri yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia mempunyai kepercayaan pada hal-hal tertentu yang terkadang tidak masuk akal tetapi terjadi dalam kehidupan nyata dikarenakan kepercayaan tersebut sudah melekat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini yang kita sebut dengan mitos. Meskipun masyarakat sudah hidup di zaman modern dan di era digital tetapi mitos masih berkembang dalam masyarakat contoh wanita hamil jika jatuh harus merobek bajunya dan jika luka harus di obati dengan kotoran sapi (celethong), bayi yang baru di lahirkan ketika tidur disampingnya harus tersedia sapu lidi, gunting, cermin.jika ada orang meninggal perjaka/ perawan pemakamannya harus di payungi. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan berbagai fenomena yang berkembang di masyarakat melalui pengamatan dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan perspektif Islam.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
38

Hradecká, Lucie. "The right to pleasure: On sexual assistance for people with "disabilities".An Interview with Daniela Komanicka by Lucie Hradecka". Gender a výzkum / Gender and Research 17, n.º 1 (1 de marzo de 2016): 89–95. http://dx.doi.org/10.13060/12130028.2016.17.1.258.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
39

Alouw, Jelfina C. y Meldy L. A. Hosang. "Sexava nubila (Orthoptera: Tettigoniidae): Ledakan dan Kerusakannya pada Tanaman Kelapa Sawit / Sexava nubila (Orthoptera: Tettigoniidae): Outbreak and Its Damage on Oil palm". Buletin Palma 17, n.º 2 (18 de octubre de 2017): 97. http://dx.doi.org/10.21082/bp.v17n2.2016.97-104.

Texto completo
Resumen
<p>Oil palm (Elaeis guineensis) is one of the major estate crops in West Papua in terms of total area and production. Thousand hectares of oil palm plantations in Manokwari, West Papua Province, have inflicted serious leaflets damage that only the midrib of the frond remains as reported by The Provincial Estate Crop Agency. The objectives of the research were to determine insect pest causing the leaf damage and its damage level on the oil palm plantations of West Papua Province. The research was conducted in June 2016 at the oil palm estate of PT Yongjing Investindo and PT. Medco Papua Hijau Selaras, West Papua. Field observation and identification in the laboratory showed that the causative agent is Sexava nubila (Orthoptera: Tettigoniidae). S. nubila known as the main pest attacking coconut palm (Cocos nucifera) in several locations in Eastern Indonesia, has invaded oil palms and causing severe damage, 20 to 100% of leaflet damage. Natural enemies found in the Sexava-attacking areas including crow, ant (Oecophylla smaragdina), praying mantids (Orthopthera: Mantidae), and egg parasitoid (Leefmansia bicolor).This is the first report on the invasion of S. nubila to oil palm plantation. Serious attention is urgently needed to prevent further economic yield losses due to the pest on oil palm plantations in West Papua Province. </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Papua Barat berdasarkan luas areal dan produksinya. Ribuan hektar tanaman kelapa sawit yang berumur sekitar 25 tahun dilaporkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Papua Barat mengalami kerusakan berat, yaitu daunnya tinggal lidi-lidi. Diduga kerusakan tersebut akibat serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hama dan tingkat kerusakannya pada pertanaman kelapa sawit di Provinsi Papua Barat. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni 2016 di perkebunan kelapa sawit milik PT. Yongjing Investindo dan PT. Medco Papua Hijau Selaras. Kegiatan survei dilakukan untuk mendapatkan sampel serangga hama dan mengestimasi tingkat kerusakannya, serta mengoleksi jenis musuh alami yang berasosiasi dengan target hama, dilanjutkan dengan kegiatan laboratorium untuk mengkonfirmasi hasil identifikasi hama dan jenis musuh alaminya. Hasil survei menunjukkan bahwa penyebab kerusakan pada kelapa sawit di PT Yongjing Investindo dan PT. Medco Papua Hijau Selaras, Papua Barat adalah belalang Sexava nubila Stal. (Orthoptera: Tettigoniidae). S. nubila merupakan hama kelapa (Cocos nucifera) yang sudah lama ada di beberapa daerah di Papua Barat. S. nubila merusak daun kelapa sawit dengan tingkat kerusakan mencapai 20-100% sehingga kerusakannya dikategorikan sangat merusak. Musuh-musuh alami S. nubila yang banyak ditemukan di lapangan adalah burung gagak, semut rangrang (Oecophylla smaragdina), belalang sembah (Orthopthera: Mantidae), dan parasitoid telur (Leefmansia bicolor). Hasil penelitian ini merupakan laporan pertama tentang serangan hama S. nubila pada tanaman kelapa sawit. Perlu upaya serius dan tindakan pengendalian yang segera untuk menghindari kerugian ekonomi yang besar pada pertanaman sawit di Papua Barat.</p><p> </p><br />Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Papua Barat berdasarkan luas areal dan produksinya. Ribuan hektar tanaman kelapa sawit yang berumur sekitar 25 tahun dilaporkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Papua Barat mengalami kerusakan berat, yaitu daunnya tinggal lidi-lidi. Diduga kerusakan tersebut akibat serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hama dan tingkat kerusakannya pada pertanaman kelapa sawit di Provinsi Papua Barat. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni 2016 di perkebunan kelapa sawit milik PT. Yongjing Investindo dan PT. Medco Papua Hijau Selaras. Kegiatan survei dilakukan untuk mendapatkan sampel serangga hama dan mengestimasi tingkat kerusakannya, serta mengoleksi jenis musuh alami yang berasosiasi dengan target hama, dilanjutkan dengan kegiatan laboratorium untuk mengkonfirmasi hasil identifikasi hama dan jenis musuh alaminya. Hasil survei menunjukkan bahwa penyebab kerusakan pada kelapa sawit di PT Yongjing Investindo dan PT. Medco Papua Hijau Selaras, Papua Barat adalah belalang Sexava nubila Stal. (Orthoptera: Tettigoniidae). S. nubila merupakan hama kelapa (Cocos nucifera) yang sudah lama ada di beberapa daerah di Papua Barat. S. nubila merusak daun kelapa sawit dengan tingkat kerusakan mencapai 20-100% sehingga kerusakannya dikategorikan sangat merusak. Musuh-musuh alami S. nubila yang banyak ditemukan di lapangan adalah burung gagak, semut rangrang (Oecophylla smaragdina), belalang sembah (Orthopthera: Mantidae), dan parasitoid telur (Leefmansia bicolor). Hasil penelitian ini merupakan laporan pertama tentang serangan hama S. nubila pada tanaman kelapa sawit. Perlu upaya serius dan tindakan pengendalian yang segera untuk menghindari kerugian ekonomi yang besar pada pertanaman sawit di Papua Barat.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
40

Müller, Inigo A., Alvaro Fernandez, Jens Radke, Joep van Dijk, Devon Bowen, Johannes Schwieters y Stefano M. Bernasconi. "Carbonate clumped isotope analyses with the long-integration dual-inlet (LIDI) workflow: scratching at the lower sample weight boundaries". Rapid Communications in Mass Spectrometry 31, n.º 12 (21 de mayo de 2017): 1057–66. http://dx.doi.org/10.1002/rcm.7878.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
41

Tuldjanah, Muthmainah. "Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus". Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4, n.º 02 (31 de diciembre de 2018): 94–101. http://dx.doi.org/10.35311/jmpi.v4i02.30.

Texto completo
Resumen
Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera dan aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode paper Disk, dimana metode ini dilakukan dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus yang dibiakan dengan menggunakan lidi kapas yang telah disterilkan. Kemudian ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh, diletakkan diatas kertas cakram yang telah direndam selama 15 menit dengan ekstrak kulit buah kelor. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan polifenol. Aktivitas antibakteri Stapylococcus aureus pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, memilki zona daya hambat yang paling baik yaitu pada konsentrasi 15% dengan diameter daya hambat yaitu 15,19 mm pada bakteri Stapylococcus aureus.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
42

Wastiti, Tri Wiji, Sri Muryani y Indah Werdiningsih. "PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SEBAGAI DISINFEKTAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA KUMAN DINDING DI RUANG LABORATORIUM". Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan 8, n.º 4 (31 de mayo de 2017): 175. http://dx.doi.org/10.29238/sanitasi.v8i4.67.

Texto completo
Resumen
Hasil pemeriksaan angka kuman dinding di ruang laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah sebesar 70,9 CFU/cm2. Angka tersebut masih di atas baku mutu yang diatur oleh Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Sakit, yaitu 0-5 CFU/cm2. Salah satu upaya yang perlu dilakukan yaitu melakukandisinfeksi ruangan laboratorium tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyemprotan ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 20 % dapat menurunkan angka kuman dinding ruang laboratorium. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan rancangan pre-test post-test. Pengambilan sampel dilakukan di lima laboratorium yang berbeda, dan untuk tiap laboratorium ada empat titik sampling. Pengambilan sampel menggunakan lidi kapas steril yang diusapkan pada permukaan dinding seluas 10 cm x 10 cm lalu kemudian dimasukkan ke dalam 10 ml PBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih konsentrasi 20 % dapat menurunkan angka kuman dinding menjadi 32,35 CFU/cm2 atau ada rerata penurunan sebanyak 38,6 CFU/cm2 (54,4 %).
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
43

Lisek, Jerzy. "Evaluation of Yield and Healthiness of Twenty Table Grapevine Cultivars Grown in Central Poland". Journal of Horticultural Research 22, n.º 1 (10 de septiembre de 2014): 101–7. http://dx.doi.org/10.2478/johr-2014-0012.

Texto completo
Resumen
AbstractDuring the years 2008-2013, 20 table grape cultivars grown in Skierniewice (Central Poland) were assessed. Among the assessed cultivars, two - ‘Chasselas Blanc’ (standard) and ‘Favorit’ belonged to V. vinifera. Eighteen interspecific hybrids - ‘Aron’, ‘Esther’ (‘Eszter’), ‘Fanny’, ‘Flora’, ‘Galanth’, ‘Ganita’, ‘Garant’, ‘Katharina’, ‘Lidi’, ‘Lilla’, ‘Muscat Bleu’, ‘Nelly’, ‘Osella’, ‘Philipp’, ‘Rosetta’, ‘Rosina’, ‘Timur’ and ‘Verdelet’ were bred in various European countries. Vines, grafted on ‘Kober 5 BB’ rootstock, were planted in 2007 and annually covered for winter. Taking into account productivity, quality of fruits, susceptibility to frost damage and fungal diseases, the Swiss ‘Muscat Bleu’ and German ‘Garant’ proved most suitable for cultivation in the conditions of Central Poland. Plants of all cultivars belonging to the group of interspecific hybrids were less susceptible to infections caused by fungal pathogens than plants of V. vinifera genotypes. The assessment of frost resistance based on the observation of those parts of bushes, which were not covered, showed high diversification among the interspecific hybrids.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
44

Mulyadi, Mulyadi y Abid Fahreza Alphanoda. "Analisis Kualitas Serbuk Sabut Kelapa sebagai Bahan Pembuatan Papan Partikel". Jurnal Teknologi Rekayasa 1, n.º 1 (21 de enero de 2017): 15. http://dx.doi.org/10.31544/jtera.v1.i1.2016.15-22.

Texto completo
Resumen
Kelapa sebagai tanaman yang hidup di daerah tropis, tidak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan, tetapi juga sabut, tempurung, lidi, daun, dan batangnya pun dapat dimanfaatkan. Saat ini, pemanfaatan serbuk dari sabut kelapa belum maksimal dimana hanya dibuat sebagai media tanam atau bahkan dibuang begitu saja. Salah satu pemanfaataan yang dapat dilakukan yaitu serbuk kelapa dapat digunakan untuk pembuatan papan partikel. Serbuk dari sabut kelapa dapat menjadi bahan baku alternatif untuk pembuatan papan partikel dengan kerapatan sedang atau di atas 0,6 g/cm3 dengan menggunakan perekat urea formaldehida sebanyak 15% dari berat partikel dan hardener 1% dari perekat. Pada penelitian ini, kerapatan yang dibuat 0,4 g/cm3; 0,5 g/cm3; 0,6 g/cm3; 0,8 g/cm3; dan 1 g/cm3 yang sesuai dengan standart industri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar air serbuk kelapa lebih rendah dari standar industri. Selain itu, pada pengujian mekanik, kerapatan rendah 0,4 g/cm3dan 0,5 g/cm3tidak memenuhi standar industri, sedangkan kerapatan 0,6 g/cm3, 0,8 g/cm3, dan 1 g/cm3memenuhi standar industri.Kata kunci: serbuk sabut kelapa, papan partikel, kerapatan, urea formaldehida
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
45

Febriadi, Ihsan y Fajrianto Saeni. "Inventarisasi Dan Pemanfaatan Nipah (Nypa fruticans ( Thunb.) Wurmb) Oleh Masyarakat Pada Hutan Mangrove Kampung Mariat Pantai Distrik Aimas Kabupaten Sorong". Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta 10, n.º 3 (14 de noviembre de 2018): 23. http://dx.doi.org/10.33506/md.v10i3.176.

Texto completo
Resumen
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan nipah (Nypa Fruticans) oleh masyarakat di Kampung Mariat Distrik Aimas Kabupaten Sorong. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat yang berlangsung pada Tahun 2018. Metode yang digunakan untuk inventarisasi tegakan nipah yang akan dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode petak sampling, dengan teknik jalur berpetak. Sedangkan untuk menjelaskan pemanfaatan nipah oleh masyarakat dilakukan pengumpulan data menggunakan wawancara dengan kuesioner. Penarikan sampel masyarakat dilakukan dengan metode purposive sampling. Penentuan responden dibagi menjadi dua, yaitu responden umum dan responden kunci. Penentuan responden umum dilakukan dengan metode sensus terhadap seluruh atau sebagian besar masyarakat Kampung Mariat Pantai. Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pada 3 titik pengamatan didapat 124 pohon nipah dengan nilai kerapatan 86,11 ind/ha. Dengan nilai kerapatan tersebut dapat dikatakan bahwa potensi tegakan pohon nipah di Kampung Mariat Pantai sangat kurang. Sedangakan terkait tentang pemanfaatan nipah dari 60 responden, baik daun (atap,sapu lidi, kertas rokok dan anyaman), batang daun (garam), batang nira (minuman tradisional) dan buah (kolang-kaling), dimana menurut masyarakat, pemanfaatan nipah lebih banyak diluar kawasan Kampung Mariat Pantai.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
46

Choeriyah, Sahara Syarifatul y Eko Budi Setiawan. "Supply Chain Management Implementation on Snacks Production Process". International Journal of New Media Technology 5, n.º 2 (19 de marzo de 2019): 62–70. http://dx.doi.org/10.31937/ijnmt.v5i2.840.

Texto completo
Resumen
PQR’s company is a company that located in Citeureup Tasikmalaya. The company is engaged in the production of snacks such as mie lidi. The production strategy that used by this company is a make to stock. The company organizes activities from upstream to downstream. Activities that occur in the upstream is to procure raw materials to suppliers by purchasing department. However, some problem was found when the purchasing department has difficulty determining the amount of raw material for the procurement process. This is due to uncertain demand from distributors. While the activities in downstream is sending the product to distributor by shipping department. Some problem that occurs in the downstream were shipping department has difficulty to make schedule product shipments because there was a delay in the product delivery process. All problem occurs because there is no system that can manage supply chain information. So, the implementation of supply chain management by using the forecasting method of single moving average and calculation of sale limits of raw material and product inventory using safety stock method, it was expected to provide a solution to this problem.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
47

Shalika, Mayang Putri, Robert Sibarani y Eddy Setia. "MAKNA ORNAMEN RUMAH GADANG MINANGKABAU: KAJIAN SEMANTIK". HUMANIKA 27, n.º 2 (29 de octubre de 2020): 70–81. http://dx.doi.org/10.14710/humanika.v27i2.32594.

Texto completo
Resumen
This study aims to inventory of the textual naming process ornaments of rumah gadang. This study used the interactive analysis model of Miles, Hurberman, and Saldana. Data obtained from in-depth interviews, role observation and documentation. The condensed data were analyzed using the Sudrajat concept and seen from its cultural meaning using the Abdullah concept. The ornaments are named as follows: Siriah Gadang ‘sirih besar’ , Lumuik Hanyuik ‘lumut hanyut’, Aka Cino Saganggang ‘akar cina seganggang’ , Pucuak Rabuang ‘ pucuk rebung’, Jalo Taserak ‘jala tersebar’, Saluak Laka ‘ jalinan lidi atau rotan’, Lapiah Batang Jarami ‘ lapis batang jerami’, Labah Mangirok ‘lebah mengirap’, Itiak Pulang Patang ‘itik pulang petang’, Tupai Managun ‘tupai tertegun’, Tatandu Manyasok Bungo ‘ulat menghisap bunga’, Kaluak Paku ‘tumbuhan pakis’, Pisang Sasikek ‘pisang seikat’, Buah Palo Bapatah ‘buah pala patah’ , Aka Barayun ‘akar berayun’, Saik Galamai ‘potongan wajik’, Carano Kanso ‘ tempat untuk meletakkan sirih, pinang dan gambir’, Tangguak Lamah ‘tangguk lemah’ , Si Kambang Manih ‘si bunga manis’ , Sajamba Makan ‘makan berjamba’. The cultural meaning of the twenty names of the Minangkabau rumah gadang ornaments are all about the meaning of human being and its relations to the social life.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
48

Reis, Ronaldo Viana dos, Lucymeire de Souza Morais-Lino, Sebastião de Oliveira e. Silva, Edson Perito Amorim, Carlos Alberto da Silva Ledo y Alexandre Pio Viana. "Viabilidade in vitro de grãos de pólen de bananeira sob diferentes concentrações de ácido bórico e sacarose". Ciência e Agrotecnologia 35, n.º 3 (6 de mayo de 2011): 547–53. http://dx.doi.org/10.1590/s1413-70542011005000001.

Texto completo
Resumen
Neste trabalho, objetivou-se avaliar a germinação do grão de pólen e o comprimento do tubo polínico das bananeiras diplóides M53, 8987-01 e 9197-03, Calcutá, Lidi e 86B79-12. O delineamento utilizado foi inteiramente casualizado com cinco doses de sacarose (0, 5, 10, 15, 20%) e seis concentrações de ácido bórico (0, 100, 200, 300, 400 e 500 Mg L-1) com quatro repetições. Foram utilizados grãos de pólen retirados da inflorescência masculina dos diplóides Musa acuminata (AA). O pólen foi distribuído em placas de Petri, contendo o seguinte meio de cultura: 1,27 mM de Ca(NO3)2.2H2O, 0,87 mM de MgSO4.7H2O, 0,99 mM de KNO3, 0,7% de ágar com pH ajustado para 7,0, variando as concentrações de sacarose e de ácido bórico. As avaliações foram realizadas 24 horas após a distribuição do pólen no meio de cultura. O meio de cultura padrão para germinação de grãos de pólen suplementado com 15% de sacarose proporcionou uma maior percentagem de germinação para os diplóides de bananeira avaliados. A concentração de ácido bórico adicionado ao meio de cultura para a germinação de grãos de pólen de bananeira diplóide é dependente do genótipo.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
49

S. Junior, Gilberto de S. E., Marciana B. de Morais, Terezinha R. Camara y Lilia Willadino. "Crescimento de genótipos diplóides de bananeira submetidos ao estresse salino". Revista Brasileira de Engenharia Agrícola e Ambiental 16, n.º 11 (noviembre de 2012): 1145–51. http://dx.doi.org/10.1590/s1415-43662012001100001.

Texto completo
Resumen
Neste trabalho foram avaliados dez genótipos diplóides de bananeira (Musa spp) quanto a tolerância à salinidade, estresse abiótico que limita a produtividade da cultura. As plantas foram cultivadas durante 21 dias, em solução acrescida ou não de 100 mol m-3 de NaCl e analisadas variáveis de crescimento que incluem área foliar, biomassa fresca e seca, alocação de biomassa e taxa de crescimento. O experimento foi conduzido em delineamento inteiramente casualizado em fatorial 10 x 2 e três repetições. Na maioria dos genótipos estudados a salinidade provocou reduções em quase todas as variáveis analisadas. O genótipo Lidi destacou-se por apresentar melhor adaptação ao estresse salino, em todas as variáveis biométricas e capacidade de manutenção, sob estresse, da biomassa seca e fresca (limbo, caule, pseudocaule + raiz), área foliar, além de taxa de crescimento absoluto, entre outros. A produção relativa da biomassa seca da parte aérea foi superior a 70%, caracterizando este genótipo como tolerante e promissor para ser integrado a programas de melhoramento. Os genótipos Ouro e Tungia, por sua vez, sofreram grande redução da taxa de crescimento absoluto e a produção relativa da biomassa seca foi inferior a 50% caracterizando este genótipo como sensivel à salinidade.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
50

Amorim, Edson Perito, Ronaldo Viana dos Reis, Janay Almeida dos Santos-Serejo, Vanusia Batista de Oliveira Amorim y Sebastião de Oliveira e. Silva. "Variabilidade genética estimada entre diplóides de banana por meio de marcadores microssatélites". Pesquisa Agropecuária Brasileira 43, n.º 8 (agosto de 2008): 1045–52. http://dx.doi.org/10.1590/s0100-204x2008000800014.

Texto completo
Resumen
O objetivo deste trabalho foi estimar a divergência genética entre 38 diplóides de banana do programa de melhoramento da Embrapa Mandioca e Fruticultura Tropical, incluindo genótipos melhorados, cultivados e selvagens, por meio de 15 marcadores microssatélites ou SSR. As similaridades genéticas, com base no coeficiente de Jaccard, foram utilizadas para fazer o agrupamento dos genótipos pelo método UPGMA. O número de alelos obtidos foi 113, com média de 7,53 alelos por iniciador. A similaridade genética média foi de 0,22, e variou de 0,028 a 0,48, o que indica existência de variabilidade genética entre os genótipos. A análise de grupos, com base no polimorfismo de microssatélites, não pôde separar completamente os híbridos melhorados, cultivados e selvagens. Alguns diplóides agruparam-se com base em sua origem geográfica, entre eles Musa ornata e IAC-1, e Tjau Lagada e Lidi, enquanto que, em outros, nenhuma relação foi estabelecida. Houve tendência de agrupamento entre os diplóides aparentados, como: SH3263 e 8694-20, 4279-01 e 9179-03, 1304-06 e 5854-03, 86B79-10 e 7341-03, 86B79-12 e 0337-02, e 9194-04 e 4154-08.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Ofrecemos descuentos en todos los planes premium para autores cuyas obras están incluidas en selecciones literarias temáticas. ¡Contáctenos para obtener un código promocional único!

Pasar a la bibliografía