Siga este enlace para ver otros tipos de publicaciones sobre el tema: Pektinase.

Artículos de revistas sobre el tema "Pektinase"

Crea una cita precisa en los estilos APA, MLA, Chicago, Harvard y otros

Elija tipo de fuente:

Consulte los 20 mejores artículos de revistas para su investigación sobre el tema "Pektinase".

Junto a cada fuente en la lista de referencias hay un botón "Agregar a la bibliografía". Pulsa este botón, y generaremos automáticamente la referencia bibliográfica para la obra elegida en el estilo de cita que necesites: APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

También puede descargar el texto completo de la publicación académica en formato pdf y leer en línea su resumen siempre que esté disponible en los metadatos.

Explore artículos de revistas sobre una amplia variedad de disciplinas y organice su bibliografía correctamente.

1

USMIATI, SRI y NANAN NURDJANNAH. "PENGUPASAN KULIT BUAH LADA DENGAN ENZIM PEKTINASE". Jurnal Penelitian Tanaman Industri 12, n.º 2 (25 de junio de 2020): 80. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v12n2.2006.80-86.

Texto completo
Resumen
ABSTRAK<br />Tahap perendaman dalam pengolahan lada putih secara tradisional<br />yang biasa memakan waktu lebih dari 8 hari sangat mempengaruhi kualitas<br />lada putih yang dihasilkan. Proses perendaman yang lama dapat<br />menyebabkan produk berbau busuk dan kemungkinan kontaminasi oleh<br />mikroba yang tidak dikehendaki menjadi lebih besar. Dengan demikian<br />proses perendaman perlu dipercepat tetapi kulit buah lada tetap menjadi<br />lunak dan mudah dikupas. Salah satu kemungkinannya adalah dengan<br />proses enzimatis menggunakan pektinase. Telah ada cara pengolahan lada<br />putih secara masinal yang dapat meningkatkan mutu lada, namun cara ini<br />perlu perlakuan pelunakan kulit buah lada sebelum pengupasan untuk<br />meningkatkan kapasitasnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui<br />kemungkinan penggunaan pektinasi untuk melunakkan kulit buah lada dan<br />mutu lada putih yang dihasilkannya. Penelitian dilakukan pada bulan<br />Agustus 2005 di Laboratorium Proses Balai Besar Penelitian dan Pengem-<br />bangan Pascapanen Pertanian. Penelitian dirancang menggunakan ran-<br />cangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 2 dengan ulangan 4 kali.<br />Faktor perlakuan terdiri atas: (i) pemberian pektinase (A) yaitu A1 (1%)<br />dan A2 (2%); dan (ii) pemberian asam sitrat (B) yaitu B1 (0%) dan B2<br />(2%). Parameter yang diukur meliputi nilai total mikroba/TPC (Total Plate<br />Count) (CFU/ml), rendemen (%), warna yang dinyatakan dalam derajat<br />kecerahan, kemerahan dan kebiruan, kadar minyak atsiri dan air (%). Hasil<br />penelitian menunjukkan bahwa pemberian enzim pektinase dapat memper-<br />pendek waktu perendaman sebelum pengupasan menjadi 24 jam dan lada<br />putih yang diberi perlakuan pektinase 1% dan asam sitrat 2% mempunyai<br />warna yang relatif sama dengan yang dihasilkan dengan cara perendaman<br />biasa/tradisional dengan nilai TPC yang jauh lebih rendah. Hal ini<br />menunjukkan adanya kemungkinan perlakuan dengan pektinase ini dipakai<br />sebagai perlakuan pendahuluan dalam pengupasan lada secara masinal. Di<br />samping itu pemberian pektinase dapat dipertimbangkan untuk memper-<br />cepat proses perendaman dalam proses pengolahan lada putih secara<br />tradisional.<br />Kata kunci: Piper nigrum L., lada putih, mikroba, pektinase, asam sitrat<br />ABSTRACT<br />Pepper skin decorticating process using pectinase enzyme<br />Soaking process as a part of traditional white pepper processing<br />which is usually done for more than 8 days influence the quality of white<br />pepper produced. Long soaking process could produce bad odour and<br />increase the possibility to be contaminated with undesirable<br />microorganism. For that reason the soaking process duration should be<br />shortened but still could make the pepper skin to be soft enough to be<br />peeled. Enzimatic process using pectinase enzyme is one of methods<br />which can be used. The mechanical process to improve the quality of<br />white pepper is available, but to increase its capacity the softening pepper<br />skin process is needed. The aim of this study was to find out the possibility<br />of using pectinase to softening the pepper skin in white pepper processing<br />and the quality of white pepper produced. The study was designed as<br />Completely Randomized Design (CRD) factorially 2x2 with 4 replications.<br />Treatments consisted of: (i) pectinase (A): A1 (1%) and A2 (2%), and (ii)<br />citric acid: B1 (0%) and B2 (2%). Parameters observed were total plate<br />count (CFU/ml), yield (%), colour which was stated as degree of lightness,<br />redness and bluish, essential oil concentration (%) and moisture content<br />(%). The result showed that the use of pectinase could decrease the<br />soaking period to 24 hours. The colour value of white pepper produced<br />with 1% pectinase and 2% citric acid treatments was relatively the same<br />with the one produced by traditional method, with much TPC value. Based<br />on the above result, pectinase could be consider to be applied in traditional<br />method to decrease the soaking process and it could also use to softened<br />the pepper skin before mechanical decorticating process.<br />Key words: Piper nigrum L., white pepper, microbes, pectinase enzyme,<br />citric acid
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Pallmann, H., J. Matus, H. Deuel y F. Weber. "Über die Aktivität der Pektinase". Recueil des Travaux Chimiques des Pays-Bas 65, n.º 9 (3 de septiembre de 2010): 633–40. http://dx.doi.org/10.1002/recl.19460650902.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Kiyat, Warsono El. "Kajian Pemanfaatan Enzim Dalam Pengolahan Wine Berbasis Pisang Lokal". AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 2, n.º 2 (16 de enero de 2019): 146. http://dx.doi.org/10.32585/ags.v2i2.266.

Texto completo
Resumen
Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Salah satu produk turunan dari pisang yang tinggi nilainya ialah wine. Namun, pisang mengandung berbagai polisakarida, seperti: pektin, pati, dan xilan yang dapat menyebabkan warnanya keruh dan kental bila dibuat wine. Berdasarkan hasil studi, proses enzimatis sari pisang dengan kelompok enzim lignoselulolitik (pektinase, selulase, dan hemiselulase) dapat mendegradasi polisakarida seperti pektin, pati, dan xilan pada sari buah pisang sehingga menghasilkan produk yang jernih dan yield yang lebih banyak. Penggunaan enzim α-amilase dapat meningkatkan kadar gula terlarut dan pereduksi sari pisang yang berpengaruh terhadap pembentukan etanol. Sonikasi secara tunggal tidak berpengaruh signifikan terhadap yield dan kejernihan sampel namun berpengaruh signifikan bila digabungkan dengan enzim pektinase dan selulase. Penggunaan jenis enzim yang berbeda dapat mempengaruhi dan memberikan presepsi sensori yang berbeda.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Maftukhah, Siti. "Aplikasi Bacillus sp Pada Produksi Enzim Menggunakan Metode Fermentasi Padat - Review". UNISTEK 7, n.º 1 (29 de febrero de 2020): 6–9. http://dx.doi.org/10.33592/unistek.v7i1.471.

Texto completo
Resumen
Solid State Fermentation (SSF) atau fermentasi padat dianggap sebagai metode fermentasi yang paling menguntungkan dari pada Submerged Fermentation (SmF) atau fermentasi terendam. Hal ini dikarenakan bahwa metode fermentasi padat (SS) lebih ramah lingkungan, produktivitas fermentasi yang lebih tinggi, konsentrasi produk dan stabilitas yang lebih tinggi, penekanan katabolik yang lebih rendah, penanaman mikroorganisme khusus untuk substrat yang tidak larut dan juga aktifitas sterilitas yang lebih rendah karena aktivitas air yang digunakan sangat rendah. Bacillus sp dapat digunakan untuk produksi enzim. Makalah ini mengulas aplikasi fermentasi padat (SSF) untuk produksi enzim yaitu amilase, esterase, xilanase, pektinase dan likenase oleh Bacillus sp. Dalam produksi enzim yang menggunakan Bacillus sp adalah Bacillus cereus yang menghasilkan enzim amilase, Bacillus sp. JB-99 yang menghasilkan enzim xilanase, Bacillus licheniformis yang menghasilkan enzim likenase, Bacillus altitudinis AP-MSU yang menghasilkan enzim esterase, Bacillus sp. DT7 menghasilkan enzim pektinase, dan banyak Bacillus sp dengan proses fermentasi padat yang menghasilkan enzim.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Darmansyah, Darmansyah y Yefriwati Yefriwati. "Identifikasi Sifat Morfologi dan Fisiologi Isolat Bakteri Blood Disease Bacteria (BDB) Pada Bibit Pisang (Musa SP) Ambon Hijau". LUMBUNG 17, n.º 2 (15 de julio de 2018): 83–88. http://dx.doi.org/10.32530/lumbung.v17i2.38.

Texto completo
Resumen
Pisang (Musa sp) merupakan salah satu jenis buah tropika yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif dengan berorientasi agribisnis, karena pisang telah menjadi usaha dagang ekspor dan impor di pasar Internasional. Akhir-akhir ini tanaman pisang banyak terserang penyakit layu bakteri, untuk mengatasi permasalahan ini maka digunakan teknologi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). FMA merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar tanaman yang dapat mengendalikan serangan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sifat morfologi dan fisiologi isolat bakteri Blood Disease Bacteria (BDB) Pada Bibit Pisang. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Biologi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, mulai dari bulan Mei sampai Juli 2017. Parameter yang diamati adalah (1) sifat morfologi koloni bakteri BDB (ukuran, bentuk, permukaan), (2) sifat fisiologi bakteri BDB (uji gram, uji pektinase). Berdasarkan hasil identifikasi sifat morfologi bakteri BDB di laboratorium terlihat bentuk koloni bulat, bentuk sel batang, warna koloni putih dengan formasi kuning dan ukuran koloni 0,5 – 4,5 um. Sedangkan sifat fisiologi dari bakteri BDB ini adalah gram positif dan enzim pektinase.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Widowati, Esti y Bambang Sigit Amanto. "Peningkatan Kualitas Sari Buah Naga Super Red (Hylocereus Costaricencis) Melalui Introduksi Teknik Ekstrasi dan Aplikasi Enzim Pektinase di Desa Krikilan, Masaran, Sragen, Jawa Tengah". PRIMA: Journal of Community Empowering and Services 3, n.º 2 (30 de diciembre de 2019): 71. http://dx.doi.org/10.20961/prima.v3i2.37904.

Texto completo
Resumen
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama lanjutan dengan Kelompok Tani Wana Bekti dan UKM Wana Bekti Handayani di Masaran Sragen Jawa Tengah. Permasalahan yang dihadapi mitra terkait produk sari buah naga super red adalah diperlukannya teknologi untuk memperbaiki kualitas sari buah yang cenderung memisah selama penyimpanan walaupun sudah melalui proses peyaringan. Daya jual produk ini menjadi rendah dan bukan menjadi produk utama UKM karena konsumen yang menganggap produk ini tidak layak konsumsi jika memisah secara visual. Oleh karena itu sebagai solusi aplikatif terhadap masalah tersebut, kegiatan ini mengintroduksikan teknologi ekstraksi sari buah dan aplikasi enzim pektinase yaitu poligalakturonase 0,1% yang mampu mengklarifikasi sari buah sehingga mempertahankan tekstur sari buah tampak homogen. Dampak langsung mitra adalah produk sari buah semakin berkualitas sehingga meningkatkan daya jual produk tersebut.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Hidayah, Muhamad Aditya y Retno Aliyatul Fikroh. "Screening and morphological observations of endophytic mold origin of pennywort (Centella asiatica (L.) Urban) as extracellular enzyme producer". JURNAL SAINS NATURAL 11, n.º 2 (29 de julio de 2021): 56. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v11i2.304.

Texto completo
Resumen
Pennywort is a biological plant that is included in the medicinal plant species. The analysis was carried out to obtain information and to find out that endophytic molds from pennywort (Centella asiatica (L.) Urban) can produce extracellular enzymes (amylase, cellulase, pectinase, protease, glucanase, and laccase). Based on the analysis that has been carried out, several conclusions are obtained, endophytic fungi from pennywort with isolate codes MB 20, MM 1, MM 6, MM 8, and MM 16 capable of producing extracellular amylase enzymes, endophytic fungi from pennywort with isolate codes MM 1, MM 12, MM 16, MM 18, MM 19, MM 20 and MM 21 were able to produce extracellular cellulase enzymes, endophytic fungi from pennywort with isolate codes MB 1, MB 3, MB 4, MB 6, MM 1, MM 9, MM 11, MM 13, MM 14, MM16, MM 19, MM 20 and MM 21 were able to produce extracellular glucanase enzymes, endophytic mold isolates from pennywort were proven to be unable to produce extracellular enzymes laccase, pectinase, and protease, and endophytic molds from pennywort with isolate codes MB 1, MB 20, MM 14 and the MM 16 is capable of producing siderophores.Keywords: Centella asiatica (L.) Urban, extracellular enzymes, endophytic typite, isolatesABSTRAKSkrining pengamatan morfologi kapang endofit asal tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai penghasil enzim ekstraselulerTanaman pegagan merupakan tanaman hayati yang termasuk dalam jenis tanaman obat. Analisis dilakukan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui bahwa kapang endofit asal tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dapat menghasilkan enzim ekstraseluler (Amilase, selulase, pektinase, protease, glukanase, dan lakase). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di peroleh beberapa kesimpulan, diantanya. yaitu kapang endofit asal tanaman pegagan dengan kode isolat MB 20, MM 1, MM 6, MM 8 dan MM 16 mampu menghasilkan enzim amilase ekstraseluler, kapang endofit asal tanaman pegagan dengan kode isolat MM 1, MM 12, MM 16, MM 18, MM 19, MM 20 dan MM 21 mampu menghasilkan enzim selulase ekstraseluler, kapang endofit asal tanaman pegagan dengan kode isolat MB 1, MB 3, MB 4, MB 6, MM 1, MM 9, MM 11, MM 13, MM 14, MM16, MM 19, MM 20 dan MM 21 mampu menghasilkan enzim glukanase ekstraseluler, isolat kapang endofit asal tanaman pegagan terbukti tidak mampu menghasilkan enzim ekstraseluler lakase, pektinase dan protease, dan kapang endofit asal tanaman pegagan dengan kode isolat MB 1, MB 20, MM 14 dan MM 16 mampu menghasilkan siderofor.Kata Kunci: Centella asiatica (L.) Urban, enzim ekstraseluler, kapang endofit, isolat
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Anggraini, Dian Puspita, Anna Roosdiana, Sasangka Prasetyawan y Diah Mardiana. "Effect of Metal Ions on Pectinase Activity from Aspergillus niger on Purifying Guava Fruit". Natural B 2, n.º 1 (1 de abril de 2013): 66–72. http://dx.doi.org/10.21776/ub.natural-b.2013.002.01.10.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Putri, Mardiana Prasetyani, Anna Roosdiana, Sasangka Prasetyawan y Diah Mardiana. "Effect of Adding Ions - Metal Ions to Pectinase Activity Isolation from Bacillus Subtilis on Bleaching Paper". Natural B 2, n.º 1 (1 de abril de 2013): 73–80. http://dx.doi.org/10.21776/ub.natural-b.2013.002.01.11.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Yulianti, Dyan y Maria Marina Herawati. "Produksi Enzim Pektinase dari Limbah Kulit Pisang oleh Kapang Aspergillus niger dan Aplikasinya Terhadap Klarifikasi Minuman Fungsional Jahe Lemon". Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia 12, n.º 2 (1 de octubre de 2020): 86–92. http://dx.doi.org/10.17969/jtipi.v12i2.17891.

Texto completo
Resumen
Pectinase enzymes are commercial enzymes that can damage pectin by breaking down polygalacturonate acid into monogalacturonate acid through the release of glycosidic bonds. Pectinase enzymes can be produced from a variety of microorganisms, especially from types of mold such as Aspergillus niger using waste as a substrate like a banana peel. Lemon ginger drink is a functional beverage innovation made from ginger with the addition of lemon to add a refreshing sensation. However, the cloudy, pale, and sedimentary appearance in lemon ginger drink causes a lack of interest in consumers, especially young people. When consuming functional drinks such as lemon ginger, there is turbidity caused by polysaccharides such as pectin. Therefore, enzymatic clarification using pectinase is an effective way to reduce pectin in this drink. This study aims to find out the concentration of Aspergillus niger in producing pectinase enzymes from banana peel waste and its application to the clarification of lemon ginger drinks. The method used in this study was a randomized design group (RAK) consisting of 1 factor, the treatment of concentrations of Aspergillus niger 0 mL, 1 mL, 2 mL, 4 mL, and 6 mL. Then followed by the application of pectinase enzymes produced in the clarification of lemon ginger drink, concentration of 0%; 0,08%; 0,10%; 0,12%; 0,16%; 0,20%; and 0.24%. The Data obtained is analyzed using a printing analysis (ANOVA), and if there is influence, then proceed using BNJ test at a real level of 5%. The results showed that the concentration of Aspergillus niger suspension is best in producing pectinase enzymes of 6 mL, with the enzyme activity of 1.83 U/ml. Then the application of pectinase enzyme in the clarification of lemon ginger drink with a concentration of 0.16% better in improving lower clarity and viscosity of the resulting lemon ginger drink.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Widowati, Esti, Rohula Utami, Edhi Nurhartadi y Fenny Fenny. "Karakterisasi bakteri pektinolitik dari limbah kulit jeruk dan karakterisasi pektinase yang dihasilkan serta studi aplikasinya untuk penjernihan sari buah Jeruk Pontianak". Journal of Tropical AgriFood 2, n.º 1 (15 de agosto de 2020): 34. http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.2.1.2020.3937.34-44.

Texto completo
Resumen
PKejernihan merupakan salah satu parameter penting kualitas sari buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri pektinolitik dari limbah kulit jeruk. Dilakukan pula karakterissasi enzim pektin hidrolase ekstraseluler yang dihasilkan meliputi kondisi optimum untuk aktivitas dan kestabilannya, nilai KM dan Vmax. Pengaruh penambahan enzim pektin hidrolase ekstraseluler terhadap kekeruhan, viskositas, dan total padatan terlarut sari buah jeruk Pontianak juga diamati. Hasil dari penelitian didapatkan 10 isolat bakteri dengan karakter semua isolat bakteri merupakan Gram negatif, endospora negatif, dan katalase positif. Pada penjernihan sari buah jeruk Pontianak terpilih 3 isolat bakteri untuk karakterisasi enzim yaitu isolat A, H, dan I. Karakter enzim ditentukan berdasarkan pH optimum, suhu optimum, kestabilan pH dan suhu, serta nilai KM dan Vmaks. Enzim isolat A optimum pada pH 4 dan stabil pada pH 4-5; enzim isolat H optimum pada pH 4 dan stabil pada pH 3-4; enzim isolat I optimum pada pH 4-4,5 dan stabil pada pH 3-5. Ketiga enzim isolat optimum pada suhu 50oC dan stabil pada suhu 30-50oC. Nilai KM enzim isolat A, H dan I berturut-turut adalah 0,022; 0,011; 0,017 mg mL-1 dan nilai Vmaks berturut-turut adalah 0,041; 0,038; 0,039 U mL-1. Enzim pektin hidrolase ekstraseluler dari ketiga isolat tersebut dapat diaplikasikan pada penjernihan sari buah jeruk Pontianak.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Kuljanin, Tatjana, Vladimir Filipović, Milica Nićetin, Biljana Lončar, Violeta Knežević y Rada Jevtić-Mučibabić. "Effect of molecular mass and surface charge of anionic polyacrylamide on pectin precipitation". Food and Feed Research 45, n.º 7 (2018): 169–77. http://dx.doi.org/10.5937/ffk1802169k.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

Dongowski, Gerhard, Gisela Stoof y Potsdam-Rehbrücke. "Untersuchungen an Kartoffelpülpe als Ballaststoffquelle. Die Zusammensetzung der Kartoffelpülpe nach Einwirkung von Pektinasen und Cellulasen sowie enzymatischem Stärkeabbau". Starch - Stärke 45, n.º 6 (1993): 234–38. http://dx.doi.org/10.1002/star.19930450610.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

Husni, Patihul, Uvita Kafilatul Ikhrom y Uswatul Hasanah. "Uji dan Karakterisasi Serbuk Pektin dari Albedo Durian sebagai Kandidat Eksipien Farmasi". Majalah Farmasetika 6, n.º 3 (21 de junio de 2021): 202. http://dx.doi.org/10.24198/mfarmasetika.v6i3.33349.

Texto completo
Resumen
Pektin adalah senyawa polisakarida yang larut dalam air dan merupakan asam-asam pektinat yang mengandung gugus-gugus metoksil. Fungsi utamanya sebagai bahan pengental dan pembentuk gel. Durian (Durio zibethinus L.) merupakan buah yang memiliki aroma yang sangat khas dan banyak diminati masyarakat karena memiliki rasa enak dan aroma yang harum. Buah durian terdiri dari tiga bagian yaitu daging buah sekitar 20-35%, biji sekitar 5-15% sisanya berupa bobot kulit yang mencapai 60-75% dari bobot total buah. Bagian kulit buah durian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pektin yaitu pada bagian kulit dalam durian yang berwarna putih yang disebut juga dengan mesocarp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi serbuk pektin albedo durian yang dihasilkan dan mengetahui kualitas serbuk eksipien pharmaceutical grade dari pektin albedo durian. Penelitian ini dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut asam sulfat. Pada kondisi keasaman pelarut pH 2, pH 3, dan pH 4, waktu ekstraksi 5 jam dan pada suhu 90⁰C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pektin pH 3 lebih memenuhi kriteria sebagai eksipien pharmaceutical grade karena laju alir yang paling baik yaitu 4,368 g/detik, kerapatan mampat 0,590 g/mL, kompresibilitas 11,802%, sudut diam 20,124⁰, susut pengeringan 10%, kadar Pb 7,075 bpj dan kadar abu 10,760%.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Kuljanin, Tatjana, Biljana Lončar, Vladimir Filipović, Milica Nićetin y Violeta Knežević. "Pectin separation from sugar beet juice as affected by the pH, amount of Al2(SO4)3 and use of zeta potential/residual turbidity measurement". Journal on Processing and Energy in Agriculture 22, n.º 2 (2018): 65–68. http://dx.doi.org/10.5937/jpea1802065k.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Drochner, W., I. H. Cerci, B. Stadermann y H. Lüders. "Einfluß Steigender Zulagen Niedrigveresterten Pektins in der Diät auf den Stoffwechsel von Legehennen — Geprüft mit Hilfe Yon „Pair-Feeding-Versuchen“". Archiv für Tierernaehrung 40, n.º 5-6 (mayo de 1990): 431–42. http://dx.doi.org/10.1080/17450399009421074.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Widowati, Esti. "PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM PEKTINASE OLEH BAKTERI PEKTINOLITIK DALAM KLARIFIKASI JUS JERUK MANIS (CITRUS CINENSIS". Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 3, n.º 1 (2014). http://dx.doi.org/10.17728/jatp.38.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Widowati, Esti, Rohula Utami, Edhi Nurhartadi, M. A. M. Andriani y Ririn Hanifah. "PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM PEKTINASE BAKTERI PEKTINOLITIK DARI LIMBAH KULIT JERUK UNTUK KLARIFIKASI JUS LEMON (Citrus limon)". Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 7, n.º 1 (28 de febrero de 2014). http://dx.doi.org/10.20961/jthp.v0i0.12910.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Uzuner, Sibel y Deniz Çekmecelioğlu. "GIDA ATIKLARININ PEKTİNAZ ENZİMİ ÜRETİMİNDE KULLANIMI". GIDA / THE JOURNAL OF FOOD, 2016. http://dx.doi.org/10.15237/gida.gd15076.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

Eichhöfer, H., B. Bindereif, H. P. Karbstein, U. Schaaf, M. Bunzel y D. Wefers. "Pektine als Emulgatoren – Gezielte Extraktion und Untersuchung von Struktur‐Eigenschafts‐Beziehungen". Lebensmittelchemie 75, S2 (agosto de 2021). http://dx.doi.org/10.1002/lemi.202158093.

Texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Ofrecemos descuentos en todos los planes premium para autores cuyas obras están incluidas en selecciones literarias temáticas. ¡Contáctenos para obtener un código promocional único!

Pasar a la bibliografía