Segui questo link per vedere altri tipi di pubblicazioni sul tema: Geopolimero.

Articoli di riviste sul tema "Geopolimero"

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Vedi i top-50 articoli di riviste per l'attività di ricerca sul tema "Geopolimero".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Vedi gli articoli di riviste di molte aree scientifiche e compila una bibliografia corretta.

1

Eduarda Alves e Álvares, Letícia, Emerson Cardoso Rodrigues Cardoso Rodrigues, Josiel Lobato Ferreira Lobato Ferreira, Julia Alves Rodrigues, Wenderson Gomes dos Santos, Romero Moreira de Oliveira, Dilson Nazareno Pereira Cardoso e Bruno Marques Viegas. "Caracterização reológica de geopolimero em estado fluido a partir de resíduos de construção civil da cidade de Belém-PA". Conjecturas 2022, n. 18 (8 dicembre 2022): 154–67. http://dx.doi.org/10.53660/conj-2147-2x19.

Testo completo
Abstract (sommario):
O geopolímero é um material polimérico inorgânico, também denominado de polissialatos a base de filossilicatos. Para a sua produção, neste trabalho, utilizou-se como fonte de aluminossilicatos o resíduo da construção civil, caulim calcinado à 700 °C e como solução ativadora o NaOH 8 M. Os materiais sólidos foram caracterizados por microscopia eletrônica de varredura, fluorescência de raios X, análise granulométrica e difração de raios X. Os geopolímeros produzidos foram analisados reologicamente, aproximadamente 29 min após a produção da mistura geopolimérica, cujos resultados mostraram que o material obtido possui características segundo o modelo de Herschel-Bulkley, sendo um fluido não newtoniano.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
2

Yunita, Yunita, Okta Meilawaty e Liliana Liliana. "PENGARUH PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DAN ABU TERBANG PLTU BUNTOI SEBAGAI SEMEN KONVENSIONAL TERHADAP KUAT TEKAN". Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil 4, n. 1 (29 giugno 2021): 33. http://dx.doi.org/10.31602/jk.v4i1.5126.

Testo completo
Abstract (sommario):
Beton geopolimer adalah beton yang tidak menggunakan semen portland sebagai binder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi yang dihasilkan dari penambahan abu sekam padi terhadap abu terbang PLTU Buntoi sebagai pengganti semen, sehingga didapat kuat tekan beton geopolimer yang maksimal. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu dengan membuat benda uji pasta geopolimer ukuran 20 mm × 40 mm. Dengan variasi penambahan abu sekam padi (0%,10%, 20%, 30% dan 40%) dari berat abu terbang. Hasil kuat tekan pasta geopolimer dengan persentase penambahan abu sekam padi sebanyak 40% dan abu terbang 60% menghasilkan kuat tekan rata-rata terbesar yaitu 16,99 MPa. Hasil tersebut digunakan sebagai binder dalam pembuatan beton geopolimer. Kuat tekan rata-rata beton geopolimer berdasarkan umur pengujian 3, 7, 14 dan 28 hari, dengan kuat tekan berturut-turut adalah 0,96 MPa, 1,87 MPa, 1,59 MPa, 1,58 MPa. Hasil tersebut menunjukan bahwa kuat tekan beton geopolimer lebih rendah dibandingkan dengan kuat tekan pasta geopolimer. Kata Kunci: Abu sekam padi, abu terbang, geopolimer, komposisi, kuat tekan
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
3

Suryatmojo, Ibnu. "Flexural Strength pada Geopolimer Komposit dengan Filler Zirconia Alumina dan Nanoselulosa Kristalin". SONDE (Sound of Dentistry) 6, n. 2 (23 marzo 2022): 37–44. http://dx.doi.org/10.28932/sod.v6i2.4431.

Testo completo
Abstract (sommario):
Komposit adalah bahan restorasi yang paling umum digunakan dalam kedokteran gigi untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang. Komposit yang ada saat ini masih memiliki beberapa kekurangan sifat mekanis. Geopolimer adalah bahan yang mulai berkembang dalam bidang kedokteran gigi, karena memiliki sifat mekanis yang baik sebagai bahan restorasi sehingga bahan ini dapat bermanfaat, selanjutnya penambahan filler dapat meningkatkan sifat mekanis suatu komposit. Untuk mengetahui pengaruh zirkonia-alumina (ZrO2-Al2O3) dan nanoselulosa kristalin (C6H10O5)n sebagai filler tambahan terhadap sifat mekanis komposit berbasis geopolimer. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain kontrol post test only. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok uji. Untuk menguji sifat mekanis yaitu flexural strength dari geopolimer komposit yang telah ditambahkan ZrO2-Al2O3 dan/tanpa nanoselulosa kristalin. Analisis statistik dilakukan menggunakan program STATA. Hasil uji flexural strength kelompok geopolimer komposit-ZrO2-Al2O3 dan geopolimer komposit-ZrO2-Al2O3-nanoselulosa kristalin menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000). Penambahan nanoselulosa kristalin pada geopolimer komposit-ZrO2-Al2O3 meningkatkan flexural strength secara signifikan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
4

Qomaruddin, Mochammad, Ariyanto Ariyanto, Istianah Istianah e Fatimatuz Zahro. "PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK MENJADI AGREGAT PADA MORTAR GEOPOLIMER". Dinamika Rekayasa 16, n. 2 (28 luglio 2020): 121. http://dx.doi.org/10.20884/1.dr.2020.16.2.284.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p class="DRParagraf">Berbagai jenis plastik susah berkontaminasi dengan tanah yang juga dianggap limbah anorganik, yang sulit hancur dengan sendirinya. Solusi pemanfaatan limbah plastik dapat digunakan sebagai agregat beton. Metode yang digunakan yaitu eksperimental di laboratorium dengan membandingkan mortar geopolimer dan konvensional dalam variasi jumlah agregat plastik substitusi agregat alam. Pengaruh penambahan plastik Pasta geopolimer menggunakan 3 varian molaritas 8M, 12M, 16M. Hasil pengujian kuat tekan beton didapatkan nilai kuat tekan tertinggi pada mortar geopolimer 12M dengan penambahan agregat kasar berupa limbah plastik sebanyak 15% pada umur 28 hari dengan dengan hasil kuat tekan sebesar 28,24 MPa. Kuat tekan yang dihasilkan pada mortar konvensional dan mortar geopolimer didapatkan semakin meningkat dengan bertambahnya umur pengujiannya. Pengaruh agregat plastik dapat mengikat lebih baik secara homogen pada mortar geopolimer dibanding dengan mortar konvensional.</p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
5

Sukmana, Ndaru Candra, Eky Masbuchin e Ufafa Anggarini. "Optimasi Komposisi Pasir, Foam Agent dan Suhu Curing Pada Sintesis Beton Ringan Selular Geopolimer Dengan Pendekatan Metode Taguchi". Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) 16, n. 1 (21 aprile 2020): 1. http://dx.doi.org/10.25077/jrs.16.1.1-11.2020.

Testo completo
Abstract (sommario):
Beton ringan geopolimer telah disintesis dengan abu layang kelas C (fly ash class C) sebagai sumber aluminosilikat dan penambahan foam agent sebagai agen pembentuk pori dengan metode CLC (Celular Lightweight Concrete). Sintesis geopolimer dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode Taguchi, yaitu metode perbaikan produk dengan biaya dan sumber daya seminal mungkin. Faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah rasio penambahan pasir, rasio foam agent, dan kondisi suhu curing. Metode ini dijalankan untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh signifilkan terhadap kuat tekan geopolimer melalui analisis ANOVA dan menentukan level optimum dari setiap faktor yang berpengaruh dalam sintesis geopolimer melalui nilai Signal to Noise Ratio (SNR) dengan karakteristik larger is better. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh pada kuat tekan adalah faktor perbandingan volume antara foam terhadap campuran pasir dan pasta geopolimer. Komposisi optimum diperoleh dengan kombinasi rasio pasir tehadap pasta geopolimer sebesar 1:1, rasio foam terhadap pasir dan pasta sebesar 1:1 serta suhu curing sebesar 25 oC sehingga menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 63 kg/cm2.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
6

Nasrullah, Abdi, Firdaus Firdaus e Edowinsyah Edowinsyah. "PENGARUH CAMPURAN ABU LAYANG DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN KOMPRESI GEOPOLIMER MORTAR RINGAN". Jurnal Tekno 19, n. 2 (2 dicembre 2022): 59–67. http://dx.doi.org/10.33557/jtekno.v19i2.1962.

Testo completo
Abstract (sommario):
Pada umumnya mortar geopolimer merupakan mortar yang bebas dari pemakaian PC sebagai pengikatnya, sehingga mortar geopolimer bisa dijadikan terobosan untuk menghentikan penggunaan PC. Penelitian dilakukan secara eksperimental, dikarenakan menggunakan jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian terdahulu sebagai referensi, penelitian ini membahas tentang penggunaan alumunium powder dalam pembuatan mortar ringan geopolimer yang berbahan dasar fly ash dan abu sekam padi, dengan tujuan untuk mengetahui jumlah campuran alumunium powder yang optimal terhadap kuat tekan mortar geopolimer. Penelitian ini dilakukan di laboratorium teknik sipil Institut Teknologi Pagar Alam, untuk pemeriksaan kuat tekan mortar geopolimer benda uji yang di gunakan berupa kubus yang berukuran 5x5x5 cm dengan komposisi campuran NaOH : Na2SiO3 = 1:2,5, activator : Precursor = 1.5:1 Konsentrasi NaOH = 12 M untuk perbandingan penggunaan fly ash : abu sekam padi = 75 : 25 % menggunakan alumunium powder sebanyak 0, 0.5, 0.75 dan 1 %. Pengujian kuat tekan mortar dilakukan setelah umur perawatan 7, 14, 28 hari. Hasil kuat tekan yang didapat pada masing-masing komposisi campuran alumunium powder sebesar 24,7 Mpa, untuk mortar geopolimer dengan campuran serbuk alumunium powder sebanyak 0.5 %, 0.75% dan 1 % memiliki kuat tekan masing-masing 19,3 Mpa, 16,5 Mpa, 12,20 Mpa.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
7

Samadhi, Tjokorde Walmiki, e Pambudi Pajar Pratama. "Pembuatan geopolimer dari metakaolin dan abu terbang". Jurnal Teknik Kimia Indonesia 12, n. 2 (2 ottobre 2018): 265. http://dx.doi.org/10.5614/jtki.2013.12.2.6.

Testo completo
Abstract (sommario):
SYNTHESIS OF GEOPOLYMER FROM METAKAOLIN AND FLY ASH.Geopolymer is an inorganic polymer produced by reacting aluminosilicate solids with a strongly basic activator. Geopolymers can be applied as construction adhesives, replacing ordinary Portland cement. Geopolymerization reaction may occur near room temperatures, implying less energy consumption compared to Portland cement. A variety of inorganic wastes may be selected as the aluminosilicate reactant, which makes geopolymer useful in managing solid wastes. This study builds upon a previous preliminary study, which has proven the technical feasibility of using domestically available raw materials to produce geopolymers. This particular study evaluates the resistance of geopolymers to high temperature, which simulates fire in civil structures. A 24 full factorial design experiment has been undertaken to evaluate the impact of aluminosilicate type (metakaolin and fly ash), base activator type (NaOH and KOH), curing temperature (60 and 80 oC), and heating at 800oC for 2 hours on the compressive strength of the mortar. Combining fly ash, KOH, and higher curing temperature produces the highest compressive strength. Heating at 800 oC reduces the strength of metakaolin geopolymer by inducing crystallization which consumes the geopolymer gel phase, but improves the strength of the fly ash geopolymer mortar by increasing the cohesion of fly ash particles.Keywords: geopolymer, mortar, OPC, compressive strength, heat resistance AbstrakGeopolimer merupakan polimer anorganik yang tersusun oleh rantai-rantai atom Al, Si, dan O, dan dihasilkan melalui reaksi padatan aluminosilikat dengan aktivator basa kuat. Geopolimer dapat digunakan sebagai bahan perekat untuk konstruksi sebagai pengganti semen Portland. Reaksi geopolimerisasi dapat berlangsung di sekitar temperatur kamar, sehingga konsumsi energi produksi geopolimer lebih rendah daripada OPC. Berbagai limbah anorganik dapat digunakan sebagai reaktan aluminosilikat, sehingga geopolimer juga berguna dalam pengelolaan limbah padat. Kajian ini merupakan kelanjutan dari kajian awal yang membuktikan kelayakan teknis pemanfaatan bahan-bahan dalam negeri untuk sintesis geopolimer. Kajian ini mengevaluasi daya tahan geopolimer terhadap temperatur tinggi, yang mencerminkan kejadian kebakaran pada struktur bangunan sipil. Suatu percobaan faktorial 24 dijalankan untuk mengevaluasi pengaruh jenis bahan aluminosilikat (metakaolin dan abu terbang), jenis aktivator basa (NaOH dan KOH), temperatur pematangan mortar geopolimer (60 dan 80 oC), serta pemanasan pada 800 oC selama 2 jam terhadap kuat tekan mortar geopolimer. Kombinasi abu terbang, aktivator KOH, serta temperatur pematangan 80 oC memberikan kuat tekan tertinggi, yang bahkan lebih tinggi daripada mortar OPC. Pemanasan pada 800 oC merusak struktur jaringan geopolimer metakaolin dengan mendorong kristalisasi yang mengkonsumsi fasa gel geopolimer, sementara justru memperkuat geopolimer abu terbang dengan meningkatkan kohesi antara partikel-partikel abu terbang.Kata kunci: geopolimer, mortar, OPC, kuat tekan, daya tahan panas
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
8

Karyawan Salain, I. Made Alit, Ngakan Made Anom Wiryasa e I. Nym Mahendra Martha Adi Pamungkas. "KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MENGGUNAKAN ABU TERBANG". JURNAL SPEKTRAN 9, n. 1 (19 luglio 2021): 76. http://dx.doi.org/10.24843/spektran.2021.v09.i01.p09.

Testo completo
Abstract (sommario):
Semen merupakan bahan utama membuat beton, yang menghasilkan gas CO2 pada proses produksinya yang dapat mencemari lingkungan. Kebutuhan semen yang meningkat setiap tahunnya membuat semen lebih banyak diproduksi, sehingga perlu dilakukan inovasi membuat beton salah satunya beton geopolimer. Penelitian membuat beton geopolimer dengan bahan dasar abu terbang dan aktivator NaOH dan Na2SiO3. Gradasi butiran pasir dan koral dirancang, pada zona 2 dan gradasi koral dengan butiran maksimum 20 mm. persentase agregat dengan abu terbang dan aktivator sebesar 75%:25%. Perbandingan pasir dan koral digunakan 1:1,24. Dibuat 3 campuran C1,C2, dan C3 dengan persentase abu terbang dan aktivator sebesar C1, 70%:30%, C2 65%:35%, dan C3 60%:40%. Perbandingan Na2SiO3 dan NaOH sebesar 1:1.5 dengan molaritas NaOH 14 M. Beton dicetak kubus 15 cm x 15 cm, kemudian dipanaskan pada suhu 700C selama 24 jam. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari masing masing menggunakan 3 benda uji. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan campuran yang terbaik dan menghasilkan kuat tekan beton yang tertinggi. Hasil menyatakan bahwa pengurangan jumlah abu terbang dan penambahan aktivator meningkatkan nilai slump beton geopolimer, serta menurunkan kuat tekan beton geopolimer. Beton geopolimer mengalami peningkatan kuat tekan hingga 14 hari, hal ini terjadi pada beton C1, C2, dan C3. Pada umur 14 hari hingga 28 hari kuat tekan beton geopolimer tidak mengalami perkembagan, bahkan cenderung mengalami penurunan terutama pada beton C3. Campuran beton geopolimer yang terbaik terdapat pada beton C2, dengan kuat tekan sebesar 48,89 MPa pada umur 28 hari.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
9

Wahyuni, Wahyuni, Subaer Subaer e Nurhayati Nurhayati. "PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT MEKANIK GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH". Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika 16, n. 2 (2 agosto 2020): 171. http://dx.doi.org/10.35580/jspf.v16i2.15984.

Testo completo
Abstract (sommario):
Telah dilakukan penelitian tentang geopolimer berbasis fly ash dengan penambahan abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan sifat mekanik geopolimer berbasis fly ash dengan penambahan abu sekam padi. Geopolimer berbasis fly ash dibuat dengan penambahan abu sekam padi 0%, 20% dan 40% menggunakan metode aktivasi alkali dan dipanaskan pada suhu 70℃ selama 2 jam. Struktur mikro dari sampel diketahui dengan menggunakan teknik X-Ray Diffraction (XRD) dan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Gugus fungsi dari sampel diperoleh berdasarkan pengujian Fourier Transform Infra Red (FTIR). Sifat mekanik seperti Kuat tekan dari sampel diuji menggunakan Testing Mechine. Massa jenis, porositas dan kuat lentur dilakukan pengukuran terhadap sampel. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh fase trydimate yang tertinggi pada sampel Geo FA+ASP (60+40)%. Hasil karakterisasi Scanning Elektron Microscopy (SEM) menunjukkan material penyusun sampel telah berikatan dengan baik walaupun sebagian kecil pertikel fly ash dan abu sekam padi masih terlihat dengan jelas. Gugus fungsi pembentuk geopolimer diperoleh pada stretching Si-O-Si dengan nilai gelombang antara 478-461cm-1 dan 791-781cm-1. Massa jenis tertinggi diperoleh pada sampel dengan penambahan 40% abu sekam padi dan porositas tertinggi diperoleh pada sampel tanpa penambahan abu sekam padi. Kuat tekan yang terbesar diperoleh dari sampel geopolimer berbasis fly ash tanpa penambahan abu sekam padi sedangkan kuat lentur tertingi diperoleh dari sampel geopolimer berbasis fly ash dengan penambahan abu sekam padi sebesar 40%.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
10

Halyag, Nóra, e Gábor Mucsi. "Functionalized geopolymers: A review". Reciklaza i odrzivi razvoj 11, n. 1 (2018): 1–7. http://dx.doi.org/10.5937/ror1801001h.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
11

CORNELIS, REMIGILDUS, e IWAN RUSTENDI. "STUDI KETAHANAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH TERHADAP ASAM SULFAT". Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik 22, n. 2 (14 gennaio 2022): 95–101. http://dx.doi.org/10.53810/jt.v22i2.427.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstrak Paper ini mengkaji durabilitas beton geopolimer berbasis fly ash. Durabilitas beton geopolimer yang dikaji adalah yang berkaitan dengan ketahanan terhadap lingkungan yang bersifat asam dan lingkungan yang sulfat. Hal ini karena sebagian struktur beton berada pada lingkungan tersebut. Dengan mengetahui perilaku material tersebut, maka dapat diperoleh desain yang lebih aman dan ekonomis. Dari hasil penelitian terungkap bahwa beton geopolimer memiliki kinerja yang lebih baik dibanding beton OPC dan mampu bertahan dalam lingkungan yang lebih agresif. Kata kunci: Durabilitas, Mortar, Beton, Geopolymer, Fly-Ash.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
12

Hartono, Juandra, Laely Laely Fitria H, Adityo Budi U e Hinawan Teguh S. "KOMPARASI KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMERR BERBAHAN DASAR FLY ASH DENGAN METODE CURING OVEN DAN SUHU RUANG". TERAS JURNAL 12, n. 2 (26 settembre 2022): 383. http://dx.doi.org/10.29103/tj.v12i2.714.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p class="11daftarpustaka">Penelitian ini mengkaji beton geopolimer yang diproduksi menggunakan fly ash dan bersumber dari hasil pembakaran batubara PLTU Tanjung Jati, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Fly Ash yang digunakan dikategorikan jenis F. Alkali aktivator berbentuk sodium hidroksida (NaOH) dan sodium silikat (Na₂SiO₃) dengan molaritas (10M). Riset ini bertujuan mengetahui perbandingan kuat tekan maksimum binder dan beton geopolimer diumur 28 hari melalui 2 metode perawatan, dibiarkan didalam suhu ruangan dan di oven pada temperatur 60°C selama 24 jam. Rangkaian pengujian yang dilakukan berupa uji material fly ash metode X-Ray Flourence (XRF), slump, kuat tekan binder dan beton geopolimer. Perbandingan aktivator yang digunakan pada pengujian binder dan beton geopolimer adalah 1:2 dan 1:3. Hasil riset menunjukkan nilai kuat tekan binder dan beton maksimum umur 28 hari sebesar 37,48 Mpa dan 60,09 Mpa terdapat pada variasi binder 10-3CR (curing oven) dengan rasio perbandingan NaOH terhadap Na₂SiO₃ sebesar 1:3. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa perawatan beton curing time 24 jam pada suhu 60°C memberikan kuat tekan maksimal dibandingkan dengan udara terbuka, hal ini disebabkan karena tipe material pembentuk fly ash proses hidrasinya sangat lambat, jika perawatan menggunakan oven maka proses hidrasi berlangsung lebih cepat sehingga tingkat kekerasan beton geopolimer akan lebih cepat pula. Disamping itu meningkatkan temperatur curing bisa mempercepat reaksi polimerisasi sehingga kuat tekan beton semakin meningkat akan tetapi pada suhu tertentu kuat tekan tersebut akan mengalami penurunan disebabkan sebagian air telah menguap sehingga kualitas beton geopolimer menjadi berkurang.</p><p class="11daftarpustaka">Kata kunci: <em>fly</em><em> </em><em>ash, geopolimer, sodium</em><em> </em><em>hidroksida, sodium</em><em> </em><em>silikat, </em><em>curing time</em><em></em></p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
13

Putri, Anin Dita Kalsuma. "Pengaruh variasi alkali aktivator (Na2SiO3 dan NaOH) terhadap kuat tekan beton geopolimer". REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung 26, n. 2 (1 agosto 2022): 44–48. http://dx.doi.org/10.23960/rekrjits.v26i2.64.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh variasi (NaOH dan Na2SiO3) terhadap uji kuat tekan beton geopolimer, menganalisis variasi alkali aktivator yang paling optimal, dan menganalisis pengaruh aktivator pada fly ash sebagai bahan pengikat terhadap pengujian setting time campuran beton geopolimer. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan American Society for Testing and Materials (ASTM). Hasil pengujian kuat tekan beton geopolimer didapat nilai kuat tekan tertinggi yaitu pada BG 12-1 sebesar 15,02 Mpa. Dengan penggunaan alkali aktivator 12 M perbadingan 1:2 (Na2SiO3:NaOH). Untuk pengujian setting time waktu ikat tercepat diperoleh oleh beton geopolimer 12 M dengan perbandingan 1:2 dengan initial time 131 menit dan final time 180 menit. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh alkali aktivator dengan perbandingan larutan NaOH lebih besar dibanding Na2SiO3, lebih berpengaruh terhadap nilai uji kuat tekan beton serta memiliki waktu ikat atau setting time yang cepat.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
14

Felix Wijaya, Miguel, Monita Olivia* e Edy Saputra. "Kuat Tekan Mortar Geopolimer Abu Terbang Hybrid menggunakan Semen Portland". JURNAL TEKNIK 13, n. 1 (17 aprile 2019): 60–68. http://dx.doi.org/10.31849/teknik.v13i1.2914.

Testo completo
Abstract (sommario):
Geopolimer hybrid dibuat dengan mengaktifkan abu terbang menggunakan alkali aktivator dan semen portland sebagai bahan pengganti sebagian abu terbang untuk perawatan pada suhu ruang. Penelitian ini betujuan untuk mengkaji kuat tekan mortar geopolimer abu terbang hybrid dengan menggunakan semen Portland, yaitu OPC (Ordinary Portland Cement) dan PCC (Portland Composite Cement). Prosedur penelitian dimulai dengan pengujian karakteristik material yang digunakan, yaitu abu terbang dan agregat halus. Abu terbang yang digunakan berasal dari PLTU Ombilin Padang, Sumatera Barat. Sedangkan, agregat halus yang digunakan berasal dari Teratak Buluh, Kampar. Larutan aktivator yang digunakan NaOH 10M dan 12M, rasio modulus (Ms) 1,5 dan 2,5. Persentase penggantian abu terbang dengan semen yang digunakan adalah 10% dan 15%. Benda uji mortar berbentuk kubus berukuran 5x5x5 cm. Pengujian yang dilakukan meliputi uji kuat tekan mortar. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 hari dan 28 hari perawatan suhu ruang. Hasil pengujian kuat tekan didapat nilai optimum pada mortar geopolimer abu terbang hybrid adalah variasi NaOH 10M, Ms 2,5 dan penggantian sebagian abu terbang dengan semen sebesar 15% pada umur 7 hari dan 28 hari perawatan suhu ruang, yaitu sebesar 8,27 MPa dan 13,33 MPa menggunakan OPC. Sedangkan, mortar geopolimer hybrid menggunakan PCC pada umur 7 hari dan 28 hari, yaitu sebesar 6,27 MPa dan 11,47 MPa. Berdasarkan hasil pengujian tersebut disimpulkan mortar geopolimer abu terbang hybrid menggunakan Ordinary Portland Cement (OPC) memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi diba
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
15

Duch, Krzysztof. "Geopolimery zawierające materiały odpadowe". MATERIAŁY BUDOWLANE 1, n. 12 (21 dicembre 2021): 34–35. http://dx.doi.org/10.15199/33.2021.12.05.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
16

Khairi, Ibnu Jamil, L. Oksri-Nelfia, Bambang Endro Yuwono e Pratama Haditua Reyner Siregar. "REVIEW KARAKTERISTIK MEKANIK DAN TOXICITY CHARACTERISTIC LEACHING PROCEDURE BETON GEOPOLIMER". Jurnal Infrastruktur 6, n. 2 (30 ottobre 2020): 105–14. http://dx.doi.org/10.35814/infrastruktur.v6i2.1582.

Testo completo
Abstract (sommario):
Beton Geopolimer merupakan beton yang menggunakan material anorganik produk sampingan hasil limbah padat industri yang disintesis melalui proses polimerisasi seperti fly ash, terak besi, terak nikel, dan material lainnya yang mengandung unsur Alumunium (Al) dan Silika (Si) yang tinggi. Produksi 1 ton semen Portland menghasilkan emisi gas CO2 sebesar 1 ton ke atmosfer sehingga dapat membahayakan lingkungan seperti pemanasan global. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menunjukan bagaimana karakteristik mekanik pada beton geopolimer dalam penggunaan 100% produk sampingan limbah industri (ferrous dan non-ferrous) sebagai pengganti semen Portland sepenuhnya pada beton konvensional, serta meninjau dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat penggunaan limbah tersebut dengan menggunakan analisis TCLP. Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) merupakan prosedur untuk mengetahui kadar logam berat pada produk sampingan limbah industri (ferrous dan non-ferrous) yang dapat larut dan dapat mencemari lingkungan. Studi pustaka yang membahas material anorganik mengenai beton geopolimer secara holistik masih sedikit. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi karakteristik mekanik beton geopolimer antara lain proporsi campuran, penggunaan admixture, pemilihan material anorganik, metode perawatan dan durasi perawatan, dan rasio larutan alkali sebagai aktivator. Proporsi campuran yang tepat dapat menghasilkan workability yang baik, kuat tekan, dan kuat tarik belah yang tinggi. Metode dan durasi perawatan dengan pemanasan (oven curing) mampu menghasilkan kekuatan mekanik yang lebih besar dibanding dengan metode perawatan suhu ruangan. Studi literatur ini diharapkan dapat memberikan pedoman dalam pengembangan beton geopolimer kedepannya bagi para peneliti dan industri.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
17

Błaszczyński, Tomasz Z., e Maciej R. Król. "Ekospoiwa geopolimerowe". BUILDER 289, n. 8 (25 luglio 2021): 72–77. http://dx.doi.org/10.5604/01.3001.0015.0421.

Testo completo
Abstract (sommario):
Artykuł skupia się na aktualnych i dostępnych właściwościach materiałów zwanych zielonymi spoiwami, które przedstawiane są przez badaczy zajmujących się prezentowaną tematyką, a także właściwościach uzyskanych w trakcie, autorskich badań. Materiały te mogą być stosowane do produkcji spoiw aluminiowo-krzemionkowych i zielonych betonów, znanych również jako betony geopolimery. Porównując nowe, ekologiczne spoiwa ze zwykłymi cementami portlandzkimi, stwierdza się znaczną możliwość zmniejszenia ilości głównego gazu cieplarnianego emitowanego do atmosfery (CO2) od 3 do nawet 10 razy w zależności od rodzaju materiału wyjściowego stosowanego do produkcji nowego zielonego spoiwa. Głównym ekologicznym źródłem dającym możliwość pozyskania nowych materiałów jest wykorzystanie już dostępnych produktów, które powstają w procesie spalania węgla kamiennego czy wytapiania stali, czyli materiałów o niskiej zawartości wapna. Większość z nich jest już wykorzystywana w wielu gałęziach przemysłu. Są to głównie inżynieria lądowa, przemysł chemiczny lub rolnictwo. Przeprowadzone badania oparto na mało popularnym w inżynierii lądowej popiele lotnym.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
18

Amin, Muhammad. "Pengaruh Pemakaian Sodium Hidroksida (NaOH) Pada Pembuatan Geopolimer Menggunakan Material Perlit, Basalt, Feldspart". Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan 7, n. 1 (1 aprile 2019): 97. http://dx.doi.org/10.35450/jip.v7i1.126.

Testo completo
Abstract (sommario):
Dilakukan penelitian tentang pembuatan geopolimer dengan material perlit, basalt dan feldspart dengan variasiNaOH 15 M, 25 M, 35 M dan 45 M. Dalam penelitian ini akan mengetahui pengaruh pemakaian NaOH dalam pembuatan geopolimer. Variabel dalam penelitian ini antara lain persen jumlah pemakaian perlit, basalt dan perlit serta variasi molaritas NaOH. Geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang biasa dikembangkan sebagai material alternativ pengganti semen konvensional. Hasil analisa fisik dalam penelitian ini yang dilakukan pengukuran adalah absorbsi, porositas, susut bakar, berat jenis curah kering. Berdasarkan penelitian maka didapatkan hasil nilai susut bakar terendah dengan menggunakan material feldspart dengan kehalusan 200 mesh, sebesar 2,11%, nilai porositas terendah mengunakan material basalt dengan NaOH 35 M yaitu sebesar 20,73%, nilai absorbsi terendah diperoleh dengan menggunakan material basalt dengan variasi NaOH 45 M sebesar 11,17% dan hasil pengujian berat jenis curah kering tertinggi menggunakan material basalt dengan variasi NaOH sebanyak 45 M dengan nilai sebesar 1,88 gr/cm3.. Berdasarkan hasil penelitian variasi NaOH berpengaruh pada nilai absorbsi dan porositas yaitu semakin besar persen penambahan NaOH maka nilai absorbsi dan nilai porositas semakin kecil dan berat jenis menjadi semakin tinggi sehingga menjadikan kekuatan geopolimer semakin meningkat.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
19

Harmaji, Andrie, Claudia Claudia, Lia Asri, Bambang Sunendar e Ahmad Nuruddin. "PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP KUAT TEKAN GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH". ENSAINS JOURNAL 2, n. 1 (29 gennaio 2019): 50. http://dx.doi.org/10.31848/ensains.v2i1.152.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstract:. Suralaya power plant produces fly ash about 219.000 ton per year. Fly ash contents of silica and alumina as major components that can be used as precursors for geopolymer, a three dimensional networks aluminosilicate polymers. This research aim is to utilize fly ash for geopolymer made by mixing fly ash, fine aggregate, and alkali activator in a cubic mould and curing was carried out at room temperature for 7 and 28 days. After 28 days of curing the compressive strength of geopolymer reached 41.70 MPa. XRD characterization shows Albite (NaAlSi3O8) formation which has similarity to geopolymer compound. Fourier Transform Infra Red spectra show siloxo and sialate bond. These are typical functional groups that are found in geopolymer materials.Keyword: geopolymer, fly ash, aluminosilicate, alkali activator, albite, siloxo, sialateAbstrak: Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya menghasilkan fly ash (abu terbang) sekitar 219.000 ton per tahun. Fly ash memiliki silika dan alumina sebagai komponen utama yang dapat digunakan sebagai prekursor untuk geopolimer, suatu material polimer aluminosilikat tiga dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan fly ash untuk geopolimer yang dibuat dengan mencampur fly ash, agregat halus, dan aktivator alkali dalam cetakan kubik dan pengawetan dilakukan pada suhu kamar selama 7 dan 28 hari. Setelah 28 hari curing kekuatan tekan geopolimer mencapai 41,70 MPa. Karakterisasi XRD menunjukkan pembentukan Albite (NaAlSi3O8) yang memiliki kemiripan dengan senyawa geopolimer. Hasil spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan ikatan siloxo dan sialate yang merupakan gugus fungsional khas yang ditemukan dalam geopolimer.Kata Kunci: geopolimer, abu terbang, aluminosilikat, alkali aktivator, albite, siloxo, sialate
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
20

Amran, Amran, Subaer Subaer e Husain Husain. "PRODUKSI DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT RINGAN GEOPOPLIMER-SERAT GELAS". Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika 18, n. 1 (15 aprile 2022): 101. http://dx.doi.org/10.35580/jspf.v18i1.32429.

Testo completo
Abstract (sommario):
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memproduksi komposit ringan geopolimer-serat gelas berbahan dasar Fly-ash. Komposit disintesis dengan metode aktivasi alkali, kemudian ditambahkan agen berpori Hidrogen Peroksida (H2O2). Serat gelas ditambahkan pada geopolimer dan disusun berlapis membentuk komposit dan di curing pada suhu 70°C selama 3 jam, kemudian disimpan selama 28 hari sebelum dilakukan pengujian. Karakterisasi sampel dilakukan dengan pengujian SEM, massa jenis, porositas, daya serap air, konduktivitas termal, dan kuat tekan. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa material geopolimer dengan serat gelas tidak berikatan dengan baik karena terdapat retakan disekitar serat gelas. Hasil pengujian massa jenis dan porositas sampel berturut-turut 1,35 gr/cm3; 1,31 gr/cm3; 1,27 gr/cm3; dan 1,25 gr/cm3 dan 10,7%, 12,7%, 13,19%, dan 13,71%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa massa jenis menurun seiring dengan penambahan konsentrasi serat gelas sedangkan porositasnya meningkat. Daya serap air sampel meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi serat gelas, diperoleh daya serap air tertinggi sebesar 11,7 % pada sampel komposit 1,5% serat gelas. Hasil pengujian konduktivitas termal menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai konduktivitas termal sampel seiring dengan penambahan serat gelas. Kuat tekan tertinggi pada komposisi sampel tanpa serat yaitu sebesar 6,4 MPa. Penurunan kuat tekan sampel diakibatkan oleh geopolimer dengan serat gelas tidak berikatan dengan baik, terlihat pada hasil karakterisasi SEM.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
21

Zainuddin, Atiqah Najwa, Mazidah Mukri, Diana Che Lat, Roslizayati Rosli e Noor Hidayu Abdul Rani. "INFLUENCE OF DIFFERENT PERCENTAGE BOILER ASH-BASED GEOPOLYMER IN LATERITE SOIL". IIUM Engineering Journal 22, n. 2 (4 luglio 2021): 67–82. http://dx.doi.org/10.31436/iiumej.v22i2.1589.

Testo completo
Abstract (sommario):
The waste generation of palm oil boiler ash has been one of its big problems as it is less used and deposited in landfills as a by-product. Geopolymer is a new green technology that has been intensively studied in concrete applications. However, few studies on geopolymers have been conducted in soil applications. Thus, this study investigated the influence of palm oil boiler ash-based geopolymer in laterite soil strength. Different percentages, 5, 10, 15, and 20% of geopolymer mixtures, were added to laterite soil. The process of producing a geopolymer binder was performed by sieving boiler ash (150 µm), then mixing with sodium hydroxide (NaOH) and sodium silicate (Na2SiO3) as an alkaline activator at a ratio of 1:2. This material effectiveness was tested through compaction test using a standard proctor, unconfined compressive strength, and the scanning electron microscope (SEM). 15% of geopolymer in laterite soil indicated the best-mixed design with a maximum dry density of 2.23 Mg/m3 with a moisture content of 13.58%. The unconfined compressive strength test at curing times of zero, seven, and twenty-eight days on the LS-15.0 GPOBA sample, show a slightly increased strength of 47, 58, and 76 kPa, respectively. The SEM images proved that the geopolymer gel's development stabilized the soil structure from a loose structure to a denser soil structure. This study aims to investigate the influence of geopolymer in laterite soil. Boiler ash as an alternative material in geotechnical applications was studied to understand and develop new green alternative materials to sustain the environment from industrial waste and to enhance laterite soil properties. ABSTRAK: Abu kelapa sawit adalah salah satu sisa utama yang terhasil dari industri kelapa sawit tetapi penggunaannya kurang dimanfaatkan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Teknologi hijau baru yang dikenali sebagai geopolimer telah dikaji secara intensif dengan kekuatan konkrit tetapi hanya sedikit kajian telah dibuat dalam penggunaan tanah. Tujuan kajian ini adalah bagi mengesan geopolimer berasaskan abu kelapa sawit terhadap kekuatan tanah laterit. Peratusan campuran geopolimer yang berbeza (0, 5, 10, 15 dan 20%) dicampur pada tanah laterit. Bagi menghasilkan geopolimer, saiz 150 ?m abu kelapa sawit disintesis dengan kombinasi bahan kimia natrium hidroksida (NaOH) dan natrium silikat (Na2SiO3) pada nisbah 1:2 bagi semua campuran sebagai pengaktif alkali. Ujian terhadap keberkesanan bahan adalah melalui proses ujian pemampatan menggunakan proktor standard, kekuatan pemampatan tidak terbatas, dan Pengimbas Mikroskop Elektron (SEM). Berdasarkan dapatan ujian pemadatan, 15% geopolimer di tanah laterit menunjukkan campuran terbaik dengan memberikan kepadatan pengeringan maksimum 2.23 Mg/m3 pada kelembapan 13.58%. Ujian kekuatan mampatan tidak terbatas pada masa pempolimeran sebanyak 0, 7 dan 28 hari diuji pada sampel LS-15.0GPOBA bagi menguji kekuatan campuran. Dapatan menunjukkan kekuatan geopolimer sedikit meningkat pada 47, 58 dan 76, masing-masing. Imej SEM membuktikan pengembangan gel geopolimer menstabilkan struktur tanah daripada struktur lopong kepada struktur tanah padat. Oleh itu, abu kelapa sawit berasaskan geopolimer dan tanah laterit berpotensi sebagai alternatif bagi merawat tanah dalam aplikasi geoteknik dan berpotensi mengurangkan kadar kebolehtelapan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
22

Szabó, Roland, Zoltán Molnár, Tamás Balogh e Richárd Mészáros. "Development of geopolymer based composite from secondaries". Epitoanyag - Journal of Silicate Based and Composite Materials 68, n. 1 (2016): 25–30. http://dx.doi.org/10.14382/epitoanyag-jsbcm.2016.5.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
23

Thohirin, Muh. "Kajian Sifat Mekanik Geopolimer dengan Penguat Serat Karbon untuk Aplikasi Pipa". Teknika Sains : Jurnal Ilmu Teknik 5, n. 2 (1 dicembre 2020): 26–35. http://dx.doi.org/10.24967/teksis.v5i2.1084.

Testo completo
Abstract (sommario):
Geopolimer merupakan material dari alam, contohnya adalah sekam padi dan fly ash. Fly ash adalah salah satu material yang sering diteliti sebagai material dasar, supaya bermanfaat untuk industri khususnya dan untuk masyarakat umumnya. Pemanfaatan fly ash juga dapat mengurangi limbah atau polusi udara. Beberapa penelitian pada geopolimer menunjukkan hasil yang cukup baik. Peningkatan nilai kekuatan lentur pada serat buatan lebih besar dibandingkan serat alam, sehingga memunculkan ketertarikan untuk mengkaji lebih lanjut terhadap geopolimer dengan serat buatan lainnya yaitu serat karbon. Penelitian ini menggunakan metode Taguchi untuk memudahkan dalam menentukan campuran materialnya dan mudah dalam mengamati hasilnya. Penelitan ini menggunakan 5 faktor dengan desain campuran yaitu dengan 4 level 3 faktor dan 2 level 2 faktor, sehingga didapatkan 16 eksperimen yang akan di buat. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah Kaolin, Serat karbon, Serbuk karbon, Sodium silikat (Na2SiO3), Sodium hidroksida (NaOH) dan Aquades (H2O). Pengujian mekanik dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
24

ACAR, Mehmet Cemal, Ahmet ŞENER, Ahmet ÖZBAYRAK e Ali İ̇hsan ÇELİK. "GEOPOLİMER HARÇLARDA ZEOLİT KATKISININ ETKİSİ". Mühendislik Bilimleri ve Tasarım Dergisi 8, n. 3 (24 settembre 2020): 820–32. http://dx.doi.org/10.21923/jesd.768565.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
25

Syarif, Harriad Akbar, Danang Saputra e Khairul Fahmi. "Analisis Penerapan Penggunaan Paving Block Geopolimer Abu Sawit Dengan Tambahan Ordinary Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC) di Lahan Gambut yang Berbasis Eco-Green". Aptek 14, n. 2 (22 luglio 2022): 144–51. http://dx.doi.org/10.30606/aptek.v14i2.1429.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penumpukan material Abu Sawit/Palm Oil Fuel Ash merupakan permasalahan di industri pabrik kelapa sawit yang akan berdampak mencemarkan kelestarian lingkungan dikarenakan abu sawit termasuk limbah. Tapi dalam dunia konstruksi, abu sawit dapat digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan raya dalam bentuk paving block. Penelitian ini dilakukan bertujuan menganalisis penerapan penggunaan paving block geopolimer abu sawit dengan variasi penambahan Ordinary Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC) di lahan gambut berbasis Eco-Green. Penelitian diawali dengan menguji karateristik material campuran paving block seperti abu sawit, semen, dan pasir. Variasi pengujian sampel terdiri dari 20%, 25%, 30% OPC dan PCC dari komposisi campuran abu sawit. Jenis pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan mikrostrukstur FTIR dengan umur pengujian 28 hari. Dari hasil yang didapat, kuat tekan variasi OPC 25% memiliki kuat tekan tertinggi 23,82 MPa dari variasi OPC lainnya, sedangkan untuk variasi PCC 30% menghasilkan kuat tekan tertinggi 25,81 MPa dari variasi PCC lainnya. Dari sampel serpihan kuat tekan diuji mikrostruktur FTIR untuk mendapatkan ikatan kimia yang terjadi akibat penambahan variasi OPC dan PCC. Dari data hasil pengujian mikrostruktur FTIR terlihat adanya senyawa Natrium Karbonat, Kalsium Karbonat dan Ziolite yang merupakan reaksi geopolimer antara OPC dan PCC. Reaksi tersebut membentuk ikatan antar butiran sehingga menghasilkan pasta semen pada campuran paving block geopolimer abu sawit. Sedangkan ditinjau dari Konsep Eco-Green, paving block geopolimer lebih murah dibandingkan dengan paving block konvensional semen dan menghasilkan mutu yang sama (Mutu B).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
26

Riyanto, Agus, Simon Sembiring e Junaidi. "KARAKTERISTIK FISIS ALUMINOSILIKAT GEOPOLIMER BERBASIS SILIKA SEKAM PADI UNTUK APLIKASI FAST IONIC CONDUCTOR". Reaktor 17, n. 2 (20 giugno 2017): 96. http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.17.2.96-103.

Testo completo
Abstract (sommario):
The study aims to investigate the effect of calcination temperatures on the phase formation and electrical properties of aluminosilicate geopolymer prepared from rice husk silica and sodium aluminate. The samples were calcined at temperature from 150 oC to 550 oC, the development of structures was characterized using x-ray difraction (XRD) and the electrical properties were measured by LCR meter. The result obtained indicated the significant role of calcining temperature on phase transformation of boehmite and quartz into aluminosilicate geopolymer, in which at calcining temperatures from 450 oC to 550 oC, and the samples were dominated by semicrystal to amorphous phase which indicated that the aluminosilicate geoplymer has been formed. The presence of aluminosilicate geopolymer resulted in increased ionic electrical conductivity and dielectric loss factor as well as decrease dielectric constant. Ionic electrical conductivity of the calcined sample at 450 oC is 4,49.10-5 S/cm at frequancy of 5.106 Hz, and XRD analysis demostrated that the main structure is phase of semicrystal aluminosilicate geopolymer. Based on these character, the sample was considered is very suitable used to the fast ionic conductor materials.Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi efek suhu kalsinasi pada formasi fasa dan sifat listrik aluminosilikat geopolimer yang dipreparasi dari silika sekam padi dan sodium aluminat. Sampel dikalsinasi pada suhu 150 oC – 550 oC, perubahan struktur dikarakterisasi menggunakan x-ray difraction (XRD) dan sifat listrik diukur menggunakan LCR meter. Hasil yang diperoleh mengindikasikan pengaruh yang signifikan suhu kalsinasi pada transformasi boehmite dan quartz menjadi aluminosilikat geopolimer, dimana pada suhu kalsinasi 450 oC – 550 oC didominasi oleh fasa semikristal hingga amorf yang mencirikan terbetuknya aluminosilikat geopolimer. Terbentuknya struktur aluminosilikat geopolimer diikuti dengan peningkatan konduktivitas listrik ionik, penurunan konstanta dielektrik, serta peningkatan faktor rugi dielektrik. Nilai konduktivitas listrik ionik sampel kalsinasi 450 oC ialah 4,49.10-5 S/cm pada frekuensi 5.106 Hz, dan analisis XRD menunjukkan struktur utamanya berupa fasa semikristal aluminosilikat geopolimer. Berdasarkan karakteristik tersebut, sampel yang ditinjau merupakan material dengan konduktivitas ionik yang tinggi sehingga sampel tersebut sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai fast ionic conductor.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
27

Aryanto, Aryanto, Faisal, Erwin Sutandar e Herwani. "STUDI KOEFISIEN KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER PADA BERBAGAI UMUR". Jurnal Teknik Sipil 21, n. 2 (21 dicembre 2021): 133. http://dx.doi.org/10.26418/jtsft.v21i2.50662.

Testo completo
Abstract (sommario):
Paper ini menyajikan hasil penelitian secara eksperimental mengenai pemanfaatan limbah pembakaran batubara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya berupa fly ash. Material ini digunakan sebagai bahan dasar pembuatan beton Geopolimer. Pengaruh molaritas larutan alkali activator terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan dipelajari dalam riset ini. Penggunaan larutan sodium silikat dan sodium hidroksida dipilih sebagai larutan aktivatornya. Molaritas larutan sodium hidroksida yang digunakan adalah 10 M, 12 M dan 14 M. Benda uji dibuat berupa silinder beton berdiameter 10 cm dengan tinggi 20 cm sebanyak 3 buah setiap variabel sehingga total benda uji adalah 27 buah. Perawatan benda uji dilakukan pada suhu ruang dengan ditutup plastik untuk menghindari penguapan pada benda uji. Pembahasan di fokuskan pada koefisien kuat tekan beton geopolimer umur 7 dan 14 hari terhadap umur 28 hari. Dari hasil analisa diketahui koefisien kuat tekan beton geopolimer diperoleh berturut-turut 65.5 %, 84.8%, dan 100% untuk Beton NaOH 10 M. Kemudian beton dengan konsentrasi larutan sodium hidroksida (NaOH) 12 M berturut-turut 49.8 %, 80.4%, dan 100%. Selanjutnya capaian kuat tekan beton dengan konsentrasi NaOH 14 M pada umur 7, 14, dan 28 hari terhadap kuat tekan umur 28 hari berturut-turut adalah 59.6 %, 88.5%, dan 100%.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
28

Yusnar, Cut, Ruhana Ruhana e Sulaiman YH. "MECHANICAL PROPERTIES BETON AGROPOLIMER ABU SEKAM PADI DENGAN AKTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA". Inersia, Jurnal Teknik Sipil 9, n. 2 (28 gennaio 2019): 23–32. http://dx.doi.org/10.33369/ijts.9.2.23-32.

Testo completo
Abstract (sommario):
Rice Husk Ash usually used as pozzolanic material admixtures that have been used for Geopolimer concrete. This study report on the behavior on mechanical properties (compressive and flexural) of rice husk ash geopolimer concrete using activator sodium silicate and sodium hydroxide with variation comparison of sodium silicate to sodium hydroxide was 0,25; 0,1; and 1,25. Concrete testing included the determination of compressive and flexural properties. It was shown that the behavior of compressive properties of comparison of sodium silicate to sodium hydroxide 1,0 was the optimum result and the behavior of flexure properties gotoptimum result on the comparison of sodium silicate and sodium hydroxide was 1,25.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
29

Putri, Andini Pratiwi, Iman Satyarno e Ashar Saputra. "PANEL DINDING GEOPOLIMER DENGAN PERKUATAN WIREMESH". INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur 16, n. 1 (23 aprile 2020): 13–23. http://dx.doi.org/10.21831/inersia.v16i1.31312.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRAK Pengembangan fly ash berbasis geopolimer sangat cocok untuk memperluas aplikasi pracetak khususnya panel dinding pada lingkungan asam sulfat. Panel berbahan abu terbang ini dapat dijadikan pertimbangan karena memiliki keunggulan diantaranya kekerasan tinggi, ramah lingkungan, tidak menghasilkan gas karbon (CO2), tahan pada temperatur panas antara 600-800° C, tahan lingkungan asam, dan tidak memerlukan perawatan panas. Untuk pembuatan struktur panel pracetak menggunakan bahan pengisi berupa mortar berbahan geopolimer dengan komposisi NaOH 14 M, rasio NaOH/Na2SiO3 sebesar 1 :2, rasio alkaline : fly ash sebesar 35%, dan menggunakan variasi wiremesh sebagai perkuatan, dengan ukuran benda uji panel 800x400x40 mm. Hasil yang didapat kuat tekan umur 1 hari sebesar 11.27 MPa umur 28 hari 60,84 MPa, dengan nilai modulus 28 hari sebesar 13808 MPa. Pengujian kuat tarik 1 hari sebesar 1.02 MPa dan 28 hari sebesar 2,95 MPa Pengujian kuat lentur didapatkan 3,52 MPa tanpa perkuatan dan 4,52 dengan perkuatan. Kata kunci: Geopolymer, panel, wiremesh ABSTRACT Geopolymer-based fly ash development is perfect for expanding precast applications especially wall panels in sulfuric acid environments. Panels made of fly ash can be considered because it has the advantage of high hardness, environmentally friendly, does not produce carbon gas (CO2), resistant to heat temperature between 600-800 ° C, resistant to acidic environment, and not require hot maintenance.To create the structure of precast panels using mortar filling material with geopolymer with composition NaOH 14 M, ratio of NaOH/Na2SiO3 is 1:2, ratio alkaline ratio: fly ash 35%, and use wiremesh variation, size of panel 800x400x40 mm. Results obtained compressive strength of 1 day 11.27 MPa, age 28 Days 60.84 MPa, modulus elasticity 28-day 13808 MPa. Result tensile strength 1-day 1.02 MPa and 28 days 2.95 MPa, frexural strength panel 3.52 MPa without wiremesh and 4.52 with wiremesh. Keywords: Geopolymer, panels, wiremesh
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
30

Nurhasmi, Dahlang Tahir, Bualkar Abdullah, Asnaeni Ansar, Sultan Ilyas, Inayatul Mutmainna e Wawan Indrawan Madda. "Geopolimer Concrete for Radiation Shielding Application". Materials Science Forum 966 (agosto 2019): 41–47. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/msf.966.41.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstract. Ashield of gamma radiation with a basic material of fly ash (FA) type C have been made by additional graphite (G) and Fe2O3 (F) using Retsch MM 400 for 30 minutes at the frequency 10 Hz. GF is added to the FA matrix with mass variations of 0%, 1%, 2%, and 3%. Samples were activated with alkali solution at 70°C. Density obtained by calculation of each sample FA_GF0, FA_GF1, FA_GF2, and FA_GF3 are 2.09 g/cm-3, 2.111 g/cm-3, 2.113 g/cm- 3, and 2.115 g/cm-3, respectively. For sample FA_GF3 the density is high but the attenuation coefficient is small. This is influenced by the presence of graphite content in the sample. Graphite also plays a role in forming pores caused the radiation more transmitting through the samples. It can be concluded that the very good composition of the additional of GF is 2% with half value layer (HVL) is 3.980 cm and mean free path (MFP) is 5.743 cm.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
31

Błaszczyński, T., e M. Król. "Durability of cement and geopolimer composites". IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 251 (ottobre 2017): 012005. http://dx.doi.org/10.1088/1757-899x/251/1/012005.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
32

Oktaviani, Sri, Subaer Subaer e Nurhayati Nurhayati. "PENGARUH PENAMBAHAN NANO QUARTZ TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN VICKERS MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH". Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika 17, n. 3 (29 gennaio 2022): 240. http://dx.doi.org/10.35580/jspf.v17i3.27880.

Testo completo
Abstract (sommario):
Telah dilakukan penelitian tentang mortar geopolimer fly ash dengan variasi penambahan nano quartz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan sifat mekanik mortar geopolimer fly ash dengan variasi penambahan nano quartz. Mortar geopolimer berbahan dasar fly ash dengan variasi penambahan nano quartz 0%, 1%, 2% dan 4% dibuat menggunakan metode aktivasi alkali dan dipanaskan pada suhu 70o selama 6 jam. Struktur mikro diperoleh menggunakan teknik X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Sifat mekanik diperoleh dari hasil pengujian kuat tekan dan kekerasan Vickers. Hasil analisis XRD seluruh sampel menunjukkan fase tetringgi yakni Quartz pada sudut 26,6o. Hasil dari citra SEM memperlihatkan material penyusun sampel yaitu nano quartz (SiO2) ditandai dengan skala kecerahan. Hasil dari pengujian kuat tekan mengalami kenaikan seiring dengan persentase penambahan nano quartz. Nilai kuat tekan tertinggi terdapat pada sampel dengan persentase penambahan nano quartz 4% sebesar 33,26 MPa. Hasil dari pengujian kekerasan Vickers mengalami fluktuasi, dimana nilai kekerasan Vickers teringgi berada pada penambahan nano quartz 1%. Hal ini disebabkan oleh partikel - partikel yang tidak bereaksi dengan baik dan struktur permukaan sampel yang tidak rata pada saat pemolesan sehingga pada saat dilakukan pengujian kekerasan dengan metode Vickers ditemukan titik yang permukaannya lunak dan keras (tidak homogen).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
33

Syarif, Harriad Akbar. "Kuat Tekan dan Absorbsi Paving Block Geopolimer Abu Sawit (Palm Oil Fuel Ash) Menggunakan Tambahan Semen Tipe 1 (Ordinary Portland Cement) dengan Air Gambut". Aptek 14, n. 1 (19 gennaio 2022): 33–38. http://dx.doi.org/10.30606/aptek.v14i1.1094.

Testo completo
Abstract (sommario):
Jumlah POFA (Palm Oil Fuel Ash) yang meningkat setiap tahunnya dapat mengancam kelestarian lingkungan [1]. Pembuangan sisa abu sawit memiliki potensi untuk mengganti semen portland misalnya pada pembuatan mortar dan beton geopolimer. Kondisi lingkungan di Provinsi Riau mayoritas terletak di gambut [2]. Dengan melihat fenomena itu dan dihubungkan dengan kekayaan alam lokal maka, peneliti berkeinginan memanfaatkan produk lokal berupa kelapa sawit pada lingkungan gambut. Kondisi tersebut membuat peneliti mengimplementasikan campuran geopolimer abu sawit dalam pembuatan paving block. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian. Pengujian dilakukan meliputi pengujian karakteristik bahan dasar material campuran yang akan digunakan dalam perhitungan perencanaan campuran (mix design). Pembuatan campuran benda uji dengan ukuran 20x10x6 cm sesuai SNI Paving Block dengan 3 variasi campuran penambahan OPC 10%,20%,30%. Benda uji dibuat sesuai dengan variasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi geopolimer. Pengujian akhir yang dilakukan pengujian kuat tekan dan absorpsi (penyerapan air) pada umur pengujian 7 dan 28 hari. Dari hasil yang didapat, kuat tekan variasi 20% untuk pengujian 7 dan 28 hari memiliki kuat tekan tertinggi 25 MPa umur 7 hari dan dan 30 MPa umur 28 hari, sedangkan untuk absorbsi menghasilkan 5,1% umur 7 hari dan 4,7% umur 28 hari. Dari data hasil pengujian absorpsi yang didapat, hasil pengujian absorbsi berbanding terbalik dengan hasil pengujian kuat tekan. Sehingga pengujian kuat tekan dan absorpsi ini mempunyai kaitan satu sama lainnya
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
34

Sulfianty, Sulfianty, Nurhayati Nurhayati e Subaer Subaer. "STUDI TENTANG KONDUKTIVITAS DAN RESISTANSI TERMAL GEOPOLIMER BERPORI BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)". Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika 16, n. 2 (2 agosto 2020): 161. http://dx.doi.org/10.35580/jspf.v16i2.15983.

Testo completo
Abstract (sommario):
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sifat konduktivitas dan resistansi termalnya. Pembuatan sampel dengan menambahkan agen pembentuk pori (H2O2) ke dalam pasta geopolimer yang diaktivasi menggunakan alkali, dikeringkan (curing) pada suhu 70 ̊C selama 24 jam dan disimpan pada ruang terbuka selama ± 3 hari. Pengujian awal meliputi pengujian porositas, massa jenis dan daya serap air sedangkan pengujian untuk sampel geopolimer berpori sesuai standar SNI 03-0349-1989 terdiri dari X-ray Diffraction, mikroskop optik digital, konduktivitas dan resistansi termal serta resistansi api dan panas (Shock thermal). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan H2O2 akan memperbesar porositas dan daya serap air sehingga massa jenis akan semakin kecil. Sampel yang sesuai standar SNI 03-0349-1989 berdasarkan pengujian awal adalah sampel dengan komposisi 1,6%. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa fase berbentuk amorf dengan intensitas tertinggi diperoleh oleh SiO2 dan hasil karakterisasi mikroskop optik digital menunjukan bahwa ukuran pori dari sampel tidak seragam berkisar antara 1-10 mm. Adapun hasil uji konduktivitas dan resistansi termal berturut-turut yaitu 0,77 W/m ̊K dan 0,02 K.m2/W. Serta uji resistansi api dan panas (shock thermal) menunjukan bahwa sampel dapat bertahan hingga 1300 ̊C. Hal ini menunjukan bahwa geopolimer berpori berbahan dasar abu terbang (Fly Ash) memiliki nilai konduktivitas dan resistansi termal yang rendah dan tahan terhadap suhu tinggi sehingga dapat diaplikasikan sebagai bahan isolasi termal yang baik dan ramah lingkungan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
35

GÖRHAN, Gökhan. "Geopolimer Harç Özelliklerine Metakaolin Kalsinasyon Sıcaklığının Etkisi". Afyon Kocatepe University Journal of Sciences and Engineering 20, n. 1 (17 marzo 2020): 83–89. http://dx.doi.org/10.35414/akufemubid.591117.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
36

Ramadani, Andi Indra Wulan Sari, Abdul Haris e Subaer Subaer. "Pengaruh Penambahan -Al2O3 pada Homogenitas Matriks Geopolimer". Jurnal Fisika dan Aplikasinya 9, n. 3 (17 ottobre 2013): 105. http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v9i3.850.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
37

Samadhi, Tjokorde Walmiki, Ryan Christnata Hardika e Randi Liustanto. "Pengembangan Bahan Geopolimer dengan Pemanfaatan Limbah Anorganik". Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia 25, n. 1 (1 dicembre 2016): 18. http://dx.doi.org/10.32537/jkgi.v25i1.2347.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
38

Nuryanti, Nuryanti, Ridha Arizal e Dian Arrisujaya. "KANDUNGAN KIMIA DARI LIMBAH LUMPUR INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM UNTUK BETON GEOPOLIMER DENGAN XRF". JURNAL SAINS NATURAL 7, n. 2 (14 dicembre 2019): 48. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v7i2.254.

Testo completo
Abstract (sommario):
Chemical Containt of Waste Water Installation of Drinking Water Treatment for Geopolymer Concrete by XRF Preparation of geopolymer concrete from waste water installation of drinking water treatment (WIDWT) was manufactured in accordance with SNI. Specimen of size 5 x 5 x 5 cm cubes was used for the concretes. The mortar material consisted of binders, activator, aggregate (fine sand) and water (60% of aggregate and 40% of activators and binders). The composition of the activator and binder mixture were 1: 2; 1: 1,5; 1: 1; 1.5: 1; and 2: 1. The results of the comparison of binders A and B were 4.2: 1 and 6.5: 1. The binders were divided into 2 types: A binder (sludge of WIDWT was dried with oven at 105oC for 24 hours) and B Binder (sludge of WIDWT was dried by kiln at 650oC for 6 hours). The highest compressive strength test was 10.00 MPa on binder A with the ratio of activator and binder 1: 1 and Si: Al ratio (4.2: 1). Binder B with a compressive strength of 9.87 MPa with the ratio of activator and binder 1.5: 1 and Si: Al ratio (6.5: 1). Samples of IPAM sludge waste were tested by X-Ray Fluorescence (XRF), compressive strength testing of mortar geopolymer with Toni-Technik compressive strength test. The highest value of compressive strength appropriated to SNI 03-0691-1996 in class D which can be applied for City Park.Keywords: geopolymer, WIDWT, XRF, activator, binder ABSTRAK Pembuatan beton geopolimer dari limbah instalasi pengolahan air minum (IPAM) telah dilakukan. Beton geopolimer dibuat sesuai dengan SNI pembuatan mortar geopolimer dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm. Bahan mortar terdiri dari binder, larutan aktivator dan agregat (pasir halus) serta air dengan perbandingan 60% (agregat) dan 40%(aktivator dan binder). Parameter variasi campuran aktivator dan binder yaitu 1:2; 1:1,5; 1:1; 1,5:1; dan 2:1. Binder dibagi menjadi 2 jenis yaitu Binder A (lumpur IPAM yang dikeringkan dengan oven pada suhu 105oC selama 24 jam) dan Binder B (lumpur IPAM yang dikeringkan dengan tanur pada suhu 650oC selama 6 jam). Hasil perbandingan binder A dan B adalah 4,2:1 dan 6,5:1. Hasil uji kuat tekan tertinggi sebesar 10,00 Mpa pada binder A dengan perbandingan aktivator dan binder 1:1 dengan perbandingan Si:Al (4,2:1). Binder B dengan kuat tekan 9,87 Mpa dengan perbandingan aktivator dan binder 1,5:1 dengan perbandingan Si:Al (6,5:1). Sampel limbah lumpur IPAM diuji dengan X-Ray Flourescene (XRF), pengujian kuat tekan mortar geopolimer dengan alat uji kuat tekan merk Toni-Technik. Nilai kuat tekan tertinggi memasuki persyaratan mutu SNI 03-0691-1996 pada kelas D yang bisa diaplikasikan untuk taman kota.Kata Kunci: geopolimer, IPAM, XRF, aktivator, binder
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
39

Kaselle, Hermana, e Raynaldo Bunga Allo. "Pengaruh Penggunaan Slag Nikel Pada Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Geopolimer". Journal of Applied Civil and Environmental Engineering 1, n. 2 (28 ottobre 2021): 67. http://dx.doi.org/10.31963/jacee.v1i2.2999.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tekan lentur beton geopolimerdengan slag nikel sebagai pengganti agregat halus. Benda uji kuat tekan dengan silinder 10×20 cm dan uji kuat lentur dengan balok 60×15×15 cm. Pembuatan benda uji dilakukan dengan trial and error serta proses perawatan dilakukan dengan metode perawatan suhu ruang (ambient curing). Pengujian tekan beton (SNI 1974-2011)dilakukan pada umur 7 dan 28 hari, sedangkan uji lentur balok (SNI 4431-2011)pada umur 28 hari. Hasil penelitian diperoleh nilai kuat tekan beton geopolimer yang menggunakan slag nikel pada umur 7 dan 28 hari sebesar 17,942 MPa dan 21, 738 Mpa, sedangkan beton kontrol diperoleh kuat tekan berturut-turut sebesar 9,960MPa dan 16,643 MPa. Peningkatan kuat tekan dengan penggunaan slag nikel sebesar 21,157%. Nilai kuat lentur rata-rata beton geopolimer yang menggunakan slag nikel 3,928 MPa, sedangkan balok kontrol sebesar 3,324 MPa. Peningkatan nilai kuat lentur beton dengan penggunaan slag nikel sebagai agregat halus sebesar 18,182% .
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
40

Palomo, A., A. Fernández-Jiménez e M. Criado. ""Geopolimeros": una única base química y diferentes microestructuras". Materiales de Construcción 54, n. 275 (30 settembre 2004): 77–91. http://dx.doi.org/10.3989/mc.2004.v54.i275.249.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
41

Rahayu, Wiwik, Damrizal Damoerin e Allih Hayyan. "Pengaruh Geopolimer Untuk Meningkatkan Kuat Geser Tanah Gambut". Jurnal Teknik Sipil 25, n. 3 (10 dicembre 2018): 187. http://dx.doi.org/10.5614/jts.2018.25.3.3.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
42

Setiawati, Mira, Sri Martini e Rully Nurulita. "Variasi Molaritas Naoh Dan Alkali Aktivator Beton Geopolimer". Jurnal Deformasi 7, n. 1 (30 giugno 2022): 56. http://dx.doi.org/10.31851/deformasi.v7i1.7983.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
43

Aman, Aman, e Amun Amri. "Pembuatan paving blok geopolimer dari limbah abu terbang batu bara (Fly Ash) di Kelurahan Pematang Kapau Tenayan Raya Pekanbaru". Unri Conference Series: Community Engagement 1 (27 settembre 2019): 223–27. http://dx.doi.org/10.31258/unricsce.1.223-227.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar PLTU Tenayan Raya Pekanbaru menghasilkan limbah berupa abu terbang (fly ash) dan abu endapan (bottom ash). Fly ash memiliki kandungan silika dan alumuina tinggi sehingga berpotensi sebagai pengganti semen. Fly ash yang dihasilkan sebagian tidak dimanfaatkan dan ditimbun di ash disposal area dan berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah. Semakin meningkatnya pemakaian batubara, maka beban lingkungan akan semakin berat dan perlu diantisipasi dengan mencari pemanfaatan secara optimal limbah fly ash batu bara tersebut. Berdasarkan uraian di atas telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru berupa sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah fly ash sebagai bahan pembuatan paving blok geopolimer tanpa menggunakan semen portland yang selama ini dipakai dalam proses pembuatan paving blok dan material bangunan lainnya. Dari hasil kegiatan pelatihan di atas diperoleh paving blok geopolimer dengan spesifikasi bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 21 cm, lebar 10 cm dan tinggi 8 cm,warna abu-abu dan dari hasil uji diperoleh kuat tekan 40,87 MPa masuk standar SNI mutu A.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
44

Zarębska, Katarzyna. "Synteza geopolimerów z wykorzystaniem żużla wielkopiecowego". PRZEMYSŁ CHEMICZNY 1, n. 2 (5 febbraio 2019): 140–43. http://dx.doi.org/10.15199/62.2019.2.23.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
45

Kakasor, Jaf, Abdulrahman Ismael e Aziz Qarani. "Geopolymer concrete: Properties, durability and applications: Review". Reciklaza i odrzivi razvoj 15, n. 1 (2022): 61–73. http://dx.doi.org/10.5937/ror2201063j.

Testo completo
Abstract (sommario):
Concrete is one of the most reliable, durable, and desired construction materials. It became the second most used material after water in the world. Many studies and investigations reported that the amount of CO2 released into the atmosphere is nearly 1 ton in the production of 1 ton of cement, which contributes to 5-7 % of total CO2 emissions worldwide. Geopolymer concrete (GPC) is a new development in the world of concrete, which does not need to use cement. The most used materials in geopolymer are by-products such as fly ash, ground granulated blast furnace slag, silica fume, etc. Industrial waste materials are a great problem for human health, environment, and scarcity of land, therefore, reusing them in GPC manufacturing can be seen as a great advantage. Fortunately, most of the recent research concludes that most by-products exhibit similar or better durability, mechanical and physical properties when compared to ordinary concrete. Therefore, GPC became a good sustainable engineering material with many advantages over conventional concrete, such as high early strength, excellent resistance to chemical attacks and steel reinforcement corrosion, elimination of water curing, low cost, etc. This paper reviews the process of geopolymer concrete, constituents, types, properties, durability, and particular applications.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
46

Isfahani, Muhammad Nafhan, e Jonbi Jonbi. "MODEL PERSAMAAN KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BERBAGAI SUHU PERAWATAN". JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR 20, n. 2 (30 novembre 2021): 51–68. http://dx.doi.org/10.54564/jtsa.v20i2.80.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kualitas beton ditunjukkan dengan seberapa besar nilai kuat tekannya walaupun beton merupakan bahan yang tidak cukup kuat untuk menahan kuat tarik, untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang model hubungan kuat tekan beton. dengan kekuatan tarik belah dengan berbagai perlakuan suhu yang belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan persentase kenaikan kuat tekan, kuat tarik belah dan model matematis (korelasi regresi) perilaku kuat tarik belah pada kuat tekan beton geopolimer dengan perlakuan temperatur ruang, 60°C, 90° C selama 24 jam. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa rata-rata kenaikan kuat tekan beton dari suhu kamar ke perlakuan suhu 60 adalah: 32,7% dari suhu 60 ke suhu perlakuan 90 adalah 22,5%. Rata-rata kenaikan kuat tarik belah beton dari suhu kamar ke perlakuan suhu 60 adalah 34,4% dari suhu 60 ke suhu perlakuan 90 adalah 4,7%. Model Persamaan kuat tarik dengan kuat tekan beton geopolimer umur 28 hari yang dirawat pada suhu kamar ditunjukkan dengan persamaan fr = 0,708 fc0.5. Perlakuan pada suhu 60° ditunjukkan oleh persamaan fr = 0,808 fc0.5 . Temperatur perlakuan 90° ditunjukkan oleh persamaan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
47

Riyanto, Eko, Eksi Widyananto e Rahul Ray Renaldy. "Analisis Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Silica Fume dan Kapur Tohor". INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur 17, n. 1 (28 maggio 2021): 19–26. http://dx.doi.org/10.21831/inersia.v17i1.35901.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRACT Cement Portland is an essential ingredient in infrastructure development, but in portland cement production, there is a release of carbon dioxide (CO2). Innovation in materials in the construction of mortars, namely geopolymer mortars, is expected to reduce cement and air pollution. The research using experimental methods, aimed at locating the effect of the use of silica fume and quick lime with variations of silica fume: quick lime 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, using a cube mold of 5 x 5 x 5 cm as much as 120 items, for testing age 7, 14, 28 days. Research has a compressive strength with an optimum geopolymer mortar on a variation of silica fume: quick lime 70:30, which is 3.52 MPa at the age of 28. Based upon compressive strength results, apply the age of mortar 7, 14, 28 days known the longer a strong mortar age agency. Silica fume and quick lime may be used as alternative materials to replace cement. Based on ASTM C 270 to imply mortars type K and type O. ABSTRAKSemen portland merupakan bahan material penting dalam pembangunan khususnya di bidang teknik sipil, namun dalam proses produksi semen portland terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2). Perlu adanya inovasi bahan dalam pembuatan mortar yaitu mortar geopolimer yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan semen dan polusi udara. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan silica fume dan kapur tohor terhadap mortar geopolimer dengan variasi silica fume:kapur tohor 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, benda uji berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm sebanyak 120 benda uji, pengujian umur 7, 14, 28 hari. Hasil penelitian didapat kuat tekan optimum mortar geopolimer pada variasi silica fume:kapur tohor 70:30 yaitu 3,52 MPa pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil kuat tekan pengaruh umur mortar 7, 14, 28 hari diketahui semakin lama umur mortar kuat tekan semakin meningkat. Silica fume dan kapur tohor dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti semen. Berdasarkan ASTM C 270 termasuk dalam mortar tipe K dan tipe O.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
48

Aris, Rita Hardianti, Erniati Bachtiar e Ritnawati Makbul. "Workability dan Sifat Mekanik Self Compacting Geopolimer Concrete (SCGC)". Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan 6, n. 2 (16 dicembre 2021): 267. http://dx.doi.org/10.30736/cvl.v6i2.718.

Testo completo
Abstract (sommario):
The purpose of this study was to investigate the relationship between molarity and workability in Self-Compacting Geopolymer Concrete (SCGC), as well as mechanical properties. Compressive strength and split tensile strength tests are used to characterize the mechanical characteristics in this research. Additionally, the study investigates the optimal molarity for self-compacting geopolymer concrete. Fly ash was used in lieu of cement in this research. On new concrete self-compacting geopolymer, workability is determined using the EFNARC standard, which includes the Slump Flow, V-Funnel, and L-Box tests. ASTM 39/C 39M-99 standard is used to determine the compressive strength of self-compacting concrete geopolymer. On new concrete, workability is determined using the EFNARC standard, which comprises the Slump Flow Test, a V-funnel, and an L-Box. The compressive strength of concrete samples is determined according to the ASTM 39/C 39M – 99 standard. The SNI 03-2491-2002 standard is used to determine the split tensile strength of concrete. At the ages of 7, 14, and 28 days, tests were conducted. The findings indicated that new concrete at 11M-13M satisfied the criteria for SCGC workability. The compressive and split tensile strengths of SCGC grow as the concrete ages. In self-compacting geopolymer concrete, the optimal molarity is 13 M.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
49

Suriyana, Dadang, Liliana Sahay e Okta Meilawaty. "Kelayakan Abu Terbang PLTU Buntoi Sebagai Campuran Beton Geopolimer". Media Ilmiah Teknik Sipil 9, n. 2 (1 giugno 2021): 102–8. http://dx.doi.org/10.33084/mits.v9i2.2063.

Testo completo
Abstract (sommario):
The main basic ingredients needed for the manufacture of this geopolymer material are materials that contain a lot of silica and aluminia elements. The 1st stage test was carried out to determine the geopolymer paste with the maximum compressive strength at the ratio of NaOH to Na2SiO3 of 1; 1.5; 2; 2.5. The second stage of testing was carried out using a geopolymer paste with the highest compressive strength, namely the ratio of NaOH to Na2SiO3 of 2.5 with a compressive strength of 22.56 MPa. Based on the results of the compressive strength test, the maximum compressive strength at the age of 28 days is 7.64 MPa. The results of the compressive strength of concrete are much lower than the compressive strength of the paste, it shows that the paste does not bind too much with the aggregate. This is evidenced by the results of the compressive strength of conventional concrete which is much higher than that of geopolymer concrete using the same aggregate. With the results of the maximum compressive strength at the age of 28 days is 29.51 MPa.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
50

Güzelküçük, Selahattin, e İlhami Demir. "Perlit Esaslı Geopolimer Kompozitlere Kür Süresi Ve Sıcaklığın Etkisi". Uluslararası Muhendislik Arastirma ve Gelistirme Dergisi 11, n. 2 (30 giugno 2019): 730–37. http://dx.doi.org/10.29137/umagd.558983.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Offriamo sconti su tutti i piani premium per gli autori le cui opere sono incluse in raccolte letterarie tematiche. Contattaci per ottenere un codice promozionale unico!

Vai alla bibliografia