Um die anderen Arten von Veröffentlichungen zu diesem Thema anzuzeigen, folgen Sie diesem Link: Denitrifikace.

Zeitschriftenartikel zum Thema „Denitrifikace“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit Top-28 Zeitschriftenartikel für die Forschung zum Thema "Denitrifikace" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Sehen Sie die Zeitschriftenartikel für verschiedene Spezialgebieten durch und erstellen Sie Ihre Bibliographie auf korrekte Weise.

1

ČIŽINSKÁ, S., S. ONDŘEJOVÁ, J. KREJČÍ, F. KŘENEK und V. MATĚJŮ. „Biological denitrification of waste waters.“ Kvasny Prumysl 35, Nr. 12 (01.12.1989): 363–65. http://dx.doi.org/10.18832/kp1989048.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

ČIŽINSKÁ, S., V. MATĚJŮ und T. JANOCH. „Water denitrification with immobilized cells of Paracoccus denitrificans.“ Kvasny Prumysl 34, Nr. 7 (01.07.1988): 202–4. http://dx.doi.org/10.18832/kp1988031.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Jedličková, Věra, und Petr Hlavínek. „OPTIMALIZACE PROCESŮ V AKTIVAČNÍ NÁDRŽI“. Czech Journal of Civil Engineering 1, Nr. 2 (31.12.2015): 45–50. http://dx.doi.org/10.51704/cjce.2015.vol1.iss2.pp45-50.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Trendem dnešní doby je nejen zefektivňovat, ale i šetřit náklady. Tento článek je zaměřený na snížení nákladů na provoz čistírny odpadních vod. Čist.renský proces je nepřetržitým procesem vyžadujícím pro svou funkci elektrickou energii. Největší množství elektrické energie je spotřebováno v aktivační nádrži, kde je nutné provzdušňování. Zmíněné energetické náklady se v mnoha případech dají snížit pouhou optimalizací procesů v aktivační nádrži. V případě našeho výzkumu se jedná o řízení aerace pomocí pevného nastavení doby nitrifikace a denitrifikace, kdy na základě předchozího pozorování byla snížena doba provzdušnění. Následně bylo prokázáno, že došlo ke třetinovému snížení elektrické energie spotřebované pro aktivační nádrž a to bez jakéhokoliv zhoršení odtokových parametrů.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Agustiyani, Dwi. „POTENSI BAKTERI DENITRIFIKASI DALAM BIODEGRADASI CARBARYL PADA KONDISI ANAEROBIK“. Jurnal Teknologi Lingkungan 12, Nr. 3 (01.12.2016): 259. http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v12i3.1234.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Potensi bakteri denitrifikasi dalam mendegradasi senyawa Carbaryl dalam kondisi anaerobik dipelajari. Penelitian diawali dengan aklimatisasi kultur mikroba yang berasaldari tanah pertanian tercemar pestisida di daerah Lembang dan Dieng, dalam media denitrifikasi yang mengandung Carbaryl. Dari hasil aklimatisasi diperoleh 3 kultur mikrobadenitrifikasi (CL, CD dan D3) yang mengindikasikan mampu tumbuh pada media yang mengandung 1000 ppm Carbaryl. Hasil isolasi dari ketiga kultur tersebut diperoleh 10 isolat bakteri murni. Enam isolat bakteri (CL1, CL2, CD1, CD2, D3.1, D3.2) diuji aktivitas denitrifikasi dan kemampuan degradasi Carbaryl pada kondisi anaerobik. Hasilpengujian menunjukkan bahwa keenam isolat bakteri mampu tumbuh dan melakukan aktivitas denitrifikasi serta memperlihatkan indikasi mampu mendegradasi Carbaryl,dengan terbentuknya senyawa 1-Naphtol. Reaksi denitrifikasi dan degradasi Carbaryl berlangsung secara simultan. Ada dua pola perubahan Carbaryl oleh bakteri denitrifikasi yang diuji, yaitu bakteri denitrifikasi yang hanya mampu merombak Carbaryl menjadi 1-Naphthol dan bakteri denitrifikasi yang dapat merombak Carbaryl menjadi 1-Naphthol dan senyawa tertentu lainnya (belum terdeteksi).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Pikoli, Megga Ratnasari, Farah Muthia Zadfa und Irawan Sugoro. „Bakteri Denitrifikasi Inaktif Sebagai Suplemen Untuk Mengurangi Gas Metana dari Cairan Rumen Sapi“. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi 13, Nr. 2 (20.12.2017): 69. http://dx.doi.org/10.17146/jair.2017.13.2.3317.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Gas metana dari ternak ruminansia merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Gas metana yang bersumber dari peternakan berasal dari dua sumber emisi, yaitu pencernaan dan feses, sehingga produksinya dapat dikurangi melalui modifikasi pakan. Salah satu strategi untuk mengurangi produksi gas metana tersebut adalah dengan penambahan bakteri denitrifikasi, yang mengalihkan akseptor elektron untuk metanogenesis kepada denitrifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi penambahan bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi dengan iiradiasi sinar Gamma dalam menurunkan produksi gas metana dalam cairan rumen sapi, yang diuji secara in vitro. Pada penelitian ini diuji empat perlakuan, yaitu dengan penambahan bakteri denitrifikasi aktif, bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi dengan iradiasi Gamma Cell 1000 Gy dan bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi menggunakan autoklaf 1,5 tekanan atmosfir, 120°C selama 15 menit, seluruhnya pada cairan rumen sapi yang diberi substrat hijauan sorgum secara in vitro. Hasil pengukuran dari masing-masing parameter berupa nilai pH, amonia, volatile fatty acids total, asetat, propionat, butirat, biomassa bakteri, biomassa protozoa, produksi gas total dan produksi gas metana pada jam ke-24 dan 48 mendukung penurunan metanogenesis akibat penambahan bakteri denitrifikasi aktif dan inaktif. Pemberian bakteri denitrifikasi inaktif lebih besar menekan produksi gas metana dibandingkan dengan bakteri aktif. Penurunan produksi gas metana dari jam ke-24 sampai 48 dari perlakuan penambahan bakteri denitrifikasi inaktif-iradiasi, dan inaktif-autoklaf berturut-turut sebesar 41,5% dan 55,3%, yang lebih tinggi daripada dari bakteri denitrifikasi aktif dengan penurunan sebesar 13,6%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Syahputra, Khairul, Iman Rusmana und Utut Widyastuti. „ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI DENITRIFIKASI SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI NITROGEN ANORGANIK“. Jurnal Riset Akuakultur 6, Nr. 2 (31.08.2011): 197. http://dx.doi.org/10.15578/jra.6.2.2011.197-209.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Denitrifikasi merupakan salah satu proses utama yang mengurangi kandungan senyawa nitrogen anorganik di lingkungan. Proses ini dapat digunakan untuk mengatasi kelebihan senyawa nitrogen anorganik yang tinggi di kolam budidaya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi isolat bakteri denitrifikasi sebagai agen bioremediasi senyawa nitrogen anorganik. Sebanyak 21 isolat bakteri pereduksi nitrat berhasil diisolasi dari medium pengkayaan dengan konsentrasi nitrat 100 µM dan 1500 µM. Sebanyak 6 isolat merupakan kelompok bakteri denitrifikasi (fermentatif negatif) dan 15 isolat termasuk kelompok bakteri fermentatif. Berdasarkan hasil seleksi didapatkan isolat HNF5 dan LNF mempunyai kemampuan reduksi nitrat yang tinggi. Aktivitas reduksi nitrat terjadi dari awal inkubasi, di mana aktivitas paling cepat terjadi pada fase eksponensial pertumbuhan bakteri. Isolat HNF5 dan LNF memiliki kecepatan maksimum reduksi nitrat (Vmaks) 0,17 mM.h-1 dan 0,16 mM.h-1 dengan nilai konstanta Michaelis-Menten (Km) 0,40 mM dan 0,28 mM. Identifikasi dengan sekuen 16S-rRNA memperlihatkan bahwa isolat HNF5 dan LNF mempunyai kemiripan dengan Pseudomonas aeruginosa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Widanarni, Sugiyo Hadi Pranoto und Sukenda. „Selection of nitrification and denitrification bacteria with its application in culture medium of Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei)“. Jurnal Akuakultur Indonesia 9, Nr. 2 (27.03.2013): 184. http://dx.doi.org/10.19027/jai.9.184-195.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>The aim of this study was to obtain nitrification and denitrification bacteria and tested its activity in reducing the ammonia, nitrite and nitrate compounds in culture medium of Pacific white shrimp Litopenaeusvannamei. The research was conducted through several steps: 1) Isolation of nitrification and denitrification bacteria from ponds and mangrove areas, 2) Selection of nitrification and denitrification bacteria in vitro, and 3) test of the nitrication and denitrification bacteria activities in culture medium of white shrimp. A total of 38 isolates of nitrification bacteria and 7 isolates of denitrification bacteria were successfully isolated from ponds and mangrove areas in the region of South Lampung and Subang, West Java. Of the total isolates were then selected in vitro based on its ability to reduce the compounds of ammonia, nitrite and nitrate and selected each 2 of the best isolates. Two select nitrification bacteria isolates, namely S11 and S12 each can oxidize ammonia at 78.25% and 80.54%, whereas two select denitrification bacteria isolates namely DS7 and DS3 each can reduce nitrate amounted to 85.41%, and 56, 49%. The test results of nitrification and denitrification bacteria activities in culture medium of white shrimp showed that S12-DS7 treatments gave the best result, with ammonia concentrations between 0.007 - 0.13 mg / l, nitrite of 0.04 -2.34 mg / l, nitrate of 1 0.33 - 3, 29 mg / l, shrimp growth rate of 2.1%, and survival rate of 90%.<br /><br />Keywords: nitrification, denitrification, Litopenaeus vannamei, water quality.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong><br /><br />Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkandan menguji aktivitasbakteri nitrifikasi dan denitrifikasi dalam mengurangi senyawa amonia, nitrit dan nitrat pada media budidaya udang vaname Litopenaeus vannamei. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1) Isolasi bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi dari lingkungan tambak dan mangrove, 2) Seleksi bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi secara in vitro, dan 3) Uji aktivitas bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi pada media budidaya udang vaname.Sebanyak 38 isolat bakteri nitrifikasi dan 7 isolat bakteri denitrifikasi berhasil diisolasi dari lingkungan tambak dan mangrove di daerah Lampung Selatan dan Subang, Jawa Barat. Dari total isolat tersebut kemudian diseleksi secara in vitro berdasarkan kemampuannya dalam menurunkan senyawa amonia, nitrit dan nitrat dan dipilih masing-masing 2 isolat terbaik. Dua isolat bakteri nitrifikasi terseleksi yaitu S11 dan S12 masing-masing dapat mengoksidasi amonia sebesar 78,25% dan 80,54%, sedangkan dua isolat bakteri denitrifikasi terseleksi yaitu DS3 dan DS7 masing-masing dapat mereduksi nitrat sebesar 85,41% dan 56,49%. Hasil uji aktivitas bakteri nitrifikasi dan denitrifikasipada media budidaya udang vaname menunjukkan bahwa perlakuan S12-DS7 memberikan hasil terbaik, dengan konsentrasi amonia berkisar antara 0,007-0,13 mg/l, nitrit 0,04-2,34 mg/l, nitrat 1,33-3,29mg/l,laju pertumbuhan udang sebesar 2,1%, dan kelangsungan hidup 90%.<br /><br />Kata kunci: nitrifikasi, denitrifikasi, Litopenaeus vannamei, kualitas air<br /></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Pujihastuti, Yuni Puji. „Nitrification and denitrification in pond“. Jurnal Akuakultur Indonesia 10, Nr. 1 (01.01.2011): 89. http://dx.doi.org/10.19027/jai.10.89-98.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>More of waste than pond aquacultutre system produced, will increase sedimentation in the bottom. Ammonium and nitrite compounds are other forms of inorganic nitrogen in the pond. Nitrogen anorganic consist of ammonia, ammonium, nitrit, nitrat and nitrogen. Degradation of process metabolic biota culture waste can biologically be nitrat compound one of the forms that are not toxic in the nitrification process. Five process of nitrogen biogeochemical cycle in the container cultivation is the amonification, nitrification, nitrogen assimilation, denitrification and nitrogen fixation. Nitrogen is the one of the compound in the overlay/ top stratification sediment. Improvement of speed degradation will be success if the pond bottom on aerobic condition. Survival rate of tiger shrimp in the laboratory scale can be increase by administration of nitrification and denitrification bacteria should not just in the water kolom of pond engineering but also at the bottom pond layer at the preparation step. Depht of the sediment 15 cm in day zero, intensive pond have been produced of nitrit and ammonium with the producing bacteria. Application of nitrification and denitrification bacteria in the sediment and water coloum can be performed as the measurenment and evaluation nitrit, nitrat and ammonium abudance.</p> <p>Key words: ponds, nitrogen inorganic, nitrification, denitrification</p> <p><em> </em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Semakin banyak limbah kegiatan yang dihasilkan dalam sistem budidaya tambak, akan meningkatkan sedimentasi dalam dasar tambak. Senyawa amonium dan nitrit merupakan bentuk lain dari nitrogen anorganik dalam tambak. Nitrogen anorganik terdiri terdiri dari amonia (NH<sub>3</sub><sup>-</sup>), amonium (NH<sub>4</sub><sup>+</sup>), nitrit (NO<sub>2</sub><sup>-</sup>), dan nitrogen (N<sub>2</sub>). Secara biologis, proses perombakan sisa metabolisme biota budidaya dapat menjadi nitrat (NO<sub>3</sub>), suatu bentuk yang tidak berbahaya dalam proses nitrifikasi. Lima proses siklus biogeokimia nitrogen yang terjadi di wadah budidaya adalah amonifikasi, nitrifikasi, asimilasi nitrogen, denitrifikasi, dan fiksasi nitrogen. Nitrogen merupakan senyawa yang biasanya terletak di lapisan paling atas dalam sedimen. Peningkatan kecepatan degradasi akan dapat dicapai jika sedimen berada dalam kondisi aerobik. Tingkat kelangsungan hidup udang pada uji skala laboratorium memperlihatkan bahwa penambahan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi terseleksi dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang windu Aplikasi pemberian bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi tidak seharusnya hanya dalam air saja, namun juga dalam pengolahan tanah dasar tambak. Pada kedalaman sedimen 15 cm hari ke-0, tambak intensif telah terdapat bakteri penghasil nitrit dan amonium dan kelimpahannya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur udang. Aplikasi pemberian bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi di sedimen dan kolom perairan dapat dilakukan seiring dengan pengukuran dan evaluasi kondisi nitrit, nitrat dan ammoniumnya. Secara alami, dalam kolom perairan telah terdapat senyawa nitrit, nitrat dan amonium, seberapapun itu perlu diimbangi dengan kebijakan dalam pemberian bakteri dari luar.</p> <p>Kata kunci: tambak, nitrogen anorganik, nitrifikasi, denitrifikasi</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Yosmaniar, Yosmaniar, Hessy Novita und Eri Setiadi. „ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK“. Jurnal Riset Akuakultur 12, Nr. 4 (18.01.2018): 369. http://dx.doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.369-378.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Senyawa nitrogen yang tinggi pada limbah budidaya perikanan intensif dapat memperburuk kualitas air, sehingga perlu diatasi dengan penambahan probiotik untuk proses bioremediasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi yang berpotensi sebagai kandidat probiotik pengendali senyawa nitrogen pada budidaya ikan air tawar. Tahap penelitian terdiri atas: 1) koleksi sampel air dan sedimen dari kolam budidaya ikan patin di kawasan minapolitan Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi dan Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau; 2) pengujian sampel secara in vitro yang meliputi: a) Isolasi dan seleksi bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi; b) Karakterisasi morfologis bakteri terpilih; c) Karakterisasi fisiologi/biokimia isolat bakteri terpilih; d) Karakterisasi genetika isolat bakteri terpilih dengan sekuensing 16S-rRNA. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh empat isolat bakteri nitrifikasi dan empat isolate bakteri denitrifikasi. Isolat bakteri nitrifikasi Pandoraea pnomenusa strain 1318 (NP1); Pseudomonas aeruginosa strain PSE12 (NP2); Pseudomonas aeruginosa strain PSE12 (NP3); Burkholderia vietnamiensis strain NE 7 (NP4); dan denitrifikasi Achromobacter xylosoxidans strain TPL14 (DP1); Stenotrophomonas acidaminiphila strain BTY (DP2); Stenotrophomonas maltophilia strain BHWSL2 (DP3); Ochrobactrum intermedium strain: SQ 20 (DP4) Achromobacter xylosoxidans strain TPL14 (DP1); Stenotrophomonas acidaminiphila strain BTY (DP2); Stenotrophomonas maltophilia strain BHWSL2 (DP3); Ochrobactrum intermedium strain: SQ 20 (DP4); yang berpotensi digunakan sebagai kandidat probiotik pengendali senyawa nitrogen pada budidaya ikan air tawar. Wastes from an intensive aquaculture contain nitrogen compounds which, if untreated, could rapidly reduce water quality condition within the system. The addition of probiotics as bioremediation to aquaculture system has been used to improve water quality with promising results. The aim of this study was to obtain potential nitrifying and denitrifying bacteria that could be used as probiotic candidates to control excessive nitrogen compounds in freshwater culture. This study consisted of two steps, 1) the collection of water samples and sediments from catfish ponds at ‘Minapolitan Area” in Pudak Village, Jambi Province and Koto Mesjid Village, Riau Province; 2) in vitro tests consisting of isolation and selection of nitrifying and denitrifying bacteria; morphological characterization of the selected nitrifying and denitrifying bacteria; characterization of physiological/biochemical selected nitrifying and denitrifying bacteria; genetic characterization of the selected nitrifying and denitrifying bacteria with 16SrRNA sequencing. All data were analyzed descriptively. The study had found four nitrifying bacteria isolates: Pandoraea pnomenusa strain 1318 (NP1); Pseudomonas aeruginosa strain PSE 12 (NP2); Pseudomonas aeruginosa strain PSE12 (NP3); Burkholderia vietnamiensis strain NE 7 (NP4). The study also found four isolates of denitrifying bacteria isolates: Achromobacter xylosoxidans strain TPL14 (DP1); Stenotrophomonas acidaminiphila strain BTY (DP2); Stenotrophomonas maltophilia strain BHWSL2 (DP3); Ochrobactrum intermedium strain: SQ 20 (DP4). All the identified nitrifying and denitrifying bacteria isolates have the potential to be used as probiotic candidates to control nitrogen compound in freshwater aquaculture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Satria, Arysca Wisnu, Merza Rahmawati und Agus Prasetya. „Pengolahan Nitrifikasi Limbah Amonia dan Denitrifikasi Limbah Fosfat dengan Biofilter Tercelup“. Jurnal Teknologi Lingkungan 20, Nr. 2 (31.07.2019): 243. http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v20i2.3479.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRACTWater pollution is a problem that often arises and gives a serious impact to the environment. Therefore, it should be reduced by conventional methods or modern methods. The submerged biofilter is a biological waste treatment plant that utilizing microorganisms grown in a packing medium. The advantages of submerged biofilter as a waste treatment plant are easy to use and low energy consumption so the operational cost is cheaper. This study aims to determine the operational parameters of the submerged biofilter and to develop a model that can be used to estimate the rate of elimination of each pollutant using nitrification reactor for ammonia and denitrification reactor for phosphate. The experiments were conducted with draining the wastewater in a cylindrical bio-filter column in which the hight is 90 cm. At first, the microorganism was grown for two weeks with the residence time of one day. Furthermore, the wastewater removals are conducted with hydraulic loading rate (HLR) variation of 0.44; 0.55; 0.74; 1.11; 1.66; 2.21; and 3.32 m3/m2/day. Then the effluent from the outlet is analyzed using UV-Vis Spectrophotometer. The results showed that the optimum ammonia and phosphate removal was obtained in 0.44 m3/m2/day for ammonia removal and 1.66 m3/m2/day for phosphate removal. While the removal of ammonia and phosphate percentage from both conditions are 97.41% and 27.16% respectively. The changes of HLR will give an effect on substrate reduction rate (SRR), and the percentage of substrate removal. The model developed based on efficiency factors presented a good approach to represent the concentration of substrate effluent at various HLR. Keywords: wasteswater, nitrification, denitrification, submerged biofilter ABSTRAKPencemaran air merupakan permasalahan yang sering muncul dan berpengaruh serius pada lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha yang berkelanjutan untuk dapat mengurangi dampak dari pencemaran tersebut, baik dengan cara-cara konvensional maupun inovasi teknologi terbaru. Biofilter tercelup (submerged biofilter) adalah suatu alat pengolah limbah secara biologi dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ditumbuhkan dalam media packing di dalamnya. Kelebihan penggunaan biofilter tercelup sebagai alat pengolah air limbah adalah pengelolaannya yang mudah dan konsumsi energi yang rendah sehingga biaya operasionalnya murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter operasional biofilter tercelup dan mengembangkan model untuk memperkirakan laju penyisihan setiap polutan menggunakan reaktor nitrifikasi untuk limbah amonia dan reaktor denitrifikasi untuk fosfat. Percobaan dilakukan dengan mengalirkan limbah pada sebuah kolom biofilter berbentuk silinder dengan ketinggian 90 cm. Pada mulanya mikroorganisme ditumbuhkan dengan mengalirkan limbah selama dua minggu dengan waktu tinggal cairan satu hari. Selanjutnya dilakukan penyisihan limbah dengan variasi kecepatan beban hidrolik (HLR) sebesar 0,44; 0,55; 0,74; 1,11; 1,66; 2,21; dan 3,32 m3/m2/hari. Effluent dari keluaran reaktor kemudian dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum penyisihan amonia dan fosfat adalah 0,44 m3/m2/hari untuk penyisihan amonia dan 1,66 m3/m2/hari untuk penyisihan fosfat. Persentase removal amonia dan fosfat dari kedua kondisi tersebut berturut-turut sebesar 97,41% dan 27,16%. Perubahan HLR berpengaruh terhadap kecepatan penyisihan limbah (SRR), dan persentase limbah tersisihkan. Model yang dikembangkan berdasarkan faktor efisiensi memberikan hasil yang cukup baik untuk merepresentasikan besarnya konsentrasi effluent limbah pada berbagai variasi HLRKata kunci: limbah cair, nitrikasi, denitrifikasi, biofilter tercelup
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
11

Riadi, Lieke, Akbarningrum Fatmawati und Dewi Anna S. „Produksi Rhamnolipid Oleh Pseudomonas Aeruginosa dalam Kultur Batch dengan Medium Denitrifikasi“. Sains & Teknologi 1, Nr. 2 (15.10.2019): 61. http://dx.doi.org/10.24123/jst.v1i2.2228.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Many kinds of surfactants have been used for several applications, which are mostly chemically synthesized from petrochemicals. However, those surfactants are toxic and have seriously negative impact on the environment. Pseudomonas aeruginosa is Gram-negative bacteria that can produce glycolipid bio-surfactant, which is named rhamnolipid. Such bacteria can use several kinds of substrate to produce the bio-surfactants including glucose, mannose, glycerol, ethanol, palmitic acid and hydrocarbon such as hexadecane. In this research the possibility of P. aeruginose isolated from clinical waste to use sugar cane molasses to produce rhamnolipid is examined. In addition, a strategy to overcome foaming problem arising in the aerobic fermentation process using anaerobic fermentation in denitrification medium is also investigated. From the experiment, molasses can be used by the bacteria to produce rhamnolipid. The result shows higher biomass growth and production yield of rhamnolipid for aerobic fermentation than for anaerobic fermentation. The concentration of rhamnolipid produced can reach up to 326 ppm for aerobic fermentation and 186 ppm for anaerobic fermentation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
12

Hendrawan, Arya Ksatria Fernanda, Norma Afiati und Arif Rahman. „Laju Nitrifikasi pada Bioremediasi Air Limbah Organik Menggunakan Chlorella sp. dan Bakteri Nitrifikasi-Denitrifikasi“. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) 11, Nr. 2 (12.08.2021): 309–23. http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.11.2.309-323.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pencemaran nitrogen secara global begitu meningkat akibat pembuangan air limbah organik bersumber dari aktivitas manusia yang mencemari lingkungan perairan. Peningkatan senyawa nitrogen secara terus menerus dan dalam waktu yang lama menjadi penyebab terjadinya eutrofikasi dan kematian organisme. Proses reduksi nitrogen pada air limbah dapat dilakukan secara ekonomis dan efisien menggunakan bakteri nitrifikasi-denitrifikasi. Teknologi ramah lingkungan yang juga dapat digunakan adalah bioremediasi menggunakan mikroalga seperti Chlorella sp. Adanya hubungan sinergis dari bakteri dan mikroalga berpotensi meningkatkan kinerja reduksi senyawa nitrogen pada air limbah organik. Penelitian yang dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2020 ini, bersifat eksperimental laboratoris menggunakan Rancangan Acak Kelompok, bertujuan untuk mengetahui laju nitrifikasi dan perubahan kadar nitrat, laju pertumbuhan Chlorella sp., serta pengaruh perbedaan perlakuan dan waktu terhadap perubahan kadar nitrat pada air limbah organik dan hubungan Chlorella sp. dengan bakteri nitrifikasi-denitrifikasi. Air limbah yang diambil berasal dari danau Rawa Pening. Hasil penelitian menunjukkan, laju nitrifikasi secara berturut-turut dari yang tertinggi hingga terendah yaitu perlakuan C 0,2 mg NH4-N/liter/jam, diikuti perlakuan B, D dan A masing-masing 0,169, 0,009 dan 0,008 mg NH4-N/liter/jam. Pola pertumbuhan Chlorella sp. mengalami peningkatan hingga hari puncak (hari ke 6) dan menurun hingga hari terakhir. Persentase perubahan kadar nitrat dari awal hingga akhir pengamatan dari yang tertinggi secara berurutan yaitu perlakuan C (1874%), B (1664%), D (200%) dan A (175%). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan terdapat perbedaan antara perlakuan terhadap perubahan kadar nitrat (p value <0,05). Hasil Uji DMRT menunjukkan rata-rata perubahan tertinggi adalah perlakuan C, B, D dan A.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
13

Rahmat, Arif, Chusnul Arif und Yudi Chadirin. „Estimasi Gas Rumah Kaca pada Berbagai Macam Pengelolaan Air Menggunakan Model Denitrifikasi-Dekomposisi (DNDC)“. Jurnal Irigasi 13, Nr. 1 (27.01.2019): 11. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v13.i1.11-20.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Peningkatan kelangkaan sumber daya air menstimulasi pengembangan berbagai metode untuk menjaga air pada lahan padi. Beberapa penelitian telah dilakukan secara berkelanjutan dalam mengamati efektivitas berbagai rejim air dalam menjaga air, mengurangi fluks gas rumah kaca (GRK), dan mempertahankan hasil panen padi. Pengelolaan irigasi merupakan faktor penting dalam mengendalikan emisi metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) di lahan sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Model Denitrifikasi-Dekomposisi (DNDC) dalam mengestimasi emisi gas rumah kaca dari berbagai macam pengelolaan rejim air. Penelitian dilakukan dari Januari hingga Mei 2018. Metode SRI digunakan dalam percobaan plot dengan perlakuan tiga rejim air yang berbeda: rejim tergenang (RT), rejim basah (RB), dan rejim kering (RK). Model DNDC dibuat untuk memprediksi emisi CH4 dan N2O dalam ekosistem pertanian. Model ini telah digunakan dan dievaluasi di tanah subtropis, tetapi model ini masih perlu dievaluasi kemampuannya untuk tanah di iklim tropis seperti Indonesia. Emisi yang dihasilkan menunjukkan pola berbeda antara model simulasi dan model observasi. Nilai R2 dari simulasi emisi CH4 dan N2O dengan fluks aktual masing-masing adalah 0,123 dan -0,237. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa model simulasi memerlukan pengembangan untuk mampu memperkirakan emisi CH4 ­dan N2O pada kondisi lingkungan Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
14

Mladenović, Milica, Ana Marinković, Milijana Paprika und Branislav Repić. „Eksperimentalna aparatura za simulaciju sagorevanja biomase i kontrolu azotnih oksida“. Zbornici Kongresa o procesnoj industriji 30, Nr. 1 (10.06.2017): 175. http://dx.doi.org/10.24094/ptk.017.30.1.175.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Iako se sagorevanje biomase promoviše sa stanovišta očuvanja životne sredine zbog značajno manje emisije štetnih gasova nego pri sagorevanju najzastupljenijeg domaćeg fosilnog goriva-uglja, eksperimenti sagorevanja više tipova biomase su pokazali da se i ovim sagorevanjem emituje izvesna količina polutanata koju je potrebno kontrolisati. Emisija azotnih oksida (NOx) je jedan od najvećih izazova u tom pogledu. Poznavanje i kontrolisanje emisije ovih oksida prilikom sagorevanja biomase je neophodno radi uspostavljanja korektnih zakonskih normi u pogledu granične emisije i za razvoj što kvalitetnijih tehnologija za sagorevanje ove vrste goriva. U tom cilju u radu je dat opis eksperimentalne aparature, koja ima za cilj da ispita efikasan način za redukciju NOx-a u dimnim gasovima upotrebom sekundarnih mera denitrifikacije. Takođe su dati i termički proračuni parametara sagorevanja u eksperimentalnom adijabatskom ložištu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
15

Agustiyani, Dwi, Nur Laili, Hartati Imamuddin und Nunik Sulistinah. „POPULASI DAN AKTIVITAS DENITRIFIKASI SERTA EMISI GAS N2O PADA LAHAN PERTANIAN ORGANIK, PERTANIAN INTENSIF, DAN HUTAN“. Berkala Penelitian Hayati 17, Nr. 1 (31.12.2011): 15–19. http://dx.doi.org/10.23869/bphjbr.17.1.20114.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
16

Iswanto, Bambang. „TEKNOLOGI ELEKTROKOAGULASI HASIL PENELITIAN UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK“. INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY 5, Nr. 4 (19.09.2016): 113. http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v5i4.681.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Sistem pengelolaan limbah rumah tangga terpusat dapat mencegah penurunan kualitas badan air di perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi koagulasi dan denitrifikasi pada proses pengolahan limbah cair domestic sehingga lebih murah, mudah dan ramah lingkungan yaitu dengan memutus koagulan Poly Aluminium Chlorida (PAC) dan atau Poly Aluminium Sulfat yang terserap dalam tanah. Sampel limbah dari pada penelitian yang dilakukan dilakukan pada tahun 2009 ini, diambil dari unit pengolahan limbah Gedung M universitas Trisakti, dengan reactor elektrokoagulasi secara proses kontinyu dengan kecepatan aduk 8000 rpm dan waktu tunggal 55 detik untuk menganalisis parameter pencemar BOD, TKN, TSS, VSS, Total Phosphat, Minyak lemak, Deterjen dan Kekeruhan pada pH 6,54 pada temperatur operasi 28°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konduktivity limbah lebih kuat terhadap waktu tinggal dan kecepatan pengadukan di dalam reaktor. Hasil analisis pengolahan limbah minyak Cutting(Konduktivity 1000-1250 µS/Cm) dengan proses Elektrokoagulasi pada reactor berpengaduk 120 rpm dengan waktu tinggal 30 dan 45 menit maka penyisihan COD =95,00–97,92%, penyisihan surfaktan 81,66-86,60% dan penyisihan Besi/Fe=98,49-99,59%<br />Keywords: electrocoagulation, communal waste water, management</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
17

., Tazkiaturrizki. „EFISIENSI PENYISIHAN SENYAWA KARBON PADA EFLUEN IPAL BOJONGSOANG DENGAN CONSTRUCTED WETLAND TIPE SUBSURFACE HORIZONTAL FLOW : STUDI POTENSI DAUR ULANG AIR LIMBAH“. INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY 8, Nr. 2 (04.12.2016): 148. http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1422.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Teknologi daur ulang limbah merupakan solusi tepat dalam menangani kelangkaan air bersih saat ini. Efluen IPAL Bojongsoang di Bandung merupakan salah satu potensi daur ulang air limbah jika ditambahkan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan lahan basah buatan (constructed wetland). Dengan menggunakan media seperti tanah, pasir, kerikil dan menambahkan tanaman Typha latifolia dan Scirpus grossus serta sistem aerasi parameter seperti BOD/COD dapat tersisihkan dengan sangat baik dengan efisiensi 80-90%. Modifikasi dilakukan dengan tiga tahapan pengolahan yaitu tahap I untuk penyisihan BOD/COD dengan Typha latifolia ditambah aerasi dan tahap II untuk penyisihan fosfat dengan Scirpus grossus dengan dan tanpa aerasi dan tahap III ditujukan untuk melengkapi penyisihan nitrogen melalui proses denitrifikasi dengan Glycine max dan tanpa aerasi. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan efisiensi penyisihan fosfat hingga mencapai 80-99%. Proses aerasi dan kombinasi tanaman (T.latifolia, S.grossus, G.max) serta pengolahan bertahap terbukti memberikan pengaruh dalam penyisihan nitrogen dan fosfat. Diperoleh hasil bahwa konsentrasi efluen yaitu COD berada pada rentang 6 – 17 mg/L; BOD berada pada rentang 1 – 4 mg/L telah memenuhi standar kualitas air kelas 2 berdasarkan baku mutu PP 82/2001 dan berpotensi untuk digunakan sebagai daur ulang air limbah.</p><p>Kata kunci: daur ulang, air limbah, lahan basah buatan, karbon</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
18

Ahmad, Johan Syafri Mahathir, Hafasatya Maharani Putri, Nurul Ainun Santoni und Sri Puji Saraswati. „STABILITAS PERFORMA DAN REALIBILITAS IPAL DOMESTIK DENGAN KOMBINASI AERASI SECARA INTERMITTENT DENGAN RESIRKULASI EFLUEN DAN MICROBUBBLE GENERATOR“. FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) 9, Nr. 1 (28.06.2021): 49–59. http://dx.doi.org/10.33019/fropil.v9i1.2387.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Berbagai macam teknologi telah diterapkan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik, namun tidak diketahui secara pasti realibitas dan kinerjanya. Penelitian ini membahas tentang realibilitas IPAL di Bulaksumur Residence untuk pemenuhan standar kualitas efluen jika efluen akan dibuang langsung ke lingkungan dan standar kualitas air kelas 4 jika efluen IPAL akan digunakan sebagai air penyiraman taman. IPAL beroperasi secara kontinyu dan kinerja IPAL diamati selama 82 hari. IPAL menggunakan sistem aerasi intermittent dengan memanfaatkan resirkulasi air limbah dengan pemasangan microbubble generator menunjukkan performa yang baik dan stabil. Efisiensi removal TSS, COD, PO4-P dan TN berturut-turut sebesar 68,9±12,9%, 78,4±9,8%, 45,3±8,6% dan 63,4±13,7%. Performa yang sangat baik juga terlihat pada efisiensi nitritasi, nitratasi dan denitrifikasi berturut-turut sebesar 83,1±7,9%, 97,6±2,0% dan 67,2±19,3%. Kualitas efluen untuk parameter TSS (4,6±3,4 mg/l), COD (13,9±6,6 mg/l) dan NH3-N (2,4±2,4 mg/l) menunjukkan realitibitas 100% baik untuk memenuhi standar kualitas air efluen maupun air kelas 4. Begitu pula untuk NO3-N (2,8±0,5 mg/l) juga menunjukkan realibilitas 100% untuk memenuhi standar kualitas air kelas 4. Sedangkan untuk NH3-N (2,4±2,4 mg/l) dan NO2-N (0,22±0,99) hanya menunjukkan realibilitas sebesar masing-masing 8,3%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
19

Hastuti, Yuni Puji, Iman Rusmana und T. Widiyanto. „Profiles of traditional farms: soil texture, total inorganic N and bacteria-producing estate“. Jurnal Akuakultur Indonesia 9, Nr. 2 (01.07.2010): 119. http://dx.doi.org/10.19027/jai.9.119-126.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Pond traditional system is the pond in still activity with a symple management system. This activity indicated by low technology and relatively low production level. Aquaculture activities in traditional pond not loss from nitrification and denitrification prosess, however this process is more low production rather than semiintensive and intensive system. This study aims to observe abundance of bacteria nitrification along with changes soil texture, and N-organic in the soil of traditional pond. Chemical and biological analyses were done using spectroscopy and Most Probable Number methods to determine the amount of nitrite and ammonium production of bacteria. Based of the result, each stratum traditional ponds have relatively similar abundance in nitrite producing bacteria of 7.08-7.47 Log CFU/g. Increasing abundance in ammonium producing bacteria was found in all stratum, range from 5.63 Log cfu/g to 8.12 Log cfu/g. From the first day of preparation, traditional ponds have a lot of nitrite and ammonium producing bacteria.<br /><br />Keywords: traditional, pond, nitrification, abundance of bacteri.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong><br /><br />Tambak sistem tradisional merupakan tambak yang dalam kegiatannya masih menggunakan sistem manajemen sederhana. Hal ini ditandai dengan penerapan teknologi sederhana, dan tingkat produksi relatif rendah. Kegiatan budidaya di tambak tradisional tidak akan terlepas dari proses nitrifikasi dan denitrifikasi, namun demikian proses ini relatif lebih rendah aktivitasnya daripada tambak sistem semiintensif dan intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kelimpahan bakteri penghasil senyawa nitrit, amonium seiring dengan perubahan tekstur tanah, dan N-organik pada tanah tambak tradisional. Media pertumbuhan bakteri dikondisikan bebas oksigen (oxygen free nitrogen/OFN method) , sedangkan kelimpahan bakteri dianalisis dengan rumus most porbable number (MPN). Berdasarkan hasil, setiap strata tanah tambak tradisional memiliki jumlah bakteri penghasil nitrit yang relatif sama, yaitu antara 7,08-7,47 Log cfu/g. Peningkatan kelimpahan bakteri penghasil amonium terjadi pada semua strata, yaitu berkisar antara 5,63 Log cfu/g sampai dengan 8,12 Log cfu/g. Dari hari pertama persiapan, tambak tradisional telah memiliki kelimpahan bakteri penghasil nitrit dan amonium yang berlimpah.<br /><br />Kata kunci: tradisional, tambak, nitritifikasi, kelimpahan bakteri.<br /></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
20

Mawaddah, Aida, Roto Roto und Adhitasari Suratman. „PENGARUH PENAMBAHAN UREA TERHADAP PENINGKATAN PENCEMARAN NITRIT DAN NITRAT DALAM TANAH (Influence of Addition of Urea to Increased Pollution of Nitrite and Nitrate in The Soil)“. Jurnal Manusia dan Lingkungan 23, Nr. 3 (27.02.2017): 360. http://dx.doi.org/10.22146/jml.22473.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAKNitrat dan nitrit merupakan sumber nitrogen bagi tanaman. Nitrogen sangat diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bentuk-bentuk nitrogen di lingkungan mengalami transformasi sebagai bagian dari siklus nitrogen seperti nitrifikasi dan denitrifikasi. Apabila kadar nitrogen dalam tanah rendah, maka urea digunakan sebagai sumber nitrogen. Perubahan urea menjadi nitrit atau nitrat pada beberapa sampel tanah perlu diketahui. Kadar nitrit dan nitrat yang tinggi dapat meningkatkan pencemaran di dalam tanah. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir, tanah sawah, tanah pupuk kompos dan tanah pupuk kandang. Analisis nitrit dan nitrat dilakukan dengan menggunakan pereaksi asam p-amino benzoat (PABA) yang dikopling dengan N-naftiletilendiamin (NEDA) dan reduktor spongy cadmium. Sebelum digunakan untuk analisis nitrit dan nitrat, metode divalidasi terlebih dahulu. Hasil validasi metode analisis nitrit dan nitrat dengan pereaksi PABA/NEDA menunjukkan persentase perolehan kembali masing-masing antara 87,15–100,8% untuk nitrit dan 88,16–105,7% untuk nitrat. Setelah ditambah urea sebesar 0,66 g.kg-1 ke dalam tanah, konsentrasi nitrit dan nitrat pada semua sampel tanah mengalami peningkatan. Dari penelitian ini diketahui bahwa peningkatan kadar nitrit dan nitrat setelah ditambahkan urea sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah. ABSTRACTNitrate and nitrite were sources of nitrogen for plants. Nitrogen is indispensable for the growth and development of plants. The forms of nitrogen in the environment undergoes a transformation as part of the nitrogen cycle like nitrification and denitrification. If nitrogen level in the soil is low, urea is used as a source of nitrogen. Changes of urea into nitrite or nitrate in some of soil samples need to be known. The levels of nitrite and nitrate are high can increase pollution in the soil. Some of soil samples which is used in this research were sandy soil, paddy soil, compost soil and manure soil. Analysis of nitrite and nitrate were conducted by using a reagent p-amino benzoic acid (PABA) / N-napthylethylenediamine (NEDA) and spongy cadmium as reductor. Before being used for the analysis of nitrite and nitrate, this method was validated first. The results of validation of nitrite and nitrate analysis method by using a reagents PABA / NEDA showed the percent recovery were respectively 87.15-100.8% for nitrite and 88.16-105.7% for nitrate. After the addition of 0.66 g.kg-1 urea into the soil, nitrite and nitrate concentration in all soil sample has increased. Based on this research was known that the increased levels of nitrite and nitrate after the addition of urea was influenced by soil condition.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
21

Sudarman, Robby, Herawati Budiastuti, Nancy Siti Djenar, Efniarsi S. Panggalo und Ajie Nurhasyim. „Penyisihan Kadar Amoniak dalam Limbah Cair Industri Pupuk Menggunakan Sequencing Batch Reactor“. FLUIDA 13, Nr. 2 (30.11.2020): 65–72. http://dx.doi.org/10.35313/fluida.v13i2.2264.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK Sifat toksik nitrogen amoniak dalam limbah cair berbahaya bagi kehidupan sehingga perlu untuk dihilangkan. Pada penelitian ini penyisihan kadar amoniak yang tinggi dalam limbah cair industri pupuk dilakukan melalui proses nitrifikasi dan denitrifikasi menggunakan Sequencing Batch Reactor (SBR). Dua reaktor SBR digunakan dimana pada reaktor pertama (R1) dilakukan pengadukan dan pada reaktor kedua (R2) dilakukan aerasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pembebanan 0,787 mg amoniak/L/hari dan Hydraulic Retention Time (HRT) 20 hari, efisiensi penyisihan kadar amoniak mampu dicapai pada kisaran 71,26%-90,91% (R1) dan 62,32% -92,21% (R2). Pengukuran pH pada HRT 20 hari berada pada rentang 8,25-8,65 pada R1 dan pH 8,34-8,73 pada R2. Pada HRT 15 hari, efisiensi penyisihan kadar amoniak efluen pada R1 menurun yaitu dari 90,89 % menjadi 86,81% dan pada R2 menurun dari 90,59% menjadi 40,99 %. Pada HRT 15 hari, efisiensi penyisihan kadar amoniak pada R1 lebih baik dibandingkan pada R2 yang disebabkan adanya penambahan aerasi pada R1 di akhir penelitian. Kata kunci: amoniak, limbah cair, industri pupuk, sequencing batch reactor ABSTRACT The toxic nature of ammonia nitrogen in liquid waste is dangerous for life, so it needs to be eliminated. In this study, the removal of high ammonia levels in the fertilizer industry wastewater was carried out through a process of nitrification and denitrification using the Sequencing Batch Reactor (SBR). Two SBR reactors were used where the first reactor (R1) was stirred and the second reactor (R2) was aerated. The results showed that at a load of 0.787 mg of ammonia/L/day and 20 days of Hydraulic Retention Time (HRT), the efficiencies of removal of ammonia levels were achieved in the range of 71.26%-90.91% (R1) and 62.32%- 92.21% (R2). The pH measurements at 20 days of HRT were in the range of 8.25-8.65 at R1 and pH 8.34-8.73 at R2. At 15 days of HRT, the effluent ammonia level removal efficiency at R1 decreased from 90.89% to 86.81% and at R2 decreased from 90.59% to 40.99%. At 15 days of HRT, the efficiency of ammonia level removal at R1 was better than that in R2 due to the addition of aeration to R1 at the end of the study. Keywords: ammonia, liquid waste, fertilizer industry, sequencing batch reactor
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
22

Setiawan, Setiawan. „Nitrogen management on sustainable patchouli production“. Perspektif 14, Nr. 1 (24.05.2016): 51. http://dx.doi.org/10.21082/p.v14n1.2015.51-59.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p class="Default">Patchouli (<em>Pogostemon cablin </em>Benth.) one of plant which is producing essential oil called patchouli oil. The oil produced by destilation herbage. The crops are responsive to fertilizers especially nitrogen and N concentration in leaves 5.58%. The condition is potentially to decline of soil fertility. Urea is N source commonly used to increase yiled. N fertilizer was not at all to used by the crops, partly of N loss to the environment by leacing, denitrification, and volatilization to the atmosphere as ammonia gaseous. Threre are several technology potentialy to prevent the losses of N and maintain of soil fertility such as provide N fertilizers corresponding growth phase reffer to “5th right” (right time, right doses, right type, right place and right method), provide N Stabilizer and N crops fixing by cropping patern with legumes. This paper aims to review the results of fertilization on patchouli as an effort to support sustainable agriculture.</p><p class="Default">Keywords: Patchouli, fertilizer, nitrogen, N used efficiency</p><p class="Default"> </p><p class="Default"><strong>Pengelolaan Nitrogen pada Budidaya Nilam Berkelanjutan</strong></p><p class="Default">RINGKASAN</p><p class="Default">Nilam (<em>Pogostemon cablin </em>Benth.) salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak nilam. Tanaman nilam responsif terhadap pemupukan terutama Nitrogen. N yang terkandung dalam daun sebesar 5,58%. Urea merupakan sumber pupuk N yang umum diberikan untuk meningkatkan hasil pertanian. Pemberian N ke dalam tanah tidak saja untuk menghasilkan produksi yang optimal juga untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah. N yang diaplikasikan ke tanah tidak semuanya dimanfaatkan oleh tanaman, sebagian N hilang karena pencucian, denitrifikasi dan menguap ke atmosfer sebagai gas amonia. Beberapa teknologi yang dapat atau berpotensi untuk mencegah kehilangan N dari tanah antara lain memberikan pupuk N sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman dengan mengacu pada 5 tepat (tepat waktu, tepat dosis, tepat jenis, tepat tempat dan tepat cara), mengembalikan limbah hasil penyulingan nilam dalam bentuk kompos, memberikan penstabil pada pupuk N dan fiksasi N dari udara melalui pola tanam nilam dengan kacang-kacangan. Makalah ini bertujuan untuk mereview hasil-hasil penelitian pemupukan nilam sebagai upaya mendukung budidaya nilam berkelanjutan.</p><p class="Default">Kata kunci: Nilam, pemupukan, nitrogen, efisiensi pemupukan N</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
23

Zulkarnaini, Zulkarnaini, Reri Afrianita und Ilham Hagi Putra. „Aplikasi Proses Anammox Dalam Penyisihan Nitrogen Menggunakan Reaktor Up-Flow Anaerobic Sludge Blanket“. Jurnal Teknologi Lingkungan 21, Nr. 1 (30.01.2020): 31–39. http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v21i1.3725.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRACTAnammox process is a more practical alternative in biological nitrogen removal compared to conventional nitrification-denitrification processes. This process conducted at the optimum temperature of 370C. Indonesia, as a tropical country, has the potential for the application of anammox processes to remove nitrogen in wastewater. The purpose of this study was to analyze the efficiency of nitrogen removal in the anammox process using the Up-Flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) reactor at ambient temperature with variations in the hydraulic retention time (HRT) of 24 hours and 12 hours, at the laboratory scale. Samples are measured twice a week using a UV-Vis spectrophotometer. As a seeding sludge for start-up, the reactor was inoculated with granular anammox bacteria genus Candidatus Brocadia. At the stable operation, the ratio of ΔNO2--N:ΔNH4+-N and ΔNO3--N:ΔNH4+-N approach the stoichiometry of the anammox process were 1.20 and 0.21, respectively. The performance of nitrogen removal with 24-hour HRT obtained a maximum nitrogen removal rate (NRR) of 0.113 kg-N/m3.d with nitrogen loading rate (NLR) 0.14 kg-N/m3.d, and at 12-hour HRT, maximum NRR of 0.196 kg-N/m3.d with NLR 0,28 kg-N/m3.d. Ammonium Conversion Efficiency (ACE) and Nitrogen Removal Efficiency (NRE) maximum for HRT 24 hours were 82% and 77%, respectively while HRT 12 hours were 72% and 68%, respectively. The anammox process operated stably in the tropical temperature with a temperature range of 23-280C on a laboratory scale using the UASB reactor.Keywords: anammox, nitrogen, temperature, tropical, uasb.ABSTRAKProses anammox menjadi alternatif yang lebih efektif dalam penyisihan nitrogen secara biologi dibandingkan dengan proses konvensional nitrifikasi-denitrifikasi. Proses ini berlangsung optimum pada suhu 370C. Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi untuk aplikasi proses anammox untuk menghilangkan nitrogen pada air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efesiensi penyisihan nitrogen pada proses anammox menggunakan Up-Flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) reaktor pada suhu ambien dengan variasi Waktu Tinggal Hidrolik (WTH) 24 jam dan 12 jam, pada skala laboratorium. Sampel diukur dua kali setiap minggu menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sebagai seeding sludge (lumpur biakan) untuk start-up (memulai) reaktor digunakan bakteri anammox genus Candidatus Brocadia berbentuk granular. Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan nilai rasio ΔNO2--N:ΔNH4+-N dan ΔNO3--N:ΔNH4+-N mendekati stoikiometri proses anammox yaitu 1,20 dan 0,21. Kinerja penyisihan nitrogen dengan WTH 24 jam didapatkan nilai tingkat penyisihan nitrogen (TPyN ) maksimum 0,113 kg-N/m3.h pada tingkat pemuatan nitrogen (TPN) 0,14 kg-N/m3.h, dan WTH 12 jam nilai TPyN maksimum 0,196 kg-N/m3.h pada TPN 0,28 kg-N/m3.h. Nilai efisiensi konversi amonia (EKA) dan efisiensi penyisihan nitrogen (EPN) maksimum pada WTH 24 jam berturut-turut adalah 82% dan 77%, sedangkan pada WTH 12 jam berturut-turut adalah 72% dan 68%. Penelitian membuktikan bahwa proses anammox dapat berlangsung stabil pada daerah tropis dengan suhu terukur 21-290C pada skala laboratorium menggunakan UASB reaktor. Kata kunci: Anammox, nitrogen, temperatur, tropis, uasb.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
24

Said, Nusa Idaman, und Dinda Rita Krishumartani Hartaja. „PENGOLAHAN AIR LINDI DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROB-AEROB DAN DENITRIFIKASI“. Jurnal Air Indonesia 8, Nr. 1 (01.02.2018). http://dx.doi.org/10.29122/jai.v8i1.2380.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Most of the leachate treatment in Indonesia using pond system, that is maturation ponds, anaerobic ponds, stabilization ponds, and continued using wetland. The weakness of this technology is long retention time (between 30-50 days), thus the building a pond requires a wide area. In addition, the processed leachate is over quality standards to be discharged into the environment agency. To overcome these problems, one alternative is to use a combination of processing leachate within anaerobic-aerobic biofilter and denitrification. The technology is expected to shorten the residence time, so that the land required for the processing of leachate is not too extensive . The processed leachate is also expected to meet the quality standards are allowed to be discharged into the environment. Leachate treatment using anaerobic - aerobic biofilter and the denitrification process with a total hidraulic retention time of 12 day, the retention time in the anaerobic reactor 8 ( eight ) days , the retention time in the aerobic reactor 3 (three) days and retention time in the denitrification reactor 1 (one) day can be generated COD removal efficiency of 97 %, ammonia removal efficiency of 97.56 %, TSS removal efficiency 87.5 % , and nitrate removal efficiency of 86.4 % Keywords : Anaerob-aerob biofilter, denitrification, leachate.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
25

Nugroho, Rudi. „DENITRIFIKASI LIMBAH NITRAT PADA BERBAGAI TINGKAT KEASAMAN DENGAN MEMANFAATKAN MIKROBA AUTOTROPH“. Jurnal Air Indonesia 1, Nr. 1 (15.08.2017). http://dx.doi.org/10.29122/jai.v1i1.2284.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
A biological denitrification using autotrophic bacteria in batch suspension runs was investigated to clarify the effect of pH on denitrification rate. Elemental sulfur was employed as an electron donor. The culture of autotrophic bacteria was obtained from activated sludge by acclimatization. The effect of pH on denitrification rate could be expressed by bell-shape equation with optimum pH of 7,07. However at a pH range of 5,5 to 8,0, the denitrification rate significantly fastl. Therefore, the application of the denitrification of wastewater using autotrophic bacteria is suggested running well although without controlling pH. Kata kunci : Denitrification, nitrate, autotrophic bacteria, elemental sulfur, pH.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
26

Sukara, Endang, Hanies Ambarsari und Andi Hartono. „PENGARUH KONSENTRASI NITRAT DAN KONSENTRASI ISOLAT SEDIMEN KOLAM IKAN LELE (Clarias SP.) PADA PROSES DENITRIFIKASI“. BIODIDAKTIKA, JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARANNYA 14, Nr. 1 (31.01.2019). http://dx.doi.org/10.30870/biodidaktika.v14i1.4840.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
27

Agustiyani, Dwi, Nur Laili und Sarjiya Antonius. „FISIOLOGI PERTUMBUHAN, POTENSI AKTIFITAS PRODUKSI N2O DAN GEN FUNGSIONAL PENYANDINYA PADA BEBERAPA ISOLAT BAKTERI DENITRIFIKASI“. BERITA BIOLOGI 17, Nr. 2 (01.11.2018). http://dx.doi.org/10.14203/beritabiologi.v17i1.2340.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Physiological characters of four denitrifying bacteria (Bacillus sp. CPNS, Bacillus thuringiensis UPT1, Brevundimonas diminuta EA1 and Bacillus sp. UPSB) were studied based on the growth ability on various nitrate concentrations and the production of N2O gas. The characters of denitrifying bacteria were also evaluated through the existence of functional genes nirS and nosZ, encoding the nitrite reduction and nitrous oxide reduction enzymes which have important role on denitrification processes. The study showed that Bacillus sp. UPSB and Bacillus sp. CPNS isolates have a linear growth with the increasing concentration of KNO3. The N2O gas production of Bacillus sp. UPSB isolate was relatively high, about 70 ?/l, Bacillus sp. CPNS isolate was 25?/l, while the Bacillus thuringiensis UPT1 isolate was 5 ?/l and Brevundimonas diminuta EA1 isolate was 8 ?/l. It was also indicated that both Bacillus sp. UPSB and Bacillus sp. CPNS had high deninitrification activities. It was confirmed that all isolates were contained functional gen of nirS and nosZ.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
28

Sumantri, Indro, Sumarno Sumarno und Norma Afiati. „PENGOLAHAN LIMBAH CAIR UREA MENGGUNAKAN PROSES GABUNGAN ACTIVATED MICROALGAE DAN NITRIFIKASI-DENITRIFIKASI AUTOTROFIK: UJI DENGAN RANCANGAN TAGUCHI“. REAKTOR 14, Nr. 1 (30.04.2012). http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.14.1.79-85.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie