Kliknij ten link, aby zobaczyć inne rodzaje publikacji na ten temat: Multipel.

Artykuły w czasopismach na temat „Multipel”

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Sprawdź 50 najlepszych artykułów w czasopismach naukowych na temat „Multipel”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Przeglądaj artykuły w czasopismach z różnych dziedzin i twórz odpowiednie bibliografie.

1

Arthamin, Maimun Zulhaidah, Nyi R. Wahidah i Boy A. Sihite. "MIELOMA MULTIPEL NONSECRETORY (Nonsecretory Multiple Myeloma)". INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 22, nr 1 (14.04.2018): 99. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v22i1.1231.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The incidence of non-secretory multiple myeloma ranged between 1−5% cases of plasma cell dyscrasia (PCD). In the developedcountries like in Europe, cases of MM ranged from 4.5 up to 6.0/100.000 population/year with a median age at diagnosis between63 and 70 years. A very rare disease with difficulties in diagnosis in the clinical practice is the main reason for reporting this case.A nonsecretory MM (MMNS) case was reported in a 36–year-old male with multiple osteolytic lesions and bone pain; whereas renalinsufficiency as well as anemia was not found. The protein electrophoresis result showed a presence of hypoglobulinemia. On bone marrowaspiration (BMA) there was an infiltration of about 40% of plasma cells. Nonsecretory was due to a disruption of immunoglobulinsecretion, so M protein was not found in immuno-fixation electrophoresis. Epidemiological data showed that the incidence of MM inyoung age is very low. The diagnosis of MMNS is established when a plasmocyte neoplasm is not accompanied by renal insufficiency,hypercalcemia and decreased levels of normal immunoglobulin.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Subarsyah, Subarsyah, i Tumpal Benhard Nainggolan. "ATENUASI WATER-BOTTOM MULTIPLE DENGAN METODE TRANSFORMASI PARABOLIC RADON". JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 12, nr 3 (16.02.2016): 145. http://dx.doi.org/10.32693/jgk.12.3.2014.254.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Interferensi water-bottom multipel terhadap reflektor primer menimbulkan efek bersifat destruktif yang menyebabkan penampang seismik menjadi tidak tepat akibat kehadiran reflektor semu. Teknik demultiple perlu diaplikasikan untuk mengatenuasi multipel. Transformasi parabolic radon merupakan teknik atenuasi multipel dengan metode pemisahan dalam domain radon. Multipel sering teridentifikasi pada penampang seismik. Untuk memperbaiki penampang seismik akan dilakukan dengan metode transformasi parabolic radon. Penerapan metode ini mengakibatkan reflektor multipel melemah dan tereduksi setelah dilakukan muting dalam domain radon terhadap zona multipel. Beberapa reflektor primer juga ikut melemah akibat pemisahan dalam domain radon yang kurang optimal, pemisahan akan optimal membutuhkan distribusi offset yang lebar. Kata kunci: Parabolic radon, multipel, atenuasi Water-bottom mutiple interference often destructively interfere with primary reflection that led to incorrect seismic section due to presence apparent reflector. Demultiple techniques need to be applied to attenuate the multiple. Parabolic Radon transform is demultiple attenuation technique that separate multiple and primary in radon domain. Water-bottom mutiple ussualy appear and easly identified on seismic data, parabolic radon transform applied to improve the seismic section. Application of this method to data showing multiple reflectors weakened and reduced after muting multiple zones in the radon domain. Some of the primary reflector also weakened due to bad separation in radon domain, optimal separation will require a wide distribution of offsets. Keywords: Parabolic radon, multiple, attenuation
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

van de Donk, Niels W. C. J. "Multipel myeloom". Critical Care 7, nr 6 (grudzień 2010): 6–10. http://dx.doi.org/10.1007/s12426-010-0105-2.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Rasubala, Hendra, Agus Alim Abdullah i Mansyur Arif. "MULTIPLE MYELOMA IN A YOUNG ADULT (Mieloma Multipel di Dewasa Muda)". INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 22, nr 3 (15.04.2018): 289. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v22i3.1248.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Mieloma Multipel (MM) merupakan penyakit tertentu di individu yang berusia lanjut. Kejadian mieloma multipel di pasien berusia dibawah empat puluh tahun adalah sangat jarang. Mieloma multipel merupakan kasus keganasan sel plasma yang mengenai banyak tulangdengan gejala peningkatan protein monoklon di serum/air kemih atau keduanya. Hal ini harus dibedakan dengan kasus peningkatanprotein monoklon yang lain seperti plasmasitoma soliter yang hanya terjadi di satu tulang. Dalam kasus ini dipaparkan pasien mielomamultipel laki-laki dewasa muda berumur 34 tahun, dengan hasil memeriksa laboratorik dan radiologis yang mendukung diagnosismieloma multipel tertentu. Keluhan utama berupa nyeri punggung yang disertai dengan kondisi tulang yang rapuh di gambaranradiologik. Pasien dirawat di rumah sakit selama tujuh belas hari di ruang perawatan bagian Bedah Ortopedi Rumah Sakit WahidinSudirohusodo, Makassar. Pasien meninggal pada hari ke-17 sesaat setelah menjalani kemoterapi pertama. Gambaran laboratorik yangmenonjol dan khas selama perawatan di rumah sakit seperti pemeriksaan hapusan aspirasi sumsum tulang, pemeriksaan elektroforesisserum protein, hematologik rutin, laju endap darah, zat kimia klinik (seperti kalsium, asam urat, uji fungsi hati, ureum dan kreatinin)dan pemeriksaan radiologik berupa foto polos tulang. Dalam makalah ini akan dipaparkan secara jelas, sampai akhirnya penyakit inididiagnosis beserta derajat dan perjalanan penyakitnya. Penanganan dan pengobatan pasien mieloma multipel selama perawatan inapdi rumah sakit juga akan dipaparkan dengan jelas dalam makalah ini.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Permatasari, Indah, i Oki Hedriana. "Analisis Pelemahan Multipel pada Data 2D Seismik Laut “IS” dengan Metode Transformasi Radon". JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 12, nr 2 (28.09.2020): 79–88. http://dx.doi.org/10.25077/jif.12.2.79-88.2020.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Multipel termasuk noise pada data seismik laut yang mengganggu dalam interpretasi sehingga perlu untuk diminimalisir keberadaannya. Multipel dapat menimbulkan ambiguitas pada data seismik laut sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan yang sebenarnya. Salah satu metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode transformasi radon yang bertujuan untuk melemahkan multipel. Pada penelitian ini diperoleh data seismik laut “IS” terdapat water bottom multiple pada time 600 - 1400 ms dengan waktu tempuh dua kali lipat dari waktu seabed. Hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode transformasi radon menunjukkan multipel dapat terlemahkan dengan baik sehingga penampang seismik dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan yang sebenarnya.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

BRUZELIUS, RAGNAR. "Om multipel nevrit". Nordiskt Medicinskt Arkiv 19, nr 3 (24.04.2009): 1–17. http://dx.doi.org/10.1111/j.0954-6820.1887.tb00878.x.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
7

LOUWAGIE A. "Multipel myeloom. Recente aanwinsten". Tijdschrift voor Geneeskunde 54, nr 3 (1.01.1998): 198–206. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.54.3.5000036.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
8

Rizminardo, Fredyton, Iskandar Syarief, Rahmi Lestari i Tuti Handayani. "Multipel Sklerosis pada Anak". Jurnal Kesehatan Andalas 7 (31.12.2018): 76. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i0.927.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Multipel sklerosis (MS) adalah suatu penyakit neurodegeneratif akibat proses demielinisasi kronik pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh peradangan autoimun. Penyakit ini umumnya mengenai kelompok pasien usia dewasa muda (antara 30 sampai 40 tahun) dengan prevalensi umum di seluruh dunia adalah 30 kasus per 100.000 populasi; dan hanya sekitar 2-5% penyakit ini terjadi pada usia kurang dari 18 tahun. Berbeda halnya dengan yang terjadi pada populasi dewasa, penyakit MS pada populasi anak memiliki sejumlah variasi manifestasi klinis demielinisasi atipikal yang menyebabkan pengenalan dan diagnosis MS pada pasien anak merupakan suatu proses yang rumit. Telah dilaporkan suatu laporan kasus pada seorang anak perempuan berusia 13 tahun 7 bulan dengan keluhan utama kejang yang disertai penurunan kesadaran, dimana kedua manifestasi klinis ini merupakan manifestasi klinis yang jarang ditemukan pada pasien multiple sklerosis. Diagnosis MS pada pasien ditegakkan setelah dilakukannya pemeriksaan MRI kepala. Pasien kemudian diterapi dengan menggunakan steroid intravena dan pada pengamatan selanjutnya ditemukan perbaikan klinis yang nyata.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
9

Rahmarini, Edfina, Muhammad Hamdan, Priya Nugraha, Paulus Sugianto i Yudha Haryono. "Multiple Sistem Atrophy: Sebuah Laporan Kasus". AKSONA 1, nr 1 (30.07.2021): 44–48. http://dx.doi.org/10.20473/aksona.v1i1.102.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Pendahuluan: Multiple sistem atrophy adalah penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Sedikit jurnal yang yang membahas tentang diagnosis dan penanganan multiple system atrophy secara menyeluruh. Kasus: Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan kelemahan pada keempat ekstremitas dengan disertai gejala parkinsonisme yang khas. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan gangguan fungsi serebelum. Pada pemeriksaan MRI kepala dengan kontras didapatkan gambaran khas suatu multipel system atrophy tipe cerebellar. Kesimpulan: Multipel system atrophy adalah kasus degeneratif yang bersifat jarang namun seringkali dapat menyebabkan kematian. Dibutuhkan diagnosis yang cepat dan penanganan yang memadai secara multidisiplin untuk mencegah beratnya gejala multiple system atrophy. Terapi simptomatik dan suportif sangat dibutuhkan untuk meningatkan kualitas hidup pasien.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
10

Bakta, Made. "Mieloma multipel: aspek patogenesis molekuler". Jurnal Penyakit Dalam Udayana 3, nr 1 (7.01.2019): 1–7. http://dx.doi.org/10.36216/jpd.v3i1.70.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Multiple myeloma (MM) is a neoplastic plasma disorder that is characterized by clonal proliferation of malignant plasma cells in the bone marrow, monoclonal protein in the blood or urine and associated organ dysfunction. It is preceded by a premalignant tumor which is share genetic abnormalities, monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS). Although remarkable progress has been achieved, but pathogenesis of MM is still very complex. Multiple myeloma appears to arise from the malignant transformation of germinal-center B-lymphocyte. The first oncogenic events in MM appear to occur in the germinal center due to error in isotype class switching and somatic hypermutation. MM is divided into two distinct genetic subtypes: (1) hyperdiploid myeloma is characterized by multiple trisomies of chromosome 3, 5, 7, 9, 11, 15, 19 and 21; (2) non-hyperdiploid in contrast is characterized by recurrence translocations t(4;14), t(14;16), t (14;20); t(6;14) and t(11;14). A unifying event in the pathogenesis of MM is the dysregulated expression of cyclin D gene. Genetic aberrations occur in MM and also in premalignant state (MGUS), suggesting that genetic mutations alone are necessary, but not sufficient for myeloma transformation. A “ random second hit model” was proposed. Hypothetical second hits are: additional genetic changes ( RAS mutation, p16 methylation, p53 mutation), proliferation due to cell cycle dysregulation, evasion of programmed cell death and changes in bone marrow microenvironment. A complex interaction with the BM microenvironment , characterized by activation of osteoclast and supression of osteoblast , leads to lytic bone lesions.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
11

van de Donk, Niels, i Ellen van der Spek. "Nieuwe behandelingen voor multipel myeloom". Huisarts en wetenschap 54, nr 7 (lipiec 2011): 375–79. http://dx.doi.org/10.1007/s12445-011-0181-1.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
12

Nugraha, Depi Ardian. "PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM GEOMETER’S SKETCHPAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS SISWA". TEOREMA 1, nr 2 (31.03.2017): 1. http://dx.doi.org/10.25157/.v1i2.545.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Pentingnya kemampuan representasi multipel matematis bagi siswa telah banyak disadari dalam pendidikan matematika. Namun masih minimnya cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan tersebut, menjadi ide dasar dilaksanakannya penelitian ini. Melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah berbantuan program Geometer’s Sketchpad (GSP) diharapkan dapat memperkaya strategi dalam meningkatkan kemampuan representasi multipel matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan peningkatan kemampuan representasi multipel matematis siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah berbantuan program Geometer’s Sketchpad, pembelajaran berbasis masalah tanpa bantuan program Geometer’s Sketchpad, dan pembelajaran konvensional, membandingkan peningkatan kemampuan representasi multipel matematis siswa yang memperoleh penerapan pembelajaran berbasis masalah berbantuan program Geometer’s Sketchpad lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah tanpa bantuan program Geometer’s Sketchpad dan pembelajaran konvensional dilihat dari kemampuan awal matematika (unggul,asor). Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol tidak ekuivalen. Penelitian ini dilakukan di SMPN 10 Tasikmalaya, dengan subjek populasi seluruh siswa kelas VII SMPN 10 Tasikmalaya dan mengambil tiga sampel kelas VII SMPN 10 Tasikmalaya secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi soal tes kemampuan representasi multipel matematis. Analisis data kuantitatif menggunakan uji ANOVA satu dan dua jalur, dilanjutkan dengan uji Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan representasi multipel matematis siswa antara yang memperoleh pembelajaran PDG, pembelajaran PTG, dan pembelajaran KV secara keseluruhan. Dilihat dari kemampuan awal matematika (unggul, asor), secara signifikan peningkatan kemampuan kemampuan representasi multipel matematis siswa yang memperoleh pembelajaran PDG tidak lebih baik dari PBL dan peningkatan representasi multipel matematis siswa yang memperoleh pembelajaran PDG lebih baik dari pembelajaran KV dan yang memperoleh PTG lebih baik dari pada pembelajaran KV
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
13

von Kieseritzky, Kathrin. "Multipel einsetzbarer TKI bei GI-Tumoren". Im Fokus Onkologie 23, nr 5 (październik 2020): 14. http://dx.doi.org/10.1007/s15015-020-2559-z.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
14

VANDE BROEK I, SCHOTS R i VAN CAMP B. "Behandelingsstrategie bij multipel myeloom: heden en toekomst". Tijdschrift voor Geneeskunde 58, nr 11 (1.01.2002): 721–28. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.58.11.5001341.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
15

PRENEN H, DELFORGE M i BOOGAERTS MA. "Thalidomide: een nieuwe behandelingsstrategie bij multipel myeloom". Tijdschrift voor Geneeskunde 58, nr 17 (1.01.2002): 1121–26. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.58.17.5001411.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
16

DELFORGE M. "Thalidomide-analogons en proteasoomremmers bij multipel myeloom". Tijdschrift voor Geneeskunde 61, nr 11 (1.01.2005): 862–64. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.61.11.5002201.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
17

Restuti, Ratna Dwi. "Comprehensive management of malignant otitis externa with tuberculosis and cranial nerve paresis in geriatrics". Oto Rhino Laryngologica Indonesiana 50, nr 1 (1.07.2020): 77. http://dx.doi.org/10.32637/orli.v50i1.355.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Background: Malignant otitis externa is an inflammatory condition of the external ear which has the propensity to spread to the skull base. It can be a difficult entity to treat as clinical presentation varies and response to treatment differs between patients. Purpose: Evaluating the management of malignant otitis externa with complications in geriatric patients who had multiple comorbidities. Case: A 71 years old female with a diagnosis of left malignant otitis externa with complications of multiple cranial nerve palsies (N.VII, IX, X) and comorbidity in the form of diabetes mellitus and chronic kidney disease. The patient underwent subtotal temporal bone resection and petrosectomy. Clinical Question: “Could surgical management of malignant otitis externa with cranial nerve palsies complication in geriatric patients with multiple comorbidities achieve better result than conservative treatment?” Review Method: Literature search using keywords ’malignant otitis externa’ OR ’temporal bone osteomyelitis’ AND ’geriatric’ OR ’elderly’ AND ’multiple cranial nerve palsy’ AND ’diabetes mellitus’ AND ’tuberculosis’ AND ’surgery’ OR ’surgical’ was conducted through Cochrane, Pubmed, and Google Scholar. Result: The search obtained 11 articles published in the last 10 years. Selection based on inclusion and exclusion criteria, 2 studies were found relevant with the topic. Conclusion: Management of malignant otitis externa with complications in geriatric patients with multiple comorbidities requires a multidisciplinary approach to determine the need for surgery intervention.Keywords: malignant otitis externa, cranial nerve palsy, subtotal temporal bone resection, geriatric, diabetes mellitus ABSTRAK Latar belakang: Otitis eksterna maligna adalah suatu kondisi peradangan pada telinga luar yang memiliki kecenderungan untuk meluas hingga ke dasar tengkorak. Penyakit ini menjadi sulit ditangani karena manifestasi klinis yang bervariasi dan respons terhadap pengobatan yang berbeda antara pasien. Tujuan: Mengevaluasi tatalaksana otitis eksterna maligna dengan komplikasi pada pasien geriatri yang memiliki komorbiditas multipel. Kasus: Pasien perempuan 71 tahun dengan diagnosis otitis eksterna maligna telinga kiri dengan komplikasi paresis saraf kranial multipel (n.VII, IX, X) dan penyakit penyerta berupa diabetes melitus dan gagal ginjal kronik. Pasien menjalani operasi reseksi tulang temporal subtotal dan petrosektomi. Pertanyaan klinis: “Apakah tatalaksana pembedahan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan terapi konservatif pada pasien geriatri dengan otitis eksterna maligna disertai paresis saraf kranialis dengan komorbiditas multipel.” Telaah Literatur: Dilakukan menggunakan kata kunci ’malignant otitis externa’ ATAU ’temporal bone osteomyelitis’ DAN ’geriatric’ ATAU ’elderly’ DAN ’multiple cranial nerve palsy’ DAN ’diabetes melitus’ DAN ’tuberculosis’ DAN ’surgery’ ATAU ’surgical’ pada beberapa sumber data seperti Cochrane, Pubmed, dan Google Scholar. Hasil: Didapatkan 11 artikel publikasi 10 tahun terakhir. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh 2 artikel yang relevan dengan topik. Kesimpulan: Tatalaksana otitis eksterna maligna dengan komplikasi pada pasien geriatri dengan komorbiditas multipel, membutuhkan pendekatan multidisiplin terutama untuk menentukan perlunya dilakukan tindakan pembedahan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
18

Widiyaningsih, Utami, Abdul Hadjranul Fatah i Syarpin Syarpin. "Pengembangan Multimedia Pembelajaran Menggunakan Lectora Inspire Berbasis Multipel Representasi pada Materi Kesetimbangan Kimia". Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 11, nr 1 (25.03.2020): 92–101. http://dx.doi.org/10.37304/jikt.v11i1.78.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan isi dan kualitas multimedia pembelajaran lectora inspire berbasis multipel representasi materi Kesetimbangan Kimia. Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi ini menggunakan model Four-D (4D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Penelitian ini dibatasi pada tahap define (pendefinisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan). Data yang diperlukan yaitu kesesuaian label konsep dengan silabus kurikulum 2013, kesesuaian konten multimedia pembelajaran dengan label konsep, narasi dan tipologi serta hasil uji coba. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data tersebut adalah tabel identifikasi label konsep dengan silabus kurikulum 2013, tabel identifikasi label konsep, narasi dan tipologi, tabel ceklis kesesuaian label konsep, narasi dan tipologi, serta angket respon. Uji coba produk dilakukan pada mahasiswa kimia angkatan 2018 untuk mengetahui kelayakan mahasiswa terhadap multimedia yang telah dikembangkan. Multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi menggunakan lectora inspire terdiri dari halaman beranda, petunjuk penggunaan multimedia, cara membaca navigasi konten serta materi kesetimbangan kimia. Konten materi kesetimbangan kimia terdiri dari empat belas label konsep. Multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi menggunakan Lectora Inspire pada materi kesetimbangan kimia didominasi label konsep yang mencakup tipologi submikroskopik dan simbolik kesetimbangan kimia tentang proses reaksi secara mikroskopik. Rata-rata hasil uji coba perorangan sebesar 87,2% dan rata-rata hasil uji coba kelompok sebesar 88,5%.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
19

Trisa, Yusdela, Abarham Martadiansyah i Riana Sari Puspita Rasyid. "Prevalensi dan Faktor Risiko Persalinan Preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang". SRIWIJAYA JOURNAL OF MEDICINE 2, nr 2 (16.04.2019): 83–93. http://dx.doi.org/10.32539/sjm.v2i2.58.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Persalinan preterm adalah persalinan kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Preterm menyumbang sekitar 50% dari semua kematian neonatal. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang persalinan preterm terbanyak pada tahun 2010. Penyebab persalinan preterm adalah kombinasi dari berbagai macam keadaan, seperti obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan faktor risiko dengan persalinan preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Sebanyak 505 sampel ibu bersalin diambil dengan teknik simple random sampling. Data dicatat dan diobservasi dari rekam medik berupa usia, jarak kehamilan, riwayat persalinan preterm, tingkat pendidikan, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan riwayat perdarahan antepartum. Lalu data dianalisis dengan uji chi square. Pada penelitian ini dijumpai angka kejadian persalinan preterm sebanyak 497 (20,7%) ditahun 2015, 687 (29,4%) ditahun 2016, dan 578 (26,9%) ditahun 2017. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat persalinan preterm, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum (p <0,05). Sedangkan variabel usia, jarak kehamilan, dan tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian persalinan preterm. Dari analisis mutivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah kehamilan multipel. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel riwayat persalinan preterm sebelumnya, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum dengan kejadian persalinan preterm.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
20

Permatasari, Ranti, Aryati Aryati i Budi Arifah. "DETEKSI ANTIBODI MULTIPEL HEPATITIS C DALAM DARAH DONOR". INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 21, nr 3 (13.09.2016): 261. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v21i3.738.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Hepatitis C (HCV) infection could be spread by blood transfusion. Screening of HCV in donor blood could prevent HCV infection to the recipient. HCV antibody test using rapid test of multiple antibody detection by immunochromatography method is an easy and rapid test that could detect four HCV antibodies separately. The aim of this study was to evaluate the diagnostic value of antibody HCV using multiple antibody detection rapid test in diagnosing HCV infection. This was an analytical observational study with a cross sectional design. The samples consisted of 42 donors’ blood serum from the Surabaya Branch of the Indonesian Red Cross which underwent HCV infection test using ELISA method. The samples were then tested using PCR HCV RNA as the gold standard and antibody HCV multiple antibodydetection rapid test The diagnostic value of HCV antibody test using multiple antibody detection rapid test by immunochromatography method showed a diagnostic sensitivity of 100%, diagnostic specificity of 75%, positive predictive value of 66.7% and negative predictive value of 100%, a diagnostic efficiency of 83.3%, with a positive probability ratio of 4 times. The most often positive antibody pattern was four (4) positive antibodies (core protein, NS3, NS4 and NS5). Core protein (CP) and NS3 were the most often positive antibodies. Based on this study result, the HCV antibody test using multiple antibody detection rapid test by immunochromatography method has a good diagnostic value.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
21

VAN DROOGENBROECK J, KNOPS A, SCHROYENS W i BERNEMAN ZN. "Een longtumor als eerste symptoom van multipel myeloom". Tijdschrift voor Geneeskunde 55, nr 4 (1.01.1999): 287–90. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.55.4.5000361.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
22

Müller-Lantzsch, C., D. Watermann, M. Orlowska-Volk, G. Gitsch i A. Hasenburg. "Multipel rezidivierendes Pseudomyxoma peritonei: Herausforderungen einer individualisierten Therapie". Geburtshilfe und Frauenheilkunde 65, nr 4 (kwiecień 2005): 418–22. http://dx.doi.org/10.1055/s-2005-837593.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
23

Hauschild, A., G. Osterkamp, M. Clausen i E. Christophers. "Eindrucksvolle Remission eines multipel metastasierten Melanoms durch Chemoimmuntherapie". DMW - Deutsche Medizinische Wochenschrift 118, nr 10 (25.03.2008): 336–40. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1059334.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
24

Sumardi, Fitri Sepviyanti, Iwan Abdul Rachman i Bambang J. Oetoro. "Tatakelola Anestesi untuk Dekompresi Kraniektomi pada Cedera Otak Traumatik Berat dengan Penyulit Obesitas Morbid". Jurnal Neuroanestesi Indonesia 9, nr 1 (19.02.2020): 33–44. http://dx.doi.org/10.24244/jni.v9i1.247.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Anestesi dan pembedahan mungkin meyebabkan risiko yang cukup besar untuk pasien obesitas, apalagi obesitas morbid. Populasi orang gemuk meningkat, baik di negara maju dan berkembang, sehingga para ahli anestesi lebih sering menghadapi tantangan dalam mengelola pasien obesitas. Trauma multipel bertanggung jawab atas 5 juta kematian per tahun di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama bagi orang-orang muda di bawah 40 tahun, mewakili peristiwa akut dan tak terduga. Kami akan melaporkan seorang lelaki 36 tahun dengan obesitas morbid, BMI 48,97 kg/m2, yang mengalami multipel trauma akibat kecelakaan lalulintas, yang akan menjalani operasi evakuasi perdarahan subdural dan dekompresi kraniektomi. Pemilihan obat dan dosis aman sangat sulit pada pasien dengan multipel trauma, karena mungkin status volumenya tidak diketahui secara akurat. Rencana anestesi harus mempertimbangkan status resusitasi dan riwayat penyakit penyerta lain. Peran penting lainnya dari anestesiologis adalah pencegahan cedera sekunder yang disebabkan oleh syok berulang atau resusitasi tidak tepat. Anesthesia Management for Craniectomy Decompression on Severe Brain Traumatic Injury with Comorbid Morbid Obesity AbstractAnesthesia and surgery may cause considerable risk for obese patients, especially morbid obesity. Obese populations increase, both in developed and developing countries, so anesthesiologists more often face challenges in managing obese patients. Multiple traumas is responsible for 5 million deaths per year worldwide and is the leading cause of death for young people under 40, representing acute and unexpected events. We will report a 36-year-old man with morbid obesity, a BMI of 48.97 kg/m2, who experienced multiple traumas due to a traffic accident, who will undergo an evacuation operation for subdural hemorrhage and craniectomy decompression. The selection of drugs and safe doses is very difficult in patients with multiple traumas, because their volume status may not be accurately known. Anesthetic plan must consider resuscitation status and history of other comorbidities. Another important role of anesthesiologist is the prevention of secondary injury caused by recurrent shock or improper resuscitation.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
25

Krismi, Arum, Herwinda Brahmanti i Satiti Retno Pudjiati. "INFEKSI MENULAR SEKSUAL MULTIPEL PADA PEREMPUAN HAMIL TRIMESTER KEDUA (LAPORAN KASUS)". Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 1, nr 1 (18.10.2015): 42. http://dx.doi.org/10.21460/bikdw.v1i1.5.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Infeksi Menular Seksual (IMS) dapat menimbulkan dampak yang serius pada kehamilan berupa kehamilan ektopik, aborsi spontan, kematian janin dalam rahim, prematuritas, infeksi kongenital dan perinatal serta infeksi puerperal pada ibu. Seorang perempuan hamil berusia 21 tahun mengeluhkan adanya kutil di sekitar kelamin dan dekat anus, serta keputihan berwarna putih keruh dari kemaluan sejak ± 2 bulan yang lalu. Pada perut bagian bawah dan kedua pangkal paha terdapat makula dan papul hiperpigmentasi, teraba keras, multipel, tersebar; pada vulva, perineum dan perianal terdapat papul verukosa multipel dengan luas area (perianal) ± 6 x 5 cm2. Pemeriksaan inspekulo pada cervix didapatkan bintik-bintik kemerahan (strawberry cervix), cervix dan fornix tertutup discharge putih keabuan berbuih dan vagina tertutup discharge putih homogen menggumpal. Diagnosis kerja adalah siflis sekunder, trichomoniasis, dan kandidiasis vulvovaginalis (KVV) pada kehamilan. Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis, status dermato-venereologis, pemeriksaan fsik (inspekulo), laboratorium, histopatologis, dan serologis. Infeksi Menular Seksual dapat diderita oleh seorang pasien jika terdapat sumber penularan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan dalam respon imun, hormonal maupun anatomis, menyebabkan perempuan hamil lebih rentan untuk menderita IMS multipel. Kata kunci: infeksi menular seksual, perempuan hamil, siflis sekunder, tricho¬moniasis, kandidiasis vulvovaginalis
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
26

Anggayanti, Nyoman Ayu, Endang Sjamsudin i Melita Sylvyana. "Etiopatogenesis dan terapi kasus multipel sialolithiasis kelenjar submandibulaEtiopathogenesis and treatment of multiple cases of submandibular gland sialolithiasis". Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran 32, nr 3 (28.02.2021): 136. http://dx.doi.org/10.24198/jkg.v32i3.23759.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Pendahuluan: Sialolithiasis adalah penyakit umum kelenjar saliva. Gejalanya termasuk pembengkakan kelenjar yang terlibat, terutama selama makan, dan nyeri tekan, yang mungkin mereda tetapi dapat kambuh kembali. Sialolith terjadi terutama di kelenjar submandibula (80-90%) dan pada tingkat yang lebih rendah di kelenjar parotid (5-20%). Sialolith bisa tunggal atau jamak. Multipel sialolith di kelenjar submandibula jarang terjadi. Tujuh puluh dari delapan puluh persen kasus memiliki sialolith tunggal, hanya sekitar 5% pasien yang memiliki tiga atau lebih sialolith. Faktor etiopatogenesis terkait dengan pembentukan sialolith adalah obstruksi, penurunan laju aliran saliva, dehidrasi, infeksi kelenjar saliva, dan terganggunya kelarutan kristaloid. Tujuan penulisan laporan kasus ini untuk menjelaskan etiopatogenesis dan terapi kasus multipel sialolithiasis kelenjar submandibula. Laporan kasus: Seorang wanita 24 tahun datang dengan pembengkakkan dan nyeri pada submandibula kanan. Radiografi panoramik menunjukkan massa radiopak terdefinisi dengan baik dalam submandibula kanan. Interpretasi ultrasonografi menunjukkan massa tak homogen hypoechoic dengan kalsifikasi ganda. Pengangkatan kelenjar submandibula dilakukan dengan pendekatan ekstraoral. Laporan kasus ini menunjukkan Gambaran sebanyak sembilan sialolith di kelenjar submandibula, yang dihilangkan dengan pendekatan ekstraoral. Simpulan: Etiopatogenesis dari pembentukan multipel sialolithiasis pada duktus kelenjar, yaitu faktor mekanis, inflamasi, kimiawi, dan infeksi. Diperkirakan bahwa alkalin serta saliva kental yang mengandung banyak sel mukus, memiliki persentase kalsium fosfat lebih tinggi seperti pada kelenjar saliva submandibula yang mendukung pembentukan sialolith. Pengangkatan kelenjar submandibula beserta sialolith dilakukan sebagai standar baku perawatan dan dapat menghindari kekambuhan. Pasien kontrol kembali satu minggu pasca operasi dengan kondisi baik dan dijadwalkan untuk pemeriksaan radiografis ulang enam bulan kemudian untuk memastikan tidak terjadinya pembentukan sialolith baru di saluran kelenjar saliva.Kata kunci: Multipel, sialolithiasis, kelenjar submandibula. ABSTRACTIntroduction: Sialolithiasis is a common disease of the salivary glands. Symptoms include the glands inflammation, especially during eating, and tenderness, which may subside but may recur. Sialoliths occur mainly in the submandibular glands (80-90%) and to a lesser extent in the parotid glands (5-20%). Sialolith can be singular or plural. Multiple sialoliths in the submandibular gland rarely occur. Seventy out of eighty per cent of cases have a single sialolith. Only about 5% of patients have three or more sialoliths. The etiopathogenetic factors associated with sialolith formation are obstruction, decreasing salivary flow rate, dehydration, salivary gland infection, and impaired crystalloid solubility. The purpose of this case report was to describe the etiopathogenesis and treatment of multiple cases of submandibular gland sialolithiasis. Case report: A 24-year-old woman presented with inflammation and pain in the right submandibular. Panoramic radiograph shows a well-defined radiopaque mass in the right submandibular. Ultrasound interpretation revealed a hypoechoic homogeneous mass with multiple calcifications. Removal of the submandibular gland was carried out with an extraoral approach. This case report showed the appearance of as many as nine sialoliths in the sub-mandibular gland, removed by an extraoral approach. Conclusion: Etiopathogenesis of the formation of multiple sialolithiasis in the glandular duct are mechanical, inflammatory, chemical, and infectious factors. It is thought that alkaline and thick saliva, which contains many mucus cells, has a higher percentage of calcium phosphate than in the submandibular salivary glands, which support the formation of sialoliths. Submandibular gland removal along with the sialoliths is performed as the treatment standard, which can avoid recurrence. The control visit is carried out one week postoperatively in good condition, and the patient is scheduled for another radiographic examination six months after to ensure that no new sialoliths occurred in the salivary gland.Keywords: Multiple, sialolithiasis, submandibular gland.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
27

Rahmawati, Atik. "PENGEMBANGAN MODUL KIMIA DASAR BERBASIS MULTIPEL LEVEL REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA". Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 5, nr 2 (19.02.2016): 5. http://dx.doi.org/10.21580/phen.2015.5.2.76.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p>Rendahnya kemampuan mahasiswa yang mengikuti kuliah Kimia Dasar dalam merepresentasikan konsep-konsep kimia pada keempat level representasi kimia, serta belum tersedianya bahan ajar yang merepresentasikan konsep-konsep kimia pada keempat level representasi, mendorong peneliti untuk mengembangkan modul Kimia Dasar berbasis multipel level representasi kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Bagaimana desain dan sistematika modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia pada materi stoikiometri untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa? b. Bagaimana kelayakan modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia, ditinjau dari validasi ahli?</p><p>Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Model pengembangan mengikuti model Thiagarajan 4-D yang memiliki 4 tahap utama yaitu <em>Define</em>, <em>Design</em>, <em>Develop</em>, dan <em>Disseminate</em>.</p><p>Hasil penelitian dan pengembangan telah dihasilkan Modul Kimia Dasar berbasis Multipel Level Representasi dengan susunan sebagai berikut : cover, petunjuk penggunaan modul, tujuan pembelajaran, Kegiatan Belajar 1 (meliputi materi konsep massa atom, massa atom relatif rata-rata dan massa molekul relatif rata-rata; persamaan reaksi kimia; konsep mol; persen komposisi senyawa; penentuan rumus empiris dan rumus molekul; pereaksi pembatas; dan persen hasil). Pada Kegiatan Belajar 2 materinya meliputi larutan, konsentrasi larutan, pembuatan kelarutan dengan kemolaran tertentu, pengenceran larutan, stoikiometri larutan (analisis gravimetri, titrasi asam-basa). Setiap materi dilengkapi dengan contoh soal, latihan yuk, dan uji kompetensi. Modul dilengkapi dengan gambar yang dapat menjelaskan konsep kimia skala makroskopis pada level mikroskopis dan simbolis, serta interkoneksi antar ketiga level representasi kimia tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.</p>Penilaian kelayakan (validasi) modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia oleh ahli menunjukkan bahwa <em>draft</em> modul dalam kategori <strong>sangat baik</strong> dan <strong>baik</strong> sehingga tidak perlu dilakukan revisi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
28

Hartini, Tri Isti, Liliasari Liliasari, Agus Setiawan i Taufik Ramlan Ramalis. "EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MATERI GAYA SENTRAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA". JOURNAL OF SCIENCE EDUCATION AND PRACTICE 3, nr 1 (6.07.2019): 13–18. http://dx.doi.org/10.33751/jsep.v3i1.1376.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep dan efektivitas penerapan pembelajaran berbasis multipel representasi terhadap penguasaan konsep materi gaya sentral pada mahasiswa pendidikan fisika. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 3 yang berjumlah 32 orang. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu pre experimental dalam bentuk one shot case study. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar penguasaan konsep gaya sentral mahasiswa yang sesuai dengan indikator pemahaman konsep menggunakan Anderson and Krathwohl Bloom’s Taxonomy Revised. Data dianalisis melalui teknik analisis deksriptif tentang penguasaan konsep gaya sentral mahasiswa dengan menggunakan kriteria penguasaan konsep dan efektivitas pembelajaran menggunakan multipel representasi (MR). Hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata untuk penguasaan konsep gaya sentral, dari seluruh indikator yaitu menjelaskan dan mencontohkan, mengklasifikasi, menganalisis, membandingkan serta mengevaluasi, diperoleh bahwa indikator dengan penguasaan konsep tertinggi terdapat pada indikator mengklasifikasikan dengan kategori sangat baik, sedangkan penguasaan konsep terendah terletak pada indikator membandingkan, dengan kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran mekanika berbasis multipel representasi efektif diterapkan pada materi gaya sentral mahasiswa pendidikan fisika.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
29

Safitri, Nanda Cahaya, Euis Nursaadah i Imas Eva Wijayanti. "Analisis Multipel Representasi Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi". EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) 4, nr 1 (31.01.2019): 1. http://dx.doi.org/10.30870/educhemia.v4i1.5023.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
30

QUENSEL, ULRIK. "Om blödningar i pankreas samt s. k. multipel fettnekros". Nordiskt Medicinskt Arkiv 30, nr 12 (24.04.2009): 1–31. http://dx.doi.org/10.1111/j.0954-6820.1897.tb00423.x.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
31

Niemetz, I., J. Faß i M. Wolf. "Multipel rezidivierendes retroperitoneales Liposarkom bei einem 66-jährigen Patienten". Der Internist 61, nr 2 (11.11.2019): 217–22. http://dx.doi.org/10.1007/s00108-019-00701-2.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
32

Sulistyanti, Raden Lyana, Reno Rudiman i Nurhayat Usman. "Hubungan antara Nilai Fibrinogen Inisial dengan Kejadian Koagulopati dan Mortalitas pada Pasien Trauma Multipel di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung". Jurnal llmu Bedah Indonesia 45, nr 1 (9.06.2020): 71–79. http://dx.doi.org/10.46800/jibi-ikabi.v45i1.43.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Latar Belakang: Dari data suatu penelitian dikatakan 1 dari 7 kematian disebabkan oleh trauma dan 30% dari trauma tersebut datang dalam kondisi koagulopati. Koagulopati pada trauma disebut sebagai Trauma Induced Coagulopathy (TIC). Pada TIC, nilai fibrinogen yang rendah sering ditemui dan nilai fibrinogen plasma mencapai nilai terendah lebih awal dibandingkan parameter factor koagulasi lainnya. Nilai fibrinogen inisial berhubungan kuat dengan nilai Injury Severity Score (ISS) dan menjadi nilai prediktor independen untuk mortalitas. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara fibrinogen inisial dengan kejadian koagulopati dan mortalitas. Metode: Penelitian ini merupakan studi prospektif. Seluruh pemeriksaan didapatkan dari 25 pasien trauma multipel. Kadar fibrinogen inisial diambil dari pemeriksaan laboratorium darah bersamaan dengan pemeriksaan rutin lainnya ketika pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin (IGD RSHS). Koagulopati ditentukan berdasarkan nilai laboratorium Prothrombin Time (PT) atau Partial Thromboplastin Time (aPTT) yang abnormal. Trauma multipel ditentukan dengan nilai ISS ≥ 15 dan dihitung berdasarkan diagnosis pasti setelah tegak berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang sesuai dengan prosedur tetap di IGD RSHS. Analisis menggunakan SPSS 19.0 dengan metoea analisis chi square untuk melihat kemaknaan hubungan. Hasil: Dari 25 pasien trauma multipel didapatkan mayoritas 80% adalah pasien laki – laki dengan mekanisme kejadian terbanyak adalah trauma kepala sebanyak 16 orang (64%). Terdapat 8 pasien (32%) terjadi koagulopati dan mortalitas terjadi pada 7 pasien (28%). Dari metode analisis chi square didapatkan hubungan yang bermakna antara fibrinogen dengan kejadian koagulopati (p=0,043) sedangkan hubungan antara fibrinogen inisial dengan terjadinya mortalitas didapatkan tidak bermakna (p=0.341). Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara fibrinogen inisial dengan kejadian koagulopati tetapi tidak didapatkan hubungan bermakna antara fibrinogen inisial dengan terjadinya mortalitas pada pasien dengan trauma multipel di RSHS.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
33

Jariati, Endang, i Elvi Yenti. "Pengembangan E-Magazine Berbasis Multipel Representasi untuk Pembelajaran Kimia di SMA pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit". Journal of Natural Science and Integration 3, nr 2 (31.10.2020): 138. http://dx.doi.org/10.24014/jnsi.v3i2.10131.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
This research aims to develop learning media in the form of E-Magazine based on multiple representations for chemistry learning in high school on electrolyte and non-electrolyte solution material. E-Magazine is designed using Adobe Flash CS6 software. The type of research used is research and development or research and development (R&D) with the Borg and Gall research model with stages including research and data collection, planning, product development, small-scale trials and product revisions. Data collection techniques used in the form of observation, interviews and questionnaires. Based on the results of the validation of material experts, it was found that the validity of the E-Magazine based on multiple representations for chemistry learning in high school on the resulting electrolyte and non-electrolyte solution material was included in the very valid category with a validity value of 100% and for the validation of media experts a validity value of 88,46% with very valid category. The results of the practicality test obtained a practicality value of 95% in the very practical category and for student responses to the overall contents of the E-Magazine it was found that 50% of students said it was good and 50% of students said it was very good.Keywords: e-magazine, multiple representation, electrolyte and non-electrolyte solution ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa E-Magazine berbasis multipel representasi untuk pembelajaran kimia di SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. E-Magazine didesain menggunakan Software Adobe Flas CS6. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) dengan model penelitian Borg dan Gall dengan tahapan meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk, uji coba skala kecil dan revisi produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan angket. Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh bahwa validitas E-Magazine berbasis multipel representasi untuk pembelajaran kimia di SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang dihasilkan termasuk dalam kategori sangat valid dengan nilai validitas 100% dan untuk validasi dari ahli media diperoleh nilai validitas sebesar 88,46% dengan kategori sangat valid. Hasil uji kepraktisan diperoleh nilai praktikalitas sebesar 95% dengan kategori sangat praktis dan untuk respon siswa terhadap keseluruhan isi E-Magazine diperoleh bahwa 50% siswa menyatakan bagus dan 50% siswa menyatakan sangat bagus.Kata kunci: e-magazine, multipel representasi, larutan elektrolit dan non elektrolit
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
34

Ardaniyati, Lisa, Abdul Mujib i Liany Luzvinda. "Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Komitmen Resimen Mahasiswa". IJIP : Indonesian Journal of Islamic Psychology 1, nr 1 (1.06.2019): 81–104. http://dx.doi.org/10.18326/ijip.v1i1.81-104.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
This study aimed at determining the effect of organizational culture and transformational leadership styles on organizational commitment to student regiments. This study used a quantitative approach to the method of multiple regression and sampling using non-probability sampling with purposive sampling technique. The results of this study indicated that based on hypothesis testing using multiple regression, R square values (R2) of all research variables tested were 0.410 or 41.0% with a significant value of 0,000 or p 0.05 while F calculated was 7,422 from F table 4.4. This showed that there was a significant influence of organizational culture and transfomational leadership style so that the higher the awareness of members of the organizational culture and transformational leadership style that was applied, would increase commitment to the organization. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi pada resimen mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode multipel regression dan pengambilan sampel mengunakan non-probability sampling dengan teknik sampling purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan uji hipotesis menggunakan multipel regression, didapatkan nilai R square (R2) dari semua variabel penelitian yang diujikan yaitu 0,410 atau 41,0% dengan nilai signifikan sebesar 0,000 atau p0,05 sementara F hitung didapat sebesar 7.422dari F tabel 4.4. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transfomasional sehingga semakin tinggi kesadaran anggota terhadap budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan maka akan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
35

DELFORGE M, MAERTENS J, VANDENBERGHE P, VERHOEF G, VERBURGH E i BOOGAERTS MA. "De behandeling van het multipel myeloom - State of the art". Tijdschrift voor Geneeskunde 59, nr 4 (1.01.2003): 260–65. http://dx.doi.org/10.2143/tvg.59.4.5001543.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
36

Sulistyani, Ina, i Anita Ekowati. "Kista Paru Loculated Multipel yang Menyerupai Pneumotoraks pada SLE Berat". Jurnal Radiologi Indonesia 2, nr 1 (1.09.2016): 17–21. http://dx.doi.org/10.33748/jradidn.v2i1.39.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
37

Pahriah, Pahriah, i Hendrawani Hendrawani. "Pengembangan Bahan Ajar Laju Reaksi Dengan Multipel Representasi Berbasis Inkuiri". Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia 6, nr 1 (4.01.2019): 32. http://dx.doi.org/10.33394/hjkk.v6i1.1598.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
This development aims to determine the characteristics and feasibility of multipleinquiry-based representation modules in the reaction rate material through theADDIE stage (Analyze, Design, Development Implementation and Evaluation)developed by Thiagarajan. This research and development was carried out untilthe development stage with adjustments based on development needs. Theassessment instrument used to determine the feasibility of the module is aquestionnaire sheet. The module feasibility was assessed by 2 material experts, 1media expert, 1 linguist, 1 colleague, 1 practitioner, and 10 students as subjects.Students involved in this study came from chemistry education study programsthat had undergone basic chemistry courses through limited trials. The data onthe value of the grievances obtained are still in the form of qualitative data andthen processed into quantitative data. Quantitative data are analyzed for eachaspect of the assessment. The final score obtained is converted to the level ofproduct feasibility qualitatively with the guidelines according to the criteria ofthe assessment category. The results of expert validation showed the averagepercentage (a) of material experts was 84% with very feasible categories; (b)media experts 90% with very decent categories; (c) linguists 97% with verydecent categories; (d) colleagues 79.6 categories worth%; (e) practitioners86.4% are very decent categories. The average response of students to productdevelopment results 89.5% with a very feasible category. This shows that themodules developed are feasible to be used at the stage of large-scale trials.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
38

Devereux, N., B. Kahle i A. L. Recke. "Steigerung der Lebensqualität nach Schaumsklerosierung einer multipel voroperierten vaskulären Malformation". Phlebologie 42, nr 02 (marzec 2013): 77–80. http://dx.doi.org/10.12687/phleb2129_2_2013.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ZusammenfassungVaskuläre Malformationen stellen aufgrund ihrer Seltenheit und heterogenen klinischen Ausprägung eine therapeutische Herausforderung dar. Im vorliegenden Fallbericht wurde eine ausgedehnte, vielfach voroperierte und stark schmerzhafte venöse Malformation bei einer 46-jährigen Patientin mit mehreren Schaumsklerosierungen erfolgreich behandelt. Es konnte eine bemerkenswert rasche, anhaltende Schmerzreduktion und eine Steigerung der Lebensqualität erzielt werden. Der Fall demonstriert, dass die Schaum -sklerosierungstherapie eine gute, nebenwirkungsarme Therapieoption bei operativ nicht mehr behandelbaren, anatomisch unübersichtlichen Malformationen sein kann.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
39

Alfitrah, Rizki, Hartatiana Hartatiana i Ravensky Y. Pratiwi. "ADOBE FLASH PROFFESIONAL BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA MATERI KIMIA LARUTAN". Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia 5, nr 1 (30.06.2021): 67–80. http://dx.doi.org/10.19109/ojpk.v5i1.8373.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Chemical phenomena can be explained by three levels of representation, namely macroscopic, sub microscopic and symbolic. Chemistry learning media which includes three dimensions of representation can make it easier for students to build chemical concepts. The aim of this research is to produce a valid multipeld representation-based media on electrolyte and non electrolyte solution course, to know students respond toward multipel representation-based media on electrolyte and non electrolyte solution course that developed. This study was categorized as research and development (RnD). The media development procedure used in this research through 7 phase and adapted from Borg & Gall development model. The collecting data procedure used are interview and questionnaire. This research involve 2 material experts, chemistry teacher and expert lecturer, 1 media expert and 1 language expert. The subject of this research involve 6 students for small scale research and 30 students for medium scale research. The result of this study showed the developed media is valid and appropriate to use with detail score; 4 from experts lecturer (very good), 3.55 from chemistry teacher (very good), 3.46 from media expert (very good), 3.55 from language expert (very good), while students respond in small scale research get score percentage 90% (really agree) and students respond in medium scale research get percentage score 90.5% (really agree)
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
40

Yunitasari, Isnaini, Hayuni Retno Widarti i Nazriati Nazriati. "Miskonsepsi Asam Basa Berbasis Multipel Representasi pada Lintas Jenjang Pendidikan". Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4, nr 12 (26.11.2019): 1635. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i12.13082.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<pre><strong>Abstract:</strong> This study aims to describe acid-base misconceptions across levels of education using multiple representation based diagnostic tests. The research method is quantitative descriptive. Analysis process of misconceptions using modified CRI. The validity of diagnostic tests is between 0.197 to 0.798, and reliability is 0.753 and 0.626. The research subjects were 224 people consisting of class XI students, class XII students, second semester students, and 4</pre><sup>th</sup><pre> semester students. The results showed that the average percentage of acid-base misconceptions in class XI students to 4th semester students respectively was 50.30%; 56.84%; 53.81%; and 41.07%. Misconceptions that often occur in students and students related submicroscopic representations.</pre><pre> </pre><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi asam basa pada lintas jenjang pendidikan menggunakan tes diagnostik berbasis multipel representasi. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Cara analisis miskonsepsi menggunakan CRI termodifikasi. Validitas tes diagnostik antara 0,197 hingga 0,798, dan reliabilitas sebesar 0,753 dan 0,626. Subjek penelitian sebanyak 224 orang yang terdiri dari siswa kelas XI, siswa kelas XII, mahasiswa semester II, dan IV. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase miskonsepsi asam basa pada siswa kelas XI hingga mahasiswa semester IV secara berurutan adalah 50,30%; 56,84%; 53,81%; 41,07%. Miskonsepsi yang sering terjadi pada siswa dan mahasiswa terkait representasi submikroskopik.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
41

Permatasari, Ranti, Aryati Aryati i Budi Arifah. "DETEKSI ANTIBODI MULTIPEL HEPATITIS C DALAM DARAH DONOR (Multiple Antibody Detection of Hepatitis C in Donor Blood)". INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 21, nr 3 (18.04.2018): 261. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v21i3.1278.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Hepatitis C (HCV) infection could be spread by blood transfusion. Screening of HCV in donor blood could prevent HCV infection to therecipient. HCV antibody test using rapid test of multiple antibody detection by immunochromatography method is an easy and rapid testthat could detect four HCV antibodies separately. The aim of this study was to evaluate the diagnostic value of antibody HCV using multipleantibody detection rapid test in diagnosing HCV infection. This was an analytical observational study with a cross sectional design. Thesamples consisted of 42 donors’ blood serum from the Surabaya Branch of the Indonesian Red Cross which underwent HCV infectiontest using ELISA method. The samples were then tested using PCR HCV RNA as the gold standard and antibody HCV multiple antibodydetection rapid test The diagnostic value of HCV antibody test using multiple antibody detection rapid test by immunochromatographymethod showed a diagnostic sensitivity of 100%, diagnostic specificity of 75%, positive predictive value of 66.7% and negative predictivevalue of 100%, a diagnostic efficiency of 83.3%, with a positive probability ratio of 4 times. The most often positive antibody patternwas four (4) positive antibodies (core protein, NS3, NS4 and NS5). Core protein (CP) and NS3 were the most often positive antibodies.Based on this study result, the HCV antibody test using multiple antibody detection rapid test by immunochromatography method hasa good diagnostic value.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
42

Iqbal, Muhammad, Abdul Hadjranul Fatah i Syarpin Syarpin. "Pengembangan Multimedia Pembelajaran Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Berbasis Multipel Representasi Menggunakan Lectora Inspire". Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 11, nr 1 (29.03.2020): 152–63. http://dx.doi.org/10.37304/jikt.v11i1.83.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi dan kelayakan multimedia pembelajaran Lectora Inspire berbasis multiple representasi materi Larutan Elektrolit dan Non Elekrolit. Mulimedia pembelajaran ini merupakan perpaduan dari teks, gambar, animasi, dan video. Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi ini menggunakan model Four-D (4D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Penelitian pengembangan ini hanya sampai pada tiga tahap, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan). Data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu data kesesuaian label konsep dengan silabus kurikulum 2013, data kesesuaian konten multimedia pembelajaran menggunakan tabel ceklis label konsep, narasi dan tipologi serta data hasil uji coba produk menggunakan angket respon mahasiswa. Instrumen yang duganakan untuk memperoleh data tersebut adalah tabel identifikasi label konsep dengan silabus kurikulum 2013, tabel identifikasi label konsep, narasi dan tipologi, tabel ceklis kesesuaian label konsep, narasi dan tipologi, serta angket respon. Uji coba produk dilakukan pada mahasiswa kimia angkatan 2018 untuk mengetahui kelayakan mahasiswa terhadap multimedia yang telah dikembangkan. Multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi menggunakan lectora inspire terdiri dari halaman beranda, petunjuk penggunaan multimedia, cara membaca navigasi konten serta materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Isi konten multimedia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terdiri dari tujuh label konsep. Rata-rata hasil uji coba produk secara individu sebesar 93,2%. Sedangkan rata-rata hasil uji coba produk secara kelompok sebesar 93,6%.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
43

Setiawan, Gede Budhi. "Goiter Multinodul dengan Pelebaran ke Retrosternal: Laporan Kasus". JBN (Jurnal Bedah Nasional) 2, nr 2 (16.09.2018): 60. http://dx.doi.org/10.24843/jbn.2018.v02.i02.p05.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Latar belakang: goiter multinodul retrosternal merupakan massa tiroid yang meluas sampai sternum hingga mengisi ruang inlet torakal. Dapat disebut retrosternal multinodul tiroid apabila massa tiroid lebih dari separuhnya berada di dalam inlet torakal. Pembedahan merupakan pilihan utama. Pilihan pembedahan yaitu dengan insisi collar dan sternotomi, clamshell insisi, bahkan sampai thorakotomi. Kasus: dilaporkan kasus pasien wanita 62 tahun dengan goiter multinodul hingga retrosternal. Hasil USG menunjukkan struma diffusa kiri dengan kista multipel kompleks pada tiroid kanan. CT Scan didapatkan massa tiroid multipel kiri dengan gambaran nekrosis sentral dan kalsifikasi egg shell, dan infiltrasi toraks. Dari foto toraks didapatkan massa di leher kiri yang meluas hingga rongga toraks yang tampak mendesak trakea ke kanan. Telah dilakukan total tiroidektomi, sternotomi, dan trakeostomi. Simpulan: Operasi pengangkatan goiter substernal dapat dilakukan dengan pendekatan leher di sebagian besar pasien tetapi dalam beberapa kondisi, pasien melakukan pendekatan leher dan sternotomi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
44

Helsy, Imelda, i Lina Andriyani. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA BERORIENTASI MULTIPEL REPRESENTASI KIMIA". JTK (Jurnal Tadris Kimiya) 2, nr 1 (21.06.2017): 104–8. http://dx.doi.org/10.15575/jta.v2i1.1365.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kesetimbangan kimia merupakan konsep abstrak/terdefinisi dengan contoh konkrit yang memerlukan pemahaman pada fenomena makroskopik, submikroskopik, simbolik serta keterhubungan ketiga levelnya. Namun bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran kimia belum sepenuhnya mengembangkan keterhubungan multipel representasi (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Penelitian Research and Development ini ditujukan untuk mengembangkan bahan ajar yang memenuhi keterhubungan tiga level representasi pada materi kesetimbangan kimia. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap: 1) Studi pendahuluan meliputi (tahap analisis konsep, analisis representasi, storyboard), 2) Desain produk, 3) validasi dan uji kelayakan. Dari hasil penelitian didapatkan produk bahan ajar dengan menghubungkan tiga level representasi kimia. Representasi makroskopik disajikan dalam bentuk wacana fenomena kontekstual dan prosedur kerja percobaan, representasi submikroskopik divisualisasikan melalui gambar dan animasi video yang keterhubungannya disajikan dalam bentuk representasi simbolik. Validasi konten dilakukan melalui pertimbangan 6 orang ahli materi dan uji coba kelayakan bahan ajar terhadap 20 orang siswa. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
45

Lundqvist, Johanna, i Margareta Sandström. "Barns övergång från förskola till skola: en multipel fallstudie om övergångsaktiviteter". Nordic Studies in Education 40, nr 2 (27.04.2020): 129–48. http://dx.doi.org/10.23865/nse.v40.2228.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The aim of this study was to study children’s transitions from preschool to school in two municipalities in Sweden and also activities that were intended to make these transitions effective. A mixed method approach and a multiple-case study design were used. The result showed that children’s transitions from preschool to school differed, that several transition activities were performed, that transition activities were general or extra and also proximal or distal – seen from a child perspective. Several development areas appeared as being particularly important when working towards improvement of preschool-school transitions.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
46

Holzhauer, Peter. "Maritimes Zytostatikum und Komplementärmedizin in der Behandlung eines fortgeschrittenen uterinen Leiomyosarkoms". Zeitschrift für Orthomolekulare Medizin 15, nr 02 (czerwiec 2017): 30–33. http://dx.doi.org/10.1055/s-0043-106541.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
SummaryVorgestellt wird die Behandlung einer Patientin mit multipel metastasiertem Leiomyosarkom des Uterus. Über Jahre hinweg wurden alle heute üblichen Therapieoptionen eingesetzt und mit komplementärmedizinischen Maßnahmen begleitet. Zuletzt wurde das maritime Zytostatikum Trabectedin angewendet, wobei mögliche Interaktionen mit Lebensmitteln und Naturheilmitteln zu beachten sind.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
47

Setiawan, Gideon, Tri Wahyu Murni, Rama Nusjirwan i Rachim Sobarna. "Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Lung Organ Failure Score (LOFS) dan Thoracic Trauma Severity Score (TTSS) terhadap Pemakaian Ventilator pada Pasien Trauma Multipel disertai Trauma Tumpul Toraks". Jurnal llmu Bedah Indonesia 47, nr 1 (8.06.2020): 69–85. http://dx.doi.org/10.46800/jibi-ikabi.v47i1.21.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Latar Belakang: Trauma multipel adalah cedera pada dua atau lebih sistem organ yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan di ruang ICU yang tersedia monitor, tenaga medis terampil, dan ventilator bila diperlukan. Namun ruang ICU tidak selalu ada, sehingga sebagian pasien akan dirawat di ruang HCU dan rawat biasa. Trauma multipel yang disertai trauma toraks akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Penilaian awal serta tatalaksana harus dilaksanakan dengan akurat dan secepat mungkin. Penggunaan skor trauma dapat membantu untuk menentukan risiko gagal napas. Dengan mengetahui perbandingan sensitivitas dan spesifisitas skor LOFS dan TTSS, klinisi dapat mengetahui risiko gagal napas yang memerlukan ventilator. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat prospektif observasional untuk menilai perbandingan sensitivitas dan spesifisitas skor LOFS dan TTSS pada pasien trauma multipel yang disertai trauma tumpul toraks. Subjek penelitian adalah pasien yang masuk ke IGD RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2017 – 31 Maret 2018 dengan metode simple random sampling. Pasien dilakukan survei primer dan dilakukan resusitasi, kemudian dinilai skor LOFS dan TTSS. Hasil: Terdapat 83 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Rancangan penelitian dirancang secara cross sectional. Analisis data memakai kurva ROC ( Receiver Operating Characteristic ). Trauma toraks yang paling sering terjadi adalah kontusio paru sebesar 74,7% dengan trauma penyerta terbanyak adalah trauma kepala sebanyak 54,4%. Prevalensi pemakaian ventilator dengan perawatan ruang ICU sebesar 25,3%. Skor LOFS memilki sensitivitas 85,1% dan spesifisitas 94,4%. Sedangkan skor TTSS memiliki nilai sensitivitas 83,3% dan spesifisitas 77,8%. Simpulan: Skor LOFS memiliki sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi dibandingkan skor TTSS dan bermakna secara statistik.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
48

Priyatama, Andhika, Poerwati Soetji Rahajoe i Rahardjo Rahardjo. "Intrusi Berat dengan Keterlibatan Multipel Gigi Insisivus Maksila akibat Trauma pada Anak". Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 20, nr 2 (1.12.2015): 155. http://dx.doi.org/10.22146/majkedgiind.7677.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Trauma gigi anak merupakan kasus yang sering dijumpai. Intrusi gigi merupakan salah satu akibat trauma berupa perpindahan gigi ke dalam soket alveolaris. Intrusi gigi permanen anak dengan pertumbuhan akar sempurna perlu segera ditangani untuk menghindari kerusakan permanen gigi dan jaringan pendukung. Reposisi secara bedah dipilih dengan pertimbangan kondisi umum, lama kejadian, keparahan dislokasi, kondisi mahkota dan pertumbuhan akar. Tujuan laporan ini adalah melaporkan keberhasilan pembedahan pada kasus fraktur dentoalveolar dengan multipel gigi intrusi. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan gigi masuk ke langit-langit setelah terjatuh kurang lebih 30 menit sebelum kedatangan. Keadaan umum baik, compos mentis, GCS 15, tanda vital normal, rasa sakit pada gigi atas (VAS = 7), tidak dicurigai cedera kepala atau trauma di tempat lain. Pemeriksaan klinis menunjukkan vulnus laceratum pada gingiva anterior maksila, empat gigi incisivus maksila (12,11, 21, 22) mengalami intrusi. Gigi insisivus sentral dan lateral kanan terlihat sepertiga mahkota, gigi insisivus sentral dan lateral kiri mahkota tidak tampak. Pemeriksaan radiografis menunjukkan intrusi gigi insisivus maksila dengan kedalaman lebih dari 7 milimeter, akar gigi telah tumbuh sempurna, dan tidak terdapat fraktur akar, fraktur mahkota maupun fraktur rahang. Tindakan yang dilakukan adalah reposisi gigi intrusi dan fiksasi interdental maksila. Perawatan bedah dan fiksasi interdental memberikan hasil yang sangat baik. Hasil kontrol pasca perawatan didapatkan oklusi normal, pasien mampu membuka dan menutup mulut tanpa ada gangguan, gigi-gigi intrusi dalam kondisi vital, mastikasi normal, dan estetika baik.Severe Traumatic Intrusions of Multiple Maxillary Incisors In Children. Dental trauma is one of the most common traumas during childhood. The report will discuss about a treatment of multiple severe traumatically intruded maxillary incisors in children. A 10-year-old boy came to Prof. Soedomo Dental Hospital with a complaint of teeth intrusion after having accident in school thirty minutes before. The patient was in good general condition, compos mentis, the GCS score was 15, vital sign was normal, pain on anterior maxillary teeth (VAS was 7), no head injury or other traumas. The clinical examination showed that there was vulnus laceratum on maxillary gingival, and intrusion of the four maxillary incisors (12, 11, 21, 22). Only one-third crown of the right maxillary incisors was visible, meanwhile, the crowns of the left maxillary incisors were totally invisible. The supporting radiographic examination showed that the four maxillary incisors was apically intruded with more than seven millimeters in depth. The teeth’s root were well-developed (complete root formation), no fractures of the teeth’s root, crown, and the jaw. The patient underwent intruded teeth repositioning surgical treatment and maxillary inter dental fixation. Clinical evaluation (1 month and 2 months) after the treatments showed that the occlusion was achieved as the same as before the trauma. The patient was able to open and close the mouth normally without functional impairments. Furthermore, the intruded teeth were in a vital condition, no mastication pain, and with a good aesthetics.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
49

Liem, T. B. Y. "Hoopgevende resultaten bij de behandeling van multipel myeloom door toevoeging van thalidomide". Medisch-Farmaceutische Mededelingen 44, nr 9 (wrzesień 2006): 256–57. http://dx.doi.org/10.1007/bf03058856.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
50

Inayah, Sarah. "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM". KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika 3, nr 1 (2.04.2018): 1–16. http://dx.doi.org/10.22236/kalamatika.vol3no1.2018pp1-16.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Mathematical problem solving and multiple representation ability is essential to develop. So it needs a study to facilitate the students to be active, interesting and challenging for students to think and therefore contributes to the students ability to represent, understand the material during learning process and solve mathematical problems. Quantum learning model puts students on comfortable and pleasant condition so that students can play an active role in the learning process and student expected to get the flexibility to bring their own representation and easy to solve the problem. The main objective of this study was to determine the improvement in the mathematical problem solving and multiple representation of students who obtain quantum learning model and students who received conventional learning, as well as to determine the relationship between the mathematical problem solving and multiple representations. This research is a quasi experimental with non equivalent control group design. The population of this study are all students of class VII with two classes of them as samples. The research data obtained through problem-solving ability and multiple mathematical representations test. The results showed that: (a). Quantum learning model can improve the mathematical problem solving and multiple representations ability, (b). there is a relationship between the mathematical problem solving and multiple representations ability.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii