Literatura científica selecionada sobre o tema "Lauraceae"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Consulte a lista de atuais artigos, livros, teses, anais de congressos e outras fontes científicas relevantes para o tema "Lauraceae".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Artigos de revistas sobre o assunto "Lauraceae":

1

Custódio, Dayana Lacerda, e Valdir Florêncio da Veiga Junior. "Lauraceae alkaloids". RSC Adv. 4, n.º 42 (2014): 21864–90. http://dx.doi.org/10.1039/c4ra01904k.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

van der Werff, H. "Alseodaphnopsis (Lauraceae) revisited". Blumea - Biodiversity, Evolution and Biogeography of Plants 64, n.º 2 (30 de setembro de 2019): 186–89. http://dx.doi.org/10.3767/blumea.2019.64.02.10.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Generic delimitations among the Asian members of the Persea group, including the recently described genus Alseodaphnopsis, are discussed. These genera, with the exception of Alseodaphnopsis, are characterized by reproductive characters. A study of flowers of Alseodaphnopsis species found that Alseodaphnopsis species have unisexual flowers and that Alseodaphnopsis is better defined by its unisexual flowers than by vegetative characters. This is the first report of the presence of unisexual flowers in any member of the Persea group.
3

Tian, Yongjing, Jingbo Zhou, Yunyan Zhang, Shuang Wang, Ying Wang, Hong Liu e Zhongsheng Wang. "Research Progress in Plant Molecular Systematics of Lauraceae". Biology 10, n.º 5 (1 de maio de 2021): 391. http://dx.doi.org/10.3390/biology10050391.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Lauraceae is a large family of woody plants with high ecological and economic value. The tribal and generic division and phylogenetic relationship of Lauraceae have long been controversial. Based on morphological and molecular evidence, phylogenetic relationships within the Cinnamomeae, Laureae and Perseeae tribes, also called ‘the Core Lauraceae’, have arisen particular attention. In this review, we comprehensively collated the literatures on the phylogeny of Lauraceae published in recent years and summarized progress made in molecular systematic researches employing gene fragments, chloroplast genomes and DNA barcodings analyses. We clarified the phylogenetic relationships and main controversies of ‘the Core Lauraceae’, the systemic position of fuzzy genera (Neocinnamomum, Caryodaphnopsis and Cassytha) and the development of chloroplast genome and DNA barcodes. We further suggested and proposed the whole genome analysis and different inflorescence types would be possible to provide more information for further research on phylogenetic relationships and taxonomy of Lauraceae.
4

Werka, Jennifer Schmidt, Amelia K. Boehme e William N. Setzer. "Biological Activities of Essential Oils from Monteverde, Costa Rica". Natural Product Communications 2, n.º 12 (dezembro de 2007): 1934578X0700201. http://dx.doi.org/10.1177/1934578x0700201204.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Essential oils from Calyptranthes pittieri (Lauraceae), Cinnamomum tonduzii (Lauraceae), Croton niveus and C. monteverdensis (Euphorbiaceae), Dendropanax arboreus (Araliaceae), Eugenia austin-smithii and E. haberi (Myrtaceae), Myrcianthes fragrans and M. rhopaloides (Myrtaceae), Nectandra membranacea (Lauraceae), Ocotea floribunda (Lauraceae), Oreopanax xalapensis (Araliaceae), Piper umbellatum (Piperaceae), Psidium guajava (Myrtaceae), Stauranthus perforatus (Rutaceae), Zanthoxylum acuminatum, Z. melanostictum, Z. monophyllum, and Zanthoxylum sp. nov. “brillante” (Rutaceae), have been screened for cytotoxic activity against a panel of human tumor cell lines, antibacterial activity against Gram-positive and Gram-negative bacteria, as well as brine shrimp (Artemia salina) lethality.
5

Tamin, Rike Puspitasari, Maria Ulfa e Zuhratus Saleh. "Keanekaragaman Anggota Famili Lauraceae di Taman Hutan Kota M. Sabki Kota Jambi". Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| 2, n.º 2 (13 de dezembro de 2018): 128–34. http://dx.doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5987.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Keluarga Medang-medangan (Famili Lauraceae) merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah tropis. Lauraceae juga termasuk kelompok yang paling banyak dimanfaatkan dan bernilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan intensif dan nilai ekonomi yang tinggi tidak diimbangi dengan usaha konservasi yang memadai membuat Famili Lauraceae menjadi rentan dalam kepunahan. Permasalahan yang muncul dari keinginan untuk melakukan konservasi bagi Famili Lauraceae adalah sangat minimnya pengetahuan tentang jenis serta nama ilmiah yang benar. Taman Hutan Kota Muhammad Sabki merupakan hutan kota yang diperlukan karena fungsinya antara lain memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan kesimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan eksplorasi botani dan identifikasi terhadap keanekaragaman jenis famili Lauraceae yang berada di taman hutan kota Muhammad Sabki. Penelitian dilakukan ada bulan Agustus-Oktober 2017 di taman Hutan Kota M. Sabki. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah anggota family Lauraceae di Hutan Kota M. Sabki ditemukan berjumlah 12 spesies dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 2,36.
6

Ariska A, Cici, Essy Harnelly e Muhammad Rusdi. "Distribusi Spasial Lauraceae Di Hutan Arul Relem Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 6, n.º 4 (1 de novembro de 2021): 918–27. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v6i4.18210.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Abstrak. Hutan Arul Relem merupakan hutan lindung yang terdapat di Kecamatan Pining yang masih menyimpan keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, salah satu keanekaragaman yang terdapat di hutan Arul Relem adalah suku Lauraceae. Suku Lauraceae merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki kualitas kayu yang bagus dan nilai ekonomi yang cukup penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis suku Lauraceae dan memetakan keberadaan suku Lauraceae di hutan Arul Relem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode garis berpetak yang dibuat sebanyak 4 transek dan 20 plot. Di mana panjang setiap transek 180 m, dan setiap transek dibuat 5 petak ukur yang berukuran 20x20 m dengan jarak antar petak 20 m, dan pada setiap petak ukur dibuat sub-sub petak berdasarkan strata pertumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatan di hutan Arul Relem terdapat 10 jenis suku Lauraceae yang berasal dari 5 genus yaitu genus Actinodapne, Litsea, Beilcsmiedia, Cinnamomum, dan Phoebe, dengan jumlah individu sebanyak 93 individu yang terdiri dari 30 individu pada strata pohon, 17 individu tiang, 12 individu pada strata pancang, dan 34 individu strata semai. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah jenis Actinodaphne nitida yaitu sebanyak 19 individu dan strata pertumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah strata semai. Suku Lauraceae tersebar pada beberapa ketinggian yaitu pada ketinggian 500 mdpl terdapat 31 individu suku Lauraceae, pada ketinggian 520 mdpl terdapat 38 individu, pada ketinggian 550 mdpl terdapat 17 individu, dan pada ketinggian 575 terdapat 4 individu. Tingkatan yang paling dominan ditemukan pada setiap ketinggian adalah strata semai dan jenis yang paling dominan ditemukan adalah jenis Actinodaphne nitida, Actinodaphne glabra, dan Litsea sp.Abstract. Arul Relem Forest is a protected forest located in Pining District which still stores biodiversity both flora and fauna, one of the diversity found in Arul Relem forest is the Lauraceae tribe. The Lauraceae are a group of plants that have good wood quality and significant economic value. The purpose of this study was to identify the species of the Lauraceae tribe and to map the presence of the Lauraceae tribe in the Arul Relem forest. The method used in this research is the checkered line method which consists of 4 transects and 20 plots. Where the length of each transect is 180 m, and each transect is made 5 plots measuring 20x20 m with a distance between plots of 20 m, and in each measuring plot, sub-plots are made based on growth strata. Based on observations in the Arul Relem forest, there are 10 species of the Lauraceae family originating from 5 genera, namely the genus Actinodapne, Litsea, Beilcsmiedia, Cinnamomum, and Phoebe, with a total of 93 individuals consisting of 30 individuals in tree strata, 17 pole individuals, 12 individuals in the sapling strata, and 34 individuals in the seedling strata. The most common type found was Actinodaphne nitida, which was 19 individuals and the most common growth strata was the seedling strata. The Lauraceae tribe is spread over several altitudes, namely at an altitude of 500 meters above sea level there are 31 individuals of the Lauraceae tribe, at an altitude of 520 meters above sea level there are 38 individuals, at an altitude of 550 meters above sea level there are 17 individuals, and at an altitude of 575 there are 4 individuals. The most dominant level found at each altitude was the seedling strata and the most dominant species found were Actinodaphne nitida, Actinodaphne glabra, and Litsea sp.
7

Oliveira, Andresa Soares Rodrigues. "LAURACEAE A. L. Juss". Heringeriana 4, n.º 1 (17 de novembro de 2014): 9. http://dx.doi.org/10.17648/heringeriana.v4i1.53.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

A.Hadi, A. Hamid. "Phytochemicals from Lauraceae Species". Open Conference Proceedings Journal 4, n.º 1 (1 de março de 2013): 17. http://dx.doi.org/10.2174/2210289201304010017.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

van der Werff, Henk. "Novelties in Neotropical Lauraceae". Novon 4, n.º 1 (1994): 58. http://dx.doi.org/10.2307/3391703.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Scora, Rainer W., e Peter E. Scora. "Essential Oils ofPerseasubgenusPersea(Lauraceae)". Journal of Essential Oil Research 12, n.º 6 (novembro de 2000): 709–13. http://dx.doi.org/10.1080/10412905.2000.9712197.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Teses / dissertações sobre o assunto "Lauraceae":

1

Assis, Leandro Cézanne de Souza. "Sistemática e filosofia: filogenia do complexo Ocotea e revisão do grupo Ocotea indecora (Lauraceae)". Universidade de São Paulo, 2009. http://www.teses.usp.br/teses/disponiveis/41/41132/tde-15072009-151632/.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Abordagens como homologia, construção de táxons e reconstrução da filogenia podem ser contextualizadas e investigadas por meio de uma conexão histórica e atual entre sistemática e filosofia. A presente tese defende essa conexão científico-filosófica, tendo como estudo de caso ambos o complexo Ocotea, que abrange 13 gêneros e 750 espécies predominantemente neotropicais, e o grupo Ocotea indecora, com 20 espécies e centro de diversidade na floresta atlântica do sudeste do Brasil. O capítulo 1 discute a conceitualização de táxons e homologias (táxica e transformativa) como ambos indivíduos e espécies naturais (ou agrupamentos de espécies com propriedade homeostática). Embora essas conceitualizações não sejam mutuamente exclusivas metafisicamente, a perspectiva das espécies naturais é defendida, enquanto a dos indivíduos desafiada, com base em uma motivação por aspectos empírico-pragmáticos e teórico-explicativos em sistemática e evolução. O capítulo 2 foca no renascimento da morfologia na sistemática filogenética, com base em duas teorias da verdade em epistemologia, i.e., coerência e correspondência, chamando para a unificação de ambas a teorias partir de uma teoria funderentista de justificação epistêmica das hipóteses de relação filogenética. O papel e o significado da morfologia também são discutidos no contexto de análises separadas e combinadas, paleontologia, espécies naturais, conceito de caráter, homologia, sinapomorfia, semaforonte, modularidade e taxonomia. O renascimento da morfologia não é apenas dependente de uma perspectiva científico-filosófica mas também depende de uma reforma política, econômica, social e educacional na sistemática contemporânea. O capítulo 3 é uma filogenia do complexo Ocotea com análise combinada de dados morfológicos e da região nuclear ribossômica ITS. São discutidos o papel e o significado das evidências morfológica e molecular, das análises separadas e combinadas, bem como modularidade e homologia. Subclados dentro do complexo Ocotea são inferidos e delimitados por sinapomorfias morfológicas. Uma perspectiva de classificação filogenética dos gêneros do complexo Ocotea também é fornecida. O capítulo 4 trata de mudanças taxonômicas e nomenclaturais no grupo O. indecora, basicamente sinonimizações, lectotopificações e uma nova combinação. O capítulo 5 é uma revisão do grupo O. indecora, com base na análise de ca. 550 coleções. Chave de identificação, descrições, bem como comentários sobre a circunscrição, distribuição, habitat, fenologia e relações taxonômicas das espécies do grupo são fornecidos.
Approaches as homology, construction of taxa, and phylogeny reconstruction can be contextualized and investigated through a historical and current connection between systematics and philosophy. The present thesis defends this scientific-philosophical connection, having as study case both the Ocotea complex, which embraces 13 genera and 750 species predominantly Neotropical, and the Ocotea indecora group, with 20 species and centre of diversity in the Atlantic forest from Southeastern Brazil. The chapter 1 discusses the conceptualization of taxa and homologies (taxic and transformative) as both individuals and natural kinds (or homeostatic property cluster kinds). Although these conceptualizations are not mutually exclusive metaphysically, the perspective of natural kinds is endorsed, whereas that of individuals challenged, based on the motivation for empirical-pragmatic and theoretical-explanatory aspects in systematics and evolution. The chapter 2 focuses on the renaissance of morphology in phylogenetic systematics based on two theories of truth in epistemology, i.e., coherence and correspondence, calling for a unification of both theories from a fundherentist theory of epistemic justification of hypotheses of phylogenetic relationship. The role and meaning of morphology are also discussed in the context of separate and combined analyses, paleontology, natural kinds, character concept, homology, synapomorphy, semaphoront, modularity, and taxonomy. The renaissance of morphology is not only dependent on a scientific-philosophical perspective but it is also dependent on a political, economic, social, and educational reform in contemporary systematics. The chapter 3 is a phylogeny of the Ocotea complex with combined analysis of morphology and ITS nuclear ribosomal region. The role and meaning of morphological and molecular evidence, separate and combined analyses, as well as modularity and homology are discussed. Subclades within the Ocotea complex are inferred and delimited by morphological synapomorphies. A perspective of phylogenetic classification of the genera of the Ocotea complex is provided. The chapter 4 treats of taxonomic and nomenclatural changes in the O. indecora group, basically synonyms, lectotypifications, and a new combination. The chapter 5 is a revision of O. indecora group based on the analysis of ca. 550 collections. Identification key, descriptions, as well as comments on its circumscription, distribution, habitat, phenology, and taxonomic relationships of its species are provided.
2

Assis, Leandro Cézanne de Souza. "Sistemática e filosofia: filogenia do complexo Ocotea e revisão do grupo Ocotea indecora (Lauraceae) /". View abstract and link to download thesis PDF file, 2009. http://www.teses.usp.br/teses/disponiveis/41/41132/tde-15072009-151632/.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Li, Jie. "Systematic relationships within the Litsea complex (Lauraceae)". Title page, contents and abstract only, 2001. http://web4.library.adelaide.edu.au/theses/09PH/09phl6927.pdf.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Includes bibliographical references (leaves 242-252) A general description of the taxonomic history, embryology, palynology, karyology, anatomy and distribution of the Litsea complex and providing an improved classification for the complex and a key to the revised genera. System requirements for accompanying computer disk: IBM compatible computer. Other requirements: LucID Software.
4

SANTOS, Suellen de Oliveira. "Lauraceae Juss. ao norte da Floresta Atlântica". Universidade Federal de Pernambuco, 2012. https://repositorio.ufpe.br/handle/123456789/11859.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Submitted by Chaylane Marques (chaylane.marques@ufpe.br) on 2015-03-10T19:51:19Z No. of bitstreams: 2 Lauraceae ao norte do São Francisco Suellen Santos.pdf: 3243817 bytes, checksum: d940104b710ab2c1140e3b18f99fc052 (MD5) license_rdf: 1232 bytes, checksum: 66e71c371cc565284e70f40736c94386 (MD5)
Made available in DSpace on 2015-03-10T19:51:19Z (GMT). No. of bitstreams: 2 Lauraceae ao norte do São Francisco Suellen Santos.pdf: 3243817 bytes, checksum: d940104b710ab2c1140e3b18f99fc052 (MD5) license_rdf: 1232 bytes, checksum: 66e71c371cc565284e70f40736c94386 (MD5) Previous issue date: 2012
CAPES
Lauraceae é constituída por 52 gêneros e ca. 2500-3500 espécies distribuídas amplamente nas regiões tropicais e subtropicais do planeta. No Brasil é representada por 23 gêneros e aproximadamente 420 espécies. A Floresta Atlântica é considerada como um dos centros de diversidade para a família e esse estudo tem como objetivo o tratamento taxonômico das lauráceas realizado em fragmentos de floresta Atlântica no estado de Pernambuco. Neste estudo são apresentadas 10 espécies em quatro gêneros: Cassytha filiformis, Cinnamomum triplinerve, Nectandra cuspidata, Ocotea canaliculata, O. indecora, O. glauca, O. glomerata, O. longifolia, O. notata e O. puberula, esta última uma nova ocorrência para o Estado de Pernambuco. São apresentados chave de identificação, descrições e comentários sobre as espécies, além de ilustrações dos caracteres diagnósticos.
5

Alves, Flávio Macêdo. "Estudo taxonômico e filogenético de Mezilaurus Taub. (Lauraceae) lato sensu com restabelecimento de Clinostemon Kuhlm. & A. Samp". Universidade de São Paulo, 2011. http://www.teses.usp.br/teses/disponiveis/41/41132/tde-19012012-163504/.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Este trabalho teve como objetivo testar o monofiletismo de Mezilaurus e a relação deste com os gêneros do \"grupo Mezilaurus\" (sensu Rohwer & Rudolph 2005), incluindo um número maior de táxons do que os tratamentos anteriores, além de revisar os limites morfológicos entre as espécies deste gênero. O \"grupo Mezilaurus\" (sensu Rohwer & Rudolph 2005), emergiu em filogenias prévias como monofilético, composto pelos gêneros Anaueria, Chlorocardium, Mezilaurus, Sextonia e Williamodendron. O trabalho baseou-se em sequências dos marcadores moleculares trnH-psbA e ITS de nove espécies de Mezilaurus e 15 espécies de grupos-externos. Análises de Parcimônia e Bayesiana foram empregadas com os marcadores separadamente e combinados. Os resultados obtidos demonstraram o \"grupo Mezilaurus\" como não monofilético e posicionamento incerto de Chlorocardium e Anaueria. Os Mezilauroides (sensu Rohwer & Rudolph 2005), com Mezilaurus, Sextonia e Williamodendron emergiu como monofilético, entretanto, o gênero Mezilaurus, atualmente circunscrito, não é monofilético e, uma de suas espécies, M. mahuba, surgiu como grupo-irmão de Sextonia. Por essa razão, a espécie foi removida de Mezilaurus e restabelecida como Clinostemon. Com base nessa nova circunscrição, foram realizadas as revisões taxonômicas de Mezilaurus e Clinostemon, baseadas em coleta de material botânico em expedições de campo e análises de aproximadamente 550 espécimes de exsicatas, oriundas de cerca de 60 herbários. Mezilaurus (15 espécies) e Clinostemon (1 espécie) compartilham folhas congestas no ápice dos ramos, produto de seu crescimento rítmico apositivo, flores bissexuadas, três estames férteis, representando a terceira série do androceu, anteras biloceladas e fruto com cúpula de pateliforme a plana com tépalas persistentes. Clinostemon, entretanto, apresenta anteras encurvadas e um par de glândulas nos filetes. Foram realizadas sinonimizações, lectotipificações e a descrições de quatro novas espécies de Mezilaurus para a ciência, elaboradas chaves de identificação, descrições morfológicas, além de comentários taxonômicos, fenológicos e de conservação e disponibilizadas ilustrações das espécies dos dois gêneros.
This study aimed to test the monophyletism of Mezilaurus and its relation within the \"Mezilaurus group\" clade (sensu Rohwer & Rudolph 2005), including more taxa than the previous treatments, and to revise the morphological boundaries between the species of the genus. The \"Mezilaurus group\" had emerged as monophyletic in previous phylogenies, with Anaueria, Chlorocardium, Mezilaurus, Sextonia, and Williamodendron. The work was based in the molecular markers trnH-psbA and ITS of nine Mezilaurus species, and 15 species from the outgroup. Parsimony and Bayesian analysis were performed with the markers both separately and combined. The results demonstrate that the \"Mezilaurus group\" is not monophyletic and uncertain position of Chlorocardium and Anaueria. The Mezilauroids, containing Mezilaurus, Sextonia, and Williamodendron, arose as monophyletic, although the Mezilaurus genus, as currently defined, is not monophyletic and M. mahuba emerged as sister of Sextonia. Therefore, it was necessary to remove M. mahuba of its circumscription, and reinstate this species as Clinostemon. Based on this circunscription, were carried out the taxonomic revisions of Mezilaurus and Clinostemon, based on collecting botanical specimens in expeditions, and analisys of 550 specimens of exsiccates from about 60 herbaria. Mezilaurus (15 species) and Clinostemon (1 species) have rythmic branching with distally clustered leaves, bisexual flowers, three fertile stamens, representing the third androecial whorl, 2-locular anthers, fruit with a minute discoid cupule, and persistent tepals. However, Clinostemon has recurved anters and one par of glands at the base of filaments. Synonymizations, lectotypifications, description of four new species of Mezilaurus to science, keys, morphologic descriptions, fenological aspects and conservation, taxonomic commentaries and ilustrations are presented for the two genera.
6

Oliveira, Iris Cristina Maia. "Efeitos centrais da riparina I de aniba riparia (NEES) MEZ (LAURACEAE) em modelos comportamentais de ansiedade, depressão, sono e convulsão em camundongos". reponame:Repositório Institucional da UFC, 2012. http://www.repositorio.ufc.br/handle/riufc/5546.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
OLIVEIRA, Iris Cristina Maia Oliveira. Efeitos centrais da riparina I de aniba riparia (NEES) MEZ (LAURACEAE) em modelos comportamentais de ansiedade, depressão, sono e convulsão em camundongos. 2012. 121 f. Dissertação (Mestrado em Farmacologia) - Universidade Federal do Ceará. Faculdade de Medicina, Fortaleza, 2012.
Submitted by denise santos (denise.santos@ufc.br) on 2013-08-05T13:21:52Z No. of bitstreams: 1 2012_dis_icmoliveira.pdf: 2951973 bytes, checksum: bed7acfe614028bf91d24d94081fc8eb (MD5)
Approved for entry into archive by Erika Fernandes(erikaleitefernandes@gmail.com) on 2013-08-06T11:54:38Z (GMT) No. of bitstreams: 1 2012_dis_icmoliveira.pdf: 2951973 bytes, checksum: bed7acfe614028bf91d24d94081fc8eb (MD5)
Made available in DSpace on 2013-08-06T11:54:38Z (GMT). No. of bitstreams: 1 2012_dis_icmoliveira.pdf: 2951973 bytes, checksum: bed7acfe614028bf91d24d94081fc8eb (MD5) Previous issue date: 2012
A Riparina I é uma alcamida isolada do fruto não maduro da Aniba riparia. Estudos prévios demonstraram que dois de seus análogos estruturais, as Riparinas II e III, desencadeiam ações ansiolíticas e antidepressivas em modelos animais clássicos. A fim de contribuir com a busca por melhores alternativas terapêuticas para os tratamentos da ansiedade, depressão e convulsão em humanos, investigou-se os efeitos centrais da Riparina I em camundongos. Para tanto, utilizou-se modelos clássicos de triagem de agentes sedativo/hipnóticos, antidepressivos e anticonvulsivantes: Campo Aberto (CA), Rota Rod (RR), Labirinto em Cruz Elevado (LCE), Placa Perfurada(PP), Suspensão da Cauda (SC), Nado Forçado (NF), Tempo de Sono induzido por Pentobarbital (TSP) e Convulsão induzida por Pentilenotetrazol (CP). Para estes testes, os animais receberam administração aguda de Riparina I, doses 25 ou 50 mg/kg, por vias oral ou intraperitoneal. Demonstrou-se que a administração da substância teste nas doses de 25 e 50 mg/kg produziu um efeito ansiolítico, anticonvulsivante e potencializador do tempo de sono barbitúrico e que nestas mesmas doses não apresentou efeito estimulante motor ou relaxante muscular. Além disso, a Riparina I causou um efeito antidepressivo em dois modelos animais clássicos preditivos de propriedades antidepressivas (TSC e TNF), não relacionado a um efeito psicoestimulante, e que parece ser mediado, pelo menos em parte, por uma interação com os sistemas dopaminérgico (receptores D1 e D2), noradrenérgico (receptores α1 e α2) e serotoninérgico (receptores 5-HT2A/2C). Esse estudo fornece evidências experimentais e abre perspectivas para estudos posteriores que podem culminar com uma futura utilização terapêutica da Riparina I no tratamento da depressão, ansiedade, insônia e convulsão. Entretanto, estudos posteriores mais aprofundados far-se-ão necessários para confirmar os mecanismos envolvidos nos efeitos apresentados.
7

Teixeira, Caroline Porto Leite. "Efeito antidepressivo da riparina II : investigação do mecanismo de ação através das alterações comportamentais, neuroquímicas e do estresse oxidativo". reponame:Repositório Institucional da UFC, 2013. http://www.repositorio.ufc.br/handle/riufc/7220.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
TEIXEIRA, Caroline Porto Leite. Efeito antidepressivo da riparina II : investigação do mecanismo de ação através das alterações comportamentais, neuroquímicas e do estresse oxidativo. 2013. 175 f. Tese (Doutorado em Farmacologia) - Universidade Federal do Ceará. Faculdade de Medicina, Fortaleza, 2013.
Submitted by denise santos (denise.santos@ufc.br) on 2014-02-07T13:18:34Z No. of bitstreams: 1 2013_tese_cplteixeira.pdf: 3445247 bytes, checksum: 9ae4095e71a77dd447aa976f80a3c350 (MD5)
Approved for entry into archive by denise santos(denise.santos@ufc.br) on 2014-02-07T13:20:21Z (GMT) No. of bitstreams: 1 2013_tese_cplteixeira.pdf: 3445247 bytes, checksum: 9ae4095e71a77dd447aa976f80a3c350 (MD5)
Made available in DSpace on 2014-02-07T13:20:21Z (GMT). No. of bitstreams: 1 2013_tese_cplteixeira.pdf: 3445247 bytes, checksum: 9ae4095e71a77dd447aa976f80a3c350 (MD5) Previous issue date: 2013
Depression is a disabling and recurrent disease whose clinical treatment is related to modulations in monoaminergic systems in various brain areas. Riparina II (ripII), alkamide isolated from unripe fruit of Aniba riparia, has shown previously antidepressant-like effects in animal behavioral models. Thus, in order to investigate the potential antidepressant ripII, behavioral experiments were performed as the forced swim, tail suspension and open field tests. To assess the involvement of monoaminergic system, animals were pretreated with specific antagonists to 5-HT1A-, 5-HT2A/2C-, and 5-HT3-serotonin (5-HT) receptors, to D1- and D2-dopamine (DA) receptors and to 1- and 2-noradrenaline (NA) receptors in the forced swimming test. Furthermore, animals pretreated with ripII and submitted to the forced swim test had their brain areas such as hippocampus, striatum and prefrontal cortex removed for detection of monoamine levels in HPLC electrochemical or to carry out the experiments of oxidative stress. In the oxidative stress assays we investigated enzymatic activities of superoxide dismutase, measured the levels of reduced glutathione (GSH) and nitrite/nitrate, and lipid peroxidation degree. RipII was acutely administered orally at a dose of 50 mg/kg in all tests. The results showed that ripII presented antidepressant effect on the forced swim and tail suspension tests suggesting that this effect is specific, since the animals showed no changes in locomotor activity in open field test. In the evaluation of monoaminergic systems, the results showed that the antagonists SCH23390 (D1), sulpiride (D2), prazosin (1), NAN-190 (5-HT1A) and ondansentron (5-HT3) reversed the immobility time of ripII on the forced swim test suggesting the involvement of these receptors for the antidepressant effect of ripII, while no change of this effect in the presence of the antagonists yohimbine (2) and ritanserin (5-HT2A/2C) was observed, suggesting non-participation of these receptors on the drug effect. The prior administration of ripII before the forced swimming, reversed the increased levels of lipid peroxidation and increased levels of GSH in hippocampus, striatum and prefrontal cortex. In conclusion, the study suggests a modulating action exerted by ripII on the functioning of the noradrenergic, dopaminergic and serotonergic levels in the brain, as a mechanism for the antidepressant effect in the forced swimming test, as well as the participation of direct or indirect antioxidant properties of this drug through the ability to modify the neuronal response to oxidative stress.
A depressão é uma doença recorrente e incapacitante cujo tratamento clínico está relacionado com modulações nos sistemas monoaminérgicos em diversas áreas cerebrais. A riparina II (ripII), alcamida isolada do fruto verde de Aniba riparia, apresentou previamente efeito antidepressivo em modelos comportamentais. Dessa forma, objetivando investigar o potencial antidepressivo da ripII, foram realizados experimentos comportamentais como o teste do nado forçado, suspensão da cauda e campo aberto. Para avaliar o envolvimento do sistema monoaminérgico, os animais foram pré-tratados com antagonistas específicos para receptores 5-HT1A, 5-HT2A/2C e 5-HT3 de serotonina (5-HT), D1 e D2 de dopamina (DA) e a1 e a2 de noradrenalina (NA) no teste do nado forçado. Além disso, os animais previamente tratados com ripII e submetidos ao teste do nado forçado tiveram as áreas cerebrais hipocampo, corpo estriado e córtex pré-frontal retiradas para detecção dos níveis de monoaminas em HPLC eletroquímico ou para realização dos experimentos de estresse oxidativo, para o qual foram investigadas a atividade enzimática da superóxido dismutase, quantificação dos níveis de glutationa reduzida (GSH) e nitrito/nitrato, além do grau de lipoperoxidação. A ripII foi administrada agudamente, por via oral, na dose de 50 mg/kg, em todos os testes realizados. Os resultados mostraram que a ripII apresentou efeito antidepressivo nos modelos de nado forçado e suspensão da cauda sugerindo que este efeito seja específico, uma vez que os animais não apresentaram alterações na atividade locomotora no teste do campo aberto. Na avaliação dos sistemas monoaminérgicos, os resultados mostraram que os antagonistas SCH23390 (D1), sulpirida (D2), prazosina (a1), NAN-190 (5-HT1A) e ondansentron (5-HT3) reverteram o tempo de imobilidade da ripII no nado forçado sugerindo a participação desses receptores para o efeito antidepressivo da substância, enquanto não houve alteração deste efeito na presença dos antagonistas ioimbina (a2) e ritanserina (5-HT2A/2C) sugerindo a não participação desses receptores no efeito da droga. A administração prévia de ripII, antes do nado forçado, reverteu o aumento nos níveis de peroxidação lipídica, mas aumentou os níveis de GSH em hipocampo, corpo estriado e córtex pré-frontal. Em conclusão, o estudo sugere uma ação moduladora, exercida por ripII, sobre o funcionamento dos sistemas noradrenérgico, dopaminérgico e serotonérgico, em nível central, como mecanismo para o efeito antidepressivo no teste do nado forçado, bem como a participação de propriedades antioxidantes diretas ou indiretas dessa droga, através da capacidade de modificar a resposta ao estresse oxidativo neuronal.
8

Fiorini, Christel. "Contribution à l'étude phytochimique de Laurus Nobilis L. (Lauraceae)". Toulouse, INPT, 1996. http://www.theses.fr/1996INPT027G.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Laurus nobilis l. , plante aromatique principalement etudiee pour l'huile essentielle de ses feuilles, a fait l'objet lors de nos travaux, d'une nouvelle etude phytochimique. Celle-ci a ete motivee, dans un premier temps, par les resultats d'un criblage systematique d'activite cytotoxique revelant l'activite d'un extrait brut de feuilles de laurus nobilis l. Deux alcaloides aporphiniques, la cryptodorine et l'actinodaphnine, se sont reveles responsables de cette cytotoxicite in vitro mais ils sont inactifs in vivo. Dans un deuxieme temps, les connaissances deja acquises sur la composition de l'huile essentielle de cette plante ont ete completees par l'etude de l'huile essentielle des fleurs et de celle des racines, jusque la, non decrites. L'huile essentielle des fleurs est principalement constituee des composes suivants: l'ocimene e, le b-caryophyllene, le viridiflorene, le b-elemene, le germacradienol et le germacrene d. Au niveau des racines, aucun composant majoritaire n'emerge de l'huile essentielle des ecorces de racines, seulement constituee de monoterpenes et de sesquiterpenes oxygenes ou non. L'huile essentielle du bois de racines se caracterise par une teneur elevee en sesquiterpenes et par la quasi absence de monoterpenes. Enfin, l'etude de la composition flavonoidique des feuilles a permis l'isolement de dix-huit flavonoides. Quatre sont des produits relativement originaux, n'ayant jamsi ete decrits dans le laurier sauce (derives acyles du kaempferol)
9

Silva, Márcio da. "Anatomia da madeira de Ocotea odorifera (Vell.) Rohwer (Lauraceae)". Florianópolis, SC, 2003. http://repositorio.ufsc.br/xmlui/handle/123456789/84634.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Dissertação (mestrado) - Universidade Federal de Santa Catarina, Centro de Ciências Biológicas. Programa de Pós-graduação em Biologia Vegetal
Made available in DSpace on 2012-10-20T11:07:06Z (GMT). No. of bitstreams: 1 208911.pdf: 8714096 bytes, checksum: 68592332f27f06b7ba043b574c56e043 (MD5)
Lauraceae é uma Família de Magnoliophyta com distribuição marcadamente tropical e subtropical em todo o mundo, especialmente nas florestas centro e sul-americana. No Brasil, a família Lauraceae possui uma distribuição muito extensa, sendo encontrada nas mais diversas regiões, estando presente nas restingas do litoral, nos cerrados e nas matas, compreendendo cerca de 2.000 espécies. Ocotea Aublet é o maior gênero em número de espécies dentro da família, apresentando cerca de 400 espécies, distribuindo-se principalmente na América do Sul e América Central e em menor grau, no oeste da África e Madagascar. Ocotea apresenta grande importância econômica, destacando-se inúmeras espécies usadas na indústria madeireira, ou como produtoras de óleo usado na indústria farmacêutica e na medicina. Não obstante a importância do gênero no contexto econômico e ecológico, o uso irracional destes recursos naturais levou inúmeras espécies quase a extinção, entre as quais Ocotea odorifera (Vell.) Rohwer. Os caracteres morfológicos do grupo são muito homogêneos, e sua utilização, para a delimitação e determinação das relações entre os taxa, é limitada. No presente trabalho são apresentadas as características anatômicas da madeira de O. odorifera. Foi analisado o lenho de quatro árvores coletadas em ambientes distintos, nos municípios de Rancho Queimado/SC e Florianópolis/SC, em ambientes de Floresta Ombrófila Mista e Floresta Ombrófila Densa, respectivamente. As amostras de lenho avaliadas não apresentaram diferenças anatômicas entre si e todas as características anatômicas descritas para a Família Lauraceae foram observadas no lenho de O. odorifera. Presença de tilos no interior dos elementos de vaso, tanto em cerne, como em alburno foram observados. Células de óleo são abundantes no xilema e também no floema. Cristais rombóides e estilóides foram encontrados no interior de células do parênquima. Cristais rombóides foram encontrados no interior de fibras.
10

Custódio, Dayana Lacerda. "Aproveitamento dos subprodutos da extração do óleo do pau-rosa (Aniba rosaeodora Ducke) para a obtenção de bioprodutos". Universidade Federal do Amazonas, 2013. http://tede.ufam.edu.br/handle/tede/3092.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Resumo:
Made available in DSpace on 2015-04-20T12:31:31Z (GMT). No. of bitstreams: 1 dayana.pdf: 3157488 bytes, checksum: 02c3800a366a84e1594552f5c234969c (MD5) Previous issue date: 2013-08-29
Coordenação de Aperfeiçoamento de Pessoal de Nível Superior
The lauraceae family stands out for its species with great economic importance, among then Aniba rosaeodora Ducke, used in the essential oil extraction. Its essential oil is made up mainly of linalool, used as a fixative in perfumery. The byproducts of the rosewood extraction are generally employed as an energy source for heating boilers in their own plants. These byproducts contain substances with high potencial for use as biobased. The present work aims to study the byproducts of extraction of Aniba rosaeodora Ducke essential oil to enable a better understanding of the metabolites found in the byproducts, as well as better use of raw material by industry. Branches and leaves of Aniba rosaeodora were collected in the Reserva Ducke. The solid and liquid byproducts of industrial oil extraction of A. rosaeodora were obtained in partnership with Magaldi Agro Industrial Ltda. The collected branches were submited to six different methods of alkaloids extraction. Among then, three were selected due the yield obtained, the quality and the practicality of the methods. These three selected methodologies were applied to the industrial solid byproducts. The alkaloidal fracions obtained were analysed by mass spectrometry to compare the alkaloidal profiles. The liquid byproducts were centrifuged to obtain the oily fractions, which were analysed by gas chromatography coupled to flame ionization detector and a mass spectrometer. An aliquote of hydrolate was lyophilized and another aliquote was subjected to experiments with XAD-4 resin, in order to obtain concentrated fractions of organic substances present in hydrolate. These samples were analysed by mass spectrometry in a similar way to alkaloidal fractions obtained of solid byproducts. The chemical alkaloidal profiles obtained by mass spectrometry of alkaloid fractions showed peaks consistent with the alkaloids anibine, duckein and reticuline. Others peaks detected were consistent with coclaurine, N-methylcoclaurine, boldine and norboldine, already reported in Lauraceae. Among the alkaloids detected, the anibine, reticuline and N-methylcoclaurine were observed with higher relative abundance in the mass spectra. The oily fractions obtained from hydrolates showed constituents in common with the essential oil, with differences in the concentrations of these substances. The oily fractions showed linalool as majoritary substance, besides the α-terpineol and geraniol. The fractions obtained from lyophilized hydrolates and XAD-4 resin experiments showed complex composition, suggesting the presence of several substances. Some of alkaloidal fractions obtained from industrial byproducts have shown promise in relation to cytotoxic activity. There were also observed antimicrobial activity of alkaloidal fractions obtained from industrial byproducts and anibine against Bacillus subtilis. The results showed that the byproducts present the same alkaloids found in A. rosaeodora, indicating that the industrial extraction of the essential oil did not cause significant degradation of these molecules. Thus the byproducts of extraction of A. rosaeodora essential oil can be potencial sources of new products, promoting the best use of raw material.
A família Lauraceae destaca-se por apresentar espécies com grande importância econômica, dentre elas Aniba rosaeodora Ducke, utilizada na extração de óleo essencial. Seu óleo essencial é formado majoritariamente por linalol, utilizado como fixador na perfumaria. Os subprodutos da extração do pau-rosa são geralmente empregados como fonte de energia para o aquecimento das caldeiras nas próprias usinas. Estes subprodutos contêm substâncias com grande potencial de aproveitamento como bioprodutos. O presente estudo tem como objetivo estudar os subprodutos da extração do óleo essencial de Aniba rosaeodora Ducke a fim de possibilitar um maior conhecimento dos metabólitos encontrados nos subprodutos, assim como um melhor aproveitamento da matéria prima utilizada pela indústria. Galhos e folhas de Aniba rosaeodora foram coletados na Reserva Ducke. Os subprodutos sólidos e líquidos da extração industrial do óleo essencial de A. rosaeodora foram obtidos em parceria com a Magaldi Agro Industrial Ltda. Os galhos coletados foram submetidos a seis metodologias diferentes de extração de alcaloides. Dentre estas, três foram selecionadas devido aos rendimentos obtidos, a qualidade das frações e a praticidade dos métodos. As três metodologias selecionadas foram aplicadas ao subproduto sólido industrial. As frações alcaloídicas obtidas foram analisadas por espectrometria de massas para a comparação dos perfis alcaloídicos. Os subprodutos líquidos foram centrifugados para a obtenção das frações oleosas, as quais foram analisadas por cromatografia em fase gasosa acopladas a detectores de ionização de chamas e espectrômetro de massas. Uma alíquota do hidrolato foi liofilizada e outra foi submetida a experimentos com resinas XAD-4, visando à obtenção de frações concentradas das substâncias orgânicas presentes no hidrolato. Essas amostras foram analisadas por espectrometria de massas de forma similar às frações alcaloídicas obtidas do subproduto sólido industrial. Os perfis químicos obtidos por espectrometria de massas das frações alcaloídicas mostraram picos compatíveis com os alcaloides anibina, duckeina e reticulina, já relatados nesta espécie. Outros picos detectados foram compatíveis com coclaurina, N-metilcoclaurina, boldina e norboldina, que já são relatados em Lauraceae. Dentre os alcaloides detectados, a anibina, reticulina e N-metilcoclaurina foram observados com maior abundância relativa nos espectros de massa. As frações oleosas obtidas dos hidrolatos mostraram constituintes em comum com o óleo essencial, com diferenças nas concentrações dessas substâncias. As frações oleosas apresentaram o linalol como substância majoritária, além do α-terpineol e geraniol. As frações obtidas do hidrolato liofilizado e do experimento com a resina XAD-4 mostraram-se complexas, sugerindo a presença de diversas substâncias. Algumas das frações alcaloídicas obtidas dos subprodutos industriais mostraramse promissoras em relação a atividade citotóxica. Foi observada também atividade antimicrobiana das frações alcaloídicas obtidas do subproduto industrial e da anibina frente ao Bacillus subtilis. Os resultados obtidos mostraram que os subprodutos apresentam os mesmos alcaloides encontrados na espécie A. rosaeodora, indicando que a extração industrial do óleo essencial não causa degradação significativa dessas moléculas. Sendo assim os subprodutos da extração do óleo essencial de A. rosaeodora podem ser possíveis fontes de novos produtos, promovendo o melhor uso da matéria prima.

Livros sobre o assunto "Lauraceae":

1

1969-, Chanderbali André S., e Madriñán Santiago, eds. Lauraceae. Bronx, N.Y: Published for Organization for Flora Neotropica by New York Botanical Garden, 2004.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Rohwer, J. G. Lauraceae: Nectandra. Bronx, N.Y: Published for Organization for Flora Neotropica by the New York Botanical Garden, 1993.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Kostermans, A. J. G. H. A monograph of the genus Cinnamomum Schaeff. (Lauraceae). Tokyo: Academia Scientific Book, 1986.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Christophel, D. C. Leaf and cuticle: Atlas of Australian leafy Lauraceae. Canberra: Australian Biological Resources Study, 1996.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Castroviejo, Santiago, e Ine s. A. lvarez Ferna ndez. Claves de Flora Iberica: Plantas vasculares de la Peni nsula Ibe rica e Islas Baleares : Pteridophyta, gymnospermae, angiospermae (lauraceae-euphorbiaceae). Madrid: Real jardi n bota nico, 2001.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Klucking, Edward P. Leaf Venation Patterns: Lauraceae. Lubrecht & Cramer Ltd, 1987.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Rohwer, J. G. Lauraceae: Nectandra (Flora Neotropica Monograph No. 60)). New York Botanical Garden Press, 1993.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Hernández, Francisco Gerardo Lorea. A systematic revision of the neotropical species of Cinnamomum Schaeffer (Lauraceae). 1996.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Pope, G. Podostemaceae, Hydrostachyaceae, Rafflesiaceae, Hydnoraceae, Aristolochiaceae, Piperaceae, Myristicaceae, Monimiaceae, Lauraceae, Hernandiaceae. Kew Publishing, 1997.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Verdcourt, B. Flora of Tropical East Africa - Lauraceae (1996) (Flora of Tropical East Africa). CRC, 1996.

Encontre o texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Capítulos de livros sobre o assunto "Lauraceae":

1

Hegnauer, Robert. "Lauraceae". In Chemotaxonomie der Pflanzen, 633–64. Basel: Birkhäuser Basel, 1989. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-0348-9283-4_129.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Rohwer, J. G. "Lauraceae". In Flowering Plants · Dicotyledons, 366–91. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 1993. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-662-02899-5_46.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Handayani, Aisyah, e Syafitri Hidayati. "Cinnamomum sintoc Blume Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 1–6. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-14116-5_11-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Dapar, Mark Lloyd Granaderos. "Cinnamomum cebuense Kosterm Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 1–7. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-14116-5_216-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Dapar, Mark Lloyd Granaderos. "Cinnamomum mercadoi S.Vidal Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 1–6. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-14116-5_74-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Bussmann, Rainer W., Narel Y. Paniagua-Zambrana e Grace N. Njoroge. "Ocotea usambarensis Engl. Lauraceae". In Ethnobotany of the Mountain Regions of Africa, 1–9. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-77086-4_115-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Paniagua-Zambrana, Narel Y., Rainer W. Bussmann e Carolina Romero. "Persea americana Mill. Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 1–7. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-77093-2_225-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Paniagua-Zambrana, Narel Y., Rainer W. Bussmann e Carolina Romero. "Persea americana Mill. Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 1405–11. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-28933-1_225.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Ortega-Meza, Daniela, María Teresa Pulido-Silva, José Blancas e Carolina J. Da Silva. "Litsea glaucescens Kunth Lauraceae". In Ethnobotany of the Mountain Regions of Mexico, 1–9. Cham: Springer International Publishing, 2022. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-77089-5_40-1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Handayani, Aisyah, e Syafitri Hidayati. "Cinnamomum sintoc Blume Lauraceae". In Ethnobotany of Mountain Regions, 311–16. Cham: Springer International Publishing, 2021. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-38389-3_11.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Trabalhos de conferências sobre o assunto "Lauraceae":

1

Kutoi, Clifford Junaidi, Khong Heng Yen e Nurr Maria Ulfa Seruji. "Pharmacology evaluation of Litsea garciae (Lauraceae)". In 2012 IEEE Business Engineering and Industrial Applications Colloquium (BEIAC). IEEE, 2012. http://dx.doi.org/10.1109/beiac.2012.6226075.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Chin, Constance, Khong Heng Yen e Vivien Jong Yi Mian. "Antioxidant activities of traditional medicinal plants from Lauraceae family in Sarawak". In 2010 International Conference on Science and Social Research (CSSR). IEEE, 2010. http://dx.doi.org/10.1109/cssr.2010.5773891.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Lin, Sheng-Feng. "Host relations and colonization of TaiwaneseBruggmanniellaspecies (Diptera: Cecdomyiidae) onLitseaLam. andCinnamomumSchaeffer (Lauraceae)". In 2016 International Congress of Entomology. Entomological Society of America, 2016. http://dx.doi.org/10.1603/ice.2016.107654.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Gomes de Melo, Glayanne, Laisla Peixoto, Maria Madalena Silva Teles, Natanael Ramos de Lima, Gabriela de Sousa, Fiama Figueiredo e José Maria Filho. "Contribution to the phytochemical study of Ocotea gardneri (MEISN) MEZ (Lauraceae)." In MOL2NET 2018, International Conference on Multidisciplinary Sciences, 4th edition. Basel, Switzerland: MDPI, 2018. http://dx.doi.org/10.3390/mol2net-04-05518.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Marques, Isabel, David Draper, Lorena Riofrío e Carlos Naranjo. "Genetic Diversity of the Endemic and Threatened Ecuadorian Tree, Ocotea rotundata s.l. (Lauraceae)". In IECF 2022. Basel Switzerland: MDPI, 2022. http://dx.doi.org/10.3390/iecf2022-13515.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Sheu, Bor-Horng, Fu-Shan Chou, Chien-Kuei Chang, Yuan-Shien Zhen, Wen-Chih Lin e Wen-Ping Chen. "A Study on Species Identification Based on Leaf Contours of Taiwan Lauraceae and Fagaceae Plants". In 2020 IEEE 2nd Eurasia Conference on Biomedical Engineering, Healthcare and Sustainability (ECBIOS). IEEE, 2020. http://dx.doi.org/10.1109/ecbios50299.2020.9203731.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Conserva, GAA, TR Morais, VC Rodrigues, J. de Moraes e JHG Lago. "In vivo anthelmintic activity evaluation of licarin A, a neolignan isolated from leaves of Nectandra oppositifolia (Lauraceae)". In 67th International Congress and Annual Meeting of the Society for Medicinal Plant and Natural Product Research (GA) in cooperation with the French Society of Pharmacognosy AFERP. © Georg Thieme Verlag KG, 2019. http://dx.doi.org/10.1055/s-0039-3399889.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Reis, Alisson, Eliane Francisca de Almeida, Pedro Luiz Braga Lisboa, Eunice Macedo e Cassiana Alves Ferreira. "CARACTERIZAÇÃO ANATÔMICA DA MADEIRA DE ESPÉCIES DA FAMÍLIA LAURACEAE JUSS. DO ACERVO DO MUSEU PARAENSE EMÍLIO GOELDI". In I Fórum de Anatomistas de Madeira da Amazônia. Belém - PA, Brazil: Galoa, 2017. http://dx.doi.org/10.17648/famazon-2017-84773.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Yang, Hao-Wen, Hao-Chun Hsu, Chih-Kai Yang, Ming-Jer Tsai e Yan-Fu Kuo. "<i>Discriminating morphologically similar species in Genus Cinnamomum (Lauraceae) using machine vision</i>". In 2018 Detroit, Michigan July 29 - August 1, 2018. St. Joseph, MI: American Society of Agricultural and Biological Engineers, 2018. http://dx.doi.org/10.13031/aim.201800315.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Khamis, Shamsul, e M. S. Nizam. "Distribution of Litsea complex (lauraceae) and their association with soil properties in different forest types of Peninsular Malaysia". In THE 2013 UKM FST POSTGRADUATE COLLOQUIUM: Proceedings of the Universiti Kebangsaan Malaysia, Faculty of Science and Technology 2013 Postgraduate Colloquium. AIP Publishing LLC, 2013. http://dx.doi.org/10.1063/1.4858684.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Relatórios de organizações sobre o assunto "Lauraceae":

1

Shearman, Timothy M., G. Geoff Wang e Albert E. Mayfield. The Silvics of Persea borbonia (L.) Spreng., Red Bay, and Persea palustris (Raf.) Sarg., Swamp Bay, Lauraceae (Laurel Family). Asheville, NC: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Southern Research Station, janeiro de 2021. http://dx.doi.org/10.2737/srs-gtr-265.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Vá para a bibliografia