To see the other types of publications on this topic, follow the link: Absolut.

Journal articles on the topic 'Absolut'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Absolut.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Ucińska, Dorota. "The New Ego – Phenomenological Absolut." Nowa Krytyka 36 (2016): 189–205. http://dx.doi.org/10.18276/nk.2016.36-11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Camnitzer, Luis. "Absolut relativity." Third Text 11, no. 38 (March 1997): 86–91. http://dx.doi.org/10.1080/09528829708576661.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hofmann, Janine. "Absolut Vodka." Lebensmittel Zeitung 73, no. 26 (2021): 42. http://dx.doi.org/10.51202/0947-7527-2021-26-042.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kacimi, Mohamed. "Absolut Beyrouth." La pensée de midi N° 19, no. 3 (November 7, 2006): 154–58. http://dx.doi.org/10.3917/lpm.019.0154.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Couto de Azevedo de Oliveira, Renata, and Luís Alexandre Grubits de Paula Pessôa. "Absolut spoof: subvertendo a publicidade da marca Absolut." Revista Pensamento Contemporâneo em Administração 8, no. 2 (June 30, 2014): 1. http://dx.doi.org/10.12712/rpca.v8i2.311.

Full text
Abstract:
O objetivo do presente estudo é investigar como as paródias publicitárias (ou spoof ads) da marca Absolut Vodca veiculados no site da AdBusters Media Foundation, que possui destaque dentre os movimentos de resistência classificados como culture jamming, refletem as características e críticas apontadas na literatura sobre tal movimento. Trata-se de uma pesquisa exploratória com base em um estudo de caso dos spoof ads da marca Absolut. Os resultados apontam que muitas das características do movimento de culture jamming estão presentes no corpus analisado. Conclui-se, portanto, que os spoofs são elementos representativos do movimento jammer de resistência previamente mencionado.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Suwantana, I. Gede. "Prinsip Realitas Absolut dalam Teks Saivagama Nusantara." Sanjiwani: Jurnal Filsafat 12, no. 2 (November 15, 2021): 202. http://dx.doi.org/10.25078/sjf.v12i2.2613.

Full text
Abstract:
<p><em>Saivagama is a teaching which refers to Siva as Absolute Reality. Saivagama Nusantara, namely the Saiva teachings that developed in Indonesia, describes Siva with various names and attributes, such as in the Bhuwana Kosa it is called Rudra, Vrhaspati Tattva calls it Ishvara, and various negation names such as sunya, paramasunya, paramasiva and others. Several Saiva Nusantara texts generally discuss the Absolute Reality into three main groups, namely the existence of the Absolute Reality (Siva), the emanation of the Absolute Reality, and the Reabsorption of the Absolute Reality. Existentially Siva is described as Nirguna and Saguna. In principle Siva is characterless. However, when the active principle of Himself brings creation, then Siva is both immanent and transcendent at the same time. While in creation, Siva was shackled by various factors related to the material aspect. Meanwhile, the reabsorption aspect of absolute Reality describes the pralaya aspect, where all elements are returned to their highest aspect. Every being born evolutionarily is directed towards this process of reabsorption.</em></p><p><em><em>Saivagama</em> adalah sebuah ajaran yang menjadikan<em> Siva</em> sebagai Realitas Absolut. Saivagama Nusantara, yakni ajaran Saiva yang berkembang di wilayah Indonesia mendeskripsikan Siva dengan berbagai nama dan sifat, seperti dalam teks Bhuwana Kosa disebut Rudra, Vrhaspati Tattva menyebutnya Ishvara, serta berbagai sebutan negasi seperti sunya, paramasunya, paramasiva dan yang lainnya. Beberapa teks Saiva Nusantara secara umum membahas tentang Realitas Absolut ke dalam tiga gugusan utama, yakni eksistensi Realitas Absolut (Siva), emanasi Realitas Absolut, dan Reabsorpsi Realitas Absolut. Secara eksistensi Siva digambarkan sebagai Nirguna dan Saguna. Secara prinsip Siva tidak bersifat. Namun, ketika prinsip aktif dari diri-Nya menghadirkan ciptaan, maka Siva bersifat immanent maupun transcendent secara bersamaan. Ketika berada di dalam ciptaan, Siva dibelenggu oleh berbagai factor yang berhubunan dengan aspek material. Sementara itu, aspek reabsorpsi Realitas absolut menguraikan tentang aspek pralaya, dimana semua unsur dikembalikan ke aspek tertingginya. Setiap makhluk yang dilahirkan secara evolutif diarahkan menuju proses reabsorpsi ini.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Gaede, Kirsten. "Aufschwung ABSOLUT SICHER." kma - Klinik Management aktuell 12, no. 11 (November 2007): 46–47. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1574435.

Full text
Abstract:
Wenn es um Wachstum im Gesundheitsmarkt geht, schauen Ökonomen zunächst auf die schillernden Branchen: die Medizintechnik, die Biotechnik und Wellness. Doch positive Signale kommen auch aus der Altenpflege – und das so eindeutig wie kaum in einer anderen Branche.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bulmahn, Maren. "Umweltverträglichkeit: Absolut bewerten." Nachrichten aus der Chemie 70, no. 4 (March 31, 2022): 47. http://dx.doi.org/10.1002/nadc.20224124650.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Burgarth, V., C. Zhang, and A. Abou-Zeid. "Absolut messendes Diodenlaserinterferometer (Diode Laser Interferometer for Absolute Distance Measurement)." tm - Technisches Messen 70, no. 2-2003 (February 2003): 53–58. http://dx.doi.org/10.1524/teme.70.2.53.20105.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Perdana, Djaja. "DETEKSI MANAJEMEN LABA MELALUI PERBEDAAN NILAI ABSOLUT AKRUAL DISKRESIONER SEPUTAR SEASONED EQUITY OFFERINGS." Jurnal Economia 14, no. 1 (April 1, 2018): 54. http://dx.doi.org/10.21831/economia.v14i1.18397.

Full text
Abstract:
Abstrak: Deteksi Manajemen Laba Melalui Perbedaan Nilai Absolut Akrual Diskresioner Seputar Seasoned Equity Offerings. Penelitian ini bertujuan mendeteksi praktik manajemen laba pada perusahaan yang melakukan aksi Seasoned Equity Offerings. Pendeteksian manajemen laba dilakukan melalui pengujian perbedaan nilai absolut akrual diskresioner sebelum dan sesudah aksi Seasoned Equity Offerings (SEO). Penelitian ini melibatkan total 201 data observasi dari 67 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan Seasoned Equity Offerings selama periode 2008-2013 dan dipilih melalui metode purposive random sampling serta menggunakan data Laporan Keuangan periode 2004-2016. Pengujian hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai absolut akrual diskresioner dalam informasi laba perusahaan antara sebelum dengan sesudah melakukan Seasoned Equity Offerings. Nilai absolut akrual diskresioner sebelum Seasoned Equity Offerings lebih besar dibandingkan dengan sesudah Seasoned Equity Offerings. Hal ini menunjukkan terjadinya praktik manajemen laba sebagai dampak asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan investor. Kata kunci: Asimetri informasi, Manajemen Laba, Nilai Absolut Akrual Diskresioner, Seasoned Equity Offerings Abstract: Detecting Earning Managemeng by Examining the Changes in Absolute Value of Discretionary Accrual in Relation to Seasoned Equity Offerings. This study aims to detect earnings management practices in companies that perform Seasoned Equity Offerings. Earnings management is detected by examining the change of absolute value of discretionary accrual before and after Seasoned Equity Offerings (SEO). This study utilises 201 observation data from 67 IDX-listed companies which conducted Seasoned Equity Offerings during 2008-2013. The samples were selected by purposive random sampling method and using the data from Financial Report 2004-2016 period. The test was performed by using Wilcoxon Signed Rank Test. This study found the absolute value of discretionary accruals before Seasoned Equity Offerings is greater than after Seasoned Equity Offerings. These earnings management practices as impact of information asymmetry between management and investors. Keywords: Information Asymmetry, Absolute Value of Discretionary Accruals, Earnings Management, Seasoned Equity Offerings
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Pujiyono, Pujiyono. "KEWENANGAN ABSOLUT LEMBAGA ARBITRASE." Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 7, no. 2 (August 31, 2018): 243. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v7i2.241.

Full text
Abstract:
<p>Arbitrase sebagai model resolusi sengketa bisnis diakui berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian Sengketa (UU Arbitrase). Putusan yang dibuat oleh lembaga arbitrase bersifat <em>final </em>dan <em>binding</em>, yang bersifat mengikat dan tidak ada upaya hukum lain. Namun demikian, tidak jarang pihak yang tidak puas atas putusan arbitrase mengajukan gugatan pembatalan maupun gugatan atas pokok perkara ke pengadilan, dengan dalih pengadilan tidak boleh menolak perkara yang diajukan oleh warga negara. Hal tersebut ditegaskan di dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (UU Kekuasaan Kehakiman). Akibatnya penyelesaian sengketa menjadi berlarut-larut dan tidak kunjung selesai. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan perspektif. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui studi kepustakaan dengan menggunakan <em>content analysis</em> dengan logika deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kedudukan UU Arbitrase dan UU Kekuasaan Kehakiman adalah sederajat, oleh karena itu apabila ada benturan seharusnya digunakanasas <em>lex spesialis derogat legi generale</em>, peraturan yang khusus mengalahkan yang umum, sehingga UU Arbitrase harus didahulukan. Terhadap haltersebut berlaku <em>courtlimitation</em> sebagaimana diatur di dalam Pasal 3 dan Pasal 11 UU Arbitrase, bahwa pengadilan tidak berwenang memeriksa kasus yang ada klausulnya arbitrase, bahkan hakim pengadilan negeri wajib menolak.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Assefi, Seema L., and Maryanne Garry. "Absolut® Memory Distortions." Psychological Science 14, no. 1 (January 2003): 77–80. http://dx.doi.org/10.1111/1467-9280.01422.

Full text
Abstract:
Can the simple suggestion that you have consumed alcohol affect your memory for an event? Alcohol placebos affect social behaviors but not nonsocial ones, and have not previously been shown to affect memory. We investigated the effect of alcohol placebos using materials that revealed both the social and the nonsocial influences of memory. Subjects drank plain tonic water, but half were told it was a vodka and tonic; then all subjects took part in an eyewitness memory experiment. Subjects who were told they drank alcohol were more swayed by misleading postevent information than were those who were told they drank tonic water, and were also more confident about the accuracy of their responses. Our results show that the mere suggestion of alcohol consumption may make subjects more susceptible to misleading information and inappropriately confident. These results also provide additional confirmation that eyewitness memory is influenced by both nonsocial and social factors.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Steinmetz, Heico. "Sekundenschnell und absolut zuverlässig." adhäsion KLEBEN & DICHTEN 57, no. 3 (March 2013): 20–22. http://dx.doi.org/10.1365/s35145-013-0215-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Mustafa, NFN. "PENANDA KALA ABSOLUT DALAM BAHASA MAKASSAR (Absolute Tense Markers in Makassarese Language)." Kandai 16, no. 1 (June 1, 2020): 125. http://dx.doi.org/10.26499/jk.v16i1.1152.

Full text
Abstract:
Bahasa Makassar, sebagaimana bahasa daerah di Sulawesi Selatan pada umumnya, juga mengenal penanda kala yang digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat pendukungnya. Penelitian ini membahas kala absolut dalam bahasa Makassar, khususnya mengenai ciri-ciri kala, identifikasi bentuk kala, dan makna yang diungkapkan. Tujuan penelitian memperoleh deskripsi yang memadai tentang pernyataan kala absolut dalam bahasa Makassar, yang diungkapkan secara leksikal, beserta makna yang dikandung oleh pernyataan kala absolut tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan beberapa tahapan, yaitu (1) pengumpulan data dengan menerapkan teknik wawancara langsung dan seterusnya dengan narasumber kemudian mencocokan dengan bahasa yang dikuasai oleh peneliti sebagai penutur bahasa Makassar, lalu merekam dan mencatat hasil wawancara tersebut, (2) pengolahan data, pertama-tama dilakukan transkripsi data dari bahasa lisan ke bahasa tulis, lalu diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan makna yang dikandungnya, dan (3) tahap penganalisisan data. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan menerapkan teknik distribusi untuk menguji keterangan letak antara leksem yang satu dengan leksem yang lainnya, berdasarkan waktu yang ditunjukkan. Sumber data diperoleh dari bahasa lisan dan bahasa tertulis. Bahasa lisan diperoleh dari narasumber (informan) dan bahasa tertulis yang diperoleh dari hasil penelitian dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini sebagai sumber acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanda kala absolut dibentuk dari adverbia temporal yang dinyatakan dalam bentuk leksikal.The language of Makassarese, as well as regional language in South Sulawesi in general, also recognizes the markers used in conversations by the support community. This study discusses the absolute tense in Makassar language, especially regarding the characteristics of tense, tense identification, aspect, and modalities; as well as form, and meaning expressed. The purpose of this study to obtain an adequate description of the absolute tense makers in Makasarese language, which is expressed lexically, along with the meaning contained in the absolute tense markers. This research uses descriptive method with several techniques. (1) Data is collected by recording the direct interview with language informant then the data collected is matched with the language mastered by the researcher as a native speaker of Makassarese language.(2) The data is then transcribed is the analyzed; based on the from spoken language to written language; the it is classified according to the form and the meaning it contains. (3) The data is then analyzed based on the time it is designated. The data is collected from spoken and written languages. Oral language is derived from informants and written language is obtained from research results and books relevant to this research, i.e. as references. The results show that absolute tense markers are found in the form of temporal adverbs expressed in lexical forms.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Barth, Célia A. S. Marengo. "Absolut: biography of a bottle." RAE eletrônica 1, no. 1 (June 2002): 1–4. http://dx.doi.org/10.1590/s1676-56482002000100017.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Österberg, Esa. "Absolut: Biography of a Bottle." Addiction 97, no. 5 (April 25, 2002): 606. http://dx.doi.org/10.1046/j.1360-0443.2002.t01-6-00166.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Grau, Thomas. "Absolut nicht aus der Mode." Versicherungsmagazin 59, no. 8 (July 30, 2012): 36–37. http://dx.doi.org/10.1365/s35128-012-0456-7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Gaede, Kirsten. "„Wir sind finanziell absolut gesund”." kma - Klinik Management aktuell 15, no. 01 (January 2010): 8. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1575451.

Full text
Abstract:
Vor wenigen Tagen sind die AOK Berlin und AOK Brandenburg fusioniert. Mit 1,3 Millionen Versicherten und einem Haushaltsvolumen von 4,5 Milliarden Euro ist sie nun die größte Krankenkasse in der Region.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Balci, Zeynep, Rudolf Bergmann, and Daniel Schümann. "Absolut sauber bei null Fluoreszenz." JOT Journal für Oberflächentechnik 48, no. 1 (January 2008): 46–47. http://dx.doi.org/10.1007/bf03241794.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rudolf, Bernhard. ""Bedenken sind absolut nicht berechtigt"." Versicherungsmagazin 66, no. 2 (January 29, 2019): 24–25. http://dx.doi.org/10.1007/s35128-019-0002-y.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

mf. "„Eigenanteile sind nicht absolut auszuschließen“." Der Freie Zahnarzt 61, no. 9 (August 30, 2017): 20. http://dx.doi.org/10.1007/s12614-017-6942-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ghani, Mohammad. "Numerical Results of Crank-Nicolson and Implicit Schemes to Laplace Equation with Uniform and Non-Uniform Grids." InPrime: Indonesian Journal of Pure and Applied Mathematics 3, no. 2 (November 10, 2021): 122–35. http://dx.doi.org/10.15408/inprime.v3i2.20917.

Full text
Abstract:
AbstractIn this paper, we investigate the numerical results between Implicit and Crank-Nicolson method for Laplace equation. Based on the numerical results obtained, we get the conclusion that the absolute error of Crank-Nicolson method is smaller than the absolute error of Implicit method for uniform and non-uniform grids which both refer to the analytical solution of Laplace equation obtained by separable variable method.Keywords: Crank-Nicolson; Implicit; Laplace equation; separable variable method; uniform and non-uniform grids. AbstrakDalam makalah ini, kami menyelidiki hasil numerik antara etode Implisit dan Crank-Nicolson untuk persamaan Laplace. Berdasarkan hasil numerik yang diperoleh, kita mendapatkan kesimpulan bahwa kesalahan absolut metode Crank-Nicolson lebih kecil daripada kesalahan absolut metode Implisit untuk grid seragam dan tak-seragam yang keduanya mengacu pada solusi analitik persamaan Laplace yang diperoleh dengan metode separable.Kata kunci: Crank-Nicolson; Implisit; persamaan Laplace; metode variable terpisah; grid seragam dan tak-seragam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Meri, Meri, Yane Liswanti, and Hemarisa Nurizkillah. "DESKRIPSI JUMLAH LIMFOSIT ABSOLUT PADA HIPERURISEMIA." Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS) 1, no. 1 (October 1, 2020): 11–22. http://dx.doi.org/10.53699/joimedlabs.v1i1.10.

Full text
Abstract:
Hiperurisemia adalah kondisi meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Pada keadaan fisiologis, asam urat memiliki bentuk berupa zat terlalut, namun bila kadarnya berada diatas 6,8 mg/dL atau sudah berada dalam titik jenuh, akan mengalami pembentukan kristal dan mengendap diberbagai jaringan, termasuk ginjal dan sendi. Hiperurisemia dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti hipertensi, gangguan ginjal, arterosklesrosis, kardiovaskular dan lain-lain. Asam urat tersebut dapat membentuk kristal kemudian menimbulkan respon imun innate dan juga adaptive. Respon imun innate diperankan oleh makrofag untuk proses fagositosis sehingga menghasilkan sitokin proinflamasi dan dapat merangsang aktivasi limfosit. Keberadaannya dapat ditentukan dengan menghitung jumlah limfosit absolut sebagai indikasi adanya prognosis penyakit akibat hiperurisemia. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan jumlah limfosit absolut pada hiperurisemia. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan crosssectional study. Jumlah subjek peneltian adalah 30 partisipan yang diambil secara purposive sampling dengan kriteria laki-laki berusia 18-65 tahun, hiperursemia, berpuasa 10-12 jam, tidak obesitas dan tidak infeksi. Hasil menunjukan bahwa sebesar 6,7% (2 orang) memiliki jumlah limfosit absolut yang meningkat, dan sebesar 93,3% (28 orang) memiliki jumlah limfosit absolut normal. Kesimpulan, jumlah limfosit absolut dapat menggambarkan prognosis akibat hiperurisemia, sebagai hasil respon imun adaptive.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Arseno, Bonnie, Djatnika Setiabudi, and Susi Susanah. "Korelasi Kadar Feritin dengan Jumlah CD4, CD8, dan Rasio CD4/CD8 pada Penyandang Talasemia Mayor Anak." Sari Pediatri 19, no. 2 (November 27, 2017): 76. http://dx.doi.org/10.14238/sp19.2.2017.76-80.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Pada talasemia mayor, peningkatan penyerapan besi dan transfusi darah regular mengakibatkan penumpukan besi pada berbagai organ dan gangguan sistem imun melalui berbagai mekanisme. Keadaan ini berkaitan dengan risiko infeksi pada penyandang talasemia mayor anak.Tujuan. Untuk menganalisis korelasi kadar feritin dengan jumlah CD4, CD8, dan rasio CD4/CD8 pada penyandang talasemia mayor anak.Metode. Penelitian observasional analitik menggunakan rancangan potong lintang, subjek 30 anak yang memenuhi kriteria penelitian. Analisis data menggunakan uji korelasi.Hasil. Didapatkan jumlah CD4 absolut, CD4%, CD8 absolut dan rasio CD4/CD8 menurun. Selain itu, terdapat jumlah CD4 absolut, CD8 absolut dan CD8% meningkat. Pada kelompok usia ≤5 tahun, korelasi kadar feritin dengan CD8 absolut, CD8%, dan rasio CD4/CD8 berturut-turut menghasilkan koefisien korelasi 0,691, 0,557, -0,680, dan p<0,05. Sementara pada kelompok lama terapi ≤5 tahun korelasi kadar feritin dengan CD8 absolut, CD8%, dan rasio CD4/CD8 menghasilkan koefisien korelasi 0,709, 0,571, -0,726 dengan p<0,05. Kesimpulan. Tidak terdapat korelasi antara kadar feritin dengan jumlah CD4, CD8, rasio CD4/CD8. Peningkatan kadar feritin akan diikuti dengan peningkatan jumlah CD8 absolut dan CD8%, serta penurunan rasio CD4/CD8 pada penyandang talasemia mayor anak berdasar atas usia dan lama terapi ≤5 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Spangberg, M. "Relative protection for ABSOLUT trade mark." Journal of Intellectual Property Law & Practice 1, no. 4 (March 1, 2006): 239–40. http://dx.doi.org/10.1093/jiplp/jpl011.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Meder, Norbert. "Die Grenzen der Erziehungswissenschaft sind Absolut." Vierteljahrsschrift für Wissenschaftliche Pädagogik 83, no. 4 (December 22, 2007): 434–47. http://dx.doi.org/10.30965/25890581-083-04-90000005.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Vd. "Kommt nun der absolut kratzfeste Klarlack?" JOT Journal für Oberflächentechnik 40, no. 9 (September 2000): 26. http://dx.doi.org/10.1007/bf03243176.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Esser, Peter H. G. "Nur das absolut Nötige ist vorgesehen." Der Freie Zahnarzt 62, no. 9 (August 28, 2018): 56. http://dx.doi.org/10.1007/s12614-018-7451-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Heidak, Jürgen, and Andreas Lange. "„Stadtwerke sind absolut offen für Innovation“." BWK ENERGIE. 74, no. 1-2 (2022): 14–15. http://dx.doi.org/10.37544/1618-193x-2022-1-2-14.

Full text
Abstract:
Laut dem Bundesverband der Energie- und Wasserwirtschaft müssen etwa 1,6 Millionen dezentrale Erzeugungsanlagen integriert und die Verteilung und Steuerung des Stroms neu organisiert werden. Bei der Bewältigung dieser Mammutaufgabe ist die Digitalisierung der entscheidende Faktor. Andreas Lange, Vorstand Vertrieb, und Jürgen Heidak, Vorstand Software und Beratung bei der Cursor Software AG, erläutern, wie ein professionelles Customer Relationship Management der Hebel für die erfolgreiche Umsetzung der Digitalisierung im Unternehmen sein kann.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Hartanto, Prayudha, Safirotul Huda, Widy Putra, and Irpan Septiawan. "PENGUKURAN GAYABERAT MENGGUNAKAN GRAVIMETER ABSOLUT A-10." GEOMATIKA 25, no. 1 (May 28, 2019): 27. http://dx.doi.org/10.24895/jig.2019.25-1.852.

Full text
Abstract:
Pengukuran gayaberat absolut merupakan pengukuran nilai gayaberat dengan mengamati percepatan vertikal benda jatuh bebas. Pada tahun 2017, Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan pengukuran gayaberat absolut di beberapa pilar Gayaberat Utama (GBU) di Indonesia dengan menggunakan gravimeter A-10. Tujuan penulisan makalah ini adalah memaparkan teknik pengukuran dan pengolahan data gayaberat absolut di GBU yang merupakan bagian dari Jaring Kontrol Gayaberat (JKG) dengan menggunakan gravimeter A-10. Titik-titik yang akan dijadikan pembahasan dalam makalah ini adalah GBU018 di Jakarta dan GBU035 di Makassar. Pengukuran di tiap titik dilakukan sebanyak 10 set dengan jumlah <em>drop</em> untuk setiap set sebanyak 120. Hasil yang diperoleh adalah nilai gayaberat absolut (µgal) beserta ketidakpastiannya. Nilai gayaberat (<em>g</em>) hasil pengolahan di lapangan (<em>on-site</em>) untuk GBU018 adalah 978140735,73 ± 11,17 µgal, sedangkan untuk GBU035 adalah 978117560,92 ± 7,16 µgal. Nilai-nilai tersebut diperoleh setelah dilakukan koreksi gradien gayaberat. Koreksi tersebut diperoleh dari pengamatan gradien menggunakan gravimeter relatif dengan besaran -0,296301 mgal/m untuk GBU018 dan -0,32414 mgal/m untuk GBU035.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Wicaksono, Dian Agung, Dedy Kurniawan, and Bimo Fajar Hantoro. "DISKURSUS KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM MENGADILI PERBUATAN PEMERINTAH DALAM PENGADAAN BARANG/JASA." Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 9, no. 3 (December 8, 2020): 367. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v9i3.512.

Full text
Abstract:
<p>Diskursus mengenai kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam mengadili perbuatan pemerintah dalam pengadaan barang/jasa menjadi yang tidak pernah tuntas, karena dalam praktik PTUN di Indonesia ditemukan pandangan yang diametral dalam memaknai kompetensi absolut PTUN dalam memutus perkara terkait perbuatan pemerintah dalam pengadaan barang/jasa. Penelitian ini mencoba menjawab: (a) bagaimana konstruksi hukum dari kompetensi absolut pengadilan tata usaha negara di Indonesia? (b) bagaimana dikotomi perbuatan pemerintah dalam pengadaan barang/jasa? (c) bagaimana kompetensi absolut pengadilan tata usaha negara untuk mengadili perbuatan pemerintah dalam pengadaan barang/jasa? Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan menganalisis data sekunder berupa peraturan perundang-undangan dan pustaka yang terkait dengan kompetensi absolut peradilan tata usaha negara, administrasi pemerintahan, dan hukum pengadaan barang/jasa di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan pengaturan dalam UU Peratun 1986 dan perubahan membuat hakim memilih penafsiran ekstensif yang notabene kontradiktif dengan penafsiran gramatikal dari ketentuan UU Peratun 1986 dan perubahannya.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Erfani, Muhammad Husien. "ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN PERKAPITA DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN ABSOLUTE DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA." ECOPLAN : JOURNAL OF ECONOMICS AND DEVELOPMENT STUDIES 2, no. 1 (April 30, 2019): 1–9. http://dx.doi.org/10.20527/ecoplan.v2i1.12.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Perkapita, dan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Absolut di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tahun 2006-2015. Kemiskinan merupakan penyebab dalam pembangunan ekonomi dimana kondisi yang mempengaruhi secara dominan adalah pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, dan angkatan kerja di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode analisis ini adalah refgresi linier berganda, date Time series, dan analisis deskriptif kuantitatif yang menggunakan data bersifat sekunder. Dengan menganalisis selama 10 tahun menggunakan Uji statistik yaitu uji R-square (R2), uji simultan (uji F), uji parsial (uji T) dan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolineritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi) yang dibantu program alat komputer e-views 9.0. Adapun juga pengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan absolut di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tinkat kemiskinan absolute adalah Pendapatan perkapita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Memi, Cut. "PENYELESAIAN SENGKETA KOMPETENSI ABSOLUT ANTARA ARBITRASE DAN PENGADILAN." Jurnal Yudisial 10, no. 2 (September 12, 2017): 115. http://dx.doi.org/10.29123/jy.v10i2.142.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPasal 3 Undang-Undang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyatakan bahwa pengadilan negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para pihak yang telah terikat dengan perjanjian arbitrase, akan tetapi sampai saat ini masih saja terdapat pertentangan kompetensi absolut antara arbitrase dan pengadilan. Sebagai contoh dan sekaligus fokus dalam pembahasan tulisan ini adalah dalam hal penanganan perkara antara PT B melawan PT CTPI. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Berdasarkan Putusan Nomor 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST, perkara ini telah diputus oleh pengadilan dengan menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang mengadili perkara bahkan putusan ini kemudian dikuatkan sampai tingkat peninjauan kembali di Mahkamah Agung berdasarkan Putusan Nomor 238 PK/PDT/2014. Sementara di pihak lain perkara ini juga diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Putusan Nomor 547/XI/ARB-BANI/2013 yang menyatakan bahwa BANI berwenang dalam mengadili perkara yang sama. Pertentangan kompetensi absolut antara dua lembaga tersebut tentu perlu diselesaikan dengan menentukan lembaga mana yang sebenarnya berwenang dalam menangani perkara bersangkutan. Berdasarkan kajian yang dilakukan dalam tulisan ini, diperoleh jawaban bahwa yang berwenang dalam mengadili perkara PT B melawan PT CTPI adalah BANI bukan pengadilan.Kata kunci: kompetensi absolut, arbitrase, pengadilan. ABSTRACTArticle 3 of Law on Arbitration and Alternative Dispute Resolution states that the district court is unlawful to decide dispute of parties bound by arbitration agreements, but to date, such absolute competence dispute between arbitration tribunal and court of law is still occurring. As an example, as well as the focus of discussion in this analysis is the case between PT B against PT CTPI. This study uses normative legal research methods. Based on Court Decision Number 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST, it was decided that the District Court of Central Jakarta has the authority to adjudicate the case. In fact, this decision is subsequently filed for an extraordinary request for review in the Supreme Court based on Court Decision Number 238 PK/PDT/2014. On the other hand, the case is also arbitrated by Indonesia National Board of Arbitration (BANI) by Arbitral Award Number 547/XI/ARB-BANI/2013 confirming its authority to adjudicate the same case. The absolute competence dispute between the two parties need to be resolved by determining which party is actually authorized in settling the case. Based on the analysis in this paper, it can be concluded that the case between PT B against PT CTPI is the authority of arbitration tribunal (BANI) to arbitrate, not court of law. Keywords: absolute competence, arbitration tribunal, court of law.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Malasari, Nur, RTM Sutamihardja, and Amry Syawaalz. "UJI SIFAT FISIKA-KIMIA DAN IDENTIFIKASI FENIL ETIL ALKOHOL MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR HASIL EKSTRAKSI PELARUT." JURNAL SAINS NATURAL 7, no. 2 (December 14, 2019): 91. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v7i2.258.

Full text
Abstract:
Test of Physical and chemical Properties and Identification of Phenyl Ethyl Alcohol of Essential Oil Roses from Solvent ExtractionThe technology of extraction of roses oil currently is developed in small scale industries through distillation. However, this technology has many disadvantages. To overcome these obstacles, it is necessary to do research by using solvent extraction vapor (solvent extraction).This study was conducted to determine the type of solvent and the right ratio of solvent to obtain the highest "concrete" and "absolute" yields on the extraction of roses. The solvents chosen in this study were n-hexane, petroleum ether and ethanol with a ratio of 1: 3, 1: 4 and 1: 5 w / v. The 1: 5 w / v n-hexane solvent was the right solvent for extracting roses with the highest "concrete" and "absolute" yield levels for the perfume making of 0.85% and 0.07%. The main chemical component of rose essential oil detected by KGSM is phenyl ethyl alcohol with the highest phenyl ethyl alcohol content found in "absolute" of 1: 4 w / v n-hexane extraction of 6.53%.Keywords: Rose Flower, Essential Oil, Ekstraksi pelarutABSTRAK Teknologi ekstraksi minyak bunga mawar saat ini yang berkembang pada industri skala kecil yaitu penyulingan. Namun, teknologi ini memiliki banyak kelemahan. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan ekstraksi pelarut mudah menguap (solvent extraction). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis pelarut dan perbandingan pelarut yang tepat untuk memperoleh rendemen “concrete” dan “absolut” tertinggi pada hasil ekstraksi bunga mawar. Pelarut yang dipilih pada penelitian ini adalah n-heksana, petroleum eter dan etanol dengan perbandingan 1:3, 1:4 dan 1:5 b/v. Pelarut n-heksana 1:5 b/v adalah pelarut yang tepat untuk mengekstraksi bunga mawar dengan kadar rendemen “concrete” dan “absolut” tertinggi untuk pembuatan parfum sebesar 0,85 % dan 0,07%. Komponen kimia utama minyak atsiri bunga mawar yang terdeteksi oleh KGSM adalah fenil etil alkohol dengan kadar fenil etil alkohol tertinggi terdapat pada “absolut” hasil ekstraksi n-heksana 1:4 b/v sebanyak 6,53%.Kata kunci: Bunga Mawar, Minyak Atsiri, Solvent Extraction
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sari, Indah Komala, Abdi Fithria, and Khairun Nisa. "ANALISIS PENGEMBANGAN DESA HALIAU SEBAGAI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA." Jurnal Sylva Scienteae 4, no. 5 (October 25, 2021): 803. http://dx.doi.org/10.20527/jss.v4i5.4202.

Full text
Abstract:
Theepurposeooffthisrstudypwasstooanalyzeethe development of the village of Haliau as an object and tourist attraction, in Batu Benawa sub-district, Hulu Sungai Tengah Regency, South Kalimantan. Sampling for interviews using the Slovin formula based on the number of family heads with an error tolerance of 10%. Haliau village has two attractions, Haluhang Haliau and Outbound Bunga Water Park and Water Park which need to be developed with the right strategy seen from the SWOT analysis (StrengthsmWeaknesseslOpportunities Threats) by evaluating using IFAS andoEFAS matrices by determining strategies based on position in the matrix awareness. The results of IFAS and EFAS show that the absolute number of strength and opportunity factor scores (S + O) = 1.80 + 1.85 = 3.65. The absolute number of strength and threat factor scores (S + T) = 1.80 + 1.65 = 3.45. The absolute number of weakness and threat scores (W + T) = 1.10 + 1.65 = 2.75. The absolute number of weaknesses and opportunities scores (W + O) = 1.10 + 1.85 = 2.95. The greatest value is found in the sum of strength and opportunity factors. Reduction value of internal factors strengths and weaknesses (S-W) = 1.80 + 1.10 = 2.90. The value of reduction from external factors of opportunity and threat (O-T) = 1.85 + 1.65 = 3.5. The sum of internal and external factor values shows that the internal value is 0.75 and the external value is 0.15 from that value, so the SO strategy is in quadrant I, so from this value the strategy chosen is an aggressive strategy. Aggressive strategy is a strategy that utilizes all the strengths to take advantage of the greatest opportunitiesTujuan penelitian ini yaitu analisis pengembangan desa Haliau sebagai objek dan daya tarik wisata, di KecamatanOBatuLBenawaLKabupatenOHulu SungaiPTengah, Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel untuk wawancara menggunakan rumus slovin berdasarkan jumlah kepala keluarga dengan toleransi error 10 %. Desa Haliau mempunyai dua objek wisata yaitu Limbuhang Haliau dan Baruh Bunga Outbound dan WaterPark yang perlu dikembangkan dengan strategi yang tepat dilihat dari analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) dengan evaluasi menggunakan matriks EFAS dan IFAS dengan penentuan strategi berdasarkan posisi pada kuadran matriks. Hasil EFAS dan IFAS diketahui jumlah absolut skor faktor kekuatan dan peluang (S+O) = 1,80 + 1,85 = 3,65. Jumlah absolut skor dari faktor kekuatan danaancaman (S+T) = 1,80 + 1,65 = 3,45. Jumlah absolut skor kelemahan dan ancaman (W+T) =1,10 + 1,65 = 2,75. Jumlah absolut skor kelemahan dan peluang (W+O) = 1,10 + 1,85 = 2,95. Nilai terbesar ditemukan pada penjumlahan faktor kekuatan dan peluang. Nilai pengurangan dari faktor internal kekuatan dan kelemahan (S-W) = 1,80 + 1,10 = 2,90. Nilai pengurangan dari faktor eksternal peluang dan ancaman (O-T) = 1,85 + 1,65 = 3,5. Penjumlahan dari nilai faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa nilai internal 0,75 dan nilai eksternal 0,15 dari nilai tersebut maka strategi SO berada pada kuadran I, sehingga dari nilai ini strategi yang dipilih adalah strategi agresif. Strategi agresif adalah strategi yang memanfaatkan semua kekuatan untuk menggunakan besarnya peluang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Chozin, Iin Noor, Ungky Setyawan, and Sastia Rakhma. "Hubungan Antara Status Kemoterapi , Jumlah Netrofil dengan IgM dan IgG Antimannan pada Pasien Kanker Paru yang Mengalami Kolonisasi Candida spp." Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan 1, no. 2 (February 4, 2022): 79–86. http://dx.doi.org/10.11594/jk-risk.01.2.3.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Diagnosis Candida spp yang menyebabkan kandidiasis pada pasien kanker paru masih sulit. Kondisi ini berhubungan dengan status immunocompromise pada pasien. Salah satu biomarker yang dapat membantu diagnosis adalah IgM dan IgG antimannan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara status kemoterapi, jumlah neutrophil absolut dengan IgM dan IgG antimannan. Metode: Design penelitian correlative analytic cross-sectional mengikutsertakan 37 pasien di ruang rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Kriteria inklusi meliputi pasien berusia >18 tahun dengan kanker paru yang tegak secara patologi anatomi kanker paru bukan sel kecil maupun kanker paru sel kecil, kultur sputumnya tumbuh Candida spp dengan atau tanpa spesies jamur ataupun koloni bakteri. Kriteria eksklusi penelitian ini meliputi pasien kanker paru dengan infeksi HIV dan penyakit autoimun. Dari 37 pasien ada yang sudah menerima kemoterapi dan belum kemoterapi. Dilakukan pemeriksaan jumlah netrofil absolut dan antibodi antimannan IgM dan IgG. Data status kemoterapi, jumlah netrofil absolut dianalisis hubungannya dengan antibodi IgM dan IgG antimannan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada korelasi antara status kemoterapi dengan kepositifan IgM antimannan (p=0.585;r=0.089) maupun IgG antimannan (p=0.124;r=0.245). Terdapat hubungan yang signifikan dengan arah positif dengan kekuatan cukup antara jumlah neutrophil absolut dengan antibodi IgM antimannan (p=0,042; r=0,362), namun tidak terdapat hubungan antara jumlah neutrophil absolut dengan antibodi IgG antimannan (p=0,094; r=0,277). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status kemoterapi dengan IgM antimannan maupun IgG antimannan. Terdapat hubungan signifikan dengan kekuatan cukup, arah positif antara IgM antimannan dengan jumlah netrofil absolut, tetapi tidak ada hubungannya dengan IgG antimannan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Kuch, Sven. "absolut imaginär, Kapitel 04 -Grundzüge der Mathematik." TOE Modell, no. 1 (November 20, 2018): 40–103. http://dx.doi.org/10.19219/toe.2018/978-3-9522646-0-7/kap04.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Kenyon, Alexandra J., and Pollyanna L. Hutchinson. "Exploring rhetoric: alcohol and Absolut Vodka advertisements." British Food Journal 109, no. 8 (August 14, 2007): 594–607. http://dx.doi.org/10.1108/00070700710772390.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Kim, KyoungSoo. "Image Concept Analysis of Absolut Vodka Advertisements." Journal of Digital Art Engineering and Multimedia 7, no. 1 (March 31, 2020): 1–13. http://dx.doi.org/10.29056/jdaem.2020.03.01.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Hofberger, Harald. "Gibt es nichttriviale absolut-normale K�rpererweiterungen?" Archiv der Mathematik 61, no. 3 (September 1993): 238–40. http://dx.doi.org/10.1007/bf01198719.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Rachmat Ramadhan Maulana, Widiastuti, and Taufik Rihatno. "Pengaruh Feedback dan Motivasi Latihan Terhadap Keterampilan Passing Control Sepak Bola." Gladi : Jurnal Ilmu Keolahragaan 11, no. 02 (October 30, 2020): 127–39. http://dx.doi.org/10.21009/gjik.112.05.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan variabel bebas terhadap variabel terikat. Terdapat dua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu perlakuan latihan feedback dan motivasi latihan. Sebagai variabel terikat adalah hasil latihan passing control dalam sepakbola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Penelitian Rancangan Treatment By Level 2 x 2.subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Atlet ekstrakulikuler sepakbola SMP N 2 Depok. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang melibatkan variabel bebas, yaitu feedback langsung, feedback tertunda dan motivasi latihan, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan passing control sepakbola. Berdasarkan hasil penelitian, 1. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif pada Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Langsung (A1) mean sebesar 18,50 nilai median sebesar 18,00, nilai modus sebesar 25. 2. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif pada Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Tertunda (A2) didapatkan mean sebesar 16,80 nilai median sebesar 17,00, nilai modus sebesar 17. 3. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif pada Motivasi Latihan pada Kelompok Feedback Langsung (B1) mean sebesar 154,15 nilai median sebesar 156,00, nilai modus sebesar 159. Simpangan baku sebesar 7,365. 4. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif Motivasi Latihan pada Kelompok Feedback Tertunda (B2) didapatkan mean sebesar 144,20 nilai median sebesar 144,50, nilai modus sebesar 150. Simpangan baku sebesar 6,363. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif frekuensi Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Langsung yang memiliki Motivasi Latihan Tinggi (A1B1) didapatkan mean sebesar 22,80, nilai median sebesar 23,50, nilai modus sebesar 25. Simpangan baku sebesar 2,348. 6. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Tertunda yang memiliki Motivasi Latihan Tinggi (A2B1) didapatkan mean sebesar 19,30 nilai median sebesar 19,00 nilai modus sebesar 17. Simpangan baku sebesar 2,312. 7. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Langsung yang memiliki Motivasi Latihan Rendah (A1B2) didapatkan mean sebesar 14,20 nilai median sebesar 14,50. Nilai modus sebesar 11 Simpangan baku sebesar 2,440. 8. Perhitungan kelas interval, frekuensi absolut dan frekuensi relatif Keterampilan Passing Control Sepak Bola pada Kelompok Feedback Tertunda yang memiliki Motivasi Latihan Rendah (A2B2) didapatkan mean sebesar 14,30 nilai median sebesar 15,00 nilai modus sebesar 17. Simpangan baku sebesar 2,669
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Heriyansyah, Despan. "Pergeseran Kompetensi Absolut PTUN Dalam Sistem Hukum Indonesia." Jurnal Hukum Novelty 8, no. 1 (February 28, 2017): 35. http://dx.doi.org/10.26555/novelty.v8i1.a5525.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Baldus, Manfred. "Der Kernbereich privater Lebensgestaltung – absolut geschützt, aber abwägungsoffen." JuristenZeitung 63, no. 5 (2008): 218. http://dx.doi.org/10.1628/002268808783791957.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Kuch, Sven. "absolut imaginär, Kapitel 06 -Zur Theory of Everything." TOE Modell, no. 1 (November 20, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.19219/toe.2018/978-3-9522646-0-7/kap06.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hansen, Alexandar L., and Rafael Brüschweiler. "Absolut minimales Sampling in der hochdimensionalen NMR-Spektroskopie." Angewandte Chemie 128, no. 45 (October 10, 2016): 14376–79. http://dx.doi.org/10.1002/ange.201608048.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Pramuditya, Puput, and Daniel De Fretes. "KHALIBANA : Karya Musik Absolut Sebagai Wujud Pesan Musik." SELONDING 17, no. 2 (November 29, 2021): 51–64. http://dx.doi.org/10.24821/sl.v17i2.5877.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Susanto, Hery. "Pengaruh Bias Kognitif Terhadap Penerimaan Injil Sebagai Kebenaran Yang Absolut." SIAP: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 10, no. 2 (December 20, 2021): 15–34. http://dx.doi.org/10.55087/siap.v10i2.1.

Full text
Abstract:
Bias kognitif adalah pembentukan gagasan karena seseorang telah memiliki informasi tentang sesuatu hal, sehingga dalam korelasinya dengan pengambilan keputusan dapat mengakibatkan kesalahan pemikiran atau sulit untuk beradaptasi dengan perubahan. Keterkaitannya dengan penerimaan terhadap Injil sebagai sebuah kebenaran absolut harus didasarkan pada pengetahuan yang benar dan bukan berdasar pada bias kognitif yang juga terdapat di dalam Alkitab. Jadi artikel ini akan menguraikan tentang berbagai bias kognitif dan contohnya di dalam Alkitab sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan ketika seseorang hendak mengambil keputusan menerima Injil sebagai suatu kebenaran yang absolut.Kata Kunci : bias kognitif, kebenaran, Injil, absolut
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Adriyansyah, Adriyansyah. "PERBANDINGAN HASIL ANALISIS HIDROLIS JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BERSIH MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET DAN WATERNET." FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) 7, no. 2 (December 11, 2019): 63–69. http://dx.doi.org/10.33019/fropil.v7i2.1624.

Full text
Abstract:
Era komputasi seperti sekarang membuat permasalahan di bidang rekayasa semakin mudah dan cepat. Hal tersebut tidak bisa terlepas dari berkembangnya teknologi hardware komputer. Berkembangnya teknologi hardware komputer berdampak pada semakin majunya software. Begitu juga semakin banyaknya software di bidang rekayasa untuk melakukan analisis hidrolis jaringan perpipaan diantaranya Epanet dan Waternet. Dalam penelitian ini Epanet dan Waternet digunakan untuk mensimulasi jaringan pipa transmisi. Kemudian hasil simulasi tersebut akan dilakukan perbandingan. Simulasi ke-1 menggunakan pipa diameter 200 mm diperoleh hasil debit aliran 20 l/s dan kecepatan aliran 0.64 m/s. Perbedaan hasil simulasi terletak pada headloss, tekanan relatif dan tekanan absolut. Hasil simulasi Epanet untuk headloss sebesar 1.80 m/km sedangkan Waternet menghasilkan 0.88 m/km. Hasil simulasi Epanet untuk tekanan relatif dan tekanan absolut di junction akhir yaitu 23.09 m dan 80.09 sedangkan Waternet menghasilkan 15.67 m dan 72.67 m. Simulasi ke-2 menggunakan pipa diameter 250 mm diperoleh hasil debit aliran 20 l/s, kecepatan aliran 0.41 m/s. Perbedaan hasil simulasi terletak pada headloss, tekanan relatif dan tekanan absolut. Hasil simulasi Epanet untuk headloss sebesar 0.61 m/km sedangkan Waternet sebesar 0.30 m/km. Hasil simulasi Epanet untuk tekanan relatif dan tekanan absolut di junction akhir menghasilkan 32.97 m dan 89.97 sedangkan simulasi Waternet 25.23 m dan 82.23 m.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Suryanto, Andik Adi. "PENERAPAN METODE MEAN ABSOLUTE ERROR (MEA) DALAM ALGORITMA REGRESI LINEAR UNTUK PREDIKSI PRODUKSI PADI." SAINTEKBU 11, no. 1 (February 8, 2019): 78–83. http://dx.doi.org/10.32764/saintekbu.v11i1.298.

Full text
Abstract:
Mean Absolute Error (MAE) adalah dua diantara banyak metode untuk mengukur tingkat keakuratan suatu model peramalan. Nilai MAE merepresentasikan rata – rata kesalahan (error) absolut antara hasil peramalan dengan nilai sebenarnya. Dengan menggunakan algoritma regresi linear dapat memberikan nilai prediksi produksi padi dengan 2 variabel jumlah pertumbuhan penduduk dan jumlah produksi padi pertahun, sedangan keakuratan dari hasil perhitungan prediksi menggunakan metode Mean Absolute Error (MAE) yang gunakan untuk mengukur tingkat keakuratan suatu model peramalan. Padi adalah salah satu kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat bagi penduduk. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk tiap tahunnya dan kegiatan sosial ekonomi yang menyertainya kebutuhan Produksi padi makin meningkat pula berbanding lurus jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi. Kata Kunci: Produksi, Padi, Regresi Linear, Mean Absolute Error
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Maqbul, Puja Laksana, Ery Leksana, and Muhammad Sofyan Harahap. "Rasio Netrofil Limfosit dan Limfositopenia Sebagai Penanda Sepsis." Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine 6, no. 1 (September 20, 2019): 54–58. http://dx.doi.org/10.36408/mhjcm.v6i1.380.

Full text
Abstract:
Background: The state of sepsis will initially lead to an increase in the number of neutrophils followed by an increase in lymphocytes, a state of sepsis that last longer will cause apoptosis of lymphocytes, so that the neutrophil lymphocyte ratio will increase, and absolute limfositopenia will occur which can be used as an indicator of sepsis. Aim: Knowing the value of RNL and lymphocyte count in patients suspected of sepsis in the ICU Dr. Kariadi Hospital Semarang Methods: This study is a non-experimental diagnostic and cross sectional design with a sample of 30 patients. Blood samples were taken from ICU patients with two or more signs of SIRS and suspected infection for leukocyte count and blood culture examination, then the data were analyzed using ROC curves. Result: The source of infection occurred in the digestive tract (43.3%), obstetrics gynecology (23.3%), respiratory tract (16.7%), cerebrovascular (10%) and urinary tract (6.7%). Neutrophils Lymphocytes count ratio has AUC 0,425 (sensitivity 60% and specificity 20%), absolute Limfositopenia has AUC 0,425 (sensitivity 40% and specificity 40%), while the RNL and Limfositopenia has AUC 0.575 (sensitivity 70% and specificity 45%). Conclusion: Neutrophils Lymphocytes count ratio and absolute Lymphocytopenia can not be used as an indicator of sepsis in ICU’s patients despite having a sensitivity of 70% and specifity 45%. Keywords: Sepsis, Ratio Neutrophils Lymphocytes, Limfositopenia absolute. Latar Belakang: Keadaan sepsis pada awalnya akan menyebabkan peningkatan jumlah netrofil diikuti oleh peningkatan limfosit, keadaan sepsis yang bertahan akan menyebabkan apoptosis dari limfosit, sehingga rasio netrofil limfosit akan meningkat, dan terjadi limfositopenia yang dapat dijadikan indikator sepsis. Tujuan: Mengetahui nilai RNL dan hitung limfosit pada pasien dicurigai sepsis di RSUP Dr. Kariadi Semarang Metode: Penelitian ini merupakan penelitian diagnostik non eksperimental dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 30 pasien. Pasien ICU dengan dua atau lebih tanda SIRS dan dicurigai infeksi diambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit dan pemeriksaan kultur darah, kemudian data dianalisis menggunakan kurva ROC. Hasil: Sumber infeksi terbanyak terjadi pada traktus digestivus (43,3%), obstetri ginekologi (23,3%), traktus respiratorius (16,7%), cerebrovaskular (10%) dan traktus urinarius (6,7%). Rasio Netrofil Limfosit memiliki AUC 0,425 (sensitivitas 60% dan spesifitas 20%), Limfositopenia absolut memiliki AUC 0,425 (sensitivitas 40% dan spesifitas 40%), sedangkan RNL dan Limfositopenia memiliki AUC 0,575 (sensitivitas 70% dan spesifitas 45%). Kesimpulan: Rasio Netrofil Limfosit dan Limfositopenia absolut tidak bisa dijadikan indikator sepsis pada pasien-pasien di ICU walaupun memiliki sensitivitas 70% dan spesisifitas 45%. Kata kunci: Sepsis, Rasio Netrofil Limfosit, Limfositopenia absolut
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography