To see the other types of publications on this topic, follow the link: Ajidarma.

Journal articles on the topic 'Ajidarma'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Ajidarma.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Kholidah, Uci Elly. "KONSTRUKSI TUBUH DALAM CERITA PENDEK KERONCONG PEMBUNUHAN KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." TELAGA BAHASA 5, no. 1 (December 3, 2019): 143. http://dx.doi.org/10.36843/tb.v5i1.126.

Full text
Abstract:
This study attempts to break down the construction of body which is consiston short story entitled Keroncong Pembunuhan by Seno Gumira Ajidarmaby using postcolonial body proposed by Sara Upstone. Method of the studyis deconstructive reading method. The result of this study shows that in thisshort story, Seno Gumira Ajidarma does not totally reject solid space butstill serves the magical and metaphor space simultaneously.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Syahrul, Ninawati. "REFLEKSI REFORMASI PERILAKU MASYARAKAT DALAM CERPEN “KARANGAN BUNGA DARI MENTERI” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (Reflection on Community Behavior Reform in The Short Story “Karangan Bunga dari Menteri” by Seno Gumira Ajidarma)." Kandai 16, no. 2 (November 30, 2020): 217. http://dx.doi.org/10.26499/jk.v16i2.1126.

Full text
Abstract:
Masalah yang diungkap dalam karya tulis ilmiah ini adalah bagaimanakah kritik sosial atas kebobrokan perilaku pejabat negara dan/atau anggota masyarakat yang terkandung dalam cerpen “Karangan Bunga dari Menteri” karya Seno Gumira Ajidarma? Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial atas kebobrokan perilaku pejabat negara dan/atau anggota masyarakat yang terkandung dalam cerpen “Karangan Bunga dari Menteri” karya Seno Gumira Ajidarma. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif kualitatif interpretatif. Dikaji menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari tinjauan aspek sosial dan budaya. Data karya tulis ilmiah berupa teks narasi dan dialog dalam “Karangan Bunga dari Menteri” karya Seno Gumira Ajidarma. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dengan cara menyimak dan mencatat pokok persoalan yang akan dikaji. Teknik analisis data menggunakan metode pembacaan heuristik dan hermeneutika. Hasil karya tulis ilmiah menunjukkan kritik sosial yang dimaksud adalah kritikan terhadap pemerintahan yang disajikan dengan cara yang cukup halus, tetapi terbuka. Dalam hal ini, pengarang melambangkannya dengan sosok seorang menteri yang sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya sehingga menganggap undangan pernikahan yang dialamatkan kepadanya tidak penting. Dalam cerpen itu, tampak kepiawaian Seno Gumira Ajidarma dalam mengolah kritik sosial yang dibalut dengan alur cerita dan penokohan yang apik. Pengarang tampil sebagai sosok “hakim sosial kemasyarakatan” dalam merawat dan mengawal kehidupan masyarakat yang berbudaya. The problem revealed in this study is how is social criticism of the depravity of the behavior of state officials and / or members of the community itself contained in the short story "Garlands of Ministers" by Seno Gumira Ajidarma? This study aims to describe the social criticism of the depravity of the behavior of state officials and / or members of the community itself contained in the short story "Wreath of the Minister" by Seno Gumira Ajidarma. This study uses a descriptive qualitative interpretive method. The elaboration uses a sociological approach to literature from the viewpoint of social and cultural aspects. The research data are in the form of narrative texts and dialogues in "Garlands of Ministers" by Seno Gumira Ajidarma. Data collection techniques using literature study by listening and noting the main issues that will be decomposed. Data analysis techniques used heuristic and hermeneutic reading methods. The results showed that the social criticism concerned was criticism of government presented in a fairly subtle, but open way. In this case the author symbolizes it with the figure of a minister who is so busy with his work affairs that he considers the marriage invitation addressed to him unimportant. In this short story, Seno Gumira Ajidarma's expertise in processing his social criticism was wrapped with neat storylines and characterizations. The author appears as a figure of "social social judge" in caring for and guarding the life of a civilized society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rifa'ie, Muhammad. "KONFRONTASI IDEOLOGI, PERANAN TOKOH INTELEKTUAL, DAN PERANAN FORMATIF ANTOLOGI SAKSI MATA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (Ideological Confrontation, The Role of Intellectual Characters, and Formative Roles of Anthology Saksi Mata Written by Seno Gumira Ajidarma)." Kandai 15, no. 2 (December 1, 2019): 219. http://dx.doi.org/10.26499/jk.v15i2.1647.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konfrontasi ideologi, peranan tokoh intelektual, dan peranan formatif antologi Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma. Jenis peneletian ini ialah deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian ialah sosiologi sastra dengan menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik baca-catat. Teknik analisis data ialah model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, konfrontasi ideologi pada Saksi Mata bertujuan untuk menyangkal ideologi militerisme, anarkisme, dan radikalisme, tetapi ideologi humanisme menjadi mediasi emansipasi Ajidarma terhadap insiden ketidakadilan manusia, sedangkan ideologi nasionalisme, etnonasionalisme, dan nativisme mampu eksis sebagai prasyarat untuk menyampaikan suara nasib korban kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Kedua, tokoh intelektual pada Saksi Mata diperankan oleh Ajidarma untuk menyampaikan peristiwa kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Ketiga, peranan formatif Saksi Mata sebagai antologi yang secara kritis tidak hanya berlaku sebagai dokumentasi peristiwa historis melainkan juga bermaksud untuk menghubungkan kondisi peristiwa historis tersebut sebagai upaya emansipasi.(The aim of this study is to explain the notions about ideological confrontation, the role of intellectual characters, and formative anthology in Saksi Mata, the anthology of short stories by Seno Gumirah Ajidarma. This study applied the descriptive qualitative design. The study also uses sociology of literature as the approach of the study with specialized implementation of hegemony theory by Antonio Gramsci. In order to get the precision data, the study applied note taking technique in data collection. The technique of data analysis was used Miles and Huberman model. The result of this study conclude to several notions as follows. First, ideological confrontation in Saksi Mata had an aim to refute the militarism, anarchism, and radicalism, while the notion of humanism become mediation of Ajidarma’s emancipation towards inequity incidents in society. Furthermore, nationalism, etnonationalism, and nativism are able to exist as the prerequisites, in order to convey the society regarding the voice of human rights violation victims. Second, intellectual characters in Saksi Mata were created by Ajidarma as the figure or message transmitter with the purpose to convey society regarding the human rights violation incidents. Third, Saksi Mata formative role as an anthology is critically not only valid as a historical documentation but also it intends to link the conditions of historical event as an emancipatory effort.)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mardani, Ni Komang, I. Wayan Rasna, and Gde Artawan. "ANALISIS INTERTEKSTUAL PADA NOVEL RAHVAYANA KARYA SUJIWO TEJO DAN NOVEL KITAB OMONG KOSONG KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 9, no. 1 (May 7, 2020): 15. http://dx.doi.org/10.23887/jish-undiksha.v9i1.24506.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potret tokoh dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma, (2) mengetahui persamaan dan perbedaan nilai-nilai budaya dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah intertekstual antara novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi dan instrument penelitian menggunakan kartu data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa penelitian ini menunjukan (1) potret tokoh dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma, yaitu Rahwana, Rama, dan Sinta dalam hal keterbalikan karakter, (2) ditemukan 3 persamaan nilai budaya yang terdapat dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma, yaitu nilai teoritik, estetika, dan agama. Kata-kata kunci : intertekstual, potret karakter tokoh, nilai-nilai budaya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Munaris, Munaris, and Joko Setyo Nugroho. "FEMINISME EKSISTENSIALIS DALAM NOVEL DRUPADI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." LITERA 20, no. 2 (July 27, 2021): 299–312. http://dx.doi.org/10.21831/ltr.v20i2.41926.

Full text
Abstract:
Pembicaraan mengenai perempuan tidak terlepas dari isu kesetaraan gender atau emansipasi. Isu tentang emansipasi sendiri merupakan wujud dari penolakan kaum perempuan terhadap kesenjangan hak, kewajiban, dan perannya dalam kehidupan. Penyuaraan kesetaraan gender tersebut seringkali dilakukan melalui pemikiran yang terdokumentasi di sebuah karya tulis, salah satunya dalam bentuk karya sastra, yaitu novel. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan dan perlawanan perempuan sebagai wujud eksistensinya dalam novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma dari perspektif feminism eksistensialis Simone de Beaviour. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data yang berupa kutipan-kutipan di dalam novel kemudian dikaji dengan teori feminisme-eksistensialis Simone de Beaviour. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma terdapat 10 data terkait bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan yang terdiri atas: (1) pandangan perbedaan posisi perempuan dan laki-laki, (2) opresi terhadap perempuan dari segi pelayanan dalam perkawinan, dan (3) pelecahan seksual; serta 13 data terkait bentuk-bentuk perlawanan kaum perempuan sebagai wujud eksistensinya yang terdiri atas: (1) bekerja, (2) menjadi agen intelektual, dan (3) melakukan transformasi dalam masyarakat. Kata kunci: feminisme eksistensialis, opresi, eksistensi, perempuan, Drupadi EXISTENSIALIST FEMINISM IN SENO GUMIRA AJIDARMA’S DRUPADI NOVEL AbstractThe discussion about women cannot be separated from the issue of gender equality or emancipation. The issue of emancipation itself is a manifestation of women's rejection of the gap in their rights, obligations and roles in life. The voicing of gender equality is often carried out through thoughts that are documented in a written work, one of which is in the form of literary works, namely novels. Based on this explanation, this research was conducted to describe the forms of oppression against women and women's resistance as a manifestation of their existence in the Drupadi novel by Seno Gumira Ajidarma from the perspective of Simone de Beaviour's existentialist feminism. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data source in this study is the Drupadi novel by Seno Gumira Ajidarma. Data collection in this study was carried out by using documentation techniques. The data in the form of quotations in the novel were then studied with the feminism-existentialist theory of Simone de Beaviour. The results of this study indicate that in the Drupadi novel by Seno Gumira Ajidarma, there are 10 data related to forms of oppression against women consisting of, (1) views of the different positions of women and men, (2) oppression against women in terms of service in marriage; and (3) sexual harassment; as well as 13 data related to forms of women's resistance as a form of their existence consisting of, (1) work, (2) becoming an intellectual agent, and (3) transforming society. Keywords: eksistensialist feminism, oppression, existence, women, Drupadi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nurfaidah, Resti. "KRITIK ADJIDARMA DALAM EMPAT CERPEN: TENTANG GENDER DAN KELIYANAN." SUAR BETANG 12, no. 2 (January 13, 2018): 117. http://dx.doi.org/10.26499/surbet.v12i2.24.

Full text
Abstract:
Seno Gumira Ajidarma is well-known as a multitalented popular figure in Indonesia. He is an artist, a humanist, a writer, an academician, and others. His works are always in excellent quality. They need an incredible depth level of intrinsic aspect exploration. Previous studies have shown that criticism against government of the New Ordermassively appears on Ajidarma’s writting. However, the criticism is well-hidden behind his expertise in word processing and stories composing or other excellent quality works. This research is aimed into Ajidarma's social critique in the following four short stories: “Pelajaran Mengarang”, “Sepotong Senja untuk Pacarku”, “Telinga”, dan “Maria” which are focused on the concept of gender and Other's conflict. Based on the concepts of the Holmes gender and the Other of Callavaro, as well as several supporting references, it comes into the following outcomes: gender conflicts are connected to inferiority and superiority; the non-acceptancy of certain criteria and many causes make the inferior is victimizedwith the arbitrariness of the ruler in such forms: doctrine, alienation, discrimination, detention, torture, even murder; inferiority is resembling the present situation and conditions in this country
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Yustarini, Rizka, Sri Suhita, and Erfi Firmansyah. "KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN “MATINYA SEORANG PENARI TELANJANG” KARANGAN SENO GUMIRA AJIDARMA: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA." Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 2 (June 30, 2015): 65. http://dx.doi.org/10.21009/arkhais.072.03.

Full text
Abstract:
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik batin pada sembilan cerpen yang ada dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma dengan menggunakan teori Struktural. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisis proses terjadinya konflik batin, dan mengelompokkan konflik batin berdasarkan motif mendekat dan menjauhnya sebuah konflik yang terjadi pada delapan cerpen pilihan dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma. Hasil dominan dalam penelitian ini menunjukkan terdapat konflik batin yang memberikan motif positif dan motif negatif atau approach-avoidance conflict pada tokoh utama. konflik batin yang timbul dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma timbul karena adanya kesulitan dan ketidakberdayaan tokoh utama dalam memenuhi suatu kebutuhan dalam hidupnya. Kata Kunci: Konflik Batin, Tokoh Utama, Approach-Approach, Approach-Avoidance, Avoidance-Avoidance, Psikologi Sastra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

N Yeffa Afnita A, Siti Umi Hanik, Rika Istianingrum, Yunita Suryani,. "KEPASRAHAN HIDUP TOKOH DALAM CERPEN "TUJUAN: NEGERI SENJA" KARYA SENO GUMIRA DAN CERPEN "SEHARI MENUNGGU MAUT" KARYA ERNEST HAMINGWAY." LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan 15, no. 1 (June 30, 2020): 33. http://dx.doi.org/10.26499/loa.v15i1.2336.

Full text
Abstract:
Abstrak Kepasrahan merupakan salah satu bentuk dari eksistensi hidup manusia. Seperti pada tokoh dalam cerpen “Tujuan: Negeri Senja” karya Seno Gumira Ajidarma dan cerpen “Sehari Menunggu Maut” karya Ernest Hamingway yang memilih pasrah dalam memandang kematian. Tujuan penelitian dalam artikel ini untuk memberikan deskripsi perbedaan dan persamaan mengenai makna kepasrahan yang dialami seorang tokoh dalam cerpen “Tujuan: Negeri Senja” karya Seno Gumira Ajidarma dan cerpen “Sehari Menunggu Maut” karya Ernest Hamingway. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis komparatif dengan teori psikologi sastra. Teknik pengumpulan data adalah studi pustaka dengan sumber data berupa cerpen “Tujuan: Negeri Senja” karya Seno Gumira Ajidarma dan cerpen “Sehari Menunggu Maut” karya Ernest Hamingway. Teknik analisis dengan deskriptif interpretatif. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pada kedua cerpen tersebut terdapat persamaan tema cerita yaitu kematian. Perbedaanya terletak pada karakter tokoh dalam memaknai kepasrahan dengan sikap merelakan, menerima, mengatasi sesuatu, dan melakukan tindakan. Kata-kata kunci: eksistensi, kepasrahan, tokoh, cerita pendek AbstractSurrender is one form of existence of human life. As in the characters in the short story “Tujuan: Negeri Senja” by Seno Gumira Ajidarma and the short story “Sehari Menunggu Maut” by Ernest Hamingway who chose resignation in looking at death. The purpose of the research in this article is to provide a description of the differences and similarities regarding the meaning of surrender experienced by a character in the short story “Tujuan: Negeri Senja” by Seno Gumira Ajidarma and the short story “Sehari Menunggu Maut” by Ernest Hamingway. The method used is descriptive method with comparative analysis with literary psychology theory. Data collection techniques are literature study with data sources in the form of short stories “Tujuan: Negeri Senja” by Seno Gumira Ajidarma and the short story “Sehari Menunggu Maut” by Ernest Hamingway. Analytical techniques with interpretive descriptive. The results found in this study are in the two short stories there are similarities in the theme of the story that is death. The difference lies in the character's character in interpreting surrender by giving up, accepting, organizing something, and taking action. Keywords: existence, surrender, character, short stories
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nurcholish, Nurcholish. "DISKURSUS KEGILAAN DALAM NOVEL KALATIDHA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 6, no. 2 (February 16, 2017): 175. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v6i2.381.

Full text
Abstract:
This article discusses the discourse of madness in the novel Kalatidha Seno Gumira Ajidarna. This research focused on how the construction of the discourse of madness in the text of the novel Kalatidha and how the discourse of madness in the novel destabilize the dominant thinking about the madness. The analysis showed that the construction of the discourse of madness in the novel Kalatidha not based totally on the structure of a particular paradigm, be it in the framework of the modern paradigm and post-structural paradigm. Discourse of madness in the novel Kalatidha reveals a number of ironies and contradictions within the dominant discourse of madness, so that any construction of meaning in the text looked intact and stable.Abstrak Artikel ini membahas diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian difokuskan untuk melihat bagaimana konstruksi diskursus kegilaan dalam teks novel Kalatidha dan bagaimana konstruksi diskursus kegilaan tersebut mendestabilisasi diskursus kegilaan dominan. Hasil analisis menunjukkan bahwa konstruksi diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha tidak didasarkan secara total pada struktur paradigma tertentu, baik itu pada kerangka paradigma modern maupun paradigma pasca-struktural. Diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha mengungkap sejumlah ironi dan kontradiksi dalam diskursus kegilaan dominan sehingga setiap konstruksi pemaknaan dalam teks tampak tidak utuh dan stabil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nurusyifa, Risda, and Wika Soviana Devi. "PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NASKAH DRAMA KISAH CINTA DAN LAIN-LAIN KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." INDONESIA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (October 9, 2021): 88. http://dx.doi.org/10.26858/indonesia.v2i2.21350.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam naskah drama Kisah Cinta dan Lain-Lain Karya Seno Gumira Ajidarma yang menggunakan metode analisis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengolahan data meggunakna analisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik dalam naskah drama tersebut dengan mendeskprisikan dan menganalisis sehingga dapat diketahui bahwa terdapat nilai nilai pendidikan dalam naskah drama Kisah Cinta dan Lain-lain. Hasil penelitian bertujuan untuk memastikan adanya unsur instrinsik dan ekstrinsik dalam menganalisis niali pendidikan karakter dalam teks itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian bahwa teks naskah drama yang berjudul Kisah Cinta dan Lain-lain karya Seno Gumira Ajidarma terdapat nilai pendidikan karakter disetiap perannya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rahmawati, Risma Nur. "Objektifikasi Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Sebuah Pertanyaan untuk Cinta Karya Seno Gumira Ajidarma." Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (December 31, 2022): 49. http://dx.doi.org/10.20884/1.iswara.2022.2.2.6983.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Perempuan seringkali diposisikan sebagai pihak yang inferior dan laki-laki seringkali menempatkan perempuan sebagai objek seksual. Hal ini tidak hanya terlihat dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi juga terlihat dari karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana objekifikasi perempuan dalam kumpulan cerpen berjudul Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta karya Seno Gumira Ajidarma. Selain itu, penelitina ini juga akan mengungkapan tokoh-tokoh yang dihadirkan sebagai subjek dan objek yang dominan dalam penceritaan. Metode yang digunakan dalam mengupas masalah adalah analisis tekstual dengan menggunakan teori milik Sara Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa objektifikasi perempuan terlihat dari bentuk eksploitasi tubuh perempuan dalam cerita. Posisi subjek ditempati oleh laki-laki sebagai pihak yang dominan dan memiliki kuasa sedangkan perempuan adalah objek penerima kuasa. Tidak jarang perempuan sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dari laki-laki. Kata Kunci: Objektifikasi, Perempuan, Sara Mills, Seno Gumira Ajidarma. ABSTRACT Women are often seen as inferior. Men often place women as sexual objects. This is not only seen in the life of Indonesian society, but also inseparable from literary works. This study aims to reveal how the objectification of women is in a collection of short stories entitled Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta (A Question For Love) by Seno Gumira Ajidarma. In addition, this research will also reveal the characters presented as the dominant subjects and objects in the storytelling. The method used in examining the problem is textual analysis using Sara Mills ' theory. The results of this research indicate that the objectification of women is seen from the form of exploitation of the female body in the story. The position of the subject is occupied by men as the dominant party and has power while women are the objects of the donee. It is not uncommon for women to often get discriminatory treatment from men. Keywords: Objectification, Women, Sara Mills, Seno Gumira Ajidarma.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Tenriawali, A. Yusdianti. "BAHASA PRASANGKA SOSIAL DALAM CERPEN “CLARA” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 7, no. 1 (June 28, 2019): 16–27. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/7.1.2019.166.16--27.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas tentang bahasa prasangka sosial dalam cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Bahasa yang mengandung prasangka juga terdapat dalam karya sastra. Karya sastra sebagai karya imajiner biasanya menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dan interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Fiksi merupakan hasil kontempelasi dan reaksi pengarang, lingkungan, dan kehidupan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi strategi bahasa yang mengandung prasangka dalam cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks yang diambil dari cerpen “Clara” karya Seno Gumira Ajidarma. Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas; (1) pengumpulan data berupa teks, yang dianggap menunjukkan prasangka dalam cerpen, dan (2) pengidentifikasian teks yang telah didapatkan berdasarkan ekspresi prasangka dan perangkat retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa sastra dalam cerpen tidak terlepas dari prasangka. Tipe strategi bahasa yang digunakan adalah; repetisi, generalisasi, penunjukan kaum minoritas, dan penyebutan nama asal. Dari hasli penelitian terlihat bahwa semua tipe strategi bahasa baik itu repetisi, generalisasi, penunjukan kaum minoritas, maupun penyebutan nama asal cenderung digunakan untuk menunjukkan prasangka negatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Dewita, Tri, Aruna Laila, and Wahyudi Rahmat. "Variety of Social Conflicts in Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma." Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (February 2, 2021): 35–43. http://dx.doi.org/10.26499/bahasa.v2i2.44.

Full text
Abstract:
Conflict is something that cannot be avoided in social life. With the conflict, the community will be more intelligent in dealing with life and life. That is what is seen in the Drupadi novel by Seno Gumira Ajidarma. Seno Gumira Ajidarma manifests social conflict by using the uniqueness of abstract language. Social conflict is portrayed by Seno Gumira Ajidarma by asserting something with others so that the social conflict that is portrayed becomes more interesting, because it is very different in its delivery with other works. Based on then this study aims to describe the forms of social conflict and the causes of social conflict. This type of research is qualitative using the method of analysis description to explain the results of the study. The data collection technique used is descriptive literature study. The results showed that the forms and causes of social conflict were found in the form of (1) Gender conflict caused by social change, (2) Inter-group conflict caused by individual differences, (3) Conflict of interest caused by conflict of interests both in terms of economic or political, (4) Interpersonal conflicts caused by individual differences, (5) Conflicts between Social Classes, (6) Conflicts between countries / nations caused by conflicts of interests both economically or politically.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Siwi, Utari Rachma, Amrizal Amrizal, and Sarwit Sarwono. "INTERTEKSTUALITAS NOVEL KALATIDHA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Jurnal Ilmiah KORPUS 5, no. 1 (April 26, 2021): 93–107. http://dx.doi.org/10.33369/jik.v5i1.13114.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Tempo, Ferdinandus Moses. "KEKERASAN PERSONAL DALAM CERPEN “JAKARTA, SUATU KETIKA” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 4, no. 1 (August 27, 2017): 25. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v4i1.552.

Full text
Abstract:
This study examines the personal violence in the short story "Jakarta, Suatu Ketika" by Seno Gumira Ajidarma. This Short story "Jakarta, Suatu Ketika" is part of his anthology Iblis Tidak Pernah Mati published in 2001 by Galang Press. The purpose of this study is to describe the intrinsic elements in the story. The approach used in this study is a literature sociological approach. The method used in this research is the descriptive method. Through this method, the researcher explained the facts of violence occurred which related to the problem studied. The reserach findings show if there is personal violence that dominates in the short story "Jakarta, Suatu Ketika" personal violence is violence focussing on the actual physical realization.AbstrakPenelitian ini mengkaji kekerasan personal dalam cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” merupakan bagian dari kumpulan cerpen Iblis Tidak pernah Mati karya Seno Gumira Ajidarma yang terbit tahun 2001 oleh Galang Press. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik cerpen “Jakarta, Suatu Ketika”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Melalui metode ini, peneliti memaparkan fakta-fakta kekerasan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menggambarkan apakah dalam cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” terdapat kekerasan personal yang mendominasi, kekerasan personal yaitu kekerasan yang bertitik berat pada realisasi jasmani aktual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Putro, Abdullah Bimo Prakoso, and Arya Giri Anggara. "Parodi Kritik Politik dalam Cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi Karya Seno Gumira Ajidarma." REFEREN 1, no. 2 (November 30, 2022): 176–88. http://dx.doi.org/10.22236/referen.v1i2.9182.

Full text
Abstract:
Abstrak Seno Gumira Ajidarma terkenal dengan karya sastranya yang mengangkat tema sosial dan politik. Karya-karyanya banyak terbit pada masa orde baru yang mana sering terjadi penindasan, diskriminasi, dan pembatasan hak politik. Karya sastra sebagai karya fiksi memberikan gambaran permasalahan masyarakat dan realitas di lingkungannya. Pengarang menggunakan perantara karya sastra untuk menyampaikan ide, pemikiran, atau gagasan mengenai hal atau persoalan yang terjadi di masyarakat dan juga untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Seperti dalam Cerita pendek Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi karya Seno Gumira Ajidarma yang mengisahkan kegundahan hati para ibu di suatu kampung. Cerpen ini mengandung parodi kritik politik kepada pemerintah melalui humor yang diciptakan oleh Seno. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parodi kritik politik dalam cerpen dan juga mengetahui unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teori sosiologi sastra dan parodi politik. Kata kunci: Parodi; Kritik; Penindasan Abstract Seno Gumira Ajidarma is famous for his literary works on social and political themes. His works were widely published during the New Order period where there was often oppression, discrimination, and restrictions on political rights. Literary works as works of fiction provide an overview of the problems of society and the reality in its environment. Authors use the intermediary of literary works to convey ideas, thoughts, or ideas about things or problems that occur in society and also to convey messages to readers. As in the short story Forbidden to Sing In The Bathroom by Seno Gumira Ajidarma which tells the story of the heartache of mother in a village. This short story contains a parody of political criticism of the government through humor created by Seno. The purpose of this study is to find out the parody of political criticism in short stories and also know the intrinsic elements contained in the short story. This research was conducted using descriptive qualitative methods with data collection techniques using the theory of literary sociology and political parody. Keywords: Parody; Criticism; Oppression
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Akhbaryah, Tati. "KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL DRUPADI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (GENDER INJUSTICE IN THE NOVEL DRUPADI BY SENO GUMIRA AJIDARMA." JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA 12, no. 1 (March 30, 2022): 198. http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v12i1.13054.

Full text
Abstract:
AbstractGender Injustice in The Novel Drupadi by Seno Gumira Ajidarma. This study aims todescribe gender injustice in the Novel "Drupadi" and its effects on Drupadi characters.The Novel "Drupadi" is a research data source because it raises basic humanitarianissues, namely women, violence, gender injustice. The context is relevant to everyday lifeand is still a problem in life. In this study, the writer discusses the following issues: First,forms of gender injustice in the Novel "Drupadi." Second, the influence of genderinjustice on Drupadi's character. Third, action against Drupadi figures shows genderinjustice.This study uses a feminist literary criticism approach because it focuses onfemale characters / unequal gender relations. The method used is a qualitativedescription; this method is to understand the forms of gender injustice contained in theDrupadi novel. The results showed: First, the existence of forms of gender injustice,namely (1)) Stereotypes: (2) Subordination (3) Marginalization (4) Violence: physical,psychological, verbal, and sexual abuse (5) Multiple burdens Second, the gender injusticeexperienced by Drupadi had a big impact on his personality. Two characteristicspossessed by Drupadi, namely good and bad qualities, form the image of feminist womenin Drupadi. The gender injustice experienced by the Drupadi figure pushed her to defendher rights and honor from the pressure of male power so that she could determine herown path in life. Third, Drupadi's resistance action through Expressing opinions,contesting, fighting. Drupadi's resistance was manifested in acts of rejection, disguises,pledges, and acts of revenge.Keywords: gender injustice, stereotypes, subordination, marginalization, violence, thedouble burdenAbstrakKetidakadilan Gender dalam Novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitianini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam novel Drupadi danpengaruhnya pada diri tokoh Drupadi. Novel Drupadi menjadi sumber data penelitiankarena mengangkat masalah kemanusiaan yang mendasar, yaitu tentang perempuan,kekerasan, ketidakadilan gender. Adapun konteksnya relevan dengan kehidupan seharihari dan sampai saat ini masih menjadi masalah dalam kehidupan. Pada penelitian inipenulis membahas tentang masalah: Pertama, bentuk-bentuk ketidakadilan gender dalamnovel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma. Kedua, pengaruh ketidakadilan genderterhadap diri tokoh Drupadi. Ketiga, aksi perlawanan tokoh Drupadi terhadapketidakadilan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra feminis karenafokus perhatiannya pada tokoh perempuan/relasi gender yang timpang. Metode yangdigunakan adalah deskripsi kualitatif, metode ini untuk memahami bentuk-bentukketidakadilan gender yang terdapat dalam novel Drupadi. Hasil penelitian menunjukkan:Pertama, adanya bentuk-bentuk ketidakadilan gender, yaitu (1) Stereotif (2) Subordinasi(3) Marginalisasi (4) Kekerasan: Fisik, psikis, verbal dan seksual.(5) Beban ganda.Kedua, ketidakadilan gender yang dialami Drupadi berpengaruh besar padakepribadiannya. Dua sifat yang dimiliki Drupadi, yakni sifat baik dan sifat burukmembentuk citra perempuan feminis dalam diri Drupadi. Ketidakadilan gender yangdialami tokoh Drupadi mendorong dirinya untuk membela hak dan kehormatan daritekanan kekuasaan laki-laki agar ia bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Ketiga, aksiperlawanan Drupadi melalui: Penyampaian pendapat, menggugat, melawan. PerlawananDrupadi diwujudkan dalam aksi penolakan, penyamaran, sumpah janji dan aksi balasdendam.Kata-kata kunci: ketidakadilan gender, stereotif, subordinasi, marginalisasi, kekerasan,beban ganda
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Christine Resnitriwati. "CLARA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA DALAM KAJIAN STILISTIKA." HUMANIKA 19, no. 1 (October 18, 2016): 35. http://dx.doi.org/10.14710/humanika.19.1.35-41.

Full text
Abstract:
Abstract People can express their feelings by using several ways –orally or in written.Orally means when they speak their feelings directly in front of other people, but when they express their feelings by writing them down in a novel, plag, poem or letter, we call it as in written. Seno Gumira Ajidarma expressed his feeling in Clara in written. He protested the humiliation of Chinese women in 1998 by unknown people in Indonesia.The purpose in this paper is to analyze the way how Seno expressed his feeling in Clara.The writen used stylistic method to understand what the author will say in that story, the exthetic elements and special effects that we can get in Clara by using this method.The results show that the stylistic method using in Clara can express clearly the author’s ideology about the misery of Chinese woman named Clara who was raped brutally in Mei 1998. Keywords: Cina, perkosa, gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Haryanto, Haryanto. "Nilai-Nilai Sosial dalam Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 4, no. 3 (May 23, 2022): 4567–77. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2754.

Full text
Abstract:
Karya sastra lahir dari cerminan sosial oleh pengarang dalam masyarakat. Karya sastra sebagai bentuk media menyampaikan pesan oleh pengarang. Pesan yang sampaikan oleh pengarang sejalan dengan prinsip norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam Buku Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan karya Seno Gumira Ajidarma, dkk. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengkolektifan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan pengelompokan. Pengkajian penelitian ini menggunakan teori Strukturalisme genetik menurut Goldman bahwa karya sastra memiliki implikasi yang luas dalam masyarakat. Hasil penelitian dari sembilan judul yang dipilih, yaitu “Asap-Asap Itu Telah Menghilang” karya Rizqi Turama, “Macan” karya Seno Gumira Ajidarma, “Menyaksikan Sunyi” karya Yanusa Nugroho, “Mengantar Benih Padi Terakhir ke Ladang” karya Silvester Petara Hurit, “Makam” karya Herman RN, “Pasar Pelukan” karya Vika Wisnu, “Sendiri-Sendiri” karya Okky Madasari, “Kandang Kambing Nurjawilah” karya Damhuri Muhammad, dan “Ulat Daun Emas” karya Muna Masyari, nilai-nilai sosial yang ditemukan meliputi 1) Etika, 2) Budaya, dan 3) Agama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Saputro, Gilang. "JAKARTA 2039: MEMBANGUN MONUMEN INGATAN TRAGEDI KEKERASAN." JENTERA: Jurnal Kajian Sastra 2, no. 1 (August 8, 2017): 21. http://dx.doi.org/10.26499/jentera.v2i1.389.

Full text
Abstract:
Tulisan ini merupakan kajian terhadap tiga karya komik Jakarta 2039 (2001) karya Zacky bersama Seno Gumira Ajidarama (SGA) dan sandiwara dua bagian Jakarta 2039: 40 Tahun 9 Bulan setelah 13-14 Mei 1998 (2001) yang dibuat berdasarkan cerpen “Jakarta, 14 Februari 2039” (1999) karya Seno Gumira Ajidarma dengan mengacu konsep cultural memory studies. Argumentasi utama dari tulisan ini didasarkan pengangkatan peristiwa kekerasan yang menimpa perempuan Cina pada Mei 1998 di Jakarta dalam komik Jakarta 2039 dan sandiwara dua bagian Jakarta 2039: 40 Tahun 9 Bulan setelah 13-14 Mei 1998 sebagai proses pengulangan ingatan berdasarkan peristiwa yang sama dalam cerpen “Jakarta, 14 Februari 2039”. Dalam proses pengalihwahanaan, tema kekerasan Mei 1998 yang sebelumnya ditulis dalam cerpen tetap diposisikan sebagai ingatan yang dimunculkan dalam komik dan naskah drama. Selain itu, isu perempuan dalam indentitasnya sebagai Cina korban perkosaan dan subjek yang trauma dimunculkan secara sadar dalam tiga karya sebagai pengingatan terhadap wacana sejarah kekerasan masa lalu sekaligus pemosisiannya sebagai upaya untuk membangun monumen ingatan pada masa kini dan mencoba untuk menjadikannya sebagai memori kultural masyarakat. Dalam keadaan tersebut, kota Jakarta sebagai ruang dalam kaitannya dengan tragedi kekerasan dikonstruksi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Suwignyo, Heri. "JEJAK KONVENSI NARATIF DONGENG DALAM TEKS FIKSI SENO GUMIRA AJIDARMA (TRACES TALE OF NARRATIVE CONVENTIONS TEXT IN FICTION SENO GUMIRA AJIDARMA)." JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA 4, no. 1 (April 1, 2014): 15. http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v4i1.3785.

Full text
Abstract:
Jejak Konvensi Naratif Dongeng dalam Teks Fiksi Seno Gumira Ajidarma (SGA). Penelitianini bertujuan menjelaskan jejak konvensi naratif dongeng dalam teks fiksi SGA dalam tiga model,yakni penceritaan, pengaluran atau pengeplotan, serta penyampaian ajaran moral. Metode penelitianyang digunakan adalah metode formalistik-tekstual dengan penafsiran makna semiotik teks alaPeirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model penceritaan teks fiksi SGA cenderungmenggunakan model tukang cerita dan pendengar luar teks, model plot cenderung menggunakanplot episodik, dan model penyampaian moral dilakukan secara ikonis, indeksis, dan simbolis.Kata-kata kunci : dongeng, jejak konvensi naratif, model penceritaan, plot episodik, penyampaianajaran moral
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Pratiwi Susilowati, Dede, and Emzir Emzir. "AGRESIVITAS TOKOH DALAM NOVEL JAZZ, PARFUM, DAN INSIDEN KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (Suatu Kajian Psikologi Sastra)." BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 16, no. 2 (July 2, 2017): 106–23. http://dx.doi.org/10.21009/bahtera.162.07.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui agresivitas tokoh dalam novel Jazz,Parfum, dan Insiden karya Seno Gumira Ajidarma dari pendekatan psikologisastra. Penelitian ini dilakukan bulan September 2016 hingga Juli 2017.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metodeanalisis isi, dan sumbernya adalah novel Jazz, Parfum, dan Insiden. Jenisagresivitas yang paling banyak ditemukan adalah agresivitas langsung-aktifnonverbalsejumlah 91 (75,2%) data yang berupa tindakan merugikan orang lainsecara langsung. Kemudian tujuan agresivitas yang paling menonjol sebanyak 7(70%) data, tujuan agresivitas tersebut untuk menghentikan perilaku yang tidaksesuai, tujuan ini bukan untuk menyakiti korban. Lalu, sebab munculnyaagresivitas yang paling besar adalah faktor provokasi, provokasi terjadi karenaberbagai pihak saling memanasi sehingga agresi muncul, faktor provokasi iniditemukan sebanyak 3 (75%) data. Lalu dampak agresi yang menonjol dalampenelitian ini adalah kematian, kematian terjadi karena agresi sudah terlalu parah.Dampak kematian ditemukan sebanyak 12 (42,8%) data. Yang terakhir solusimengurangi agresi paling banyak ditemukan adalah hukuman, seperti dipenjara,ditahan sebanyak 9 (90%) data. Dalam novel Jazz, Parfum, dan Insiden terdapatnilai-nilai positif untuk membangkitkan pandangan pembaca terhadap kehidupannyata, khususnya mengenai rasa empati, simpati pada sesama manusia.Kata kunci: Agresivitas, Tokoh, Novel, Seno Gumira Ajidarma. AbstrackThis research is purposed to analysze the character’s aggresiveness from Jazz,Parfum, and Insiden, a novel by Seno Gumira Ajidarma. This research has startedat September 2016 and end at July 2017. By using content analysis for it ismethod, this kind of research is qualitative research, on the based Jazz, Parfum,and Insiden. Some type of aggressiveness oftenly found in this research is kind ofdirect-active-nonverbal, amount 91 (75,2%) data which is such action thatdirectly disserving people. Then the dominant purposes of aggressiveness is amount 7 (70%) data, this kind of aggressiveness takes order to stopunappropriate behaviour, not to harm victims. Then the biggest cause ofaggressiveness is based on provocative factors, that appears as if each side ofgroups keep provoking and raise aggression up. There are 3 (75%) datas amountthis factor. Then the most dominant influence of aggression in this research is thedeath caused by highly ruthless aggression. This kind of death influence is amount12 (42,8%) data. The last is the mostly solution found to ease aggressiveness ispunishment, which are imprisoned or arrested, amount 9 (90%) datas of them. Inthe Jazz, Parfum, and Insiden novel, there are positive values to raise up thereaders perspective about reality, some of them are especially empathy, andsympathy among human beings.Keywords: aggressiveness, aggression, character, novel, Seno Gumira Ajidarma.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Agustina, Lusiana, Yusro Edy Nugroho, and Agus Nuryatin. "CERITA PENDEK PELAJARAN MENGARANG KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: KAJIAN STRUKTURALISME TODOROV." Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 10, no. 2 (October 28, 2022): 352. http://dx.doi.org/10.20961/basastra.v10i2.60497.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek sintaksis, aspek semantik, </p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal berdasarkan teori strukturalisme Tzvetan Todorov dalam cerita pendek <em>Pelajaran Mengarang</em> karya Seno Gumira Ajidarma. Namun, penelitian ini pada aspek sintaksis berfokus pada alur dan pengaluran (sekuen), aspek semantik berfokus pada tokoh dalam cerita, dan aspek verbal berfokus pada sudut pandang (<em>point of view</em>) yang berkaitan dengan kategori modus. Pendekatan teoretis yang digunakan yakni pendekatan strukturalisme Todorov. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa wacana cerita pendek <em>Pelajaran Mengarang</em> karya Seno Gumira Ajidarma. Sumber data penelitian berupa cerita pendek <em>Pelajaran Mengarang</em> karya Seno Gumira Ajidarma yang dimuat dalam harian Kompas, pada 5 Januari 1992 dan terpilih sebagai cerpen Pilihan Kompas 1993. Instrumen penelitian berupa <em>human instrument</em>. Teknik pengumpulan data berupa teknik heuristik dan teknik catat. Teknik analisis data berupa teknik hermeneutik. Hasil penelitian memaparkan bahwa, cerpen <em>Pelajaran Mengarang. </em>Penelitian ini diharapkan dapat digunakan peneliti selanjutnya untuk mengkaji karya sastra dengan pendekatan Strukturalisme Tzvetan Todorov. pada aspek sintaksis urutan peristiwa secara kronologi ditemukan 10 sekuen sebagai unit naratif, pada aspek semantik tokoh utama adalah Sandra dan tokoh tambahan terdiri atas banyak tokoh yang berguna untuk memperkuat karakter tokoh utama dalam cerita, dan pada aspek verba pengarang menggunakan pencerita luar dari segi kehadiran pemandangan dan menggunakan wicara yang dialihkan atau analitik (<em>discours transpose</em>) serta wicara yang dilaporkan (<em>discours rapporte</em>) dalam cerita.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Afuzi Mu’iz, Dzikrul Hakim T. "Konflik Kepentingan dalam Cerpen Simuladistopiakoronakra Karya Seno Gumira Ajidarma." LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya 10, no. 1 (December 31, 2021): 13–28. http://dx.doi.org/10.18860/lorong.v10i1.956.

Full text
Abstract:
Literary works must have authors who will never be free from the bias of their knowledge in writing their careers even though the work’s objectivity has been tried as much as possible in narrating it, especially in written literary works. This study discusses the conflicts of interest in literary works and makes the short story Simuladistopiakoronakra by Seno Gumira Ajidarma a material object. Therefore, Ralf Dahrendorf’s conflict of interest theory is used as an analytical tool. Regarding existentialism philosophy which considers the existence of other people as a threat to oneself, the short story Simuladistopiakoronakra is analyzed by mapping the conflicts that occur in them and their forms. The study results reveal that in the short story Simuladistopiakoronakra, there is a conflict of interest between the Commander who represents his interests in Fish-Headed Man and a group of Earthmen who have interests. The conflict of interest between the characters in this short story has the form of cross-class violence in negotiation, and physical violence used to achieve the desired claims. The fatal form of physical violence in this short story is the killing of the FishHeaded Man by the Earthman. Karya sastra pasti memiliki pengarang yang tidak akan pernah bebas dari bias pengetahuannya dalam menuliskan karyanya meskipun objektivitas karya sudah diusahakan semaksimal mungkin dalam menarasikannya, terlebih lagi pada karya sastra tulis. Penelitian ini membahas konflik kepentingan yang terdapat dalam karya sastra dan menjadikan cerpen Simuladistopiakoronakra karya Seno Gumira Ajidarma sebagai objek material. Oleh sebab itu, teori konflik kepentingan Ralf Dahrendorf digunakan sebagai alat analisis. Terkait filsafat eksistensialisme yang menganggap keberadaan orang lain adalah ancaman bagi diri sendiri, cerpen Simuladistopiakoronakra dianalisis dengan memetakan konflik yang terjadi di dalamnya beserta bentuk-bentuknya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam cerpen Simuladistopiakoronakra terdapat konflik kepentingan antara Komandan yang merepresentasikan kepentingannya pada Manusia Berkepala Ikan dengan sekelompok Manusia Bumi yang memiliki kepentingan juga. Konflik kepentingan antar tokoh dalam cerpen ini memiliki bentuk kekerasan lintas kelas berupa negosiasi dan kekerasan fisik yang digunakan untuk mencapai kepentingan yang diinginkan. Bentuk kekerasan fisik yang fatal terdapat dalam cerpen ini adalah pembunuhan Manusia Berkepala Ikan oleh Manusia Bumi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Winarti, W. "Objektifikasi Perempuan dalam Cerpen Lipstik Karya Seno Gumira Ajidarma." BUANA GENDER : Jurnal Studi Gender dan Anak 5, no. 1 (September 30, 2020): 65–75. http://dx.doi.org/10.22515/bg.v5i1.2666.

Full text
Abstract:
The objectification of women has been perpetuated from time to time, generation to generation, in various forms, even in a very subtle form so that women do not feel that their bodies have been reduced into something passive, no more than a gender object, dwelling to sexual desire and exploitation of women’s bodies. In Indonesia, the writings presented by mass media have been conditioned into “male patterns”. Besides mass media, the world of literature also recognizes women as a magnet of a story, in a short story or novel. This thing perpetuates women’s position as objects in literary works. The narrations about women in short stories and novels are constructed to fulfill the standards set by patriarchy through narrations about women. It is undeniable that male domination seems to have penetrated into women’s lives, even to the smallest things. Consciously or not, women always walk on the paths that have been set by men. In modern era like today, many women still stand under male domination as if they do not have the rights of themselves and their bodies. The narrations about objectification of women are found in Lipstik short story by Seno Gumira Ajidarma. In this short story, women are constructed to be passive objects, they are narrated as objects of oppression and body exploitation conducted by men.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Maryanah, Imas. "KALATIDHA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: SEBUAH POTRET BURAM KEMANUSIAAN." Humanus 12, no. 2 (December 9, 2014): 143. http://dx.doi.org/10.24036/jh.v12i2.4034.

Full text
Abstract:
AbstractThe changing dynamic of human lives makes most of them ignorant to the values of right and wrong. Truth, freedom, and justice have become scarce and beyond real.Cruelty has caused fear, restlessness, and misery. In order to be free from excruciatingpressure, Kalatidha describes a picture of how someone has lived in his dream happily.The dreams and goals he is been longing for are only enjoyed in that surreal world, theworld freed from norms, ideas, and public opinion. “Running away” is the word used todescribe how people lock themselves away from the real world. For him, the real world he understands is the world that can give him joy,happiness, and cheerfulness. Things that are immoral in the eyes of the public are noshame to him. One thing he is sure of, that life is a journey, and how he live it. Emptinessis no longer misery, but a process that has to be passed through the journey. Kalatidhahas become a picture of how inner unrest becomes a focus of deceitful real life pantings.Deceit and dishonesty are stupid, and craziness is an act of hopelessness. Key words : Dream, Journey, Deceit AbstrakDinamika gambaran kehidupan manusia yang terus-menerus berubah menyebabkan sebagian manusia tidak mengindahkan lagi, mana yang harus dilakukanmana yang dilarang. Kebenaran, kebebasan, keadilan menjadi barang langka yanghanya menjadi impian belaka. Kekejaman telah memunculkan ketakutan, kegelisahan,kesengsaraan. Agar terbebas dari tekanan yang menyiksa, Kalatidha menyajikan sebuahpotret bagaimana seseorang telah hidup di alam khayalnya dengan bahagia. Impian dancita-cita yang selama ini didambakan, hanya dapat dinikmati di alam “sana”. Alamyang terbebas dari norma, ide, pendapat masyarakat. “Lari” itulah kata yang tepatuntuk menggambarkan bagaimana seseorang telah memenjarakan dirinya darikehidupan nyata. Kehidupan nyata yang ia pahami hanyalah dunia yang dapat memberinyakesenangan, kegembiraan dan keceriaan. Hal-hal aneh yang dianggap menyimpang olehmasyarakat pada umumnya bukan merupakan celaan baginya. Satu hal yang ia yakinibahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan, dan bagaimana ia menjalankannya. Kekosongan dan kehampaan bukan lagi siksaan, tapi sebuah proses yang harus dilewatidalam menempuh perjalanan. Kalatidha telah menjadi sebuah potret bagaimanapergolakan batin menjadi fokus sebuah lukisan kenyataan semu. Kepalsuan dan kepurapuraanadalahhalbodoh,dankegilaanadalahtindakandarisuatukeputusasaan.Key words : Impian, Perjalanan, Semu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Eko, Eko Budi Saputro, and Lia Maelani. "Sinonimi Leksem Verba dalam Cerpen Seorang Wanita di Sebuah Loteng Karya Seno Gumira Ajidarma." REFEREN 1, no. 1 (May 31, 2022): 127–36. http://dx.doi.org/10.22236/referen.v1i1.9175.

Full text
Abstract:
Salah satu objek kajian dalam semantik ialah relasi makna. Relasi makna mencakup hubungan antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Hubungan tersebut dapat berupa kesamaan makna, pertentangan makna, perluasan makna, dan lainnya. Objek yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma berjudul Seorang Wanita di Sebuah Loteng. Cerpen tersebut sangat kaya akan relasi makna. Relasi makna yang menarik perhatian penulis untuk menganalisisnya ialah kesamaan makna atau biasa disebut sinonimi. Adapun jenis sinonimi yang penulis pilih ialah sinonimi leksem verba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesamaan makna pada leksem verba dasar dan verba turunan yang terdapat dalam cerpen Seorang Wanita Di Sebuah Loteng karya Seno Gumira Ajidarma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semantik untuk mengkaji makna. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya 10 sinonimi leksem verba dasar dan 20 leksem verba turunan. Di mana penggunaan sinonimi leksem verba turunan lebih mendominasi dari pada sinonimi leksem verba dasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Akbar, Syekhfani Alif. "Kritik Sosial atas Rezim Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen "Penembak Misterius" karya Seno Gumira Ajidarma." Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (November 21, 2019): 114. http://dx.doi.org/10.25139/fn.v2i2.1804.

Full text
Abstract:
Sastra Indonesia memiliki karya sastra yang kaya akan tema kritik sosial. Salah satunya adalah kumpulan cerita pendek Penembak Misterius karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kritik sosial terhadap rezim Orde Baru dalam kumpulan cerita pendek Penembak Misterius karya Seno Gumira Ajidarma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, digunakan untuk menemukan makna teks dengan memanfaatkan pendekatan sosiologis sastra. Dari hasil analisis terdapat beberapa temuan yang ditemukan dalam kumpulan cerpen Penembak Misterius yang berkaitan dengan kondisi selama Orde Baru. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, dalam kumpulan cerita pendek Penembak Misterius, ada kritik atas rezim Orde Baru yang dapat dilihat melalui tokoh-tokoh Penembak, Sarman, Sawitri, Rambo, Sukab, dan Asih. Ini bisa dilihat dari interaksi dan dialog antar tokoh. Kedua, peneliti menemukan masalah yang berkaitan dengan kritik sosial yaitu Kritik terhadap Modernitas, Kritik terhadap Pembunuhan, Penculikan dan Penembakan, Kritik terhadap Kekuasaan Otoriter, Kritik terhadap Politik Bahasa, dan Kritik pada Kemiskinan. Ketiga, dari aspek sosiologis, ditemukan bahwa ada makna sosiologis yang dapat digunakan sebagai solusi untuk masalah sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Sari, Innes Amilia. "Pendidikan Karakter Kumpulan Cerpen Transit Karya Seno Gumira Ajidarma dan Implikasinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA." Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya 1, no. 2 (March 8, 2021): 187–210. http://dx.doi.org/10.22515/tabasa.v1i2.2691.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas tentang Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen Transit Karya Seno Gumira Ajidarma dan Implikasinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kumpulan cerpen Transit karya Seno Gumira Ajidarma berupa nilai karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, gotong royong dan diimplikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan psikologi sastra menggunakan metode analisis isi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat atau ungkapan pada cerpen yang berjudul: 1) Jakarta City Tour, 2) Sepatu Kulit Ular, 3) Segawon, 4) Transit, 5) Gubrak!, 6) Istana Tembok Bolong, 7) Setan Becak, 8) GoKill, 9) Budak Cinta, dan 10) Setan Banteng yang menunjukkan nilai pendidikan karakter. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti menemukan tiga puluh nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kumpulan cerpen Transit mencakup nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong-royong. Kumpulan cerpen Transit dapat diimplikasikan dan dapat dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester 1 dengan kurikulum 2013 pada KD 3.8.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Rifa'ie, Muhammad. "HEGEMONY ANALYSIS IN AJIDARMA SENO GUMIRA’S PENEMBAK MISTERIUS SHORT STORIES." LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 14, no. 2 (January 6, 2020): 293–304. http://dx.doi.org/10.18860/ling.v14i2.7469.

Full text
Abstract:
This study aims to explain the ideological confrontation, the role of intellectual figures, and the formative role text of Penembak Misterius by Seno Gumira Ajidarma uses sociology of literature as the approach of the study with the specialized implementation of hegemony theory by Antonio Gramsci. The results of this study are as follows. First, the ideological confrontation in Penembak Misterius aims at denying the absolute authority of the New Order's formal ideology, namely militarism, development, capitalism, authoritarianism, hedonism, and radicalism. Second, the role of intellectual figures in Penembak Misterius is played to criticize capitalism, materialism, hedonism, developments, national urbanization, also criticizing New Order government officials, the mysterious shooting policy, and at the same time criticizes violence and human rights violations for children. Third, the formative role of the Penembak Misterius text acts as an interrogative text based on the practice of critical memory. It does not only serve as a documentation of historical events but also intends to link the historical events as an emancipation effort.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Zamzuri, Ahmad. "CERPEN "MATINYA SEORANG PENARI TELANJANG" KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA DALAM PERSPEKTIF SLAVOJ ŽIŽEK." Aksara 30, no. 1 (July 6, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i1.226.1-16.

Full text
Abstract:
AbstrakMasalah penelitian ini berkaitan dengan subjek. Tujuan penelitian ini mengetahui pergerakan subjek dalam cerita pendek Matinya Seorang Penari Telanjang karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini menggunakan teori subjek Slavoj Žižek. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antar lain 1) penentuan objek material dan objek formal penelitian. Objek material penelitian ini adalah cerita pendek Matinya Seorang Penari Telanjang karya Seno Gumira Ajidarma. Sementara, objek formal penelitian berkaitan dengan subjek Žižekian; 2) melakukan pengumpulan data melalui tahapan membaca cerita pendek secara berulang-ulang untuk memahami cerita, mengumpulkan data dengan model simak terhadap kata, kalimat, dan paragraf, yang berkaitan dengan subjek Žižekian; Setelah tahap pengumpulan data, tahap berikutnya adalah analisis data. Pada tahap analisis, data akan dianalisis menggunakan metode analisis wacana kritis (critical discourse analysis), yakni analisis dengan menggunakan seluruh perangkat kebahasaan dan menghubungkan data temuan dengan kerangka teoritik Slavoj Žižek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek melakukan tindakan radikal berupa menjadi stripper (penari telanjang) yang secara common sense itu melawan dimensi simbolik atau sosial. Selanjutnya, subjek mengalami lack dan mengejar yang imajiner sehingga subjek mengalamai sinis, yaitu tahu begitu salah, tetapi pura-pura tidak tahu bahwa itu salah, dan kynicism, yaitu menolak simbolik kampungan melalui ironi dan sarkasme. Terakhir, subjek pada akhirnya tidak mampu melawan yang simbolik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rizqi Turama, Akhmad. "PUDARNYA KUASA NEGARA: ANALISIS CERPEN-CERPEN SENO GUMIRA AJIDARMA DALAM PERSPEKTIF FOUCAULT." MIMESIS 1, no. 1 (January 31, 2020): 33. http://dx.doi.org/10.12928/mms.v1i1.1535.

Full text
Abstract:
Merujuk pada pendapat bahwa sastra mencerminkan realitas, muncul sebuah masalah mengenai ada tidaknya perubahan posisi negara dalam cerpen sebelum dan sesudah reformasi. Dua cerpen yang dijadikan bahan analisis adalah Saksi Mata dan Aku, Pembunuh Munirkarya Seno Gumira Ajidarma. Analisis dilakukan dengan menggunakan perspektif Foucault. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran kekuasaan negara setelah reformasi. Hal ini ditunjukkan terutama dalam lima hal, yaitu motif kehadiran saksi di pengadilan, wibawa hakim, keberpihakan tokoh utama, wujud penjahat, dan pengadilan sebagai lambang negara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Suantoko, Suantoko. "KARYA SASTRA SEBAGAI DOKUMEN SOSIAL DALAM TRILOGI CERPEN PENEMBAK MISTERIUS KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA-OBJEKTIF." Jurnal Edukasi Khatulistiwa 2, no. 2 (October 16, 2019): 13. http://dx.doi.org/10.26418/ekha.v2i2.32607.

Full text
Abstract:
The Seno Gumira Ajidarma short story collected in the Penembak Misterius trilogy is very interesting to read. In addition, as a social document, the collection of short stories can be identified a social setting that actually became a place of social events occurred, the social setting of the Penembak Misterius that occurred during the New Order era in the 1980s. More precisely the social setting created at the party meeting officials in a hotel, the shootings through the night, and the violence of the state apparatus. The social context referred to by Seno Gumira Ajidarma is a mysterious shooting incident known as "petrus" during the New Order period. It is intended to denounce the practice of legal violence from the action of "petrus." As a social document or even a social critique of the New Order rule, the Penembak Misterius trilogy comes as a social relation of literary works to social reality. That is because, the silence of the conscience is very interesting shown by the assassin. When the issue of "Petrus" is about to be removed from the memory of society, this trilogy is present in the public. The presence of the "Petrus" trilogy depicted in not only be seen as a social document but also a lawsuit against social reality in the New Order era.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sasmita, Aprillia Ratna. "KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN "PELAJARAN MENGARANG" KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA PIERCE." Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 9, no. 1 (April 28, 2021): 61. http://dx.doi.org/10.20961/basastra.v9i1.47282.

Full text
Abstract:
<p>Sebagai sebuah respon yang menginterpretasikan kepekaan pengarang terhadap berbagai fenomena di sekitarnya, karya sastra hadir dengan berbagai muatan kritik, nilai, dan norma. Cerpen <em>Pelajaran Mengarang</em> karya Seno Gumira Ajidarma merupakan salah satu karya sastra yang hadir dengan muatan nilai-nilai dan kritik sosial untuk merespons realitas kehidupan lain masyarakat marjinal ibukota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kritik sosial pada Cerpen <em>Pelajaran Mengarang</em> karya Seno Gumira Ajidarma dengan menggunakan pendekatan semiotika tanda Pierce pada objek trikotomi relasi (makna) berupa ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi (studi pustaka). Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi kegiatan membaca, mengidentifikasi, mencatat, dan menafsirkan data dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif berupa studi pustaka (analisis isi). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kritik sosial yang dihadirkan pengarang melalui Cerpen <em>Pelajaran Mengarang</em>, ditinjau dari pendekatan semiotika Pierce mengenai tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Kritik sosial yang ditemukan antara lain: (1) kesalahan paradigma masyarakat tentang perkotaan; (2) status sosial pada masyarakat yang termarjinalkan bukanlah menjadi prioritas penting; dan (3) lingkungan sosial memiliki berbagai dampak kehidupan individu tersebut melekat pada karakter, tingkah laku, konflik batin, bahkan satuan bahasa yang digunakan oleh tokoh-tokoh di dalam cerpen.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Fitriana, Ephrilia Noor. "DEKONSTRUKSI DALAM CERPEN MONOLOG "AKU, PEMBUNUH MUNIR" KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." JENTERA: Jurnal Kajian Sastra 8, no. 1 (June 30, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.26499/jentera.v8i1.719.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Manik, Ricky Aptifive. "DEKONSTRUKSI MAKNA PELACUR DALAM ATAS NAMA MALAM KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Jurnal Masyarakat dan Budaya 22, no. 2 (November 6, 2020): 87–103. http://dx.doi.org/10.14203/jmb.v22i2.1068.

Full text
Abstract:
Prostitutes often get a negative meaning, not only in their profession but also in their identity markers. This stigma has put them in a low hierarchy compared to other professions as their opposite meaning. This research aims to find out various binary oppositions related to prostitute, dominant logic, and meaning invention of prostitute in a collection of short stories of Atas Nama Malam of Seno Gumira Ajidarma. The problem in this study is what is binary opposition, the dominant logic in the text and how the invention of the meaning of the prostitute after being deconstructed in SGA’s short stories. This study used Derrida's deconstruction method with a comprehensive reading strategy in searching for binary oppositions of prostitute. Reconstruction of the text was also carried out to find the dominant logic contained in the text, including the interpretation of other assumptions to then be distorted from the hierarchical structure of the binary oppositions, that is finding the invention of meaning. This study found that there were seven binary oppositions of prostitute, namely a man, morning/afternoon worker, doctor, teacher, official wife, murderer, and harmonious family shaper. The meaning of prostitute finds its invention as the people who are responsible for her family, helper/hero, honest, and victim.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Bayu, Agriza Nur, Redyanto Noor, and M. Suryadi. "Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma." Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi 6, no. 2 (June 10, 2022): 99–106. http://dx.doi.org/10.14710/anuva.6.2.99-106.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul “Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga Dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma”. Cerpen ini terbit pada tanggal 3 September 2011 dalam kumpulan cerpen kompas. Latar belakang penelitian ini didasari dinamika sosial yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Siti yang tiba-tiba merasa mual di hari pernikahan putrinya. Perilaku Siti ini sebetulnya merupakan gambaran dari puncak kekesalan terhadap orang-orang yang gemar mencari muka. Dalam cerpen ini banyak sekali ungkapan sindiran yang ditujukan kepada masyarakat kita yang biasa mencari muka kepada pejabat yang sebenarnya tidak kita kenal secara pribadi. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan makna-makna dibalik satir yang ditulis oleh pengarang. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini menggunakan teori semiotika perspektif Charles Sanders Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah studi Pustaka dan deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan cerpen ini merupakan bentuk satir untuk beberapa pihak. Pertama adalah para pemegang proyek yang telihat seperti meniilat pejabat demi mendapatkan jatah proyek. Kedua adalah terhadap masyarakat umum yang terkesan berbangga diri ketika berhasil mengundang seorang pejabat pada acara hajatan, meskipun baik orang yang mengundang maupun pejabat yang diundang sama sekali tidak mengenal satu sama lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Anggreini, Heny. "EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM NOVEL DRUPADI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: KAJIAN EKSISTENSIALISME SARTRE (The Existence of Women in Drupadi Novel by Seno Gumira Ajidarma: Sartre’s Existentialism Study)." SAWERIGADING 25, no. 2 (December 30, 2019): 139. http://dx.doi.org/10.26499/sawer.v25i2.634.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Puspasari, Gilang, Fathiaty Murtadlo, and Asep Supriyana. "HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU “KENTUT KOSMOPOLITAN”." Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 1 (January 10, 2016): 35. http://dx.doi.org/10.21009/arkhais.071.06.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan makna antarklausa dalam kolom Seno Gumira pada buku “Kentut Kosmopolitan”. Hasil penelitian ini hubungan makna konjungsi antarklausa yang ditemukan dalam kalimat majemuk pada kolom-kolom yang dianalisis yaitu hubungan makna koordinatif penjumlahan sebanyak 43 bentuk (13,9%), hubungan makna koordinatif perlawanan sebanyak 25 bentuk (8,1%), hubungan makna koordinatif pemilihan sebanyak 7 bentuk (2,2%), hubungan makna subordinatif waktu sebanyak 5 bentuk (1,6%), hubungan makna subordinatif syarat sebanyak 8 bentuk (2,5%), hubungan makna subordinatif pengandaian sebanyak 1 bentuk (0,3%), hubungan makna subordinatif tujuan sebanyak 9 bentuk (2,9%), hubungan makna subordinatif pembandingan 2 bentuk (0,6%), hubungan makna subordinatif penyebaban sebanyak 16 bentuk (5,1%), hubungan makna subordinatif hasil sebanyak 1 bentuk (0,3%), hubungan makna subordinatif cara sebanyak 5 bentuk (1,6%), hubungan makna subordinatif alat sebanyak 3 bentuk (0,9%), hubungan makna subordinatif komplementasi sebanyak 14 bentuk (4,5%) dan hubungan makna subordinatif atributif sebanyak 16 bentuk (5,1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan makna antarklausa pada kolom-kolom dalam buku “Kentut Kosmopolitan” memiliki kecenderungan menggunakan hubungan makna antarklausa secara koordinatif yang menyatakan penjumlahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber di bidang kebahasaan khususnya dalam bidang jurnalisik. Kata Kunci: hubungan makna antarklausa, kalimat majemuk, konjungsi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Kurniawan, Muhammad Ardi. "KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL GRAFIS SUKAB INTEL MELAYU KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8, no. 1 (January 30, 2019): 87. http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v8i1.1266.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bermaksud memeriksa kritik sosial dalam novel grafis bertajuk Sukab Intel Melayu. Selain itu, penelitian ini juga hendak melihat relasi teks novel grafis tersebut dengan realitas. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan teori sosiologi sastra dan kritik sosial. Teori tersebut dipakai dengan mula-mula mencari kemiripan sejumlah data yang ditemukan dalam novel grafis dengan realitas sosial. Kemiripan ini kemudian dilacak lebih lanjut dengan teori kritik sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yaitu dengan menganalisis dan mendeskripsikan data. Sumber data penelitian ini yaitu Sukab Intel Melayu karya Seno Gumira Ajidarma. Data penelitian ini yaitu kutipan novel grafis yang berkaitan dengan kritik sastra. Dengan langkah demikian, hasil penelitian didapatkan sebagai berikut terdapat kemiripan antara teks novel grafis Sukab Intel Melayu dan realitas sosial, khususnya pada masa Orde Baru. Meski demikian, realitas tersebut tidak selalu sama persis. Artinya, ada beberapa distorsi realitas sebagai bagian dari strategi penulis menyembunyikan fakta. Kedua, kritik sosial pada novel grafis ini tertuju pada negara. Secara khusus, sasaran kritik adalah represi dan korupsi yang dilakukan negara pada masa Orde Baru. Kata kunci: novel grafis, kritik sosial
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Arifin, Moch Zainul. "IDEOLOGI (DAN) ESTETIKA SENO GUMIRA AJIDARMA: SAKSI MATA DALAM RUANG PERJUMPAAN IDEOLOGIS." Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam 15, no. 2 (December 20, 2018): 227–42. http://dx.doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v15i2.3830.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Fadilah, Yuniardi, and Aprinus Salam. "TAWARAN SINGULARITAS DALAM SELAMAT PAGI BAGI SANG PENGANGGUR KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." Aksara 32, no. 1 (July 1, 2020): 1–13. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v32i1.534.1-13.

Full text
Abstract:
Seno Gumira Ajidarma, melalui cerpen “Selamat Pagi bagi Sang Penganggur”, menggunakan posisi tokoh utama untuk menilai kondisi individu-individu lain yang dianggap kehilangan kebebasannya sebagai pribadi. Sebagai pengangguran, tokoh utama—Aku—juga mengalami kesulitan karena dianggap identik dengan identitasnya, namun lebih memiliki kebebasan dibandingkan pekerja lain yang berada dalam sistem struktural tertentu. Melalui cerpen tersebut, tulisan ini mempersoalkan kecenderungan pengarang menggiring diskursus pada konsep singularitas. Sudut pandang tulisan ini menggunakan teori yang dikembangkan oleh Antonio Negri dan Jean Luc-Nancy terkait konsep singularitas dan identitas. Kajian ini menemukan bahwa pengarang memiliki kecenderungan untuk mengkritik bentuk konsep identitas yang menyeragamkan individu-individu sebagai komoditas yang hanya dilihat berdasarkan nilainya semata. Bentuk identitas ini terjadi karena adanya kuasa tatanan global dalam biopower yang berbentuk kapitalisme. Sebagai bentuk alternatif, pengarang menawarkan singularitas yang tergambar dalam bangunan komunitas di dalam cerpen. Komunitas yang terbentuk di dalam cerpen adalah keluarga, sebagai komunitas terkecil yang mampu dibentuk, dan komunitas imajiner dalam dunia tokoh Aku. Dalam komunitas ini, singularitas memberdayakan individu-individu sebagai subjek yang berbeda dan bebas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Izar, Julisah, Muhammad Muslim Nasution, Olivia Virginia, and Neldi Harianto. "The Analysis of Locutionary, Illocutionary, and Perlocutionary of Speech Acts in the Short Story "Rembulan dalam Cappuccino" by Seno Gumira Ajidarma." JETLi: Journal of English Teaching and Linguistics 3, no. 1 (June 30, 2022): 28–35. http://dx.doi.org/10.55616/jetli.v3i1.265.

Full text
Abstract:
The aims of this research are to analyze and to identify the forms of locutionary, illocutionary, and perlocutionary of speech acts in “Rembulan dalam Cappuccino” short story by Seno Gumira Ajidarma. The locutionary, illocutionary, and perlocutionary of speech acts are the scope of Pragmatics where we know, one of the fields of linguistics that studies language along with its context is also called pragmatics. Basically, pragmatics is a scientific study that studies how a language is used in communication. In contrast to linguistics which studies and discusses the structure of language internally, pragmatic studies examine the meanings of external lingual units. The approach used in this research is qualitative approach with a pragmatic study. Then, the research method used in this research is a qualitative descriptive method. The data and data sources used in this study is “Rembulan dalam Cappuccino” short story by Seno Gumira Ajidarma, and other sources such as books, articles, journals, and previous research that related to the locutionary, illocutionary, and perlocutionary of speech acts study. The data collection technique that writer used is library research, with data analysis technique in the form of identifying and classifying data, analyzing and presenting data, and conclusion or verification. The result showed that there were 15 dialogues that contain types of locutionary, illocutionary, and perlocutionary of speech acts from a total of 25 dialogues in that short story. As many as 13 dialogues that containing the type of locutionary, 15 dialogues that containing the types of illocutionary, and 1 dialogue which is a type of perlocutionary of speech acts.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Wahyuni, Dessy. "“DODOLITDODOLITDODOLIBRET” DAN “TIGA PERTAPA”: HIPOGRAM DAN TRANSFORMASI TEKS." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 3, no. 2 (August 28, 2017): 103. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v3i2.569.

Full text
Abstract:
The short story "Dodolitdodolitdodolibret" by Seno Gumira Ajidarma and "Tiga Pertapa" by Leo Tolstoy have similarities. It attracts the attention of the writer to know each short story that is in the form of hypogram and transformation work. So , this paper is aimed at describing the short story that has the function as the background for the birth of the following stories and see how the interacting processes can reveal aspects of parallelism and variant texts. Through the comparison of the two works, it can be seen how these hypogram and transformation run continuously as far as the literature is alive. Then, it can be also seen how far the level of author’s creativity in transforming the work of his inspiration. Through descriptive analysis methods, it can be concluded that the short story "Tiga Pertapa" is the host for the birth of the short story "Dodolitdodolitdodolibret".AbstrakCerpen “Dodolitdodolitdodolibret” karya Seno Gumira Ajidarma dan “Tiga Pertapa” karya Leo Tolstoy memiliki kemiripan. Hal ini menarik perhatian penulis untuk mengetahui masing-masing cerpen yang menjadi karya hipogram dan transformasi. Maka tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran cerpen yang menjadi latar kelahiran cerpen berikutnya dan melihat bagaimana proses saling pengaruh tersebut dapat mengungkap aspek paralelisme dan varian teks. Melalui perbandingan kedua karya tersebut akan terlihat bagaimana hipogram dan transformasi ini berjalan terus menerus sejauh proses sastra itu hidup. Kemudian terlihat pula seberapa jauh tingkat kreativitas pengarang dalam mentransformasi karya yang menjadi inspirasinya. Melalui metode deskriptif analitis dapat disimpulkan bahwa cerpen “Tiga Pertapa” merupakan induk bagi kelahiran cerpen “Dodolitdodolitdodolibret”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Fadilah, Yuniardi. "SEBARAN DAN FORMASI IDEOLOGI PADA CERPEN “SARMAN” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: ANALISIS HEGEMONI GRAMSCI (The Distribution and Formation of Ideology in Seno Gumira Ajidarma’s Short Story “Sarman”: Gramsci’s Analysis of Hegemony)." Sirok Bastra 9, no. 1 (August 30, 2021): 67–80. http://dx.doi.org/10.37671/sb.v9i1.250.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan sebaran dan formasi ideologi yang ada dalam cerpen “Sarman” karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen “Sarman” ditulis pada tahun 1986. Permasalahan ini coba dibahas karena tokoh-tokoh dalam cerpen, khususnya tokoh Sarman sebagai tokoh sentral, dengan segala interaksi dan tindak-tuturnya, merepresentasikan ideologi-ideologi tertentu. Analisis formasi ideologi yang dilakukan berdasar pada teori hegemoni Antonio Gramsci. Teori ini memungkinkan analisis tentang praktik hegemonik maupun resistensi yang ada di dalam cerpen sehingga dapat dilihat keberadaan ideologi-ideologi yang saling berinteraksi. Lalu, sebagai sebuah situs hegemoni, karya sastra dipandang sebagai dunia gagasan atau ideologi yang berpengaruh. Oleh karena itu, penelitian ini mengidentifikasi sebaran ideologi dalam cerpen dan menemukan lima ideologi, yaitu anarkisme, anti-materialisme, individualisme, materialisme, dan kapitalisme. Formasi ideologi yang ditemukan dalam cerpen terbentuk dalam tiga hubungan: hubungan kontradiktif, hubungan korelatif, dan hubungan subordinatif. Berdasarkan temuan formasi ideologi dalam cerpen, kemudian, tampak kecenderungan pengarang dalam mengkritik ideologi yang satu dengan lainnya. This study seeks to identify and describe the distribution and formation of ideology in the short story "Sarman" by Seno Gumira Ajidarma. This short story was written in 1986. This study try to discuss this problem because the characters in the short stories, with all their interactions and speech acts, represent certain ideologies. The analysis of the formation of ideology is based on Antonio Grasmsci’s theory of hegemony. This theory allows an analysis of the hegemonic practice and resistance that exists in the short story so that it can be seen the existence of interacting ideologies. Then, as a hegemonic site, literature is seen as a world of influential ideas or ideologies. Therefore, this research then identifies the distribution of ideology in short stories and finds five ideologies: anarchism, anti-materialism, individualism, materialism, and capitalism. Formation of ideology in short stories exists in three relationships: contradictory relationships, correlative relationships, and subordinative relationships. Based on the findings of the formation of ideology in the short story, then, it appears that the author's tendency to criticize some ideology.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Wirasty, Rini. "MAKNA SIMBOL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BIOLA TAK BERDAWAI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." BAHASTRA 36, no. 1 (October 31, 2016): 107. http://dx.doi.org/10.26555/bahastra.v36i1.5062.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Bodden, Michael H. "Seno Gumira Ajidarma and Fictional Resistance to an Authoritarian State in 1990s Indonesia." Indonesia 68 (October 1999): 153. http://dx.doi.org/10.2307/3351298.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Turmudzi, Muhammad Imam. "KAJIAN PSIKOANALISIS CERPEN “AKU KESEPIAN SAYANG. DATANGLAH, MENJELANG KEMATIAN” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." ALAYASASTRA 14, no. 1 (November 16, 2018): 15. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v14i1.158.

Full text
Abstract:
Cerpen Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian karya Seno Gumira Ajidarma adalah cerpen bergaya absurd yang ditulis pada tahun 2002. Cerpen ini sangat populer di kalangan cerpenis atau pembacanya. Cerpen ini banyak mengungkap permasalahan hidup berupa kondisi kejiwaan tokoh serta kegelisahan yang selalu mengiringi tokoh tersebut. Perjalanan tokoh yang ditampilkan dalam cerpen ini memiliki karakter yang sangat kuat dengan kondisi psikologis tertentu. Kondisi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Struktur kepribadian yang tergambar dalam prilaku tokoh utama tersebut sangat cocok apabila dikaji menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud. Permasalahan yang muncul adalah, bagaimanakah sruktur kepribadian tokoh utama dalam cerpen tersebut, serta faktor apa yang mempengaruhi kejiwaannya? Hasil dari analisis menunjukan bahwa ditemukannya struktur kepribadian berupa id, ego dan superego dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejiwaan manusia yang terdiri dari dua hal, yaitu: faktor personal yang terdiri dari, faktor biologis dan faktor sosiopsikologis yang kemudian dibagi lagi yakni. Komponen afektif digolongkan menjadi faktor sosiogenesis yang tergolong dalam faktor ingin tahu, motif cinta, motif akan nilai dambaan dan maknakehidupan dan faktor, emosi, kognitif, dan konotatif. Sedangkan faktor situasional ditemukan faktor ekologi, suasana perilaku, stimulasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

ANGGREINI, HENY. "FORMASI DAN NEGOSIASI IDEOLOGI: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI DALAM CERPEN “SARMAN” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA." TOTOBUANG 7, no. 1 (September 20, 2019): 157. http://dx.doi.org/10.26499/ttbng.v7i1.139.

Full text
Abstract:
The community has the right to obtain his will - his view of life, but the situation cannot be obtained because the community is trapped by the great ideologies that are in power (dominating). Therefore, the author as a recorder - intellectuals who contested his ideology through literary works. Literary works as a unifying tool of social forces and the struggle of subordinate groups to fight political actions that offer certain ideologies. Thus, the purpose of this research is to explain the ideologies that live in society, including the dominant ideologies, which are related to the mindset and patterns of people’s behavior in literary works. This study uses a qualitative descriptive method that focuses on content analysis using the Gramsci hegemony theory. The results of this study are that Sarman figures are not counter-hegemonic over the ideology of capitalism, but through Sarman, Seno tries to negotiate that the ideology of capitalism becomes a socialist and humanist capitalist ideology, namely capitalists who view humans as dignified beings and social beings, entitled to rights which should be obtained. The relationship between the characters of Sarman and Seno, were clearly described by the author Gumira Ajidarma, the author contests ideologies to the readers and wants to negotiate his ideologies. However, like Sarman, Seno is still trapped in the dominant group (rulers) whose ideology is capitalism. Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh kehendaknya—pandangan hidupnya, namun situasi tersebut tidak dapat diperoleh karena masyarakat terperangkap oleh ideologi-ideologi besar yang berkuasa (mendominasi). Oleh karena itu, pengarang sebagai perekam—kaum intelektual yang mengkontestasikan ideologinya melalui karya sastra. Karya sastra sebagai alat pemersatu kekuatan-kekuatan sosial dan pertarungan kelompok subordinat untuk melakukan perlawanan terhadap tindakan politik yang menawarkan ideologi-ideologi tertentu. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah terjelaskannya ideologi-ideologi yang hidup di masyarakat, termasuk ideologi dominan, yang berkaitan dengan pola pikir dan pola perilaku masyarakat dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfokus pada analisis isi dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci. Hasil penelitian ini adalah tokoh Sarman bukan counter-hegemonik atas ideologi kapitalisme, tetapi melalui Sarman, Seno mencoba untuk menegosiasikan agar ideologi kapitalisme menjadi ideologi kapitalisme yang sosialis dan humanis, yaitu kapitalis yang memandang manusia sebagai makhluk bermartabat dan makhluk sosial, berhak mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh. Keterkaitan tokoh Sarman dengan Seno Gumira Ajidarma sebagai pengarang, sangat jelas terlihat bahwa pengarang mengkontestasikan ideologi-ideologi kepada pembaca dan ingin menegosiasikan ideologi-ideologinya. Namun, seperti Sarman, Seno masih terjebak dalam kelompok dominan (penguasa) yang berideologi kapitalisme.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Wiyatmi, Wiyatmi, Afendi Widayat, and Andrian Eka Saputra. "REVITALIZATION OF DRUPADI’S FEMINISM IN THE NOVEL OF DRUPADI PEREMPUAN POLIANDRIS BY SENA GUMIRA AJIDARMA." Humanus 18, no. 2 (December 10, 2019): 181. http://dx.doi.org/10.24036/humanus.v18i2.103577.

Full text
Abstract:
Drupadi is one of the female characters who have important roles and positions in the epic Mahabharata or wayang purwa in Java. In the Indian version Drupadi married five Pandavas. However, in the Javanese version she was only married to Yudhisthira. This paper discuss Drupadi Perempuan Poliandris novel as one of the works which is the reception and transformation of Mahabharata version of India and Java, as a form of reception and transformation of Mahabharata version of India and Java, its existence is considered as a form of revitalization of the classic literary works, especially the character Drupadi using the perspective of feminist literary criticism. The results show that the Drupadi character depicted in the novel tends to return the identity of Drupadi in the Mahabharata of India as the wife of Pandawas after they won the competition held by King Drupada. This is in contrast to Drupadi in the Javanese wayang story depicting Drupadi as the wife Yudhisthira as the oldest Pandawa. In this novel Drupadi figure is also described as a woman who not only has perfect beauty, but also very critical of her destiny that must be lived.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography