Academic literature on the topic 'Akil baliğ'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Akil baliğ.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Akil baliğ"

1

Arimbawa, I. Made Dwi Saputra, I. Made Saryana, and Putu Agus Bratayadnya. "DI BALIK KETERBATASAN PARA PENYANDANG DISABILITAS BALI DALAM FOTOGRAFI ESSAY." Retina Jurnal Fotografi 2, no. 1 (2022): 11–22. http://dx.doi.org/10.59997/rjf.v2i1.1223.

Full text
Abstract:
Di Bali sendiri sudah terdapat Yayasan khusus untuk orang orang dengan keterbatasan fisik atau penyandang disabilitas. Salah satunya adalah Yayasan Bunga Bali yang merawat penyandang disabilitas seperti tuna daksa, tuna rungu, dan tuna wicara. Disabilitas yang sudah sembuh dan mempunyai keluarga dapat kembali pulang ke rumahnya. Dengan sembuhnya kondisi mental maupun fisik dapat membuat mereka memiliki sebuah kelebihan. Sebab mereka tidak bisa terus menerus bertumpu pada keluarga mereka yang entah kapan bisa menemani dan merawat mereka. Ada beberapa penyandang disabilitas yang sudah keluar dari Yayasan dan mencari pekerjaannya dengan mandiri, ini merupakan hal yang positif dan dapatt digunakan sebagai contoh untuk para penyandang disabilitas lainnya agar bisa menjadi seperti mereka. Dari permasalahan tersebut memberikan inspirasi penulis sebagai ide dalam pembuatan karya foto yang dituangkan kedalam fotografi essay dengan teknik kolase dan foto hitam putih. Tujuan dari penelitian terfokus pada bagaimana penyandang disabilitas aktif dapat memeberikan semangat dan motivasi bagi disabilitas lainnya. Metode pelaksanaan yang digunakan bersumber dari data yang didapat dari wawancara, obervasi, dan analisis data. Hasil dari penelitan ini adalah 8 karya foto essay mengenai disabilias akif dari beberapa kabupaten yang ada di Bali. Karya foto yang telah dibuat diharapkan bisa memberikan gambaran kepada disabilitas lainnya serta masyrakat tentang bagaimana para disabilitas dengan keterbatasan yang mereka miliki bisa hidup mandiri dari usaha dan hasil kerja kerasnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nisa', Khaerun. "Parunrungi Baju and Attarasa’s Tradition on Akil Balig Process of Konjo Community in Eastern Bulukumba." Al-Qalam 25, no. 2 (2019): 421. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v25i2.737.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the process of implementation the <em>parunrungi baju </em>and <em>attarasa’s </em>tradition in the Konjo community adult process, how is the existance of the <em>parunrungi baju </em>and <em>attarasa’s </em>tradition in the modern area, and how is the islamic perspective on the procession of tradition. The type of this research is qualitative descriptive research. Data sources are primary and secondary data. Researcher as a key instrument. Data collection methods are observation, deep interview and documentation. <em>Parunrungi baju </em>and <em>attrarasa’s </em>tradition is a traditional ceremony held by Konjo community in eastern Bulukumba, when a child enters adulthood. The traditional still exists carried out by the community of Konjo until now, as a way to appreciate the ancestrals heritage. According to the islamic perpective on the procession of the traditional ceremonies, such as the presentation of offerings and flattening of teeth <em>(attarasa)</em> is considered contradictory to the existing rules in islam.<br /><p align="center"> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Febriyanti, Novi, Fikri Amiruddin Ihsani, and Much Syarifudin Hamdani. "Implikasi Akal dan Relevansinya dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Islam." PAKAR Pendidikan 19, no. 1 (2021): 86–96. http://dx.doi.org/10.24036/pakar.v19i1.205.

Full text
Abstract:
Akal merupakan suatu potensi rohani yang terdapat dalam diri manusia. Akal memiliki banyak daya di antaranya daya berpikir, daya berkreasi, daya imajinasi, dan daya fantasi. Akal dan implikasinya dalam mencapai tujuan pendidikan Islam ini sangat penting dan menarik untuk dikaji dan diteliti lebih mendalam. Dengan memaksimalkan potensi akal diharapkan dapat membentuk manusia yang sempurna (insan kamil) sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan konteks ini, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan bagaimana implikasi akal dan relevansinya dalam mencapai tujuan pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Untuk dapat mengkaji fenomena ini dengan detail maka peneliti menggunakan studi kepustakaan yang menyinggung urgensi akal dan relevansinya dalam tujuan pendidikan Islam. Untuk dapat memahami keterkaitan akal dan pendidikan Islam dengan baik, peneliti juga mengkaji dokumen-dokumen yang selaras dengan tema yang dikaji. Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan oleh peneliti tersebut diperoleh hasil bahwa akal merupakan alat utama bagi manusia untuk memahami, berpikir, dan merenungi segala hal guna mendapat pemahaman maupun pengetahuan-pengetahuan mengenai sesuatu. Untuk mewujudkan manusia yang sempurna (insan kamil) sebagai tujuan pendidikan Islam, seseorang harus mendayagunakan akal secara maksimal, dengan selalu mengambil hikmah di balik segala sesuatu, mengingat manusia tidak mampu diberikan pelajaran tanpa ia mendayagunakan akalnya secara optimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Putra, I. Made Daypri Yanta, and Moch Nur Efendi. "Pengolahan Meat Analogue Sate Babi Halal." Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis 3, no. 3 (2024): 488–95. http://dx.doi.org/10.22334/paris.v3i3.747.

Full text
Abstract:
Tujuan dilakukan penelitian pengolahan Meat Analogue sate babi halal ini guna mengetahui potensi pengolahan Meat Analogue sate babi halal di Bali, tugas akir ini menganalisis dari rasa, aroma, tekstur, dan yang terkair yaitu warna dari Meat Analogue sate babi halal dan juga menganalisis dari minat beli meat analouge sate babi halal. Pendekatan tugas akir yang dilakukan dalam tugas akir ini adalah deskriptif kualitatif serta uji organoleptik. Serta tujuan di lakukakn penelitian Meat Analogue sate babi halal ini agar mengetahui biaya pengolahan yang di butuhkan selama membuat Meat Analogue sate babi halal ini. Berdasarkan hasil panelis pengolahan Meat Analogue yang di hasilkan sudah bisa dikatakan berhasil mengimplementasikan objek daging babi terkhususnya sate babi dari segi rasa tekstur, aroma, warna dan masih mempunyai kelemahan dan keunggulannya tersendiri. Untuk di bali di perkirakan saat ini potensi minat beli di Bali terbilang cukup tinggi dan masyarakat juga belum banyak yang tau mengenai Meat Analogue sate babi halal, sehingga target pasar untuk plant-based food salah satunya sate babi halal ini kemungkinan akan besar peminatnya untuk kedepannya. The purpose of this research on the processing of halal pork satay analogue is to find out the potential for processing halal pork satay analogue in Bali. halal pork satay Meat Analogue. The final assignment approach used in this final assignment research is descriptive, qualitative and organoleptic tests. As well as the purpose of doing research on this halal pork satay Meat Analogue in order to find out the processing costs needed while making this halal pork satay Meat Analogue. Based on the results of the Meat Analogue processing panelists that were produced it can be said that it has succeeded in implementing pork objects, especially pork satay in terms of taste, texture, aroma, color and still has its own advantages and disadvantages. For Bali, it is estimated that currently the potential interest in buying in Bali is quite high and not many people know about the Meat Analogue of halal pork satay, so the target market for plant-based food, one of which is halal pork satay, is likely to be in great demand in the future.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Is, Fadhilah. "WANITA MAYORITAS DI NERAKA, IMPERFEK AKAL DAN AGAMA: Antara Polemik, Solusi Dan Motivasi." Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis 1, no. 1 (2018): 53–80. http://dx.doi.org/10.32505/al-bukhari.v1i1.442.

Full text
Abstract:
Hadis tentang wanita adalah objek yang intens dikomentari oleh para orientalis dan feminis. Mereka mendeskripsikan bahwa Islam mendikotomikan dan menjustifikasi wanita sebagai second public. Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhārī bahwa wanita adalah yang paling banyak menghuni neraka, karena banyak melaknat dan banyak mengingkari pemberian suami, dan kurangnya akal dan lemahnya agama wanita. Lafaz hadis ini baik tekstual ataupun konstektual tidak ada mengandung unsur misoginis, patriakhi, dikotomi, dan merendahkan wanita. Malah sebaliknya, memotivasi wanita untuk semangat menuntut ilmu, beribadah, takarub, bersedekah dan menjaga lisan. Di balik kekurangan wanita, sejatinya itulah kelebihan yang Allah berikan kepada mereka, agar saling melengkapi di antara sepasang manusia, laki-laki dan wanita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Salenda, Kasjim. "Abuse of Islamic Law and Child Marriage in South-Sulawesi Indonesia." Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies 54, no. 1 (2016): 95. http://dx.doi.org/10.14421/ajis.2016.541.95-121.

Full text
Abstract:
This article examines the prevalence of child marriage in South-Sulawesi Indonesia including people’s perceptions and its factors contributing to child marriage and the use religion to justify their actions. They perceive child marriage as the marriage conducted prior to the age of 16 for woman and of 19 for man as stipulated in the Marriage Law No.1 of 1974, as well as the marriage before ‘akil balig’. Various determinants for child marriage are cultural norms or values of ‘siri’ (shame) for family honour; family prestige and kinship; uneducated parents; economic burden for family and inconsistency in legislation. No religious teachings or Islamic Law clearly support the prevalence of child marriage because the purpose of marriage in Islam is to perform a happy and harmonious relationship among the couple. The use of the Prophet Muhammad’s marriage to Aisha in the age of six as the fundamental basis for child marriage is unjustified.[Tulisan ini membahas kasus-kasus pernikahan anak di Sulawesi Selatan, termasuk persepsi masyarakat dan faktor-faktor pendukungnya diantaranya penggunaan dalil agama (Islam) untuk membenarkan tindakan tersebut. Masyarakat memahami pernikahan anak sebagaimana tercantum dalam UU Pernikahan No. 1 Tahun 1974 bahwa pernikahan anak terjadi pada usia dibawah 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan dan atau mereka yang belum akil balig’. Beberapa factor dominan dalam pernikahan anak antara lain; norma adat lokal (‘siri), kehormatan keluarga dan kerabat, orangtua yang kurang terpelajar, beban ekonomi keluarga dan ketidakkonsisten penegakan peraturan. Pada dasarnya tidak ada ajaran Islam atau fiqih yang secara tegas mendukung pernikahan anak karena tujuan dari pernikahan dalam Islam adalah kebahagiaan dan keharmonisan hubungan antar suami istri. Menggunakan rujukan pernikahan Nabi Muhammad dengan Aisyah saat usia enam tahun merupakan perkara yang tidak bisa dibenarkan.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Suatama, Ida Bagus. "MULTIKULTURALISME USADA BALI." Widya Kesehatan 1, no. 1 (2019): 11–17. http://dx.doi.org/10.32795/widyakesehatan.v1i1.277.

Full text
Abstract:
Dua sistem pengobatan yang berkembang di era milenial saat ini adalah sistem Bio Medis kedokteran dan sistem Bio Kultural atau pengobatan tradisional. Usada Bali merupakan sistem pengobatan tradisional Bali yang sampai sekarang masih dilakukan di Bali. Usada Bali merupakan turunan dari Ayurweda. Ayurweda merupakan bagian dari Upaweda, sedangkan Upaweda merupakan bagian dari Weda Smerti. Masuk ke Bali pada abad X pada jaman Pemerintahan Raja Udayana. Sistem Usada Bali dasarnya adalah Empiriko Logis Magis Religius (pengalaman yang masuk akal dan ada unsur magis dan religious). Sistem pengobatan tradisional oleh WHO diakui sebagai Tradisional Medicine / Complementary and Alternative Medicine (TM/CAM). Kedatangan Dokter Wolfgank Von Wack tahun 1937 bertugas di Bali merupakan sebuah petunjuk bahwa Usada Bali kena pengaruh modernism. Secara legal formal sistem pengobatan Usada Bali mulai selangkah demi selangkah terpinggirkan. Dengan adanya regulasi Dasar Hukum legal formal dari Pemerintah tentang Pengobatan Tradisional, Usada Bali mulai mendapat perhatian. Gubernur Bali saat ini telah mempublikasikan dan akan menyediakan media bagi para Balian untuk praktek. Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan Balian dapat bersinergi bila telah melewati standarisasi Fitofarmaka yang berlaku. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Rektor Universitas Hindu Indonesia menyambut dengan baik regulasi ini. Sekarang kesempatan dunia akademik mendapat peran lebih banyak agar Sistem Pengobatan Usada Bali semakin maju. Dalam penelitian ini diajukan tiga masalah yaitu: (1) Bagaimanakah eksistensi Usada Bali? (2) Bagaimanakah Usada Bali dalam multikulturalisme? (3) Dapatkah Usada Bali menunjang kehidupan masyarakat Bali?
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Mannan, Abd, and Atiqullah Atiqullah. "Kontribusi Pemikiran Ibnu Khaldun Terhadap Kontruksi Pendidikan Agama Islam." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 5, no. 2 (2023): 699–715. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v5i2.4775.

Full text
Abstract:
Dalam memandang pendidikan Ibnu Khaldun berdasarkan pada hipotesis sesungguhnya manusia pada dasarnya “tidak tahu” (jahil), dan menjadi “tahu” (alim) melalui belajar. Maknanya, manusia termasuk dalam kelompok hewan, namun Allah telah memberikan suatu keistimewaan akal pikir, yang memungkinkan bagi mereka berperilaku secara teratur serta terencana, yang disebut akal pemilah (al-‘aql al-tamyizi); atau memungkin memahami macam daya pikir dan pendapat, timbal balik pada tata hubungan dengan sesama, yang disebut akal eksperimental (al-‘aql al-tajribi); serta memungkinkan bagi mereka untuk menggambarkan realitas-empiris dan non-empiris, yang disebut akal kritis (al-‘aql an-nadzori). Penelitian ini termasuk dalam jenis library reseach (kajian pustaka) dengan pendekatan kualitatif, dengan metode analisis data Content Analysis (analisis isi). Dari hasil penelitian ini didapat kesimpulan pertama, menurut Ibnu Khaldun tujuan pendidikan setidaknya meliputi tiga aspek, yaitu untuk meningkatkan pemikiran, peningkatan kemasyarakatan, dan aspek pengembangan iman dan takwa. Kedua, materi dalam pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun dapat dibagi kedalam Ilmu-ilmu naqliyah (ilmu agama) dan ilmu-ilmu ‘aqliyah (ilmu umum). Ketiga, beberapa metode yang ditawarkan Ibnu Khaldun dalam proses pembalajaran antara lain metode menghafal, diskusi atau dialog, widyawisata (riẖlah), pentahapan (tadrīj) dan pengulangan (tikrar).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Warami, Hugo, and Putu Chrisma Dewi. "Wacana Apec: Legitimasi Dan Signifikasi Perekonomian Bali (Kajian Wacana Kritis Parawisata)." RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa 1, no. 1 (2017): 168. http://dx.doi.org/10.22225/jr.1.1.22.168-184.

Full text
Abstract:
Wacana APEC dalam kajian ini akan dieskplorasi melalui paradigma kritis untuk melakukan konstruksi refleksif terhadap pengalaman wacana-wacana pariwisata yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat pelaku pariwisata di Bali. Fokus kajian pada wacana APEC ini mencakup (1) legitimasi dan (2) signifikasi konstruksi wacana yang berdampak langsung pada perekonomian Bali melalui perspektif critical discourse analysis (CDA). Perspektif ini memberikan penekanan pada determinasi pariwisata dan ekonomi kreatif, yakni segala sesuatu yang sedang, akan, dan nanti terjadi melalui wacana APEC, dan berdampak langsung pada kekuatan-kekuatan ekonomi. Legitimasi akan membantu membuat objektivasi yang sudah dilembagakan menjadi tersedia secara objektif dan masuk akal secara subjektif. Sedangkan signifikasi merupakan salah satu struktur wacana yang mengacu pada sistem, mengharuskan adanya relasi yang tidak dapat dipisahkan antara sebuah tanda dan realitas yang menjadi rujukannya serta bersifat ikonis. APEC 2013 yang diwacanakan berlangsung di Bali, akan berdampak besar pada pembangunan sektor pariwisata. Setidaknya, signifikasi perubahan dan dinamika yang terjadi di tingkat nasional, regional dan internasional akan dikonstruksi dan didayagunakan secara bersama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang sama pada sesama negara anggota APEC. Untuk analisis CDA, fakta bahasanya diperoleh dari media massa (surat kabar lokal Bali), yakni (1) Bali Post dan (2) Media Bali Promosi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Susiolo, Rachmad K. Dwi. "PILIHAN RASIONAL INDIVIDU MENIKAH PADA USIA DINI DI KABUPATEN TRENGGALEK." Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial 2, no. 2 (2020): 34–46. http://dx.doi.org/10.51747/publicio.v2i2.603.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan lebih mendalam tentang pernikahan dini yang ada di Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus pada pelaku perkawinan dini, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan studi teoritis yang digunakan oleh penulis menggunakan teori rasionalitas James Coleman. Pernikahan dini telah menjadi isu kontroversial hingga saat ini. Di Indonesia, pernikahan sebagian besar disebabkan oleh kesalahan interpretasi ajaran agama, budaya yang dianut, dan kondisi ekonomi yang buruk. Dalam istilah sosial-budaya, interpretasi agama dan budaya yang permisif dengan pernikahan dini cukup berpengaruh. Terutama melalui pemahaman agama yang dikelola oleh para pemimpin agama dan diajarkan kepada umatnya. Dalam fiqh salah satu syarat bagi seseorang untuk menikah adalah akil baliq. Namun kini usia puber Bali dapat ditemukan pada kisaran 9-10 tahun. Akselerasi ini merupakan hasil dari banyak pengaruh yang didapat anak-anak dari berbagai informasi, sehingga anak mengalami akselerasi menjadi pubertas. Dalam banyak kasus, diakui bahwa masalah kemiskinan dan konstruksi sosial yang bias telah menempatkan perempuan sebagai jenis kelamin kedua. Ini adalah realitas objektif yang menumbuhkan pernikahan dini. Ketika orang tua mengalami masalah ekonomi, anak perempuan sering "dikorbankan", diminta berhenti sekolah dan kemudian dikawinkan. Dengan menikahi putri mereka, orang tua berharap bahwa beban dan masalah ekonomi mereka akan diatasi. Pernikahan dini dampaknya akan terasa pada anak perempuan. Perkawinan muda menyebabkan kehamilan dan persalinan dini, yang berhubungan dengan mortalitas tinggi dan kondisi abnormal bagi ibu karena tubuh anak perempuan tidak sepenuhnya matang untuk melahirkan. Perkawinan awal memang terjadi di sejumlah daerah, salah satunya terjadi di kota Trenggalek, oleh karena itu penulis ingin mengungkap lebih dalam tentang pernikahan dini dan judul yang diambil adalah "Pilihan Rasional Individu yang Menikah pada Usia Dini di Kabupaten Trenggalek".
 Kata kunci: Pernikahan Dini, Pilihan Rasional, James Coleman
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography