Academic literature on the topic 'Akurasi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Akurasi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Akurasi"

1

Maulidah, Nurlaelatul, Mawadatul Maulidah, Riki Supriyadi, Hiya Nalatissifa, Sri Diantika, and Ahmad Fauzi. "PREDIKSI KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE RANDOM FOREST, DECISION TREE, DAN GRADIENT BOOSTING." Jurnal Khatulistiwa Informatika 12, no. 1 (2024): 1–6. http://dx.doi.org/10.31294/jki.v12i1.16004.

Full text
Abstract:
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan menjadi suatu kebutuhan pokok bagi kelangsungan mahluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan, namun tidak semua air aman untuk dikonsumsi, sehingga diperlukan adanya identifikasi kualitas air yang aman untuk di konsumsi. Memperkirakan kualitas air telah menjadi salah satu tantangan signifikan yang dihadapi dunia dalam beberapa dekade terakhir. Penelitian ini menyajikan model prediksi kualitas air menggunakan tiga algoritma machine learning Decision Tree, Gradient Boosting dan Random Forest, dimana model machine learning tersebut kemudian dievaluasi secara eksperimental dengan menggunakan data water_potability dari kaggle. Ketiga algoritma ini akan dilakukan perbandingan pada proses klasifikasi data untuk mengetahui metode mana yang paling akurat, dilihat dari tingkat akurasi yang paling tinggi. Hasilnya menunjukan pada penelitian ini Random Forest menjadi model yang memiliki akurasi dengan nilai akurasi yang tinggi dan akurat sebesar 88.33%, dan untuk Decision Tree dengan nilai akurasi 80,83% dan Gradient Boosting memiliki akurasi terendah yaitu 73,33%. Sehingga pada penelitian yang dilakukan Random Forest menjadi algoritma paling akurat dan baik untuk digunakan pada dataset water_potability.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Febrianti, Bella Triana, Dhanurseto Hadiprashada, and Yuliati Yuliati. "Akurasi Pemberitaan di Televisi Lokal Provinsi Bengkulu." JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) 7, no. 3 (2023): 2289. http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v7i3.5324.

Full text
Abstract:
Penelitian ini di latar belakangi oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga informasi mengenai suatu berita banyak disebar luaskan tanpa mementingkan keakurasian informasi dari sebuah berita tersebut. Atas dasar inilah penelitian ini dilakukan, agar mengetahui bagaimana keakurasian pemberitaan yang ada di televisi lokal Provinsi Bengkulu terutama pada berita yang ditayangkan di Program Berita “Laporan Malam” RBTV Bengkulu dan Program Berita “Kabar Metropolis” BETV Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana akurasi pemberitaan yang ada pada Stasiun Televisi Lokal di Provinsi Bengkulu. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif dengan menggunakan model kategori akurasi berita yang di adaptasi dari hasil penelitian Dewan Pers 2004. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa stasiun televisi lokal RBTV dan BETV telah menerapkan unsur akurasi pada pemberitaanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian kualitatif berdasarkan lima kategori akurasi berita yang di kaji, yaitu cek dan ricek, kesalahan penulisan, sumber berita yang relevan, akurasi judul dengan isi, dan akurasi gambar dengan isi. Dari hasil keseluruhan berita yang ditayangkan pada kedua program tersebut sudah akurat, mayoritas berita yang tayang pada Laporan Malam RBTV dan Kabar Metropolis BETV telah memenuhi unsur akurasi berita pada pemberitaannya, meskipun ada beberapa berita yang masih belum akurat karena tidak memenuhi unsur akurasi berita pada pemberitaannya. Diharapkan dalam penelitian ini dapat menjadi kontribusi bagi perkembangan jurnalistik terutama mengenai akurasi pemberitaan yang ada pada stasiun televisi lokal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Majid, Annisa Maulana, and Ismasari Nawangsih. "Implementasi Algoritma Klasifikasi Dengan Teknik Discretization Dan Bagging Untuk Meningkatkan Akurasi Prediksi Penyakit Stroke." Jurnal Informatika Universitas Pamulang 8, no. 2 (2023): 177–82. http://dx.doi.org/10.32493/informatika.v8i2.30550.

Full text
Abstract:
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian namun dapat dikurangi jumlah angka kematiannya apabila terdapat diagnosa sejak secara dini untuk memprediksi penyakit stroke yang akurat. Penelitian yang terkait prediksi penyakit stroke telah dilakukan dengan beberapa metode namun menghasilkan tingkat akurasi yang kurang maksimal pada algoritma klasifikasi, sehingga diperlukan adanya upaya peningkatan akurasi untuk menghasilkan informasi yang akurat dalam menprediksi penyakit stroke. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan implementasi algoritma klasifikasi dengan menerapkan teknik discretization dan Bagging dalam meningkatkan predikasi penyakit stroke. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah algoritma klasifikasi Naïve Bayes dengan menggabungkan teknik discretization dan Bagging memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dengan akurasi sebesar 95.21%, meningkat sebesar 7.36% dari pada hanya menggunakan algoritma tunggal saja. Keywords: Penyakit Stroke, Algoritma Klasifikasi, Discretization, Bagging
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Bayu Samudro, Agusti, Ali Mahmudi, and Nurlaily Vendyansyah. "IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBAT GIGITAN NYAMUK BERBASIS WEB." JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) 8, no. 6 (2024): 12351–59. https://doi.org/10.36040/jati.v8i6.10523.

Full text
Abstract:
Teknologi yang dikenal sebagai sistem pakar menggunakan pengetahuan manusia untuk membantu komputer menyelesaikan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pakar. Dalam bidang kesehatan, terutama untuk penyakit akibat gigitan nyamuk, sistem pakar sangat relevan karena mampu mengidentifikasi penyakit dengan cepat dan akurat. Saat ini, identifikasi penyakit akibat gigitan nyamuk masih dilakukan secara manual. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem yang membantu petugas kesehatan mengidentifikasi penyakit akibat gigitan nyamuk dengan lebih cepat dan akurat menggunakan Framework Laravel. Forward Chaining dan Certainty Factor digunakan untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang muncul. Hasil pengujian menunjukkan tingkat ketelitian yang baik dengan beberapa hasil seperti identifikasi penyakit Demam Berdarah dengan akurasi 90.1%, Chikungunya dengan akurasi 12%, Encephalitis dengan akurasi 36%, dan Malaria dengan akurasi 100%. Studi kasus di Puskesmas Tapanrejo menunjukkan implementasi nyata dari sistem pakar, di mana petugas kesehatan dapat mengakses aplikasi berbasis web untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan penyakit berdasarkan gejala yang muncul
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Al Farikhi, Faiz, and Retno Widodo Dwi Pramono. "Perbandingan algoritma classification and regression tree (cart) dan random forest (rf) untuk klasifikasi penggunaan lahan pada google earth engine." Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi 23, no. 2 (2023): 170–79. http://dx.doi.org/10.21009/spatial.232.09.

Full text
Abstract:
Perubahan penggunaan lahan terus terjadi seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ikutannya. Diperlukan analisis yang cepat dan akurat untuk mendukung tatakelolanya. Salah satu yang dibutuhkan adalah teknik klasifikasi penggunan lahan yang cepat dan efektif salah satunya dapat dilakukan melaluiplatform berbasis cloud Google Earth Engine (GEE) dengan memanfaatkan citra multi-spektral dan melibatkan berbagai algoritma pengolahan. Setidaknya terdapat dua metode klasifikasi menggunakan algoritma pohon keputusan (decision tree algorithm) yaitu: Classification and Regression Tree (CART) dan Random Forest (RF). Perbedaan metode klasifikasi memungkinkan terjadinya perbedaan akurasi dari klasifikasi yang dihasilkan. Belum banyak penelitian yang menjelaskan bagaimana perbedaan tingkat akurasi dan efektifitas kedua metode ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode klasifikasi yang akurat dan efektifdengan membandingakan nilai akurasi kedua metode pada citra Landsat 8 dan Sentinel 2A. Metode RF menunjukkan nilai akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode CART pada citra Landsat 8 dan Sentinel 2A. Proporsi sampel 60:40 merupakan proporsi yang paling optimal dengan nilai akurasi paling tinggi pada masing-masing metode klasifikasi dan citra yang digunakan. Penggunaan citra Landsat 8 dengan proporsi sampel 60:40 menghasilkan nilai akurasi paling tinggi (OA=93,94% dan Kappa=0,927).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Anggraini, Dewita, Agus Susanta, and Ringki Agustinsa. "ANALISIS AKURASI MATERI BUKU KEMENDIKBUD MATEMATIKA SMP KELAS VII PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA." Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS) 5, no. 2 (2021): 253–66. http://dx.doi.org/10.33369/jp2ms.5.2.253-266.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis akurasi materi buku teks Kemendikbud matematika SMP kelas VII kurikulum 2013 revisi 2016 pada pokok bahasan segiempat dan segitiga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif (Descriptive Qualitative Research). Objek dalam penelitian ini adalah buku teks Kemendikbud matematika SMP kelas VII kurikulum 2013 revisi 2016 pada pokok bahasan segiempat dan segitiga. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa lembar analisis akurasi materi. Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis akurasi materi ditinjau dari aspek konten memiliki persentase ketidakakuratan sebesar 12,5% dan persentase akurat sebesar 87,5%. Analisis materi ditinjau dari aspek bahasa memiliki persentase ketidakakuratan sebesar 62,5% dan persentase akurat sebesar 37,5%. Analisis materi ditinjau dari aspek gambar memiliki persentase ketidakakuratan sebesar 62,5% dan persentase akurat sebesar 37,5%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Akbi, Denar Regata, and Arini R. Rosyadi. "Analisis Klasterisasi Malware: Evaluasi Data Training Dalam Proses Klasifikasi Malware." Jurnal ELTIKOM 2, no. 2 (2018): 58–66. http://dx.doi.org/10.31961/eltikom.v2i2.88.

Full text
Abstract:
Data latih merupakan salah satu bagian penting pada proses klasifikasi. Terutama jika data tersebut digunakan untuk membuat sistem pendeteksi malware. Penelitian ini melakukan perbandingan data latih yang dihasilkan dari dua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, data yang digunakan pada kedua penelitian tersebut merupakan data malware android berdasarkan frekuensi system call sejumlah 600 data. Penelitian pertama melakukan klasifikasi dan menghasilkan 4 jenis malware, sedangkan penelitian kedua melakukan klastering dan menghasilkan 8 klaster. Dari kedua penelitian tersebut, peneliti melakukan evaluasi data latih dari masing - masing penelitian untuk mendapatkan hasil data latih yang lebih akurat, dengan menggunakan data uji sejumlah 50, peneliti melakukan evaluasi dan uji coba dengan menggunakan algoritme kNN. Hasil yang didapatkan, penggunaan data latih berdasarkan hasil klastering pada proses klasifikasi lebih direkomendasikan, hasil Error Prediction penelitian pertama: 0,995 sedangkan pada penelitian kedua: 0,998. Hasil Recall dan akurasi menggunakan metode cross validation, penelitian pertama, Recall: 0,665 akurasi: 0,66, penelitian kedua, Recall: 0,893 akurasi: 0,89, sedangkan Hasil Recall dan akurasi menggunakan metode precentage split, penelitian pertama, Recall: 0,657 akurasi: 0,65, penelitian kedua, Recall: 0,798 akurasi: 0,79. Berdasarkan hasil pengujian, proses klastering yang menggunakan data frekuensi system call malware menghasilkan data latih yang lebih akurat dibandingkan dengan data latih yang dihasilkan dengan menggunakan suatu situs penamaan malware.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Faridiansyah, Teuku Iqbal. "PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE STASTIK." TECHSI - Jurnal Teknik Informatika 8, no. 1 (2019): 52–61. https://doi.org/10.29103/techsi.v8i1.116.

Full text
Abstract:
Persoalan untuk memperoleh prediksi yang akurat dari konsumsi listrik telah banyak dibahas oleh banyak karya-karya sebelumnya. Berbagai teknik telah digunakan seperti metode statistik, time-series, metode heuristik dan banyak lagi. Apapun teknik yang digunakan, akurasi prediksi tergantung pada ketersediaan data historis serta seleksi yang tepat dari data. Bahkan data yang lengkap, harus dipilih sehingga akurasi prediksi dapat ditingkatkan. Paper ini mempresentasikan metode prediksi konsumsi listrik dari data konsumsi listrik bangunan komersial yang dipilih. Dua metode prediksi yang berbeda digunakan (yaitu. Moving Average, MA, dan Exponential Smoothing, ES) untuk mengevaluasi akurasi prediksi dengan menggunakan kumpulan data yang direkomendasikan. Hasil menunjukkan bahwa metode Moving Average (MA) lebih akurasi dibandingkan metode Exponential Smoothing (ES) dalam memprediksi konsumsi listrik bangunan dengan nilai error akurasi 0,2 dan 0,8.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Iman, Arief Tarmansyah, Maulana Yusuf Ismail, and Dedi Setiadi. "Tinjauan Akurasi Kode Diagnosis Dan Kode Penyebab luar Pada Kasus Cedera Kepala Yang Disebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Di Rumah Sakit Umum Pusat." Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 4, no. 1 (2021): 24–31. http://dx.doi.org/10.31983/jrmik.v4i1.6792.

Full text
Abstract:
Menurut RISKESDAS 2018, kasus cedera di Provinsi Jawa Barat merupakan yang terbanyak di seluruh Indonesia sebanyak 16.150 kasus dan 5.184 terjadi di jalan raya. Berdasarkan studi pendahuluan, dari 10 dokumen rekam medis cedera kepala tingkat akurasinya adalah 20%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar pada kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Metodologi Penelitian ini kuantitatif deskriptif, populasi 145 dokumen rekam medis kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas tahun 2018, total sampel 106. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Analisis data yang digunakan analisis univariat. Akurasi kode diagnosis sebesar 66,1 % akurat dan 33,9% tidak akurat. Akurasi Kode penyebab luar sebesar 67,9 % akurat dan 32,1 % tidak akurat. Ketidakakuratan kode diagnosis disebabkan pada tiga karakter yaitu sebesar 2,8 %, karakter keempat sebesar 20,7 % dan karakter kelima sebesar 51,9 %. Ketidakakuratan kode penyebab luar yang disebabkan tiga karakter sebesar 30,2 %, karakter keempat 34,0 % dan karakter kelima sebesar 37,7%. Akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar kasus cedera kepala yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas sebagian besar tidak akurat. ketidakakuratan kode diagnosis dan kode penyebab luar sebagian besar disebabkan oleh karakter kelima.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ananta, Ida Bagus Putu Weda, and I. Made Pradana Adiputra. "Analisis Perbandingan Keakuratan Antara Metode Taffler Dan Fulmer Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Kasus Pada Perusahaan Energi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2018 – 2022)." Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika 14, no. 2 (2024): 190–201. http://dx.doi.org/10.23887/jiah.v14i2.78698.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling akurat dalam memprediksi kesulitan keuangan pada perusahaan energi yang terdaftar di BEI serta mengetahui penyebab perbedaan hasil tingkat akurasi antara metode prediksi Taffler dan Fulmer untuk memprediksi kesulitan keuangan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dengan populasi perusahaan sektor energi yang terdaftar di BEI periode 2018 – 2022. Jumlah sampel penelitian ini sejumlah 30 perusahaan, sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan aplikasi SPSS versi 25 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan metode Taffler memiliki tingkat akurasi sebesar 91,33% dengan tingkat error 8,67% dan metode Fulmer memiliki tingkat akurasi sebesar 77,34% dengan tingkat error 22,66%, artinya metode Taffler merupakan metode paling akurat dalam memprediksi kesulitan keuangan. Perbedaan hasil tingkat akurasi disebabkan oleh perbedaan jumlah rasio yang digunakan dan peran rasio dari masing-masing metode.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Akurasi"

1

Kumāratuṅga, Hēmasiri. Siṃhala akura. Ăs. Goḍagē saha Sahōdarayō, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hasbullah, Jousairi. Tangguh dengan statistik: Akurat dalam membaca realita dunia. Nuansa Cendekia, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yamada, Fūtarō. Zushi-ke no akurei: Yamada Fūtarō kisō korekushon. Kadokawa Haruki Jimusho, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mukherjee, Binode Behari. Abanindranath Tagore Avanīndran*atha *Th*akura. National Gallery of Modern Art, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Ahmad, Adang Suwandi. Pengembangan metode prediksi beban energi listrik yang akurat, fleksibel, dan adaptif, yang diimplementasikan dalam piranti lunak berbasis jaringan syaraf tiruan. Institut Teknologi Bandung, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pemukulan Suami Terhadap Istri yang Nusyuz (Telaah Akurasi Putusan Pengadilan Agama di Lampung). LP2M UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

R. A. Yeni Widiawati, Bess Tiesnamurti, Cecep Hidayat, et al. Emisi Gas Rumah Kaca dari Peternakan di Indonesia dengan TIER 2 IPCC. Penerbit BRIN, 2021. http://dx.doi.org/10.55981/brin.461.

Full text
Abstract:
Subsektor peternakan merupakan salah satu kontributor gas rumah kaca (GRK) nasional. Kontribusi GRK dari subsektor ini masih di bawah 2% dari total emisi GRK secara nasional. Kontribusi ini diasumsikan akan terus meningkat sejalan dengan upaya penambahan populasi ternak sebagai efek dari diterapkannya salah satu program pemerintah untuk pemenuhan protein hewani asal ternak. Penghitungan emisi GRK dari peternakan mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Changes (IPCC). Metode Tier 1 telah digunakan untuk menghitung emisi GRK dari peternakan yang dilaporkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalam National Communication dan 1st Biennial update progress yang didaftarkan ke United Nations Development Programme (UNDP). Pada metode Tier 1, nilai faktor emisi yang digunakan adalah faktor acuan IPCC yang umum untuk wilayah Asia. Akurasi penghitungan perlu dilakukan dengan menggunakan informasi dan data lokal sehingga dapat menggambarkan emisi GRK yang sesuai dengan kondisi peternakan di Indonesia. Buku ini berisi tentang proses dan hasil penghitungan emisi GRK dengan menggunakan metode yang lebih akurat, yaitu Tier 2 pada semua jenis ternak di Indonesia. Kami berharap buku ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang bergerak di bidang perubahan iklim.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Akuri. Divehibahai Tarikhah Khidmatkura Qaumi Marukazu, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Maḷa pata akura hā ammā. Ăs. Goḍagē, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ima, chotaishu no jidai: Shinshohin kankyoron (Akurosu ss sensho). Parco, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Akurasi"

1

Sianipar, Bernhard H. "Kebijakan Indonesia tentang Mitigasi Sampah Antariksa." In Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan. Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181360.1.

Full text
Abstract:
UNCOPUOS dan IADC telah membuat kebijakan tentang mitigasi sampah antariksa, dan diharapkan agar negara-negara anggotanya menerapkan kebijakan ini. Indonesia merupakan salah satu negara anggota UNCOPUOS yang telah membuat kebijakan tentang kegiatan keantariksaan. Namun kebijakan ini masih belum cukup untuk mencegah bertambahnya populasi sampah di orbital. Dengan melakukan patok duga pada kebijakan UNCOPUOS dan IADC sebagai bahan pembelajaran, maka kebijakan yang perlu dibuat Indonesia antara lain, ialah: tidak merilis dan/atau penghancuran benda antariksa di orbit LEO atau GEO selama operasi normal, semua komponen sistem antariksa yang berpotensi pecah/meledak harus dirancang secara akurat dan sesuai dengan standar mutu, satelit atau wahana peluncur yang sudah tidak aktif atau diberhentikan pengoperasiannya harus direncanakan untuk dibuang dari orbit bumi, setiap rancang bangun wahana antariksa harus diestimasi dan diminimalkan kemungkinan tabrakan dengan benda-benda di orbit. Di samping itu, agar wahana antariksa dirancang dapat melakukan manuver untuk menghindari tabrakan dengan puing-puing kecil yang dapat menyebabkan wahana antariksa hilang kendali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Ahmad Gamal, Ronni Ardhianto, and Wisnu Jatmiko. "Smartland Surveillance System (SLSS): Aplikasi Sistem Informasi Big Data Perkotaan." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c548.

Full text
Abstract:
Permintaan untuk pemodelan 3D menggunakan light detection and ranging (LiDAR) sebagai sumber utama untuk mengamati, merencanakan, dan mengelola kawasan perkotaan telah meningkat. Penggunaan data LiDAR meningkatkan akurasi pemodelan sehingga dapat digunakan untuk penentuan kebijakan dan perencanaan infrastruktur. Berbagai macam penelitian terhadap data LiDAR telah dilakukan, salah satunya adalah segmentasi bangunan dari data LiDAR indoor maupun outdoor. Untuk kasus outdoor, data LiDAR dapat diperoleh dari dua sudut pandang, yaitu ground view dan aerial view. Penelitian ini membahas aplikasi sistem informasi smartland surveillance system (SLSS) untuk big data perkotaan. Peneliti mengembangkan segmentasi bangunan secara otomatis dengan menggunakan metode deep learning dan menggunakan data LiDAR yang diambil dari pesawat udara tanpa awak. Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa metode yang diusulkan dapat menyegmentasi bangunan, permukaan, dan vegetasi dengan baik dengan rata-rata akurasi yang dihasilkan untuk dataset Kupang dan Depok mencapai 70–80%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Muhammad Aldo Aditiya Nugroho, Jeffry Khosasi, Christoporus Deo Putratama, Saqfi Ahmad Rabbani, Dariel Valdano, and Nanang Cahyadi. "Industrial AI: Textile Defect Detection System." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c534.

Full text
Abstract:
Textile Defect Detection System adalah sistem yang dipasang pada mesin inspeksi—mesin dengan kain yang terus berjalan dan biasanya akan ada operator yang memeriksa cacat pada kain tersebut— guna mendeteksi jenis cacat secara otomatis. Cacat yang dideteksi akan dicatat, dan catatan tersebut dapat digunakan untuk beberapa hal, seperti penentuan grade dari kain atau penentuan masalah pada mesin penenun kain.
 Sistem ini dikembangkan dengan teknologi berbasis computer vision. Proses yang harus dilalui untuk membuat sistem ini adalah instalasi lingkungan penangkap gambar, seperti lampu, kamera, dan encoder. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan dataset kain dengan semua jenis cacat, dan dilakukan anotasi dataset sembari melakukan eksplorasi model yang akan digunakan. Setelah itu, dilakukan training model sampai model mendapat akurasi yang diinginkan. Terakhir, model tersebut di-deploy pada server.
 Textile Defect Detection System cukup efektif dalam membantu mempercepat proses inspeksi karena tidak dibutuhkan waktu istirahat dan tidak memerlukan waktu libur. Ditambah lagi, akurasi dari sistem ini dapat dikembangkan bahkan lebih dari inspeksi yang dilakukan oleh manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Dedy Rahman Wijaya and Riyanarto Sarno. "Studi Kasus Pemanfaatan Electronic Nose dan Kecerdasan Artifisial di Indonesia." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c558.

Full text
Abstract:
Bahan makanan sangat penting bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh serta menjalankan aktifitas sehari-hari. Tentunya, mengonsumsi bahan makanan yang masih dalam kondisi baik adalah faktor utama dalam mewujudkan tubuh yang sehat. Untuk bahan makanan hewani, diperlukan penanganan khusus karena termasuk bahan makanan yang mudah rusak jika tidak ditangani dengan baik. Bahan makanan hewani merupakan media yang ideal untuk pertumbuhan mikroba, khususnya bakteri yang berkembang biak dengan mengurai nutrisi dan menghasilkan gas dari proses dekomposisi. Dengan demikian, sistem pengujian bahan makanan sangat dibutuhkan untuk memastikan bahan makanan memiliki kondisi yang baik dan layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini membahas tentang pengembangan dan potensi electronic nose (e-nose) dan kecerdasan artifisial untuk metode pengujian kualitas bahan makanan sumber protein yang populer di Indonesia, antara lain daging dan produk hasil laut. Rencana pengembangan meliputi perakitan perangkat keras (hardware), akusisi dataset, training model machine learning, integrasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras, serta pengujian. Hasil eksperimen yang telah dilakukan selama ini menunjukkan bahwa e-nose dan kecerdasan artifisial memiliki akurasi tinggi. Pengembangan e-nose dan kecerdasan buatan ini bertujuan mewujudkan sistem pengujian yang cepat, akurat, murah, dan berpotensi untuk diterapkan dalam skala luas di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Eko Wahyono and Badrun Susantyo. "Dari Km 0 (Nol), Ujung Barat Indonesia: Mencari Makna Di Balik Data." In Mencatat untuk Membangun Negeri: Narasi Emik Registrasi Sosial Ekonomi Jilid 2 ­Indonesia Tengah-Barat. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.777.c711.

Full text
Abstract:
Permasalaham mengenai akurasi dan data tunggal untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat menjadi isu klasik sekaligus kontemporer. Kepentingan egosektoral dan politis menjadi hambatan utama untuk menciptakan data tunggal yang bisa dijadikan sebagai rujukan utama untuk perencanaan strategis dan pelaksanaan program yang tepat sasaran. Bahwa regsosek ini merupakan salah satu langkah dalam upaya reformasi sistem perlindungan sosial di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menelisik mekanisme dan proses bisnis Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kabupaten Aceh Besar. Proses pendataan data di lapangan memiliki berbagai tantangan yang tidak mudah, keandalan instrumen, bentang alam yang luas serta pendekatan kepada masyarakat menjadi kendala yang sering di jumpai di lapangan. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan Focus Group Discussion (FGD). Data penelitian di analisis dengan menggunakan pendekatan analisis interaktif antara temuan data penelitian, hasil lapangan, analisis dan kesimpulan. Temuan penelitian ini, pertama; proses bisnis Regsosek bisa dijadikan sebagai rintisan jalan untuk mendapatkan data tunggal yang dapat digunakan untuk melaksanakan kebijakan pada level Kementerian/ Lembaga agar lebih efektif dan efisien. Kedua, penelitian ini menemukan bahwa penambahan instrumen (Quesioner dan platform) di tengah sensus sangat menyulitkan petugas lapangan. Ketiga; data yang dikumpulkan dan diolah oleh Badan Pusat Statistik memiliki akurasi tinggi, data di validasi dari level mikro sampai makro oleh petugas lapangan. Keempat; data Regsosesk ini cukup valid untuk dijadikan sebagai baseline data pembangunan nasional. Kelima ; Berbagai Kementerian/ Lembaga bisa menggunakan data Regsosesk ini untuk kepentingan strategis dan operasional (program). Keenam : perlu apresiasi yang tinggi kepada BPS dan petugas lapang yang telah mencurahkan tenaga dan waktunya untuk data pembangunan nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ayu Purwarianti, Dessi Puji Lestari, and Devin Hoesen. "Kecerdasan Artifisial untuk Pengolahan Ucapan dan Teks Berbahasa Indonesia." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c536.

Full text
Abstract:
Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami atau Natural Language Processing (NLP), baik pada teks maupun suara untuk bahasa Indonesia, sudah mengalami perkembangan yang pesat. Teknologi NLP dapat membantu pelaksanaan berbagai proses dalam sebuah institusi supaya lebih efisien. Dalam kesempatan ini, akan dibahas tiga use case pemanfaatan teknologi NLP di institusi, yaitu regulatory technology, meeting transcription, dan voice biometrics. Regulatory technology adalah sebuah teknologi berbasis NLP yang bertujuan membantu pengecekan peraturan ataupun dokumen perusahaan secara otomatis. Regulatory technology akan membandingkan peraturan atau dokumen perusahaan dengan berbagai peraturan pemerintah terkait yang dikumpulkan secara otomatis dari berbagai situs peraturan pemerintah. Regulatory technology memanfaatkan berbagai teknologi NLP untuk pemrosesan teks, baik pencarian, ekstraksi, maupun klasifikasi teks. Saat ini, produk regulatory technology versi 1 sudah dipasang di salah satu bank di Indonesia dan sedang dikustomisasi untuk pemanfaatan di salah satu badan legislatif di indonesia. Meeting transcription adalah teknologi berbasis pemrosesan suara yang bertujuan mengubah suara hasil rekaman rapat ke dalam teks transkripsinya. Hasil transkripsi rekaman suara rapat mencakup informasi teks yang diucapkan oleh setiap peserta rapat dan ID peserta rapat tersebut. Meeting transcription menggunakan teknologi automatic speech recognition (ASR) untuk mengubah suara menjadi teks; teknologi Speech Diarization untuk membedakan suara peserta rapat, ekstraksi kata kunci, dan pencarian catatan rapat maupun segmen percakapan. Dalam pengujian untuk 8 dataset, teknologi ASR bahasa Indonesia yang dikembangkan memiliki nilai akurasi yang lebih tinggi dibandingkan Google ASR Bahasa Indonesia. Teknologi meeting transcription ini sudah dipasang di lembaga pemerintah, BUMN, dan lembaga legislatif di Indonesia. Voice Biometrics merupakan salah satu alternatif teknologi autentikasi identitas dengan berdasar pada suara. Voice Biometrics dapat digunakan secara online melalui VoIP maupun telepon, juga secara offline atau tatap muka langsung. Saat ini, akurasi voice biometrics dengan suara bersih mencapai 99%, sedangkan dengan suara yang memiliki noise mencapai 92%. Saat ini, produk voice biometrics sudah dipasang di salah satu bank di Indonesia untuk layanan customer service melalui telepon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Muhammad Ghifary, Andhika Rachman, and Indra Utoyo. "BRIBRAIN: Menuju Perbankan Masa Depan dengan Kecerdasan Artifisial." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c533.

Full text
Abstract:
Teknologi Kecerdasan Artifisial/Artificial Intelligence (AI) saat ini semakin berkembang dan banyak diadopsi di berbagai industri, termasuk industri finansial dan perbankan. AI dipadukan dengan big data mampu memberikan kemampuan prediktif pada mesin atau komputer dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk mengamplifikasi kemampuan kognitif manusia ataupun untuk mengotomasi berbagai proses. Adopsi AI yang tepat pada domain bisnis tertentu akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan menurunkan biaya operasional. Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengembangkan AI central hub bernama BRIBRAIN yang berfokus pada empat domain utama, yaitu 1) customer engagement, 2) credit underwriting, 3) anti-fraud and risk analytics, dan 4) smart services and operations. Kapabilitas berbasis AI tersebut menjadi tulang punggung BRI agar menjadi perbankan “AI-first” yang siap bersaing dalam era industri 4.0.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Suryadiputra Liawatimena, Edi Abdurahman, Agung Trisetyarso, and Antoni Wibowo. "Deteksi Objek dan Pengukuran Panjang serta Berat Ikan Menggunakan YOLOv3-ResNet18." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c554.

Full text
Abstract:
Upaya menjaga kelestarian usaha perikanan tangkap terutama yang menghasilkan devisa, yaitu ikan tuna, tongkol dan cakalang, perlu dilakukan untuk menghindari kondisi overfishing yang akan berakibat pada kepunahan. Kontribusi penelitian dan novelti yang dicapai adalah percepatan pada proses yang terdapat pada algoritma Maxpool. Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat mengenali empat jenis ikan dalam penelitian, yaitu cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Euthynnus affinis), lemadang (Coryphaena hippurus), dan cumi-cumi (Loligo chinensis), serta mendeteksi panjang ikan dan bobotnya dengan menggunakan kamera yang sebelumnya diukur dan ditimbang secara manual dengan latar belakang berbeda-beda dan jarak yang statis. Penelitian juga melakukan modifikasi maxpool layer sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Model yang dilatih dapat melakukan pendeteksian obyek dengan tingkat akurasi 89,55%. Penelitian menghasilkan eror estimasi panjang sebesar 2,59% dan berat sebesar 15,67%, serta percepatan maxpool 221,01 ms (27,99%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Djoko Puguh Wibowo and Yudha Rapael. "Regsosek: Isu Tantangan Meretas Angka di Bentang Alam Manokwari." In Mencatat untuk Membangun Negeri: Narasi Emik Registrasi Sosial Ekonomi Jilid 1 Indonesia Tengah-Timur. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.775.c700.

Full text
Abstract:
Registrasi Sosial Ekonomi tahun 2022 (Regsosek 2022) adalah salah satu upaya pemerintah untuk mendapatkan data konkrit di tingkat rumah tangga sebagai basis pengentasan kemiskinan ekstrem. Tantangan dalam kegiatan adalah konfigurasi geografi dan sosial ekonomi masyarakat yang beragam. Kabupaten Manokwari di Provinsi Papua adalah wilayah dengan bentang alam sulit baik dari sisi keterjangkauan wilayah maupun karakrakter masyarakat yang majemuk dan terpencar. Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan Regsosek 2022 di Kabupaten Manokwari, satu kunci keberhasilan ditentukan oleh kemampuan tenaga Petugas Pencatat Lapang (PPl) atau enumerator yang tersebar di seluruh wilayah pendataan. Tugas seorang PPL tidak hanya terbatas menguasi dan memahami pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner, tetapi juga dituntut mampu “menguras” data dari seorang responden secara akurat, cepat dan tidak menimbulkan persepsi yang berlebihan melalui strategi komunikasi yang tepat, serta dapat mengatasi hambatan sosial di masyarakat, dan lingkungan geografi wilayah kerjanya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Staroń, Ireneusz. "„Przepaść nas nie przecina. Przepaść nas otacza”." In Kwartalnik Nowy Napis #20. Instytut Literatury, 2023. http://dx.doi.org/10.55159/nn.25.

Full text
Abstract:
Czy pomyłka zecerska może zrodzić wiersz? Owszem, tak było w przypadku Akrobaty Wisławy Szymborskiej, który ukazał się pierwotnie na łamach „Życia Literackiego” w 1965 roku (nr 33), następnie zaś wszedł do tomu Sto pociech (1967). I choć błąd korektorski nie pojawił się w utworze samej autorki, to stał się istotną inspiracją do myślenia w kategoriach symploki nie tyle jako tropu, ile pewnej filozofii mimesis biorącej swój początek z pism Platona. Jednak zanim przejdziemy do szczegółowego wyjaśnienia tej kwestii, wypada zacytować słowa samej Szymborskiej. Tak o genezie Akrobaty mówiła jego twórczyni:
 Pomysł wziął się stąd, że czytałam akurat jakiś tomik wierszy, gdzie wskutek błędu korektorskiego spójnik został umieszczony dwukrotnie, raz na końcu, raz na początku następnego wiersza. Zauważyłam, że to powtórzenie daje efekt jak gdyby huśtania. I wtedy przyszło mi na myśl, żeby napisać wiersz o wysiłku i zarazem lekkości ewolucji akrobatycznych i że właśnie owo balansowanie spójników będzie niejako odpowiednikiem huśtania na trapezie.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Akurasi"

1

Beddage, BCD, MUA Ijas, WATN Wijayalath, AVP Vijitha, and HMR Premasiri. "GPR mapping as a method for placer mineral exploration: A case study in Akurala, Sri Lanka." In International Symposium on Earth Resources Management & Environment. Department of Earth Resources Engineering, University of Moratuwa, Sri Lanka, 2022. http://dx.doi.org/10.31705/iserme.2022.8.

Full text
Abstract:
Placer mineral exploration includes mapping underlying strata extensively. There are numerous exploration techniques, including electric and gamma logging, shallow vertical drill holes, exploratory trenches, and pits. Due to limitations of these conventional methods, geophysical methods such as Ground Penetrating Radar (GPR), are widely being used. The purpose of this study is to map placer deposits using GPR as an exploratory approach. GPR is a modern, rapid, no-contact, high-resolution technique which transmit, reflect and receipt of high frequency electromagnetic (radar) wave. This study was carried out at Akurala, Galle, Southern Sri Lanka using 300MHz antenna. Based on the GPR data, sand layers were identified in clay beds, of an old riverbed, and the sand layer is deposited as a fluvial deposit, which are the sediments deposited by paleo river channel. Average thickness of the sand bed could be interpreted as 0.94m, extending perpendicular to shoreline, and situated at approximately 1.25m depth below surface level. GPR data profile indicate that the sand layer may enrich with valuable minerals and heavy minerals, and it was validated using thin sections prepared from test pit sampling.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

"Analysis of root-zone soil moisture control on evapotranspiration in two agriculture fields in Australia." In 20th International Congress on Modelling and Simulation (MODSIM2013). Modelling and Simulation Society of Australia and New Zealand (MSSANZ), Inc., 2013. http://dx.doi.org/10.36334/modsim.2013.l19.akuraju.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yundari, Yundari, Riswi Maulidya Syahfutri, Nur’ainul Miftahul Huda, Sasqia Aklysta Antaristi, and Ryan Jonathan. "Pemodelan Autoregresif dengan Error Berkorelasi Waktu untuk Data Covid-19 Kasus Pasien Terkonfirmasi di Kalimantan Barat." In Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : kampus merdeka meningkatkan kecerdasan sumberdaya manusia melalui interdispliner ilmu pengetahuan dan teknologi : Pontianak, 24 Agustus 2021. Untan Press, 2021. http://dx.doi.org/10.26418/pipt.2021.37.

Full text
Abstract:
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus ini menjadi pandemi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang cukup rentan terhadap pertambahan kasus pasien terkonfirmasi virus Covid-19 ini. Hal ini disebabkan Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negeri tetangga dan tingkat mobilitas yang tinggi dalam bidang pariwisata. Pemerintah perlu melakukan kebijakan yang tepat dan sesuai untuk menekan bertambahnya kasus pasien terkonfirmasi ini. Salah satu caranya adalah melakukan simulasi model probabilistik berdasarkan data covid-19 per hari di Kalimantan Barat. Model yang digunakan adalah model runtun waktu autoregresif dengan error berkorelasi waktu. Pemodelan ini bertujuan untuk mengestimasi data pada waktu yang akan datang berdasarkan waktu sebelumnya sebagai informasi yang penting. Selain itu adanya unsur korelasi waktu pada error model juga dapat menjadi faktor penentu suatu model menghasilkan estimasi yang akurat. Asumsi error berkorelasi waktu untuk α = 0.1 pada model runtun waktu menghasilkan error model yang cukup dekat dengan data aslinya dibandingkan dengan model runtun waktu yang mengabaikan asumsi errornya. Nilai RMSE yang diperoleh adalah 1.4, cukup kecil untuk ukuran error pemodelan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!