To see the other types of publications on this topic, follow the link: Analisi pushover.

Journal articles on the topic 'Analisi pushover'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Analisi pushover.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Cho, Morris, Hendy Wijaya, and Amelia Yuwono. "Analisis Kapasitas Lateral Pada Fondasi Tiang Tunggal Dan Tiang Kelompok Pada Tanah Pasir." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 3, no. 4 (November 1, 2020): 1105. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v3i4.8423.

Full text
Abstract:
Fondasi ialah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh fondasi dan beratnya sendiri kedalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Pada jurnal ini, dilakukan analisa kapasitas lateral tiang tunggal dan tiang kelompok pada tanah pasir. Untuk dapat menganalisis tiang pancang tunggal dan tiang kelompok pada tanah pasir dalam kondisi elastic dapat dilakukan dengan metode analisis statik non linier atau analisis pushover. Analisis pushover adalah prosedur analisis untuk mengetahui keruntuhan suatu bangunan dengan memberikan suatu pola beban statik tertentu dalam arah lateral yang besarnya akan ditingkatkan secara bertahap sampai struktur tersebut mencapai target displacement tertentu atau mencapai pola keruntuhan tertentu. Dari hasil analisis pushover terhadap suatu tiang dihasilkan kurva yang menghubungkan antara base shear dan roof displacement atau disebut kurva kapasitas. Dari kurva kapasitas tersebut dapat dilihat perilaku suatu tiang dari kondisi elastis sampai plastis hingga mengalami kegagalan. Dengan adanya kurva kapasitas yang diperoleh, kita dapat melihat tingkat kinerja suatu tiang berdasarkan metode spektrum kapasitas berdasarkan peraturan ATC-40 dan Pushover Analysis of Underground Structures. The foundation is part of an engineering system that forwards the burden supported by the foundation and its own weight into the soil and rocks beneath. In this journal, an analysis of the lateral capacity of single piles and group piles is carried out on sandy soil. To be able to analyze a single pile and group piles on sandy soil in elastic conditions can be done by non-linear static analysis or pushover analysis. Pushover analysis is an analysis procedure to determine the collapse of a building by providing a certain static load pattern in the lateral direction whose magnitude will be increased gradually until the structure reaches a certain displacement target or reaches a certain collapse pattern. From the results of pushover analysis on a pile, a curve that connects the base shear and roof displacement is called a capacity curve. From the capacity curve, it can be seen the behavior of a pile from elastic to plastic conditions to failure. With the obtained capacity curve, we can see the level of performance of a pile based on the capacity spectrum method based on ATC-40 regulations and Pushover Analysis of Underground Structures.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

S, Edwardus Emmanuel, Giovanni Pranata, and Amelia Yuwono. "ANALISIS PUSHOVER TERHADAP FONDASI TOWER SUTET." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 3 (October 30, 2019): 163. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i3.5820.

Full text
Abstract:
Sebagai pemasok listrik utama, PT PLN(Perusahaan Listrik Negara) terus mengembangkan jaringan transmisi sebagai bentuk pengembangan sistem kelistrikan di Indonesia. Dengan adanya kebutuhan listrik tersebut, Pemerintah memberikan pasokan listrik kepada masyarakat yang berupa sistem sumber listrik menggunakan konstruksi tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Untuk membangun sebuah konstuksi seperti tower SUTET diperlukannya fondasi yang kuat untuk memikul beban dari Suatu bangunan. Dengan melakukan Analisa statis non-linear (pushover analysis) digunakan untuk mengetahui perilaku tiang pondasi akibat gempa besar dan merupakan salah satu performance based design dengan konsep memberikan suatu pola beban lateral statik terhadap tiang fondasi secara bertahap sampai memenuhi target perpindahan lateral yang direncanakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Aulia, Diana Fika, Ignatius Sudarsono, and Fauzia Mulyawati. "Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Pemodelan Struktur (3D) Berdasarkan Analisis Statik Beban Dorong (Pushover Analysis)." CIVED 9, no. 3 (November 4, 2022): 248. http://dx.doi.org/10.24036/cived.v9i3.119964.

Full text
Abstract:
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat Dengan Pemodelan Struktur (3D) Berdasarkan Analisis Beban Dorong (Pushover Analysis)”. Analisis pushover adalah prosedur statis yang menggunakan teknik nonlinier yang disederhanakan untuk memperkirakan deformasi struktural seismic atau gempa bumi, kemudian analisis pushover mensimulasikan fenomena ini dengan menerapkan beban sampai pelelehan (sendi plastis) pertama dalam struktur ditemukan dan kemudian merevisi model untuk memasukkan perubahan struktur yang disebabkan oleh sendi plastis. Analisis ini berupa kurava kapasitas yang dapat melihat titik kinerja gedung saat menerima gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja struktur Gedung Hotel Jatiwangi, Majalengka, berdasarkan analisis beban dorong (Pushover Analysis)” dengan menggunakan SAP 2000 versi 2021. Hasil analisis pushover bahwa titik kinerja untuk pembebanan gempa arah-X adalah 0,131 meter dan diperoleh gaya geser sebesar 3321,385 ton, kemudian untuk arah-Y diperoleh titik kinerja sebesar 0,121 meter dan gaya geser di peroleh 2851031 ton, Sedangkan nilai drift ratio berdasarkan ATC-40 untuk arah-X 0,00483% dan untuk arah-Y sebesar 0,00446%. Maka dapat disimpulkan titik kinerja struktur bangunan ini sudah tercapai dan masuk kategori Immediate Occupancy (IO).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Herdiansah, Yudi, and Prima Sukma Yuana. "Studi Komparasi Analisis Inelastis Dinamik Riwayat Waktu dan Statik Pushover Terhadap Kinerja Struktur." Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik 11, no. 2 (October 31, 2012): 1–11. http://dx.doi.org/10.26874/jt.vol11no2.185.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi gempa aktif karena sebagian besar wilayahnya merupakan letak pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu, perencanaan bangunan di Indonesia harus dibuat sedemikian rupa sehingga struktur tahan terhadap gempa. Tren terbaru perencanaan bangunan tahan gempa adalah perencanaan berbasis kinerja. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamik riwayat waktu yang kemudian dibandingkan dengan analisis statik pushover. Analisis dinamik riwayat waktu menggunakan empat percepatan gempa yaitu Gempa El-Centro, Northridge, Kobe, dan Chi-chi yang kemudian respon spektrumnya disesuaikan dengan respon spektrum SNI 03-1726-2003. Parameter yang dihasilkan dari analisis ini adalah perpindahan maksimum. Hasil analisis menunjukkan besarnya perpindahan maksimum yang dihasilkan oleh analisis time history secara umum tidak melebihi target perpindahan dari analisis pushover, hanya ada penyimpangan pada struktur SRPMM dengan percepatan Gempa Northridge dimana perpindahan yang dihasilkan melebihi target perpindahan maksimum dari analisis pushover. Level kinerja struktur yang dihasilkan keduanya berada diantara IO-LS. Sesuai dengan level kineri» vang dihasilkan, analisis statik pushover cukup rasional dan dapat diandalka” tuk evaluasi perilaku seismik dan dapat menggantikan analisis dinamik nonlinier riwayat waktu dalam perencanaan berbasis kinerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Anam, Syaiful, Bantot Sutriono, and Retno Trimurtiningrum. "STUDI PERBANDINGAN KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SRPMK 6 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER DAN NONLINEAR TIME HISTORY ANALYSIS." Jurnal Ilmiah MITSU 8, no. 1 (April 27, 2020): 33–41. http://dx.doi.org/10.24929/ft.v8i1.922.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan salah satu negara rawan gempa di dunia. Untuk mengurangi dampak akibat gempa khususnya jatuhnya korban jiwa akibat keruntuhan bangunan, maka dalam perencanaan struktur gedung di daerah rawan gempa, perilaku atau kinerja gedung terhadap gempa merupakan salah satu hal terpenting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, perhitungan analisa secara inelastik atau nonlinier harus dilakukan. Beberapa metode untuk perhitungan analisis nonlinier meliputi analisis beban dorong (static nonlinear pushover analysis) dan analisis riwayat waktu (inelastic dynamic time history analysis). Penelitian ini membandingkan hasil kinerja dari analisis beban dorong dan analisis riwayat waktu dengan menggunakan rekaman gempa San Fernando, Morgan Hill dan Kobe untuk gedung beton bertulang SRPMK 6 lantai. Dari hasil analisis beban dorong maupun analisis riwayat waktu, didapatkan tingkat kinerja yang sama yaitu kategori IO ( Immediate Occupancy ) baik untuk arah X dan Y. Target displacement yang didapat dari analisa beban dorong sebesar 0,092 m untuk arah X dan 0,096 m untuk arah Y. Sedangkan displacement maksimum yang didapat dari hasil analisa riwayat waktu adalah sebesar 0,0129 m untuk arah X dan 0,005 m untuk arah Y yang berasal dari rekaman gempa Kobe dan gempa San Fernando.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ilham, Ilham. "Analisis Kinerja Bangunan Rangka Baja dengan Bresing Tahan Tekuk terhadap Beban Gempa." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 6, no. 2 (February 24, 2021): 98. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v6i2.98.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenggunaan bresing tahan tekuk dapat menjadi solusi atas kebutuhan struktur tahan gempa di Indonesia. Disipasi energi pada elemen bresing tahan tekuk dilakukan melalui kinerja plastifikasi bagian inti bresing akibat beban tarik dan tekan. Penelitian ini berisi kajian kinerja dari bangunan rangka baja beraturan dengan bresing tahan tekuk (BRB) dengan variasi level ketinggian lantai yaitu 3 lantai, 8 lantai dan 15 lantai. Analisis struktur 3D dilakukan dengan dua prosedur analisis yaitu modal pushover dan nonlinear time history pada program ETABS. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan elemen BRB sangat mempengaruhi kinerja struktur, yang terlihat dari pola drift yang terjadi. Untuk struktur beraturan dengan berbagai ketinggian, tingkat kinerja struktur dengan BRB cukup baik, yaitu Immediate Occupancy (IO) akibat beban gempa rencana. Plastifikasi hanya terjadi pada BRB, dan kelelehan pada balok mulai terbentuk sampai mekanisme keruntuhan terjadi. Hasil modal pushover dengan nonlinear time history pada bangunan 15 lantai yang cukup mirip menunjukkan bahwa modal pushover dapat digunakan untuk memprediksi kinerja struktur BRB yang beraturan.Kata kunci: kinerja struktur, bresing tahan tekuk, immediate occupancy, modal pushover, nonlinear time history ABSTRACTBuckling restrained braces (BRB) can be an alternative solution for earthquake resistant steel structure in Indonesia. The energy dissipation for buckling restrained elements is conducted through yielding of the core due to tension or compression forces. This study presents an evaluation of the structural performance of steel structures with BRB varying in heights, 3-story, 8-story and 15-story. The 3D structural analysis was carried out with ETABS software using 2 methods, Modal Pushover and Nonlinear Time History. The results shows that the selection of BRB elements greatly affected the structural performance, showed by the drift pattern. For regular structures with variation in heights, structures with BRB behaved satisfactory under the design load with the performance level of Immediate Occupancy (IO). Yielding was limited to BRB members, and afterwards the yielding occurred on beams until collapse. The results of modal pushover and time history analysis for 15-story structure are similar, thus modal pushover can be used to predict the performance of regular structural system with BRB.Keywords: structural performance, buckling restrained brace, immediate occupancy, modal pushover analysis, nonlinear time history analysis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Tusadiyah, Halima. "EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG DI TANAH KHUSUS BERDASARKAN ANALISIS PUSHOVER." Racic : Rab Construction Research 6, no. 1 (June 30, 2021): 39–47. http://dx.doi.org/10.36341/racic.v6i1.1584.

Full text
Abstract:
Tanah khusus merupakan profil lapisan tanah yang rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti mudah likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah, dan lempung sangat organik yang membutuhkan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons spesifik-situs. Salah satu faktor yang mempengaruhi perencanaan struktur bangunan tahan gempa adalah kondisi lapisan tanah dan bentuk konfigurasi dari struktur yang dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja struktur bangunan beton bertulang di tanah khusus dengan menggunakan metode analisis pushover. Analisis pushover adalah metode statis non-linear dimana struktur mengalami pembebanan gravitasi dan pola beban lateral yang dikendalikan perpindahan monotonic yang terus meningkat melalui perilaku elastik dan inelastik hingga kondisi akhir tercapai. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja struktur analisis pushover berdasarkan ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori Damage Control.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hanif, Basit Al. "PENGARUH KETINGGIAN PIER JEMBATAN TERHADAP PERILAKU KEDALAMAN JEPIT GROUP FONDASI TIANG BOR AKIBAT PUSHOVER ANALISIS." Konstruksia 12, no. 2 (July 19, 2021): 174. http://dx.doi.org/10.24853/jk.12.2.174-183.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas perilaku respon tiang fondasi terhadap ketinggian pier akibat beban pushover analisis. Dalam penelitian ini dilakukan peninggian kolom pier dengan kekakuan (EI) tetap, dan peninggian kolom pier dengan memvariasikan nilai EI. Dengan variabel-variabel yang telah ditentukan, dilakukan analisis pushover pada struktur jembatan, dan dianalisis perilaku grup fondasi tiang bor akibat beban pushover. Penelitian ini menggunakan analisis nonlinear finite elemnet dengan menggunakan program Midas Civil guna menganalisis struktur jembatan dan program FB-Multipier guna analisis respon tiang fondasi. Dengan memepertahankan nilai EI pada tiap ketinggian, mendapatkan gaya geser dasar tiang pier mengecil pada setiap bertambahnya ketinggian. Sedangkan dengan melakukan variasi nilai kekakuan EI, mendapatkan gaya geser dasar yang relatif sama besarnya pada tiap-tiap ketinggian. Nilai kekakuan EI yang tetap, tidak memengaruhi nilai kedalaman jepit tiang. Sedangkan nilai variasi kekakuan EI, memengaruhi dari nilai kedalaman jepit tiang fodasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nuraga, Ketut, Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri, Ketut Antriksa, and Joao Ficher. "Analisis Daktilitas Struktur Gedung Rangka Beton Bertulang Dengan Metode Analisis Pushover." Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil dan Teknik Informasi 4, no. 2 (March 9, 2022): 98–105. http://dx.doi.org/10.38043/telsinas.v4i2.3342.

Full text
Abstract:
Hasil analisis daktilitas struktur gedung beton bertulang dengan metode analisis Pushover menggunakan program SAP2000 didapat besarnya perpindahan pada sendi plastis saat ultimit dengan sendi plastis yang pertama kali terbentuk, diperoleh faktor daktilitas pada arah x sebesar (?) = 2,29 dan arah faktor daktilitas arah y sebesar (?) = 2,42 nilai faktor aktual daktilitas tersebut menunjukan bahwa struktur gedung tersebut bersifat Daktail parsial, dimana struktur mengalami respon inelastic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Tampubolon, Sudarno P. "Analisa Perilaku Pushover pada Pengujian Balok Beton Bertulang." Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil 10, no. 1 (January 7, 2022): 77–88. http://dx.doi.org/10.33558/bentang.v10i1.3078.

Full text
Abstract:
Beams are part of the building structure that is important to consider when designing the structure. Some failures that occur in beams due to beam reinforcement are not installed such as planning/ design procedures, this problem can cause structural failure. Knowing the behavior of the beam structure due to the given load can help predict the strength of the structural beam and the comfort of the planned structure. To determine and predict the strength and comfort of the reinforced concrete beam structure due to the received load, experimental and simulation tests are carried out. VecTor2 simulation is used to predict shear, crack, and displacement forces in reinforced concrete beams when displacement loads are applied. The bond stress-slip effect (0.139) has a good effect on the strength and hysterical response of reinforced concrete beams. From the results of pushover testing and simulations, it is obtained that the ratio for load capacity ranges from 1.00-1.095. In addition, the installation of 135˚ hooks on stirrups shows that the crack behavior that occurs forms an angle of 45˚, this indicates that the bond between concrete and reinforcement is going well, this can be seen from the analogous behavior principle of reinforced concrete beams.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Siswanto, Subur, and Prijasambada Prijasambada. "Analisis Kinerja Struktur Gedung Bertingkat Menggunakan Metode Pushover." IKRAITH-Teknologi 7, no. 1 (November 2, 2022): 46–52. http://dx.doi.org/10.37817/ikraith-teknologi.v7i1.2319.

Full text
Abstract:
Hotel X terletak diwilayah jakarta pusat dan terdiri dari 2 bangunan yaitu gedung utama dan gedungparkir. Karena Indonesia merupakan wilayah yang terletak pada cincin api pasifik dan pertemuan lempengdunia. Sehingga Indonesia sering terjadi gempa bumi baik itu gempa tektonik maupun gempa vulkanik.Dalam hal ini perlunya suatu analisis guna untuk mengetahui level kinerja struktur bangunan tersebut untukmeminimalisir terjadinya korban jiwa dan materi ketika terjadi terjadi gempa bumi. Salah satu metodeanalisis beban gempa yang dapat digunakan yaitu analisis pushover.Analisis pushover berfungsi untuk mengetahui level kinerja struktur yang menghasilkan besarangaya geser (base shear) maksimum dan perpindahan atap (displacement) sehingga diketahui titik performastruktur bangunan tersebut berdasarkan acuan yang digunakan yaitu drift rasio pada ATC-40.Hasil dari analisis pushover pada gedung parkir yaitu base shear yang bekerja sebesar 12894,72 Kndan displacement yang terjadi yaitu 190,1 mm dengan drift ratio sebesar 0,0127 , sehingga level kinerjagedung parkir adalah Damage Control .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Lautan, Jimmi, Amelia Yuwono, and Giovanni Pranata. "ANALISIS PUSHOVER UNTUK FONDASI TIANG KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TIANG PANCANG STEEL PIPE." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 4 (December 10, 2019): 187. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i4.6190.

Full text
Abstract:
Fondasi merupakan suatu konstruksi yang sangat penting terhadap suatu bangunan. Semua konstruksi yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu fondasi. Untuk mengetahui perilaku dan kinerja suatu tiang fondasi maka dengan menggunakan analisis pushover pada suatu kelompok tiang, perilaku tingkat kinerja suatu kelompok tiang dapat diketahui berdasarkan metode spektrum kapasitas yang diatur dalam ATC-40 dan Pushover Analysis of Underground Structutres. Hasil yang diperoleh bahwa konstruksi fondasi kelompok tiang yang diberi beban lateral berlebih memenuhi tingkat kinerja minimum yang ditetapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Andrew, Andrew, Giovanni Pranata, and Amelia Yuwono. "STUDI PERILAKU KELOMPOK TIANG UNTUK FONDASI TIANG BOR PADA KONDISI ELASTIK DAN TIDAK ELASTIK." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 4 (December 10, 2019): 65. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i4.6183.

Full text
Abstract:
Fondasi merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap suatu bangunan. Fondasi berfungsi untuk memikul beban aksial dan beban lateral. Kelompok tiang digunakan untuk meminimalisir kegagalan dari sebuah tiang. Karena adanya peningkatan percepatan gempa di daerah tertentu pada SNI 1726:2012, perlu dilakukan analisis terhadap kelompok tiang di daerah yang terkena peningkatan percepatan gempa. Dengan melakukan analisis pushover pada suatu kelompok tiang, tingkat kinerja suatu kelompok tiang dapat diketahui berdasarkan metode spektrum kapasitas yang diatur dalam ATC-40 dan Pushover Analysis of Underground Structutres.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Winita, Asri, and Relly Andayani. "ANALISIS EFISIENSI GEOMETRI KOLOM BANGUNAN LANGSING DENGAN KONSEP KEKUATAN DAN KAPASITAS STRUKTUR." Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi 20, no. 2 (2021): 178–89. http://dx.doi.org/10.35760/dk.2021.v20i2.3683.

Full text
Abstract:
Struktur gedung dengan layout persegi panjang/ bangunan langsing sering menimbulkan ruang-ruang yang padat sehingga berpengaruh terhadap tata letak dan dimensi struktur, salah satunya adalah struktur kolom. Dimensi kolom harus mampu menjamin keamanan bangunan, namun tidak boleh memakan fungsi ruang. Penelitian ini menganalisis perilaku struktur pada bangunan langsing menggunakan standar berbasis kekuatan (SNI 1726-2012) dan berbasis kinerja (analisis pushover FEMA 356). Bangunan yang diteliti merupakan bangunan dengan rasio lebar : panjang sebesar 1 : 5,5 dengan 6 lantai setinggi 20 meter. Bangunan direncanakan dengan 7 dimensi kolom yang berbeda untuk diuji berdasarkan standar berbasis kekuatan dengan 3 parameter yaitu partisipasi massa rasio kedua arah orthogonal bangunan, simpangan antar lantai dan persentase kebutuhan kolom. Dari ketujuh dimensi kolom, dipilih satu dimensi optimal yang kemudian dioptimasi sebesar 3% untuk diuji dengan analisa Pushover terhadap beban gempa DBE dan MCE. Dari penelitian ini didapat bahwa dimensi kolom yang paling optimal berdasarkan analisa berbasis kekuatan adalah kolom dengan dimensi 40 X 60. Bangunan yang sudah dioptimasi memenuhi persyaratan level performa berdasarkan FEMA 356, yaitu sebesar 1,8% arah X (IO-LS), 1,6% arah Y (IO-LS) pada kondisi gempa desain (DBE) dan 4,5% arah X (CP), 3,6% arah Y (LS-CP) pada kondisi gempa kuat (MCE).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Timur Laresi, Yulinda, Mohammad Ihsan, and Sofia W. Alisjahbana. "ANALISIS PUSHOVER TERHADAP KETIDAKBERATURAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSITAS 9 LANTAI." Jurnal Infrastruktur 4, no. 1 (July 29, 2019): 53–63. http://dx.doi.org/10.35814/infrastruktur.v4i1.720.

Full text
Abstract:
Indonesia is an area prone to earthquakes. Earthquakes caused by the movement of the earth's plates are the biggest cause of earthquakes that will cause damage to the building structure. Earthquakes occurring in Indonesia often cost lives. However, it is certain that the cause of the loss of life is not directly caused by the earthquake, but caused by the destruction of the building that caused the collapse in the building.The purpose of writing the final task is to determine the performance criteria of the university building's seismic performance from the performance point value using the ATC-40 code, showing the melamine scheme (plastic joint distribution) occurring from the calculation of the software program, knowing the collapse pattern of the building so it can be known the joints Suffered damage and suffered destruction and compared the results of spectral response analysis with pushover analysis. From the results of the study, the structure of the building is able to provide nonlinear behavior indicated by the initial phase and the majority of plastic joints occur in new beam elements and then column elements. The performance level of the structure enters the criterion of Immediate Occupancy which means that minor structural and building damage can be reused immediately.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Hasdanita, Fitry, Mochammad Afifuddin, and Muttaqin Muttaqin. "ANALISIS PUSHOVER TERHADAP RESPON STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN BASE ISOLATOR." Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan 1, no. 1 (April 2, 2018): 169–78. http://dx.doi.org/10.24815/jarsp.v1i1.10374.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Putraloka, Bagas, Gregorius Sandjaja, and Amelia Yuwono. "ANALISIS SENDI PLASTIS LOKAL PADA PUSHOVER KELOMPOK TIANG PANCANG." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 3, no. 2 (May 17, 2020): 337. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v3i2.6981.

Full text
Abstract:
Foundation is part of an engineering system which forwards the load supported by the foundation and its own weight into underneath the rock and the soil.Based on technical aspects and implementation it can be classified into pile and bore pile.Based on number piles divided into single pile and group piles.Group pile is a group of piles structured relatively close and connected with the pile cap at the top. Because of enhancement of earthquake acceleration on certain area on SNI 1726:2012, Analysis of group pile is needed on area with enhancement of earthquake acceleration. The collection data method is obtained by collecting data from the project by form bore log and laboratory test meanwhile for data analysis method using basic theory used as a reference for learning pushover analysis which refers fom ATC-40. By doing pushover analysis on a group pile, Performence of group pile can be known as Performence Point which will be compared to each of the pile configurations. And the result from this research is more the number of piles on the configuration being modeled, the result is the value of performence point getting higher, because of the lateral force will be tested be more higher. AbstrakFondasi ialah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh fondasi dan beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya. berdasarkan segi teknis pelaksanaan dapat diklasifikasikan menjadi tiang pancang dan tiang bor. Berdasarkan jumlah tiang ada dua macam yaitu tiang tunggal dan tiang kelompok, tiang kelompok adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif berdekatan yang dihubungkan bagian atasnya dengan pile cap. Karena adanya peningkatan percepatan gempa di daerah tertentu pada SNI 1726:2012, perlu dilakukan analisis terhadap kelompok tiang di daerah yang terkena peningkatan percepatan gempa. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari proyek berupa hasil boring log dan hasil tes laboratorium sedangkan untuk Metode analisis data digunakan teori dasar yang digunakan sebagai acuan pembelajaran dalam melakukan analisis Pushover yang mengacu pada ATC-40. Dengan melakukan analisis pushover pada suatu kelompok tiang, tingkat kinerja suatu kelompok tiang dapat diketahui berupa nilai Performance Point yang akan dibandingkan setiap konfigurasi tiang. Dan hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah semakin banyak jumlah tiang dalam konfigurasi yang dimodelkan maka nilai performence point pun semakin tinggi, karena gaya lateral yang diuji akan semakin tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Hutajulu, Marsaulina, Johannes Tarigan, and Perwira Tarigan. "Analisa Pushover dan Eksperimen Struktur Portal dengan Dinding Batubata dengan Menggunakan Angkur pada Kolom dan Balok pada Non Engineered Building." MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 24, no. 2 (February 22, 2019): 158. http://dx.doi.org/10.14710/mkts.v24i2.19914.

Full text
Abstract:
Based on the findings in almost all earthquakes that hit Indonesia, buildings that were damaged and collapsed were simple non-engineered buildings. Where buildings are built based on practical experience without structural calculations. One form of damage to non-structural components and structures is the relationship between columns and brick walls, where cracks and separation between columns and walls occur due to lack of anchors (cuttings). To find out how much an earthquake load can make a test object that uses anchor has been destroyed, a pushover analysis is carried out numerically and experimentally. From the numerical results it is obtained a pushover of 7490 kg and a displacement of 16.7 mm, while the experimental results obtained a pushover 7,540 kg and 56.5 mm displacement. Numerical results and experiments are very close at 99.34%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sastra Wibawa, I. Made, I. Ketut Diartama Kubon Tubuh, and Pande Putu Lingga Aditya Prawira. "Analisis Kinerja Struktur Gedung Dengan Analisis Pushover Pada Proyek Gedung Rektorat Universitas Mahasaraswati Denpasar." Jurnal Ilmiah Kurva Teknik 10, no. 2 (November 25, 2021): 53–61. http://dx.doi.org/10.36733/jikt.v10i2.3001.

Full text
Abstract:
Evaluasi untuk memperkirakan kondisi struktur bangunan pada saat gempa perlu untuk mendapatkan jaminan bahwa kinerjanya memuaskan pada saat terjadinya gempa, Salah satu tren dalam perencanaan bagunan tahan gempa yaitu perencanaan berbasis kinerja (performance-based design). Konsep dari perencanaan ini merupakan kombinasi dari aspek tahanan dan aspek layan, dimana perencanaan ini memanfaatkan teknik analisa non-linier berbasis komputer untuk menganalisa perilaku inelastis struktur dari berbagai macam intensitas gempa, sehingga dapat diketahui kinerjanya pada kondisi kritis. Penelitian ini mengambil studi kasus Gedung Rektorat Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berlokasi di Jalan Kamboja, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. Gedung ini memiliki ketinggian 20,40-meter dengan jumlah tingkat yaitu 4 lantai. Menurut peraturan SNI 1726:2012 fungsi Gedung ini ditunjukan sebagai fasilitas Pendidikan dengan kategori resiko II. Kinerja struktur dievaluasi melalui analisis statik non linier Pushover menggunakan software SAP2000. Untuk mengetahui tingkat kinerja suatu struktur bangunan sesuai dengan dokumen FEMA (Federal Emergency Management Agency) 356. Performance point dari analisis statik pushover berdasarkan metode koefisien perpindahan FEMA 356 diperoleh hasil target perpindahan (δT) pada arah X sebesar 0,178 m, kinerja yang diperlihatkan oleh struktur adalah Collapse Prevention (CP) dimana gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar 3820,91 kN. Sedangkan hasil target perpindahan (δT) pada arah Y sebesar 0,168 m, kinerja yang diperlihatkan oleh struktur adalah Collapse Prevention (CP) dimana gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar 3756,71 kN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Ericson, Willy, Hendy Wijaya, and Amelia Yuwono. "ANALISIS PERFORMANCE LEVEL SENDI PLASTIS LOKAL PADA FONDASI TIANG TUNGGAL DAN TIANG KELOMPOK." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 3, no. 3 (August 20, 2020): 695. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v3i3.8825.

Full text
Abstract:
Foundation is part of the structure that was build first and the most important part to guarantee the establishment of a building. The foundation function in general are to carry and distribute building loads into the ground. The loads channeled into the ground in the form of axial loads and lateral loads. Generally for high buildings used in the form of foundation piles or bored piles. To find out the design capabilities of a building in maintaining its robustness, naturally some analysis of the lower and upper structures needed. Especially in the lower structure, which is the foundation of a single pile or a group of piles, one of which can be done is a pushover analysis of the pile. By conducting pushover analysis on a pile foundation, the level of performance of the single pile foundation and group pile can be determined. From the results of pole pushover analysis will be obtain including the maximum deflection value and the melting value of pole. From the two data, it can be seen the value of the ductility of various types of pile foundation materials used. In this case, this journal will calculate the ductility and overstrength of a single pile foundation and group pile with variation dimensions.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Agus, Agus, and Rahmad Mardiaqsha. "EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN METODA PUSHOVER (Studi Kasus : Bangunan “Arlington Tower Bekasi”)." Ensiklopedia of Journal 4, no. 2 (January 11, 2022): 57–63. http://dx.doi.org/10.33559/eoj.v4i2.1004.

Full text
Abstract:
Bangunan dengan bentuk denah tak beraturan tampaknya lebih rentan terhadap deformasi dan kerusakan ketika dikenai pergerakan gempa bumi dibandingkan dengan bentuk denah beraturan karena adanya eksentrisitas gaya terhadap pusat massa bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja seismik bangunan dengan bentuk denah tak beraturan, berupa perpindahan (displacement) dan simpangan antar tingkat (drift), sesuai dengan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit. Objek penelitian adalah bangunan Tower Arlington Bekasi. Metode evaluasi yang digunakan adalah analisis statis non-linear (Pushover analysis) yang merupakan salah satu metode untuk mengevaluasi kinerja seismik gedung. Analisis Pushover dilakukan dengan memberikan beban statis dalam arah lateral yang ditingkatkan secara bertahap(increment) hingga mencapai target perubahan bentuk (displacement) tertentu. Penelitian ini berpedoman pada SNI-1726-2012, ATC-40 dan FEMA 356. Hasil analisis menunjukkan gaya lateral maksimal sebesar 59433,375 KN terjadi pada step-10 pushover analysis dengan displacement (perpindahan) sebesar 0,256 m, maximum drift = 0.003647 m. Hal ini berarti gedung termasuk dalam level kinerja IO (Immediate Occupancy). Meskipun terjadi kerusakan mulai dari kecil sampai dengan tingkat sedang, tetapi masih mempunyai ambang yang cukup besar terhadap keruntuhan, yang berarti bangunan aman terhadap gempa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Usman, Arie Putra, Rosidawani, and Sri Palta Mutmainna. "Analisis Respons dan Kinerja Struktur Bangunan Gedung Menggunakan Pushover Analysis." JURNAL SAINTIS 21, no. 02 (November 2, 2021): 87–96. http://dx.doi.org/10.25299/saintis.2021.vol21(02).7585.

Full text
Abstract:
[ID] Indonesia merupakan negara dengan resiko gempa tinggi, hal ini diakibatkan oleh pertemuan lempeng-lempeng tektonik utama dan lempeng kecil lainnya yang mengelilingi Indonesia. Setiap wilayah indonesia memiliki tingkat resiko gempa yang berbeda-beda, mulai dari resiko gempa rendah hingga resiko gempa tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan respons dan kinerja struktur suatu bangunan gedung di beberapa wilayah yang mewakili tingkat resiko gempa rendah hingga tinggi. Adapun wilayah-wilayah yang ditinjau dalam penelitian ini yaitu wilayah Pontianak, Palembang, Jakarta, Bandar Lampung, dan Palu. Analisis dilakukan pada bangunan beton bertulang empat lantai dengan dinding geser dengan menggunakan bantuan program SAP 2000 guna mendapatkan repons dan kinerja struktur. Hasil respons struktur dari penelitian menunjukkan nilai simpangan lateral lantai dari yang terbesar hingga terkecil yaitu dimulai dari wilayah Palu, Bandar Lampung, Jakarta, Palembang, dan Pontianak. Wilayah Palu memiliki nilai simpangan lateral lantai yang terbesar yaitu 23,745 mm dan 23,690 mm untuk arah X dan Y sedangkan wilayah Pontianak memiliki nilai simpangan lateral lantai terkecil dengan besar simpangan lateral 7,571 mm dan 7,439 mm untuk arah X dan Y. Berdasarkan analisis pushover didapatkan level kinerja struktur memiliki level kinerja B untuk Wilayah Palu dan IO untuk wilayah lainnya. [EN] Indonesia is a country with a high risk of earthquake due to the meeting of the main tectonic plates and other small plates that surround Indonesia. Each area in this country has a different level of earthquake risk, ranging from low to high earthquake risk. This study aims to compare the response and structural performance of buildings in some areas with low to high earthquake risk levels. The areas covered Pontianak, Palembang, Jakarta, Bandar Lampung, and Palu. The analysis was carried out on a four-story reinforced concrete with shear walls using the SAP 2000 program to obtain the response and performance of the building structure. The results of the structural response showed the value of the floor lateral deviation from the largest to the smallest, starting from Palu, Bandar Lampung, Jakarta, Palembang, and Pontianak. Pulu has the largest floor lateral deviation values of 23.745 mm and 23.690 mm for the X and Y directions, while Pontianak has the smallest floor lateral deviation values of 7.571 mm and 7.439 mm for the X and Y directions. Based on the pushover analysis, the structure has a performance level of B for Palu areas and IO for other areas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Santoso, Teguh, Giovanni Pranata, and Amelia Yuwono. "ANALISIS LATERAL FONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN PENDEKATAN METODE PUSHOVER." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 4 (December 10, 2019): 39. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i4.6181.

Full text
Abstract:
Fondasi adalah bagian struktur yang dikerjakan paling awal dan bagian yang krusial dalam sebuah konstruksi suatu bangunan. Fondasi ini akan memikul dan menahan semua beban, salah satunya beban gempa. Dari berbagai jenis fondasi dalam salah satunya ada yang namanya fondasi tiang pancang tunggal, karena pemasangannya mudah dengan langsung di tancapkan kedalam tanah tanpa harus memerlukan lagi proses pengeboran tanah. Fondasi tiang pancang tunggal bisa dipergunakan pada berbagai jenis tanah dan salah satunya adalah tanah lunak. Untuk dapat menganalisis tiang pancang tunggal elastis dan inelastis dalam kondisi free-head dan fixed-head di berbagai dimensi, maka didesain berdasarkan SNI 1726:2012 dan dievaluasi dengan menggunakan metode kapasitas spectrum yang diatur dalam ATC-40. Hasil yang diperoleh menggambarkan perilaku semua tiang pancang tunggal yang dianalisis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Syafrin, Pieter Kristianto, Chaidir Anwar Makarim, and Amelia Yuwono. "ANALISIS DISPLACEMENT PADA TIANG TUNGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER ANALYSIS." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 3, no. 2 (May 17, 2020): 349. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v3i2.6986.

Full text
Abstract:
All construction that is engineered and built rests on the ground must be supported by foundation. Foundation is the lowest part of structure that is done first and has important function in the construction of a building to continue the burden on the structure which will then be forwarded to the soil below. The term upper structure is generally used to describe part of an engineering system that carries a burden on the foundation or bottom structure. On the basis of the definition of this foundation, it can be explained that foundation is the most important part of the engineering system. (Bowles, 1991). Single pile foundations can be used on various types of soil and one of them is soft soil. To analyze elastic and non-elastic single piles in the condition of free heads and fixed heads in various dimensions, they were designed according to SNI 1726: 2012 and evaluated using the spectrum capacity method regulated in ATC-40. Based on the results of the study, a pile drift ratio and performace point values will be obtained which describe the behavior of the pile due to gradual lateral force. Results obtained describe the behavior of all the single pile models analyzed. AbstrakSemua konstruksi yang direkayasa dan dibangun bertumpu di tanah harus ditopang oleh fondasi. Fondasi adalah bagian terendah dari struktur yang dikerjakan terlebih dahulu dan memiliki fungsi penting dalam pembangunan sebuah bangunan untuk meneruskan beban struktur di atasnya yang kemudian akan diteruskan ke tanah dan bebatuan yang berada di bawah. Istilah struktur atas umumnya digunakan untuk menggambarkan bagian dari sistem rekayasa yang membawa beban pada pondasi atau struktur bawah. Atas dasar definisi yayasan ini, dapat dijelaskan bahwa yayasan adalah bagian terpenting dari sistem teknik. (Bowles, 1991). Fondasi tiang tunggal dapat digunakan pada berbagai jenis tanah dan salah satunya adalah tanah lunak. Untuk dapat menganalisis tiang tunggal elastis dan tidak elastis dalam kondisi kepala bebas dan kepala tetap dalam berbagai dimensi, mereka dirancang berdasarkan SNI 1726: 2012 dan dievaluasi menggunakan metode kapasitas spektrum yang diatur dalam ATC-40. Berdasarkan hasil penelitian, akan diperoleh suatu nilai pile drift ratio dan performace point yang menggambarkan perilaku tiang akibat diberikan gaya lateral secara bertahap.. Hasil yang diperoleh menggambarkan perilaku semua pemodelan tiang tunggal yang dianalisis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Rinda Fitri Nabhilla and Gati Annisa Hayu. "Analisis Perilaku Struktur Perkantoran Tahan Gempa Menggunakan Metode Pushover Analysis." Siklus : Jurnal Teknik Sipil 6, no. 2 (October 5, 2020): 141–54. http://dx.doi.org/10.31849/siklus.v6i2.4889.

Full text
Abstract:
A research about structural analysis of eight-story office building due to earthquake load and to identify the performance level of the structure referring to ATC-40. Performance Based Seismic Evaluation (PBSE) concept is used for earthquake engineering by using one of the method which is Pushover Analysis to evaluate the structure. This method is to purposely apply escalating static lateral load to the structure until failure occurs to the structural elements and targeted structural displacement was obtained. Determining the targeted displacement is referring to ATC-40, FEMA 365, and FEMA 440. Results show that targeted displacement value is 0,015 m for X direction and Y direction as well as the total drift was obtained as much as 0,0066 m for X direction and 0,00273 m for Y direction. According to the structural deformation and criteria from ATC-40 the performance level of the structure is at Immediately Occupancy (IO).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rianto, Nikko, and Edison Leo. "PERENCANAAN STRUKTUR DENGAN METODE DDBD BESERTA TINGKAT KINERJANYA DAN IDEALISASINYA TERHADAP SNI 1726 : 2012." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 1, no. 1 (August 2, 2018): 139. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v1i1.2251.

Full text
Abstract:
Perencanaan struktur bangunan gedung tinggi terhadap beban gempa umumnya dilakukan pendekatan desain berbasis gaya. Dalam desain berbasis gaya, biasanya akan dihitung nilai gaya geser dasar desain untuk meramalkan berapa besar nilai gaya yang diberikan pada bangunan pada saat gempa terjadi. Sedangkan dalam desain berbasis kinerja, untuk meramalkan berapa besar gaya geser desain yang diberikan pada bangunan saat terjadi gempa untuk mencapai kinerja struktur yang diinginkan, salah satunya adalah metode Direct Displacement Based Design (DDBD) Priestley et.al. 2007. Dalam metode ini perpindahan sebagai dasar penentuan beban gempa. Desain dengan metode DDBD diverifikasi apakah desain sudah sesuai dengan tingkat kinerja yang ingin dicapai dilakukan analisis pushover. Hasil dari analisis pushover berdasarkan pada prinsip desain balok lemah kolom kuat, sehingga sendi plastis tidak boleh terjadi pada kolom sebelum balok mengalami keruntuhan. Dari hasil analisis pushover akan didapatkan kurva kapasitas yang akan menjadi dasar penentuan tingkat kinerja dan sesuai dengan ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440. Kemudian kurva kapasitas tersebut diolah dengan pendekatan gaya untuk mendapatkan parameter-parameter respons struktur R, , dan Cd dan dibandingkan dengan yang terdapat pada SNI 1726 : 2012. Tingkat kinerja struktur gedung yang didapat berada pada level Damage Control. Parameter respons struktur yang didapat lebih kecil daripada yang tercantum pada SNI 1726 : 2012.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Latip, Abdullah. "Analisa Kinerja Struktur Beton Bertulang Pasca Kebakaran." INTEK: Jurnal Penelitian 3, no. 2 (November 6, 2016): 91. http://dx.doi.org/10.31963/intek.v3i2.58.

Full text
Abstract:
This Paper aims to analyze the performance level of Pasar Butung post-fire on December 15, 2010. The fire was centered on the 1st and 2nd floor. Data retrieval include visual observation, carbonation test, concrete hammer test, concrete core test and tensile test of steel reinforcement that was held on January, 2011. All data that was taken will use to analyze the structure. Observations indicate that the temperature of the fire around 400oC. Beams and columns on floors 1 and 2 had cracks and the quality of concrete fell 62% from 21.15 MPa to 14 MPa at the outer cross-section. While the floor plates 2 and 3 having a width of cracks and residual concrete quality is only 11.57 MPa. Pushover analysis (static lateral load) is a nonlinear static analysis that can provide detailed information about the collapse behavior of structures against earthquake loads, while the performance point is the magnitude of the maximum displacement of the structure during an earthquake plan. Results of 3D nonlinear static pushover analysis on the structure of Pasar Butung shows that performance point is achieved when the base reaction V reach 484.97 tons with displacement of 0.021 m (2.1 cm) at step 3. Results of analysis showed that the performance of the structure is still within the limits of Life Safety.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Mirza, Friska, Rendy Thamrin, and Zaidir Zaidir. "Kinerja Struktur Gedung Beton Bertulang dengan Variasi Arah Penampang dan Rasio Tulangan Kolom." Siklus : Jurnal Teknik Sipil 7, no. 2 (September 21, 2021): 93–105. http://dx.doi.org/10.31849/siklus.v7i2.6926.

Full text
Abstract:
Kolom yang merupakan elemen struktur terpenting dalam bangunan gedung memiliki banyak kemungkinan variasi penampang yang digunakan, dimana kekakukan kolom dan struktur bangunan secara keseluruhan dipengaruhi oleh bentuk penampang kolom tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis nonlinear pushover dengan 3 tipe penampang kolom, yaitu bujur sangkar (K1), persegi panjang yang ditempatkan memanjang sumbu Y (K2) dan sumbu X (K3) global. Rasio tulangan kolom pada masing-masing tipe struktur juga divariasikan, yaitu 1.1% dan 2.5%. Ketiga tipe kolom memiliki luas penampang kolom yang sama, dan juga memiliki dimensi pelat lantai, balok yang sama. Dari hasil analisis yang mengonversikan tipe kolom K1 menjadi tipe kolom K2 dan K3 menghasilkan kapasitas terbaik pada kolom K3 akibat beban pushover arah X berkisar 0.42-7.44% dan kapasitas terbaik pada kolom K2 akibat beban pushover arah Y berkisar 0.01-7.32%. Untuk kondisi geometri struktur yang dianalisis didapatkan tipe kolom K2 yang menghasilkan peningkatan nilai gaya geser dasar pada saat leleh pertama berkisar 6-13.4%. Berdasarkan deformasi struktur dan kriteria pada ATC-40 kondisi struktur berada pada tingkat kinerja damage control dimana kondisi bangunan saat terjadi gempa masih bias menahan dan resiko korban jiwa sangat kecil. Semua kolom yang dianalisis telah mengalami sendi plastis akibat beban puncak pushover yang ditandai dengan nilai gaya dalam kolom telah melewati kapasitasnya yang dihitung menggunakan perangkat lunak RCCSA. Struktur yang memenuhi syarat berperilaku Beam Sway Mechanism dihasilkan oleh tipe kolom K1, K2, dan K3 dengan rasio tulangan kolom 2.5%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Santoso, Adi Nugroho, Sumaidi Sumaidi, and Anna Rumintang. "Perbandingan Respon Struktur Portal 2 Lantai MRF Dan CBFTerhadap Beban Seismik Dengan Pushover Analysis." KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil 6, no. 1 (April 28, 2020): 15–22. http://dx.doi.org/10.33005/kern.v6i1.25.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan daerah yang termasuk wilayah rawan gempa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan konstruksi bangunan tahan gempa dalam mengurangi resiko kerusakan yang diakibatkan gempa bumi. Perencanaan Konstruksi tahan gempa terdapat beberapa metode salah satunya yaitu metode analisis pushover. Pushover adalah metode analisis static nonlinier dimana struktur mengalami pembebanan gravitasi dan beban lateral yang dikendalikan perpindahan yang terus meningkat melalui perilaku elastic dan inelastic hingga kondisi akhir. Salah satu dari bahan konstruksi yang populer dalam perencanaan Struktur adalah konstruksi baja dimana memiliki keunggulan yaitu struktur yang seragam, ringan, kuat, dan mudah dikerjakan. Dalam pemodelan struktur tahan gempa beberapa model yang populer adalah model MRF dan CBF. MRF adalah model konfigurasi sturktur yang terkonfigurasi atas balok yang tersambung kokoh dengan kolom. Berdasarkan sambungan balok-kolom yang kaku, bingkai momen tidak dapat dipindahkan secara lateral tanpa menekuk balok atau kolom tergantung pada geometri sambungan.CBF adalah model struktur yang terkonfigurasi atas batang yang diperkuat oleh pengaku (Braced). Hasil Studi kasus pada perbandingan kedua model struktur menyimpulkan bahwa dalam perencanaan struktur baja tahan gempa dengan metode pushover didapat bahwa struktur MRF memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan CBF yaitu 2,1 : 1,6.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Pranata, Yosafat Aji, and Nathan Madutujuh. "Analisis Pushover Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalun Tn. Abang - Kp. Melayu." Jurnal Teknik Sipil 8, no. 1 (March 27, 2019): 47–59. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v8i1.1355.

Full text
Abstract:
Struktur flyover bridge di Jakarta jalur Tanah Abang – Kampung Melayu menggunakan pier beton bertulang dengan material beton bertulang mutu K-500 dan baja mutu BJTD-40 (ulir), BJTD-24 (polos). Portal mempunyai variasi bentuk dan ketinggian yaitu pier dengan ketinggian bervariasi 6,5-12,5 meter, pier dengan bresing-X untuk ketinggian diatas 13,5 meter, pier tiang tunggal berbentuk Y dengan ketinggian 9,3 meter, dan portal besar bentang 24 meter dengan beton prategang. Tujuan penelitian ini adalah melakukan desain review pier flyover bridge dengan menggunakan perangkat lunak SANSPRO. Selanjutnya untuk mendapatkan nilai daktilitas aktual struktur pier, maka dilakukan analisis statik nonlinier (pushover) dengan menggunakan perangkat lunak SAP2000. Struktur pier didesain dengan menggunakan tingkat daktilitas terbatas. Hasil analisis memperlihatkan bahwa peralihan struktur pier untuk model biasa dan bresing-X berkisar antara 6,53-40,21 mm dan drift berkisar antara 0,111%-0,192%, sedangkan untuk pier Y peralihan berkisar antara 3,2-3,6 mm dan drift berkisar antara 0,05%-0,12%. Hasil analisis pushover memperlihatkan bahwa daktilitas aktual struktur pier biasa dan bresing-X berkisar antara 1,39-6,67, sedangkan untuk pier Y berkisar antara 5,57-7,64.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nugroho, Fajar. "PENERAPAN ANALISIS PUSHOVER UNTUKMENENTUKAN KINERJA STRUKTUR PADABANGUNAN EKSISTING GEDUNG BETON BERTULANG." Jurnal Momentum 18, no. 2 (August 30, 2016): 19–25. http://dx.doi.org/10.21063/jm.2016.v18.2.19-25.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Saputra, Devin Fajar, Amelia Yuwono, and Giovanni Pranata. "ANALISIS PUSHOVER PADA TIANG PANCANG KOTAK TUNGGAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 3 (October 30, 2019): 87. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i3.5812.

Full text
Abstract:
Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan bangunan adalah gempa. Tidak hanya bangunan tinggi yang memiliki desain tahan gempa, tetapi fondasi pun juga harus memiliki desain tahan gempa agar bangunan diatas fondasi tahan terhadap gempa. Di Indonesia terdapat metode berbasis kinerja untuk menentukan suatu gaya geser gempa dan deformasi lateral yang dilakukan berdasarkan analisis Pushover untuk mendapatkan titik kinerja struktur, yaitu dengan memberikan beban lateral statik tertentu pada struktur, yang kemudian ditingkatkan secara bertahap hingga struktur mencapai suatu batas tertentu atau mengalami kegagalan struktur, sehingga didapatkan kurva kapasitas. Lalu dengan metode ATC-40 kurva kapasitas tersebut dirubah kedalam kurva ADRS atau menjadi spektrum kapasitas. Selanjutnya kurva spektrum kapasitas dan kurva demand spektrum disajikan dalam satu grafik ADRS. Dalam grafik dengan format ADRS tersebut akan ada titik perpotongan yaitu disebut sebagai titik kinerja. Hasil penelitian menunjukkan titik kinerja pada tiang memiliki tingkat kinerja Immediate Occupancy, dan drift terkecil berada pada tiang 500x500 dan 400x400 sebesar 0.002 m.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Anggraeni, Dwi Wahyu, Erno Widayanto, and Dwi Nurtanto. "Pemakaian Bracing Pada Bangunan Tahan Gempa dengan Analisis Pushover (The Usage of Bracing on Earthquake Resistant Buildings with Pushover Analysis)." Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan 1, no. 01 (December 28, 2016): 84. http://dx.doi.org/10.19184/jrsl.v1i01.3747.

Full text
Abstract:
AbstractMost of Indonesia area is an earthquake- prone region. This is caused by the confluence of three major plates world that are subduction. Indo-Australian Plate colliding with the Eurasian plate off the coast of Sumatra, Java and Nusa Tenggara, while the Pacific plate in northern Guinea and North Maluku. In the vicinity of the meeting location this plate collision energy accumulated in the form of earthquake. The quake destroyed much of the multi-storey buildings that do not have adequate strength. Therefore , the higher the building, the greater the effects of the earthquake were received by the building. One way to acquire resistance to earthquake response was to add rigidity to a building. How to obtain the stiffness of a building is to install bracing for high-rise buildings. The purpose of this analysis was conducted to determine usage behavior particularly bracing displacement. The Results of this analysis showed a reduction in horizontal deviation of the building due to the addition of frame bracing. The difference in the percentage of horizontal deviation without bresing building and building using bresing X is 82.519%. While the difference in the percentage of horizontal deviation without order bresing building and building using bresing V is 64.904%.Keywords: pushover analysis , bracing, displacement,earthquake AbstrakSebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Hal ini disebabkan oleh pertemuan tiga lempeng utama dunia yang bersifat subdaksi. Lempeng Indo- Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan lempeng Pasific di utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sehingga lepas berupa gempa bumi. Gempa banyak menghancurkan bangunan- bangunan bertingkat yang tidak mempunyai kekuatan yang memadai. Oleh karena itu, semakin tinggi bangunan maka semakin besar pula efek gempa yang diterima oleh bangunan tersebut. Salah satu cara untuk memperoleh ketahanan terhadap respon gempa adalah menambah kekakuan pada suatu bangunan. Cara memperoleh kekakuan suatu bangunan adalah dengan memasang pengekang (bracing) untuk bangunan tinggi. Tujuan dari analisa ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pemakaian bracing khususnya displacement. Hasil dari analisa ini menunjukkan terjadinya pengurangan simpangan horizontal gedung karena adanya penambahan rangka bracing. Selisih presentase simpangan horizontal gedung tanpa bresing dan gedung dengan menggunakan bresing X adalah 82,519%. Sedangkan selisih presentase simpangan horizontal gedung tanpa rangka bresing dan gedung dengan menggunakan bresing V adalah 64,904%.Kata kunci: analisa pushover , bracing, displacement, gempa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Istiono, Heri, and Jaka Propika. "Analisa Non-Linier Pada Mekanisme Keruntuhan Jembatan Rangka Baja Tipe Pratt." Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil 1, no. 2 (December 25, 2017): 68. http://dx.doi.org/10.35334/be.v1i2.604.

Full text
Abstract:
Steel truss bridge collapse often occurs, both in Indonesia and in other countries. As a result of the collapse of the bridge is in addition to the casualties also losses from the financial aspects. This collapse caused due to various factors, one of them because of a decrease in the strength of the bridge structure. To minimize required maintenance of the bridge's collapse and to facilitate the maintenance of one of them must be known failure mechanisms existing bridges. In the analysis of this collapse, will be modeled steel truss bridge pratt’s type with long spans is 60 meters. Analysis of the collapse of the steel truss bridge's, utilizing a pushover analysis to analyze the behavior of the bridge structure. Pushover analysis done with give vertical static load pattern at the structure, next gradually increase by a factor until one vertical displacement target of the reference point is reached. The study shows that at model singe span failure occurred on the chord on mid span. The performance level of structure shows all models of bridges in the state are IO, this case based on the target displacement FEMA 356 and the actual ductility occurs in all models of bridges is compliant with SNI 2833-2008.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Benita, Diva Rahma, Erma Desmaliana, and Amatulhay Pribadi. "Analisis Perbandingan Kinerja Struktur Baja SRBKK Tipe Inverted-V pada Gedung Bertingkat 12, 16, dan 20 Lantai. (Hal. 65-74)." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 5, no. 4 (December 2, 2019): 65. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v5i4.65.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Konstruksi baja merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan dalam pembangunan gedung tinggi. Salah satu cara untuk memperbesar kekakuan suatu gedung dengan memasang bresing. Pada kasus ini sistem struktur baja yang digunakan yakni Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus menggunakan bresing tipe Inverted-V. Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan struktur baja bertingkat 12, 16 dan 20 lantai yang dimana nantinya juga dilakukan evaluasi kinerja struktur bangunan menggunakan analisis pushover untuk menentukan struktur bangunan yang paling efektif dalam perencanaan struktur menggunakan bresing Inverted-V. Dalam tugas akhir ini, didapat level kinerja struktur pada struktur baja bertingkat 12, 16 dan 20 lantai berada pada kinerja Immediate Occupancy (IO). Dari hasil-hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa struktur baja bertingkat 12 lantai menggunakan bresing konsentrik tipe Inverted-V memiliki perioda struktur yang paling kecil dan berat struktur yang lebih kecil dibandingkan sistem rangka bresing struktur lainnya. Kata kunci: struktur baja, pushover, kinerja struktur ABSTRACT Steel construction is an alternative that can be used in the construction of tall buildings. One way to increase the rigidity of a building by installing the bracing. In this case the steel structure system that will be used is the Steel Special Concentrically using Inverted-V type bracing. In this thesis, steel structure planning of 12, 16 and 20-storey will be carried out, which will also evaluate the performance of the building structure using pushover analysis to determine the most effective structure in the structure planning using Inverted-V bracing. In this thesis, it obtained the level structural performance in steel structure 12, 16 and 20-storey floors are in the performance of Immediate Occupancy (IO). From the result of the analysis that was obtained, it can be concluded that the 12-storey steel structure steel structure using concentrically Inverted V-braced frames has the smallest structural period and smaller structural weights compared to other structural bracing systems. Keywords: steel structure, pushover, structure performance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Kubon Tubuh, I. Ketut Diartama, I. Putu Agus Putra Wirawan, and I. Wayan Sukharatta. "Level Kinerja Struktur Gedung B SMP Negeri 14 Denpasar Menggunakan Analisis Pushover Berdasarkan Fema 356." Jurnal Ilmiah Kurva Teknik 11, no. 1 (May 30, 2022): 47–56. http://dx.doi.org/10.36733/jikt.v11i1.3934.

Full text
Abstract:
Aturan perencanaan untuk mendirikan bangunan adalah bangunan tersebut harus mampu menahan beban gempa yang ada. Karena pada dasarnya prinsip bangunan tahan gempa adalah boleh terjadi kerusakan pada bangunan tersebut, tetapi tidak pada elemen struktur. Perlu dilakukan desain berbasis kinerja yang memperlihatkan batas-batas kinerja dari kerusakan sebuah struktur yang diakibatkan oleh beban lateral gempa. Analisis pushover merupakan salah satu komponen desain berbasis kinerja yang menjadi sarana dalam mencari kapasitas dari suatu struktur. kinerja struktur dievaluasi melalui analisis statik non linier Pushover menggunakan SAP2000. Untuk mengetahui tingkat kinerja suatu struktur bangunan sesuai dengan dokumen FEMA (Federal Emergency Management Agency) 356. Hasil analisis kinerja menyimpulkan bahwa titik kinerja yang menentukan adalah berdasarkan metode Koefisien Perpindahan FEMA 356, target perpindahan (δT) arah X = 0,12912 m dengan perpindahan sebesar 0.130 m kinerja yang diperlihatkan oleh struktur adalah Immediate Occupancy (IO) dimana gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar 3753,63 kN. Sedangkan target perpindahan (δT) arah Y = 0,11643 m dengan perpindahan sebesar 0.11679 m kinerja yang diperlihatkan oleh struktur adalah Immediate Occupancy (IO) dimana gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar 3718,45 kN. Dari hasil analisis maka struktur gedung ini level kinerjanya Immediate Occupancy (IO).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Anggriawan, Ferdin Satria, and Anis Rosyidah. "Respon Struktur Bangunan Dengan Floating Column Akibat Beban Gempa." Potensi : Jurnal Sipil Politeknik 22, no. 1 (March 31, 2020): 96–103. http://dx.doi.org/10.35313/potensi.v22i1.1703.

Full text
Abstract:
Konstruksi gedung bertingkat di daerah perkotaan diharuskan memiliki ruang bebas kolom karena kekurangan ruang dan juga untuk kebutuhan fungsional. Bangunan tipe floating columns termasuk bangunan irregular karena memiliki letak kolom yang tidak sejajar sehingga pusat massa dan kekakuannya tidak berimpit secara vertikal. Massa dan kekakuan baik arah horizontal maupun vertikal tidak terdistribusi secara merata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis pushover untuk mendapatkan nilai displacement dan level kinerja struktur pada bangunan floating columns. Tahapan analisis mengacu pada SNI1726:2012, SNI1727:2013 dan SNI 2847:2013. Hasil penelitian menunjukkan nilai displacement pada bangunan dengan floating columns 3% terbesar adalah 0,7813 m dan pada floating columns 1% sebesar 0,4667 m. Berdasarkan nilai performance point pada metode analisis pushover didapatkan bahwa pada model floating columns rasio 3% berada pada kategori damage control, sedangkan pada model floating columns 1% berada pada kategori immediate occupancy. Hal itu berarti level kinerja belum mencapai target kinerja desain yaitu life safety tetapi sudah mendekati nilai kerja desain dengan level kinerja yang lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Taufik, Ramdhan, Erma Desmaliana, and Amatulhay Pribadi. "Studi Perbandingan Analisis Struktur Rumah 2 Lantai Menggunakan Kayu Glulam dan Kayu Solid Terhadap Beban Gempa. (Hal. 85-94)." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 5, no. 1 (March 29, 2019): 85. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v5i1.85.

Full text
Abstract:
ABSTRAKKondisi geografis Indonesia memiliki struktur tektonik kompleks. Kondisi ini membuat perencanaan rumah tinggal 2 (dua) lantai membutuhkan pertimbangan khusus dari segi kekuatan dan kekakuan. Penggunaan material kayu sebagai bahan konstruksi di Indonesia masih jarang digunakan. Kayu glulam adalah suatu produk kayu rekayasa yang dibuat dari beberapa bilah kayu yang direkatkan dengan arah sejajar serat menggunakan perekat berupa lem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon struktur pada rumah tinggal menggunakan material kayu glulam dan solid dengan bantuan program ETABS 2016. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai periode struktur, gaya geser dasar, dan simpangan antar lantai antara seluruh model menunjukan hasil yang berbeda, perbedaan diakibatkan dari hasil konversi berat jenis dan modulus of elastisity berdasarkan BS EN 1194:1999. Berdasarkan analisis non-linier pushover didapatkan bahwa kayu glulam Nyatoh (kayu kelas III) berada pada level pada kinerja B to IO (Immediate Occupancy), dimana hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan kayu solid Bangkirai (kayu kelas I).Kata Kunci: rumah tinggal, kayu glulam, non-linier pushover ABSTRACTGeographical condition of Indonesia has a complex tectonic structure. These conditions create 2-storyhome-planning that require special consideration in terms of strength and rigidity. The use of wood as a construction material in Indonesia is still rarely used. Glulam wood is a wood products engineering made from wooden slats several glued with the direction of the parallel fibers using adhesives. This research aims to identify the structure of the response at home using basic material glulam and solid wood with the help of ETABS 2016 programs. Based on the analysis that has been done, obtained the value of the structure periode, base shear force, and interstory drift between all models show different results, the difference is due to the results of specific gravity conversion and modulus of elasticity base on BS EN 1194:1999. Based on non-linear pushover analysis, it shows that Nyatoh glulam wood (class III wood) was at the level of the B to IO (Immediate Occupancy) performance, where the results were not much different from Bangkirai solid wood (class I wood).Keywords: home livingstructure, glulam wood, non-linear pushover
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sundoro, Amin, and Syahril Taufik. "OPTIMASI STRUKTUR JACKET LEPAS PANTAI DENGAN ANALISIS PERMODELAN KOMPUTASI 3D NONLINIER PUSHOVER." SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI 31, no. 2 (December 27, 2021): 56–64. http://dx.doi.org/10.37277/stch.v31i2.1161.

Full text
Abstract:
ABSTRACT This study emphasizes the collapse of the offshore jacket platform structure model due to lateral loads, namely environmental loads with the help of USFOS computing software. The optimized platform structure model is the A model with 4 legs with a combination of X, V, Chevron, and K diagonal bracings. Then, step by step the bracing is progressively reduced until the first yield load level of the component is below 1 or the structure does not meet the design level criteria. The analysis used is nonlinear pushover from extreme storms. The platform model A was analyzed from 8 metocean directions and the next model was analyzed using the storm direction with the smallest RSR value from model A, namely the direction of 225°. The results of the analysis show changes in the global collapse mechanism, components that experience the first yield and changes in ductility. From the results of the scoring between the weight ratio of model A to the weight of the models with the redundancy value, the largest value obtained is the Platform E hybrid model with 4X bracing, 2 Chevrons, and 4 vertical diagonal models K with steel grade S315. The weight that can be optimized by the E Hybrid model from the A model is 101,801 kN, optimum 2,88% and redudancy factor reached 198.20%. Keywords: Extreme storm, Collapse mechanism, Nonlinear Pushover, Redundancy, Ductility
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Islamy, Dimas EL, Erma Desmaliana, and Nessa Valiantine Diredja. "Kajian Perbandingan Kinerja Struktur Dinding Geser Komposit Berdasarkan Tingkatan Gedung. (Hal. 20-29)." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 5, no. 3 (September 26, 2019): 20. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v5i3.20.

Full text
Abstract:
ABSTRAKSalah satu metode untuk meminimalisir simpangan horizontal yang terjadi akibat gaya gempa pada struktur adalah dengan pemasangan dinding geser. Dinding geser mampu memberikan kekuatan dan kekakuan pada struktur gedung. Pada teknologi terkini, dinding geser komposit pelat baja mampu menggabungkan kelebihan dan mengkompensasi kekurangan dinding geser beton dan pelat baja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan dinding geser komposit terhadap tingkatan struktur gedung. Penelitian ini dilakukan pada tiga pemodelan struktur gedung dengan jumlah lantai yaitu 10 lantai, 20 lantai, dan 30 lantai dengan menggunakan metode respon spektrum dan analisis beban dorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpangan atap yang terjadi pada struktur dengan dinding geser lebih kecil dibandingkan struktur tanpa dinding geser. Berdasarkan analisis beban dorong, penggunaan dinding geser komposit pelat baja dengan tebal 110 mm untuk tiga pemodelan berada pada tingkatan yang sama yaitu IO (immediate Occupancy) yangmana kekuatan dan kekakuan pada gedung hampir sama dengan kondisi sebelum terjadi gempa.Kata kunci: dinding geser komposit pelat baja, respon spektrum, analisis beban dorong, simpangan horizontal ABSTRACTOne of the method to minimize the displacement of structure affected by earthquake is by using shear wall. Shear wall can influence the ductility and stiffness to the structure. On the most recent technology, composite steel plate shear wall can combining the advantages and compensate the disadvantages of concrete and steel shear wall. This study was conducted by using three models buildings with 10 story, 20 story, and 30 story with spectrum response methods and pushover analysis. The result of this study shows that drift’s roof on structure using shear wall is smaller than the structure without one. Based on pushover analysis, when structure using shear wall with thickness 110 mm for three models are the same level in immediate occupancy which strength and stiffness in buildings is almost the same as the condition before earthquake.Keywords: composite steel plate shear wall, respons spectrum, pushover analysis, displacement
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Vega Fernández, Geremias, and Sócrates Pedro Muñoz Pérez. "EVALUACIÓN DEL DESEMPEÑO SÍSMICO MEDIANTE EL ANÁLISIS ESTÁTICO NO LINEAL, VIVIENDA-COMERCIO MIURA GRILL, CHICLAYO." INGENIERÍA: Ciencia, Tecnología e Innovación 6, no. 2 (December 30, 2019): 39–56. http://dx.doi.org/10.26495/icti.v6i2.1185.

Full text
Abstract:
El presente trabajo de investigación tiene como objetivo Evaluar el desempeño sísmico mediante el análisis estáticono lineal, vivienda-comercio miura grill, Chiclayo, el cual consiste en realizar un análisis estático no lineal(Pushover) a la estructura de concreto armado, con la aplicación de la norma FEMA 356 (Prestandard andCommentary for the Seismic Rehabilitation of Buildings. American Society of Civil Engineers) y el ATC 40(Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings. California Seismic Safety Comission. California).Con laaplicación del software etabs se generó el modelo analítico de la estructura y se definió las propiedades no lineales,luego se procedió a realizar el análisis estático no lineal “pushover”, obteniendo como resultado la curva decapacidad y la formación de las rotulas plásticas en toda la estructura. De acuerdo al analisis de fuerzas estaticasequivalentes y el anasis dinamico modal espectral se determino que la estructura no cumple con las derivaspermitidas por la norma E.030 diseño sismorresistente.Se demuestra a traves del analisis estatico no lineal que laestructura ya colapso para un sismo según el espectro de la norma E.030 diseño sismorresistente.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Putra, Richo Okdian, Bantot Sutriono, and Aditya Rizkiardi. "Perbandingan Kinerja Struktur Gedung Baja 8 Lantai Tanpa Bresing dan dengan Bresing Menggunakan Metode Pushover Analysis." EXTRAPOLASI 19, no. 01 (June 30, 2022): 46–56. http://dx.doi.org/10.30996/ep.v19i01.6687.

Full text
Abstract:
Abstrak Indonesia merupakan kawasan yang terletak di area gempa tinggi dimanamana hampir setiap harinya ada catatan gempa yang banyak terjadi sesuai laporan BMKG. Hal ini menunjukkan bahwasanya sikap dalam pembangunan Gedung yang berada di Indonesia ini sangat penting untuk melalui proses perhitungan yang meninjau beban gempa. Gedung dengan struktur baja sangat efisien untuk memikul beban gempa. Profil baja yang memiliki daktilitas tinggi diharapkan dapat mengatasi permasalahan gedung tahan gempa yang ada di Indonesia meskipun harganya yang mahal, namun dapat dipastikan struktur gedung dengan menggunakan profil baja dapat digunakan untuk merancang Gedung tahan Gempa. Dalam studi ini akan membahas tentang perbandingan struktur gedung baja menggunakan bresing X yang mana dalam kasusnya dengan analisa gempa Pushover Analysis dan sesuai dengan aturan SNI 7860-2020. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, gedung dengan penggunaan bresing X (Model 2) lebih stabil apabila menerima beban lateral dibandingkan gedung tanpa Bressing (Model 1). Hal ini dapat dilihat dari parameter yang diperoleh yaitu nilai simpangan (drift) pada model 2 sebesar 16,467 mm dengan perioda struktur 0,226 detik dimana nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan struktur Gedung tanpa bresing (Model 1) yaitu sebesar 16,588 mm dan perioda struktur 0,356 detik. Sementara itu hasil analisis level kinerja dengan menggunakan Metode Pushover Analysis FEMA 356 baik arah X maupun arah Y pada kedua permodelan struktur menunjukan hasil level kinerja yang sama yaitu Immediate Occupancy (IO). Abstract Indonesia is an area that is located in a high earthquake area where almost every day there are many earthquake records that occur according to the BMKG report. This shows that the attitude in building construction in Indonesia is very important to go through a calculation process that reviews earthquake loads. Buildings with steel structures are very efficient in carrying earthquake loads. Steel profiles that have high ductility are expected to be able to overcome the problems of earthquake-resistant buildings in Indonesia even though they are expensive, but it is certain that building structures using steel profiles can be used to design earthquake-resistant buildings. In this study, we will discuss the comparison of steel building structures using bracing X which in this case is the Pushover Analysis earthquake and according to the lates SNI 7860-2020 rules. Based on the results of the analysis conducted, buildings with the use of bresing X (Model 2) are more stable when receiving lateral loads than buildings without Bressing (Model 1).This can be seen from the parameters obtained, namely the drift value in model 2 of 16,467 mm with a structure period of 0.226 seconds where this value is smaller than the structure of the building without bresing (Model 1) which is 16.588 mm and the structure period is 0.356 seconds.Meanwhile, the results of performance level analysis using FEMA 356 Pushover Analysis Method both X direction and Y direction in both structure modeling showed the same performance level results, namely Immediate Occupancy (IO).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Wirakusuma, Ibnusina, Mahega Adi Prasetya, and Gede Sarya. "Kinerja Struktur Gedung Perkuliahan 10 Lantai Berdasarkan Analisis Nonlinier Pushover dan Atc-40." EXTRAPOLASI 19, no. 01 (June 30, 2022): 35–45. http://dx.doi.org/10.30996/ep.v19i01.6705.

Full text
Abstract:
Abstrak Pembangunan struktur gedung tahan gempa sangat penting di Indonesia, mengingat sebagian besar wilayahnya terletak dalam wilayah gempa dengan intensitas moderat hingga tinggi. Intensitas dan besaran gempa yang terjadi di Indonesia selama ini, menyebabkan peraturan gempa di Indonesia selalu dievaluasi dan diperbaiki. Gedung Graha Wiyata UNTAG Surabaya dibangun pada tahun 1988/1990 dan pembebanan gempa yang digunakan masih berdasarkan SNI gempa tahun 1983 sehingga perlu dievaluasi ketahanannya berdasarkan peraturan gempa terbaru yaitu SNI 1726:2019. Penelitian ini bertujuan menganalisis level kinerja bangunan Gedung Graha Wiyata UNTAG Surabaya dengan beban gempa berdasarkan SNI 1726:2019 menggunakan analisis nonlinier Pushover. Level kinerja bangunan ditentukan berdasarkan peraturan ATC-40. Dari hasil analisis nonlinier didapatkan nilai drift ratio sebesar 0,007 (arah x) dan 0,0027 (arah y). Berdasarkan ATC-40, level kinerja bangunan yang didapatkan adalah Immediate Occupancy (IO), dimana tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur, bangunan dapat tetap berfungsi dan tidak terganggu dengan masalah perbaikan. Abstract The construction of earthquake-resistant building structures is very important in Indonesia, considering that most of its areas are located within earthquake areas with moderate to high intensity. The intensity and magnitude of earthquakes that have occurred in Indonesia, cause earthquake regulations in Indonesia always be evaluated and improved. Graha Wiyata UNTAG Surabaya was built in 1988/1990 and the earthquake design based on the SNI earthquake of 1983 therefore it needs to be evaluated for its resilience based on the latest earthquake regulations, namely SNI 1726: 2019. This study aims to analyze the performance level of the Graha Wiyata UNTAG Surabaya Building building with earthquake load based on the SNI 1726:2019 using Pushover nonlinear analysis. The performance level of the building is determined based on ATC-40. Results of the nonlinear analysis are obtained drift ratio value of 0.007 (x-direction) and 0.0027 (y-direction). Based on ATC-40, the level of building performance is categorized as Immediate Occupancy (IO), where there is no significant damage to the structure, building can remain functional and not be disturbed by repair problems.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Nuranita, Badriana, Erma Desimaliana, and Novian Arief Subagja Sobana. "Analisis Pushover terhadap Variasi Penampang Kolom pada Struktur Gedung Special Plate Shear Wall." Journal of Sustainable Construction 1, no. 2 (March 28, 2022): 1–9. http://dx.doi.org/10.26593/josc.v2i1.5699.

Full text
Abstract:
Special Plate Shear Wall (SPSW) merupakan struktur rangka yang terdiri dari pelat baja vertikal (infill plate) sebagai dinding pengisi yang tersambung dengan balok dan kolom, berfungsi untuk menahan beban seismik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja struktur gedung SPSW terhadap variasi penampang kolom menggunakan metode analisis pushover dengan bantuan software ETABS. Struktur gedung klinik 6 lantai, dengan total tinggi lantai 21,5 m. Variasi penampang kolom yaitu profil king cross pada model 1 dan profil hollow pada model 2. Standar analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan FEMA 356. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki kinerja struktur yang paling efektif sebagai struktur rangka penahan beban gempa. Hasil perhitungan berdasarkan SNI 1726:2019 menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki gaya geser dasar terbesar yaitu 3.137,30 kN untuk arah X dan 3.144,66 kN untuk arah Y. Level kinerja struktur gedung SPSW berdasarkan FEMA 356 termasuk dalam kategori aman yaitu Immediate Occupancy (IO), baik untuk model 1 maupun model 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Davin, Davin Pradipta, and Niken Warastuti. "EVALUASI DAN OPTIMASI KEMAMPUAN KINERJA STRUKTUR BAJA DENGAN ANALISIS PUSHOVER MENGGUNAKAN PROGRAM SAP2000." Jurnal Infrastruktur 5, no. 1 (July 22, 2019): 21–28. http://dx.doi.org/10.35814/infrastruktur.v5i1.615.

Full text
Abstract:
Indonesia is a country which is in an earthquake prone area. Earthquake disasters are destructive natural phenomena. The damage caused is very large, especially in the field of steel structures of buildings. The effect of earthquakes is an important factor to planning the design of building structures. Existing buildings are claimed to be earthquake resistant by planners, but not necessarily the results as expected. Along with the development of technological advances in the field of civil engineering, new concepts and methods emerged in the analysis and planning of earthquake resistant buildings, one of which was the concept of Performance Based Seismic Evaluation (PBSE) with static thrust load analysis or Pushover analysis. This method is able to provide information on the pattern of collapse of buildings that exist when burdened with earthquake forces that exceed the capacity of the building, whether direct collapse or building is capable of behaving nonlinear (progressive) before total collapse occurs. The purpose of the final assignment is to evaluate and optimize the performance of the load on the factory building to determine the effective capacity of the structure and behavior by showing the scheme of plastic joints on the beam and column elements with the Pushover method based on the Applied Technology Council (ATC-40) code and determining the level structural performance of earthquake prisoners based on the code. From the results of the study, it was found that the performance point is V = 61.027 Ton and D = 0.074 m. The structure of the building is able to provide nonlinear behavior that is indicated by the initial phase and the majority of the occurrence of plastic joints occurs in the beam element and then the column element. Structural performance levels are included in the Immediate Occupancy criteria, which means that minor structural damage occurs and the building can be reused immediately again.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Nuranita, Badriana, Erma Desimaliana, and Novian Arief Subagja Sobana. "Analisis Pushover terhadap Variasi Penampang Kolom pada Struktur Gedung Special Plate Shear Wall." Journal of Sustainable Construction 1, no. 2 (March 28, 2022): 1–9. http://dx.doi.org/10.26593/josc.v1i2.5699.

Full text
Abstract:
Special Plate Shear Wall (SPSW) merupakan struktur rangka yang terdiri dari pelat baja vertikal (infill plate) sebagai dinding pengisi yang tersambung dengan balok dan kolom, berfungsi untuk menahan beban seismik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja struktur gedung SPSW terhadap variasi penampang kolom menggunakan metode analisis pushover dengan bantuan software ETABS. Struktur gedung klinik 6 lantai, dengan total tinggi lantai 21,5 m. Variasi penampang kolom yaitu profil king cross pada model 1 dan profil hollow pada model 2. Standar analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan FEMA 356. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki kinerja struktur yang paling efektif sebagai struktur rangka penahan beban gempa. Hasil perhitungan berdasarkan SNI 1726:2019 menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki gaya geser dasar terbesar yaitu 3.137,30 kN untuk arah X dan 3.144,66 kN untuk arah Y. Level kinerja struktur gedung SPSW berdasarkan FEMA 356 termasuk dalam kategori aman yaitu Immediate Occupancy (IO), baik untuk model 1 maupun model 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Muzahab, Laode Azan. "Pengaruh Pemasangan Peredam Getaran Eksternal Tipe Viscous terhadap Kinerja Struktur Gedung." Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik 17, no. 1 (July 8, 2018): 36. http://dx.doi.org/10.26874/jt.vol17no1.59.

Full text
Abstract:
Selama ini, energi getaran gempa yang besar pada struktur gedung diatasi secara konvensional dengan meningkatkan kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi in-elastik terhadap persyaratan keamanan beban dengan mengkombinasikan komponen struktur seperti dinding geser (shear walls), braced frames, kerangka penahan momen, diafragma dan rangka batang horisontal. Saat ini telah dikembangkan metode baru untuk mengatasi energi getaran gempa yang besar dengan cara memasang peredam getaran eksternal. Terdapat beberapa tipe peredam getaran eksternal salah satunya Bracing Viscous Damper. Peredam ini akan mendisipasi energi gempa yang masuk ke dalam struktur. Energi yang terdisipasi selanjutnya akan mempengaruhi respon dan kinerja struktur gedung. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh peredam getaran eksternal tipe Bracing Viscous Damper terhadap respon dan kinerja struktur gedung menggunakan analisis Nonlinier Pushover yang evaluasi kinerjanya merujuk pada SNI 03-1726-2012, ATC-40, dan FEMA-273. Hasil analisis diperoleh: (1) Peredam eksternal mereduksi besar simpangan lateral sebesar 9.58% dan simpangan time history struktur gedung sebesar 58%, (2) Mereduksi Story Driff sebesar 22.9%, (3) Mereduksi gaya geser tingkat (Shear Story) sebesar 53.5%. Kinerja struktur gedung ber-peredam lebih baik jika dibanding tanpa peredam, hal ini tercermin dari titik kinerja struktur (Performance Point) yang diperoleh dari analisis Pushover. Berdasarkan batas kinerja menurut ATC-40 struktur ber-peredam masuk pada level Immediate Occupancy (IO) dan tanpa peredam masuk pada level Demage Control.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Imani, Rafki, Rita Nasmirayanti, Utami Dewi Arman, and Afrilda Sari. "KINERJA SEISMIK STRUKTUR PASCAGEMPA." Rang Teknik Journal 5, no. 1 (January 6, 2022): 151–55. http://dx.doi.org/10.31869/rtj.v5i1.2974.

Full text
Abstract:
Korban jiwa yang terjadi akibat gempa seringkali diakibatkan oleh kerusakan dan keruntuhan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level kinerja seismik gedung Rumah Sakit Ciputat Tangerang berdasarkan nilai performance point menggunakan kode ATC-40, untuk mengetahui pola keruntuhan bangunan sehingga dapat diketahui sendi-sendi yang mengalami kerusakan dan mengalami kehancuran serta membandingkan hasil analisis respon spektral dengan analisis pushover. Analisis dilakukan dengan program ETABS V9,dengan struktur yang direncanakan struktur beton bertulang dengan Rangka Penahan Momen Khusus (RPMK). Berdasarkan hasil respon spkctrum menunjukan bahwa nilai drift maksimum pada gedung berada pada level immediatel occupancy. Bangunan gedung Rumah Sakit ini tergolong aman bila terjadi gempa yang mengakibatkan keruntuhan bangunan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Desmaliana, Erma, and Tazha Arifin. "Analisis Pushover terhadap Variasi Penempatan High Damping Rubber Bearing (HDRB) pada Struktur Gedung Bertingkat." Journal of Sustainable Construction 1, no. 1 (October 11, 2021): 11–20. http://dx.doi.org/10.26593/josc.v1i1.5239.

Full text
Abstract:
High Damping Rubber Bearing (HDRB) merupakan salah satu jenis isolator yang digunakan dalam perancangan struktur gedung tahan gempa, biasanya ditempatkan pada dasar bangunan dan berfungsi untuk meredam gaya gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon struktur berupa gaya geser dasar dan simpangan antar lantai, serta tingkat kinerja struktur gedung bertingkat terhadap variasi penempatan HDRB menggunakan metode analisis pushover dengan bantuan software ETABS. Struktur gedung beton bertulang 12 lantai, dengan tinggi tiap lantai 4 m. Variasi penempatan HDRB pada model 1 di dasar gedung, pada model 2 di lantai pertama dan pada model 3 di tengah-tengah gedung. Standar analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan ATC-40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya geser dasar maksimum yang paling menentukan dari ketiga model struktur gedung bertingkat yang terbesar, yaitu 2.566,78 kN dengan perpindahan maksimum 0,35 m. Tingkat kinerja berdasarkan ATC-40 termasuk dalam kategori aman yaitu Immediate Occupancy (IO). Berdasarkan SNI 1726:2019 memenuhi batasan simpangan antar lantai izin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Trimurtiningrum, Retno, Faradlillah Saves, Laily Endah Fatmawati, and Yusak Adi Setiawan. "KINERJA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DENGAN BENTANG KANTILEVER 4 M MENGGUNAKAN METODE ANALISIS PUSHOVER." EXTRAPOLASI 17, no. 2 (December 18, 2020): 16–25. http://dx.doi.org/10.30996/exp.v17i2.4429.

Full text
Abstract:
AbstractThe advance of technology and design in construction field are developing. Therefore, variety of structural design becomes unique. The shape of building with cantilever seems increasingly atrractive because it is rated to have high architecture. Cantilever form with a longer span of more than 1/3 L is increasingly desirable because it provides a unique exterior appearance,as well as a double function other than as a room can also functioned as a canopy.The building is designed to be a 7-storey building with cantilever beam on the 6th – 7th floor for 4 m. This study used the reference of SNI 03-2847-2013 in designing the main structural elements of reinforced concrete, SNI 03-1726-2012 for the designing the earthquake load, SNI 03-1727-2013 and PPIUG1983 for gravity load planning. From the results of analysis, the interstory drift that occurs both the X-direction and the direction of Y is 50.544 mm and 39.956 mm, each of which qualifies the interstory drift limit according to SNI 03-1726-2012. Structural performance levels are being catagories in immediate occupancy level which means there is no structural damage and the building can be used immediately according to its function AbstrakKemajuan teknologi dan desain di bidang konstruksi semakin berkembang. Hal tersebut, membuat beragamnya variasi desain struktur yang semakin hari semakin unik. Bentuk-bentuk gedung dengan kantilever tampaknya semakin diminati karena dinilai mempunyai arsitektur yang tinggi. Bentuk kantilever yang mempunyai bentang lebih panjang, yaitu lebih dari 1/3 L makin diminati karena memberikan tampilan eksterior yang unik, serta dapat berfungsi ganda selain sebagai ruangan juga dapat difungsikan sebagai kanopi. Gedung yang didesain merupakan gedung 7 lantai dengan balok kantilever pada lantai 6 dan 7 sepanjang 4 m. Penelitian ini menggunakan acuan SNI 03-2847-2013 dalam mendesain elemen struktur utama beton bertulang, SNI 03-1726-2012 untuk perencanaan beban gempa, SNI 03-1727-2013 dan PPIUG 1983 untuk perencanaan beban gravitasi. Dari hasil analisis didapatkan besar simpangan yang terjadi baik arah x maupun arah Y adalah sebesar 50,544 mm dan 39,956 mm, dimana masing-masing memenuhi syarat batas simpangan antar lantai sesuai SNI 03-1726-2012. Level kinerja struktur termasuk level immediate occupancy yang berarti tidak terjadi kerusakan structural dan gedung dapat segera dipakai sesuai dengan fungsinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography