To see the other types of publications on this topic, follow the link: Angkak.

Journal articles on the topic 'Angkak'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Angkak.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Rizkuloh, Lina Rahmawati, Salsabila Adlina, and Susanti. "Pemanfaatan Hasil Fermentasi Padat Monascus Purpureus (Angkak) Menjadi Sediaan Granul Effervescent Sesuai Standar BPOM." JURNAL FARMASI GALENIKA 9, no. 3 (2023): 145–55. http://dx.doi.org/10.70410/jfg.v9i3.253.

Full text
Abstract:
Angkak merupakan hasil fermentasi padat beras dengan menggunakan kapang Monascus purpureus yang menghasilkan metabolit sekunder salah satunya adalah monakolin k, yaitu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dua formulasi sediaan granul effervescent dari serbuk angkak yang sesuai dengan uji mutu standar BPOM. Persyaratan evaluasi yang dilakukan meliputi uji waktu alir, uji kelembaban, uji pH, uji waktu larut, uji angka lempeng total dan dilakukan uji hedonik terhadap 20 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 (serbuk angkak 10%, PV
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Cahyani Tri Susilo, Regitha Pandu, Fadjar Kurnia Hartati, and Kejora Handarini. "Konsentrasi Angkak (Monascus purpureus) dan Suhu Oven Terhadap Mutu Fisikokimia, Angka Lempeng Total, dan Organoleptik Pada Dendeng Ayam Giling." Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi 12, no. 2 (2024): 2197. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v12i2.13768.

Full text
Abstract:
Chicken meat is a source of animal protein that can be processed into various food products, including jerky, offering a more economical alternative without compromising taste and quality, although it has the drawback of less appealing color. This study aims to determine the optimal concentration of angkak (Monascus purpureus) as a safe natural colorant to enhance the color of minced chicken jerky and evaluate the effects of angkak concentration and oven temperature on its physicochemical properties, total plate count (TPC), and organoleptic characteristics. The study used a Completely Randomi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Asben, Alfi, and Deivy Andhika Permata. "PENGARUH UKURAN PARTIKEL AMPAS SAGU DALAM PRODUKSI PIGMEN ANGKAK MENGGUNAKAN Monascus purpureus." Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 22, no. 2 (2018): 111. http://dx.doi.org/10.25077/jtpa.22.2.111-117.2018.

Full text
Abstract:
Angka pigment is one of food colorants that safe to used. It can be produced by subtrate that contain of sago hampas. The objective of the research was to get the appropriate of sago hampas particle size to produce the angkak pigment. The steps to produce of angkak pigment were (a) Preparation of raw materials (sago hampas and rice flour substrate with comparison 1:1 (12.5 : 12.5). This research used three treatments of sago hampas particle size (40-60 mesh, 60-80 mesh, and >80 mesh) with 3 replications, (b) Preparation of Monascus purpureus culture, (c) Solid state fermentation to produce
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Asben, Alfi, Gunarif Taib, and Yuni Rahmawati. "STUDI KARAKTERISTIK SELAI KOLANG KALING MARKISA DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ANGKAK." Journal of Applied Agricultural Science and Technology 3, no. 1 (2019): 1–14. http://dx.doi.org/10.32530/jaast.v3i1.61.

Full text
Abstract:
Pengolahan selai dengan bahan baku kolang kaling dan buah markisa akan memberikan warna selai yang kurang menarik. Pigmen angkak dapat dijadikan alternatif pewarna alami yang baik dan cukup stabil dimana juga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dan konsentrasi yang tepat bubuk angkak terhadap karakteristik selai kolang kaling markisa. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah penambahan bubuk angkak yaitu : A (tanpa (0%)), B (1%),
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Alfi, Asben, Taib Gunarif, and Rahmawati Yuni. "STUDI KARAKTERISTIK SELAI KOLANG KALING MARKISA DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ANGKAK." Journal of Applied Agricultural Science and Technology 3, no. 1 (2019): 1–14. https://doi.org/10.32530/jaast.v3i1.61.

Full text
Abstract:
<em>Pengolahan selai dengan bahan baku kolang kaling dan buah markisa akan memberikan warna selai yang kurang menarik. Pigmen angkak dapat dijadikan alternatif pewarna alami yang baik dan cukup stabil dimana juga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dan konsentrasi yang tepat&nbsp; bubuk angkak terhadap karakteristik selai kolang kaling&nbsp; markisa. Penelitian dilakukan menggunakan&nbsp; rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah penambahan bubuk angkak yaitu : A
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Khairun Nisa, Fatimah, Nur Riska, and I. Gusti Ayu Ngurah Singamurni. "Penambahan Bubuk Angkak Pada Pembuatan Bolu Kukus Merekah." Jurnal Sains Boga 3, no. 2 (2020): 9–17. http://dx.doi.org/10.21009/jsb.003.2.02.

Full text
Abstract:
Abstract&#x0D; This study aims to determine and analyze the effect of the addition of angkak powder in the making of steamed sponge cake on consumer acceptability. This research was conducted at Culinary Education’s Pastry and Bakery Laboratory in State University of Jakarta from February 2019 to January 2020, by using an experimental method. The results of the validity test by expert lecturers showed that the steamed sponge cake with the addition of Angkak powder of 5%, 10% and 15% were feasible and could be continued with hedonic tests. Results of analysis using Friedman test with significan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pahlani, Eva, Tantriska, and Aldi. "Studi In-Vitro : Efek Antikolesterol Dari Ekstrak Angkak." Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) 10, no. 2 (2024): 78–85. http://dx.doi.org/10.58550/jka.v10i2.270.

Full text
Abstract:
Angkak merupakan produk hasil fermentasi beras dengan menggunakan kapang Monascus purpureus, angkak banyak digunakan masyarakat untuk membantu memperbaiki gejala demam berdarah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar kolesterol. Angkak memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin yang telah diketahui pada penelitian sebelumnya memiliki efek antikolesterol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas ekstrak angkak sebagai antikolesterol dengan melihat kemampuan ekstrak untuk menurunkan kadar kolesterol dari larutan standar kolesterol yang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Putra, Dian Pramana, Novelina Novelina, and Alfi Asben. "Stability and Toxicity Test of Angkak Pigment Powder from Sago Hampas- Rice Flour Substrate as Natural Dyes." Journal of Applied Agricultural Science and Technology 5, no. 1 (2021): 38–49. http://dx.doi.org/10.32530/jaast.v5i1.9.

Full text
Abstract:
Sago hampas is waste from processing sago starch. Sago hampas is generally thrown away without any further treatment. Sago hampas contain nutrients that can be used as a substrate for fermentation of angkak. The study aims to determine the stability and toxicity of angkak pigment powder from sago hampas-rice flour substrate. The study used exploratory research design through experiments in the laboratory. This study used the UV-vis spectrophotometer method in observing the stability of the Angkak powder pigment and the brine shrimps method of angkak pigment powder toxicity test. The results sh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sabtu, Bastari, Ni Putu Febri Suryatni, and Agustinus Konda Malik. "Pengaruh Penambahan Ekstrak Angkak dan Lama simpan Terhadap Nilai Rasa, Kualitas Bakteri Coliform dan Salmonella Se’i Daging Sapi." Jurnal Peternakan Lahan Kering 4, no. 2 (2022): 2172–80. http://dx.doi.org/10.57089/jplk.v4i2.1194.

Full text
Abstract:
Angkak dimanfaatkan sebagai pewarna pangan, antibakteri dan menurunkan kolesterol, diharapkan juga mampu mempengaruhi kualitas mikroba dan dan rasa se’i daging sapi (daging asap). Tujuan penelitian untuk mengkaji rasa dan kualitas mikroba Coliform dan Salmonella sei sapi yang ditambahkan beberapa level angkak (pengganti saltpeter) dengan lama penyimpanan berbeda dan kombinasi terbaik. Materi yaitu daging sapi Bali dari otot paha (Biceps femoris), angkak, saltpeter, garam dan ketumbar. Peralatan drum pengasapan (modifikasi) dan peralatan dapur. Eksperimen dirancang menggunakan Rancangan Acak Le
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Pamungkas, Ega Meilenia Putri, Lusiawati Dewi, and Marisa Christina Tapilouw. "Penambahan angkak (monascus purpureus) pada tempe dalam peningkatan antioksidan." Teknologi Pangan : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian 13, no. 2 (2022): 144–55. http://dx.doi.org/10.35891/tp.v13i2.2923.

Full text
Abstract:
Tempe is a fermented food product that can be consumed as an energy source. The use of soybeans as a basic ingredient and the addition of Angkak can improve the quality of tempeh such as increasing its water content and antioxidants. The purpose of this study was to determine the effect of giving Angkak at a certain concentration on the quality of tempeh. The study used a single pattern Completely Randomized Design (CRD) where 1 factor was the administration of Angkak at a certain concentration with each treatment 5 times. The result of this research is that there is an effect of giving Angkak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Yuditira, Syafira Tasya, and Ratna Endah Santoso. "Pewarnaan Alami Benang Katun Menggunakan Angkak (Monascus Purpureus)." BAJU: Journal of Fashion and Textile Design Unesa 4, no. 2 (2023): 152–61. https://doi.org/10.26740/baju.v4n2.p152-161.

Full text
Abstract:
Pewarna alami dapat diperoleh dari tumbuhan, hewan, mineral dan mikroorganisme. Mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pigmen adalah jamur Monascus Purpureus. Angkak atau Monascus Purpureus merupakan hasil fermentasi dari beras dengan jamur Monascus Spp. Jamur Monascus Purpureus dapat memproduksi pigmen karotenoid dalam jumlah yang besar sehingga menghasilkan warna merah. Angkak sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, makanan pokok dan terutama sebagai pewarna alami makanan. Namun, pengetahuan dan penerapan pewarna alam dari angkak pada tekstil masih sangat jarang d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Satiti, Ika Arum Dewi. "EFEKTIFITAS ANGKAK (BERAS MERAH) TERHADAP PENINGKATAN KADAR TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD." Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada 5, no. 1 (2016): 39–48. http://dx.doi.org/10.33475/jikmh.v5i1.123.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes Albopictus. DBD menunjukkan berbagai manifestasi klinis dan laboratoris, salah satunya adalah manifestasi perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit. Pengobatan DBD bersifat suportif dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi dalam waktu yang cepat dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat. Salah satu pengobatan tradisional yang bisa digunakan untuk menaikkan jumlah trombosit adalah angkak.&#x0D; Tujuan penelitian: Mengetahua
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Afdhal, Muhammad, Haris Lukman, and Indriyani Indriyani. "POTENSI ANGKAK SEBAGAI PEWARNA ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KORNET DAGING AYAM." Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| 1, no. 2 (2017): 154–61. http://dx.doi.org/10.22437/jiituj.v1i2.4277.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi angkak sebagai pewarna alami serta untuk mengetahui level yang paling optimal terhadap karakteristik kornet daging ayam. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang manfaat angkak sebagai pewarna alami terhadap karakteristik kornet daging ayam. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah : P – Ni : kornet daging ayam dengan penambahan Na. Nitrit 150 ppm ;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Rumondor, D. B. J., M. Tamasoleng, R. Tinangon, H. Manangkot, F. Ratulangi, and S. Sembor. "Antioxidant and physico-chemical activity of dry sausage laying chicken meat with addition of number as curing materials." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1341, no. 1 (2024): 012040. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/1341/1/012040.

Full text
Abstract:
Abstract Angkak is one type of natural dye that can be applied to the manufacture of sausages. Angkak is fermented rice using Monascus spp yeast. Aside from being a natural coloring agent, Angkak can also be used as an antioxidant. This study aims to examine the antioxidant activity and physico-chemistry of dry sausage meat 0f culled laying hens added with Angkak as a curing agent. The design used was a Completely Randomized Design (CRD), the percentage of Angkak treatments were: R0 = 0%, R1 = 0.5%, R2 = 1%, R3 = 1.5% and R4 = 2% and each treatment was repeated 4 times. The results showed that
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sulandari, L., T. Utami, C. Hidayat, and E. S. Rahayu. "Simultaneous detection of monacolins and citrinin of angkak produced by Monascus purpureus strains using Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS/MS)." Food Research 5, no. 1 (2021): 349–56. http://dx.doi.org/10.26656/fr.2017.5(1).333.

Full text
Abstract:
Angkak or red mold rice is produced from the fermentation of white rice using Monascus purpureus, which results in the red color of the fermented rice. Angkak has been used as a natural coloring agent for food, spices, and medicine. The active compound in angkak that contributes to lower blood cholesterol is known as monacolin (monacolin K). However, the presence of citrinin, the byproduct of angkak fermentation, needs to be considered as it can cause hepato-nephrotoxic mycotoxin. The contents of pigments, monacolins, and citrinin as secondary metabolites depends on the Monascus strain and fer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Nugraha, Fajar, Andhi Fahrurroji, Desy Siska Anastasia, and Meilvina Meilvina. "Red Ginger Effect on Yield Percentage and Antioxidant Activity in Red Ginger–Angkak Combination." Majalah Obat Tradisional 30, no. 1 (2025): 1. https://doi.org/10.22146/mot.89432.

Full text
Abstract:
Red ginger and angkak are often combined in Chinese cuisine to maintain health. Both of these ingredients are known to have potent antioxidant activity respectively, but the combination of red ginger and angkak has never been studied. The purpose of this research is to see the effect of the amount of red ginger on the percentage of yield and antioxidant activity in the combination of red ginger and angkak. Red ginger and angkak extracts are combined, each ingredient is extracted singly. The amount of red ginger was varied, namely 10, 20, 30, and 40 g. In comparison, the number of angkak remain
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Santoso, Stanley, Frans Ferdinal, and Eny Yulianti. "Uji kapasitas antioksidan dan kadar metabolit sekunder ekstrak angkak (Oryza sp)." Tarumanagara Medical Journal 5, no. 2 (2023): 369–73. http://dx.doi.org/10.24912/tmj.v5i2.24790.

Full text
Abstract:
Reactive Oxygen Species (ROS) memiliki peran penting dalam proses fisiologis kehidupan manusia, namun, pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Ketidakseimbangan antara ROS dalam konsentrasi tinggi dengan antioksidan di dalam tubuh dapat menyebabkan stress oksidatif. Oleh karena itu, antioksidan memiliki peran penting dalam menghambat proses oksidasi yang terjadi di dalam tubuh maupun di luar tubuh. Salah satu sumber antioksidan dapat diperoleh dari angkak (Oryza.sp). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antioksidan dan metabolit sekunder yang terdapat di
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ponco Nofian Mustoro and Sekar Larasati Setyaningrum Este. "PEMANFAATAN EKSTRAK ANGKAK (MONASCUS PURPUREUS) SEBAGAI SEDIAAN KOSMETIK PEWARNA RAMBUT." Garina 13, no. 2 (2021): 28–38. http://dx.doi.org/10.69697/garina.v13i2.64.

Full text
Abstract:
The background of researchers doing this research is based on the problem at hand how does the use of angkak extract (monascus purpureus) as a cosmetic hair dye. One of the ingredients used to dye hair is natural the red rice riser (monascus purpureus). Research aims to know how taking advantage of angkak extract (monascus purpureus) in the making of a cosmetic supplendency hair dyes and seeing the results of imptoved hair dyes from extract angkak (monascus purpureus) of resilience after application. Researcher here using observation methods, literature methods, experiment methods, documentati
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Anam, Choiroel, and Sri Handayani. "MI KERING WALUH (Cucurbita moschata) DENGAN ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA ALAMI." Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture 25, no. 1 (2010): 72. http://dx.doi.org/10.20961/carakatani.v25i1.15744.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;Noodle is kind of most popular food. Dry noodle is raw noodle that dry till 8 - 10 % moisture contents. It’s raw material is wealth flour that imported. So that it is necessary to reduce wealth flour consumption in dry noodle production. It can substitute by yellow pumpkin. Yellow pumpkin is local plant that a lot. Angkak is fermented rice by Monascus sp that contain antosianin (red color agent) can use as natural colorant. So that, its need study to define exactly the percentage of wealth flour, yellow pumpkin and angkak flour in dry noodle production that accept by consumer. It is a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Devan, Devanzara Febya Yusman, Edi Suryanto, and Jamhari Jamhari. "Pengaruh Penambahan Angkak dan Lama Penyimpanan Terhadap Total Bakteri, Kualitas Kimia dan Sensoris Kebab Daging Ayam Broiler." Bulletin of Applied Animal Research 3, no. 2 (2021): 61–66. http://dx.doi.org/10.36423/baar.v3i2.809.

Full text
Abstract:
This study aim to determine the effect of angkak addition, storage time and interaction on total bacteria, chemical (water, protein and fat) and sensory (color, taste, aroma, texture, touchness and acceptability) qualities of broiler chicken kebabs. The addition level of angkak consists of: 0, 1 and 2 percent. Total bacteria was tested at 0, 4, 8 and 12 hours. Chemical and sensory qualities were tested at 0 and 12 hours. Total bacteria and chemical data were analyzed by Completely Randomized Design (CRD) factorial pattern while sensory quality data was analyzed by Friedman Analysis. If there w
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Prihandarini, Ririen. "PEMANFAATAN ANGKAK DAN MIKROORGANISME UNTUK PEMBUATAN PERMEN JELLY ORGANIK UTILIZATION OF ANGKAK AND MICROORGANISMS FOR MAKING ORGANIC JELLY CANDY." Agrika 13, no. 2 (2019): 116. http://dx.doi.org/10.31328/ja.v13i2.1047.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh stabilitas pewarna alami angkak pada kombinasi tingkat keasaman dan penambahan RIM (Refresh Microorganism) terhadap kualitas permen Jelly Organik. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok(RAK), dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah tingkat keasaman (A) : pH 3, pH4 , pH 5 dan Faktor kedua adalah Penambahan RIM : 0% dan 2,5%. Tidak terdapat interaksi nyata antara perlakuan pH permen jelly dengan penambahan RIM terhadap kadar air permen jelly angkak. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pH permen jelly dengan pemberian RIM ter
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sulistyaning, Afina Rachma, and Yekti Wirawanni. "PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK (RED YEAST RICE) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA PREDIABETES." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (2013): 531–38. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3736.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) mencapai 100 - 125 mg/dl. Angkak merupakan beras hasil fermentasi oleh kapang Monascus purpureous yang dikaitkan dengan perbaikan toleransi glukosa dan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian angkak terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes. *)Penulis Penanggungjawab Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah karyaw
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Coritama, Claudia, Franciscus Sinung Pranata, and Yuliana Reni Swasti. "Manfaat Bekatul Beras Putih dan Angkak dalam Pembuatan Cookies dan Roti." Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) 2, no. 1 (2021): 43. http://dx.doi.org/10.24853/mjnf.2.1.43-57.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Penambahan bahan pada suatu produk pangan seringkali dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Ringkasan ini dibuat dengan analisa berbagai sumber penelitian yang telah ada berdasarkan kriteria yang ditetapkan, dan bertujuan untuk mengkaji potensi bekatul beras putih dan angkak untuk meningkatkan kualitas cookies dan roti. Bekatul beras putih merupakan produk samping penggilingan beras yang saat ini banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai gizi suatu produk makanan. Angkak merupakan hasil fermentasi beras oleh kapang Monascus purpureus yang selama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Lukman, Haris. "Alternatif Angkak Sebagai Bahan Tambahan Pangan Alami Terhadap Karakteristik Sosis Daging Ayam." Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 18, no. 2 (2015): 51–57. http://dx.doi.org/10.22437/jiiip.v18i2.2673.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian angkak sebagai bahan tambahan pangan alami serta untuk mengetahui level yang optimal terhadap karakteristik sosis daging ayam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan : P-Sp (sosis daging sapi) dan sosis daging ayam dengan berbagai level angkak (0 %, 0.5 % ; 1.0 % dan 1.5 %).Peubah yang diamati meliputi nilai pH (daging dan adonan), rendemen, susut masak, kadar protein, lemak, air dan kolesterol serta sifat organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Salman, Salman, Agustina Magdalena, Sudewi Sudewi, and Meutia Indriana. "Formulasi sediaan garam mandi dengan penambahan pewarna alami kopigmentasi kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah." Journal of Pharmaceutical and Sciences 6, no. 2 (2023): 592–97. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i2.50.

Full text
Abstract:
Pendahuluan; Biji kesumba keling dan angkak merah mengandung karotenoid dan antosianin sebagai pewarna alami sehingga mampu menggantikan pewarna sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi kesumba keling dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna alami kedalam sediaan garam mandi. Metode; Biji kesumba keling dan angkak merah dilakukan maserasi menggunakan etanol 96%. Pembuatan formulasi dalam konsentrasi 3%, 6% dan 9%. Lalu dilakukan uji evaluasi sediaan yang meliputi uji Ph, uji kadar air, uji waktu larutn uji kelembaban dan uji irit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Balgis, Balgis, and Binar Panunggal. "PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK (Red Yeast Rice) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA PADA WANITA PENDERITA HIPERLIPIDEMIA." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (2013): 571–77. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3741.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Angkak mengandung Monakolin K, yaitu metabolit sekunder yang dapat menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase sehingga menghambat sintesis kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian angkak (Red Yeast Rice) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida pada wanita penderita hiperlipidemia. Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan control group pre test – post test. Subjek adalah 38 wanita hiperlipidemia dengan kadar kolesterol
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sudjatinah, Sudjatinah, and C. Hari Wibowo. "PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK DALAM PEMBUATAN SOSIS AYAM TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORLAB." Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi 13, no. 2 (2018): 65. http://dx.doi.org/10.26623/jprt.v13i2.934.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;Sosis daging ayam adalah bahan pangan yang berasal dari potongan kecil daging ayam yang digiling dan diberi bumbu. Bahan sosis yang digunakan adalah daging ayam, karena daging merupakan &lt;em&gt;white meat&lt;/em&gt; jadi terlihat pucat jika diolah menjadi sosis berbeda dengan sosis daging sapi, oleh karena itu dilakukan penambahan pewarna alami yang aman dikonsumsi yaitu angkak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh konsentrasi angkak sebagai pewarna alami terhadap sifat fisik dan orlab sosis daging ayam.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;Metode yang digunakan dalam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Saniah, Aminatis, and Tatik Mulyati. "PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK (RED YEAST RICE) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL PADA WANITA DISLIPIDEMIA." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (2013): 593–99. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3819.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Monakolin K yang terdapat pada angkak (Red Yeast Rice) dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar HDL dengan cara menghambat kerja HMG-KoA reduktase sehingga pembentukan kolesterol akan terhambat.Metode: Jenis penelitian adalah true experimental dengan rancangan pre-post control group design. Subyek adalah wanita dislipidemia dengan kadar kolesterol LDL &gt;120 mg/dl dan HDL &lt; 50mg/dl, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi placebo dan kelo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Salman, Salman, Sudewi, Aprilia Ulfa, Rahma Yulia, and Meutia Indriana. "Formulasi sediaan pewarna pipi menggunakan pewarna alami kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dengan angkak merah." Journal of Pharmaceutical and Sciences 6, no. 3 (2023): 1123–30. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.63.

Full text
Abstract:
Pendahuluan; kesumba keling (Bixa orellana L.) merupakan tanaman yang ditanam di perkarangan rumah atau pinggir jalan, mengandung alkaloid, flavonoid, dan karotenoid. Angkak merah merupakan produk alami yang berasal dari Cina, hasil fermentasi tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna alami ke dalam sediaan pewarna pipi yang pada konsentrasi tertentu menghasilkan warna alami yang memenuhi persyaratan dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Metode; penelitian menggun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Munawaroh, Siti, Muh Shofi, and Mukhamad Prima Febriansyah. "ANALISIS PEWARNA ALAMI EKSTRAK AQUADES ANGKAK MERAK PADA PENGAMATAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH." Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan 12, no. 1 (2025): 91. https://doi.org/10.56710/wiyata.v12i1.965.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit di usus. Spesies ini termasuk dalam kategori Soil Transmitted Helminth (STH) karena perkembangan telur atau larva spesies tersebut membutuhkan tanah untuk berkembang menjadi bentuk yang infektif. Metode paling sederhana untuk memeriksa telur cacing Nematoda Usus adalah metode natif. Metode ini menggunakan reagen Eosin 2% untuk mengamati berbagai komponen pemeriksaan pada preparat atau sediaan. Dibutuhkan pewarnaan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan eosin karena sifatnya yang tida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Anna, Yuliana, Aulia Meisya, and Shaleha Resha Resmawati. "FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PEWARNA RAMBUT DARI Monascus purpureus." Pharmacoscript 8, no. 1 (2025): 110–22. https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v8i1.1998.

Full text
Abstract:
Rambut merupakan satu dari beberapa elemen penting dalam penampilan seseorang dan sering kali dianggap sebagai mahkota yang mempercantik tampilan. Budaya di masyarakat rambut diberikan perhatian khusus sebagai ekspresi diri dan keindahan dimana pewarna rambut dapat dipakai sebagai tempat untuk mengekspresikan diri, dimana pewarna rambut telah dikembangkan dengan memakai pewarna alami karena dinilai lebih aman dibandingkan dengan memakai pewarna sintetik. Angkak mengandung metabolit sekunder berupa pigmen Monascus dengan tiga kelompok utama, yakni pigmen kuning, merah, dan jingga dimana angkak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Triasih, Dyah. "KAKTERISTIK KIMIA SALAMI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK ANGKAK (Red Mold Rice)." Jurnal Peternakan Nusantara 7, no. 1 (2021): 7. http://dx.doi.org/10.30997/jpn.v7i1.3599.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia salami daging yang ditambah dengan water extract angkak sebagai pengganti bahan curing. Perlakuan yang digunakan yaiti P0 (curing dengan nitrit), P1 (curing dengan water extract angkak 2,5%), P2 (Curing dengan water extract angkak 5%), P3 (Curing dengan water extract angkak 7.5%). Data hasil uji kimia diolah dengan ANOVA (Analysis of Variance) dan terdapat pengaruh akan diuji lanjut dengan metode DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil uji analisa kadar lemak menunjukkan hasil yang berbeda pada masing – masing perlakuan. P0 memiliki
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Qois, Jihan Lisa Puspitasari, Sukardi Sukardi, and Rista Anggriani. "Pengaruh Proporsi Angkak (Red Mold Rice) Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Sosis Ikan Nila." Food Technology and Halal Science Journal 6, no. 1 (2024): 45–57. http://dx.doi.org/10.22219/fths.v6i1.28336.

Full text
Abstract:
The boiling process causes the color of the meat in the sausage to fade, so efforts are needed to improve the color of tilapia sausage using natural dyes that are safe for consumption. The addition of angkak was chosen for food coloring so that it can affect the level of consumer acceptance. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of angkak proportion on the physicochemical characteristics and organoleptic score of tilapia sausage produced. The treatment added is the proportion of angkak which consists of 6 concentrations, namely 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, 2% and 2.5% (%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sabtu, Bastari, Herianus J. D. Lalel, Pieter Rihi Kale, and Arnol Manu. "The Effect of Saltpeter and Angkak on Total Cholesterol, Nitrite, and Color of Traditionally Smoked Curing “Se’i” Meat." EAS Journal of Nutrition and Food Sciences 5, no. 03 (2023): 51–56. http://dx.doi.org/10.36349/easjnfs.2023.v05i02.003.

Full text
Abstract:
Saltpeter has been traditionally used as a curing agent for meat in East Nusa Tenggara Province of Indonesia. It creates a good red color for meat; however, it has carcinogen potency. Angkak (red yeast rice) may be able to replace the coloring role of saltpeter it can reduce the cholesterol of meat. This research has been designed to evaluate the effect of reducing saltpeter in combination with different concentrations of angkak on total cholesterol, nitrite content, color, and organoleptic of traditional smoked beef “Se’i”. The research has been designed using Simple Randomized Design with a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Chalid, Sri Yadial, Anna Muawanah, Nani Radiastuti, Sofia Ade Putri, Fitriah Hartiningsih, and Tarso Rudiana. "Tempe Kedelai Hitam (Glycine soja) dan Kacang Buncis Putih (Phaseolus vulgaris L.) sebagai Pangan Fungsional Antioksidan." Chimica et Natura Acta 11, no. 3 (2023): 106–14. https://doi.org/10.24198/cna.v11.n3.47039.

Full text
Abstract:
Kedelai hitam dan biji kacang buncis mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi dikembangkan sebagai pangan fungsional antioksidan. Campuran kedelai hitam dan biji kacang buncis putih 1:1 difermentasi dengan ragi tempe 0,2% (b/b) dan angkak divariasikan sebesar 1; 1,5; 2% (b/b) dengan waktu fermentasi 0, 12, dan 24 jam. Jumlah angkak dan waktu fermentasi optimum ditentukan berdasarkan karakteristik tempe dari uji organoleptik meliputi warna, bau, dan tekstur tempe oleh 25 orang panelis. Tempe diekstrak menggunakan aseton 80% (v/v) dan diukur aktivitas antioksidan dengan metode 2,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Apriani, Ike, and Nurdiah Hasanah. "Pengaruh Ekstrak Angkak terhadap Fenotip dan Stomata Pakcoy (Brassica rapa L.) yang Dibudidaya dalam Sistem Hidroponik NFT." BiosciED: Journal of Biological Science and Education 4, no. 2 (2023): 87–96. http://dx.doi.org/10.37304/bed.v4i2.13721.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak angkak terhadap fenotip dan stomata dalam menghasilkan tanaman berpotensi poliploidi. Penelitian eksperimen dilakukan dengan menggunakan konsentrasi ekstrak, yaitu 0 (kontrol), 250 mgL-1,500 mgL-1, 750 mgL-1 dan 1000 mgL-1. Data parameter fenotif dianalisa secara kuantitatif menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan, sedangkan data kualitatif dideskripsikan. Ekstrak angkak tidak berpengaruh signifikan terhadap parameter fenotip seperti tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan tidak ada berat kering. Namun, berpengaruh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Salman, Salman, Sudewi Sudewi, Jazilul Amira, and Meutia Indriana. "studi penggunaan pewarna kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) Dan Angkak Merah Dalam Formulasi Suspensi Parasetamol." Journal of Pharmaceutical and Sciences 6, no. 3 (2023): 989–97. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.64.

Full text
Abstract:
Pendahuluan; Kesumba keling (Bixa orellana L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, yang banyak dibudidayakan didaerah tropis dan subtropis. Angkak merah merupakan beras putih yang telah mengalami proses fermentasi dari beras dan kapang (Monascus Purpereus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasi sebagai pewarna kedalam suspensi parasetamol yang pada konsentrasi tertentu dapat menghasilkan warna yang memenuhi syarat dan mampu memberikan kestabilan warna. Metode; P
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Mubarok, Fa'iq Hanif, and Nurkhasanah Nurkhasanah. "Minuman Fungsional Milkshake Daun Ubi Jalar Ungu, Kedelai, dan Angkak sebagai Diet Dislipidemia." PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) 19, no. 2 (2022): 282. http://dx.doi.org/10.30595/pharmacy.v19i2.13650.

Full text
Abstract:
Daun ubi jalar ungu dan kedelai masing-masing mengandung senyawa polifenol dan isoflavon yang dapat menurunkan LDL, sedangkan beras angkak yang mengandung monakolin dapat menghambat reduktase HMG-CoA pada biosintesis kolesterol. Daun ubi jalar ungu, kedelai dan angkak memiliki gizi yang tinggi yang berpotensi sebagai makanan fungsional. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan formula milkshake yang dapat diterima secara organoleptik, memenuhi kebutuhan gizi dan mengandung antioksidan. Pengujian organoleptik 3 produk milkshake (F1, F2 dan F3) dilakukan uji hedonik meliputi warna, rasa, dan aroma
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Missy, Felesia, Andhi Fahrurroji, Fajar Nugraha, and Desy Siska Anastasia. "Kinetic optimization of angkak – red ginger extraction and its impact on antioxidant activity." Jurnal Teknosains 13, no. 2 (2024): 162. http://dx.doi.org/10.22146/teknosains.86975.

Full text
Abstract:
A mixture of angkak and red ginger is a Chinese herbal concoction with potential as an antioxidant. This herbal combination can be extracted using the kinetic hot maceration method by optimizing the stirring speed to be more efficient. Previous studies have shown that using 400, 600, and 800 rpm stirring speeds provides the best IC50 and yield. Based on these problems, this research aims to determine the effect of increasing stirring speed on IC50 and % yield in the extraction of angkak and red ginger, as well as prove the benefits of this herbal combination through the IC50 value. The method
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Wati and Feva Tridyawati. "The Effectiveness Of Giving Angkak And Bananas Against Anemia In Children." International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) 2, no. 4 (2022): 761–64. http://dx.doi.org/10.51601/ijhp.v2i4.94.

Full text
Abstract:
Iron is an important nutrient for making Hb, which is a protein in red blood cells that carries oxygen throughout the body's tissues and organs. Iron deficiency can be treated easily and inexpensively. Consuming two bananas a day is an alternative that can meet the needs of iron intake for anemic patients. This study aims to determine the effectiveness of giving Angkak and bananas to anemia in children at PMB Wati in 2021. The design of this study was a descriptive Quasy Experiment, with a two group only pre-post test design. The study involved 2 groups, namely the no-treatment group (added bl
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Alfajar, Said Haikal, Salman Salman, Nilsya Febrika Zebua, and Nurmala Sari. "STUDI KOPIGMENTASI CAMPURAN EKSTRAK BIJI KESUMBA KELING (Bixa orellana L.) DENGAN EKSTRAK ANGKAK MERAH." Forte Journal 3, no. 1 (2022): 97–106. http://dx.doi.org/10.51771/fj.v3i1.509.

Full text
Abstract:
Pemakaian pewarna pada produk bertujuan untuk memperbaiki warna dan menarik minat konsumen. Penggunaan pewarna alami memiliki kelemahan antara lain warna tidak stabil dibandingkan dengan pewarna sintetis. Namun dibalik keunggulan zat warna sintetis menyimpan dampak berbahaya bagi kesehatan manusia seperti pencetus kanker. Karena dampak yang berbahaya bagi kesehatan, masyarakat lebih memilih pewarna alami dibandingkan pewarna sintetis. Salah satu pewarna alami yang baik bagi kesehatan manusia adalah biji kesumba keling dan angkak merah yang mengandung zat warna alami yaitu karotenoid dan antosi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Vergiyana, Nia, Rusman (Rusman), and Supadmo (Supadmo). "KARAKTERISTIK MIKROBA DAN KIMIA SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN KHITOSAN DAN ANGKAK YANG DISIMPAN PADA REFRIGERATOR." Buletin Peternakan 38, no. 3 (2014): 197. http://dx.doi.org/10.21059/buletinpeternak.v38i3.5256.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;Zat pengawet dan pewarna alami yang ditambahkan pada produk olahan daging aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan khitosan dan angkak ke dalam sosis ayam sebagai zat antibakteri berdasarkan karakteristik mikrobiologi dan kimia sosis ayam sampai penyimpanan 21 hari pada refrigerator. Rasio penambahan angkak (w/w) dan khitosan (w/v) masing-masing 0; 0,5 ;1; 1,5; 2%. Khitosan dilarutkan dalam asam asetat 1%. Penyimpanan dilakukan sampai 21 hari pada refrigerator dengan pengamatan 0, 7, 14, dan 21 hari. Variabel yang diamati meliputi aktivitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Indriati, Ninoek, and Fairdiana Andayani. "Pemanfaatan Angkak Sebagai Pewarna Alami Pada Terasi Udang." Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 7, no. 1 (2012): 11. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v7i1.65.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Pangesthi, Lucia Tri, and Lilis Sulandari. "Effect of Hurdle Technology in Angkak Sausage Preservation." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 347 (November 8, 2019): 012084. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/347/1/012084.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kusdiyantini, E., Nurhayati та R. S. Ferniah. "Production of γ- Aminobutyric Acid (GABA) by Monascus Purpureus isolated from Angkak, a mold isolated from Angkak in Semarang, Indonesia". Journal of Physics: Conference Series 1943, № 1 (2021): 012098. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/1943/1/012098.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Sari Pakpahan, Indah, and Lusiawati Dewi. "Aktivitas Antibakteri Tempe Angkak Terhadap Bakteri Bacillus sp dan Escherichia Coli." Jurnal Biologi Indonesia 18, no. 2 (2022): 159–67. http://dx.doi.org/10.47349/jbi/18022022/159.

Full text
Abstract:
Tempe is a fermented soybean products from Java, Indonesia, which has been known as a source of protein, vitamin B12, and contains bioactive compounds such as isoflavones in significant quantities an there are other bioactive components such as antibacterial. The process of making tempeh is often at risk of contamination with the emergence of contaminant bacteria Bacillus sp and Escherichia coli can degrade the quality of the product. Modification of the addition of numbers has the potential to be an inhibitor of bacterial contaminants due to the presence of the main active substance monascidi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sari Pakpahan, Indah, and Lusiawati Dewi. "Aktivitas Antibakteri Tempe Angkak Terhadap Bakteri Bacillus sp dan Escherichia Coli." Jurnal Biologi Indonesia 18, no. 2 (2022): 159–67. http://dx.doi.org/10.47349/jbi/18022022/159.

Full text
Abstract:
Tempe is a fermented soybean products from Java, Indonesia, which has been known as a source of protein, vitamin B12, and contains bioactive compounds such as isoflavones in significant quantities an there are other bioactive components such as antibacterial. The process of making tempeh is often at risk of contamination with the emergence of contaminant bacteria Bacillus sp and Escherichia coli can degrade the quality of the product. Modification of the addition of numbers has the potential to be an inhibitor of bacterial contaminants due to the presence of the main active substance monascidi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hasim, Hasim, Qomariah Hasanah, Dimas Andrianto, and Didah Nur Faridah. "AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA IN VITRO DARI CAMPURAN EKSTRAK ANGKAK DAN BEKATUL." Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 29, no. 2 (2018): 145–54. http://dx.doi.org/10.6066/jtip.2018.29.2.145.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Salman, Salman, Muhammad Iskandar, Sudewi Sudewi, and Meutia Indriana. "Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Pewarna Alami Kopigmentasi Biji Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Dengan Angkak Merah Sebagai Pewarna." Journal of Pharmaceutical and Sciences 6, no. 2 (2023): 521–28. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i2.57.

Full text
Abstract:
Pendahuluan; penampilan merupakan hal yang paling umum diperhatikan terutama di kalangan perempuan. Kosmetik merupakan sediaan yang mampu meningkatkan penampilan salah satunya yaitu lipstik. Lipstik memiliki komponen utama yaitu lilin, minyak, dan pewarna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling dengan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasi sebagai pewarna alami ke dalam sediaan lipstik yang pada perbandingan tertentu menghasilkan warna alami yang memenuhi persyaratan dan tidak mengiritasi kulit bibir. Metode; penelitian ini dilakukan mema
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Rusli, David, Yakobus Andrean Saputra, Ignatius Srianta, Ira Nugerahani, Indah Kuswardani, and Maria Matoetina. "PENGARUH PENAMBAHAN BEE POLLEN TERHADAP KARAKTERISTIK YOGURT ANGKAK BIJI DURIAN." Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi 21, no. 2 (2022): 168–82. https://doi.org/10.33508/jtpg.v21i2.4266.

Full text
Abstract:
Yogurt merupakan salah satu pangan fungsional yang memiliki manfaat kesehatan dan telah dikenal masyarakat. Perkembangan yogurt dilakukan untuk meningkatkan nilai fungsional dan gizinya. Salah satu pengembangannya adalah dikombinasikan dengan Angkak Biji Durian. Angkak biji durian memiliki sebagai antioksidan, antidiabetes dan antihiperkolestrol, namun penambahan angkak menimbulkan aftertaste yang pahit dan astringent sehingga perlu perlu diperbaiki dengan penambahan bahan lain seperti bee pollen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi bee pollen ter
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!