Academic literature on the topic 'Askorbatas'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Askorbatas.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Askorbatas"

1

Poppy, Titis Oktafiana, Khabibi Khabibi, and Agustina L. N. Aminin. "Pemanfaatan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat sebagai Bahan Antimikroba pada Daging Ayam Karkas Broiler." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 19, no. 2 (August 1, 2016): 38–44. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.19.2.38-44.

Full text
Abstract:
Daging ayam yang umumnya berupa daging ayam karkas broiler merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi dan mudah busuk sehingga diperlukan bahan pengawet alternatif alami dan tidak berbahaya seperti kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kitosan termodifikasi asam askorbat yang digunakan sebagai pengawet pada daging ayam karkas broiler pada suhu dingin. Dan untuk memperoleh data kemampuan pengawetan antara kitosan dan kitosan termodifikasi asam askorbat serta menentukan konsentrasi efektif asam askorbat yang ditambahkan dalam modifikasi kitosan sebagai pengawet daging ayam. Metode yang digunakan untuk dalam pengawetan adalah metode coating. Gugus fungsi kitosan-asam askorbat dianalisis menggunakan FTIR dan untuk menguji kemampuan kitosan termodifikasi asam askorbat sebagai pengawet daging ayam dilakukan analisis Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kitosan termodifikasi asam askorbat lebih baik dibandingkan kitosan tanpa modifikasi. Konsentrasi asam askorbat optimum adalah pada konsentrasi 40 mmol/L dan mampu mengawetkan daging ayam hingga 4 minggu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Pasaribu, Sudana fatahillah, Herviana Herviana, and Fahmil Usman. "Literatur Review: Potensi Asam Askorbat dalam Penanganan Gangguan Kesehatan Mental." Jurnal Kesehatan 14, no. 1 (March 24, 2021): 1–5. http://dx.doi.org/10.32763/juke.v14i1.208.

Full text
Abstract:
Latar belakang:Gangguan kesehatan mental menurut WHO seperti skizofrenia, depresi, cacat intelektual, penyalahgunaan narkoba, gangguan afektif bipolar, demensia, cacat intelektual dan gangguan perkembangan termasuk autisme. Gangguan kesehatan mental dapat tangani dengan bermacam terapi. Asam askorbat merupakan salah satu vitaminyang berfungsi dalam penurunan masalah kesehatan mental sebab asam askorbat berperan penting dalam memberikan fungsi sebagai kofaktor enzimatik yang berpartisipasi dalam biosintesis myelinsheatholeh sel schwann, dan norepinefrin dalam pengaturan mood.Tujuan: Tinjauan literaturini bertujuanuntuk mengetahui potensi asam askorbat dalam penanganan gangguan kesehatan mental.Metode:Metodeyang digunakan pada tinjauan literatureyaitu menggunakan metode berbentuk naratif. Data diambildaribeberapa artikelpenelitianyang memenuhi kriteria inklusi.Hasil:Hasil tinjauan liteatur ditemukan 4 artikelsesuai kriteria inklusi, asam askorbatdidalam otak memiliki konsentrasi sangat tinggi dibandingkan dengan organ lain, konsentrasi asam askorbat dalam otak mencapai 10 mmol / L. Berdasarkan empat penelitian menunjukkan bahwa asam askorbat dapat menurunkan gangguan kesehatan mental dikarenakan peran asam askorbat dalam pembentukan norepinefrinkatekolamin, myelinsheatholeh sel schwann, pelepesan asetilkolindan keseimbangan glutamateregik. Kesimpulan: Pada tinjauan literatur ini dapat disimpulkan konsumsi asam askorbat yang cukup dapat menurunkan gangguan kesehatan mental.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Meilasari, Fadhila, Juni Safitri Muljowati, and Aris Mumpuni. "Pengaruh Asam Askorbat terhadap Pertumbuhan Colletotrichum coccodes Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai Merah." BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed 2, no. 2 (July 19, 2020): 203. http://dx.doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.2.1918.

Full text
Abstract:
Patogen Colletotrichum coccodes merupakan salah satu patogen yang dapat menginfeksi tanaman cabai dan menyebabkan penyakit antraknosa terutama pada bagian buah dan daun. Tanaman dengan kandungan asam askorbat tinggi memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap serangan patogen. Tanaman cabai yang tahan memiliki kandungan asam askorbat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman cabai toleran maupun rentan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tumbuh patogen C. coccodes pada medium yang diberi asam askorbat dan mengetahui pengaruh inokulasi patogen C. coccodes terhadap kandungan asam askorbat pada daun cabai. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi dan Fitopatologi, Laboratorium Lingkungan, & Greenhouse Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini menggunakan dua uji yaitu uji in vitro dan uji in planta dengan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), Uji in vitro menggunakan A) Medium PDA diberi asam askorbat; B) Medium PDB diberi asam askorbat dengan perlakuan penambahan asam askorbat sebanyak 0 mg.L-1 (kontrol); 0,25 mg.L-1; 0,50 mg.L-1; 0,75 mg.L-1; dan 1 mg.L-1, diulang sebanyak lima kali. Variabel bebas yang digunakan yaitu berbagai dosis asam askorbat, variabel terikatnya adalah pertumbuhan patogen C. coccodes. Parameter utama yaitu diameter koloni dan bobot kering miselium. Uji in planta menggunakan tiga varietas cabai (V1: Cabai merah hot chili; V2 Cabai merah keriting; V3: Cabai merah besar), uji A) Uji intensitas penyakit pada tanaman dan B) Uji kandungan asam askorbat. Masing-masing kelompok uji diulang sebanyak lima kali. Variabel bebas yang digunakan adalah varietas cabai merah, variabel terikatnya adalah nilai kerusakan tanaman berdasarkan kategori yang diamati pada waktu pengamatan yang ditentukan. Parameter utama yaitu intensitas penyakit, dan parameter pendukung yaitu periode masa inkubasi, kandungan asam askorbat pada daun cabai, temperatur, kelembaban dan pH tanah. Data uji in vitro dan uji in planta yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%, dan perlakuan yang memberikan perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian pada uji in vitro menujukkan bahwa patogen C. coccodes memiliki kemampuan tumbuh yang baik pada medium PDA dan medium PDB dengan penambahan asam askorbat. Hasil penelitian pada uji in planta, inokulasi patogen C. coccodes pada daun cabai merah dapat meningkatkan kandungan asam askorbat pada tanaman cabai merah Kata kunci : Colletotrichum coccodes, Cabai Merah, Antraknosa, Asam askorbat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Prasetyo, Wawan, Khabibi Khabibi, and Didik Setiyo Widodo. "Adsorpsi Ion Logam Mg(II) Menggunakan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 17, no. 2 (August 1, 2014): 70–74. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.17.2.70-74.

Full text
Abstract:
Modifikasi kitosan-asam askorbat dan pemanfaatannya sebagai adsorben ion logam Mg(II), ion logam Cd(II), dan campuran ion logam Mg(II)-Cd(II), juga dilakukan penentuan pH dan waktu kontak optimum untuk adsorpsi ion Mg(II), serta mengetahui kemampuan adsorpsi kitosan-asam askorbat terhadap ion Mg(II) telah dilakukan. Tahapan penelitian terdiri dari penentuan derajat deasetilasi dari kitosan awal, proses re-deasetilasi, dan penentuan derajat deasetilasi kitosan dari hasil re-deasetilasi menggunakan FTIR. Setelah itu kitosan hasil re-deasetilasi dimodifikasi menggunakan asam askorbat dan dianalisis menggunakan FTIR dan SEM. Kitosan asam-askorbat digunakan untuk menentukan pH dan waktu kontak optimum adsorpsi terhadap ion logam Mg(II) serta kemampuannya sebagai adsorben pada ion logam Mg(II), Cd(II), dan campuran ion logam Mg(II)-Cd(II). Ditemukan bahwa pH dan waktu kontak optimum adsorpsi kitosan-asam askorbat terhadap ion logam Mg(II) yaitu pada pH 5 dan waktu kontak 12 jam. Kemampuan adsorpsi pada uji ion logam Mg(II) sebesar 24,66 mg/g, Cd(II) sebesar 24,71 mg/g serta kemampuan adsorpsi kitosan asam-askorbat pada uji campuran ion logam Mg(II) dan Cd(II), didapatkan Mg(II) sebesar 24,45 mg/g, Cd(II) sebesar 24,61 mg/g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Pramesti, Sintya Tunggal, Khabibi Khabibi, and Nor Basid Adiwibawa Prasetya. "Pemanfaatan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat sebagai Adsorben Ion Logam Besi(III) dan Kromium(III)." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 15, no. 2 (August 1, 2012): 70–75. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.15.2.70-75.

Full text
Abstract:
Penelitian pemanfaatan kitosan termodifikasi asam askorbat sebagai adsorben ion logam berat, yaitu besi (III) dan kromium (III) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kitosan termodifikasi asam askorbat, menentukan pH optimum adsorpsi ion Fe(III) dan Cr(III) oleh kitosan termodifikasi asam askorbat dengan variasi pH adsorpsi, serta menentukan kapasitas adsorpsi maksimum kitosan termodifikasi asam askorbat terhadap ion logam Fe(III) dan Cr(III). Derajat deasetilasi kitosan diperoleh menggunakan FTIR. Berat molekul kitosan dihitung menggunakan persamaan Mark-Houwink. Uji kelarutan kitosan dilakukan menggunakan CH3COOH, HNO3 dan HCl. Morfologi permukaan kitosan dikarakterisasi dengan SEM. Adsorpsi ion logam Fe (III) dan Cr (III) dilakukan dalam larutan pH 2-6 dengan melakukan variasi konsentrasi ion logam adalah 50; 100; 150; 200 dan 250 ppm. Ion logam Fe(III) dan Cr (III) yang tidak terserap dianalisis dengan SSA. Penentuan kapasitas adsorpsi maksimum dilakukan dengan menggunakan persamaan isotherm Langmuir. Dari data penelitian diperoleh derajat deasetilasi kitosan adalah 64,74% dan berat molekul sebesar 39966,85 g/mol. Hasil uji kelarutan terhadap kitosan termodifikasi asam askorbat menggunakan asam-asam encer seperti CH3COOH, HNO3 dan HCl menunjukkan kitosan termodifikasi asam askorbat relatif tidak larut terhadap asam-asam encer dibandingkan dengan kitosan beads. Morfologi permukaan kitosan termodifikasi asam askorbat menunjukkan adanya pori yang menyebar dan tidak beraturan. pH optimum adsorpsi untuk ion logam Fe(III) pada pH 4 dan ion logam Cr(III) pada pH 3. Kapasitas adsorpsi maksimum Fe(III) sebesar 12,658 mg/g dan 13,157 mg/g untuk logam Cr(III)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yuliawati, Nasriyatun, Aris Mumpuni, and Juni Safitri Muljowati. "Pengaruh Cercospora sp. terhadap Kandungan Asam Askorbat pada MekanismePatogenisitas Bercak Daun Tanaman Cabai : Kajian secara In vitro dan In planta." BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed 2, no. 2 (July 28, 2020): 280. http://dx.doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.2.1896.

Full text
Abstract:
Cabai merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh jamur Cercospora sp. merupakan salah satu faktor pembatas produksi cabai merah. Terjadinya penyakit bercak daun ditentukan oleh keberhasilan patogenesis oleh jamur Cercospora sp. Selain itu, cabai merah yang tahan terhadap penyakit bercak daun memiliki kandungan asam askorbat lebih tinggi daripada cabai merah yang rentan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tumbuh patogen Cercospora sp. pada medium yang diberi asam askorbat dan mengetahui pengaruh inokulasi patogen Cercospora sp. terhadap kandungan asam askorbat pada daun cabai merah (C. annuum L.). Penelitian ini menggunakan eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji secara in vitro percobaan yang dilakukan terdiri atas medium PDA maupun PDB yang diberi asam askorbat dengan konsentrasi 0 mg.l-1, 0,25 mg.l-1, 0,5 mg.l-1, 0,75 mg.l-1 dan 1,0 mg.l-1. Uji secara in planta yaitu menggunakan varietas cabai merah hot chili, varietas cabai merah besar dan varietas cabai merah keriting. Perlakuan yang dicobakan meliputi perhitungan intensitas penyakit dan kandungan asam askorbat pada daun cabai merah. Uji in vitro parameter utama yang diamati yaitu diameter koloni jamur Cercospora sp., dan bobot kering miselium. Uji in planta parameter utama yang diamati yaitu intensitas penyakit, sedangkan parameter pendukung yaitu periode inkubasi penyakit, kandungan asam askorbat pada daun cabai merah, temperatur dan kelembapan udara. Data uji in vitro yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%, kemudian perlakuan yang memberikan perbedaan nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Data uji in planta yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%, kemudian perlakuan yang memberikan perbedaan nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa patogen Cercospora sp. mampu tumbuh dengan baik pada medium PDA maupun medium PDB yang diberi asam askorbat. Inokulasi patogen Cercospora sp. dapat meningkatkan kandungan asam askorbat pada daun cabai merah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Setiawan, Sarno, Irawan, and Alfath Fanidya. "Uji Proteksi Kombinasi Antioksidan Asam Askorbat dan EDTA sebagai Pengkelat Pb Darah terhadap Kadar Hemoglobin Tikus (Mus musculus)." Jurnal Zarah 7, no. 1 (May 30, 2019): 7–12. http://dx.doi.org/10.31629/zarah.v7i1.848.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat proteksi antioksidan (kombinasi EDTA dan asam askorbat) terhadap kadar hemoglobin tikus putih yang dipapar timbal asetat. Jumlah perlakuan dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok perlakuan dipapar Pb asetat 175 mg/kg BB kecuali kelompok kontrol. Kelompok kontrol, kelompok kontrol negatif, kelompok I (Na2EDTA 150 mg/kg BB), kelompok II (Na2EDTA 250 mg/kg BB), kelompok III (Na2EDTA 150 mg/kg BB dan asam askorbat 300 mg/kg BB), dan kelompok IV (Na2EDTA 250 mg/kg BB dan asam askorbat 500 mg/kg BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol memiliki kadar hemoglobin tertinggi yaitu 13,1 gr/100 ml, sedangkan kelompok kontrol negatif yaitu 6,3 gr/100 ml, kelompok I yaitu 7,2 gr/100 ml, kelompok II yaitu 7,7 gr/100 ml, kelompok III yaitu 9,3 gr/100 ml, dan kelompok IV yaitu 8,3 gr/100 ml. Data tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh asam askorbat dan Na2EDTA dalam menormalkan kadar hemoglobin tikus putih. Kombinasi antioksidan paling efektif yaitu 300 mg/kg BB asam askorbat dengan 150 mg/kg BB Na2EDTA. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa f hitung < f tabel , sehingga Ho diterima artinya ada pengaruh induksi timbal asetat secara oral pada tikus terhadap kadar hemoglobin. Semakin banyak tikus putih diinduksi timbal asetat, maka kadar hemoglobin semakin rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Zulfikar, Teuku Muhammad. "Proses Induksi Sel Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum)." Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI) 4, no. 1 (February 22, 2021): 75–80. http://dx.doi.org/10.32672/jnkti.v4i1.2758.

Full text
Abstract:
Abstrak-Proses pemeliharaan sel tumbuhan saat ini sudah sering dilakukan, salah satunya adalah proses induksi sel daun tembakau (Nicotiana tabacum). Dari induksi sel daun tembakau dapat dihasilkan berbagai produk, diantaranya adalah quinone. Proses ini banyak dilakukan karena disamping produk yang dihasilkan lebih murni, keutuhan sifat quinone juga dapat terjaga. Selain itu bahan baku yang digunakan tersedia dengan cukup. Suplai oksigen yang rendah sangat efektif untuk meningkatkan produksi quinone. Untuk mengurangi suplai oksigen yang masuk dapat digunakan asam askorbat sebagai anti oksidan karena senyawa ini mudah bereaksi dengan oksigen. Callus dipindahkan ke medium cair yang telah ditambahkan dengan asam askorbat. Pertumbuhan sel dalam medium cair diamati melalui berat sel segar yang diperoleh, dimana berat sel segar naik dengan naiknya konsentrasi asam askorbat dan mencapai optimum pada konsentrasi asam 0,50 mg/l. Kandungan quinone ditentukan dengan menggunakan alat HPCL, dimana kandungan quinone yang paling banyak diperoleh pada konsentrasi asam askorbat 0,50 mg/l yaitu sebesar 0,4030 ppm.Kata kunci: Induksi Sel, Daun Tembakau dan Quinone
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Aryani, Aryani, and Evnaweri Evnaweri. "KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus)." Fish Scientiae 4, no. 7 (June 16, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.20527/fs.v4i7.1126.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mempelajari kajian pemberian asam askorbat (vitamin C) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap ketengikan abon ikan lele (Clarias batrachus) yang disimpan pada hari ke-1 dan ke-15, dengan parameter pengujian kimia dan organoleptik. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi asam askorbat (vitamin C) yang optimal pada pembuatan abon ikan Lele (Clarias batrachus). Penelitian ini menggunakan 4 (empat) perlakuan yaitu tanpa pemberian asam askorbat, pemberian asam askorbat 1%, 2% dan 3%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian asam askorbat dengan konsentrasi yang berbeda tidak berbeda nyata untuk nilai kadar air, tetapi untuk nilai kadar lemak, nilai kadar ketengikan dan nilai organoleptik berbeda nyata dan berbeda sangat nyata antar perlakuan, dimana perlakuan A yang terbaik selama penyimpanan hari ke-1, sedangkan penyimpanan hari ke-15, perlakuan D yang terbaik.This research study about of the added ascorbic acid with different concentrate on fish abon rancidity which storage on day-1 and day-15, the parameters is chemist and organoleptic. Contribute from this researchs are to know the optimally ascorbic acid concentrate on make fish abon. This research use 4 (four) treatments are: no added ascorbic acid, added ascorbic acid 1%, 2% and 3%. Result from this research are added ascorbic acid with the different concentrate no significant to water basis but to lipid, rancidity and organoleptic significant and very significant inter treatment, which treatment A is the best during day-1 storage, and treatment D is the best during day-15 storage.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sefthymaria, Sefthymaria, Rahmad Nuryanto, and Taslimah Taslimah. "Pengaruh Variasi Chelating Agent terhadap Karakteristik Produk pada Sintesis Elektrolit Padat NaMn2-xMgxO4 dengan Metode Sol-Gel." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 18, no. 3 (December 1, 2015): 79–84. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.18.3.79-84.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi chelating agent pada sintesis elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 dengan metode sol-gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi asam (asam askorbat, asam sitrat dan asam maleat) sebagai chelating agent terhadap kristalinitas, ukuran kristal, konduktivitas dan morfologi dari material yang dihasilkan. Tahapan penelitian ini meliputi pencampuran reagen, evaporasi, pengeringan dan kalsinasi. Produk kalsinasi dikarakterisasi menggunakan XRD, multimeter dan SEM-EDS. Mineral penyusun elektrolit padat meliputi NaMnO2, MnO2 MgO dan Na2O. Kristalinitas terendah dan konduktivitas tertinggi dimiliki oleh produk yang menggunakan asam askorbat sebagai chelating agent, dengan nilai konduktivitas 1,91 x 10-4 Scm-1; ukuran kristal 26,09 nm dan ukuran aglomerasi 0,66 μm. Elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 yang dihasilkan untuk variasi chelating agent asam askorbat memiliki formula spinel NaMn1,32Mg0,68O4.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Askorbatas"

1

Araminaitė, Rūta. "Elektrokatalizinių procesų tyrimas ant Berlyno mėlynuoju modifikuoto stiklo anglies elektrodo." Doctoral thesis, Lithuanian Academic Libraries Network (LABT), 2010. http://vddb.laba.lt/obj/LT-eLABa-0001:E.02~2010~D_20100213_101935-42979.

Full text
Abstract:
Darbo tikslas yra elektrocheminių vandenilio peroksido ir askorbato reakcijų tyrimas ant Berlyno mėlynuoju (BM) modifikuotų elektrodų, siekiant pritaikyti šiuos elektrodus jutiklių ir biojutiklių kūrimui. Ištirta vandenilio peroksido redukciją ir askorbato oksidaciją naudojant sukamojo disko elektrodą. Gauti rezultatai galimai įrodo stadijinį vandenilio peroksido katodinės redukcijos mechanizmą vykstantį ant BM modifikuoto elektrodo. Detaliai ištirta BM sluoksnio irimo kinetika vandenilio peroksido elektroredukcijos metu, ir nustatyti faktoriai, įtakojantys irimo proceso greitį. Sukurti jutiklių ir biojutiklių prototipai, kurie galėtų būti panaudoti biologiškai aktyvių medžiagų (vandenilio peroksido, askorbato, gliukozės) nustatymui.
The main purpose of this work is study of electrochemical hydrogen peroxide and ascorbate reactions on electrodes modified by Prussian blue (PB), with the aim to apply these electrodes in creation of sensors and biosensors. For this purpose, a detailed study of electrochemical reduction of hydrogen peroxide, as well as of oxidation of ascorbate at Prussian blue modified rotating disk electrode. In view of the results obtained, a mechanism for hydrogen peroxide reduction at PB modified electrode has been proposed. In accordance with this mechanism, electron transfer appears to be rate-limiting step. The kinetics of decomposition of PB modified electrode in the course of a cathodic reduction of hydrogen peroxide has been studied, and the influence of different factors to this process has been determined. Prototypes of sensors and biosensors, for different analytes have been elaborated and tested.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Araminaitė, Rūta. "Study of electrocatalytic processes at Prussian blue modified glassy carbon electrode." Doctoral thesis, Lithuanian Academic Libraries Network (LABT), 2010. http://vddb.laba.lt/obj/LT-eLABa-0001:E.02~2010~D_20100213_101926-62386.

Full text
Abstract:
The main purpose of this work is study of electrochemical hydrogen peroxide and ascorbate reactions on electrodes modified by Prussian blue (PB), with the aim to apply these electrodes in creation of sensors and biosensors. For this purpose, a detailed study of electrochemical reduction of hydrogen peroxide, as well as of oxidation of ascorbate at Prussian blue modified rotating disk electrode. In view of the results obtained, a mechanism for hydrogen peroxide reduction at PB modified electrode has been proposed. In accordance with this mechanism, electron transfer appears to be rate-limiting step. The kinetics of decomposition of PB modified electrode in the course of a cathodic reduction of hydrogen peroxide has been studied, and the influence of different factors to this process has been determined. Prototypes of sensors and biosensors, for different analytes have been elaborated and tested.
Darbo tikslas yra elektrocheminių vandenilio peroksido ir askorbato reakcijų tyrimas ant Berlyno mėlynuoju (BM) modifikuotų elektrodų, siekiant pritaikyti šiuos elektrodus jutiklių ir biojutiklių kūrimui. Ištirta vandenilio peroksido redukciją ir askorbato oksidaciją naudojant sukamojo disko elektrodą. Gauti rezultatai galimai įrodo stadijinį vandenilio peroksido katodinės redukcijos mechanizmą vykstantį ant BM modifikuoto elektrodo. Detaliai ištirta BM sluoksnio irimo kinetika vandenilio peroksido elektroredukcijos metu, ir nustatyti faktoriai, įtakojantys irimo proceso greitį. Sukurti jutiklių ir biojutiklių prototipai, kurie galėtų būti panaudoti biologiškai aktyvių medžiagų (vandenilio peroksido, askorbato, gliukozės) nustatymui.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Barzdžiuvienė, Kristina. "Studies of conducting polymer- modified electrodes and their application for electroanalysis." Doctoral thesis, Lithuanian Academic Libraries Network (LABT), 2010. http://vddb.laba.lt/obj/LT-eLABa-0001:E.02~2010~D_20101230_093937-18442.

Full text
Abstract:
The main purpose of this work - to investigate patterns of electrochemical oxidation of ascorbic acid on polyaniline and poly(N-methylaniline) modified electrodes, in order to develop ascorbate-sensitive sensors. A detailed study of various factors affecting the aniline and N-methylaniline electrochemical polymerization and the resulting properties of PANI and PNMA layers was carried out for this purpose. Comparative study of modified electrodes in solutions of different acidity was performed and it was shown that PNMA had a better redox activity in slightly acidic and neutral solutions compared to polyaniline. The nature of amperometric response of modified electrodes to ascorbate was investigated and autocatalytic mechanism of ascorbate electrooxidation on PANI modified electrode was suggested. Using PANI and PNMA modified electrodes, prototypes of amperometric ascorbate sensors have been developed and their comparative studies were carried out.
Darbo tikslas - ištirti askorbo rūgšties elektrocheminės oksidacijos ant elektrodų, modifikuotų polianilinu ir poli(N-metilanilinu), dėsningumus, siekiant sukurti jautrius askorbatui jutiklius. Ištirta įvairių faktorių įtaka anilino ir N-metilanilino elektrocheminei polimerizacijai bei gautų PANI ir PNMA sluoksnių savybėms. Atlikti palyginamieji modifikuotų elektrodų tyrimai skirtingo pH tirpaluose ir parodyta, kad PNMA lyginant su polianilinu pasižymi geresniu aktyvumu silpnai rūgščiuose ir neutraliuose tirpaluose. Ištirtas modifikuotų elektrodų amperometrinio atsako į askorbatą pobūdis, ir pasiūlytas autokatalizinis askorbato elektrooksidacijos mechanizmas ant PANI modifikuoto elektrodo. Panaudojus PANI ir PNMA modifikuotus elektrodus, sukurti amperometrinių askorbato jutiklių prototipai ir atlikti jų palyginamieji tyrimai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Barzdžiuvienė, Kristina. "Elektrodų, modifikuotų laidžiais polimerais, tyrimas ir taikymas elektroanalizės tikslams." Doctoral thesis, Lithuanian Academic Libraries Network (LABT), 2010. http://vddb.laba.lt/obj/LT-eLABa-0001:E.02~2010~D_20101230_094428-84221.

Full text
Abstract:
Darbo tikslas - ištirti askorbo rūgšties elektrocheminės oksidacijos ant elektrodų, modifikuotų polianilinu ir poli(N-metilanilinu), dėsningumus, siekiant sukurti jautrius askorbatui jutiklius. Ištirta įvairių faktorių įtaka anilino ir N-metilanilino elektrocheminei polimerizacijai bei gautų PANI ir PNMA sluoksnių savybėms. Atlikti palyginamieji modifikuotų elektrodų tyrimai skirtingo pH tirpaluose ir parodyta, kad PNMA lyginant su polianilinu pasižymi geresniu aktyvumu silpnai rūgščiuose ir neutraliuose tirpaluose. Ištirtas modifikuotų elektrodų amperometrinio atsako į askorbatą pobūdis, ir pasiūlytas autokatalizinis askorbato elektrooksidacijos mechanizmas ant PANI modifikuoto elektrodo. Panaudojus PANI ir PNMA modifikuotus elektrodus, sukurti amperometrinių askorbato jutiklių prototipai ir atlikti jų palyginamieji tyrimai.
The main purpose of this work - to investigate patterns of electrochemical oxidation of ascorbic acid on polyaniline and poly(N-methylaniline) modified electrodes, in order to develop ascorbate-sensitive sensors. A detailed study of various factors affecting the aniline and N-methylaniline electrochemical polymerization and the resulting properties of PANI and PNMA layers was carried out for this purpose. Comparative study of modified electrodes in solutions of different acidity was performed and it was shown that PNMA had a better redox activity in slightly acidic and neutral solutions compared to polyaniline. The nature of amperometric response of modified electrodes to ascorbate was investigated and autocatalytic mechanism of ascorbate electrooxidation on PANI modified electrode was suggested. Using PANI and PNMA modified electrodes, prototypes of amperometric ascorbate sensors have been developed and their comparative studies were carried out.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography