Academic literature on the topic 'Austenit'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Austenit.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Austenit"

1

Abrianto Akuan. "Analisis Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Baja Mangan Austenitik Hasil Proses Perlakuan Panas." Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik 7, no. 2 (2020): 90–99. http://dx.doi.org/10.26874/jt.vol7no2.284.

Full text
Abstract:
Nilai kekerasan tertinggi yaitu 334.2HV untuk material baja mangan austenitik dihasilkan dari hasil proses perlakuan panas annealing. Semakin lambat laju pendinginan proses perlakuan panas (quenching, normalizing, annealing) material baja mangan austenitik akan meningkatkan nilai kekerasan material tersebut, yaitu (217.4 HV, 245.0 HV, 334.2 HV). Struktur mikro material baja mangan austenitik hasil perlakuan panas guenching adalah karbida dalam matrik austenit (γ), sedangkan hasil perlakuan panas normalizing dan annealing adalah karbida dalam matrik ferrit (ɑ).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Farhan, Farhan, Bukhari Bukhari, Hamdani Hamdani, Ilyas Yusuf, and Zuhaimi Zuhaimi. "PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN (AUSTENISASI) PERLAKUAN PANAS QUENCHING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 60." Jurnal Mesin Sains Terapan 5, no. 1 (2021): 1. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v5i1.2135.

Full text
Abstract:
Sehubungan dengan semakin meningkatnya perkembangan dunia industri dan disertai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Pada masa sekarang kebutuhan manusia tidak lepas dari suatu unsur, yaitu baja. Baja ST 60 adalah salah satu jenis baja yang memiliki standard buatan negara German, yaitu Deutsches Institut fur Normung (DIN). Baja ST 60 ini dapat diberikan perlakuan panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur austenit terhadap kekerasan dan struktur mikro dari baja ST 60 ini. Temperatur austenit yang diambil adalah 850˚C, 900˚C, dan 950˚C dengan waktu penahanan 90 menit dan menggunakan air sebagai media pendingin (Quenching). Setelah melakukan proses perlakuan panas pada baja ST 60, dilakukan pengujian kekerasan metode Rockwell dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan pada kondisi normal sebesar 55.70 HRC dan belum menghasilkan fasa martensit. Pada temperatur austenit 850˚C nilai kekerasannya 71.20 HRC dan fasa martensit telah muncul. Namun pada temperatur 900˚C nilai kekerasannya 75.20 HRC dengan banyaknya fasa martensit yang sudah terbentuk. Dari penelitian ini didapat temperatur austenit yang optimum pada temperaturs 850˚C sampai 900˚C. Kata Kunci : Baja ST 60, Heat Treatment, Quenching, Kekerasan, Struktur Mikro
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Ihlas, Apriardi. "PENGGETASAN LOGAM CAIR PADA CAPILLARY TUBE BAJA TAHAN KARAT 316." Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik 5, no. 1 (2015): 29. http://dx.doi.org/10.37209/jtbbt.v5i1.56.

Full text
Abstract:
Capillary tube adalah komponen yang berfungsi mengalirkan larutan kimia (scale inhibitor) ke dalam sumur minyak yang berpotensi membentuk kerak. Telah terjadi penyumbatan (clogging) dan retak-retak pada komponen capillary tube yang berbahan baja tahan karat austenit 316. Pemasangan komponen tersebut berada dalam satu kesatuan unit dengan komponen lain yang bernama centriline cel flat. Untuk mengetahui lebih lanjut penyebab terjadinya kerusakan, dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian. Pemeriksaan tersebut meliputi: data awal dan kronologi, visual, metalografi (makro dan mikro), dan Scanning Electron Microscopy/ Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penetrasi seng pada permukaan tube. Penetrasi seng yang mencair mencapai batas butir akan membentuk senyawa intermetallic seng-nikel yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan fasa austenit menjadi ferit. Perubahan internal stress akibat perubahan volum fasa inilah yang menyebabkan terjadinya retakan di batas butir.Kata kunci: penggetasan logam cair, baja tahan karat austenit, baja galvanis, retakan batas butir
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Alhamidi, Ali. "Proses Quenching and Partitioning Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Medium." Jurnal Rekayasa Mesin 15, no. 2 (2020): 118. http://dx.doi.org/10.32497/jrm.v15i2.1869.

Full text
Abstract:
<p>Baja WRM 1045 adalah baja karbon sedang yang menawarkan sifat mekanik yang baik dan diterapkan untuk industri otomotif seperti poros engkol. Menurut JIS G4051 bahwa sifat mekanik untuk poros engkol diharapkan memiliki kekuatan luluh ~ 490 MPa, kekuatan tarik minimum, dan perpanjangan 686 MPa dan 17%. Dalam penelitian ini, baja WRM 1045 diproses melalui proses Quenching and Partitioning (Q&P). Itu dilakukan dengan variasi waktu penahanan 30 dan 60 menit selama austenitisasi dan suhu partisi 225, 250, 275, dan 300 ℃. Pengujian tarik, uji kekerasan dan metalografi dilakukan untuk menentukan sifat mekanik dan struktur mikro baja WRM KS1045. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanik menurun dengan meningkatnya suhu partisi dan waktu penahanan austenit. Semakin tinggi sifat mekanik dicapai setelah waktu tahan austenit 60 menit dan suhu partisi 275 ℃ dengan kekuatan luluh 520,70 MPa, kekuatan tarik 784,63 MPa, perpanjangan 15%, dan kekerasan 93,33 HRB. Analisis struktur mikro optik terdiri dari martensit dan retensi austenit setelah proses Q&P.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Poech, Max-Hermann, and Hellmut Fischmeister. "Mechanische Eigenschaften von Martensit-Austenit-Modellegierungen." International Journal of Materials Research 83, no. 3 (1992): 176–82. http://dx.doi.org/10.1515/ijmr-1992-830307.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ridlo, Faried Miftahur, Permana Andi Paristiawan, and Mukhlis Agung Prasetyo. "Pengaruh Variasi Holding Time dan Media Pendingin pada Proses Solution Treatment terhadap Kekerasan dan Ketangguhan Paduan Baja Fe12Mn1,5Mo." Metal Indonesia 42, no. 2 (2020): 77. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2020.v42.77-85.

Full text
Abstract:
Baja mangan austenitik merupakan baja yang digunakan secara luas pada industri tambang dan mineral karena memiliki ketahanan aus dan ketangguhan yang tinggi. Secara umum, baja mangan austenitik yang dibuat melalui proses pengecoran memiliki kecenderungan getas dengan ketangguhan yang rendah karena terbentuknya formasi karbida. Proses solution treatment diikuti dengan pendinginan cepat menjadi hal penting untuk melarutkan karbida sehingga menjamin terbentuknya struktur full austenit pada temperatur kamar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi holding time dan media pendingin pada proses solution treatment terhadap kekerasan dan ketangguhan paduan baja Fe12Mn1.5Mo. Pada penelitian ini, karakteristik baja Fe12Mn1.5Mo hasil cor diinvestigasi lebih lanjut setelah dilakukan proses solution treatment dalam dua tahap, yaitu memanaskan dari temperatur ruang sampai 700oC dengan holding time 3 jam, kemudian dinaikkan sampai temperatur 1000 oC dengan variasi holding time selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam diikuti dengan quenching menggunakan 3 media pendingin berbeda (air, larutan garam 1.5% dan 3%). Pada pendinginan menggunakan larutan garam 1.5% dan 3% menunjukkan bahwa semakin lama holding time, maka nilai kekerasan dan nilai impak juga semakin meningkat. Sementara itu, spesimen yang didinginkan menggunakan air menghasilkan nilai yang berfluktuasi untuk kedua sifat mekanik. Nilai kekerasan tertinggi sebesar 344 BHN pada variasi holding time 2 jam diikuti dengan pendinginan air, sementara nilai impak tertinggi sebesar 73.7 J/cm2 dihasilkan pada variasi holding time 1 jam dengan pendinginan air. Nilai impak terendah sebesar 48.8 J/cm2 dihasilkan pada variasi holding time 1 jam dengan pendinginan larutan garam 3%. Hasil metalografi menunjukkan bahwa struktur mikro matriks austenit yang mengakibatkan nilai kekerasan yang rendah sedangkan karbida tak terlarut yang terdispersi di batas butir dan di dalam butir yang mengakibatkan nilai kekerasan yang tinggi. Di sisi lain, Proses solution treatment yang berlangsung kurang sempurna berakibat pada menurunnya ketangguhan karena terbentuknya presipitasi karbida.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Grajcar, A., P. Skrzypczyk, and D. Wozniak. "Thermomechanically Rolled Medium-Mn Steels Containing Retained Austenite/ Walcowane Termomechanicznie Stale Średniomanganowe Zawierające Austenit Szczątkowy." Archives of Metallurgy and Materials 59, no. 4 (2014): 1691–97. http://dx.doi.org/10.2478/amm-2014-0286.

Full text
Abstract:
Abstract Chemical composition of four medium-Mn steels containing a various Mn content (3 and 5%) have been proposed in the present work. The two steels are base steels whereas the other two contain Nb microaddition. Thermomechanical rolling tests of 3.3 mm sheets have been carried out using a semi-industrial hot strip rolling line. Detailed investigations of the identification of structural constituents using light microscopy and scanning electron microscopy techniques have been performed. X-ray method has been applied to determine an amount of retained austenite and its C content. Significant microstructural parameters were revealed using an EBSD technique. It was found that the Mn addition affects strongly a microstructure type, stability of retained austenite and mechanical properties determined with a static tensile test. The steels containing 3% Mn are characterized by a good combination of strength and ductility whereas the tensile strength up to 1300 MPa is possible to obtain for the higher Mn content steels.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bublíková, Dagmar, Hana Jirková, Štěpán Jeníček, and Josef Káňa. "Q&P process in press-hardening of 42SiCr steel." Acta Metallurgica Slovaca 24, no. 1 (2018): 52. http://dx.doi.org/10.12776/ams.v24i1.967.

Full text
Abstract:
<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jednou z dnešních pokročilých cest tepelné úpravy ocelí s vysokou pevností je proces Q & P, který poskytuje vysokou pevnost v kombinaci s dobrou tažností. </span><span style="vertical-align: inherit;">Výsledná mikrostruktura je kombinací martenzitu a malých frakcí bainitu a zadrženého austenitu. </span><span style="vertical-align: inherit;">Zadržený austenit má podobu tenkých jehel, které přiléhají k martenzitovým lištám. </span><span style="vertical-align: inherit;">Použití tohoto způsobu v průmyslové praxi je komplikované potřebou udržení při rozdělovací teplotě, když se zadaný austenit stabilizuje migrací uhlíku z super-nasyceného martenzitu. </span><span style="vertical-align: inherit;">Inženýři proto hledají procesní cesty, při nichž přerušení chladicího procesu při určité teplotě a udržení při této teplotě nepředstavují technologické problémy. </span></span></p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jednou z dostupných možností je vytvrzování lisováním, které se často zabývá ošetřením částí těla vozidla. </span><span style="vertical-align: inherit;">Ocel 42SiCr, která je legována manganem, křemíkem a chrómem, byla Q & P zpracována za použití experimentálních sekvencí s různými teplotami kalení a dělení. </span><span style="vertical-align: inherit;">Doba namáčení a teplota a rychlost chlazení byly shodné s parametry používanými v reálných procesech. </span><span style="vertical-align: inherit;">Správně zvolené parametry vedly k martensiticko-bainitickým mikrostrukturám s částí zadrženého austenitu, maximální pevností přibližně 2000 MPa a </span><span style="vertical-align: inherit;">protažením </span><span style="vertical-align: inherit;">A </span></span><sub><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">20</span></span></sub><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> více než 10%.</span></span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Inagaki, Hirosuke. "Annealing Twins in Deformed Austenite of a Low-Carbon Steel / Glühzwillinge im verformten Austenit eines kohlenstoffarmen Stahls." International Journal of Materials Research 81, no. 3 (1990): 174–80. http://dx.doi.org/10.1515/ijmr-1990-810303.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Rohmah, Miftakhur. "PENGARUH PENEMPAAN DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI PADA MODIFIKASI BAJA LATERIT A-588." Metalurgi 36, no. 1 (2021): 33. http://dx.doi.org/10.14203/metalurgi.v36i1.579.

Full text
Abstract:
High strength low alloy (HSLA) yang diaplikasikan menjadi baja tahan cuaca merupakan terobosan terbaru untuk menghasilkan sifat mekanik dan ketahanan korosi yang tinggi. Modifikasi Baja Laterit dengan penambahan kadar nikel yang diterapkan proses termomekanikal (TMCP) berupa kombinasi proses penempaan panas dan perlakuan panas menjadi fokusan penelitian ini. Sampel yang digunakan merupakan Baja Laterit A-588 hasil investment casting yang telah ditambahkan kadar nikel sebesar 1, 2, dan 3% kemudian diproses penempaan panas dengan pembebanan 100 ton pada temperatur 1050 ℃. Nikel berfungsi sebagai penstabil austenit. Variabel perlakuan panas yang digunakan yakni (1) langsung pendinginan udara, (2) dilanjutkan proses pemanasan pada temperatur 750 ℃ yang diikuti pendinginan cepat. Karakterisasi material menggunakan uji metalografi, uji keras, uji tarik, dan uji polarisasi. Pada sampel tempa panas+pendinginan udara, pertambahan kadar nikel hingga 3% mempengaruhi nilai fraksi fasa ferrit-perlit yang terbentuk, pertambahan ukuran butir hingga ±0,1 mm, penurunan kekerasan hingga 185,22 BHN, penurunan kekuatan hingga 554 MPa, dan pertambahkan elongasi sebesar 29.1%. Sedangkan pada sampel tempa panas+perlakuan panas dengan pendinginan air, pertambahan nikel hingga 3% menyebabkan terbentuknya fasa dislokasi lath martensit+ferrit+retained austenite, penurunan kekerasan hingga 236,18 BHN, penurunan kekuatan hingga 852 MPa, penurunan elongasi hingga 24,7%. Fasa retained austenite memiliki efek merusak pada sifat mekanis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography