To see the other types of publications on this topic, follow the link: Ayu Utami.

Journal articles on the topic 'Ayu Utami'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Ayu Utami.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Yudhawardhan, Aditya Noorman. "SIFAT KELIYANAN PADA TOKOH-TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI." KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 3, no. 1 (April 29, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.22219/kembara.vol3.no1.1-12.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mendeskripsikan sifat keliyanan pada tokoh perempuan dalam novel Saman karya Ayu Utami. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang berasal dari novel Saman karya Ayu Utami yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Data dalam penelitiaan ini adalah berupa kalimat, paragraf, kutipan-kutipan dialog, dan wacana yang diperoleh dari hasil membaca dan menandani novel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dalam Novel Saman karya Ayu Utami. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis model interaktif, seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan sifat keliyanan pada tokoh perempuan dalam Novel Saman Karya Ayu Utami yang meliputi (1) eksploitasi, (2) ego, (3) mashokisme, (4) erotic, dan (5) eurotamania.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sofa, Cut Dalillah, and Lucy Pujasari Supratman. "Analisis Wacana Tentang Kebathinan Jawa Dalam Novel Anatomi Rasa Karya Ayu Utami." J-IKA 7, no. 1 (July 12, 2020): 51–61. http://dx.doi.org/10.31294/kom.v7i1.7976.

Full text
Abstract:
Salah satu penulis yang memiliki pola pikir yang kritis di Indonesia adalah Justina Ayu Utami atau yang lebih dikenal dengan nama pena Ayu Utami. Penulis dari novel terbarunya Anatomi Rasa (2019) ini telah membuktikan eksistensinya di dunia tulis menulis. Dalam novel Anatomi Rasa yang mengangkat tentang kebathinan Jawa atau yang dikenal dengan Kejawen. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adlaah mengenai bagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh Ayu sebagai penulis kepada pembaca, dimana Kebathinan Jawa sendiri memiliki makna yang bias atau luas. Hasil penelitian menunjukkan Kebathinan Jaw ayang disampaikan oleh Ayu adalah bagaiamna cara mengolah rasa sehingga seseorang dapat lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan bermeditasi untuk menanggulangi atas segala hal yang kurang baik dalam kehidupan. Selain itu, Ayu juga menjelaskan tahap – tahap dalam bermeditasi dan fungsi dari tiap tahap tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nuriyati Samatan, Dr, and . "Sex, Sin and Marriage: Feminists in Patriarchal Culture, Religious Values and the Struggle for the Equality." International Journal of Engineering & Technology 7, no. 4.38 (December 3, 2018): 861. http://dx.doi.org/10.14419/ijet.v7i4.38.27561.

Full text
Abstract:
Sex, Sin and Marriage: Feminists in Patriarchal Culture, Religious Values and the Struggle for the Equality, is a study conducted on the novel Eks Parasit Lajang by Justina Ayu Utami. The approach of this research is qualitative with Critical Analysis of Frankfrut School method through four levels of analysis: Totality, Awareness, Alienation and Criticism. The results of this study show that in the level of totality, Ayu Utami sees the problems experienced by character A as a problem that not only comes from herself, but also from her family who embrace Patriarchal culture, religious values, and also the values come from the society. In the level of Awareness, Ayu Utami sees that the world is constructed by men, and marriage as a mean of legitimizing power (patriarchal); in the level of Alienation, Ayu Utami is alienated from the concept of the church which is considered problematic; about herself and her sexual organs; about the values of women and marriage, until she decides to "take off the Cross's necklace" and ends up "deciding not to have any religion". In the Criticism level, Ayu Utami criticizes her religion’s "Holy Book", Patriarchal culture and also criticizes on the State regulations which she considers unfair especially in marriage arrangement as well as the society values which are considered confining and disadvantaging women, but not for men.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Chairiyani, Rina Patriana. "Representasi Seksualitas dalam Novel Saman Karya Ayu Utami." Humaniora 3, no. 2 (October 31, 2012): 363. http://dx.doi.org/10.21512/humaniora.v3i2.3330.

Full text
Abstract:
Saman is a literature written by Ayu Utami. Showing a representation of a female counterpart ideology that differs from what has already been made in heterosexual and patriarchal society. The community considers sex is taboo to talk openly. In this novel it is represented openly. Women are no longer in a weak position, and have choices. In this paper, research methodology used is qualitative method.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sa'diyah, Umiatun. "Kajian Aspek Tematik pada Novel "Saman" Karya Ayu Utami dan Novel "Nayla" Karya Djenar Maesa Ayu." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 2, no. 2 (December 1, 2014): 159–66. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/2.2.2014.106.159--166.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi secara keseluruhan kecenderungan tema dan tingkatan temayang ada dalam novel Saman karya Ayu Utami dan novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis tema penelitian ini, dimaksudkan dapat memberikan wawasan baru bahwa kedua novel ini tidak hanya membahas masalah eksploitasi seksual saja, tetapi juga mengungkapkan permasalahan lain yang lebih kompleks. Kesimpulannya secara kuantitas kemunculan peristiwa, kategori tingkatan tema yang utama dalam kedua novel ini adalah tema tingkat sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Wiyatmi, Wiyatmi, Maman Suryaman, and Esti Swatika Sari. "DEKONSTRUKSI TERHADAP KUASA PATRIARKI ATAS ALAM, LINGKUNGAN HIDUP, DAN PEREMPUAN DALAM NOVEL-NOVEL KARYA AYU UTAMI." LITERA 15, no. 2 (November 29, 2016): 281–91. http://dx.doi.org/10.21831/ltr.v15i2.11829.

Full text
Abstract:
DEKONSTRUKSI TERHADAP KUASA PATRIARKIATAS ALAM, LINGKUNGAN HIDUP, DAN PEREMPUANDALAM NOVEL-NOVEL KARYA AYU UTAMIWiyatmi, Maman Suryaman, dan Esti SwatikasariFBS Universitas Negeri Yogyakartaemail: wiyatmi@uny.ac.idAbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi dekonstruksi terhadap kuasapatriarki atas alam, lingkungan hidup, dan perempuan dalam novel-novel Ayu Utami.Penelitian ini menggunakan aliran pemikiran ekofeminisme. Sumber data adalah tiganovel karya Ayu Utami, yaitu Bilangan Fu, Manjali dan Cakrabirawa, dan Maya. Hasilpenelitian sebagai berikut. Pertama, ketiga novel tersebut menggambarkan perjuangantokoh dalam melawan kuasa patriarki atas alam, lingkungan, dan perempuan yang terjadidi kawasan taman bumi Sewugunung dan situs candi Calwanarang di era Orde Baru.Kedua, bentuk perlawanan yang dilakukan tokoh sejalan dengan pemikiran ekofeminismedan merupakan strategi dekonstruksi terhadap kuasa patriarki atas alam, lingkungan,dan perempuan.Kata kunci: ekofeminisme, alam, patriarki, novel, Ayu UtamiTHE DECONSTRUCTION OF PATRIARCHAL POWEROVER NATURE, ENVIRONMENT, AND WOMEN IN AYU UTAMI’S NOVELSAbstractThis study aims to describe deconstruction strategies against patriarchal power overnature, environment, and women in Ayu Utami’s novels. The study used ecofeminism. Thedata sources were Ayu Utami’s three novels, namely Bilangan Fu, Manjali dan Cakrabirawa,and Maya. The findings are as follows. First, the three novels portray characters’ struggleagainst patriarchy power over nature, environment, and women in the Sewugunung parkarea and the Calwanarang temple site in the New Order era. Second, the forms of theresistance that the characters make are in line with ecofeminism and are deconstructionstrategies against patriarchal power over nature,environment, and women.Keywords: ecofeminism, nature, patriarchy, novels, Ayu Utami
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wibowo, Sarwo Ferdi, Hasina Fajrin R., and Puji Retno Hardiningtyas. "SEKS SEBAGAI TINDAKAN RADIKAL DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI/THE SEXUAL ACTION AS RADICAL ACT IN SAMAN NOVEL BY AYU UTAMI." Aksara 33, no. 1 (July 12, 2021): 11–24. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v33i1.682.11-24.

Full text
Abstract:
AbstrakElemen seksual dalam novel Saman karya Ayu Utami masih sering dijustifikasi melalui nilai-nilai kesusilaan yang merupakan bagian dari dunia simbol. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang membahas karya tersebut dalam perspektif psikoanalisis-historis Slavoj Žižek. Metode psikoanalisis historis digunakan untuk melihat elemen seksual dalam karya Ayu Utami secara berbeda. Data dikumpulkan melalui pembacaan secara teliti dan berulang terhadap novel Saman untuk menemukan frasa, kalimat, paragraf, dan wacana yang memuat kualitas-kualitas subjek dialektis Slavoj Žižek. Data tersebut kemudian direlasikan untuk menentukan posisi subjek sebagai subjek radikal atau sebaliknya berdasarkan konsepsi pembentukan subjek radikal Žižek, yaitu konstruksi dunia simbolik-momen kekosongan-tindakan radikal-terbentuknya subjek radikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh dalam novel Saman, yaitu Laila dan Wisanggeni memiliki hasrat seksual yang lepas dari dominasi simbolik sehingga melakukan tindakan radikal. Melalui aktivitas seksual yang didorong hasrat yang murni tersebut, kedua tokoh tersebut memasuki momen kekosongan. Proses tersebut menyebabkan tokoh Laila dan Wisanggeni menjadi subjek radikal yang telah keluar dari dunia simbolik. Oleh karena itu, keberadaan subjek radikal dalam sebuah novel dapat dikatakan sebagai sebuah retakan dunia simbolik seksualitas yang secara ontologis konsisten. Kata kunci: seksualitas, tindakan radikal, psikoanalisis-historis Abstract The sexual element in “Saman” by Ayu Utami frequently is justified by the value of decency which becomes a part of the symbolic world. This study is descriptive research that discusses the novel from Slavoj Žižek’s historical-psychoanalysis perspective. The historical-psychoanalysis method consents to uncover the sexual element in the novel by Ayu Utami differently. Data collected through reading carefully and respectively of Saman novel are done to find out the phrases, sentences, paragraphs, and discourses that contain qualities of Slavoj Žižek’s dialectic subject. Collected data are then related to determining subject position as the radical subject or otherwise considering the construction of the symbolic world-ex nihilio- radical act-radical subject. The result of this research reveals that Laila and Wisanggeni characters in the novel of Saman have a sexual desire separated from symbolic dominance, and its practice becomes a radical act. Through sexual activity driven by passion, they enter the moment of the void. The process caused the figure of Laila and Wisanggeni to be a radical subject that has been out of the symbolic world. Therefore, the existence of a radical subject in a novel can be said to be a maligned symbolic world of sexuality ontologically consistent. Keywords: sexuality, radical act, historical-psychoanalysis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Prakoso, Teguh, and Venus Khasanah. "Karya Sastra Perempuan: Analisis Awal Tentang Perang Gender." ATAVISME 12, no. 1 (June 30, 2009): 77–82. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v12i1.159.77-82.

Full text
Abstract:
Tujuan artikel ini adalah menjelaskan perang gender yang tercermin dalam novel karya pengarang- pengarang perempuan Indonesia dari generasi Ayu Utami. Perang gender adalah “dendam abadi” pengarang-pengarang perempuan terhadap pengarang laki-laki yang, sampai sekarang, mengeksploitasi tubuh perempuan dengan besar-besaran dan memaksa mereka untuk membaca tubuhnya sendiri dari sudut pandang laki-laki. Melalui teks erotis sebagai bahasa ekspresi, pengarang perempuan mampu menulis tubuh mereka dengan sudut pandangnya sendiri. Abstract: This paper has the objective of explaining the gender struggle implied in the novels of Indonesian female authors of Ayu Utami generation. The gender struggle is female author’s “eternal enmity” towards male authors who, up till now, have greatly exploited woman’s body and force them to read their own body from the male point of view. Through erotic texts as the language of expression, female authors are able to write their body with their own point of view. Keywords: gender struggle, female authors, Ayu Utami generation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hernia, Suhardi, Indah Pujiastuti. "ANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN SASTRA FEMINISME) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PADA MATA KULIAH KRITIK SASTRA DI PERGURUAN TINGGI." Jermal 1, no. 1 (March 10, 2020): 51–59. http://dx.doi.org/10.31629/jermal.v1i1.2109.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami dengan menggunakan kajian sastra feminis dan mendeskripsikan bahan ajar pada mata kuliah kritik sastra di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa teknik dokumentasi dan teknik pustaka. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Cerita Cinta Enrico. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk-bentuk ketidakadilan gender dalam novel Cerita Cinta Enrico yang terdapat dalam beberapa bagian yang meliputi: (1) bentuk ketidakadilan gender dari aspek subordinasi, (2) bentuk ketidakadilan gender dari aspek stereotipe atau pelabelan negatif, (3) bentuk ketidakadilan gender dari aspek kekerasan, (4) ketidakadilan gender dari aspek beban kerja ganda. Hasil analisis dari novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami sudah memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai alternatif bahan ajar pada mata kuliah Kritik Sastra di perguruan tinggi. Beberapa aspek untuk memilih bahan pengajaran sastra dengan tepat yaitu dilihat dari segi bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya yang terdapat pada novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nisak, Khoirun. "PENGAKUAN EKS PARASIT LAJANG KARYA AYU UTAMI BERDASARKAN PERSPEKTIF JUNG." sarasvati 1, no. 2 (December 9, 2019): 16. http://dx.doi.org/10.30742/sv.v1i2.735.

Full text
Abstract:
This research aims to obtain a description of objectively the dynamics of the main figure in the perspective Jung based on personality which is in novel “Pengakuan Eks Parasit Lajang” creation Ayu Utami. This study using the qualitative research with the hermeneutic and researchers as a key metric. assisted by gathering data. Data is collected from unit-unit the text which reflect the majority of dynamics in the relationship between the personality of top leaders of the banned in a novel “Pengakuan Eks Parasit Lajang” creation Ayu Utami. The internal factors encourage the dynamics of personality the main figure is psychic energy (the libido) of encouragement (drive) and volition ( will ) that is spatially dynamic and work simultaneously to wholeness personal. External factors that encourage the dynamics of personality the main figure is the environment social the main figure in especially factors social environment primary namely figure family .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Bramantio, Bramantio. "Kritik Atas Modernitas Dalam Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami." ATAVISME 18, no. 1 (June 29, 2015): 1–14. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v18i1.28.1-14.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kritik atas modernitas dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Dengan memanfaatkan naratologi Tzvetan Todorov, dapat dipahami aspek verbal Bilangan Fu, yaitu sudut pandang, pencerita, dan tuturannya. Berdasarkan penceritaannya, novel ini merupakan novel polifonik, karnivalistik, sekaligus metafiksi. Berdasarkan kontennya, novel ini menghadirkan sejumlah kritik atas modernitas, khususnya berkaitan dengan semangat modernitas yang cenderung melihat segala sesuatu secara monodimensional, hanya ada satu kebenaran, dan liyan diabaikan. Bilangan Fu merupakan novel yang merefleksikan zamannya. Novel ini berhasil menyegarkan cara pandang masyarakat Indonesia, atau setidaknya menghadirkan sesuatu untuk dipikirkan dan dipertimbangkan kembali, berkaitan dengan diri, lingkungan, dan semesta raya. Novel ini mengembalikan manusia ke hakikatnya, yaitu kemanusiaan. Abstract: This article aims to reveal criticism on modernity in Ayu Utami’s novel Bilangan Fu. Tzvetan Todorov’s theory of narrative provided a framework to understand the novel’s verbal aspects, which are point of view, narrator, dan its voice. Based on its narrative, this novel is polyphonic, carnivalistic, and metafictional. Based on its content, it presents criticism on modernity, particularly on spirit of modernity that tends to see everything in monodimensional; there is only one truth, and the other is ignored. Bilangan Fu is a novel that reflects its time. It successfully refreshes the perspective of Indonesian society, or at least brings something to think about, related to the self, environment, and the universe. In the end, it brings back human being to their core, their humanity. Key Words: novel; point of view; narrator; criticism; modernity
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Prijanto, Saksono. "SI PARASIT LAJANG: POTRET PEREMPUAN METROPOLITAN." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 5, no. 1 (August 24, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v5i1.522.

Full text
Abstract:
The presence of novel Saman by Ayu Utami surprised the world of Indonesian literature. Response to readers and literary critics of Saman diverse, both those in favor, cursing and not be silent. Ayu Utami is a productive female novelist because she continuously has been published novel Saman and Larung (dualogy), Serial Numbers Fu (Manjali and Cakrabirawa and Lalita), and the trilogy (Parasit Lajang, Enrico Love Story, Parasit Lajang—Ex Parasit Lajang). Ayu Utami‟s achievement in writing, among others are "Mastera Young Writers Award 2009" in 2009. The purpose of this article is to express the position and idea of young metropolitan woman, their restless in seeing the domestic life. I figure (women) in the novel The Parasit Lajang (SPL) minds that women should have equality to men legally in many ways, especially on marriage. SPL novel deserves to be read and studied intensively, both as evidence of freedom in the creative process of a writer (female) as well as the Indonesian literary enrichment effort for the reader of literature, literary observers, as well as researchers in Indonesian literature.AbstrakKehadiran Ayu Utami melalui novel Saman mengagetkan dunia sastra Indonesia. Tanggapan pembaca serta kritikus sastra terhadap Saman beragam, baik mereka yang memihak, memaki, maupun yang diam tidak bersikap. Novelis perempuan ini termasuk produktif karena berturut-turut telah menerbitkan novel Saman dan Larung (dwilogi), Seri Bilangan Fu (Manjali dan Cakrabirawa serta Lalita), dan trilogi (Si Parasit Lajang, Cerita Cinta Enrico, dan Pengakuan Eks Si Parasit Lajang). Prestasi Ayu Utami dalam tulis menulis, antara lain memperoleh "Penghargaan Sastrawan Muda Mastera 2009" pada tahun 2009. Tujuan penulisan artikel ini adalah mengungkapkan sikap dan pandangan hidup perempuan muda metropolitan tersebut, sekaligus kegelisahannya dalam menyikapi suatu kehidupan rumah tangga. Tokoh saya (perempuan) dalam novel Si Parasit Lajang (SPL) berpegang teguh pada sikapnya, yaitu perempuan harus memiliki kesetaraan terhadap laki-laki secara hukum dalam berbagai hal, khususnya tentang perkawinan. Novel SPL layak dibaca dan diteliti secara intensif, baik sebagai bukti kebebasan dalam proses kreatif dari seorang pengarang (perempuan) Indonesia maupun sebagai upaya pengayaan literer bagi pembaca sastra, pengamat sastra, serta peneliti sastra di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Muplihun, Endra. "Nilai Moral dalam Dwilogi Novel Saman dan Larung Karya Ayu Utami." JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) 1, no. 2 (September 1, 2016): 58. http://dx.doi.org/10.26737/jp-bsi.v1i2.91.

Full text
Abstract:
Novel <em>Saman</em> dan <em>Larung</em> merupakan sebuah novel yang berisikan potret peristiwa sejarah dan politik. Tentu saja di dalamnya terdapat nilai-nilai moral yang dapat diambil hikmahnya. Oleh karena itu, peneliti ingn mengetahui bagaimana nilai moral dalam dwilogi novel <em>Saman</em> dan <em>Larung</em> karya Ayu Utami? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, bentuk penelitian kualitatif, dan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah dwilogi novel <em>Saman</em> dan <em>Larung</em> karya Ayu Utami yang di dalamnya terdapat nilai-nilai moral sebagai objek penelitian hal ini dilakukan agar peneliti mampu memperoleh data sesuai masalah yang diteliti. Data yang diambil berupa kata-kata, kalimat, maupun wacana yang secara tersirat menandung nilai-nilai moral. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh tiga nilai moral dalam Dwilogi Novel <em>Saman</em> dan <em>Larung</em> karya Ayu Utami. (1) Nilai moral dilihat dari hubungan manusia dengan Tuhan. Nilai tersebut digolongkan menjadi: rasa takut akan Tuhan dan tidak percaya atau ragu akan Tuhan. (2) Nilai moral dilihat dari hubungan manusia dengan Masyarakat. Nilai moral kaitannya dalam hubungan manusia dalam masyarakat dibedakan mejadi: jujur terhadap orang lain, pertalian persahabatan, tolong-menolong, kewajiban mengabdi kepada orang lain atau melaksanakan kewajiban dan perintah, saling mengenal, dan penyimpangan seksual. (3) Nilai moral dilihat dari hubungan manusia dengan Individu (diri sendiri). Nilai tersebut dapat dibedakan menjadi: pengendalian diri, takut berdosa atau bersalah, senang hidup sederhana, berani mengakui dosa, percaya diri, berlaku adil, dan bertindak hati-hati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Zukhruf, Ghaida. "KAJIAN SASTRA NOVEL “LALITA” KARYA AYU UTAMI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA." Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 2 (July 25, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v1i2.1901.

Full text
Abstract:
Novel yang dihasilkan oleh para pengarang selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa novel juga menggambarkan kejiwaan manusia, meskipun pengarang hanya menampilkan tokoh itu secara fiksi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji Novel Lalita karya Ayu Utami dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra untuk menelaah secara psikologi tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini, yaitu kondisi kejiwaan Lalita, tokoh utama yang dipengaruhi oleh konflik internal dan konflik eksternal. Struktur kepribadian Lalita yang paling mendasar, berupa id sangat kuat. Dorongan id yang mengakibatkan ego Lalita terus meninggi dan memuncak mengakibatkan dirinya dipenuhi oleh sifat dan keinginan yang tidak pernah puas merasakan kebahagiaan dan kenyamanan. Akan tetapi, peristiwa perampokan dan pemerkosaan dalam arti yang lebih menyakitkan membuat hati nuraninya terbuka dan kali ini superego dalam jiwanya mampu mengalahkan id dan ego-nya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Geleuk, Maria Benga. "KONSTRUKSI GENDER PADA IDENTITAS PEREMPUAN DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI." KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra 3, no. 2 (June 19, 2020): 350–64. http://dx.doi.org/10.24176/kredo.v3i2.4462.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Hoekema, Alle G. "‘A Wound in the Heart’." Exchange 43, no. 2 (May 12, 2014): 132–52. http://dx.doi.org/10.1163/1572543x-12341314.

Full text
Abstract:
Abstract This article reflects on the role of religion as one of four, interconnected layers in the contextual novels of the candid and controversial Indonesian author Ayu Utami (b. 1968). Next to important gender issues, substantial critique of Indonesian politics, and attention to Javanese culture and mythology, her Christian background is present, in varying density, in all novels she has published so far. This can be proved by numerous quotations from the Bible and even by the fact, that the main protagonist of her largest novel so far is given an almost Messianic status. In her earlier novels, Ayu Utami seems to distance herself from patriarchic, institutional Catholicism. However, in her most recent, autobiographical, novel she makes clear, why and under which conditions she is able to return to her maternal faith.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Putri, Elvi Novrita, and Yasnur Asri. "FEMINISME DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN TEKS NOVEL KELAS XII SMA." Pendidikan Bahasa Indonesia 8, no. 3 (December 23, 2019): 94. http://dx.doi.org/10.24036/107465-019883.

Full text
Abstract:
ABSTRACT The purpose of this study is to describe and analyze the forms of feminism and their implementation in the learning of novel texts in class XII of high school. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data source in this study is Ayu Utami's Saman novel. The data in this study are words, phrases, clauses, and sentences that show the form of feminism in the novel. The subject of this research is the researcher himself with the help of other instruments in the form of a recording sheet. The data collection technique, which is reading and understanding Ayu Utami's Saman novel, conducts literature studies related to research problems, and searches and records data relating to research problems contained in the novel. The data validation technique uses triangulation techniques. The results of the study were found as participants. First, there are two forms of feminism in Ayu Utami's Saman novel, namely verbal and nonverbal forms. Verbal form is a form of the character's struggle through verbal utterances by the characters. And nonverbal forms are physical actions of characters. Second, the application of feminism in Ayu Utami's Saman novel in 2013 class XII high school text learning curriculum with basic competencies related to three aspects of assessment, namely the assessment of knowledge, attitudes, and skills. Kata Kunci: feminisme, pembelajaran teks novel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Steenbrink, Karel. "The reformasi of Ayu Utami Attacking the monopoly of the great religions." Wacana 15, no. 2 (July 1, 2015): 351. http://dx.doi.org/10.17510/wacana.v15i2.408.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Mulia, Sandra Whilla. "REALISME MAGIS DALAM NOVEL SIMPLE MIRACLE DOA DAN ARWAH KARYA AYU UTAMI." Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya 5, no. 1 (October 10, 2016): 30. http://dx.doi.org/10.20473/lakon.v5i1.2780.

Full text
Abstract:
This study are intend to reach some goals. First, this aimed to uncover the magic realism which is narrated in Ayu Utami’s novel, entitled Simple Miracle DoaDan Arwah. Second, this study aimed to discover socio cultural context which form the background of the emerging of magic realism of narrative in Ayu Utami’s novel entitled Simple Miracle Doa dan Arwah. This research utilizes magic realism narrative theory on the book Ordinary Enchantments Magical Realism andRemystifiction of Narratives written by Wendy B. Faris (2004). This is a qualitative study which employed textual analysis to analyze the obtained data. The results of 2 this study were magic realism which was narrated in the novel were not only loaded by the characteristics of Faris’ magic realism by showing the exquisite existence of myth in this modern era, but also written to be in charge of bracing and reorganizing people’s believe in Javanese myth. Socio cultural context which form the background of the emerging of this novel was Javanese culture that still exist in this modern era. This was also added by the comeback of traditional ambience which made its existence popular nowadays. From the analysis this had emerged two issues, social issues and signification issues. The emerging social issues are the Javanese culture in which the people tend to fancy mystics. These mystics are related to ghosts. In addition, the other issue is about acculturation of religions in Java Island. Besides the issues, the signification obtained were: (1) Javanese will always hold their believe in ghost; (2) in Java, shaman and spirits or ghost are correlated to the second alternative to realize dreams; (3) shaman identity is identical with someone who has an ability to see and communicate with spirits or ghosts; (4) there is a believe that spirits and ghosts are everywhere; (5) Javanese believe that every dead person will soon become spirits and ghosts and they will eternally live around them; (6) atheist will rarely be seen in Java; (7) religions in Java Island will always blend themselves with the culture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Turistiani, Trinil. "STRUKTUR ALUR DAN BENTUK KONFLIK YANG MEMBANGUN NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI." Jurnal Pena Indonesia 3, no. 2 (October 31, 2017): 147. http://dx.doi.org/10.26740/jpi.v3n2.p147-165.

Full text
Abstract:
In the novel Saman, it can be found some interesting problems to be analyzed. This paper limits the descriptive analysis of flow and conflict structures and their interrelationships in the meaning of novel. The problem is considered interesting because the path created by the author is not sequential. In addition, the flow in the novel is also interesting because it is different from the conventional rules flow. Saman is a fragment of Ayu Utami's first novel, Laila Tak Mampir di New York. This Fragment won the Jakarta Arts Council Roman contest 1999 and also the recipient of the award for his work which is considered to expand the limit of writing in the community. The structure of Saman's novel flow is not based on the order of life events (in fact). It is intended by the author to have the reader interested in reading the entire contents of the novel. The meaning to be conveyed is to commit the wrong action (affair, leave the duties of priesthood) will lead to other people hurt and will lead to conflict or problems. The form of conflict that built the flow of novel Saman there are two, namely social conflict and inner conflict. Both forms of this conflict arise because this novel raises the problem of infidelity and sexual problems.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sebayang, Sri Kurnia Hastuti. "Analisis Struktur Batin Puisi Sesamar Kasih Pencari Rezeki Karya Dwi Ayu Utami Nasution." Basastra 7, no. 1 (March 28, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.24114/bss.v7i1.9318.

Full text
Abstract:
Puisi nama menggunakan bahasa yang bervariasi dan menjadikan isi lebih menarik bagi pembaca karya sastra untuk mengetahui lebih dalam makna yang ingin disampaikan oleh pengarang yang terdapat dalam karyanya tersebut. Puisi sebagai karya sastra menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna. Dalam hal ini pengamatan atau pengkajian terhadap puisi khususnya dilihat dari gaya bahasanya sering dilakukan. Peneliti memilih puisi nama sebagai objek studi kajian puisi. Pemilihan puisi namaini didasarkan pada struktur batin dan struktur fisik puisi yang menarik untuk dikaji lebih jauh. Puisi tersebut mengandung maksud kompleksitas berkaitan dengan bahasanya yang ingin disampaikan oleh pengarang.Sepengetahuan penulis belum ada yang mengkaji baik dari aspek bahasa yang digunakan, maka hal tersebut menjadi penting untuk dikaji. Alasan tersebut yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang bahasa yang digunakan pengarang dalam menyampaikan makna dan pesan cerita untuk mengkaji unsur fisik dan unsur batin dari puisi sebuah nama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Bodden, Michael H. "Cosmopolitanism, Nation, and the Urban–Rural Split in the Novels of Ayu Utami." Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia 172, no. 4 (January 1, 2016): 421–48. http://dx.doi.org/10.1163/22134379-17204004.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nurhuda, Teguh Alif, Herman J. Waluyo, and Suyitno Suyitno. "SOCIOLOGY LITERATURE IN SIMPLE MIRACLES NOVEL BY AYU UTAMI AND ITS PEDAGOGICAL IMPLICATIONS." IJOLTL: Indonesian Journal of Language Teaching and Linguistics 3, no. 1 (January 1, 2018): 1–12. http://dx.doi.org/10.30957/ijoltl.v3i1.400.

Full text
Abstract:
This study aims to describe the content of the novel Simple Miracles by Ayu Utami in terms of literary sociology studies. In addition, this study also sees its relevance to the learning of literature in high school grade XII. Novel Simple Miracles tells the spiritual story of the main character and his family in everyday life. In addition, in it also told about the relation of society related to religious, social, culture, and residence. This research uses qualitative descriptive method to describe the result of research of literary sociology on Simple Miracles novel. The results of this study indicate a social relationship between the character both in one family member and outside family members. It is that which indicates a relationship or social value in the novel. This novel also has a Javanese cultural value related to its birth and its inner death. The value of sociology literature study on social, religious, and cultural activities can be used as reference material in the study of literature in high school class XII in KD 4.1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Achsani, Ferdian, Dian Uswatun Hasanah, and Afrizal Mufti. "KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MAHASISWA TBI IAIN SURAKARTA DENGAN PENERAPAN METODE BERPIKIR KREATIF CARA SPIRITUALISME KRITIS." ALAYASASTRA 15, no. 1 (June 25, 2019): 45. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v15i1.317.

Full text
Abstract:
Menulis kreatif selain menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa TBI IAIN Surakarta juga menjadi salah satu kegiatan untuk mengungkapkan gagasan yang kreatif. Dalam proses penulisan kreatif tersebut diperlukan perenungan yang mendalam, agar tulisan yang dihasilkan benar-benar berkualitas. Penggunaan metode yang sesuai dalam menulis kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Salah satu metode dalam menulis kreatif adalah metode Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis yang digagas oleh Ayu Utami. Metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran menulis kreatif. Penelitian ini ingin mendeskripsikan hasil penerapan metode Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis pada karangan cerpen mahasiswa TBI IAIN Surakarta tahun 2018, yang mengikuti mata kuliah menulis kreatif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Sampel data yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 65, sesuai dengan jumlah mahasiswa TBI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Peneliti atau subjek mengamati dan memberikan penilaian terhadap masing-masing cerpen (objek) berdasarkan sembilan kategori penilaian. Hasil penilaian menunjukkan bahwa skor rata-rata akhir sebesar 3.41, sehingga penggunaan metode yang digagas oleh Ayu Utami berpengaruh baik terhadap cerpen karangan mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Nuri, Zalifa, and Susi Machdalena. "Pembentukan Identitas Sosial Perempuan pada Zaman Orde Baru dalam Novel Saman Karya Ayu Utami." HUMANISMA : Journal of Gender Studies 4, no. 2 (December 31, 2020): 208. http://dx.doi.org/10.30983/humanisme.v4i2.3464.

Full text
Abstract:
<p><em>This paper discusses the formation of women's identity in the novel Saman. Lately, women's social identity has changed in meaning with the times, so the author wants to analyze the identity of women in this novel. This novel has a background in the New Order era, the author wants to analyze how the formation of women's identity at that time. This </em><em>paperis a </em><em>qualitative </em><em>approach with descriptive</em><em> study by the writer reading the novel. The author uses Henri Tajfel's Theory of identity which explains that social identity is part of the concept of each individual who comes from his membership and is in a social group where the social group has the same values </em><em></em><em>and emotional significance in the membership. The results of the analysis show that there is a strong influence from the socialization stage of parents to children because parents are the first and foremost people who carry out social interactions with children. In addition, in the novel, during the New Order era, there was a state policy towards women or mothers/parents with the five dharma program so that it had an influence on the formation of women's identity, besides that the influence of the environment and policies in the New Order era had a strong influence on the formation of women's identity.</em></p><p><em><br /></em></p><p>Tulisan ini membahas tentang pembentukan identitas perempuan dalam novel Saman. Akhir akhir ini identitas sosial perempuan menjadi berubah arti seiring berkembangnya zaman, oleh sebab itu penulis ingin menganalisis tentang identitas perempuan pada novel ini. Novel ini berlatar belakang waktu pada zaman orde baru, penulis ingin menganalisis bagaimana pembentukan identitas perempuan pada zaman itu. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif dengan cara penulis membaca novel tersebut. Penulis menggunakan Teori identitas Henri Tajfel menjelaskan terkait identitas sosial yaitu sebagai sebuah konsep pada setiap individu yang asal muasalnya dari keanggotaan komunitas dan berada dalam komunitas sosial tersebut, komunitas tersebut merupakan kelompok sosial yang memiliki kesamaan nilai serta kesamaan emosional dalam keanggotaan komunitas tersebut. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh kuat dari tahap sosialisasi orang tua pada anak dikarenakan orang tua adalah orang pertama dan utama yang melakukan interaksi sosial dengan anak. Selain itu, dalam novel itu di masa orde baru ada kebijakan negara terhadap para perempuan atau ibu/orang tua dengan programnya panca dharma sehingga memberikan pengaruh pada pembentukan identitas perempuan, selain itu pengaruh lingkungan dan kebijakan pada zaman orde baru memberi pengaruh kuat dalam pembentukan identitas perempuan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Nuri, Zalifa, and Susi Machdalena. "Pembentukan Identitas Sosial Perempuan pada Zaman Orde Baru dalam Novel Saman Karya Ayu Utami." HUMANISMA : Journal of Gender Studies 4, no. 2 (December 31, 2020): 208. http://dx.doi.org/10.30983/humanisme.v4i2.3464.

Full text
Abstract:
<p><em>This paper discusses the formation of women's identity in the novel Saman. Lately, women's social identity has changed in meaning with the times, so the author wants to analyze the identity of women in this novel. This novel has a background in the New Order era, the author wants to analyze how the formation of women's identity at that time. This </em><em>paperis a </em><em>qualitative </em><em>approach with descriptive</em><em> study by the writer reading the novel. The author uses Henri Tajfel's Theory of identity which explains that social identity is part of the concept of each individual who comes from his membership and is in a social group where the social group has the same values </em><em></em><em>and emotional significance in the membership. The results of the analysis show that there is a strong influence from the socialization stage of parents to children because parents are the first and foremost people who carry out social interactions with children. In addition, in the novel, during the New Order era, there was a state policy towards women or mothers/parents with the five dharma program so that it had an influence on the formation of women's identity, besides that the influence of the environment and policies in the New Order era had a strong influence on the formation of women's identity.</em></p><p><em><br /></em></p><p>Tulisan ini membahas tentang pembentukan identitas perempuan dalam novel Saman. Akhir akhir ini identitas sosial perempuan menjadi berubah arti seiring berkembangnya zaman, oleh sebab itu penulis ingin menganalisis tentang identitas perempuan pada novel ini. Novel ini berlatar belakang waktu pada zaman orde baru, penulis ingin menganalisis bagaimana pembentukan identitas perempuan pada zaman itu. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif dengan cara penulis membaca novel tersebut. Penulis menggunakan Teori identitas Henri Tajfel menjelaskan terkait identitas sosial yaitu sebagai sebuah konsep pada setiap individu yang asal muasalnya dari keanggotaan komunitas dan berada dalam komunitas sosial tersebut, komunitas tersebut merupakan kelompok sosial yang memiliki kesamaan nilai serta kesamaan emosional dalam keanggotaan komunitas tersebut. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh kuat dari tahap sosialisasi orang tua pada anak dikarenakan orang tua adalah orang pertama dan utama yang melakukan interaksi sosial dengan anak. Selain itu, dalam novel itu di masa orde baru ada kebijakan negara terhadap para perempuan atau ibu/orang tua dengan programnya panca dharma sehingga memberikan pengaruh pada pembentukan identitas perempuan, selain itu pengaruh lingkungan dan kebijakan pada zaman orde baru memberi pengaruh kuat dalam pembentukan identitas perempuan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Nurhuda, Teguh Alif, Herman J. Waluyo, and Suyitno Suyitno. "KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SIMPLE MIRACLES KARYA AYU UTAMI SERTA RELEVANSINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA." Jurnal Ilmiah Didaktika 18, no. 1 (May 2, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.22373/jid.v18i1.3090.

Full text
Abstract:
This study aims to describe the content of Ayu Utami's Simple Miracles novel in terms of literary sociology and character education. Besides this research also see its relevance to the learning of literature in high school grade 12. This research uses qualitative descriptive method with the subject of Simple Miracles novel. Ayu Utami's novel tells about the life of one family and about the deaths of several family members. The results of this study indicate a social relationship between the characters both in one family member and outside family members. In addition, the results of this study can be deduced from 18 things that are characterized by the characters in this novel, religious, honest, tolerant, independent, democratic, curiosity, friendly, reading, social, and responsibility. This novel also has local cultural features known, religious, and social so that it can be a teaching material in high school grade 12 in accordance with KD 4.1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Affandy, A. N., and H. Supratno. "Symbolic Investment Strategy of Ayu Utami in Literature Field Cultural Production by Pierre Bourdieu Perspective." KnE Social Sciences 3, no. 9 (July 26, 2018): 461. http://dx.doi.org/10.18502/kss.v3i9.2708.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Heriyadi, Wahyu. "PEREMPUAN BURUK RUPA DI DALAM SASTRA." TELAGA BAHASA 7, no. 1 (January 15, 2020): 109–16. http://dx.doi.org/10.36843/tb.v7i1.52.

Full text
Abstract:
AbstractThe concept of beauty written by the authors of Indonesian contemporary women at this time can be said to experience significant changes, these changes can also be said to be a resistance effort in literature that presents the ugly concept of female characters written by female authors. Ugly is no longer a weak phase, but it is increasingly becoming a force and even power that is presented through the ugly main character. Through literature research on contemporary Indonesian women's novels and short stories, namely Saman's novel by Ayu Utami, the short story of Mereka Bilang, Saya Monyet! The work of Djenar Maesa Ayu, the Wanita Berwajah Penyok by Ratih Kumala, and Si Manis dan Lelaki Ke Tujuh by Intan Paramaditha. The result obtained is that even though the ugly woman has been defeated but at the same time she must be presented in a literary text, or give symbolic resistance through the character of a bad female character apparently towards the establishment of a beauty ideology and patriarchy.Key words: Female, Ugly, Short Story, Novel AbstrakKonsep kecantikan yang ditulis oleh pengarang perempuan kontemporer Indonesia pada saat ini dapat dikatakan mengalami perubahan yang signifikan, perubahan tersebut juga dapat dikatakan sebuah upaya perlawanan di dalam sastra yang menghadirkan konsep buruk rupa pada tokoh perempuan yang ditulis oleh pengarang perempuan. Buruk supa bukan lagi sebagai suatu fase yang lemah, tetapi semakin hadir menjadi sebuah kekuatan bahkan kekuasaan yang dihadirkan melalui tokoh utamanya yang buruk rupa tersebut.Melalui penelitian pustaka pada novel dan cerpen karya perempuan Indonesia kontemporer yaitu Novel Saman karya Ayu Utami, cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet! Karya Djenar Maesa Ayu, Wanita Berwajah Penyok karya Ratih Kumala, dan Si Manis dan Lelaki Ke Tujuh karya Intan Paramaditha. Hasil yang didapatkan adalah meskipun perempuan buruk rupa telah dikalahkan namun sekaligus ia harus dihadirkan dalam teks sastra, atau memberikan perlawanan yang simbolis melalui karakter tokoh perempuan buruk rupanya terhadap kemapanan ideologi kecantikan dan patriarki.Kata-kata kunci: Perempuan, Buruk Rupa, Cerpen, Novel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Christy, Imaniar Yordan, and Yosep Bambang Margono. "Peran Ideologis Tokoh Parang Jati dalam Penyelamatan Kawasan Karst Sewugunung pada Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami Kajian Ekofeminisme." TRANSFORMATIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA 2, no. 2 (December 10, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.31002/transformatika.v2i2.885.

Full text
Abstract:
<p>This study aims to analyze feminist ideology and thoughts about the ecofeminism of Parang Jati characters, the role of thinking and the realization of the ecofeminism that Parang Jati did in rescuing the Sewugunung karst area, as well as the impact of the understanding of ecofeminism carried out by Parang Jati to save the Sewugunung karst area in the novel Bilangan Fu. The research method used is descriptive analysis method with qualitative research. The result of the ideological analysis of the Parang Jati character is that the Parang Jati figure is a figure who has a critical attitude and thinking towards patriarchy although he was born with male gender so that later on he becomes a feminist man. The results of the ecofeminism analysis of the Parang Jati character in rescuing the Sewugunung karst area from mining are Parang Jati formulates three cultural strategies namely: (1) making Sewugunung a Protected Area category I a; (2) changing people's ideas on nature conservation through art performances and dialogues; and (3) making Sewugunung a Protected Area category III. The results of the impact analysis of the realization of the ecofeminism of Parang Jati figures are: (1) The Government reviews proposals to make the area under conservation; (2) The company does not extend the security forces; and (3) changes in the attitudes of the figures to become more concerned with nature and do not commit violence against humans, especially women.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Juhana, Juhana, Yudi Efendi, and Lidwina Sri Ardiasih. "A study of translation techniques in the book of “Banal Aesthetics & Critical Spiritualism” by Erik Prasetya and Ayu Utami." LingTera 5, no. 1 (May 12, 2018): 41–48. http://dx.doi.org/10.21831/lt.v5i1.17984.

Full text
Abstract:
The present study was aimed at describing the translation techniques used by the translator in the books of Banal Aesthetics & Critical Spiritualism written by Erik Prasetya & Ayu Utami. Descriptive qualitative approach was employed through collecting the data related to the concerned and researched problems. The theory of translation technique suggested by Molina and Albir became the reference to classify the translation techniques used in the translation of the books of Banal Aesthetics & Critical Spiritualism. Document analysis and literature review were employed to collect the data. The analysis results indicated that there were 15 types of translation techniques used from 18 ones as what is suggested by Molina and Albir. The five most widely used techniques of translation techniques in the books of Banal Aesthetics & Critical Spiritualism were: literal translation (33, 46%), modulation (14.96%), reduction (14.56%), established equivalent (11.02%), and borrowing (9.84%). Meanwhile, three translation techniques that were not used are: calque, substitution, and variation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Yulianeta, Yulianeta, Siti Chamamah Soeratno, and Juliasih Kusharyanto. "Representation of Gender Ideology in Indonesia Novels: A Study of The Reformation Era Novel." Lingua Cultura 10, no. 1 (May 31, 2016): 31. http://dx.doi.org/10.21512/lc.v10i1.845.

Full text
Abstract:
This research was based on a phenomenon that gender ideology practiced by a society might be reflected in the production of literary work. Thus, even though a novel is known as an imaginative work, its content and gender ideology could not be detached from social reality. The aims of this research were describing the role and gender identity, the types of gender ideology, and the gender relationship issues in the Indonesia novel written during reformation era. Gramsci’s theory of hegemony and gender perspective helped to describe the problems presented in this article. The formal object of this research was elaborating gender ideology presented in four novels written by Indonesian authors during reformation era, namely Saman by Ayu Utami, GeniJora by Abidah El Khalieqy, Nayla by Djenar Maesa Ayu, and Tanah Tabu by Anindita S. Tayf. The research method implemented was library research. This research showed the variety of ideologies that occupy literature as the site of struggle among ideologies. The results of the research are the four novels represent the patriarchal ideology, familialism ideology, ibuism ideology, and general gender ideology. The four gender ideologies create domestication of the position and the role of women. The existence and the organization of the gender ideology are supported by masculine hegemony in Indonesian culture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Yulianeta, Yulianeta. "Hegemoni Ideologi Gender dalam Novel Era Reformasi: Telaah atas Novel Saman, Tarian Bumi, dan Tanah Tabu." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 7, no. 2 (August 24, 2016): 253. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2014.v7i2.253-268.

Full text
Abstract:
Abstrak: Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang didasari oleh fenomena bahwa ideologi gender yang berlaku pada suatu masyarakat dapat mewarnai karya sastra yang dilahirkan. Karena itu, meskipun novel merupakan kreasi imajinatif, isi maupun ideologi gender yang diembannya tidak begitu saja dapat dilepaskan dari realitas kehidupan masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) representasi ideologi gender, dan (2) hegemoni ideologi gender dalam novel Indonesia era reformasi. Untuk mendeskripsikan hal tersebut digunakan teori hegemoni Gramsci dan analisis gender. Sementara sumber data penelitian ini adalah novel Saman karya Ayu Utami, Tarian Bumi karya Oka Rusmini, dan Tanah Tabu karya Anindita S. Tayf. Hasil telaah ini memberikan gambaran bahwa novel Indonesia era reformasi merepresentasikan ideologi patriarki, ideologi familialisme, ideologi ibuisme, dan ideologi umum. Keberadaan dan kemelembagaan ideologi gender tersebut disebabkan oleh hegemoni maskulinitas dalam kebudayaan Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Rodiah, Ita. "Theoritical Sensitivity: Mengungkap Konsep dalam Penelitian Ilmiah Kajian Sastra." Jurnal Kajian Islam Interdisipliner 5, no. 1 (November 28, 2020): 83. http://dx.doi.org/10.14421/jkii.v5i1.1138.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membuktikan bahwa dalam sebuah penelitian ilmiah dibutuhkan sensitivitas teoritis (theoretical sensitivity). Dengan menggunakan argumentasi akademik yang telah dikemukakan oleh komunitas akademik lainnya, melalui grounded theory penelitian ini mengungkapkan bahwa teoritisasi data dilakukan secara induktif yaitu didasarkan pada temuan dan analisis pelbagai data observasi empirik di lapangan (grounded in data). Penelitian ini tidak sependapat dengan komunitas akademik Chicago School of Sociology yang menggunakan deductive qualitative analysis dalam proses theory-building. Penelitian ini mendukung perspektif theoretical sensitivity Barney G. Glaser (Theoretical Sensitivity: Advances in the Methodology of Grounded Theory: 1978) dan Barney G. Glaser & Anselm L. Strauss (The Discovery of Grounded Theory: 1967 & Awareness of Dying: 1965) yang menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian, theoretical sensitivity memegang peranan kunci tehadap pelbagai data di lapangan/fenomena masalah yang diteliti dalam kerangka teoritis untuk dilakukan build theory. Berdasarkan asumsi teoritik Glaser dan Strauss tersebut, theoretical sensitivity sangat mungkin untuk digunakan dalam penelitian ilmiah seperti kajian sastra. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi theoritical sensitivity dalam kajian novel Saman karya Ayu Utami dan Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khaliqy dengan hasil penelitian berupa lahirnya konsep genre sastra wangi dan sastra feminis Islam.[The paper talks a scientific study that requires theoretical sensitivity. With academic arguments that puts forward by the academic community, grounded theory in the research reveals inductive data theoritization based on findings and analysis of various empirical observational data in the field research. The article does not agree with the Chicago School of Sociology Scholar, which uses deductive qualitative analysis in the theory-building process. The study supports the theoretical sensitivity perspective of Barney G. Glaser and Anselm L. Strauss. Both of these scholar stated that a study on theoretical sensitivity has a key role in various data in the field or problem phenomena being studied in the theoretical framework for a build theory. Based on the theoretical assumptions of Barney G. Glaser and Anselm L. Strauss, theoretical sensitivity is very likely to be used in scientific research such as literature studies. This paper explores the implementation of theoretical sensitivity in the study of the novel “Saman” by Ayu Utami and “Perempuan Berkalung Sorban” by Abidah el Khaliqy. This study gives the new Persepective of fragrant literary genres and Islamic feminist literature.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rahmawati, Syukrina. "Identitas Perempuan yang Terbelenggu dalam Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer: Subaltern dalam Konstruksi Sosial Masyarakat Tradisi." MABASAN 5, no. 2 (February 14, 2019): 80–93. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v5i2.212.

Full text
Abstract:
Peran perempuan yang selalu tersubordinasikan dan termajinalisasikan telah menjadi isu utama bagi tiap karya sastra atau novel yang muncul di Indonesia, mulai dari novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli hingga pada novel Saman karya Ayu Utami. Isu tersebut lahir akibat realitas masyarakat tradisi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan pengaruh amat kental dari sistem pemerintahan masa kolonial Belanda. Pulau Jawa termasuk pulau yang menjadi kawasan pusat pemerintahan kolonial khususnya di kawasan Jawa Tengah. Novel yang menarik perhatian pembaca adalah novel-novel Pramoedya Ananta Toer dikarenakan novel-novelnya dianggap sebagai bukti sejarah Indonesia sejak zaman penjajahan hinggan zaman kemerdekaan. Salah satunya adalah novel Gadis Pantai yang pertama kali diterbitkan tahun 2003, tetapi sebelumnya telah beredar sejak tahun 1963. Isinya berisi tentang perwajahan perempuan Jawa yang terbelenggu oleh budaya dan tradisi bangsawan Jawa atas dasar pengaruh kolonial. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian novel Gadis Pantai adalah pengaruh kolonial terhadap feodalisme jawa bagi perempuan, relasi penguasa antara sang Bendoro-Mas Nganten (Gadis Pantai), dan keterbatasan ruang aktivitas perempuan yang menjadi kaum perempuan subaltern. Dengan menggunakan teori postkolonial, yakni subaltern yang diusung oleh Gayatri Spivak (1988) maka dapat disimpulkan bahwa peran perempuan hanya ditentukan oleh ideologi priyayi atau keluarga yang menginginkan status sosial anak perempuannya lebih tinggi dari orang tuanya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Apriliyani, Titik. "PERWUJUDAN DOA DAN MIMPI DALAM NOVEL SIMPLE MIRACLES DOA DAN ARWAH DAN NOVEL SURTI + TIGA SAWUNGGALING." HUMANIKA 26, no. 1 (June 12, 2019): 24. http://dx.doi.org/10.14710/humanika.v26i1.22017.

Full text
Abstract:
A culture in Javanese society that is still widely believed that there is a connection between dreams, prayer and its reality. The relation of the three elements in life is expressed by the author into one literary text. Literary works which are full of one regional culture are interesting to study, because through the literary text, readers and authors are able to see a diverse perspective on the situation and issues related to their society. This study tries to compare two literary works which are loaded with Javanese culture, especially Javanese people's beliefs with dreams and their implications for life. By utilizing the literature comparison method, the results obtained from the comparison of two novels by Ayu Utami and Goenawan Mohamad resulted in the conclusion that Javanese people's trust in dreams related to the reality of life can create a reality that is relevant to dreams that arise. This belief ultimately becomes a new stigma in society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Pamungkas, Nandang Rudi. "TEMA SEKS DALAM LIMA NOVEL YANG DITULIS OLEH NOVELIS PEREMPUAN INDONSIA." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 1, no. 1 (December 8, 2017): 101. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2008.v1i1.101-108.

Full text
Abstract:
Akhir-akhir ini dunia sastra Indonesia diwarnai oleh kemunculan novel-novel yang ditulis oleh novelis perempuan. Novel-novel para novelis perempuan yang muncul antara tahun 2002—2004 pada umumnya secara gambling menyampaikan berbagai hal tentang seks. Kehadiran Larung (Ayu Utami), Ode untuk Leopold von Sacher Massoch (Dinar Rahayu) Wajah Sebuah Vagina (Naning Pranoto), Garis Tepi Seorang Lesbian (Herlinatien), Tujuh Musim Setahun (Clara Ng), di samping mengundang decak kagum karena memperlihatkan terkembangnya layar estetika baru juga menuai kritik. Semua itu tak lain karena dampak dari karya sastra yang telah mengeksplorasi tema seks dengan narasi yang vulgar, binal, dan sarkastik..Dalam kelima novel tersebut penokohan perempuan dan tema seks begitu terasa mendominasi. Para perempuan dalam novel-novel tersebut semuanya dililit oleh permasalahan cinta dan seksual. Permasalahan tersebut di antaranya, perselingkuhan, penindasan, budaya patriarkat, dan feminisme. Bahkan, lebih dari itu seks menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan perempuan yang disuarakan oleh perempuan pengarang. Meskipun beberapa novel menjadikan laki-laki sebagai tokoh sentral, tetapi secara umum cerita melibatkan begitu banyak tokoh perempuan. Dalam kelima novel tersebut kita juga melihat pergeseran cara pandang para tokoh prempuan terhadap eksistensi laki-laki. Para tokoh perempuan tersebut tidak lagi melihat laki-laki sebagai laki-laki, tetapi menjadi objek atau mangsa. Kata tersebut secara gambling disuarakan dalam kelima novel tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Septiaji, Aji. "PERAN SASTRA, INTELEKTUALITAS, DAN POPULARITAS DALAM ESAI 33 TOKOH SASTRA INDONESIA PALING BERPENGARUH KARYA JAMAL D. RAHMAN, DKK." Jurnal Tuturan 6, no. 1 (October 15, 2018): 738. http://dx.doi.org/10.33603/jt.v6i1.1583.

Full text
Abstract:
Karya sastra sebagai karya imajinatif dan monumental hingga memunculkan polemik dan kontroversi, sejatinya hanya memberikan kesan bahwa sastra ada dalam kehidupan dan akan berpengaruh pada aspek yang ada di dalamnya. Sejak lama, sastra diakui sebagai media pembangun kesadaran. Sastra diyakini memiliki fungsi hiburan dan edukasi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media penanaman nilai-nilai yang berorientasi terhadap pengembangan kehidupan seseorang, masyarakat, dan bangsa. Sastra memiliki tuntutan bahwa karya yang diberikan harus bernilai dan memiliki tingkat keberpikiran yang sepadan sehingga diharapkan mengembangkan wawasan para pembaca. Dengan adanya sastra, masyarakat mampu menyelami berbagai fenomena yang terjadi dan bisa menghayati dengan prespektif yang berbeda. Pemikiran sastrawan dalam mengolah dan mengelola karya yang begitu apik adalah pertanda bahwa sastra tidak terlepas dari intelektualitas dan kreativitas. Namun, setelah kreativitas dipertunjukkan kemudian timbul peluang yang menuai kontroversi atau polemik maka sastra hadir dan menjelma sebagai popularitas. Setidaknya hal inilah yang terjadi pada esai 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh yang memunculkan hal-hal kontroversi yang akan menuai popularitas dengan tidak menghilangkan keintelektualitasan para penulisnya, seperti Puisi Esai milik Danny JA atau Novel Saman milik Ayu Utami. Intelektualitas dipahami sebagai bakat untuk mempresentasikan dan mengartikulasikan pesan, pandangan, sikap, atau filsafat kepada publik. Sedangkan, popularitas lahir karena intelektualitas yang berkembang dan mampu menembus batas antara realitas dan khayalan si pengarang dengan disertai bukti-bukti nyata yang mampu merangkul masyarakat dari sisi politik, budaya, dan agama. Dengan demikian, karya sastra yang bermutu hanya dapat diciptakan oleh seseorang yang memiliki tingkat intelektual yang memadai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Putra, Anjas Baik, and Yuangga Kurnia Yahya. "Strategi Aliran Kebatinan Purwa Ayu Mardi Utama Dalam Mempertahankan Eksistensinya Di Ponorogo, Jawa Timur." Palita: Journal of Social Religion Research 5, no. 2 (October 5, 2020): 135–48. http://dx.doi.org/10.24256/pal.v5i2.1495.

Full text
Abstract:
Abstract[English]: This study aims to determine the existence of Purwa Ayu Mardi Utama strategy in Kesugihan village, Ponorogo. Researchers used a sociological approach to find out facts in the field related to Purwa Ayu Mardi Utama's group strategies in maintaining their existence in Ponorogo District. The results of this study indicate that Purwa Ayu Mardi Utama is still developing and has the most followers in Ponorogo. Purwa Ayu Mardi Utama also has two strategies to maintain its existence in this modern era; both are by its non-coercive rituals and socialization to the surrounding community in the form of social services. Their habits are carried out by involving young people and youth associations in the villages. PAMU also play a role in teaching Javanese literacy and its preservation. This attitude, the Ponorogo community sympathize with this group.Abstrak[Indonesia]: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi eksistensi Aliran Kebatinan Purwa Ayu Mardi Utama di desa Kesugihan, Ponorogo. Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi untuk dapat mengetahui fakta di lapangan terkait strategi aliran kepercayaan Purwa Ayu Mardi Utama dalam mempertahankan eksistensi mereka di Kabupaten Ponorogo. Hasi penelitian ini menunjukkan bahwasanya Purwa Ayu Mardi Utama hingga saat ini masih berkembang dan memiliki penganut yang terbanyak di Kabupaten Ponorogo. Purwa Ayu Mardi Utama juga memiliki 2 strategi untuk menjaga eksistensinya di era modern ini yaitu dengan ritualnya yang tidak memaksa dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dalam bentuk bakti sosial. Ritual- ritual mereka dijalankan dengan melibatkan generasi muda dan perkumpulan pemuda di desa-desa. PAMU juga berjasa dalam pengajaran baca tulis bahasa Jawa dan pelestariannya. Sikap inilah yang membuat masyarakat Ponorogo menaruh simpati dengan aliran ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Budastra, Cintya Ganes. "Perkawinan Usia Dini di Desa Kebon Ayu: Sebab dan Solusinya." Jurnal Warta Desa (JWD) 2, no. 1 (May 11, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.29303/jwd.v2i1.85.

Full text
Abstract:
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) merupakan upaya untuk meningkatkan usia pernikahan, sehingga mencapai usia ideal pada saat melakukan pernikahan. Dengan PUP tidak sekedar menunda usia pernikahan namun juga mengusahakan agar pernikahan dilakukan pada pasangan yang dewasa dari segi ekonomi, kesehatan, kesiapan mental serta psikologi. Pernikahan usia dini, merupakan salah satu permasalahan utama yang marak terjadi di Desa Kebon Ayu. Data jumlah perkawinan di Desa Kebon Ayu (2019) menunjukkan persentase perkawinan umur perempuan dibawah 21 tahun dan laki-laki dibawah 25 tahun sebesar 80,19%. Penyebab utama terjadinya pernikahan usia dini di Desa Kebon Ayu pada sebagian besar masyarakat yakni kesalahan penggunaan media sosial, rendahnya pendidikan dan ekonomi, pengaruh keluarga serta pola pikir masyarakat. Edukasi PUP merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahn tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif dan teknik wawancara mendalam digunakan dalam mengumpulkan data. Berdasarkan hasil edukasi PUP yang telah dilakukan di Desa Kebon Ayu, sebagian besar atau sekitar 97% dari 50 orang peserta mentakan pengetahuan dan kesadarannya meningkat tentang pentingnya PUP sehingga diharapkam kasus perkawinan usia dini di Desa Kebon Ayu dapat menurun. Melalui kegiatan edukasi PUP ini diharapkan masyarakat khususnya remaja untuk lebih menyadari pentingnya kesiapan sebelum menikah baik dari segi mental, usia, pendidikan dan ekonomi serta dibutuhkannya peran orang tua dalam memberikan kesempatan dan mengarahkan anak dalam menggapai pendidikan setingi-tinggnya demi terwujudnya keluarga sejahtera.Kata Kunci: Kebon Ayu, Perkawinan, BKKBN, PUP
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Gumilang, Andi Perdana, and Evi Susilawati. "Penentuan Komoditas Unggulan Perikanan Laut Pelabuhan Perikanan Cirebon dan Peranannya Dalam Pembangunan Ekonomi Wilayah." Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan 2, no. 1 (April 30, 2020): 10–19. http://dx.doi.org/10.47685/barakuda45.v2i1.55.

Full text
Abstract:
Wilayah cirebon yang memiliki pelabuhan perikanan sebagai tempat pendaratan hasil tangkapan memiliki peranan yang strategis dalam pengembangan ekonomi perikanan. Namun peran dan potensi tersebut masih belum dioptimalkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan subsektor perikanan pada pembangunan ekonomi wilayah berbasis komoditas hasil tangkapan unggulan di pelabuhan perikanan kejawanan yang merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Cirebon. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komoditas perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang menjadi unggulan utama adalah Cumi-cumi, Pari, Layang, Tetengkek, Tongkol, Abu-abu, Kuwe, Japuh, Alu-Alu, Biji Nangka, Golok-golok, dan Talang. Hal ini karena memiliki nilai pertumbuhan LQ positif dengan skor 3. Skor LQ 3 mengindikasikan bahwa jenis-jenis ikan tersebut terkonsentrasi pendaratannya secara relatif di pelabuhan perikanan kejawanan dan dapat terus dikembangkan dengan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Peranan subsektor perikanan Cirebon merupakan sektor basis dengan nilai LQ 3,02.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

S. Oncok, Robertus. "Feminisme Cerpen Gerhana Mata Karya Djenar Maesa Ayu." Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan 1, no. 1 (June 30, 2019): 81–86. http://dx.doi.org/10.26499/jl.v1i1.25.

Full text
Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan ragam-ragam feminisme yang terkandung dalam cerpen Gerhana Mata karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, oleh karena itu hasil penelitian ini berupa kata-kata pendeskripsian dari hasil analisis. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentatif. Metode analisis data menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan berpijak pada teori feminisme. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam cerpen ini terkandung feminisme sosialis dan feminisme eksistensialis yang tergambar pada karakter tokoh "saya".
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mahmudi, Mahmudi, R. Priyanto, and Jakaria Jakaria. "Karakteristik Morfometrik Sapi Aceh, Sapi PO dan Sapi Bali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (AKU)." Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 7, no. 1 (January 31, 2019): 35–40. http://dx.doi.org/10.29244/7.1.35-40.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Mahmudi, Mahmudi, R. Priyanto, and Jakaria Jakaria. "Karakteristik Morfometrik Sapi Aceh, Sapi PO dan Sapi Bali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (AKU)." Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 7, no. 1 (January 31, 2019): 35–40. http://dx.doi.org/10.29244/jipthp.7.1.35-40.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Arista, Lutfiah, and Herlan Lasmana. "PENGARUH REVIEW OLEH SARAH AYU PADA PRODUK KECANTIKAN DI YOUTUBE DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PRODUK." Scriptura 9, no. 1 (August 5, 2019): 26–34. http://dx.doi.org/10.9744/scriptura.9.1.26-34.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas tentang pengaruh review produk kecantikan pada Youtube dan brand awareness terhadap keputusan menggunakan produk. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh langsung masing-masing variabel review produk kecantikan pada Youtube channel Sarah Ayu dan brand awareness terhadap keputusan menggunakan produk, serta menguji pengaruh review produk kecantikan pada Youtube secara bersama-sama dengan brand awareness terhadap keputusan menggunakan produk. Selain itu juga menguji apakah brand awareness memediasi antara review dengan keputusan menggunakan produk. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Computer Mediated Communication (CMC). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Responden dalam penelitian ini adalah subscriber perempuan channel Youtube Sarah Ayu yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa review produk kecantikan pada Youtube channel Sarah Ayu dan brand awareness masing-masing mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan menggunakan produk. Hasil regresi linier berganda membuktikan bahwa brand awareness mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada review produk kecantikan pada youtube. Saran, sebaiknya Sarah Ayu untuk lebih menanggapi komentar yang ada pada kolom komen di channel Youtubenya, agar penonton merasa lebih terlibat dalam video yang diunggahnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Raka Ratih Sanjiwani, Ida Ayu. "SESELEH PAMASTIKA SOSIOLOGI SASTRA SATUA BAWAK DAHA AYU RING TENGAI TEPET." Jurnal Penelitian Agama Hindu 1, no. 1 (May 25, 2017): 5. http://dx.doi.org/10.25078/jpah.v1i1.123.

Full text
Abstract:
<p><em>Cerpen Daha Ayu Ring Tengai Tepet menceritakan tentang perang Puputan Klungkung yang dikemas dengan kisah cinta antara Made Purwa dan sosok gadis yang disebut daha ayu. Penelitian ini menganalisis aspek sosiologi sastra dari cerpen tersebut. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) struktur instrinsik cerpen Daha Ayu Ring Tengai Tepet; (2) aspek sosiologi sastra dari cerpen tersebut. Untuk menganalisis kedua masalah tersebut, digunakan teori strukturalisme dan teori sosiologi sastra. Data yang didapat dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara yaitu (1) reduksi data; (2) display data; dan (3) verifikasi data. Kemudian hasil penelitian diuraikan dengan metode deskriptif kualitatif dengan tata cara induktif-deduktif.</em></p><p> <em>Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil yakni: (1) unsur instrinsik yang membangun cerpen ini diawali dengan insiden yang disebabkan oleh tokoh utama, kemudian insiden tersebut menjelaskan alur/plot yang membangun cerita berupa alur campuran. karena dibangun oleh banyaknya peristiwa fungsional, tokoh dan penokohan yang menjelaskan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial didalam cerita, latar yang menjelaskan tempat, waktu dan suasana sosial-budaya didalam cerita,sudut pandang sebagai sarana dalam menceritakan cerita tersebut oleh penulis, tema sebagai gagasan utama dalam membangun cerita, sertaamanat berupa pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca dan;(2) Aspek sosial didalam cerpen Daha Ayu Ring Tengai Tepet adalah aspek kehidupan social keagamaan sebagai pedoman dasar tokoh cerita dalam menjalani kehidupannya berdasarkan kepercayaan yang didasari oleh tri kerangka agama Hindu diantaranya tattwa dan etika/susila. Selain itu dijelaskanpula aspek sosiologis-historis yang menjelaskan tentang perang Puputan Klungkung, dan aspek estetika bahasa yang menunjukan betapa banyak majas dan tatanan bahasa yang digunakan pengarang di dalam cerita tersebut.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sunaryo. "Konsep Negara Utama Al-Farabi Dan Relevansinya." DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA 17, no. 1 (April 9, 2018): 55–78. http://dx.doi.org/10.36383/diskursus.v17i1.183.

Full text
Abstract:
Abstrak: Dalam artikel ini penulis mengeksplorasi gagasan kota utama yang diajukan oleh Abu Nashr al-Farabi (870-950 M), seorang filsuf Muslim di abad ke-10. Gagasan al-Farabi mengenai kota utama banyak penulis ambil dari karya utamanya yang sangat terkenal, Mabdi r Ahl al-Madinah al-Fdhilah yang secara harafiah berarti “Dasar-dasar Pandangan Warga Kota Utama.” Pandangan al-Farabi dalam karya ini banyak dipengaruhi oleh dua filsuf Yunani, yakni Plato dan Aristoteles. Kota utama adalah kota yang warganya mengerti hakikat kebenaran (teoritis) dan juga memiliki kemampuan bertindak secara moderat (tawassuth) dengan mempertimbangkan tempat, waktu, pelaku dan juga alasan mengapa hal itu perlu dilakukan (phronesis). Keutamaan ini bisa mengantarkan para warganya untuk mencapai kebahagiaan (al-sa’dah). Kebahagiaan adalah tujuan hidup yang paling utama dan paling tinggi bagi manusia. Bagi al-Farabi, dalam upaya mewujudkan kota utama, peran filsuf raja menjadi sangat penting karena dia yang akan mendidik para warga untuk mengerti dan bisa bertindak sesuai dengan nilai-nilai keutamaan. Kata-kata Kunci: Kota utama, kebahagiaan, emanasi, neoplatonisme, penyatuan, phronesis. Abstract: In this article I will explore al-Farabi’s idea of virtuous city. Abu Nashr Al-Farabi is a Muslim philosopher who lived in 870 to 950. The idea of virtuous city much refers to his master piece, Mabdi r Ahl al-Madnah al-Fdhilah, which literally means “the principles of the views of citizens in virtuous city.” Al-Farabi’s concept of virtuous city in this book is much influenced by two Greek philosophers, i.e. Plato and Aristoteles. The virtuous city is the city in which the virtuous citizens live. The virtuous citizens are those who understand the nature of truth and have virtuous character (phronesis). This virtue will carry the citizens to happiness (al-sa’ dah). The happiness is the ultimate goal for all human beings. According to al-Farabi, to make virtuous city happen, the role of philosopher-king is very important. He will teach and educate the people to understand the nature of truth and act in accordance with virtuous character. Keywords: Virtuous City, happiness, emanation, Neoplatonism, union, phronesis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Utami, Bernadhita Herindri Samodera, and Miswan Gumanti. "Analisis Komponen Utama pada Kondisi Aset Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia: Data BPS Tahun 2012-2015." Jurnal VARIAN 2, no. 1 (October 26, 2018): 19–23. http://dx.doi.org/10.30812/varian.v2i1.313.

Full text
Abstract:
Memasuki tahun 2000, koperasi di Indonesia didominasi oleh Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak terhadap aliran kas dan setara kepada entitas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antar variabel yang mempengaruhi perkembangan aset koperasi simpan pinjam di Indonesia sejak tahun 2012-2015 dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU). AKU merupakan salah satu teknik untuk menganalisis data berdimensi besar [1].
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Lestari, Wijayanti Dwi, and Dedi Pramono. "TINDAKAN SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AKU MASENJA KARYA RUMASI PASARIBU: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA." MIMESIS 2, no. 2 (July 27, 2021): 90. http://dx.doi.org/10.12928/mms.v2i2.4037.

Full text
Abstract:
This research is motivated by the importance of one’s actions in dealing with problem in everyday life, including the social life of the main character in the novel. This research aims to determine the forms of social behavior of the main character in the novel Aku Masenjaby Rumasi Pasaribu. Social behavior theory refers to the theory social behavior from a male expert from Germany named Maximilian Weber or often called Max Weber. The research subject used is the novel Aku Masenjaby Rumasi Pasaribu. The object this research is the social behavior of the main character based on Max Weber’s theory. This research is a qualitative descriptive study. The data analysis technique uses the reading technique and the note taking technique. Then the results of the data analysis are presented in descriptive form. The results of this study indicate that the dominant form of social behavior that often appears in Aku Masenja is affective social behavior in the form of falling in love, anger, sadness, and suprise. While other actions such as behavior of instrumental rationality in the form of making decision, the desire to make parents happy, and the desire to protect students who are affected by the problem of values rationality behavior in the form moral values and religious values, tradisional behavior in the form of Pasemah community groups, the customs of a tribe in Bengkulu, the use of regional languages only a few forms appear.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hidayatulloh, Alfan, Taslimah Taslimah, and Abdul Haris. "Penentuan Kandungan Logam Magnetik Komponen Penyusun Abu Layang Batubara." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 14, no. 1 (April 1, 2011): 1–3. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.14.1.1-3.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan logam magnetik penyusun abu layang batubara. Abu layang merupakan material berupa serbuk halus yang dihasilkan dari pembakaran batubara dengan kadar sekitar 80-90% dari total abu yang dihasilkan. Komponen utama dari abu layang batubara adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Sampel abu layang batubara yang digunakan berasal dari PLTU Tanjung Jati Jepara. Komponen magnetik abu layang batubara diperoleh dengan cara memisahkan abu layang menggunakan batang magnet. Proses destruksi pada sampel abu layang dan komponen magnetik menggunakan aqua regia. Metode untuk menentukan besarnya kadar unsur-unsur magnetik yang terkandung dalam abu layang adalah metode spektrofotometri serapan atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan pada sampel abu layang batubara mempunyai kadar logam Fe sebesar 6,17%, logam Al sebesar 3,96%, logam Mn sebesar 1,49% dan logam Cu sebesar 0,0045%. Kadar logam magnetik yang paling dominan pada komponen magnetik abu layang adalah logam Fe sebesar 8,28%, kemudian logam Al sebesar 4,15%, logam Mn sebesar 2,06% dan logam Cu sebesar 0,0027%.Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan logam magnetik penyusun abu layang batubara. Abu layang merupakan material berupa serbuk halus yang dihasilkan dari pembakaran batubara dengan kadar sekitar 80-90% dari total abu yang dihasilkan. Komponen utama dari abu layang batubara adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Sampel abu layang batubara yang digunakan berasal dari PLTU Tanjung Jati Jepara. Komponen magnetik abu layang batubara diperoleh dengan cara memisahkan abu layang menggunakan batang magnet. Proses destruksi pada sampel abu layang dan komponen magnetik menggunakan aqua regia. Metode untuk menentukan besarnya kadar unsur-unsur magnetik yang terkandung dalam abu layang adalah metode spektrofotometri serapan atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan pada sampel abu layang batubara mempunyai kadar logam Fe sebesar 6,17%, logam Al sebesar 3,96%, logam Mn sebesar 1,49% dan logam Cu sebesar 0,0045%. Kadar logam magnetik yang paling dominan pada komponen magnetik abu layang adalah logam Fe sebesar 8,28%, kemudian logam Al sebesar 4,15%, logam Mn sebesar 2,06% dan logam Cu sebesar 0,0027%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography