Academic literature on the topic 'Bailey-Lovie-Chart'


 
 
 Pendahuluan : Tajam penglihatan baca dekat adalah salah satu fungsi penglihatan yang dapat diukur menggunakan beberapa isntrumen. Tajam penglihatan baca dekat dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa. Kartu tes baca dekat yang tersedia saat ini yang tersedia berbahasa Inggris (Bailey Lovie Word reading chart). Cicendo Word Reading Chart adalah kartu tes baca yang menggunakan Bahasa Indonesia dan memiliki notasi pengukuran LogMAR, M, dan notasi M yang digunakan p;ada jarak baca normal 40 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pengukuran tajam penglihatan baca dekat tantara dua kartu tes baca tersebut. 
 Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang mengukur kesesuaian antara dua kartu tes baca dekat. Perbedaan rerata (mean difference) antara kedua pengukuran digambarkan dalam bentuk kurva Bland- Altman. Sampel dari penelitian ini adalah residen Ilmu Kesehatan Mata yang berada di PMN RS Mata Cicendo. Tiga refraksionis mengukur tajam penglihatan jauh dan tajam penglihatan baca dekat melalui dua pengukuran. Hasil : Terdapat 49 sampel pada penelitian ini. Perbedaan rerata antara dua pengukuran adalah 0.0078 dengan batas kesesuaian (limit of agreement) -0.118 hingga 0.113. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0.35 dengan p value 0.001 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang bermakna secara statistik pada pengukuran dengan menggunakan kedua kartu tes baca dekat tersebut. 
 Kesimpulan : Cicendo Word reading chart dapat digunakan sebagai instrument pemeriksaan tajam penglihatan baca dekat pada lingkungan klinis untuk pasien yang hanya dapat berbahasa Indonesia dengan jarak baca normal 40 cm. 
 
 

ObjectivesTo examine the association of sociodemographic characteristics with attendance at diabetic eye screening in a large ethnically diverse urban population.DesignRetrospective cohort study.SettingScreening visits in the North East London Diabetic Eye Screening Programme (NELDESP).Participants84 449 people with diabetes aged 12 years or older registered in the NELDESP and scheduled for screening between 1 April 2017 and 31 March 2018.Main outcome measureAttendance at diabetic eye screening appointments.ResultsThe mean age of people with diabetes was 60 years (SD 14.2 years), 53.4% were men, 41% South Asian, 29% White British and 17% Black; 83.4% attended screening. Black people with diabetes had similar levels of attendance compared with White British people. However, South Asian, Chinese and 'Any other Asian' background ethnicities showed greater odds of attendance compared with White British. When compared with their respective reference group, high levels of deprivation, younger age, longer duration of diabetes and worse visual acuity, were all associated with non-attendance. There was a higher likelihood of attendance per quintile improvement in deprivation (OR, 1.06; 95% CI, 1.03 to 1.08), with increasing age (OR per decade, 1.17; 95% CI, 1.15 to 1.19), with better visual acuity (OR per Bailey-Lovie chart line 1.12; 95% CI, 1.11 to 1.14) and with longer time of NELDESP registration (OR per year, 1.02; 95% CI, 1.01 to 1.03).ConclusionEthnic differences in diabetic eye screening uptake, though small, are evident. Despite preconceptions, a higher likelihood of screening attendance was observed among Asian ethnic groups when compared with the White ethnic group. Poorer socioeconomic profile was associated with higher likelihood of non-attendance for screening. Further work is needed to understand how to target individuals at risk of non-attendance and reduce inequalities.