To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bair Foundation.

Journal articles on the topic 'Bair Foundation'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Bair Foundation.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Tengan, Alexis B. "Dagara bagr: ritualising myth of social foundation." Africa 69, no. 4 (October 1999): 595–633. http://dx.doi.org/10.2307/1160877.

Full text
Abstract:
AbstractThe article explores the ritualising processes of a myth of social foundation, the bagr myth, among the Dagara of north-west Ghana and south-west Burkina Faso. It describes how rituals form part of the daily life of the Dagara and shows how bagr rituals form a series of private and public events lasting the whole year or the bagr season. The article describes the social life in the neighbourhood within which most ritual activities take place and outlines the historical events which are possibly responsible for the creation of the bagr myth itself as a narrative text. The rest of the article is devoted to the ritualising processes of the bagr myth. Much of the article, particularly this section, is structured around the author's own experiences and participant observation of ritual activities. The aim is to show why the public rituals of bagr are not about initiating particular individuals into a secret society or lodges but are about how Dagara society constitutes itself. The day and night ritual narration of the bagr myth involving different segments of society and described in detail in the second half of the article seems to justify this claim. The article includes excerpts from bagr narratives recorded by the author to illustrate how the text is being constructed and the sort of information it is intended to communicate.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Elwan, Azan. "PERAN YAYASAN DALAM ARAS KEWENANGAN UNTUK MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BAIK (GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE)." Jurnal Administrasi Publik dan Pemerintahan 1, no. 2 (August 23, 2022): 67–79. http://dx.doi.org/10.55850/simbol.v1i2.14.

Full text
Abstract:
Foundations and Private Universities become an organizational unit that has the same activities and objectives in terms of the implementation and management of Higher Education in accordance with the laws and regulations to be managed based on good university governance in accordance with the established management autonomy. The purpose of this study is to empirically examine the role of foundations and find a best practice on the management autonomy authority to realize good university governance. This research is a descriptive study with a quantitative approach with a survey method through questionnaires to 21 respondents from foundation leaders, leaders of private universities, lecturers of structural officials at private universities in Padang City. The data analysis technique uses SEM which is operated through SmartPLS 3.0 software. The results of this study indicate that there is a significant positive influence of good university governance and significant management autonomy on the role of foundations in the level of authority to realize good governance of private universities. All indicators of the two independent variables show a large correlation, which indicates that these two variables have an influence on the role of foundations in the level of authority for managing private universities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Diatmika, I. Wayan Bayu. "MODEL BISNIS YANG BAIK DAN BERTUHAN." El Muhasaba: Jurnal Akuntansi 6, no. 1 (December 30, 2016): 34. http://dx.doi.org/10.18860/em.v6i1.3876.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract</strong></p><p>Business practices currently doctrine strongly by capitalist ideology. Business applied to get the optimal profits, no matter how do they obtain it. At the end, businesses increasingly move with concern on their own profit and do not concern on other parties who are affected by the business. The business orientation as this model will only give pleasures to the owner of business. This article discusses on the new model that reconstruct the capitalistic (conventional) business. New business model formed by combining the triple bottom line (TBL), tri hita karana (THK), Pancasila ideology, and the full disclosure based on the ethics that refers to the deontology theory. The combination of those concepts form the new business model that arranged by three foundation which connected each other that are basic foundation, then the fundamental foundation, and the last was the full disclosure foundation. The basic foundation of the business model is the concept of ethics deontology which came through good intentions. The good intentions were then be backed by fundamental foundation that is a combination of triangle TBL and THK. The culmination of a combination of TBL and THK welfare is the creation that is the root of pro human, nature, advantages, and the God .The last foundation, the full disclosure, like a flowers that bloom from the bushes, this is visualize business that will be seen by public through information that distributed by the business. The core of the notion of the business model is essentially on the foundation, namely deontologist approach, or approach based on good intentions action or obligation to follow the God values. As strong as any business model organized, good intentions are the only bricks strongest to it.</p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Praktik bisnis saat ini didoktrin kuat oleh ideologi kapitalis. Bisnis dijalankan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak peduli dengan cara apa keuntungan tersebut didapatkan. Pada akhirnya, bisnis kian bergerak dengan hanya mementingkan kepentingannya atas keuntungan dan tidak mempedulikan kepentingan dari pihak-pihak lain yang dipengaruhi oleh bisnis tersebut. Orientasi bisnis seperti ini pada akhirnya hanya akan memberikan kenikmatan kepada pemilik-pemilik dari bisnis tersebut.Artikel ini membahas mengenai suatu model baru yang merekonstruksi model bisnis kapitalistik (konvensional). Model bisnis baru dibentuk dengan mengkombinasikan konsep triple bottom line (TBL), tri hita karana (THK), ideologi Pancasila, dan pengungkapan penuh dengan berdasarkan pada landasan etika sesuai dengan teori deontologi. Pengkombinasian dari konsep-konsep tersebut melahirkan suatu model bisnis baru yang tersusun dari tiga pondasi yang saling berkaitan satu dengan lainnya yakni pondasi dasar atau basic foundation, kemudian pondasi fundamental atau fundamental foundation, dan yang terakhir adalah pondasi konsep pengungkapan penuh.Pondasi dasar dari model bisnis ini ialah konsep etika deontologi yang diturunkan melalui niat baik. Niat baik tersebut kemudian akan disokong oleh pondasi fundamental yang merupakan kombinasi dari segitiga TBL dan THK. Puncak dari kombinasi dari TBL dan THK ialah terciptanya kesejahteraan yang merupakan akar dari keberpihakan terhadap manusia, alam, keuntungan, dan Tuhan. Pondasi terakhir, konsep pengungkapan penuh, ibarat bunga yang mekar dari pohonnya, inilah visualisasi bisnis yang akan dapat dilihat oleh publik melalui informasi-informasi yang disebarkan oleh bisnis. Inti dari gagasan model bisnis ini ialah pada pondasi dasarnya, yakni pendekatan deontologis, atau pendekatan tindakan berdasarkan niat baik atau kewajiban untuk mengikuti nilai-nilai firman Tuhan. Sekuat apa pun model bisnis ini disusun, niat baik adalah satu-satunya batu bata terkuat untuk menopangnya.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Khurshid, Hamid, and Robin Stanley Snell. "Moral foundations for creating shared value in Asia." Business and Society Review 126, no. 4 (December 2021): 479–511. http://dx.doi.org/10.1111/basr.12244.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Schmoeckel, Mathias. "Medieval Foundations of International Relations, hg. von William Bain." Zeitschrift der Savigny-Stiftung für Rechtsgeschichte: Kanonistische Abteilung 105, no. 1 (June 26, 2019): 358–59. http://dx.doi.org/10.1515/zrgk-2019-0013.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sunarmi, Sunarmi. "Legal Standing Yayasan sebagai Badan Hukum." Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) 1, no. 1 (October 17, 2018): 264–69. http://dx.doi.org/10.32734/lwsa.v1i1.174.

Full text
Abstract:
Dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan disebutkan bahwa yayasan adalah badan hukum (rechtspersoon, legal entity) yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Sebagai badan hukum maka yayasan memiliki harta kekayaan tersendiri yang terpisah dari harta kekayaan organ yayasan yaitu pembina, pengurus dan pengawas. Apabila korporasi dalam bentuk Perseroan Terbatas, pemiliknya adalah para pemegang saham, maka pemiliki yayasan itu bukanlah pendiri yayasan. Pemilik yayasan adalah tujuan yayasan itu sendiri, sehingga apabila terjadi dugaan penyimpangan terhadap aset yayasan, permasalahannya adalah apakah masyarakat memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk meyampaikan laporan kepada kepolisian terhadap organ yayasan yang diindikasikan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan yayasan, siapakah yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan yayasan apabila terdapat dugaan penyimpangan terhadap aset yayasan dan siapakah yang bertanggung jawab terhadap terjadinya penyimpangan aset yayasan. Permasalahan di atas penting untuk dikemukakan melihat banyaknya laporan dari masyarakat anggota suatu perkumpulan yayasan yang melaporkan terjadinya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh organ yayasan, sementara masyarakat dan penegak hukum masih memiliki tafsir yang berbeda terhadap pemahaman bahwa yayasan adalah milik masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa yayasan adalah badan hukum publik dengan mengingat tujuan yayasan adalah sosial, keagamaan dan kemanusiaan sehingga yayasan bertujuan untuk melayani kepentingan umum, dengan demikian konsekwensinya adalah masyakat memiliki kewenangan untuk menyampaikan laporan terjadinya dugaan penyelewengan terhadap aset yayasan. Di pihak lain ada yang berpendapat bahwa yayasan adalah badan hukum privat karena didirikan oleh orang perorangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9 Undang –Undang No. 16 Tahun 2001. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji secara normatif siapakah yang memiliki legal standing untuk menyampaikan laporan terjadinya perbuatan melawan hukum dalam suatu yayasan dengan menggunakan pendekatan normatif Dari hasil penelitian diketahui bahwa ditinjau dari segi Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, pengurus yayasan memiliki legal standing untuk mewakili kepentingan yayasan baik di dalam maupun di luar pengadilan (Pasal 35 ayat (1). Apabila pengurus terindikasi melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian terhadap yayasan maka pengurus tersebut tidak berwenang mewakili kepentingan yayasan, yang berwenang mewakili kepentingan yayasan adalah pihak sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar (Pasal 36). Apabila terdapat dugaan terjadinya penyimpangan terhadap harta kekayaan yayasan maka Bab VIII tentang Pemeriksaan Terhadap Yayasan menentukan bahwa pihak ketiga yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan tertulis disertai alasannya agar pengadilan mengeluarkan penetapan untuk melakukan pemeriksaan terhadap yayasan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan publik terhadap yayasan yang diduga melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-undang, Anggaran Dasar, atau merugikan kepentingan umum. Apabila penyimpangan terhadap aset yayasan tersebut dilakukan oleh organ yayasan maka yang bertanggung jawab adalah organ yayasan itu sendiri. In Article 1 No. 1 Act No. 16 of 2001 concerning the Foundation stated that the foundation is a legal entity (rechtspersoon, legal entity) which consists of separated wealth and intended to achieve certain goals in the social, religious, and humanitarian fields, which do not have members. As a legal entity, the foundation has its own assets which are separate from the assets of the foundation's organ, who are the supervisor, managers, and supervisor. If the corporation is in the form of a Limited Liability Company, and the owner is the shareholders, then the owner of the foundation is not the founder of the foundation. The owner of the foundation is the purpose of the foundation itself, so that if there is an alleged deviation from the assets of the foundation, the problem is whether the community has a legal standing to submit a report to the police towards the organ of the foundation which is indicated to violate the foundation, then who has the authority to conduct a foundation monitoring if there is an alleged deviation from the assets of the foundation and who is responsible for the deviation of the assets of the foundation. The above problem is important to be noted when there are many reports from the community members of a foundation association that report the occurrence of illegal acts carried out by the organ of the foundation, while the community and law enforcement still have different interpretations of the understanding that the foundation belongs to the community. Some argue that the foundation is a public legal entity considering the foundation's purpose is social, religious, and humanitarian, so that the foundation aims to serve the public interest, thus the consequence is that the community has the authority to submit reports of alleged fraud towards the assets of the foundation. On the other hand, there are those who argue that foundations are private legal entities because they are established by individuals as specified in Article 9 of Act No. 16 of 2001. This paper aimed to normatively examine who has the legal standing to submit a report on the occurrence of unlawful acts in a foundation using a normative approach. From the results of the study, it is known that in terms of Act No. 16 of 2001 concerning the Foundation, the management of the foundation has a legal standing to represent the interests of the foundation both inside and outside the court (Article 35 paragraph (1). If the management is indicated to have committed an unlawful act that resulted in a loss to the foundation, the management is not authorized to represent the interests of the foundation, which is authorized to represent the interests of the foundation as the party stipulated in the Articles of Association (Article 36). If there is an alleged deviation from the foundation's assets, Chapter VIII of the Investigation of the Foundation determines that the interested third party can submit a written application along with the reason that the court issues a determination to conduct an examination of the foundation. This is done as a form of public supervision of foundations that are suspected of committing acts that are contrary to the Law, Articles of Association, or harming the public interest. If the deviation from the foundation's assets is carried out by the organ of the foundation, then the responsible organ is the foundation itself.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

diZerega, Gus. "Deep Ecology and Liberalism: The Greener Implications of Evolutionary Liberal Theory." Review of Politics 58, no. 4 (1996): 699–734. http://dx.doi.org/10.1017/s003467050002043x.

Full text
Abstract:
Liberalism and Deep Ecology are usually regarded as mutually exclusive. However, the “evolutionary” tradition of liberal thought, rooted in David Hume and Adam Smith, and including Michael Polanyi and F. A. Hayek, provides a foundation for their reconciliation. Linkage is through Hume and Smith's conception of sympathy, which today means empathy. For Hume, sympathy extends into the animal realm. Sympathy is essential for certain scientific work, and provides an foundation for both liberal and ecological ethics. Deep ecologists such as Arne Naess use the same concept. Linkage is first to biocentric ethics, and then, through examining natural beauty and, via Michael Polanyi's tacit knowledge, ecocentric ethics. The work of Hayek suggests how modern society might be harmonized with the requirements of nature. This deepens J. Baird Callicott's pioneering approach, uniting it with Lewis Hinchman's recent analysis. Liberalism's and Deep Ecology's foundations both benefit from their mutual integration.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Phipps, Amy. "Preparing Adolescents for Bariatric Surgery: Foundational Elements Applying Erikson's Theory of Human Development." Bariatric Nursing and Surgical Patient Care 6, no. 4 (December 2011): 179–84. http://dx.doi.org/10.1089/bar.2011.9947.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Goldblatt, Robert. "On the role of the Baire Category Theorem and Dependent Choice in the foundations of logic." Journal of Symbolic Logic 50, no. 2 (June 1985): 412–22. http://dx.doi.org/10.2307/2274230.

Full text
Abstract:
AbstractThe Principle of Dependent Choice is shown to be equivalent to: the Baire Category Theorem for Čech-complete spaces (or for complete metric spaces); the existence theorem for generic sets of forcing conditions; and a proof-theoretic principle that abstracts the “Henkin method” of proving deductive completeness of logical systems. The Rasiowa-Sikorski Lemma is shown to be equivalent to the conjunction of the Ultrafilter Theorem and the Baire Category Theorem for compact Hausdorff spaces.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Maharani, Haidilia, Angga Rovita, and Ivan Putranto. "Membangun Time Management Ibu Rumah Tangga yang Baik." Indonesian Journal of Society Engagement 3, no. 1 (June 26, 2022): 39–49. http://dx.doi.org/10.33753/ijse.v3i1.72.

Full text
Abstract:
Time management is one of the important skills for housewives, it is even one of the keys to success in running a business. Housewives are the first educators in the family. The education provided by parents, especially mothers, is the core and foundation of overall education before taking formal education or living in society. For this reason, a mother figure is needed who can devote her time to her family, and we will see this more often in the figure of a housewife. Being a housewife and taking care of a business will also be very complicated. However, with good time management all these things can be done. Time management is a way that we can do to balance our time for study or work activities, have fun, and rest effectively. We are given the same time by God which is 24 hours. However, there are some people who are successful in dividing their time there are some who are not successful in dividing their time. The main purpose of dividing time is to be able to do things effectively and efficiently. The problem with mothers is that they actually don't like being targeted, but they themselves are targeting themselves. Therefore it needs to be managed efficiently. Effective time management can help do important things in every working hour. In it every individual or leader can use their time well, delegate tasks, organize work, plan the time for meetings (meetings), carry out effective mental and physical rehabilitation after doing heavy work and experiencing heavy pressure. These are some of the main tasks, which can be carried out well. The location of this service is in the cassava chip business, Mrs. Imah Rosyidah, in the Pengsinan Village of Gunung Sindur, Bogor. The purpose of this service is to provide assistance to employees because most of them consist of housewives so that they can manage their time well. The results of this service can be concluded that managing time is very important and needs to be managed properly so that their activities can be organized and do their work optimally.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Mualif, Mualif, Ahmad Ridwan, and Sigit Winarto. "ANALISA PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG." Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil 3, no. 1 (June 30, 2020): 86. http://dx.doi.org/10.30737/jurmateks.v3i1.894.

Full text
Abstract:
The building is a physical form of the results of construction work that integrates with its domicile. The building functions as a place to live and as a public place like a place of education. As is the case with buildings in general, Darul Ulum University's Rectorate Building in Jombang has a variety of functions, including a venue for various activities both for the chancellor, education staff, and students. In this research, the writer wants to plan the construction of Darul Ulum University, Jombang University Building, with a pile foundation using the Guy Sangrelat method based on SPT data obtained from the project construction site. The pile foundations' design received a vertical load of 36 tons, carrying capacity of a single pile of 12.23 tons, carrying capacity of a group pile foundation of 37 tons, carrying capacity of a pile foundation 37 tons greater than the load that rests on the foundation. The foundation plan used in the Darul Ulum Jombang University Rectorate Building construction is to use a 30 cm diameter pile with a depth of 9.6 meters.Gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya. Gedung berfungsi sebagai tempat hunian dan sebagai tempat umum seperti tempat pendidikan. Seperti halnya dengan Gedung pada umumnya, Gedung Rektorat Universitas Darul Ulum Jombang mempunyai berbagai fungsi meliputi tempat terselenggaranya berbagai kegiatan baik untuk rektor, tenaga kependidikan maupun kemahasiswaan. Pada penelitian ini penulis ingin merencanakan pembangunan Gedung Rektorat Universitas Darul Ulum Jombang dengan pondasi tiang pancang dengan metode Guy Sangrelat berdasar data SPT yang diperoleh dari lokasi pembangunan proyek. Rencana pondasi tiang pancang didapatkan beban vertical sebesar 36 ton, daya dukung tiang tunggal sebesar 12.23 Ton, daya dukung pondasi tiang kelompok sebesar 37 ton, daya dukung pondasi tiang pancang 37 Ton lebih besar dari beban yang menumpu pada pondasi. Rencana pondasi yang digunakan pada pembangunan Gedung rektorat Universitas Darul Ulum Jombang adalah menggunakan tiang pancang berdiameter 30 cm dengan kedalaman 9.6 meter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sharon, K. P., G. C. Duff, J. A. Paterson, J. W. Dailey, J. A. Carroll, and E. A. Marceau. "CASE STUDY: Effects of timing of a modified-live respiratory viral vaccination on performance, feed intake, antibody titer response, and febrile response of beef heifers11Appreciation is expressed to the Bair Ranch Foundation, Martinsdale, Montana, for purchasing 2 GrowSafe nodes and updating GrowSafe software. Support for E. A. Marceau was a provided by the National Science Foundation (NSF REU 1156855)22Mention of a trade name, proprietary product, or specified equipment does not constitute a guarantee or warranty by the USDA and does not imply approval to the exclusion of other products that may be suitable. The USDA is an equal opportunity provider and employer." Professional Animal Scientist 29, no. 3 (June 2013): 307–12. http://dx.doi.org/10.15232/s1080-7446(15)30237-0.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Haris, Oheo K. "GOOD GOVERNANCE (TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK) DALAM PEMBERIAN IZIN OLEH PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG PERTAMBANGAN." Yuridika 30, no. 1 (August 21, 2017): 58. http://dx.doi.org/10.20473/ydk.v30i1.4879.

Full text
Abstract:
Instruments in terms of the provisions of the mining law has been regulated by law No. 11 of 1967, in which the government's legal position is not comparable to the investors. granting it is the government or ruling authority in order to protect the interests of citizens in order to establish a concrete action even if it deviates from the provisions that are prohibited. Good governance or good governance is closely related to human rights. Thus, that one of the bases existence of a support or foundation of a discretion in this case the nature of the license by the government especially the mining sector is the presence of good governance or Good pemeritahan Governancne so as to create a harmonization as state officials
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Nur, Muhammad Jamiluddin. "Belantara Foundation sebagai Media Komunikasi Lingkungan." JCommsci - Journal Of Media and Communication Science 3, no. 1 (January 31, 2020): 39. http://dx.doi.org/10.29303/jcommsci.v3i1.67.

Full text
Abstract:
Informasi dan berita di media mainstream mengenai lingkungan sering kali tidak mendapatkan intensitas maupun durasi yang sama jika dibandingkan dengan berita politik dan ekonomi. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak maksimal dalam mendapatkan informasi mengenai kerusakan, antisipasi, dan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Belantara Fondation baik sebagai Lembaga kemasyarakatan maupun sebagai media dalam memberikan informasi mengenai lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi di media sosial. Melalui observasi tersebut, peneliti mencermati informasi yang disebarkan media sosial Belantara Fondation dan digunakan sebagai data. Penelitian ini mampu menjelasakan bahwa Belantara Fondation sebagai salah satu organisasi yang memiliki media sosial untuk menyadarkan masyarakat terkait kerusakan dan pelestarain lingkungan memiliki potensi yang sangat besar untuk mengawal kepentingan bersama terkait isu lingkungan. Pada dasarnya, media sosial yang dimiliki Belantara Fondation telah melakukan tugas-tugas informatif dan mengenai lingkungan. Hal yang patut dilakukan ke depan oleh Belantara Fondation adalah konsistensi dalam memberikan informasi mengenai lingkungan. Selain itu, kerjasama dengan ilmuan lingkungan untuk memberikan informasi kepada masyarakat harus terus dilakukan guna menjaga validitas informasi mengenai kerusakan, antisipasi dan pelestarian lingkungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Riberu, Kristianus, and Laurentia Angela Rosvita. "EDUCATION FOUNDATION: HISTORY (HISTORY AS THE BASIS OF EDUCATION)." Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi 8, no. 1 (December 20, 2020): 67–76. http://dx.doi.org/10.21831/jppfa.v8i1.35988.

Full text
Abstract:
Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan sepanjang hidup sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga sebagai pusat utama, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan baik secara formal maupun nonformal, guna mencapai pribadi yang integral dan utuh. Sejarah telah menjadi salah satu landasan dari pendidikan di Indonesia dan dunia. Perubahan tujuan dan motif pendidikan dari masa ke masa menandakan adanya pengaruh sejarah dalam usaha menjadikan pendidikan dihari esok lebih baik lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sejarah pendidikan dunia dan Indonesia serta mengetahui implikasi sejarah terhadap pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur. Hasil dari penelitian adalah sejarah berimplikasi pada tujuan, proses, maupun inovasi dalam pendidikan.AbstractEducation is an experience that lasts a lifetime of a conscious effort by the family as the primary center, society, and government through tutoring activities both formal and nonformal, in order to achieve an integral and intact person. History has become one of the foundations of education in Indonesia and the world. The changes of course and motives of education overtime suggest historical influences in efforts to make tomorrow's education even better. The purpose of this study is to review the history of Indonesia and the world’s education and to know the historical implications of education. This research method using the literature study method. The result of this study is that history has implications for educational goals, processes, and innovations.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Jupitawati, Ratna, and Anissa Lestari Kadiyono. "ANALISA DESKRIPTIF KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN GF FOUNDATION." Psikoislamedia : Jurnal Psikologi 6, no. 1 (August 21, 2021): 46. http://dx.doi.org/10.22373/psikoislamedia.v6i1.7765.

Full text
Abstract:
Pada kesempatan ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang komitmen karyawan pada organisasi kemanusiaan GF Foundation, yaitu organisasi yang menyalurkan donasi pada proyek kemanusiaan baik berskala nasional maupun internasional. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu bertujuan ingin mengetahui seberapa tinggi komitmen yang dimiliki dari para karyawannya. Kemudian dilihat juga komitmen yang paling menonjol diantara tiga komitmen yang digali yaitu Afektif Komitmen, Kontinuitas Komitmen dan Normatif Komitmen. Sebanyak 31 personel yang merupakan karyawan tetap Golden Future diambil datanya dengan mengisi kuesioner dan wawancara. Dari data yang diperoleh terlihat bahwa Afektif Komitmen lebih menonjol dibandingkan yang lainnya, kemudian Normatif Komitmen dan Kontinuitas Komitmen. Begitu pula halnya berdasarkan jenis kelamin terlihat pula bahwa antara karyawan laki-laki dan perempuan kedua-keduanya memiliki Afektif Komitment yang sama-sama tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sulaeman, Dede, and Leila Mona. "SEKOLAH KEJURUAN SEBAGAI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DJARUM FOUNDATION." WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 16, no. 2 (December 24, 2017): 264. http://dx.doi.org/10.32509/wacana.v16i2.35.

Full text
Abstract:
Beroperasi di tengah ketatnya persaingan bisnis rokok, derasnya tekanan masyarakat maupun kebijakan pemerintah Djarum membutuhkan strategi bisnis yang kreatif. Program CSR Djarum Foundation dalam bentuk Program Sekolah Kejuruan (Vocational School) dipercaya menjadi salah satu strategi korporasi dalam upaya untuk bertahan bahkan mengembangkan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan program Sekolah Kejuruan Djarum Foundation, strategi komunikasi, dan legitimasi masyarakat terhadap program. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengumpulkan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Sekolah Kejuruan merupakan program CSR yang unggul, tidak mudah ditiru, dan berhasil mencapai tahap sustaining survival. Komunikasi program Sekolah Kejuruan dilakukan dengan pemilihan media, sasaran, isi pesan, dan narasumber secara efektif. Pendekatan tersebut menguatkan posisi strategis Djarum Foundation di level nasional dan internasional. Sekolah Kejuruan Djarum juga memperoleh legitimasi yang tercermin dari antusiasme masyarakat terhadap program; meningkatkan ekonomi masyarakat Kudus; dan apresiasi pemerintah baik daerah maupun pusat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Awaliah, Dewi, Arif Rahman, and Dadang Kuswana. "Manajemen Strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam Menjaga Loyalitas Donatur." Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah 5, no. 4 (December 31, 2020): 337–56. http://dx.doi.org/10.15575/tadbir.v5i4.2125.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam menjaga loyalitas donatur di lembaga zakat Sinergi Foundation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian manajemen strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam menjaga loyalitas donatur di Sinergi Foundation dilakukan dengan baik sesuai dengan teori tahapan manajemen strategik yaitu pengamatan atau analisis lingkungan yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dilakukan oleh Sinergi Foundation sebagai bahan untuk perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan dengan membentuk visi misi, implementasi strategi dilakukan dengan memperkuat sisi kelembagaan dan sistem organisasi dengan meningkatkan peran divisi masing-masing, evaluasi dan pengendalian dengan melihat analisa jumlah donatur dari tahun ke tahun serta mengadakan rapat evaluasi bulanan internal. Dengan demikian, ini menunjukan bahwa manajemen strategic Customer Relationship Management (CRM) Sinergi Foundation dalam menjaga loyalitas donaturnya sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. This research aims to determine the strategic management of Customer Relationship Management (CRM) in maintaining the loyalty of donors in the zakat institutions of Sinergi Foundation. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The result of strategic management of Customer Relationship Management (CRM) in maintaining donor loyalty in Sinergi Foundation is done well in accordance with strategic management stage theory that is observation or environmental analysis consisting of strengths, weaknesses, opportunities and threats done by Sinergi Foundation as material for strategy formulation. Strategy formulation is done by establishing mission vision, strategy implementation is done by strengthening institutional and organizational system by increasing the role of each division, evaluation and controlling by looking at the analysis of the number of donors from year to year and holding monthly internal evaluation meetings. Thus, this shows that the strategic management of Customer Relationship Management (CRM) Sinergi Foundation in maintaining donor loyalty is running well and get optimal results.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Nur, Faisal Muhammad. "KONTROVERSI ANTARA ULAMA SYARIÁT DENGAN ULAMA TASAWUF." Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama 2, no. 2 (September 20, 2022): 140. http://dx.doi.org/10.22373/arj.v2i2.13403.

Full text
Abstract:
Sufism is part of Islamic Shari'a and is also the spirit of Islamic Shari'a. Sufi spiritual teachings can be used as a solution to overcome various kinds of problems in human life and can maintain harmony both internally and between religious communities, because the foundation of Sufis is love and compassion (mahabbah). In essence there is no dispute between fiqh scholars and Sufism scholars because these two scientific elements are included in the joints and foundations of Islamic Shari'a, fiqh scholars guard Shari'a outwardly while Sufism scholars guard Shari'a inwardly (spirit), like the two wings of a bird that need each other. one another. ABSTRAKTasawuf merupakan bagian dari Syariát Islam dan juga merupakan ruh dari Syariát Islam. Ajaran spiritual sufi dapat dijadikan sebagai solusi untuk menanggulangi berbagai macam problematika kehidupan manusia serta dapat menjaga kerukunan baik intern maupun antar ummat beragama, karena pondasi dari sufi adalah cinta dan kasih sayang (mahabbah). Pada hakekatnya tidak ada perselisihan antara ulama fiqih dengan ulama tasawuf karena kedua elemen keilmuan ini termasuk dalam sendi-sendi dan pondasi Syariát Islam, ulama fiqih menjaga Syariát secara lahiriah sedangkan ulama tasawuf menjaga Syariát secara batiniah (ruh), bagaikan kedua sayap burung yang saling membutuhkan satu sama lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Oh, Jie-Seok. "The Foundation of Christian Ethics of Marriage in Korean Modern Period - Focused on the Debate of William Baird and William L. Swallen." Christian Social Ethics 49 (April 30, 2021): 337–69. http://dx.doi.org/10.21050/cse.2021.49.11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Saudin, Budi Marta. "Educational Thought of Imam Badr Al-Din Bin Jama`ah." al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam 7, no. 2 (December 29, 2022): 57. http://dx.doi.org/10.33477/alt.v7i2.3387.

Full text
Abstract:
The progress of a nation depends on its educational thinking based on the direction of scholars and thinkers, and from it the goals, objectives, principles and means of education achieve goals. The Islamic ummah is the best ummah, because it is the ummah that Allah glorified with the Qur'an and the Sunnah of the Prophet Muhammad SAW and divided by the most just and straight sharia. Its history has been traversed by the role of prominent Muslim scholars who are considered as beacons in education. There is no doubt, that there are examples of thinkers and scholars who have succeeded in his life, and achieved great goals whose influence still lingers after his death, even after hundreds of years have passed. The character that the author raises in this paper in the role of Islamic education is Imam Badr al-Din bin Jama`ah. Among those who are known are because of his great interest in Islamic education and literature, he classifies and compiles, and bases his thoughts on education which is one of the foundations of Islam. Ibnu Jamaah realizes that the teacher is the most important element in the success of the educational process. The teacher education method is to read, read, study, learn, memorize, and spend time with the teacher. Ibn Jama'ah saw that a good teacher can stay away from lust in dealing with students.Abstrak: Kemajuan suatu bangsa tergantung pada pemikiran pendidikannya berdasarkan arahan dari para cendekiawan dan pemikir, dan darinya tujuan, sasaran, prinsip, dan sarana pendidikan dijabarkan. Umat Islam adalah umat yang terbaik, karena ia adalah umat yang dimuliakan Allah dengan al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad, SAW dan dikhususkan dengan syariah yang paling adil dan lurus. Sejarahnya telah dilewati dengan peran para cendekiawan muslim terkemuka yang dianggap sebagai mercusuar dalam pendidikan. Tidak diragukan lagi, bahwa ada contoh para pemikir dan ulama yang telah berhasil dalam hidupnya, dan mencapai tujuan-tujuan besar yang pengaruhnya masih ada setelah wafatnya, bahkan setelah ratusan tahun telah berlalu. Tokoh yang penulis angkat pada tulisan ini dalam peran pendidikan islam, adalah Imam Badr al-Din bin Jama`ah. Di antara yang dikenal adalah karena minatnya yang besar dalam pendidikan dan sastra Islam, ia mengklasifikasikan serta menyusun, dan mendasarkan pemikiran dalam ilmu pendidikan yang merupakan salah satu fondasi Islam. Ibnu Jamaah menyadari bahwa guru merupakan unsur terpenting dalam keberhasilan proses pendidikan. Metode pendidikan guru adalah dengan membaca, membaca, meneliti, menelaah, menghafal, dan lamanya berkumpul dengan guru. Ibnu Jama`ah melihat bahwa seorang guru yang baik dapat menjauhkan diri dari hawa nafsu dalam menghadapi siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Malik, Maszlee. "Pendekatan Tawhidik Di Dalam Tatakelola Kerajaan Yang Baik (Good Governance): Satu Analisa Konsepsual." Ulum Islamiyyah 24 (August 1, 2018): 31–42. http://dx.doi.org/10.33102/uij.vol24no0.61.

Full text
Abstract:
While ‘Good Governance’ agenda as introduced by the World Bank in 1989 is a result of conventional developmental theories and represents the contemporary kernel of truth on how to develop, hence becoming a fad du jour of many. It has since then become a means for any government to improve its governance and administration and was similarly used by the oppositions in certain countries to bring their government into accountability. The aim of this paper is to explore and analyze the Islamic foundation principles and values underpinning the field of governance in an attempt to construct a new systemic articulation of ‘Islamic governance’. This discursive and abstract, rather than being an empirical exercise, assumes to produce a ‘good governance’ framework within its own formulation through a value-shaped dynamic model according to the principle of Tawhid (unity of God), justice (‘adl) and maqasid al-Shari’ah (higher objective of Shari’ah) by going beyond the narrow remit of classical and contemporary discussions produced on the topic, which propose a certain institutional model of governance based on the classical juristic (fiqh) method. Abstrak Good Governance, ataupun yang diterjemahkan ke Bahasa Melayu sebagai tatakelola kerajaan yang baik, atau tadbirurus yang baik merupakan satu konsep yang amat popular dewasa ini. Semenjak konsep tersebut dipopularkan oleh Bank Dunia pada tahun 1989, sehingga kini, ia terus menjadi fad du jour (trend ikutan hari ini) oleh ramai pihak. Tatakelola dilihat sebagai satu kemestian bagi setiap kerajaan di dunia. Ia menjadi tema bagi pihak kerajaan yang ada untuk memperbaiki mutu pemerintahan dan pentadbiran mereka, dan juga menjadi senjata bagi pihak pembangkang di peringkat antarabangsa untuk mengkoreksi dan juga menilai kerajaan yang sedia ada. Persoalannya, apakah sikap Islam terhadap konsep tersebut? Dan apakah di dalam ajaran Islam terdapat juga konsep seumpamanya memandangkan Islam merupakan satu ajaran yang komprehensif yang mencakupi bidang keakhiratan dan juga bidang keduniaan? Artikel ringkas ini akan mengupas secara konsepsual pendekatan Tawhidik, keadilan (‘Adl) dan Maqasid al-Shari’ah terhadap isu tatakelola kerajaan yang baik (Good Governance) berteraskan pembacaan induktif kepada sumber epistemology Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Hustiana, Nira, and Muhammad Ardi Pradana. "PEMBERIAN GAJI KEPADA PENGURUS YAYASAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG YAYASAN." Jurnal Ius Constituendum 2, no. 2 (November 3, 2017): 223. http://dx.doi.org/10.26623/jic.v2i2.662.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong>PEMBERIAN GAJI KEPADA PENGURUS YAYASAN</strong></p><p align="center"><strong>BERDASARKAN UNDANG-UNDANG YAYASAN</strong></p><p align="center"><span style="text-decoration: underline;"> </span></p><p align="center"><span style="text-decoration: underline;">Nira Hustiana</span><span style="text-decoration: underline;"> dan </span><span style="text-decoration: underline;">Muhammad Ardi Pradana</span></p><p align="center">Program Studi Magister Kenotariatan fakultas Hukum</p><p align="center">Universitas Airlangga</p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p>Yayasan merupakan badan hukum yang dilahirkan dengan pemisahan suatu harta kekayaan untuk tujuan tertentu dibidang sosial. Kekayaan yang telah menjadi milik yayasan tidak dapat dialihkan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada organ yayasan, baik dalam bentuk gaji, upah atau honorarium. Undang-Undang Yayasan memberikan pengecualian kepada pengurus yayasan untuk dapat memperoleh gaji dari yayasan, tetapi dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Yayasan. Hal ini dimaksudkan karena pengurus yayasan mempunyai tanggung jawab yang besar mengenai kepengurusan yayasan. Atas dasar tanggung jawab tersebut, sehingga pengurus yayasan layak untuk mendapatkan gaji. Dalam praktik, pemenuhan syarat hanya dengan pengakuan belaka. Syarat-syarat tersebut yaitu dituangkan dalam anggaran dasar, ditetapkan oleh pembina, pengurus bukan pendiri dan tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina dan pengawas dan melaksanakan kepengurusan secara langsung dan penuh. Penetapan dalam anggaran dasar adalah sebagai syarat paling utama agar syarat lainnya mempunyai dasar hukum. Untuk memastikan bahwa pengurus tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina dan pengawas maka perlu dimintakan pembuktian berupa dokumen-dokumen, misalkan kartu keluarga masing-masing organ. Apabila anggaran dasar belum mencantumkan pengurus boleh menerima gaji, maka dilakukan perubahan anggaran dasar.</p><p> </p><p>Kata Kunci: yayasan, pengurus yayasan, pemberian gaji</p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em> </em></strong></p><p align="center"><strong>GIVING SALARY TO THE FOUNDATION MANAGEMENT</strong></p><p align="center"><strong>BASED ON THE FOUNDATION LAW</strong><strong></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong><span style="text-decoration: underline;">Nira Hustiana and Muhammad Ardi Pradana</span></strong></p><p align="center"><strong>Master Program of Notary, Faculty of Law</strong></p><p align="center"><strong>Airlangga University</strong></p><p> </p><p align="center">Abstract</p><p align="center"> </p><p>Foundation is a legal entity containing the distribution of a property for a particular purpose in the social field. The wealth that has been owned by foundation cannot be transferred either directly or indirectly to the organs of the foundation, whether in the form of salary, wages or honorarium. Foundation Law gives an exception to the board of foundations to be able to earn salary from the foundation, but with the conditions set by the Foundation Law. This is because the board of the foundation has a great responsibility regarding the stewardship of the foundation. On the basis of such responsibility, the foundation board is feasible salary. In practice, the fulfillment of a condition is only with the recognition only. These conditions are set forth in the articles of association, established by the founder, elder maker is not the founder and is not affiliated with the founders, elder makers and supervisors and the implementation of direct and has legal principles. Establishing budget is as the most important condition, so that other conditions have a legal basis. To guarantee the board is not affiliated with the founders, elder makers and supervisors, it is necessary to ask for proof of documents, for example the family card of each organ. If the articles of association not yet include the board, they may receive salary, and then the amendment of the articles of association shall be made.</p><p> </p><p><strong>Keywords: foundation, foundation management, salary</strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Fitriana, Wedi, and Dinno Mulyono. "MANAJEMEN PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH DI BENING SAGULING FOUNDATION." Abdimas Siliwangi 2, no. 2 (August 31, 2019): 129. http://dx.doi.org/10.22460/as.v2i2p129-139.3257.

Full text
Abstract:
Program pengelolaan sampah menjadi salah satu permasalahan utama yang tengah berkembang di Jawa Barat, dengan jumlah penduduk mencapai 47 juta jiwa, Jawa Barat selain memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar, juga memiliki tantangan yang besar juga dalam bidang pengelolaan sampah domestik, industri hingga limbah lainnya. Citarum adalah salah satu sungai terbesar di Indonesia, dan melewati tidak kurang dari 11 Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Barat. Pengelolaan sampah yang belum optimal, membuat Citarum menjadi tempat pembuangan sampah yang sangat besar. Sehingga perlu untuk mengelola dan menjaga agar Citarum tetap lestari. Bening Saguling Foundation adalah salah satu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan dan ekonomi dalam rangka mengembangkan proses edukasi terhadap masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik. Oleh karena itu, perlu untuk dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung program tersebut. Tujuan utama pengabdian ini adalah untuk memberikan dukungan terhadap program Citarum Harum dan mengimplementasikan pendekatan-pendekatan yang digunakan pendidikan masyarakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah. Landasan teori yang digunakan adalah tentang pemberdayaan masyarakat sekitar DAS Citarum dan Manajemen Program Pendidikan Masyarakat. Metode pelaksanaan yang dipilih adalah melalui pelatihan dan pembinaan terhadap masyarakat. Untuk hasil yang diperoleh adalah adanya perubahan pandangan masyarakat mengenai pengelolaan sampah di DAS Citarum yang sesuai dengan program pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah. Pembahasan mengemukakan tentang kesesuaian proses pengabdian dengan landasan teori yang digunakan pada program ini. Kesimpulan akhir ditemukan bahwa pengabdian seperti ini perlu untuk dilakukan secara berkesinambungan untuk mengawal proses pelaksanaan program Citarum Harum dan melaksanakan tridharma secara konsisten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Majdi, Zuhdi. "Pola Asuh Keturunan Bangsawan Lalu-Baiq Budaya Lombok dalam Membentuk Karakteristik Anak melalui Layanan Bimbingan dan Konseling." Satya Widya 34, no. 1 (November 2, 2018): 13–21. http://dx.doi.org/10.24246/j.sw.2018.v34.i1.p13-21.

Full text
Abstract:
Parenting is a process in the family, the interaction of parents and children. The family is where a child is born, the first place a child gets an education, consisting of father, mother and child. The family also became the main central place of character education formation of children. Family education is the fundamental or foundation of subsequent children's education. In the society of the nobility and in general people Sasak known to have the motto of Lomboq Mirah Sasak Adi meaning Lomboq straight meaning. Mirah is a true gem, an elegant precious metal that is very expensive. Sasak comes from sa'sa 'sa'i, sopo, seke' which means one. Adi means something that is very high value. Therefore, the true (mule jati) "straight road" is a very noble path, a very high value, as the only path to be followed by the sasak. and the road is a straight path (siratulmustakim) commanded by Allah SWT contained in the Qur'an and Al Hadith. In the process of learning guidance and counseling teachers are teachers who are tasked to provide guidance to students who are problematic and who are not problematic if considered important by the teacher guidance and counseling, therefore the role of teachers guidance and counseling in the learning process is needed, because learners have problems are diverse
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Barnes, Katrina. "Reviving pedagogical translation." Translation and Translanguaging in Multilingual Contexts 4, no. 2 (April 26, 2018): 248–81. http://dx.doi.org/10.1075/ttmc.00012.bar.

Full text
Abstract:
Abstract The aim of this study was to determine to what extent translation may be an effective pedagogical tool for use by UK GCSE language students. It is offered as a contribution to the ongoing debate regarding the use of pedagogical translation. In March 2015, 41 students preparing for their GCSE Spanish exams were presented with a variety of translation-based activities, including a discussion about professional translation, a mistranslations exercise and a group translation task. The research design combined both translation as a means (explicative and process-oriented) and translation as an end (communicative and product-oriented), and was based upon a realistic, student-centred, socio-constructivist pedagogical foundation. Qualitative data, and a small amount of quantitative data, were collected via a post-session questionnaire and semi-structured group interview, through which students were asked about their experience of the translation sessions in order to answer the following questions: (1) According to students, does translation have a place in UK secondary school foreign language education? (2) If it does, what do students feel are its main benefits? (3) What form should translation activities take, according to students? Students felt that translation could add to their language classes in a variety of ways, including building their confidence, making their language learning more engaging, giving their learning a more ‘real-world’, practical focus and increasing their general language competency. They also felt that it was best delivered in the form of task-based group work. Students’ responses to the translation sessions were overwhelmingly positive, providing compelling support for further use of both explicative and communicative translation tasks in UK secondary school language education.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Jumroni and Iqbal fathul Haq. "THE ROLE OF KARAWANG PEDULI FOUNDATION INSTITUTION IN HUMANITARIAN PROGRAMS AGAINST THE PEOPLE OF KAMPUNG CIRENDEU DESA CIPTASARI PANGKALAN KARAWANG DISTRICT." Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat 4, no. 2 (December 27, 2021): 95–109. http://dx.doi.org/10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v4i2.115.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran lembaga Karawang Peduli Foundation dalam program kemanusiaan terhadap masyarakat pelosok Kampung Cirendeu Desa Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. Metode Penelitian: Metode yang dipakai dalam penelitian kali ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data model interaksi Miles & Huberman dengan teori peran lembaga swadaya masyarakat yang dikemukakan oleh Zubaedi. Hasil Penelitian : Peran Karawang Peduli Foundation dalam program kemanusiaan yaitu sebagai fasilitator, pendidik atau educator, perantara atau mediator, dan teknikal. Kesimpulan : Dalam hasil penelitian ini didapatkan bahwa peran lembaga Karawang Peduli Foundation yaitu 1. Sebagai fasilitator yang memberikan stimulasi dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. 2. Sebagai pendidik yang memberikan pendidikan baik di bidang sosial maupun keagamaan. 3. Sebagai perantara dalam menghubungkan aset kesejahteraan sosial. 4. Sebagai teknikal dalam pengelolaan program peningkatan kesejahteraan sosial. Peran tersebut terdapat pada program kemanusiaan yang dilakukan oleh lembaga Karawang Peduli Foundation terhadap masyarakat pelosok Kampung Cirendeu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Herfan, Djony, Nurul Intan Pratiwi, and Zaenal Arifin. "PENGUATAN TATA KELOLA MEDIA PUBLIKASI ASSURYANIYAH ISLAMIC CENTER CIMUNING, BEKASI, JAWA BARAT." Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat 5, no. 1 (June 30, 2022): 212–17. http://dx.doi.org/10.32722/mapnj.v5i1.4534.

Full text
Abstract:
Publication media is an important approach to promoting educational institutions. Therefore, community service to empower public relations for schools is carried out by the publishing study program (Journalism) of the Politeknik Negeri Jakarta to the Assuryaniyah Islamic Center Foundation. This activity is beneficial for teachers and administrative staff. Training materials are provided to teachers and administrative staff. There is a certain amount of information and communication that is difficult to convey. Therefore, teachers and staff receive training from experienced lecturers in the Journalism department. This activity is not only useful for establishing family relationships between Islamic boarding school institutions and the community but also empowers the management of communication media for educational institutions, web content packaging, and social media marketing, equipped with an understanding of various media legal issues. Thus, publication media owned by the Assuryaniyah foundation in the form of social media, such as Instagram, Facebook, and YouTube are more empowered to increase publications through social media. Teachers and administrative staff are involved as the foundation's social media is constantly well managed to make an impact on the Assuryaniyah foundation. Hence, students, parents, and the public can find out the dissemination of information, socialization, achievements, extracurricular activities, and promotion of the foundation carefully and precisely, and meticulously.Keywords: Media publications, information dissemination, teachers and administrative staff AbstrakMedia publikasi merupakan sarana mempromosikan lembaga pendidikan bagi masyarakat. Karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pemberdayaan kehumasan bagi sekolah dilakukan oleh program studi penerbitan (Jurnalistik) kepada Yayasan Assuryaniyah Islamic Center. Kegiatan ini bermanfaat untuk guru-guru dan staf administrasi. Materi pelatihan yang diberikan kepada guru-guru dan staf administrasi. Ada sejumlah informasi dan komunikasi yang sulit disampaikan. Karena itu, guru-guru dan staf mendapat pelatihan dari pengajar berpengalaman di jurusan Jurnalistik. Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat untuk menjalin hubungan kekeluargaan antara lembaga pondok pesantren dan masyarakat, melainkan juga memberdayakan pengelolaan media komunikasi untuk lembaga pendidikan, pengemasan konten web, pemasaran media sosial, dilengkapi dengan pemahaman pelbagai persoalan hukum media. Dengan demikian, media publikasi yang dimiliki oleh yayasan Assuryaniyah dalam bentuk media sosial, seperti instagram, facebook, dan youtube lebih diberdayakankebermanfaatannya untuk meningkatkan publikasi melalui media sosial. Guru-guru dan staf administrasi dilibatkan karena media sosial yayasan terus-menerus dikelola dengan baik untuk memberikan dampak bagi yayasan Assuryaniyah. Jadi, peserta didik, orang tua, dan masyarakat dapat mengetahui penyebaran informasi, sosialisasi, prestasi, kegiatan ekstrakurikuler, dan promosi yayasan secara cermat dan tepat serta teliti. Kata kunci: Publikasi media, penyebaran informasi, guru dan staf administrasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Eti Herawati and Lizahra Puspita Ningrum. "VIDEO TUTORIAL TEKNIK MIXING FOUNDATION TATA RIAS WAJAH CIKATRI PADA WAJAH BERJERAWAT UNTUK RIAS PENGANTIN SUNDA." Jurnal Tata Rias 12, no. 1 (January 27, 2023): 92–103. http://dx.doi.org/10.21009/jtr.12.1.09.

Full text
Abstract:
Teknik Mixing Foundation adalah pencampuran lebih dari satu foundation untuk menemukan tekstur yang baik dan warna sesuai dengan yang di inginkan. Rias wajah cikatri adalah rias wajah untuk menutupi kekurangan/cacat pada wajah, seperti lobang-lobang pada wajah sehingga permukaan kulit wajah tidak merata, noda hitam, bekas luka, atau cacat bawaan pada wajah. Kulit wajah berjerawat adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Tata Rias Pengantin Sunda adalah pada riasan wajah pengantinnya yang berbeda dengan Tata Rias Pengantin dari daerah lain seperti warna bayangan matanya (yang masih menggunakan warna-warna pakem), ciri khas riasan dahi dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan video tutorial teknik mixing foundation tata rias wajah cikatri pada wajah berjerawat untuk rias pengantin Sunda. Proses dalam pembuatan video tutorial ini terdiri dari proses perencanaan, pra produksi, produksi dan pasca produksi, proses penelitian, proses pengolahan data dan juga hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif, dan interpretasi data dilakukan dengan menggunakan skala likert. Hasil pembuatan video ini memenuhi kriteria validasi dengan hasil yang didapat oleh ahli materi 92% dan ahli media 90% yang dapat disimpulkan bahwa video ini sangat layak dijadikan sebagai media alternatif media yang ditampilkan sesuai dengan indikator serta kualitas video yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Maulida, Rizkiya Ayu, Uljanatunnisa Uljanatunnisa, and Vinta Sevilla. "PENGARUH PEMBERITAAN KASUS TUDUHAN EKSPLOITASI ANAK TERHADAP CITRA PT DJARUM INDONESIA." EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI 4, no. 2 (July 31, 2021): 213. http://dx.doi.org/10.33822/jep.v4i2.2801.

Full text
Abstract:
Perseteruan antara KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dengan Djarum Foundation mengenai tuduhan eksploitasi anak pada audisi PB Djarum telah memberikan publisitas yang kurang baik kepada PT Djarum. Terlebih, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan rokok sering dipandang hanya sebagai upaya semata untuk menutupi kerugian yang disebabkan oleh produk rokok. Publisitas merupakan salah satu alat untuk membangun citra dari perusahaan. Kegiatan publisitas dapat dikatakan adalah upaya untuk membentuk citra melalui dukungan pihaak ketiga, yaitu media massa. Akan tetapi, pada kasus ini, publisitas yang muncul adalah justru berasal dari berita yang kurang baik mengenai perusahaan. Pada penelitian ini, tim peneliti ingin menggali pengaruh publisitas yang diperoleh dari konflik antara KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Djarum Foundation terhadap citra PT Djarum sebagai perusahaan rokok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode surveI. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 Prodi Ilmu Komunikasi, UPN Veteran Jakarta, angkatan 2017-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan mengenai perseteruan KPAI dengan Djarum justru memberikan pengaruh positif pada citra yang dibangun oleh PT Djarum. Hal ini menunjukkan bahwa publisitas yang kurang baik mengenai perusahaan tidak selalu memberikan dampak negatif terhadap citra perusahaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ilyas Kurniawan, Rohmat, Ahmad Ridwan, Sigit Winarto, and Agata Iwan Candra. "PERENCANAAN PONDASI TIANG (Studi Kasus HOTEL MERDEKA TULUNGAGUNG)." Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil 2, no. 1 (April 30, 2019): 144. http://dx.doi.org/10.30737/jurmateks.v2i1.406.

Full text
Abstract:
The foundation is a construction at the base of the building, which functions to transmit the load from the top of the building structure to the soil layer at the bottom. The pile type foundation is a foundation that is often planned in such conditions. Therefore it is necessary to calculate incorrectly in foundation planning. The method used is the method of description and observation. From the calculation results, the optimal foundation is obtained using a diameter of 40 cm with screw reinforcement D16 distance 125 with the content of 5 reinforcement. When calculating piles, it is better to use pile group control and lateral force control so that the planned foundation construction is able to support the planned load.Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian dasar bangunan yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya Pondasi jenis tiang merupakan pondasi yang sering kali direncakan pada kondisi yang demikian, maka dari itu perlu perhitungan yang tidak tepat pada perencanaan pondasi, metode yang digunakan ialah metode penjabaran dan pengamatan Dari hasil perhitungan, didapat pondasi yang optimal mengunakan diameter 40 cm dengan tulangan besi ulir D16 jarak 125 dengan isi 5 tulangan. Jika menghitung tiang pancang lebih baik menggunakan kontrol kelompok tiang serta kontrol gaya lateral agar konstruksi pondasi yang direncanakan mampu mundukung beban yang yang di rencanakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Hendra, Tomi. "Etika Komunikasi Dalam Berdakwah." Hikmah 15, no. 1 (June 30, 2021): 95–108. http://dx.doi.org/10.24952/hik.v15i1.3225.

Full text
Abstract:
AbstractIn the context of social relations, each individual will interact with each other. Interactions that are carried out because there is an intention, either only limited to conveying information, or influencing individuals to achieve certain other goals. In the process of interaction, this is the meaning of communication.Communication cannot be separated from moral bonds which implicitlt constitute the nature of communication actors to be reated well and politely. Da’wah activities are activities that cannot be separated from communication ethics. So in this case the extent of communication ethics in preaching in current conditions. This paper seeks to discuss explanations related to the theme in question. Meanwhile, the purpose of this study is to examine communication ethics in preaching. The approach method used in this research is library research, with a descriptive analysis methodThe results of research by preachers when communicating should stich to a strong ethical foundation, both ethical foundations relating to norms prevailing in society as well as those that have been stated firmly in the al quran and hadith.Key words: communication ethics, da’wah AbstrakDalam konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi yang dilakukan karena ada maksud, baik hanya sebatas menyampaikan informasi, atau mempengaruhi individu untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu lainnya. Dalam proses interaksi inilah pengertian komunikasi. Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari ikatan- ikatan moral yang secara tersirat merupakan fitrah pelaku-pelaku komunikasi agar diperlakukan dengan baik dan santun. Kegiatan dakwah merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dengan etika komunikasi. Maka dalam hal ini sejauh mana etika komunikasi dalam berdakwah pada kondisi saat ini. Tulisan ini berupaya membahas pemaparan yang berhubungan dengan tema yang dimaksud.Sementara itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji etika komunikasi dalam berdakwah. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library reseach, dengan metode deskriptif analisis.Hasil penelitian para juru dakwah ketika berkomunikasi selayaknya berpegang teguh kepada landasan etika yang kuat, baik landasan etika yang berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat maupun yang telah dituangkan dengan tegas di dalam Al Quran dan Hadis. Kata kunci: Etika Komunikasi, Berdakwah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Saddam, Muhammad, Jamaluddin Ali, Najibullah Najibullah, Parmuji Parmuji, and Agus Suprayogi. "Pertahanan Pangan Di Era Pandemi Covid 19." Jurnal Peradaban Masyarakat 1, no. 1 (January 5, 2021): 8–12. http://dx.doi.org/10.55182/jpm.v1i1.77.

Full text
Abstract:
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri darma perguruan tinggi (Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), salah satu kegiatan konkritnya adalah Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh mahasiswa dibawah pengawasan dosen pembimbing. Tujuan utama dalam kegiatan ini sebagai pemenuhan dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang harus dijalankan oleh setiap civitas academik perguruan tinggi. PKM yang beretempat di Marhamah Foundation (Kota Depok) ini untuk membantu suksesnya kegiatan pengumpulan dan penyaluran Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada masyarakat sekitar yang terdampak pandemic covid 19. Adpun tema yang diangkat adalah Pertahanan Pangan di Era Pandemi Covid 19. Perencanan program ini akan berkerjasama dengan marhamah foundation dengan harapan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Mengingat bahwa marhamah foundation adalah Yayasan charity non provit maka kegiatan yang akan dikerjasamakan adalah membangun fanspage social media, membuat konten, menawarkan program kepada para donator, dan penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sholehah, Asmanah Rohmatun, Saeful Anwar, and Herman Herman. "Pola Kepemimpinan Perempuan dalam Pengelolaan Yayasan Lembaga Pendidikan." Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah 1, no. 1 (March 30, 2016): 69–84. http://dx.doi.org/10.15575/tadbir.v1i1.128.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana gaya kepemimpinan, apa saja upaya yang dilakukan oleh pemimpin dalam mengelola yayasan serta apa saja faktor penunjang dan faktor penghambatnya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana metode ini digunakan untuk menggambarkan sejelas-jelasnya hasil dari penelitian tersebut. Adapun hasil penelitiannya gaya kepemimpinan ketua yayasan bersifts demokratis dan mengutamakan kerjasama yang membedakan dengan pemimpin yang lainnya ibu ketua yayasan memberikan perhatian lebih seperti seorang ibu terhadap anaknya, adapun upayanya selain mengadakan kegiatan yang mengikutsertakan seluruh anggota yayasan beliau memperbarui sistem planning serta kepengurusan yayasan mempunyai relasi yang luas karena beliau aktif di berbagai organisasi, menjadikan kelebihan tersebut sebagai jalan untuk usaha baik dalam segi keuangan dan segi publikasi yayasan. This study describes how leadership style, what are the efforts made by leaders in managing the foundation and what are the supporting factors and inhibiting factors. This research method uses descriptive qualitative method where this method is used to describe clearly the results of the study. As for the results of his research, the leadership style of the chairman of the foundation is democratic and prioritizes cooperation which distinguishes the other leaders. The mother of the foundation leader gives more attention to a mother to her child. As for her efforts in addition to holding activities that involve all members of the foundation, she is renewing the planning system and managing the foundation. broad because he is active in various organizations, making these advantages as a way for business both in financial terms and in terms of foundation publications.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Reinan Mahastoro, Hernindyo, and Albertus Sentot Sudarwanto. "PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PENGURUS YAYASAN TERHADAP RUMAH SAKIT YANG DIKELOLA OLEH YAYASAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT." Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi 7, no. 2 (August 2, 2019): 212. http://dx.doi.org/10.20961/hpe.v7i2.43006.

Full text
Abstract:
<p>Abstract<br />This article aims to examine the legal issues to find out the liability of the foundation trustee who manages a hospital. The research method uses non doctrinal research method or empirical research, which finding the secondary data at the beginning, later on proceeded to the primary data. Law Number 44 Year 2009 on Hospital emphasizes that explains that hospitals can be managed by a non-profit legal entity, Law Number 16 Year 2001 jo. Law Number 28 Year 2004<br />on Foundation emphasizes that foundation trustee is fully responsible for the management of the foundation for the interests and objectives of the foundation and has the right to represent the foundation both inside and outside the court. This study that the validity of hospital managed by foundation could be valid if referring to the Constitutional Court Decision Number: 38 / PUU-XI / 2013. It was found that Aria Sentra Medika Hospital is valid and the Fatmawati Foundation<br />Trustee is the party charged with liability for hospital management.<br />Keyword: Foundation; Foundation Trustee; Hospital; Validity; Liability</p><p>Abstrak<br />Artikel ini bertujuan mengkaji isu hukum untuk mengetahui pertanggungjawaban pengurus yayasan yang mengelola rumah sakit. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian non doktrinal atau penelitian Empiris, yaitu meneliti data sekunder pada awalnya, untuk kemudian dilanjutkan penelitian terhadap data primer di lapangan. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menjelaskan bahwa rumah sakit dapat dikelola oleh <br />badan hukum nirlaba, Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan menegaskan bahwa pengurus yayasan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan dan tujuan yayasan serta berhak mewakili yayasan baik di dalam maupun di luar Pengadilan Hasil penelitian ini diketahui bahwa sahnya suatu rumah sakit yang dikelola oleh yayasan dapat dinyatakan sah jika merujuk pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 38/PUU-XI/2013. Pada hasil penelitian, diketahui bahwa Rumah Sakit Aria Sentra Medika adalah sah dan pengurus Yayasan Fatmawati adalah pihak yang dibebankan pertanggungjawaban atas kepengelolaan rumah sakit.<br />Kata Kunci: Yayasan; Pengurus Yayasan; Keabsahan; Pertanggungjawaban</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Diana, Sinta, Selvie Sianipar, and Riodinar Harianja. "Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Mandiri Bina Prestasi Dalam Wisuda PAUD Dian Bersinar Foundation Medan." Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi 1, no. 2 (August 20, 2021): 112–19. http://dx.doi.org/10.58466/literasi.v1i2.123.

Full text
Abstract:
Dian Bersinar Foundation Medan merupakan yayasan nirlaba (independen) dalam memajukan pendidikan melalui penyelenggaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi anak pinggiran rel kereta api. Akhir dari program pembelajaran tersebut dilakukan secara resmi dalam sebuah acara akademis dalam bentuk kegiatan wisuda. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Mandiri Bina Prestasi dalam wisuda Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) Dian Bersinar Foundation Medan adalah memberi pelayanan kepada masyarakat yang menunjang pelaksanaan tugas umum Pemerintah melalui pemberian paket berupa tas dan beberapa buku serta alat tulis. Bantuan ini diharapkan sebagai penyemangat bagi siswa PAUD untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah dasar. Pemberian paket ini diserahkan langsung kepada 12 anak usia dini dengan dihadiri pihak Dian Bersinar Foundation, Medan, Tim Politeknik Mandiri Bina Prestasi (tiga dosen dan dua mahasiswa) serta para orangtua siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode pendekatan/persuasive dan obervasi. Hasil obervasi sebelum wisuda, para pekerja sosial sedang mencari donator untuk kontribusi paket wisuda. Keberadan dan peran aktif Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan, wisuda terlaksana dengan baik dan berkesan karena setiap anak mendapat paket tas. Ke depannya Pengabdian Kepada masyarakat dapat dikembangkan lagi dalam kerja sama yang lebih nyata ,di Yayasan Dian Bersinar Foundation Medan, seperti pendampingan kegiatan belajar mengajar, pelatihan, dan kesenian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Iturregui Gallardo, Gonzalo. "BAER, Brian James and KAINDL, Klaus. Queering Translation, Translating the Queer. Theory, Practice, Activism. New York & London, Routledge, 2018, 234 pp., ISBN: 9780367365677." Hikma 20, no. 2 (December 23, 2021): 443–50. http://dx.doi.org/10.21071/hikma.v20i2.13611.

Full text
Abstract:
This groundbreaking work is the first full book-length publication to critically engage in the emerging field of research on the queer aspects of translation and interpreting studies. The volume presents a variety of theoretical and disciplinary perspectives through fifteen contributions from both established and up-and-coming scholars in the field to demonstrate the interconnectedness between translation and queer aspects of sex, gender, and identity. The book begins with the editors’ introduction to the state of the field, providing an overview of both current and developing lines of research, and builds on this foundation to look at this research more closely, grouped around three different sections: Queer Theorizing of Translation; Case Studies of Queer Translations and Translators; and Queer Activism and Translation. This interdisciplinary approach seeks to not only shed light on this promising field of research but also to promote cross fertilization between these disciplines towards further exploring the intersections between queer studies and translation studies, making this volume key reading for students and scholars interested in translation studies, queer studies, politics, and activism, and gender and sexuality studies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Kurniawan, Lydia, Monika Budiman, Pandu Haryanto Moenandar, Zainal Arifin, Malik Hidayat, and Sofa Yulandari. "Kartini Milenial Yang Menguasai Manajemen Dan Teknologi Komputerisasi Bagi Santri Panti Yauma Yatim Dan Duafa Paseban- Jakarta Pusat." Pengmasku 2, no. 1 (June 6, 2022): 66–75. http://dx.doi.org/10.54957/pengmasku.v2i1.195.

Full text
Abstract:
The purpose of this community service activity is to provide an understanding of character, good and effective computer-based management for students at the Panti Yauma, Yatim & Duafa Foundation to improve skills, and understanding, located in Paseban Village, Senen District, Central Jakarta. After carrying out this activity, it is hoped that students will be able to understand their own character, management and computer skills. This community service activity is held within 1 (one) day, in carrying out this service activity, the problems found are that students still do not get an understanding of character, good and correct management of computer use in accordance with the principle of maintaining old traditions and taking a new better thought. The results of community service activities show that there has been an increase in students’ understanding of students at the Panti Yauma, Yatim & Duafa Foundation about developing one’s own character from an early age, good and correct management of computer use and overall benefits, community service activities get a positive response / evidence of enthusiasm from the Yauma, Yatim & Duafa Foundation. Tujuan dari dilaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang karakter, manajamen resiko dan pengetahuan teknologi berbasis computer yang baik dan tepat guna kepada santri di Yayasan Panti Yauma, Yatim & Duafa agar dapat meningkatkan ketrampilan. Setelah dilaksanakan kegiatan ini diharapkan santri dapat memahami karakter diri sendiri, manajemen dan ketrampilan computer. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan dalam waktu 1 (satu) hari, permasalahan yang ditemukan adalah bahwa santri masih belum mendapatkan pemahaman tentang karakter, manajemen penggunaan computer yang baik dan benar, Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa telah terjadi penambahan, pemahaman pada santri pada santri pada Yayasan Panti Yauma, Yatim & Duafa tentang pengembangan karakter diri sendiri sejak dini, manajemen resiko dan teknik penggunaan computer yang baik dan benar serta manfaat secara keseluruhan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon/hujjah antusiasme yang positif dari Yayasan Panti Yauma, Yatim & Duafa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Zhongkui, Liu. "Baer rings of generalized power series Research supported by the NSF of China (10171082) and by the Foundation for University Key Teachers of the Ministry of Education." Glasgow Mathematical Journal 44, no. 3 (September 2002): 463–69. http://dx.doi.org/10.1017/s0017089502030112.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Steven, Steven, and Johny Johan. "PENERAPAN ANALISIS VALUE ENGINEERING DENGAN TEORI TRIZ PADA SUBSTRUCTURE PROYEK X." Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 3, no. 1 (October 2, 2019): 81. http://dx.doi.org/10.24912/jmstkik.v3i1.2773.

Full text
Abstract:
Kesuksesan suatu proyek merupakan hal yang ingin dicapai oleh seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Inefisiensi struktur yang terdapat dalam suatu proyek dapat menghalangi pencapaian kesuksesan yang diharapkan dalam suatu proyek. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik yang dapat menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah value engineering. Dalam beberapa studi, telah dilakukan modifikasi pada analisis teknik value engineering. Salah satu modifikasi yang dimaksud adalah dengan menerapkan teknik TRIZ. Penerapan teknik TRIZ dalam analisis value engineering diyakini dapat memberikan kemudahan dalam menemukan solusi dalam permasalahan yang dihadapi. Struktur pondasi suatu proyek high rise building akan dijadikan objek studi. Studi ini bertujuan untuk menemukan sistem pondasi yang dapat diterapkan pada objek studi. Teknik TRIZ yang dilakukan dalam studi ini hanya diterapkan dalam fase kreatif yang terdapat di dalam analisis value engineering. Sistem awal pondasi yang diterapkan dalam objek studi adalah sistem bored pile foundation. Sistem bored pile foundation memiliki total biaya pelaksanaan sebesar Rp 18.719.136.609,24, penurunan rata-rata sebesar 48,24 cm, waktu pelaksanaan selama 92 hari, dan skor penilaian sebesar 122,92. Penerapan teknik TRIZ dalam analisis value engineering memberikan dua buah alternatif, yaitu sistem raft foundation dan raft-pile foundation. Evaluasi yang dilakukan terhadap ketiga sistem yang dianalisis memberikan hasil bahwa sistem raft-pile foundation memberikan hasil yang paling baik dengan total biaya pelaksanaan sebesar Rp 15.910.991.105,30, penurunan rata-rata sebesar 14,17 cm, waktu pelaksanaan selama 87 hari, dan skor penilaian sebesar 144,58. Sistem raft-pile foundation memberikan penghematan biaya sebesar 15% terhadap sistem bored pile foundation.The success of a project is something that all parties involved in it want to achieve. The structure inefficiency found in a project can hinder the achievement of expected success in a project. Therefore, we need a technique that can overcome these problems. One technique that can be used is value engineering. In several studies, modifications have been made to the analysis of value engineering techniques. One modification is meant by applying the TRIZ technique. The application of TRIZ techniques in value engineering analysis is believed to provide convenience in finding solutions to the problems encountered. The foundation structure of a high rise building project will be the object of study. This study aims to find a foundation system that can be applied to the object of study. The TRIZ technique used in this study is only applied in the creative phase contained in the value engineering analysis. The initial foundation system applied in the object of study is the bored pile foundation system. The bored pile foundation system has a total implementation cost of Rp. 18,719,136,609.24, an average reduction of 48.24 cm, an implementation time of 92 days, and an assessment score of 122.92. The application of the TRIZ technique in value engineering analysis provides two alternatives, namely the raft foundation system and the raft-pile foundation. Evaluations conducted on the three systems analyzed give the result that the raft-pile foundation system provides the best results with a total implementation cost of Rp. 15,910,991,105.30, an average decrease of 14.17 cm, an implementation time of 87 days, and assessment score of 144.58. The raft-pile foundation system provides a cost savings of 15% over the bored pile foundation system.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Djazilan, Sukron, and Nafiah Nafiah. "Pembinaan Karakter Relgius Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Dzikir." Indonesia Berdaya 4, no. 1 (November 17, 2022): 55–60. http://dx.doi.org/10.47679/ib.2023375.

Full text
Abstract:
Children who have high religiosity are considered to have guidelines for responding to life and have better endurance in managing the problems they face. The objectives of this community service are 1) To improve the religious character of elementary school-aged children at the Nafisa Foundation, 2) to provide guidance to elementary school-aged children at the Nafisa Foundation through regular dhikr activities, 3) To provide assistance in fostering children's religious character. elementary school age in the Nafisa Foundation. Efforts to be made to overcome these problems are to conduct routine training at the Nafisa foundation to overcome the problem of low religious character due to excessive gadget dependence, which is carried out through fostering the religious character of elementary school age children through regular joint dhikr activities This method of implementing community service is carried out to overcome partner problems regarding literacy and numeracy through four activities, namely pre PKM activities, implementation of PKM activities, evaluation of PKM implementation and follow-up and improvement of community service activities. The results of community service show that community service activities by doing dhikr can improve the religious character of elementary school age children in the Nafisa Foundation. The activities of fostering elementary school age children at the Nafisa Foundation through routine dhikr activities which are carried out at the end of every month. Assistance in fostering the religious character of elementary school age children at the Nafisa Foundation is carried out in addition to dhikr activities, but also through recitation activities carried out by the Nafisa Foundation which can improve the religious character of elementary school students. Abstrak: Anak yang memiliki religiusitas yang tinggi dianggap memiliki pedoman untuk merespon hidup dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dalam mengelola permasalahan yang dihadapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah 1) Untuk meningkatkan karakter relegius anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation, 2) melakukan pembinaan anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation melalui kegiatan dzikir secara rutin, 3) Melakukan pendampingan pembinaan karakter relegius anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation. Upaya yang akan dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melakukan pembinaan rutifitas di Nafisa foundation untuk menanggulangi permasalahan rendahnya karakter relegius karena ketergantungan gadget yang berlebihan dilakukan melalui pembinaan karakter relgius anak usia sekolah dasar melalui kegiatan dzikir bersama secara rutin. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan mitra tentang literasi dan numerasi melalui empat kegiatan yaitu pra kegiatan PKM, implementasi kegitan PKM, Evaluasi pelaksanaan PKM dan tindak lanjut dan perbaikan kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan dzikir dapat meningkatkan karakter relegius anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation. Kegiatan pembinaan anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation melalui kegiatan dzikir secara rutin yang dilakukan setiap akhir bulan sekali. Pendampingan pembinaan karakter relegius anak usia sekolah dasar yang ada di yayasan Nafisa Foundation dilakukan selain melakukan kegiatan dzikir jugan dilakukan dengan kegiatan mengaji yang dilakukan oleh yayasan Nafisa Foundation yang dapat meningkatkan karakter relegius siswa sekolah dasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Nuraeni, Nuraeni, and Endin Mujahidin. "Landasan dan Prinsip-Prinsip Perencanaan Pendidikan Islam." Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education 2, no. 2 (July 31, 2021): 104. http://dx.doi.org/10.32832/itjmie.v2i2.4596.

Full text
Abstract:
<p class="15bIsiAbstractBInggris">Education is an effort to educate by educator to his students that need a very long process. Therefore, an education requires a strong foundation and strong principles to strengthen the foundation. An educational institution is a device to humanize people in an effort to form and empower people in the midst of society, especially in Islamic education. Islamic education aims to make Muslims who have a good &amp; correct understanding of in accordance with the guidance of the Messenger of Allah. Therefore religion becomes the basis for forming a prosperous society in the world and success in the hereafter that is supported by principles that strengthen the foundation. The educational process requires good planning to support the scholastic journey into the future. A plan also requires a strong foundation and support of principles that can strengthen the foundation of education. The principle of comprehensive education planning and solid cooperation among all elements of education will facilitate the course of the educational process until the future in achieving the goal of education that is to make Indonesian people obey God almighty.</p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak</strong></p><p>Pendidikan merupakan upaya untuk mendidik yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya yang membutuhkan proses yang sangat panjang. Oleh karenanya sebuah pendidikan membutuhkan landasan yang kuat serta prinsip-prinsip yang kuat pula untuk mengokohkan landasan tersebut. Sebuah lembaga pendidikan adalah perangkat untuk memanusiakan manusia dalam upaya membentuk dan memberdayakan manusia ditengah-tengah masyarakat, khususnya dalam pendidikan Islam. Pendidikan Islam bertujuan menjadikan ummat Islam beragama dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Oleh karenanya agama menjadi landasan untuk membentuk masyarakat yang sejahtera di bumi dan sukses di akhirat kelak yang ditopang oleh prinsip-prinsip yang mengokohkan landasan tersebut. Proses pendidikan membutuhkan perencanaan yang baik untuk mendukung perjalanan pendidikan tersebut hingga masa yang akan datang. Sebuah perencanaan juga membutuhkan landasan yang kuat serta topangan dari prinsip-prinsip yang dapat mengokohkan landasan pendidikan tersebut. Prinsip perencanaan pendidikan yang menyeluruh serta kerja sama yang solid diantara seluruh elemen pendidikan akan mempermudah perjalanan proses pendidikan hingga masa yang akan datang dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Isa, Yamanto. "PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DALAM SYIIR NGUDI SUSILO DAN SYIIR MITRA SEJATI KARYA KH. BISRI MUSTOFA REMBANG." AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam 23, no. 2 (September 19, 2018): 217. http://dx.doi.org/10.32332/akademika.v23i2.1164.

Full text
Abstract:
Abstrak Generasi penerus bangsa wajib memiliki karakter kebangsaan yang akan menjadi tumpuan bagi kelangsungan bangsanya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan internalisasi nilai-nilai karakter warga negara yang baik. Transmisi nilai-nilai karakter warga negara yang baik bisa dilakukan melalui pendidikan. Artikel ini mengkaji bagaimana KH. Bisri Musthofa menanamkan semangat dan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi penerus melalui dua kitabnya, Syiir Ngudi Susila dan Syiir Mitra Sejati. Dalam kitab Syiir Ngudi Susila, KH. Bisri Mustofa mengajarkan agar seorang anak memiliki fondasi karakter pribadi yang kuat sebelum mengemban amanah yang besar di masa depan. Sedangkan dalam kitab Syiir Mitra Sejati, KH. Bisri Musthofa mengajarkan prinsip-prinsip penting dalam menjadi pribadi yang baik dalam lingkungan keluarga, sosial, masyarakat, hingga menjadi warga negara yang baik secara lebih detil dan mendalam. Kata kunci: pendidikan karakter, warganegara, Syiir Ngudi Susila, Syiir Mitra Sejati, Bisri Musthofa Abstract The nation's successor must have a national character that will be the foundation for the continuity of the nation. Transmission of the values of the character of a good citizen can be done through education. This article examines how KH. Bisri Musthofa instilled the spirit and values of the nation to the next generation through his two books, Syiir Ngudi Susila and Syiir Mitra Sejati. In the Syriir Ngudi Susila, KH. Bisri Mustofa teaches that a child has a strong foundation of personal character before carrying out a big mandate in the future. While in Syiir Mitra Sejati, KH. Bisri Musthofa teaches important principles in becoming a good person in the family, social, community, to being a good citizen in more detail and depth. Keywords: caracter education, citizen, Syiir Ngudi Susila, Syiir Mitra Sejati, Bisri Musthofa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Adman. "MODEL PENDAMPINGAN KELUARGA BERBASIS ASESMEN, KONSELING, HOME VISIT DAN INTERVENSI SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN DI YAYASAN RUMAH KITA (eRKa) CIPINANG JAKARTA." PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 31, no. 1 (June 28, 2019): 9–27. http://dx.doi.org/10.21009/parameter.311.02.

Full text
Abstract:
Abstrak This study aims to obtain in-depth data and information based on facts and data regarding the family assistance model based on assessment, counseling, home visit and intervention to reconstruct street children's learning motivation organized by Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang, DKI Jakarta. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection uses field notes, observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with 3 street children, 3 street child parents and 2 street child companions from Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang. The results of data processing showed that the implementation of assessment activities, counseling and home visits, as well as interventions, carried out as a model of assistance to the family. Showed good results, namely the emergence of motivation to learn street children so that there is a desire to learn. The conclusion from the results of this study is the process of family assistance based on assessment, counseling and home visits and interventions has been carried out well by facilitators from the Rumah Kita Foundation (eRKa). This family assistance starts after the assistant conducts an assessment to examine the background of street children and their families. The companion can guide the role of parents as primary educators, exemplary examples of worship and obedience to God, good lifestyle, good attitudes and behavior, good relationships with others, and the importance of good education for the future. The counselor also counseled the importance of providing the right motivation, so that the motivation to learn of street children can grow and develop properly. Counseling conducted by eRKa has also helped the learning difficulties of street children. Likewise, home visits and interventions have been carried out well by the facilitator so that optimal learning outcomes can be achieved by street children. Keywords: assessment, counseling, home visit, intervention, assistance. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam berdasarkan fakta dan data mengenai model pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling, home visit dan intervensi untuk melakukan rekonstruksi motivasi belajar anak jalanan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang, DKI Jakarta. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 3 orang anak jalanan, 3 orang tua anak jalanan dan 2 orang pendamping anak jalanan dari Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa implementasi aktivitas asesmen, konseling dan home visit serta intervensi yang dilakukan sebagai model pendampingan terhadap keluarga.menunjukan hasil yang baik, yakni munculnya motivasi belajar anak jalanan sehingga terdapat keinginan untuk belajar. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah proses pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling dan home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping dari Yayasan Rumah Kita (eRKa). Pendampingan keluarga ini dimulai setelah pendamping melakukan asesmen untuk mencermati latar belakang anak jalanan dan keluarganya. Pendamping telah terbukti mampu memberi arahan tentang peran orang tua sebagai pendidik utama, pemberi contoh teladan tentang ibadah dan ketaatan pada Allah, pola hidup yang baik, sikap dan perilaku yang baik, hubungan pergaulan yang baik dengan sesama, dan pentingnya pendidikan yang baik untuk masa depan mereka. Pendamping juga melakukan konseling tentang pentingnya memberikan motivasi yang baik, sehingga motivasi belajar anak jalanan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Konseling yang dilakukan eRKa juga telah membantu kesulitan belajar anak-anak jalanan. Demikian pula home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping sehingga hasil belajar yang optimal dapat dicapai oleh anak-anak jalanan. Key word : asesmen, konseling, visit home, intervensi, pendampingan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Prasasti, Sandy Aria. "STUDI KASUS MANAJEMEN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) NGANJUK FOOTBALL FOUNDATION (NFF) KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TAHUN 2019/2020." Journal of SPORT (Sport, Physical Education, Organization, Recreation, and Training) 4, no. 2 (December 25, 2020): 107–13. http://dx.doi.org/10.37058/sport.v4i2.2468.

Full text
Abstract:
Wabah virus COVID-19 telah mengganggu aktivitas sehari-hari di seluruh dunia dan diumumkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Shopee Liga 1 2020 pun resmi dihentikan mulai Senin (16/3/2020). Di wilayah Kabupaten Nganjuk terdapat Sekolah Sepakbola (SSB) yaitu Nganjuk Football Foundation (NFF) yang berada di wilayah Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Dimana sekolah sepakbola (SSB) ini terbilang sebagai SSB yang relatif baru dengan manajemen dan sistem kepelatihan yang sistematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan manajemen pada tingkatan sekelas sekolah sepakbola (SSB) dalam mengelola manajemennya di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang yaitu studi kasus yang menyajikan suatu kasus yang unik atau ekstern dan mencangkup lebih dari satu unit analisis. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan para narasumber antara lain: pengurus, pelatih, orangtua siswa, dan atlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan manajemen sekolah sepakbola (SSB) Nganjuk Football Foundation (NFF) pada masa pandemi ini tetap berjalan dengan berbagai bentuk penyesuaian sesuai protokol dari pemerintah dan KONI. Simpulan penelitian ini adalah sekolah sepakbola (SSB) Nganjuk Football Foundation (NFF) memiliki unsur-unsur yang memadai dengan pengelolaan manajemen yang baik dapat menyesuaikan di tengah pandemi COVID-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Puji Isyanto, Dini Yani, and Daeana Irawati. "SOSIALISASI BAURAN PEMASARAN PADA KOPERASI KONSUMEN YAYASAN PUSAKA RAUDHATUL IRFAN DESA KUTAWARGI KEC. RAWAMERTA KAB. KARAWANG." JURNAL BUANA PENGABDIAN 4, no. 1 (February 1, 2022): 22–26. http://dx.doi.org/10.36805/jurnalbuanapengabdian.v4i1.2301.

Full text
Abstract:
mengetahui bauran pemasaran yang tepat bagi koperasi konsumen Yayasan Pusaka Raudhatul Irfan dalam menjalankan usahanya sehingga dapat berkembang dan berjalan secara maksimal yang pada akhirnyaa diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan Yayasan Pusaka Raudhatul Irfan khususnya serta masyarakat sekitar pada umumnya. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Materi mencakup teori tentang bagaimana menemukan peluang bisnis/usaha dan bauran pemasaran yang tepat dalam upaya meningkatkan pengelolaan koperasi konsumen pada yayasan Pusaka Raudhatul Irfan dengan sebaik mungkin. Sosialisasi dan Pendampingan tentang pengelolaan bauran pemasaran dari produk yang dihasilkan oleh yayasan Pusaka Raudhatul Irfan agar mampu berkembang dan dapat diberdayakan melalui koperasi konsumen pada yayasan tersebut. Peserta diberikan pemahaman terkait pentingnya membaca peluang bisnis/usaha, pemberdayaan koperasi, dan perancangan strategi bisnis yang tepat dengan harapan agar usaha koperasi pada yayasan tersebut bisa berkembang dengan baik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi yayasan Pusaka Raudhatul Irfan melalui peningkatan usaha koperasi konsumen dengan menerapkan bauran pemasaran yang tepat. Kata kunci : Bauran Pemasaran, Koperasi. The organization of this community service activity aims to find out the right marketing mix for the Raudhatul Irfan Heritage Foundation consumer cooperative in running its business so that it can develop and run optimally which in the end is expected to improve the economy and welfare of the Raudhatul Irfan Heritage Foundation in particular and the surrounding community in general. The community service method used is lecture and discussion. The material includes theories on how to find business/business opportunities and the right marketing mix to improve the management of consumer cooperatives at the Pusaka Raudhatul Irfan foundation as well as possible. Socialization and Assistance on the management of the marketing mixof products produced by the Raudhatul Irfan Heritage foundation so that they can develop and can be empowered through consumer cooperatives at the foundation. Participants were given an understanding regarding the importance of reading business/business opportunities, empowering cooperatives, and designing appropriate business strategies in the hope that cooperative businesses at the foundation can develop well. The results obtained from this activity are expected to contribute to the Pusaka Raudhatul Irfan foundation through increasing the consumer cooperative business by implementing the right marketing mix.Keywords— Marketing mix, Cooperative
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Adi Putra, Ghoustanjiwani, and Daim Triwahyono. "Analisa kualitas visual dan non visual ruang publik yang berbasis CSR." Pawon: Jurnal Arsitektur 4, no. 02 (September 3, 2020): 123–34. http://dx.doi.org/10.36040/pawon.v4i02.2810.

Full text
Abstract:
Taman nivea merupakan salah satu ruang publik dikota Malang yang menjadi salah satu taman dari program CSR (Coorperate Social Responsibilty) dari Nivea yang keberadaanya menjadi salah satu alternative masyarakat kota malang untuk berkumpul. Pada analisa studi kasus ini penulis akan melakukan analisa deskriptif secara kualitatif menggunakan data literature dan data primer berupa hasil penelitian-penelitan terdahulu dalam mengevaluasi kualitas ruang publik berdasarkan kualitas visual nan non visual menggunakan 6 kriteria kualitas ruang publik dengan pedoman assessment ruang publik dari PPS (Public space project) dan mengacu pada Smardon. R.C (1986) melaui Foundation For Visual Project Analysis yang telah dipakai diberbagai riset ruang publik baik riset kualitatif maupun riset kuantitatif. Dari hasil evaluasi kualitatif ini didapt kesimpulan bahwa ruang publik merupakan ruang yang cukup memiliki kualitas visual dan non visual yang cukup baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Lestari, Putu Astri. "PELATIHAN TEKNIK FOTOGRAFI MENGGUNAKAN SMART PHONE UNTUK MENINGKATKAN NILAI PRODUK HASIL KERAJINAN TANGAN DI YAYASAN KASIH PEDULI ANAK KOTA DENPASAR." Jurnal Lentera Widya 1, no. 2 (June 1, 2020): 1–7. http://dx.doi.org/10.35886/lenterawidya.v1i2.82.

Full text
Abstract:
A B S T R A C T This community service activity was carried out by a team of lecturers from Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) New Media with the Student Association held in mid-March on March 15, 2020, at the Kasih Peduli Anak Foundation. This activity received a very good reception and high enthusiasm despite the many obstacles due to the Covid Outbreak 19. Photographic Technical Training using smart phones to increase the value of handicraft products is one way to increase the skills of children at the Foundation in photographing their work so hopefully this training can be used as a provision for them to increase sales of their work so that they can increase their income. Some of the factors supporting these activities include: The trainees have a great interest in getting information and knowledge about photography techniques. In addition, this activity also received full support from the Foundation's management. Some of the obstacles encountered during this training include: (1) There are limitations in the number of cellphones (cellphones) that will be used by participants because their cellphones are collected at the Foundation board, and can only be used at rest, at 12.00 hours, (2) Covid Outbreak 19 which causes interaction between participants to be less because they have to implement Social Distancing. (3) Training activities planned to run for 2 hours cannot be realized because the management has restricted the occupants of the Foundation for too long interactions with outsiders to avoid the spread of Covid Outbreak 19 Keywords: Photography Technique, Product Value, Sales A B S T R A K Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh tim dosen dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) New Media bersama Himpunan Mahasiswa dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret tepatnya tanggal 15 Maret 2020, bertempat di Yayasan Kasih Peduli Anak. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dan antusiasme yang tinggi walaupun ditengah banyak nya kendala karena adanya Wabah Covid 19. Pelatihan Teknik Fotografi menggunakan smart phone untuk meningkatkan nilai produk hasil kerajinan tangan ini merupakan salah satu cara untuk menambah ketrampilan anak – anak di Yayasan dalam memotret hasil karya mereka sehingga diharapkan dengan pelatihan ini dapat dijadikan sebagai bekal mereka untuk meningkatkan penjualan karya yang mereka buat sehingga bisa menambah penghasilan. Beberapa faktor pendukung kegiatan tersebut antara lain: Para peserta pelatihan memiliki minat yang besar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai teknik fotografi. Selain itu kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh oleh pengurus Yayasan. Beberapa kendala yang dihadapi pada saat Pelatihan ini diantaranya: (1) Adanya keterbatasan dalam jumlah handphone (HP) yang akan digunakan oleh peserta karena HP mereka dikumpulkan di pengurus Yayasan, dan hanya bisa digunakan saat instirahat yaitu jam 12.00, (2) Adanya wabah Covid 19 yang menyebabkan interaksi antara peserta menjadi kurang karena harus menerapkan Social Distancing. (3) Kegiatan pelatihan yang direncanakan berjalan 2 jam tidak dapat terealisasi dikarenakan dari pihak pengurus membatasi penghuni Yayasan untuk interaksi terlalu lama dengan orang luar untuk menghindari penyebaran wabah Covid 19 Kata Kunci: Teknik Fotografi, Nilai Produk, Penjualan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pattinama, Yenny Anita. "Bimbingan Pastoral Kepada Kaum Muda Sebagai Upaya Peneguhan Iman Berdasarkan Ibrani 10:35." SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 3, no. 1 (June 18, 2020): 12–22. http://dx.doi.org/10.47154/scripta.v3i1.32.

Full text
Abstract:
Pemuda-pemudi adalah generasi ke depan dalam keluarga, gereja, dan bangsa. Pemuda-pemudi merupakan pondasi dan generasi penerus gereja yang harus dibina dengan baik. Masa depan gereja terletak pada generasi muda yang akan menggantikan para orang tua, untuk melanjutkan pelayanan dalam gereja sehingga gereja terus berkembang dengan baik. Namun, pemuda-pemudi zaman sekarang kurang memiliki ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan, sehingga dalam mempertahankan imannya kepada Tuhan Yesus sangat susah. Oleh karena kurangnya bimbingan rohani sebagai pondasi dalam kehidupan mereka untuk membentengi setiap godaan maupun tawaran dunia yang membuat iman mereka hilang. Orang tua dan gereja sangat berperan penting dalam pertumbuhan iman mereka. Jika pemuda-pemudi memiliki kerohanian yang baik, memiliki hubungan yang dekat denganTuhan, makaia juga pasti memiliki iman yang teguh dan dapat mempertahankan imannya di dalam Tuhan Yesus. Young people are the next generation in the family, church and nation. Young people are the foundation and the next generation of churches that must be nurtured well. The future of the church lies in the younger generation who will replace the parents, to continue the ministry in the church so that the church continues to thrive. However, young people today have less obedience and loyalty to God, so that in defending their faith in the Lord Jesus is very difficult. Because of the lack of spiritual guidance as a foundation in their lives to fortify every temptation or offer of the world that makes their faith lost. Parents and the church are very important in the growth of their faith. If young people have a good spirituality, have a close relationship with God, then he also must have firm faith and can maintain his faith in the Lord Jesus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Somya, Ramos. "Perancangan Aplikasi Chatting Berbasis Web di PT. Pura Barutama Kudus menggunakan Socket.IO dan Framework Foundation." Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika 4, no. 1 (June 29, 2018): 8. http://dx.doi.org/10.23917/khif.v4i1.5979.

Full text
Abstract:
Aplikasi chatting merupakan aplikasi yang penting pada sebuah perusahaan besar karena dapat dipastikan antara divisi satu dengan divisi yang lain berada di lokasi yang berjauhan. EDP Keuangan PT. Pura Barutama Kudus bertugas dalam pembuatan program aplikasi yang terkait dengan pengolahan data keuangan dan faktur di semua unit di PT. Pura Barutama. Aplikasi keuangan yang telah ada akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan user. Kendala yang dihadapi adalah aktivitas komunikasi dan penyebaran informasi pada PT Pura Barutama dilakukan dengan menggunakan layanan email maupun aplikasi messenger. Untuk menggunakan layanan tersebut, perangkat yang digunakan harus selalu terkoneksi dengan internet. Apabila internet mati maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Jalan satu-satunya untuk menyebarkan informasi adalah dengan menelepon satu-persatu ke tiap-tiap unit. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan pekerjaan dan produktivitas perusahaan menjadi terganggu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi chatting dengan menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation untuk mengatasi masalah yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi chatting berbasis web yang dibangun menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation terbukti dapat membantu user untuk saling berkomunikasi atau melakukan attach file, serta mempermudah melakukan penyebaran informasi atau pengumuman baik dalam kondisi terhubung internet maupun tidak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography