To see the other types of publications on this topic, follow the link: Baja pegas daun.

Journal articles on the topic 'Baja pegas daun'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 22 journal articles for your research on the topic 'Baja pegas daun.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Zulkarnaini, Raja, Hamdani Hamdani, and Edi Saputra. "Evaluasi Sifat Mekanik Baja Pegas Daun Mobil Isuzu Panther." Jurnal Mesin Sains Terapan 7, no. 1 (2023): 14. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v7i1.3920.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebuah proses rekondisi sifat mekanik pada baja pegas daun (Leaf Spring) dengan perlakuan panas normalizing, quenching, dan tempering spesimen dilakukan uji kekerasan dan uji tarik. Nilai kekerasan yang paling segnifikat pada daerah indentor uji yaitu 57 HRC pada spesimen baja pegas baru yang belum di rekondisi, nilai kekerasan tertinggi yaitu 61,3 HRC pada spesimen baja pegas daun bekas yang juga belum direkondisi, dan nilai kekerasan baja pegas daun rekondisi yaitu 61,3 HRC. Data perbandingan uji tarik menjelaskan tegangan tarik pada baja pegas daun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hermawan, Egi, Budi Hartono, and Dwi Yuliaji. "PROSES PEMBUAATAN SUSPENSI SADEL SEPEDA MMENGGUNAKAN MATERIAL PEGAS DAUN AISI 4140." ALMIKANIKA 2, no. 1 (2021): 37–43. https://doi.org/10.32832/almikanika.v2i1.2057.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mempelajari karakteristik suspensi sadel sepeda jalan baja karbon rendah. Analisis sifat tekuk baja, nilai kekerasan, dan struktur mikro dengan menghadirkan proses annealing pada suhu 800oC. Berdasarkan hasil penelitian, pegas daun tanpa proses annealing diagonal 50 mm mengalami patah ketika pegas bengkok, pada gaya 546,28 kgf. Pada saat pegas daun tanpa proses annealing pegas daun rentan terhadap fraktur karena terdapat fase ferit dan fase perlite di mana pada sifat ini lebih banyak ferit terbentuk, bahan semakin lunak dan liat. Pengujian pegas daun yang telah dipasang di sadel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Muhammad, Febriansyah, Junaidi Ahmad, and Sundari Ella. "ANALISA PENGARUH NORMALIZING TERHADAP KEKERASAN BAJA PEGAS DAUN." Machinery:Jurnal Teknologi Terapan 3, no. 2 (2022): 42–47. https://doi.org/10.5281/zenodo.6857466.

Full text
Abstract:
<em>Along with the development of people&#39;s lifestyles resulted in an increasing need for vehicles. In four-wheeled motorized vehicles, the suspension system is a very important part because it can affect the safety and comfort for the rider. The spring is the main component in the vehicle suspension which acts as a medium to receive dynamic loads from the road surface and vibrations on the wheels so that they are not transmitted to the vehicle frame directly and keep the wheels in contact with the road surface. the results of testing the raw material hardness specimens and specimens after
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Umartono, Agus Setyo, and Subhan Awali. "ANALISA KEGAGALAN PROSES HEAT TREATMENT BAJA SUP-9 PADA PEMBUATAN PEGAS DAUN." Wahana Teknik 4, no. 1 (2015): 55–75. https://doi.org/10.5281/zenodo.3701944.

Full text
Abstract:
Persaingan dunia industri manufaktur pada pasar global sangat ketat sehingga diperlukan banyak <em>improvement</em> yang dapat menciptakan efisiensi pada proses produksi dan pada akhirnya dapat menekan biaya produksi. Penelitian ini menganalisa mengapa terjadi kegagalan proses <em>heat treatment</em> baja SUP-9 pada pembuatan pegas daun yaitu kekerasannya di bawah 424-490 HV sehingga diketahui penyebab kegagalan proses <em>heat treatment</em>. Sebelum proses<em> treatment</em> dilakukan pengujian awal yaitu sifat mekanis (<em>hardness</em>) dan struktur mikro. Setelah proses<em> treatment</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Abdul Mujib, Ridwan, and Lazuardi Akmal Islami. "PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKRO STRUKTUR PADA REKONDISI BAJA PEGAS DAUN BEKAS." Jurnal Permadi : Perancangan, Manufaktur, Material dan Energi 6, no. 01 (2024): 92–101. http://dx.doi.org/10.52005/permadi.v6i01.146.

Full text
Abstract:
Baja merupakan material yang sering digunakan pada komponen otomotif seperti baja pegas, pada kendaraan mobil sistem suspensi juga perlu diperhatikan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan bagi pengendara. Namun seiring penggunaaan dalam jangka waktu yang relatif lama, sifat mekanik pegas juga akan semakin menurun yang menyebabkan kemampuan sistem suspensi pada kendaraan dalam menerima beban dinamis kurang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan heat treatment dengan cara annealing agar sifat mekanik kembali ke kondisi awal pada saat baru. Metodologi pada penelitian ini dilakukan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Aldio, Rieza Zulrian, Muhd Ridho Ilham Fadila, Dedikarni Dedikarni, Dody Yulianto, and Mochamad Denny Surindra. "Analisis Jenis Coolant terhadap Temperatur dan Keausan Mata Pahat pada Proses Pengeboran Pegas Daun SUP9." Jurnal Rekayasa Mesin 19, no. 1 (2024): 103–10. https://doi.org/10.32497/jrm.v19i1.5362.

Full text
Abstract:
Pegas daun adalah jenis suspensi yang biasa digunakan pada truk pengangkut beban yang berat. Salah satu langkah recycle adalah pengeboran ulang pegas daun yang masih layak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan coolant pada proses pengeboran ulang pegas daun terhadap temperature dan keausan mata pahat. Proses pengeboran menggunakan baja SUP9 dan mata pahat HSS berdiameter 17mm pada putaran spindel 280rpm dengan variasi coolant oli dromus, air bersih, dan minyak kelapa. Oli dromus diemulsikan dengan air pada perbandingan 70 persen air dan 30 persen oli dromus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Saputri, Intan Hani. "PENGARUH SUHU PADA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (CYCLEA BARBATA MIERS) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA PEGAS DAUN." Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 6, no. 2 (2018): 229–38. http://dx.doi.org/10.23960/jtaf.v6i2.1848.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bayu Randika, Dimas, and Rieza Zulrian Aldio. "Pengaruh Variasi Kampuh Pengelasan Smaw Terhadap Uji Kekerasan, Uji Bending dan Uji Struktur Mikro Pada Pegas Daun Mitsubhisi Canter 125 PS." ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur 5, no. 1 (2024): 134–43. http://dx.doi.org/10.24127/armatur.v5i1.5415.

Full text
Abstract:
Pengelasan adalah penyambungan dua atau lebih logam dengan cara melunakkan sebagian logam dasar dan logam pengisi terlepas dari regangan dan logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang saling menyambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kekuatan kekerasan, kekuatan bending dan struktur mikro pada sambungan pengelasan baja pegas daun SUP9A dengan berbagai variasi kampuh V, X dan double U. Proses pengelasan menggunakan mesin las SMAW dengan arus 90 A, kawat elektroda E7018 diameter 2,6 mm, material yang digunakan adalah baja pegas daun SUP9A dengan ketebalan 10 mm. Hasil penelit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mahardika, Mahardika, Muhammad Razi, and Nurlaili Nurlaili. "Pengaruh Variasi Temperatur dan Media Pendingin Pada Baja AISI 1050 Mengunakan Arang Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Media Pack Carburizing." Jurnal Mesin Sains Terapan 7, no. 2 (2023): 82. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v7i2.4482.

Full text
Abstract:
Baja AISI 1050 umumnya digunakan sebagai material utama untuk memproduksi pisau pemotong/pemanen sawit. Dan didunia otomotif baja AISI 1050 digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan pegas/suspense. Produk tersebut rentan mengalami kerusakan pada bagian mata potongnya. Dan dalam dunia otomotif adalah pegas daun pada mobil yang mengalami kerusakan akibat lelah yang muncul. Berdasarkan hal tersebut material yang digunkan harus memiliki sifat mekanik yang baik. Peningkatan sifat mekanik dapat dilakukan dengan penambahan unsur paduan karbon (Karburizing). Metode yang digunakan yaitu Pack Carbur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Asisi, Andriko Nuwari. "PENGARUH PERLAKUAN PANAS QUENCHING TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA JIS SUP 9A." MECHANICAL 15, no. 2 (2024): 196. https://doi.org/10.23960/mech.v15i2.4567.

Full text
Abstract:
Baja JIS SUP 9A merupakan bahan baku dalam pembuatan pegas daun dan termasuk baja karbon paduan sedang. Salah satu cara untuk meningkatkan sifat mekanik baja tersebut adalah dengan proses perlakuan panas (heat treatment) salah satunya quenching. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh annealing dan quenching terhadap kekerasan baja JIS SUP 9A serta menganalisis perubahan struktur mikro baja JIS SUP 9A setelah dilakukan perlakuan annealing dan quenching. Material diberi perlakuan panas annealing dan quenching dengan temperatur 250°C dan 350°C serta pengujian kekerasan denga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kusmiran, Amirin, and Muh Said L. "ANALISIS PENGARUH GAYA TERHADAP FATIGUE LIFE BAJA STRUKTURAL PADA PEGAS DAUN MENGGUNAKAN ANALISIS ELEMEN HINGGA." JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya 6, no. 2 (2019): 103. http://dx.doi.org/10.24252/jft.v6i2.11547.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Choliq, Abdul. "PENGARUH PENEMPAAN BERULANG TERHADAP KEPADATAN STRUKTUR MIKRO DAN POTENSI KOROSI PADA PISAU SEMBELIH TERNAK." Jurnal Teknik Mesin Cakram 3, no. 1 (2020): 8. http://dx.doi.org/10.32493/jtc.v3i1.5060.

Full text
Abstract:
Korosi pada pisau sembelih menjadikan pisau harus diasah kembali agar dapat dipakai. Material bilah pisau yang terbuat dari baja biasanya mengandung inklusi/pengotor. Apabila inklusi itu ada dalam jumlah banyak, maka dapat menyebabkan kerapuhan pada bilah dan menimbulkan potensi korosi. Penelitian dilakukan terhadap pegas daun mobil untuk dibuat pisau sembelih ternak melalui proses tempa taradisional secara berulang. Sebagai acuan pembuatan pisau adalah pisau sembelih merk Z. Dari hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa pada material pegas tampak banyak inklusi berupa flek-flek menye
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Zamrony Irawan, Lisa Puspita Aryanto, and Meryanalinda. "Analisa Pengaruh Suhu Tempering 440˚C, 460˚C, 480˚C Dengan Suhu Oli Quenching 50˚C Pada Baja 50CrV4 Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro." Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan 4, no. 2 (2025): 102–9. https://doi.org/10.55826/jtmit.v4i2.601.

Full text
Abstract:
Untuk memperoleh kualitas pegas daun yang memenuhi standar pelanggan, diperlukan serangkaian proses produksi yang kritis, salah satunya adalah proses heat treatment. Penelitian ini bertujuan mengembangkan material baru di PT X, yaitu baja 50CrV4, yang sebelumnya hanya menggunakan material SUP 9, SUP 11, dan SUP 11AM. Data yang dikumpulkan meliputi sifat mekanik dan struktur mikro baja 50CrV4 dengan variasi temperatur tempering 440˚C, 460˚C, dan 480˚C, serta temperatur oli pendingin 50˚C. Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur mikro setelah tempering pada ketiga variabel (N1, N2, dan N3) se
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ikhsan, Ikhsan, and Rieza Zulrian Aldio. "Pengelasan SMAW dengan variasi g Perbandandingan Gerakan Elektroda Terhadap Uji Mikrostruktur, Uji Bending & Uji Impak Pada Pegas Daun Mitsubishi Canter 125 PS." ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur 5, no. 1 (2024): 162–71. http://dx.doi.org/10.24127/armatur.v5i1.5412.

Full text
Abstract:
Pengelasan merupakan suatu proses penyambungan dua buah logam khususnya baja untuk memperoleh sambungan bahan jadi dalam keadaan cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kekuatan lentur, kekuatan impak dan struktur mikro pada sambungan las dengan berbagai variasi pergerakan elektroda spiral, zig-zag dan pergerakan elektroda U. Proses pengelasannya menggunakan mesin las SMAW arus 90A, kawat elektroda E7018 diameter 2,6 mm, material yang digunakan adalah baja pegas daun SUP9A yang dibuat dengan sudut X 60°. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian impak dengan pergerakan elek
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nurmahaludin, Nurmahaludin, and Gunawan Rudi Cahyono. "Metode Penalaran Sistem Pakar Menggunakan Model Hibrid Fuzzy Dempster Shafer Untuk Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Jagung." POROS TEKNIK 9, no. 1 (2018): 20. http://dx.doi.org/10.31961/porosteknik.v9i1.509.

Full text
Abstract:
Dempster Shafer merupakan metode yang banyak digunakan dalam penalaran sistempakar. Penarikan kesimpulan atas suatu permasalahan dalam metode tersebut didasarkan padapenggabungan dua buah evidence (fakta) yang ada, dimana masing-masing fakta mempunyaiukuran kepercayaan yang dinyatakan dalam nilai densitas m1 dan m2.Penelitian ini akan menentukan nilai densitas (m) dengan menggunakan logika fuzzy. Inputfuzzy adalah tingkat kemunculan gejala dan tingkat keunikan gejala, sedangkan output fuzzyadalah nilai crisp dari probabilitas densitas. Derajat kepastian dari jawaban pakar berdasarkangejala yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Akhmad, Ashri Kharismasuddin, Setiyo Umartono Agus, and Sutrisno. "Pengaruh Temperatur Heating pada Baja SUP 9-A terhadap Supllier JTS (Jatim Taman Steel)." Wahana Teknik 8, no. 1 (2019): 9–15. https://doi.org/10.5281/zenodo.3833413.

Full text
Abstract:
Persaingan dunia industri manufaktur di pasar global sangat ketat sehingga diperlukan banyak improvement dalam menciptakan efisiensi proses produksi sehingga dapat menekan biaya produksi. Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh temperatur pada proses heating baja SUP 9A terhadap supplier baru dari JTS (Jatim Taman Steel), sebelumnya dipenuhi oleh Indobaja, dengan tiga variabel temperatur yang berbeda pada proses heating untuk mengetahui berapa standart minimal proses heating untuk mendapatkan hardness, komposisi kimia, dan struktur mikro yang layak. Material baja SUP 9A dengan dimensi 70 m
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Nugroho, Fajar. "STUDI KOMPARASI PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN IMPAK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS PEGAS DAUN BAJA SUP 9 PADA PROSES LAS SMAW." Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi 9, no. 2 (2017): 57. http://dx.doi.org/10.28989/angkasa.v9i2.181.

Full text
Abstract:
Abstract Spring is a component that functions to receive dynamic load and providescomfort in driving. The problem is the leaf spring is sometimes broken due to theoverload or unfavorable road conditions. The solution for that problem is grafting using the SMAW welding.This study aims to determine the effect of variations in the welding currentto the impact strength, hardness and microstructure. Types of weld used is SMAW with a variety of welding current of 100 A, 120 A and 140 A and the type of seam used is the type of seam V.The highest impact strength test was 1.698 j/mm2at 100 A and the hi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Dioni, Yoga Pratama, Firdaus, and Gunawan Indra. "PENINGKATAN KEKERASAN PISAU SADAP KARET PRODUK PANDAI BESI DENGAN PROSES HARDENING DAN QUENCHING (VARIASI TEMPERATUR DAN MEDIA PENDINGIN)." Machinery: Jurnal Teknologi Terapan 1, no. 1 (2020): 71–80. https://doi.org/10.5281/zenodo.4540931.

Full text
Abstract:
<em>Seringkali pisau sadap karet yang diproduksi oleh pandai besi&nbsp; mengalami retak dan rompal bahkan patah pada bagian mata&nbsp; pisaunya, sehingga petani karet harus sering menggantinya dengan pisau yang baru. </em><em>Dengan demikian produk tersebut tidak bisa dipakai dalam waktu lama dan berkurang nilai ekonomisnya.&nbsp; Penyebab mudahnya pisau sadap karet buatan pandai besi ini rusak karena metode penyepuhan pada produk tersebut tidak dilakukan dengan benar. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki tingkat kekerasan yang masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sugeng, Prasetyo, and Taufikurrahman. "PENGARUH PROSES TEMPER TERHADAP KEKERASAN, KETANGGUHAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA HASIL TEMPA TRADISIONAL DI DESA MANDI ANGIN." AUSTENIT 10, no. 2 (2018): 79–83. https://doi.org/10.5281/zenodo.4547665.

Full text
Abstract:
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja pegas daun bekas (<em>medium carbon steel</em>) yang digunakan masyarakat desa mandi angin sebagai bahan baku utama untuk membuat parang. Pemberian laku panas di dalam tungku (<em>furnace</em>) dan dilanjutkan tempering selama 60 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui harga kekerasan, harga impak (<em>toughness</em>) dan struktur mikro, pada hasil tempa di desa mandi dengan variasi spesimen : spesimen awal,&nbsp;&nbsp;<em>tempering</em>&nbsp;250&deg;C, dan<em>&nbsp;tempering</em>&nbsp;400&deg;C. Hasil&nbsp; pengamatan struktur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Anwar, Saipul, and Mulyadi Mulyadi. "Pengaruh Media Pendingin terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Hasil Pengelasan SMAW Pegas Daun Mitsubishi PS 120." Innovative Technologica: Methodical Research Journal 3, no. 2 (2024). http://dx.doi.org/10.47134/innovative.v3i2.103.

Full text
Abstract:
Pegas daun merupakan suatu alat yang terbuat dari baja yang memiliki sifat elastisitas tinggi dan berfungsi penerima beban dinamis. Pada kendaraan yang banyak menerima beban besar seperti truk, penggunaan pegas daun sangat cocok digunakan karena memiliki sifat elastisitas yang bagus dan di imbangi dengan ketangguhan yang tinggi untuk menerima beban yang besar. Masalah yang sering terjadi pegas daun mengalami patah, jalan yang rusak dan beban muatan yang melebihi kapasitas menjadi penyebab pegas daun mengalami patah. Untuk memanfaatkan pegas daun yang patah agar bisa dipergunakan lagi yaitu den
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Choliq, Abdul, and DN Adnyana. "Optimalisasi Heat Treatment pada Proses Daur Ulang Pegas Daun Mobil untuk Pembuatan Pisau Sembelih Rumah Pemotongan Hewan." PISTON: Journal of Technical Engineering 2, no. 1 (2019). http://dx.doi.org/10.32493/pjte.v2i1.3225.

Full text
Abstract:
Pisau sembelih merupakan alat penting dalam kegiatan pemotongan ternak besar di rumah pemotongan hewan untuk pemenuhan konsumsi daging bagi masyarakat, selain itu juga peranti pemotongan ternak untuk kepentingan keluarga, upacara adat, dan peribadatan, seperti pada saat Idul Adha. Ketersediaan pisau sembelih dengan kualitas bagus masih menjadi persoalan tersendiri di masyarakat, karena harga pisau buatan pabrik dirasa masih cukup mahal oleh sebagian orang. Telah banyak yang mencoba untuk membuat pisau alternative dengan memanfaatkan berbagai limbah baja, namun hasilnya belum cukup memuaskan. K
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Awan Jaya, Miharja, Respati Bondan Sri Mulyo, and Purwanto Helmy. "PENGARUH SUHU TEMPERING TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR PADA SAMBUNGAN LAS SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) BAJA PEGAS DAUN." JURNAL ILMIAH MOMENTUM 14, no. 1 (2018). http://dx.doi.org/10.36499/jim.v14i1.2180.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu tempering terhadap nilai kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro pada hasil pengelasan elektroda E7018 dengan pengelasan shielded metal arc welding (SMAW). Lasan dilakukan tempering dengan variasi suhu 300°C, 450°C dan 600°C. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu temper 300°C mengasilkan kekuatan tarik tertinggi yaitu 78,752 kgf/mm2 dan kekerasan rata-rata yaitu 42,67 HRC, pada daerah HAZ memiliki kekerasan 42,50 HRC. Semakin tinggi suhu temper kekerasan akan semakin menurun. Pada daerah logam las kekerasan paling tinggi adalah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!