To see the other types of publications on this topic, follow the link: Benda putar.

Journal articles on the topic 'Benda putar'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Benda putar.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Sailon. "PENYEIMBANG ROTOR DENGAN METODE CONVERGENT LOAD TRACHING." AUSTENIT 1, no. 1 (2009): 18–25. https://doi.org/10.5281/zenodo.4542579.

Full text
Abstract:
Benda putar (rotor) adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk memindahkan daya/putaran/momen torsi. Benda putar yang beroperasi pada kondisi yang tidak seimbang (gimbal atau unbalance) akan berdampak negatif berupa: terjadinya getaran tinggi, kerusakan bantalan serta pendeknya usia pakai dari mesin bahkan dapat mencelakai operator dari mesin itu misalnya sebuah mobil dimana rodanya tidak seimbang. Ketidakseimbangan benda putar disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; material yang tidak homogen, kesalahan dari proses produksi serta kesalakan pada saat benda dioperasikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan di bidang teknologi konstruksi dan manfaat yang bisa diperoleh adalah menambah sarana praktikum bagi mahasiswa, khususnya pada Jurusan Teknik Mesin Polsri. Kegiatan penelitian dimulai dari membuat prototype mesin penyeimbang. Proses penyeimbang benda putar dilakukan dengan cara memberikan beban perlawanan (counter mass). Benda putar yang sudah diseimbangkan dengan alat yang dibuat selanjutnya diuji menggunakan mesin uji standar. Benda putar yang dijadikan bahan uji adalah roda mobil yang memiliki massa 42,6 kg, diameter 67,4 cm dengan tipe 185/R-70 lengkap dengan velk-nya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Romadiastri, Yulia. "PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KALKULUS 2 BAHASAN VOLUM BENDA PUTAR." Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 3, no. 1 (2016): 131. http://dx.doi.org/10.21580/phen.2013.3.1.179.

Full text
Abstract:
Salah satu bahasan pada mata kuliah Kalkulus 2 adalah aplikasi integral tentu, yang di dalamnya terdapat materi menentukan volum benda putar. Materi ini cukup sulit mengingat mahasiswa harus dapat memvisualisasikan daerah yang berupa bidang datar ke dalam ruang dimensi tiga. Selain itu, ada beberapa metode yang digunakan un- tuk menentukan volum benda sesuai dengan bentuk ban- gun ruang yang dihasilkan. Dengan menerapkan pembela- jaran kontekstual diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memvisualisasikan dan menentukan metode yang sesuai untuk mencari volum benda putar tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Effendi, Sukma Meganova, Agatha Mahardika Anugrayuning Jiwatami, and Nugroho Budi Wicaksono. "Reka Cıpta Mesın Sortır Warna Benda Menggunakan Kamera PIXY2 CMUCAM5." SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA 5, no. 1 (2023): 34–47. http://dx.doi.org/10.31540/sjpif.v5i1.1946.

Full text
Abstract:
Media pembelajaran merupakan sarana yang penting dalam proses pembelajaran. Sistem Mekatronika yang memiliki rangkaian dan pengendali yang kompleks tidak mudah dipahami oleh Mahasiswa Tingkat 1 dan 2. Untuk itu, penelitian yang menerapkan metode research & development Sugiyono ini bertujuan untuk menghasilkan mesin sortir yang mudah digunakan dan dipelajari. Sensor kamera Pixy2 CMUcam5 digunakan untuk pendeteksian warna benda. Rangkaian pengendali yang digunakan adalah rangkaian Karnaugh Map menggunakan IC Digital (NOT-AND-OR) dan Arduino Uno. Kombinasi warna benda yang diproses dalam rangkaian pengendali Karnaugh Map adalah pensortiran 1 warna benda (Merah-R atau Hijau-G atau Biru-B), 2 warna benda (R&G atau R&B atau G&B), dan 3 warna benda (R&G&B). Mesin sortir yang dihasilkan dapat dioperasikan dengan mudah, diprogram ulang baik untuk pendeteksian warna benda maupun pengendalian motor DC dan motor servo, dan dirangkai ulang untuk rangkaian Karnaugh Map. Tahap validasi penelitian ini menghasilkan perbaikan pada desain meja putar awal yang diperbaiki dengan mekanisme timing belt untuk menstabilkan putaran meja putar. Cahaya di dalam maupun di luar ruangan tidak mempengaruhi sistem karena kamera Pixy2 memiliki lampu internal sehingga warna benda dideteksi dengan baik. Hasil pensortiran dengan desain meja putar akhir memiliki performa yang baik dengan rata-rata keberhasilan sebesar 97,96% dan kesalahan standar sebesar 0,58.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Simanjuntak, Rossi Peter, Susi Diriyanti N, and Usman Diriyanti Usman. "Pelatihan Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Siswa Teknik Mesin Di Proses Pemesinan Produksi Di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang." Journal of Community Research and Service 7, no. 1 (2023): 174. http://dx.doi.org/10.24114/jcrs.v7i1.43672.

Full text
Abstract:
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda kerja yang diputar. Proses pembentukan benda kerja yang dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Mesin bubut juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem yang berfungsi untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat. Pelatihan ini bertujuan melatih siswa SMK Teknik Mesin untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan proses permesinan produksi. Hasil dari pelatihan ini mendapat respon yang antusias dari peserta dimana peserta mampu menghasilkan menggunakan mesin produksi dan menghasilkan produk sesuai dengan instruksi narasumber.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Ro'ifah, Miftahur. "Pemodelan Knop melalui Penggabungan Benda Dasar Hasil Deformasi Tabung, Prisma Segienam Beraturan, dan Permukaan Putar." ESTIMATOR : Journal of Applied Statistics, Mathematics, and Data Science 2, no. 1 (2024): 30–37. https://doi.org/10.31537/estimator.v2i1.2287.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan prosedur pemodelan knop dengan menggabungkan benda dasar hasil deformasi tabung, prisma segienam beraturan, serta modifikasi permukaan putar pada tiga jenis kerangka sumbu pemodelan. Metode yang digunakan mencakup pembentukan komponen dasar knop melalui deformasi tabung, prisma segienam beraturan, dan permukaan putar, kemudian merangkai komponen-komponen tersebut pada tiga jenis sumbu pemodelan. Penelitian ini menghasilkan prosedur untuk membangun beberapa benda dasar sebagai komponen knop dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, menentukan dua titik yang masing-masing terletak pada sisi atas dan sisi bawah tabung, prisma segienam beraturan, dan permukaan putar. Kedua, mengoperasikan titik-titik tersebut untuk menghasilkan bentuk komponen knop yang bervariasi. Sementara itu, prosedur untuk merangkai beberapa benda dasar komponen knop dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, membagi sumbu menjadi tiga bagian segmen non-homogen yang mewakili alas, penyangga, dan kepala knop. Kedua, mengisi setiap bagian segmen sumbu non-homogen dengan komponen knop yang sesuai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Suroso, Suroso. "PENERAPAN INTEGRAL UNTUK MENGHITUNG TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA SUATU BIDANG DAN VOLUME BENDA PUTAR." Bangun Rekaprima 7, no. 2 (2021): 99. http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v7i2.3003.

Full text
Abstract:
Dalam menerapkan integral untuk menghitung titik berat dan momen inersia suatu bidang dan volume benda putar , langkah pertama adalah membuat sketsa atau gambar bidang tersebut dan dilengkapi dengan garis atau kurva beserta persamaannya yang membatasi bidang tersebut . Selanjutnya harus bisa memahami dengan baik langkah-langkah dalam menghitung luas bidang dan volume benda putar dengan integral . Setelah itu baru menghitung titik berat dan momen inersia tanpa mengalami kesulitan asalkan sudah bisa memahami langkah-langkah sebelumnya dengan baik .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ibrahim, Gusri Akhyar, Arinal Hamni, and Muhammad Daud Aria Falah. "Optimasi Kepresisian Geometri Ulir Menggunakan Metode Taguchi-Grey Relation Analysis." MECHANICAL 10, no. 2 (2020): 54–60. https://doi.org/10.23960/mech.v10i2.1256.

Full text
Abstract:
Metode Taguchi telah digunakan secara luas dalam proses optimasi terhadap suatu respon tunggal, sedangkan untuk menyelesaikan proses optimasi multi-respon dapat digunakan Metode Grey Relation Analysis (GRA). Metode Grey Relation Analysis (GRA) dapat mensimplifikasi proses multi-respon dengan mengubahnya kedalam respon tunggal. Kesalahan geometri ulir magnesium pada pemesinan bubut ulir dipengaruhi oleh diameter benda uji, kedalaman potong, dan kecepatan putar. Penelitian ini meneliti respon kesalahan pitch, kesalahan tinggi, dan kesalahan sudut ulir pada bentuk ulir luar metrik M1,5 dengan 3 level dan 3 faktor lalu pengolahan datanya menggunakan proses optimasi Taguchi-GRA. Penelitian ini menggunakan diameter benda kerja ulir digunakan 10, 14, 18 mm, kedalaman potong 0,23, 0,3067, 0,46 mm dan kecepatan putar 212, 318, 424 rpm. Hasil optimal didapatkan pada kombinasi kondisi pemotongan dengan faktor diameter 10 mm, kedalaman 0,46 mm dan kecepatan spindel 424 rpm, dimana respon kesalahan pitchnya 0,012667 mm, kesalahan tinggi 0,03833 mm, dan kesalahan sudut 1,5367o. Faktor yang berpengaruh signifikan yaitu kecepatan putar 56,66 % dan diameter benda kerja 25,85%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

., Soemardiono, Hermanu Kusbandono, Samsul Arifin, Didit Darmawan, and Fahmy Ryadin. "Penambahan Skala Nonius Pada Mesin Bubut Kayu Oscar MCF3020A Untuk Keakuratan Proses Machining." Jurnal Ilmiah Vastuwidya 5, no. 2 (2022): 52–56. http://dx.doi.org/10.47532/jiv.v5i2.669.

Full text
Abstract:
Bubut adalah mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Pembubutan sendiri merupakan suatu proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan cara memutar benda kerja yang kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerak putar relatif benda kerja disebut gerak potong dan gerak translasi pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan putar benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran Kisar yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menukar gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Gear changer dicadangkan secara eksklusif untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing gear changer bervariasi jumlahnya mulai dari nomor 15 sampai dengan jumlah maksimum gigi 127. Gear changer dengan nomor 127 memiliki kekhususan seperti yang digunakan untuk konversi dari ulir metrik menjadi inci. Skala nonius atau skala vernier adalah skala yang membantu membuat pengukuran menjadi lebih teliti. Iniada alat ukur skala kaliper, mikrometer ulir dan sebagainya. Dengan skala Nonius, maka penggaris biasa yang memiliki presisi 1 mm (disebut juga presisi denganistilah n.s.t = nilai skala terkecil), bisa ditingkatkan sehingga memiliki akurasi 0,1 mm, atau bahkan 0,05 mm juga mencapai 0,02 mm. Skal skal Nonius Nonius yang digunakan adalah sliding (digunakan pada jangka sorong). Pada skala nonius melingkar (digunakan pada mikrometer ulir), kita dapat memperoleh nilaiketelitian sampai 0,01 mm. Dengan demikian skala Nonius dapat membantu meningkatkan akurasinya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Gita Firmansyah, Muhammad Rizka, Solichin Solichin, and Rr Poppy Puspitasari. "Analisis Kecepatan Putar, Durasi Gesek dan Tekanan Terhadap Kekuatan Tarik Hasil Pengelasan Gesek (Friction Welding)." Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran 1, no. 2 (2019): 1. http://dx.doi.org/10.17977/um054v1i2p1-5.

Full text
Abstract:
Pengelasan busur listrik elektroda terbungkus cocok digunakan untuk pelat-pelat datar. Namun untuk benda pejal sulit untuk dilakukan, apabila digunakan untuk benda pejal, maka, hasilnya kurang baik. Salah satu solusi untuk mengelas benda pejal yaitu menggunakan pengelasan gesek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik hasil pengelasan gesek (friction welding) dengan variasi kecepatan putar, durasi gesek dan tekanan serta mengetahui bagaimana struktur mikro hasil pengelasan gesek (friction welding). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model one-shot case study dan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi hasil uji tarik dan struktur mikro hasil pengelasan gesek. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, nilai kekuatan tarik yang paling tinggi dihasilkan pada variasi kecepatan putar 2850 Rpm, durasi gesek 60 detik pada tekanan 8 Mpa. Sedangkan untuk hasil kekuatan tarik yang paling rendah yaitu dihasilkan pada variasi kecepatan putar 2850 Rpm, durasi gesek 80 detik pada tekanan 8 Mpa. Hasil foto mikro menunjukan bahwa tidak ada perubahan fase pada hasil pengelasan gesek hanya terjadi penghalusan partikel Mg2Si pada daerah Zpd dan Zpl, sedangkan pada daerah Zud memiliki bentuk partikel Mg2Si yang sama dengan spesimen tanpa perlakuan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nuraini Sri Bina and Fithry Tahel. "PENGGUNAAN APLIKASI AUTOGRAPH BERBASIS ZOOM UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA MASA KINI." J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, no. 1 (2021): 31–38. http://dx.doi.org/10.53625/jabdi.v1i1.12.

Full text
Abstract:
Pandemik covid-19 belum berlalu. Sekolah masih menerapkan BDR yaitu Belajar dari Rumah. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa ada media pembelajaran berbasis Zoom yang dapat digunakan selama BDR untuk belajar Matematika khususnya cara menggambar grafik, mencari luas dan volume benda putar, serta bagaimana cara mengoperasikan Aplikasi tersebut. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah berupa workshop online. Hasil dari kegiatan ini dianalisis dengan menggunakan SPSS, dan terdapat 87,5% peserta yang bertambah wawasannya dan kemampuan nya dalam mengoperasikan Autograph. Kemampuan siswa dalam menggambar grafik, menentukan luas dan volume benda putar meningkat. Kemudian sebesar 93,8% respon peserta positif terhadap kegiatan pengabdian dan Autograph.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kurniawan, Ipung, Bayu Aji Girawan, and Ika Fitriyani. "RANCANG BANGUN ALAT BANTU LAS MEJA PUTAR PENEPAT." Bangun Rekaprima 6, no. 1 (2020): 1. http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1925.

Full text
Abstract:
<p><em>Meja putar penepat adalah alat bantu yang dirancang untuk mempermudah proses pengelasan khususnya pada pipa. Alat bantu ini dapat membantu pengelasan dalam penempatkan benda kerja dan memutar benda kerja selama proses pengelasan sehingga diharapkan hasil lasan konsisten dan stabil. Tujuan dari penelitian ini yaitu; menentukan rancangan desain alat bantu, menghitung bagian-bagian elemen mesin dan menghitung estimasi waktu produksi. Dalam proses perancangan menggunakan pendekatan metode VDI 2222. Motor penggerak yang digunakan yaitu motor DC jenis power window. Pengatur kecepatan putar motor digunakan metode Pulse-Width Modulation (PWM). Hasil dari penelitian diperoleh desain alat menggunakan engsel dan pengatur sudut untuk mengatur sudut kerja dari meja putar. Hasil perhitungan elemen mesin didapat daya untuk memutar meja adalah 0,055 watt. Diameter roda gigi yang digunakan adalah 60 mm dan 48 mm. Diameter poros yang digunakan adalah 28,58 mm. Umur bantalan 2,5 tahun. Kapasitas beban maksimal yaitu 15 kg. Waktu proses produksi alat bantu las ini yaitu 2,5 hari.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Basuki, Widodo Widjaja, Eliata Dumar Ginting, Hoo Bram Natanael Hudaya, Hadi Sutanto, Anthon De Fretes, and Sandra Octaviani B. Widiarto. "Friction Stir Welding pada Paduan Aluminium 6061 dan HDPE menggunakan Mesin Frais." Cylinder : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 10, no. 1 (2024): 1–10. http://dx.doi.org/10.25170/cylinder.v10i1.5497.

Full text
Abstract:
Friction stir welding (FSW) merupakan metode pengelasan fasa padat yang sangat sederhana, murah dan pada prinsipnya hanya memerlukan peralatan untuk memutar pahat dan menggerakan benda kerja secara translasi. Pada penelitian ini didemonstrasikan bahwa proses FSW paduan aluminium 6061 dan juga polimer high density polyethylene (HDPE) dimungkinkan dengan menggunakan mesin frais vertikal, akan tetapi perlu dilakukan modifikasi pada mesin frais tersebut agar memungkinkan untuk mengatur tekanan yang diberikan mesin frais melalui bahu pahat kepada permukaan benda kerja. Disamping itu pada penelitian ini juga dipelajari bahwa untuk setiap material yang dilakukan proses FSW perlu ditentukan parameter set yang tepat yang merupakan kombinasi dari kecepatan putar dan kecepatan makan pahat agar dapat diperoleh hasil pengelasan yang optimal. Kecepatan putar pahat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gaya angkat yang tinggi yang menyebabkan porositas yang besar. Untuk proses FSW HDPE, kecepatan putar pahat yang terlalu tinggi yang tidak diimbangi dengan meningkatnya kecepatan makan akan menyebabkan meningkatnya panas yang berlebihan sehingga menyebabkan cekungan pada permukaan nugget zone
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Reza Putri Widari, Muhtarom, Lukman Harun, and Nur Istianah. "Penerapan Discovery Learning Berbantuan GeoGebra untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMK." Integral (Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika) 5, no. 2 (2023): 110–21. http://dx.doi.org/10.24905/jppm.v5i2.101.

Full text
Abstract:
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa SMK. Penelitian ini dilaksanakan melalui pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning berbantuan GeoGebra pada submateri volume benda putar. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII TEDK 1 SMK Negeri 7 Semarang tahun ajaran 2022/23. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terjadi peningkatan kemampuan representasi matematis siswa pada setiap siklus. Persentase kemampuan representasi matematis pada pra siklus adalah 65,66%, 76,85% pada siklus I dan 84,57% pada siklus II. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan kemampuan representasi matematis sebesar 18,90%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning berbantuan GeoGebra pada submateri volume benda putar mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa SMK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Prayitno, Edi. "KEBERSAMAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN TIK." Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 5, no. 2 (2016): 35. http://dx.doi.org/10.21580/phen.2015.5.2.78.

Full text
Abstract:
Semangat kebersamaan merupakan salah satu karakter yang mendukung kesiapan sumber daya manusia menghadapi Masyarakan Ekonomi ASEAN. Pembelajaran matematika yang kooperatif dengan bantuan TIK mendukung peningkatan semangat kebersamaan di antara para peserta didik. Simpulan ini diperoleh dari hasil penelitian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika di SMA 4 Semarang tahun 2014. Pola pembelajaran mengalokasikan 2/3 waktu (60 menit) pembelajaran untuk kegiatan kolaboratif mandiri dalam bentuk kerja kelompok. Pembelajaran menampilkan kompetensi dasar “Penentuan volume benda putar”. Guru sepenuhnya bertindak sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. Dalam kerja kelompok para peserta didik berkolaborasi memahami uraian kompetensi dasar, memahami konsep benda putar, memahami konsep volum benda putar dan berlatih menyelesaikan soal. Interaksi selama kerja kelompok dilaksanakan menurut rambu-rambu yang telah ditentukan guru. Rambu-rambu dibuat untuk menghindari munculnya dominasi interaksi oleh satu atau beberapa peserta didik yang lebih dominan dalam kemampuan berkomunikasi atau dalam kemampuan penguasaan materi. Tiap kelompok kerja terdiri dari 3-4 peserta didik dengan kemampuan yang beragam, mulai dari yang paling menguasai materi prasyarat sampai yang paling tidak menguasai materi. Rambu-rambu antara lain menyebutkan bahwa dalam diskusi kelompok peserta didik secara bergantian mendapat giliran pertama mengutarakan pendapat atau menjawab pertanyaan; giliran untuk menanggapi pembicara pertama juga dilakukan oleh peserta didik secara bergantian sesuai rotasi yang telah ditentukan. Selain untuk menjaga kebersamaan, rambu-rambu ini juga menjamin hak dan kewajiban yang sama kepada seluruh anggota kelompok untuk mempersiapkan materi dan bertanggung jawab atas nama kelompok dalam memberi jawaban atau mengungkapkan pendapat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Putri, Agatha Lintang Antika Eka, Agnes Eka Susilawati, and Marcellinus Andy Rudhito. "Kajian Etnomatematika Pada Proses Pembuatan Alat Musik Rebab dan Gagasan Implementasinya dalam Pembelajaran STEAM." Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika 7, no. 1 (2024): 58. http://dx.doi.org/10.29300/equation.v7i1.4854.

Full text
Abstract:
Kebudayaan merupakan kebiasaan masyarakat yang perlu dilestarikan. Etnomatematika menjadi penghubung antara pendidikan dan budaya pada bidang matematika. Tujuan penelitian adalah mengekplorasi etnomatematika dan menemukan aspek matematis dalam pembuatan rebab. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara wawancara, dokumentasi, dan ekplorasi literatur. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa dalam pembuatan rebab harus memperhatikan bahan, ukuran, dan bentuknya. Rebab memiliki beberapa bagian yang memiliki ukuran dan bentuk berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan rebab menggunakan konsep matematika seperti mengukur kayu yang ingin dipakai, menghitung berapa kayu yang diperlukan, dan membentuk kayu menyerupai beberapa bangun ruang seperti balok, tabung, dan lainnya. Gagasan implementasi dalam pembelajaran STEAM mendorong kreativitas dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai kegiatan terutama mengenai luas permukaan benda putar. Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik karena dapat membantu pemahaman dan memudahkan dalam materi geometri dan luas permukaan benda putar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Muhammad Iqbal Mubarok and Basuki. "PENGARUH VARIASI KEDALAMAN POTONG DAN KECEPATAN SPINDEL MESIN BUBUT CH-530x1100 TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA ST 37." Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) 1, no. 2 (2023): 21–26. http://dx.doi.org/10.33752/motion.v1i2.4921.

Full text
Abstract:
Pengujian tingkat kekasaran merupakan salah satu cara untuk mengetahui pengaruh variasi potong dan kecepatan putar mesin bubut terhadap tingkat kekasaran yang terjadi pada benda baja ST 37. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, dengan tujuan mengetahui sebab akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan. Pada penelitian ini menggunakan pahat HSS rapid extra 1200 ukuran 3/8x4 Bohler, material benda kerja menggunakan Baja ST 37 dengan beberapa variasi putaran spindel 52 rpm, 330 rpm, 950 rpm dan kedalaman potong 1mm, 1,5 mm, 2mm. Masing-masing spesimen dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3 kali, setelah dilakukan pembubutan selanjutnya di uji nilai kekasarannya menggunakan Surface Rougness tester, kemudian akan muncul nilai kekasaran. Lalu data yang telah diperoleh dari pengujian akan disajikan kedalam bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekasaran, dimana nilai kekasaran yang paling tinggi diperoleh pada variasi kedalaman potong 1 mm dengan kecepatan putar mesin bubut 52 rpm memperoleh nilai kekasaran 9,11 µm. Kemudian nilai kekasaran yang rendah menggunakan variasi kedalaman potong 2 mm dengan kecepatan putar mesin bubut 950 rpm menghasilkan nilai kekasaran 3,28 µm. Jadi terdapat pengaruh yang sangat signifikan saat menggunakan variasi kedalaman potong yang rendah. Kemudian Terdapat pengaruh yang sangat besar saat pengujian menggunakan variasi kedalaman potong 1 mm dan kecepatan putar mesin bubut 52 rpm, mendapatkan nilai kekasaran yang sangat tinggi yakni 9,11 µm. Begitu sebalikmya jika menggunakan variasi kedalaman potong yang tinggi yakni 1,5 mm dan kecepatan putar mesin bubut yang tinggi 950 rpm akan menghasilkan nilai kekasaran 2,98 µm. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kecepatan 950 rpm dengan kedalaman potong 1,5 mm memperoleh nilai kekasaran yang rendah yakni 2,98 µm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sumargiyani, Sumargiyani. "Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Volume Benda Putar Menggunakan Tahapan." JURNAL PENDIDIKAN MIPA 15, no. 1 (2025): 164–72. https://doi.org/10.37630/jpm.v15i1.2433.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini mengetahui persentase kesalahan dan mennganlisis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal aplikasi integral pada materi volume benda putar dengan tahapan Kastolan. Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas B sebanyak 13 orang di Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2023/2024. Metode penelitian termasuk deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan jenis kesalahan dalam bentuk persentase, dan deskripstif kualitatif untuk menggambarkan faktor kesalahan dengan menggunakan kata-kata. Analisis dilakukan dari dokumentasi hasil Ujian Akhir Semester sebanyak satu soal uraian dengan dua pertanyaan. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan jenis-jenis kesalahan konseptual, kesalahan prosedural, dan kesalahan teknikal sesuai tahapan Kastolan. Faktor penyebab kesalahan dianalisis dengan mengambil empat buah hasil pekerjaan mahasiswa secara purposive sampling untuk dianalisis letak kesalahan jawaban. Penelitian menghasilkan persentase kesalahan mahasiswa yakni 50% terjadi pada jenis kesalahan prosedural, kedua kesalahan konseptul sebesar 39,5% dan kesalahan teknik sebesar 36%. Hasil analisis kesalahan yang dilakukan terletak pada penggambaran grafik yang salah, penentuan luas daerah yang diputar, penggunaan rumus metode cakram dan metode rumah siput, penentuan batas integral, dan dalam mengintegralkan fungsi. Dari hasil ini peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkategorikan subyek penelitian berdasarkan gender.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Azmi, Ulul, Rita Yuliastuti, and Kresna Oktafianto. "PENDEKATAN FUNGSI POLYNOMIAL DARI BENDA PUTAR DENGAN METODE ELIMINASI GAUSS JORDAN." Limits: Journal of Mathematics and Its Applications 13, no. 2 (2016): 21. http://dx.doi.org/10.12962/j1829605x.v13i2.1932.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sihombing, Sagita Charolina. "Interpolasi Polinom Newton untuk Mengestimasi Fungsi Polinomial dari Suatu Benda Putar." Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) 1, no. 2 (2020): 33. http://dx.doi.org/10.31851/jupiter.v1i2.4994.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Charolina, Sagita. "Interpolasi Polinom Newton untuk Mengestimasi Fungsi Polinomial dari Suatu Benda Putar." Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) 2, no. 1 (2020): 19. http://dx.doi.org/10.31851/jupiter.v2i1.4164.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Putra Azaka, Lazuardi Fitroh Habibie, Iskandar Zulkarnain, and Yuni Suryaningsih. "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI INTEGRAL." JURMADIKTA 1, no. 3 (2021): 41–47. http://dx.doi.org/10.20527/jurmadikta.v1i3.970.

Full text
Abstract:
Salah satu penggunaan teknologi pada pembelajaran matematika yaitu media berbasis Geogebra pada materi integral mengenai luas daerah dan volume benda putar. Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan integral pada materi luas daerah dan volume benda putar serta menggambar kurva. Hasil analisis USBN juga menyatakan jika materi tersebut memiliki tingkat kesukaran sedang bahkan tinggi sehingga dengan pengembangan media berbasis Geogebra diharapkan dapat mengurangi masalah yang ada. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengetahui proses pengembangan media pembelajaran berbasis Geogebra pada materi integral yang valid dan (2) menghasilkan media pembelajaran berbasis Geogebra dengan pada materi integral yang valid. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Tahapan yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran ini terbatas pada tahap analysis, design, dan development. Hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh validator menyatakan hasil uji kelayakan materi pada media yang dikembangkan rata-rata 3,36 dengan kategori valid dan hasil uji kelayakan media yang dikembangkan dengan rata-rata 3,41 dengan kategori valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi integral merupakan media pembelajaran yang valid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sari, Novita Rahma, Akhmad Nayazik, and Arie Wahyuni. "Pengembangan E-Modul Berbasis Ethno-STEM Pada Materi Volume Benda Putar Integral." JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) 6, no. 3 (2022): 565. http://dx.doi.org/10.33603/jnpm.v6i3.7289.

Full text
Abstract:
Abstrak. Pembelajaran di Abad-21 ini membutuhkan pendekatan yang dapat meningkatkan pembelajaran matematika yang tetap memperhatikan kebudayaan daerah dengan memanfaatkan teknologi. E-Modul berbasis Ethno-STEM dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran matematika secara daring. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar berupa e-modul yang layak untuk menunjang pembelajaran matematika dengan pendekatan Ethno-STEM, adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat validitas e-modul. Jenis penelitian ini adalah penelitian & pengembangan atau Research & Development (R&D) dengan model penelitian 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate), tetapi pada penelitian ini hanya sampai 3D karena terkendala dengan keterbatasan waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif diperoleh skor dari lembar validasi yang memperoleh skor rata-rata persentase akhir sebesar 83% dengan kriteria penilaian sangat layak dan data kualitatif diperoleh dari kritik, masukan, dan saran dari validator. Keputusan dari validator dapat dilihat dari kesimpulan yang telah diisi pada lembar validasi. Dari 3 validator diantaranya 2 validator memutuskan layak dengan revisi dan 1 validator memutuskan layak tanpa revisi. Sehingga dilakukan revisi sesuai dengan saran dan masukan validator untuk menjadikan e-modul dalam kriteria layak.  Kata Kunci: E-Modul, Pengembangan, Volume Benda Putar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Rustan, Rustan. "Penentuan Koefisien Momen Inersia Benda Tegar Berbasis Arduino." SAINTIFIK 6, no. 2 (2020): 125–29. http://dx.doi.org/10.31605/saintifik.v6i2.258.

Full text
Abstract:
Koefisien momen inersia merupakan suatu tetapan bilangan dari momen inersia yang dimiliki oleh benda tegar yang nilainya ditentukan oleh bentuk dan sumbu putar benda. Koefisien momen inersia dapat ditentukan dengan menggunakan metode integral, akan tetapi cukup sulit dilakukan meskipun pada benda-benda yang bentuknya teratur dan homogen. Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan koefisien momen inersia menggunakan bantuan mikrokontroller Arduino Uno sebagai alternatif penyelesaian yang lebih mudah. Benda yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu bola berongga (bola basket) dan silinder berongga (pipa paralon) yang secara teori memiliki koefisien momen inersia berturut-turut sebesar 0.67 dan 1. Percobaan dilakukan dengan menggelindingkan objek pada bidang miring yang ketinggiannya dapat diubah-ubah. Dua buah sensor fotodioda yang terhubung dengan mikrokontroler arduino uno dipasang pada puncak bidang miring dan dasar bidang miring dengan jarak tertentu untuk mengukur kecepatan benda saat sampai di dasar bidang miring. Data-data yang didapatkan selanjutnya diplot pada grafik hubungan kecepatan kuadrat (v2) terhadap ketinggian bidang miring (h). Hasil pengolahan dan analisa data didapatkan koefisien momen inersia bola berongga sebesar 0.68 dengan error 1.49% dan koefisien momen inersia silinder berongga sebesar 0.98 dengan error 2%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Feri Hariyanto, Retno Eka Pramitasari, Fajar Satriya Hadi, and Basuki. "PENGARUH JENIS PENDINGIN DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES BUBUT MANUAL TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN MATERIAL ST 37." Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) 3, no. 02 (2025): 65–70. https://doi.org/10.33752/motion.v3i02.9047.

Full text
Abstract:
Indikator proses pembubutan mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan spesimen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh jenis media pendingin dan kecepatan putar terhadap nilai kekasaran permukaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, adapun variabel yang digunakan yaitu cairan pendingin dan kecepatan putar. Cairan pendingin yang digunakan Oli 10W-40, dan Oil cutting. Sedangkan kecepatan putar 300 rpm dan 460 rpm dengan kedalaman potong 1mm, variabel terikatnya ialah besarnya nilai kekasaran permukaan benda kerja yang dilakukan pengujian tiga titik tertentu disetiap spesimen dan variabel kontrolnya pada penelitian ini yaitu mesin bubut tipe C0636N, material ST 37, putaran spindel berlawanan dengan jarum jam, Kecepatan putar 300 rpm dan 460 rpm, feeding sebesar 0,130 mm/s dan Operator mesin bubut C0636N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kecepatan 300 rpm, oli 10W-40 menghasilkan kekasaran permukaan 6,45 µm, sedangkan oil cutting 4,00 µm. Pada kecepatan 460 rpm, kekasaran permukaan dengan oli 10W-40 sebesar 2,79 µm, sedangkan dengan oil cutting 2,51 µm. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa oil cutting lebih efektif dalam mengurangi kekasaran permukaan dibandingkan oli 10W-40 karena memiliki viskositas yang lebih optimal dalam membentuk lapisan pelumas dan pendinginan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Widodo, Bagus Setyo, Ade Reza Krisnanda, and Komang Astana Widi. "Analisa Pengaruh Kecepatan Putar Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Kekerasan Baja AISI 1020 Pada Mesin Bubut CNC." JURNAL FLYWHEEL 14, no. 2 (2023): 74–81. https://doi.org/10.36040/flywheel.v14i2.7796.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi manufaktur telah mengalami kemajuan seiring waktu, penggunaanya telah diimplementasikan pada mesin produksi khususnya CNC. Namun, Pada proses manufaktur produk dituntut memiliki standar produksi yang baik dan berkualitas, setiap proses berpengaruh terhadap hasil dari tingkat kekasaran permukaan dan nilai kekerasan permukaan sebuah produk, hasil produk tersebut harus benar presisi sesuai dengan hasil yang sesuai standar dengan pekerjaan ekonomis, kekasaran permukaan dan kekerasan permukaan benda kerja dipengaruhi oleh proses manufaktur khususnya proses bubut CNC yang salah satu faktornya adalah kecepatan spindle dan keceptan pemakanan. Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh variasi kecepatan putaran spindle 900 rpm, 1100 rpm, 1300 rpm dan kecepatan pemakanan 0,05 mm/s, 0,10 mm/s, 0,15 mm/s dengan sudut posisi pahat tetap 75°. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengujian Surface Tester dan Vickers. penelitian menghasilkan (1) didapatkan pengaruh signifikan pada variasi kecepatan putar spindel dan kecepatan pemakanan terhadap data kekasaran permukaan (Ra) benda kerja baja AISI 1020 pada proses menggunakan mesin bubut CNC, dengan hasil nilai kekasaran terendah pada specimen 3 dengan Ra 1,12 μm dan nilai Ra tertinggi specimen 1 dengan Ra 1,62 μm (2) terdapat pengaruh hasil dari proses variasi kecepatan putar spindel dan kecepatan pemakanan terhadap hasil kekerasan permukaan (HV) benda kerja baja AISI 1020, dengan hasil nilai kekerasan permukaan terendah pada specimen 2 dengan 289,5 HV dan nilai HV tertinggi specimen 1 dengan 331,9 HV (3) Korelasi hasil antara kekasaran permukaaan dan kekerasan permukaan yang dimana berdasarkan hasil data setiap meningkatnya nilai kekasaran permukaan (Ra) maka nilai kekerasan permukaan (HV) juga ikut akan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Eka SeptiyaniArifin, Devi, Zidan Afriansyah, Destri Muliastri, Ilham Azmy, and Albert Daniel Saragih. "Rancang Bangun Mesin Poles untuk Material Logam." Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy 4, no. 2 (2024): 67–71. https://doi.org/10.52158/jamere.v4i2.944.

Full text
Abstract:
Mesin poles merupakan mesin yang banyak digunakan sebagai alat untuk mengkilatkan atau menghaluskan permukaan suatu benda kerja. Benda hasil dari kegiatan polishing tersebut dapat berubah menjadi lebih mengkilat dan bersih sempurna. Dalam proses penelitian ini teridiri dari beberapa tahapan yaitu (1) perancangan mesin, (2) perhitungan dan pemilihan komponen mesin, (3) pembuatan dan perakitan komponen, (4) Pengujian fungsional setiap komponen. Hasil dari pembuatan mesin menunjukan mesin poles dapat berfungsi dengan baik sesuai standar. Mesin poles yang telah dibuat bekerja dengan menggunakan energi listrik dari sebuah motor penggerak berukuran 1 Hp 1 Fasa dengan daya 0,75 kw dan memiliki kecepatan putar sebesar 2800 Rpm. Disimpulkan bahwa mesin poles ini ini telah berhasil mengembalikan fungsi kinerja serta performa dengan beberapa aspek perubahan yang menyebabkan adanya peningkatan performa alat. Hasil pengujian pada benda kerja material baja menunjukkan baja yang terkorosi dapat berubah menjadi bersih mengkilat setelah dilakukan proses pengamplasan dengan mesin poles tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sai'in, Ali, and Mochamad Muzaki. "Pengaruh kecepatan putar, gaya gesek dan waktu gesek terhadap struktur mikro dan laju korosi hasil pengelasan proses las gesek material berbeda baja SUH 3 dan SUH 35." Jurnal Rekayasa Mesin 15, no. 1 (2020): 10. http://dx.doi.org/10.32497/jrm.v15i1.1804.

Full text
Abstract:
<p>Las gesek merupakan salah satu teknologi pengelasan yang digunakan untuk menyambung dua material tanpa menggunakan bahan pengisi. Penyambungan benda kerja dilakukan dengan memanfaatkan gesekan dan tekanan. Pengaturan parameter proses dalam las gesek ini seperti kecepatan putar, gaya gesek, waktu gesek, gaya tempa dan waktu tempa sangat menentukan keberhasilan proses pengelasan. Penelitian dilakukan untuk mengamati pengaruh parameter proses, diantaranya kecepatan putar, gaya gesek, dan waktu gesek terhadap struktur mikro dan laju korosi pada material yang dilas dengan menggunakan las gesek. Material yang digunakan merupakan material yang mempunyai komposisi kimia yang berbeda, yaitu baja SUH 3 dan SUH 35. Pengelasan dilakukan dengan mesin las gesek tipe FW10NC. Pengamatan struktur mikro dilakukan menggunakan mikroskop optik dan SEM (<em>Scanning Electron Microscope</em>)-EDX. Pengujian laju korosi dilakukan dengan alat uji laju korosi sel tiga elektroda dengan bantuan <em>software</em> NOVA 1.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pengelasan baja SUH 3 dan SUH 35 terjadi perubahan struktur mikro dan perubahan komposisi kimia pada daerah sambungan. Persentase Cr pada kecepatan putar 2500 rpm sebesar 14.99% sedangkan pada kecepatan putar 4500 menjadi sebesar 15.82%. Perubahan parameter proses dapat mengubah laju korosi pada sambungan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Rimo, Imelda Hendriani Eku. "Analisis Kesulitan Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP-UNDANA Dalam Memahami Materi Volume Benda Putar." Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika 6, no. 2 (2018): 91. http://dx.doi.org/10.25139/smj.v6i2.1155.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Kusno, Kusno, Agustina Pradjaningsih, and Dewi Junita Koesumawati. "MODELISASI BENDA ONYX DAN MARMER MULTI-SUMBU DENGAN BANTUAN PERMUKAAN PUTAR/GESER BEZIER." Sains & Teknologi 2, no. 1 (2019): 40. http://dx.doi.org/10.24123/jst.v2i1.2244.

Full text
Abstract:
We simulate application of Bezier revolution surfaces for modeling onyx and marmer objects in three steps as the following. Firstly, formulating the parametric representation of Bezier revolution surfaces in different axis direction of revolution is done. Secondly, we calculate various cylinder sections bounded by plans. Finally, the application of those formulas for modeling onyx and marmer objects of revolution multi axes by using computer are simulated.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Nugraha, Ilham Defra. "Pendekatan Geometri untuk Perhitungan Inverse Kinematics Gerakan Lengan Robot 4 Derajat Kebebasan." Jurnal Teknik Mesin ITI 5, no. 1 (2021): 1. http://dx.doi.org/10.31543/jtm.v5i1.572.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini telah berhasil dikembangkan sebuah robot lengan empat derajat kebebasan yang mampu bergerak dalam ruang tiga dimensi. Gerakan robot dalam lingkungan dimodelkan dengan cara menetapkan posisi ujung bagian robot dalam sistem koordinat kartesius yang terdiri dari sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. Robot bergerak dengan memutar sendi-sendi nya, maka besarnya sudut putaran sendi tersebut harus dihitung agar ujung robot dapat bergerak mencapai koordinat posisi yang diinginkan. Inverse Kinematics adalah proses matematis yang dapat menghitung besarnya sudut sendi robot dari diketahui koordinat posisi ujung robot. Dalam penelitian ini rumus Inverse Kinematics untuk menghitung sudut sendi menggunakan pendekatan geometri. Rumus Inverse Kinematic digunakan untuk menyusun program kontroler agar kontroler dapat mengkalkulasi sudut putar sendi dari diinput data koordinat posisi tujuan gerak yang diinginkan, kemudian kontroler mengirim sinyal memutarkan motor listrik yang memutar sendi tersebut, dimana besar sudut putarnya sesuai hasil kalkulasi. Prototipe robot yang dibuat memiliki empat sendi putar, di ujung bagian robot terdapat modul gripper yang dapat mencengkram benda, dan bentangan maksimumnya adalah 31,85cm. Hasil pengujian gerak menunjukan rata-rata kesalahan koordinatnya adalah 9,415mm.Kata kunci: Robot, Sendi, Gerak, Putar, Sudut, Koordinat, Posisi, Kinematika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Hamni, Arinal, Aditya Pratama, and Gusri Akhyar Ibrahim. "Implementasi Minimum Quantity Lubrication (MQL) Pada Pembuatan Ulir Luar Material Magnesium." Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur 14, no. 01 (2022): 1–8. http://dx.doi.org/10.33504/manutech.v14i01.160.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi menuntut berbagai macam kamajuan di bidang industri manufaktur, termasuk dalam pengembangan teknik pemesinan. Proses pemesinan magnesium mempunyai karakteristik pemotongan yang sangat baik dan menguntungkan akan tetapi proses pemesinan magnesium memiliki kekurangan yaitu sangat mudah terbakar karena memiliki titik nyala yang rendah. Suhu pemotongan yang tinggi dapat menyebabkan keausan pahat dan berkontribusi terhadap kepresisian ulir. Kesalahan geometri ulir magnesium pada pemesinan bubut ulir dipengaruhi oleh beberapa faktor antaranya adalah diameter benda uji, kedalaman potong, dan kecepatan putar benda kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesalahan pitch, kesalahan tinggi, dan kesalahan sudut ulir pada pada pembuatannya dengan bentuk ulir luar metrik M1,5. Proses pemesinan dilakukan menggunakan teknik Minimum Quantity Lubrication (MQL) dengan minyak kelapa sebagai pelumas. Diameter ulir yang digunakan adalah sebesar10 dan 14 mm, kedalaman potong 0.46, 0.23 dan 0.3067 mm, dan kecepatan putar 424, 212, 424 rpm. Hasil kajian menunjukan bahwa keadaan optimal didapatkan menggunakan teknik Minimum Quantity Lubrication (MQL), pada faktor diameter 10 mm, kedalaman 0.46 mm dan kecepatan spindel 424 rpm, dimana besarnya kesalahan puncak 0.012 mm, kesalahan tinggi 0.011533 mm. Sementara itu, hasil terbaik kesalahan sudut menggunakan teknik Minimum Quantity Lubrication (MQL) dengan faktor diameter 10 mm, kecepatan spindel 212 rpm, dan kedalaman potong 0.23, yang mana diperoleh hasil 0.38660°. Pelumasan menggunakan teknik MQL pada pembuatan ulir menggunakan jenis pelumas minyak kelapa, memberikan mempengaruhi yang signifikan terhadap kepresisian ulir dan tekstur permukaan yang dimesin, dimana permukaan yang dihasilkan lebih halus dibandingkan bila pemotongan dilakukan secara pemesinan kering
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Ferdias, Pandri, and Eka Anis Savitri. "ANALISIS MATERI VOLUME BENDA PUTAR PADA APLIKASI CARA KERJA PISTON DI MESIN KENDARAAN RODA DUA." Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 2 (2015): 177–82. http://dx.doi.org/10.24042/ajpm.v6i2.47.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Syam Tonra, Wilda. "PELATIHAN PENGGUNAAN GEOGEBRA UNTUK MATA KULIAH KALKULUS PADA MATERI LUAS DAERAH DAN VOLUME BENDA PUTAR." Jurnal PengaMAS 4, no. 2 (2021): 127–37. http://dx.doi.org/10.33387/pengamas.v4i2.2326.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Slamet, Sugeng, and Yanuwar Bastian. "DAUR ULANG PASIR SILIKA BEKAS INTI COR MELALUI TEKNIK BALL MILL UNTUK MENGEMBALIKAN DAYA IKATNYA." Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 9, no. 1 (2018): 211–18. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v9i1.2097.

Full text
Abstract:
Teknik pengecoran merupakan metode pembentukan material logam yang sudah lama dikenal oleh manusia. Metode ini mempunyai banyak keuntungan yaitu dapat menghasilkan benda sesuai dengan aslinya, tidak dibatasi leh ukuran dan sesuai untuk produk massal. Media yang sering digunakan adalah pasir dan sebagian pola dilengkapi dengan inti cor. Pasir silika digunakan pengrajin cor untuk membuat inti cor. Pasir silika ini hanya bisa digunakan untuk sekali pakai untuk satu cetakan. Pasir silika tidak dapat digunakan lagi karena tidak mempunyai daya ikat antar partikelnya. Metode yang dilakukan adalah menghancurkan kembali bongkahan pasir inti bekas cor ke dalam mesin ball mill dengan variasi kecepatan putar, waktu giling, diameter dan jumlah bola baja yang digunakan per 1000 gr. Pasir silika selanjutnya dilakukan pengayakan dengan menggunakan mesh 100 dan 150. Hasil penggilingan dengan teknik ball mill menunjukkan bahwa kecepatan putar mesin ball mill yang meningkat tidak secara signifikan meningkatkan prosentase hasil. Penambahan waktu giling mampu meningkatkan prosentase hasil untuk semua ukuran mesh. Penambahan waktu giling dari 30 menjadi 60 menit pada kecepatan putar yang sama dan penambahan diameter bola dari 20 menjadi 25 mm mampu meningkatkan 14,10% lebih tinggi pada mesh 100. Perlakuan yang sama dengan mesh 150 terjadi peningkatan sebesar 3,88%. Pasir silika daur ulang digunakan untuk membuat kembali inti cor. Semakin kecil ukuran mesh pasir silika menunjukkan ikatan partikel yang lebih kuat dengan bentuk pola inti yang lebih sempurna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Burrahman, Muji, Mawardi Mawardi, and Mutadhahadi Murtadhahadi. "Pengaruh Variasi Putaran Spindel Dan Kedalaman Pemotongan Terhadap Kekasaran Permukaan Baja AISI 4340 Pada Proses Bubut Konvensional." Jurnal Mesin Sains Terapan 8, no. 2 (2024): 104. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v8i2.5759.

Full text
Abstract:
Kekasaran permukaan adalah salah satu karakteristik penting dalam metode pemesinan karena berpengaruh pada kinerja komponen mesin. Parameter pemesinan seperti kedalaman potong, kecepatan potong, kecepatan gerak pahat, kecepatan putar spindel, lama waktu pemesinan, pendingin, jenis benda kerja, jenis pahat, dan kondisi pemesinan, memiliki dampak signifikan terhadap kualitas kekasaran permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh putaran spindel dan kedalaman pemotongan dalam proses pembubutan dengan metode dry cutting terhadap kekasaran permukaan Baja AISI 4340 menggunakan pahat karbida. Penelitian ini dilakukan dengan variasi kecepatan spindle 900 dan 1230 Rpm dengan kedalaman pemotongan tetap 0,2, 0,3 dan 0,4 mm dan dilakukan 5 kali pemakanan. Total 6 spesimen Baja AISI 4340 digunakan dalam eksperimen ini. Berdasarkan hasil pengujian, nilai kekasaran permukaan terendah (Ra) diperoleh pada putaran spindel 1230 Rpm dengan nilai kekasaran rata-rata 1,186 μm. Sedangkan kekasaran permukaan tertinggi (Ra) diperoleh putaran spindel 900 Rpm dengan nilai kekasaran 5,611 μm. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan putaran spindle menghasilkan permukaan benda kerja yang lebih halus. Keywords: Bubut, Baja AISI 4340, Kekasaran Permukaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Saparudin, Asbullah. "Perencanaan sistim kerja roda gigi mesin bubut dengan jarak titik senter 2000 mm." JURNAL PERSEGI BULAT 2, no. 2 (2024): 16–22. http://dx.doi.org/10.36490/jurnalpersegibulat.v2i2.1098.

Full text
Abstract:
Mesin bubut adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi termis,yang mana mesin bubut tersebut berguna untuk merubah bentuk (deformasi) bahan sesuai dengan ukuran yang di rencanakan. Prinsip kerja mesin bubut ini adalah gerak utama putar (rotasi) sedangkan mata pahat dalam keadaan diam terletak pada tool post yang senyawa dengan Appron. Dalam perencanaan mesin bubut ini , bahwa yang direncanakan adalah sistim kerja roda gigi karena masing-masing roda gigi berperan penting untuk mengatur, memindahkan daya dan kecepatan yang di inginkan. Pada proses pemotongan logam dengan mesin bubut akan diperhitungkan gaya-gaya yang terjadi pada benda kerja akibat dari pemotongan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Dicky, Seprianto, and Rizal Syamsul. "ANALISA PENGARUH PERUBAHAN KETEBALAN PEMAKANAN, KECEPATAN PUTAR PADA MESIN, KECEPATAN PEMAKANAN (FEEDING) FRAIS HORISONTAL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN LOGAM." AUSTENIT 1, no. 1 (2009): 33–38. https://doi.org/10.5281/zenodo.4542588.

Full text
Abstract:
Proses pengefraisan adalah suatu proses pengurangan material untuk membentuk suatu produk dengan cara pahat (cutter) berputar dan tiap giginya melakukan pemakanan serta meja mesin bergerak ke kiri atau kanan sehingga benda bergerak mengikuti gerakan meja, akibatnya terjadilah penyayatan atau pemotongan oleh pahat. Dalam proses ini terdapat pengaruh terhadap hasil nilai kekasaran permukaan akibat dari penyayatan itu. Untuk mendapat nilai kekasaran permukaan maksimum yang dapat dilakukan oleh mesin frais sangatlah sulit dan untuk itu sering kali dilakukan pekerjaan tambahan untuk mendapatkan kekasaran permukaan tertentu yaitu dengan cara pengerindaan, dan hal ini mengakibatkan peningkatan biaya produksi, serta memperpanjang waktu produksi. Dilapangan ada 2 metode pengefraisan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara vertikal dan horisontal akan tetapi yang paling banyak dilakukan adalah pengefraisan vertikal. Selain itu pada proses frais ini bahan yang akan dilakukan proses permesinan akan mempengaruhi kecepatan mesin dan pemakanan yang dilakukan oleh pahat pada tiap giginya. Dari hasil penelitian ini maka kehalusan permukaan benda uji yang telah difrais untuk semua bahan yang digunakan pada pengujian dengan menggunakan cutter High Speed Steel (HSS) termasuk ke dalam katagori nilai kekasaran permukaan yang ada pada standard. Nilai kekasaran yang dapat dicapai adalah antara N6 sampai dengan N8 yang mempunyai nilai 0,8 μmm sampai dengan 0,20 μmm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sulistyawati, Sulistyawati. "PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN INQUIRY MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS DAN VOLUME BENDA PUTAR." JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) 5, no. 1 (2016): 56. http://dx.doi.org/10.25273/jipm.v5i1.856.

Full text
Abstract:
Learning strategy which gives less chance for the students to be actively included in the learning process will reduce the interest of students in learning which resulted in the lack of students’ motivation in learning which also will affect the students achievement in learning. The active learning strategy is a strategy which actively includes students to be active physically, mentally and socially. Based on these fact, the strategy of learning used by teacher plays a very important role in improving the students’ motivation as well as the success of learning. To achieve the goal of learning, teacher should pay attention to: (1) reduce the direct lecture method, (2) assigns different assignment to each students, (3) groups students based on their ability, (4) the material must be modified and enriched accordingly, (5) uses variation of procedures, (6) tries to develop the learning situation based on the students’ abilities, (7) motivate students to me actively engage in all learning activities. Inquiry Based Learning is an important component of constructivist approach which has a long history in innovative learning. Learning through inquiry will gives benefits for students. It spur on students’ interest to know more things, motivates them to continue learning to get the final answer. Students will learn to solve problem independently and think critically as they must analyzed and arrange information.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Heriyanto, Rivanda Adi, Rizal Hanifi, and Aripin . "ANALISIS PENGARUH KECEPATAN PUTAR SPINDLE DAN KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA S45C PADA PROSES BUBUT CNC." JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN 8, no. 2 (2023): 211–20. http://dx.doi.org/10.52447/jktm.v8i2.7108.

Full text
Abstract:
AbstrakDalam proses bubut CNC, tingkat kekasaran permukaan adalah hal yang sangat penting. Hal dikarenakan semakin rendah tingkat kekasaran permukaan yang diperoleh, maka kualitas produk yang dihasilkan akan semakin tinggi. Pada proses bubut CNC terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan benda kerja yaitu kecepatan putar spindle dan kecepatan pemakanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu pengaruh kecepatan putar spindle yaitu 1500 rpm, 1700 rpm, 1900 rpm dan feeding 0,1 mm/rev, 0,2 mm/rev, 0,3 mm/rev terhadap hasil kekasaran permukaan Baja S45C. Dari hasil penelitian ini diketahui rata-rata kekasaran permukaan terendah terdapat pada kecepatan putar spindle 1900 rpm dengan feeding 0,1 mm/rev menghasilkan nilai kekasaran permukaan Ra 1.359 μm. Dan rata-rata kekasaran permukaan tertinggi terdapat pada kecepatan putar spindle 1500 rpm dengan feeding 0,3 mm/rev menghasilkan nilai kekasaran permukaan Ra 4.663 μm. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan putar spindle dan kecepatan pemakanan sangat berperngaruh terhadap hasil kekasaran permukaan. Semakin cepat putaran spindle dan semakin rendah feeding akan menghasikan kekasaran permukaan yang rendah.Kata kunci: Kecepatan Putar Spindle, Kecepatan Pemakanan, Baja S45C, Kekasaran Permukaan.AbstractIn the CNC lathe process, the level of surface roughness is very important. This is because the lower the level of surface roughness obtained, the higher the quality of the product produced. In the CNC lathe process there are several factors that can affect the level of workpiece surface roughness, namely the spindle rotation speed and feed speed. The purpose of this study was to find out the effect of the spindle rotational speed of 1500 rpm, 1700 rpm, 1900 rpm and feeding 0.1 mm/rev, 0.2 mm/rev, 0.3 mm/rev on the surface roughness results of S45C Steel. From the results of this study it was found that the lowest average surface roughness was found at the spindle rotational speed of 1900 rpm with a feeding of 0.1 mm/rev resulting in a surface roughness value of Ra 1,359 μm. And the highest average surface roughness is found at the spindle rotational speed of 1500 rpm with feeding 0.3 mm/rev resulting in a surface roughness value of Ra 4,663 μm. It can be concluded that the spindle rotation speed and feed speed greatly affect the results of surface roughness. The faster the spindle rotation and the lower the feeding, the lower the surface roughness will be.Keywords: Spindle Speed, Infeed Speed, S45C Steel, Surface Roughness
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Buntu Lobo, Osmar, Taufik Keledar, Samlan Keliolan, and Irfan Difinubun. "Variasi Putaran Spindel Mesin Bubut 1000A mempengaruhi Hasil Uji Tarik dan Waktu Pengelasan pada Las Gesek." IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA) 3, no. 2 (2024): 62–68. http://dx.doi.org/10.56862/irajtma.v3i2.108.

Full text
Abstract:
Sambungan las dapat dilakukan dengan memanfaatkan panas yang timbul antara kedua permukaan yang saling begesekan. Jika dua buah benda bergesek secara terus menerus, kemungkinan besar disitu akan timbul energi panas. Jika energi tersebut semakin besar pada kedua permukaan, maka semakin erat ikatan yang akan terjadi pada sambungan. Oleh karena itu penelitian ini betujuan untuk mengetahui hasil uji tarik dari berbagai variasi putaran spindel dan berapa lama proses las gesek itu akan terjadi. Metode yang digunakan yaitu experimental dimana setiap variasi terdiri dari tiga sampel untuk kemudian dicari rata-ratanya. Penelitian ini menggunakan tiga variasi spindel yaitu 700rpm, 1080rpm dan 1600rpm. Dari penelitian ini didapatkanlah data-data sebagai berikut. Kecepatan putar spindel 1600rpm menghasilkan tegangan maksimum yang paling tinggi yaitu sebesar 377,71Mpa, disusul oleh kecepatan putar 1080rpm dengan tegangan maksimum 324,89Mpa dan terakhir pada putaran 700rpm memiliki rata-rata tegangan maksimum sebesar 268,41Mpa. Putaran spindel juga berpengaruh terhadap lamanya waktu pengelasan. Waktu pengelasan yang dibutuhkan jika menggunakan putaran 700rpm yaitu 341,33 detik, sedangkan pada putaran spindel 1080rpm membutuhkan waktu 210,33 detik. Dan yang paling cepat pada putaran spindel 1600rpm yaitu hanay 148,33 detik. Semakin cepat putaran spindel semakin panas permukaan logam sehingga akan meniggkatkan daya ikat permukaan. Begitu pula pengaruhnya terhadap waktu pengelasan dimana waktu untuk mengelas akan semakin singkat jika putaran spindel yang semakin tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Ridwan Gucci, Dinda Okta Dwiyanti. "Identifikasi Human Error Pada Proyek Konstruksi Menggunakan Metode SHERPA dan HEART Serta Perancangan Layout Lokasi Signsystem Visual Berdasarkan Bs-ISO 3864:2011." Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 8, no. 1 (2022): 5. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v8i1.17174.

Full text
Abstract:
Human error merupakan terjadinya kesalahan atau kegagalan dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaan sehingga menimbulkan gangguan terhadap jadwal operasi atau mengakibatkan kerusakan benda dan peralatan. Penelitian ini menggunakan dua metode identifikasi human error meliputi SHERPA dan HEART. kemudian, kajian ini melakukan perancangan layout sign system visual yang akan diletakan di lokasi human error terbesar. Perancangan layout ini menggunakan standar safety sign yaitu BS-ISO 3864:2011. BS-ISO 3864:2011 menetapkan standar internasional untuk tanda dan tanda keselamatan di tempat kerja dan fasilitas umum. Human error yang terjadi adalah operator memiliki alur kerja yang tidak searah sehingga alur kerja operator bolak-balik/berputar-putar, operator tidak memperhatikan bentuk batu yang diambil sehingga ukuran batu menjadi berbeda-beda, melakukan pemeriksaan terhadap ketebalan rumput yang diambil, jika tebal maka tanah bagian bawah rumput dapat di bersihkan terlebih dahulu. Implikasi pada kajian ini Apabila manusia dapat menjaga keselamatannya maka bahaya sebenarnya dapat di hindari oleh manusia dengan cara yang lebih waspada terhadap apapun yang ada di sekitar mereka sebelum bahaya itu terjadi. Human error merupakan terjadinya kesalahan atau kegagalan dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaan sehingga menimbulkan gangguan terhadap jadwal operasi atau mengakibatkan kerusakan benda dan peralatan. Penelitian ini menggunakan dua metode identifikasi human error meliputi SHERPA dan HEART. kemudian, kajian ini melakukan perancangan layout sign system visual yang akan diletakan di lokasi human error terbesar. Perancangan layout ini menggunakan standar safety sign yaitu BS-ISO 3864:2011. BS-ISO 3864:2011 menetapkan standar internasional untuk tanda dan tanda keselamatan di tempat kerja dan fasilitas umum. Human error yang terjadi adalah operator memiliki alur kerja yang tidak searah sehingga alur kerja operator bolak-balik/berputar-putar, operator tidak memperhatikan bentuk batu yang diambil sehingga ukuran batu menjadi berbeda-beda, melakukan pemeriksaan terhadap ketebalan rumput yang diambil, jika tebal maka tanah bagian bawah rumput dapat di bersihkan terlebih dahulu. Implikasi pada kajian ini Apabila manusia dapat menjaga keselamatannya maka bahaya sebenarnya dapat di hindari oleh manusia dengan cara yang lebih waspada terhadap apapun yang ada di sekitar mereka sebelum bahaya itu terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Turmuzi, Muhammad, I. Gusti Putu Sudiarta, and I. Gusti Putu Suharta. "Systematic Literature Review: Etnomatematika Kearifan Lokal Budaya Sasak." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2022): 397–413. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v6i1.1183.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep matematika yang berhubungan dengan Etnomatematika kearifan lokal Budaya Sasak. Penelitian ini merupakan Systematic Literature Review yang dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, serta menafsirkan semua penelitian yang tersedia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merangkum, mereview, dan menganalisis 10 artikel dengan lingkup pembahasan Etnomatematika Budaya Sasak dengan rincian satu artikel yang diterbitkan di jurnal bereputasi Q2 dan sisanya dalam Jurnal Nasional terakreditasi Sinta. Penelusuran artikel-artikel ini dilakukan melaui Jurnal online seperti artikel jurnal dari Google Schoolar, Research Gate, SINTA, DOAJ, dan Scopus. Kesimpulan penelitian ini adalah temuan konsep-konsep matematika yang terkait Etnomatematika kearifan lokal Budaya Sasak adalah terdiri dari Geometri Bidang Datar, Bangun Ruang Geometri, Konsep Transformasi geometri, Pengukuran, Volume Benda Putar, Keliling dan Luas Bangun Bidang Datar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Saputra, Alfian, Sidik Fazhari, Sigit Widiyanto, Sigit Panca Priyana, and Rudi Rusdiyanto. "Pengaruh Variasi Feeding Pada Mesin Bubut Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Benda Kerja Material Baja ST 41." Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin 13, no. 1 (2023): 11–16. http://dx.doi.org/10.35814/teknobiz.v13i1.4843.

Full text
Abstract:
Suatu komponen mesin dalam proses machining tingkat kekasaran permukaan sangat penting karena dapat mempengaruhi suatu kinerja dari sebuah produk. Permukaan kasar sendiri biasanya cenderung lebih cepat aus dan memiliki gaya gesek yang lebih tinggi. Maka dari itu dibutuhkan parameter mesin bubut yang tepat untuk memperoleh nilai kekasaran yang diinginkan. Untuk mencapai tingkat kekasaran yang dinginkan penelitian ini mengubah beberapa variabel yaitu kecepatan putar spindel , feeding , depth of cut yang sangat mempengaruhi kekasaran suatu produk. Begitu juga dengan part pin dowel dalam prosesnya menggunakan mesin bubut dengan akurasi dan ketelitian yang tinggi agar mendapatkan sebuah produk yang diinginkan. Adapun material yang digunakan dalam penelitian adalah Baja St 41. Hasil dari penelitian ini Ra yang sesuai standar yaitu Ra 0,8 µm pada putaran 1300 rpm dengan gerak pemakanan (feeding) 0,1 mm/rev, kedalaman pemakanan (depth of cut) 0,5 mm, specific cutting force (Kc) 2450 N/mm2, gaya potong (Fc) 122,5 N, kecepatan potong cutting speed (Vc) 120 m/min, waktu pemotongan (T) 0,4167 min, daya mesin (N) 0,245 kW mampu menghasilkan nilai Ra 0,709 µm (micrometer), maka nilai Ra tersebut sudah memenuhi standar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sanjaya, Febi. "ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI VOLUME BENDA PUTAR METODE KULIT TABUNG MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA." STATMAT : JURNAL STATISTIKA DAN MATEMATIKA 3, no. 1 (2021): 49. http://dx.doi.org/10.32493/sm.v3i1.8511.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa pendidikan matematika. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Objek dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma kelas C yang sedang menempuh mata kuliah Kalkulus Integral. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 80% mahasiswa terbantu dengan media pembelajaran, 52% mahasiswa berada pada kategori cukup paham dan 48% mahasiswa berada pada kategori paham. Selanjutnya hasil dari LKPD diperoleh 55% kelompok menguasai konsep keseluruhan, dan 45% kelompok masih belum sepenuhnya menguasai keseluruhan konsep. Beberapa penyebab terbantunya mahasiswa dalam memahami konsep dengan menggunakan media tersebut yaitu: (1) penyajian materi dalam media pembelajaran tersebut jelas dan runtut, (2) gambar yang memudahkan pemahaman, (3) belajar konsep dan latihan soal terlebih dahulu (4) penyajian materi dan metode yang sederhana, dan (5) media tersebut memudahkan pemahaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Wisnujati, Andika. "ANALISIS PERLAKUAN CARBURIZING TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK PADA BAHAN SPROCKET IMITASI SEPEDA MOTOR." Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 8, no. 1 (2017): 127–34. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v8i1.844.

Full text
Abstract:
Kemajuan industri dan teknologi semakin berkembang pesat, termasuk industri logam. Kemajuan industri logam memiliki peranan yang penting terutama dalam dunia otomotif yang banyak menggunakan material dari logam. Sprocket merupakan komponen utama dalam sepeda motor, sebagai transfer gaya putar dari mesin menuju ke roda, sehingga akan cepat aus karena akan terjadi gesekan antara rantai dengan gear pada waktu mentransfer gaya putar dari mesin. Pada penelitian ini sprocket mengalami proses carburizing (karbonisasi) yaitu proses memanaskan bahan sampai diatas suhu kritis 900⁰C-950⁰C dengan penahanan selama 1 (satu) jamkemudian didinginkan dengan media air. Carburizingbertujuan memberikan kandungan karbon lebih banyak pada bagian permukaan dibanding dengan bagian inti benda kerja, sehingga kekerasan permukaan diharapkan dapat meningkat.Hasil pengujian kekerasan sprocket imitasi didapat nilai kekerasan rata-rata 219.23 VHN dan sprocket genuine tanpa perlakuan panas yaitu sebesar 217.68VHN. Hal ini dikarenakan pada sprocket imitasi terdapat kandungan kadar karbon dan silikon lebih besar setelah dilakukan carburizing.Hasil pengujian struktur mikro pada sprocket imitasi, struktur ferrit terbentuk dari proses pendinginan yang lambat dari austenit (baja hypoeutectoid)dan mempunyai konduktivitas panas yang tinggi sehingga struktur ini bersifat lunak serta ulet. Pada fasa struktur perlite terbentuk campuran antara ferit dan sementit. Pada 0,8% karbon perlit yang tampak seperti pelat-pelat yang tersusun secara bergantian oleh perpaduan struktur antara struktur ferrit dan sementit, serta fasa struktur ini memiliki sifat ulet dan kekerasan yang cukup tinggi, kemudian sturktur mikro sementit senyawa besi karbon (Fe3C) bersifat keras pada pendinginan lambat bentuknya lamellar bersifat keras.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Ibrahim, Gusri Akhyar, Arinal Hamni, and Rofika Libiru. "ANALISIS KOEFISIEN PENGURANGAN TATAL (CHIP REDUCTION COEFFICIENT) PADA PEMESINAN BUBUT MAGNESIUM AZ31 MENGGUNAKAN PAHAT PUTAR." Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 11, no. 2 (2021): 399–409. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v11i2.5338.

Full text
Abstract:
Coefficient reduction chip atau pengurangan tatap dianalisa menggunakan Metode Anova untuk menentukan pengaruh dari parameter input untuk setiap variasi eksperimen pada proses permesinan, sekaligus juga menentukan persentase pengaruh parameter individual. Metode Taguchi dipilih untuk mengurangi jumlah total dari percobaan yang dilakukan dan menghilangkan aspek yang tidak perlu dipertahankan, mengurangi biaya percobaan, sederhana dan mendapatkan hasil yang presisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa koefisien pengurangan tatal yang terjadi pada saat pemesinan menggunakan material paduan magnesium AZ3. Pada penelitian ini, proses pemesinan dilakukan menggunakan mesin bubut dengan jenis pahat berputar, yang mana pahat yang digunakan adalah pahat karbida jenis round insert. Sementara itu metode pengujian yang diterapkan adalah menggunakan Metode Taguchi dan ANOVA. Sementara itu, diameter benda kerja digunakan sebesar 35 mm dan Panjang 100 mm, kedalaman potong 1 mm dan kecepatan potong 80, 120, 160 mm/min, kadar pemakanan 0,10 0,15 0,20 mm/rev, kecepatan putaran pahat 50, 80, 120 rpm. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwan nilai koefisian pengurangan tatal terendah sebesar adalah 1,44, yang mana diperoleh pada parameter kecepatan potong 80 mm/min, kedalaman potong 1 mm, kadar pemakanan 0,10 mm/rev dan kecepatan putaran pahat 50 rpm. Dari semua faktor yang dianalisa, didapati bahwa faktor yang berpengaruh signifikan yaitu kecepatan potong da kadar pemakanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Assikin, Zaenal, Rizal Rizal, Destriyana Pamungkas Tindiro, Pambudi Elsa Wiguna, and Alfa Dera. "Peran Digital Marketing Dalam Pemasaran Produk Pada Pelaku Umkm Di Kel. Pondok Benda Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan." DEDIKASI PKM 3, no. 2 (2022): 210. http://dx.doi.org/10.32493/dedikasipkm.v3i2.20186.

Full text
Abstract:
Pandemi covid-19 telah memukul sektor perekonomian dan bisnis tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta. Dalam waktu yang cukup singkat, pola pemasaran pun berubah terlebih ketika diberlakukan social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemi covid-19. Para pelaku bisnis mengoptimalkan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan pemahaman peserta mengenai digital marketing dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan dan bertahan di tengah persaingan dan kondisi perekonomian dunia yang terdampak pandemi covid-19. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan presentasi langsung kepada para pelaku UMKM di Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, yang dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi teori dan sesi implementasi. Hasil dari pengabdian ini yaitu dapat menambah ilmu bagi pelaku UMKM yang bermanfaat khususnya dalam penerapan/ implemetasi Konsep Digital Marketing
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Sulandari, Noek, Yosafat Aji Pranata, and Anang Kristianto. "Studi Analitis dan Eksperimental Mekanisme Slip-Kritis Sambungan Struktural Baut Baja." Jurnal Teknik Sipil 19, no. 1 (2023): 158–73. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v19i1.5755.

Full text
Abstract:
Letak geografis Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana gempa baik tektonik maupun vulkanik. Standar Nasional Indonesia (SNI) 1729:2015 mensyaratkan sambungan baut bangunan baja dengan tinggi lebih dari 38 m, harus menggunakan baut mutu tinggi (High Strength Bolt – HSB) dengan pra-tarik. Sambungan baut kencang pas (snug tight) dan sambungan baut dengan pra-tarik, secara kasat mata tidak berbeda. Perbedaan akan terjadi saat sambungan dibebani yaitu untuk sambungan dengan pra-tarik, slip antar pelat yang disambung sebagai akibat ukuran lubang baut yang lebih besar dari diameter baut baru akan terjadi saat kuat batas slip terlampaui. Penelitian ini bermaksud mengamati kekuatan dan perilaku sambungan baut dengan pra-tarik terhadap peningkatan beban. Analisis dilakukan menurut SNI 1729:2015, validasi data melalui uji eksperimental menggunakan benda uji pelat BJ37 yang dibebani aksial tarik konsentris. Sambungan menggunakan HSB-A325 M12, lubang standar dengan persiapan permukaan kelas A. Pemberian pra-tarik baut dengan cara putar mur (turn-of-nut). Hasil pengujian menunjukan kuat batas slip (Pslip) 37,998 kN, nilai ini 5,7% lebih tinggi dibanding hasil analitis sebesar 35,94 kN. Setelah tercapai kuat batas slip, sambungan tetap dapat menerima pembebanan dengan mekanisme pengalihan gaya tumpu dan mencapai kuat batas sambungan (Pu) sebesar 50,197 kN, yang berarti masih dapat menerima peningkatan beban 32% setelah slip terjadi. Putar mur (turn-of-nut) salah satu metode yang direkomendasikan SNI 1729:2015, merupakan cara yang cukup sederhana untuk pemberian pra-tarik karena tidak diperlukan alat khusus dan gaya pra-tarik minimum yang disyaratkan dapat dipenuhi dengan tercapainya Pslip hasil eksperimen tidak lebih rendah dibandingkan dengan hasil analisis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Wahyuni, Arie, and Destia Wahyu Hidayati. "PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF BERBASIS ICT TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL MAHASISWA." Jurnal Informa 6, no. 1 (2020): 6–9. http://dx.doi.org/10.46808/informa.v6i1.165.

Full text
Abstract:
Kemampuan berfikir kreatif dan kemampuan spasial merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran pada objek tiga dimensi, salah satunya pada materi volume benda putar. Adanya kemampuan berfikir kreatif, mahasiswa akan lebih memberikan ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah soal matematika. Sedangkan adanya kemampuan spasial, mahasiswa akan dapat mempresentasikan objek-objek abstrak. ICT merupakan media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan objek-objek abstrak. ICT dapat juga membantu mahasiswa dalam pemahaman objek tiga dimensi dalam bentuk abstrak menjadi bentuk nyata. ICT dalam penelitian ini dengan bantuan software authograph. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT berpengaruh secara spesifik terhadap kemampuan spasial mahasiswa. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas data, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang kuat antara kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT dan kemampuan spasial. Kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT memberikan pengaruh yang cukup signifikan sebesar 68,6% terhadap kemampuan spasial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nugroho, Joko. "ANALISA PENGARUH KEDALAMAN POTONG DAN WAKTU PROSES PEMBUBUTAN KONVENSIONAL TERHADAP TEMPERATUR PAHAT, KONDISI PAHAT DAN KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA ST41." Mechonversio: Mechanical Engineering Journal 2, no. 2 (2019): 71. http://dx.doi.org/10.51804/mmej.v2i2.621.

Full text
Abstract:
Kunci dihasilkannya produk yang berkualitas diperoleh dari proses pemesinan yang dilakukan secara tepat, diantaranya adalah nilai kekasaran permukaan produk yang menjadi nilai ukur dan merupakan faktor yang penting untuk menentukan kualitas produk. Faktor-faktor yang menjadi pengaruh terhadap nilai kekasaran permukaan adalah kedalaman potong, kecepatan potong, kecepatan gerak pahat, kecepatan putar spendel, lama waktu pemesinan, pendingin, jenis benda kerja, jenis pahat, dan kondisi pemesinan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi kedalaman potong dan lama waktu pembubutan terhadap kondisi pahat dan tingkat kekasaran permukaan yang dihasilkan, menggunakan pahat hss dan bahan uji st41, pengujian ini dilakukan dengan 4 variasi kedalaman potong dan 2 variari waktu, variasi yang dilakukan akan dianalisa dan dikorelasikan dengan tingkat kekasaran yang dihasilkan, alat uji yang digunakan dalam uji kekasaran ini adalah Surface Roughness Tester Mitutoyo SJ-210. Penelitian ini akan menghasilkan tingkat kekasaran paling halus sebesar 2.217 µm pada variasi perlakuan 15 menit dengan kedalaman potong 0.2 mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!