Academic literature on the topic 'Bengawan Solo Project (Indonesia)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Bengawan Solo Project (Indonesia).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Bengawan Solo Project (Indonesia)"

1

Sabrina, Hani, Ani Mardiastuti, and Jarwadi Budi Hernowo. "Waterbirds Diversity in Bengawan Solo Estuary, Gresik, East Java." Media Konservasi 24, no. 1 (May 31, 2019): 103–8. http://dx.doi.org/10.29244/medkon.24.1.103-108.

Full text
Abstract:
Bengawan Solo Estuary has a very large area of mudflat, which make it suitable area for waterbird’s habitat. The purpose of this study were to determine the value of diversity index of waterbirds. This study was conducted in mudflat area at Kali anyar estuary, Bengawan Solo. Data was collected on March 2018. The method used to calculate the waterbirds was concentration count and to estimate the population was used block method. The result showed that value of diversity index of birds was 2,029 with the value index of evenness was 0,553. Total species found were 39 species from 7 families. Calidris canutus, Calidris tenuirostris, Chlidonias hybridus and Chlidonias leucopterus were dominant species. There were 2 species Endagered and, 7 spesies Near Threatened according to IUCN also Tweleve spcies were protected in Indonesia. Keywords: Bengawan Solo, bird diversity, mudflat, waterbirds
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Suhendi, Andi. "PENETAPAN KADAR LOGAM Pb DAN Cd DALAM SEDIMEN DAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) DI SEKITAR SUNGAI BENGAWAN SOLO DI KAWASAN INDUSTRI-KARANGANYAR." Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia 11, no. 2 (January 31, 2015): 39–42. http://dx.doi.org/10.23917/pharmacon.v11i2.52.

Full text
Abstract:
Air sungai Bengawan Solo digunakan untuk berbagai keperluan, khususnya pertanian dan perikanan. Keberadaan industri-industri di sekitar aliran sungai diduga telah mencemari kandungan airnya. Penggunaan air tercemar ini untuk kebutuhan pertanian dan perikanan dapat menimbulkan masalah kesehatan karena bisa terjadi bioakumulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan cemaran logam Pb dan Cd pada tanaman kangkung dan tanah yang diairi sungai Bengawan Solo. Sampel tanah dan tanaman kangkung diambil secara acak dari satu lahan yang menggunakan pengairan sungai Bengawan Solo. Destruksi sampel dilakukan prosedur Standar Nasional Indonesia. Analisis logam Pb dan Cd larutan sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Kadar logam terukur dibandingkan dengan batas aman kandungan logam dalam pangan menurut Standar Nasional Indonesia dan dihitung nilai bioaccumulation factor (BAF). Hasil analisis menunjukkan konsentrasi Pb dan Cd dalam sedimen dan tanaman kangkung berturut-turut adalah 6,94±0,60 ppm; 0,23±0,04 ppm; dan 1,19±0,18 ppm; 0,32±0,01 ppm. Berdasarkan nilai ambang batas keamanan untuk Pb 0,5 ppm dan Cd maka disimpulkan tanaman kangkung tidak aman untuk dikonsumsi. Nilai bioaccumulation factor CdPb, maka disimpulkan bahwa kemampuan tanaman kangkung menyerap logam Cd lebih besar dari pada Pb. Kata kunci : Tanah, Tanaman kangkung (Ipomoea aquatica), kadar Pb, kadar Cd, Bioaccumulation Factor (BAF).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hannum, Mashita Fauzia, I. Putu Santikayasa, and Muh Taufik. "The Use of Dam Environmental Vulnerability Index (DEVI) for Assessing Vulnerability of Bengawan Solo Watershed, Indonesia." Agromet 34, no. 2 (December 9, 2020): 110–20. http://dx.doi.org/10.29244/j.agromet.34.2.110-120.

Full text
Abstract:
Bengawan Solo is the longest river in Java, but current conditions show that its watershed is in a critical condition. Deforestation was very intensive in the last three decades that contributed to degradation of the watershed. Other factor contributing to the degradation is dam construction. However, our knowledge on the impact of dam construction on the environment and its vulnerability is poorly understood. Here, we assessed vulnerability of the watershed based on physical properties such as existing dams, morpho-dynamic activities, and deforested area. The study aims to identify the vulnerability of the Bengawan Solo watershed based on dam environmental vulnerability index (DEVI) approach, and to analyse the dominant variable contributing to DEVI. For calculating DEVI, several data were needed including land cover, rainfall, stream water stage, soil type, stream network, and dams. The results showed that Bengawan Solo watershed had moderate to high vulnerability (60%). Moderate level was identified for Madiun and Wonogiri sub-watershed, while high level was in Cepu and Babat sub-watershed. Our findings revealed that morpho-dynamic activities as represented by sediment rate and stream water stage had contributed to the high DEVI value as in Cepu and Babat sub-watershed. Further, influence of dams in this research was not dominant implying that any improvement to the DEVI approach remains research challenges. The improvement of the approach is expected to better identify the impact of dam construction on environment, situated in other regions than Amazon, where it was firstly developed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Widianto, Harry. "Dari Pithecanthropus Ke Homo Erectus: Situs, Stratigrafi, dan Pertanggalan Temuan Fosil Manusia di Indonesia." Berkala Arkeologi 26, no. 2 (November 11, 2006): 114–29. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v26i2.936.

Full text
Abstract:
Lebih dari 100 individu manusia purba ditampilkan dari berbagai endapan purba di Pulau Jawa, yang situs-situsnya terletak pada berbagai bentang fisiografi, yaitu : cekungan besar Solo (Sangiran dan Miri), endapan volkanik Pegunungan Kendeng (Trinil, Kedungbrubus, dan Perning di Mojokerto ), endapan alluvial Bengawan Solo (Ngandong, Sambungmacan, dan Ngawi), serta endapan volkanik Gunung Muria (Patiayam). Migrasi manusia di Pulau Jawa itu diperkirakan baru berlangsung pada Plestosen Bawah dari daratan Asia, yang mungkin berasal dari Afrika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suwartiningsih, Nurul, and Listiatie Budi Utami. "Variasi morfologis induk udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man, 1879) Populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo." Depik 9, no. 2 (July 1, 2020): 220–26. http://dx.doi.org/10.13170/depik.9.2.15963.

Full text
Abstract:
Giant freshwater prawn is a native Indonesian freshwater prawn, which has the largest body size among other freshwater prawn. Efforts to increase the production of giant prawns can be done by genetic improvement of the parent. The main basis for conventional genetic improvement of giant freshwater prawns is availability of morphological variation information. This study is to determine the morphological variations of the giant prawn broodstock of Siratu, GIMacro, Mahakam, and Bengawan Solo populations which are cultured in Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Through this research it is expected to determine the broodstock with a profitable character that is able to produce hybrids with profitable characters as well. Baseline morphometrics were observed from the ratio of cephalothorax: abdomen length, ratio of carapace: rostrum length and ratio of carapace: abdomen length. Morphological variations were observed using 58 characters which included morphometric, meristic and morphological characters. The results showed the largest ratio of cephalothorax and abdomen average length owned by Bengawan Solo population, while the largest ratio of carapace and abdominal average length owned by Mahakam. The highest morphological variation is owned by Mahakam with 52% similarity. The lowest morphological variation is owned by GIMacro and Siratu populations with 80% similarity. The giant prawn broodstock which is expected to produce hybrid with profitable character is the broodstock from Bengawan Solo population.Keywords: Giant freshwater prawn, Morphological variation, SiratuGIMacro, Mahakam, Begawan Solo ABSTRAKUdang galah merupakan udang air tawar asli Indonesia, yang memiliki ukuran tubuh terbesar di antara udang air tawar lainnya. Sejauh ini beberapa upaya peningkatan produksi udang galah perlu kajian mendalam, di antaranya melalui perbaikan genetik induk. Adapun informasi penting yang harus diketahui untuk perbaikan genetik induk udang galah adalah karakterisasi morfologis induk udang galah yang diperkirakan unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologis induk udang galah populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo yang dibudidayakan di Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Adapun karakter morfometrik utama yang diamati meliputi rasio rerata panjang sefalotoraks: abdomen, rasio rerata panjang karapaks: panjang rostrum dan rasio rerata panjang karapaks: abdomen. Selain itu, 58 karakter variasi morfologis juga diamati, meliputi karakter morfometrik, meristik dan morfologi. Hasil penelitian menunjukkan rasio rerata panjang sefalotoraks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Bengawan Solo, sedangkan rasio rerata panjang karapaks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Mahakam. Variasi morfologis tertinggi dimiliki populasi Mahakam dengan similaritas 52% terhadap ketiga populasi yang lain. Variasi morfologis terendah dimiliki populasi GIMacro dan Siratu dengan similaritas 80%. Induk udang galah yang diharapkan dapat menghasilkan hibrid dengan karakter unggul adalah induk populasi Bengawan Solo.Kata kunci: Udang galah, Variasi morfologis, Siratu, GIMacro, Mahakam, Bengawan Solo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Mawandha, H. G., B. S. Wignyosukarto, and R. Jayadi. "Mini Polders as Alternative Flood Management in the Lower Bengawan Solo River, Indonesia." Irrigation and Drainage 67 (December 8, 2017): 72–80. http://dx.doi.org/10.1002/ird.2198.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Saputra, Agra Kurnia, Dian Hudawan Santoso, and Andi Renata Ade Yudono. "Zonasi Tingkat Kerawanan Banjir Pada Ruas Bekas Sungai di Kabupaten Sukoharjo." JURNAL GEOGRAFI 12, no. 01 (February 10, 2020): 255. http://dx.doi.org/10.24114/jg.v12i01.14390.

Full text
Abstract:
AbstractKecamatan Tawangsari dan Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah yang dilalui proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo. Setelah dilakukan pelurusan Sungai Bengawan Solo timbul masalah baru, yaitu munculnya beberapa ruas bekas sungai. Pada awal tahun 2006 terjadi bencana banjir di sekitar ruas bekas sungai akibat masuknya aliran dari Sungai Bengawan Solo melalui ruas bekas sungai sehingga menggenangi permukiman dan lahan pertanian. Berdasarkan hal tersebut, ruas bekas sungai belum dikelola dengan baik sehingga menimbulkan masalah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan banjir di kawasan sekitar ruas bekas sungai di lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei dan pemetaan lapangan serta metode skoring dan pembobotan. Skoring dan pembobotan dilakukan terhadap beberapa parameter, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, elevasi, dan jarak wilayah dengan sungai (buffer). Zonasi kerawanan banjir didapatkan dengan metode skoring dan pembobotan berdasarkan parameter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan di lokasi penelitian terdiri dari 3 zona kerawanan banjir yaitu kerawanan rendah sebesar 66,7%, kerawanan sedang sebesar 27,75%, dan kerawanan tinggi sebesar 5,55% dari total luas daerah penelitian.Kata kunci: Kerawanan Banjir, Ruas Bekas Sungai, Zonasi Tawangsari Subdistrict and Sukoharjo Subdistrict, Sukoharjo Regency, Central Java Province are the areas that have passed the Bengawan Solo River alignment project. After rectifying the Bengawan Solo River, a new problem arose, namely the emergence of several ex-river segments called billabong. In the early of 2006 there was a flood around the former river section due to the influx of flow from the Solo River along the former river section so that it inundated settlements and agricultural land. Based on this, the former river section has not been managed well, causing environmental problems. This study aims to determine the use of the former river section as a flood disaster control engineering. This study aims to determine the level of flood vulnerability in the area around the former river section of the study location. The methods used in data collection are survey and field mapping methods as well as scoring and weighting methods. Scoring and weighting are carried out on several parameters, namely rainfall, slope, soil type, land use, elevation, and distance of the area from the river (buffer). Zoning of flood hazard is obtained by scoring and weighting methods based on these parameters. The research area has three flood vulnerability zones, namely low vulnerability with 66,7%, moderate vulnerability with 27,75%, and high vulnerability level with 5,55% of the total area of the study area.Key words: Flood Hazard, Billabong, Zoning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Nugroho, Estu, Astuti Astuti, Fitriana Yulaeni, Pristika Y. Praninda, Riyan K. Putra, Suprayitno Suprayitno, Dian A. Hariyanti, Latifah Sutandi, and Farid Irvani. "SEKUENS mtDNA CO-1, KARAKTER REPRODUKSI DAN TOLERANSI TERHADAP LINGKUNGAN DARI UDANG GALAH BENGAWAN SOLO." Jurnal Riset Akuakultur 15, no. 1 (February 20, 2020): 11. http://dx.doi.org/10.15578/jra.15.1.2020.11-18.

Full text
Abstract:
Indonesia dikenal sebagai pusat sumber daya udang air tawar, salah satu di antaranya adalah udang galah dari daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo. Kegiatan penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi secara genetik dan mendapatkan informasi tentang karakter reproduksi dan daya adaptasinya terhadap lingkungan dari udang galah Bengawan Solo. Identifikasi dilakukan melalui sekuensing daerah mtDNA CO-1. Pengamatan reproduksi dilakukan pada saat matang gonad pertama. Toleransi terhadap lingkungan terdiri atas uji salinitas, pH, suhu, dan oksigen terlarut (DO). Data sekuensing dianalisis dengan menggunakan program CLUSTAL OMEGA. Data reproduksi dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan program Excel. Data hasil uji toleransi terhadap lingkungan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16. Sekuens mtDNA CO-1 udang galah Bengawan Solo mempunyai tingkat similaritas 98% terhadap Macrobrachium rosenbergii (KM234150). Proporsi basa A (27,62%), G (19,53%), T (27,34%), dan C (25,52%) menyusun 239 residu asam amino. Filogenetik berdasarkan jarak genetik mengelompokkan udang galah Bengawan Solo, GImacro, Siratu, Mahakam, dan KM234150 dalam satu grup. Induk udang galah umur 216 hari mencapai matang gonad yang pertama dengan ukuran panjang 15,32 ± 0,58 cm; bobot 48,58 ± 5,87 g (jantan) dan 13,86 ± 0,75 cm; bobot 29,04 ± 4,64 g (betina). Tingkat fekunditas yang dimiliki oleh induk betina adalah 834,67 ± 57,73 butir/g. Diameter telur berkisar 0,40-0,53 mm dengan bobot rata-rata 0,112 g. Sintasan larva hingga umur satu bulan adalah sebesar 50,56 ± 0,61%. Benih udang galah pada salinitas 5-25 ppt mempunyai tingkat sintasan 73,33%-86,67%; pH 4-8 dengan tingkat sintasan 66,67%-73,33%; suhu 20°C-34°C dengan tingkat sintasan 76,67%-96,67% dan tingkat oksigen yang dibutuhkan benih udang galah > 1,04 mg/L.Indonesia is known as a resource center for freshwater shrimp, one of which is the giant freshwater prawn from Bengawan Solo watershed. This research aimed to genetically identify and obtain information about the giant freshwater prawn’s reproduction and adaptation characters in a culture environment. Identification was made by sequencing the MtDNA CO-1 region. Reproductive observation was carried out when the first gonad matured. Environmental tolerance tests consisted of salinity, pH, temperature, and dissolved oxygen (DO) tests. Sequencing data were analyzed using the CLUSTAL OMEGA program. Reproduction data were analyzed descriptively using the Excel program. Data from the environmental tolerance tests were analyzed using the SPSS 16 software package. The mtDNA CO-1 sequencing result of Bengawan Solo prawns has a 98% similarity rate to Macrobrachium rosenbergii (KM234150). The proportions of base A (27.62%), G (19.53%), T (27.34%), and C (25.52%) have compiled 239 amino acid residues. Phylogenetic analysis based on the genetic distance has grouped Bengawan Solo, GImacro, Siratu, Mahakam, and M. rosenbergii-KM234150 in one group. The broodstock parent reached the first gonadal maturity at 216 days with an average body length and weight of 15.32 ± 0.58 cm; 48.58 ± 5.87 g for male and 13.86 ± 0.75 cm; 29.04 ± 4.64 g for female, respectively. The fecundity rate of the female parent was 834.67 ± 57.73 eggs/g body weight. Egg diameters ranged from 0.40 to 0.53 mm, with an average weight of 0.112 g. Larval survival was 50.56 ± 0.61%. Seed prawns subjected with: salinity tests between 5-25 ppt have survival rates between 73.33%-86.67%; pH tests ranged between 4-8 have survival rates between 66.67%-73.33%; temperature test between 20°C-34°C have survival rate between 76.67%-96.67%. The optimum oxygen level needed for giant prawn seeds > 1.04 mg/L.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kresnanto, Nindyo Cahyo, and Edy Sriyono. "Identification of recharge area in Bengawan Solo Indonesia catchment areas based on Geographic Information System." IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 508 (May 3, 2019): 012040. http://dx.doi.org/10.1088/1757-899x/508/1/012040.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kusumastuti, Kusumastuti. "PROSES DAN BENTUK “MEWUJUDNYA” KOTA SOLO BERDASARKAN TEORI CITY SHAPED SPIRO KOSTOF." Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif 7, no. 1 (March 8, 2017): 33. http://dx.doi.org/10.20961/region.v7i1.5782.

Full text
Abstract:
<p><em>Teori city shaped menyebutkan bahwa pola-pola struktur ruang perkotaan mewujud melalui proses-proses sosial, ekonomi, dan politik-administratif. Proses tersebut kemudian menyampaikan makna dari arsitektur dan mewujud dalam bentuk struktur pola ruang, tata guna lahan dan karakter arsitektur bangunan yang secara keseluruhan menggambarkan citra kota. </em></p><p><em>Kota Solo adalah salah satu kota yang memiliki sejarah panjang dalam proses pembentukannya. Diawali dari Desa perdikan, Desa Sala, yang ramai dengan lalu lintas barang dari Bandar Beton di tepi Sungai Bengawan Solo sebagai bandar perdagangan di lintasan urat-nadi perdagangan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian mewujud sebagai kota kerajaan (Kuthonegoro) setelah pusat Kerajaan Mataram dipindah dari Kartasura ke Solo. Ketika Belanda menjajah Indonesia maka Pemerintah Kolonial Belanda masuk ke dalam urusan pemerintahan Keraton Surakarta. Surakarta kemudian berkonsep spatial Kota Jawa Kolonial, yaitu perpaduan antara kota modern dengan jalan militer dan rel kereta api yang menghubungkan kota dengan hinterlandnya dengan konsep Kuthonegoro di dalam wilayah inti Keraton Surakarta . Setelah Indonesia merdeka maka Surakarta menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk kota. Sejarah panjang yang dilalui Kota Solo inilah yang kemudian mempengaruhi wujud arsitektur Kota Solo.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Bengawan Solo Project (Indonesia)"

1

Scott-Stevens, Susan. "Project Descriptions: Jratunseluna, Bengawan Solo, and Third Culture Contexts." In Foreign Consultants and Counterparts, 43–84. Routledge, 2019. http://dx.doi.org/10.4324/9780429043727-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Bengawan Solo Project (Indonesia)"

1

Andiek Maulana, Mahendra, Trihanyndio Rendy Satrya, Ria Asih Aryani Soemitro, Dwa Desa Warnana, and Toshifumi Mukunoki. "Suspended sediment distribution corresponds to erosion and deposition processes at Bengawan Solo River, Indonesia." In Proceedings of the Third International Conference on Sustainable Innovation 2019 – Technology and Engineering (IcoSITE 2019). Paris, France: Atlantis Press, 2019. http://dx.doi.org/10.2991/icosite-19.2019.10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography