To see the other types of publications on this topic, follow the link: Beragama.

Journal articles on the topic 'Beragama'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Beragama.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Tuela, Anita Inggrith, Yefta Harni Emor, Heldy Rogahang, et al. "Sosialisasi: Membangun Spirit Moderasi Beragama Pada Anak Sejak Dini Di Sekolah Dasar Inpres Desa Tontalete Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara." HOSPITALITAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 4 (2025): 40–51. https://doi.org/10.70420/10.70420/hospitalitas.v1i4.57.

Full text
Abstract:
Keberagaman merupakan sebuah kekayaan bagi negara Indonesia yang harus disyukuri, keberagaman di negara Indonesia mencakup suku, ras, bahasa, etnis bahkan agama. Moderasi beragama merupakan konsep penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dimana individu diharapkan untuk menjalani kehidupan beragaman secara berimbang dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, moderasi beragama menuntut individu untuk tidak terlalu ekstrim dalam mengekspresikan keyakinan agamanya, untuk itu moderasi beragama bukan hanya harus dipahami oleh orang dewasa tetapi juga harus dipahami oleh anak-anak sejak dini gun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nasiah, Siti, and Hajriana Hajriana. "PENDAMPINGAN GURU DALAM PENGEMBANGAN NILAI MODERASI BERAGAMA MELALUI BUDAYA KELAS DI SMP NEGERI TENGGARONG SEBERANG." DEVOSI 6, no. 1 (2025): 110–26. https://doi.org/10.33558/devosi.v6i1.10817.

Full text
Abstract:
Kecamatan Tenggarong Seberang merupakan daerah dengan penduduk yang beragam dari segi agama, suku, bahasa, tradisi dan sebagainya, sehingga sekolah sebagai miniatur masyarakat juga memiliki peserta didik yang beragam pula. Hal ini menyebabkan perlunya penanaman nilai-nilai moderasi beragama di sekolah. Namun, guru PAI di SMPN se-kecamatan Tenggarong Seberang belum sepenuhnya mampu mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama, khususnya dalam membentuk budaya kelas (classroom culture). Tujuan pengabdian dilakukan untuk mendampingi guru PAI di SMPN Tenggarong Seberang yang berjumlah 11 orang d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Saumantri, Theguh. "MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF PENGALAMAN KEAGAMAAN JOACHIM WACH." PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama 4, no. 2 (2023): 59–72. http://dx.doi.org/10.53565/patisambhida.v4i2.991.

Full text
Abstract:
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang memiliki kecenderungan untuk mencari makna dalam kehidupan. Dalam realitas yang beragam, kecenderungan ini muncul sebagai respons terhadap kompleksitas dunia. Dalam konteks ini, moderasi beragama muncul sebagai kerangka yang relevan untuk mengarahkan pengalaman keagamaan di tengah beragamnya pandangan dan keyakinan. penelitian ini bertujuan menggali lebih dalam tentang pandangan Joachim Wach dalam memahami moderasi beragama melalui analisis konsep pengalaman keagamaannya. Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka (library research) dengan pendeka
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Muthoharoh, Muthoharoh, Samsuri Samsuri, Nurdin Nurdin, and Ni'matuz Zuhrah. "STRATEGI SOSIALISASI MODERASI BERAGAMA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI TENGGARA." Jurnal Mercusuar: Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam 3, no. 2 (2024): 31. http://dx.doi.org/10.31332/jmrc.v3i2.9513.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi sosialisasi moderasi beragama di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi sosialisasi moderasi beragama yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, pelatihan penguatan moderasi beragama, sosialisasi moderasi beragama, memanfaatkan media sosial dalam mensosialisasikan moderasi beragama, pemberian pemahaman moderasi beragama bagi pela
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suciartini, Ni nyoman ayu suciartini. "APLIKASI VISUAL SEJARAH MAKAM RADEN AYU SITI KHOTIJAH SEBAGAI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN MILENIAL." Widyadewata 4, no. 2 (2022): 43–53. http://dx.doi.org/10.47655/widyadewata.v4i2.48.

Full text
Abstract:
Kementerian Agama mendorong penguatan moderasi beragama di Indonesia. Moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama kunci terciptanya toleransi dan kerukunan. Pengenalan moderasi beragama dapat disajikan secara digital salah satunya dengan dihadirkannya media interaktif aplikasi visual makam Rade Ayu Siti Khotijah yang informatif dan edukatif. Visual novel merupakan sebuah jenis permainan yang dapat dimainkan di personal computer (PC) pada awalnya dan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Mawarti, Sri. "MEMBACA PEREMPUAN DALAM ISU MODERASI BERAGAMA Sebuah telaah Literatur." Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies 18, no. 2 (2023): 64. http://dx.doi.org/10.24014/nusantara.v18i2.21448.

Full text
Abstract:
Artikel ini mendiskusikan tentang perempuan dalam isu moderasi beragama. Sebagaimana diketahui bahwa perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan sikap beragama yang moderat. Namun belakangan ini, moderasi beragama seoalah hanya milik kaum laki-laki, sehingga peran perempuan sering diabaikan. Penelitian ini, mencoba melakukan survey literatur dengan kata kunci Perempuan dan Moderasi Beragama dengan menggunakan Google Scholar. Adapun kriteria artikelnya adalah: (1) Artikel berbahasa Indonesia, (2) artikel ditulis dalam rentang 2016-2022. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan dalam isu moder
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Misbahudin, Moh. Ulil Albab, Ala Udilah, Fatkhur Rizqon Toyib, and M. Agung Puliono. "PENGUATAN SIKAP MODERASI BERAGAMA MELALUI KEGIATAN SOSIALISASI ETIKA BERAGAMA DI SDN ‎BESOWO 1‎." BHAKTI: JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2, no. 02 (2023): 056–62. http://dx.doi.org/10.33367/bjppm.v2i02.4359.

Full text
Abstract:
Kerukunan umat beragama merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana dalam kehidupan bermasyarakat harus sinergi antar umat beragama dalam menjaga keutuhan kerukunan beragama. Saling menghormati dan toleransi dalam menjalankan ibadah agama masing-masing. Tidak ada diskriminasi, intimidasi dan provokasi yang bisa menghancurkan keutuhan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, dalam menguatkan sikap moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat yang multikultural diperlukan adanya etika beragama. Etika beragama harus ditanamkan pada masyarakat sejak masih anak-anak a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Andryany, Ika Arinia. "KEBERAGAMAN BERAGAMA SEBAGAI TANTANGAN MEWUJUDKAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL." JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL 2, no. 2 (2017): 20–30. http://dx.doi.org/10.52447/polinter.v2i2.598.

Full text
Abstract:
Studi yang akan dilakukan di sini berkaitan dengan keberadaan keberagaman beragama yang masih menjadi tantangan pada masyarakat multikultur. Kebebasan beragama yang dijamin di UUD 1945, dalam implementasinya masih menemui banyak kendala. Ketidakpahaman masyarakat mengenai posisi hak beragama apakah dikategorikan menjadi hal individualisme atau hak komunitarianisme membawa dampak cukup panjang yaitu terlegitimasinya konflik agama dengan alasan membela kesucian beragama. Kebebasan beragama menjadi kebebasan setengah hati yang didefinisikan beragam oleh masing – masing kelompok keagamaan. Gagasan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mahadiva, Tsaniya, Challista Najwa Ghinarahima, Fhilia Anasty Gumay, Putu Basya Ratu Sanceska, Derian Giovanno Marpaung, and Raja Oloan Tumanggor. "Moderasi Beragama Sebagai Solusi Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia." Action Research Literate 8, no. 11 (2024): 3288–94. https://doi.org/10.46799/arl.v8i11.2525.

Full text
Abstract:
Indonesia, sebagai negara multikultural dengan beragam suku, budaya, dan agama, menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni sosial. Moderasi beragama merupakan pendekatan yang efektif untuk memelihara kerukunan dan mencegah konflik antar umat beragama. Artikel ini mengkaji peran moderasi beragama dalam membangun dialog, memperkuat toleransi, dan mengurangi potensi radikalisme. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis tinjauan literatur, penelitian ini menyoroti pentingnya sikap moderat dalam interaksi antaragama. Hasil menunjukkan bahwa moderasi beragama mendorong komunikasi yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Cahayani, Nadia Brigita, Agus Hadian Rahim, and Mira Veranita. "Pengaruh Citra Merek dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 9, no. 11 (2024): 6624–32. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i11.50117.

Full text
Abstract:
Indonesia, sebagai negara multikultural dengan beragam suku, budaya, dan agama, menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni sosial. Moderasi beragama merupakan pendekatan yang efektif untuk memelihara kerukunan dan mencegah konflik antar umat beragama. Tujuan penelitian ini mengkaji peran moderasi beragama dalam membangun dialog, memperkuat toleransi, dan mengurangi potensi radikalisme. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis tinjauan literatur, penelitian ini menyoroti pentingnya sikap moderat dalam interaksi antaragama. Hasil menunjukkan bahwa moderasi beragama mendorong komu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Putri, Shely Nasya, and Arif Budiman. "Penguatan Moderasi Beragama Melalui Implementasi Pendidikan Multikultural pada Pendidikan Sekolah Dasar." Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam 2, no. 2 (2022): 241. http://dx.doi.org/10.55062//ijpi.2022.v2i2.131.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengkaji tentang ilmu secara teoritik dengan menggunakan metode kepustakaan yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang penguatan moderasi beragama melalui implementasi pendidikan multikultural pada Pendidikan sekolah dasar. Hal ini penting karena moderasi beragama merupakan sebuah sikap yang berprinsip pada tidak dibenarkan mempunyai pandangan ekstrem atau radikal. Implementasi nilai moderasi beragama dicirikan dengan tidak memandang sesuatu dari satu sisi pandangan saja, melainkan harus mencari titik tengah, karena itu menjadi dasar umat beragama dalam mewujudkan keharmoni
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Rifai, Ikhsan, and Nurhaliza . "Islamic Religious Education as the Main Pillar to Improve Indicators of Religious Moderation." Equilibrium: Jurnal Pendidikan 12, no. 1 (2024): 102–9. http://dx.doi.org/10.26618/equilibrium.v12i1.13646.

Full text
Abstract:
Terdapat kasus intoleransi dan rendahnya tingkat moderasi beragama di kalangan pelajar. Hal ini merupakan implikasi dari keberagaman masyarakat Indonesia yang plural dan beragam. Kasus-kasus tersebut perlu dihindari dengan memperkuat peran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan indikator pemahaman moderasi beragama. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk i) Bagaimana Pendidikan Agama Islam dapat menjadi landasan utama pengembangan empat pilar moderasi beragama?, (ii) Sejauh mana kurikulum Pendidikan Agama Islam dapat diterapkan sebagai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Fatihatusshofwa, Maulida, Muhammad Haekal Fatahillah Akbar, Muhammad Hamzah Nashrullah, and Asep Abdul Muhyi. "PERSPEKTIF ISLAM TENTANG MODERASI BERAGAMA: ANALISIS TAFSIR MAUDHU’I." Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir 3, no. 2 (2023): 131–48. http://dx.doi.org/10.57163/almuhafidz.v3i2.78.

Full text
Abstract:
Diskursus kebebasan dan kemajemukan beragama di Indonesia telah lama disorot oleh para elemen negara dan para cendekiawan Tanah Air. Pada akhirnya jalan keluar satu-satunya yang ditemukan hingga saat ini adalah dengan menerapkan konsep moderasi dalam beragama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan akan esensi moderasi beragama ditinjau dari sudut pandang Islam, dan menjadi bahan referensi juga kajian yang patut dibaca kemudian ditelaah tentang masalah klasik yang menjadi sorotan tentang umat dan pegangannya. Penelitian ini menggunakan metode maudu’i (tematik) yang sepenuhnya merupakan p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Karnedi, Rozian, Achmad Ja’far Sodik, and Kurniawan. "Persepsi Mahasiswa PTKI Provinsi Bengkulu dalam Moderasi Beragama dan Hadis-Hadis Toleransi." Al-Ulum 23, no. 2 (2023): 481–97. http://dx.doi.org/10.30603/au.v23i2.4138.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa PTKI Provinsi Bengkulu berlatar belakang pesantren dan non pesantren pada moderasi beragam. Kedua untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa PTKI Provinsi Bengkulu dalam hadis-hadis toleransi. Ketiga untuk mendeskripsikan implementasi moderasi beragama pada mahasiswa berlatar belakang pesantren dan non pesantren di PTKI Provinsi Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi serta dianalisis secara induktif-kualitatif dan dipaparka
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Ni Ketut Anjani, Ni Ketut Anjani. "Integrasi Yoga Dalam Penguatan Moderasi Beragama." Jurnal Yoga dan Kesehatan 8, no. 1 (2025): 100–113. https://doi.org/10.25078/jyk.v8i1.4777.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas integrasi praktik yoga dalam konteks penguatan moderasi beragam. Yoga, sebuah tradisi kuno mencakup aspek yang sangat luas baik dalam pengertian olah fisik maupun olah batin. Olah fisik dapat berarti berkaitan dengan kesehatan jasmani dan olah batin berkaitan dengan kesempurnaan rohani. Aktivitas yoga dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan toleransi, pemahaman, dan keharmonisan antar umat beragama. Penguatan moderasi umat menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan konflik agama dan ketegangan antar kelompok umat. Studi ini mengeksplorasi bagai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

M. Abizar. "Pluralisme dalam Pandangan Mukti Ali." Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah 1, no. 2 (2019): 185–212. http://dx.doi.org/10.32939/ishlah.v1i2.47.

Full text
Abstract:
Mukti Ali disebut sebagai bapak agama, karena beliau adalah tokoh cendekiawan muslim Indonesia yang pernah menjabat sebagai menteri agama Republik Indonesia, selain itu pemikiran beliau sangat Plural dan sangat menerima perbedaan. Baginya adalah sebuah kenyataan, bahwa kita adalah berbeda-beda, beragam dan plural dalam beragama dan ini adalah kenyataan sosial, sesuatu yang niscaya dan tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam konsep pemikiran Abdul Mukti Ali ada tiga hal yang sangat penting diketahui untuk kehidupan sosial, bermasyarakat, dan beragama yaitu: Pertama, pentingnya menjaga kerukunan anta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Al-Hikami, Febi Januar, Dedi Ardiansyah, and Basuki Basuki. "Moderasi Beragama dalam Kerajaan Islam: Memahami Multikulturalisme dan Peradaban Islam." Jurnal Inovasi Pendidikan 1, no. 3 (2023): 325–32. http://dx.doi.org/10.60132/jip.v1i3.127.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran moderasi beragama dalam lingkup Kerajaan Islam dalam konteks pemahaman multikulturalisme dan peradaban Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang melibatkan analisis dan sintesis dari berbagai sumber literatur terkait topik ini. Dalam penelitian ini, dilakukan tinjauan mendalam terhadap literatur akademis, buku, artikel, dan dokumen resmi yang relevan dengan moderasi beragama, multikulturalisme, dan peradaban Islam. Pendekatan studi kepustakaan memungkinkan untuk mengumpulkan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Venansius and Kristianus Atok. "MODERASI BERAGAMA SEBAGAI SARANA MEMPERTAHANKAN PREDIKAT SINGKAWANG KOTA TERTOLERAN." In Veritate Lux : Jurnal Ilmu Kateketik Pastoral Teologi, Pendidikan, Antropologi, dan Budaya 8, no. 1 (2025): 57–71. https://doi.org/10.63037/ivl.v8i1.116.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas peran moderasi beragama dalam mempertahankan predikat Kota Singkawang sebagai kota paling toleran di Indonesia. Latar belakang penelitian ini berfokus pada pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat yang multikultural dan beragam agama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi moderasi beragama di Singkawang serta memberikan rekomendasi untuk memperkuat nilai toleransi di kota tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Wardah, Saidah Nabila, Rahma Nur Hawa, Sarah Aufa Zahra, Syifa Nabilah, and Saepul Anwar. "Dakwah Inklusif sebagai Sarana Generasi Z untuk Mewujudkan Moderasi Beragama." Idarotuna 6, no. 1 (2024): 1. http://dx.doi.org/10.24014/idarotuna.v6i1.27072.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dari ulama yang ada di sekitar masyarakat mengenai perbedaan agama, moderasi beragama, serta dakwah inklusif sebagai sarana mewujudkan moderasi beragama di generasi Z saat ini. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara mendalam dilakukan kepada para ulama dari organisasi kemasyarakatan yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (Persis). Hasil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Ruma Mubarak, Nurul Lail Rosyidatul Mu’ammaroh, and A. Zaki Mubaraq. "Penanaman Nilai-nilai Moderasi Beragama pada Siswa Madrasah Aliyah Bilingual Kota Batu." PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction 8, no. 1 (2024): 56–66. https://doi.org/10.32616/pgr.v8.1.489.56-66.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan sebuah negara yang majemuk, dimana Indonesia memiliki beragam suku, ras, budaya, bahasa, dan agama. Akibat keberagaman ini seringkali timbul konflik di negara Indonesia, salah satunya adalah konfilik beragama. Untuk menghindari konflik tersebut dan adanya perpecahan perlu adanya satu paham. Paham tersebut adalah paham moderasi beragama yang tengah digaungkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai mod
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sunardi, Sunardi, and Jamiludin Jamiludin. "Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Pembelajaran." Al-Bustan: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 (2024): 215–27. http://dx.doi.org/10.62448/ajpi.v1i2.102.

Full text
Abstract:
Moderasi beragama menjadi semakin relevan di tengah pluralitas masyarakat Indonesia yang beragam. Pendidikan di tingkat sekolah menengah menjadi salah satu sarana strategis untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama guna membentuk generasi yang toleran dan menghargai perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana nilai-nilai moderasi beragama diajarkan dan diterima oleh siswa, serta dampaknya terhadap sikap dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ruma Mubarak, Nurul Nurul Lail Rosyidatul Mu'ammaroh, and A. Zaki Mubaraq. "PENANAMAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA PADA SISWA MADRASAH ALIYAH BILINGUAL KOTA BATU." PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction 8, no. 1 (2024): 56–66. http://dx.doi.org/10.32616/pgr.v8.i1.481.56-66.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan sebuah negara yang majemuk, dimana Indonesia memiliki beragam suku, ras, budaya, bahasa, dan agama. Akibat keberagaman ini seringkali timbul konflik di negara Indonesia, salah satunya adalah konfilik beragama. Untuk menghindari konflik tersebut dan adanya perpecahan perlu adanya satu paham. Paham tersebut adalah paham moderasi beragama yang tengah digaungkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai mod
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kusumawati, Nunung, Nurdien Kistanto, and Muhammad Suryadi. "Moderasi Beragama dalam Film “?” Karya Hanung Bramantyo: Kajian Sosiologi SastraA DALAM FILM “?” KARYA HModerasi Beragama dalam Film “?” Karya Hanung Bramantyo: Kajian Sosiologi SastraANUNG BRAMANTYO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA." HUMANIKA 30, no. 1 (2023): 68–79. http://dx.doi.org/10.14710/humanika.v30i1.50571.

Full text
Abstract:
Penelitian ini fokus menganalis tentang bagaimana pesan moderasi beragama yang diungkap dalam film “?” karya Hanung Bramantyo. Moderasi beragama adalah solusi alternatif yang sekarang ini digalakkan oleh pemerintah untuk menjawab beragam tantangan isu pluralisme beragama di Indonesia. Untuk itu penulis menggunakan tinjauan sosiologi sastra dalam menganalisis penelitian ini. Data dalam penelitian ini adalah film “?” karya Hanung Bramantyo yang berupa adegan, penggunaan bahasa, baik di dalam dialog antar tokoh maupun dalam teks-teks yang beredar di sepanjang film ini yang berupa kata, frasa, kla
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Matius Ocon Ginting, Anwar Saputra Siregar, and Idamayanti Pohan. "MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: SEBUAH KAJIAN KONSEPTUAL." PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat 4, no. 3 (2025): 230–45. https://doi.org/10.47006/pendalas.v4i3.512.

Full text
Abstract:
Pendekatan terhadap moderasi beragama memberikan penekanan yang kuat pada keadilan, keseimbangan, dan toleransi dalam kehidupan beragama. Moderasi beragama sangat penting untuk membina kohesi sosial dan mencegah masalah yang ditimbulkan oleh radikalisme dan ekstremisme di era globalisasi yang ditandai dengan keragaman budaya dan agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki definisi, prinsip, dan dasar-dasar moderasi beragama dalam pandangan beberapa tradisi keagamaan. Tulisan ini menekankan pentingnya moderasi sebagai prinsip universal yang diakui oleh semua agama, terlepas dari
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Suarnada, I. Gede Made. "PERANAN PEMUDA HINDU DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI DESA TOINASA KECAMATAN PAMONA BARAT KABUPATEN POSO." Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu 10, no. 1 (2019): 11–16. http://dx.doi.org/10.36417/widyagenitri.v10i1.248.

Full text
Abstract:
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana peranan pemuda hindu dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama di desa toinasa kecamatan pamona barat kabupaten poso? 2) kendala-kendala apa yang dihadapi oleh pemuda hindu dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama di desa toinasa kecamatan pamona barat kabupaten poso? 3) apakah upaya-upaya yang dilakukan oleh pemuda hindu dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama di desa toinasa kecamatan pamona barat kabupaten poso?
 Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi tentang peranan pemuda hindu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Agung, Ahmad, and Nurjannah. "BIMBINGAN KONSELING BELAJAR MELALUI MEDIA FILM DOKUMENTER UNTUK MENINGKATKAN PERSEPSI MODERASI BERAGAMA SISWA DI SEKOLAH." SOCIETY 14, no. 2 (2024): 1–8. http://dx.doi.org/10.20414/society.v14i2.7631.

Full text
Abstract:
Persoalan moderasi beragama merupakan salah satu problem didalam kehidupan beragama dan bernegara di dalam konteks masyarakat Indonesia. Pasalnya masyarakat Indonesia terdiri dari beragam corak kebudayaah dan agama. Sementara di sisi lain, berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa indeks toleransi di Indonesia masih terbilang cukup rendah. Olehnya diperlukan suatau upaya serius untuk terus mereproduksi kesadaran moderasi kepada masyarakat luas. Salah satu tempat paling strategis guna menanamkan kesadaran moderasi beragama ialah pada institusi pendidikan atau sekolah. Salah satu instrument yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Gamu, Fransiskus Aknar, and Yohanes Hendro Pranyoto. "KONSEP MODERASI BERAGAMA DALAM KONTEKS KEARIFAN LOKAL TOTEMISME MASYARAKAT MARIND-ANIM KAMPUNG YABA MARU DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE." Jurnal Masalah Pastoral 11, no. 2 (2023): 47–69. http://dx.doi.org/10.60011/jumpa.v11i2.136.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep moderasi beragama yang dipahami oleh masyarakat suku Marind-Anim, menggali nilai-nilai kearifan lokal totemisme yang terdapat pada masyarakat suku Marind-Anim yang dapat menjadi dasar dalam membangun iklim moderasi, untuk mendeskripsikan sikap-sikap moderasi beragama yang sudah diwujudkan oleh masyarakat suku Marind-Anim di Kampung Yaba Maru Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Nurdin, Muhamad, and Aswin Aswin. "Peran Dosen dalam Mentransfer Pemahaman Moderasi Beragama bagi Mahasiswa di PTKI." Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 5, no. 5 (2024): 828–37. https://doi.org/10.59698/afeksi.v5i5.340.

Full text
Abstract:
Penelitian ini meneropong bagaimana peran dosen dalam upaya mentransfer pemahaman moderasi beragama bagi mahasiswa. Hal ini menjadi perhatian mengingat dosen sebagaimana tupoksinya yakni mentranfer keilmuan, melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan sumber data primer dan skunder. Sumber data primer seperti pengamatan dan melakukan wawancara dengan pihak universitas, misalnya dosen dan mahasiswa. Sumber data sekunder mencakup referensi dari buku, jurnal, laporan dan lain sebagainya. Dalam konteks moderasi beragama, dose
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Sirait, Azyana Alda, Sindi Pramita, Mohammad Al Farabi, and Asnil Aidah Ritonga. "RUMAH MODERASI BERAGAMA SEBAGAI IMPLEMENTASI ISLAM WASHATIYAH DI ERA SOCIETY 5.0 (ANALISIS Q.S.AL BAQARAH/2: 143)." El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat 7, no. 2 (2023): 180. http://dx.doi.org/10.28944/el-waroqoh.v7i2.1538.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Islam wasathiyyah prespektif Q.S Al-Baqarah/2:143, karakteristik Islam wasathiyyah, untuk mengetahui rumah moderasi beragama di era society 5.0. Metode yang digunakan adalah libray research. Hasil penelitian, bahwa wasatiyah adalah umat pertengahan. Sifat pertengahan tersebut membuat pelakunya seimbang, tidak memihak ke kanan (kaum yang cenderung mementingkan kepentingan dunia) dan ke kiri (kaum yang mementingkan kepentingan akhirat). Untuk mensyiarkan konsep di atas sangat efektif dengan rumah moderasi beragama dalam lingkup digital. Tahapannya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Anggia Yusuf, Iqbal, and Devi Lestari. "ANALISIS NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER HIMPUNAN AKTIVIS MASJID ASSALAM (HAMAS) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus SMAN 5 Kota Tasikmalaya)." HASBUNA : Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 1 (2023): 261–72. http://dx.doi.org/10.70143/hasbuna.v3i1.225.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membahas nilai-nilai moderasi beragama dalam kegiatan ekstrakurikuler HAMAS (Himpunan Aktivis Masjid Assalam) dan Implikasinya terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Penelitian di SMAN 5 Kota Tasikmalaya), yang bertitik tolak dari kerangka berfikir bahwa hadirnya moderasi beragama di Indonesia merupakan salah satu argumen penting, mengingat peserta didik di sekolah-sekolah sangat beragam dan multikultural. Moderasi beragama dilaksanakan untuk menghindari radikalisme dan ekstremisme dalam ajaran agama Islam. Dengan berlandaskan pada latar belakang mas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Purba, Asra Idriyansyah. "PERANAN MARGA TERHADAP KERUKUNAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT KOTA TANJUNG BALAI SUMATERA UTARA." ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya 3, no. 1 (2022): 45–56. http://dx.doi.org/10.37304/enggang.v3i1.7837.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kehidupan beragama dalam masyarakat kota Tanjung balai Sumatera Utara. Masyarakat Tanjung balai merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri berbagai suku dan agama yang rawan terjadi konflik antar agama. Oleh sebab itu masalah konflik antar umat beragam perlu dicari solusi, salah satunya peranan marga dalam meredam konflik antar umat beragama. Fokus permasalahan yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini ialah “marga” yang mengikat setiap masyarakat suku batak baik yang beragama muslim maupun Kristen yang menjadi perekat kerukunan um
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rumapea, Murni Eva. "Kedewasaan Beragama Salah Satu Wujud Kerukunan Beragama." JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL 3, no. 1 (2016): 15. http://dx.doi.org/10.24114/jupiis.v8i1.3679.

Full text
Abstract:
Agama merupakan pondasi dalam kehidupan, karena membawa kehidupan yang penuh bahagia di dunia dan akhirat bagi manusia. Di sisi lain, manusia dalam menjalani aktivitas kehidupan banyak menemui kekerasan, perilaku menyimpang dan kekacauan. Melihat kenyataan bahwa tindakan kekerasan begitu banyak dipengaruhi agama, hubungan antar agama (ideologi), yang tidak hanya menjadi fenomena lokal tetapi sudah menjadi bersifat global. Mengamati kehidupan beragama adalah melalui perilaku yang nampak sebagai pernyataan dari kehidupan seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya kedewasaan dalam beragama yang pen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Munir Munir and Farida Isroani. "Moderasi Beragama: Wujudkan Harmonisasi Antar Umat Beragama." Tabsyir: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora 4, no. 4 (2023): 228–34. http://dx.doi.org/10.59059/tabsyir.v4i4.999.

Full text
Abstract:
Islam is a teaching that reliably shows the meaning of harmony and harmony. The Qur’an is also believed to include this word as al-Salam (a term for Allah the Most Calm), muslim (a person who seeks a peaceful life), silm (harmony itself), Islam (a term for the religion sent by the Prophets). Off lifting Allah’s expression), so that humans live in harmony with themselves, their families, social networks, the grave, until they enter heaven “dār al-salam”. The word welcoming comes from Arabic which means harmony, peace and is used mainly as an explanation of respect. It conveys the meaning of a s
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Junaedi, Edi. "MODERASI BERAGAMA DALAM TINJAUAN KRITIS KEBEBASAN BERAGAMA." Harmoni 21, no. 2 (2022): 330–39. http://dx.doi.org/10.32488/harmoni.v21i2.641.

Full text
Abstract:
Buku ini lahir dari hasil penelitian Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) dan hasil fellowship KBB angkatan ketiga tahun 2021 yang diadakan oleh CRCS Sekolah Pascasarjana UGM. Sebagai program nasional dan menjadi bagian dari program prioritas RPJMN 2020-2024, moderasi beragama (MB) dipandang oleh dua institusi di atas memiliki persoalan yang serius dalam upaya mengejawantahkan komitmen KBB yang sudah menjadi amanat konstitusi sejak 1945. Data didapat dengan mencermati beberapa dokumen MB, dilengkapi dengan wawancara dan Focused Group Disc
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Kurniawati, Wakhidah, and Kasori Mujahid. "Moderasi Beragama dalam Bingkai antar Umat Beragama." ANWARUL 4, no. 1 (2024): 367–82. http://dx.doi.org/10.58578/anwarul.v4i1.2579.

Full text
Abstract:
The Indonesian is multicultural country. It’s diversity includes differences in culture, religion, race, language, ethnicity, tradition and others. In a such multicultural society, there are frequent tensions and conflicts among cultural groups and have impacts on harmony in life. The purpose of this paper is to discuss the diversity of Indonesian culture, its religious moderation in the diversity and role of religious educators in realizing Indonesian national peace. The method used is a library research. The conclusion of this study is that multicultural life requires multicultural understan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Rofiq, M. Nafiur, Titin Nurhidayati, Yovita Dyah Permatasari, Moh Al Amin Ashofi, and Muh Fatihusy Syajiul Ikbar. "Membangun Relasi Harmoni Masyarakat Plural di Tanah Reco Gumuk Lengar." Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, no. 1 (2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.62097/pandalungan.v1i1.1091.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Beragamnya budaya, etnis, ras, dan agama di negeri ini, menjadi faktor utama dijulukinya Indonesia sebagai negara plural dan multikultural. Semua keberagaman tersebut, diikat oleh empat pilar negara Indonesia, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang Undang Dasar 1945. Hal ini, terpotret dalam desa Sukoreno dengan bingkai indah berupa toleransi dan moderasi. Desa yang dulunya bernama gumuk lengar, belakangan ini dikenal sebagai desa Pancasila karena memiliki beragam budaya dan agama di tengah-tengah masyarakatnya. Karena sekian banyak agama ya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Malahayati, Nurul. "Peran Tokoh Agama dalam Mempertahankan Toleransi Antarumat Beragama." Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Dakwah 8, no. 2 (2024): 45–58. https://doi.org/10.32832/komunika.v8i2.17821.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara multireligius dengan 6 agama yang diakui, sehingga heterogenitas menjadi fitrah manusia. Sikap toleransi menjadi krusial dalam menyongsong kedamaian hidup masyarakat. Mempertahankan nilai toleransi antarumat beragama terakomodasi melalui peran tokoh agama, seperti halnya di Kelurahan Mendut, Magelang. Hidup dalam variabilitas agama yakni Islam, Buddha, dan Kristen Protestan bukan menjadi permasalahan bagi masyarakat Mendut, melainkan justru menjadi keunggulan guna membangun pola kehidupan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan tokoh agama dal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Juliantari, Ni Kadek. "Pembelajaran berdiferensiasi untuk penguatan moderasi beragama dalam MKWK bahasa Indonesia pada PTKH." KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching 9, no. 1 (2023): 189–203. http://dx.doi.org/10.22219/kembara.v9i1.23752.

Full text
Abstract:
Moderasi beragama menjadi isu strategis yang perlu diintegrasikan dalam MKWK Bahasa Indonesia melalui embedded model dengan pola pembelajaran berdiferensiasi. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran berdiferensiasi untuk penguatan moderasi beragama dalam MKWK Bahasa Indonesia pada PTKH dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang terjadi di PTKH dengan menggunakan pendekatan empiris. Data dikumpulkan dari sumber data primer dan sekunder melalui metode studi dokumen, observas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Ropiah, Siti. "RELIGIOUS MODERATION IN THE PERSPECTIVE OF MAQASHID SHARI'AH AND ITS APPLICATION IN INDONESIA." Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 12, no. 1 (2025): 16–27. https://doi.org/10.31102/alulum.12.1.2025.16-27.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah peran Maqashid Syariah dalam membentuk pola pikir moderat yang menghargai keberagaman dan menjaga keseimbangan antara keyakinan pribadi dan sosial agama.. Dalam perspektif Maqashid Syariah, moderasi beragama tidak hanya mencakup aspek formalitas beragama, melainkan mengacu pada tujuan utama syariah, yaitu kemaslahatan umat. Maqashid Syariah menekankan lima prinsip utama: (hifz al-din), (hifz al-nafs), (hifz al-aql), (hifz al-nasl), dan (hifz al-mal). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada analisis teks-teks keislaman terkait konsep moderasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Alawiyah, Tuty. "Peningkatan Peran Perempuan Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Keluarga di Majelis Taklim Taufiq Hidayah Desa Sukaringin Kec. Sukawangi Kab. Bekasi." Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 2, no. 1 (2024): 1–7. https://doi.org/10.71029/bayyin.v2i1.30.

Full text
Abstract:
Moderasi beragama dimaknai sebagai bentuk toleransi, baik terhadap agama diri sendiri maupun agama yang dianut oleh orang lain. Moderasi beragama menciptakan keseimbangan dan kerukunan umat beragama. Konteks ini toleransi dapat dirumuskan sebagai sikap bentuk keterbukaan dalam pandangan yang berbeda, dengan cara mengemukakan dan menerima pandangan terhadap keyakinan masing-masing. Dalam mewujudkan moderasi kita membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk perempuan. Perempuan mempunyai potensi besar dalam mewujudkan dan memelihara toleransi yang diperlukan di Indonesia yang beragam ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Abduh, Moh Rifa'i. "KERJASAMA EKONOMI LINTAS IMAN: Studi terhadap Peran Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) Yogyakarta dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lereng Merapi." RELIGI JURNAL STUDI AGAMA-AGAMA 12, no. 1 (2018): 39. http://dx.doi.org/10.14421/rejusta.2016.1201-03.

Full text
Abstract:
Indonesia adalah negara multi religi. Ada beragam agama yang hidup dantumbuh di bumi nusantara. Realitas keagamaan yang beragam ini tentu sajasangat rentan terhadap munculnya konflik dan kekerasan berbasis agama.Untuk itu, dialog agama merupakan sebuah keniscayaan untuk membangunharmoni antarumat beragama. Dialog antarumat beragama tidak sematamataberupa dialog teologis (theological dialogue), namun juga dapat berwujuddialog aksi bersama (dialogue in action). Salah satu contoh masyarakatyang telah melakukan dialog aksi adalah masyarakat Desa Girikerto, Sleman,Yogyakarta. Meskipun berbeda agama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rohmatika, Ratu Vina, and Kiki Muhamad Hakiki. "Fanatisme Beragama Yes, Ekstrimisme Beragama No; Upaya Meneguhkan Harmoni Beragama Dalam Perspektif Kristen." Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 13, no. 1 (2018): 1–22. http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v13i1.2940.

Full text
Abstract:
The articlefocuses on how the Christian presents a teaching doctrine of difference. Based on the research results, although Christian doctrine contains the exclusive doctrines, it isfound in its scripturesthe inclusive (humanist) doctrines. Christianity teaches that fanatics to human values as substantial religious values.This situation strengthens that every religion, including Islam, Buddhism, Hinduism, has inclusive teaching of difference. Being religious fanaticism is important, but behaving extremists is not necessarily, especially those who are different. There are many ways that can be
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Tanjung, Sri Rayani. "Implementasi Moderasi Beragama pada Program kerukunan Umat Beragama dan Layanan Kehidupan Umat Beragama." Kompetensi 7, no. 1 (2022): 17–28. http://dx.doi.org/10.47655/kompetensi.v7i1.22.

Full text
Abstract:
Abstrak Kementerian Agama hadir dengan perannya melalui Tugas dan Fungsi terkait Penguatan Moderasi Beragama telah diimplementasikan sebagai pelembagaan yang diregulasikan pada PMA RI Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024. Penguatan Moderasi Beragama ini akan berhasil dengan kolaborasi dan sinergitas semua pihak diawali dengan peran dan tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mengimplementasikan Penguatan Moderasi Beragama inipada Aparatur Sipil Negara dapat dilaksanakan dengan menginternalisasikan 9 Nilai-Nilai Moderasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Soffi, Dewi Ariyanti. "DIALOG LINTAS IMAN: UPAYA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN TOLERANSI UMAT BERAGAMA." WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter 7, no. 2 (2023): 176–92. http://dx.doi.org/10.21776/ub.waskita.2023.007.02.5.

Full text
Abstract:
The multi-religious reality cannot be avoided by the people of Indonesia, one of which is in the Lumajang Regency. If not treated properly, this condition will create the potential that lead to religious conflict. FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) is a bridge between religion and the state in uniting a pluralistic Indonesian society to create religious spaces. Interfaith dialogue is a meeting place for the community and religious leaders, through joint discussion sessions to open people's insights regarding differences. The purpose of this research is to determine the implementation of inte
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mahatir Manese, Rohit. "Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dalam Kacamata Kebijakan Publik." Journal of Governance Innovation 2, no. 1 (2020): 53–76. http://dx.doi.org/10.36636/jogiv.v2i1.389.

Full text
Abstract:
Abstrak 
 Kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) secara global telah dideklarasikan pada Declaration Universal Human Right (DUHAM). Di Indonesia konsep kebebasan beragama dan berkeyakinan sejak lama dimasukan dalam kebijakan sebagai pengelolaan beragama dan berkeyakinan di Indonesia. KBB ini dipahami sebagai seperangkat norma yang berasal dari hukum internasional yang diadopsi oleh negara-negara. Di Indonesia sejak masuk era reformasi pasca runtuhnya orde baru mempunyai komitmen yang cukup tinggi atas HAM dan KBB. Hal ini terjadi karena arus demokrasi yang cukup besar hingga lahir bera
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Agustang, Andi, Muh Yusuf Shaleh, Muhammad Syukur, A. Octamaya Tenri Awaru, and Andi Dody May Putra Agustang. "Konstruksi Sosial Perilaku Beragama pada Mahasiswa Aktivis Dakwah LDF SC Al Furqan UNM." Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 12, no. 1 (2023): 203–11. http://dx.doi.org/10.15294/solidarity.v12i1.71515.

Full text
Abstract:
Ekspresi perilaku beragama mahasiswa aktivis dakwah dijadikan representasi keislaman sejati di kalangan mereka. Namun disisi lain, juga memunculkan beragam stigma negatif. Tujuan artikel ini untuk menganalisis konstruksi sosial perilaku beragama mahasiswa aktivis dakwah LDF SC Al-Furqan di Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan sekaligus dampaknya bagi mahasiswa aktivis dakwah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif paradigma konstruktivisme dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Konstruksi perilaku beragama mahasiswa aktivis dakwah di mom
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Natasyah Sri Damayanti and Fikri Haekal Amdar. "Toleransi Beragama: Studi Kasus Cadar Garis Lucu di Instagram." Peradaban Journal of Religion and Society 3, no. 1 (2024): 33–50. http://dx.doi.org/10.59001/pjrs.v3i1.115.

Full text
Abstract:
Toleransi beragama adalah aspek penting dalam masyarakat multikultural saat ini. Dalam era digital dan media sosial, platform-platform seperti Instagram menjadi ruang yang signifikan untuk menyuarakan pesan toleransi dan dialog antar agama. Penelitian ini mengeksplorasi perspektif cadar garis lucu di Instagram terkait isu toleransi beragama. Dengan mengamati konten-konten kreatif, humoris, dan edukatif yang disajikan oleh para pengguna Instagram dengan cadar, penelitian ini memeriksa bagaimana mereka berkontribusi pada promosi toleransi beragama.
 Metode jenis penelitian netnografi-kepust
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Subata, Imam, Muhammad Nur Hidayat, and Khudrotun Nafisah. "Peran Pemerintah Desa Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang." Journal of Public Power 7, no. 2 (2023): 93–101. https://doi.org/10.32492/jpp.v7i2.7205.

Full text
Abstract:
Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya, agama, dan etnis menghadapi tantangan besar dalam menjaga kerukunan di tengah perbedaan. Kerukunan umat beragama menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas nasional. Upaya pemerintah termasuk di tingkat desa dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan umat beragama sangat penting untuk mencegah konflik dan memperkuat kohesi sosial. Begitu pula yang dilakukan oleh pemerintah desa Ceweng dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program yang mendukung kerukunan umat beragama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Setiana, Marsaa, Rayya Raihana, Rusyda Ainun Sajidah, Umar Abdul Aziz, and Supriyono Supriyono. "Menumbuhkan Kepedulian Sosial dan Toleransi Antar Umat Beragama Universitas Pendidikan Indonesia pada Era Modern." IJEDR: Indonesian Journal of Education and Development Research 2, no. 1 (2024): 680–91. http://dx.doi.org/10.57235/ijedr.v2i1.1934.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman baik suku, bahasa, ras, agama, dan sebagainya. Seiring dengan fakta tersebut maka diperlukan toleransi dalam memahami semua perbedaan yang ada. Begitu pula dalam lingkungan pendidikan yang mana latar belakang warganya pasti beragam. Oleh karena itu moderasi beragama sangat tepat sekali diterapkan dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara terutama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Moderasi beragama berperan untuk menjembatani konflik yang muncul karena keragaman yang dimiliki. Dengan pengamalan moderasi itu sendiri, akan dapat tercipta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Kaha, Samuel Cornelius. "Dialog Sebagai Kesadaran Relasional Antar Agama: Respons Teologis Atas Pudarnya Semangat Toleransi Kristen-Islam Di Indonesia." Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 4, no. 2 (2020): 132–48. http://dx.doi.org/10.37368/ja.v4i2.165.

Full text
Abstract:
Isu pudarnya toleransi antarumat beragama di dalam kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk masih menjadi isu yang penting untuk diselesaikan. Fakta membuktikan bahwa kalangan Kristen sering kali didiskreditkan dengan Islam radikal. Padahal, kemajemukan memanggil setiap warga negara untuk merayakan perbedaan. Pernyataan tesis dalam mengatasi masalah ini terlihat melalui peluang dialog yang muncul sebagai realitas praksis baru antaragama untuk hidup dalam keharmonisan. Dialog mendatangkan beragam dinamika dan relasi yang mungkin karena sifatnya yang mengubahkan dan menumbuhkan sehingga mewadahi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!