Academic literature on the topic 'Bijinga'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Bijinga.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Bijinga"

1

Galán Sanz, Ana. "Una lectura feminista de La Llama de Uemura Shoen." Mirai. Estudios Japoneses 4 (June 3, 2020): 129–42. http://dx.doi.org/10.5209/mira.67401.

Full text
Abstract:
Uemura Shōen (1875-1949) fue una reconocida artista japonesa especialista en bijinga.[1] Su dedicación al arte se refleja en sus pinturas y en sus memorias. Aquí se presenta a esta artista por medio de un análisis completo de La llama, pintura de 1918 que encarna el espíritu vengativo de la dama Rokujō. El objetivo que persigo es aportar una re-lectura de esta obra, y pretendo demostrar que ha sido malentendida por numerosos críticos como una simple representación de los celos. Sin embargo, escuchando a la artista, se entiende cómo verdaderamente su obra dista del imaginario artístico patriarcal que define esta feminidad desviada. Así, se demostrará cómo Shōen emplea esta pintura como un lenguaje reivindicativo donde expresa su propia mirada, con la que desarticula los estereotipos impuestos por el imaginario androcéntrico y muestra su compromiso feminista a través de su arte. [1] VV.AA. (1990): 534; bijinga (美人画) o representación de mujeres bellas (bijin) constituye un género dentro de la tradición del nihonga o pintura japonesa. Tiene su origen en las estampas ukiyo-e. Sin embargo, el problema de la belleza externa o interna es a menudo un tema de discusión.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Tyagunova, E. O. "Japanese Woodblock Prints From the Second Half of the 19th to Early 20th Century in the Context of the Influence to the Western Art." Art & Culture Studies, no. 4 (December 2021): 198–215. http://dx.doi.org/10.51678/2226-0072-2021-4-198-215.

Full text
Abstract:
There are known periods of development of Japanese traditional ukiyo-e engraving: from its origin in the 17th century and its flourishing in the 18th — first half of the 19th century to the “decline” in the second half of the 19th century. The period of Meiji Restoration (1868–1912) was marked by the opening of Japan after more than two hundred years of self-isolation, acquaintance with Western achievements in the field of industry, science and art. The article discusses the search of combination of Western and national traditions by Japanese artists. Familiarity with the new artistic language and intention to introduce it into the space of traditional ukiyo-e engraving became the basis for the masters of this period. Changes in the field of traditional genres are noted: instead of images of actors (yakusha-e), beauties (bijinga) and landscapes (fukeiga), there were appeared images of foreigners with their manners (yokohama-e), Japan’s modernization (kaika-e), as well as the battle genre (senso-e) dedicated to the events of the Japanese-Chinese (1894–1895) and Russian-Japanese (1904–1905) wars. These attempts to transform the national art allowed to form the ground for the creativity of young masters in the 20th century, who brought traditional engraving to a new level.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

VAN HARLING, VINA N. "PENENTUAN KADAR ASAM ELAGAT EKSTRAK METANOL KULIT BUAH DAN BIJI BUAH DELIMA (Punica granatum. L)." SOSCIED 1, no. 2 (November 1, 2018): 30–33. http://dx.doi.org/10.32531/jsoscied.v1i2.147.

Full text
Abstract:
Penelitian tentang Pengukuran kadar asam elagat dalam ekstrak metanol kulit buah dan biji delima (Punica granatum) dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kadar asam elagat dalam kulit buah dengan biji delima, Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kadar asam elagat pada kulit buah sebesar 2,8 % w/w (berat kering) relatif lebih besar dibandingkan pada bijinya yaitu 0,76 % w/w (berat kering), dan kadar asam elagat pada kulit buah sebesar 0,72% w/w (berat basah) masih relative lebih besar dibandingkan bijinya yaitu 0,68% w/w.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Tasma, I. Made. "Pendekatan Bioteknologi dan Genomika untuk Perbaikan Genetik Tanaman Jarak Pagar sebagai Penghasil Bahan Bakar Nabati." Jurnal AgroBiogen 13, no. 2 (March 7, 2018): 123. http://dx.doi.org/10.21082/jbio.v13n2.2017.p123-136.

Full text
Abstract:
<p>Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak diesel. Tanaman yang dapat tumbuh pada kondisi lahan kurang subur ini menarik minat banyak pihak untuk mengekplorasi potensinya sebagai tanaman sumber energi yang ramah lingkungan. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam pembudidayaannya supaya dapat diusahakan secara ekonomis. Dari aspek bahan tanaman dan budi daya, saat ini tanaman jarak pagar masih belum banyak diketahui. Bahkan, jarak pagar masih dianggap sebagai tanaman yang belum didomestikasikan secara penuh seperti ditunjukkan oleh fakta bahwa sebagian besar genotipe jarak pagar di dunia bijinya toksik sehingga ampas bijinya yang kaya protein tidak dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak. Kematangan buah tanaman ini tidak serempak yang menyebabkan biaya panen tinggi. Rasio bunga betina dan bunga jantan yang rendah menyebabkan produktivitas bijinya rendah. Biji jarak pagar mengandung asam lemak poli tidak jenuh yang konsentrasinya perlu diturunkan untuk meningkatkan mutu minyak diesel. Pengetahuan genomika memungkinkan untuk mengetahui komposisi genom, komposisi dan fungsi gen, dan pemetaan genetik (gen/QTL) unggul jarak pagar. Pemahaman ini diperlukan agar genetika tanaman jarak pagar dapat dimanipulasi secara sistematis. Teknologi rekayasa genetika potensial diaplikasikan untuk perbaikan: arsitektur tanaman, karakter agronomis, kualitas biji, produktivitas, dan kualitas minyak. Tujuan tulisan ini ialah mengulas tentang pendekatan bioteknologi dan genomika untuk perbaikan genetik tanaman jarak pagar. Aplikasi bioteknologi memungkinkan untuk mempercepat program pemuliaan tanaman jarak pagar. Dengan bahan tanaman unggul, jarak pagar dapat dibudidayakan sehingga bermanfaat secara ekonomis dengan mutu minyak yang cocok sebagai bahan baku biodiesel.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mizuta, Miya Elise. "美人 Bijin/Beauty." Review of Japanese Culture and Society 25, no. 1 (2013): 43–55. http://dx.doi.org/10.1353/roj.2013.0026.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

PARWATA, IGUSTI MADE ARYA. "aryaparwata Seed morpho-physiology and seedling morphology characters of Moringa (Moringa oleifera Lam.) of North Lombok Axession." CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy 11, no. 2 (August 10, 2018): 78. http://dx.doi.org/10.29303/caj.vol11.iss2.198.

Full text
Abstract:
Perkecambahan biji cenderung sangat rendah akibat terjadinya penurunan viabilitas, terutama sekali pada tanaman yang baru dikembangkan, seperti kelor. Oleh karena itu, maka pemahaman tentang karakter benih dan bibit perlu mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi morfo-fisiologi benih dan agronomi bibit tanaman kelor aksesi-aksesi Lombok Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfologi biji tanaman kelor aksesi Lombok Utara tidak menunjukkan variasi pada ukuran panjang dan lebar biji. Variasi nampak pada berat 1000 butir bijinya. Berat 1000 butir bijinya berkisar antara 167,47±9,87 g hingga 285,73±9,64 g. Karakter fisiologinya tidak menunjukkan perbedaan pada kecepatan berkecambahnya, namun tidak pada gaya kecambahnya. Gaya kecambahnya berkisar antara 71,50 hingga 82,50%. Sedangkan karakter agronomi bibitnya menunjukkan variasi pada pertumbuhan berat segar dan kering tajuk pada umur satu bulan, dan berat kering tajuk, dan berat segar dan kering akar pada umur dua bulan. Berat kering tajuk tertinggi ditunjukkan oleh aksesi Bayan 1 dan 3, sedangkan berat segar dan kering akar tertinggi ditunjukkan oleh aksesi Kayangan 2 dan Bayan 3, serta oleh aksesi Pemenang 1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Sahid, Abdul, and Yulia Ratnaningsih. "POTENSI DAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana) DIKAWASAN BKPH TAMBORA KABUPATEN BIMA." Jurnal Silva Samalas 4, no. 1 (June 30, 2021): 39. http://dx.doi.org/10.33394/jss.v4i1.3974.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul “Potensi Dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK) Kemiri (Aleurites moluccana) Dikawasan BKPH Tambora Kabupaten Bima” Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Potensi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Kemiri danpen dapatan masyarakat dikawasan BKPH Tambora Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan wawancara. Sedangkan alat pengumpulan data menggunakan Kuisioner. Responden dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu berupa Kemiri di seputaran BKPH Tambora.Adapun variable yang di analisis yakni potensi hasil hutan bukan kayu (kemiri) dan pendapatan masyarakat. Analisis Data yang diperoleh ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk pemanfaatan kemiri, pendapatan masyarakat dan analisis pemasaran di lokasi tempat dilaksanakan penelitian. Hasil analisis menunjukkan Masyarakat disekitar BKPH Tambora menganggap kemiri selain dari mata pecarian mereka, kemiri juga dimanfaatkan. Kemiri juga dikenal sebagai candlenut karena fungsinya sebagai bahan penerangan. Kegunaan kemiri sangat beragam. Bagian tanaman kemiri dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Batang, daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisonal, tempurung bijinya digunakan untuk obat nyamuk bakar dan arang, sedangkan bijinya digunakan sebagai minyak rambut, bumbu masak, dan juga penghasil minyak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Muhazir, Achmad, and Murwan Widyantoro. "Perancangan Dan Pembuatan Mesin Pengolahan Limbah Sekam Menjadi Bahan Baku Pakan Ternak." Jurnal Kajian Ilmiah 18, no. 2 (May 3, 2018): 95. http://dx.doi.org/10.31599/jki.v18i2.228.

Full text
Abstract:
Limbah sekam adalah limbah yang dihasilkan dari proses penggilingan padi menjadi beras, ada tiga proses untuk mengubah padi dari ladang menjadi beras yang siap dimasak. Pertama proses pelepasan butir padi dari gagang padi yang disebut proses perontokan, kedua pelepasan kulit padi dari biji-bijinya (proses menggunakan mesin pelepas kulit) proses ini menghasilkan limbah sekam, yang ketiga proses pembersihan biji beras dari kulit tipis dan menghasilkan beras bersih yang siap dimasak (menggunakan mesin polisher). Pada proses ke dua, yaitu pelepasan kulit dari bijinya, menghasilkan limbah sekam yang cukup banyak, dan biasanya ditumpuk dibelakang pabrik. Limbah sekam ini biasanya dibakar agar tidak menjadi masalah dalam pembuangannya dan masalah lingkungan, atau dijual dengan harga yang murah sebagai bahan untuk pupuk tanaman. Hasil dari beberapa survey awal dan beberapa penelitian, ternyata limbah sekam ini bisa dimanfaatkan untuk bahan pencampur pakan ternak, bebek, sapi, dan lainnya, karena kandungan nutrisi cocok sebagai bahan pencampur pakan ternak.Penelitian ini menghasilkan mesin pengolah limbah sekam yang lebih ergonomis, daya yang dipakai lebih kecil dari mesin-mesin yang sudah ada yaitu 2 HP dengan kapasitas produksi yang dihasilkan mencapai sekitar 52 kg/jam, ini lebih unggul dari mesin-mesin sebelumnya dengan daya yang lebih besar. Kesetabilan mesin dalam produksi limbah sekam lebih setabil, hasil pengujian secara statistik masuk ke daerah batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rinaldo, Ruswandi, and M. A. Chozin. "Manajemen Sortasi dan Pemecahan Buah Kakao (Theobroma cacao L.) di Jawa Tengah." Buletin Agrohorti 4, no. 2 (May 9, 2016): 210–14. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.v4i2.15022.

Full text
Abstract:
Theobroma cacao adalah tanaman tahunan yang bijinya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, dan pengobatan. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari salah satu tahapan penting manajemen dari pengolahan hasil, yaitu tentang kualitas kakao berdasarkan analisis biji kakao basah dan biji kakao kering di kebun Cilacap, Jawa Tengah mulai Februari – Juni 2011. Pengambilan data dilakukan melalui analisis biji kakao basah dan biji kakao kering. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas biji kakao basah tidak memenuhi standar perusahaan sedangkan kualitas biji kakao kering sudah memenuhi standar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Abbas, Sukardi, and Juniartin Juniartin. "Pemberdayaan Ibu-Ibu Petani Kecil Kel. Loto melalui Sosilalisasi Pengelolaan Limbah Daging Buah Pala Menjadi Produk Teknologi Tepat Guna (Sirup, Dodol, Gel, dan Selei)." Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1, no. 1 (August 19, 2018): 59–68. http://dx.doi.org/10.24256/jpmipa.v1i1.84.

Full text
Abstract:
Tanaman pala mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena selain digunakan sebagai rempah-rempah yakni bijinya, daging buahnya dapat pula dimanfaatkan untuk bahan makanan seperti manisan, sirup, dodol, gel dan selei. Pengelolaan limbah daging buah pala menjadi produk teknologi tepat guna merupakan upaya yang dapat dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam lokal. Hasil kegiatan sosialisasi pengelolaan limbah daging buah pala menunjukkan bahwa ibu-ibu petani kecil sangat tertarik (80-95%) untuk mengelola daging buah pala.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Bijinga"

1

Tobin, Amanda. "A Solution to “The Woman Question”: Envisioning the Japanese Woman in the Bijin-ga of Japan's Modern Print Designers." Oberlin College Honors Theses / OhioLINK, 2011. http://rave.ohiolink.edu/etdc/view?acc_num=oberlin1305769350.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

SHU-TA, WEI, and 魏樹達. "Commerial Development and Urban Transformation of Qing Bijing under the two kinds of politics." Thesis, 2005. http://ndltd.ncl.edu.tw/handle/85581817787805160815.

Full text
Abstract:
碩士
國立暨南國際大學
歷史學系
93
The Oing Dynasty practiced the two kinds of policies in the Bijiing ; that is ,the Manren were put insude the wall ,but the Hanren who originally lived inside the wall move outside the wall ,which formed the Manren and the Hanren living separately.Such a policy made the Manren and the Hanren live individually.But the policy influenced not only the residential style but also the problem of the commercial development outside the wall and inside the the wall .In the Ming Dynasty for the commercial business inside and outside the ijing,although the situation appered to be exteriorly strong and interiorly weak,thebusiness inside the wall remained very prosperous..Under the two kinds of policies-living inside and outside –of the early periord of the Oing Dynasty,the business inside the wall subsequently beaten showed the situation of depression.Therefore,the text wantsto research how does the Bijing commercial business develop under the two kinds of policies and how does theurban appearance transform?Why the policy moves and transforms is also the main point of the research in the Thesis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Bijinga"

1

Nihon bijinga issennenshi. Tōkyō: Jinrui Bunkasha, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Kondō, Fumito. Utamaro teikō no bijinga. Tōkyō: Asahi Shinbun Shuppan, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Utamaro teikō no bijinga. Tōkyō: Asahi Shinbun Shuppan, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Bijutsukan, Kyōto-shi. Josei no bi: Kindai bijinga meisakuten. [Kyōto-shi]: Kyōto Shinbunsha, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bijutsukan, Kyōto-shi, ed. Kitazawa Eigetsu ten: Miyabi no bijinga. [Kyoto]: Kyōto Shinbunsha, 1992.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Katsukawa Shunshō to Tenmeiki no ukiyoe bijinga. Tōkyō: Tōkyō Daigaku Shuppankai, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Modan gāruzu arawaru: Shōwa shoki no bijinga ten. Masuda-shi: Shimane Kenritsu Iwami Bijutsukan, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bijinga, II: Nihon ga mitsumeta josei no bi. Tōkyō: Sekai Bungeisha, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kaburagi, Kiyokata. Kaburaki Kiyokata ten: Bijinga to ka ukiyoe to ka ni ... [Yokohama-shi]: Yokohama Bijutsukan, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Takahashi, Hironobu. Ukiyoe wa zokubutsu no uta: Kunisada bijinga "jōruri zukushi" ron. Tōkyō: Kōsaidō, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Bijinga"

1

"Bijinga:." In Aesthetic Life, 191–219. BRILL, 2019. http://dx.doi.org/10.1163/9781684175758_009.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

"BIJINGA:." In Aesthetic Life, 191–220. Harvard University Asia Center, 2019. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctvrs8z69.13.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

"True Bijin." In Aesthetic Life, 77–100. BRILL, 2019. http://dx.doi.org/10.1163/9781684175758_005.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

"Bijin Graphic." In Aesthetic Life, 101–23. BRILL, 2019. http://dx.doi.org/10.1163/9781684175758_006.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

"TRUE BIJIN:." In Aesthetic Life, 77–100. Harvard University Asia Center, 2019. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctvrs8z69.9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

"BIJIN GRAPHIC:." In Aesthetic Life, 101–24. Harvard University Asia Center, 2019. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctvrs8z69.10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

"Chapitre 1. Les Versions Du Texte Et Leur Transmission Écrite Et Orale." In Ta:rikh Mandinka de Bijini (Guinée-Bissau), 21–48. BRILL, 2007. http://dx.doi.org/10.1163/ej.9789004147249.i-399.14.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

"Matière Préliminaire." In Ta:rikh Mandinka de Bijini (Guinée-Bissau), i—xxiv. BRILL, 2007. http://dx.doi.org/10.1163/ej.9789004147249.i-399.2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

"Chapitre 2. Les Versions Écrites Et Orales Du Ta:Rikh Mandinka Présentées En Colonnes." In Ta:rikh Mandinka de Bijini (Guinée-Bissau), 49–160. BRILL, 2007. http://dx.doi.org/10.1163/ej.9789004147249.i-399.27.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

"Chapitre 3. Sujets Mythiques Et Historiques Du Ta:Rikh Mandinka (Interprétations Et Commentaires Comparés)." In Ta:rikh Mandinka de Bijini (Guinée-Bissau), 161–224. BRILL, 2007. http://dx.doi.org/10.1163/ej.9789004147249.i-399.34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography