To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bivariat.

Journal articles on the topic 'Bivariat'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Bivariat.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Kurniawan, Untung. "MODEL REGRESI POISON BIVARIAT DENGAN KOVARIAN KONSTAN." MEDIA STATISTIKA 11, no. 1 (September 29, 2018): 27–38. http://dx.doi.org/10.14710/medstat.11.1.27-38.

Full text
Abstract:
Bivariate Poisson models are appropriate for modeling paired count data exhibiting correlation. This study aims to estimates the parameters and test hypothesis of bivariate Poisson regression on modeling the number of infant mortality and maternal mortality in Central Java 2015. The parameters of the bivariate regression model are estimated by using the maximum likelihood method. Results show that the percentage of births by health personnel, the percentage of pregnant women administered the K4 program, the percentage of pregnant women receiving Fe3 tablets, percentage of exclusively breastfed infants, and percentage of households behaved in a clean and healthy life are significant for the number of infant mortality in Central Java. The variables that have significant effect on maternal mortality are percentage of births by health personnel, percentage of maternal women receiving postpartum health services, and percentage of pregnant women receiving Fe3 tablets. Keywords: Bivariate Poisson Regression, Infant Mortality, Maternal Mortality, Maximum Likelihood Estimation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Irtakhoiri, Jadid, Suyono Suyono, and Vera Maya Santi. "Analisis Distribusi Gamma Bivariat." Jurnal Statistika dan Aplikasinya 2, no. 1 (September 6, 2018): 30–36. http://dx.doi.org/10.21009/jsa.02104.

Full text
Abstract:
Skripsi ini membahas mengenai distribusi Gamma bivariat khususnya tentang konstruksi dan karakteristik dari distribusi Gamma bivariat. Gamma bivariat dikonstruksi berdasarkan karakteristik dari distribusi Gamma dan distribusi Beta, serta membangun p.d.f bersama, dan p.d.f bersyarat. Gamma bivariat dibentuk dengan mendefinisikan variabel acak X = UW dan Y = VW, dimana U dan V berdistribusi Gamma dan W berdistribusi Beta. Konstruksi dilakukan dengan memanfaatkan fungsi Whittaker untuk membantu proses pengintegralan dalam membentuk p.d.f bersama distribusi Gamma bivariat. Karakteristik distribusi Gamma bivariat yang dibahas adalah product moment, kovariansi, dan korelasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rinadi, Geraldus Anggoro, Leopoldus Ricky Sasongko, and Bambang Susanto. "Regresi Median Pada Copula Bivariat." JTAM | Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika 3, no. 1 (April 1, 2019): 07. http://dx.doi.org/10.31764/jtam.v3i1.728.

Full text
Abstract:
Abstrak: Analisis regresi adalah analisis yang sering digunakan dalam segala bidang yang bertujuan untuk memodelkan hubungan antara dua jenis variabel tak bebas dengan satu atau variabel bebas. Regresi linier masih memiliki beberapa kekurangan, maka dari untuk mengatasinya dengan regresi median. Copula dapat digunakan untuk mendeteksi hubungan data bivariat dengan peubah-peubah yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan kurva kuantil bersyarat terbaik berdasarkan MSE terkecil Data I yaitu copula Plackett sebesar 0.8650. Sedangkan nilai MSE terkecil Data II yaitu copula Gaussian sebesar 0.3954. Nilai MSE terkecil Data III yaitu copula Frank sebesar 0.5575. Terakhir, nilai MSE terkecil Data IV yaitu copula Clayton sebesar 0.3190.Abstract: Regression analysis is an analysis that is often used in all fields which aims to model the relationship between two types of non-dependent variables with one or independent variables. Linear regression still has several drawbacks, so to overcome this by median regression. Copula can be used to detect bivariate data relations with different variables. The results showed that the best conditional curves based on the smallest MSE of Data I were Plackett copula of 0.8650. While the smallest MSE value is Data II, which is a Gaussian population of 0.3954. The smallest MSE value of Data III is Frank copula of 0.5575. Finally, the smallest MSE value is Data IV which is copula Clayton of 0.3190.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Fitriawati, Andi, Dani Al Mahkya, Radot MH Siahaan, and Dian Anggraini. "PEMODELAN KEBERGANTUNGAN DALAM MENGKONSTRUKSI DISTRIBUSI BIVARIAT COPULA FRANK PADA DATA MARGINAL DISKRIT MELALUI TRANSFORMASI NORMAL STANDAR DAN JITTERS." VARIANCE: Journal of Statistics and Its Applications 2, no. 1 (June 30, 2020): 1–13. http://dx.doi.org/10.30598/variancevol2iss1page1-13.

Full text
Abstract:
Data diskrit merupakan data empirik hasil realisasi variabel acak diskrit maupun kontinu. Ketika memiliki dua jenis data diskrit, seringkali ingin dikonstruksi distibusi bivariatnya untuk berbagai keperluan, baik fungsi peluang maupun fungsi distribusinya. Namun, saat data yang dimiliki terdapat kebergantungan, maka mengkonstruksi distibusi bivariatnya tidaklah mudah. Oleh sebab itu, digunakan Copula. Permasalahan lain timbul ketika data yang dimiliki tidak hanya memiliki kebergantungan tetapi juga berasal dari marginal diskrit. Berdasarkan teorema Sklar, penggunaan Copula dalam mengkonstruksi distribusi bivariat pada marginal diskrit akan menghasilkan suatu Copula C yang tidak unik. Akibatnya akan menimbulkan interprestasi yang tidak jelas, terutama untuk sifat kebergantungannya. Oleh sebab itu, diperlukan suatu teknik untuk mengkonstruksi distribusi bivariat dari data tersebut, yaitu dengan mengkontinukan distribusi marginalnya. Mengkontinukan distribusi marginalnya dilakukan melalui transformasi normal standar dan jitters. Hasil trasnformasi mampu mempresentasikan data aslinya. Hal ini terlihat dari perilaku penyebaran data dan ukuran kebergantungan dari data hasil transformasi dengan data aslinya adalah sama. Ukuran kebergantungan yang digunakan, yaitu Korelasi Pearson dan Kendall’s tau. Selanjutnya, hasil transformasi ini kemudian digunakan untuk mengkontrusksi distribusi bivariat dari data yang dimiliki menggunakan Copula. Copula yang digunakan adalah Copula Frank dengan asumsi bahwa data tidak memiliki kebergantungan ekor atas maupun bawah. Jadi, fungsi peluang bivariat dan/atau fungsi distribusi bivariat dari data hasil transformasi mempresentasikan fungsi peluang bivariat dan/atau fungsi distribusi bivariat dari data aslinya. Seluruh prosesnya akan diilustrasikan melalui data simulasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

ANISAH YUNARDI, DHIYA, MAIYASTRI MAIYASTRI, and HAZMIRA YOZZA. "PEMODELAN PENDERITA STROKE DAN DIABETES MELITUS DI KOTA PADANG DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER BIVARIAT." Jurnal Matematika UNAND 9, no. 4 (February 18, 2021): 270. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.9.4.270-277.2020.

Full text
Abstract:
Stroke dan diabetes merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di Indonesia. Kedua penyakit ini memiliki hubungan yang cukup erat dan diduga disebabkan oleh faktor-faktor yang sama. Pada penelitian ini akan dianalisa faktor-faktor yang memengaruhi kejadian stroke dan diabetes melitus secara bersama di Kota Padang. Analisis dilakukan dengan analisis regresi logitstik biner bivariat. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari data Riskesdas Provinsi Sumatra Barat tahun 2013. Penelitian ini menggunakan 8 variabel prediktor, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pekerjaan, kebiasaan merokok, indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik. Langkah awal dalam penelitian adalah mendeskripsikan karakteristik penderita stroke dan diabetes melitus dengan masingmasing variabel prediktor, selanjutnya melakukan uji Chi-Square untuk mencari hubungan antara dua variabel respon. Kemudian dilakukan analisis Regresi Logistik Biner Bivariat untuk mengetahui model akhir. Analisis regresi logistik biner bivariat dilakukan dengan pengujian signifikansi parameter bivariat secara serentak dan parsial. Hasil dari pengujian signifikansi parameter bivariat, menunjukkan bahwa dari kedelapan variabel prediktor, hanya variabel kebiasaan merokok yang berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian stroke dan diabetes melitus di Kota Padang.Kata Kunci: Diabetes melitus, regresi logistik biner bivariat, stroke
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rizka Amalia, Suyono, and Fariani Hermin Indiyah. "Kontruksi dan Karakteristik Distribusi Invers Weibull Diskrit Bivariat." Jurnal Statistika dan Aplikasinya 3, no. 2 (December 30, 2019): 1–5. http://dx.doi.org/10.21009/jsa.03201.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas kembali mengenai kontruksi dan karakteristik dari distribusi Invers Weibull Diskrit bivariat. Distribusi Invers Weibull Diskrit bivariat dikonstruksi dengan mendefinisikan variabel acak X1 = max(W1, W3) dan X2 = max(W2, W3), dimana W1­, W2, dan W3 berdistribusi Invers Weibull Diskrit. Karakteristik distribusi Invers Weibull Diskrit bivariat yang dibahas adalah mixed moment, kovariansi, dan koefisien korelasi. Perhitungan numerik dengan menggunakan program Octave diberikan pada penelitian ini untuk menunjukkan kinerja langsung dari mixed moment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Silitonga, Junita Maratur, and Retno Winarti. "HUBUNGAN KOMUNIKASI KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT HERMINA JATINEGARA 2018." JURNAL ILMIAH KEPERAWATAN ALTRUISTIK 2, no. 1 (April 29, 2019): 22–27. http://dx.doi.org/10.48079/vol2.iss1.26.

Full text
Abstract:
Komunikasi kepala ruangan dan motivasi perawat merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi kepala ruangan dan motivasi perawat dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit hermina jatinegara. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 149 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariate. Pada hasil analisis bivariat terdapat hubungan komunikasi kepala ruangan dan motivasi perawat dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Hermina Jatinegara. Diharapkan institusi rumah sakit dapat lebih optimal melakukan supervisi terhadap motivasi perawat dan komunikasi kepala ruangan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sulistya, Heru, and Rinduan Zain. "Hubungan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Berbasis IT Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Kasus di Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo)." Journal EVALUASI 4, no. 2 (September 4, 2020): 289. http://dx.doi.org/10.32478/evaluasi.v4i2.478.

Full text
Abstract:
Abstract This research aims to: 1) to know the relationship between facility management and IT-based infrastructures to increase employee work productivity after controlled loyalty; 2) know the relationship between facility management and IT-based infrastructure to employee work productivity. Quantitative research with this correlational study was conducted in the Ministry of Religion of Kulon Progo Regency with a target population of 75 employees. From 75, 66 of which used its data to be further analyzed in this study. Instruments used to collect research data through documentation and questionnaire. Testing the validity of instruments with the formula of Kendallu's tau_b Correlations, while the reliability of instruments was tested with the Cronbach Alpha formula with the significance of the number of correlation coefficient 0.05. While in the Data Analysis section is done by the analysis techniques of bivariate correlation and partial correlation with the help of SPSS (Statistical Product and Social Science) application. The results showed that the management of IT-based facilities and infrastructures (X) was not directly related to increased work productivity (y) because the relationship was mediated by the loyalty of employees (Z). This can be noted from a comparison of bivariate correlation between x and Y variables with the partial correlation between x, y, and z variables. The correlates of Bivariate (ryx) was 0.493 and a partial correlation (ryx. z) of 0.386. Keywords: IT-based facilities and infrastructure, work productivity, loyalty Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hubungan antara pengelolaan sarana dan prasarana berbasis IT terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai setelah dikontrol dengan loyalitas; 2) mengetahui besarnya hubungan antara pengelolaan sarana dan prasarana berbasis IT terhadap produktivitas kerja pegawai. Penelitian kuantitatif dengan studi korelasional ini dilakukan di Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo dengan populasi target sejumlah 75 pegawai. Dari 75, 66 di antaranya digunakan datanya untuk dianalisis lebih lanjut dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui dokumentasi dan kuisioner. Pengujian validitas instrumen dengan rumus Kendalls's tau_b Correlations, sedangkan reliabilitas instrumen diuji dengan rumus Cronbach Alpha dengan signifikansi angka koefisien korelasi 0.05. Sementara pada bagian analisis data dilakukan dengan teknik analisis korelasi bivariat dan korelasi parsial dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Social Science). Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa pengelolaan sarana dan prasarana berbasis IT (x) tidak berhubungan secara langsung terhadap peningkatan produktivitas kerja (y), karena hubungan keduanya dimediasi oleh loyalitas pegawai (z). Hal ini dapat diketahui dari perbandingan korelasi bivariat antara variabel x dan y dengan korelasi parsial antara variabel x, y, dan z. Besaran korelasi bivariat (ryx) adalah 0,493 dan korelasi parsial (ryx.z) 0,386. Kata Kunci: Sarana dan Prasarana Berbasis IT, Produktivitas Kerja, Loyalitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rohman, Nur, Tundjung Mahatma, and Leopoldus Ricky Sasongko. "Pemodelan Biaya Garansi Dua Dimensi Polis FRW(Non-Renewing Free Replacement Warranty) dengan Strategi Penggantian untuk Oil Filter Mobil." d'CARTESIAN 7, no. 1 (May 4, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.35799/dc.7.1.2018.19547.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model biaya garansi dua dimensi polis non-renewing free replacement warranty dengan strategi penggantian untuk komponen pada mobil yaitu oil filter. Model biaya garansi tersebut melibatkan distribusi bivariat atau copula. Perilaku data bivariat (umur dan penggunaan) kegagalan pertama komponen oil filter mobil dipelajari pada penelitian ini. Kecocokan data bivariat terhadap suatu distribusi bivariat atau copula itu didasarkan pada ukuran statistik Cramr-von Mises dengan pengujiannya dibantu dengan simulasi parametric bootstrap. Biaya garansi diperoleh berdasarkan model biaya tersebut dan dihitung dengan menggunakan metode mean value theorem for integrals. Hasil penelitian ini berupa model dan biaya garansi dua dimensi polis non-renewing free replacement warranty dengan strategi penggantian untuk oil filter mobil. Model yang terbaik adalah model yang melibatkan copula Clayton dengan distribusi marginal umur adalah distribusi Weibull dan marginal penggunaan adalah disribusi Lognormal. Model tersebut dipilih berdasarkan ukuran statistik Cramr-von Mises yang relatif kecil dengan p-value terbesar dibanding model-model lain melalui bantuan simulasi parametric bootstrap. Melalui model terbaik tersebut, biaya garansi dihitung dengan menggunakan metode mean value theorem for integrals yang diusulkan dalam penelitian ini. Biaya garansi tersebut diperoleh berdasarkan masa garansi dua dimensi oil filter mobil yang tergantung pada umur dan penggunaannya. Biaya garansi naik sebanding dengan umur dan penggunaan yang meningkat.Kata Kunci: Model Biaya Garansi Dua Dimensi, Non-Renewing Free Replacement Warranty, Strategi Penggantian,Data Bivariat,Umur dan Penggunaan,Copula
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Fadmi, Fitri Rachmillah, and La Djabo Buton. "Pelatihan Analisis Data Bivariat Menggunakan SPSS Bagi Dosen STIKES Mandala Waluya Kendari." Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat 1, no. 1 (June 30, 2020): 9–15. http://dx.doi.org/10.35311/jmpm.v1i1.4.

Full text
Abstract:
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan wawasan, ilmu pengetahuan dan keterampilan para dosen STIKES Mandala Waluya Kendari dalam melakukan analisis data bivariate menggunakan program Statistical Product for Service Solution (SPSS). Peserta dalam kegiatan pengabdian ini sebanyak 15 orang dosen. Metode pelasakanaan kegiatan pengabdian diawali tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Untuk mengukur keberhasilan pelatihan dilakukan pengukuran pre test dan post test. Hasil pelatihan menujukkan bahwa antara nilai pre test dan post test terjadi kenaikan sebesar 15,27. Hasil uji Paired Sample t test memperoleh nilai p-value < a (0.05), Artinya bahwa pelatihan berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman peserta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini cukup berhasil menambah pemahaman peserta dari wawasan, ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi peserta pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat terlaksana secara tertib dan tertib dan teratur Dosen-dosen yang hadir sebagai peserta menanggapi positif pelatihan analisis data bivariat ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tolinggi, Safrudin, Kasma Mantualangi, and Nuryani Nuryani. "Kejadian Preeklampsia dan Faktor Risiko yang Mempengaruhinya." Gorontalo Journal of Public Health 1, no. 2 (October 29, 2018): 85. http://dx.doi.org/10.32662/gjph.v1i2.320.

Full text
Abstract:
AbstractOne cause of maternal morbidity and mortality is preeclampsia. The purpose of this research was to determine the risk factors of preeclampsia. The type of research was observational analytic using a case control study to determine risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women. The population in this study as many as 1182 people and the sample size of 168 people consisting of case and control samples. Sampling technique was used purposive sampling. Results was showed that analysis unvariate parity 1 and > 3 as many as 62,5%, the distance of pregnancy < 2 years and > 5 years as many as 35,7% and education < 9 years as many as 33,3%. Analysis bivariate with odds ratio values obtained OR = 1.052, with a lower limit value (0.563) and the upper limit (1.965) then parity was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis OR = 2.088, with a lower limit value (1.096) and the upper limit (3.978) then the distance pregnancy was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis odds ratio values obtained OR = 1.239, with a lower limit value (0.652) and the upper limit (2.354) then education was a significant risk factor on the incidence of preeclampsia. The conclusion of this study was the parity, gap of pregnancy and education were the risk factor for preeclampsia in pregnant women.Keywords; age, education, gap of pregnancy, parity, preeclampsiaAbstrakSalah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah preeclampsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeclampsia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control study untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1182 orang dan jumlah sampel 168 orang yang terdiri dari sampel kasus dan kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan analisis univariat paritas 1 dan > 3 sebanyak 62,5%, jarak kehamilan < 2 tahun dan > 5 tahun sebanyak 35,7% dan pendidikan < 9 tahun sebanyak 33,3%. Analisis bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,052, dengan nilai lower limit (0,563) dan upper limit (1,965) maka paritas merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio dengan nilai OR=2,088, dengan nilai lower limit (1,096) dan upper limit (3,978) maka jarak kehamilan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,239, dengan nilai lower limit (0,652) dan upper limit (2,354) maka pendidikan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paritas, jarak kehamilan dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil.Kata kunci; umur, jarak kehamilan, pendidikan, paritas, preeklmpsia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Mustafidah, Hindayati, and Wahyu Giri Pambudi Giarto. "Aplikasi Berbasis Web untuk Analisis Data Menggunakan Korelasi Bivariat Pearson." Sainteks 18, no. 1 (June 10, 2021): 39. http://dx.doi.org/10.30595/sainteks.v18i1.10564.

Full text
Abstract:
Statistika adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara atau metode pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan khususnya dalam kegiatan penelitian. Banyak program aplikasi pengolah data seperti SPSS, Matlab, Minitab, dan lainnya. Alat bantu hitung yang efisien menjadi salah satu modal utama yang digunakan oleh pengguna aplikasi agar penelitiannya dapat memperoleh hasil analisis data yang tepat dan dideskripsikan dalam bentuk kalimat ataupun kata-kata. Kebutuhan tersebut menjadi dasar dalam penarikan sebuah kesimpulan. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi berbasis web untuk analisis data menggunakan korelasi bivariat Pearson dapat menjadi salah satu solusi. Aplikasi uji statistik ini dikembangkan dengan model sekuensial linier. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi uji statistik yang dapat memberikan sebuah kesimpulan yang dideskripsikan berupa kalimat sehingga dapat membantu pengguna dalam memaknai hasil penelitiannya khususnya analisis korelasi bivariat atau yang dikenal dengan korelasi Pearson. Berdasarkan hasil pengujian, program aplikasi yang dikembangkan ini memiliki tingkat akurasi yang sama dengan hasil perhitungan dan analisis data yang dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan program SPSS. Dengan demikian, program aplikasi ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai alat bantu analisis data berupa korelasi bivariat Pearson. Kata-kata kunci: Analisis data, korelasi bivariat, Pearson, sekuensial linier, aplikasi berbasis web
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sistiarani, Colti, Arif Kurniawan, and Bambang Hariyadi. "Analisis Peran Penerapan Warga Peduli AIDS (WPA) pada Kader di Desa Karangtengah Cilongok, Banyumas." Jurnal Kesehatan Reproduksi 6, no. 1 (May 31, 2019): 7. http://dx.doi.org/10.22146/jkr.41626.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Pemberdayaan kader WPA diperlukan dalam upaya penerapan konsep WPA yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pencegahan perilaku berisiko di masyarakat.Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan peran penerapan program WPA yang dilakukan oleh kader WPA.Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader WPA yang aktif di wilayah Desa Karangtengah Cilongok. Sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 46 kader.Hasil dan Pembahasan: Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariate. Analisis bivariate menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini yaitu kader WPA sebagian besar memiliki persepsi baik sebesar 56,5%, pengetahuan yang baik sebesar 54,3%, serta peran dalam kegiatan WPA sebagian besar kurang baik sebesar 47,8%. Kesimpulan : Hasil analisis bivariat didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara persepsi dengan peran kader dalam pelaksanaan WPA, namun ada hubungan antara pengetahuan tentang WPA dengan peran kader dalam pelaksanaan WPA. Kata Kunci : Kader WPA; Persepsi; Peran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Mustikarani, Innez Karunia. "HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI ORAL (PIL KB) DAN INTRAUTERINE DEVICE (IUD) TERHADAP RESIKO KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA." Jurnal Keperawatan Malang 5, no. 2 (December 30, 2020): 72–79. http://dx.doi.org/10.36916/jkm.v5i2.113.

Full text
Abstract:
Kanker serviks merupakan penyakit kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara yang terjadi pada wanita di seluruh dunia, dengan kurang lebih 371.000 kasus baru terdiagnosa setiap tahu Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kohort retrospektif, sampel yang diambil 71 responden dengan usia paling muda 18 tahun dan usia tertua 32 tahun. Analisa bivariat menggunakan uji ETA. Hasil bivariat diketahui dengan nilai sebesar 1,000 di Puskesmas Ngoresan Surakarta. Kesimpulan menunjukan adanya korelasi sangat kuat antara pil KB dan IUD terhadap resiko kanker serviks,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Hasyim, Dzul Istiqomah. "Pengetahuan, sosial ekonomi, pola makan, pola haid, status gizi dan aktivitas fisik dengan kejadian anemia pada remaja putri." Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah 14, no. 1 (June 12, 2018): 06–14. http://dx.doi.org/10.31101/jkk.544.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif, dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X di SMA Negeri 2 Pringsewu yang terdiri dari 159 remaja putri. Sampel pada penelitian ini adalah sampel total yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji chi square pada analisis bivariat dan regresi logistik ganda pada analisis multivariat. Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi, pola makan dan pola haid dengan kejadian anemia pada remaja putri (p<0,05).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Fandika, Rizky Ayu, and Dyah Mahendrasari Sukendra. "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT, AKTIVITAS FISIK DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KELELAHAN PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE)." Unnes Journal of Public Health 5, no. 3 (July 31, 2016): 221. http://dx.doi.org/10.15294/ujph.v5i3.5854.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang prevalensinya tiap tahun meningkat di dunia maupun di Indonesia. Kelelahan yang parah dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien SLE. Kelelahan merupakan gejala yang paling melemahkan dan mengganggu fungsi fisik, sosial dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada pasien SLE di Yayasan Lupus Indonesia Panggon Kupu Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 30 pasien SLE yang diperoleh dengan menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukan faktor yang berhubungan dengan kelelahan yaitu: tingkat keparahan penyakit (r value = 0,853, sig = 0,00) dan kualitas tidur (r value = 0,796, sig = 0,00), dan faktor yang tidak berhubungan yaitu aktivitas fisik (r value = -0,79). Hasil analisis multivariat menunjukan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kelelahan yaitu kualitas tidur (p value = 0,043, exp (OR) = 16,500) memiliki probabilitas terhadap terjadinya kelelahan sebesar 61,89%. Kata Kunci: Kelelahan, SLE. Systemic Lupus Erythematosus ( SLE ) was an autoimmune disease whose prevalence was increasing every year in the world as well as in Indonesia. Severe fatigue can lead to relapse in patients with SLE. Fatigue was a symptom of the most debilitating and interfere with the functioning of physical, social and emotional. The objective of the study to know factors associated with fatigue in patients SLE at Indonesian Lupus Panggon Kupu Foundation in Semarang City. This research was descriptive analytic research with Cross Sectional design. The samples were 30 patients with SLE were obtained using total sampling technique. Data analysis was performed using univariate and bivariate. Bivariate analysis results showed that factors associated with fatigue were: the severity of disease (r value = 0,853, sig = 0,00) and sleep quality (r value = 0,796, sig = 0,00), while the factors that was not associated were: physical activity (r value = -0,79). Multivariate analysis showed that the most dominant factor associated to the fatigue was the quality of sleep (p value = 0,043, exp (OR) = 16,500) have the probability of the occurrence of fatigue by 61.89 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pakpahan, Martina, Fransiska Denata Rangga, Sandra Vasquien, and Martha Octaria. "Persepsi Perawat sebagai Edukator Berhubungan dengan Implementasi Discharge Planning." Jurnal Kesehatan Holistic 4, no. 2 (July 25, 2020): 30–43. http://dx.doi.org/10.33377/jkh.v4i2.81.

Full text
Abstract:
Perawat sebagai edukator berperan penting dalam implementasi discharge planning (perencanaan pulang). Implementasi Discharge planning yang tidak optimal dapat meningkatkan lama rawat, angka rawat ulang, dan pembiayaan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan persepsi perawat sebagai edukator terhadap implementasi Discharge Planning oleh perawat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah responden adalah 43 orang perawat di ruang rawat inap di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan melakukan observasi. Analisa data dalam bentuk univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Pada analisis univariat didapatkan sebesar 40 (93,02%) responden memiliki persepsi negatif dan sebesar 36 (83,72%) responden tidak melaksanakan discharge planning sesuai standar prosedur operasional. Pada analisis bivariat didapatkan adanya hubungan antara persepsi perawat sebagai edukator dengan implementasi discharge planning oleh perawat di Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Tengah ( p value 0,001). Rumah sakit dapat membangun persepsi positif perawat sebagai edukator melalui pelatihan dan pendampingan dalam melaksanakan discharge planning sesuai standar. Penelitian selanjutnya dapat meneliti hubungan variabel lainnya terhadap implementasi discharge planning.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Siagian, Dewi Sartika, and Sara Herlina. "ANALISA PENGETAHUN DAN TRADISI KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL DI KOTA PEKANBARU." Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian 16, no. 1 (November 9, 2018): 35. http://dx.doi.org/10.26576/profesi.292.

Full text
Abstract:
Salah satu penyebab kegagalan ASI ekslusif adalah pemberian makanan prelakteal. Makanan prelakteal adalah makanan yang diberikan pada bayi satu sampai tiga hari setelah lahir sebelum ASI keluar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tradisi keluarga terhadap pemberian makanan prelakteal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional dengan besar sampel 135 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat menunjukkan pengetahuan responden kurang sebanyak 68 orang (50,4%), keluarga yang mempunyai tradisi dalam pemberian makanan prelakteal sebanyak 82 orang (60,7%), responden yang memberikan makanan prelakteal sebanyak 79 orang (58,5%). Hasil analisa bivariat hubungan pengetahuan terhadap pemberian makanan prelakteal dengan uji chi square diperolah nilai P value <0,001 artinya ada hubungan pengetahuan terhadap pemberian makanan prelakteal dan analisa bivariat tradisi keluarga terhadap pemberian makanan prelakteal dengan uji chi square diperolah nilai Pvalue 0,001 artinya ada hubungan antara tradisi keluarga terhadap pemberian makanan prelakteal. Pengetahuan dan tradisi keluarga memiliki hubungan terhadap pemberian makanan prelakteal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Fadlilah, Siti, Adi Sucipto, Nazwar Hamdani Rahil, and Sumarni Sumarni. "Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 16, no. 1 (March 31, 2020): 15. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v16i1.8864.

Full text
Abstract:
Gula darah yang tinggi dapat dikelola secara non farmakoterapi dengan mengonsumsi tanaman herbal. Contoh tanaman yang dapat digunakan yaitu daun sirsak. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh daun sirsak terhadap kadar gula darah pada masyarakat Dusun Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Jenis penelitian eksperimen semu dengan pre dan posttest control group. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling dengan besar sampel 86 responden terdiri dari kelompok kontrol 43 responden dan kelompok intervensi 43 responden. Instrumen penelitian glucometer dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Median gula darah sewaktu pretest dan posttest kelompok kontrol yaitu 94,00 mg/dL dan 98,00 mg/dL. Median gula darah sewaktu pretest dan posttest kelompok intervensi 129,00 mg/dL dan 105,00 mg/dL. Hasil uji bivariat kelompok kontrol (p = 0,202). Hasil uji bivariat kelompok intervensi (p = 0,005). Hasil uji bivariat kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p = 0,019). Terdapat perbedaan gula darah pretest dan posttest pada kelompok intervensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun sirsak efektif dalam menurunkan gula darah sewaktu masyarakat Dusun Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kurniawan, Untung. "REGRESI POISSON BIVARIAT DENGAN KOVARIAN MERUPAKAN FUNGSI DARI VARIABEL BEBAS." Indonesian Journal of Statistics and Its Applications 2, no. 1 (April 30, 2018): 23–34. http://dx.doi.org/10.29244/ijsa.v2i1.61.

Full text
Abstract:
Poisson regression is a regression model which often used to analyze the count data. In this study, poisson regression has been used bivariate poisson regression where the regression is a method which is used to model a pair of correlated count data with multiple predictor variables. The model is used covariance which has a function of the independent variable. The purposes of this study is obtain parameter estimates, test statistics of bivariate poisson regression, and determine the factors that influence of infant mortality and maternal mortality. The data is used from the infant mortality and maternal mortality in Central Java 2015. Based on the result, the parameter estimation of poisson bivariate regression model using maximum likelihood (MLE) method. The results obtained from the parameter estimation are not close form so it needs to be done by Newton-Raphson iteration method. In testing the hypothesis using the Maximum Likelihood Ratio Test method (MLRT) by comparing the value between likelihood below H0 and likelihood below population. Partial of parameters model λ1 (infant mortality) there are six independent variables that have significant influence, namely, delivery by health personnel (X1), pregnant women carry out the program K4 (X3), pregnant women who get Fe3 tablet (X4), handling obstetric complication (X5), exclusively breastfed infants (X7), and households living a clean and healthy life (X8). While for model λ2 (maternal death) only variable handling of neonatal complication (X6) which have no significant influence to response variable.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Kanigia, Taraegi Evani, Tri Cahyono, and Asep Tata Gunawan. "FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016." Buletin Keslingmas 35, no. 4 (March 16, 2017): 293–300. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.1675.

Full text
Abstract:
Demam berdarah dengue Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan olehvirus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di Kecamatan PurwokertoTimur periode Januari-Maret tahun 2016 sebanyak 60 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui faktorrisiko lingkungan, perilaku, dan kepadatan hunian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) diPurwokerto Timur Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan analitik observasional dengan desain Studi CaseControl, jumlah sampel 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel yang diteiti meliputi kebiasaan menggunakan reppelent,adanya ruang gelap, kebiasaan menggantung pakaian, adanya tempat penampungan alami, dan kepadatan hunian.Data dianalisis ke dalam univariat, bivariat dengan analisis Chi-square dan multivariat dengan uji regresilogistik.Hasil analisis bivariat kebiasaan menggunakan repplent (p=0,128 OR=2,510), adanya ruang gelap(p=1,000 OR=1,129), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,277 OR=2,122), adanya tempat penampungan alami(p=0,213 OR=2,125), kepadatan hunian (p=0,605 OR=1,495). Hasil bivariat menunjukan seluruh variabel yangditeliti tidak ada hubungan dengan kejadian DBD karena nilai p lebih besar dari nilai = 0,05. Hasil multivariatfaktor yang paling signifikan kebiasaan menggunakan reppelent (p=0,079 OR=2,510).Simpulan penelitian iniadalah tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD. Disarankan untuk masyarakat untukmewaspadai faktor-faktor DBD lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Kanigia, Taraegi Evani, and Tri Cahyono. "FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016." Buletin Keslingmas 36, no. 4 (December 31, 2017): 420–27. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3122.

Full text
Abstract:
Demam berdarah dengue Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan olehvirus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di KecamatanPurwokerto Timur periode Januari-Maret tahun 2016 sebanyak 60 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalahMengetahui faktor risiko lingkungan, perilaku, dan kepadatan hunian dengan kejadian Demam BerdarahDengue (DBD) di Purwokerto Timur Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan analitik observasionaldengan desain Studi Case Control, jumlah sampel 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel yang diteiti meliputikebiasaan menggunakan reppelent, adanya ruang gelap, kebiasaan menggantung pakaian, adanya tempatpenampungan alami, dan kepadatan hunian. Data dianalisis ke dalam univariat, bivariat dengan analisis Chisquaredan multivariat dengan uji regresi logistik.Hasil analisis bivariat kebiasaan menggunakan repplent(p=0,128 OR=2,510), adanya ruang gelap (p=1,000 OR=1,129), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,277OR=2,122), adanya tempat penampungan alami (p=0,213 OR=2,125), kepadatan hunian (p=0,605 OR=1,495).Hasil bivariat menunjukan seluruh variabel yang diteliti tidak ada hubungan dengan kejadian DBD karena nilaip lebih besar dari nilai = 0,05. Hasil multivariat faktor yang paling signifikan kebiasaan menggunakanreppelent (p=0,079 OR=2,510).Simpulan penelitian ini adalah tidak ada variabel yang berhubungan dengankejadian DBD. Disarankan untuk masyarakat untuk mewaspadai faktor-faktor DBD lainnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Wiyani, Cristin, Aprilia Dewi Nurlitasari, and Endang Nurul Syafitri. "Hubungan Peran Keluarga Dan Lingkungan Sosial Dengan Identitas Diri Transgender Di LSM Kebaya Yogyakarta." Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta 6, no. 3 (September 12, 2019): 695. http://dx.doi.org/10.35842/jkry.v6i3.397.

Full text
Abstract:
Transgender merupakan ketidakpuasan psikologis terhadap gender biologinya sendiri. Gangguan identitas diri bisa dipengaruhi beberapa hal antara lain peran keluarga dan lingkungan sosial. Dari ketiga transgender didapatkan lingkungan sosialnya saat mereka remaja lingkungan menolak atas keberadaan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Berjumlah 60 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Penelitian dilaksanakan di LSM Kebaya Yogyakarta. Menggunakan analisa bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden berumur 21-40 tahun (dewasa awal) sebanyak 30 (50,0%). Dan sebagian besar responden bekerja sebagai pengamen sebanyak 20 (33,3%). Peran keluarga mayoritas tidak berperan sebanyak 33 (55,0%), lingkungan sosial mayoritas mendukung sebanyak 38 (63,3%), dan identitas diri mayoritas memiliki identitas diri yang negatif sebanyak 35 (58,3%). Hasil analisis bivariat untuk peran keluarga dengan identitas diri diperoleh p-value 0,048. Sedangkan analisis bivariat untuk lingkungan sosial dengan identitas diri diperoleh p-value 0,024. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Kartikasari, Anggit, Mala Tri Marliana, and Nira Purwita Sari. "HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI MOBILISASI DINI PADA IBU POST SEKSIO SESAREADI RSUD 45 KUNINGAN." Journal of Midwifery Care 1, no. 02 (June 24, 2021): 109–16. http://dx.doi.org/10.34305/jmc.v1i02.257.

Full text
Abstract:
Pergerakan yang dilakukan ibu sedini mungkin setelah melahirkan baik secara normal maupun seksio sesarea disebut juga mobilisasi dini. Manfaat mobilisasi diantaranya merasa lebih sehat dan kuat, faal usus dan kandung kencing lebih baik, mengajarkan untuk merawat anaknya, Tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal. Perilaku kesehatan ini dipengaruhi oleh motivasi ibu post seksio sesarea baik dari intrinsik maupun ekstrinsik Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea. Jenis penelitian analitik rancangan korelasional, populasi dalam penelitian ini ibu post seksio sesarea. Teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat analisis univariat menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil analisis univariat sebagian besar ibu post seksio sesarea mendapatkan dukungan keluarga baik 60%, dan motivasi mobilisasi dini 66,7%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mobilisasi dini nilai p (0,004). Disarankan ibu post seksio sesarea tetap termotivasi untuk melaksanakan mobilisasi dini dan mengikutsertakan keluarga untuk membantu dalam melakukan mobilisasi bertahap mulai dari miring kanan-miring kiri, duduk dan berjalan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Admin, Puji Setiana, Herawati, and Sutriyati. "HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN , PREEKLAMSIA, KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA." Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 9, no. 18 (July 18, 2019): 69–75. http://dx.doi.org/10.52047/jkp.v9i18.45.

Full text
Abstract:
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelainan letak janin, preeklamsia, dan ketuban pecah dini dengan persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit TK IV Dr. Noesmir Baturaja tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada Penelitian ini jumlah populasi 683 responden dan jumlah sampel diambil sebagian dari jumlah populasi yang berjumlah 87 responden. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Uji statistik yang digunakan uji chi- square. Dari hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan kelainan letak janin dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,001) < α (0,05), adanya hubungan preeklamsia dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,031) < α (0,05), dan ada hubungan ketuban pecah dini dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,000) < α (0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi,wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan persalinan sectio caesarea.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Admin, Herawati, Sutriyati, and Puji Setiana. "HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN, PREEKLAMSIA, KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA." Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 10, no. 19 (January 31, 2020): 38–43. http://dx.doi.org/10.52047/jkp.v10i19.59.

Full text
Abstract:
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelainan letak janin, preeklamsia, dan ketuban pecah dini dengan persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit TK IV Dr. Noesmir Baturaja tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada Penelitian ini jumlah populasi 683 responden dan jumlah sampel diambil sebagian dari jumlah populasi yang berjumlah 87 responden. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Uji statistik yang digunakan uji chi- square. Dari hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan kelainan letak janin dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,001) < α (0,05), adanya hubungan preeklamsia dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,031) < α (0,05), dan ada hubungan ketuban pecah dini dengan persalinan sectio caesarea, dengan analisis bivariat hasil uji chi-square diperoleh P value (0,000) < α (0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi,wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan persalinan sectio caesarea.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Parwati, Ni Wayan Manik, and Idah Ayu Wulandari. "HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PERSEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN PRENATAL YOGA PADA IBU HAMIL." Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti 7, no. 2 (October 14, 2020): 44–53. http://dx.doi.org/10.47794/jkhws.v7i2.270.

Full text
Abstract:
Pendahuluan. Kehamilan merupakan suatu proses yang fisiologi bagi seorang wanita, tetapi tidak semua proses kehamilan dapat berjalan dengan normal, karena selama kehamilan terjadi adaptasi anatomi, fisiologi dan biokimiawi yang terus meningkat sejalan dengan usia kehamilan. Metode: Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 124 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis bivariat dengan uji korelasi Chi Square. Hasil dan analisis: Analisis bivariat antara pendidikan dan persepsi, memiliki hubungan yang signifikan dengan keikutsertaan dalam prenatal yoga, semua variabel memiliki nilai p value < 0,001. Diskusi. Pendidikan, persepsi, memiliki hubungan yang signifikan dengan keikutsertaan dalam prenatal yoga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Wahyuni, Ninik, and Lisa Nurlatifah. "FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INVOLUSI UTERUS PADA MASA NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KABUPATEN LEBAK PROPINSI BANTEN TAHUN 2016." Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) 4, no. 2 (November 30, 2017): 167–76. http://dx.doi.org/10.36743/medikes.v4i2.83.

Full text
Abstract:
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia akibat perdarahan post partum mempunyai peringkat tertinggi. Wilayah kerja Puskesmas Mandala masih terjadi kasus subinvolusi uterus akibat kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang proses involusi uterus. Setelah persalinan, kondisi tubuh ibu secara anatomi akan mengalami perubahan, salah satunya adalah kembalinya rahim pada ukuran semula. Proses ini disebut dengan involusi uterus (Ambarwati, 2010). Penelitian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses involusi uterus selama masa nifas di wilayah kerja puskesmas Mandala Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jenis Penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan analisis Data Univariat, bivariat dan multivariat, sample penelitian sebanyak 47 orang. Hasil penelitian dari analisis univariat berdasarkan proses laktasi masih ditemukan ibu nifas yang memberikan laktasi kurang baik sebanyak 13 orang (27,7%), mobilisasi terbatas sebanyak 6 orang (12,8%), menu tidak seimbang sebanyak 4 orang (8,5%), sebagian besar ibu nifas telah melahirkan anak lebih dari satu kali (multipara) sebanyak 29 orang (61,7%), ibu nifas yang mengalami involusi yang tidak normal sebanyak 4 orang (8,5%). Untuk hasil analisis bivariate variable laktasi, mobilisasi dan nutrisi, Secara bivariat diperoleh rata–rata P Value = kurang dari 0,05 (P<α) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan sedangkan yang tidak berhubungan adalah paritas dengan hasil P Value = lebih dari 0,05 (P>α). Hasil analisis multivariate keempat variabel independen tidak signifikan memberikan pengaruh pada variable dependen dengan nilai p > 0,05. Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu nifas adalah laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dan yang tidak berhubungan adalah paritas. analisis multivariate dari keempat variable yaitu (laktasi, mobilisasi, nutrisi, dan paritas ) ternyata tidak ada pengaruh signifikan dengan involusi uterus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Budiman, Arif, Daan Khambri, and Hafni Bachtiar. "Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Berobat Pasien Yang Diterapi Dengan Tamoxifen Setelah Operasi Kanker Payudara." Jurnal Kesehatan Andalas 2, no. 1 (January 1, 2013): 20. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v2i1.60.

Full text
Abstract:
Abstrak Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien yang diterapi dengan tamoxifen setelah operasi kanker payudara. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepatuhan berobat pasien di RS. Dr. M Djamil, Padang. Sehingga dapat menjadi masukan dan perbaikan untuk meningkatkan kepatuhan berobat pasien. Metode yang digunakan adalah wawancara langsung, penderita mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) dan skala likert pelayanan tenaga medis. Periode penelitian dilakukan selama 3 bulan. Analisis univariat, bivariat dan multivariat dilakukan dengan memakai SPSS versi 18.00. Dari 61 pasien didapatkan 9 pasien tidak patuh terapi tamoxifen, hasil penelitian bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara kepatuhan dengan umur, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, ketersediaan asuransi kesehatan dan pelayanan tenaga medis (p<0,05) sedangkan efek samping tidak berhubungan dengan kepatuhan (p>0,05). Analisis multivariat didapatkan faktor yang paling berpengaruh adalah pelayanan tenaga medis dengan p= 0,06. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan medis merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan berobat pasien yang diterapi tamoxifen setelah operasi kanker payudara, faktor lain yang berpengaruh adalah umur, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga dan ketersediaan asuransi kesehatan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan pada tenaga medis sehingga dapat meningkatkan kepatuhan berobat pasien. Kata kunci: Kepatuhan, tamoxifen, kanker payudara.AbstractMany factors affect compliance of treatment in patients treated with tamoxifenAfter breast cancer surgery. This study aims to determine the factors that may affect treatment compliance of patients in the hospital. Dr.M.Djamil, Padang. So it can be sugestion and improvement to enhance patients treatment compliance.Methods. The method is a direct interview, patients filled out a questionnaire (questionnaire) and Likert scale medical services. Period of research carried out for 3 months. Analysis univariat, bivariat and multivariat performed by using SPSS version 18.00.Results. Of the 61 patients we found 9 patients not adherent tamoxifen therapy, the results bivariant a significant association between adherence to the age, level of education, familyIncome, availability of health insurance and medical care (p<0.05). Multivariate analysis found that the most influential factor is the care of medical personnel with p=0.06. Discussion. It can be concluded that the medical services are the most influential factor on treatment compliance of patients receiving tamoxifen after breast cancer surgery, other factors are age, education level, family income and the availability of health insurance. The results of this study can be suggestion on the medical staff so as to improve treatment compliance of patients.Keywords:Compliance, tamoxifen, breast cancer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Arisdiani, Triana, and Ahmad Asyrofi. "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA WARIA." Jurnal Keperawatan 11, no. 2 (June 24, 2019): 143–48. http://dx.doi.org/10.32583/keperawatan.v11i2.515.

Full text
Abstract:
Waria dan kasus HIV/AIDS sangat erat kaitannya. Waria merupakan salah satu populasi kunci peningkatan HIV/AIDS. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kendal diperkirakan berjumlah lebih dari 400 orang. Waria berkontribusi sebesar 3 % dari seluruh kasus HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Kendal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada waria di Kabupaten Kendal. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan tendensi sentral pada variabel numerik, dan mengunakan distribusi frekuensi dan persentasi pada variabel kategorik. Analisis bivariat menggunakan metode Kendall’s tau kemudian dilakukan analisis statistic alternative menggunakan Fisher exac. Hasil perhitungan menggunakan Fisher exact didapatkan nilai p value 0,04 (P>0,05) menunjukkan adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Pencegahan HIV/AIDS pada Waria Kabupaten Kendal. Kata kunci: pengetahuan, sikap pencegahan, HIV/AIDS RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES TOWARDS HIV / AIDS PREVENTION IN TRANSGENDER ABSTRACT Transvestites and HIV / AIDS cases are very closely related. Transgender is one of the key populations for increasing HIV / AIDS. It is estimated that HIV / AIDS cases in Kabupaten Kendal number more than 400 people. Transgender contributes 3% of all HIV/AIDS cases in Kendal Regency. This study aims to determine whether there is a relationship between the level of knowledge and attitudes towards HIV/AIDS prevention in transgender in Kendal District. The study used a cross sectional design. The sampling technique with total sampling with a sample of 30 respondents. Data analysis was carried out by univariate and bivariate. Univariate analysis uses central tendency on numerical variables, and uses frequency distribution and percentage in categorical variables. Bivariate analysis used the Kendall's method to know then an alternative statistical analysis was performed using Fisher exac. The calculation results using Fisher exact obtained a p value of 0.04 (P> 0.05) indicating a relationship between the Level of Knowledge and the Attitude of Prevention of HIV / AIDS in Kendal District Transgender. Keywords: knowledge, attitude prevention, HIV/AIDS
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Setyowati, Ririn, and Surahma Asti Mulasari. "Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Plastik." Kesmas: National Public Health Journal 7, no. 12 (July 1, 2013): 562. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v7i12.331.

Full text
Abstract:
Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik. Penelitian dilakukan di Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional, dengan sampel berjumlah 74 orang yang diambil secara secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik Kai Kuadrat (X2). Penelitian menemukan sekitar 56,8% responden berpengetahuan tidak baik dan sekitar 60,8% responden berperilaku tidak baik. Analisis bivariat menunjukan hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik. Ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik di Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang tahun 2012.Pollution caused by plastic increase worrying if there is no attempt to resolve it. Lack of knowledge and poor people’s behavior in the management of plastic waste can cause environmental and health problems. Management of plastic waste can be started from each household who produce plastic waste. The purpose of this study to determine the relationship between the level of housewife’s knowledge with the behavior to manage of plastic waste at Kedesen, Kradenan Village, District Kaliwungu, Semarang in 2012. The study was analytic survey with cross-sectional design. Sample was 74 respondents with simple random sampling. Research tool used was a questionnaire. Analyzed used univariate and bivariate analysis with statistical test Chi Square(X2). The results showed 74 respondents obtained from 42 respondents (56.8%) are not well knowledgeable, 32 respondents (43.2%) both knowledgeable. There were 45 respondents (60.8%) did not have good behavior, while 29 respondents (39.2%) had good behavior. Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the level of knowledge with behavior of housewives in managing plastic waste at the hamlet Kedesen. Statistical results showed the value (p = 0.000) smaller than alpha (a = 0.05). There was a significant relationship between the level of knowledge with behavior of housewife in managing plastic waste at Kedesen Hamlet, Village Kradenan, Kaliwungudistrict, Semarang regency in 2012.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Purnamasari, Vivien Dwi. "PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PESERTA PROLANIS DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI PUSKESMAS." Preventia : The Indonesian Journal of Public Health 2, no. 1 (June 30, 2017): 18. http://dx.doi.org/10.17977/um044v2i1p18-24.

Full text
Abstract:
Abstract: PROLANIS was a system of health services and proactive approach that can be implemented in an integrated manner involving participants, health facilities, and BPJS. Presence of PROLANISTS would encourage participants with chronic illness to achieve optimal quality of life with an indicator of 75% had good results on a specific examination. The purpose of this reasearch was to analyzing correlation between knowledge and perceptions of PROLANIS participants with PROLANIS adherence in treatment at Puskesmas. This research design used correlational method with Cross Sectional approach. The population of this research was 101 PROLANIS’s participants who have met the inclusion criteria. Samples were taken with total sampling with total of 101 participants. Univariate and bivariate analysis (Chi Square) was used in this research. The results showed PROLANIS adherence level was only 48.5%. In bivariate analysis, knowledge (p = 0,002), and perception (p = 0,008) correlated to PROLANIS adherence at Puskesmas Kota Kediri. The conclusion is knowledge and perception level correlated to PROLANIS’s participants compliance in treatment at Puskesmas. Suggestion in this research is Puskesmas officer can give information related to illness clearly and accurately to PROLANIS’s participants and their family.Key words : Adherence PROLANIS, Knowledge, PerceptionAbstrak: PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS. Adanya kepatuhan PROLANIS akan mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% memiliki hasil yang baik pada pemeriksaan spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi peserta PROLANIS dengan kepatuhan PROLANIS dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Desain penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah 101 peserta PROLANIS yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dengan total sampling dengan jumlah 101 peserta. Pada penelitian ini menggunakan analisa univariat, dan analisa bivariat (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan PROLANIS hanya sebesar 48,5%. Pada analisis bivariat diperoleh tingkat pengetahuan (p=0,002), persepsi (p=0,008) memiliki hubungan dengan kepatuhan PROLANIS di Puskesmas Kota Kediri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi dengan kepatuhan peserta PROLANIS dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Saran pada penelitian ini adalah petugas Puskesmas dapat memberikan informasi terkait penyakit yang diderita dengan jelas dan akurat kepada peserta dan keluarga peserta PROLANIS.Kata Kunci : Kepatuhan PROLANIS, pengetahuan, persepsi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Wijayanti, Nor. "Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Bantul Yogyakarta." Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal 11, no. 1 (July 31, 2020): 19–25. http://dx.doi.org/10.51888/phj.v11i1.21.

Full text
Abstract:
Pneumonia merupakan salah satu penyebab dari 4 juta kematian pada balita di negara berkembang, khususnya pada bayi. Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang menyerang bagian bawah paru-paru, yang ditandai dengan batuk dan disertai nafas cepat dan atau nafas sesak serta tarikan kedalam pada dinding dada bagian bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bantul. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 60 responden yaitu 30 responden kasus dan 30 responden kontrol. Metode analisis data dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. HasilPenelitian: Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat yaitu Lingkungan (p = 0,031), pengetahuan (p =0,002), dan perilaku (p =0,044). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian pneumonia pada balita dan masih kurangnya pengetahuan dan perilaku ibu tentang pneumonia. Pneumonia is one of the causes of 4 million deaths in children under five in developing countries, especially in infants. Pneumonia is a respiratory infection that attacks the lower part of the lungs, which is characterized by coughing and is accompanied by rapid breathing and / or shortness of breath and inward traction in the lower chest wall. This study aims to determine the factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in the working area of ​​the Bantul Health Center. This type of research uses quantitative descriptive research with a case study control study design. The sample for this study were 60 respondents, 30 case respondents and 30 control respondents. Data analysis method with univariate and bivariate analysis with chi square test with 95% confidence level. Results: Based on bivariate analysis shows that the independent variables that have a relationship with the dependent variable namely the environment (p = 0.031), knowledge (p = 0.002), and behavior (p = 0.044). Conclusion: There is a significant relationship between the knowledge environment and behavior mothers with the incidence of pneumonia in infants and the lack of knowledge and behavior of mothers about pneumonia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Hasibuan, Elsa Berlianti, Bambang Hariadi, and Colti Sistiarani. "EFFECT OF THE ROLE OF FAMILY PLANNING OFFICER ON PARTICIPATION OF FAMILY PLANNING PLAN (CONDOM AND VASECTOMY) IN THE SOUTH PURWOKERTO." Kesmas Indonesia 10, no. 2 (July 30, 2018): 75. http://dx.doi.org/10.20884/1.ki.2018.10.2.1252.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Sebagai upaya meningkatkan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana diperlukan sosialisasi tentang kontrasepsi pria melalui peran petugas KB yang berperan sebagai penyuluh, fasilitator, motivator, dinamist dan katalisator dalam memobilisasi masyarakat terutama di kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran petugas keluarga berencana sebagai penyuluh, sebagai fasilitator, sebagai motivator, sebagai Dinamis dan sebagai katalisator partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana (kondom dan vasektomi) di Purwokerto Selatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi Pasangan Pria Usia Subur di Kecamatan Purwokerto Selatan, dimana jumlah Pasangan Usia Subur adalah 11.442 dengan sampel ada 88 Pasangan Pria Usia Subur. Analisis ini menggunakan analisis univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis bivariat bahwa ada pengaruh: peran petugas KB sebagai perpanjangan (p = 0,000), sebagai Fasilitator (p = 0,000) dan sebagai Motivator (p = 0,000). Hasil analisis bivariat bahwa tidak ada pengaruh: peran petugas keluarga berencana sebagai Dinamisator (p = 1.000) dan sebagai Katalis (p = 0,830). Hasil analisis multivariat ada pengaruh pada: Peran petugas perencanaan keluarga sebagai Extension, sebagai Fasilitator, dan sebagai Motivator Kesimpulan: peran petugas KB berpengaruh sebagai Extension, sebagai Fasilitator, dan Motivator untuk Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana (Kondom dan Vasektomi).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rossita, Taufianie. "HUBUNGAN PENGETAHUAN SUMBER INFORMASI DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN PRURITUS VULVAE SAAT MENSTRUASI DI SMPN 10 BENGKULU SELATAN." Journal Of Midwifery 7, no. 1 (May 17, 2019): 30–39. http://dx.doi.org/10.37676/jm.v7i1.767.

Full text
Abstract:
Organ genitalia merupakan komponen penting bagi pria dan wanita. Namun didominasikan pada wanita karena wanita memiliki sistem reproduksi yang sensitif terhadap suatu penyakit bahkan keadaan penyakit lebih dihubungkan dengan fungsi dan kemampuan terhadap kesehatan reproduksinya. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sumber informasi dan dukungan keluarga terhadap kejadian pruritus vulvae saat menstruasi. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini mahasiswi kelas II SMPN 10 Bengkulu Selatan tahun 2015 dengan menggunakan Total Sampling terhadap 67 orang, analisis data dengan menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi squaere. Hasil penelitian berdasarkan uji univariat dan bivariat diperoleh gambaran responden yang memiliki kejadian pruritus vulvae saat menstruasi sebanyak 40 siswi (59,7%). Yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 43 siswi (64,2%). Yang memiliki sumber informasi kurang sebanyak 31 siswi ( 46,3% ). Yang memiliki dukungam keluarga kurang sebanyak 39 orang (58,2%). Hasil uji statistik bivariat kejadian pruritus vulvae saat menstruasi di peroleh nilai p= 0,012. Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan, sumber informasi, dukungan keluarga dengan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi. Dari penelitian ini penulis memberikan saran untuk para guru agar menambahkan dan memperbaharui informasi kesehatan terutama mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan pembinaan secara rutin kepada para siswi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Putera, Muhammad Luthfi Setiarno. "Kausalitas Bivariat antara Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan." STATISTIKA Journal of Theoretical Statistics and Its Applications 19, no. 2 (December 1, 2019): 103–17. http://dx.doi.org/10.29313/jstat.v19i2.4907.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Saniyah, Saniyah, and Budi Pratikno. "REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP." Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika 6, no. 1 (June 27, 2014): 45. http://dx.doi.org/10.20884/1.jmp.2014.6.1.2902.

Full text
Abstract:
This study discusses the simple bivariate linear regression on weather data in Cilacap district. This simple bivariate linear regression using the two response variables, rainfall () and humidity of an area (), and one predictor variable, the air temperature (). Regression model test method is a Wilk's Lamda test, the value of Wilk's Lamda = 0.881101 less than lambda table 0.903. The results show that the model and the both parameters are significant, with mean deviation error model is .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Saraswaty, Dian, Asep Suryana Abdurrahmat, and Siti Novianti. "HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGENDALIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA." Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community 2, no. 2 (March 17, 2020): 283–95. http://dx.doi.org/10.35971/gojhes.v2i2.5272.

Full text
Abstract:
ABSTRAKHipertensi merupakan penyakit kornis yang secara independen berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.Hipertensi ini merupakan faktor risiko terbanyak penyakit serebrovaskuler seperti stroke.Penelitian ini bertujuan untuk membuat model determinan pengetahuan dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku pengendalian hipertensi di Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.Penelitian ini menggunakan desain kross seksional dengan jumlah sampel sebanyak 188 orang yang diambil secara purposif. Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik kai square pada derajat kepercayaan 95%. Hasil analisis sebanyak 70,4% responden memiliki dukungan sosial keluarga baik, sebanyak 38,3% memiliki pengetahuan baik, 36,2% memiliki kepatuhan minum obat kurang baik dan 16,5% memiliki perilaku pengendalian hipertensi kurang baik. Hasil analisis bivariat diperoleh nilai signifikan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan pengetahuan berhubungan dengan perilaku pengendalian hipertensi dengan masing-masing nilai p 0,013 dan 0,03.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Apriza, Apriza, Erlinawati Erlinawati, Rahayu Anita, and Helena Fira. "Penurunan Kecemasan Pada Ibu Hamil Risiko Tinggi melalui Citronella Oil Theraphy." Aulad: Journal on Early Childhood 4, no. 2 (August 19, 2021): 122–27. http://dx.doi.org/10.31004/aulad.v4i2.115.

Full text
Abstract:
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Citronella Oil therapy dalam menurunkan kecemasan ibu hamil resiko tinggi di Desa Kuok. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode quasi experiment dengan rancangan one group pre- test-posttest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil risiko tinggi yang mengalami kecemasan di desa kuok. Sampel yang digunakan yaitu 29 orang. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik uji T-test dependen yaitu uji dua mean dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh citronella oil theraphy terhadap penurunan kecemasan ibu hamil risiko tinggi di desa Kuok wilayah Kerja Puskesmas Kuok. Diharapkan agar tenaga kesehatan dapat mengimplementasikan penggunaan citronella oil therapy dalam mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu hamil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Iis, Iis. "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BIDAN DALAM PENERAPAN PARTOGRAF." Jurnal Kesehatan 6, no. 2 (April 20, 2020): 740–46. http://dx.doi.org/10.38165/jk.v6i2.156.

Full text
Abstract:
Partograf dapat meningkatan mutu dan keteraturan pemantauan janin dan ibu selama persalinan serta dapat membantu menemukan adanya masalah pada janin atau ibu. Kepatuhan bidan dalam penerapan partograf adalah Kepatuhan prosedur yang dilakukan untuk membuat alat bantu pemantauan kemajuan persalinan dan untuk membuat keputusan klinik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan bidan dalam penerapan partograf. Penelitian ini menggunakan Survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Batasan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi yaitu bidan yang bekerja di Puskesmas PONED wilayah kabupaten sukabumi dan mau mengisi inform consent yaitu sebanyak 46 orang. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Statistik Chi-Square (X2). Hasil penelitian sebagian besar bidan yang tidak patuh dalam penerapan partograf sebesar 54,3%. Setelah dilakukan Uji Bivariat maka diperoleh hasil bahwa variabel yang bermakna adalah untuk tingkat pengetahuan P-Value 0,021, untuk tingkat pendidikan P-Value 0,016 , untuk tingkat lama bekerja P-Value 0,021 dan untuk pelatihan P-Value 0,004 dan OR = 7,917. Kata Kunci : Partograf, Bidan, Kepatuhan ABSTRACTPartographs can improve the quality and regularity of maternal and fetal monitoring during labor and can help find problems in the fetus or the mother. Compliance partograf midwife in the application of the compliance procedure is done to make the tools of monitoring the progress of labor and to make clinical decisions. The aim of this study was to determine the factors associated with adherence midwife in the application partograf. This study uses Analytical Survey with cross sectional approach. Population in this research is all that is in BEONC Bureau of Sukabumi district, sampling in this research use accidental sampling is a midwife who works at the health center PONED Sukabumi district, would fill informed consent and there at the time of the research conducted as many as 46 people. Methods of data collection using primary data using questionnaires. The analysis used in this research is the analysis of univariate and bivariate descriptive analysis using Chi-Square Test Statistics (x2). Results of the study most of the midwife who do not comply in the application of partograf 54.3%. After Test Bivariat the obtained results that the variables that are meaningful to the knowledge level of the P-Value 0.021, to the level of education P-Value 0.016, to the level of long working P-Value 0,021 and for training P-Value 0.004. Based on the research results in the application of partograf compliance midwife for 21 people (45,7%).Keywords: Partograph, midwives, compliance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sawitry, Sawitry, Puput Kurnia Sari, and Putri Kusumawardhani. "Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Untuk Meningkatkan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir." Jurnal SMART Kebidanan 6, no. 2 (December 16, 2019): 80. http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.274.

Full text
Abstract:
Tempat paling nyaman bagi bayi baru lahir adalah di dada ibu, sehingga Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilakukan segera setelah bayi lahir dapat mencegah terjadinya hipotermi dan merupakan langkah awal untuk mencapai keberhasilan ASI Eksklusif.Data persalinan dari bulan Januari sampai dengan Mei 2015 sebanyak 137 persalinan dan semua dilakukan IMD.Tujuan Penelitian adalah menganalisishubungan pelaksanaan IMD dengan suhu tubuh bayi baru lahir. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel sebanyak 30 ibu bersalin dengan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat Chi Square. Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan Chi Square maka didapatkan nilai p value sebesar 0,000. Ada hubungan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan suhu tubuh bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Kata kunci: bayi baru lahir; inisiasi menyusu dini; suhu tubuh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Seran, Antonius Edi Dasi, Gaudentiana Un Bria, and Christina Marina Meo. "HUBUNGAN MOTIVASI UNTUK MENJADI PERAWAT PROFESIONAL DENGAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA SEMESTER V TINGKAT III AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN BELU TAHUN AJARAN 2014/2015." Jurnal Sahabat Keperawatan 1, no. 02 (July 1, 2019): 70–79. http://dx.doi.org/10.32938/jsk.v1i02.254.

Full text
Abstract:
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi seorang mahasiswa karena motivasi juga ikut menentukan keberhasilan mahasiswa baik selama mengikuti pendidikan maupun setelah selesai mengikuti pendidikan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan motivasi untuk menjadi perawat profesional dengan hasil belajar pada mahasiswa semester V Akper Pemkab Belu TA 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional kuantitatif. Analisis data menggunakan uji univarat dan bivariat. Pengujian menggunakan chi-square secara komputerisasi. Hasil analis univariat: 57.9% mahasiswa memiliki motivasi intrinsik rendah, 52.9% mahasiswa memiliki motivasi ekstrinsik tinggi untuk menjadi, 52.1% mahasiswa memiliki motivasi yang rendah, 47.9% mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi, 96.7% mahasiswa memiliki rentang IP dengan kategori sangat memuaskan. Hasil analisis bivariat bahwa tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik, ekstrinsik, dan motivasi untuk menjadi perawat profesional dengan hasil belajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Merdekawati, Diah, and Dasuki Dasuki. "Korelasi Dukungan Keluarga Dengan Respon Cemas Anak Saat Pemasangan Infus." Jurnal Endurance 3, no. 3 (October 25, 2018): 467. http://dx.doi.org/10.22216/jen.v3i3.3017.

Full text
Abstract:
<p><em>Pre-school age is particularly vulnerable to the effects of stress and fear during hospitalization. Children under the age of 6 are less able to think about an event as a whole, have not been able to determine behavior that can overcome the fear based on experience ever experienced and coping strategies ever done. The aims of this research to know correlation family support with child anxious response during infusion. This study was a quantitative with correlation study using cross sectional method. There were 51 respondents participated in this research. Data were collected through observation with purposive sampling technique. Then, data were analysed through univariate and bivariate. The result of univariate statistic test revealed that as much as 64.7% had good family support and 56.9% experienced an anxious response during infusion. The result of bivariate statistic test showed that there was a positive correlation with moderate strength between family support and child's anxious response during infusion. This riset showed that families should provide support when children experience fear, anxiety and pain during infusion.</em></p><p><em><br /></em></p><p>Usia pra sekolah sangat rentan terhadap efek stress dan ketakutan selama rawat inap. Anak- anak dibawah usia 6 tahun kurang mampu berpikir tentang suatu peristiwa secara keseluruhan, belum bisa menentukan perilaku yang dapat mengatasi ketakutan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dan strategi koping yang pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi dukungan keluarga dengan respon cemas anak saat pemasangan infus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif studi korelatif dengan metode <em>cross secsional</em>. Sebanyak 51 responden terlibat dalam penelitian ini. Pengumpulan data melalui observasi. Pengambilan sampel dilakukan secara <em>purposive sampling. </em>Analisis data dilakukan secara <em>univariat </em>dan<em> bivariat. </em>Dari hasil uji statistik univariat diketahui sebanyak 64,7% memiliki dukungan keluarga baik dan 56,9% mengalami respon cemas saat pemasangan infus. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan ada korelasi positif dengan kekuatan sedang antara dukungan keluarga dengan respon cemas anak saat pemasangan infus. Penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga sebaiknya memberikan dukungannya pada saat anak mengalami ketakutan, kecemasan dan rasa nyeri pada saat pemasangan infus.</p><p><em><br /></em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Fadlilah, Siti, Adi Sucipto, and Tia Amestiasih. "Usia, Jenis Kelamin, Perilaku Merokok, dan IMT Berhubungan dengan Resiko Penyakit Kardiovaskuler." Jurnal Keperawatan 11, no. 4 (December 27, 2019): 261–68. http://dx.doi.org/10.32583/keperawatan.v11i4.558.

Full text
Abstract:
Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dibandingkan dengan penyakit lain. Penyakit kardiovaskular ini dapat diprediksi dengan beberapa alat ukur salah satunya adalah Framingham Risk Score (FRS). FRS digunakan untuk menghitung perkiraan risiko penyakit kardiovaskular 10 tahun mendatang. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, perilaku merokok, dan IMT dengan resiko penyakit kardiovaskuler. Jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptik analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah karyawan di Universitas Respati Yogyakarta. Teknik sampling menggunakan insidental sampling yaitu sebanyak 79 responden. Instrumen yang digunakan adalah Framingham Risk Score, kuesioner, Microtoise, dan timbangan digital.Uji bivariat menggunakan Somers’D. Paling banyak kategori usia dewasa akhir yaitu 32 responden (40,5%). Sebagian besar responden laki-laki yaitu 56 responden (70,9%). Sebagian besar responden tidak merokok yaitu 58 responden (73,4%). Sebagian besar kategori gemuk yaitu 42 responden (52,2%). Hasil uji bivariat antara usia, jenis kelamin, perilaku merokok, dan IMT dengan resiko penyakit kardiovaskuler didapatkan p-value 0,002; 0,000; 0,005; dan 0,007.Ada hubungan antara usia, jenis kelamin, perilaku merokok, dan IMT dengan resiko penyakit kardiovaskuler. Kata kunci: kardiovaskular, penyakit kardiovaskuler, framingham risk score AGES, KELAMIN, SMOKING BEHAVIOR, AND IMT RELATED TO THE RISK OF CARDIOVASCULAR DISEASE ABSTRACT Cardiovascular disease is the number one cause of death in the world compared to other diseases. Cardiovascular disease can be predicted with several measuring devices, one of which is the Framingham Risk Score (FRS). FRS is used to calculate the estimated risk of cardiovascular disease in the next 10 years. This study was to determine the relationship of age, sex, smoking behavior, and BMI with the risk of cardiovascular disease. This type of research was quantitative descriptive analytic with cross sectional approach. The population was employees at Universitas Respati Yogyakarta. The sampling technique used incidental sampling that is 79 respondents. The instruments used were Framingham Risk Score, questionnaires, Microtoise, and digital body scales. Bivariate tests used Somers'd. The most late adult age category is 32 respondents (40.5%). Most of the male respondents were 56 respondents (70.9%). Most respondents did not smoke, namely 58 respondents (73.4%). Most of the fat categories were 42 respondents (52.2%). Bivariate test results between age, sex, smoking behavior, and BMI with a risk of cardiovascular disease obtained p-value 0.002; 0,000; 0.005; and 0.007. There was a relationship between age, sex, smoking behavior, and BMI with the risk of cardiovascular disease. Keywords: cardiovascular, cardiovascular disease, framingham risk score
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Trisna, Citra, and Asfian Asfian. "FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DI SAMBAS." Jurnal Vokasi Kesehatan 3, no. 2 (July 31, 2017): 87. http://dx.doi.org/10.30602/jvk.v3i2.109.

Full text
Abstract:
Abstract: Individual Factors Related To Implementation Of Integrated Management Of Childhood Illness (IMCI) In Sambas. Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) is one of the government programs aimed at improving officer skills, strengthening health systems and improving care capabilities by families and communities. A public health centre is said to have implemented IMCI if it meets the criteria of carrying out IMCI at least 60% of the number of visits. Achievement of Implementation of IMCI at the public health centre in Sambas district in 2014 is still below 60%. Conducted research to determine the correlation between knowledge factor, performance and motivation toward the implementation of IMCI in public health centre Sambas District. This research was analytical descriptive with the cross-sectional design. The subjects of the study were the staff of the public health centre in Sambas district were 40 respondents. Data collection was done by using primary data through a checklist. Data were analyzed using univariate analysis with frequency distribution table and bivariate analysis using chi-square test. The result of bivariate analysis with chi-square test and significance of alpha 0,05 found no correlation between age (p-value = 0,905), knowledge (p-value = 0,064) and performance (p-value = 0,057) with IMCI implementation. Motivation factor (p-value = 0,013) had significant relation with IMCI implementation.Absrak: Faktor-Faktor Individu Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Di Sambas.Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petugas, memperkuat sistem kesehatan serta meningkatkan kemampuan perawatan oleh keluarga dan masyarakat. Puskesmas dikatakan sudah menerapkan MTBS apabila memenuhi kriteria melaksanakan MTBS minimal 60% dari jumlah kunjungan. Pencapaian Pelaksanaan MTBS pada puskesmas di wilayah Kecamatan Sambas tahun 2014 masih di bawah 60 %. Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor-faktor individu berupa pengetahuan, kinerja dan motivasi terhadap pelaksanaan MTBS di Puskesmas Wilayah Kecamatan Sambas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah petugas Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Sambas berjumlah 40 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer melalui cheklist. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square dan kemaknaan alpha 0,05 didapatkan tidak ada hubungan antara umur (p value = 0,905), pengetahuan (p value=0,064) dan kinerja (p value=0,057) dengan pelaksanaan MTBS. Faktor motivasi (p value= 0,013) mempunyai hubungan signifikan dengan pelaksanaan MTBS.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Ginting, Laurena. "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN STIKES MURNI TEGUH." Indonesian Trust Health Journal 1, no. 2 (April 25, 2019): 44–49. http://dx.doi.org/10.37104/ithj.v1i2.11.

Full text
Abstract:
Kasus kematian kanker di Indonesia menjadi yang tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000, 70% pasien kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan dengan keadaan stadium lanjut. Pengenalan penyakit kanker menjadi penting karena dapat menurunkan kasus baru kanker. Sehingga diperlukannya upaya pencegahan deteksi dini untuk mempermudah mengenali faktor risiko dan gejala kanker. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi D-III Kebidanan STIKes Murni Teguh yaitu sebanyak 32 orang. Sampel berjumlah 100 orang mahasiswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Penelitian dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Dari hasil uji bivariat menunjukan Hasil uji Chi square dengan bantuan SPSS diperoleh nilai P = 0,001 (P ≤ 0. 005) sehingga dapat dikatakan secara statistik terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara. Disarankan agar mahasiswi STIKes Murni Teguh meningkatkan Pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri sesuai dengan waktu dan langkah – langkah pemeriksaan. STIKes Murni Teguh memberikan konseling dan informasi kepada mahasiswa untuk rutin melakukan SADARI. Cancer death cases in Indonesia are the highest with 21.5 in every 100,000, 70% of breast cancer patients come to health facilities with an advanced stage. The introduction of cancer is important because it can reduce new cases of cancer. So that the need to prevent early detection efforts to facilitate recognizing risk factors and symptoms of cancer. This type of research is descriptive analytic with cross sectional design. The population in this study were all 32 D-III Midwifery students from STIKes Murni Teguh. The sample amounted to 100 female students. Sampling is done using total sampling. The study was analyzed by univariate and bivariate tests with chi square statistics. From the results of the bivariate test, the results of the Chi square test with the help of SPSS obtained a value of P = 0.001 (P ≤ 0. 005) so that it can be said statistically there is a relationship between knowledge with breast self examination (BSE) as early detection of breast cancer. It is recommended that Pure STIKes students firmly increase their knowledge of breast self-examination (BSE) and routinely carry out breast self-examinations according to the time and steps of the examination. STIKes Murni Teguh provides counseling and information to students to routinely conduct BSE.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Hutahaean, Masta Melati. "HUBUNGAN DISMENORE DENGAN KINERJA AKADEMIK MAHASISWI ANGKATAN 2017 DAN 2018 DI STIKES MURNI TEGUH." Indonesian Trust Health Journal 1, no. 2 (April 25, 2019): 50–54. http://dx.doi.org/10.37104/ithj.v1i2.12.

Full text
Abstract:
Banyak wanita yang mengalami gangguan pada menstruasinya, diantaranya adalah nyeri haid atau sering disebut dismenore. Prevalensi kejadian dismenore pada remaja wanita diperkirakan antara 20-90% dan sekitar 15% remaja dilaporkan mengalami dismenore berat. Dismenore berat ini menyebabkan mereka tidak mampu untuk melakukan kegiatan apapun serta mempengaruhi kinerja akademik mahasiswi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi angkatan 2017 dan 2018 yaitu sebanyak 135 orang mahasiswi. Sampel berjumlah 100 orang mahasiswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil uji bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara dismenore dengan kinerja akademik mahasiswi STIKes Murni Teguh (p value 0,01) dengan OR sebesar 4,38 yang berarti bahwa mahasiswi yang tidak mengalami dismenore perkiraan peluangnya 4,38 kali memiliki kinerja akademik yang sangat memuaskan dibandingkan dengan mahasiswi yang mengalami dismenore. Disarankan agar STIKes Murni Teguh dapat mengaktifkan kegiatan olahraga rutin sebagai bentuk kegiatan kemahasiswaan bagi seluruh mahasiswi terutama mahasiswi yang mengalami dismenore mulai dari olahraga dengan gerakan fisik yang sederhana maupun olahraga aerobik yang dapat mengurangi nyeri haid yang dapat mengganggu aktifitas belajar mahasiswi. Many women experience menstrual disorders, including menstrual pain or often called dysmenorrhea. The prevalence of dysmenorrhea in young women is estimated to be between 20-90% and around 15% of adolescents reported severe dysmenorrhea. This severe dysmenorrhea causes them to be unable to carry out any activities and influence the academic performance of female students. This type of research is descriptive analytic with cross sectional design. The population in this study were all female students of 2017 and 2018 namely 135 female students. The sample amounted to 100 female students. Sampling is done using purposive sampling. Analyzed by univariate and bivariate with chi square test.The results of the bivariate test showed that there was a relationship between dysmenorrhea and the academic performance of Murni Teguh STIKes students (p value 0.01) with an OR of 4.38 which means that students who did not experience dysmenorrhea estimated their chances of 4.38 times having very satisfying academic performance compared to female students who experience dysmenorrhea. It is recommended that Murni Teguh STIKes be able to activate regular sports activities as a form of student activities for all female students, especially female students who experience dysmenorrhea, from simple physical movements and aerobic exercise that can reduce menstrual pain which can interfere with the student's learning activities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Rustika, Rustika, and Esny Burase. "PENGETAHUAN,SIKAP DAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DALAM UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA JEMAAH HAJI INDONESIA DI ARAB SAUDI TAHUN 2016." Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 21, no. 3 (October 23, 2018): 179–87. http://dx.doi.org/10.22435/hsr.v21i3.469.

Full text
Abstract:
Since 2014, the program to provide masks for Hajj pilgrims from Indonesia in Saudi Arabia as one of the efforts to prevent ISPA, continues to be increased in 2015 Ministry of Health Perform Movement Use Mask (GERMAS). Based on this case, this research focuses on the relationship of Knowledge and Attitude with Mask Usage Behavior among Prayer Hajj Indonesia in Saudi Arabia Year 2016 in preventing the incidence of Acute Respiratory Tract Infection. The design used is cross sectional with quantitative approach. The population in this study is all pilgrims who perform the pilgrimage, amounting to 168,800 people with a sample of 163 respondents. Data analysis techniques include univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression test. The result of bivariate selection shows that the knowledge variable has no significant correlation with relationship p-value is 0.284 > 0.05. Where as attitude variable have relationship because p-value value 0.000 < 0.05. In multivariate analysis multiple logistic regression test showed that attitude variable which has the most dominant significance with the mask use on haj pilgrims with p-value 0.000 <0.05 and Odds Ratio 3.558. This means that attitude that does not support the use of masks has a 3 times chance of experiencing ISPA events. Abstrak Sejak tahun 2014 program pemberian masker bagi jemaah haji asal Indonesia di Arab Saudi sebagai salah satu upaya pencegahan ISPA, terus ditingkatkan pada tahun 2015 Kementerian Kesehatan melakukan Gerakan Memakai Masker (GERMAS). Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan, sikap dengan tindakan penggunaan masker pada jemaah haji Indonesia. Desain yang digunakan cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh jemaah haji yang melakukan ibadah haji sebanyak 168.800 jiwa, sampel adalah jemaah haji Indonesia yang berada di Mekkah dan Madinah sebanyak 163 responden. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil seleksi bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p-value 0,284 > 0,05, sedangkan variabel sikap memiliki hubungan karena nilai p-value 0,000 < 0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel sikap yang memiliki signifikansi paling dominan dengan penggunaan masker pada jemaah haji atau nilai p-value 0,000 < 0,05 dan Odds Ratio 3,558, artinya sikap yang tidak mendukung penggunaan masker berpeluang sebesar 3 kali mengalami kejadian ISPA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Boro, Thomas Laga, Rafael Paun, and Marthen R. Pellokila. "Factors of Loss to Follow-up Antiretroviral Therapy in Islanded Area." Unnes Journal of Public Health 7, no. 2 (July 1, 2018): 98–103. http://dx.doi.org/10.15294/ujph.v7i2.20901.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Loss to follow-up of antiretroviral therapy is when PLWHA (People Living with HIV/AIDS) do not come for antiretroviral therapy for more than 3 months. This study aimed to determine the factors of loss to follow-up antiretroviral therapy for PLWHA at Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Public Hospital where PLWHA with land, water and air transportation are served. This was a case control study with 66 samples of PLWHA. The samples underwent antiretroviral therapy in Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang Public Hospital from 2006 to 2016. Saturated sampling technique was done for cases group and simple random sampling was done for control group. Univariate and bivariate data analysis were done in this study. The result of bivariate analysis showed that there were association between intention (p = 0.004, OR = 4.667), self efficacy (p = 0.0001, OR = 7.875), action (p = 0.0001, OR = 45.000), transportation mode (p = 0.046, OR = 0.200), and transport costs (p = 0.0001, OR 19.333) and loss to follow-up antiretroviral therapy. It could be concluded that transportation and behavior were the major problems for the loss to follow up antiretroviral therapy in the islanded area. Keywords: HIV/AIDS, antiretroviral therapy, loss to follow-up, islanded area ABSTRAK Gagal follow-up antiretroviral therapy adalah jika ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) tidak menjalani terapi antireroviral lebih dari 3 bulan terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor gagal follow-up antiretroviral therapy pada ODHA di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang melayani para ODHA dengan moda transportasi darat, air, dan udara. Desain penelitian ini adalah case control. Sampel sebanyak 66 ODHA yang menjalani antiretroviral therapy di RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang sejak tahun 2006 sampai 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh untuk kelompok kasus dan simple random sampling untuk kelompok kontrol. Analisis data menggunakan prosentase untuk univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh niat (p = 0,004, OR = 4,667), self efficacy (p = 0,0001, OR = 7,875), tindakan (p = 0,0001, OR = 45,000), moda transportasi (p = 0,046, OR = 0,200), dan biaya transportasi (p = 0,0001, OR 19,333) terhadap gagal follow up terapi antiretroviral. Dapat disimpulkan bahwa masalah utama gagal follow up terapi antiretroviral di wilayah berkepulauan ini adalah transportasi dan perilaku. Kata Kunci: HIV/AIDS, terapi antiretroviral, gagal follow up, wilayah berkepulauan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Rahayu, Atikah, Fahrini Yulidasari, Andini Octaviana Putri, and Fauzie Rahman. "Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun." Kesmas: National Public Health Journal 10, no. 2 (November 8, 2015): 67. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i2.882.

Full text
Abstract:
AbstrakKabupaten Hulu Sungai Utara masih dihadapkan dengan permasalahan gizi pada anak bawah dua tahun (baduta). Salah satu masalah gizi hinggasaat ini adalah stunting. Anak dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang potensial memengaruhi pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko riwayat berat badan lahir dengan kejadian stunting pada anak baduta. Desain penelitian adalah potong lintang. Populasi penelitian ini merupakan ibu-ibu yang memiliki anak baduta dan besar sampel sejumlah 117 terdiri dari anak baduta. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga bulan pada bulan September – November 2014. Kategori BBLR jika riwayat berat badan lahir < 2.500 gram. Analisis data bivariat menggunakan uji kai kuadrat dan data multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat status BBLR (nilai p = 0,015) dengan stunting pada anak baduta. Berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh bahwa BBLR merupakan faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting. Anak dengan BBLR memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami stunting. Riwayat BBLR memiliki peranan penting dalam kejadian stunting anak baduta di wilayah Puskesmas Sungai Karias, Hulu Sungai Utara.AbstractNorth Hulu Sungai District is still facing nutrition problems among childrenunder two years old. One of nutrition problems up to now is stunting. Childwith low birthweight (LBW) record is one of potential factors influencing thegrowth of a child. This study aimed to assess any risk of LBW records withstunting incidence among children under two years old. This study usedcross-sectional design. The population was mothers having children under two years old and samples amounted to 117 consisted of children under two years old. This study was conducted within three months on September – November 2014. Category of LBW was if birth weight records < 2,500 gram. Bivariate data analysis used chi-square test and multivariate data analysis used logistic regression test. The result of bivariate analysis showed a significant relation between LBW status records (p value = 0.015) with stunting incidence among children under two years old. Based on the result of multivariate analysis, LBW was the most dominating risk factor related to stunting incidence. Children with LBW had 5.87 times risk of suffering from stunting. LBW records take an important role in stunting incidence among children under two years old around Sungai Karias Primary Health Care area in North Hulu Sungai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography