To see the other types of publications on this topic, follow the link: Cabang Jawa Barat.

Journal articles on the topic 'Cabang Jawa Barat'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Cabang Jawa Barat.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Nadia, Ahsanatun. "PROSEDUR PERHITUNGAN PENDAPATAN JASA LAYANAN BONGKAR/MUAT PETI KEMAS PADA PT PELINDO III (PERSERO) CABANG LEMBAR." JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA 5, no. 1 (June 25, 2019): 42–47. http://dx.doi.org/10.29303/jseh.v5i1.30.

Full text
Abstract:
PT Pelindo III (Persero), adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa kepelabuhanan.Tugas, wewenang dan tanggung jawab perusahaan ini adalah mengelola Pelabuhan Umum pada tujuh wilayah provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari praktik kerja lapangan (PKL) adalah untuk mengamati dan mengetahui bagaimana prosedur perhitungan pendapatan jasa layanan Bongkar/Muat Petikemas Pada PT Pelindo III (Persero) Cabang Lembar. Apakah sudah tepat dan benar, dan untuk membandingkan teori Akuntansi yang ada dengan praktik akuntansi yang ditemukan dilapangan khususnya Prosedur Perhitungan Pendapatan Jasa Layanan Bongkar/Muat Petikemas Pada PT Pelindo III (Persero) Cabang Lembar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Maryanto, Maryanto, and Ating Sukma. "STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BANK SYARIAH DI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT (STUDI DI BANK SYARIAH MANDIRI)." NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH 2, no. 2 (December 1, 2016): 243. http://dx.doi.org/10.30997/jn.v2i2.289.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini difokuskan untuk mengetahui proses studi kelayakan pembukaan cabang bank syariah di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kelayakan pembukaan cabang bank syariah, yang meliputi prosedur pembukaan cabang bank syariah, standarisasi pembukaan cabang dan kendala-kendala dalam pembukaan cabang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik analisis Miles and Huberman. Studi kelayakan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan sebuah perusahaan sebelum menjalankan usahanya. Dengan studi kelayakan perusahaan akan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan analisis teknik Miles and Huberman diketahui bahwa prosedur dan standarisasi pembukaan cabang bank syariah sudah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI), dan Rencana Bisnis Bank (RBB). Dengan menggunakananalisis SWOT diketahui letak posisi perusahaan dimasa yang akan datang berada padaposisi kuadran I yang artinya posisi perusahaan kuat dan berpeluang.Kata Kunci : studi kelayakan pembukaan cabang bank syariah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Fandayani, Witri, and Sagitarius Sagitarius. "Analisis Teknik Tendangan Dominan terhadap Perolehan Poin pada Pertandingan Kumite Cabang Olahraga Karate." Jurnal Kepelatihan Olahraga 11, no. 1 (April 21, 2019): 21–29. http://dx.doi.org/10.17509/jko-upi.v11i1.16782.

Full text
Abstract:
tendangan manakah yang paling dominan dilakukan terhadap perolehan poin pada pertandingan Kumite cabang olahraga Karate. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah atlet yang mengikuti kejuaraan O2SN SMA Karate Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018 Nomor Kumite sebanyak 44 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling sehingga sampel dalam penelitian ini seluruh atlet yang mengikuti kejuaraan O2SN SMA Karate Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018 Nomor Kumite. Instrumen penelitian ini adalah observasi menggunakan lembar skor pertandingan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa teknik tendangan dominan memperoleh poin adalah teknik serangan tendangan Mawashi-Geri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Gunadi, Nikardi. "Tanggap Empat Varietas Paprika (Capsicum annuum var. Grossum) terhadap Jumlah Cabang Berbeda di Dataran Tinggi Lembang, Jawa Barat." Jurnal Hortikultura 26, no. 1 (June 26, 2016): 67. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v26n1.2016.67-80.

Full text
Abstract:
<p>Pada saat ini, beberapa varietas paprika baru telah tersedia sebagai pilihan alternatif petani. Setiap varietas paprika mempunyai tipe pertumbuhan dan kapasitas masing-masing dalam memproduksi buahnya. Di Indonesia, penelitian tentang pengaruh jumlah cabang per tanaman baru dilakukan pada beberapa varietas saja tetapi pada varietas paprika lainnya belum dilakukan.Penelitian dengan tujuan mengetahui tanggap empat varietas paprika (Capsicum annuum var. Grossum) terhadap jumlah cabang berbeda telah dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.), Jawa Barat dari bulan April sampai bulan Desember 2010. Dua faktor perlakuan yang dicoba pada penelitian ini, yaitu (1) jumlah cabang per tanaman (dua, tiga, dan empat cabang), dan (2) varietas (Spider, E 41.9560, Zamboni, dan Inspiration). Kombinasi perlakuan tersebut diatur dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cabang per tanaman berpengaruh nyata terhadap hasil paprika dan tanaman paprika dengan tiga cabang per tanaman memberikan hasil total dan kelas buah &gt;200 g tertinggi yang berbeda nyata dengan tanaman paprika dengan dua dan empat cabang per tanaman. Rerata hasil total paprika dengan tiga cabang per tanaman ialah 19% lebih tinggi daripada dengan dua cabang per tanaman dan 15% lebih tinggi daripada dengan empat cabang per tanaman. Pada kelas buah &gt;200 g, tanaman paprika yang ditanam dengan tiga cabang per tanaman berturut-turut 16% dan 19% lebih tinggi daripada tanaman paprika yang ditanam dengan dua dan empat cabang per tanaman. Hasil paprika tidak berbeda nyata di antara keempat varietas yang dicoba dan rerata hasil total paprika pada percobaan ini ialah 12,05 kg/m2. Rerata bobot buah varietas E 41.9560 tertinggi yang berbeda nyata dibandingkan dengan rerata bobot buah ketiga varietas lainnya. Rerata bobot buah yang tertinggi kedua ditunjukkan oleh varietas Zamboni, kemudian diikuti oleh varietas Inspiration dan Spider. Rerata bobot buah dari varietas E 41.9560, Zamboni, Inspiration, dan Spider berturut-turut 250, 231, 220, dan 205 g. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa apabila yang diinginkan buah dengan ukuran besar maka varietas E 41.9560 atau Zamboni yang ditanam, sedangkan bila yang diinginkan buah dengan ukuran sedang maka varietas Spider atau Inspiration yang ditanam. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemilihan varietas dan teknik budidaya paprika dalam kondisi rumah plastik di dataran tinggi.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Gunadi, Nikardi. "Tanggap Empat Varietas Paprika (Capsicum annuum var. Grossum) terhadap Jumlah Cabang Berbeda di Dataran Tinggi Lembang, Jawa Barat." Jurnal Hortikultura 26, no. 1 (June 26, 2016): 67. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v26n1.2016.p67-80.

Full text
Abstract:
<p>Pada saat ini, beberapa varietas paprika baru telah tersedia sebagai pilihan alternatif petani. Setiap varietas paprika mempunyai tipe pertumbuhan dan kapasitas masing-masing dalam memproduksi buahnya. Di Indonesia, penelitian tentang pengaruh jumlah cabang per tanaman baru dilakukan pada beberapa varietas saja tetapi pada varietas paprika lainnya belum dilakukan.Penelitian dengan tujuan mengetahui tanggap empat varietas paprika (Capsicum annuum var. Grossum) terhadap jumlah cabang berbeda telah dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.), Jawa Barat dari bulan April sampai bulan Desember 2010. Dua faktor perlakuan yang dicoba pada penelitian ini, yaitu (1) jumlah cabang per tanaman (dua, tiga, dan empat cabang), dan (2) varietas (Spider, E 41.9560, Zamboni, dan Inspiration). Kombinasi perlakuan tersebut diatur dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cabang per tanaman berpengaruh nyata terhadap hasil paprika dan tanaman paprika dengan tiga cabang per tanaman memberikan hasil total dan kelas buah &gt;200 g tertinggi yang berbeda nyata dengan tanaman paprika dengan dua dan empat cabang per tanaman. Rerata hasil total paprika dengan tiga cabang per tanaman ialah 19% lebih tinggi daripada dengan dua cabang per tanaman dan 15% lebih tinggi daripada dengan empat cabang per tanaman. Pada kelas buah &gt;200 g, tanaman paprika yang ditanam dengan tiga cabang per tanaman berturut-turut 16% dan 19% lebih tinggi daripada tanaman paprika yang ditanam dengan dua dan empat cabang per tanaman. Hasil paprika tidak berbeda nyata di antara keempat varietas yang dicoba dan rerata hasil total paprika pada percobaan ini ialah 12,05 kg/m2. Rerata bobot buah varietas E 41.9560 tertinggi yang berbeda nyata dibandingkan dengan rerata bobot buah ketiga varietas lainnya. Rerata bobot buah yang tertinggi kedua ditunjukkan oleh varietas Zamboni, kemudian diikuti oleh varietas Inspiration dan Spider. Rerata bobot buah dari varietas E 41.9560, Zamboni, Inspiration, dan Spider berturut-turut 250, 231, 220, dan 205 g. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa apabila yang diinginkan buah dengan ukuran besar maka varietas E 41.9560 atau Zamboni yang ditanam, sedangkan bila yang diinginkan buah dengan ukuran sedang maka varietas Spider atau Inspiration yang ditanam. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemilihan varietas dan teknik budidaya paprika dalam kondisi rumah plastik di dataran tinggi.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yudoko, Gatot, and Alvy Auliany Myala. "USULAN STRATEGI OPERASIONAL TELKOMVISION REGIONAL BARAT." Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan 5, no. 2 (August 1, 2009): 33. http://dx.doi.org/10.21460/jrak.2009.52.157.

Full text
Abstract:
Telkomvision Regional Jawa Borat adolah cabang perusahoqn ycmg meniual produk n berbayar (poy tv)- Sebagai sebuah perusahaan yang relatif masih tertinggal daripesaing utamanya, maka salah saht sasaran utama perusahaan adalah tumbuh melalui peninglratan jumlah pelanggan. Dalam hal ini, kami mempwryai kerangka berpikirbahwa salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan adolah melalui penyelarasan antaia tuntutan atau persyoratan pasar dengon sumber daya, proses-operasi, dan kemampuan operosi perusahaan. Untuk itu, tujuan makalah ini adalah rnengusullran rumusan strategi operasi bagi Tellamvision Regional Jawa Barat.Strategi operasi yang diltyatakan dolam bentuk matriks strategi operasi akan menunjulrlran hubungan antard usulan-usulan keputusan-keputusan strategis yang terkait dengan kapasilas, rantai pasok \upply chain), telonlogi, dan pengembangandan organisosi dengan sosqran atau tujuan kinerja yang mencalatp lafilitas, harga, kcandalan, kecepatan, dan fleksibilitos. Pengumpulan data dilalatkon melaluiwowanccya dan analisis dokumen-dokumen perusahaon yang relevan pada tohun 2008.Matrilrs strotegi otperasi yang diusulkan dapat menjodi acuan bagi perusahaan dalam me mbangun day a s a ingnya.Kata Kunei: strategi operasi, persyaratan pasar, matriks strategi operasi, Telkomvision
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rustani, Dona, and Slamet Susanto. "Kualitas Fisik dan Kimia Buah Jambu ‘Kristal’ pada Letak Cabang yang Berbeda." Buletin Agrohorti 7, no. 2 (May 17, 2019): 123–29. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.7.2.123-129.

Full text
Abstract:
Jambu biji kultivar kristal merupakan salah satu buah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Kualitas buah dipengaruhi posisi buah dalam kanopi. Penelititan ini bertujuan untuk mempelajari kualitas fisik dan kimia buah pada tunas yang muncul pada cabang primer, sekunder dan tersier. Percobaan berlokasi di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura dari bulan Februari hingga Juli 2017 menggunakan tanaman jambu ‘Kristal’ berumur 4 tahun. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu letak buah pada tunas dari cabang primer (C1), cabang sekunder (C2) dan cabang tersier (C3) dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak cabang tidak berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan kualitas fisik dan kimia (diameter buah, bobot buah, kelunakan buah, kemulusan buah, PTT dan TAT). Terdapat kecenderungan pada buah yang muncul pada tunas yang muncul dari cabang primer dan cabang sekunder memiliki bobot dan diameter yang lebih tinggi dibandingkan dengan cabang tersier.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Nasri, Nasri. "EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA KARATE DAN PENCAK SILAT SULAWESI SELATAN." JURNAL PRESTASI 3, no. 5 (June 11, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.24114/jp.v3i5.13443.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembinaan pada cabang olahraga karate dan pencak silat Sulawesi Selatan dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) dan ditinjau dari perolehan medali pada PON XIX tahun 2016 Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan dari bulan Januari sampai Maret 2017. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 38 responden terdiri dari 23 responden dari cabang olahraga karate dan 15 responden dari cabang olahraga pencak silat. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pembinaan cabang olahraga pembinaan cabang olahraga karate berjalan kurang baik dan pembinaan cabang olahraga pencak silat berjalan kurang baik. Aspek context pada cabang olahraga karate berjalan baik dan pada cabang olahraga pencak silat berjalan baik. Aspek input cabang olahraga karate berjalan baik dan cabang olahraga pencak silat berjalan baik. Aspek process cabang olahraga karate berjalan baik dan cabang olahraga pencak silat berjalan kurang baik. Aspek product cabang olahraga karate berjalan kurang baik, dan cabang olahraga pencak silat berjalan kurang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Randriani, Enny, Dani Dani, Indah Sulistiyorini, and Edi Wardiana. "Identifikasi Karakter yang Berpengaruh terhadap Hasil Biji Beras Kopi Arabika di Kabupaten Garut Menggunakan Analisis Lintasan Bertahap." Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar 1, no. 3 (November 1, 2014): 175. http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v1n3.2014.p175-184.

Full text
Abstract:
<p>Keterkaitan antara karakter vegetatif, komponen buah, komponen biji, dan hasil biji beras pada tanaman kopi merupakan hal penting dalam program pemuliaan dan seleksi. Model saling keterkaitan antar karakter tersebut adalah model sebab-akibat dan dapat dianalisis melalui analisis lintasan bertahap (ALB). Penelitian bertujuan mengidentifikasi karakter-karakter yang berpengaruh terhadap hasil biji beras kopi Arabika di daerah Garut, Jawa Barat melalui penggunaan analisis lintasan bertahap (ALB) dan model persamaan struktural (MPS). Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Mulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bulan Januari sampai Desember 2013 pada ketinggian tempat 1.300 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah Andosol. Penelitian menggunakan metode survei dengan pengambilan contoh secara acak terhadap lima genotipe kopi Arabika, yaitu ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, dan S 795. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga karakter yang berpengaruh positif secara langsung, yaitu jumlah ruas pada batang, tebal buah, dan bobot 100 biji gabah. Karakter panjang cabang primer berpengaruh positif secara tidak langsung, sedangkan karakter jumlah cabang sekunder dan jumlah ruas cabang primer berpengaruh negatif secara tidak langsung. Karakter-karakter tersebut dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada populasi kopi Arabika di daerah Garut, Jawa Barat.</p><p>Kata kunci: Kopi Arabika, seleksi karakter, analisis lintasan bertahap, model persamaan struktural</p><p>The linkage between the vegetative characters, fruit components, production seeds component and rice seeds of the coffee plant is important in breeding and selection programs. Models of interrelations between these characters are causal models and can be analyzed through sequential path analysis (SPA). The objective of this study was to identify of several characters affecting on green bean yield of Arabica coffee in Garut, West Java by using sequential path analysis (SPA) and structural equation modeling (SEM). This research was conducted in the Marga Mulya Village, Cikajang District, Garut Regency, West Java, with altitude about 1300 m above sea level and Andosol type of soil, starting from January to December 2013. The research was conducted in survey method with random sampling method on the Arabica coffee genotypes such as ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, and S795. The results showed that there are three characters having directly positive effect on green bean yield: number of internodes on stem, fruits thickness, and weight of 100 beans. On the other hand, length of primary branches has indirectly positive influence, while number of secondary branches and number of internodes on primary branches has indirectly negative influence. These characters can be used as selection criteria on the population of Arabica coffee in Garut, West Java.</p><p> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ariska, Septiani Dewi, Tri Atmowidi, and Woro Anggraitoningsih Noerdjito. "Keanekaragaman dan kelimpahan kumbang cerambycid (Coleoptera: Cerambycidae) di Cagar Alam Pangandaran, Jawa Barat." Jurnal Entomologi Indonesia 18, no. 1 (June 7, 2021): 23. http://dx.doi.org/10.5994/jei.18.1.23.

Full text
Abstract:
Struktur komunitas kumbang cerambycid di suatu kawasan berkaitan dengan heterogenitas tumbuhan berkayu. Kawasan Cagar Alam Pangandaran merupakan hutan yang berbentuk semenanjung yang memiliki komunitas hewan dan tumbuhan yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman dan kelimpahan kumbang cerambicid di kawasan Cagar Alam Pangandaran. Perangkap cabang tumbuhan nangka (Artocarpus heterophyllus) dan awar-awar (Ficus septica) digunakan untuk koleksi kumbang. Perangkap ini diikatkan pada cabang pohon atau batang kayu pada ketinggian sekitar 1,5 m dari permukaan tanah. Pemasangan perangkap dilakukan di kawasan Taman Wisata Alam dan Cagar Alam masing-masing 2 lokasi. Koleksi sampel kumbang dilakukan dengan metode beating. Dalam penelitian ini dikoleksi 574 individu kumbang cerambycid yang termasuk dalam 1 subfamili, 8 tribe, 12 genus, dan 20 spesies. Keanekaragaman spesies kumbang tertinggi ditemukan di Taman Wisata Alam-1 (H’ = 2,09, E = 0,74), diikuti Cagar Alam-2 (H’ = 1,75, E = 0,68), Taman Wisata Alam-2 (H’ = 1,70, E = 0,71), dan Cagar Alam-1 (H’ = 1,52, E = 0,69). Spesies kumbang yang ditemukan dengan kelimpahan tinggi ialah Sybra binotata Gahan (229 individu), Nyctimenius javanus (74 individu), Atimura bacillina Pascoe (67 individu), dan Acalolepta rusticatrix (Fabricius) (45 individu). Jumlah individu kumbang yang diperoleh dengan perangkap Artocarpus (342 individu) lebih banyak dibandingkan dengan perangkap Ficus (232 individu). Dalam penelitian ini juga teridentifikasi tujuh spesies kumbang endemik pulau Jawa, yaitu Myagrus javanicus Breuning, Cacia curta Breuning, Sybra obliquefasciata Breuning, Sybra fuscotriangularis Breuning, Pterolophia triangularis Breuning, N. javanus, dan Exocentrus artocarpi Fisher.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tihurua, Eka Fatmawati, and Endah Sulistyawati. "KERAGAMAN KERAPATAN KAYU BATANG DAN CABANG KOMUNITAS POHON DI HUTAN GUNUNG PAPANDAYAN, JAWA BARAT." BERITA BIOLOGI 18, no. 2 (August 27, 2019): 145–54. http://dx.doi.org/10.14203/beritabiologi.v18i2.3519.

Full text
Abstract:
Wood density is the functional character which has important role in the function of ecosystem. Stem and branch wood density have different trait and effect on its ecosystem processes. The objectives of this research are to know the diversity of stem and branch wood density and to analyze whether branch wood density could be used to estimate stem wood density in the Mount Papandayan. Six plots of 0.1 ha at different sites (three plots each in interior and edge forest) were established. Branches were collected from trees with diameter at breast height larger than 10 cm, while stem wood density data were obtained from some wood density sources. Research results showed that stem wood density ranges were 0.35–0.82 g/cm3, while branch wood density ranges were 0.33–0.61 g/cm3. Average of branch wood density was lower (0.48 ± 0.09 g/cm3) than stem wood density (0.61 ± 0.1 g/cm3). Linear regression analysis indicated that branch wood density could be used to estimate stem wood density of trees in Mount Papandayan which is showed by R2 value and correlation coefficient of 0.28 and 0.55 (p value < 0.001) respectively.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Winata, Hadi. "Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk. (Bank Bjb) Cabang Bsd – Tangerang Selatan." JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia) 2, no. 2 (January 30, 2019): 212. http://dx.doi.org/10.32493/jjsdm.v2i2.2229.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi terhadap kinerja karyawan pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk. (Bank bjb) Cabang Bsd – Tangerang Selatan.Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif yang merupakan pendekatan, penilaian berdasarkan angka dengan menggunakan hitungan statistik, dan waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan. Sempel dan dengan populasi jadi dalam penelitian ini 80 responden. Teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik riset kepustakaan, riset lapangan, observasi, kuesioner dan wawancara. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang mempunyai ciri dapat dinilai dengan menggunakan angka dan menggunakan metode uji validitas, reliabilitas koefisien determinasi dan uji signifikan hipotesis pada a = 5%.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan dengan adanya hubungan yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan pada Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk. (Bank bjb) Cabang Bsd – Tangerang Selatan, melalui perhitungan koefisien korelasi diketahui determinasi di peroleh 0.8215 di katagorikan sedang. Dan perhitungan koefisien determinasi diperoleh 67.48%. hal ini menunjukan bahwa besarnya hubungan motivasi tehadap kinerja karyawan sebesar 67.48% dan 32.52% sisanya oleh faktor - faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji hipotesis hasil Thitung juga memiliki nilai yang lebih besar dari Ttabel 12.722 > 1.991 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan motivasi (X) terhadap kinerja (Y). Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sulthan Muhammad Fauzan and Fetty Poerwita Sary. "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA BANK BJB CABANG UTAMA BANDUNG)." Jurnal Mitra Manajemen 4, no. 6 (July 1, 2020): 928–37. http://dx.doi.org/10.52160/ejmm.v4i6.403.

Full text
Abstract:
Bank BJB Cabang Utama Bandung adalah salah satu perusahaan di bidang perbankan milik Pemerintah Daerah Jawa Barat. Dalam mencapai kinerja terbaik, perusahaan perlu melakukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Kompensasi merupakan salah satu faktor yang memperngaruhi kinerja sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kompensasi karyawan, tingkat kinerja karyawan, dan besar pengaruh tingkat kompensasi terhadap kinerja karyawan Bank BJB Cabang Utama Bandung. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 189 responden. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software SPSS 22. Dalam menjelaskan hasil penelitian, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis linier sederhana, dan uji asumsi klasik. Hasil dari pengolahan data menunjukan bahwa tingkat kompensasi dan kinerja karyawan termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji regresi menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Besar pengaruh kompensasi karyawan terhadap kinerja karyawan Bank BJB Cabang Utama Bandung adalah sebesar 27,5%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sudrajat, Hamdani Aris. "Penentuan Lokasi Kantor Cabang Laboratorium Lingkungan Hidup Menggunakan Metode Center of Gravity di Provinsi Jawa Barat." Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering 11, no. 1 (March 20, 2019): 81. http://dx.doi.org/10.22441/oe.v.10.3.2018.018.

Full text
Abstract:
West Java Province is one of the largest industrial areas in Indonesia. However, there is a threat that can paralyze industrial activity in West Java, one of the threats associated with environmental quality. An important aspect that affects the effective and efficient management of the environment in the area is laboratory. PT. Unilab Perdana is an environmental lab service company established since 1990 and located in South Jakarta. Looking at the state of West Java, the company is keen to develop its business by opening a branch in West Java Province. Opening a new branch location or location factor is an important factor. Therefore, this study is a study to determine the location of branch offices with the approach of the Gravity Center method to determine the preferred location based on PT. Unilab Perdana. The results showed coordinate centers at 6 ° 27 '15 .0516 'S and 107 ° 20' 2.9364 E E, located in Mulyasejati, Ciampel, Karawang district, West Java.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Gelu, Anna Yunita. "Evaluasi Program Pembinaan Pelatihan Daerah (PELATDA) Cabang Olahraga Shorinji Provinsi NTT Tahun 2016." Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4, no. 1 (May 10, 2019): 40–51. http://dx.doi.org/10.17509/jtikor.v4i1.10149.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan program pembinaan Pelatihan Daerah (PELATDA) Cabang Olahraga Shorinji Kempo Provinsi NTT dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional ke XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP dari Stufflebeam, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Tehnik analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Subyek dalam penelitian adalah Kabid Binpres PERKEMI NTT, Pelatih dan Atlet. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, angket, studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan context pelaksanaan program pembinaan PELATDA mempunyai dasar hukum yang jelas dengan tujuan meraih prestasi di PON, pada tahapan input memperoleh persentase 78,85%, tahapan process memperoleh presentase 87,83% dan tahapan product memperoleh presentase sebesar 87,67%.Dengan hasil penelitian ini diharapkan cabang olahraga Shorinji Kempo NTT untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan guna pencapaian prestasi yang tertinggi baik nasional maupun internasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Marlenasari, Lela, and Desta Wirnas. "Potensi Hasil Galur – Galur Harapan Kedelai Hitam (Glycine max ( L.) Merr.) di Kabupaten Bogor." Buletin Agrohorti 3, no. 2 (May 18, 2015): 146. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.3.2.146-153.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi hasil dari 8 galur harapan kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.). Penelitian ini dilakukan di Bogor (Jawa Barat) pada bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012 sebagai bagian dari uji coba multilokasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan pengulangan dan tiga varietas nasional sebagai kontrol, yaitu Cikuray, Malika dan Willis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, waktu berbunga dan waktu panen, jumlah cabang produktif dan jumlah polong hampa sceara statistik berbeda. SSD-82, SSD-91, dan SC-68-2 memiliki produktivitas tinggi dibandingkan varietas pembanding (Cikuray).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Marlenasari, Lela, and Desta Wirnas. "Potensi Hasil Galur – Galur Harapan Kedelai Hitam (Glycine max ( L.) Merr.) di Kabupaten Bogor." Buletin Agrohorti 3, no. 2 (May 18, 2015): 146–53. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.v3i2.14918.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi hasil dari 8 galur harapan kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.). Penelitian ini dilakukan di Bogor (Jawa Barat) pada bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012 sebagai bagian dari uji coba multilokasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan pengulangan dan tiga varietas nasional sebagai kontrol, yaitu Cikuray, Malika dan Willis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, waktu berbunga dan waktu panen, jumlah cabang produktif dan jumlah polong hampa sceara statistik berbeda. SSD-82, SSD-91, dan SC-68-2 memiliki produktivitas tinggi dibandingkan varietas pembanding (Cikuray).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Hardjono, Imam. "Proses Sedimentasi Oleh Arus Turbid pada Formasi Halang, di Daerah Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat." Forum Geografi 8, no. 2 (December 20, 2016): 90. http://dx.doi.org/10.23917/forgeo.v8i2.4824.

Full text
Abstract:
Sedimentologi adalah cabang dari ilmu geologi yang khusus yang mempelajan batuan sedimen, sifat-sifat fisisnya, tempatnya dalam kerangka geologi, dan proses pembentukannya, terutama cara dan lingkungan pengendapannya. Salah satu dari mekanisme sedimentasi, adalah sedimentasi sistem arus turbid (arus pekat), yaitu material sedimen yang beronggok pada suatu lereng samudra, kemudian secara tiba-tiba terkena hentakan dan meluncur dengan kecepatan tinggi bercampur air berupa suatu aliran padat ("density current"). Pada mekanisme ini, partikel-partikel sedimen bergerak tanpa benturan/seretan air, tetapi "energi potensial" dirubah menjadi "energi kinetis". Pengendapan terjadi setelah energi kinetis habis, misalnya pada tempat yang datar atau pada lekukan-lekukan. Arus turbid ini terjadi di laut dan merupakan mekanisme penting dalam mentrasfer material sedimen dari daerah bathyal dan abisal ke daerah hadal. Formasi Halang, yang terdiri dari perselingan antara lapisan-lapisan batu pasir dan batu lempung, berumur Miosen Awal, Miosen Tengah, dan diketemukan di daerah Ciawigebang, Kabupaien Kuningan, Jawa Barat, merupakan salah satu contoh endapan hasil sedimentasi oleh arus turbid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Albar, Fauzan Manafi, Sri Hardiyanti, and Kiky Rizky Amelia Ramadhona. "INVENTARISASI MANAJEMEN ASET BERBASIS ONLINE PADA PD.BPR KERTA RAHARJA CABANG BALARAJA." SENSI Journal 3, no. 2 (August 1, 2017): 252–62. http://dx.doi.org/10.33050/sensi.v3i2.781.

Full text
Abstract:
Setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat, salah satunya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat bergerak dan benda yang bersifat tidak bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PD. BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten yang bergerak dalam pemberian kredit pada masyarakat. Yang dimana saat ini dalam proses pencatatan data aset masih menggunakan aplikasi Ms. Excel, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa pada sistem yang berjalan untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen aset pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisanya menggunakan metode SWOT Analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi dan saran pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan user yang tertuang dalam elisitasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Ayunina, Krisetya, and Sandra Arifin Aziz. "Pemberian Dosis Pupuk Kandang dan Interval Panen terhadap Produksi Jawer Kotok (Coleus atropurpureus L. Benth)." Buletin Agrohorti 7, no. 2 (May 17, 2019): 177–85. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.7.2.177-185.

Full text
Abstract:
Jawer Kotok merupakan tanaman obat yang berasal dari Indonesia. Tanaman ini memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, tetapi belum banyak diketahui dan dibudidayakan sebagai tanaman obat. Produksi Jawer Kotok yang optimum memerlukan pertimbangan dari segi produktivitas tanaman serta bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Budidaya tanaman obat umumnya dilakukan secara organik untuk menghindari pengaruh bahan kimia pada senyawa bioaktif dalam tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis pupuk kandang dan interval panen yang dapat menunjang produksi Jawer Kotok sebagai tanaman obat. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Bogor, Jawa Barat, Indonesia pada bulan Januari hingga Juli 2018. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk signifikan meningkatkan bobot basah batang total serta variabel pertumbuhan berupa pertambahan tinggi tanaman, lebar tajuk dan jumlah cabang. Interval panen yang sering signifikan menurunkan bobot basah daun total dan variabel pertumbuhan berupa jumlah daun, pertambahan tinggi tanaman, lebar tajuk, jumlah cabang, kadar air, dan persentase daun batang. Interval panen signifikan menurunkan kadar klorofil a, karoten, dan total klorofil daun. Terdapat interaksi antara dosis pupuk dan interval panen pada parameter pertambahan tinggi tanaman pada 10 dan 26 MST.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Anggraini, Nora, and Nursyirwan Nursyirwan. "KREATIVITAS SENIMAN SALAREH AIA (AGAM) DALAM PENGEMBANGAN MUSIK RONGGEANG RANTAK SAIYO." Ekspresi Seni 16, no. 2 (July 31, 2014): 270. http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v16i2.79.

Full text
Abstract:
Kajian ini membahas tentang kreativitas seniman Salareh Aia (Agam) dalammengembangkan musik Ronggeang Rantak Saiyo pada acara pesta perkawinanbaralek gadang. Kajian ini dibahas dari sudut keilmuan musikologi denganmenggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif serta pendekatanmultidisiplin, dengan perspektif disiplin ilmu musikologi, etnomusikologi,sosiologi,antropologi dan cabang ilmu lain yang dapat memperkuat tulisan.Ronggeang pada dasarnya bukanlah kesenian yang lahir dari tradisi masyarakatSalareh Aia, namun kesenian ini dapat diterima secara baik dan dikembangkansecara kreatif oleh para senimannya serta telah menjadi bagian dari tradisimasyarakat Salareh Aia sampai sekarang. Musik Ronggeang Rantak Saiyo sangatdihargai oleh masyarakat Salareh Aia, terbukti musik tersebut diperbolehkanbermain pada acara pesta perkawinan baralek gadang. Dalam kenyataannyamusik Ronggeang Rantak Saiyo Nagari Salareh Aia berbeda dengan Ronggenglainnya yang ada di Sumatera Barat, maupun Ronggeng yang ada di Jawa dariberbagai macam aspek. Kreativitas seniman masyarakat Salareh Aia berdampakbaik bagi perkembangan musik Ronggeang Rantak Saiyo hingga sekarang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Guntara, Rangga Gelar, Asep Nuryadin, and Benyamin Hartanto. "Pemanfaatan Google Speech to Text Untuk Aplikasi Pembelajaran Kamus Bahasa Sunda Pada Platform Mobile Android." Justek : Jurnal Sains dan Teknologi 4, no. 1 (May 4, 2021): 10. http://dx.doi.org/10.31764/justek.v4i1.4455.

Full text
Abstract:
Abstract: Sundanese language is one of the Malayo-Polynesian languages which are a subgroup of the Austronesian language family. There are at least 38 million people speaking this language and it becomes the second-largest language after the Javanese language in terms of the first language. However, the Sundanese language is considered an endangered language as according to a study conducted by West Java Province Language Center, only 40% of children in West Java who know and can speak the Sundanese language. Therefore, it is crucial to find ways of improving people’s interest in learning the Sundanese language one of which by making the learning process easy and enjoyable. In this study, an interactive Sundanese language learning application named RuangBasa has been built by using Google Speech to Text technology. The software development method used was the waterfall method. The Alpha test results showed that all features available in the application could run as expected. In addition, the results of the user reviews on the Google Play Store, in which they provided comments on the application after they had used it, had generated the beta test results. Based on the user review results, the application got a score of 4.8 out of a total of 27 users.Abstrak: Bahasa Sunda adalah salah satu dari bahasa-bahasa Melayu-Polinesia yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Setidaknya ada 38 juta orang yang menuturkan bahasa ini dan menjadi bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah bahasa Jawa. Namun, bahasa Sunda dianggap bahasa yang terancam punah karena berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, hanya 40% anak-anak di Jawa Barat yang tahu dan dapat berbicara bahasa Sunda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan berbagai cara untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk belajar bahasa Sunda, salah satunya dengan menjadikan proses belajar menjadi mudah dan menyenangkan. Pada penelitian ini, sebuah aplikasi pembelajaran bahasa Sunda yang interaktif bernama RuangBasa dibangun dengan memanfaatkan teknologi Google Speech to Text. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode waterfall. Hasil pengujian Alpha (black box), menunjukkan semua fitur yang tersedia pada aplikasi berjalan sesuai yang diharapkan. Selain itu, hasil review pengguna di Google Play Store, di mana mereka memberikan komentar pada aplikasi setelah mereka menggunakannya, telah menghasilkan hasil pengujian beta. Dari hasil review para pengguna, aplikasi mendapatkan skor 4,8 dari total 27 pengguna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Prihhartini, Sya'baningrum, Reza Anggriyashati Adara, and Siti Khadijah. "PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL KEPADA KORBAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR." Journal of Empowerment 2, no. 1 (June 2, 2021): 76. http://dx.doi.org/10.35194/je.v2i1.1253.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Bencana banjir dan longsor secara beruntun menimpa Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 1 Januari 2020. Ribuan orang harus dievakuasi karena rumah-rumah mereka disapu banjir dari Sungai Cidurian. Walaupun terjadi setahun yang lalu, para penyintas masih terpaksa tinggal di tempat pengungsian yang dibangun oleh tentara. Selain bencana tersebut, bencana lain terjadi di Kabupaten Bekasi pada tanggal 7 Februari 2021 dan menghancurkan banvak rumah. Bencana ini terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang telah berdampak buruk terhadap kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat. Demi meringankan beban para korban, FKSB Universitas Islam 45 Bekasi berinisiasi membuat sebuah program pengabdian masyarakat yang terdiri dari kampanye penggalangan dana, menggalang dana dari masyarakat dan kerjasama dengan Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Bekasi. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penyediaan bantuan terhadap korban-korban bencana. Data dari hasil survei kepada para penerima bantuan menunjukkan bahwa masyarakat penerima bantuan merasa puas dengan bantuan yang diberikan. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa menjadi titik tolak bagi dari program-program pengabdian masyarakat selanjutnya yang akan ditekankan kepada pemberdayaan masyarakat di daerah bencana. ABSTRACTOn January 1st, 2020, a flood which was succeeded with landslides struck Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Thousands of people were evacuated because their homes were swept by floods from Sungai Cidurian. Although the disaster happened a year ago, the survivors still suffer from the aftermath as they still have to live in shelters built by army. Besides that, another flood disaster took place in Kabupaten Bekasi on February 7th, 2021 in Kabupaten Bekasi and destroyed many houses. These disasters took places amid Covid-19 pandemic which has negatively affected people’s economic and health conditions. In order to provide reliefs to survivors, FKSB Universitas Islam 45 Bekasi initiated a social service program. The program consists of creating a campaign for charity program, raising donations from public, and working together with Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Bekasi. The program aims to raise awareness for provision of reliefs toward disasters’ survivors. The survey results show that most recipients are satisfied with the relief’s provision. The present program is expected to be a milestone for further programs which aim to the empowerment of disasters’ survivors.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Gunadi, Nikardi, R. Maaswinkel, Tonny Koestani Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Subhan, and Witono Adiyoga. "Pengaruh Jumlah Cabang per Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Paprika." Jurnal Hortikultura 21, no. 2 (October 13, 2016): 124. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v21n2.2011.p124-134.

Full text
Abstract:
Di Indonesia, penelitian tentang pengaruh jumlah cabang per tanaman sangat terbatas dan baru dilakukan pada satu varietas paprika, yaitu cv. Ferrari. Dalam rangka meningkatkan pilihan petani terhadap varietas yang dibudidayakan, penelitian tentang pengaruh jumlah cabang per tanaman pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas paprika perlu dilakukan. Penelitian dilaksanakan di Rumah Plastik kayu-metal, Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.), Jawa Barat dari bulan Juni 2007 sampai dengan Februari 2008. Penelitian menguji dua faktor perlakuan, yaitu (1) jumlah cabang per tanaman dengan dua taraf, yaitu dua dan tiga cabang per tanaman serta (2) varietas dengan tiga taraf yaitu varietas Spider, Chang, dan Athena. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cabang per tanaman berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil paprika. Tanaman paprika dengan sistem tiga cabang menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan sistem dua cabang terutama pada umur 11 minggu setelah tanam. Tanaman paprika dengan sistem tiga cabang memberikan hasil total dan hasil kelas buah &gt;200 g berturut-turut lebih tinggi yaitu sebesar 9,3 dan 9,1% daripada tanaman paprika dengan dua cabang. Total hasil varietas Athena dan Spider lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan varietas Chang, tetapi varietas Chang menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak dibandingkan dengan dua varietas lainnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemilihan varietas dan teknik budidaya paprika dalam kondisi rumah plastik di Indonesia.<br /><br /><br />In Indonesia, research on the effect of stem number per plant is very limited and it was conducted only in one sweet pepper variety namely Ferrari. In order to increase the possibility of farmers to choose good cultivated varieties, an experiment needs to be conducted to determine the effect of stem number per plant on the growth and yields of three sweet pepper varieties. This experiment was carried out in the wood-metal plastichouse at the experimental field of the Indonesian Vegetable Research Institute (IVEGRI), Lembang (1,250 m asl.), West Java from June 2007 to February 2008. Two factor treatments tested were (1) number of stem per plant with two levels i.e. two stems and three stems per plant and (2) varieties of sweet pepper i.e. Spider, Chang, and Athena. The treatment combinations were arranged in a completely randomized block design with three replications. The results indicated that number of stem per plant significantly affected the growth and yield of sweet pepper. The plant height of sweet pepper plants grown with three stems were significantly higher than those with two stems, especially after 11 weeks after planting. The plants grown with three stems per plant gave higher total yield and yield of class &gt;200 g up to 9.3 and 9.1%, respectively than the ones grown with two stems per plant. The total yield and yield of class &gt; 200 g of Athena and Spider were significantly higher than those of Chang. However, Chang yielded more number of fruits compared to Athena and Spider. The results can be used as a recommendation in variety selection and cultivation of sweet pepper grown under plastichouse conditions in Indonesia.<br /><br />
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Anggawangsa, Regi Fiji, and Bambang Murdiyanto. "PENGARUH PENGGUNAAN MATA PANCING GANDA PADA RAWAI TEGAK TERHADAP HASIL TANGKAPAN LAYUR." BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 2, no. 6 (February 8, 2017): 323. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.2.6.2009.323-330.

Full text
Abstract:
Rawai tegak merupakan salah satu alat penangkap ikan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan layur (Trichiurus sp.). Pengembangan metode dan teknologi dalam unit penangkapan rawai tegak ini sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil tangkapan, salah satunya adalah dengan modifikasi mata pancing. Mata pancing yang digunakan nelayan rawai tegak adalah mata pancing tunggal. Selain mata pancing tunggal terdapat juga berbagai jenis mata pancing, salah satunyaadalah mata pancing ganda yang dipasang berangkai. Penelitian ini dilakukan di perairan Pelabuhanratu, Jawa Barat dengan menggunakan dua jenis rawai sebagai perlakuan yaitu rawaiyang menggunakan mata pancing tunggal dan rawai yang menggunakan mata pancing ganda yang dipasang berangkai. Kedua rawai tersebut terdiri atas 10 tali cabang yang diujungnya terdapat mata pancing. Mata pancing yang digunakan adalah mata pancing No.9 untuk mata pancing tunggal dan No.9 dan 12 untuk mata pancing ganda. Berdasarkan pada hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon didapatkan perbedaan yang nyata antara hasil tangkapan rawai yang menggunakan mata pancingtunggal dan rawai yang menggunakan mata pancing ganda. Rawai yang menggunakan mata pancing ganda menghasilkan hasil tangkapan yang lebih baik dibandingkan rawai yang menggunakan mata pancing tunggal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Pramono, Titus, Suryahadi, and Wini Trilaksani. "Strategi Pengembangan Usaha dan Pemasaran Benih Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) Dengan Sistem Jejaring pada Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Provinsi Jawa Barat." MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah 14, no. 1 (September 9, 2019): 15–23. http://dx.doi.org/10.29244/mikm.14.1.15-23.

Full text
Abstract:
The production of Siam-catfish (Pangasianodon hypopthalmus) seeds in Subang, West Java can not meet the market demand yet. The production of Siam-catfish seeds need to be improved especially by the main supplier namely the North Branch of Marine and fisheries service of West Java province (CDKPWU) with a partnership pattern between core and plasma. The purposes of this study were to identify internal and external factors that influence the marketing of Siam-catfish seeds with a network system between CDKPWU and partners, to identify advantages and disadvantages in the network process that occurs between CDKPWU and the partners, and trying to develop the most effective business and marketing srategy of Siam-catfish seeds in order to reach maximum output and outcome. The methods used in this study were as follows: (1) Valuable, Rare, Imitate to Cost and Organized Analysis (VRIO), (2) Political-Legal, Economic, Social, Technology Analysis (PEST), (3) Internal Factor Evaluation Matrix (IFE), (4) External Factor Evaluation Matrix (EFE), (5) Internal External (IE) Matrix, (6) Analysis of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) and (7) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Analysis. The result of IFE and EFE matrix indicated that the company's position was stable in response to external situation. The total score of IFE matrix was 3.38, indicating that the strength of CDKPWU can overcome weaknesses very well. The total score of EFE matrix was 2.59, describing that CDKPWU was good enough in responding to opportunities and minimizing threats. The results of the SWOT analysis show nine alternative strategy formulations in which three alternative formulation priorities were (1) Expanding the production partnership network to increase production and increase community income, (2) Maintaining good seed quality and production process technology, (3) Utilizing partnerships to establish good relationship and communication with relevant agencies. Based on the QSPM matrix analysis, the priority strategies are obtained to be implemented, namely expanding the production partnership network to increase production and increase community income
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Subkhi, Nur, Anilia Ratnasari, and Idah Hamidah. "Eksplorasi Limbah Lokal Indramayu Sebagai Bahan Baku Alat Peraga Media Analog Dan Efektivitasnya Terhadap Hasil Belajar Biologi." Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi 12, no. 1 (January 25, 2020): 31. http://dx.doi.org/10.25134/quagga.v12i1.2138.

Full text
Abstract:
Fakta di lapangan guru memiliki keterbatasan dalam pengembangan alat peraga sebagai media ajar untuk materi yang abstrak, sehingga hasil belajar biologi siswa belum dapat mencapai KKM. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang diadaptasi sesuai kebutuhan peneliti dengan tahapan mengidentifikasi potensi limbah, mendesain produk, memvalidasi produk ke ahli, uji coba skala kecil, revisi produk, uji skala besar untuk data keefektifan media, analisis data menggunakan uji t untuk hasil posttest dan persentase (%) untuk data hasil obsevasi serta angket. Adapun subjek penelitian untuk uji coba skala luas yaitu 3 sekolah dimana masing-masing sekolah memiliki peringkat berbeda (sumber sumber Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat). Instrumen yang digunakan yaitu tes esai, lembar observasi keaktifan siswa, dan lembar angket moivasi siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil validasi ahli dengan kategori layak digunakan dan sedikit revisi, hasil uji skala kecil interpretasi respon siswa dengan kategori baik, hasil efektivitasnya posttes memperoleh rata-rata sebesar 15,96, hasi keaktian siswamemperoleh rata-rata sebesar 74,65 dengan kategori baik, hasil rata-rata motivasi belajar siswa 69,12 dengan kategori tinggi.� Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi Limbah Lokal Indramayu Sebagai Bahan Baku Alat Peraga Media Analog efekif terhadap hasil belajar Biologi pada pembelajaran sistem peredaran darah.Keywords:Limbah Lokal Indramayu; Alat Peraga Media Analog; Pembelajaran Sekolah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Putri, Annisa, and Mulya Nurmansyah Ardisasmita. "GAMBARAN KEKUATAN, DAYA TAHAN OTOT, POWER, KELENTUKAN, KECEPATAN REAKSI, DAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU ATLET CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA JAWA BARAT PON XVIII/2012 RIAU BERDASARKAN STANDAR KONI PUSAT." JURNAL ILMU FAAL OLAHRAGA INDONESIA 1, no. 1 (May 17, 2019): 7. http://dx.doi.org/10.51671/jifo.v1i1.38.

Full text
Abstract:
On PON XVIII/2012 Riau, achievements earned by West Java table tennis athletes were not the best. Those athletes only earned 1 silver medal and 1 bronze medal. One of several factors influencing these athletes achievement is physical condition of the athlete.Underwhelming achievements may be caused by discrepancy of athletes physical condition with Central KONI standards. This study aimed to describe predominant physical components of West Java table tennis athletes in PON XVIII/2012 Riau according to Central KONI standard. The study was conducted using descriptive study design andcross sectional approach using secondary data that has been measured by Sport Medicine field of KONI West Java. Secondary data consists of predominant physical components in table tennis athletes, which are strength, muscle endurance, power, flexibility, reactionspeed, and heart lung strength, that will be compared to Central KONI standard. Based on Central KONI standard, there were predominant physical component of West Java table tennis athletes in PON XVIII/2012 Riau still on deficient and adequate level, which were arm and shoulder muscle strength, leg muscle strength, abdominal muscle endurance, arm muscle power, and heart lung endurance in male athletes; and arm and shoulder strength, abdominal muscle endurance, leg muscle strength, and heart lung endurance in female athletes. There were still predominant physical components of West Java table tennisathletes that have not achieved good, very good or perfect category according to Central KONI standard. Hence, efforts to coach athletes through scalable and well programmed training are needed. In conclusion, an athlete can earn gold medal if predominant physical component capability of said athlete achieved good, very good or perfect category.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Putri, Annisa, and Mulya Nurmansyah Ardisasmita. "GAMBARAN KEKUATAN, DAYA TAHAN OTOT, POWER, KELENTUKAN, KECEPATAN REAKSI, DAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU ATLET CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA JAWA BARAT PON XVIII/2012 RIAU BERDASARKAN STANDAR KONI PUSAT." JURNAL ILMU FAAL OLAHRAGA INDONESIA 2, no. 2 (April 1, 2021): 40. http://dx.doi.org/10.51671/jifo.v2i2.101.

Full text
Abstract:
On PON XVIII/2012 Riau, achievements earned by West Java table tennis athletes were not the best. Those athletes only earned 1 silver medal and 1 bronze medal. One of several factors influencing these athlete’s achievement is physical condition of the athlete. Underwhelming achievements may be caused by discrepancy of athlete’s physical condition with Central KONI standards. This study aimed to describe predominant physical components of West Java table tennis athletes in PON XVIII/2012 Riau according to Central KONI standard. The study was conducted using descriptive study design and cross sectional approach using secondary data that has been measured by Sport Medicine field of KONI West Java. Secondary data consists of predominant physical components in table tennis athletes, which are strength, muscle endurance, power, flexibility, reaction speed, and heart lung strength, that will be compared to Central KONI standard. Based on Central KONI standard, there were predominant physical component of West Java table tennis athletes in PON XVIII/2012 Riau still on deficient and adequate level, which were arm and shoulder muscle strength, leg muscle strength, abdominal muscle endurance, arm muscle power, and heart lung endurance in male athletes; and arm and shoulder strength, abdominal muscle endurance, leg muscle strength, and heart lung endurance in female athletes. There were still predominant physical components of West Java table tennis athletes that have not achieved good, very good or perfect category according to Central KONI standard. Hence, efforts to coach athletes through scalable and well programmed training are needed. In conclusion, an athlete can earn gold medal if predominant physical component capability of said athlete achieved good, very good or perfect category.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Marfu'atun, Dika Ratu. "Perlindungan Konsumen Terhadap Penggunaan Klausula Baku Tentang Pemberian Kuasa dalam Perjanjian Kredit Bank di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Kantor Cabang Khusus Banten." Nurani Hukum 3, no. 1 (September 2, 2020): 60. http://dx.doi.org/10.51825/nhk.v3i1.8464.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ilham, Nyak, and Yusmichad Yusdja. "Dampak Flu Burung Terhadap Produksi Unggas dan Kontribusi Usaha Unggas Terhadap Pendapatan Peternak Skala Kecil di Indonesia." Jurnal Agro Ekonomi 28, no. 1 (August 25, 2016): 39. http://dx.doi.org/10.21082/jae.v28n1.2010.39-68.

Full text
Abstract:
<strong>ABSTRAK</strong><br /><br />Dampak flu burung secara langsung dan tak langsung telah menyebabkan produksi ayam turun sampai 60 persen. Banyak hal harus dipertimbangkan dalam mengendalikan wabah flu burung secara integratif, efektif, dan adil. Karena tidak hanya memberi rasa takut pada masyarakat umum, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan usaha peternak dan semua aktivitas yang terkait dengan industri perunggasan. Untuk mencapai itu, Indonesia harus mempunyai pemahaman tentang dampak sosial ekonomi pada industri peternakan, sehingga perumusan program pengendalian flu burung dapat lebih efektif. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor-faktor pencetus dan penghambat pengendalian wabah flu burung, (2) menganalisis dampak wabah flu burung terhadap keberlanjutan usaha peternak, (3) menganalisis dampak wabah flu burung terhadap sumbangan usaha unggas dan pendapatan rumah tangga peternak, (4) menganalisis pengaruh wabah flu burung dan faktor produksi terhadap produksi unggas, dan (5) merekomendasikan kebijakan pengendalian flu burung untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat wabah dan pengendalian flu burung. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria tingkat serangan ringan (Lampung), sedang (Jawa Timur), dan berat (Jawa Barat). Pada masing-masing provinsi diwawancarai 240 responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data dan informasi yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan ekonometrika. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) lokasi kandang unggas berpengaruh dengan tingkat serangan wabah flu burung, (2) keberlanjutan usaha unggas dipengaruhi oleh tingkat serangan, jenis unggas yang dipelihara, dan pola usaha yang dikembangkan, (3) secara agregat dampak wabah flu burung menyebabkan penurunan pangsa pendapatan dari usaha unggas, (4) selain sebagai sumber pendapatan, usaha unggas menciptakan lapangan kerja, (5) tingkat serangan, kondisi infeksi, dan waktu serangan wabah flu burung berpengaruh terhadap produksi daging dan telur unggas. Beberapa kebijakan yang perlu dipertimbangkan adalah (1) perlu prosedur operasional standar dalam menentukan lokasi usaha, berusaha, dan mengendalikan berbagai wabah penyakit menular berbahaya, (2) diperlukan perubahan produk yang dipasarkan dari ayam hidup menjadi karkas, (3) untuk menjaga keberlanjutan usaha unggas dan pendapatan peternak skala kecil disarankan agar peternak ayam pedaging bergabung dalam pola kemitraan dan peternak masih perlu cabang usaha lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Nurulfiah, Shela, and Rani Susanto. "ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERIMAAN PEGAWAI TETAP DI PT. XYZ." Komputa : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 9, no. 1 (March 23, 2020): 9–16. http://dx.doi.org/10.34010/komputa.v9i1.3719.

Full text
Abstract:
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yaitu segala aktifitas yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya manusia dalam kerjasama yang ideal untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem Informasi Manajemen kepegawaian memastikan bahwa pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan perusahaan. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian terdiri dari modul-modul yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Penerimaan Pegawai merupakan salah satu modul di dalam sistem informasi manajemen kepegawaian yang memastikan bahwa pegawai dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. PT. XYZ merupakan Perusahaan Modal Asing (PMA) dari Negara Korea Selatan yang mendirikan cabang baru pada tahun 2008 di Kabupaten Subang Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak pada bidang export garment, perusahaan ini memproduksi celana panjang, celana pendek, baju dan jaket dari textile. Terdapat permasalahan pada saat kegiatan penerimaan pegawai tetap yaitu sering terjadi ketidaksesuaian jumlah kebutuhan pegawai dengan pegawai yang diterima. Terkadang terdapat kekurangan jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh setiap departemen. Masalah lain yang terjadi di perusahaan ini yaitu pada kegiatan pengangkatan pegawai tetap. Masih belum adanya kriteria yang jelas serta penilaian yang masih dilakukan secara subjektif membuat hasil penilaian untuk pengangkatan pegawai tetap menjadi kurang sesuai. Pegawai yang seharusnya menjadi pegawai tetap gagal diangkat atau diperpanjang masa kontraknya karena terdapat kesalahan pada hasil penilaian. Analytical Hierarchy Process adalah metode yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan penerimaan dan pengangkatan pegawai tetap. Metode ini dapat memberikan rekomendasi mengenai penerimaan dan pengangkatan pegawai tetap di perusahaan ini.. Dengan adanya analisis sistem ini, perusahaan dapat mengetahui secara spesifik dan mendapatkan rekomendasi pegawai yang berhak menjadi pegawai tetap. Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, Kinerja, Analytical Hierarchy Process
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Oktaviani, Femi, Reza Rizkina Rizkina T, and Selli Dewi Dewi Septiani. "AKTIVITAS KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA REPUTASI PERUSAHAAN." JURNAL SIGNAL 8, no. 1 (February 1, 2020): 15. http://dx.doi.org/10.33603/signal.v8i1.2819.

Full text
Abstract:
ABSTRAKReputasi dalam suatu perusahaan sebagai suatu unsur yang paling penting, karena baik dan buruknya reputasi perusahaan menjadi indikator penting dari keberhasilan perusahaan. Reputasi merupakan suatu yang kompleks, sebagai seorang public relations diharapkan dapat mengelola berbagai aktivitas komunikasi perusahaan yang dapat memberikan dampak positif bagi reputasi. Bank bjb adalah bank BUMD dimana saat ini memiliki 64 kantor Cabang di provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan persaingan bank yang begitu banyak, maka seorang public relations harus dapat mengelola aktivitas komunikasi perusahaan sehingga mampu bersaing dengan perusahaan perbankan lainya. Fokus penelitian ini adalah bagaimana aktivitas komunikasi public relations bank bjb dalam menentukan teknik, bentuk dan layanan komunikasi secara internal maupun eksternal menjaga reputasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu teknik komunikasi dilakukan melalui teknik komunikasi informative, persuasive dan koersif. Bentuk aktivitas komunikasi dilakukan melalui komunikasi formal dan non formal. Serta layanan komunikasi dilakukan secara internal dan eksternal guna memberikan kepuasaan berbagai stakeholders.Kata Kunci : Reputasi, aktivitas dan komunikasi. ABSTRACTReputation in a company as the most important element, because of the good and bad reputation of the company becomes an important indicator of company success. Reputation is complex, as public relations is expected to manage a variety of corporate communication activities that can give a positive impact on reputation. Bank of BJB is a BUMD bank which currently has 64 branch offices in the provinces of West Java and Banten. Because of many bank competition, public relations must be able to manage the company’s communication activities so that they can compete with other banking companies. The focus of this research is how the communication activities of BJB bank's public relations in determining communication techniques, form and services internally and externally maintain reputation. This research uses qualitative methods by using data collection techniques carried out through informative, persuasive and coercive communication technique. Form of communication activities carried out through formal and informal communication. As well as communication services carried out internally and externally to provide the satisfaction of various stakeholders. Keywords : reputation, activity and communication.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Wardiana, Edi, and Dibyo Pranowo. "Pendugaan Parameter Genetik, Korelasi, dan Klasterisasi 20 Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)." Buletin Plasma Nutfah 17, no. 1 (October 11, 2016): 46. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v17n1.2011.p46-53.

Full text
Abstract:
<p>Estimation of Genetic Parameters, Correlation, and Clusterization of Twenty Genotypes of Physic Nut (Jatropha curcas L.). This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level, Latosol type of soil, and B type of climate, beginning from May 2008 until December 2009. It was aimed to analyze the genetic parameter, correlation, and clusterization of twenty genotypes of physic nut. Randomized complete block design with twenty genotypes of physic nut as treatment and three replications was used in this study. Variable observed were vegetative, generative, and yield characters, and the data observed were analyzed by anova, correlation, factor analyses, and cluster analyses. Results showed that : (1) the genetic variability of number of inflorescence/tree, number of bunchs/branch, number of bunch/tree, number of fruit harvested/tree, and weight of one fruit were narrow. Heritability and genetic advanced of these characters were rather high until high. Selection of these characters can be effective; (2) genotypic and phenotypic correlation of number of inflorescense/tree, number of bunch/branch, and number of bunch/tree were positive significant on number of fruit harvested. Phenotypically, plant height were positive correlated and number of primary branch/tree was negative correlated on number of fruits harvested; and (3) clusterizaton results six clusters. Rescaled distance between cluster I, II, and IV were rather near, whereas between cluster III, V, and VI were rather far as well as if compared to cluser I, II, and IV.</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian dilakukan di KP Pakuwon, Jawa Barat, pada ketinggian tempat sekitar 450 m dpl, jenis tanah Latosol dan tipe iklim B, pada bulan Mei 2008 sampai Desember 2009. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis parameter genetik, korelasi, dan klasterisasi 20 genotipe jarak pagar. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok lengkap dengan 20 genotipe sebagai perlakuan yang diulang tiga kali. Peubah yang diukur meliputi karakter vegetatif, generatif, dan hasil. Analisis data dilakukan melalui analisis ragam, analisis korelasi, analisis faktor, dan analisis klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah infloresen/pohon, jumlah tandan buah/cabang, jumlah tandan buah/pohon, jumlah buah panen/ pohon, dan bobot satu butir buah memiliki variabilitas genetik yang luas dengan nilai heritabilitas dan kemajuan genetik yang cukup tinggi sampai tinggi. Seleksi terhadap karakter-karakter tersebut akan efektif. (2) Karakter jumlah infloresen/ pohon, jumlah tandan buah/cabang, dan jumlah tandan buah/ pohon berkorelasi positif dengan jumlah buah panen, baik secara genotipik maupun fenotipik. Secara fenotipik, tinggi tanaman berkorelasi positif dan jumlah cabang primer/pohon berkorelasi negatif dengan jumlah buah panen. (3) Klasterisasi menghasilkan enam klaster. Antara klaster I, II, dan IV mempunyai jarak yang agak dekat, sedangkan antara klaster III, V, dan VI agak jauh, demikian juga antara klaster I, II, dan IV.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

OKTAVIDIATI, EVA, M. A. CHOZIN, N. WIJAYANTO, M. GHULAMAHDI, and L. K. DARUSMAN. "PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KANDUNGAN TOTAL FILANTIN DAN HIPOFILANTIN AKSESI MENIRAN (Phyllanthus sp. L) PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 17, no. 1 (June 19, 2020): 25. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v17n1.2011.25-31.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK</p><p>Meniran adalah anggota dari famili Euphorbiaceae. Lignan, berupafilantin dan hipofilantin yang ada di dalam tanaman, dilaporkan sebagaiagen hepatoprotektif dalam terapi pengobatan yang utama. Eksplorasitelah dilakukan terhadap 13 aksesi meniran pada berbagai tipe habitat yangberbeda di Kabupaten Bangkalan dan Gresik, Provinsi Jawa Timur.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari aksesi dan tarafnaungan terhadap pertumbuhan dan kandungan filantin dan hipofilantintanaman meniran (Phyllanthus sp. L). Penelitian dilakukan di KebunPercobaan IPB di Babakan Sawah Baru, Bogor, Jawa Barat denganketinggian tempat 250 m dml dari Maret 2009 sampai September 2009.Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi dengan 3 kali ulangan.Petak utama adalah 3 taraf naungan (N) terdiri atas : 0% (N0), 25%naungan (N1) dan 50% naungan (N2). Anak petak adalah 13 aksesimeniran (A) terdiri atas : A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, A11,A12, dan A13 berasal dari Bangkalan dan Gresik. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman danmenurunkan jumlah daun majemuk. Terjadi interaksi naungan dan aksesiterhadap jumlah cabang. Uji Duncan menghasilkan 3 kelompok aksesiyang mempunyai respon berbeda terhadap naungan. Aksesi nomor 6 dan 7merupakan aksesi yang menunjukkan pertumbuhan dan produksi biomassayang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya. Aksesi nomor 7 mempunyaikandungan total filantin dan hipofilantin tertinggi, karena pengaruhnaungan dapat menurunkan kandungan total filantin dan meningkatkankandungan total hipofilantin.</p><p>Kata kunci : Phyllanthus sp. L., filantin, hipofilantin, naungan, aksesi</p><p>ABSTRACT</p><p>Plant growth and total phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. L accession on variousshading levels</p><p>Meniran (Phyllanthus sp. L) is family member of Euphorbiaceae.The lignan, consisting of phyllanthin and hypophyllanthin in the plant, wasreported as therapeutically active constituent and serve as hepatoprotectiveagent. The objective of this research was to investigate the effect ofshading intensities on plant growth and phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. accessions. The experiment was arranged insplit plot design with three replicates. The main plot was shading intensityconsisting of 0% (N0), 25% (N1), and 50% (N2) shades. The sub plot wasof Phyllanthus sp. accessions (A) consisting of A1, A2, A3, A4, A5, A6,A7, A8, A9, A10, A11, A12, and A13 taken from Bangkalan and Gresik.The results showed that 50% shade increased plant height but decreasednumber of leaves. Interaction between shading intensity and accessiongave significant effect on number of branches. Referring to their responseson shades, all accessions were divided into 3 groups by DMRT. Biomassproductions of accessions number 6 and 7 were greater than the otheraccessions. Accession number 7 was the highest in phyllanthin andhypophyllanthin contents where the shading reduced the phyllanthin butincreased the hypophyllanthin contents.</p><p>Key words: Phyllanthus sp., phyllanthin, hypophyllanthin, shading,accessions</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

RUSMIN, DEVI, MELATI, S. MELATI, S, WAHYUNI WAHYUN, and SUKARMAN SUKARMAN. "PENGARUH UMUR PANEN TERHADAP VIABILITAS BENIH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKSI TERNA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 13, no. 1 (June 25, 2020): 21. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v13n1.2007.21-27.

Full text
Abstract:
ABSTRAK<br />Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap viabilitas benih<br />sambiloto (Andrographis paniculata Nees) adalah waktu panen.<br />Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan ini dilakukan dengan tujuan<br />untuk mengetahui pengaruh umur panen terhadap viabilitas benih serta<br />hubungannya dengan produksi terna sambiloto. Percobaan dilakukan di<br />KP. Cimanggu dan Laboratorium, Balai Penelitian Tanaman Obat dan<br />Aromatik, dari Maret 2005 – Maret 2006. Percobaan disusun dalam<br />rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan stadia umur<br />panen dan 4 ulangan. Stadia umur panen yang diuji yaitu 18, 21, 22, 23,<br />24, 25, 26, 27, 28, dan 29 hari setelah antesis (HSA). Variabel yang<br />diamati yaitu mutu benih (daya berkecambah benih, kecepatan<br />berkecambah), pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah cabang),<br />serta produksi terna (bobot basah tanaman, bobot kering daun, dan bobot<br />kering batang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Umur panen<br />benih berpengaruh terhadap daya berkecambah benih dan kecepatan<br />berkecambah benih sambiloto; daya berkecambah dan kecepatan<br />berkecambah tertinggi didapatkan pada umur panen benih 22 dan 21 HSA<br />(67,00 dan 55,00)%; sedangkan daya berkecambah yang terendah<br />diperoleh pada umur panen 18 HSA (23,50)%, (2) Umur panen benih<br />berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang pada tanaman<br />umur 1 bulan. Tinggi tanaman dan jumlah cabang tertinggi berturut-turut<br />didapatkan pada perlakuan umur panen benih 27 dan 26 HSA (39, 63<br />dan 36,58 cm serta 16,71 dan 16,61 buah); dan (3) Umur panen benih<br />berpengaruh terhadap produksi terna (bobot basah tanaman, bobot kering<br />daun, bobot kering batang) pada umur 3 bulan. Bobot basah tanaman,<br />bobot kering daun, serta bobot kering batang tertinggi didapatkan pada<br />perlakuan umur panen benih 27 HSA (291,25, 28, 27 dan 28,86)g. Bobot<br />basah tanaman, bobot kering daun, serta bobot kering batang terendah<br />didapatkan pada perlakuan 18 HSA (217,09, 22,10 dan 20,24)g. Umur<br />panen benih tidak berpengaruh terhadap jumlah cabang pada umur 3<br />bulan.<br />Kata kunci : Sambiloto, Andrographis paniculata Nees, umur panen,<br />viabilitas, produksi, Jawa Barat<br />ABSTRACT<br />The influence of harvesting time on the seed viability and<br />the relationship with herb yield of king bitter<br />(Andrographis paniculata Nees)<br />One of the main factors influencing the viability of king bitter<br />(Andrographis paniculata Nees) is appropriate harvesting time. Based on<br />this problem a research was conducted to study the relationship between<br />seed maturity and seed viability, and herb yield of king bitter. The research<br />was conducted at Cimanggu Experimental Station and in the laboratory of<br />Indonesian Medicinal and Aromatic Crops Research Institute (IMACRI)<br />from March 2005 to March 2006. The experiment was arranged in a<br />randomized block design with 10 seed maturity stages and 4 replications.<br />Maturity seed tested was 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 and 29 days<br />after anthesis. The observations were made on seed quality (percentage of<br />seed germination, and rate of seed germination), plant growth (plant<br />height, number of branches) and herb yield (fresh herb weight, leaf dry<br />weight, and stem dry weight). The results of experiment indicated that (1)<br />seed maturity affected seed germination, and rate of seed germination of<br />king bitter; the highest seed germination and germination rate were<br />achieved by seeds harvested at 21 and 22 days after anthesis, (2) stage of<br />seed harvesting affected on the plant height and number of branches at 1<br />month after planting. The highest plant height and number of branches<br />were found on the treatments of seeds harvested at 26 and 27 days after<br />anthesis, they were 39.63 and 36.58 cm and 16.71 and 16.61; (3) seed<br />maturity also affected herb production, such as wet weight of plants, dry<br />weight of leaf and dry weight of steam at 3 moths after planting. Wet<br />weight of plant, dry weight of leaf and dry weight of stem were achieved<br />at the treatments of seeds harvested at 27 days after anthesis, they were<br />291.25, 28.27 and 28.86 g. The lowest of wet of plant weight, dry weight<br />of leaf and dry weight of stem were found on the seeds harvested at 18<br />days after anthesis. They were 217.09, 22.10 and 20.24 g. Moreover, the<br />stage of harvesting did not influence the number of branches at 3 months<br />after planting.<br />Key words: King bitter, Andrographis paniculata Nees, seed maturity,<br />viability, production, West Java
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Lukman, Liferdi, Muhammad Syakir, Wiwin Setiawati, and Ahsol Hasyim. "Penggunaan Mountain Microorganism pada Budidaya Cabai Merah Menggunakan Teknologi Input Produksi Rendah (The Using of Mountain Microorganism in Chilli Cropping System by Used of Low Input Technology)." Jurnal Hortikultura 30, no. 1 (December 22, 2020): 29. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v30n1.2020.p29-40.

Full text
Abstract:
<p><em>Mountain microorganism</em> (MM) merupakan kumpulan dari berbagai mikrobe menguntungkan yang ditemukan pada tanah yang masih virgin pada serasah yang ada di pegunungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efikasi MM sebagai bioactivator, biofermented, dan biopestisida untuk meningkatkan hasil cabai dengan menggunakan teknologi LEISA. Penelitian dilaksanakan di Ciamis, Jawa Barat mulai bulan Mei sampai dengan bulan Desember 2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak terpisah dengan empat ulangan. Faktor utama adalah pengelolaan hara (a = kompos + EM4) dan (a = kompos + MM + BF) 12. Subplot adalah dosis NPK (b = 1.000 kg/ha NPKdan b = 625 kg/ha NPK), dan sub-subplot adalah cara pengendalian OPT (c1= 12 konvensional dan c2 = biopestisida MM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MM pada kompos dapat meningkatkan pertumbuhan (tinggi dan lebar kanopi) tanaman cabai sebesar 2 – 8 cm, dapat meningkatkan jumlah buah, jumlah bunga, jumlah cabang, dan bobot buah serta mampu meningkatkan produktivitas cabai sebesar 7,20% hingga 12,5%. Pemberian kompos + MM dapat memperbaiki kesuburan kimia, sifat fisiko-kimia dan biologi tanah sehingga lebih sesuai untuk budidaya tanaman cabai merah. Pengurangan pupuk NPK sebanyak 37,5% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan produktivitas cabai merah dan komponen hasil lainnya. Penggunaan MM sebagai biopestisida dapat menghambat perkembangan OPT dengan efikasi setara dengan penggunaan insektisida sintetik.</p><p><strong>Keywords</strong></p><p>Mikroorganisme pegunungan (MM); Pupuk kimia;, Biopestisida; Cabai; LEISA</p><p><strong>Abstract</strong></p><p>Mountain microorganism (MM) is a collection of various beneficial microorganism that was found in virgin soils or forest decomposing organic matter, used in the preparation of bokashi, bioferments, and biopesticides. The objective of this experiment found the efficacy of MM as bioactivator, bioferments, and biopesticide to increase the yield of chili pepper under LEISA technology. The experiment was conducted in Ciamis, West Java from May to December 2016. The experiment arranged in a split-plot design with four applications. Main plot was nutrient management (a1 = compost + EM4) and (a2 = compost + MM + BF). Subplot were dose of NPK (b1 = 1,000 kg/ha of NPK, b2 = 625 kg/ha of NPK), and sub-subplot were control of pest and diseases (c1= conventional and c2 = biopesticide). Result of this experiment showed that the used of MM on compost can increase growth (height and width of the canopy) pepper plants of 2-8 cm, the amount of fruit, flower number, number of branches and fruit weight and increase production chili at 7.20% until 12. 15%. The use of compost + MM can improve the fertility of chemical, physicochemical properties, and biological soil, making it more suitable for the cultivation of chili pepper. Reduction of NPK fertilizer as much as 37.5% do not provide an effect on productivity improvement and the other components of yield. Efficacy of MM as biopesticide similar to synthetic pesticide and could reduce plant damage due to pest and diseases.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Muslimawati, Nicha, Ketty Suketi, and Anas D. Susila. "Pertumbuhan Stek Batang Pohpohan (Pilea trinervia Wight.) pada Umur Tanaman, Bagian Batang, dan Media Tanam yang Berbeda." Jurnal Hortikultura Indonesia 6, no. 2 (August 18, 2015): 91. http://dx.doi.org/10.29244/jhi.6.2.91-98.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRACT</p><p>Pohpohan (Pilea trinervia Wight.) is one of indigenous vegetables that grows in the mountain areas of West Java. Propagule availability in large quantities and in a short time can be done with cuttings. However, propagation of Pohpohan by cutting has not been developed presently. The objective of the research was to obtain the best plant age, stem part, and growing media for the growth of pohpohan stem cuttings. The research was conducted at the Center of Tropical Horticulture Studies Experimental Field Tajur-Bogor, from January to July 2013. The cuttings were taken from mother plants of 3, 4, 5, and 6 months, then the cuttings were cut to stem tips (B1), central stem (B2), and stem base (B3). The were five cuttings per experimental unit. Experiment were replicated 3 times. Cuttings were planted in polybag containing topsoil media (M0), rockwool (M1), husk and compost (M2), and vermicompost (M3). The experiment was arranged in Randomized Completely Block Design. Result of experiment showed that pohpohan from 4 monthmother plant cut at stem base grow in husk and compost grow best (99.06% of living percentages, 100% percentage of rooted cutting and 11-12 number of leaves). The cutting of stem tips grown in husk and compost showed the highest mean for the increase of stem length, 3.94 cm. There were no interaction between growing media of stem cuttings and part of stem in the growth of shoot height, number of branch, leaf width, and diameter of stem. Key words: growing media, indigenous, pohpohan, stem cuttings ABSTRAKPohpohan (Pilea trinervia Wight.) merupakan salah satu sayuran indigenous yang banyak tumbuh di daerah pegunungan Jawa Barat. Pemenuhan kebutuhan bibit pohpohan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat dapat dilakukan dengan perbanyakan vegetatif stek. Namun demikian perbanyakan stek pada pohpohan belum banyak dikembangkan untuk saat ini. Tujuan penelitian ini ialah memperoleh umur bahan tanaman, bagian batang, dan media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan stek batang pohpohan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Tajur-Bogor, dari Januari sampai Juli 2013. Pohpohan yang digunakan yaitu berumur 3, 4, 5, dan 6 bulan, kemudian dilakukan stek batang pada bagian pucuk (B1), tengah (B2), dan pangkal (B3). Rancangan percobaan yang digunakan ialah rancangan kelompok lengkap teracak. Setiap satuan percobaan terdiri atas lima stek, percobaan terdiri atas tiga ulangan. Stek dimasukkan ke dalam polibag dengan media tanam topsoil (M0), rockwool (M1), arang sekam dan kompos (M2), serta kascing (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stek pohpohan yang berasal dari tanaman 4 bulan, bagian pangkal batang dan ditanam pada media arang sekam dan kompos memiliki pertumbuhan yang terbaik dengan rata-rata persentase hidup 99.06%, persentase berakar 100%, dan jumlah daun 11-12 helai. Stek pada pucuk batang yang ditanam pada media arang sekam dan kompos memiliki penambahan panjang batang stek 3.94 cm. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan stek pada media tanam dengan bagian batang terhadap perumbuhan tinggi tunas, jumlah cabang, lebar daun, dan diameter batang.</p><p>Kata kunci: indigenous, media tanam, pohpohan, stek batang</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

DJAUHARIYA, ENDJO, MONO RAHARDJO, AGUS SUDIMAN, and SUKARMAN SUKARMAN. "PENGARUH MACAM SETEK DAN MEDIA TUMBUH TERHADAP VIGOR BIBIT KEMUKUS (Piper cubeba LINN)." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 12, no. 2 (June 25, 2020): 67. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v12n2.2006.67-72.

Full text
Abstract:
ABSTRAK<br />Tanaman kemukus (Piper cubeba LINN.) sudah dikenal sejak<br />jaman dahulu sebagai tanaman obat, rempah, pengharum dan penyedap<br />masakan. Di Jawa Tengah perbanyakan tanaman kemukus pada umumnya<br />dilakukan melalui setek panjang yang terdiri dari 8 - 14 ruas. Perbanyakan<br />dengan cara demikian dianggap tidak ekonomis, oleh karena itu perlu<br />dicari cara perbanyakan yang efisien dan efektif. Percobaan pengaruh<br />macam setek dan komposisi media tumbuh terhadap daya tumbuh dan<br />vigor bibit dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan teknologi<br />perbanyakan kemukus. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan<br />Cimanggu, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor dari bulan<br />September sampai dengan Desember 2003. Percobaan menggunakan<br />rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor<br />dan 3 ulangan. Sebagai faktor pertama adalah 3 macam setek pendek 3<br />ruas yaitu : (1) setek bertapak, (2) setek sulur panjat dan (3) setek cabang<br />buah. Faktor kedua adalah tiga perlakuan komposisi media tumbuh terdiri<br />dari (tanah + pupuk kandang + pasir) dengan perbandingan: (a) 1:1:1, (b)<br />2:1:1, dan (c) 3:1:1. Media dimasukkan ke dalam polibag ukuran 10 x 12<br />cm. Variabel yang diamati meliputi persentase daya tumbuh, panjang<br />tunas, jumlah daun, bobot kering tunas, jumlah akar, panjang akar dan<br />bobot kering akar. Hasil percobaan menunjukkan bahwa vigor bibit yang<br />diekspresikan oleh persentase daya tumbuh, pertumbuhan tunas dan akar<br />tidak nyata dipengaruhi oleh interaksi jenis setek dan komposisi media<br />tumbuh. Jenis setek berpangaruh nyata terhadap semua variabel yang<br />diamati, kecuali terhadap jumlah daun. Jenis setek yang berasal dari setek<br />bertapak dan sulur panjat manghasilkan persentase daya tumbuh 68,40%<br />dan 62,00%, panjang tunas 2,87 cm dan 4,70 cm, bobot kering tunas 0,13<br />g dan 0,14 g, jumlah akar 5,95 dan 5,76 dan bobot kering akar 0,05 g dan<br />0.05 g, lebih baik dibandingkan setek cabang buah. Jenis media tumbuh<br />hanya berpengaruh nyata terhadap bobot kering tunas tapi tidak<br />berpengruh nyata terhadap variabel lainnya. Bobot kering tunas yang<br />terbaik didapat pada komposisi media tumbuh tanah + pupuk kandang +<br />pasir (1 : 1 : 1) (0,14 g) dan terendah pada komposisi media tumbuh tanah<br />+ pupuk kandang + pasir (3 : 1 : 1) (0.11 g).<br />Kata kunci : Kemukus, Piper cubeba LINN, bahan tanaman, macam<br />setek, media tumbuh, daya tumbuh, Jawa Barat<br />ABSTRACT<br />Effect of cutting materials and growth media on the<br />growth of cubeba cuttings<br />In Indonesia, cubeba pepper plant (Piper cubeba LINN) has been<br />known for years as a traditional medicine, spice, fragrant, and seasonings.<br />In Central of Java, it is usually propagated by using eight or fourteen node<br />cuttings which is not an economical practice. The research on cutting<br />materials and growth media was conducted in Cimanggu Experimental<br />Garden of the Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute<br />from September to December 2003. The objective of the research was to<br />find out an appropriate propagation technology of cubeba. The research<br />used two factors and three replications which was arranged in a<br />randomized completely block design. The first factor was three kinds of<br />cutting nodes, i.e. (1) attached-rooted cuttings (2) vegetative branch and<br />(3) generative branch. The second factor was three kinds of media<br />compositions of soil, dung manure and sand (1) 1:1:1, (2) 2:1:1 and (3)<br />3:1:1. Observations were conducted on the percentage of budding, length<br />of bud, number of leaves, number of roots, length of root, dry weight of<br />the roots, and the shoot. The results of the research indicated that the vigor<br />of seedlings which was expressed by germination percentage, growth of<br />seedlings, and growth of root, did not significantly affected by the<br />interaction between kinds of cuttings and media composition. However,<br />the kinds of cuttings significantly affected all variables, except the number<br />of leaves. Cubeba seedlings originated from attached-rooted cuttings and<br />vegetative branch had higher germination percentage i.e. 68.40% and<br />62.00%, length of shoot 2.87 cm and 4.70 cm, dry weight of shoot 0.13 g<br />and 0.14 g, number of roots 5.95 and 5.76, length of root 7.32 cm and 7.27<br />cm, and dry weight of root 0.05 g and 0.05 g, compared to the cubeba<br />seedlings originated from generative branch. Media composition was<br />significantly effected only on dry weight of shoots. The highest dry weight<br />of shoot was resulted from composition of soil, dung manure and sand<br />1:1;1 (0.14 g), while the lowest was found on ratio media composition of<br />soil, dung manure and sand 3:1:1 (0.11g).<br />Key words : Cubeba, Piper cubeba LINN, plant material, cutting<br />materials, growth media, growth, West Java
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Akbar, Fajar, Susafa'ati Susafa'ati, and Musriatun Napiah. "Metode Point to Point Tunneling Protocol Untuk Keamanan Jaringan Studi Kasus Kantor Walikota Administrasi Jakarta Barat." Jurnal Infortech 1, no. 2 (January 14, 2020): 85–91. http://dx.doi.org/10.31294/infortech.v1i2.7112.

Full text
Abstract:
Abstrak-Kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini sangatlah pesat, tentunya Sistem Keamanan Jaringan pun semakin berkembang seiring dengan kedua hal tersebut. Perusahaan – perusahaan sudah melakukan komputerisasi, sehingga setiap bagiannya menggunakan komputer dalam setiap operasionalnya, semakin maju dan berkembang perusahaan tersebut akan membuka cabang baru dalam operasionalnya baik di luar kota, negeri, ataupun benua untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perusahaan. Dalam bidang administrasi pemerintah penting dalam manajemen pembagian jaringan, dan pertukaran data agar cepat, mudah, dan tepat dalam pengerjaannya, dan tidak mudah diakses pihak luar suku dinas kepemerintahan. Sistem keamanan jaringan yang baik, sangat diperlukan dalam pertukaran data dari kantor pusat ke kantor cabang sehingga dapat dilakukan secara aman dan terjamin dari pihak luar. Ada berbagai macam software aplikasi yang bisa digunakan dalam hal keamanan pada suatu jaringan, akan tetapi tidak semua software terjaga keamanan datanya dalam proses pertukaran data. Oleh karena itu dengan metode point to point tunneling protocol pada VPN sangatlah cocok jika digunakan dalam pertukaran data antar perusahaan karena metode ini menggunakan jalur private dengan ip public dalam pertukaran datanya, sehingga keamanan dalam hal kebocoran data sangat terjamin dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sepdanius, Endang Sepdanius, and Donal Syafrianto. "Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus Pusat Layanan Fisioterapi Olahraga Dan Kebugaran." Jurnal Penamas Adi Buana 5, no. 01 (July 11, 2021): 41–50. http://dx.doi.org/10.36456/penamas.vol5.no01.a3685.

Full text
Abstract:
PPM ini merupakan program yang bertujuan utama untuk dalam program PPUPIK pusat layanan fisioterapi olahraga dan kebugaran ini adalah untuk mendorong Fakultas Ilmu Keolahragaan menghasilkan produk jasa berupa penatalaksanaan fisioterapi dan kebugaran olahraga bagi semua kalangan. Pada pelaksanaanya dikelola oleh kelompok dosen yang tegabung dalam laboratorium sport medicine dari Fakultas Ilmu Keolahragaan. Didirikannya pusat layanan ini diharapkan nantinya dapat berkembang secara baik dengan menampung instansi olahraga dan kalangan umum yang ingin berkonsultasi dan menggunakan layanan fisioterapi olaraga dan kebugaran serta menjadi satu-satunya pusat layanan fisioterapi olahraga dan kebugaran di Sumatera Barat. Target utama dari klien yang akan menggunakan jasa dari fisioterapi olahraga adalah atlet seluruh cabang olahraga yang nantinya disosialisasikan dalam program kegiatan berjalan. Kegiatan yang dikembangkan adalah kegiatan berupa jasa konsultasi dan penanganan khusus fisioterapi olahraga dan kebugaran terdiri dari: a) fisioterapi olahraga, b) masase kebugaran, c) tes kebugaran fisik, d) program kebugaran fisik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

MELATI, MELATI, DEVI RUSMIN, and SUKARMAN SUKARMAN. "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SETEK BERAKAR TERHADAP PERTUMBUHAN NILAM(Pogostemon cablin Benth)." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 12, no. 4 (June 25, 2020): 135. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v12n4.2006.135-139.

Full text
Abstract:
ABSTRAK<br />Dalam upaya pengembangan nilam (Pogostemon cablin) di daerah<br />yang jaraknya jauh dari kebun induk, pengadaan benih nilam yang berkua-<br />litas menjadi masalah yang serius, karena bibit akan cepat mengalami<br />penurunan kualitas selama transportasi. Untuk itu dilaksanakan penelitian<br />yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama simpan setek berakar<br />nilam terhadap pertumbuhan. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai<br />Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) dari bulan April –<br />Agustus 2004. Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi (RPT)<br />dengan 3 ulangan. Petak utama (main plot) adalah 2 jenis setek nilam<br />yaitu: (1) setek berdaun dan (2) setek tidak berdaun. Anak petak (sub plot)<br />adalah lama penyimpanan setek yaitu: (1) setek langsung ditanam<br />(kontrol), (2) setek disimpan 1 hari, (3) setek disimpan 3 hari, (4)setek<br />disimpan 5 hari dan, (5) setek disimpan 7 hari. Pengamatan dilakukan<br />sejak tanaman berumur 2 minggu sampai tanaman berumur 8 minggu.<br />Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah<br />daun dan jumlah tunas), bobot kering (batang, daun, akar). Hasil perco-<br />baan menunjukkan bahwa persentase hidup setek nilam berakar (setek<br />berdaun dan setek tidak berdaun) masih 100% setelah disimpan selama 7<br />hari. Hampir dari seluruh parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah<br />cabang, jumlah daun) yang diamati menunjukkan bahwa pertumbuhan<br />bibit setek berdaun lebih baik dibandingkan dengan setek yang tidak<br />berdaun.<br />Kata kunci : Nilam, Pogostemon cablin Benth, bibit, setek berakar,<br />penyimpanan, pertumbuhan, Jawa Barat<br />ABSTRACT<br />Effect of storage periods of rooted cutting on the growth<br />of patchouli (Pogostemon cablin Benth)<br />Providing high quality of patchouli (Pogostemon cablin Benth)<br />seedlings is necessary to support the development of patchouli plants. In<br />the new developing area transportation become serious problems (high<br />cost transportation), therefore some alternative solution is reducing the<br />transportation cost without reducing the quality of the seedlings. Base on<br />the problems, this experiment was conducted. The objective of this<br />experiment was to study the effect of storage periods of rooted cuttings on<br />the growth of patchouli plant. The experiment was conducted in the green<br />house of Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute<br />(ISMECRI), from April to August 2004. The experiment was arranged in<br />a split-plot design with 3 replications. The main plot was 2 kinds of cutting<br />there were: (1) leaf cutting and (2) non leaf cutting. The sub plot was 5<br />different storage periods, there were: (1) control (no storage), (2)1 day<br />storage, (3) 3 day storage, (4) 5 day storage, (5) 7 day storage. The<br />variables observed were plant growth (plant height, number of leaves and<br />number of shoots), dry weight of stems, leaves and roots. The results of<br />experiment indicated that after 7 day storage, rooted cuttings of patchouli<br />were still 100% viable. The growth of patchouli from leaf cutting was<br />significantly different from non leaf cutting. Patchouli plant from leaf<br />cutting produced higher plant height, number of leaves, number of shoots<br />and dry weight of plants compared to those of patchouli plants from non<br />leaf cuttings. Storage period significantly affected the height of plants<br />however it did not significantly affected the number of leaves, number of<br />shoots and dry weight of plants.<br />Key words: Pacthouli, Pogostemon cablin, seedlings, rooted cutting,<br />storage, growth, West JavE
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Windriati, Fika Suci. "Manajemen Krisis Peristiwa Tenggelamnya Kapal Di Alur Pelayaran Pelabuhan." Jurnal Ilmu Komunikasi 11, no. 2 (March 30, 2013): 130. http://dx.doi.org/10.31315/jik.v11i2.3795.

Full text
Abstract:
Sebagai perusahaan di sektor bisnis jasa pelabuhan, PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak adalah untuk mencoba aktivitas arus kapal, dan orang-orang di pelabuhan tidak terganggu.Februari 2011, Pelindo II (Persero) Pontianak menghadapi kendala operasional akibat kapal karam yang dihadapi KLM Rahmatia Sentosa di jalur pelayaran laut setelah bertabrakan dengan KM Wewah. Akibatnya, KLM Rahmatia Sentosa tenggelam dan sulit dievakuasi sehingga mengganggu arus lalu lintas pelayaran laut ke Pontianak. Kejadian tersebut berdampak luas pada ekonomi Kalimantan Barat secara keseluruhan dan menuntut pihak perusahaan pengelola pelabuhan untuk segera menangani masalah yang disebabkan oleh situasi krisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi observasi, wawancara, dan perpustakaan. Tujuannya untuk mengetahui strategi manajemen krisis dan peran humas PT. Pelindo II Pontianak dalam krisis tenggelamnya kapal di jalur pelayaran laut pelabuhan dan untuk dibandingkan dengan teori yang digunakan. Teori dalam penelitian ini adalah hubungan masyarakat, krisis, dan teori manajemen krisis. Krisis harus dikelola dengan cepat, tepat, dan akurat, dengan manajemen krisis. Kapal karam dan evakuasi yang sulit adalah contoh krisis yang dihadapi oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak pada tahun 2011. Dalam insiden tersebut, Pelindo II (Persero) Pontianak menangani krisis dengan strategi adaptif dengan langkah-langkah penanganan citra komunikasi krisis. Tidak adanya tim manajemen krisis secara khusus membuat Pelindo menyiapkan rencana umum dalam manajemen untuk bereaksi terhadap krisis. Peran public relation dalam krisis Pelindo dilakukan oleh General Manager karena peran public relation kurang dalam Manajemen Pelindo karena orientasi Pelindo adalah untuk bisnis dan itu membuat public relations hanya sebagai back up manajemen di sektor pemasaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Putri, Mega Widya. "Pengembangan olahraga woodball di Provinsi Jawa Tengah." Journal Power Of Sports 1, no. 1 (February 28, 2018): 40. http://dx.doi.org/10.25273/jpos.v1i1.1869.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui keberadaan organisasi olahraga <em>woodball</em> di Provinsi Jawa Tengah. (2) Mengetahui upaya pengembangan cabang olahraga <em>woodball</em> yang dilakukan di Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah. (3) Mengetahui kondisi sumber daya manusia di Pengprov Jawa Tengah untuk mengembangkan olahraga <em>woodball</em>. (4) Mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki Pengprov Jawa Tengah. (5) Mengetahui penggalian sumber dana oleh Pengprov Jawa Tengah. (6) Mengetahui pembinaan prestasi olahraga <em>woodball</em> yang diterapkan di Pengprov Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di Indonesia <em>Woodball</em> Association (<em>IWbA</em>) dan Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian Pengembangan olahraga <em>woodball</em> di Provinsi Jawa Tengah. Sumber data berupa wawancara dan catatan-catatan mengenai organisasi, sumber daya manusia, sarana prasarana, pendanaan dan pembinaan prestasi yang dimiliki oleh <em>IWbA </em>dan pengurus Provinsi <em>IWbA</em> Jawa Tengah dan informan dengan menggunakan teknik <em>snowball sampling</em>. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengkaji dokumen dan arsip (<em>content analysis</em>), wawancara mendalam (<em>in-depth interviewing</em>) dan observasi (<em>observation</em>)<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Indonesia <em>woodball</em> association dan Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah mempunyai peran penting dalam proses pengembangan olahraga <em>woodball</em>. (2) Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan olahraga <em>woodball</em> dengan melakukan sosialisasi, pelatihan dan pembinaan bagi pelatih dan atlet. (3) Sumber daya manusia di Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah mulai dari pengurus, pelatih dan juga atlet mempunyai potensi dan kualitas yang baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh minat, bakat dan banyaknya prestasi yang diraih oleh atlet <em>woodball</em> Provinsi Jawa Tengah. (4) Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pengprov Jawa Tengah sudah sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang di tetapkan. Namun pada saat penggunaan fasilitas olahraga, Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah masih harus bekerja sama dengan beberapa pihak dikarenakan belum mempunyai fasilitas pribadi. (5) Penggalian sumber dana didapat dari KONI dan PB <em>IWbA</em>. Selama ini pemerintah belum turut serta dalam pengembangan olahraga <em>woodball</em> khususnya dalam bidang pendanaan. (6) Pengprov <em>IWbA</em> Jawa Tengah belum maksimal dalam melakukan pembinaan prestasi. Keterbatasan pendanaan mengakibatkan beberapa program pembinaan prestasi belum terlaksana dengan baik, seperti belum adanya pusat pelatihan atlet dan juga perekrutan atlet junior.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kristini, Florentina, Azis Nur Bambang, Wisnu Handoko, and Antoni Arif Priadi. "Efektivitas dan Efisiensi Program Tol Laut berbasis AHP (Studi Kasus: Pelabuhan Tahuna)." Warta Penelitian Perhubungan 31, no. 2 (December 12, 2019): 75–82. http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v31i2.1269.

Full text
Abstract:
AbstrakTol laut merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, pemerataan distribusi barang dan mengurangi disparitas harga antara wilayah Barat Indonesia dan wilayah Timur Indonesia. Perencanaan tol laut dimulai pada akhir tahun 2015 dan telah berjalan selama tiga tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program tol laut sekaligus menganalisa faktor dan subfaktor yang menjadi prioritas utama dengan menggunakan metode analisis Analitical Hierarchy Process (AHP). Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara terhadap responden untuk pengisian kuesioner dalam penentuan nilai pembobotan yang kemudian diolah dengan menggunakan AHP dan nilai variabel yaitu nilai yang diberikan oleh responden terkait kondisi dari kriteria dan subkriteria berdasarkan Skala Likert. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut yakni berupa data realisasi tol laut terkait jumlah pelayaran, jumlah muatan, dan jenis muatan. Penelitian dilakukan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Surabaya selaku operator kapal tol laut pada trayek 4. Responden dalam penelitian ini meliputi Kepala Urusan Pemasaran Penjualan Jasa, Staf Administrasi dan Umum, Manajer Tol Laut, dan Kepala Sub Cabang Tahuna. Penelitian ini dibatasi hanya untuk trayek 4 yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak – Makassar - Tahuna. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa program tol laut berjalan cukup efektif. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya, faktor yang harus diutamakan adalah faktor infrastruktur dan faktor biaya. Adapun subfaktor yang perlu diprioritaskan adalah subfaktor multimoda, subfaktor infrastruktur sekitar pelabuhan dan subfaktor biaya kontainer.Kata kunci: AHP, efektivitas program, efisiensi distribusi, faktor prioritas, tol laut.AbstractThe Effectiveness and Efficiency of Sea Highway Program Based on AHP (Case Study: Tahuna Harbour): Sea highway is an Indonesian government program that aims to improve connectivity between regions, equitable distribution of goods and reduce price disparities between Western and Eastern regions of Indonesia. Sea highway planning began at the end of 2015 and has been running for 3 years. The purpose of this study was to analyze the effectiveness and efficiency of the implementation of the sea highway program and analyze the factors and sub factors that were the top priority using the Analitical Hierarchy Process (AHP) analysis method. The data collected were primary and secondary data. Primary data collection were done by asking respondents to fill in the questionnaire that determined the value which was then processed using AHP and variable values, namely the value given by the respondent related to the condition of the criteria and sub-criteria based on a Likert Scale. Secondary data was obtained from the Directorate of Sea Traffic and Transport in the form of Sea highway realization data related to the number of shipping, the number of loads, and the type of cargo. This research was conducted to PT. Pelayaran Nasional Indonesia Surabaya Branch as the ship operator of the sea highway route 4. The respondents in this study were the Head of Marketing Services Sales Services, Administrative and General Staff, Sea highway Managers, and the Head of Tahuna Sub-Branch. This study was limited to route 4 that passed through the Port of Tanjung Perak - Makassar - Tahuna. The results showed that the sea highway road program was quite effective. To increase its effectiveness and efficiency, infrastructure and cost factors must be prioritized. Meanwhile the sub factors that needed to be prioritized were multimodal, infrastructure around the port and container cost.Keywords: AHP, program effectiveness, distribution efficiency, factor priority, maritime highway road.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Hambali, Sumbara, Cucu Sundara, and Yopi Meirizal. "KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT PPLP JAWA BARAT." Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 19, no. 1 (June 10, 2020). http://dx.doi.org/10.20527/multilateral.v19i1.8217.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi fisik atlet PPLP Jawa Barat cabang olahraga pencak silat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh atlet PPLP Jawa Barat cabang olahraga pencak silat berjumlah 17 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Adapun instrumen yang digunakan adalah tes kondisi fisik berupa tes daya tahan otot, tes kelincahan, tes power tungkai dan tes daya tahan umum. Teknik penghitungan dan analisis data dalam penelitian ini melalui pendekatan kuantitatif berupa persentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil rata-rata kondisi fisik atlet PPLP Jawa Barat cabang olahraga pencak silat adalah 3,22 berada pada kategori cukup, dengan simpangan baku 0,86. Secara rinci kondisi fisik atlet PPLP Jawa Barat cabang olahraga pencak silat yang baik sekali 0%, kategori baik 41,18%, kategori cukup 35,29%, kategori kurang 17,65% dan kategori kurang sekali ada 5,88%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Saryanti, Saryanti, and Yayat Sudrajat. "Prosedur Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Subang." World of Financial Administration Journal, April 26, 2020, 85–100. http://dx.doi.org/10.37950/wfaj.v1i2.759.

Full text
Abstract:
PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Adalah salah satu bank milik pemerintah yang memiliki tugas/kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan lagi kepada masyarakat dalam berbentuk kredit, serta memberikan pelayanan jasa-jasa lainnya. Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah kredit pemilikan rumah (KPR). Berdasarkan kajian ini bahwa prosedur pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Terdiri dari : mengajukan surat permohonan kredit, wawancara, memenuhi persyaratan yang belum lengkap, mencari riwayat kredit calon debitur melalui database website Bank Indonesia (BI), verifikasi kunjungan (visit), penandatanganan daftar riwayat kredit beserta berkas aplikasi kredit oleh pihak Account Officer (AO), Bisnis Legal (BL), Cradit Risk (CR), manajer bisnis, pimpinan cabang, melakukan taksansi/ploting laporan pemeriksa akhir, pengecekan atas aspek yuridis atau legal atas dokumen agunan, pencairan dana kredit melalui pihak Hukum Administrai, mengingatkan kembali kepada debitur tentang jatuh tempo pembayaran angsuran kredit. PT.Bank Regional Development of West Java and Banten, Tbk. Is one of the government-owned banks that have the task or activity to raise funds from the community and channel again to the community in the form of credit, and provide other services. One type of credit provided by PT. Regional Development Bank of West Java and Banten, Tbk is a mortgage loan (KPR). Based on the results of the final task of providing homeownership loan (KPR) at PT. Regional Development Bank of West Java and Banten, Tbk. Consists of: submitting loan application letter, interviewing, fulfilling incomplete requirements, seeking credit history of debtor candidate through Bank Indonesia website (BI) website, visit verification, signing of credit history list and credit application file by Account Officer (AO), Legal Business (BL), Cradit Risk (CR), business manager, branch manager, performs taxa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Mariane, Ine. "Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. BPR Karya Utama Jawa Barat Cabang Pagaden." World of Financial Administration Journal, April 25, 2020, 47–65. http://dx.doi.org/10.37950/wfaj.v1i1.757.

Full text
Abstract:
PT.BPR KARYA UTAMA JABAR CABANG PAGADEN didirikan bertujuan untuk memperluas layanan kepada masyarakat lebih tercapai, membangun peningkatan pendapatan masyarakat khususnya dipedesaan melalui kegiatan usaha menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dalam bentuk kredit bagi masyarakat. Staf kredit adalah petugas Bank yang menangani pemberian kredit kepada calon nasabah baru dan nasabah lama. Staf kredit merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam organisasi Bank karena posisi staf kredit adalah dimana keuntungan Bank ada didalam kredit, dilihat dari fungsi dan tanggungjawab staf kredit dalam melaksanakan pekerjaan cukup berat karena ada target tersendiri untuk pemenuhan nasabah baru. PR KARYA UTAMA JABAR branch of PAGADEN was established aiming to expand services to the more established community, build an increase in income especially in rural communities through the business activities of collecting public funds and channeling in the form of credit to the community. Credit staff are bank officers who handle lending to prospective new customers and old customers. Credit staff is a very important part in the bank organization because the credit staff position is where the bank's profit is in credit, seen from the functions and responsibilities of the credit staff in carrying out quite heavy work because there are separate targets for the fulfillment of new customers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Sumarna, Asep, and Ade Suparman. "Peranan Slik (Sistem Layanan Informasi Keuangan) Pada Pt. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak." World of Financial Administration Journal, April 26, 2020, 119–35. http://dx.doi.org/10.37950/wfaj.v1i2.761.

Full text
Abstract:
Salah satu lembaga keuangan yang melayani masalah keuangan masyarakat yaitu PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak berdasarkan data yang di peroleh terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak yaitu menghimpun dana dan penyaluran kredit Peran bank dalam penyaluran kredit memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa merupakan usaha yang banyak menghasilkan keuntungan atau return yang tinggi. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan atau yang biasa di sebut OJK selaku lembaga yang mempunyai peran mengawasi seluruh kegiatan lembaga keuangan yang ada di Indonesia meluncurkan sebuah sistem yang berbentuk aplikasi yang dinamakan dengan SLIK atau kepanjangan dari (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang diluncurkan dan digunakan secara meluas pada tanggal 1 januari 2018 untuk membantu pengawasan terhadap kreditur dan debitur dan dapat digunakan untuk bertukar informasi. One of the financial institutions that serves the public financial problems, namely PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office based on the data obtained there are several activities carried out by PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office is to raise funds and credit distribution The role of banks in lending is indeed undeniable that it is a business that generates high profits or returns. In this case the Financial Services Authority or commonly called OJK as an institution that has the role of overseeing all activities of financial institutions in Indonesia launches a system in the form of an application called SLIK or stands for (Financial Information Service System) which is launched and used extends on January 1, 2018 to help supervise creditors and debtors and can be used to exchange information.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Yusfi, Herri, Destri Ani, and Destri Ana. "EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PUSLATDA CABANG OLAHRAGA ANGGAR SUMATERA SELATAN DALAM MENGHADAPI PON JAWA BARAT." Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan 8, no. 2 (November 4, 2019). http://dx.doi.org/10.36706/altius.v8i2.9027.

Full text
Abstract:
This study aims to 1) evaluate the KONI Regional Training Program of the South Sumatra Province Fencing Sports Program, 2) evaluate the KONI management, IKASI management, athletes, coaches and assistant coaches, facilities and infrastructure, and government support for the training center of KONI Province of South Sumatra , 3) evaluating the implementation of coaches and athletes selection, athlete coaching, training programs, pre-work evaluation and coordination of Puslatda South Sumatra programs, and 4) evaluating the success of the South Sumatra Puslatda Anggar program. This study is a program evaluation study using the CIPP method using a quantitative qualitative approach. The population of this study was Puslatda Anggar KONI South Sumatra. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, documentation, and data triangulation. This study produces 1) Context less, 2) Sufficient Input 3) Good Process 4) Enough. This study concludes that 1) Development Program that is not clear from PELTI in improving athlete performance, 2) Input of the fencing area training program program is still lacking in the process of selecting athletes, coaches, assistant coaches and minimal funding from the government, 3) Training program process which runs well, according to the schedule and performance of the trainers, 4) Product Program Guidance training for the Fencing area has not been able to show the results that are very good at the West Java PON level
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography