Academic literature on the topic 'Cardiovascular sistem'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Cardiovascular sistem.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Cardiovascular sistem"

1

Cahyono, Arie, Bambang Hermani, Endang Mangunkusumo, and Riski Satria Perdana. "Hubungan obstructive sleep apnea dengan penyakit sistem kardiovaskuler." Oto Rhino Laryngologica Indonesiana 41, no. 1 (June 1, 2011): 37. http://dx.doi.org/10.32637/orli.v41i1.57.

Full text
Abstract:
Background: Obstructive sleep apnea (OSA) is a disease characterized by periodic upper airway collapse during sleep, which could result in either apnea, hypopnea or both. OSA is very often undetected but it is strongly associated with variety of medical complication, among others cardiovascular diseases.Purpose: To inform ENT specialists about the pathogenesis and pathophysiology of OSA and its complications. Literature review: Recent data from several studies has documented the association between OSA and cardiovascular disorders such as hypertension, heart failure, arrhytmia and atherosclerosis. The undetectable cardiovascular complication that lead by OSA could make the management of cardiovascular disorders uneffective. Conclusion: A good understanding can help physicians to diagnose, manage and prevent cardiovascular complication that caused by OSA. Keywords: obstructive sleep apnea, apnea, hipopnea, cardiovascular disease Abstrak : Latar belakang: Obstructive sleep apnea (OSA) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peristiwa kolapsnya saluran napas bagian atas secara periodik pada saat tidur yang mengakibatkan apnea, hipopnea atau keduanya. Gejala klinis OSA sering tidak terdeteksi, namun diduga dapat meningkatkan risiko berbagai macam komplikasi medis antara lain kelainan kardiovaskuler. Tujuan: Agar para ahli THT dapat mengerti mengenai patogenesis dan patofisiologi OSA dan komplikasinya. Tinjauan pustaka: Beberapa penelitian telah menyatakan tentang adanya hubungan antara OSA dengan penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, gagal jantung, aritmia dan arteriosklerosis. Patofisiologi OSA pada komplikasi kardiovaskuler yang sulit dideteksi dapat menyebabkan penatalaksanaan penyakit kardiovaskuler menjadi kurang efektif. Kesimpulan:Pemahaman yang baik dapat membantu menegakkan diagnosis dan melakukan tatalaksana yang tepat untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan OSA.Kata kunci: obstructive sleep apnea, apnea, hipopnea, penyakit kardiovaskuler
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

GÜLBAHAR, Merve, and Zehra GÖK METİN. "Effects of Coronavirus-19 on the Cardiovascular System." Turkiye Klinikleri Journal of Nursing Sciences 12, no. 2 (2020): 305–14. http://dx.doi.org/10.5336/nurses.2020-75550.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Uğur, Elif, and Reyhan Nergiz Ünal. "Diyette Proteinler, Aminoasitler ve Bazı Diğer Aminli Bileşiklerin Kardiyovasküler Sistem Üzerine Metabolik Etkileri." Turkish Journal of Agriculture - Food Science and Technology 5, no. 1 (January 15, 2017): 71. http://dx.doi.org/10.24925/turjaf.v5i1.71-83.936.

Full text
Abstract:
During the prevention and treatment of cardiovascular diseases, first cause of deaths in the world, diet has a vital role. While nutrition programs for the cardiovascular health generally focus on lipids and carbohydrates, effects of proteins are not well concerned. Thus this review is written in order to examine effect of proteins, amino acids, and the other amine consisting compounds on cardiovascular system. Because of that animal or plant derived proteins have different protein composition in different foods such as dairy products, egg, meat, chicken, fish, pulse and grains, their effects on blood pressure and regulation of lipid profile are unlike. In parallel amino acids made up proteins have different effect on cardiovascular system. From this point, sulfur containing amino acids, branched chain amino acids, aromatic amino acids, arginine, ornithine, citrulline, glycine, and glutamine may affect cardiovascular system in different metabolic pathways. In this context, one carbon metabolism, synthesis of hormone, stimulation of signaling pathways and effects of intermediate and final products that formed as a result of amino acids metabolism is determined. Despite the protein and amino acids, some other amine consisting compounds in diet include trimethylamine N-oxide, heterocyclic aromatic amines, polycyclic aromatic hydrocarbons and products of Maillard reaction. These amine consisting compounds generally increase the risk for cardiovascular diseases by stimulating oxidative stress, inflammation, and formation of atherosclerotic plaque.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

SERT, Cemil. "Interaction of Magnetic Field-Cardiovascular System as a Potential Risk." Turkiye Klinikleri Cardiovascular Sciences 28, no. 1 (2016): 6–11. http://dx.doi.org/10.5336/cardiosci.2015-47543.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nasution, Rini Halila. "Analisis Pengaruh Temperatur dan Kebisingan Terhadap Kerja Sistem Cardiovascular di CV. Bintang Terang Medan." Jurnal Surya Teknika 5, no. 02 (December 1, 2017): 1–7. http://dx.doi.org/10.37859/jst.v5i02.638.

Full text
Abstract:
Peningkatan produktivitas karyawan sangat penting dalam suatu organisasi. Peningkatan produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik. Lingkungan kerja fisik dapat diklasifikasikan sebagai, tingkat pencahayaan, tingkat kebisingan dan suhu lingkungan kerja, sedangkan non-fisik faktor lingkungan kerja dapat diklasifikasikan dari hubungan antara atasan dan bawahan, dan hubungan antara karyawan. Hasil kajian penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suhu ruang kerja normal (24-28 ◦C), tingkat suhu diatas nilai ambang batas (29-34◦C) lalu tingkat kebisingan di tempat kerja normal (80-84db) dan diatas nilai ambang batas kebisingan (85-88dB) berpengaruh pada kesehatan cardiovascular yang bisa mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Dari hasil pengolahan data Uji Kolmogorov-Smirnov, Ho diterima karena DHit < D (1,63 > 3,59). Ini artinya data berdistribusi normal. Hasil analisis didapat masing-masing faktor yakni kebisingan dan temperatur berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi denyut jantung operator, sedangkan Interaksi temperature dan kebisingan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi denyut jantung operator
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Suwu, Anastaisya M., James F. Siwu, and Johannis F. Mallo. "Penyebab Kematian Mendadak di Sulawesi Utara Periode Tahun 2017-2019." e-CliniC 9, no. 2 (March 16, 2021): 324. http://dx.doi.org/10.35790/ecl.v9i2.32849.

Full text
Abstract:
Abstract: According to the World Health Organization, sudden death occurs within 24 hours of symptom appearing. In forensic cases, most sudden deaths occur within minutes or even seconds after the first symptoms appear and occur unexpectedly. Causes of sudden deaths could be any disease classified according to the body systems. This study was aimed to determine the causes of sudden deaths in North Sulawesi during the period of 2017-2019. This was a retrospective and descriptive study using sudden death data of Visum et Repertum at the Forensic and Medicolegal Installation of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado during 2017-2019. The results showed that there were 9 cases of sudden death that were autopsied. Most cases were in the middle age group of 40-60 years with a total of 6 cases, followed by 2 cases at the age of 13-21 years, and 1 case at the age of >60 years. Ratio of male to female cases was 8:1. There were 4 cases of cardiovascular diseases, 2 cases of respiratory diseases, 2 cases of central nervous diseases, 1 case of digestive system; no cases of urogenital diseases. In conclusion, most sudden death cases in North Sulawesi during the period of 2017-2019 were males, aged 40-60 years, and caused by cardiovascular diseases.Keywords: causes of sudden death Abstrak: Menurut World Health Organization, kematian mendadak adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul. Pada sebagian besar kasus forensik, kematian terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik sejak gejala pertama timbul dan terjadi secara tidak terduga. Penyebab kematian mendadak dapat disebabkan oleh berbagai penyakit yang diklasifikasikan menurut sistem tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian mendadak di Sulawesi Utara periode tahun 2017-2019. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data Visum et Repertum jenazah dengan kematian mendadak di Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2017-2019. Hasil penelitian mendapatkan 9 kasus kematian mendadak yang diautopsi; 6 kasus pada kelompok tengah usia 40-60 tahun; 2 kasus pada usia 13-21 tahun; dan 1 kasus pada usia >60 tahun. Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki dibandingkan perempuan (8:1). Didapatkan 4 kasus dengan penyakit sistem kardiovaskuler, 2 kasus dengan penyakit sistem pernapasan, 2 kasus dengan penyakit sistem susunan saraf pusat, dan 1 kasus dengan sistem saluran cerna; tidak ditemukan kasus dengan penyakit sistem urogenitalia. Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar kasus kematian mendadak di Sulawesi Utara periode tahun 2017-2019 berjenis kelamin laki-laki, usia 40-60 tahun, dan disebabkan oleh penyakit sistem kardiovaskuler.Kata kunci: penyebab kematian mendadak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Putra, Nico Aliffian Vollytani, and Sunardi Sunardi. "ANALISIS SISTEM KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE CARDIOVASCULAR LOAD (CVL) DAN BOURDON WIERSMA DI PT. XYZ." JUMINTEN 2, no. 3 (May 31, 2021): 155–66. http://dx.doi.org/10.33005/juminten.v2i3.259.

Full text
Abstract:
Kelelahan kerja yang terjadi saat kegiatan produksi berlangsung dapat mengakibatkan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, dan peningkatan kecemasan. PT. XYZ adalah salah satu BUMD di Jawa Timur yang bergerak di bidang manufaktur khsususnya pembuatan produk batu tahan api. Selama proses produksi berjalan perusahaan ini menerapkan dua shift kerja menimbulkan adanya gejala kelelahan pada perkerja khususnya pada bagian pemecahan agregat, pencetakan batu dan pembakaran batu yang ditunjukkan dengan adanya penurunan hasil kerja dan seringnya terjadi kesalahan dalam bekerja. Dengan adanya permsalahan tersebut penelitian ini menggunakan Cardiovascular Load dan Bourdon wiersma untuk memperlambat kelelahan pekerja dan diharapkan dapat membantu untuk mengukur kelelahan pekerja dan dapat memberikan solusi dalam memperlambat kelelahan pekerja. Hasil yang diperoleh dari analisis sistem kerja ini adalah shift 1 dan shift 2 memiliki tingkat kelelahan yang berbeda, yaitu shift 1 kategori tinggi dan shift 2 kategori rendah, demikian juga beban mentalnya shift 1 tergolong rendah dan shift 2 tergolong tinggi. oleh karena itu shift 1 perlu perbaikan pada beban fisiknya dan shift 2 perlu perbaikan beban mentalnya. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan pada shift 1 adalah menambahkan waktu istirahat dari sebelumnya 45 menit menjadi 60 menit, melakukan sistem rolling pekerja, dan memperbaiki kondisi tempat kerja agar lebih ergonomis. Tindakan per-baikan yang dapat dilakukan pada shift 2 adalah pemberian musik, mengatur shift kerja seperti rolling shift, dan menambahkan waktu istirahat. Kata Kunci: Beban Kerja, Bourdon Wiersma, Cardiovascular Load
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Martins, Jaqueline Dantas Neres, Daniele Melo Sardinha, Roseli Reis da Silva, Karla Valéria Batista Lima, and Luana Nepomuceno Gondim Costa Lima. "As implicações da COVID-19 no sistema cardiovascular: prognóstico e intercorrências." Journal of Health & Biological Sciences 8, no. 1 (July 6, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.12662/2317-3076jhbs.v8i1.3355.p1-9.2020.

Full text
Abstract:
Objetivo: descrever as implicações da COVID-19 no sistema cardiovascular: prognósticos e intercorrências. Método: trata-se de uma revisão integrativa da literatura, realizada nas bases de dados, Science Direct, National Library of Medicine National Institutes of Health dos EUA (PUBMED), Literatura Latino-Americana e do Caribe em Ciências da Saúde (LILACS), Cochrane Collaboration e Medical Literature Analysis and Retrieval System Online (MEDLINE) com os descritores, Cardiovascular System; Cardiovascular Diseases; Coronary Disease, e a palavra-chave Covid-19. Incluíram-se estudos originais, relatos de casos, revisões sistemáticas na série temporal 2019-2020. Resultados: a busca resultou em 13 artigos, todos na língua inglesa, emergindo os pontos-chave: potencialização das complicações cardiovasculares pela infecção por COVID-19; aumento da mortalidade de origens cardiovasculares influenciadas pela infecção por COVID-19. Conclusão: o envolvimento do sistema cardiovascular no COVID-19 pode determinar a gravidade da doença, potencializado na presença de fatores de riscos cardiovasculares, repercutindo em complicações que necessitam de tratamento intensivo e morte. De maneira geral, todos os pacientes com COVID-19 são passíveis de ter comprometimento cardiológico, fato que pode depender de antecedentes mórbidos pessoais, resposta inflamatória e liberadores bioquímicos.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Lavenia, Nia, Dedy Putranto, and Erick Prayogo Walton. "Pengaruh Latihan Fartlek terhadap Daya Tahan Cardiovascular pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal Madrasah Aliyah Al-Ittihadiyah Al-Islamiyah Sungaiselan." SPARTA 2, no. 1 (April 2, 2020): 13–16. http://dx.doi.org/10.35438/sparta.v2i1.167.

Full text
Abstract:
Fartlek (speedplay) adalah suatu sistem latihan daya tahan tubuh yang dimaksudkan untuk membangun, mengembangkan dan memelihara kondisi tubuh seseorang. latihan yang tujuannya untuk meningkatkan daya tahan dan kecepatan dalam waktu yang lama. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan one group pretest-postest design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fartlek terhadap daya tahan cardiovascular siswa ekstrakurikuler futsal Madrasah Aliyah AIAI Sungaiselan. Penelitian dilakukan pada siswa ekstrakurikuler futsal yang berjumlah sebanyak 20 orang siswa yang akan diberikan perlakuan latihan fartlek. Pertemuan dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan, sudah termasuk pretest dan postes. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa nilai hasil uji normalitas dari pretest (tes awal) adalah -438,68, sedangkan hasil postest (tes akhir) adalah -694,97. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t berhubungan diperoleh nilai thitung > ttabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 11,83 > 1,729, sehingga dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan, ada pengaruh signifikan latihan fartlek terhadap daya tahan cardiovascular siswa ekstrakurikuler futsal Madrasah Aliyah AIAI Sungaiselan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nurdin, Adnil Edwin. "PENDEKATAN PSIKONEUROIMUNOLOGI." Majalah Kedokteran Andalas 34, no. 1 (May 2, 2015): 90. http://dx.doi.org/10.22338/mka.v34.i2.p90-101.2010.

Full text
Abstract:
AbstrakPsikoneuroimunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan homeostasis. Untuk mempertahankan homeostasis, sistem imun berintegrasi dengan proses psikofisiologik otak, dan karena itu mempengaruhi dan dipengaruhi otak. Melalui pendekatan ini telah mulai dipahami mekanisme interaksi antara perilaku, sistem saraf, sistem endokrin, dan fungsi imun. Komponen perilaku dari interaksi ini melibatkan kondisioning Pavlov pada peningkatan maupun penekanan antibodi dan respon imun seluler. Kondisioning ini berekspresi sebagai efek pengalaman stress terhadap fungsi imun. Selanjutnya diketahui bahwa mekanisme terintegrasi ini berlangsung dalam ritme yang berkaitan dengan ritme lingkungan seperti ritme Sirkadian. Respon stress berkelanjutan berekspresi sebagai sindroma adaptasi umum. Sebagai respon akut dimulai dengan initial brief alarm reaction. Dalam tahap ini peningkatan sekresi cortisol pada aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) menimbulkan supresi pada sebagian besar fungsi imun dan peningkatan aktifitas sistem simpatis. Bila stress tidak dapat diatasi secara efektif, tahap kedua prolonged resistance period akan dimulai, dimana aktivasi aksis HPA akan menurun tetapi tidak pernah mencapai kondisi basal. Kegagalan berkelanjutan untuk mengatasi stress akan berakhir pada terminal stage of exhaustion and death. Aplikasi medis psikoneuroimunologi akan meningkatkan efektifitas terapi penyakit keganasan, gangguan kardiovaskular, penyakit infeksi, trauma fisik, transplantasi, dan gangguan jiwa.Kata kunci: aksis HPA, antibodi, aplikasi medis, cortisol, homeostasis, melawan atau lari, otak, Pavlov, perilaku, psikofisiologik, psikoneuroimunologi, sindroma adaptasi umum, sistem imun, sistem LS-NA, respon stress, ritme SirkadianAbstractPsychoneuroimmunology is an integrated concept of immune-regulatory function. To maintain homeostasis, the immune system is integrated with psychophysiological processes of the brain, and is therefore influenced by and capable of influencing the brain. Mechanism of interaction among behavior, neural, endocrine, and immune functions in adaptation to environmental stressors have come to light. The behavioral components of this interaction involve the Pavlov conditioning both in the enhancement and supression of antibody-and cell-mediated immune responses. This conditioning expressed as effects of stressful experiences on immune function. This integrated mechanism operated in a rhythmTINJAUAN PUSTAKA91related to environmental rhythm such as Circadian rhythm. Prolonged stress response will be expressed as general adaptation syndrome. As an acute response it will begin with initial brief alarm reaction. In this stage increased cortisol secretion in Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis resulted in supression of main immune function and arousal of sympathetic system If the stress can not be coped effectivelly, a second stage of prolonged resistance period will begin, in which HPA axis activation will be decreased but never reach the basal condition. Continued failure to cope with the stress will end in terminal stage of exhaustion and death.Medical application of psychoimmunology can enchance the effectivity of the treatment of malignancy, cardiovascular disorder, infectious diseases, physical trauma, transplantation, and mental disorder.Key word : antibody, behavioral, brain, Circadian rhythm, cortisol, fight or flight, general adaptation syndrome, homeostasis, HPA axis, immune system, LC-NA system, medical application, Pavlov, psychoneuroimmunology, psychophysiological, stress responses
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Cardiovascular sistem"

1

Vitorino, Paula Rodrigues. "Avaliação da reatividade coronariana do coração isolado de ratos submetidos ao modelo de indução de epilepsia pela pilocarpina." Universidade Federal de Goiás, 2016. http://repositorio.bc.ufg.br/tede/handle/tede/7597.

Full text
Abstract:
Submitted by Cássia Santos (cassia.bcufg@gmail.com) on 2017-07-17T11:42:56Z No. of bitstreams: 2 Dissertação - Paula Rodrigues Vitorino - 2016.pdf: 2307568 bytes, checksum: 8b0ba8c9e0ad9c9d3c15c47fd68109c9 (MD5) license_rdf: 0 bytes, checksum: d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e (MD5)
Approved for entry into archive by Luciana Ferreira (lucgeral@gmail.com) on 2017-07-19T11:25:44Z (GMT) No. of bitstreams: 2 Dissertação - Paula Rodrigues Vitorino - 2016.pdf: 2307568 bytes, checksum: 8b0ba8c9e0ad9c9d3c15c47fd68109c9 (MD5) license_rdf: 0 bytes, checksum: d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e (MD5)
Made available in DSpace on 2017-07-19T11:25:44Z (GMT). No. of bitstreams: 2 Dissertação - Paula Rodrigues Vitorino - 2016.pdf: 2307568 bytes, checksum: 8b0ba8c9e0ad9c9d3c15c47fd68109c9 (MD5) license_rdf: 0 bytes, checksum: d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e (MD5) Previous issue date: 2016-09-19
Fundação de Amparo à Pesquisa do Estado de Goiás - FAPEG
Epilepsy is the most common chronic neurological disease in the world, characterized by paroxysmal, excessive and synchronous discharges of a neuronal population that leads to spontaneous and recurrent seizures. Sudden unexpected death in epilepsy (SUDEP) is responsible for 7.5% to 17% of deaths in epilepsy. Although the pathophysiological mechanisms are unknown, one possible explanation is that they are of cardiogenic origin. Some studies relate cardiac abnormalities with seizures, and these may be responsible for Suped, and as yet has no works that have investigated the control of coronary flow of patients or in experimental models of epilepsy, and as coronary heart disease listed as one of the main causes of sudden death in the world population, assess coronary flow in experimental epilepsy model becomes important for the understanding of SUDEP. So this study aims to evaluate the coronary reactivity, ventricular function and cardiac tissue of rats submitted to the pilocarpine model of epilepsy. The animals were separated into two groups: control (n = 8) and epilepsy (n = 8). It was administered 350 mg/kg of pilocarpine (i.p) preceded by 1mg/kg methylscopolamine (s.c) in both groups, animals that entered in status epilepticus received diazepam 10 mg/kg (i.p) after 3 hours to block it. After that, the animals were placed in a room for video monitoring (24 h/day) until complete two months of epilepsy (epilepsy group). Rats that received pilocarpine and did not develop status epilepticus comprised the control group, being housed in the same animal environment that epilepsy group. At two months of chronic epilepsy rats were sacrificed and the heart dissected to the Langendorff preparation (constant flow), after a 35 minutes of stabilization in a Krebs - Ringer solution bradykinin (BK) was administered (10ˉ⁸, 10ˉ⁷, 10ˉ⁶ and 10ˉ⁵M) in bolus and after of washout was treated with sodium nitroprusside in different concentrations (10ˉ⁶, 10ˉ⁵, 10ˉ⁴ and 10ˉ³M) also bolus. They were found in animals with epilepsy a significant reduction in coronary relaxation by BK infusion at a concentration 10ˉ⁵M. It was observed that rats with epilepsy have increased perivascular collagen, larger cardiomyocytes, and more coronary arteries, with no change of nitric oxide synthase endoletial (eNOS), superoxide dismutase (SOD) and catalase expression. Thus, our results show reduction of coronary relaxation induced by bradykinin which leads us to believe in loss of endothelial function of these animals, since, we did not observe differences in relaxation induced by sodium nitroprusside, despite the perivascular fibrosis of epileptic rats.
A epilepsia uma das doenças neurológicas crônicas graves mais comuns, caracterizada por descargas paroxísticas, excessivas e sincrônicas de uma população neuronal que leva a crises espontâneas e recorrentes. A morte súbita e inesperada nas epilepsias (SUDEP) é responsável por 7,5% a 17% das mortes em epilepsia. Embora os mecanismos fisiopatológicos sejam desconhecidos, uma possível explicação é que sejam de origem cardiogênica. Alguns trabalhos relacionam alterações cardíacas com as crises, podendo estas serem responsáveis pela SUPED, e como ainda não tem trabalhos que tenham investigado o controle do fluxo coronariano de pacientes ou em modelos experimentais de epilepsia, e como as doenças coronarianas figuram como uma das principais causas de morte súbita na população mundial, avaliar o fluxo coronariano em modelo experimental de epilepsia torna-se importante para o entendimento da SUDEP. Assim este trabalho teve como objetivo avaliar a reatividade coronariana, função ventricular e o tecido cardíaco de ratos submetidos ao método de indução de epilepsia pelo modelo da pilocarpina. Os animais foram separados em dois grupos: Controle (n= 8) e Epilepsia (n= 8). Foi administrado 350 mg/Kg de pilocarpina (i.p.) precedidos por 1mg/Kg de metilescopolamina (s.c.) em ambos os grupos, os animais que entraram em estado de mal epiléptico receberam diazepam 10 mg/Kg (i.p.), após 3 horas em estado de mal epiléptico, para bloqueá-lo. Depois os animais foram acondicionados em uma sala para monitoramento por vídeo (24 h/dia) até completarem 2 meses de epilepsia, formando o grupo epilepsia. Os animais que não entraram estado de mal epiléptico após a indução do modelo compuseram o grupo controle, ficando alojados no mesmo ambiente dos animais do grupo epilepsia durante todo o período. Após a cronificação da epilepsia (2 meses após primeira crise) realizou-se a metodologia de coração isolado pelo sistema de Langendorff fluxo constante, e após um período de estabilização de cerca de 35 minutos perfundiu-se o coração com bradicinina (BK) (10ˉ⁸, 10ˉ⁷, 10ˉ⁶ e 10ˉ⁵M) em bolus e após lavagem perfundiu-se com nitroprussiato de sódio (NPS) (10ˉ⁶, 10ˉ⁵, 10ˉ⁴, e 10ˉ³M) também em bolus. O coração dos ratos com epilepsia apresentou uma redução significativa no relaxamento coronariano mediante infusão de BK na concentração 10ˉ⁵M. Além disso, observamos que os animais com epilepsia possuem colágeno perivascular aumentado, cardiomiócitos maiores, e maior número de coronárias, sem alteração da expressão de óxido nítrico sintase endoletial (eNOS), superóxido dismutase (SOD) e catalase. Assim, nossos resultados mostram que há uma redução do relaxamento coronariano induzido por bradicinina o que nos leva crer em prejuízo da função endotelial desses animais, uma vez que, embora com fibrose perivascular não houve alteração quando o relaxamento foi induzido pelo nitroprussiato de sódio.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Tonasso, Denise Mendonça Andreozzi. "Utilização do escore de Saúde Cardiovascular Ideal na avaliação da prevalência de fatores de risco cardiovasculares em adultos jovens saudáveis." reponame:Repositório Institucional da UnB, 2014. http://repositorio.unb.br/handle/10482/18050.

Full text
Abstract:
Dissertação (mestrado)—Universidade de Brasília, Faculdade de Ceilândia, Programa de Pós-Graduação em Ciências e Tecnologias em Saúde, 2014.
Submitted by Ana Cristina Barbosa da Silva (annabds@hotmail.com) on 2015-04-29T18:25:54Z No. of bitstreams: 1 2014_DeniseMendonçaAndreozziTonasso.pdf: 755116 bytes, checksum: bd91e52db7362a18c1add28f09215a48 (MD5)
Approved for entry into archive by Guimaraes Jacqueline(jacqueline.guimaraes@bce.unb.br) on 2015-04-30T13:53:29Z (GMT) No. of bitstreams: 1 2014_DeniseMendonçaAndreozziTonasso.pdf: 755116 bytes, checksum: bd91e52db7362a18c1add28f09215a48 (MD5)
Made available in DSpace on 2015-04-30T13:53:29Z (GMT). No. of bitstreams: 1 2014_DeniseMendonçaAndreozziTonasso.pdf: 755116 bytes, checksum: bd91e52db7362a18c1add28f09215a48 (MD5)
Introdução: O conceito de Saúde Cardiovascular Ideal (SCVI) composto por metas que abrangem comportamentos e fatores de saúde é utilizado na prevenção de doenças cardiometabólicas e diminuição da mortalidade cardiovascular. Objetivo: Investigar a prevalência de fatores de risco cardiovasculares, com base no conceito de SCVI em uma amostra de adultos jovens saudáveis. Métodos: Avaliação de hábitos alimentares (questionário alimentar), atividade física (IPAQ versão curta), variáveis antropométricas (IMC, circunferência de cintura e quadril), pressão arterial, variáveis bioquímicas (glicose, colesterol, triglicérides, HDL, LDL) em uma amostra de 45 voluntários (21±1 anos, 30 mulheres). Resultados: Fatores saudáveis - 91% atingiu a meta para glicose, 87% para colesterol, 62% para pressão arterial e 100% para fumo (49% atingiu as 4 metas). Comportamentos saudáveis – 69% para IMC ideal, 0% para dieta, 53% para atividade física (0% para as 3 metas). Não houve correlação entre a espessura íntima-média da carótida com as outras variáveis analisadas (n=25; r=0,4258). Conclusão: Nenhum dos voluntários avaliados atingiu as 7 metas de SCI, o que destaca a necessidade de acompanhamento e reavaliação periódica deste grupo para prevenção de doenças cardiovasculares. ________________________________________________________________________________ ABSTRACT
Introduction: The concept of Ideal Cardiovascular Health (ICH) consists in metrics for health behaviors and health factors used for prevention of cardiometabolic diseases and decreased cardiovascular mortality. Aim: Investigate the prevalence of cardiovascular risk factors, based on the concept of ICH in the sample of healthy young adults. Methods: Diet assessment (food questionnaire), physical activity (IPAQ short version), anthropometric variables (BMI , waist circumference and hip), blood pressure, biochemical variables (glucose, cholesterol, triglycerides, HDL , LDL) in 45 volunteers (21 ± 1 years, 30 women) . Results: Health Factors - 91% with normal glucose, cholesterol 87% to 62% for blood pressure and 100% for smoking habits (49% hit the four metrics). Health behaviors - 69% for optimal BMI, 0 % to diet and 53% to physical activity, (0 % for 3 metrics). Have not correlation between the intima-media thickness of the carotid with the other variables analyzed (n = 25, r = 0.4258). Conclusion: None of the evaluated volunteers reached the 7 metrics of ICH, which highlights the need for monitoring and periodic re-evaluation this group for the cardiovascular diseases prevention.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Fedrizzi, Daniela. "Estudo dos fatores de risco cardiovascular na acromegalia." reponame:Biblioteca Digital de Teses e Dissertações da UFRGS, 2008. http://hdl.handle.net/10183/15931.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Giménez, Álvarez Margarita. "Sistemas de infusión subcutánea continua de insulina y de monitorización contínua de la glucosa en la Diabetes de tipo 1. Perfil de riesgo cardiovascular de los pacientes con control lábil por hipoglucemias recurrentes y graves." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2012. http://hdl.handle.net/10803/107701.

Full text
Abstract:
Los pacientes con Diabetes tipo 1 (DM1) e hipoglucemias graves de repetición presentan de manera generalizada una alteración en la percepción y la respuesta sintomática ante las mismas. La utilización de sistemas de infusión subcutánea contínua de insulina mejora ambas alteraciones y estas mejoras se producen sin objetivarse un deterioro en el control glucémico evaluado por hemoglobina glucosilada (HbA1c) junto con una mejoría en los parámetros de variabilidad glucémica. Asimismo, su uso se asocia a una mejoría en la calidad de vida de estos pacientes. Inclusive en un grupo de pacientes jóvenes con DM1, la presencia de un mayor grado de aterosclerosis preclínica se asocia fundamentalmente a la edad y a la duración de la enfermedad. Las alteraciones pueden observarse en diferentes territorios vasculares y se asocian a defectos en la función endotelial. Aquellos pacientes con un mayor grado de aterosclerosis preclínica tienden a presentar peores perfiles de control metabólico y de parámetros de inflamación crónica. Los episodios repetidos de hipoglucemia confieren además de lo ya mencionado, un peor pronóstico cardiovascular a estos pacientes.
Title: “Continuous subcutaneous insulin infusion and continuous glucose monitoring systems in Type 1 Diabetes. Cardiovascular risk profile in patients with labile glycemic control due to repeated severe hypoglycemia” Short running title: “Hypoglycemia and atherosclerosis in Type 1 Diabetes” Abstract: Type 1 diabetic (T1D) patients with repeated severe hypoglycemic episodes usually show a reduced ability to recognize hypoglycemic signs and symptoms. The use of continuous subcutaneous insulin infusion not only improves both alterations but also is associated with a non deletereous effect in metabolic control evaluated in terms of glycated hemoglobin (HbA1c) and with an improvement in glycemic variability. Moreover, the use of these systems is associated with an improvement in self-reported quality-of-life. Even in a group of young adult patients with T1D, the presence of atherosclerosis is mostly related to age and disease duration. Both endothelial dysfunction and structural damage in different territories might be present in these subjects. Patients with higher degrees of atherosclerosis present worse glycemic control and alterations in different inflammation parameters. Repeated episodes of hypoglycemia are also associated with a worse cardiovascular prognosis in these subjects.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Godinho, da Fonseca Ana Sofia. "Exposure characterisation and sources of nanoparticles in workplace environments." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2016. http://hdl.handle.net/10803/399790.

Full text
Abstract:
Exposure to micro- and nano-scaled particles has been widely linked to adverse health effects including pulmonary, cardiovascular and nervous system disease leading to increased mortality and morbidity rates. With regard to population exposure, indoor microenvironments constitute a particularly vulnerable source given that adults spend on average 60 - 80% of their time indoors, and approximately 50% of it in the workplace. The fast development and spread of innovative technologies and processes used in many industrial sectors (with and without relation to nanotechnology) have benefited from advances but new risks and uncertainties related to possible exposure to unknown nanoparticle types and concentrations may arise. In the workplace, workers may be exposed to nanoscale particles while dealing with engineered nanoparticles (ENP) or process-generated nanoparticles (PGNP) during specific industrial processes involving unintentional nanoparticle release or the formation of nanoparticles from gaseous precursors. Due to the relative novelty of “nanosafety” as a field of research, relevant studies about ENP and PGNP release and exposure under real-world conditions are relatively scarce. Furthermore, adequate analytical techniques and monitoring instrumentation have only recently become available. To date, specific online instrumentation for the targeted detection of nanoparticles in real-time is lacking. The goals of this PhD thesis were to (i) assess the performance of novel instrumentation for nanoscale aerosol measurements, and (ii) to carry out exposure assessments to nanoparticles emitted in workplaces under real-world operating conditions, focusing on ENP and PGNP. The scenarios selected for exposure characterisation were single- walled carbon nanotubes (SWCNT) manufacturing and application processes, and tile ablation and sintering with laser technologies used in the ceramic industry. In addition to emissions and potential particle transformations in workplace air, the potential for particle release to the outdoor environment, and the effectiveness of control measures were assessed in both types of exposure scenarios. The results obtained are presented in the form of five research articles. Results regarding the assessment of monitoring instrumentation concluded that only through the combination of diverse monitoring techniques and parameters does it become possible to obtain a detailed characterisation of nanoparticle exposure routes and scenarios. In the study where workers’ quantitative exposure to SWCNT while manufacturing conductive thin films was assessed, it was found that the conventional production and application of SWCNT showed only very limited nanoparticle emissions into the workplace air, with exposure concentrations below the occupational exposure limits available. However, a failure of the local exhaust ventilation in reactor process may give rise to high airborne nanoparticle concentrations near the worker breathing zone (exceeding the recommended exposure limits). The measurements performed in ceramic industries showed that ENP are not the only source of workplace exposure to nanoparticles. Also important can be the exposure to PGNP. High-thermal processes applied frequently in ceramic industries such as tile sintering and ablation, may give rise to nanoparticle exposure concentrations which are significantly higher than those registered in industries which use ENP as input materials. Nanoparticle exposure concentrations in workplace air during these high-thermal processes were, in addition, statistically significant and considered above the exposure limit (4 x 104 cm-3). Thus, the contributions of PGNP to the total nanoparticle workers exposure should not be ignored in risk assessments. Industrial control measures should be proposed and tested specifically for this type environment, tailored to its needs. The effectiveness of the mitigation measures in place in the environments assessed during this PhD thesis were tested and results showed that the use of appropriate strategies may reduce worker exposure to nanoparticles (ENP and PGNP) by up to 98%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Braganholi, Danilo Faustino [UNESP]. "Uso da farmacogenética cardiovascular na análise e prevenção de doenças cardiovasculares e classificação em haplogrupos pelo cromossomo Y e DNA mitocondrial." Universidade Estadual Paulista (UNESP), 2011. http://hdl.handle.net/11449/88001.

Full text
Abstract:
Made available in DSpace on 2014-06-11T19:23:05Z (GMT). No. of bitstreams: 0 Previous issue date: 2011-12-07Bitstream added on 2014-06-13T20:29:49Z : No. of bitstreams: 1 braganholi_df_me_araiq_parcial.pdf: 104237 bytes, checksum: e3996c0a9549c5f5ea02263aa29adb8f (MD5) Bitstreams deleted on 2014-10-03T16:24:42Z: braganholi_df_me_araiq_parcial.pdf,Bitstream added on 2014-10-03T16:27:39Z : No. of bitstreams: 2 braganholi_df_me_araiq_parcial.pdf.txt: 24116 bytes, checksum: 4311db628427328ebb1b15b5edcab15d (MD5) 000694394.pdf: 608461 bytes, checksum: dceff09293ceb64124b8735297fa48e3 (MD5) Bitstreams deleted on 2014-10-03T16:33:16Z: 000694394.pdf,Bitstream added on 2014-10-03T16:43:30Z : No. of bitstreams: 2 braganholi_df_me_araiq_parcial.pdf.txt: 24116 bytes, checksum: 4311db628427328ebb1b15b5edcab15d (MD5) 000694394.pdf: 608461 bytes, checksum: dceff09293ceb64124b8735297fa48e3 (MD5) Bitstreams deleted on 2014-10-03T16:48:56Z: 000694394.pdf,Bitstream added on 2014-10-03T16:49:47Z : No. of bitstreams: 1 000694394.pdf: 608461 bytes, checksum: dceff09293ceb64124b8735297fa48e3 (MD5) Bitstreams deleted on 2014-10-27T11:47:10Z: 000694394.pdf,Bitstream added on 2014-10-27T11:48:05Z : No. of bitstreams: 1 000694394.pdf: 608461 bytes, checksum: dceff09293ceb64124b8735297fa48e3 (MD5)
Coordenação de Aperfeiçoamento de Pessoal de Nível Superior (CAPES)
Morte súbita cardíaca (MSC) é um dos maiores problemas de saúde pública no mundo, afetando cerca de 335 mil pessoas por ano nos EUA e aproximadamente 712 pessoas por dia no Brasil, predominantemente na faixa etária mais produtiva. Principalmente em jovens, as causas são desordens cardíacas com anormalidades estruturais e arritmogênicas de origens genéticas; além disso, alguns medicamentos podem influenciar na susceptibilidade a MSC ou a doenças cardiovasculares. Como a morte pode ocorrer num período máximo de uma hora após o início dos sintomas e não ser decorrente de trauma ou violência, o diagnóstico da causa de morte pode ser dificultado. A análise genética nestes casos é muito útil para ajudar a identificá-la e informar aos parentes próximos sobre um possível fator genético de risco pré-existente. Este trabalho propôs padronizar as reações de PCR e SNaPshot em multiplex para analisar 11 SNPs (single nucleotide polymorphisms) relacionados à MSC (NEWTON-CHEH et al. 2009) em grupos de familiares brasileiros com histórico de insuficiência cardíaca para uma futura utilização na Genética Forense e Médica, entretanto, o multiplex contendo 8 SNPs mostrou ser mais eficiente . Para tanto, amostras foram coletadas de indivíduos com histórico familiar de: coronariopatia, cardiomiopatia hipertrófica ou familiar próximo que sofreu ataque cardíaco e, indivíduos sem este histórico utilizados como controles. As análises não apresentaram diferenças significativas entre o grupo de indivíduos com histórico e controle, mas, os dados são compatíveis com as freqüências conhecidas dos SNPs. Também identificou-se um provável fator hereditário para o SNP rs4725982 em uma das famílias
Sudden cardiac death (SCD) is a major public health problems worldwide, affeting about 335,000 people per year in the U.S. and approximately 712 people per day in Brazil, predominantly in the most productive age group. Especially in young people, the causes are structural abnormalities of cardiac disorders and genetic origins of arrhythmogenic, in addition, some medications may influence susceptibility to SCD or cardiovascular disease. As death can occur whitin a maximum of one hour after onset of symptoms and not be due to trauma or violence, the diagnosis of the cause of the death can be difficult. Genetic analysis in these cases is very useful to help identify them and inform close relatives about a possible genetic risk factor pre-existing. This work proposed to standardize the PCR and SNaPshot multiplex to analyze 11 SNPs (single nucleotide polymorphisms) related to the SCD (NEWTON-CHEH et al. 2009) in Brazilian familial groups with a history of heart failure for future use in Forensic Genetics and Medical. For this, samples were collected from individuals with a family history of heart disease, hypertrophic cardiomyophathy or close relative who suffered a heart attack, and individuals without this history used as controls. The analysis showed no siginificant differences between the group of the individuals with a history and control, but the data are compatible with the frequencies of known SNPs. It also identified a probable hereditary factor for the SNP rs4725982 in one of the studied families
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Braganholi, Danilo Faustino. "Uso da farmacogenética cardiovascular na análise e prevenção de doenças cardiovasculares e classificação em haplogrupos pelo cromossomo Y e DNA mitocondrial /." Araraquara : [s.n.], 2011. http://hdl.handle.net/11449/88001.

Full text
Abstract:
Orientador: Regina Maria Barretto Cicarelli
Banca: Rogério Nogueira de Oliveira
Banca: Greiciane Gaburro Panetto
Resumo: Morte súbita cardíaca (MSC) é um dos maiores problemas de saúde pública no mundo, afetando cerca de 335 mil pessoas por ano nos EUA e aproximadamente 712 pessoas por dia no Brasil, predominantemente na faixa etária mais produtiva. Principalmente em jovens, as causas são desordens cardíacas com anormalidades estruturais e arritmogênicas de origens genéticas; além disso, alguns medicamentos podem influenciar na susceptibilidade a MSC ou a doenças cardiovasculares. Como a morte pode ocorrer num período máximo de uma hora após o início dos sintomas e não ser decorrente de trauma ou violência, o diagnóstico da causa de morte pode ser dificultado. A análise genética nestes casos é muito útil para ajudar a identificá-la e informar aos parentes próximos sobre um possível fator genético de risco pré-existente. Este trabalho propôs padronizar as reações de PCR e SNaPshot em multiplex para analisar 11 SNPs (single nucleotide polymorphisms) relacionados à MSC (NEWTON-CHEH et al. 2009) em grupos de familiares brasileiros com histórico de insuficiência cardíaca para uma futura utilização na Genética Forense e Médica, entretanto, o multiplex contendo 8 SNPs mostrou ser mais eficiente . Para tanto, amostras foram coletadas de indivíduos com histórico familiar de: coronariopatia, cardiomiopatia hipertrófica ou familiar próximo que sofreu ataque cardíaco e, indivíduos sem este histórico utilizados como controles. As análises não apresentaram diferenças significativas entre o grupo de indivíduos com histórico e controle, mas, os dados são compatíveis com as freqüências conhecidas dos SNPs. Também identificou-se um provável fator hereditário para o SNP rs4725982 em uma das famílias
Abstract: Sudden cardiac death (SCD) is a major public health problems worldwide, affeting about 335,000 people per year in the U.S. and approximately 712 people per day in Brazil, predominantly in the most productive age group. Especially in young people, the causes are structural abnormalities of cardiac disorders and genetic origins of arrhythmogenic, in addition, some medications may influence susceptibility to SCD or cardiovascular disease. As death can occur whitin a maximum of one hour after onset of symptoms and not be due to trauma or violence, the diagnosis of the cause of the death can be difficult. Genetic analysis in these cases is very useful to help identify them and inform close relatives about a possible genetic risk factor pre-existing. This work proposed to standardize the PCR and SNaPshot multiplex to analyze 11 SNPs (single nucleotide polymorphisms) related to the SCD (NEWTON-CHEH et al. 2009) in Brazilian familial groups with a history of heart failure for future use in Forensic Genetics and Medical. For this, samples were collected from individuals with a family history of heart disease, hypertrophic cardiomyophathy or close relative who suffered a heart attack, and individuals without this history used as controls. The analysis showed no siginificant differences between the group of the individuals with a history and control, but the data are compatible with the frequencies of known SNPs. It also identified a probable hereditary factor for the SNP rs4725982 in one of the studied families
Mestre
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Malpartida, Norabuena Karina Magaly. "La calidad de vida de los pacientes post implante de marcapaso definitivo en el Servicio de Cardiología del Hospital Nacional Guillermo Almenara Irigoyen - EsSalud 2014." Bachelor's thesis, Universidad Nacional Mayor de San Marcos, 2014. https://hdl.handle.net/20.500.12672/10998.

Full text
Abstract:
Publicación a texto completo no autorizada por el autor
Determina la calidad de vida de los pacientes post implantados de marcapasos definitivo.. El estudio es de tipo cuantitativo, nivel aplicativo, método descriptivo de corte transversal, la población estuvo conformada por 20 pacientes, la técnica fue la entrevista y el instrumento una escala modificada tipo Likert aplicado previo consentimiento informado. Efecto del 100% (20), 70% (14) es medianamente favorable, 15% (3) desfavorable y 15% (3) favorable. En la dimensión física 60% (12) medianamente favorable, 25% (5) desfavorable y 15% (3) favorable, mientras que en la dimensión psicológica 65% (13) es medianamente favorable, 10% (2) desfavorable y 25% (5) favorable. En la dimensión social 65% (13) es medianamente favorable, 20% (4) desfavorable y 15% (3) favorable. Concluye que podemos finalizar con la mayoría de pacientes post implante de marcapasos definitivo tiene una calidad de vida medianamente favorable a desfavorable referida a que expresan que los marcapasos le impiden llevar una vida normal, evita las relaciones sociales, se siente abandonados por todos, no pueden trabajar como antes; mientras que un mínimo porcentaje significativo refieren tener una calidad de vida favorable ya que se sienten importantes en la sociedad, son fuertes ante la muerte y se sienten con energía para realizar caminatas.
Trabajo académico
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Silva, João Alfredo de Moraes Gomes. "Modulação redox da homeostase de células musculares lisas através de estimuladores do sistema NADPH oxidase." Universidade do Estado do Rio de Janeiro, 2011. http://www.bdtd.uerj.br/tde_busca/arquivo.php?codArquivo=9046.

Full text
Abstract:
Conselho Nacional de Desenvolvimento Científico e Tecnológico
Coordenação de Aperfeiçoamento de Pessoal de Nível Superior
As doenças cardiovasculares representam a principal causa de morte nos países ocidentais. Dentre essas doenças, a aterosclerose é que mais se destaca, sendo caracterizada pelo acúmulo de células musculares lisas vasculares (CMLV). O efeito patológico das CMLV em resposta a diferentes estímulos pode acarretar em disfunções nestas células. É notável que a aterosclerose ocorra principalmente em vasos sinuosos onde ocorre um forte turbilhonamento do fluxo sanguíneo, que pode acarretar em hemólise e, consequentemente, acúmulo de heme livre. Além disso, no processo de aterogênese as moléculas de adesão, principalmente integrinas, são de crucial importância durante a resposta de CMLV. Nesse trabalho nosso objetivo inicial foi avaliar o efeito do heme livre nas funções de CMLV, bem como os mecanismos moleculares por trás desses efeitos. Em uma segunda parte, investigamos o envolvimento da integrina α1ß1 no efeito da Angiotensina II (Ang II) em CMLV. Nós observamos que o heme livre é capaz de induzir a proliferação e migração de CMLV via espécies reativas de oxigênio (ERO) provenientes da NADPHoxidase (NADPHox). Adicionalmente vimos que o heme ativa vias de sinalização redox-sensíveis relacionadas à proliferação celular, como MAPKinases e o fator de transcrição NFκB. Também observamos que há uma ligação entre a NADPHox e o sistema heme oxigenase (HO), uma vez que o heme induz a expressão de HO-1 e o pré-tratamento das CMLV com inibidores de HO levam ao aumento tanto o efeito proliferação quanto a indução de ERO promovidas pelo heme. Além disso, vimos que o efeito contra-regulatório promovido pela HO ocorre devido as metabolites do heme: biliverdina, bilirrubina e monóxido de carbono. Por último, quando bloqueamos tanto a NADPHox quanto o sistema HO o heme não teve efeito algum na proliferação de CMLV. Em um segundo estudo, observamos que o efeito da Ang II sobre a migração de CMLV foi inibido quando as células foram pré-tratadas com o ligante da integrina α1ß1, a desintegrina Obtustatina. A seguir observamos que o efeito da Ang II na ativação de FAK e na colocalização actina-ILK é dependente da integrina α1ß1, que possivelmente ativa PKCα, uma vez que vimos que a produção de ERO induzida por Ang II foi inibida pela Obtustatina. Vimos que a indução da expressão de ILK por Ang II em CMLV é dependente da integrina α1ß1 e também observamos que a Obtustatina inibibiu o desacoplamento de ILK da FAK, uma vez que a Obtustatina bloqueou a fosforilação de FAK induzida por Ang II (processo crucial para o desacoplamento da ILK). Nós também observamos que a Ang II induz, via integrina α1ß1, a fosforilação de AKT e a diminuição da expressão de p21, provavelmente via ILK. Corroborando estes dados, nós mostramos que o pré-tratamento com Obtustatina induziu um estacionamento na fase G0 e diminuição da proliferação de CMLV tratadas com Ang II. Portanto, mostramos nesse trabalho que o heme livre induz a ativação de CML via NADPHox, que é elegantemente contra-regulado pelo sistema HO. Além disso, sugerimos que a integrina α1ß1 pode ser um importante alvo molecular para o desenvolvimento de intervenções mais efetivas para a aterosclerose.
Cardiovascular diseases represent the major mortality reason in western countries. Among these diseases, atherosclerosis is the most prominent one, which is characterized by vascular smooth muscle cell (VSMC) accumulation. The pathological effect of VSMC in response to different stimuli is able to induce VSMC dysfunctions. Notably, this cardiovascular disease occurs mainly in sinuous vessels with turbulent blood flow, which may lead to hemolysis and consequent free heme accumulation. Furthermore, in atherogenesis the adhesion molecule, mainly integrins, were of crucial importance during the VSMC response. In this work our aim was to elucidate the effect of free heme in VSMC, as well the molecular mechanisms underlying this process. In a second part, we investigated the role of α1ß1 integrin in Angiotensin II (Ang II) effect on VSMC. We observed that free heme is able to induce VSMC proliferation in a Reactive Oxygen Species (ROS) derived from NADPHoxidase (NADPHox) dependent manner. Additionally, heme activates proliferation-relationed redox-sensitive signaling routes, such as MAPKinases and the transcription factor NFκB. It was also observed a critical crosstalk between NADPHox and heme oxygenase (HO) system, once heme induces HO-1 expression and VSMC pretreatment with HO inhibitors increased heme proliferative effect and ROS production. Accordingly, we observed that the counter-regulatory effect promoted by HO occurs due heme metabolites: biliverdin, bilirubin and carbon monoxide. Finally, when both NADPHox and HO system were blocked, heme had no effect on VSMC proliferation. In a second part, we observed that the chemotactic effect of Ang II on VSMC was abolished when the cells were pretreated with the α1ß1 integrin ligand, the disintegrin Obtustatin. Then, we observed that the Ang II effect on FAK activation and actin-ILK colocalization is integrin α1ß1 dependent, which possibly activates PKCα, once we observed that the ROS production induced by Ang II was inhibited by Obtustatin. We demonstrated by western blotting that ILK induction by Ang II is dependent of α1ß1 integrin and we also observed that Obtustatin inhibited the uncoupling of ILK to FAK, once Obtustatin blocked the FAK phosphorylation induced by Ang II (crucial process to ILK uncoupling). We also observed that Ang II induced, via α1ß1 integrin, AKT phosphorylation, and p21 expression reducement, probably via ILK. Corroborating these data we demonstrated that the pretreatment with Obt induced G1 phase arrest and diminishment of VSMC proliferation treated with AngII. Thus we showed that free heme induces VSMC activation via NADPHox, which is elegantly counter-regulated by HO-1. Furthermore, we suggest that α1ß1 integrin may be an important target molecule to the development of more effective therapeutic interventions in atherosclerosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Scherr, Carlos. "Soluções nutricionais para diminuir o risco cardiovascular." reponame:Biblioteca Digital de Teses e Dissertações da UFRGS, 2006. http://hdl.handle.net/10183/11347.

Full text
Abstract:
Introdução – A alimentação tem importância fundamental e influência no controle dos fatores de risco cardiovasculares, como dislipidemia, diabete, obesidade, síndrome metabólica e hipertensão arterial. As tabelas de composição química de alimentos mais utilizadas no Brasil não preenchem as necessidades para uma boa recomendação alimentar. Objetivos – Analisar a composição em alguns alimentos adquiridos no mercado brasileiro, construindo uma tabela de referência nacional. Comparar a composição dos alimentos da tabela proposta com as tabelas de referência mais utilizadas no Brasil. Comparar a composição de ácidos graxos e colesterol nas carnes, em suas diferentes formas de preparo. Estudar o impacto da utilização das diversas tabelas no cálculo da ingestão de alimentos em recordatórios alimentares e na prescrição de dieta em indivíduos saudáveis e cardiopatas. Avaliar algumas recomendações práticas sobre os limites de consumo de alimentos de uma dieta saudável. Métodos – Foram analisados quimicamente alguns alimentos, sendo a maioria de origem animal, em relação a sua composição de ácidos graxos e colesterol e a variação destes em relação a forma de preparo. Também foi analisado o impacto das diversas tabelas em relação a dez recordatórios de 12 horas de pacientes cardiopatas e de dez indivíduos controles, como também em relação a uma proposta alimentar baseada nas recomendações da American Heart Association. Resultados – A tabela constituída a partir das análises deste estudo mostrou diferenças importantes em relação aos valores encontrados em outras tabelas de referência nacionais. Também revelou diferenças fundamentais em relação aos níveis de ácidos graxos e colesterol, de acordo com o método de cocção utilizado, fazendo com que algumas formas sejam mais indicadas do que outras, inclusive mostrando diferença em relação à retirada da gordura aparente das carnes. Encontrou-se diferenças no cálculo de gorduras saturadas e colesterol em recordatórios de 12 horas dependendo da tabela utilizada, o que revelou um desconhecimento por parte dos profissionais dos teores reais consumidos ou recomendados destas gorduras. Não existem, dentre os alimentos analisados, aqueles que devam ser banidos de uma dieta recomendável em relação aos níveis de colesterol e sim, em alguns casos, há necessidade de serem consumidos em menores quantidades.Conclusão - A análise da composição química de alimentos utilizados no Brasil mostrou a necessidade de se compor uma tabela de composição de alimentos mais precisa, atualizada e completa que as existentes atualmente. A tabela complementar apresentada neste estudo permitirá o desenvolvimento de recomendações para uma dieta saudável e aplicável à realidade brasileira, permitindo recomendações menos restritivas e mais efetivas.
Background – Diet has a key role in the management of cardiovascular risk factors, such as dislipidemia, diabetes, obesity, metabolic syndrome, and hypertension. Most reference tables with the chemical composition of food used in Brazil do not fulfill the needs for appropriate dietary prescription. Objectives - To analyze the composition of some foods and ingredients used in Brazil, to complement national reference tables of food composition. To compare the composition of foods and ingredients in the proposed table with those derived from currently used tables. To compare fatty acid and cholesterol composition in some meets in their different forms of preparation. To study the clinical impact of the utilization of different reference tables in the calculation of food intake in 12 hour dietary records as well as dietary prescription in healthy individuals and in cardiac patients. To evaluate some practical recommendations on food intake and their limits in a healthy diet.Methods – Some foods and ingredients, mostly from animal origin, were chemically analyzed in respect to their fatty acid and cholesterol content as well as in their different methods of preparation. The use of different reference tables was compared for 12 hour food records and dietary recommendations of 10 healthy individuals and 10 cardiac patients. Results – The proposed reference table demonstrated large differences in fatty acid and cholesterol content when compared to other Brazilian tables. Likewise, food analysis showed differences in respect to fatty acid and cholesterol content according to the method of preparation of meets, particularly when considering the removal of apparent fat. The calculation of 12 hour food records for healthy individuals and cardiac patients varied according to the reference table used, indicating a lack of knowledge of the real amount of fat consumed or recommended. Among the foods and ingredients analyzed, none should be banned from a healthy diet due to fat or cholesterol content, but some should be consumed in smaller amounts. Conclusion – The analysis of the composition of some foods and ingredients used in Brazil indicates the need for a more complete and precise reference table than those currently in use. The table presented in this study may result in the improvement of dietary recommendation applied to the Brazilian reality, allowing less restrictive and more effective dietary interventions.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Cardiovascular sistem"

1

El sistema circulatorio: Por qué late mi corazón? Chicago: Heinemann Library, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

I, Novikov I. Serdt͡s︡e i sosudy: Ontogenez i vosstanovlenie neĭroreguli͡a︡tornoĭ sistemy. Minsk: "Navuka i tėkhnika", 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Koshev, V. I. Gidrodinamicheskiĭ flatter i antiflatternai︠a︡ stabilizat︠s︡ii︠a︡ v serdechno-sosudistoĭ sisteme: Gidrodinamicheskai︠a︡ modelʹ i obshchai︠a︡ teorii︠a︡ krovoobrashchenii︠a︡. Samara: Ofort, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kittleson, Mark D. Small animal cardiovascular medicine. St. Louis, MO: Mosby, 1998.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bustíos, Hugo A. Dejo. El sistema cardiocirculatorio: De la evolución histórica en el pensamiento médico peruano. Lima, Perú: Fondo Editorial, Universidad Nacional Mayor de San Marcos, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

N, Ivanova L. Sistema krovoobrashchenii︠a︡ i arterialʹnai︠a︡ gipertonii︠a︡: Biofizicheskie i genetiko-fiziologicheskie mekhanizmy, matematicheskoe i kompʹi︠u︡ternoe modelirovanie. Novosibirsk: Izd-vo SO RAN, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Li, John K.-J. Comparative cardiovascular dynamics of mammals. Boca Raton: CRC Press, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Runge, Marschall S., and E. Magnus Ohman. Netter cardiologi a. Barcelona: Masson, 2006.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

S, Polikarpov L., Ruban A. I, and Manchuk V. T, eds. Klimat i zdorovʹe: Meteotropnye reakt͡s︡ii serdechno-sosudistoĭ sistemy. Novosibirsk: VO "Nauka", 1994.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Stroke: Your complete exercise guide. Champaign, IL: Human Kinetics Publishers, 1993.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Cardiovascular sistem"

1

Moreno, F., and Rubén Darío Rojas. "Modelado y Simulación del Sistema Cardiovascular Materno-Fetal." In IV Latin American Congress on Biomedical Engineering 2007, Bioengineering Solutions for Latin America Health, 1000–1004. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2007. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-540-74471-9_232.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Tan, Walter A. "Envejecimiento y sistema cardiovascular." In Netter. Cardiología, 507–16. Elsevier, 2006. http://dx.doi.org/10.1016/b978-84-458-1536-6.50052-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Guerra, Giorgia Limana, Isabella Decezaro, Guilherme Stradiotto Batistella, Martina Dominick Rehn, Alessandro Theisen Fischer, Tiango Aguiar Ribeiro, and Ângela Quatrin Campagnolo. "SISTEMA CARDIOVASCULAR - ATLAS ANATÔMICO." In Atlas: Peças anatômicas e resumos, 172–84. Atena Editora, 2021. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.85921070714.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Guerra, Giorgia Limana, Isabella Decezaro, Guilherme Stradiotto Batistella, Martina Dominick Rehn, Alessandro Theisen Fischer, Tiango Aguiar Ribeiro, and Ângela Quatrin Campagnolo. "SISTEMA CARDIOVASCULAR - RESUMO TEXTO." In Atlas: Peças anatômicas e resumos, 42–48. Atena Editora, 2021. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.8592107075.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Martínez-Pascual, David, Manuel Arnau-Papí, José María Catalán Orts, Luis D. Lledó Pérez, Santiago Ezquerro, Javier Verdú-García, and Nicolás García Aracil. "Modelo de predicción de respuestas cardiovasculares durante la inmersión en un entorno acuático." In XLII JORNADAS DE AUTOMÁTICA : LIBRO DE ACTAS, 411–18. Servizo de Publicacións da UDC, 2021. http://dx.doi.org/10.17979/spudc.9788497498043.411.

Full text
Abstract:
El sistema cardiovascular se ve afectado cuando el cuerpo humano se sumerge en un entorno acuático. Para estudiar y predecir las respuestas del sistema cardiovascular durante la inmersión se ha desarrollado un modelo de alto nivel. El modelo presentado se compone de un conjunto de ecuaciones en diferencias que describe el comportamiento del sistema cardiovascular de acuerdo con el nivel de inmersión. El modelo se evalúa en simulación y se compara con los efectos descritos en la literatura científica en sesiones experimentales.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

"Front Matter." In Manual de prácticas del sistema cardiovascular, i—iv. Editorial Universidad del Norte, 2020. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv16b78pb.1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

"Back Matter." In Manual de prácticas del sistema cardiovascular, 75–76. Editorial Universidad del Norte, 2020. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv16b78pb.10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

"Table of Contents." In Manual de prácticas del sistema cardiovascular, v—vi. Editorial Universidad del Norte, 2020. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv16b78pb.2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

"Presentación." In Manual de prácticas del sistema cardiovascular, vii—viii. Editorial Universidad del Norte, 2020. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv16b78pb.3.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

"Normas generales para el manejo de las guías de práctica y el desarrollo de las actividades en el laboratorio." In Manual de prácticas del sistema cardiovascular, ix—x. Editorial Universidad del Norte, 2020. http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv16b78pb.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Cardiovascular sistem"

1

Gomes, Artur Bruno Silva, Ana Paula Moura Mazini, and Maria Helena Rosa da Silva. "ANÁLISE DA IMPORTÂNCIA DA REABILITAÇÃO CARDIOVASCULAR." In I Congresso Nacional de Fisioterapia Clínica On-line. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/1143.

Full text
Abstract:
INTRODUÇÃO: Serviços de Reabilitação Cardiovascular (RCV) são reconhecidos por sua importância na prevenção secundária de eventos cardiovasculares, que se configuram com as principais causas de mortalidade, invalidez e dispêndios ao sistema de saúde mundial. Não obstante, apenas 5 a 30% dos pacientes elegíveis são encaminhados aos RCV. Tal fato impacta na morbimortalidade, pois não permite mudança do estilo de vida, mediante ao combate ao sedentarismo, maus hábitos alimentares, tabagismo e gestão do estresse. OBJETIVO: Evidenciar a importância da reabilitação na prevenção secundária de evento cardiovascular. MATERIAL E MÉTODO: Revisão de literatura integrativa, realizada nos portais do PUBMED e SCIELO, utilizando como estratégia de busca os descritores: "Cardiovascular rehabilitation" AND "Impact", combinados pelo operador booleano AND. Como critério de inclusão, selecionaram estudos publicados nos últimos 5 anos e sem restrição linguística, enquanto aos de exclusão, descartam-se artigos que não foram feitos em humanos e duplicatas. As pesquisas retornaram 32 e 2 resultados, após interpretação dos títulos e resumos, selecionaram-se 10 trabalhos. RESULTADOS: Estimativa do Equivalente Metabólico (MET), dimensiona que a cada MET de incremento na capacidade funcional dos indivíduos em programas de RCV, ocorre uma redução de 25% na taxa de eventos cardiovasculares subsequentes. Logo, o suporte multiprofissional é essencial aos pacientes elegíveis à RCV, sendo procedida em 4 momentos, na fase 1, inicia-se nas 48 horas pós-evento cardiovascular até a alta médica, realizada no leito ou no quarto, com exercícios passivos que progridem para os ativos. Na fase 2, após a alta hospitalar, executada com atividade de baixa intensidade e impacto, visando à adaptação inicial e prevenção de lesões musculoesqueléticas. Na fase 3, com a manutenção de capacidade funcional, continuidade do plano de treinos, controle glicêmico, lipidograma e pressão arterial, mediante a adequação nutricional. Na fase 4, com ênfase na educação do paciente, dispõe-se no suporte à mudança de hábitos, motivação e estratégias a longo prazo. CONCLUSÃO: RCV buscam transformações no estilo de vida e controle dos fatores de risco. A fase 1, é importante na prevenção do declínio funcional; na etapa 2; para a estratificação de risco. A fase 3, na manutenção precoce e, no estágio 4, manutenção tardia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Leite, André, Luís H. de Santana, and Fernando Menezes Campello de Souza. "Modelos do sistema cardiovascular para apoio ao diagnóstico." In XXXV CNMAC - Congresso Nacional de Matemática Aplicada e Computacional. SBMAC, 2015. http://dx.doi.org/10.5540/03.2015.003.01.0084.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

de Oliveira, Maria, Edson Pontes, Ana da Silva, Ana Silva, Ivanildo Júnior, Nathalia de Freitas Penaforte, Thayná Santos, Maria Costa, Mayana de Moura, and Laryssa Melo. "Propriedades Funcionais do Açaí (Euterpe Oleracea Mart.) Sobre o Sistema Cardiovascular." In XXI I Congresso Brasileiro de Nutrologia. Thieme Revinter Publicações Ltda, 2018. http://dx.doi.org/10.1055/s-0038-1674957.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Altimari, Paula, Elizabeth Akemi Nishio, and Ivone Regina Fernandes. "Simulação Realística em Emergências Cardiovasculares." In Congresso Internacional de Qualidade em Serviços e Sistemas de Saúde. São Paulo - SP, Brazil: Galoa, 2017. http://dx.doi.org/10.17648/qualihosp-2017-69584.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nuevo-Gallardo, Cristina, José Emilio Traver, Inés Tejado, Javier Prieto-Arranz, Miguel A. López, and Blas M. Vinagre. "Diseño en SolidWorks de plataforma del sistema cardiovascular para ensayo de robots de navegación autónoma." In XL Jornadas de Automática. Universidade da Coruña. Servizo de Publicacións, 2020. http://dx.doi.org/10.17979/spudc.9788497497169.544.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Lopes, Cássia Milene Ribeiro, Ana Maria Fernandes Menezes, Amanda dos Santos Amorim, Thiago Rodrigues da Silva, and Matheus de França Cota. "AGRAVOS ASSOCIADOS À PACIENTES PORTADORES DA DOENÇA DE CHAGAS EM SUA FASE CRÔNICA, UMA REVISÃO DE LITERATURA." In I Congresso Brasileiro de Parasitologia Humana On-line. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/725.

Full text
Abstract:
Introdução: A doença de Chagas ou tripanossomíase americana, é uma patologia negligenciada de caráter infeccioso ocasionada pelo protozoário Trypanosoma cruzi, transmitido através de insetos do gênero Triatoma, popularmente conhecido como “Barbeiro”. Apresenta duas fases: fase aguda, na qual o indivíduo pode apresentar sintomas específicos e inespecíficos devido a multiplicação dos parasitas e às reações imunológicas do organismo, além do chagoma de inoculação e sinal de Romaña; já a fase crônica, quando sintomática, ocasiona alterações em diversos órgãos e sistemas, interferindo diretamente na saúde e bem-estar do paciente. Objetivo: Este estudo tem por finalidade analisar os principais agravos ocasionados pela doença de chagas em seus portadores na fase crônica. Material e métodos: Trata-se de um estudo exploratório, realizado através de revisões bibliográficas, utilizando para isso as bases de dados google acadêmico, Scielo, PubMed e LILACS. Foram selecionados 7 artigos e um livro digital, sendo 1 artigo internacional e os demais nacionais. Resultados: As pesquisas denotam como principais agravos presentes na doença de Chagas em sua fase crônica, que possui um tempo indeterminado, complicações associadas ao sistema cardiovascular, digestivo e nervoso, sendo a cardiomegalia, cardiomiopatia, megacolón, hepatoesplenomegalia, destruição neuronal e de fibras nervosas correlacionados a um forte processo inflamatório. Vale ressaltar, que os problemas associados ao sistema cardiovascular são mais frequentes e ocorrem em cerca de 30% dos infectados, resultando em morte súbita ou insuficiência cardíaca progressiva devido a destruição das células musculares cardíacas parasitadas e infiltrado inflamatório mononuclear, simultaneamente, a cardiomiopatia é consequência da infecção persistente pelo parasita que resulta em miocardite fibrosante focal. A realização do diagnóstico nessa fase é mais complicada, devido à baixa parasitemia, além disso, os métodos parasitológicos indiretos utilizados apresentam baixa sensibilidade (20%- 50%), restando apenas os exames sorológicos. Conclusão: Levando em consideração a precariedade das políticas de saúde pública do país e sua não uniformidade associados a dificuldade em diagnosticar a doença de Chagas precocemente e em sua fase crônica, devido a inespecificidade dos sinais e sintomas conclui-se que esses fatores mencionados sejam as principais consequências dos agravos ocasionados pelo T. cruzi, o que torna a Chagas um sério problema de saúde pública.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Donato Amorim, Gabriel, Cristiana Pittella Cassino, Roberta Ribeiro Batista Barbosa, Andressa Silva Ferreira, Maryah Cuzzuol, Raniélli Prasser, and Roberto Ramos Barbosa. "Tecnologia Assistiva e sua Influência no Sistema Cardiovascular de Pessoas com Deficiência Física por Lesão Medular." In 9º Congresso Brasileiro de Telemedicina e Telessaúde - 9º CBTms. São Paulo, São Paulo: Even3, 2019. http://dx.doi.org/10.29327/cbtms9.144506.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Paladini, Edson Pacheco. "Aplicação de Redes Neurais À Avaliação do Desempenho de Sistemas Cardiovasculares." In 1. Congresso Brasileiro de Redes Neurais. CNRN, 2016. http://dx.doi.org/10.21528/cbrn1994-049.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Fonteles, Victoria Elizabeth Nascimento, and José Tayllan Fonteles De Lima. "OS EFEITOS DA PRESENÇA DO TRYPANOSOMA CRUZI EM IDOSOS." In I Congresso Nacional de Microbiologia Clínica On-Line. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/1163.

Full text
Abstract:
Introdução: O Trypanosoma Cruzi é o protozoário flagelado causador da Doença de Chagas. Esta pode ser transmitida de forma vetorial, que acontece através da picada do inseto barbeiro durante o sono, ou pela via oral, ao ingerir alimentos contaminados com o parasito. Após a picada, o indivíduo tende a coçar o local permitindo a entrada do T. Cruzi na corrente sanguínea e o seu desenvolvimento dentro do organismo. Em pacientes com idade avançada, essa presença mostrou-se como um fator preocupante. Objetivos: este trabalho consiste em apresentar os efeitos causados pela presença do T. Cruzi em pessoas acima de 60 anos, não portadores de comorbidades. Material e Métodos: este estudo trata-se de uma revisão bibliográfica, com as pesquisas sendo realizadas nas bases de dados Scielo, Google Acadêmico e Medline. No qual foram encontrados seis artigos em que somente três se relacionavam ao tema proposto. Resultados: em idosos infectados pelo T. Cruzi, e que não eram portadores de nenhuma doença crônica, apresentou-se algumas alterações em diferentes sistemas do corpo. Dentre esses, o sistema cardiovascular que foi o mais afetado visto que o coração apresentou uma dilatação nas paredes dificultando o bombeamento do sangue para as áreas periféricas do corpo, ou seja, causando insuficiência cardíaca. Essa insuficiência ao enviar o sangue para o corpo pode se agravar e causar morte súbita que, em maioria, são os mais relatados a cada óbito. Conclusão: diante disso, pode-se concluir que idosos, mesmo sem antes possuir comorbidades, apresentam grande comprometimento funcional do aparelho cardíaco, além de outros sistemas, principalmente na forma mais aguda da doença.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Oliveira, Herica Felix de, Aline Silva Da Fonte Santa Rosa De Oliveira, Suely Lopes De Azevedo, Maria Lucia Costa De Moura, and Natalia Anisia Costa Marques. "PERFIL EPIDEMIOLÓGICO DAS DOENÇAS CARDIOVASCULARES NO BRASIL." In II Congresso Brasileiro de Saúde On-line. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/1457.

Full text
Abstract:
Introdução: As doenças cardiovasculares são as principais causas de óbitos no Brasil. Entende-se por doenças cardiovasculares grupos de afecções que afeta o coração e os respectivos vasos sanguíneos. Os fatores de risco correspondentes são: tabagismo, obesidade, sedentarismo, álcool, hipertensão, diabetes e hiperlipidemias. Principais sintomas: dor torácica, edema, dor no membro, palpitação e síncope. A Sociedade Brasileira de Cardiologia estima que, ao final deste ano, quase 400 mil cidadãos brasileiros morrerão por doenças do coração e da circulação. As patologias mais comuns no Brasil relacionam-se o infarto agudo do miocárdio e a insuficiência cardíaca. Objetivo: Identificar o perfil epidemiológico das doenças cardiovasculares no Brasil. Material e Métodos: Pesquisa quantitativa, transversal, retrospectiva sobre o perfil epidemiológico da população brasileira acometida pelas doenças cardiovasculares. A coleta de informações foi realizada no dia 25 de maio de 2021, a partir de pesquisa eletrônica dos dados obtidos no portal do Departamento de Informática do Sistema Único de Saúde. Para classificação da morbidade foi considerado o CID-10, capítulo IX. Resultados: O número de óbitos por doenças cardiovasculares corresponde a 154.638 casos com taxa de mortalidade de 3,00%, sendo 3,12% do sexo masculino e 2,83% do feminino, com predominância superior a 80 anos. Ressalta-se que a região Sudeste tem maior ocorrência de óbitos por doenças cardiovasculares. O estado de São Paulo, registrou, em 2019, 95.805 casos, com taxa de mortalidade de 209,9%, e, em 2020, um total de 97.119 óbitos com taxa de mortalidade 210,8%. Os indivíduos com insuficiência cardíaca, em 2021, totalizaram 663, sendo 327 do sexo masculino e 336 do feminino, em relação ao infarto agudo do miocárdio a mesma região apresenta 448 casos de óbitos, com 233 casos do sexo masculino e 195 do feminino. Conclusão: Evidencia a importância de conhecer o perfil epidemiológico das doenças cardiovasculares no Brasil, uma vez que a maior frequência da incidência de comorbidades cardiovasculares e óbitos relacionam-se a estas patologias, sendo a população idosa a mais acometida. Estudos epidemiológicos são relevantes para que medidas de promoção em saúde e investimentos sejam incrementados para ações de promoção, prevenção, diagnóstico precoce e tratamentos eficazes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography