To see the other types of publications on this topic, follow the link: Cerdik.

Journal articles on the topic 'Cerdik'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Cerdik.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Supriyatin, Titin, and Dwi Novitasari. "Hubungan Perilaku Cerdik dengan Tekanan Darah Peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga." Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan dan Keperawatan 15, no. 2 (2022): 31–47. http://dx.doi.org/10.35960/vm.v15i2.879.

Full text
Abstract:
Hipertensi salah satu penyakit dimana setiap tahun angka kejadiannya semakin bertambah. Program CERDIK serta PATUH menjadi salah satu upaya pemerintah dalam penanganan hipertensi. Tekanan darah terkontrol dengan melakukan perilaku manajeman hipertensi atau perilaku CERDIK dapat mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian akibat hipertensi. Penelitian dilakukan yang tujuannya untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan tekanan darah peserta prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan randangan survei studi korelasi dan cross sectional sebagai pendekatannya. Pasien hipertensi yang tercatat sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari sebanyak 101 responden dijadikan sebagai responden menggunakan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data menggunakan spignomanometer dan kuisioner perilaku CERDIK. Penelitian ini menunjukkan rata-rata skor perilaku CERDIK adalah 5 dan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 150.58 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 87.11 mmHg. Uji bivariat dengan person product moment didapatkan nilai p-value hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah sistolik sebesar 0.042 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.203 dan hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah diastolik sebesar 0.046 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.199. Kesimpulannya bahwa perilaku CERDIK berhubungan dengan tekanan darah peserta prolanis dimana semakin meningkatnya perilaku CERDIK maka rendah tekanan darah dengan kekuatan hubungan kurang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Supriyatin, Titin, and Dwi Novitasari. "HUBUNGAN PERILAKU CERDIK DENGAN TEKANAN DARAH PESERTA PROLANIS DI PUSKESMAS BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA." SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah 1, no. 1 (2022): 63–74. http://dx.doi.org/10.55681/sentri.v1i1.198.

Full text
Abstract:
Hipertensi salah satu penyakit dimana setiap tahun angka kejadiannya semakin bertambah. Program CERDIK serta PATUH menjadi salah satu upaya pemerintah dalam penanganan hipertensi. Tekanan darah terkontrol dengan melakukan perilaku manajeman hipertensi atau perilaku CERDIK dapat mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian akibat hipertensi. Penelitian dilakukan yang tujuannya untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan tekanan darah peserta prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan randangan survei studi korelasi dan cross sectional sebagai pendekatannya. Pasien hipertensi yang tercatat sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari sebanyak 101 responden dijadikan sebagai responden menggunakan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data menggunakan spignomanometer dan kuisioner perilaku CERDIK. Penelitian ini menunjukkan rata-rata skor perilaku CERDIK adalah 5 dan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 150.58 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 87.11 mmHg. Uji bivariat dengan person product moment didapatkan nilai p-value hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah sistolik sebesar 0.042 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.203 dan hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah diastolik sebesar 0.046 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.199. Kesimpulannya bahwa perilaku CERDIK berhubungan dengan tekanan darah peserta prolanis dimana semakin meningkatnya perilaku CERDIK maka rendah tekanan darah dengan kekuatan hubungan kurang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Widiasta, Raden Paulus Edi. "Bendahara yang Cerdik:." Media (Jurnal Filsafat dan Teologi) 3, no. 1 (2022): 13–30. http://dx.doi.org/10.53396/media.v3i1.58.

Full text
Abstract:
Traditionally, the story about the manager in Luke 16:1b-8a is considered a difficult text. Apart from the controversial ending of the text, the details of the story are not easy to understand. Saint Cyril of Alexandria, in his commentary, said that trying to explain the details of the story is useless. The details of the story are taken only to form an allusion to the problem to be conveyed. The effect of neglecting this detail, for centuries, the act of reducing debts carried out by the manager was considered a dishonest act. By using narrative analysis, this article wants to show that reducing debt is not a dishonest act but a prudent act. It is precisely in the act of reducing the debt that the manager's prudence lies in the story.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Rizki, Tia, Dedah Ningrum, Ayu Prameswari Kusuma Astuti, and Popi Sopiah. "Gambaran Pengetahuan Tentang Perilaku CERDIK Pada Wanita Menopause Yang Menderita Hipertensi." Jurnal Ners 7, no. 2 (2023): 1476–83. http://dx.doi.org/10.31004/jn.v7i2.15638.

Full text
Abstract:
Hipertensi pada wanita mengalami peningkatan yang sangat signifikan ketika memasuki masa menopause. Kejadian ini disebabkan karena penurunan kadar estrogen yang berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah berkurang. Salah satu program yang diterapkan untuk mengendalikan penyakit hipertensi adalah menerapkan perilaku CERDIK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan tentang perilaku CERDIK wanita menopause yang menderita hipertensi. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan instrumen item sebanyak 16 pertanyaan tentang pengetahuan perilaku CERDIK. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 99 responden dengan teknik purposive sampling, lokasi penelitiannya yaitu di Wilayah Kerja Puskesmas Cimalaka khususnya Desa Licin. Analisa data menggunakan perhitungan distribusi frekuensi. Hasil pengetahuan tentang perilaku CERDIK hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik tentang perilaku CERDIK sebanyak 77,8%, responden berpengetahuan cukup sebanyak 12,1%, selanjutnya responden berpengetahuan kurang sebanyak 10,1%. Kesimpulan pengetahuan tentang perilaku CERDIK pada wanita menopause didapatkan hasil pengetahuan yang baik tentang perilaku CERDIK sebanyak 77,8%, hasil pengetahuan baik yang tinggi disebabkan oleh faktor pengalaman, serta pendidikan kesehatan. Perlu adanya observasi langsung untuk melihat atau mengukur tentang perilaku CERDIK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sundari, Muhrida Septiana, Neti Juniarti, and Sheizi Prista Sari. "Pengetahuan dan Perilaku Cerdik Penyakit Tidak Menular terhadap Kejadian Hipertensi." MAHESA : Malahayati Health Student Journal 4, no. 11 (2024): 5016–24. http://dx.doi.org/10.33024/mahesa.v4i11.16073.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease that is still the leading cause of death globally and nationally. This study aims to analyze the relationship between knowledge and behavior of CERDIK PTM on the incidence of hypertension in the target of Posbindu in Ciwalen Village, Garut Regency. The research method used is quantitative research with a cross sectional approach. The results showed that there was a relationship between knowledge (p=0.000), and CERDIK NCD behavior (p=0.002) with the incidence of hypertension. In conclusion, there is a relationship between the knowledge and behavior of CERDIK PTM and the incidence of hypertension. Keywords: CERDIK NCD, Hypertension, Knowledge ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi penyebab utama kematian secara global dan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan perilaku CERDIK PTM terhadap kejadian hipertensi pada sasaran Posbindu di Kelurahan Ciwalen, Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan (p=0,000), dan perilaku CERDIK PTM (p=0,002) dengan kejadian hipertensi. Ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku CERDIK PTM dengan kejadian hipertensi. Kata Kunci: CERDIK PTM, Hipertensi, Pengetahuan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Hasanah, Annisa Nur, Rianti Nurpalah, and Hendro Kasmanto. "Peningkatan Pengetahuan Masyarakat melalui Edukasi CERDIK untuk Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Wilayah Sukalaksana Tasikmalaya." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 8, no. 5 (2025): 2635–46. https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i5.19954.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat secara global dan berpotensi memengaruhi produktivitas sumber daya manusia serta kualitas generasi bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan PTM melalui edukasi CERDIK di wilayah Puskesmas Sukalaksana, Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan meliputi perencanaan dengan survey awal ke pihak Puskesmas, tahap Pelaksanaan meliputi sosialisasi, pengisian survei, pelatihan, dan tahap evaluasi pengetahuan menggunakan hasil pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat meningkat dari 45% sebelum diberikan edukasi CERDIK menjadi 85% setelah diberikan edukasi CERDIK. Edukasi ini menjadi langkah strategis dalam mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan status kesehatan masyarakat. Selain itu, diharapkan edukasi ini dapat membantu individu dalam pencegahan PTM dan lebih mengendalikan kondisi mereka dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Kata Kunci: Penyakit Tidak Menular, CERDIK, Sukalaksana ABSTRACT This study aims to enhance public knowledge about NCD prevention through CERDIK education in the Sukalaksana Public Health Center area, Tasikmalaya City. This study aims to enhance public knowledge about NCD prevention through CERDIK education in the Sukalaksana Public Health Center area, Tasikmalaya City. The methods used include socialization, survey completion, training, and knowledge evaluation using pre-tests and post-tests. The results show that public knowledge levels increased from 45% before giving CERDIK education to 85% after receiving CERDIK education. This education serves as a strategic step in promoting behavioral change and improving public health status. Additionally, it is expected that this education can help individuals with NCDs better manage their conditions and prevent further complications. Keywords: Non-communicable Diseases, CERDIK, Sukalaksana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Mustikasari, Reni, Kiki Zakiah, and Safutra Rantona. "STRATEGI MANAJEMEN KOMUNIKASI MEDIA ONLINE CERDIK INDONESIA DALAM MENGATASI PERSAINGAN ANTARMEDIA ONLINE." Jurnal Common 5, no. 2 (2022): 192–200. http://dx.doi.org/10.34010/common.v5i2.6359.

Full text
Abstract:
Perkembangan internet yang semakin pesat menyebabkan menjamurnya media online di Indonesia. Hal ini menjadi semakin banyaknya persaingan antar media online tersebut. Dengan banyaknya persaingan antar media online tersebut penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana strategi manajemen komunikasi yang dilakukan oleh Cerdik Indonesia sebagai media online baru untuk mengatasi persaingan antar media online lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dengan analisis teori manajmen komunikasi POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi kepustakaan, observasi dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi manajemen yang diterapkan oleh Cerdik Indonesia memiliki landasan komunikasi yang baik dan efektif. Mulai dari tahap planning Cerdik Indonesia mengambil langkah untuk evaluasi hasil kinerja sebelumnya lalu mempertahankan yang baik kemudian mengganti yang tidak efektif. Pada tahap organizing Cerdik Indonesia menggunakan pendekatan komunikasi dengan tim divisi, selanjutnya pada tahap actuating Cerdik Indonesia menggunakan komunikasi efektif untuk menggerakan tim divisi, terakhir pada tahap controlling Pimpinan Redaksi Cerdik Indonesia mengawasi semua artikel agar sesuai dengan peraturan perusahaan. Dari analisis teori manajemen POAC tersebut dapat dilihat bahwa hasil penelitian strategi manajemen Cerdik Indonesia mengatakan bahwa Planning, Organizing, Actuating dan Controlling merupakan poin penting dalam manajemen komunikasi suatu perusahaan. Selain itu pimpinan redaksi Cerdik Indonesia juga memegang penuh tanggung jawab untuk bersaing dengan media online kompetitor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Annisa Azhari and Ridwan Setiawan. "EFEKTIVITAS FILM PENDEK CERDIK TERHADAP PENGETAHUAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA LANSIA PESERTA POSBINDU." Jurnal Kesehatan Siliwangi 2, no. 1 (2021): 231–38. http://dx.doi.org/10.34011/jks.v2i1.672.

Full text
Abstract:
Prevalensi lansia dengan hipertensi di Indonesia mencakup 63% dari 63 juta kasus diantaranya. Tingginya kasus hipertensi telah mendorong lahirnya pengendalian faktor risiko untuk mencegah komplikasi melalui program modifikasi CERDIK. Meskipun program CERDIK telah disosialisasikan terus-menerus, tidak dapat dipungkiri bahwasannya presentase pelaksanaan perilaku CERDIK masih tergolong rendah. Maka dari itu, peneliti merancang alternatif media promosi kesehatan berupa film pendek untuk memberikan pengetahuan pada lansia mengenai perilaku hidup CERDIK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skor nilai pengetahuan pengetahuan sebelum dan sesudah responden diberikan intervensi film pendek CERDIK. Penelitian ini menggunakan penelitian pre-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest pada 34 lansia peserta posbindu RW 2 Kelurahan Cimahi Wilayah Puskesmas Cimahi Tengah Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon signed rank test pada α 0.05. Hasil analisis data menunjukkan penggunaan media promosi kesehatan “Film Pendek CERDIK” efektif meningkatkan pengetahuan pengendalian hipertensi pada lansia peserta posbindu RW 2 Kelurahan Cimahi Wilayah puskesmas Cimahi Tengah. Saran yang dapat diberikan hendaknya media film pendek CERDIK dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan alternatif bagi peningkatan pengetahuan pengendalian hipertensi pada lansia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Darmatatya, Tasya, Wan Nishfa Dewi, and Reni Zulfitri. "HUBUNGAN PENERAPAN PERILAKU CERDIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19." Jurnal Ners Indonesia 14, no. 1 (2023): 1–7. http://dx.doi.org/10.31258/jni.14.1.1-7.

Full text
Abstract:
Perilaku CERDIK terdiri dari Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan derajat hipertensi. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional dengan 98 responden sebagai sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. CERDIK dinilai menggunakan kuesioner yang disusunkolehlpeneliti yang telah diuji validitasnya. Derajat hipertensi diukur dari tekanan darah menggunakan tensimeter digital. Uji statistik menggunakan Uji Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden meliputi usia mayoritas pada lansia akhir (55-65 tahun) 41.8%, perempuan 72.4%, pendidikan SMA 68.4%, ibu rumah tangga 62.2%, dan lama hipertensi <5 tahun sebanyak 78.6%Uji statistik menghasillkan adanya hubungan antara perilaku CERDIK dengan derajat hipertensi (p Value 0,000<0,05). CERDIK mempunyai peranan yang signifikan dalam mengontrol hipertensi. Dengan demikian penting bagi tenaga kesehatan untuk menggunakan pendekatan CERDIK kepada penderita hipertensi untuk preventif terhadap permasalahan lebih lanjut
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Maryati, Heni, Supriliyah Praningsih, Fitri Firranda Nurmalisyah, and Siswati. "HUBUNGAN PERILAKU CERDIK DENGAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG." Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) 10, no. 2 (2024): 421–25. http://dx.doi.org/10.33023/jikep.v10i2.2195.

Full text
Abstract:
Pendahuluan : Hipertensi mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi. Peningkatan pemahaman perilaku cerdik (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres) merupakan upaya promotif dan preventif pengendalian tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini menganalisis hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah. Metode : Penelitian korelasional dengan rancangan cross-sectional ,pengambilan data purpusive sampling. Subyek penelitian adalah lansia di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner perilaku cerdik dan pengukuran tekanan darah. Hasil : Sebagian besar (53,4%) responden mempunyai tekanan darah tergolong hipertensi derajat 1, hampir setengahnya (30%) hipertensi derajat 2. Sebagian besar (53,3%) responden mempunyai perilaku cerdik yang buruk dan hampir setengahnya (46,7%) perilaku cerdik baik.Seluruhnya (100%) responden yang perilaku baik tekanan darah optimal, seluruhnya (100%) responden perilaku baik tekanan darah normal tinggi, sebagian besar (65%) responden perilaku buruk tekanan darah tergolong hipertensi derajat 1, setengahnya (50%) responden perilaku buruk tekanan darah tergolong hipertensi derajat 2. Kesimpulan: Berdasarkan uji Kendall’s Tau di dapatkan p value 0,001 yang berarti ada hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah. Di perlukan upaya promotif dan preventif dalam rangka pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi dan keluarga melalui perilaku CERDIK supaya tekanan darah terkontrol guna mencegah terjadinya komplikasi serta menurunkan angka kematian akibat hipertensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Ernawati, Ernawati, Afni Dewi Aprilia, and Baik Heny Rispawati. "Hubungan antara Perilaku CERDIK dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan." MAHESA : Malahayati Health Student Journal 3, no. 3 (2023): 722–33. http://dx.doi.org/10.33024/mahesa.v3i3.9970.

Full text
Abstract:
ABSTRACT The prevalence of hypertension globally is still increasing and the main cause of stroke, heart attack and various other chronic diseases. The government calls for the implementation of CERDIK behavior to prevent complications in patients with hypertension. However, the lack of compliance with the application of these behaviors is one of the factors that causes an increase in blood pressure even though there is a lot of information and is widespread in the Hypertension community. This study was to determine the relationship between CERDIK behavior and blood pressure in patients with hypertension in the working area of Kuripan Health Center. This study with a cross sectional study design with samples taken by purposive sampling. The results of the study obtained CERDIK behavior on the Enough criteria as many as 27 respondents (35.5%) with uncontrolled blood pressure as many as 51 respondents (51.7%), while based on the spearman rho correlation analysis test, the value with p-value <0.05, means that there is a significant relationship between the relationship between CERDIK behavior and blood pressure in patients with hypertension at the Kuripan Health Center and the results on the correlation coefficient show 0.513 with a positive value meaning that the level of correlation strength is moderate with the direction of the correlation being unidirectional. There is a significant relationship between the relationship between CERDIK behavior and blood pressure in patients with hypertension at the Kuripan Health Center Keywords: Hypertension, CERDIK, Blood Pressure, Control ABSTRAK Prevalensi hipertensi secara global masih terus mengalami peningkatan dan penyebab utama kejadian strok, serangan jantung dan berbagai penyakit kronik lainnya. Pemerintah mengimbau penerapan perilaku CERDIK untuk mencegah komplikasi pada penderita hipertensi. Namun masih kurangnya kepatuhan penerapan perilaku tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan tekanan darah walaupun informasi telah banyak dan berkembang luas di masyarakat hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku CERDIK dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kuripan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional study dengan sampel diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi spearman rho. Hasil penelitian didapatkan perilaku CERDIK pada kriteria cukup sebanyak 27 responden (35,5%) dengan tekanan darah tidak terkontrol sebanyak 51 responden (51,7%), sedangkan berdasarkan uji analisa korelasi spearman rho didapatkan nilai dengan p-value < 0,05 dimana terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan antara perilaku CERDIK dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Kuripan serta hasil pada koefisien korelasi menunjukkan 0,513 dengan nilai positif artinya tingkat kekuatan korelasi sedang dengan arah korelasi bersifat searah, semakin meningkat perilaku cerdik seseorang maka tekanan darah semakin bisa terkontrol dengan p-value sebesar < 0,05 (0,000). Penguatan promosi kesehatan pada penderita risiko tinggi Hipertensi dan meningkatkan deteksi dini sehingga meminimalisir komplikasi penyakit. Kata Kunci: Hipertensi, CERDIK, Tekanan Darah, Kontrol
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Budiono, Budiono, Sumirah Budi Pertami, Nurul Pujiastuti, and Ira Rahmawati. "GERAKAN PERILAKU “CERDIK” BAGI LANSIA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF TERHADAP PTM DAN PENYAKIT INFEKSI." JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 7, no. 6 (2023): 5850. http://dx.doi.org/10.31764/jmm.v7i6.19221.

Full text
Abstract:
Abstrak: Perilaku CERDIK merupakan tindakan preventif agar lansia tetap sehat, bugar, dan bebas dari penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit infeksi. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku CERDIK, mencegah serta menghindari terjadinya PTM dan penyakit infeksi pada lansia. Metode kegiatan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan bertempat di Desa Sumberporong selama 3 bulan (Juni-Agustus 2022), melibatkan 35 lansia. Hasil kegiatan; terjadi peningkatan pengetahuan dan perilaku dalam menjalankan perilaku CERDIK pada peserta. Pengetahuan peserta saat pre-test sebesar 60% baik dan post-test sebesar 85% baik. Pada pemeriksaan kesehatan terjadi penurunan rerata tekanan darah dari (148,05/90,34 mmHg) menjadi (138,35/82,94 mmHg), rerata kadar gula darah dari (164,8mg/dL) menjadi (152,74mg/dL), dan rerata kadar kolesterol total dari (195,34 mg/dL) menjadi (180,32 mg/dL). Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Gerakan Perilaku CERDIK berhasil meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat, dibuktikan terjadinya penurunan rerata tekanan darah dan kadar glukosa darah pada peserta kegiatan. Diharapkan lansia tetap melakukan perilaku CERDIK sebagai tindakan preventif pada PTM dan penyakit infeksi.Abstract: CERDIK behavior is a preventive measure so that the elderly remain healthy, fit and free from non-communicable diseases (NCDs) and infectious diseases. The aim of the service is to increase CERDIK knowledge and behavior, prevent and avoid the occurrence of NCDs and infectious diseases in the elderly. The activity method is in the form of counseling and health checks taking place in Sumberporong Village for 3 months (June-August 2022), involving 35 elderly people. Activity results; there was an increase in knowledge and behavior in carrying out CERDIK behavior among participants. Participants' knowledge during the pre-test was 60% good and post-test was 85% good. During the health examination, there was a decrease in the average blood pressure from (148.05/90.34 mmHg) to (138.35/82.94 mmHg), the average blood sugar level from (164.8mg/dL) to (152.74mg/dL), and the average total cholesterol level from (195.34 mg/dL) to (180.32 mg/dL). Conclusion: The community service activities of the CERDIK Behavior Movement succeeded in increasing knowledge and healthy living behavior, as evidenced by a decrease in the average blood pressure and blood glucose levels in activity participants. It is hoped that the elderly will continue to carry out CERDIK behavior as a preventive measure against NCDs and infectious diseases.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Amran, Fatma Wahida, and Mardzelah Makhsin. "Inovasi Cerdik Jawi Menggunakan Pembelajaran Kinestatik dan Koperatif Meningkatkan Kemahiran Menulis Jawi dalam Kalangan Murid Sekolah Rendah." Semarak International Journal of Innovation in Learning and Education 2, no. 1 (2024): 25–35. http://dx.doi.org/10.37934/sijile.2.1.2535.

Full text
Abstract:
"Inovasi Cerdik Jawi" adalah satu pendekatan yang memanfaatkan pembelajaran kinestetik dan koperatif dengan tujuan meningkatkan kemahiran menulis Jawi dalam kalangan murid sekolah rendah. Pendekatan ini menekankan penggunaan aktiviti-aktiviti yang melibatkan gerakan fizikal dan kerjasama antara murid untuk mencapai objektif pembelajaran. Inovasi ini memberikan penekanan kepada kemahiran motor halus murid melalui aktiviti membentuk tulisan di atas pasir (magnetic sand) yang dapat memberikan rangsangan positif terhadap kemahiran motor halus murid. Aktiviti pembelajaran dalam "Inovasi Cerdik Jawi" turut melibatkan murid belajar secara koperatif yang memerlukan kerjasama murid dalam proses belajar dan mereka bertanggungjawab ke atas pembelajaran rakan-rakan sepasukan mereka selain daripada pembelajaran mereka sendiri. Justeru, matlamat kajian ini dijalankan untuk meningkatkan kemahiran menulis Jawi dengan menggunakan “Inovasi Cerdik jawi”. Kajian kuantitatif dijalankan dalam kajian ini dengan kajian kuasi eksperimen melibatkan ujian pra dan ujian pasca. Enam puluh orang murid sekolah rendah dibahagikan kepada dua kumpulan iaitu kumpulan kawalan dan kumpulan rawatan. Kumpulan kawalan (n=30) menggunakan kaedah tradisional dalam pembelajaran mereka manakala kumpulan rawatan (n=30) menggunakan kaedah "Inovasi Cerdik Jawi". Keputusan ujian Levene iaitu (F (1, 58) = 2.449, p>0.05) menunjukkan bahawa nilai ujian pra bagi kumpulan kawalan dan kumpulan rawatan adalah homogen sebelum kajian dilaksanakan. Keputusan ujian pasca bagi kumpulan rawatan menunjukkan kaedah pembelajaran menggunakan Inovasi Cerdik Jawi memberi kesan yang signifikan terhadap kemahiran menulis Jawi. Berdasarkan dapatan data kualitatif, kaedah pengajaran dengan aplikasi kaedah "Inovasi Cerdik Jawi" dapat meningkatkan minat murid dalam pembelajaran Jawi. Secara kesimpulannya, "Inovasi Cerdik Jawi" adalah salah satu kaedah pembelajaran menggunakan kinestetik dan koperatif yang berupaya meningkatkan tahap penguasaan penulisan Jawi dalam kalangan murid sekolah rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Amran, Fatma Wahida, and Mardzelah Makhsin. "Inovasi Cerdik Jawi Menggunakan Pembelajaran Kinestatik dan Koperatif Meningkatkan Kemahiran Menulis Jawi dalam Kalangan Murid Sekolah Rendah." Semarak International Journal of Innovation in Learning and Education 2, no. 1 (2025): 25–35. https://doi.org/10.37934/sijile.2.1.2535a.

Full text
Abstract:
"Inovasi Cerdik Jawi" adalah satu pendekatan yang memanfaatkan pembelajaran kinestetik dan koperatif dengan tujuan meningkatkan kemahiran menulis Jawi dalam kalangan murid sekolah rendah. Pendekatan ini menekankan penggunaan aktiviti-aktiviti yang melibatkan gerakan fizikal dan kerjasama antara murid untuk mencapai objektif pembelajaran. Inovasi ini memberikan penekanan kepada kemahiran motor halus murid melalui aktiviti membentuk tulisan di atas pasir (magnetic sand) yang dapat memberikan rangsangan positif terhadap kemahiran motor halus murid. Aktiviti pembelajaran dalam "Inovasi Cerdik Jawi" turut melibatkan murid belajar secara koperatif yang memerlukan kerjasama murid dalam proses belajar dan mereka bertanggungjawab ke atas pembelajaran rakan-rakan sepasukan mereka selain daripada pembelajaran mereka sendiri. Justeru, matlamat kajian ini dijalankan untuk meningkatkan kemahiran menulis Jawi dengan menggunakan “Inovasi Cerdik jawi”. Kajian kuantitatif dijalankan dalam kajian ini dengan kajian kuasi eksperimen melibatkan ujian pra dan ujian pasca. Enam puluh orang murid sekolah rendah dibahagikan kepada dua kumpulan iaitu kumpulan kawalan dan kumpulan rawatan. Kumpulan kawalan (n=30) menggunakan kaedah tradisional dalam pembelajaran mereka manakala kumpulan rawatan (n=30) menggunakan kaedah "Inovasi Cerdik Jawi". Keputusan ujian Levene iaitu (F (1, 58) = 2.449, p>0.05) menunjukkan bahawa nilai ujian pra bagi kumpulan kawalan dan kumpulan rawatan adalah homogen sebelum kajian dilaksanakan. Keputusan ujian pasca bagi kumpulan rawatan menunjukkan kaedah pembelajaran menggunakan Inovasi Cerdik Jawi memberi kesan yang signifikan terhadap kemahiran menulis Jawi. Berdasarkan dapatan data kualitatif, kaedah pengajaran dengan aplikasi kaedah "Inovasi Cerdik Jawi" dapat meningkatkan minat murid dalam pembelajaran Jawi. Secara kesimpulannya, "Inovasi Cerdik Jawi" adalah salah satu kaedah pembelajaran menggunakan kinestetik dan koperatif yang berupaya meningkatkan tahap penguasaan penulisan Jawi dalam kalangan murid sekolah rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Parlaungan, Jansen, Rizqi Alvian Fabanyo, and Alva Cherry Mustamu. "Edukasi Cerdik sebagai upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Klasaman Kota Sorong." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 7, no. 10 (2024): 4560–75. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v7i10.16911.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Prevalensi Penyakit Tidak Menular di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi. Salah satu upaya pencegahan penyakit tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK dalam kehidupan sehari-hari. CERDIK adalah sebuah program pemerintah melalui Kemenkes yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Klasaman tentang Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan penerapan perilaku CERDIK. Edukasi kesehatan dengan pre-post test pengetahuan. Jumlah peserta kegiatan yang hadir sebanyak 35 orang masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Klasaman. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Edukasi kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah edukasi dimana sebelum edukasi sebanyak 35 responden (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sedangkan setelah edukasi sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 20 responden (57,1%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (42,9%), dan tidak ada responden dengan tingkat pengetahuan kurang. Edukasi kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan penerapan perilaku CERDIK. Disarankan untuk keberlanjutan program dapat dilakukan upaya-upaya pendekatan lainnya atau pendampingan secara berkelanjutan terkait penerapan perilaku CERDIK pada masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular. Kata Kunci: Edukasi CERDIK, Upaya Pencegahan, Penyakit Tidak Menular ABSTRACT The prevalence of Non-Communicable Diseases in Indonesia continues to increase from year to year and is one of the leading causes of death. One of the efforts to prevent non-communicable diseases is to implement CERDIK behavior in everyday life. CERDIK is a government program through the Ministry of Health which stands for Regular health checks, Eliminate cigarette smoke, Diligent physical activity, Balanced diet, Adequate rest, and Manage stress. To increase public knowledge in the Klasaman Health Center work area about the Prevention of Non-Communicable Diseases by implementing CERDIK behavior. Health education with pre-post knowledge test. The number of participants who attended the activity was 35 people in the Klasaman Health Center work area. This community service activity went well and was in accordance with the objectives. The health education provided can increase public knowledge before and after education where before education 35 respondents (100%) had a low level of knowledge. Meanwhile, after education, most respondents had a good level of knowledge of 20 respondents (57.1%), a sufficient level of knowledge of 15 respondents (42.9%), and no respondents had a low level of knowledge. Health education provided can increase public knowledge about Prevention of Non-Communicable Diseases by implementing CERDIK behavior. It is recommended that for the sustainability of the program, other approaches or ongoing assistance can be carried out related to the implementation of CERDIK behavior in the community as an effort to prevent non-communicable diseases. Keywords: CERDIK Education, Prevention Efforts, Non-Communicable Diseases
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Setyowati, Gracia Chandra, and Antonius Yogi Pratama. "GAMBARAN PENERAPAN PERILAKU CERDIK SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN SIDOREJO KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN 2023." JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN 10, no. 1 (2024): 47–54. http://dx.doi.org/10.32660/jpk.v10i1.722.

Full text
Abstract:
Penyakit Tidak Menular adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit tidak menular dapat dilakukan pengendalian dengan penerapan perilaku CERDIK. Tujuan Penelitian ini yaitu Menjabarkan Gambaran Penerapan Perilaku CERDIK Sebagai Upaya Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat di Kelurahan Sidorejo Kidul Kota Salatiga Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah Studi Deskriptif Kuantitatif. Sampel adalah Masyarakat dengan Riwayat hipertensi dan diabetes melitus sebanyak 44 responden dengan Teknik Sampling Cluster Sampling. Penelitian menggunakan kuesioner perilaku CERDIK yang dimodifikasi dari Penelitian Yayuk (2017) dengan Validitas 14 dari 18 soal valid dan Reliabiltias tinggi (0,781). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 95.5% responden menerapkan Perilaku CERDIK dengan baik. Penerapan Cek Kesehatan secara berkala diterapkan dengan baik oleh 93.2% responden, Enyahkan asap rokok diterapkan dengan baik oleh 86.4% responden, rajin aktivitas fisik diterapkan dengan baik oleh 70.5% responden, istirahat yang cukup diterapkan dengan baik oleh 91% responden, dan diet sehat seimbang serta kelola stress diterapkan dengan baik oleh 100% responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa Perilaku CERDIK telah diterapkan dengan baik oleh Sebagian besar responden.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Rahmawati, Eli, Agustin Widyowati, and Agusta Dian Elina. "IMPLEMENTATION OF CERDIK BEHAVIOR FOR BLOOD PRESSURE CONTROL AT PETERONGAN HEALTH CENTER." Journal of Indonesian Public Health Service 2, no. 1 (2025): 9–19. https://doi.org/10.60050/jiphs.v2i1.57.

Full text
Abstract:
Hypertension is a condition where blood pressure is high. The majority of cases suffering from hypertension are the elderly, so behavior is needed to control blood pressure, one of which is CERDIK behavior. CERDIK behavior consists of several lifestyles to improve and control health. So, this research aims to find out how CERDIK is implemented in efforts to control blood pressure at the Peterongan Community Health Center. This community service was conducted in the village of Kandangan Kepuhkembeng, Jombang Regency, with a sample size of 70 respondents. This research was conducted using interview techniques and observation, with the inclusion criteria of respondents with high blood pressure above 140 mmHg for systolic and diastolic pressure above 100 mmHg. This research was carried out by providing counseling and questionnaires about CERDIK Behavior, then, after that, a posttest was carried out with the results that the majority of respondents showed improvement, with 19 participants achieving good outcomes. It is hoped that the suggestions will increase public knowledge about the importance of implementing CERDIK behavior as a form of controlling blood pressure in hypertensive patients.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Yani Ekasari, Zakiah Rahman, Mawar Eka Putri, and Liza Wati. "Hubungan Perilaku Cerdik dengan Pengontrolan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Desa Terempa Selatan Tahun 2023." Jurnal Keperawatan 15, no. 1 (2025): 1–9. https://doi.org/10.59870/jxa42k06.

Full text
Abstract:
Pasien dengan hipertensi dapat mengalami kematian atau komplikasi meliputi gagal jantung, stroke, gagal ginjal apabila kurang dalam melakukan deteksi dini. Salah satu upaya untuk pengontrolan hipertensi yaitu perilaku CERDIK akronim dari Cek kesehatan secara berkala, Enyah asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Sehingga penderita hipertensi dapat melakukan modifikasi perilaku untuk meningkatkan kesehatan dan dapat mengontrol tekanan darah dengan melakukan perilaku CERDIK. Mengetahui hubungan perilaku cerdik dengan pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa Terempa Selatan 2023. Jenis Penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan tanggal November 2022 sampai 31 Mei 2023. Jumlah sampel total penelitian sebanyak 72 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner demografi responden, kuesioner dan lembar observasi. Analisa bivariat menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara variable independent dan dependen. Diketahui terdapat hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa Terempa Selatan Tahun 2023 (p=0,003). Hasil analisis menunjukkan perilaku CERDIK baik dilakukan oleh penderita hipertensi dan untuk mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di desa terempa selatan tahun 2023
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Putri, Rona Sari Mahaji, Hilda Mazarina Devi, and Yanti Rosdiana. "Peningkatan Penatalaksanaan Perilaku Cerdik Lansia Hipertensi." Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat 3, no. 2 (2023): e1183. http://dx.doi.org/10.36990/jippm.v3i2.1183.

Full text
Abstract:
Prevalensi kejadian hipertensi pada lansia semakin tinggi. Berbagai faktor resiko berperan penting terhadap kejadian hipertensi. Dengan mengetahui berbagai resiko, maka akan memudahkan dalam melakukan pencegahan hipertensi. Perlunya upaya para lansia untuk dapat menurunkan tekanan darah. Hipertensi dapat dicegah melalui pengendalian berbagai perilaku yang beresiko, Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan lansia melalui penatalaksanaan gerakan perilaku CERDIK lansia. Kegiatan telah dilaksanakan pada pada hari Sabtu, 15 April 2023, mulai pukul 13.10-15.00WIB, terhadap 48 lansia Karang Werda di Desa Tanjungrejo. Pengabdi terdiri dari 3 orang dosen, dengan dibantu 1 mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan ini dikemas menjadi 2 tahapan, yakni 1). penyuluhan (tema CERDIK) dengan media audiovisual (video dan PPT) baik dengan video, maupun PPT dan 2) senam tera. Upaya menurunkan hipertensi melalui CERDIK telah tersampaikan yakni cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stress. Perilaku CERDIK sebagai upaya untuk menurunkan tekanan darah lansia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sesrianty, Vera, and Endra Amalia. "Perilaku Cerdik Dan Deteksi Dini Pencegahan Kanker Payudara Di Kecamatan Batang Kapas." Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa 1, no. 5 (2023): 241–47. http://dx.doi.org/10.59837/jpmba.v1i5.106.

Full text
Abstract:
Faktor keterlambatan deteksi menjadi salah satu hal yang berperan dalam kasus kanker payudara. Semakin cepat deteksi, maka pengobatan dapat segera dilakukan dan hal ini akan memberikan prognosis yang lebih baik. Pencegahan utama adalah dengan menghindari faktor risiko kanker dengan berperilaku hidup sehat dan selalu mengerakkan program promosi kesehatan. Masih kurangnya promosi kesehatan terkait pencegahan kanker payudara di Kecamatan Batang Kapas. Salah satu cara yang digunakan adalah promosi kesehatan melalui edukasi. Edukasi kesehatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan penerapan perilaku CERDIK sebagai bentuk pencegahan kanker payudara, dan deteksi dini SADARI. Tujuan kegiatan ini dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan melalui pemahaman tentang perilaku CERDIK dan deteksi dini SADARI untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam pencegahan kanker payudara. Kegiatan ini dilaksanakan 14 Maret 2023 di Nagari Koto Nan 2 dan Nagari Balai Lamo dengan melakukan penyuluhan tentang perilaku CERDIK, deteksi dini dan praktek SADARI . Hasil kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan wanita usia subur tentang perilaku CERDIK dan deteksi dini SADARI pencegahan kanker payudara. Diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut sehingga memotivasi masyarakat untuk menerapkan perilaku CERDIK dan melakukan deteksi dini SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara dan memperkuat peran Puskesmas dan kader sebagai pengerak dalam kegiatan promosi kesehatan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wiguna, I. Nyoman Agus Pradnya, Ni Made Diaris, I. Kadek Darmo Suputra, et al. "Edukasi Perilaku CERDIK Sebagai Upaya Pencegahan Dini Penyakit Tidak Menular." Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (2024): 98–110. http://dx.doi.org/10.25078/sevanam.v3i1.3596.

Full text
Abstract:
Saat ini, tantangan kesehatan di Indonesia tidak hanya terbatas pada Penyakit Menular (PM), melainkan juga Penyakit Tidak Menular (PTM). Salah satu strategi yang dijelaskan dalam panduan manajemen PTM oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019 adalah menerapkan pendekatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif secara menyeluruh, salah satunya melalui Perilaku CERDIK. Perilaku CERDIK adalah perilaku pencegahan berbagai penyakit tidak menular, seperti melakukan Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet sehat dan seimbang dan Kelola stress. Sebagai respons terhadap hal tersebut, Dosen Program Studi Yoga dan Kesehatan dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi mengenai perilaku CERDIK kepada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika, dengan melibatkan 32 peserta. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyampaian materi mengenai CERDIK, Latihan yoga, dan pengukuran fisik yang dilakukan dalam 5 kali pertemuan. Secara umum pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar. Keberhasilan kegiatan diukur dengan kuesioner. Hasilnya menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan peserta terkait CERDIK yaitu dari kategori pengetahuannya cukup menjadi baik sekali. Kedepannya diharapkan kegiatan ini bisa terlaksana kembali dengan sasaran dan cakupan yang lebih luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Putri, S.KM., M.Kes, Ronasari Mahaji, and Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas. "Knowledge Of Breast Cancer Prevention And 'Cerdik' Behavior In Adult Women In Tlogomas Malang." Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 13, no. 1 (2025): 98–108. https://doi.org/10.33366/jc.v13i1.6251.

Full text
Abstract:
The incidence of breast cancer continues to rise and constitutes a significant global health issue, including in Indonesia. Early detection of breast cancer, although seemingly simple, is often neglected by women. This study aims to assess knowledge regarding breast cancer prevention and its correlation with the “CERDIK” behavior among adults. The research design is non-experimental with a cross-sectional approach. The population comprises all adults in the Tlogomas area, with a sample of 81 individuals selected through accidental sampling. The independent variable is knowledge of breast cancer prevention, while the dependent variable is the "CERDIK" behavior. The instrument used was a questionnaire, which had undergone validity and reliability testing by the researchers. Data analysis was performed using the Fisher exact test. The results indicate that nearly all respondents (86.2%) possess insufficient knowledge of breast cancer prevention; the majority (55.6%) exhibit moderate "CERDIK" behavior, and there is no significant correlation between knowledge of breast cancer prevention and the "CERDIK" behavior among adults in Tlogomas (p-value 0.511). It is recommended that future research conduct health promotion activities regarding breast cancer prevention and examine attitudes and determinant factors related to the "CERDIK" behavior.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sofyan, Octariana, Andi Wijaya, Fara Azzahra, Mexsi Mutia Rissa, Danang Yulianto, and Hayatus Sa’adah. "PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK." Jurnal Bakti untuk Negeri 2, no. 2 (2022): 140–43. http://dx.doi.org/10.36387/jbn.v2i2.1124.

Full text
Abstract:
Hypertension is a condition where the pressure exceeds the normal limit. Uncontrolled high blood pressure can be a risk factor for cardiovascular disease. High blood pressure is still a dominant health problem and requires a good treatment. Counseling to the community of Ledok Timoho village, Muja Muju Umbulharjo Village, Yogyakarta on how to prevent and control hypertension and improve it. The method of activity used in this community service is in the form of counseling on the prevention and control of hypertension, followed by a question and answer discussion, and evaluation of activities using a questionnaire. The results of the implementation of community service showed that there was an increase in the knowledge of PKK mothers about the prevention and control of hypertension in the community from 86.30% to 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sofyan, Octariana, Andi Wijaya, Fara Azzahra, Mexsi Mutia Rissa, Danang Yulianto, and Hayatus Sa’adah. "PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK." Jurnal Bakti untuk Negeri 2, no. 2 (2022): 140–43. http://dx.doi.org/10.36387/jbn.v2i2.1293.

Full text
Abstract:
Hypertension is a condition where the pressure exceeds the normal limit. Uncontrolled high blood pressure can be a risk factor for cardiovascular disease. High blood pressure is still a dominant health problem and requires a good treatment. Counseling to the community of Ledok Timoho village, Muja Muju Umbulharjo Village, Yogyakarta on how to prevent and control hypertension and improve it. The method of activity used in this community service is in the form of counseling on the prevention and control of hypertension, followed by a question and answer discussion, and evaluation of activities using a questionnaire. The results of the implementation of community service showed that there was an increase in the knowledge of PKK mothers about the prevention and control of hypertension in the community from 86.30% to 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Odi, Martalia, and Darianto Darianto. "“Domba di Tengah Serigala” Bagi Perutusan Katekis di Tengah Era Digital." In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi 3, no. 2 (2023): 66–70. http://dx.doi.org/10.56393/intheos.v3i2.1859.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana peran dan pewartaan katekis di tengah era digitalisasi dengan berbagai perkembangan media dan teknologi. Katekis memanfaatkan sarana digital sebagai media pewartaan yang bermanfaat. Sebagaimana domba di tengah serigala, seorang katekis pun hendaknya cerdik seperti ulat dan tulus seperti merpati dalam menyikapi dan menganalisa segala situasi. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu agar katekis dapat bijaksana dan kreatif, cerdas, bijak di tengah era digitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, dan interpretasi pada teks-teks dalam terang Kitab Suci. Hasil penelitian menemukan Keberadaan katekis di tengah dunia digitalisasi ibaratkan dengan domba di tengah serigala di mana untuk bertahan, domba itu hendaknya cerdik dan tulus agar tidak terjerumus dalam situasi yang merugikan diri dan orang lain. Katekis perlu kreatif dalam pewartaan agar dapat menarik semua orang pada sukacita Injil, dengan demikian dapat mewujudkan Kerajaan Allah di tengah dunia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Kamila, Adzkia Zahra, Andra Vidyarini, and Mohammad Furqan. "Program “CERDIK” Meningkatkan Perilaku Pencegahan Hipertensi Pada Penderita Usia 45-54 Tahun." JURNAL RISET GIZI 12, no. 1 (2024): 20–25. http://dx.doi.org/10.31983/jrg.v12i1.11044.

Full text
Abstract:
Background: In Indonesia, there is an increasing prevalence of hypertension in the 45-54 age group. This degenerative disease has a significant impact with high morbidity and mortality rates, and affects the quality of life of sufferers. Hypertension can increase the risk of developing cardiovascular disease, coronary heart disease, stroke, kidney damage and diabetes mellitus. The "CERDIK" programme which includes regular health check-ups, smoking cessation, physical activity, a balanced diet, adequate rest, and stress management are good measures to prevent and control high blood pressure.Objective: To determine the relationship between knowledge and "CERDIK" behaviour with hypertension in 45-54 years old at UPTD Puskesmas Jatisampurna, Bekasi city.Methods: This study used a cross-sectional study design with purposive sampling technique. The population in this study were hypertensive patients aged 45-54 years at the UPTD Puskesmas Jatisampurna, Bekasi city. The sample in this study totalled 66 respondents. Data were analysed using the chi square test. Results: The results showed that there was no significant relationship between CERDIK knowledge (P value = 0.300 0.05) and hypertension and there was a significant relationship between CERDIK behaviour (P value = 0.007 0.05) and hypertension.Conclusion: The study shows that there is an association between CERDIK behaviour and hypertension
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Muliani, Shuici, Lira Mufti Azzahri, and Nislawaty Nislawaty. "HUBUNGAN PERILAKU “CERDIK” DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI." SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu 2, no. 4 (2023): 286–92. https://doi.org/10.31004/sjkt.v2i4.19539.

Full text
Abstract:
Perilaku “CERDIK” ialah perilaku sehat yang mampu membantu seseorang atau sekelompok orang yang berisiko terkena tekanan darah tinggi, agar dapat terhindar dan memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku “CERDIK” dengan tekanan darah pada lansia mengalami hipertensi di Desa Tarai Bangun Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tambang tahun 2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dimulai pada tanggal 22-27 Mei 2023 dengan populasi 363 lansia hipertensi dan jumlah sampel 190 responden yang didapat dengan teknik systematic random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini melalui kuesioner perilaku “CERDIK”. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisa univariat diperoleh 99 responden (52,1%) perilaku “CERDIK” yang buruk, 60 responden (31,6%) lansia mengalami hipertensi tidak terkontrol. Hasil uji chi-square dimana ada hubungan perilaku “CERDIK” dengan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan p value = 0,000 (< 0,05). Diharapkan pada lansia bisa melakukan penatalaksanaan nonfarmakologi yang sesuai melalui pencegahan dengan menghindari asap rokok dan merokok, makanan bersantan serta dapat mengelola stres dengan baik , melakukan aktivitas fisik 3 kali dalam seminggu selama minimal 30 menit sehari, dan mengurangi makanan yang asin dan makanan yang berminyak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Yulianti, Sri, Maharani Farah Dhifa Dg Masikki, and Abd Gani Baeda. "Hubungan Penerapan Program Cerdik dengan Self Care pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah." Jurnal Surya Medika 8, no. 1 (2022): 114–19. http://dx.doi.org/10.33084/jsm.v8i1.3451.

Full text
Abstract:
Diabetes Mellitus is a progressive chronic disease that signed by body metabolism impairment of carbohydrates, protein, and fat, which could lead to hyperglycemia. DM diseases are mostly recognized as a silent killer disease that could kill people softly. DM complications include heart disease, stroke, kidney failure, amputation, and even death. In the prevention of DM disease need, each person's self-esteem by diabetes self-management should have certain good knowledge and skill to control it called Self-care. CERDIK is the government's program to support DM patients in performing self-care in their daily implementation. The research aims to obtain the association of the CERDIK program with self-care for diabetes mellitus patients. The total population is 120 people, and the sampling is only 43 respondents. The research phase starts from preparation and implementation until the completion of the research report. This research used quantitative research with a Cross-Sectional approach. CERDIK program as an independent variable showed that most of the respondents, 24 (55,8%), said that the CERDIK program had been implemented, and self-care for diabetes mellitus patients as a dependent variable has 27 respondents (62,8%). The result used chi-square test with p-value = 0,000. Because of the p-value < 0,05, there is an association between CERDIK Program With self-care Toward Diabetes Mellitus patients.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Mustika sari, Lisa, and Arfian Jefri Ardianto. "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU CERDIK PADA PENDERITA HIPERTENSI SELAMA MASA PANDEMI COVID 19." Jurnal Kesehatan Tambusai 2, no. 4 (2021): 368–74. http://dx.doi.org/10.31004/jkt.v2i4.3236.

Full text
Abstract:
Pendahuluan : Pandemi secara global yang disebabkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah mewabah dan menyebar dengan cepat, dan terjadi secara bersamaan di seluruh dunia. Peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 disebabkan oleh adanya penyakit penyerta (comorbid). Hipertensi merupakan salah satu comorbid paling banyak ditemukan pada Covid-19 sehingga penderita hipertensi diharapkan mampu memodifikasi gaya hidup dan mengubah perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku CERDIK penderita hipertensi di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan Pendekataan Cross Sectional. Jumlah responden sebanyak 146 orang penderita hipertensi dengan teknik pengambilan sampel purposif sampling. dengan mengunakan alat kuesioner Perilaku CERDIK berisi 8 pertanyaan yang telah dilakukan uji validitas Hasil data dianalisis dengan chi square dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku CERDIK penderita hipertensi di masa pandemi Covid-19 didapatkan hasil bahwa 59,3% tingkat pengetahuan dan hasil analisis bivariate tingkat pengetahuan (p-value: 0,009). Kesimpulan Pengetahuan penderita hipertensi dapat meningkat dan dapat mengubah gaya hidup dan dapat meningkatkan perubahan perilaku CERDIK sehingga derajat kesehatan meningkat secara optimal di masa pandemi Covid-19. Dan Disarankan kepada pelayana keseahatn untuk dapat meningkatkan pelayana kesehatan khususnya pada penderta hipertensi untuk dapat memberikan edukasi dan konseling perubahan perilaku Cerdik secara optimal selama pandemic Covid -19 sehinga dapat meningkatan derajat kesehatan masyarakat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Hakim, Achmad Lukman, and Agustina Sari. "Determinan Perilaku "CERDIK" dalam Pencegahan Hipertensi pada Wanita Usia Subur." Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 12, no. 04 (2023): 320–29. http://dx.doi.org/10.33221/jikm.v12i04.2243.

Full text
Abstract:
Pencegahan penyakit hipertensi pada wanita usia subur harus ditekan dan dihentikan, sehingga wanita tersebut pada saat hamil nanti tidak termasuk kedalam kategori kehamilan risiko tinggi. Salah satu bentuk pencegahan hipertensi pada Wanita usia subur adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi perilaku CERDIK dalam upaya pencegahan hipertensi pada wanita usia subur. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia subur yang berada di wilayah Kota Depok Jawa Barat sebanyak 320.067 orang. Berdasarkan perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin, diperoleh jumlah sampel sebanyak 400 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage sampling, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data menggunakan analisis multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan perilaku CERDIK dalam upaya pencegahan hipertensi pada wanita usia subur adalah pengetahuan, sikap, literasi kesehatan, dan motivasi (nilai p < 0,05). Perilaku CERDIK perlu ditingkatkan untuk mencegah wanita usia subur mengalami kejadian hipertensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Hikmah, Al. "Learning Tenses Using “Tepuk Keledai Cerdik” Technique for First Semester Students of English Education Program." CLLiENT (Culture, Literature, Linguistics, and English Teaching) 2, no. 02 (2020): 128–40. http://dx.doi.org/10.32699/cllient.v2i02.1973.

Full text
Abstract:
Tenses materials are basic grammar lessons that make students better at understanding grammar learning at the next level. The learning situation in this monotonous pandemic period is, of course, very detrimental for students if lecturers do not try to create innovations and learning creations. "Tepuk Keledai Cerdik" is a language teaching technique, especially with regard to grammar which is closely related to tenses. These two methods, which are combined into one name, have brought significant results to the students' ability to understand tenses in English subjects. This research is a qualitative descriptive study. The method used in data collection is the direct method. The data collected from the results of the use of "Tepuk Keledai Cerdik" in learning tenses must be valid and reliable lingual data, because these two conditions are the main factors for proper analysis. "Tepuk Keledai Cerdik" has brought significant results to the students' ability to understand questions related to grammar. The results above indicate an increase in students' ability to speak English in writing by 45.78%. Tepuk Keledai Cerdik technique has been practiced by the author since 2018 in the basic communicative grammar course in the English Education study program. And this technique has brought significant results that are closely related to motivation, interest, the level of active participation of students in learning English and students' skills in solving problems in a logical and practical way.
 
 Keywords: Learning tenses; Tehnik Tepuk Keledai Cerdik
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rezekiyah, Sholeha, and Wuni Sri Lestari. "Penerapan Perilaku CERDIK dan Pemeriksaan Gula Darah dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Mellitus (DM) pada Masyarakat." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) 6, no. 2 (2024): 61–67. https://doi.org/10.36086/j.abdikemas.v6i2.2558.

Full text
Abstract:
DM is a disease caused by high blood sugar levels due to disorders of the pancreas and insulin. However, 1 in 2 people with DM do not know that they have DM. To control DM, the Ministry of Health itself has established 13,500 Integrated Development Posts (Posbindu) to facilitate citizens' access to early detection of DM. Apart from that, the Minister of Health appealed to the public to take CERDIK action, in the form of diligent physical activity, a healthy and balanced diet, adequate rest and managing stress.The aim of this Community Service is to increase the implementation of CERDIK action as an effort to prevent and control DM disease in the Penyengat Olak Village community. The activities carried out were in the form of counseling about diabetes mellitus, CERDIK action and blood glucose checks in the Penyengat Olak Village community. The results of the activity show that public knowledge about Diabetes Mellitus has increased, where before the outreach the public only knew that Diabetes existed but did not know how it could be affected and how to treat, prevent and control the disease, after the outreach the public became more knowledgeable about Diabetes Mellitus. The community also did not know that the CERDIK action program existed, after the activities the community learned that there was a CERDIK action to control DM disease. The results of blood glucose examinations show that the majority of people have normal blood glucose levels.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nugrahaningsih, Tri Hardjanti, Meniek Srining Prapti, and Bernadeta Irmawati. "Cerdik: Cerdas dalam Penggunaan Plastik di SD Mardi Rahayu I Ungaran Kabupaten Semarang." GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 5, no. 1 (2021): 25–39. http://dx.doi.org/10.31571/gervasi.v5i1.1975.

Full text
Abstract:
Pengabdian ini bertujuan untuk menanamkan pola pikir kepada siswa bahwa penggunaan plastik harus dikelola secara cerdas, bermanfaat dan tidak merusak lingkungan. Metode pengabdian ini menggunakan ceramah untuk memberikan pengetahuan mengenai dampak positif dan negatif penggunaan plastik, alternatif memanfaatkan produk plastik bekas, dan praktik membuat pot dari botol plastik air mineral. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa siswa mampu menjelaskan dampak positif dan negatif plastik, dan cara pemanfaatan limbah plastik, dan dalam praktik siswa mampu menghasilkan pot tanaman vertikultur dan menggunakannya di lingkungan terdekatnya yaitu sekolah. Saran yang dapat diberikan dalam pengabdian ini adalah para siswa dapat mengajak orang-orang terdekat untuk mempraktikkan apa yang sudah diperoleh sehingga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan. Harapannya akan semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan plastik secara cerdas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Wuri Winahyu Sari, Ike, Dwi Kartika Rukmi, and Anastasia Suci Sukmawati. "Upaya Peningkatan Kewaspadaan Hipertensi Melalui Pengendalian “CERDIK” Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pandak 1 Bantul." Journal of Innovation in Community Empowerment 6, no. 1 (2024): 7–11. http://dx.doi.org/10.30989/jice.v6i1.1289.

Full text
Abstract:
Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah dan seringkali tidak memiliki gejala, sehingga baru diketahui setelah menyebabkan kerusakan pada jantung. Pengendalian hipertensi penting dilakukan sebagai upaya menekan terjadinya komplikasi. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian hipertensi dengan upaya CERDIK di wilayah Puskesmas Pandak 1. Sasaran kegiatan ini adalah warga dalam wilayah binaan Puskesmas Pandak 1 berjumlah 100 orang. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Maret 2023 dengan metode pemberian penyuluhan yang sebelum dan sesudahnya dilakukan evaluasi untuk menilai peningkatan pengetahuan tentang pengendalian CERDIK. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian hipertensi dengan peningkatan nilai rata-rata 20,5 dan hasil uji Wilcoxon menunjukkan p<0,05. Hasil penyuluhan ini dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan kewaspadaan warga masyarakat di wilayah binaan Puskesmas Pandak 1 melalui pengendalian CERDIK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Suprajitno, Suprajitno, and Sri Mugianti. "The risk level for individuals to suffering from NCDs based on CERDIK behavior." International Journal of Public Health Science (IJPHS) 11, no. 1 (2022): 179. http://dx.doi.org/10.11591/ijphs.v11i1.20947.

Full text
Abstract:
The use of tobacco, inactivity, alcohol consumption, and an unbalanced diet are factors that cause non-communicable diseases (NCDs) and are considered behavioral factors. Behavior includes knowledge, attitudes, and practice about periodic health checks, getting rid of cigarettes, regular physical activity, a balanced healthy diet, adequate rest, and managing stress (CERDIK) and can be used as a way to measure the risk of an individual suffering from NCDs. The purpose of this study is to describe the individual risk of suffering from NCDs based on the CERDIK behavior. This qualitative study used a cross-sectional design. A sample of 238 individuals who visited fast food restaurants in Blitar were selected by simple random sampling. Data collection used a CERDIK behavior questionnaire consisted of 20 knowledge questions, 29 attitude statements, and 20 practice statements. Data collection was conducted in July - August 2020. The risk of individuals suffering from NCDs in the low category was 8.4%, 81.1% moderate, and 10.5% high. Practice has an important role in individuals at risk of suffering from NCDs and most individuals are in the moderate category, while a small proportion are in the low and high risk category. It is hoped that health workers routinely and continuously campaign for CERDIK behavior as an effort to prevent NCDs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Suprajitno, Suprajitno, and Mugianti Sri. "The risk level for individuals to suffering from NCDs based on CERDIK behavior." International Journal of Public Health Science (IJPHS) 11, no. 1 (2022): 179~184. https://doi.org/10.11591/ijphs.v11i1.20947.

Full text
Abstract:
The use of tobacco, inactivity, alcohol consumption, and an unbalanced diet are factors that cause non-communicable diseases (NCDs) and are considered behavioral factors. Behavior includes knowledge, attitudes, and practice about periodic health checks, getting rid of cigarettes, regular physical activity, a balanced healthy diet, adequate rest, and managing stress (CERDIK) and can be used as a way to measure the risk of an individual suffering from NCDs. The purpose of this study is to describe the individual risk of suffering from NCDs based on the CERDIK behavior. This qualitative study used a cross-sectional design. A sample of 238 individuals who visited fast food restaurants in Blitar were selected by simple random sampling. Data collection used a CERDIK behavior questionnaire consisted of 20 knowledge questions, 29 attitude statements, and 20 practice statements. Data collection was conducted in July - August 2020. The risk of individuals suffering from NCDs in the low category was 8.4%, 81.1% moderate, and 10.5% high. Practice has an important role in individuals at risk of suffering from NCDs and most individuals are in the moderate category, while a small proportion are in the low and high risk category. It is hoped that health workers routinely and continuously campaign for CERDIK behavior as an effort to prevent NCDs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Amalia, Lia apriani, Anggie Stiexs, and Novika Andora. "The Effect of 'CERDIK' Education on Knowledge Improvement among Hypertensive Patients." Genius Journal 6, no. 1 (2025): 121–28. https://doi.org/10.56359/gj.v6i1.584.

Full text
Abstract:
Introduction: Hypertension is a major global health issue, affecting approximately one-third of adults and contributing significantly to morbidity and mortality. In Indonesia, its prevalence is rising, yet public awareness remains insufficient. The Ministry of Health has promoted the CERDIK framework—encouraging routine checkups, smoking cessation, physical activity, balanced diet, adequate rest, and stress management—as a key preventive measure. However, empirical evidence regarding its impact on patient knowledge in clinical settings remains limited. Objective: This study aimed to assess the effect of CERDIK-based health education on hypertension knowledge among patients at Sidowaras Primary Care Clinic, North Lampung. Methods: A quantitative pre-experimental design with a one-group pre-test and post-test approach was utilized. The population comprised 453 hypertensive patients registered between August and October 2024. Using accidental sampling and Slovin's formula, a sample of 27 Prolanis program participants was selected. Data were analyzed using the paired-samples t-test. Results: The analysis revealed a significant increase in knowledge following the intervention, with a p-value of 0.000 (<0.05). Conclusion: CERDIK health education effectively improves knowledge among hypertensive patients. Enhancing awareness and understanding of hypertension is crucial to preventing complications from non-communicable diseases. These findings support integrating CERDIK-based education into primary healthcare programs to promote better hypertension management.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Hariawan, Hamdan, Martini Tidore, and Greeny Z. Rahakbauw. "Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Remaja Ambon." Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) 2, no. 1 (2020): 15. http://dx.doi.org/10.32807/jkt.v2i1.46.

Full text
Abstract:
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM). Upaya pencegahan PTM ditujukan untuk menurunkan angka prevalensi PTM yang semakin meningkat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran perilaku pencegahan PTM pada remaja dalam bentuk aktivitas CERDIK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa MAN Ambon dengan usia remaja yaitu usia 16 – 19 tahun dengan besar sampel 50 responden. Perilaku yang diukur terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan Penyakit tidak Menular. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup (60%), memiliki sikap yang baik (54%) dan sering (96%) melakukan aktivitas-aktivitas CERDIK sebagai perilaku sehat dalam pencegahan penyakit tidak menular. Perilaku yang paling sering dilakukan adalah aktivitas fisik dalam bentuk aktivitas olahraga yang merupakan bagian dari aktivitas program pemerintah dalam bentuk program CERDIK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Savira, Yasyifa Rahma, Lulu Yuliani, and Bayu Adi Laksono. "The Relationship of Andragogy Competence With Tutor Teaching Skills (Study On Equality Education Program at PKBM Cerdik and PKBM Harapan Baru)." Journal of Millennial Community 6, no. 1 (2024): 1. http://dx.doi.org/10.24114/jmic.v6i1.41022.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi andragogi dengan keterampilan mengajar tutor di PKBM Cerdik dan PKBM Harapan Baru. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif pendekatan korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 tutor dari PKBM Cerdik dan PKBM Harapan Baru. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa besar hubungan kompetensi andragogi dengan keterampilan mengajar sebesar 0,364 karena berada pada interval 0,20-0,399 dengan demikian menunjukkan hubungan atau korelasi yang rendah atau lemah. Dengan demikian H1 diterima dan HO ditolak, yang berarti terdapat hubungan yang positif dari kompetensi andragogi dengan keterampilan mengajar tutor di PKBM Cerdik dan PKBM Harapan Baru. Keterampilan mengajar tutor yang berada pada kategori sedang ini juga dapat ditingkatkan lebih baik lagi diantaranya dengan mengadakan variasi dalam pembelajaran baik variasi dalam media, alat, pola interaksi, kegiatan maupun variasi dalam gaya mengajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Aba, Matheus, Devin Mahendika, Noor Diah Erlinawati, Ana Faizah, and Erik Hidayat. "Pengaruh edukasi “CERDIK” terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi." Holistik Jurnal Kesehatan 17, no. 2 (2023): 125–33. http://dx.doi.org/10.33024/hjk.v17i2.9898.

Full text
Abstract:
Background: Hypertension or high blood pressure is a medical condition that continues to increase significantly and is one of the leading causes of death. One of the efforts to prevent hypertension is to increase knowledge.Purpose: To determine the effect of CERDIK education on pre-elderly knowledge about hypertension.Method: A non-equivalent control group. The location of this research is Mengger Community Health Center, Bandung City. The number of samples in this study was 25 participants for each group. The statistical tests used are paired t-test and t-independent test.Results: The results showed that there was a difference in the average knowledge before and after in the intervention group (p = 0.000), and there was a difference in the average knowledge in the comparison group (p = 0.000). There was no effect of ingenious education with posters on pre-elderly knowledge about hypertension (p = 0.496).Conclusion: Pre-elderly knowledge about hypertension is still not effectively improved using CERDIK education using posters.Suggestion: It is recommended to Public Health continue to provide information about hypertension to the public which can be applied in daily activities to prevent hypertension.Keywords: Hypertension; Education; CERDIK; Poster.Pendahuluan: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang secara signifikan terus meningkat dan termasuk ke dalam salah satu penyebab utama kematian. Salah satu upaya pencegahan hipertensi adalah dengan meningkatkan pengetahuan.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi CERDIK terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group. Lokasi penelitian ini di Puskesmas Mengger Kota Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 partisipan untuk masing-masing kelompok. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test dan uji t-independen.Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi (p=0,000), ada perbedaan rata-rata pengetahuan pada kelompok pembanding (p=0,000). Tidak ada pengaruh edukasi cerdik dengan poster terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi (p=0,496).Simpulan: Pengetahuan pra lansia tentang hipertensi masih belum efektif di tingkatkan menggunakan edukasi CERDIK menggunakan poster.Saran: Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk terus memberikan informasi tentang hipertensi kepada masyarakat dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari guna mencegah terjadinya hipertensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Dianti, Anggi Risma, Nina Nina, Agustina Sari, et al. "Fasilitasi Kesehatan Mari Kita Cegah Hipertensi Dengan Cerdik (Markiceh Dengan Cerdik ) Di Klinik Pertiwi 1 Sukamaju Depok." Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju 3, no. 01 (2022): 30–35. http://dx.doi.org/10.33221/jpmim.v3i01.1802.

Full text
Abstract:
Introduction: Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang gejalanya berlanjut pada target organ, seperti stroke otak, jantung koroner,pembuluh darah, dan otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatanmasyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Diperkirakan ± 80%kenaikan kasus hipertensi dari 639 juta pada tahun 2000 akan terjadi di negara berkembang pada tahun 2025. Kota Depok memiliki jumlah kejadian Hipertensi sebanyak 32.742 peringkat tertinggi pertama se-Jawa Barat (Jawa Barat dalam angka, 2016). Kasus tertinggi Hipertensi di Kota Depok adalah wilayah kecamatan Sukamaju sebesar 23.02% (381 kasus), Peserta pada kegiatan ini adalah warga masyarakat Klinik Pertiwi 1 Kecamatan Sukamaju Kota Depok sebanyak 38 warga. Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang Pencegahan Hipertensi dengan CERDIK (MARKICEH) dalam upaya pencegahanHipertensi. Metode penyuluhan ini diawali dengan tahap persiapan yang meliputi penetapan masalah yaitu masyarakat yang masih mempunyai riwayat penyakit hipertensi pada usia produktif lalu dilakukan lah kegiatan fasilitasi kesehatan penyuluhan kesehatan. Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Sebelum diberikan penyuluhan hanya sebesar 16% peserta yang memiliki pengetahuan baik tentang Pencegahan Hipertensi dengan CERDIK (MARKICEH )dalam upaya pencegahan Hipertensi. Setelah diberikan penyuluhan, tingkat pengetahuan peserta yang baik meningkat menjadi 53%. Kegiatan penyuluhan ini tidak berkelanjutan hanya saja kami berharap derajat kesehatan masyarakat menjadi jauh lebih baik lagi.
 Kata Kunci : Edukasi; Pencegahan; Hipertensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Handayani, Sumi Sri, Noer Laelly Barorroh, and Taufik Abdul Ghofur. "Pembelajaran Sains melalui Melukis untuk Mengembangkan Seni pada Anak Usia Dini." JURNAL PAUD AGAPEDIA 8, no. 1 (2024): 65–72. http://dx.doi.org/10.17509/jpa.v8i1.71761.

Full text
Abstract:
This article focuses on discussing research regarding learning science through painting to develop art in early childhood at Cerdik Kindergarten. Learning science through free drawing can be used by teachers and parents as a strategy in developing children's art and to explore children's understanding. This research aims to improve the artistic development of igroup iB ichildren iat iKindergarten iCerdik. iThis iresearch iwas iconducted iusing iClassroom iAction iResearch i(PTK) iwith ia idesign imodel idesigned iby iStephen iKemmis iand iTaggrat ithrough ifour isteps iconsisting iof ipreparation, iaction, iobservation iand ireflection. iThis iresearch iwas icompleted ithrough ipre-cycle iobservations iand i2 iaction icycles iwith iseveral itypes iof iactivities in Semester 1 of the 2023/2024 academic year. The results obtained in this research show that painting can improve the artistic abilities of Group B children in Cerdik Kindergarten, Setiamulya Village, Tamansari District, Tasikmalaya City. As the results of planning, action, observation and reflection show that children's art is improving well.Artikel ini berfokus pada pembahasan penelitian mengenai pembelajaran sains melalui melukis untuk mengembangkan seni anak usia dini di TK Cerdik. pembelajaran sains melalui menggambar bebas ini dapat digunakan guru dan orang tua sebagai strategi dalam mengembangkan seni anak dan untuk mengeksplorasi pemahaman anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan seni anak kelompok B di TK Cerdik. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan penelitian tindakan kelas i(PTK) dengan model didesain yang dirancang oleh Stephen Kemmis dan Taggrat melalui empat langkah yang terdiri dari penyusunan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini diselesaikan melalui pengamatan pra siklus dan 2 siklus tindakan dengan beberapa macam kegiatan pada Semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seni melukis dapat meningkatkan kemampuan seni anak Kelompok B di TK Cerdik Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Sebagaimana hasil dari penyusunan rencana, Tindakan, observasi dan refleksi memperlihatkan jika seni anak meningkat dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Nurasiah, Siti, Bayu Saputra, and T. Abdur Rasyid. "HUBUNGAN PERILAKU CERDIK DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DIMASA KENORMALAN BARU." Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences) 12, no. 1 (2023): 25–35. http://dx.doi.org/10.35328/keperawatan.v12i1.2407.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Covid-19 is a threatening condition for humans, including people with diabetes mellitus (DM). To prevent the worsening, it is necessary to control the condition of patients with DM using the CERDIK behavior model, which can improve their quality of life. This study aims to determine the relationship between applying the CERDIK behavior model and the quality of life of patients with type 2 DM in the new normal. This is quantitative research with a cross-sectional approach correlation design. The population in this study was 102 people. There were 81 respondents taking part in this study chosen using a non-probability sampling technique. The data were collected using the CERDIK behavior model questionnaire and the WHOQOL-BREEF quality of life questionnaire. This study used univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results showed that, on average, most respondents were age 57; 38.3% had a high school education, 90.1% were female, 61.7% were housewives, and 70.4% had suffered DM for < 5 years. The study also found that there was a relationship between the application of CERDIK model behavior and the quality of life of patients with type 2 DM during the new normal in psychological well-being with a p-value of 0.012 (α <0.05) in social relationships with a p-value of 0.026 (α<0.05), and in the environment with a p-value of 0.034 (α<0.05). In contrast, there was no relationship between applying the CERDIK behavior model and the quality of life of patients with type 2 DM during the new normal in physical health, with a p-value of 0.357 (α<0.05). Public health centers are recommended to promote health and motivate people with DM to continue living healthy life.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Hariawan, Hamdan, Martini Tidore, and Greeny Z. Rahakbauw. "Application of "CERDIK" Behavior Model in Schools as an Effort to Improve Diabetes Mellitus Prevention Behavior." PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 5, no. 3 (2020): 305–9. http://dx.doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i3.1147.

Full text
Abstract:
The prevalence of non-communicable diseases such as diabetes mellitus continues to increase every year. Teenagers today cannot be separated from unhealthy lifestyles such as smoking, eating fast food, online gaming, and lack of physical activity. The data obtained that 60 to 80 smoker students in Ambon State Aliyah Madrasah which is the work area of ​​the Air Besar Health Center. In the Air Besar Health Center in the past year, there were 207 diabetes mellitus sufferers. The expected outcome and outcome of this Community Service is increasing students' knowledge and skills towards diabetes mellitus with CERDIK behavior in schools. The service method is carried out through education and training through demonstrations. Demonstrations were given related to CERDIK behavior such as how to prevent smoking, how to manage stress, and how to read food packaging labels to reduce sugar consumption. So the results and outcomes obtained are increased knowledge and skills of students as participants of CERDIK behavior in schools. The series of community service activities can be carried out properly according to the plan. And it is expected that the person in charge of the UKS will provide other students with the CERDIK module in the school that has been given and the involvement of the Health Center is running the Non-Communicable Disease program in schools as a continuation of community service.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Anita, Anita, Purwati Purwati, Giri Udani, and Erick Hardhanto. "Mengendalikan Hipertensi dan Mencegah Terjadinya Stroke dengan CERDIK dan “PATUH”." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 6, no. 7 (2023): 2759–70. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v6i7.10294.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Hipertensi merupakan masalah dalam kesehatan yang dicirikan dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Hipertensi bertanggung jawab atas 51% kematian karena stroke. Data dari Lepas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung, penderita hipertensi sebanyak 25. orang dan 5 orang menderita stroke, dari sebanyak 890 penghuni. Upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi yaitu meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dengan perilaku CERDIK dan PATUH, meningkatkan pencegahan dan pengendalian hipertensi berbasis gerakan masyarakat untuk self awareness melalui pengukuran tekanan darah rutin dan penguatan pelayanan pada penderita hipertensi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh edukasi pengendalian dan pencegahan hipertensi dan stroke dengan CERDIK dan PATUH terhadap tingkat pengetahuan penghuni Lapas. Pemberian edukasi dengan menggunakan evaluasi pre dan post test. Sasaran peserta sejumlah 100 penghuni. Dilakukan analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan prosentase, analisis bivariat dengan uji t dependen. Hasil nilai pre test sebelum diberikan edukasi terkait masalah kesehatan hipertensi dan stroke didapatkan nilai rata-rata 84.60 dengan standar deviasi 11.466, dan pada post test sesudah diberikan edukasi didapatkan nilai rata rata 88.80, standar deviasi 5.938 dengan p-value 0,000. Didapatkan hasil analisis uji t dependen nilai p-value 0.000 (p-value < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi upaya pengendalian dan pencegahan hipertensi dan stroke dengan CERDIK dan PATUH terhadap tingkat pengetahuan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Tahun 2023. Kata Kunci: Hipertensi, Stroke, Edukasi, CERDIK, PATUH ABSTRACT Hypertension is a health problem characterized by an increase in blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Hypertension is a risk factor for stroke. Hypertension is responsible for 51% of stroke deaths. Data from Narcotics Release Class II A Bandar Lampung, there were 25 people with hypertension and 5 people suffering from strokes, out of 890 residents. Efforts to prevent and control hypertension, namely increasing health promotion through IEC with CERDIK and PATUH behavior, increasing prevention and control of hypertension based on community movements for self-awareness through routine blood pressure measurements and strengthening services for people with hypertension. This community service activity was carried out to determine the effect of education on controlling and preventing hypertension and stroke by being CERDIK and PATUH on the level of knowledge of prison inmates. Providing education using pre and post test evaluations. The target number of participants is 100 residents. Univariate analysis was carried out in the form of frequency and percentage distributions, bivariate analysis with the dependent t test. The results of the pre-test before being given education related to hypertension and stroke health problems obtained an average value of 84.60 with a standard deviation of 11,466, and in the post-test after being given education, the average value was 88.80, a standard deviation of 5,938 with a p-value of 0.000. The results of the analysis of the dependent t test were obtained with a p-value of 0.000 (p-value <0.05), so it can be concluded that there is an educational influence on efforts to control and prevent hypertension and stroke with CERDIK and PATUH on the level of knowledge of class II Narcotics Penitentiary residents A Bandar Lampung in 2023. Keywords: Hypertension, Stroke, Education, CERDIK, PATUH
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Hendrawati, Hendrawati, Iceu Amira DA, and Udin Rosidin. "Edukasi Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan Perilaku Cerdik di UPT Lab Kesehatan dan Kalibrasi Kabupaten Garut." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 8, no. 7 (2025): 3561–73. https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i7.20612.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Pengunjung yang melakukan pemeriksaan penunjang/laboratorium di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Daerah Garut didominasi datang dengan keluhan Penyakit Tidak Menular (PTM), berdasarkan data pelayanan untuk pasien/pengunjung pada kuarter pertama tahun 2024 (Bulan Januari - April 2024) didominasi seperti penyakit hipertensi, diabetes mellitus (DM), TBC, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kolesterol, asam urat dan lain-lain. . CERDIK, sebuah slogan kesehatan, mempunyai makna yang spesifik untuk mencegah dini menghindari PTM. Melalui CERDIK, masyarakat dapat memulai menata pola hidup yang seimbang, seperti mengatur pola makan, rajin aktivitas fisik, dan mengelola stres. Agar masyarakat mampu mencegah dan mengendalikan PTM. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yang disertai oleh pembagian media berupa leaflet yang berisi informasi mengenai “Cegah PTM dengan CERDIK”. Pendidikan kesehatan dihadiri sebanyak 20 orang peserta yang terdiri dari klien keluaga klien mengikuti pendidikan kesehatan ini. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan mampu mendemonstrasikan ulang yang telah diajarkan oleh pemateri. Pendidikan kesehatan mengenai pengelolaan klien gangguan pernapasan dengan tertib peserta memperhatikan pematerian dengan baik. Hasil dari pretest dan post ntest mengalami peningkatan pengetahuan ditandai dengan pesertanmampu mendemonstrasikan ulang yang diberikan dan dapat menjawab pertanyaan, dan rata-rata nilai pre-test 68 dan post-test menjadi 96, jadi kenaikan rata-rata sebesar 28 poin. Kata Kunci: Pencegahan, Penyakit Tidak Menular, Perilaku CERDIK ABSTRACT Visitors who undergo supporting/laboratory examinations at the Garut Regional Health and Calibration Laboratory are predominantly presenting with Non-Communicable Diseases (NCDs). Based on service data for patients/visitors in the first quarter of 2024 (January - April 2024), the most common complaints include hypertension, diabetes mellitus (DM), tuberculosis (TB), chronic obstructive pulmonary disease (COPD), cholesterol issues, gout, and others. CERDIK, a health slogan, has a specific meaning to prevent and avoid Non-Communicable Diseases (NCDs) early on. Through CERDIK, the community can start to establish a balanced lifestyle, such as regulating eating patterns, being diligent in physical activities, and managing stress. So that the community can prevent and control NCDs. The method of conducting the activity used lecture and demonstration methods accompanied by the distribution of media in the form of leaflets containing information about "Prevent NCDs with CERDIK". The health education was attended by 20 participants, consisting of clients and their families who followed this health education. All participants attended the activity with enthusiasm and were able to demonstrate again what had been taught by the speaker. Health education on managing clients with respiratory disorders was conducted orderly, and participants paid close attention to the presentation. The results of the pretest and posttest showed an increase in knowledge, marked by participants being able to demonstrate what was taught and answer questions. The average pre-test score was 68, and the post-test score was 96, resulting in an average increaseof28points. Keywords: Prevention, Non-Communicable Diseases, SMART Behavior
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Abdulloh, Muhammad Andi Yoga Fikananta, Ridho Fathurrahman, Ani Khusnul Khotimah, et al. "Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Masyarakat Dengan Penyuluhan Gerakan CERDIK dan Pemeriksaan Kesehatan." JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA 3, no. 2 (2024): 29–33. https://doi.org/10.26714/jipmi.v3i2.335.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat meningkatkan risiko penyakit pada jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya. Permasalahan kesehatan yang perlu diperhatikan di Dusun Bengkal Desa Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung salah satunnya adalah hipertensi. Tujuan: Untuk melakukan deteksi dini dan upaya preventif penyakit hipertensi melalui gerakan CERDIK. Metode: Edukasi digunakan sebagai metode kegiatan intervensi ini. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan edukasi. Hasil: Mayoritas masyarakat Dusun Bengkal yang mengikuti intervensi berusia 46-55 tahun. Sebagian besar tekanan darah masyarakat di Dusun Bengkal yang mengikuti program skrining adalah kategori hipertensi (70.4%) dan sebagian kecil adalah normal (6.8%) sedangkan sebagian besar kadar gula darah termasuk dalam kategori normal (63.6%) dan sebagian kecil termasuk dalam kategori diabetes (11.3%) dan rata-rata nilai pengetahuan tentang hipertensi pada masyarakat Dusun Bengkal mengalami peningkatan setelah mendapatkan penyuluhan, yaitu dari rata-rata nilai 62.69 menjadi 72.02 Kesimpulan: Kegiatan intervensi melalui gerakan CERDIK di Dusun Bengkal, seperti skrining, senam sehat, penyuluhan, dan pemasangan poster dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan hipertensi. Kata kunci: CERDIK, hipertensi, pencegahan, penyakit tidak menular _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is a non-communicable disease (NCD) that can increase the risk of heart, brain, kidney, and other diseases. Hypertension is one health problem that needs attention in Bengkal Hamlet, Bengkal Village, Kranggan District, Temanggung Regency. Objective: To carry out early detection and preventive measures for hypertension through the CERDIK movement. Method: Evaluation of activities using pre-test and post-test given before and after educational activities. Result: Most Bengkal Hamlet residents who participated in the intervention were aged 46-55 years. Most people's blood pressure in Bengkal Hamlet who took part in the screening program was in the hypertension category (70.4%). A small portion was normal (6.8%) while the majority of blood sugar levels were in the normal category (63.6%) a small portion was in the diabetes category (11.3%) and the average value of knowledge about hypertension in the people of Bengkal Hamlet increased after receiving counseling, namely from an average value of 62.69 to 72.02. Conclusion: Intervention activities through the CERDIK movement in Bengkal Hamlet, such as screening, healthy exercise, counseling, and putting up posters can increase public knowledge about preventing hypertension. Keywords: CERDIK, hypertension, non-communicable diseases, prevention
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Alendra, Verani, Syafrani Syafrani, Oktavia Dewi, Kiswanto Kiswanto, and Zainal Abidin. "ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK DAN PATUH DI PUSKESMAS ALAHAIR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2024." PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 8, no. 3 (2024): 5609–23. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.34819.

Full text
Abstract:
Hipertensi adalah penyakit paling banyak di Puskesmas Alahair, dengan prevalensi 34% pada tahun 2023. Ini menegaskan perlunya penatalaksanaan pada hipertensi melalui program CERDIK dan PATUH. Namun, tantangan seperti kekurangan SDM, peran kader yang minim, dan keterbatasan dana menghambat implementasi program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan program pelayanan kesehatan hipertensi dengan CERDIK dan PATUH di Puskesmas Alahair Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan Grindle. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, metode dan data. Hasil penelitian menunjukkan Puskesmas Alahair menjalankan program hipertensi CERDIK dan PATUH sesuai Permenkes No. 71 tahun 2015, didukung oleh pemerintah pusat, anggaran, dan partisipasi masyarakat. Program ini efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengobatan hipertensi, dengan target 100% pelayanan kesehatan sesuai Permenkes No. 4 tahun 2019. Pengambilan keputusan melibatkan data dari berbagai sumber dan stakeholder. Pelaksanaan program mencakup promosi kesehatan, skrining hipertensi, dan pengobatan. Sumber daya manusia dan pendanaan belum mencukupi, sarana prasana belum lengkap. Puskesmas Alahair berupaya mengatasi hambatan dengan strategi komunikasi, edukasi, dan kunjungan rumah. Struktur organisasi melibatkan berbagai peran, namun kesadaran masyarakat masih rendah. Monitoring dan evaluasi dilakukan rutin, dengan umpan balik positif dari masyarakat meski beberapa masih meremehkan pentingnya program. Puskesmas Alahair perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor, kerjasama multisektoral dengan aswasta, melibatkan tokoh masyarakat laki-laki dalam mensosialisasikan CERDIK dan PATUH hipertensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rezaningrum, Rezaningrum, Seni Apriliya, and Lutfi Nur. "Analisis Cerita Fabel Si Kancil Yang Cerdik Sebagai Bahan Ajar Senam Fantasi Sekolah Dasar." PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 8, no. 4 (2021): 977–86. http://dx.doi.org/10.17509/pedadidaktika.v8i4.41878.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur gerak dasar lokomotor, gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar manipulative sebagai bahan ajar senam fantasi Pada Buku Cerita Fabel Si Kancil Yang Cerdik Karya Gibran Ar-Rosyid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis konten. Sumber data dari penelitian ini yaitu 23 cerita fabel dalam Buku Cerita Fabel Si Kancil Yang Cerdik Karya Gibran Ar-Rosyid. Analisis dilakukan bedasarkan teori unsur gerak dasar meliputi unsur gerak dasar lokomotor, gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar manipulative. Hasil penelitian menunjukan bahwa buku cerita fabel si kancil yang cerdik memiliki unsur gerak dasar yang cukup lengkap. Gerak dasar lokomotor yang ditemukan pada buku tersebut terdapat 177 unsur gerak dasar. Gerak dasar non lokomotor pada buku tersebut ditemukan 5 unsur gerak dasar dan gerak dasar manipulative pada buku tersebut ditemukan 19 unsur gerak dasar dengan total 201 unsur gerak dasar yang ditemukan. terdapat 3 cerita dengan unsur gerak dasar lengkap yaitu gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulative, 2 cerita dengan unsur gerak dasar lokomotor dan non lokomotor, 8 cerita dengan unsur gerak dasar lokomotor dan manipulative, dan 23 cerita dengan unsur gerak dasar lokomotor. Cerita dapat mudah dipahami dan tidak ada kata atau kalimat yang multi tafsir. Hal ini dapat menjadi acuan bagi para guru khususnya guru Sekolah Dasar untuk menjadikan Buku Cerita Fabel Si Kancil Yang Cerdik Sebagai bahan ajar senam fantasi kelas rendah. Hal ini dapat memudahkan guru dalam memberikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan bahan ajar senam fantasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Wulandari, Apri Nur. "Pemberian Pendidikan Kesehatan dengan CERDIK menggunakan Media Slide Power Point dan Leaflet tentang Pencegahan Hipertensi." Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada 5, no. 1 (2023): 37–43. http://dx.doi.org/10.47859/wuj.v5i1.324.

Full text
Abstract:
Background: Noncommunicable diseases (NCDs) are the leading cause of death, accounting for 73% of all deaths globally. It is expected that the increase in NCD fatalities will continue as a result of detrimental changes in human and environmental behavior. Hypertension is a highly prevalent NCD condition. One thing that may be done to prevent NCDs is to provide relevant information about disease prevention and control. CERDIK can be used to provide information in the form of health education. Media is required for health education so that information can be delivered and accepted well by participants. Purpose: The purpose of this community service is to increase the knowledge of the elderly using leaflets on preventing hypertension with CERDIK. Methods: This community service was carried out by providing health education in the Sukorame Region, Bantul, on October 26, 2022. The target community members who attended were old adults and the elderly, totaling 52 people. Providing health education is carried out using the lecture method with the help of PowerPoint slides and media leaflets about preventing hypertension with CERDIK. Results: The average knowledge of the target community about preventing hypertension after being given health education was 86.5%; this was included in the category of good knowledge (76%–100%). Conclusion: By increasing the knowledge of the elderly about hypertension prevention using the CERDIK method, it is hoped that it can empower the elderly to be able to detect and control the hypertension they experience early.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!