To see the other types of publications on this topic, follow the link: Cerpen kompas.

Journal articles on the topic 'Cerpen kompas'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Cerpen kompas.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Wijayanti, Ika, Dian Hartati, and M. Januar Ibnu Adham. "Masalah Sosial Dalam Kumpulan Cerpen Riwayat Negeri Yang Haru Cerpen Kompas Pilihan 1980-1990." Jurnal Pendidikan Tambusai 6, no. 3 (2022): 13616–29. http://dx.doi.org/10.31004/jptam.v6i3.4483.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan masalah sosial dalam kumpulan cerpen Riwayat Negeri yang Haru Cerpen Kompas Pilihan 1980-1990. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik. Sumber data yang digunakan pada penelitian yaitu kumpulan cerpen Riwayat Negeri yang Haru Cerpen Kompas Pilihan 1980-1990, terdiri dari sepuluh bab yang diterbitkan oleh Media Kompas Nusantara. Jakarta pada tahun 2019. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kumpulan cerpen Riwayat Negeri yang Haru Cerpen Kompas Pilihan 1980-1990 terdapat masalah sosial yaitu: (1) kemiskinan, (2) kejahatan, (3) disorganisasi keluarga, (4) masalah generasi muda, dan (5) masyarakat modern.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Setiawati, Eli. "KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2015 SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMP." LITERASI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 7, no. 2 (2017): 132. http://dx.doi.org/10.23969/literasi.v7i2.397.

Full text
Abstract:
Artikel ini berjudul Kajian Struktural dan Nilai Moral dalam Kumpulan Cerpen Kompas 2015 serta Pemanfaatanya sebagai Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur intrinsik, (2) mendeskripsikan nilai-nilai moral, (3) mendeskripsikan pemanfaatan hasil kajian kumpulan cerpen Kompas 2015 sebagai bahan ajar apresiasi sastra dari kajian struktur dan nilai-nilai cerpen. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi dokumentasi terhadap cerpen Kompas 2015. Langkah-langkah pengumpulan data adalah membaca kumpulan cerpen Kompas 2015 secara cermat, mencatat data yang sesuai, megidentifikasi dan mengklasifikasi data, dan membuat tabulasi data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kumpulan cerpen Kompas 2015 dibangun oleh dua unsur, yaitu fakta dan sarana cerita yang meliputi alur, karakter, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema dan unsur pembangun cerita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen Kompas 2015 khususnya nilai moral.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Akidah, Ihramsari. "KARAKTERISTIK DAN GAGASAN TEMATIK CERPEN ANAK DALAM LEMBAR KOMPAS ANAK." ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3, no. 2 (2022): 72–87. http://dx.doi.org/10.36379/estetika.v3i2.173.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan isi dan bentuk, wujud tema, serta gagasan tematik cerpen anak dalam lembar “Kompas Anak, Cerita-Cerita” Kompas Minggu. Data penelitian adalah kata, kalimat atau paragraf yang menunjukkan isi, bentuk, dan wujud tema. Sumber data penelitian adalah cerpen anak yang ada dalam lembar “Kompas Anak, Cerita-Cerita” Kompas Minggu. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, baca, catat, dan pembuatan korpus data. Data penelitian berupa isi dan bentuk cerpen anak dianalisis berdasarkan karakteristik sastra anak yaitu kesederhanaan isi dan bentuk. Analisis tema dilakukan dengan menggunakan teori Robert Stanton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen anak dalam lembar “Kompas Anak, Cerita-Cerita” dari segi isi dan bentuknya berkarakteristik sederhana. Isi cerpen tersebut tentang kepedulian, buruk sangka, perasaan dendam, sedih, gembira, sopan santun, cerita binatang, pertemanan di sekolah, persahabatan, dan lain sebagainya yang akrab dengan dunia anak-anak. Dari segi bentuk, cerpen anak pada umumnya berbentuk realis. Selain bentuk cerpen realis, adapula sebuah cerpen yang berbentuk fabel yaitu cerpen Pembalasan Si Beruang Kecil. Penggunan bahasa cerpen anak dalam lembar “Kompas Anak, Cerita-Cerita” masih perlu ditinjau khususnya pada aspek penggunaan diksi sehingga sepenuhnya dapat dikatakan berkarakteristik sederhana, sedangkan dari segi cara pengisahan cerita dapat dikatakan sederhana. Wujud tema cerpen anak dalam lembar “Kompas Anak, Cerita-Cerita” sangat beragam. Tema-tema tersebut tentang kepedulian terhadap keluarga, prasangka, kedendaman, teman yang misterius, perayaan Imlek tanpa Oma, kesehatan, kesopansantunan, kenangan, pengalaman saat berlibur, keadilan dan persahabatan. Gagasan tematik yang mendominasi seluruh cerpen yang diteliti yakni tema didaktis yang menjadi sarana penanaman nilai edukasi, nilai dan ajaran moral, serta kepekaan emosiaonal anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Nuraini, Rani, Imam Muhtarom, and Dewi Herlina. "Kritik Sosial dalam Kumpulan Cerpen Mereka Mengeja Larangan Mengemis: Cerpen Pilihan Kompas." Journal of Education Research 5, no. 3 (2024): 3467–80. http://dx.doi.org/10.37985/jer.v5i3.1553.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis mengenai Kritik sosial dalam kumpulan Cerpen Mereka Mengeja Larangan Mengemis: Cerpen Pilihan Kompas 2019. Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan fokus pada teori kritik sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analitis. Subjek penelitian ini adalah dua belas cerita pendek dalam kumpulan cerpen Mereka Mengeja Larangan Mengemis: Cerpen Pilihan Kompas 2019, sedangkan objek penelitianya yaitu kritik sosial cerpen mereka mengeja larangan mengemis: Cerpen Pilihan Kompas 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini teknik dokumen. Hasil analisis terhadap kritik sosial dalam dua belas cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen Mereka Mengeja Larangan Mengemis: Cerpen Pilihan Kompas 2019 berdasarkan teori Soekanto tahun 2018 yang meliputi atas kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, peperangan, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, masalah kependudukan, masalah lingkungan hidup, dan masalah birokrasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Febriya, Dwi Indah. "Struktural Berorientasi Nilai Pendidikan Karakter pada Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017 Serta Relevansinya dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA." Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 2, no. 2 (2019): 90–101. https://doi.org/10.23969/wistara.v2i2.2269.

Full text
Abstract:
Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017 bisa dijadikan salah satu referensi pembelajaran cerpen di SMA karena di dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017 terdapat beberapa jenis cerpen dari berbagai pengarang. Penelitian terhadap cerpen perlu sekali dilakukan mengingat pentingnya pemahaman terhadap seluk beluk isi cerpen bagi pembaca yang banyak mengandung manfaat terhadap aspek pembelajaran sastra. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji struktural berorientasi nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya, selanjutnya hasil penelitian tersebut akan ditinjau pula kesesuaiannya sebagai alternatif bahan ajar apresiasi sastra di SMA berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Revisi 2017 yang kini tengah diimplementasikan secara nasional. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis. Berikut temuan dalam penulisan tesis ini, yaitu (1) kajian struktural yaitu mengkaji unsur intrinsik tokoh dan penokohan dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017, (2) nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017 yang meliputi religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selanjutnya hasil penelitian ditinjau kesesuaiannya sebagai alternatif bahan ajar apresiasi sastra di SMA berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Revisi 2017 yang kini tengah diimplementasikan secara nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Arisandi, Isep Bayu. "Identitas Etnis Tionghoa dalam Cerpen Kompas dan Jawa Pos Tahun 2022." Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal 3, no. 2 (2024): 388–407. http://dx.doi.org/10.21009/arif.032.10.

Full text
Abstract:
Tulisan ini berpijak pada empat judul cerpen yang terbit di koran Kompas dan Jawa Pos tahun 2022 yang memiliki keterkaitan narasi Tionghoa dalam teks cerpen. Perjalanan etnis Tionghoa di Indonesia yang panjang menjadi dasar keberadaan etnis Tionghoa, sehingga meendapatkan tempat sebagai bagian Indonesia. Keempat cerpen dikaji untuk mengungkap identitas etnis Tionghoa dalam cerpen Kompas dan Jawa Pos tahun 2022. Masing-masing dua judul cerpen terbit di Kompas, berjudul “Perang Siobak” dan “Bulan Ketujuh Kalender Lunar”; serta dua judul cerpen terbit di Jawa Pos berjudul “Rumah Itu, Rumah Opium” dan “Rumah Arwah”. Keempat cerpen dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis untuk mengungkap unsur-unsur identitas etnis Tionghoa dalam teks cerpen. Identitas Tionghoa dalam narasi teks cerpen meliputi dinamika yang terjadi dalam tradisi, budaya, dan kepercayaan etnis Tionghoa. Melalui keempat judul cerpen, narasi etnis Tionghoa mengalami pergeseran, dari representasi fisik ke psikis atas keberadaan identitas Tionghoa di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Nafisah, Nafisah, Achmad Muchtar, and Galih Pangestu Jati. "Peristiwa 1965 dalam Cerpen-Cerpen Pilihan Kompas: Analisis Wacana Kritis." Puitika 18, no. 1 (2022): 33. http://dx.doi.org/10.25077/puitika.18.1.34-48.2022.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas peristiwa 1965 dalam buku kumpulan cerpen pilihan Kompas. Sejak diterbitkannya kumpulan cerpen pilihan Kompas pertama pada tahun 1992, ditemukan sekitar 20% cerpen yang bercerita mengenai peristiwa 1965. Dalam perjalanannya, pengungkapan peristiwa 1965 di dalam cerpen mengalami perbedaan makna antara yang terbit saat Orde Baru berkuasa dengan masa setelah rezim tersebut lengser.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui narasi dan deskripsi peristiwa 1965 dalam cerpen pilihan Kompas. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Michel Foucault.Hasil dari penelitian ini adalah cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit saat Orde Baru berkuasa memuat wacana penempatan massa PKI sebagai pihak yang bersalah. Selain itu, wacana yang lainnya adalah adanya legitimasi kekerasan yang bertumpu pada Peristiwa 1965. Oleh adanya peristiwa ini, pihak lain diperbolehkan untuk melakukan kekerasan terhadap pihak yang bersalah, dalam hal ini PKI. Adapun cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit setelah Orde Baru berkuasa memuat wacana bahwa orang yang dekat dengan orang-orang komunis dituduh sebagai komunis, padahal mereka tidak berafiliasi dengan PKI. Selain itu, pada masa ini, wacana mengenai Peristiwa 1965 yang dijadikan legitimasi kekerasan masih tampak jelas di dalam cerpen-cerpen Kompas. Hal ini digunakan untuk mendukung wacana yang pertama, yaitu untuk mengungkap bagaimana penderitaan yang disebabkan oleh tuduhan tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hasanah, Siti, and Irpa Anggriani Wiharja. "KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS EDISI SEPTEMBER-NOVEMBER 2016." Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 1 (2019): 53. http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v7i1.1619.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyampaian kritik sosial dan masalah sosial dalam kumpulan cerpen Kompas edisi September-November 2016. Objek penelitian ini adalah kumpulan cerpen dari surat kabar Kompas mulai dari edisi September-November 2016. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua belas cerpen yang dimuat di koran Kompas mulai dari edisi September-November 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik baca, catat, dan riset kepustakaan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu tabel analisis bentuk penyampaian kritik sosial dan masalah sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk penyampaian kritik sosial terbagi dua, yaitu bentuk penyampaian langsung dan tidak langsung. (2) masalah sosial terbagi menjadi: masalah lingkungan hidup, peperangan, kemiskinan, disorganisasi keluarga, pelacuran, masalah generasi muda, dan kejahatan.Kata kunci : Kritik sosial, cerpen, Kompas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kusmana, Suherli, and Yatimah Yatimah. "KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM ANTOLOGI 20 CERPEN PILIHAN KOMPAS SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR CERITA PENDEK DI SMA." Jurnal Tuturan 7, no. 1 (2018): 822. http://dx.doi.org/10.33603/jt.v7i1.1700.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian unsur pembangun dan nilai moral cerita pendek yang terkandung dalam antologi 20 tahun cerpen pilihan kompas untuk kepentingan pemanfaatan bahan ajar pembelajaran cerita pendek di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk data kajian unsur pembangun cerpen dan nilai moral. Implementasi bahan ajar cerita pendek dalam pembelajaran cerpen dinyatakan dalam uji-t sebagai berikut, jika thitung> dari ttabel maka perolehan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dapat dipercaya sebagai hasil pembelajaran yang menggunakan antologi 20 tahun cerpen pilihan kompas, bahan ajar tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar cerpen terbukti dengan adanya perubahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sukriyah, Siti, Sumarlam Sumarlam, and Djatmika Djatmika. "KOHESI LEKSIKAL SINONIMI, ANTONIMI, DAN REPETISI PADA RUBRIK CERITA ANAK, CERITA REMAJA, DAN CERITA DEWASA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS." Aksara 30, no. 2 (2018): 267. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i2.230.257-271.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan wacana yang didukung oleh aspek kohesi leksikal, dibatasi pada penggunaan sinonimi, antonimi, dan repetisi dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik baca; simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti serta teknik lesap. Penelitian ini menggunakan teori wacana Halliday untuk melihat penanda kohesi leksikal dalam sebuah teks. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan aspek kohesi leksikal sinonimi, antonimi, dan repetisi terdapat dalam setiap cerpen. Dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas merupakan sebuah wacana yang padu karena di dukung oleh penanda kohesi leksikal yang tepat. Secara umum, penanda leksikal yang digunakan pengarang dalam tiga rubrik Kompas adalah sinonimi, antonimi, dan repetisi. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada aspek kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sukriyah, Siti, Sumarlam Sumarlam, and Djatmika Djatmika. "KOHESI LEKSIKAL SINONIMI, ANTONIMI, DAN REPETISI PADA RUBRIK CERITA ANAK, CERITA REMAJA, DAN CERITA DEWASA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS." Aksara 30, no. 2 (2018): 267. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i2.230.267-283.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan wacana yang didukung oleh aspek kohesi leksikal, dibatasi pada penggunaan sinonimi, antonimi, dan repetisi dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik baca; simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti serta teknik lesap. Penelitian ini menggunakan teori wacana Halliday untuk melihat penanda kohesi leksikal dalam sebuah teks. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan aspek kohesi leksikal sinonimi, antonimi, dan repetisi terdapat dalam setiap cerpen. Dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas merupakan sebuah wacana yang padu karena di dukung oleh penanda kohesi leksikal yang tepat. Secara umum, penanda leksikal yang digunakan pengarang dalam tiga rubrik Kompas adalah sinonimi, antonimi, dan repetisi. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada aspek kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Siburian, Rini D., Kartini Bangun, and Harlen Simanjuntak. "Analisis Penggunaan Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerpen Kompas Smokol." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, no. 10 (2022): 4274–78. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v5i10.1009.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana bentuk gaya bahasa yang terdapat pada kumpulan cerpen kompas smokol dan bagaimana unsur instrinsik yang terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut. Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang habis di baca hanya sebentar dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Cerpen adalah wadah yang biasanya dipakai oleh pengarang untuk menguyuhkan sebagian kecil dari hasil pandangan bahkan dari kisah yang dialami dapat saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud mengetahui apa yang dialami subjek penelitian dengan mendeksripsikan-nya dalam bentuk kata maupun bahasa dalam sebuah konteks dengan metode ilmiah. Jadi, jenis kualitatif yang sesuai dengan judul peneliti dimana dalam penelitian ini mencoba menganalisis penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen kompas smokol dan bentuk unsur intrinsik cerita yang terdapat dalam kumpulan cerpen kompas smokol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Widianti, Ande Wina. "KAJIAN EKOLOGI SASTRA DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 DI TUBUH TARRA DALAM RAHIM POHON." Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 2 (2017): 1. http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v1i2.576.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi Materi sastra cerpen untuk jenjang SMP, pada kurikulum 2013 mengalami perubahan. Pembelajaran sastra cerpen yang semula pada jenjang kelas IX sekarang mengalami perubahan menjadi kelas VII. Jelaslah materi sastra khususnya cerpen itu sulit diterima oleh siswa di kelas VII, sehingga membutuhkan penelitian yang lebih mendalam terhadap materi cerpen ini. Selain fakta yang ada bahwa kemampuan siswa dalam membaca dan memahami pesan yang ada di dalam cerpen masih rendah. Artinya tingkat pemahaman terhadap isi bacaan selalu menjadi masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam Cerpen. Berdasarkan latar belakang tersebuts, maka rumusan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kajian ekologi sastra dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon?” Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analisis yaitu desain yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Fokus kajian adalah analisis Ekologi Sastra Dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon. Berdasarkan hasil analisis terhadap analisis Ekologi Sastra Dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon diperoleh kesimpulan yaitu Dalam cerpen Di Tubuh Tarra, dalam Rahim Pohon Karya Faisal Oddang, Harimau Belang Karya Guntur Alam dan Beras Genggam Karya Gus TF Sakai terdapat unsur ekologi alam dimana pengarang mengaitkan sastra dalam upaya pelestarian dan alam sebagai sumber kehidupan. Dan Dalam cerpen “Di Tubuh Tarra, dalam Rahim Pohon Karya Faisal Oddang”, “Harimau Belang Karya Guntur Alam”, “Menunda-nuda Mati Karya Gde Aryantha Soethama”, “Beras Genggam Karya Gus TF Sakai”, “Bulu Bariyaban Karya Zaidinoor terdapat unsur ekologi budaya dimana pengarang mengaitkan sastra dengan adat istiadat dan hubungan sastra dengan kepercayaan/mitos. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran di Sekolah yaitu Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon dapat dijadikan bahan ajar kelas VII semester II mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen dan Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas cerpen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Suratno, Pardi. "Potret Kekerasan dalam Cerpen-cerpen Pilihan Kompas 2010." KABASTRA: Kajian Bahasa dan Sastra 1, no. 1 (2021): 68–78. http://dx.doi.org/10.31002/kabastra.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Violence is a natural condition in a person’s life or society. Everybody, indeed, does not desire violence, however, its occurrence never ends. This article examines violence in short stories selected by Kompas 2010. From the data, there are a number of short stories in the anthology that contains violence, including vigilante violence, medical violence, domestic violence, sexual violence, and cultural violence. “Pengunyah Sirih”, “Ada Cerita di Kedai Tuak Martohap”, “Sunya Ruri”, ”Ordil Jadi Gancan”, “Lebih Kuat dari Mati”, and “Pohon Jejawi” are the short stories contain violence. Text excerpts that contain violence are the data in this research. This research is classified as literature research with a qualitative descriptive framework. The analysis is carried out with an objective literary analysis framework, namely analyzing reality in literary texts autonomously. The results of the study are in the form of conclusions that state that there are variations of violence in the short stories chosen by Kompas 2010, including violence against the law, violence against anarchist demonstrations, domestic violence, sexual violence, medical violence and cultural violence.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Setiawan, Setiawan. "KAJIAN KODE BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2013 SEBAGAI PEMILIHAN BAHAN AJAR PROSA FIKSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FKIP UNPAS BANDUNG." LITERASI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 7, no. 2 (2017): 103. http://dx.doi.org/10.23969/literasi.v7i2.421.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik cerpen Kompas 2013 melalui pendeskripsian hasil analisis sistem kode dan pemananfaatan sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, artinya setiap data yang diperoleh dianalisis. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis terhadap karya sastra sesuai menurut teori telaah sastra. Berdasarkan hasil analisis terhadap kode bahasa, empat cerpen pilihan kompas mempunyai karakteristik kode bahasa yang berbeda satu sama lainnya. Kode sastra, tergambarkan pada ragam gaya bahasa yang dibuat pengarang. Kode budaya dalam empat cerpen ini memiliki unsur-unsur budaya seperti sistem kepercayaan, sistem kemasyarakat dan sistem mata pencaharian hidup. Nilai-nilai dalam empat cerpen terdiri atas nilai moral, nilai sosial dan nilai agama/religius. Data kuantitatifnya dilihat dari aspek hasil analisis mahasiswa dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Selanjutnya, berdasarkan analisis kode bahasa, kode sastra dan kode budaya terhadap cerpen dan pedoman kriteria pemilihan bahan ajar, serta pemikiran dosen mata kuliah, maka cerpen pilihan kompas 2013, dapat diandalkan sebagai materi atau bahan ajar karena mengandung nilai-nilai berdasarkan hasil analisis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Faozi, Resti, and U'um Qomariyah. "NILAI MORAL PADA ANTOLOGI CERPEN KASUR TANAH (CERPEN PILIHAN KOMPAS 2017) DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA/MA." Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9, no. 1 (2020): 49–57. http://dx.doi.org/10.15294/jpbsi.v9i1.32050.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian nilai moral yang terdapat dalam antologi Cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) dan kesesuaiannya jika digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA/ MA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam antologi cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) terdiri atas: (1) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, diantaranya mengerjakan kebaikan, melaksanakan yang diperintahkan Tuhan, meyakini akan adanya kehidupan neraka bagi orang-orang yang tidak melakukan perintah Tuhan, meyakini akan adanya kematian dan mempercayai bahwa Tuhan Sang Pencipta dan yang Maha Kuasa; (2) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, meliputi kesadaran diri, intropeksi diri, dan mengakui kesalahannya; dan (3) nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan sosial, diantaranya berupa hubungan baik antara anak dengan orang tuanya, meminta pendapat orang lain tentang suatu keputusan, mengalah, menjaga kasih sayang dengan sesama, saling tolong-menolong, serta berhubungan baik dengan alam sekitar. Berdasarkan aspek kevalidan dan kesesuaian serta wawancara dengan narasumber, nilai moral yang terkandung dalam antologi cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) hanya tujuh judul cerpen yang dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar sastra di kelas XI SMA/ MA. Tujuh judul cerpen tersebut yaitu: (1) Rumah Batu Kakek Songkok karya Lina PW; (2) Paman Klungsu dan Kuasa Peluitnya karya Ahmad Tohari; (3) Gugatan karya Supartika; (4) Perihal Tanda-tanda karya Wisnu Sumarwan; (5) Sekuntum Melati Ibu karya Miranda Seftiana; (6) Penagih Hutang Bersepeda Kumbang karya Farizal Sikumbang; dan (7) Mbah Dlimo karya A Muttaqin.
 Kata kunci: nilai moral, bahan ajar sastra, cerpen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Lilis Sumaryanti and Katni. "K: CERPEN KOMPAS “DUA WAJAH IBU” KARYA GUNTUR ALAM." JBI : Jurnal Bahasa Indonesia 2, no. 1 (2024): 71–81. http://dx.doi.org/10.59966/jbi.v2i1.1036.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis aspek struktural dan psikologi cerpen Kompas “Dua Wajah Ibu” Karya Guntur Alam tahun 2012, juga pendidikan akhlak. Konsep dalam psikologi menggunakan teori sastra yaitu psikoanalisis Sigmun Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah library research. Objek kajian berupa teks cerpen Kompas yang berjudul “Dua Wajah Ibu” karya Guntur Alam tahun 2012. Temuan penelitian ini adalah: 1) aspek struktural meliputi a) penokohan yang menggunakan teknik analitik dan dramatik, b) alur yang digunakan adalah konvensional, c) latarnya meliputi latar tempat yaitu Tanah Abang, rumah kontrakan, sumur pompa air, rumah berdinding batu setengah triplek, kontrakan Kurti dan terminal Bus Kampung Rambutan, sedangkan latar waktu pada petang, subuh, siang dan malam serta hari-hari setelahnya, d) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga “perempuan tua”.2) Aspek psikologi struktur kepribadian dalam cerpen tersebut terdiri dari tiga unsur yaitu id, ego dan super ego. Ketiga unsur ini sangat memengaruhi akhlak manusia.. 3) Cerpen tersebut menyajikan Pelakonan dan Peniruan yang sarat dengan nilai akhlak yang diperlukan dalam pendidikan akhlak manusia sehingga cerpen atau karya sastra dapat dijadikan media efektif dalam pendidikan akhlak untuk semua usia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sari, Merty Karlina, and Sumarlam Sumarlam. "ELIPSIS DALAM CERPEN KOMPAS "GERIMIS YANG SEDERHANA" KARYA EKA KURNIAWAN." PRASASTI: Journal of Linguistics 6, no. 2 (2021): 186. http://dx.doi.org/10.20961/prasasti.v6i2.44330.

Full text
Abstract:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah karya sastra, seperti cerpen menjadi menarik dibaca, di samping isi ceritanya. Salah satunya adalah teknik penulisannya. Seperti Eka Kurniawan yang menulis karya-karyanya menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan tema-tema yang simple tapi menarik saat dibaca. Salah satu karyanya ialah Cerpen Gerimis yang Sederhana yang diawali dengan bahasa yang ringan dan diselipi humor pada bagian akhir cerita. Pada penelitian ini, peneliti memilih cerpen Gerimis yang Sederhana sebagai sumber data. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan dan menganalisis elipsis pada cerpen Kompas yang berjudul Gerimis yang Sederhana karya Eka Kurniawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik catat. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Agih dengan teknik dasar BUL (Bagi Unsur Langsung) dan teknik lanjutannya teknik sisip atau interupsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat elipsis berbentuk kata, frasa, klausa dan kalimat dalam cerpen Gerimis yang Sederhana karya Eka Kurniawan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Piliang, Jasril. "PENENTANGAN KAUM MUDA MINANGKABAU TERHADAP BUDAYA MINANGKABAU DALAM CERPEN HARIAN KOMPAS [The Defense of Young Minangkabau on Minangkabau Culture in The Compass Short Story]." TOTOBUANG 5, no. 2 (2018): 215. http://dx.doi.org/10.26499/ttbng.v5i2.37.

Full text
Abstract:
The writing of literary works by authors from Minangkabau is dominated by the theme of youth resistance to Minangkabau culture supported by the Elder. Therefore, this article tried to discuss about young people's resistance to Minangkabau culture in the Kompas Daily short story. The research data was collected from four short stories by Minangkabau authors published by Kompas daily and analyzed using the theory of sociology of literature by using mimesis approach. This type of research was qualitative descriptive. Collecting and analyzing data were done simultaneously with reading-record-analysis technique, used content analysis method and heuristic and hermeneutic reading method. The findings of the study and discussion revealed that the short story of the Kompas Daily contained the resistance of Minangkabau youth which included resistance to the tradition of money pick-ups, to the customary provisions that prohibit boys in Minangkabau occupied communal land, to mamak policies abusing inherited property, and to the ban on marriage in the Minangkabau culture.Penulisan karya sastra oleh pengarang yang berasal dari Minangkabau didominasi oleh tema penentangan kaum muda terhadap budaya Minangkabau yang didukung oleh kaum tua. Oleh sebab itu, artikel ini mencoba melihat penentangan kaum muda terhadap budaya Minangkabau dalam cerpen Harian Kompas. Data penelitian dikumpulkan dari empat cerpen karya pengarang Minangkabau yang diterbitkan Harian Kompas dan dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra dengan menggunakan pendekatan mimesis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskripstif. Pengumpulan dan penganalisisan data dilakukan secara bersamaan dengan teknik baca-catat-analisis, menggunakan metode content analysis dan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Temuan penelitian dan pembahasan mengungkapkan bahwa cerpen Harian Kompas memuat penentangan kaum muda Minangkabau yang meliputi penentangan terhadap tradisi uang jemputan, penentangan terhadap ketentuan adat yang melarang anak laki-laki di Minangkabau menempati tanah ulayat, penentangan terhadap kebijakan mamak yang menyalahgunakan harta pusaka, dan penentangan terhadap larangan pernikahan sesuku dalam budaya Minangkabau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Ningsih, Gustia Dian, Maizar Karim, Oky Akbar, Herman Budiyono, and Eddy Pahar Harahap. "PENOKOHAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2021 KELUARGA KUDUS SEBAGAI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP." Basastra 12, no. 1 (2023): 61. http://dx.doi.org/10.24114/bss.v12i1.44209.

Full text
Abstract:
AbstrakUnsur penokohan sangat penting dalam sebuah cerpen karena mampu menghidupkan tokoh dalam cerita dan memberikan gambaran yang jelas terhadap sebuah tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penokohan pada antologi Cerpen Pilihan Kompas 2021 Keluarga Kudus dan mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang ditinjau dari segi penokohan. Pada buku antologi ini terdapat 22 cerpen dan hanya 6 cerpen yang digunakan sebagai objek penelitian, yaitu Akar Bahar Tiga Warna, Aku Ngenteni Tekamu, Kota Ini adalah Sumur, Akhirnya Kita Semua Menjadi Maling, Cakar Dubuk Tutul, dan Keluarga Kudus. Dari keseluruhan cerpen tersebut terdapat 27 tokoh. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan objektif. Penelitian ini berfokus pada kajian atau analisis penokohan dengan menggunakan teori penokohan Burhan Nurgiyantoro. Selanjutnya, penokohan tersebut dijadikan sebagai penguatan pendidikan karakter. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa terdapat 17 tokoh protagonis dan 10 tokoh antagonis yang didasarkan pada fungsi penampilan tokoh. Tokoh protagonis maupun tokoh antagonis dominan dilukiskan dengan teknik dramatik. Nilai Pendidikan karakter yang ditinjau dari segi penokohan terdiri dari nilai tanggungjawab, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, jujur, peduli sosial, dan religius.Kata Kunci: Penokohan, Pendidikan Karakter, Cerpen Kompas AbstrackThe element of charactization is very important in a short story because it is able to give a life form of one character and also gives a clear picture of the characters in the story. This research aims to describe the characterization in anthology of Cerpen Pilihan Kompas 2021 Keluarga Kudus and explain the value of character education in terms of charactization. In this anthology, there are 22 short story and only 6 used as research objects, namely Akar Bahar Tiga Warna, Aku Ngenteni Tekamu, Kota Ini adalah Sumur, Akhirnya Kita Semua Menjadi Maling, Cakar Dubuk Tutul, dan Keluarga Kudus. From the whole short story above there are 27 characters already identified. This research use qualitative method with and objective approaches. This research focused on the study of charactization analysis using Burhan Nurfuyantoro's theory concept. Furthermore, characterization as the main concept for this research helps to strengthen the character education. The research result describe that there are 17 protagonists and 10 antagonists based on the function of the character's appearance. The protagonist and the dominant antagonist are depicted using dramatic techniques. The essence of these character through character education are responsibility, hard work, democratic, curious, honest, social care and religious.Keywords: Characterizations, Character Education, Kompas Short Story
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Kasih, Arum Rindu Sekar. "Variasi Pola Unsur Fungsional Judul Cerpen dalam Surat Kabar Kompas: Kajian Sintaksis." ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya 5, no. 1 (2022): 1–9. http://dx.doi.org/10.33503/alfabeta.v5i1.1849.

Full text
Abstract:
Judul cerpen merupakan suatu representasi dari isi cerpen. Pola-pola j dalam judul cerpen dapat ditinjau dari sudut pandangan sintaksis. Penelitian ini mengambil beberapa judul cerpen dalam surat kabar harian Kompas untuk kemudian dideskripsikan unsur fungsionalnya. Unsur fungsional merupakan kedudukan dari satu kesatuan kalimat yang masing-masing menduduki fungsi. Dari penelitian yang sudah dilakukan, pola-pola yang ditemukan dalam penelitian ini, antara lain adalah berbentuk pola S-P (subjek-predikat), P-O (predikat-objek), S-P-K (subjek-predikat-keterangan), S-P-O (subjek-predikat-keterangan), P-S-O (predikat-subjek-objek), dan pola kalimat suruh yang sebenarnya. Masing-masing pola yang ada sebenarnya dapat memperlihatkan bahwa dalam memberikan judul pada cerpennya, pengarang memiliki gaya tersendiri yang dijadikannya sebagai ciri khas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sari, Nita Puspita Sari, Lily Tjahjandari, and Mochamad Aviandy. "EKSPRESI KRITIK TERHADAP PENGUASA DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS ERA ORDE BARU." Jurnal Ilmu dan Budaya 45, no. 1 (2024): 1–14. http://dx.doi.org/10.47313/jidb.v45i1.3005.

Full text
Abstract:
Rezim Orde Baru di Indonesia berlangsung dari tahun 1966-1998 membawa dampak yang signifikan terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sistem pemerintahan yang otoriter, anti kritik, pembatasan kebebasan berpendapat, dan represi terhadap pers adalah watak dari Orde Baru. Kritik sangat dilarang terutama kritik terhadap para penguasa khususnya presiden. Namun fenomena tersebut tidak membuat gentar para sastrawan untuk kreatif dalam menyampaikan kritik melalui karya sastra. Tujuan penelitian ini mengungkapkan perjalanan sastra Indonesia dalam menyuarakan kritik pada masa Orde Baru khususnya yang tercermin dalam kumpulan cerpen Kado Istimewa cerpen pilihan Kompas tahun 1992. Analisis dilakukan pada dua cerpen yang berjudul “Kado Istimewa” karya Jujur Prananto dan “Mata yang Enak dipandang” karya Ahmad Tohari. Metode dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif dengan studi pustaka dan menggunakan teori sosiologi sastra Alan Swingewood. Hasil penelitian yaitu dalam kumpulan cerpen Kado Istimewa memuat kritik terhadap Orde Baru walaupun pada masa itu kritik terhadap pemerintah sangat dilarang. Kritik yang hadir berupa kritik terhadap otoritarianisme, kemiskinan, dan kesenjangan sosial yang disampaikan secara metaforis dan terselubung. Dalam penelitian ini juga memperlihatkan perjalanan sastra Indonesia dalam berkontribusi terhadap peristiwa-peristiwa besar di Indonesia. Salah satunya, peran sastra dalam menyampaikan kritik pada masa Orde Baru melalui ruang ekspresi yang aman dan turut andil dalam upaya memperjuangkan demokrasi di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Rahardjo, Fransisca Retno Setyowati. "Posisi Karya Rupa Pada Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia." ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual 6, no. 1 (2016): 49–57. http://dx.doi.org/10.31937/ultimart.v6i1.365.

Full text
Abstract:
Sejak tahun 2003 surat kabar KOMPAS telah berinisiatif untuk merangsang dunia kreatif melalui karya-karya rupa yang menyertai dan tampil bersama dengan cerita pendek di setiap edisi mingguannya. Karya-karya rupa tersebut diberi label “Ilustrasi Cerpen KOMPAS” walaupun terdapat karya yang justru tidak mengilustrasikan atau memberi gambaran yang sesuai dengan cerpen yang didampinginya. Sudah ratusan perupa dari berbagai daerah diundang supaya turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Banyak dari perupa perupa tersebut adalah seniman kontemporer Indonesia, oleh karena itu tak dinyana lagi bila karya yang muncul bukannya menjangkarkan makna si cerita pendek, justru sang seniman sepertinya sengaja membenturkan konsep ide cerita tersebut menjadi karya rupa yang benar-benar berbeda intepretasinya. Namun tak hanya „membenturkan, adapula yang „memadukan, „mendialogkan, „me-intepretasikan ulang, dan semua hal itu sah-sah saja dilakukan dalam parade perayaan karya seni rupa ini. Para seniman kontemporer yang diundang oleh sebagian adalah seniman kenamaan yang cukup dikenal oleh medan seni rupa lokal bahkan dunia. Sebut saja pada karya ilustrasi cerpen Kompas tahun 2011, muncul nama-nama seperti Ade Darmawan, Bob „Sick Yudhita Agung, Eko Nugroho, Hanafi, Indra ameng, Jeihan Sukmantoro, dan masih banyak lagi. Mereka semua umumnya adalah seniman muda yang identik dengan sebutan seniman kontemporer sampai seniman senior yang berangkat dan mulai di kenal pada masa perkembangan seni rupa modern Indonesia. Sehingga jelas dan tidak diragukan lagi mengenai kedalaman pemahaman, konsistensi dan perhatian mereka pada dunia seni rupa Indonesia dan medan seninya.
 Key words : ilustrasi, intepretasi, kontemporer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Haryanto, Haryanto. "Nilai-Nilai Sosial dalam Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 4, no. 3 (2022): 4567–77. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2754.

Full text
Abstract:
Karya sastra lahir dari cerminan sosial oleh pengarang dalam masyarakat. Karya sastra sebagai bentuk media menyampaikan pesan oleh pengarang. Pesan yang sampaikan oleh pengarang sejalan dengan prinsip norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam Buku Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan karya Seno Gumira Ajidarma, dkk. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengkolektifan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan pengelompokan. Pengkajian penelitian ini menggunakan teori Strukturalisme genetik menurut Goldman bahwa karya sastra memiliki implikasi yang luas dalam masyarakat. Hasil penelitian dari sembilan judul yang dipilih, yaitu “Asap-Asap Itu Telah Menghilang” karya Rizqi Turama, “Macan” karya Seno Gumira Ajidarma, “Menyaksikan Sunyi” karya Yanusa Nugroho, “Mengantar Benih Padi Terakhir ke Ladang” karya Silvester Petara Hurit, “Makam” karya Herman RN, “Pasar Pelukan” karya Vika Wisnu, “Sendiri-Sendiri” karya Okky Madasari, “Kandang Kambing Nurjawilah” karya Damhuri Muhammad, dan “Ulat Daun Emas” karya Muna Masyari, nilai-nilai sosial yang ditemukan meliputi 1) Etika, 2) Budaya, dan 3) Agama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Susanti, Trisna Budi, and Mukhlish Mukhlish. "FRASA PREPOSISIONAL DALAM CERPEN PILIHAN KOMPAS 2016 TANAH AIR." Caraka 6, no. 2 (2020): 134. http://dx.doi.org/10.30738/.v6i2.7999.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ulwatunnisa, Marwah. "Refleksi Masyarakat Indonesia Masa Kini Melalui Cerpen Terbitan Kompas." Journal of Literature and Education 1, no. 2 (2023): 75–82. http://dx.doi.org/10.69815/jle.v1i2.15.

Full text
Abstract:
This research aims to describe the social reflection of today's society through literary works, namely short stories. This research uses a sociological study of literature by Alan Swingewood. This type of research is descriptive qualitative. The data source used is three short stories from the Kompas newspaper: Istri Sempurna by Rahardi Handining, Drs. Mandaram by Harris Effendi Thahar, and Tamu Istimewa by Dahri Dahlan. The results of this research are a social reflection of contemporary Indonesian society, namely regarding the description of divorce cases, the emergence of gynoids that influence human life and relationships, veganism as a representation of changes in people's mindset towards healthy lifestyles, customary norms (folkways) that are still carried out, namely visiting and entertaining, to the practice of bribery which has spread to various groups and various sectors, one of which is the education sector.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Hapsari, Maulidya, and Rosita Sofyaningrum. "Krisis Menggugat Moral: "Akhirnya Semua Menjadi Maling" Tinjauan Sosiologis Sastra." Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra 11, no. 2 (2024): 335. http://dx.doi.org/10.30595/mtf.v11i2.23806.

Full text
Abstract:
Krisis ekonomi menjadi penyebab krisi moral dan etika dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut juga sebagai gambaran isi cerpen dengan judul Akhirnya Semua Menjadi Maling dalam Kumpulan Cerpen Keluarga Kudus yang diterbitkan oleh Kompas. Cerpen Akhirnya Semua Menjadi Maling sebagai suatu bentuk kritik sosial yang terjadi pada kehidupan masyarakat. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dilema modal yang dihadapi tokoh-tokoh di dalam cerpen akibat adanya krisis ekonomi. Dengan demikian objek material yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cepen Akhirnya Semua Menjadi Maling. Pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan teknik baca Simak catat. Metode analisis menggunakan analisis fenomena kompleks terkait dengan data-data yang berhubungan dengan dilema moral yang dialami oleh para tokoh dalam cerpen. Hasil penelitian dalam jurnal ini yaitu konflik moral terjadi karena adanya pertentangan antara nilai kebenaran, persahabatan, dan kebutuhan keluarga. Sementara ketidakstabilan ekonomi menyebabkan meningkatnya ketegangan sosial, pelanggaran norma moral dan nilai sosial, dan ketidaktaatan pada otoritas. Sementara pesan dan kritik sosial yang ada pada cerpen yaitu terkait dengan tidak adanya kesetaraan ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan, dan sistem yang tidak adil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Ardi, Monicha, Nurizzati Nurizzati, and Bakhtaruddin Nasution. "KECENDERUNGAN TEMATIS CERPEN ANAK DALAM HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI-MARET 2012: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA." Jurnal Bahasa dan Sastra 1, no. 2 (2013): 94. http://dx.doi.org/10.24036/814380.

Full text
Abstract:
This research purposes to discribe the theme from short story Anak Harian Compas January-Februari edision and theme of Anak harian Kompas is related with propensity of children behavior. This research is qualitatived by descriptive method. The method is used to describe data about the theme and relation between the theme and children nowadays in Short Story Anak Harian Kompas, January–March 2013 Edision. Data is collected by using some steps. These are : (1) Reading the children short story from Harian Kompas. (2) Investigating as the format inventarisasi data. Base on analysis, it is found eight themes which is decsribed those themes with children nowadays. These are : (1) generosity(2) About a trust. (3) Miscommunication. (4) Responsibility and hard working. (5) Riko’s creativity. (6) The struggle of scavengers girl. (7) obtruding. (8) Shying with condition.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Pratama, Andhika Yoga, and Arief Setyawan. "Analisis Kritik Sosial dalam Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2020 “Macan” (Kajian Sosiologi Sastra)." Journal of Educational Language and Literature 1, no. 1 (2023): 46–53. http://dx.doi.org/10.21107/jell.v1i1.20182.

Full text
Abstract:
Social ciritsm is often found literary works, especially short story. The existence of social critism is istended to provide lessons and awaken the reader. The purpose of this study is to describe the social critism of anthology short stories Kompas 2020 Tiger. This research is a qualitative using a sociology of literature approach. The method used in this research is descriptive analysis method. The object of this research is anthology short stories Kompas 2020 Tiger. Data collection techniques used in this study are reading, note-taking, and library techniques. This study use data analysis techniques that include data reduction, data presentation, and drawing conclusion. The data validity technique used include persistence and detailed. The research prosedures carried out included preparation, implementation, and drawing conclusion. The results of this study are that there are seven types of social problems found in anthology short story Kompas 2020 Tiger based on theory expressed by Soerjono Soekanto.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Pusparita, Indah, and Bambang Sumadyo. "Tindak Tutur Direktif dan Fungsinya dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017 “Kelas Bercerita”." Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia 3, no. 01 (2020): 35. http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v3i01.6682.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Jenis-jenis tindak tutur direktif. 2). Fungsi tindak tutur direktif. 3) Tindak tutur direktif dan fungsinya yang dominan dalam cerpen Pilihan Kompas 2017 “Kelas Bercerita”. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis cerpen ini adalah metode kualitatif. Selain itu, penulis menggunakan pendekatan kepustakaan serta teknik baca dan catat dalam menyusun langkah kerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat enam jenis-jenis tindak tutur direktif yang ditemukan berdasarkan teori Ibrahim, yaitu permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, menyetujui, dan nasihat. 2) Terdapat empat fungsi tindak tutur direktif, yaitu, kompetitif, menyenangkan, bekerja sama, dan bertentangan. 3) Tindak tutur direktif yang dominan ditemukan adalah pertanyaan (11 data), permintaan (10 data), perintah (5 data), menyetujui (5 data), nasihat (3 data), dan larangan (2 data). 4) Fungsi tindak tutur direktif yang dominan ditemukan adalah menyenangkan (18 data), bekerja sama (8 data), kompetitif (5 data), dan bertentangan (5 data).</p><p> </p>Kata Kunci: tindak tutur, fungsi tindak tutur, jenis-jenis tindak tutur, cerpen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ahmadi, Anas. "FEMINITAS, EKOFEMINISME, DAN CERPEN INDONESIA [Femininities, Ecofeminism, and Indonesia Short Story]." TOTOBUANG 5, no. 1 (2018): 163. http://dx.doi.org/10.26499/ttbng.v5i1.58.

Full text
Abstract:
Research about femininity in literature is not a new thing. However, studies of femininitythat related with environmental philosophy and ecofeminism in literature are still warmly discussed. During this time, the environmental movement has mostly dominated by men. However, along with the emergence of ecofeminism, women also want to be involved in the environmental movement. Ecofeminists want to save the environment by their own way. Therefore,this study described about femininity which has relation with the environment. This study used descriptive-interpretative approach, while the data source used Cerpen Kompas 2012-2015. It had appeared in the 2012-2015 Compass Short Story Collection. The emergence of the femininity appeared through the following segments. First, women who love plants weredisplaying through figure’thoughts and actions in loving plants. Second, women and environmental management weredisplaying through female’s figure who were able to makethe clean environment. Third, women who longed thenature wererepresented by female’ figurewho yeared surroundingnature, rain and river. Futhermore,inthe short stories that written in compass collection, it seems that there were still few authors who raised women in the frame of ecofeminism. Whereasecofeminismthat appears in the literature is one author’s way to save the environment. Penelitian tentang feminitas dalam sastra memang bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian feminitas yang dikaitkan dengan filsafat lingkungan dan ekofeminisme dalam sastra masih hangat diperbincangkan. Selama ini, gerakan lingkungan lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Namun, seiring dengan munculnya ekofeminism, perempuan juga ingin berkecimpung dalam gerakan lingkungan. Para ekofeminis ingin menyelamatkan lingkungan dengan cara mereka. Berkait dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dipaparkan tentang feminitas dalam kaitannya dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpretatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah Cerpen Kumpulan Kompas tahun 2012—2015. Hal tersebut muncul dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2012—2015. Pemunculan feminitas tersebut tampak melalui segmen berikut. Pertama, perempuan yang mencintai tumbuhan, ditampilkan melalui pemikiran dan tindakan tokoh dalam mencintai tumbuhan. Kedua, perempuan dan pengelolaan lingkungan, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang mampu membuat lingkungan menjadi bersih. Ketiga, perempuan yang merindu alam, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang merindu alam sekitar, hujan dan sungai. Berkait dengan pemunculan ekofeminisme dalam sastra Indonesia, lebih spesifik kumpulan cerpen Kompas tampaknya masih sedikit pengarang yang mengangkat perempuan dalam bingkai ekofeminisme. Padahal, ekofeminisme yang muncul dalam sastra merupakan salah satu bentuk suara pengarang untuk menyelamatkan lingkungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Sembiring, Sri Ulina Br, Sumiyadi Sumiyadi, and Halimah Halimah. "Menguak Isotopi Pandemi Covid-19 dalam Cerpen Koran Digital Indonesia." Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra 10, no. 1 (2024): 105–18. http://dx.doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3079.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan simbolisme isotopi cerita pendek (cerpen) yang dimuat dalam koran digital Indonesia era pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan penelaahan isotopi dengan fokus penggunaan istilah dan konsep dalam setiap narasi serta hubungannya dengan realitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa cerpen-cerpen yang dimuat dalam Kompas, Republika, Jawa Pos, Media Indonesia, dan Koran Tempo dalam rentang waktu Maret 2020 hingga Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isotopi sebagai alat ekspresi dalam cerpen untuk menggambarkan perasaan, pengalaman, dan pandangan masyarakat selama masa pandemi. Adapun isotopi yang ditemukan meliputi isotopi kesehatan, isotopi psikologis, isotopi isolasi, isotopi solidaritas, isotopi ketidakpastian, isotopi perubahan sosial, dan isotopi ruang. Analisis ini juga akan membantu memahami pemahaman budaya dan sosial masyarakat Indonesia terhadap pandemi Covid-19 melalui karya sastra serta isu-isu terkait pandemi yang diintegrasikan ke dalam cerita pendek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Kinanthi, Syulin, and Atiqa Sabardila. "ANALISIS PENANDA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014." Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 1 (2023): 145. http://dx.doi.org/10.33087/aksara.v7i1.503.

Full text
Abstract:
This article aims to: (1) analyze lexical cohesion and grammatical cohesion in the 2014 Kompas short story collection, (2) describe the meaning in the parts of lexical cohesion and grammatical cohesion. The subject of this research is the 2014 Kompas Short Story Collection with grammatical cohesion objects, namely references, substitutions; ellipsis; and conjunctions and lexical cohesion, namely repetition, synonymy, antonym, hyponymy, collocation. Data collection methods were carried out using qualitative methods using data collection techniques, namely reading and taking notes. The results of this study indicate that there are 49 grammatical cohesion data consisting of 5 data references (references), 6 data substitutions (substitutions), 5 omissions (ellipsis), and conjunctions (conjunctions) have the most data, namely 33 data. Meanwhile, lexical cohesion which consists of repetition has 5 data, 3 data synonyms, 6 data antonyms, 4 data hyponyms and 3 data collocations.Keywords: Literary Work, Cohesion, Grammatical, Lexical, Short Story
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Simanjuntak, Nensy Megawati. "Representasi Tokoh Ayah dalam Cerpen Digital “Lakon Hidup” Edisi September 2018; Kajian Aktansial." Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 1 (2019): 59. http://dx.doi.org/10.25139/fn.v2i1.1428.

Full text
Abstract:
AbstrakSastra digital merupakan sastra yang melibatkan pelaku, persepsi, dan teknologi sebagai komponen utama. Salah satu sastra digital yang saat ini sedang trend adalah cerpen digital. Cerpen digital dikemas dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah aplikasi digital. Aplikasi digital yang fokus menyajikan cerpen setiap bulannya adalah aplikasi yang dimiliki oleh Kompas dengan nama “Lakon Hidup”. Dalam lakon hidup berbagai tema tersaji. Penelitian ini mengangkat tema “Ayah” sebagai zona untuk pengambila data. Penelitian ini fokus pada representasi tokoh “Ayah” dalam cerpen digital “Lakon Hidup” Edisi September 2018. Peneliitan ini menggunakan kajian aktansial milik Greimas sebagai pisau untuk membedah struktur aktansial dan fungsional dalam teks cerpen digital yang terdapat pada aplikasi digital “Lakon Hidup”. Melalui sistem penyeleksian data berdasarkan tema “Ayah” maka ditemukan tiga buah cerpen yang mengangkat Ayah sebagai bahan dalam cerita. Representasi tokoh Ayah akan disajikan dalam skema aktansial dan struktur fungsional yang sesuai dengan teori Greimas. Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat perbedaan representasi tokoh Ayah. Tokoh Ayah pada setiap cerpen yang bertemakan “Ayah” menyajikan pola pikir seorang ayah yang berbeda-beda. Masing-masing tokoh Ayah menempati posisi tertentu dalam struktur aktansial. Namun dibalik perbedaan tersebut terdapat persamaan yakni ketiga tokoh Ayah dalam tiga cerpen yang bertemakan “Ayah” sama-sama memiliki sebuah motif dalam peran yang mereka mainkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tokoh Ayah dalam ketiga cerpen memainkan peran yang variatif. Kedudukan peran yang mereka mainkan sangat jelas pada struktur aktansial yang disajikan dalam bentuk skema. Peran tersebut semuanya bernilai positif.Kata kunci: cerpen digital, ayah, dan aktansial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Kocimaheni, Amira Agustin, and Tengsoe Tjahjono. "Analisis Wacana Kritis Cerpen Kita Gendong Bergantian Karya Budi Darma." Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya 7, no. 1 (2023): 1–18. https://doi.org/10.25273/linguista.v7i1.11301.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial pada cerpen Kita Gendong Bergantian karya Budi Darma. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan metode Analisis Wacana Kritis (AWK) model Teun A. van Dijk. Sumber data penelitian ini Adalah cerpen Kita Gendong Bergantian karya Budi Darma yang dimuat di Kompas Minggu, 29 November. Teknik analisis data dilakukan dengan menerapkan AWK model van Dijk yang menggabungkan ketiga dimensi wacana yakni teks, kognisi sosial, dan konteks sosial sebagai satu kesatuan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen Kita Gendong Bergantian memiliki elemen tekstual yang detil dalam menyusun cerita, kognisi sosial berupa cerminan masyarakat Surabaya pada saat penjajahan Jepang, dan konteks sosial berupa akses yang dimiliki oleh penguasa untuk melakukan kegiatan yang merugikan orang lain karena adanya perlindungan dari penjajah Jepang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Tirto, Suwondo. "Cerpen "Dinding Waktu" Karya Danarto: Telaah Stilistika." Bahasa dan Sastra 16, no. 7 (1998): 45–61. https://doi.org/10.5281/zenodo.1256075.

Full text
Abstract:
In this study, we will study an Indonesian short story titled "Dinding Waktu" by Danarto from the point of view of stylism. The short story chosen as the study material for this study is the short story that was published in Kompas Sunday. The notion of stylistics, language styles, and scope of the study in this study will not be presented at length, but only briefly described. The point is that this study does not seem theoretical, but rather as a practical study. Therefore, after the stylistic sense, style, and scope of the study are briefly described, the discussion goes directly to the stylistic aspects of the short story "Dinding Waktu". The stylistic aspect (style of language) analyzed does not cover the whole, but is limited only to the dominant aspect.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Nurfadillah, Atik Azzahra. "DINAMIKA SOSIAL URBAN DALAM CERPEN ANAK INI MAU MENGENCINGI JAKARTA? KARYA AHMAD TOHARI: ANTROPOLOGI SASTRA." Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8, no. 1 (2024): 234. http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v8i1.12899.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul “Dinamika Sosial Urban dalam Cerpen Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta? Karya Ahmad Tohari: Antropologi Sastra”. Latar belakang dalam penelitian ini adalah menganalisis bentuk-bentuk dinamika sosial masyarakat urban khususnya di ibu kota Jakarta, melalui cerpen karya Ahmad Tohari yang mendapat anugerah terbaik Kompas tahun 2015. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud dari dinamika sosial urban dalam cerpen “AIMMJ?” Karya Ahmad Tohari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dinamika sosial urban masyarakat ibu kota Jakarta yang ditemukan dalam cerpen “AIMMJ?’ yang ditinjau melalui kajian teori antropologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka, kemudian menganalisis secara lanjut data-data yang telah ditemukan. Pendekatan kajian antropologi sastra digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, sehingga telah ditemukan bahwa hasil penelitian terhadap dinamika sosial urban dalam cerpen “AIMMJ?” Karya Ahmad Tohari dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Analisis kebiasaan urban, meliputi temuan-temuan dalam cerpen yang memberikan wawasan mendalam tentang dinamika kehidupan urban yakni gaya pakaian (fashion) dan adab. (2) Kajian antropologi sastra, meliputi nilai-nilai lokal yang terkandung dalam cerpen. (3) Refleksi nilai-nilai positif, yakni kerjasama, toleransi, atau kepedulian terhadap lingkungan, untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada generasi muda. Adanya temuan-temuan dalam cerpen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran kepada generasi muda untuk merangsang pemikiran kritis terhadap dinamika sosial masyarakat modern di ibu kota melalui kajian antropologi sastra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Bayu, Agriza Nur, Redyanto Noor, and M. Suryadi. "Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma." Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi 6, no. 2 (2022): 99–106. http://dx.doi.org/10.14710/anuva.6.2.99-106.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul “Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga Dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma”. Cerpen ini terbit pada tanggal 3 September 2011 dalam kumpulan cerpen kompas. Latar belakang penelitian ini didasari dinamika sosial yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Siti yang tiba-tiba merasa mual di hari pernikahan putrinya. Perilaku Siti ini sebetulnya merupakan gambaran dari puncak kekesalan terhadap orang-orang yang gemar mencari muka. Dalam cerpen ini banyak sekali ungkapan sindiran yang ditujukan kepada masyarakat kita yang biasa mencari muka kepada pejabat yang sebenarnya tidak kita kenal secara pribadi. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan makna-makna dibalik satir yang ditulis oleh pengarang. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini menggunakan teori semiotika perspektif Charles Sanders Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah studi Pustaka dan deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan cerpen ini merupakan bentuk satir untuk beberapa pihak. Pertama adalah para pemegang proyek yang telihat seperti meniilat pejabat demi mendapatkan jatah proyek. Kedua adalah terhadap masyarakat umum yang terkesan berbangga diri ketika berhasil mengundang seorang pejabat pada acara hajatan, meskipun baik orang yang mengundang maupun pejabat yang diundang sama sekali tidak mengenal satu sama lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Tia, Istiarini, and Mislihatin Mislihatin. "KONFLIK SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN “MATA YANG ENAK DIPANDANG” KARYA AHMAD TOHARI (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)." MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing 1, no. 4 (2023): 149–53. http://dx.doi.org/10.55681/memace.v1i4.2033.

Full text
Abstract:
Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipengaruhi oleh fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar pengarang. Karya seni merupakan manifestasi imajinasi pengarang yang banyak diinspirasi oleh fenomena-fenomena kehidupan sosial masyarakat di sekitar pengarang. Ahmad Tohari adalah salah satu dari sekian pengarang yang menghadirkan masalah-masalah kehidupan sosial dalam karyanya. Karya Ahmad Tohari banyak mengangkat tentang kehidupan masyarakat desa dan orang-orang berekonomi lemah. Kumpulan cerpen yang berjudul “Mata yang Enak Dipandang” adalah kumpulan dari beberapa cerpen Ahmad Tohari yang beberapa diantaranya demuat dalam majalah Kartini dan Kompas. Cerpen ini banyak mengisahkan kondisi sosial masyrakat pedesaan dan kehidupan orang-orang yang secara ekonomi kurang mampu. Salah satu contoh karya Ahmad Tohari yang mengisahkan kehidupan masyarakat pedesaan adalah dalam cerpennya yang berjudul “Bila Jebris Ada di Rumah Kami”. Cerpen ini menceritakan tentang kondisi masyarakat kampung yang dulunya terkenal sebagai kampung yang melahirkan pelacur-pelacur. Akan tetapi, keadaan kondisi kampung tersebut perlahan-lahan berubah menjadi lebih baik.
 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah konflik sosial yang terjadi dalam cerpen Bila Jabris Ada di Rumah Kami yaitu terdapat konflik internal dan konflik eksternal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Candrastuti, Ratih. "PERAN GAMBAR ILUSTRASI DALAM CERITA PENDEK Studi Kasus: Cerpen Harian Kompas Minggu." Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain 12, no. 2 (2016): 227. http://dx.doi.org/10.25105/dim.v12i2.43.

Full text
Abstract:
<strong>Abstract</strong><br />Illustration art is art that serves to clarify the contents of the book or essay.<br />Authorship may include such literary works in prose / fiction, of which consists<br />of serialize and short stories (short stories). In the short story there are some<br />aspects of the events, characters and characterizations, setting (background)<br />and groove (plot). The artist and author a full collaboration in one unit, while<br />artists able to express ideas through visual language and style according to their<br />respective expertise. The nature of the stories are the events and characters as the<br />main play, in addition to the basic theme of the author that it contains a message,<br />the mandate, critics and human values. Aspects of this is to be conveyed by the<br />author and artist / artist's duty to interpret the content of the theme in the form<br />of drawings or paintings that frame the manuscript of short stories in Kompas.<br />Here the work of the illustrations in the daily Kompas has a separate room for the<br />reader, because the work is the work of independent and can be appreciated as<br />works of art are quite weighty. With case studies of two examples of the Kompas<br />daily images involves multiple views and multi-dimensional approach,<br />including the historical dimension, psychological and communication are<br />certainly more open alternatives to view the next thought.<br /><br /><strong>Abstrak</strong><br />Seni ilustrasi adalah seni yang berfungsi memperjelas isi buku atau<br />karangan. Karangan dapat berupa karya sastra seperti dalam bentuk<br />prosa/cerita rekaan, di antaranya terdiri dari cerita bersambung dan<br />cerita pendek (cerpen). Dalam cerpen ada beberapa aspek yaitu<br />peristiwa, tokoh dan penokohan, latar dan (plot). Para perupa dan<br />pengarang merupakan suatu kolaborasi yang utuh dalam satu<br />kesatuan, sementara perupa dapat mengeksprpesikan gagasannya<br />melalui bahasa visual menurut gaya dan keahliannya masing-masing.<br />Yang menjadi hakikat cerita-cerita adalah peristiwa dan tokoh sebagai<br />lakon utama, di samping tema dasar pengarang yang di dalamnya<br />terkandung pesan, amanat, kritik dan nilai-nilai kemanusiaan. Aspekaspek<br />inilah yang ingin disampaikan oleh pengarang dan<br />seniman/perupa bertugas menafsirkan isi terra tersebut dalam bentukgambar atau lukisan yang membingkai naskah cerpen di harian<br />Kompas. Di sini karya gambar ilustrasi pada harian Kompas memiliki<br />ruang tersendiri bagi pembaca, karena karya tersebut merupakan karya<br />mandiri dan dapat diapresiasi sebagai karya seni yang cukup berbobot.<br />Dengan studi kasus dari dua contoh gambar harian Kompas tersebut<br />melibatkan beberapa pandangan dan pendekatan multi dimensi,<br />diantaranya dimensi historis, psikologis dan komunikasi yang tentunya<br />makin membuka alternatif-alternatif pandangan pemikiran<br />selanjutnya.<br /><br />
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Gumilar, Trisna, Baban Banita, Mega Subekti, and Rasus Budhyono. "MEMBACA SASTRA, MENYOAL REALITAS POLITIK PADA TAHUN 2005 MELALUI CERPEN ROKOK MBAH GIMUN KARYA F RAHARDI." Metahumaniora 11, no. 3 (2021): 325. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v11i3.36953.

Full text
Abstract:
Cerpen Rokok Mbah Gimun karya F. Rahardi yang dimuat di harian Kompas pada tanggal 10 Juli 2005 merupakan sebuah karya sastra yang kontekstual dengan realitas politik yang terjadi pada tahun itu, yaitu pilkada (pemilihan kepala daerah). Tulisan ini mencoba mengungkapkan sisi lain dari masyarakat yang terlibat secara langsung dalam peristiwa politik yang baru pertama dilangsungkan dalam sejarah Indonesia merdeka. Utamanya, masyarakat yang direpresentasikan melalui sosok bernama Mbah Gimun dalam merespon praktik-praktik kotor terkait dengan pemilihan bupati di sebuah daerah di pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika dan argumentasi Lotman (1990) yang menganggap cerpen tidak saja sebagai sebuah karya sastra tetapi juga dokumen budaya yang memotret realitas sosial masyarakat. Cerpen ini terlihat mencoba menawarkan sebuah gagasan cerdas melalui suara Mbah Gimun sebagai representasi masyarakat kelas bawah dalam menghadapi suatu situasi politik yang carut-marut dalam pilkada, yaitu menghadapinya dengan keluguan sekaligus di saat yang sama menunjukkan resistensi dan kemandiriannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Ningsih, Tri Wahyu Retno, Annida Hanifah Elshanti, and Rizki Dinda Amelia. "ANALISIS SEMIOTIK CERPEN SANG PENGELANA DAN TEKA-TEKI SEMESTA KARYA ELIZABETH GABRIELA." Journal of Language and Literature 9, no. 1 (2021): 42–57. http://dx.doi.org/10.35760/jll.2021.v9i1.3964.

Full text
Abstract:
Bahasa merupakan sistem komunikasi terpenting bagi manusia. Bahasa juga sebagai sistem semiotika. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianalisis. Penelitian ini membahas tentang pemaknaan cerpen berjudul “Sang Pengelana dan Teka-Teki Semesta” karya Elizabeth Gabriela (Kompas, 2021) dengan menggunakan pendekatan semiotika. Peneliti menggunakan teori Michael Riffatere. Mereka adalah membaca heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik diterapkan untuk mengetahui makna dalam kamus. Dalam pembacaan heuristik, kita akan menemukan arti, model dan variannya. Pembacaan hermeneutik adalah proses semiotika yang berlangsung dalam benak pembaca dan pada tahap membaca ini akan ditemukan matriks, hipogram, dan signifikansi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan lima varian matriks dalam cerpen ini dan hipogramnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

A.R., Syamsuddin, and Abdul Azis. "PEMILIHAN CERPEN KONTEMPORER DALAM SURAT KABAR SEBAGAI BAHAN AJAR DAN DAMPAKNYA PADA HASIL PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (Selection of Contemporary Short Stories in The Newspaper as Teaching Materials and Learning Outcomes of Indonesian Language and Literature in The Secondary School)." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 4, no. 1 (2016): 1. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2011.v4i1.1-14.

Full text
Abstract:
Pembelajaran sastra cenderung kurang berani menggali teks dalam konteks yang lebih luas. Padahal sangatlah mungkin, guru mengajak siswa untuk masuk dan menyelami unsur pembangun sastra dari luar teks pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemilihan cerita pendek kontemporer dalam surat kabar untuk kepentingan alternatif bahan ajar dan peningkatan hasil pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan penelitian untuk bahan ajar dan hasil pembelajaran adalah pendekatan deskriptif analitis. Data dalam penelitian ini adalah cerpen dalam surat kabar Kompas dan Republika periode Januari 2005--Desember 2009 dan hasil pembelajaran siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis meliputi proses pengorganisasian dan pengurutan data tentang bahan ajar ke dalam pola kategori dan satuan uraian. Hasil temuan dan analisis menunjukkan rata-rata nilai aspek pemilihan cerpen kontemporer sebagai bahan ajar sebesar 3,78 (layak dijadikan bahan ajar) dan aspek kesesuaian cerpen kontemporer dengan prinsip penyusunan bahan ajar sebesar 3,96 (layak dijadikan bahan ajar). Hasil pembelajaran untuk aspek pemahaman cerpen bervariasi pada kategori sangat baik, kategori baik, kategori cukup, kategori kurang, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai kategori gagal. Cerpen yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah cerpen apa saja. Namun, sebaiknya untuk tingkat SMA, cerpen yang digunakan adalah cerpen kontemporer dan isinya harus sesuai dengan karakteristik, pengalaman, dan kebutuhan siswa.Abstract: Learning literary texts tends to be less daring to dig up a broader context. However, it is possible that teachers invite students to trace builder element of literary text apart from teaching text material. This study aims to describe the selection of contemporary short stories in the newspa- pers for the benefit of alternative instructional materials and the improvement of learning out- comes of Indonesian Language and Literature in secondary school.The method used in this research is analytical descriptive method. The data in this study is short stories taken from Kompas and Republika on the period of January 2005--December 2009 as well as students’ works as learning outcomes. Data collection was done by using the documentation. Technical analysis involves the process of organizing and sorting data on instructional materials into the pattern of unit categories and descriptions.The finding and analysis show that an average value of the selection aspect of contemporary short stories is as instructional materials of 3.78 (worthy of teaching materials) and aspects of contemporary short stories conformity with the principles of the preparation of teaching materials of 3.96 (worthy of teaching materials). Results of learning for understanding aspects of the short story vary in some categories, namely, very good, good, fair, and poor. However, it is not found any students failing to obtain the category.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Tarigan, Novia Sari, Agustina Verawati Simorangkir, Ernes Tifani Saragih, Qoriah br Ginting, and Dewi Pika Lumbanbatu. "Analisis Nilai-Nilai Pancasila Dalam Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia di SMP Kelas IX." IJEDR: Indonesian Journal of Education and Development Research 2, no. 2 (2024): 1249–55. http://dx.doi.org/10.57235/ijedr.v2i2.2566.

Full text
Abstract:
Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP menjadi salah satu ruang yang sangat potensial untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks ini, salah satu materi yang secara khas menggambarkan penerapan nilai-nilai Pancasila adalah teks cerita pendek (cerpen). Cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra Indonesia memiliki kemampuan unik untuk menggambarkan realitas kehidupan masyarakat dalam skala yang lebih kecil namun dalam intensitas yang lebih dalam. Di dalamnya, cerpen mampu memuat pesan-pesan moral yang mendalam, yang sering kali mengandung nilai-nilai Pancasila secara tersirat maupun eksplisit. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif deskriptif, sebuah metode yang tepat untuk menggali pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dalam teks cerpen Bahasa Indonesia di SMP kelas IX. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat memperoleh data yang kaya dan mendetail tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam cerita-cerita pendek tersebut. Melalui analisis deskriptif yang teliti, peneliti akan dapat mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema yang muncul, serta menganalisis bagaimana nilai-nilai Pancasila diwakili dan dipahami oleh para penulis cerpen. Penelitian ini mengungkap bahwa teks cerpen Bahasa Indonesia di SMP kelas IX menjadi cermin yang memantulkan nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Analisis yang teliti menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi ajaran dalam ruang kelas, tetapi juga terakar dalam narasi dan karakter-karakter cerita, menjadi kompas moral yang membimbing dalam pengambilan keputusan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Husaini, Husaini, and Erliani Erliani. "ANALISIS NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA CERPEN HARIAN KOMPAS EDISI DESEMBER 2019." ITQAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan 11, no. 2 (2020): 35–58. http://dx.doi.org/10.47766/itqan.v11i2.1006.

Full text
Abstract:
ABSTRAK
 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan nilai pendidikan moral yang terkandung dalam cerita pendek harian kompas edisi bulan Desember tahun 2019. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis konten (analisis isi). Berdasarkan hasiltemuan peneliti menyimupkan bahwa:wujudhubunganmanusiadengandirisendiri terdiri dari memiliki sikap saling menyapa, sikap mampu mengendalikan diri, sikap memiliki tata krama dan sopan santun, sikap memiliki rasa malu, dan sikap memiliki rasa kesetiakawanan.Nilai pendidikan moral antara satu dengan yang lainnya sesama terdiridari beberapa komponen yaitu, saling menghormati, menumbuhkan rasa kasihsayang,toleransi sesama, sukamenolong. Nilai pendidikan moral antara hubungan manusiadengan Tuhannya hanyaterdapatnilaimoral ketakwaan (mengenal tuhan sebagai pencipta) dan berdoa dan hubunganmanusiadenganlingkungan alamhanyaterdapat nilaimoralcintatanaman dan sosial kelompok, dari beberapa nilai moral diatas yang paling mendominasi adalah hubungan manusia dengan diri sendiri dimana hubungan manusia dengan diri sendiri diwujudkan dalam bentuk saling menyapa (tidak sombong), mampu mengendalikan diri agar menjadi lebih baik, bertata krama sopan dan santun yang mencerminkan kepribadian seseorang, memiliki rasa malu terhadap sikap dan tindakan yang dilakukan, dan memiliki rasa kesetiakawanan yang merupakan sifat setia pada diri seseorang yang mempunyai nilai moral yang tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Marfungah, Siti, and Mukhlish Mukhlish. "FRASA ADJEKTIVAL DALAM CERPEN PILIHAN KOMPAS 2013 KLUB SOLIDARITAS SUAMI HILANG." Caraka 6, no. 1 (2019): 113. http://dx.doi.org/10.30738/.v6i1.6597.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Nasution, Arie Azhari. "BERSEMAYAM DI ANTARA HAL YANG NYATA DAN TIDAK NYATA: KAJIAN PSIKO ANALISIS LACANIAN PADA CERPEN “PENGUBURAN KEMBALI SITARESMI” DAN “BUNGA LILI DI TENDA PENGUNGSI” KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO." Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) 2, no. 1 (2020): 22–36. http://dx.doi.org/10.34012/bip.v2i1.869.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hasrat dari Triyanto Triwikromo sebagai pengarang yang memanifestasikan hasrat dari alam bawah sadar melalui karya sastra berupa cerpen yang terbit di harian Kompas dengan judul “Penguburan Kembali Sitaresmi”dan “Bunga Lili Di Tenda Pengungsi”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teori dan metode psikoanalisis Lacan yang dilakukan melalui mekanisme metafora dan metonimi dengan menganalisis penanda-penanda yang terdapat pada kedua cerpen tersebut. Hasilnya, hasrat pengarang termanifestasi melalui ceritanya yang menyatukan hal-hal yang tidak nyata, bersifat irasional dengan yang nyata, bersifat rasional, menjadi satu kesatuan yang dapat hidup berdampingan sebagai alam dan kebudayan. Adanya kemenduaan pada diri pengarang disatu sisi ia tidak ingin lepas dari alam, yang tidak nyata namun di sisi lain ia tidak bisa pergi dari kebudayaan, yang Simbolik sebagai keutuhan dan kesatuan diri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Aji Septiaji and Risma Khairun Nisya. "Gilligan’s Persfective Morality Toward Women in Short Stories Which Published in Kompas From 2010-2015." AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 3, no. 2 (2019): 307–20. http://dx.doi.org/10.21009/aksis.030208.

Full text
Abstract:
This research focuses on Giligan’s morallity concept that relate to three aspects of woman’s attitude which include pre-conventional (individualist), conventional (willing to sacrifice), and pasca-conventional (determine of decision). This research used content analysis method. There were 23 of 130 short stories from Kompas that taken as data of this research. The result of this research indicates that individualist of woman attitude is caused by her ego, safety, and anxiety. Willing of sacrife attitude is caused by pity and carinng; determine of decision is caused by cause and effect relationship which support by guilty, happiness, doubt, tough, hopeless, and desperate.
 
 Keywords: morality, Gilligan, women, short stories, kompas
 
 Abstrak
 Penelitian ini berfokus pada moralitas Gilligan mengenai tiga aspek sikap perempuan yaitu prakonvensional (individualis), konv­ensional (rela berkorban), pascakonvensional (penentuan keputusan). Metode penelitian menggunakan analisis isi. Data yang dianalisis dari Kompas berjumlah 23 dari 130 cerpen tahun 2010-2015. Hasil penelitian menunjukkan sikap individualis perempuan disebabkan oleh kepentingan sendiri, rasa aman, dan khawatir. Sikap berkorban disebabkan oleh rasa iba dan kasih sayang; penentuan keputusan disebabkan oleh hubungan timbal balik dengan disertai rasa sesal, bahagia, bimbang, yakin, putus asa, dan pasrah.
 
 Kata kunci: moralitas, Gilligan, perempuan, cerita pendek, kompas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Khasanah, Fika Aulia, Diva Rizkia Mia Rifada, Niswatun Khasanah, Tommi Yuniawan, and Qurrota Ayu Neina. "Substansi Nilai Pelajar Pancasila Dalam Cerpen Pilihan Kompas 2018 Doa yang Terapung." Deiksis 15, no. 3 (2023): 313. http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v15i3.18211.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

PRIKUSUMA, ATHAYA RIDHA, ONOK YAYANG PAMUNGKAS, IQBALVA DEMAS WIBOWO, HAMZAH HAMZAH, and WESLEY PURNOMO. "KONFLIK BATIN KURT PADA TOKOH AKU DALAM CERPEN KOMPAS SUATU HARI, KAMU AKAN MENGERTI KARYA RAISA KAMILA." PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi 4, no. 4 (2025): 580–89. https://doi.org/10.51878/paedagogy.v4i4.4124.

Full text
Abstract:
This study aims to analyze the inner conflict experienced by Kurt, the character "Aku" in the short story Sebuah Hari, Kamu Akan Mengerti by Raisa Kamila. This study uses a literary psychology approach to understand the inner dynamics of the main character, especially the internal conflict reflected in behavior, dialogue, and narrative. The research data in the form of short story texts were analyzed using qualitative descriptive methods to reveal aspects of inner conflict including the conflict between hopes, fears, and reality faced by Kurt. The results of the study indicate that Kurt's inner conflict arises due to feelings of being pressured by social expectations, past trauma, and longing for acceptance. Kurt experiences a dilemma between his desire to express his identity and his fear of rejection from his surroundings. In addition, the narrative of the short story describes how Kurt's inner struggle regarding his personal relationships with those closest to him influences important decisions in his life. This inner conflict culminates in an introspective dialogue that describes Kurt's desire to make peace with himself. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik batin yang dialami oleh Kurt, tokoh "Aku" dalam cerpen Suatu Hari, Kamu Akan Mengerti karya Raisa Kamila. Kajian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra untuk memahami dinamika batin tokoh utama, khususnya konflik internal yang tercermin dalam perilaku, dialog, dan narasi. Data penelitian berupa teks cerpen yang dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengungkap aspek-aspek konflik batin yang meliputi pertentangan antara harapan, ketakutan, dan kenyataan yang dihadapi oleh Kurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik batin Kurt muncul akibat perasaan tertekan oleh ekspektasi sosial, trauma masa lalu, dan kerinduan terhadap penerimaan. Kurt mengalami dilema antara keinginannya untuk mengekspresikan jati diri dan ketakutannya akan penolakan dari lingkungan sekitar. Selain itu, narasi cerpen menggambarkan bagaimana pergulatan batin Kurt terkait hubungan personalnya dengan orang-orang terdekat memengaruhi keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Konflik batin ini memuncak pada dialog introspektif yang menggambarkan keinginan Kurt untuk berdamai dengan dirinya sendiri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography