To see the other types of publications on this topic, follow the link: Curah hujan ekstrim.

Journal articles on the topic 'Curah hujan ekstrim'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Curah hujan ekstrim.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Mondiana, Yani Quarta, Anisa Zairina, and Risca Kurnia Sari. "Prediksi Peluang Kejadian Curah Hujan Ekstrim Dan Implikasi Pengelolaan Sumberdaya Air." Journal of Forest Science Avicennia 4, no. 2 (2022): 96–101. http://dx.doi.org/10.22219/avicennia.v4i2.19695.

Full text
Abstract:
Perubahan Iklim menyebabkan perubahan pola curah hujan, kenaikan suhu udara dan peningkatan kejadian ekstrim berupa banjir dan kekeringan. Bencana banjir dan kekeringan sebagai dampak dari perubahan iklim akan mempengaruhi ketersediaan sumberdaya lahan dan air. Selain itu, bencana ini juga dapat mengakibatkan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Indikator perubahan iklim tampak pada peningkatan terjadinya bencana dari waktu ke waktu terutama kejadian bencana yang terkait dengan hidrometeorologi. Selain itu juga terjadinya peningkatan curah hujan ekstrim yang juga dapat mengakibatkan bencana al
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yuningsih, Yuningsih, Masita Dwi Mandini Manessa, and Hafid Setiadi. "Analisis Curah Hujan Dominan Desa Ciputri: Risiko Bencana Hidroklimatologi." Media Komunikasi Geografi 25, no. 1 (2024): 150–66. http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v25i1.73029.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola curah hujan dominan di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, dengan pendekatan yang holistik. Melibatkan data curah hujan harian dari stasiun BMKG Pasir Sarongge selama periode 2010-2023 dan data reanalisis yang diambil melalui website POWER NASA. Penelitian ini juga akan menggali perspektif masyarakat setempat melalui wawancara langsung. Metode analisis spasial menggunakan ArcGIS akan diterapkan untuk memahami distribusi spasial curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan dominan di daerah ini adalah hujan ringan s
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Suhadi, Suhadi, Faizatul Mabruroh, Adis Wiyanto, and Ikra Ikra. "ANALISIS FENOMENA PERUBAHAN IKLIM TERHADAP CURAH HUJAN EKSTRIM." OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika 7, no. 1 (2023): 94–100. http://dx.doi.org/10.37478/optika.v7i1.2738.

Full text
Abstract:
Perubahan iklim merupakan fenomena global yang dampaknya dapat dirasakan secara lokal. Dampak potensial dari adanya perubahan iklim adalah perubahan pola hujan dan peningkatan suhu udara. Salah satu wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim adalah kawasan perkotaan, karena aktivitas manusia dan pembangunan menjadi faktor pendorong naiknya emisi gas rumah kaca. Untuk melihat kondisi perubahan iklim di setiap wilayah Indonesia maka perlu menganalisis parameter curah hujan dan suhu udara. Data yang digunakan yaitu data curah hujan harian dan suhu udara dari tahun 2023 yang diperoleh dari UPT B
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Ruslana, Zauyik Nana, Restu Tresnawati, Rosyidah Rosyidah, Iis Widya Harmoko, and Siswanto Siswanto. "Reliabilitas Prediksi Curah Hujan Dasarian Pada Kejadian Curah Hujan Ekstrim Pemicu Banjir 26 Oktober 2020 di Kebumen: Model Statistik (HyBMG) versus Model Dinamik (ECMWF)." Jurnal Geosains dan Teknologi 4, no. 2 (2021): 83–100. http://dx.doi.org/10.14710/jgt.4.2.2021.83-100.

Full text
Abstract:
Kejadian banjir di Kabupaten Kebumen tanggal 26 Oktober 2020 dipicu oleh hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrim yang berlangsung sejak Minggu (25 Oktober 2020) sore hingga Senin (26 Oktober 2020). Beberapa pos pengamatan hujan (kerjasama) menunjukkan curah hujan >150mm/hari (kategori ekstrim) dalam rentang waktu hujan tanggal 24-26 Oktober 2020. Analisis curah hujan kumulatif dasarian ke-III bulan Oktober 2020 di wilayah Kabupaten Kebumen menunjukkan curah hujan >300mm/dasarian (kriteria sangat tinggi). Sebelumnya, pada dasarian ini BMKG Stasiun Klimatologi Semarang mempraki
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nurrasiah, Nurrasiah, Dian Anggraini, Meriyati Meriyati, and Achi Rinaldi. "GENELARIZED PARETO UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI 4 STASIUN BMKG PROVINSI LAMPUNG." Transformasi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika 3, no. 02 (2019): 75–83. http://dx.doi.org/10.36526/tr.v3i02.749.

Full text
Abstract:
Curah hujan ekstrim adalah satuan yang menggambarkan besarnya air yang turun melebihi kapasitas. Dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan ekstrim salah satunya adalah banjir. Salah satu distribusi umum untuk nilai ekstrim yaitu distribusi Generalized Pareto (GP). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan estimasi parameter bentuk dan skala dari distribusi Generalized Pareto (GP) dan dari kedua parameter tersebut dapat diketahui karakter curah hujan di 4 Kabupaten Provinsi Lampung. Metode penelitian ini adalah Peaks Over Threshold (POT), dalam hal ini peneliti melakukan studi literatu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Suhardi, Budi, Agung Adiputra, and Reeva Avrian. "Kajian Dampak Cuaca Ekstrem Saat Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia di Wilayah Jawa Barat." Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) 4, no. 2 (2020): 61–67. http://dx.doi.org/10.29405/jgel.v4i2.4354.

Full text
Abstract:
Angin merupakan massa udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan udara tinggi menuju tempat bertekanan udara rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kejadian cuaca ekstrem sebagai dampak terjadinya angin Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia agar kita dapat mengantisipasi dengan cara mengetahui dan mendapatkan informasi terkait dengan ketersediaan peta-peta lintasan siklon tropis naupun peta terdampak. Metode dalam mengkaji dampak siklom melalui analisis spasial dampak angin siklon tropis melalui data curah hujan dan perubahan temperatur Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ardhitama, Aristya, and Yessy Christy Ulina. "STANDAR HUJAN EKSTRIM DI RIAU MENGGUNAKAN METODE REGRESI KUANTIL." Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca 15, no. 1 (2014): 15. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v15i1.2653.

Full text
Abstract:
IntisariSalah satu akibat dari adanya fenomena penamasan global dan perubahan iklim adalah meningkatnya kasus kejadian cuaca ekstrim dan iklim ekstrim yang terjadi di hampir sebagian besar wilayah Indonesia khususnya di wilayah Riau. Hingga kini belum ada batasan yang jelas atau standar tentang suatu kondisi cuaca dan iklim yang dapat dikategorikan ekstrim. Dari hasil perhitungan curah hujan ekstrim di Riau dengan 2 daerah sampel pos hujan yaitu data Stamet Pekanbaru dan Stamet Japura Rengat, menggunakan metode regresi kuantil, untuk Kota Pekanbaru nilai ekstrim tertinggi pada bulan November 5
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kafara, Zaenab, Francis Y. Rumlawang, and Lexy J. Sinay. "PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN PENDEKATAN SEASONAL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (SARIMA)." BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan 11, no. 1 (2017): 63–74. http://dx.doi.org/10.30598/barekengvol11iss1pp63-74.

Full text
Abstract:
Kota Ambon merupakan ibukota Provinsi Maluku yang berada di kawasan timur Indonesia. Kota Ambon memiliki intensitas curah hujan yang relatif tinggi dan cenderung berubah-ubah setiap tahun. Informasi tentang curah hujan sangat penting bagi masyarakat Kota Ambon untuk merencanakan kehidupan mereka dan deteksi dini terhadap bencana yang diakibatkan oleh curah hujan ekstrim. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model terbaik untuk curah hujan bulanan di Kota Ambon dan meramalkan curah hujan untuk beberapa periode ke depan. Data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan di kota Ambon pada p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Djuraidah, Anik, Cici Suheni, and Banan Nabila. "PERAMALAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI PROVINSI BANTEN DENGAN MODEL EKSTRIM SPASIAL." MEDIA STATISTIKA 12, no. 1 (2019): 50. http://dx.doi.org/10.14710/medstat.12.1.50-62.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Prabowo, Agung, Sukono, and Mustafa Mamat. "TINJAUAN TEORITIS PENGARUH PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN DALAM KAITANNYA DENGAN ASURANSI USAHA TANI BAWANG MERAH." AgriDev 1, no. 2 (2023): 76–85. http://dx.doi.org/10.33830/agridev.v1i2.3161.2023.

Full text
Abstract:
Usaha pada sektor pertanian seperti padi, jagung, bawang merah, tembakau, kakao dan lain-lain memiliki risiko kerugian berupa penurunan hasil produksi yang berakibat pada penurunan pendapatan petani. Risiko kerugian tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya curah hujan, suhu, kecepatan angin dan kelembaban udara yang semuanya merupakan unsur-unsur pembentuk iklim/cuaca. Penelitian ini bertujuan menyajikan alur riset pemodelan asuransi usaha tani khususnya bawang merah terkait dengan kondisi ekstrim basah dan kering akibat anomali cuaca. Penelitian yang dilakukan berkutat pada
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tulak, Noper, Yusuf Bungkang, and Herlambang Huda. "Analisis spektral data curah hujan dan kejadian curah hujan ekstrim di wilayah Kota Jayapura." Jurnal Meteorologi dan Geofisika 23, no. 1 (2022): 44. http://dx.doi.org/10.31172/jmg.v23i1.653.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Purwono, Dulbari, and Edi Santosa. "Dampak Cuaca Ekstrim terhadap Kehampaan Genotipe Padi: Pengantar Manajemen Produksi Berbasis Iklim." Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) 49, no. 2 (2021): 136–46. http://dx.doi.org/10.24831/jai.v49i2.35933.

Full text
Abstract:
Kajian kehampaan gabah pada berbagai varietas padi dikaitkan dengan deraan angin dan curah hujan tinggi masih jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian bertujuan mengevaluasi tingkat kehampaan beberapa genotipe padi pada perlakuan angin dan hujan selama masa generatif. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Bogor, Indonesia pada Oktober 2017-Januari 2018 menggunakan pot ember ukuran 13.9 L. Genotipe Ciapus, Fatmawati, HIPA 6, Inpari 10, dan Way Apo Buru (WAB) pada fase generatif didera angin kecepatan 10-40 km jam-1 pukul 07.00-17.00 WIB, hujan pukul 07.00-12.00 WIB, dan huj
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Ernyasih, Ernyasih, Fini Fajrini, and Noor Latifah. "Analisis Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban, Suhu Udara dan Kecepatan Angin) dengan Kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015." Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 7, no. 3 (2018): 167–73. http://dx.doi.org/10.33221/jikm.v7i3.125.

Full text
Abstract:
Perubahan iklim menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia secara langsung maupun tidak langsung, efek langsung berupa efek ekstrim dingin dan panas. Curah hujan yang ekstrim dapat meningkatkan kasus penyakit ISPA. Kasus ISPA dari tahun ketahun meningkat berdasarkan SDKI 2007, sebesar 11.2%. Penelitian ini menggunakan studi ekologi untuk melihat hubungan iklim (curah hujan, kelembaban, suhu udara, kecepatan angin) dengan kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015. Populasi adalah seluruh data penderita ISPA tahun 2011 – 2015 di DKI Jakarta. Ada hubungan yang signifikan antara Curah hujan (p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Mutmainah, Herdiana. "PERBEDAAN KARAKTERISTIK PARAMETER LINGKUNGAN LAUT PADA DUA PERIODE MUSIM BASAH DI DAERAH EKUATORIAL Periode April dan September 2016 di Selat Pagai, Mentawai." Seminar Nasional Geomatika 2 (February 9, 2018): 205. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2017.2-0.413.

Full text
Abstract:
<p>Kondisi parameter lingkungan laut berubah seiring berjalannya waktu karena beberapa faktor seperti iklim, proses evolusi, dan faktor sesaat misalnya cuaca ekstrim. Faktor iklim diakibatkan oleh perubahan intensitas hujan sedangkan evolusi disebabkan oleh pemanasan global dalam kurun waktu yang lama. Faktor sesaat terkait cuaca ekstrim misalnya badai, banjir, tsunami, dan lain-lain. Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 (dua) musim yaitu kemarau atau kering (curah hujan <50 mm/bulan) dan musim hujan atau basah (curah hujan ≥50 mm/bulan) dengan 3 tipe pola curah hujan (B
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Akmal, Akmal, Yulia Yulia, and Aris Aranda. "Analisis Hujan Ekstrim Probable Maximum Precipitation (PMP) menggunakan metode Hersfield dan Perhitungan Debit Banjir (Studi Kasus: Sungai Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan)." Tameh: Journal of Civil Engineering 11, no. 1 (2022): 31–41. http://dx.doi.org/10.37598/tameh.v11i1.196.

Full text
Abstract:
Hujan ekstrim adalah hujan dengan intensitas paling rendah 50 mm/24 jam atau 20 mm/jam. Sungai merupakan suatu aliran air permukaan berbentuk memanjang dan mengalir dari tempat yang lebih tinggi (hulu) ke tempat yang lebih rendah (hilir) terbentuk secara alami. Luas daerah Kluet adalah 1429,93 km2 serta luas Sungai Kluet adalah 163,51 km2 dan panjang sungai 68,26 km. Permasalahan Sungai Kluet Utara mengalami curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan luapan sehingga meratakan lahan pertanian serta merendam pemukiman warga. Tujuan penelitian untuk menghitung curah hujan rencana kala ulang, meng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Zainal, Edwina, and Zufrimar. "DISTRIBUSI PROBABILITAS CURAH HUJAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KURANJI." JURNAL REKAYASA 11, no. 1 (2021): 17–26. http://dx.doi.org/10.37037/jrftsp.v11i1.73.

Full text
Abstract:
Peluang jumlah curah hujan ekstrim tidak mudah untuk diperkirakan, karena setiap wilayah mempunyai spesifik distribusi probabilitas kejadian hujan. Pada studi ini, penulis mengevaluasi distribusi probabilitas normal, log normal, gumbel dan log-pearson III pada daerah aliran sungai Kuranji. Data curah hujan harian pada tiga stasiun penakar yaitu stasiun Batu Busuk, stasiun Bendung Koto Tuo dan stasiun Gunung Nago selama 17 tahun digunakan dalam perhitungan. Pada pengujian keselarasan uji chi-kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov didapatkan distribusi probabilitas log-Pearson III dapat diterima untuk w
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pratama, Deni, Sigit Sutikno, and Muhamad Yusa. "Pemetaan Daerah Rawan Ancaman Banjir di Area Kabupaten Kampar Dengan Menggunakan GEE (Google Earth Engine)." JURNAL SAINTIS 24, no. 01 (2024): 21–28. http://dx.doi.org/10.25299/saintis.2024.vol24(01).15487.

Full text
Abstract:
[ID] Kabupaten Kampar merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami banjir, yang diakibatkan meluapnya sungai Kampar. Sepanjang tahun 2011 – 2017 tercatat paling sedikit telah terjadi bencana banjir 1 (satu) kali dalam setahun. Untuk meminimalisir dampak kejadian banjir, maka perlu dilakukan mempelajari karakteristik curah hujan secara temporal maupun spasial. Hal ini penting sebagai informasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak curah hujan ekstrim pada waktu dan lokasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi spatio-temporal yang ekstrim dari curah hujan di Ka
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Pamuji, Khristian Enggar, and Hardianti Hardianti. "EVALUASI HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI WOSI DALAM MENGHADAPI CURAH HUJAN EKSTRIM." Jurnal Natural 15, no. 2 (2019): 67–77. http://dx.doi.org/10.30862/jn.v15i2.128.

Full text
Abstract:
Daerah Aliran Sungai Wosi merupakan DAS yang berada di Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Dalam dekade terakhir, DAS Wosi telah menjadi sumber bencana bagi sebagian penduduk yang tinggal di sekitar atau di daerah hilir sungai Wosi. Ketika curah hujan tinggi, Sungai Wosi tidak dapat menampung debit aliran air, sehingga bencana banjir tidak dapat dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik DAS Wosi, menentukan kapasitas tampung maksimum sungai dan mengevaluasi peranan atau fungsi hidrologis DAS Wosi dalam mencegah banjir.
 Daerah penelitian b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Naryanto, Heru Sri. "ANALISIS KEJADIAN BENCANA TANAH LONGSOR TANGGAL 12 DESEMBER 2014 DI DUSUN JEMBLUNG, DESA SAMPANG, KECAMATAN KARANGKOBAR, KABUPATEN BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA TENGAH." Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana 1, no. 1 (2017): 1. http://dx.doi.org/10.29122/alami.v1i1.122.

Full text
Abstract:
AbstrakKejadian bencana tanah longsor semakin sering terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Banjarnegara. Bencana tanah longsor kembali menimpa warga Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada hari Jumat, 12 Desember 2014 jam 17.30 WIB. Tipologi tanah longsor yang terjadi adalah tipe rotasi, yang kemudian ke arah bawah berkembang menjadi aliran debris akibat material longsoran yang bercampur dengan massa air yang sangat jenuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tanah longsor di Banjarnegara 12 Desember 2014 antara lain ad
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Narulita, Ida, Rahmawati Rahayu, Eko Kusratmoko, Supriatna Supriatna, and Muhamad Djuwansah. "Ancaman Kekeringan Meteorologis di Pulau Kecil Tropis akibat Pengaruh El-Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif, studi kasus: Pulau Bintan." Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi 10, no. 3 (2020): 127. http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v10i3.252.

Full text
Abstract:
Sumberdaya air Pulau Bintan sangat tergantung pada curah hujan, informasi ancaman kekeringan meteorologis sangat diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya air di masa mendatang. Faktor kekeringan meteorologi merupakan faktor utama yang berpotensi menurunkan daya dukung sumberdaya air pulau. Pulau Bintan adalah pulau kecil dengan batuan penyusunnya granit dan batupasir Tuf, mempunyai daya-simpan dan berkelulusan air rendah. Aktifitas perekonomian dan tingkat pertumbuhan penduduknya yang tinggi, berpotensi menurunkan daya dukung sumberdaya air. Studi ini melakukan analisis curah hujan yang menghas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Nangimah, Siti Lailatul, Samuel Laimeheriwa, and Reny Tomasoa. "Dampak Fenomena El Nino dan La Nina Terhadap Keseimbangan Air Lahan Pertanian dan Periode Tumbuh Tersedia di Daerah Waeapo Pulau Buru." JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN 14, no. 2 (2018): 66–74. http://dx.doi.org/10.30598/jbdp.2018.14.2.66.

Full text
Abstract:
The study aimed to determine the years of events El Nino and La Nina, analyze the effects of El Nino and La Nina events on water balance, and determine the available growing periods in Waeapo areas under various rainfall conditions. Climate data analysis was carried out with the following stages: a) generation of rainfall data; b) analysis of extreme rainfall of El Nino and La Nina; c) calculation of land water balance using the Thornthwaite-Mather method; and d) determination of available growing period under various rainfall conditions. The results showed that in the last 30 years in the Wae
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Kalsum, Siti Umi, Lailal Gusri, and Riva Dirnasari. "Analisis Frekuensi Regional Hujan Harian Maksimum Wilayah Sungai Batanghari Menggunakan Metode L-Moment." Jurnal Civronlit Unbari 6, no. 2 (2021): 85. http://dx.doi.org/10.33087/civronlit.v6i2.89.

Full text
Abstract:
Analisis hidrologi memerlukan data curah hujan yang akurat, namun data curah hujan ini sulit untuk diperoleh. Ketidak lengkapan data dapat disebabkan oleh terbatasnya jumlah alat yang dipasang dan tidak semua data tercatat secara lengkap. Kendala perkiraan frekuensi dari suatu kejadian ekstrim seperti banjir akibat ketidakseragaman dan keterbatasan data dapat diatasi dengan analisis frekuensi regional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi regional hujan harian maksimum wilayah sungai Batanghari. Metode L-Moment digunakan untuk memperkirakan proses analisis frekuensi regional. An
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Islami, Rahmi Lathifah, and Pardomuan Robinson Sihombing. "Interpolasi Curah Hujan Ekstrim Menggunakan Model Spatial Di Provinsi Jawa Barat." Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik 13, no. 2 (2021): 15–22. http://dx.doi.org/10.34123/jurnalasks.v13i2.290.

Full text
Abstract:
Extreme rainfall is an important aspect to study due to its detrimental impacts. The existing constraint is that there is not necessarily an extreme value in every location, so that a zoning is needed that can specifically explain extreme rainfall in terms of location dependency, as well as spatial extreme rainfall patterns. The purpose of this research is to build a special area for extreme rainfall in the West Java region in the period December 2017-February 2018. One of the methods used to estimate incomplete rainfall data is the interpolation technique. There are several methods that can b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sri Naryanto, Heru, Firman Prawiradisastra, Ruki Ardiyanto, and Wahyu Hidayat. "ANALISIS PASCA BENCANA TANAH LONGSOR 1 JANUARI 2020 DAN EVALUASI PENATAAN KAWASAN DI KECAMATAN SUKAJAYA, KABUPATEN BOGOR." Jurnal Geografi Gea 20, no. 2 (2020): 197–213. http://dx.doi.org/10.17509/gea.v20i2.24232.

Full text
Abstract:
Bencana tanah longsor semakin sering terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Bogor termasuk di Kecamatan Sukajaya. Bencana longsor telah terjadi secara masif, menyeluruh dan waktu yang bersamaan di Kecamatan Sukajaya, pada tanggal 1 Januari 2020 . Kecamatan Sukajaya termasuk dalam zona bahaya tanah longsor tinggi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kecamatan Sukajaya, yaitu: kelerengan, kondisi geologi dan tanah, tataguna lahan, pola drainase, curah hujan, dan aktivitas manusia. Faktor dominan yang paling berpengaruh adalah: curah hujan harian yang ekstrim sebelum dan saat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Muhamad Fajar and Adhitia Erfina. "Rancang bangun sistem monitoring curah hujan berbasis internet of things." Jurnal CoSciTech (Computer Science and Information Technology) 4, no. 1 (2023): 42–49. http://dx.doi.org/10.37859/coscitech.v4i1.4502.

Full text
Abstract:
Informasi cuaca merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrim atau cuaca yang selalu berubah dari waktu ke waktu serta dari tempat ke tempat lainnya, diperlukan sarana yang baik seperti peralatan pengukuran cuaca, salah satunya dengan sensor rain gauge untuk memonitoring kondisi cuaca dengan berbasis Internet of things (IoT), sensor tersebut dapat mendeteksi intensitas air hujan dan kemudian data yang di hasilkan dikirimkan ke antarmuka website melalui mikrokontroler arduino dan modul WiFi ESP8266. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem ini da
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

G. Tejakusuma, Iwan. "BENCANA BANJIR BANDANG DI GARUT 20 SEPTEMBER 2016." Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana 11, no. 2 (2019): 10–18. http://dx.doi.org/10.29122/jstmb.v11i2.3686.

Full text
Abstract:
Bencana banjir bandang terjadi di Garut pada 20 September 2016. Bencana ini merupakan bencana terbesar dalam sejarah kota ini dan menimbulkan korban jiwa sebanyak 33 orang tewas, 20 orang hilang tersapu aliran banjir bandang dan lebih dari 6300 orang mengungsi serta sekitar 2000 rumah mengalami kerusakan. Curah hujan yang sangat tinggi hingga mencapai di atas 150 mm atau tergolong ekstrim terjadi di hulu dan tengah Daerah Aliran Sungai Cimanuk. Perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan menyebabkan run off menjadi semakin besar dan menyumbang faktor yang signifikan dalam terjadin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Amri, Sayful, and Giarno Giarno. "Analisis Dinamika Atmosfer Pada Kejadian Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang Di Semarang dan Demak Tanggal 13 Maret 2024." Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) 10, no. 1 (2024): 77–89. http://dx.doi.org/10.33474/ejbst.v10i1.594.

Full text
Abstract:
Pada tanggal 13 Maret 2024 terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Semarang dan Demak. Bencana ini disebabkan oleh cuaca ekstrim berupa hujan ekstrim disertai badai guntur dan angin kencang. Beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji analisis cuaca ekstrim masih belum detail menjelaskan seluruh faktor yang dapat menjadi penyebab cuaca ektrim tersebut. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis seluruh faktor global, regional, hingga lokal, serta analisis fisis awan, sehingga dapat bermanfaat untuk operasional peringatan dini cuaca, terutama saat terjadi gangguan cua
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Kelbulan, Esterlina, Samuel Laimeheriwa, and Jacob R. Patty. "Analisis Kejadian El Nino dan Dampaknya Terhadap Musim Tanam dan Produktivitas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Pulau Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara." JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN 17, no. 1 (2021): 52–58. http://dx.doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.52.

Full text
Abstract:
Climate change has an impact that includes extreme climate events such as El Nino. Experience in recent decades has shown that the El Nino climate anomaly has caused prolonged droughts. Peanut are susceptible to drought in part or all of its growth phases due to below-normal rainfall. This study aimed to describe the occurrence of extreme El-Nino rainfall on Kei Kecil Island, Maluku Province, and how much the El-Nino events affected the planting season and peanut production on Kei Kecil Island. This was carried out using the algebraic average technique for calculating the average (normal) rain
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Aisah, Elpita, and Nurly Gofar. "Studi Pengaruh Curah Hujan Terhadap Stabilitas Lereng Menggunakan Program Perisi." Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) 18, no. 2 (2022): 133. http://dx.doi.org/10.25077/jrs.18.2.133-147.2022.

Full text
Abstract:
Hujan merupakan salah satu penyebab keruntuhan lereng. Infiltrasi hujan ke dalam tanah dapat meningkatkan kadar air tanah, menurunkan tekanan air pori negatif, dan meningkatkan berat isi tanah atau bahkan menaikkan muka air tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi lereng di sepanjang Jalan Lematang Kota Pagar Alam, meliputi geometri dan kondisi tanah serta menganalisis curah hujan yang dapat mempengaruhi stabilitas lereng. Pengamatan dan analisis stabilitas dilakukan pada enam titik sepanjang jalan tersebut. Pengamatan awal dan pengujian laboratorium menunjukkan bahwa tan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Muda, Maria Yuniati, Muhammad Husain Hasan, and Sunimbar Sunimbar. "Analisis Sistem Pengolahan Lahan Pertanian Padi Sawah Desa Meler Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai." Journal of Education Research 5, no. 3 (2024): 3939–50. http://dx.doi.org/10.37985/jer.v5i3.1571.

Full text
Abstract:
Curah hujan di Kabupaten Manggarai merupakan curah hujan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur namun demikian masih terjadi gagal panen yang diakibatkan oleh beberapa factor diantaranya hama dan anomaly cuaca ekstrim beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui sistem pengolahan lahan pertanian padi sawah Desa Meler Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus kewilayahan. Metode pengumpulan data mengunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjukan bahwa: 1) dalam pengolah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Prasetyo, Budi, Nikita Pusparini, Irwandi Irwandi, and Welly Fitria. "APLIKASI RADAR CUACA UNTUK IDENTIFIKASI FLUKTUASI KONDISI CUACA EKSTRIM (STUDI KASUS: BANJIR DI KOTA MEDAN TANGGAL 5 OKTOBER 2018)." Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca 20, no. 1 (2020): 13–21. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v20i1.3901.

Full text
Abstract:
Intisari Data Radar cuaca Enterprise Electronics Corporation (EEC) selama 24 jam pada tanggal 5 Oktober 2018 mulai pukul 07.00 WIB hingga 07.00 WIB tanggal 6 Oktober 2018 digunakan pada penelitian ini. Data ini diperoleh dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I dalam format volumetric (.vol) dan memiliki selang waktu per 10 menit. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif hasil produk turunan Radar yang diolah menggunakan perangkat lunak yang berasal dari produsen radar yaitu Enterprise Doppler Graphic Environment (EDGE) berupa Coloumn Maximum (CMAX), momen intens
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Jamalludin, Jamalludin, Khoirol Imam Fatoni, and Tasdik Mustika Alam. "Identifikasi Banjir Rob Periode 2013 – 2015 di Kawasan Pantai Utara Jakarta." Jurnal Chart Datum 2, no. 2 (2016): 105–16. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v2i2.97.

Full text
Abstract:
Banjir rob merupakan fenomena meluapnya air laut ke daratan. Kawasan Pantai Utara Jakarta merupakan salah satu kawasan yang sering mengalami banjir rob dan menyebabkan kerugian materil dan non materil yang cukup tinggi. Kerugian ini dapat diminimalisir dengan berbagai skema penanganan serta pencegahan. Namun agar rencana pencegahan banjir rob tepat sasaran dan efisien, maka fenomena banjir rob harus dapat diidentifikasi secara mendalam melalui studi penyebab utama, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta skenario-skenario yang mungkin terjadi pada saat banjir rob. Penelitian ini menggunakan dat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Estiningtyas, W., F. Ramadhani, and E. Aldrian. "ANALISIS KORELASI CURAH HUJAN DAN SUHU PERMUKAAN LAUT WILAYAH INDONESIA, SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PRAKIRAAN CURAH HUJAN (STUDI KASUS KABUPATEN CILACAP) (CORRELATION ANALYSIS OF RAINFALL AND INDONESIA SEA SURFACE TEMPERATURE, AND ITS ..." Agromet 21, no. 2 (2007): 46. http://dx.doi.org/10.29244/j.agromet.21.2.46-60.

Full text
Abstract:
<p>Significant decrease in rainfall caused extreme climate has significant impact on agriculture sector, especialy food crops production. It is one of reason and push developing of rainfall prediction models as anticipate from extreme climate events. Rainfall prediction models develop base on time series data, and then it has been included anomaly aspect, like rainfall prediction model with Kalman filtering method. One of global parameter that has been used as climate anomaly indicator is sea surface temperature. Some of research indicate, there are relationship between sea surface tempe
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Erna, Erna, Muliddin Muliddin, and Jamal Harimudin. "Analisis Pola dan Intensitas Curah Hujan Berdasarkan Data TRMM di Sulawesi Tenggara." JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) 5, no. 2 (2021): 105. http://dx.doi.org/10.33772/jagat.v5i2.21465.

Full text
Abstract:
Abstrak: Cuaca dan iklim merupakan sebuah proses fenomena di atmosfer yang keberadaannya sangat penting dalam berbagai aktivitas kehidupan. Perhatian mengenai informasi cuaca dan iklim semakin meningkat seiring dengan meningkatnya fenomena alam yang tidak lazim terjadi atau biasa disebut dengan cuaca ekstrim yang sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dan intensitas curah hujan berdasarkan data TRMM di Sulawesi Tenggara berdasarkan aspek temporal. Metode analisis data yaitu analisis korelasi dan uji signifikan untuk mengetahui hubungan data TR
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Melinda, Shelin, Nuryanto, and Adriansyah. "Pemetaan Prakiraan Potensi Banjir di Papua Barat Menggunakan Model Builder Dalam Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)." Buletin GAW Bariri 2, no. 2 (2022): 62–70. http://dx.doi.org/10.31172/bgb.v2i2.49.

Full text
Abstract:
Banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu penyebab banjir diakibatkan curah hujan yang ekstrim >100mm/hari. Provinsi Papua Barat termasuk di antara daerah – daerah di Indonesia yang memiliki intensitas curah hujan yang tinggi sepanjang tahunnya, sehingga rentan terhadap potensi banjir. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui wilayah yang berpotensi banjir, diperlukan sebuah informasi seperti peta potensi banjir. Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam membuat peta potensi banjir dapat berguna untuk masyarakat maupun lembaga tertentu untu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Guntoro, Irwan, Dwi Marisa Midyanti, and Rahmi Hidayati. "PENERAPAN DROPOUT PADA JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MENGKLASIFIKASI TINGKAT FINE FUEL MOISTURE CODE (FFMC) UNTUK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN." Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi 10, no. 01 (2022): 114. http://dx.doi.org/10.26418/coding.v10i01.52734.

Full text
Abstract:
Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran hutan/lahan (SPBK) merupakan sistem peringatan dan deteksi dini kebakaran hutan/lahan di Indonesia. SPBK telah dikembangkan di Indonesia melalui penerapan Fire Weather Index (FWI). FWI terdiri dari 3 buat komponen, yaitu Fine Fuel Moisture Code (FFMC), Duff Moisture Code (DMC), dan Drought Code (DC). FFMC merupakan indikator potensi penyulutan api menjadi kebakaran hutan/lahan. FFMC memiliki empat kelas, yaitu rendah, sedang, tinggi, dan ekstrim. Tingkat FFMC dapat diklasifikasi berdasarkan 4 faktor yang mempengaruhi FFMC, yaitu suhu, curah hujan, kelembapan u
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Arini, Dwi Puspa, Takahiro Osawa, and I. Wayan Arthana. "DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP BUDIDAYA UDANG VANAME DI PESISIR KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR." Jurnal Perikanan Unram 13, no. 1 (2023): 307–19. http://dx.doi.org/10.29303/jp.v13i1.475.

Full text
Abstract:
Perubahan suhu dan curah hujan yang ekstrim tampaknya menjadi faktor yang paling signifikan dalam budidaya udang. Adanya penurunan produksi udang di Jawa Timur dapat terjadi karena terganggunya kualitas air dan faktor lingkungan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi area yang rentan yang mempengaruhi sektor budidaya udang vaname di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan model CMIP5 (model IPSL-CM5A-MR terpilih) untuk strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dan untuk mengetahui korelalsi antara parameter iklim dengan produksi udang. Proyeksi model I
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Nurrahmi, Sitti, Dedy Farhamsa, and Iqbal Iqbal. "MODEL NON LINEAR KEJADIAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA PALU MENGGUNAKAN PROGRAM JAVA." JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya 7, no. 1 (2020): 68. http://dx.doi.org/10.24252/jft.v7i1.14138.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Harsoyo, Budi. "JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG (27 MARET 2009) BUKAN KARENA FAKTOR CURAH HUJAN EKSTRIM." Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca 11, no. 1 (2010): 9. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v11i1.2176.

Full text
Abstract:
Analisis spasial dan hidrologi telah dilakukan untuk mengetahui faktor utama yangmenyebabkan insiden jebolnya Situ Gintung pada 27 Maret 2009. Analisis spasialdilakukan untuk mendapatkan beberapa parameter yang perlu sebagai masukan untukanalisis hidologi. Hasil analisis menunjukkan bahwa curah hujan sebenarnya menjadisalah satu faktor yang menyebabkan insiden, tetapi tidak sebagai faktor utama. Kondisitanggul yang sudah rusak sebagai akibat dari waktu hidup dan juga kondisi saluranpembuangan yang belum berfungsi sebagai seperti sebagai awalnya pada saatdibangun oleh Pemerintah Belanda, lebih
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Wilis, Ratna. "PERUBAHAN IKLIM DAN KAITANNYA DENGAN PENYEBARAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT." JURNAL GEOGRAFI 6, no. 1 (2017): 20. http://dx.doi.org/10.24036/geografi/vol6-iss1/175.

Full text
Abstract:
Peningkatan suhu udara juga akan meningkatkan serangan hama dan penyakit, baik pada tanaman maupun bintang ternak. Sub sektor tanaman pangan dan hortikultura merupakan salah satu sub sektor unggulan daerah. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan iklim dan kaitannya dengan penyebaran komoditas tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Pasaman Barat. Metode penelitian ini termasuk research dengan menggunakan data iklim (terutama data curah hujan), baik data observasi maupun data reanalisis serta data produksi tanaman pangan dan holtikultura untuk 5 tahun (2011-2015).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Solihin, Rega Rizaldy, Anri Ramadan, and Novi Asniar. "STUDI ANALISIS PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DISTRIBUSI CURAH HUJAN PADA DAERAH TANGKAPAN AIR PATARUMAN." JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil 1, no. 2 (2022): 73–82. https://doi.org/10.36423/jitsi.v1i2.538.

Full text
Abstract:
Abstract— The problem of high rainfall distribution can cause natural disasters such as floods, on the other hand, low rainfall, water availability decreases and drought will increase. This is influenced by climate change. Climate variables in Indonesia are air temperature, rainfall, humidity and others. The purpose of this study is to analyze the rainfall pattern at the beginning of the period (1989-1998) with the average yield of each PCH and identify the occurrence of climate change through the pattern of rainfall trends in the Pataruman watershed using 30 years (1989-2018) rainfall data fr
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Riyanto, Indra Agus, Ahmad Cahyadi, Fajri Ramadhan, Muhammad Naufal, Margaretha Widyastuti, and Tjahyo Nugroho Adji. "Dampak Siklon Tropis Savannah pada Karst Window Kalinongko, Karst Gunungsewu, Kabupaten Gunungkidul, Indonesia." Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian 17, no. 1 (2020): 7–14. http://dx.doi.org/10.15294/jg.v17i1.21419.

Full text
Abstract:
Siklon Tropis Savannah melewati Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2019. Curah hujan yang disebabkan oleh Siklon Tropis Savannah terekam pada stasiun Geofisika badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta sebesar 170,6 mm/hari dan terekam pada Stasiun Cuaca Beton milik Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada sebesar 78,3 mm/hari. Curah hujan menunjukkan bahwa siklon tropis ini menyebabkan terjadinya hujan ekstrim. Siklon Tropis Savannah menyebabkan bencana banjir di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya terjadi di Karst
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Paski, Jaka Anugrah Ivanda, Alpon Sepriando, and Dyah Ajeng Sekar Pertiwi. "PEMANFAATAN TEKNIK RGB PADA CITRA SATELIT HIMAWARI-8 UNTUK ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER KEJADIAN BANJIR LAMPUNG 20 - 21 FEBRUARI 2017." Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 4, no. 3 (2019): 8–15. http://dx.doi.org/10.36754/jmkg.v4i3.48.

Full text
Abstract:
Teknik RGB (Red-Green-Blue) merupakan salah satu teknik intepretasi citra satelit dengan mengombinasikan
 beberapa kanal secara tumpang tindih warna merah, hijau dan biru untuk menyajikan informasi yang lebih mudah dipahami. Teknik RGB dapat digunakan dalam kajian analisis cuaca, terutama untuk mengidentifikasi kondisi khusus seperti bencana hidrometeorologi. Kejadian banjir pada tanggal 20 - 21 Februari 2017 yang merendam sekurangnya 7 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Lampung yang dindikasikan terjadi karena hujan ekstrim yang merata di wilayah Lampung. Hasil pelaporan curah hujan di sta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Junianti, Suci, Dwi Marisa Midyanti, and Rahmi Hidayati. "IMPLEMENTASI GENERALIZED RELEVANCE LVQ (GRLVQ) UNTUK PREDIKSI DROUGHT CODE (DC) PADA INDEKS CUACA KEBAKARAN BERDASARKAN DATA AWS (AUTOMATIC WEATHER STATION) (STUDI KASUS : KABUPATEN KUBU RAYA)." Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi 11, no. 2 (2023): 268. http://dx.doi.org/10.26418/coding.v11i2.62890.

Full text
Abstract:
Drought Code (DC) atau Kode Kekeringan merupakan peringkat numerik dari kandungan kelembapan lapisan tanah organik yang padat. DC digunakan sebagai indikator membaranya api dalam suatu kebakaran dan potensi terjadinya kabut asap. Diketahui bahwa total luas hutan dan lahan yang terbakar di Kalimantan Barat sepanjang tahun 2022 adalah 21.836 Ha. Jika DC terus menunjukkan tingkat tinggi maupun ekstrim, akan terjadi kebakaran hutan yang lebih parah. Hal yang harus dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan mengetahui kondisi DC dan tidak melakukan pembakaran di lahan gambut. Selain itu para petugas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kholiviana, Prisma Ayu, Yayat Ruhiat, and Asep Saefullah. "ANALISIS VERTICAL WIND SHEAR PADA PERTUMBUHAN AWAN CUMULONIMBUS DI WILAYAH KABUPATEN TANGERANG." Newton-Maxwell Journal of Physics 3, no. 1 (2022): 17–23. http://dx.doi.org/10.33369/nmj.v3i1.21080.

Full text
Abstract:
Awan cumulonimbus merupakan jenis awan berbahaya yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim seperti hujan deras, kilat dan guruh. Jenis angin yang dapat mempengaruhi adanya awan cumulonimbus adalah Vertical wind shear, dengan adanya angin ini dapat menentukan jenis badai yang terjadi. Apakah termasuk kedalam badai dengan intensitas yang hebat atau tidak. Karena semakin besar Vertical wind shear akan semakin besar juga intensitas badai yang terjadi akibat adanya awan cumulonimbus. Untuk mengetahui keterkaitan Vertical wind shear pada pertumbuhan awan cumulonimbus maka diadakannya penelitian ini mengg
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Prabawadhani, Destianingrum Ratna, Budi Harsoyo, Tri Handoko Seto, and Bayu Rizky Prayoga. "KARAKTERISTIK TEMPORAL DAN SPASIAL CURAH HUJAN PENYEBAB BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA." Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca 17, no. 1 (2016): 21. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v17i1.957.

Full text
Abstract:
IntisariCurah hujan merupakan faktor utama penyebab banjir, tidak terkecuali banjir di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, karakteristik curah hujan perlu dipelajari untuk tujuan mitigasi bencana banjir di wilayah Ibukota. Kegiatan riset IOP (Intensive Observation Period) yang telah dilaksanakan oleh BPPT dan BMKG pada tanggal 18 Januari 2016 hingga 16 Februari 2016 bertujuan untuk mengetahui karakteristik atmosfer yang menyebabkan cuaca ekstrim di sekitar wilayah DKI Jakarta. Tulisan ini secara lebih spesifik membahas karakteristik curah hujan dari data satelit TRMM JAXA (Tropical Rainfall
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Utami, Dyah Nursita. "KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DEGRADASI TANAH." Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana 3, no. 2 (2019): 122. http://dx.doi.org/10.29122/alami.v3i2.3744.

Full text
Abstract:
ABSTRACTNatural disasters that occur in Indonesia are disasters caused by climate change, such as landslides, floods, flash floods, droughts, forest and land fires, crop failures and other natural disaster. Climate change such as rainfall trends, temperature trends, normal changes in rainfall, extreme climate changes greatly affect the balance of the environmental ecosystem which then becomes one of the triggers of natural disasters that occur. For example changes in high rainfall will affect the physical, biological and chemical nature of the soil which makes soil prone to soil erosion and ev
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Susilokarti, Dyah, Sigit Supadmo Arif, Sahid Susanto, and Lilik Sutiarso. "IDENTIFIKASI PERUBAHAN IKLIM BERDASARKAN DATA CURAH HUJAN DI WILAYAH SELATAN JATILUHUR KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT (Identification of Climate Change Based on Rainfall Data in Southern Part of Jatiluhur, Subang District, West Jawa)." Jurnal Agritech 35, no. 01 (2015): 98. http://dx.doi.org/10.22146/agritech.13038.

Full text
Abstract:
Indonesian region is strongly influenced by the monsoon climatic conditions have obvious difference between wetseason and dry season. Climate variability and extreme climate phenomenon that often happens lately caused climatechange. Climate change is characterized by changes in rainfall patterns and its causes shifting early in the season thatmake it difficult to plan cultivation. It is therefore necessary to study the behavior of the climate through rainfall timeseries analysis. Statistical tests performed using the F test and t test. This study aims to identify climate change throughpattern
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Al'Aziz, Renggo Mike, and Muhammad Rifai. "Rancang Bangun Purwa Rupa Sistem Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi Dan Banjir Berbasis Aplikasi Blynk 2.0." Jurnal Teknologi 12, no. 1 (2024): 79–87. https://doi.org/10.31479/jtek.v12i1.356.

Full text
Abstract:
Abstrak Keadaan cuaca yang berubah secara cepat dan ekstrim membuat masyarakat harus sigap dalam mewaspadai terjadinya bencana alam. Pada laman Website resmi BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah) 39 kejadian bencana alam di Indonesia dalam periode 4-10 Maret 2024, Banjir mendominasi dengan 34 kejadian atau 87 % dari total bencana alam. Penanganan bencana banjir sangat perlu dilakukan dengan solusi yang tepat dan efektif. Khususnya pada wilayah yang menyiapkan fasilitas pintu air atau sistem kontrol debit air yang kurang diperhatikan. Dari permasalahan diatas, kami melakukan penelitian deng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Ihwan, Andi, Hidayat Pawitan, Rahmat Hidayat, Arnida Lailatul Latifah, and Muh Taufik. "Analisis Karakteristik Kekeringan DAS Kapuas Kalimantan Barat Berdasarkan Luaran Global Climate Model." POSITRON 9, no. 2 (2019): 74. http://dx.doi.org/10.26418/positron.v9i2.35072.

Full text
Abstract:
Daerah aliran sungai (DAS) Kapuas, walaupun berada di wilayah benua maritim Indonesia dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, namun sering mengalami kebakaran lahan dan hutan. Bencana kebakaran lahan dan hutan tersebut merupakan dampak dari kekeringan yang berkepanjangan. Informasi tentang karakteristik kekeringan di wilayah DAS Kapuas masih kurang diungkap terutama terkait dengan penggunaan data iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kekeringan meteorologis dan kekeringan hidrologis DAS Kapuas. Analisis kekeringan meteorologis digunakan pendekatan Stan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!