To see the other types of publications on this topic, follow the link: Darc, Daniel.

Journal articles on the topic 'Darc, Daniel'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Darc, Daniel.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Liotard, Philippe. "« Darc Tattoo » Un corps marqué du rock : dialogue-s avec Daniel Darc." Corps N° 13, no. 1 (2015): 57. http://dx.doi.org/10.3917/corp1.013.0057.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Medina Miranda, Daniela. "The Dark Moon." Enletawa Journal 14, no. 1 (July 1, 2021): 147–73. http://dx.doi.org/10.19053/2011835x.13093.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

KALAMPUNG, YAN OKHTAVIANUS. "“KETIKA MEMORI PENDERITAAN DIPERJUMPAKAN” Sebuah Kajian Dialogis Kitab Daniel dan Sejarah Penjajahan Jepang di Indonesia dalam Perspektif Poskolonial." KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 4, no. 2 (June 18, 2019): 170–85. http://dx.doi.org/10.37196/kenosis.v4i2.66.

Full text
Abstract:
Pengalaman menjadi bangsa jajahan tentu menjadi sebuah luka yang sulit untuk dilupakan oleh yang pernah mengalaminya. Apalagi kalau pengalaman itu diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Tulisan ini kemudian akan mencoba untuk mengungkap sebagian dari itu melalui pendekatan Poskolonial dengan cara menggali pengalaman bangsa Yahudi sebagai bangsa jajahan yang digambarkan dengan “Tanduk Kecil” dalam Daniel 8. Kitab Daniel yang menyimpan pengalaman Daniel sebagai jajahan bangsa Babel tapi juga sebenarnya ditujukan untuk pembaca Yahudi yang sementara dalam penjajahan itu kemudian didialogkan dengan pengalaman bangsa Indonesia yang pernah menjadi bangsa jajahan Jepang. Dialog kedua konteks ini akan memperlihatkan bahwa memori penjajahan bisa diartikan sebagai memori penderitaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hutahaean, Hasahatan. "SIMBOL-SIMBOL DALAM DANIEL:." Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi 1, no. 1 (July 14, 2020): 110–20. http://dx.doi.org/10.47457/phr.v1i1.9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Tabuni, Yosua. "Kajian Biblika berdasarkan Daniel 12 terhadap Tanda-tanda tentang Akhir zaman." Jurnal Teologi (JUTEOLOG) 2, no. 1 (June 17, 2021): 118–26. http://dx.doi.org/10.52489/juteolog.v2i1.20.

Full text
Abstract:
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda akhir zaman berdasarkan Daniel 12, menggunakan pendekatan hermeneutic dan library research, penulisan ini menemukan bahwa tanda-tanda dalam Daniel 12 merupakan tanda menekankan bahwa pada hari-hari yang terakhir akan terjadi kesengsaraan yang luarbiasa dan yang belum pernah dan tidak akan pernah terjadi sejak adanya dunia. Mikhael akan muncul sebagai pangeran bagi orang-orang benar dan setiap orang percaya akan luput dari kesengsaraan itu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pyper, Hugh S. "Reading in the Dark: Zechariah, Daniel and the Difficulty of Scripture." Journal for the Study of the Old Testament 29, no. 4 (June 2005): 485–504. http://dx.doi.org/10.1177/0309089205054758.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Arieska, Ovi, Fatrica Syafri, and Zubaedi Zubaedi. "PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTIENT) DANIEL GOLEMAN PADA ANAK USIA DINI DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM." Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education 1, no. 2 (January 1, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.29300/alfitrah.v1i2.1337.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan kecerdasan emosional (EQ) Daniel Goleman pada anak usia dini dalam tinjauan pendidikan islam, perkembangan kecerdasan emosional anak dari masa pranatal hingga masa remaja awal, kecerdasan emosional sangat berperan dalam kehidupan anak, yang juga berperan besar dalam menentukan keberhasilan anak di masa yang akan datang. Kecerdasan emosional merupakan bentuk pengendalian diri dan cara berinteraksi dengan orang lain yang harus dimiliki oleh anak sejak dini. Daniel Goleman merupakan pakar kecerdasan emosional yang telah banyak melakukan penelitian, dengan hasil anak yang memiliki kecerdasan emosional lebih sukses dibandingkan anak yang tidak memiliki kecerdasan emosional, kontrol diri dalam kecerdasan emosional sangat diperlukan, kontrol diri merupakan suatu bentuk kesabaran, sikap sabar, peduli terhadap sesama (empati), dan tidak mudah menyerah (motivasi ) sangatlah penting dalam pendidikan islam, oleh karena itu agar penelitian ini mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan adanya landasan agama dalam mendidik anak. Sehingga anak mempunyai pondasi yang kokoh untuk mengahadapi kehidupan yang akan dihadapinya. Kata kunci : kecerdasan emosional, daniel goleman, anak usia dini, pendidikan islam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Gardner, Sally. "The Dancer, the Choreographer and Modern Dance Scholarship: A Critical Reading." Dance Research 25, no. 1 (April 2007): 35–53. http://dx.doi.org/10.3366/dar.2007.0018.

Full text
Abstract:
This paper undertakes a critical re-examination of the ways in which dance-making relationships between the dancer and the choreographer in American modern dance have been conceptualised in dance discourses. The essay proposes that a defining aspect of modern dance practices (from the moment that, after Duncan and Fuller, it became a group as well as a solo form) was the dancing together of the choreographer and the dancer(s) as the central mode of dance creation and transmission. In dance discourses, however, this dancing relationship is frequently not acknowledged. Texts by dance scholars Susan Leigh Foster, Amy Koritz and Randy Martin which draw on theoretical frameworks from outside dance are analysed in terms of the ways the theoretical frameworks that underpin them both make it possible to raise the question of the nature of the dance-making relationship while at the same time can also make the dancer's and the choreographer's dancing together invisible or unrepresentable. The analysis shows how scholarly discourses and the theoretical frameworks upon which they are built are already invested in regimes of intelligibility and visibility which have consequences for the representation of modern dance. This analysis forms the basis for proposing the need for a non-individualised, inter-subjective and intercorporeal understanding of the dancer and the choreographer and their relationship in modern dance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rahmatullah, Lutfi. "Eksistensi Sunnah Pada Era Modern Ditengah Pergulatan “Otoritas ReReligius” Di Wilayah Mesir Pakistan (Studi Atas Pemikiran Daniel W Brown)." Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis 18, no. 1 (May 28, 2018): 71. http://dx.doi.org/10.14421/qh.2017.1801-05.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi dinamika eksistensi sunnah yang berakar pada problem utama yang dihadapi ummat Islam pada abad modern yakni “pergulatan otoritas religius”, kondisi yang merupakan implikasi dari proses kebangkitan Islam sebagai buah dari tuntutan modernitas. Konsekuensi dari situsasi ini menggiring kaum Muslim untuk “memikirkan kembali” (rethinking) bahkan menuntut diadakannya reformasi terhadap “fondasi fondasi esensial/sunnah” yang selalu menjadi otoritas referensial bagi mereka. Trending topic dalam pergulatan yang terus berlangsung ini adalah mengenai hakikat, status dan otoritas sunnah. Kondisi ini menempatkan “sunnah/hadis” menjadi isue sentral serta perdebatan kontroversial dalam krisis dunia Islam modern. Daniel W. Brown melalui penelitiannya dengan tema: Rethinking Tradition In Modern Islamic Thought, New York USA: Cambridge University Press, pada tahun 1996. Mengulas secara gamblang perdebatan seputar sunnah dikaitkan dengan serbuan modernitas. Brown melihat secara tajam pengaruh modernitas terhadap persepsi kaum muslim tentang sunnah Nabi, yang kemudian membentuk tipologi sikap mereka yang tetap berakar pada tradisi mereka sendiri. Melalui paper/makalah ini penulis mencoba untuk memaparkan lebih lanjut perdebatan tersebut. Pertanyaan mendasar yang hendak dijawab melalui tulisan ini adalah, apa pokok-pokok fikiran Daniel W Brown yang berkaitan dengan discourses mengenai sunnah pada abad modern khususnya di wilayah Pakistan danMesir, bagaimana relevansi kajian tersebut dari perspektif historisitas sunnah pada masa klasik ?Kata Kunci: Sunnah, Hadis, Otoritas, Modernitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Javid, Ahmad, and Nauman Raza. "Singular and dark optical solitons to the well posed Lakshmanan–Porsezian–Daniel model." Optik 171 (October 2018): 120–29. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijleo.2018.06.021.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Suci, Ni Made. "THE EVOLUTION OF MANAGEMENT THOUGHT Oleh Daniel A. Wren dan Arthur G. Bedeian (SUATU KAJIAN KRITIS)." Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis 1, no. 1 (August 22, 2019): 7. http://dx.doi.org/10.23887/pjmb.v1i1.19425.

Full text
Abstract:
Penelitian Kajian kritis ini dilakukan terhadap buku karya Daniel A. Wren dan Arthur G. Bedeian yang berjudul The Evolution of Management Thought. Buku ini merupakan sebuah rangkuman berbagai pemikiran terkait konsep dan teknik manajemen dari masa ke masa yang dirangkai dengan tanpa menghilangkan originalitas ide penemunya. Evolusi pemikiran manajemen tersebut dikelompokkan menjadi empat masa/era yaitu era pemikiran awal manajemen, era manajemen ilmiah, era manusia sosial dan era modern. Pada setiap era manajemen tersebut, setiap pemikir menelorkan pemikiran manajemen yang unik, meskipun tetap merupakan kelanjutan dari atau bahkan berbeda jauh dari pemikir sebelumnya.Kata kunci: Evolusi dan Pemikiran Manajemen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Karman, Yongky. "Menimbang Ulang Apokalips Kitab Daniel." DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA 13, no. 1 (April 14, 2014): 108–31. http://dx.doi.org/10.36383/diskursus.v13i1.94.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pembacaan atas aspek apokaliptik Kitab Daniel sering dipusatkan pada bagian kedua kitab itu (Dan. 7-12). Bagian pertamanya (Dan. 1-6) hanya dibaca sebagai cerita-cerita heroisme iman. Dengan begitu, sifat apokaliptik tidak kelihatan sebagai karakteristik kitab itu secara keseluruhan. Apokaliptik sendiri cenderung dikaitkan dengan eskatologi, dan bagian kedua kitab tersebut secara mencolok memakai kata “akhir.” Pengaitan aspek apokaliptik dengan fatalisme akhir zaman berkembang di kalangan sekte kiamat. Kendati aspek eskatologisnya, apokaliptik seharusnya juga dipahami dalam matriks hikmat. Jika dibaca dalam kesatuan dan keutuhannya, kitab itu memperlihatkan gagasan mengenai hidup berhikmat dalam mengantisipasi kiamat, bukan dengan menarik diri dari dunia, melainkan setia kepada Allah dan kritis terhadap arogansi kekuasaan. Kata-kata Kunci: apokaliptik, kiamat, radikal, Makabe, sektarian, nubuat, hikmat, eskatologi. Abstract: The reading of the apocalyptic aspect of the Book of Daniel is often focused on the book’s second part (Dan. 7-12). Its first part (Dan. 1-6) is read only as stories of faithful heroism. In this manner, the apocalyptic dimension is not seen as characteristic of the book as a whole. Apocalypse itself tends to be associated with eschatology, and indeed the second part of the book strikingly makes use of the word “end.” The association of apocalypse with the fatalism of the end time develops within the doomsday sect. Despite its eschatological dimension, the apocalyptic aspect should be read within the matrix of wisdom. When being read in its unity and integrity, the book demonstrates the idea of living wisely in the anticipation of the end, not by withdrawing oneself away from the world, but by being faithful to God and being critical of the arrogance of power. Keywords: apocalyptic, doomsday, radical, Maccabees, sectarian, prophecy, wisdom, eschatology.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sholina, Ayu, and Fajar Dwi Mukti. "KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SD TAKHASSUS AL-QURAN KALIBEBER WONOSOBO." Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah 2, no. 1 (June 28, 2019): 101–14. http://dx.doi.org/10.36768/abdau.v2i1.27.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menyajikan tingkat kecerdasan emosional baik dari segi kemampuan interpersonal maupun intrapersonal peserta didik di SD Takhassus al-Quran Kalibeber Wonosobo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kecerdasan emosional dari Daniel Goleman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tingkat kecerdasan emosional peserta didik kelas VI B SD Takhassus Al-Quran Kalibeber Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed method dengan model concurrent embedded design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tingkat kecerdasan emosional peserta didik kelas VI B SD Takhassus Al-Quran Kalibeber Wonosobo adalah sangat tinggi (63,33%), Hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang telah peneliti lakukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Notomihardjo, Robbyanto. "Kristologi Kosmik : Tinjauan Ulang dari Sudut Biblikal, Teologikal dan Historikal." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 1, no. 1 (April 1, 2000): 29–38. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v1i1.34.

Full text
Abstract:
Topik mengenai Kristologi Kosmik (Cosmic Christology) merupakan salah satu isu yang paling banyak diperdebatkan dalam disiplin teologi Kristen selama empat puluh tahun terakhir ini. Menurut Daniel L. Migliore: “Among the major challenges faced by Christology in our time is rethinking the relationship of the person and work of Christ to the cosmic process.” Sementara itu Allan Bailyes juga menunjukkan bahwa Cosmic Christ adalah satu dari lima doktrin Kristen dasar yang paling banyak diperdebatkan di kalangan orang Kristen, terutama antara kubu Injili dan Ekumenikal. Isu ini pantas dikaji dan dianalisis ulang secara teologis karena hal ini menyentuh “pusat syaraf” (the central nerve) kekristenan. Isu ini juga memiliki implikasi yang serius dan signifikan bagi perjalanan kekristenan di masa depan apabila tidak dipikirkan secara tepat-benar. Artikel ini akan mencoba menelusuri secara singkat sejarah pencetusan dan perkembangan Kristologi Kosmik dalam kaitan dengan interrelasi antara kubu Injili dan Ekumenikal. Hal-hal yang berkenaan dengan dasar biblikal, termasuk berbagai isu serta perdebatan yang berkaitan dengan lingkup teologis maupun historis, akan dibahas pada bagian selanjutnya sebelum sampai pada konklusi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Moloney, Francis J. "The Book of Revelation: Hope in Dark Times." Religions 10, no. 4 (March 31, 2019): 239. http://dx.doi.org/10.3390/rel10040239.

Full text
Abstract:
Contemporary analysis of the world that produced the Book of Revelation suggests that Patmos was not a penal settlement, and there is little evidence that Domitian systematically persecuted Christians. The Emperor Cult was widely practiced, but Christians were not being persecuted for lack of participation. The document makes much of God’s victory in the death and resurrection of Jesus Christ, the slain and standing Lamb (Rev 5:6). The “saints” were not persecuted Asian Christians but, under the influence of the Book of Daniel, John’s presentation of those from Israel’s sacred history who lived by the Word of God and accepted the messianic witness of the prophets (8:3–4; 11:18; 13:7, 10; 14:12; 16:6; 17:6; 18:20, 24; 19:8; 20:6, 9). They already have life, the application of the saving effects of the slain and risen lamb “from the foundation of the world” (13:8). John addresses late first-century Asian Christians, presenting the model of these “saints,” offering them hope as they are tempted by the allure of the Greco-Roman world and its mores. He invites them into the life and light of the New Jerusalem, the Christian church (22:1–5).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Gatenby, Mark. "Book Review: Daniel Defoe and the Bank of England: The Dark Arts of Projectors." Organization Studies 37, no. 11 (November 2016): 1685–89. http://dx.doi.org/10.1177/0170840616663456.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Couto e Silva, Ariel Pheula do. "Daniel Everett, Dark Matter of the Mind, Chicago/London, The University of Chicago Press, 2016." Revista Brasileira de Linguística Antropológica 8, no. 1 (June 10, 2017): 121–24. http://dx.doi.org/10.26512/rbla.v8i1.16314.

Full text
Abstract:
Dark Matter of the Mind (“Matéria Escura da Mente”) destina-se a elaborar uma teoria antropológica e cognitiva da linguagem humana, no âmbito de uma abordagem empírica, com o objetivo de dar conta da inter-relação de conceitos e categorias fundamentais dessas disciplinas, como os conceitos de língua, cultura, mente e inconsciente; e as categorias do não falado (unspoken) e do inefável (ineffable). A inter-relação desses conceitos foi denominada pelo autor “Matéria Escura”, a partir do conceito homônimo da cosmologia, o qual diz respeito a uma forma de matéria no universo que seria somente postulada e detectada por experimentos indiretos.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Prasojo, Albertus, and Dwi Susanto. "KONSTRUKSI IDENTITAS DALAM SASTRA TERJEMAHAN EROPA ERA 1900-1930 DAN REAKSINYA DALAM SASTRA INDONESIA." Jurnal Humaniora 27, no. 3 (April 9, 2016): 283. http://dx.doi.org/10.22146/jh.v27i3.10588.

Full text
Abstract:
Sastra Indonesia masa 1900-1930 tidak terlepas dari reaksi atas sastra terjemahan Eropa. Reaksi itu diasumsikan sebagai wujud perlawanan kultural atas konstruksi identitas keindonesiaan atau masyarakat terjajah. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi dari konstruksiidentitas dalam sastra terjemahan Eropa dan reaksinya dalam sastra Indonesia. Teks yang digunakan adalah Robinson Crusoe karya Daniel Defoe, Salah Asoehan (1928) karya Abdul Moeis, dan Nona Tjoe Joe (1922) karya Tio Ie Soei. Dengan menggunakan sudut pandang pascakolonial, strategi dan reaksi terhadap konstruksi identitas itu diwujudkan dalam beberapa hal. Pertama, Robinson Crusoe menawarkan identitas manusia super, terlepas dari lingkungan dan membawa kebudayaannya sebagai kekuatan, menguasai dan mengkontrol lingkungan dan mempertunjukan nafsu kolonial. Kedua, Salah Asoehan (1928) menolak konstruksi identitas tersebut dengan menghadirkan manusia yang tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan, adat, tradisi, dan asal usulnya. Sementara itu, Nona Tjoe Joe (1922) merepresentasikan identitas yang ambigu, terpecah, dan berada di antara dua pilihan: Barat dan Timur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Adji, Alberta Natasia, and Azis Bilbargoya. "Psychological Condition of Richard Strickland in The Shape of Water." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 9, no. 2 (October 22, 2018): 159. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v9i2.746.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kondisi kejiwaan Richard Strickland, tokoh antagonis utama dalam novel The Shape of Water karya Guillermo Del Toro dan Daniel Kraus. Penelitian ini menggunakan metode pembacaan cermat dan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud dengan menelaah faktor-faktor psikologis yang memicu ketiga sifat utama Richard Strickland, yakni kebencian, rasa jijik, dan ketakutan yang mendorongnya melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk. Simpulan dari penelitian ini ialah (1) ketakutan akan keintiman yang dialami Strickland membuatnya jauh, secara emosi, dari keluarga dan rekan-rekan kerjanya, yang mendorongnya untuk beralih mengabdikan diri sepenuhnya pada Jenderal Hoyt; (2) rasa rendah diri Strickland membuatnya segan menentang kebijakan-kebijakan brutal Hoyt, tetapi di sisi lain memicu Strickland untuk merasa berhak menyakiti hewan dan orang-orang yang berstatus sosial lebih rendah; dan (3) ketidakstabilan diri Strickland yang berakar dari rasa bersalahnya karena telah banyak membunuh yang membuatnya menekan luka-luka psikologisnya dan menghancurkan hidupnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Zahara, Annisa. "After Dark." JOGED 9, no. 1 (April 21, 2017): 391. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v9i1.1668.

Full text
Abstract:
After Dark adalah karya tari yang di ciptakan berdasarkan dari pengalaman empirik penata. Ide ini muncul berdasarkan fenomena yang terjadi yaitu selain sebagai mahasiswi, penata juga berprofesi sebagai penari klub malam. Penari klub malam adalah para wanita yang berprofesi sebagai dancer atau penari di klub malam dengan kostum atau pakaian yang lebih terbuka. Para pelaku profesi ini kebanyakan adalah para pendatang dari luar daerah Yogyakarta yang pada awalnya berniat untuk melanjutkan pendidikan.Fenomena ini menarik bagi penata dan menjadi masalah yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya tari. Berpijak pada pengalaman penata terhadap profesi ini dan juga lingkungan penata sebagai seorang mahasiswi jurusan tari. Penata merasa menjadi seorang penari klub malam bukanlah hanya sekedar menari dan menghibur tetapi ada hal lain yang tidak terungkap dan tidak diketahui oleh banyak orang. Gejolak terdalam di hati seorang perempuan, perasaan yang disembunyikan di balik tuntutan pekerjaan yang baginya bukanlah sebuah keinginan. Perasaan kecewa, khawatir, sedih, dan selanjutnya, munculah gagasan untuk mengangkat fenomena ini ke dalam sebuah karya tari, misteri apa yang terjadi di balik fenomena ini. Mengapa fenomena ini begitu marak terjadi di kalangan mahasiswi? After Dark yang bila diartikan adalah “Setelah Gelap”, yang dimaksud adalah waktu yang berlangsung ketika menjalani rutinitas sebagai penari klub malam dan harapan untuk menjadi lebih baik seperti yang diyakini oleh penata bahwa setelah gelap akan selalu ada kebaikan.Karya ini memunculkan unsur dramatik tentang gejolak perasaan wanita yang berprofesi sebagai penari klub malam. Gejolak perasaan yang dihadirkan dalam karya ini adalah segala perasaan yang muncul yang dibagi dalam 3 bagian yaitu : kebahagiaan, kesedihan, perasaan tertekan serta kekalutan karena imaji yang beredar di masyarakat bahwa seorang penari klub malam sebagai hal yang negatif. Karya ini dikemas menarik dalam koreografi kelompok dengan jumlah penari lima orang penari putri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Zahara, Annisa. "After Dark." Joged 8, no. 1 (April 21, 2017): 391–404. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v8i1.1668.

Full text
Abstract:
After Dark adalah karya tari yang di ciptakan berdasarkan dari pengalaman empirik penata. Ide ini muncul berdasarkan fenomena yang terjadi yaitu selain sebagai mahasiswi, penata juga berprofesi sebagai penari klub malam. Penari klub malam adalah para wanita yang berprofesi sebagai dancer atau penari di klub malam dengan kostum atau pakaian yang lebih terbuka. Para pelaku profesi ini kebanyakan adalah para pendatang dari luar daerah Yogyakarta yang pada awalnya berniat untuk melanjutkan pendidikan.Fenomena ini menarik bagi penata dan menjadi masalah yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya tari. Berpijak pada pengalaman penata terhadap profesi ini dan juga lingkungan penata sebagai seorang mahasiswi jurusan tari. Penata merasa menjadi seorang penari klub malam bukanlah hanya sekedar menari dan menghibur tetapi ada hal lain yang tidak terungkap dan tidak diketahui oleh banyak orang. Gejolak terdalam di hati seorang perempuan, perasaan yang disembunyikan di balik tuntutan pekerjaan yang baginya bukanlah sebuah keinginan. Perasaan kecewa, khawatir, sedih, dan selanjutnya, munculah gagasan untuk mengangkat fenomena ini ke dalam sebuah karya tari, misteri apa yang terjadi di balik fenomena ini. Mengapa fenomena ini begitu marak terjadi di kalangan mahasiswi? After Dark yang bila diartikan adalah “Setelah Gelap”, yang dimaksud adalah waktu yang berlangsung ketika menjalani rutinitas sebagai penari klub malam dan harapan untuk menjadi lebih baik seperti yang diyakini oleh penata bahwa setelah gelap akan selalu ada kebaikan.Karya ini memunculkan unsur dramatik tentang gejolak perasaan wanita yang berprofesi sebagai penari klub malam. Gejolak perasaan yang dihadirkan dalam karya ini adalah segala perasaan yang muncul yang dibagi dalam 3 bagian yaitu : kebahagiaan, kesedihan, perasaan tertekan serta kekalutan karena imaji yang beredar di masyarakat bahwa seorang penari klub malam sebagai hal yang negatif. Karya ini dikemas menarik dalam koreografi kelompok dengan jumlah penari lima orang penari putri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ningsih, Elza Fitria, Yohannes Firzal, and Pedia Aldy. "Penerapan prinsip desain Daniel Libeskind pada fasilitas permainan tradisional Melayu Riau di Pekanbaru." ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 5, no. 2 (August 1, 2020): 219–28. http://dx.doi.org/10.30822/arteks.v5i2.389.

Full text
Abstract:
Kota Pekanbaru memiliki wahana anak yang beraneka ragam. Wahana tersebut umumnya dapat dijumpai pada mall atau pusat komersial tertutup yang cenderung menyediakan permainan modern. Permainan modern lumrah adanya sebagai bagian dari kemajuan teknologi yang semakin canggih. Beda halnya dengan zaman dahulu, anak-anak lebih menyukai bermain dengan mengambil tempat di tanah lapangan kosong. Kondisi dua hal yang berbeda antara permainan modern dengan permainan tradisional mulai ditandai dengan semakin banyaknya jenis permainan modern dan hilangnya permainan tradisional. Permainan Tradisional yang dimaksud ialah jenis permainan yang berasal dari daerah Melayu Riau. Salah satu jenis permainannya yaitu congklak, statak, gasing dan sebagainya. Maka dari itu, dipihlah judul fasilitas permainan tradisional Melayu Riau yang gunanya agar permainan tradisional ini tetap dapat dilestarikan khususnya anak-anak dapat bermain sambil belajar mengenal nilai-nilai tradisional. Dengan konsep desain gerak dalam bermain Statak, fasilitas ini dirancang dengan fungsi utamanya sebagai tempat bermain. Dengan menggunakan metode primer berupa survei, serta berbagai sumber literatur dan standar fasilitas permainan sebagai metode sekunder. Fasilitas permainan tradisional ini mengedepankan prinsip desain Daniel Libeskind sehingga dapat menciptakan suatu desain modern yang tetap kental dengan nilai tradisionalnya. Meskipun hasil desain fasilitas memiliki banyak sudut geometris namun tetap aman dan tidak mengganggu pergerakan anak-anak dalam bermain. © 2020 Elza Fitria Ningsih, Yohannes Firzal, Pedia Aldy
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

GRIMLEY, DANIEL M. "Hidden Places: Hyper-realism in Björk’s Vespertine and Dancer in the Dark." Twentieth-Century Music 2, no. 1 (March 2005): 37–51. http://dx.doi.org/10.1017/s1478572205000186.

Full text
Abstract:
Björk’s collaboration with the director Lars von Trier on the film Dancer in the Dark was marked by well-publicized personal and aesthetic differences. Their work nevertheless shares an intense preoccupation with the nature and quality of sound. Björk’s soundtrack systematically explores the boundaries between music and noise, and the title of von Trier’s film itself presupposes a heightened attention to aural detail. This paper proposes a theoretical context for understanding Björk’s music in the light of her work with von Trier. Whereas Björk’s soundtrack responds to the visual and narrative stimuli of von Trier’s film, the use of sound in her album Vespertine thematicizes more familiar Björk subjects: the relationship between music, landscape and the natural world, and Björk’s own (constructed) sense of Nordic musical identity. By placing Vespertine alongside Björk’s music for Dancer in the Dark, the sense of ‘hyperreality’ that defines both also emerges as a primary characteristic of her work.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Salvucci, Guido Daniel, and Dara Entekhabi. "Correction to “Hillslope and climatic controls on hydrologic fluxes” by Guido Daniel Salvucci and Dara Entekhabi." Water Resources Research 33, no. 1 (January 1997): 277. http://dx.doi.org/10.1029/96wr03272.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Ronika, Rima. "CORAK AJARAN TASAWUF DALAM PÊPALI KI AGÊNG SELO DITINJAU DARI PERSPEKTIF HERMENEUTIK FRIEDRICH DANIEL ERNST SCHLEIERMACHER." Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam 19, no. 2 (June 11, 2020): 177. http://dx.doi.org/10.14421/ref.2019.1902-04.

Full text
Abstract:
Ki Ageng Selo was a Javanese philosopher who lived in the Demak Kingdom. At that time, the kingdom of Demak was ruled by Sultan Trenggono (1521-1545). Ki Agêng Selo’s Pêpali reflects the changing times of religion. Ki Agê̂ng Selo’s philosophy of life is influenced by his background in religion, philosophy and way of life expand his influence on the people, who are experiencing a turmoil in his life, as a result of the power struggle between the teachings of Hinduism and Islam. The philosophy of the life of Ki Agê̂ng Selo, as well as the philosophy of the Wali Sanga, is a synthesis of the religious elements brought by Islam and the elements of Hinduism. Just as the Walisanga did, by marrying between the teachings of Islam and the local culture (in this case Hindu culture), the teachings of Islam can be easily and strongly integrated.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Boro, Alidou Razakou Ibourahima, TONOUEWA Mèdessè Emile, and SEGUEDEME Alexis. "Egoism Seems Self- Destructive." IRA International Journal of Education and Multidisciplinary Studies 16, no. 3 (August 31, 2020): 155. http://dx.doi.org/10.21013/jems.v16.n3.p4.

Full text
Abstract:
Being brought up under certain circumstances, a child may become an egoist. If he is not capable to adjust himself to some situations, he may destroy himself by certain unpleasant problems. In George Eliot's novel Daniel Deronda, Gwendolen, an inborn egoist is not probably able to cope with some situations mainly after her marriage. As a matter of fact, she has been increasingly arrogant, rebellious, heartless, disapproving, unhappy. Under such a situation she has contributed to her husband, Grandcourt’s drowning. Obviously, after her husband’s death, her future is dark for her. so, it can be admitted that she has ruined herself.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Setio, Robert. "Penguasa, Tuhan, dan Rakyat: Membaca Apokalips Daniel 7 sebagai Subversi." GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 4, no. 2 (October 16, 2019): 211. http://dx.doi.org/10.21460/gema.2019.42.481.

Full text
Abstract:
Because of its cryptic nature apocalypse Daniel 7 has been interpreted in many ways. Often it is linked to the end of time teachings. This kind of interpretation is problematic. First, while emphasizing the dark side of the prophecy, it fails to capture its main intention which is optimism toward the future. Second, apocalypse contains dualistic ideas, but, they are not supposed to be separated, let alone taking one side over the other. Apocalyptic dualism should be treated as an oscillating, always negotiating positions, tensional but creativecollisions. This article shows a reading of apocalypse that reveals dualism as an integrated entity. It also considers theological consequences of such a reading. While being placed within the world’s history, God is deeply involved in worldly drama which consists of tragedy, as well as, comedy. On the political side, this reading demonstrates that imperial history does not run by itself, but, always prones to subversive movements.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Permana, Yusep. "PROGRAM EVALUATION OF COACHING CLASS PERFORMANCE SPECIFIC SPORTS IN SMA N 1 SUKABUMI." Jurnal MAENPO: Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 10, no. 2 (December 20, 2020): 95. http://dx.doi.org/10.35194/jm.v10i2.1123.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui program pembinaan prestasi kelas khusus olahraga yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Kota Sukabumi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process dan Product). Dengan menggunakan metode CIPP yang dikemukan oleh Daniel L. Stuflebeam yaitu evaluasi pada Context pembahasan mengenai latar belakang program dan tujuan program pembinaan. Evaluasi Input pembahasan mengenai penerimaan atlet, pelatih, dana, sarana dan prasarana. Evaluasi Process pembahasan mengenai pelaksanaan program latihan, konsumsi/gizi, koordinasi dan komunikasi. Evaluasi Product yaitu mengenai hasil capaian prestasi yang di dapat pada pembinaan prestasi kelas khusus olahraga SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan (observasi) dan studi dokumentasi yang didapat peneliti bahwa program pembinaan prestasi olahraga kelas khusus olahraga SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Pentingnya komunikasi dan koordinasi dari stakeholder olahraga belum berjalan sesuai harapan dalam mencari donatur baik pihak pemerintah daerah dan swasta. Kesimpulan bahwa:(1) Program pembinaan prestasi olahraga kelas khusus olahraga dapat dijadikan model pembinaan prestasi di sekolah umum,.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Septiadi, Muhammad Andi, and Siti Alia. "Analisis Perbedaan Penyerapan Anggaran Program Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan di Kota Bandung." Inovasi 17, no. 2 (October 21, 2020): 203–17. http://dx.doi.org/10.33626/inovasi.v17i2.167.

Full text
Abstract:
Adanya perbedaan hasil realisasi anggaran PIPPK Di Kelurahan Cihapit dan Kelurahan Merdeka yang menentukan keberhasilan program di suatu wilayah. Mengingat Kelurahan Cihapit dan Merdeka sama-sama berada di kawasan perkotaan tetapi dari hasil realisasi anggaran tahun 2015 dan 2016 realisasi anggaran di Kelurahan Cihapit bisa mencapai 100% yaitu merupakan salah satu kelurahan terbaik yang ada di tengah perkotaan dalam pelaksanaan PIPPK dari lima kelurahan lainnya yang ada di Kota Bandung. Sedangkan Kelurahan Merdeka realisasi anggarannya hanya mampu mencapai 83,19% pada tahun 2015 dan 84,20% pada tahun 2016. Dengan teori Daniel L. Stufflebeam yaitu Evaluasi Konteks, Input, Proses, dan Produk. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian Komparatif Deskriptif pendekatan Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability yaitu Purposive Sampling, dan Snowball Sampling. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kelurahan Cihapit bisa lebih berhasil dibandingkan dengan Kelurahan Merdeka dikarenakan pengaruh dari Evaluasi Konteks dan Input.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Manurung, Kosma. "Ketubim dan Nubuat." Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 2 (July 23, 2020): 129–40. http://dx.doi.org/10.36270/pengarah.v2i2.24.

Full text
Abstract:
Alkitab berasal dari Allah dan melibatkan tangan manusia dalam proses penulisannya. Alkitab umat Kristen sekarang ini terdiri dari dua bagian besar yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ketubim adalah bagian terakhir dari tiga bagian Alkitab Perjanjian Lama dalam kanon Ibrani. Artikel penelitian ini bermaksud memberikan penjelasan mengenai tujuan nubuat bagi umat pilihan Tuhan dalam Ketubim secara sistematik sehingga memudahkan untuk dipahami oleh para pembaca artikel ini. Metodologi yang digunakan oleh peneliti dalam artikel ini adalah metodologi kualitatif dengan pendekatan analisis teks dan kajian literatur. Artikel ini membahas secara mendalam mengenai nubuat Raja Daud tentang tuan, nubuat tujuh puluh kali tujuh masa Daniel, dan nubuat Mikha dalam peristiwa Raja Ahab memerangi Ramot-Gilead sebagai contoh-contoh nubuat dalam Ketubim disertai analisis berdasarkan bahasa asli serta didukung dengan literatur dari buku-buku dan jurnal ilmiah. Adapun berdasarkan hasil penelitian tujuan nubuat dalam Ketubim adalah memberikan pemahaman bahwa Yesus adalah Tuhan, menjadi suara kebenaran pada zamannya, menyatakan apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi umat pilihan-Nya, dan penjelasan tentang Akhir Zaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Revello Lami, Martina. "La complessitá del reale e la sua immagine." Ex Novo: Journal of Archaeology 5 (May 24, 2021): 145–52. http://dx.doi.org/10.32028/exnovo.v5i.415.

Full text
Abstract:
Nato a Lucca nel 1981, Daniele si appassiona al disegno e all'arte già da bambino. Interrotto il cammino scolastico affascinato dalle sottoculture giovanili e dai codici suburbani si é dedicato allo studio ed alla pratica del tatuaggio, mestiere che ha praticato per 20 anni e che gli ha dato l’opportunitá di viaggiare in Europa e nel mondo per assorbire tutti gli stimoli e le ispirazioni possibili. La necessità di ampliare il suo raggio d’azione, esprimere concetti complessi attraverso la sua arte, trovare la strada della descrizione della realtà e dare vita ad un percorso artistico piú completo portano Daniele a calarsi sempre più spesso nei panni del pittore. Partendo dagli acquerelli, dal paesaggio al ritratto, ed approdato infine all'olio, la sua arte è una personale lettura della complessità del mondo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Tanudjaja, Rahmiati. "Anugerah Demi Anugerah dalam Spiritualitas Kristen yang Sejati ." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 3, no. 2 (October 20, 2002): 171–82. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v3i2.91.

Full text
Abstract:
Kehidupan spiritualitas seseorang bukan hanya merupakan topik perbincangan di kalangan orang beragama atau para teolog saja. Pada waktu buku Daniel Goleman—seorang doktor psikologi dari Harvard—yang berjudul Emotional Intelligence terbit pada 1995, para pakar pendidikan dan bidang lain, maupun orang awam mulai ramai membahas dan menulis tentang kepentingan dan peran kecerdasan emosi yang dikaitkan dengan keefektifan kecerdasan intelektual. Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 2000, buku berjudul SQ: Spiritual Intelligence—The Ultimate Intelligence karya Danah Zohar, seorang psikolog, dan fisikawan Ian Marshall, menambah, atau dapat dikatakan, menggeser topik pembahasan dan penulisan mengenai EI. Kecerdasan spiritual dianggap sebagai faktor penentu bagi keefektifan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. … Pembahasan berikut akan diawali dengan definisi spiritualitas Kristen yang dilanjutkan dengan titik tolak spiritualitas Kristen, dan kriteria serta proses pertumbuhannya. Keseluruhan pembahasan akan mengacu pada kebenaran firman Tuhan yang dibandingkan pula dengan pemikiranpemikiran dari teolog-teolog yang sudah membahas mengenai hal ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Bulakh, O., V. Protopopova, and M. Shevera. "Portulaca cypria Danin, P. granulatostellulata (Poelln.) Ricceri & Arrigoni, P. papillatostellulata (Danin & H. G. Baker) Danin (Portulacaceae Juss.) – new for the Ukrainian flora taxa from the territory of Transcarpathia." Biolohichni systemy 11, no. 1 (June 20, 2019): 87–92. http://dx.doi.org/10.31861/biosystems2019.01.087.

Full text
Abstract:
The results of studying of seeds of the Portulaca oleracea L. (Portulacaceae Juss.) from Transcarpathia (Ukraine) are presented in the publication. The seed surface ultrastructure of taxa of the P. oleracea-aggr. based on the results of micromorphological studies with using electronic scanning microscope was described. The general for the representative of the genus (e.g. globous, ovate or almost reniform shaped of seeds; dark) and specify for the morphological types (star-shaped, isodiametric or elongate cells of seed surface with central part and long or short rays; smooth surface of seed or with knobs (from 0,03 mm in diameter) or papillae (0,01–0,02 mm in diameter), etc.) peculiarity are determined. The original figures of seed surface ultrastructure of the studied morphological types and key for its determination are prepared. As a results of investigation the new for the Ukrainian flora taxa, P. cypria Danin, P. granulatostellulata (Poelln.) Ricceri & Arrigoni and P. papillatostellulata (Danin & H.G. Baker) Danin, from Transcarpathia are presented. All studied species are: kenophytes according time of immigration; xenophytes, according way of distribution; and ephemerophytes, according degree of naturalization. The map of distribution of the taxa in the region is presented.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Salvucci, Guido Daniel, and Dara Entekhabi. "Correction to “Ponded infiltration into soils bounded by a water table” by Guido Daniel Salvucci and Dara Entekhabi." Water Resources Research 33, no. 1 (January 1997): 279. http://dx.doi.org/10.1029/96wr03273.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Setiawati, Eka, Setyo Dwi Utomo, Niar Nurmauli, and Sunyoto Sunyoto. "DESKRIPSI DAN DAYA HASIL 19 KLON UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KEBUN PERCOBAAN UNILA, NATAR, LAMPUNG SELATAN." Jurnal Agrotek Tropika 9, no. 1 (January 31, 2021): 121. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v9i1.4782.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan deskripsi klon ubi kayu membandingkannya dengan klon unggul nasional yaitu UJ 5. Penelitian dilakukan pada tanaman ubi kayu umur 9 bulan setelah tanam atau saat masa panen yang bertempat di kebun percobaan Desa Muara Putih, Natar, Lampung Selatan. Berdasarkan pengamatan terhadap 19 klon ubi kayu, didapatkan beberapa klon dengan daya hasil tinggi. Klon dengan daya hasil tertinggi yaitu Daniel Cabang 40 dengan 49,59 t/ha, BL 8-1 dengan 48,83 t/ha, SL 36 dengan 44,25 t/ha, Mulyo 190516 dengan 39,93 t/ha, MU 35 dengan 31,90 t/ha, serta UJ 5 sebagai pembanding pada urutan 18 dengan hasil 11,37 t/ha. Terdapat 17 klon ubi kayu yang memiliki potensi panen lebih tinggi dari klon pembanding UJ 5 sebagai klon unggul nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Akram, Ghazala, Maasoomah Sadaf, Saima Arshed, and Fizza Sameen. "Bright, dark, kink, singular and periodic soliton solutions of Lakshmanan–Porsezian–Daniel model by generalized projective Riccati equations method." Optik 241 (September 2021): 167051. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijleo.2021.167051.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Ariani, Mulia Dwi, Ratna Supradewi, and Diany Ufieta Syafitri. "PERAN KESEPIAN DAN PENGUNGKAPAN DIRI ONLINE TERHADAP KECANDUAN INTERNET PADA REMAJA AKHIR." Proyeksi 14, no. 1 (March 9, 2020): 12. http://dx.doi.org/10.30659/jp.14.1.12-21.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri online dengan kecanduan internet pada remaja akhir. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kecanduan internet, variabel bebas penelitian ini adalah kesepian dan pengungkapan diri online. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis dilakukan pada 100 remaja akhir. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan tiga skala diantaranya skala kecanduan internet, skala kesepian, dan skala pengungkapan diri online. Skala kecanduan internet merupakan adaptasi dari Young�s Internet Addiction Test (TIAT20) yang dikembangkan oleh Kimberly Young, skala terdiri antara 20 aitem. Skala kesepian merupakan adaptasi dari UCLA Loneliness Scale (Version 3) yang dikembangkan oleh Daniel W. Russel terdiri dari 20 aitem. Sedangkan skala pengungkapan diri dari online Revised Self-disclosure Scale yang dikembangkan Louis Leung yang kemudian diadaptasi oleh Ina Blau terdiri dari 9 aitem. Uji hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan korelasi regresi ganda sedangkan untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis regresi parsial. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan dengan nilai korelasi R = 0,305 dengan Flinier = 4,963 dengan signifikansi 0,009 (dengan p<0,05). Analisis hipotesis kedua menunjukkan skor rx1y= 0,126 dengan p = 0,213 (dengan p> 0,05) yang menunjukkan bahawa tidak ada hubungan antara kesepian terhadap kecanduan internet. Analisis hipotesis` ketiga menunjukkan skor rx2y = 0,261 dengan p = 0,005 (dengan p=<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pengungkapan diri online dengan kecanduan internet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Tresnowati, Idah, and Gilang Nuari Panggraita. "Evaluasi Program Pembinaan Senam Artistik Sekolah Dasar Di Kabupaten Pemalang." Jendela Olahraga 5, no. 2 (July 15, 2020): 98–103. http://dx.doi.org/10.26877/jo.v5i2.6055.

Full text
Abstract:
The determination of this research is to support the artistic gymnastics coaching program in Pemalang district of Central java. The approach used in the assessment of this program is the CIPP Model of Daniel Stufflebeam in terms of context, input, process, and product. There are three elementary schools that thrived in representing the name of Pemalang Regency to become champions in the artistic gymnastics competition in Central Java, the schools are from SDN Padek 01, SDN Pamutih 02 and MI Muhammadiyah. The collecting data used observation technique, interviews and documentation in the form of archives as supporting data. While the informant sources were the Principal, sport teacher/trainer, students as the gymnasts and parents of students. The analysis technique used is descriptive analysis. The results of the study show that: At the input stage, the athlete recruitment as a trainee was done voluntarily in accordance with the interests and talents sought since he/she entered first grade, for the determined criteria are applied well, inadequate facilities, insufficient and simple infrastructure. Keywords: Evaluation, Artistic Gymnastics Development Program, Elementary School AbstrakTujuan Penelitian ini untuk mengevaluasi program pembinaan senam artistik di kabupaten pemalang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian evaluasi program ini adalah CIPP Model (Daniel Stufflebeam’s) ditinjau dari tahap context, input, proces, dan product. Ada tiga sekolah dasar yang berhasil membawa nama kabupaten pemalang untuk menjadi juara dalam kompetisi senam artistik tingkat Jawa Tengah, yaitu dari SDN Padek 01, SDN Pamutih 02 dan MI Muhammadiyah. Pengumpulan data menggunakan teknik Pengamatan(observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi berupa arsip sebagai data pendukung. Sedangkan informan yang digunakan adalah Kepala Sekolah, Guru Penjasorkes/pelatih, siswa sebagai pesenam serta orang tua siswa. penelitian menunjukan bahwa: Pada tahap input perekrutan atlet sebagai peserta pelatihan secara suka rela sesuai dengan minat dan bakat dicari sejak dia masuk kelas satu,untuk kriteria yang ditetapkan dilaksanakan dengan baik,fasilitas yang kurang memadai,sarana prasarana kurang memadai dan sederhana. Kata kunci: Evaluasi, Program Pembinaan Senam Artistik, sekolah Dasar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Chamon, Carine C., and Lúcia H. Rapp Py-Daniel. "Taxonomic revision of SpectracanthicusNijssen & Isbrücker (Loricariidae: Hypostominae: Ancistrini), with description of three new species." Neotropical Ichthyology 12, no. 1 (March 2014): 1–25. http://dx.doi.org/10.1590/s1679-62252014000100001.

Full text
Abstract:
A taxonomic review of Spectracanthicus Nijssen & Isbrücker, including Oligancistrus Rapp Py-Daniel, following a phylogenetic study, is presented. Additionally to S. punctatissimus(Steindachner) and S. murinus Nijssen & Isbrücker, three new species are recognized based on the examination of 159 specimens: S. immaculatus n. sp. from rio Tapajós basin, differs from its congeners by its color pattern consisting of a dark gray body, with no dots or spots, and by having very slender teeth; Spectracanthicus tocantinensisn. sp., from the rio Tocantins drainage is distinguished by the color pattern consisting of dark brown or black body with small, yellowish dots (except in S. punctatissimus), presence of thick teeth, infraorbital 4 forming most of the posterior edge of the orbit and the large basipterigium fenestrae; and Spectracanthicus zuanonin. sp., from the rio Xingu basin is diagnosed by its color pattern consisting of large, white spots and by the larger orbital diameter. Other characters based on osteological features are also usefull to distinguish the species. A key to the species of the genus and a brief discussion of their threats and conservation are also provided.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Faber, Alyda. "Dancer in the Dark : Affliction and the aesthetic of attention." Studies in Religion/Sciences Religieuses 35, no. 1 (March 2006): 85–106. http://dx.doi.org/10.1177/000842980603500105.

Full text
Abstract:
This article argues that Lars von Trier's film Dancer in the Dark (2000) develops a provocative aesthetic of attention to affliction. The significance of this aesthetic is developed with reference to Simone Weil's understanding of affliction as deep psychic, social and physical suffering. She finds that humans habitually avoid affliction with consolations of optimistic political or religious meaning, and that deep suffering is thus rarely engaged with empathic "living attention." Through his characterization of Selma, and in his manipulations of the conventions of the musical, von Trier elicits this kind of attention, creating an important ethical opportunity for viewers to enlarge their capacity for responsiveness to deep suffering. However, von Trier's film also demonstrates Weil's point that attention to affliction is a miracle like walking on water: a near impossibility. In von Trier's otherwise mobile aesthetic, that impossibility is betrayed in his use of existing patriarchal conventions of affliction, habitually feminized as hysteria.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Custred, Glynn. "Dark Matter of the Mind: The Culturally Articulated Unconscious by Daniel L. EverettChicago: University of Chicago Press, 2016. 378 pp." American Anthropologist 119, no. 3 (August 14, 2017): 553–54. http://dx.doi.org/10.1111/aman.12904.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sidik, Humar, and Ika Putri Sulistyana. "Hermeneutika Sebuah Metode Interpretasi Dalam Kajian Filsafat Sejarah." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 11, no. 1 (January 31, 2021): 19. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v11i1.6224.

Full text
Abstract:
<p>Hermeneutika merupakan sebuah metode interpretasi terhadap sebuah simbol baik berupa teks atau lambang lainnya. Dalam perkembangannya sebagai metode hermeneutika banyak dianut oleh berbagai disiplin ilmu demi mengungkapkan makna yang tersirat dalam sebuah simbol atau teks. Salah satu disiplin ilmu yang menggunakan hermeneutika sebagai metodenya adalah sejarah. Sejarah menggunakan hermeneutika pada bagian interpretasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukan pentingnya hermeneutika dalam kajian filsafat sejarah. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif-analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukan beberapa hal, diantaranya yaitu, varian atau jenis-jenis dalam hermeneutika mulai dari hermeneutika romantis milik Friedrich Ernst Daniel Schleiermarcher, hermeneutika metodis karya Wilhelm Dilthey, hermeneutika fenomenologis yang dibangun oleh Edmund Husserl, hermeneutika dialektis dengan eksemplar Martin Herdegger, hermeneutika kritisnya Jurgen Habermas, dan hermeneutika milik Paul Ricouer yang sering digunakan dalam teks sastra serta yang terakhir metode hermeneutika dekonstruksionis hasil pemikiran Jacques Derrida. Selain itu dibahas juga alasan hermeneutika menjadi sebuah metode dalam filsafat sejarah dan bagaimana cara memahami filsafat sejarah dengan hermeneutika. Sehingga penelitian ini berfokus pada hermeneutika sebagai metode penafsiran teks dalam filsafat sejarah dan varian yang sering digunakan dalam hermeneutika pada kajian filsafat sejarah. Hal ini dilakukan demi membatasi terlalu luasnya objek kajian dalam penelitian.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Hermanto, Yanto Paulus. "Karya Allah Pada Masa Intertestamen." Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 (July 31, 2019): 162. http://dx.doi.org/10.46445/ejti.v3i2.148.

Full text
Abstract:
From the word submitted by the prophet Malachi (432 BC) to the angel of God speaking to the priest Zechariah, his father John the Baptist, is estimated to be about 400 years. And over that long period of time, what really happened? Is God indeed dwelling? Or is God preparing for the coming of the Messiah? Or God is angry with His people, who continue to sin? These questions are certainly the mainstays of the theologians to do research. The author tries to collect data from previous studies of historical events, archeological results, and Biblical text. Thus it can be deduced a conclusion, what is actually happening in the grace period of 400 years. Research begins from the years before, during the intertestament and thereafter. The most likely to be studied is the history of Persian media, Greek (Hellenistic), Jews regain Jerusalem (Maccabees struggle) and the formation of the Roman empire. After doing research it turns out in history and events it is found that God plays an active role. The fulfillment of Daniel, Hosea and Malachi's prophecies occurred during the intertestament. Even supernatural things, which would not have been possible if God had not intervened, had occurred. This research will certainly convince all readers, that God is still working and in control in every age. Dari perkataan nubuat nabi Maleakhi (432 SM) hingga malaikat Tuhan berbicara kepada Imam Zakaria, bapaknya Yohanes pembaptis diperkirakan 400 tahun.Dan sepanjang periode waktu yang panjang tersebut, apakah yang terjadi?Apakah Allah berdiam diri? Atau apakah Ia sedang mempersiapkan kedatangan Mesias? Atau Allah marah terhadap umat-Nya yang terus hidup dalam dosa?Pertanyaan-pertanyaan ini yang seringkali menjadi perdebatan para teolog.Penulis mencoba mengumpulkan dari peristiwa-peristiwa sejarah yang telah diteliti sebelumnya, hasil-hasil arkelogi, dan teks Alkitab yang berkaitan. Kemudian dapat diambil suatu kesimpulan, apa yang sebenarnya trjadi dalam periode 400 tahun tersebut. Penelitian dimulai dari tahun-tahun sebelum, selama dan setelah masa intertesmen.Hal-hal yang dipelajari meliputi sejarah Media Persia, Yunani (Helenisasi), kembalinya orang Yahudi ke Yerusalem (pemberontakan Makabe) dan terbentuknya kerajaan Romawi.Setelah melakukan penelitian, maka diperoleh realitas bahwa Allah berperan secara aktif dalam masa tersebut.Penggenapan Nubuat dalam Daniel, Hosea dan Maleaki terjadi pada masa intertestemen.Bahkan hal-hal yang supranatural, yang tidak mungkin terjadi, jika bukan Allah yang mengintervensi hal-hal yang terjadi tersebut.Hasil penelitianini tentu menyakinkan para pembaca bahwa Allah masih dan sedang bekerja dan mengontrol dalam segala zaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Putri, Nadya Berliana, and Nada Arina Romli. "ANALISIS DAMPAK ADIKSI INTERNET PADA MEDIA SOSIAL TWITTER DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN TEORI KOMUNIKASI." Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian 7, no. 1 (April 6, 2021): 582. http://dx.doi.org/10.52434/jk.v7i1.905.

Full text
Abstract:
AbstrakTwitter merupakan salah satu platform media sosial terkemuka di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, penggunaannya sangat luas mulai dari update status, hiburan sampai berbisnis. Tak heran, berbagai kalangan sangat senang menggunakan media sosial ini. Namun, terdapat dampak dari penggunaan yang terus menerus. Maka dari itu, penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis dampak adiksi internet pada media sosial Twitter di Indonesia dengan pendekatan teori komunikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Media Baru oleh Daniel Harries dan Teori Komunikasi Interpersonal oleh Young Yun Kim dan William Gudykunst. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dimana teknik pengumpulan data menggunakan kajian pustaka yang memfokuskan pada data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Twitter memanfaatkan proses pembelajaran berbasis bakat alami kita yaitu pemicu, perilaku, dan penghargaan. Kita memiliki ide atau memikirkan sesuatu yang lucu (pemicu), tweet (perilaku), dan menerima likes dan retweet (hadiah). Proses belajar ini menyebabkan aliran dopamin di pusat-pusat otak. Semakin banyak kita melakukan ini, semakin perilaku ini semakin diperkuat bahkan karena kuatnya kebanyakan orang memilih untuk tidak tidur (atau susah tidur) karena euforia yang dirasakan.Kata-kata kunci: Adiksi internet; perilaku; media sosial; teori komunikasi; twitter.AbstractTwitter is one of the leading social media platforms throughout the world. In Indonesia, its use is very wide ranging from status updates, entertainment, to business. Not surprisingly, various groups are very happy to use social media. However, there is an impact of continuous use. Therefore, the writing of this article aims to analyze the impact of internet addiction on Twitter's social media in Indonesia with a communication theory approach. Theories used in this research are New Media Communication Theory by Daniel Harries and Interpersonal Communication Theory by Young Yun Kim and William Gudykunst. The method used in this study is a qualitative approach where data collection techniques use literature review that focuses on secondary data. The results of this study indicate that Twitter makes use of our natural talent-based learning process, namely triggers, behaviors, and rewards. We have ideas or think of something funny (triggers), tweet (behavior), and receive likes and retweets (gifts). This learning process causes the flow of dopamine in the centers of the brain. The more we do this, the more amplified this behavior is, even because most people choose not to sleep (or have trouble sleeping) because of the euphoria they feel. Keywords: Internet addiction; behavior; social media; communication theory; twitter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Subaryono, Subaryono, Rosmawaty Peranginangin, D. Fardiaz, and F. Kusnandar. "Pembentukan Gel Alginat yang Diekstrak dari Sargassum filipenduladan Turbinaria decurrensMenggunakan CaCO3 dan Glucono- δ lactone (GDL)." Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 5, no. 1 (June 7, 2010): 43. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v5i1.425.

Full text
Abstract:
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan CaCO3 pada pembentukan gel dan karakteris tik gel alginat yang diekstrak dari Sargassum filipendula danTurbinaria decurrens.Sebagai pembanding digunakan alginat komersial dari Sigma. Rumput laut dipanen dari perairan Binuangeun, Provinsi Banten. Rumput laut direndam dalam larutan KOH 0,1 N selama 1 jam, lalu dicuci dengan air tawar dan dikeringkan. Alginat diekstrak dengan metode ekstraksi yang dikembangkan oleh Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Gel alginat disiapkan dengan metode pembentukan gel internal menggunakan CaCO3 sebagai sumber ion Ca2+ dan glucono-d-lactone (GDL) untuk mengatur pelepasan ion Ca2+. KonsentrasiCaCO3yang digunakan divariasi 0; 2,5; 5,0; 7,5; 10,0; 12,5;15,0; 20,0; 25,0; dan 30,0 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel mulai terbentuk pada konsentrasi CaCO3 5,0 mM dangel yang kuat terbentuk pada konsentrasi 20,0 mM atau lebih.Alginat dari S. filipendula danT. Decurrens membutuhkan konsentrasi CaCO3 yang lebih tinggi untuk pembentukan gelnya dibandingkan alginat komersial. Pada konsentrasi CaCO3 20,0 mM atau lebih, gel alginat dari S. filipendula dan T. Decurrens menunjukkan kekuatan gel, modulus rigidity, dan sineresis yang lebih tinggi dibandingkan alginat komersial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Sudiarja, Antonius. "Daniel Boyarin, The Jewish Gospels: The Story of the Jewish Christ, Forwarded by Jack Miles, New York: The New Press, 2012, xxiii + 200 hlm." DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA 11, no. 2 (October 15, 2012): 257–61. http://dx.doi.org/10.36383/diskursus.v11i2.148.

Full text
Abstract:
Sudah sejak awal abad pertama Kristianisme memisahkan diri dari tradisi Yudaisme dan menjadi agama baru sama sekali, meskipun Yesus yang menjadi pokok iman mereka adalah seorang Yahudi. Agama Kristen diajarkan oleh Yesus dengan melepaskan diri dari tradisi Yahudi yang ortodoks, demikianlah anggapan umum hingga sekarang. Maka baik bagi orang Kristen maupun orang Yahudi, seluruh ajaran Kristiani tidak bisa dikembalikan pada akar tradisi Yahudi. Keduanya saling membedakan diri satu sama lain. Yesus mengajarkan “cinta kasih” dan para murid-Nya mempertentangkan ajaran ini dengan ajaran Taurat yang sangat menekankan hukum. Sementara itu jemaat Yahudi menuduh orang Kristen (Yahudi) murtad dari tradisi mereka. Kesan mengenai pertentangan yang sangat keras antara Kristianisme dan Yudaisme di masa lalu ini antara lain juga yang menjadi sebab dari dan memicu—atau setidaknya diduga demikian—munculnya gerakan antisemitisme di Eropa hingga abad keduapuluh. Akan tetapi apakah Kristianisme dan Yudaisme patut dipertentangkan satu sama lain? Dalam buku kecil ini, Daniel Boyarin—seorang rabi Yahudi yang ortodoks serta Profesor Retorika dan Budaya Talmud, Universitas California, Berkeley—mengajukan pandangan bahwa Yesus adalah seorang yang setia pada tradisi Yahudi. Ini berarti ajaran-ajaran yang disampaikan-Nya, setidaknya yang asli, tidaklah menyimpang dari Taurat dan Kitab para Nabi. Jikalau dalam Kristianisme terdapat ajaran yang menyimpang dari sumber Yahudi, maka kiranya karena hal itu ditambahkan atau ditafsirkan secara lain oleh para murid Yesus di kemudian hari, tetapi bukan dari Yesus sendiri. Dari lain pihak, menurut Boyarin, apa yang diajarkan oleh Yesus dapat dilacak kembali dari sumber aslinya dalam Kitab Suci Yahudi. Ajaran Yesus sungguh merupakan bagian dari Yudaisme sendiri. Boyarin mencoba merunut ajaran Yesus yang asli dari sumber-sumber Yudaisme dan mempertemukan tradisi Kristen yang paling awal ini dengan tradisi asli Yahudi. ........... Dalam bab 4 Boyarin membicarakan penderitaan Kristus. Pokok ini sering dikaitkan dengan Yesaya 53 tentang hamba yang setia. Tetapi sekali lagi di sini, kontroversi yang terjadi adalah bahwa sebagian penafsir menempatkan bangsa Yahudi sebagai hamba itu, dan bukan individu, sebagaimana tafsir Kristiani yang menempatkan Yesus dalam posisi tersebut. Alasannya, menurut kebanyakan tafsir Yahudi, “Mesias” tidak menderita. Penderitaan dianggap sebagai aib. Mengutip Joseph Klausner (“The Jewish and Christian Messiah,” dalam The Messianic Idea in Israel, from Its Beginning to the Completion of the Mishnah, trans. W.F. Stinespring, New York: Macmillan, 1955) topik penderitaan Messias dalam Kristianisme diangkat setelah Yesus mengalaminya, jadi semacam apologi (hlm. 130). Kalau demikian, mengapa Allah membiarkan “hamba pilihan”-Nya menderita? Klausner menjawab, demi atau untuk penebusan manusia, sebagaimana diramalkan Yesaya 53. Di sini Klausner mengubah pan-dangan Yahudi, penderitaan itu bukan ramalan tentang pengejaran bangsa Yahudi, melainkan tentang penderitaan Yesus (hlm. 131-132). Menurut Boyarin, tampaknya Midrash dan tradisi ortodoks rabi Yahudi memberi ruang juga pada penderitaan Mesias, karena kedekatan teks Markus 8:38 (“… barangsiapa malu karena Aku dan perkataan-Ku…”), yang menggunakan gaya Middrash untuk mengembangkan gagasan itu untuk Yesus menyangkut penderitaan-Nya, sementara penderitaan dan kematian Mesias juga merupakan bagian dari ajaran umum ortodoksi rabinik (hlm. 134). Tidak semua tafsir Boyarin dapat diangkat dalam resensi pendek ini, tetapi secara umum jalan pikirannya mudah dipahami, juga oleh mereka yang tidak ahli dalam Kitab Suci. Secara ringkas, dalam buku ini Profesor Boyarin mendalami akar Yudaisme dalam Kristianisme awal dan menemukan bahwa ajaran Yesus sama sekali tidak menyimpang dari tradisi Yahudi dan bahwa konsep inkarnasi dan Trinitas pun sudah ada benihnya dalam sumber Yahudi. Maka sebenarnya, tidak ada pemutusan (break) antara ajaran Yesus yang awal dengan Yudaisme sebab kedatangan Messias yang diajarkan Yesus merupakan bagian utuh dari kepercayaan Yahudi, sebagaimana terdapat dalam sumber mereka. (A. Sudiarja, Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Turner, Lynn. "Tympan Alley: Posthumanist Performatives in Dancer in the Dark." Derrida Today 6, no. 2 (November 2013): 222–39. http://dx.doi.org/10.3366/drt.2013.0065.

Full text
Abstract:
While it is Derrida's late work on the ‘animal question’ that brought his insistence on limitrophy between species to wider attention, it is also named as the general condition of the limits in the much earlier text, ‘Tympan’. There, in dislocating the tympanum, the margins of philosophy are eaten. Equally, given the rhythmic address of the tympanum, we might say that the margins of philosophy are beaten. This paper considers the persistent play on rhythmic sounds in Lars von Trier's Dancer in the Dark as a ‘tympanising’ or derision of the limits, notably of the limits of the law in both juridical and symbolic senses, as they also work the edges of the film's two styles (broadly, realism and musical). In a provocative analysis of this film, Cary Wolfe suggests that we might understand Selma's vocal style (given singular expression by Bjork) as a refusal of the phallic imposition of language, and that her virtually suicidal submission to the death sentence allows for a notion of a ‘posthuman feminine’. ‘Tympan Alley’ redirects this tantalising term ‘posthuman feminine’ through a more consistently Derridean line of thought to sound out the implications of b/eating the limits through Selma's oblique ear.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Faisal Kusuma Hadi. "Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes SMP Negeri di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang." Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olahraga) 4, no. 1 (October 14, 2019): 6–11. http://dx.doi.org/10.36526/kejaora.v4i1.615.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di SMP Negeri se-Ampelgading Malang serta menghasilkan rekomendasi bagi para pengambil keputusan untuk menindaklanjuti program pembelajaran yang telah berjalan. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan persentase. Teknik ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket, dan menggunakan model yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam (1967), yakni (1) context, (2) input, (3) process, dan (4) product atau yang disebut dengan CIPP. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keseluruhan SMPN 1 Ampelgading memperoleh persentase 70% dengan kriteria baik, SMPN 2 Ampelgading memperoleh 76% dengan kriteria baik, SMPN 3 Ampelgading memperoleh 73% dengan kriteria baik, SMPN 4 Ampelgading memperoleh 64% dengan kriteria baik, SMPN 5 Ampelgading memperoleh 62% dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran pendidikan seluruh SMP Negeri di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang berada pada kriteria baik. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah melanjutkan program pembelajaran, akan tetapi disertai dengan revisi pada beberapa variabel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Irwanto. "EVALUASI PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL CIPP UNTUK MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KOTA SERANG." Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olahraga) 4, no. 2 (December 5, 2019): 6–13. http://dx.doi.org/10.36526/kejaora.v4i2.656.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam belajar dan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di SMK N 2 Kota Serang Banten serta dapat menghasilkan rekomendasi bagi para pengambil keputusan untuk menindaklanjuti program pembelajaran yang telah berjalan di SMK N 2 Kota Serang Banten tersebut. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menggunakan persentase. Teknik ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan menggunakan model yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam yaitu CIPP (context, input, process, and product). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keseluruhan SMK N 2 Kota Serang Banten memperoleh persentase 84% dengan kriteria baik sekali. Berdasarkan hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di SMK N 2 Kota Serang Banten berada pada kriteria baik sekali, karena pembelajaran menggunakan teori dan praktik dengan perbandingan teori sebesar 30% dan praktik sebesar 80%. Dari hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di SMK N 2 Kota Serang merupakan salah satu sekolah terbaik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Untoro, Danang Bagus, Trijoso Permono, and Subandrate Subandrate. "Hubungan Epidural Hematoma Dengan Fraktur Kranium Pada Pasien Cedera Kepala." SRIWIJAYA JOURNAL OF MEDICINE 2, no. 3 (June 22, 2019): 164–67. http://dx.doi.org/10.32539/sjm.v2i3.77.

Full text
Abstract:
Penyebab cedera kepala terbanyak adalah jatuh (40,9%), kecelakaan sepeda motor (40,6%), terkena benda tumpul dan tajam (7,3%), kecelakaan alat transportasi darat lain (7,1%), dan kejatuhan benda (2,5%). Cedera kepala merupakan penyebab kematian dari hampir setengah kasus trauma. Fraktur kranium merupakan patahnya satu atau lebih tulang pada tulang tengkorak. Sekitar 1% sampai 5,5% dari total kasus cedera kepala terdapat epidural hematoma. Tingkat mortalitas pada kasus epidural hematoma mencapai 20%. Menurut Daniel P. Prince, epidural hematoma ditemukan dalam 1-2% dari seluruh kejadian trauma kepala. Dalam 90% kasus epidural hematoma berhubungan dengan fraktur kranium. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara epidural hematoma dan fraktur kranium pada pasien cedera kepala. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional berdasarkan data sekunder, yaitu hasil pengamatan rekam medis pasien cedera kepala yang dirawat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,015) antara kejadian fraktur kranium dengan epidural hematoma pada pasien cedera kepala yang dirawat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang pada tahun 2017. Pasien cedera kepala dengan fraktur kranium lebih berisiko 4,250 kali lebih besar untuk mengalami epidural hematoma dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki fraktur kranium, dan pasien cedera kepala dengan fraktur kranium berisiko sekurang-kurangnya 1,256 kali mengalami epidural hematoma dan sebesar-besarnya 14,151 kali mengalami epidural hematoma. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara fraktur kranium dengan epidural hematoma pada pasien cedera kepala.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography