To see the other types of publications on this topic, follow the link: Detektivy.

Journal articles on the topic 'Detektivy'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Detektivy.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Ivačić, Matija. "Smrt voli poeziju a ne voli starost? O tipologiji junaka u češkom krimiću u razdoblju njegove „renesanse”." Slavica Wratislaviensia 163 (March 17, 2017): 655–63. http://dx.doi.org/10.19195/0137-1150.163.55.

Full text
Abstract:
Death loves poetry but not old age? On hero typology in the Czech crime novel in its “renaissance” periodIn the article the author analyses the typology of the central character in the Czech crime novel in its “renaissance” period 1958–1969, taking into account main tendencies of the production of the said period socialist crime novel and leaning towards the Western tradition of crime fiction, which had great influence on the appearance and character of the leading protagonist. Taking into account those tendencies, the author discusses the frequency of the worldly known “Poirot” type of the “great detective”, a wise and an experienced old man who sees crime as a logical puzzle, and tries to prove how the production of the period was marked by the reduction of the typological image of the main hero.Smrt má ráda poezii a nemá ráda stáří? O typologii hrdinů včeské detektivce vobdobí její obrodyV článku se analyzuje typologie ústředních postav v české detektivce 1958–1969 se zřetelem k dvěma hlavním tendencím v dobové produkci socialistická detektivka a vliv západní tradice. Na základě vybraných děl se autor snaží odpovědět na otázku, do jaké míry se v dobové detektivní próze prosadil tzv. poirotovský typ „velkého detektiva“, moudrého a zkušeného starce, který se zločinem zabývá jako logickou hrou, ale také i proč lze mluvit o určité redukci typologie hlavních postav.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Řezníčková, Zuzana. "Využití postupů rozhlasové detektivky za hranicemi žánru." Theatralia 18, no. 1 (2015): 217–22. http://dx.doi.org/10.5817/ty2015-1-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Stöcklein, Walter. "Molekül-Detektive. Biosensoren." Chemie in unserer Zeit 40, no. 1 (February 2006): 32–40. http://dx.doi.org/10.1002/ciuz.200600351.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Grieger-Langer, Suzanne. "Die Karriere-Detektive." working@office 10, no. 3 (March 2009): 54–55. http://dx.doi.org/10.1007/bf03249983.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Swensen, Elisabeth. "Den empatiske detektiv." Tidsskrift for Den norske legeforening 132, no. 3 (2012): 368–70. http://dx.doi.org/10.4045/tidsskr.12.0017.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Kopitzsch, Franziska. "Émile und die Detektive." Leidfaden 3, no. 4 (November 2014): 80–83. http://dx.doi.org/10.13109/leid.2014.3.4.80.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Manggong, Lestari, Kamelia Gantrisia, and Ida Farida. "PELATIHAN PENULISAN CERITA DETEKTIF BERTEMA MASALAH DOMESTIK BAGI ANGGOTA KOMUNITAS PENULIS PEREMPUAN INDONESIA DI BANDUNG." Dharmakarya 8, no. 2 (June 5, 2019): 130. http://dx.doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i3.19804.

Full text
Abstract:
Cerita detektif, sebagai genre karya fiksi, khususnya yang ditulis oleh penulis perempuan masih sangat minim keberadaannya di Indonesia. Berangkat dari fakta ini, maka tercetuslah kegiatan PPM ini. PPM ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian tentang deduksi Sherlock Holmes, yang melibatkan anggota Komunitas Penulis Perempuan (KPPI) Bandung. Melalui PPM ini, anggota KPPI Bandung dibekali pengetahuan mengenai penulisan cerita detektif dengan cara pengadaan pelatihan penulisan cerita detektif bertema masalah domestik. Tema masalah domestik ini dipilih karena tema inilah yang erat dengan keseharian penulis perempuan di KPPI Bandung yang semuanya adalah ibu-ibu. PPM ini bertujuan untuk memperkaya khasanah bacaan cerita detektif karya penulis perempuan di Indonesia. Untuk itu, maka PPM ini diproyeksikan dapat membantu penulis perempuan untuk dapat lebih mengasah kreatifitasnya menulis cerita detektif. Metode yang digunakan dalam pembahasan tentang kegiatan PPM ini adalah metode kualitatif, melalui observasi kegiatan sepanjang pelatihan. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah pemetaan topik-topik yang berpotensi menjadi titik tolak rancangan cerita detektif yang akan ditulis. Kesimpulan yang diperoleh adalah tahap brainstorming dan clustering membantu peserta pelatihan dalam hal pemetaan topik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Villiger, Christian. "Der Literaturwissenschaftler als Detektiv." Variations 18, no. 1 (January 1, 2011): 141–50. http://dx.doi.org/10.3726/85609_141.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Vogelmeier, C. "Der Pneumologe als Detektiv." Pneumologie 58, no. 09 (September 1, 2004): 639–40. http://dx.doi.org/10.1055/s-2004-830058.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Arisinta, Renika, Bayu Hendro Wicaksono, and Ima Wahyu Putri Utami. "PENGEMBANGAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PERMAINAN “AKU SEORANG DETEKTIF” KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG." Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) 5, no. 2 (September 26, 2017): 732. http://dx.doi.org/10.22219/jp2sd.v5i2.4822.

Full text
Abstract:
Abstract: The type of research conducted is Research and Development (RnD). In this research aiming to produce product development of Group Investigation(GI) learning modelwith game "Aku Seorang detektif" in class IV SD Muhammadiyah 1 Malang that worthy with criteria valid, effective, and interesting. In developing the Group Investigation(GI) model, the design of the ADDIE Model consists of five steps: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) application, (5) evaluation. The results showed (1) Development of GI learning model with game "Aku Seorang detektif" in class IV SD Muhammadiyah 1 Malang stated very valid. This is indicated by manual guidance value of 89%, RPP validation of 98%, and game and media validation of 92%. (2) The development of the GI learning model with the game "aku seorang detektif" is stated very effective. This is indicated by the value of teacher response during the PBM of 86%. (3) The development of the GI learning model with the game "Aku seorang detektif" is very interesting. This is indicated by student responses of 95% of interested students and 5% of students who are less interested.Keywords: development, teachings model GI, “Aku Seorang Detektif” gamesAbstrak: Jenis penelitian yang dilakukan adalah Reaserch and Development(RnD). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan model pembelajaran Group Investigation(GI) dengan permainan “Aku Seorang Detektif” kelas IV SD Muhammadiyah 1 yang layak dengan kriteria valid, efektif, dan menarik. Dalam mengembangkan model Group Investigation(GI), digunakan rancangan ADDIE Model yang terdiri atas lima langkah, yaitu : (1) analisis, (2) perancangan, (3) pengembangan, (4) penerapan, (5) evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” kelas IV SD Muhammadiyah 1, Malang dinyatakan sangat valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai validasi buku pedoman sebesar 89%, validasi RPP sebesar 98%, serta validasi permainan dan media sebesar 92%. (2) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” dinyatakan sangat efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai respon guru selama PBM sebesar 86%. (3) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” dinyatakan sangat menarik. Hal ini ditunjukkan dengan respon siswa sebesar 95% siswa yang tertarik dan 5 % siswa yang kurang tertarik.Kata Kunci: Model Pembelajaran GI, Permainan “Aku Seorang Detektif”, gaya dan gerak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Arisinta, Renika, Bayu Hendro Wicaksono, and Ima Wahyu Putri Utami. "PENGEMBANGAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PERMAINAN “AKU SEORANG DETEKTIF” KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG." Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) 5, no. 2 (September 26, 2017): 732. http://dx.doi.org/10.22219/jp2sd.vol5.no2.732-742.

Full text
Abstract:
Abstract: The type of research conducted is Research and Development (RnD). In this research aiming to produce product development of Group Investigation(GI) learning modelwith game "Aku Seorang detektif" in class IV SD Muhammadiyah 1 Malang that worthy with criteria valid, effective, and interesting. In developing the Group Investigation(GI) model, the design of the ADDIE Model consists of five steps: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) application, (5) evaluation. The results showed (1) Development of GI learning model with game "Aku Seorang detektif" in class IV SD Muhammadiyah 1 Malang stated very valid. This is indicated by manual guidance value of 89%, RPP validation of 98%, and game and media validation of 92%. (2) The development of the GI learning model with the game "aku seorang detektif" is stated very effective. This is indicated by the value of teacher response during the PBM of 86%. (3) The development of the GI learning model with the game "Aku seorang detektif" is very interesting. This is indicated by student responses of 95% of interested students and 5% of students who are less interested.Keywords: development, teachings model GI, “Aku Seorang Detektif” gamesAbstrak: Jenis penelitian yang dilakukan adalah Reaserch and Development(RnD). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan model pembelajaran Group Investigation(GI) dengan permainan “Aku Seorang Detektif” kelas IV SD Muhammadiyah 1 yang layak dengan kriteria valid, efektif, dan menarik. Dalam mengembangkan model Group Investigation(GI), digunakan rancangan ADDIE Model yang terdiri atas lima langkah, yaitu : (1) analisis, (2) perancangan, (3) pengembangan, (4) penerapan, (5) evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” kelas IV SD Muhammadiyah 1, Malang dinyatakan sangat valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai validasi buku pedoman sebesar 89%, validasi RPP sebesar 98%, serta validasi permainan dan media sebesar 92%. (2) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” dinyatakan sangat efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai respon guru selama PBM sebesar 86%. (3) Pengembangan model pembelajaran GI dengan permainan “aku seorang detektif” dinyatakan sangat menarik. Hal ini ditunjukkan dengan respon siswa sebesar 95% siswa yang tertarik dan 5 % siswa yang kurang tertarik.Kata Kunci: Model Pembelajaran GI, Permainan “Aku Seorang Detektif”, gaya dan gerak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Palendera, Yugisman, Yusra Fernando, and Sampurna Dadi Rizkiono. "GAME DETEKTIF RESIMEN MAHASISWA BATALYON 209 TEKNOKRAT GAJAH LAMPUNG." Jurnal Teknoinfo 13, no. 1 (January 15, 2019): 46. http://dx.doi.org/10.33365/jti.v13i1.197.

Full text
Abstract:
Game detektif resimen mahasiswa batalyon 209 teknokrat gajah lampung merupakan sebuah game yang diangkat berdasarkan suatu unit kegiatan mahasiswa dengan tujuan untuk memperkenalkan resimen kedalam lingkungan yang lebih luas. Dengan mengetahui game detektif resimen mahasiswa batalyon 209 teknokrat gajah lampung maka pemain dapat menambah wawasan mengenai dampak dan bahaya pungutan liar dan resimen mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, tinjauan pustaka, dokumentasi dan kuisioner. Sumber data/subjek yaitu mahasiswa berjumlah 20 orang. Metode pengujian yang dilakukan yaitu aspek Fungsionality dan Usability. Aplikasi game detektif resimen mahasiswa batalyon 209 teknokrat gajah lampung menggunakan metode MDLC (Multimedia Development Life Cycle) tools yang dipakai yaitu Construct 2 yang dijalankan pada Android.Hasil pengujian ISO 9126 kualitas aplikasi game detektif resimen mahasiswa batalyon 209 teknokrat gajah lampung diperoleh nilai dari aspek fungsionality dan usability, dengan variable yang dinilai berupa kriteria Understandability 85%, Learnability 85%, Operability 87%, dan Attractiveness 88%. Untuk persentase secara keseluruhan dari aspek fungsionality dan usability hasil dari pengolahan data pada uji fungsionality dan usability menyatakan bahwa dalam penyebaran datanya sudah berdistribusi secara normal dan Game detektif resimen mahasiswa batalyon 209 teknokrat gajah lampung dapat dijadikan sebagai game dari pernyataan kuisioner yang telah diisi.Kata Kunci: android, construct 2, game detektif, MDLC, ISO 9126.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Králíková, Eva. "E-detective story: Should we be afraid of e-cigarettes?" Hygiena 64, no. 4 (November 30, 2019): 175–77. http://dx.doi.org/10.21101/hygiena.a1732.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Králíková, Eva. "E-detective story: classic e-cigarettes were not the cause." Hygiena 65, no. 1 (February 29, 2020): 27–28. http://dx.doi.org/10.21101/hygiena.a1747.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sefrin, Peter. "Brandgase und ihre notfallmedizinische Therapie." Der Notarzt 34, no. 01 (February 2018): 30–41. http://dx.doi.org/10.1055/s-0043-124619.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungDer Leser wird über den Stellenwert der Brandgase beim Einsatz als Notarzt informiert. Prädiktoren wie auch die Therapie des Inhalationstraumas werden dargestellt. Im Rettungsdienst sind heute Indikatoren zur Detektion von Gefährdungen durch Brandgase vorhanden. Vorgestellt werden die Symptome und die Detektion der differenten Brandgase und deren spezielle Therapie. Besonderer Wert wird auf die Beachtung des Selbstschutzes gelegt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Reinhart, Max. "DER DETEKTIV IN DER GESCHICHTE." Daphnis 34, no. 3-4 (May 1, 2005): 381–428. http://dx.doi.org/10.1163/18796583-90000956.

Full text
Abstract:
Die hier dargestellte biographische und literaturwissenschaftliche Gesamtschau will ein Fragezeichen hinter die herkömmliche Alewyn-Rezeption setzen: die Legende der tragischen Unterbrechung der großen Konzeption, den Mythos des Goetheschen Titans jenseits von Methode, seine eigene Ausgrenzung der “so genannten Barockliteratur” und vor allem die neuere mißglückte Plazierung von Alewyn als pragmatischer Neupositivist bzw. Strukturalist. Seine lebensverändernde Begegnung mit Hoffmannsthal in den 30er Jahren, die verspätete Einflussnahme von Viëtors Problematisierung der Geschichte und der Gesellschaft während des amerikanischen Exils und die durch tiefenpsychologische Einsichten gewonnenen Entdeckungen der Alterität und Unentscheidbarkeit des Detektivromans in den 70er Jahren führte zu einem leserorientierten Interpretationsdiskurs wie auch zu einem erweiterten physiognomischen Modell, das tiefergreifende Implikationen für den Begriff der Frühen Neuzeit hat, insbesondere für eine Revision und Rehabilitation der Verfassung der “barocken Literatur”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Michatz, Bernhard. "Der Neurologe als medizinischer Detektiv." NeuroTransmitter 32, no. 1-2 (February 2021): 35. http://dx.doi.org/10.1007/s15016-021-9053-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Neuhaus, Kai-Jochen. "Detektivbeauftragung im Versicherungsrecht." Monatsschrift für Deutsches Recht 66, no. 19 (October 1, 2012): 1133–35. http://dx.doi.org/10.9785/ovs-mdtr-2012-1133.

Full text
Abstract:
Ob und in welchem Umfang Beobachtungen durch Detektive dem Versicherer weiterhelfen können, wird in folgendem Beitrag untersucht. Immer geht es dabei um die Kernfragen, ob ermittelte Ergebnisse verwertet werden dürfen und „später“ (nach erfolgreicher Abwehr des Leistungsanspruchs) Kostenerstattung verlangt werden kann.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Davis, K., C. Happel, M. Heller, T. Vogl, M. Rauschmann, and F. Grünwald. "Nuklearmedizinische Verfahren zur Diagnostik der Spondylodiszitis." Die Wirbelsäule 01, no. 04 (November 7, 2017): 255–64. http://dx.doi.org/10.1055/s-0043-115229.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungEs existieren zahlreiche nuklearmedizinische Verfahren zur Detektion einer Spondylodiszitis (SP), welche sich in ihrer diagnostischen Wertigkeit teils deutlich unterscheiden. Während sich die Leukozyten- beziehungsweise Antikörperszintigrafie aufgrund mangelnder Sensitivität und Spezifität nicht bewährt hat, zeigt die Skelettszintigrafie gute Ergebnisse und kommt insbesondere bei Kontraindikationen zur MRT zum Einsatz. Die 18F-FDG-PET hat sich inzwischen als führende Diagnostik der SP in der nuklearmedizinischen Bildgebung durchgesetzt. Insbesondere im Vergleich zur MRT, welche bis dato den Gold-Standard der morphologisch-diagnostischen Bildgebung der SP darstellt, liefert die 18F-FDG-PET deutliche Vorteile. So zeigt sich die 18F-FDG-PET bezüglich der Differenzierung zwischen degenerativen und entzündlichen Veränderungen, der frühen Detektion der Erkrankung sowie der Evaluation des Therapieansprechens überlegen. Insgesamt liefert die Kombination aus 18F-FDG-PET und MRT eine nahezu 100 %ig korrekte Detektion infektiöser SP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Häusler, Karl, Klaus Gröschel, Martin Köhrmann, Renate Schnabel, Stefan Anker, Johannes Brachmann, Michael Böhm, et al. "Positionspapier zur Detektion von Vorhofflimmern nach ischämischem Schlaganfall." Aktuelle Neurologie 45, no. 02 (October 26, 2017): 93–106. http://dx.doi.org/10.1055/s-0043-118476.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungDas vorliegende Positionspapier zur Detektion von Vorhofflimmern nach ischämischem Schlaganfall beinhaltet eine Stellungnahme der Arbeitsgemeinschaft „Herz und Hirn“ der Deutschen Gesellschaft für Kardiologie – Herz- und Kreislaufforschung e. V. (DGK) und der Deutschen Schlaganfallgesellschaft e. V. (DSG), die in Zusammenarbeit mit der Stroke Unit-Kommission der DSG und dem Kompetenznetz Vorhofflimmern (AFNET) e. V. erstellt wurde.Vorhofflimmern ist in den Leitlinien der Europäischen Gesellschaft für Kardiologie als eine mindestens 30 Sekunden anhaltende Episode einer Vorhofarrhythmie mit fehlenden P-Wellen definiert. Die 30-Sekundengrenze ist arbiträr gewählt und es ist unbekannt, ob das Schlaganfallrisiko bei Episoden von länger als 30 Sekunden höher ist als bei kürzeren Episoden. Bei Patienten, die einen Schlaganfall erlitten haben, sollte die Detektion von Vorhofflimmern üblicherweise zu einer Umstellung der medikamentösen Sekundärprävention führen, da eine orale Antikoagulation einer Thrombozytenaggregationshemmung überlegen ist. Die Detektion eines bis dato nicht diagnostizierten Vorhofflimmerns sollte daher bei Patienten mit ischämischem Schlaganfall verbessert werden, um die medikamentöse Sekundärprävention des Schlaganfalls zu optimieren. In diesem Positionspapier werden interdisziplinär erarbeitete Standards für eine „strukturierte Rhythmusvisite“ auf der Stroke Unit und ein diagnostisches „Stufenschema“ zur Detektion von Vorhofflimmern vorgeschlagen. Das Positionspapier fasst zudem den gegenwärtigen Kenntnisstand zur Detektion von Vorhofflimmern nach ischämischem Schlaganfall zusammen. Das Positionspapier soll den in der Versorgung von Schlaganfallpatienten tätigen Ärzten eine Handhabe geben, auch wenn bisher nicht abschließend geklärt ist, wie lange und mit welcher EKG-Methode Schlaganfallpatienten ohne bisher bekannte Herzrhythmusstörung bestmöglich monitoriert werden sollten. Dem Charakter eines Positionspapiers angemessen, wurde auf die Kennzeichnung von Evidenzgraden verzichtet, da es sich überwiegend um die Meinung von Experten handelt, die auf berichteten Fallserien und klinischer Erfahrung beruht und somit nicht mit einer Leitlinie gleichzusetzen ist und so auch nicht verstanden werden will.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Birkenfeld, Sven, and Matthias Reuter. "Detektion unterirdischer Leitungsstrukturen." Wasser und Abfall 15, no. 5 (May 2013): 16–20. http://dx.doi.org/10.1365/s35152-013-0389-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Pötter-Lang, S., S. Schalekamp, C. Schaefer-Prokop, and M. Uffmann. "Detektion pulmonaler Rundherde." Der Radiologe 54, no. 5 (May 2014): 455–61. http://dx.doi.org/10.1007/s00117-013-2599-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Paučo, Michaela. "Společensko-kritické aspekty české metafyzické detektivky." Bohemica litteraria, no. 1 (2019): 56–74. http://dx.doi.org/10.5817/bl2019-1-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Schmidt-Kasparek, Uwe. "E-Detektive versalzen Gaunern die Suppe." Versicherungsmagazin 48, no. 12 (December 2001): 30–32. http://dx.doi.org/10.1007/bf03249360.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Fuchs, E. "Für Pollen-Detektive auf der Wunschliste." Allergo Journal 10, no. 8 (December 2001): 433. http://dx.doi.org/10.1007/bf03360854.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

HORÁK, Tomáš, Jiří ČULÍK, Marie JURKOVÁ, Pavel ČEJKA, Vladimír KELLNER, Josef DVOŘÁK, and Danuša HAŠKOVÁ. "Main gas chromatographic detectors used in brewing analytics." Kvasny Prumysl 57, no. 6 (June 1, 2011): 138–42. http://dx.doi.org/10.18832/kp2011011.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Niedziela, Tadeusz, and Wojciech Krukar. "Wektorowe Porządkowe Operatory Statystyczne Jako Detektory Krawędzi Obiektów W Zaszumionych Obrazach Kolorowych." Research Works of Air Force Institute of Technology 22, no. 1 (January 1, 2007): 5–26. http://dx.doi.org/10.2478/v10041-008-0001-7.

Full text
Abstract:
Wektorowe Porządkowe Operatory Statystyczne Jako Detektory Krawędzi Obiektów W Zaszumionych Obrazach KolorowychW pracy przedstawiono przegląd najskuteczniejszych metod detekcji (wykrywania) krawędzi obiektów w obrazach kolorowych. Zaprezentowano skuteczność wektorowych operatorów porządkowych i wektorowych operatorów różnicowych oraz ich odmiany rozszerzone o różnego typu filtry. Detektory uzyskane w ten sposób są w różnym stopniu skomplikowane obliczeniowo oraz odporne na szum impulsowy i gaussowski. W przypadku operatorów DV dodanie członów filtrujących istotnie podnosi ich odporność na obecność szumu. Najlepsze wyniki ekstrakcji krawędzi w zaszumionych obrazach kolorowych uzyskano, stosując operator DV_&aL-trim.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

BERLIS, Angela. "Die Historikerin als Detektivin." Journal of the European Society of Women in Theological Research 8 (January 1, 2000): 9–40. http://dx.doi.org/10.2143/eswtr.8.0.2022894.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Martyniuk, Piotr. "Detektory barierowe - nowe trendy." ELEKTRONIKA - KONSTRUKCJE, TECHNOLOGIE, ZASTOSOWANIA 1, no. 9 (September 5, 2016): 64–67. http://dx.doi.org/10.15199/13.2016.9.15.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ospelt, Nina. "Detektivin in der Rheumatologie." DMW - Deutsche Medizinische Wochenschrift 140, no. 23 (November 19, 2015): 1783. http://dx.doi.org/10.1055/s-0041-107848.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ehrhardt-Joswig, Jana. "STATIONSAPOTHEKERIN: Detektivin am Patientenbett." kma - Klinik Management aktuell 25, no. 03 (March 2020): 34–36. http://dx.doi.org/10.1055/s-0040-1709404.

Full text
Abstract:
Das neue Niedersächsische Krankenhausgesetz schreibt ab 2022 für jedes Krankenhaus einen Stationsapotheker vor. Das Klinikum Region Hannover ist seiner Zeit voraus und beschäftigt inzwischen an neun seiner zehn Standorte klinische Pharmazeuten. Davon profitieren alle: Patienten, Ärzte und Pflegekräfte.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Wagner, Martin. "Endoskopie: Detektion kolorektaler Neoplasien." Gastroenterologie up2date 4, no. 1 (March 2008): 2–3. http://dx.doi.org/10.1055/s-2007-995624.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Ernons, Hendrik, and Gabriele Jokuszies. "Elektrochemische Detektion in Fließsystemen." Zeitschrift für Chemie 28, no. 6 (August 31, 2010): 197–204. http://dx.doi.org/10.1002/zfch.19880280602.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Lönne, M., J. G. Walter, F. Stahl, and T. Scheper. "Aptamergekoppelte Detektion von VEGF165." Chemie Ingenieur Technik 84, no. 8 (July 25, 2012): 1208. http://dx.doi.org/10.1002/cite.201250027.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Roos, Martin. "Single-Detektion in Erlangen." Im Focus Onkologie 17, no. 11 (November 2014): 10. http://dx.doi.org/10.1007/s15015-014-1403-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Krandick, G. "Detektion asymptomatischer angeborener Herzfehler." Monatsschrift Kinderheilkunde 160, no. 7 (July 2012): 617. http://dx.doi.org/10.1007/s00112-012-2678-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Schneider, Sandra, Peter Biberthaler, and Marc Hanschen. "miRNA-Detektion bei Osteoblasten." BIOspektrum 26, no. 6 (October 14, 2020): 653–54. http://dx.doi.org/10.1007/s12268-020-1464-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sungkowati, Yulitin. "PENGARUH CERITA DETEKTIF TRADISIONAL BARAT TERHADAP NOVEL INDONESIA MENCARI SARANG ANGIN DAN KREMIL KARYA SUPARTO BRATA (The Influence of West Traditional Detective Stories on Indonesian Novel: Suparto Brata’s “Mencari Sarang Angin” and “Kremil”)." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 7, no. 1 (March 11, 2016): 109. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2014.v7i1.109-122.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hubungan Suparto Brata dengan cerita detektif tradisional Barat dan mendeskripsikan pengaruh cerita detektif tradisional Barat terhadap novelnya yang berjudul Kremil dan Mencari Sarang Angin. Kajian ini termasuk ke dalam studi sastra bandingan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Suparto Brata merupakan pembaca cerita-cerita detektif tradisional Barat. Pengaruh bacaan tersebut terhadap novel Kremil dan Mencari Sarang Angin yang ditulisnya teridentifikasi dari fakta cerita berupa alur (yang terdiri atas tiga bagian: kejahatan, pelacakan, dan pembongkaran misteri), penokohan (penjahat, korban, pelacak, dan tokoh lainnya), dan latar terisolasi. Akan tetapi, dalam beberapa hal, novel Kremil dan Mencari Sarang Angin menunjukkan penyimpangan atau modifikasi dari cerita detektif tradisional Barat.Abstract:This study focuses on describing the relationship between Suparto Brata as a writer and western traditional detective stories. It also examines their influence on his works: “Kremil” and “Mencari Sarang Angin”. The research is under comparative literary study. The result of the re- search shows that Suparto Brata is the western detective stories reader. Their influence on his works, “Kremil” and “Mencari Sarang Angin”, can be identified from their plot, character, and isolated setting. Firstly, the plot is divided into three parts: criminality, tracing the story, and un- covering the mystery. Secondly, the characters consist of criminal, victim, and other characters. In some cases, however, “Kremil” and “Mencari Sarang Angin” indicate the deviation or modification of the western traditional detective stories.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Černohorská, Júlia. "Chronic venous disease - detective story for doctors, patients and pharmacists." Praktické lékárenství 12, no. 2 (May 1, 2016): 54–57. http://dx.doi.org/10.36290/lek.2016.014.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Veselá, Šárka. "Living organisms as real-time detectors of toxic pollution of water." Kontakt 8, no. 2 (December 15, 2006): 370–75. http://dx.doi.org/10.32725/kont.2006.059.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Mohd Ali, Tengku Intan Marlina, and Salinah Ja’afar. "Adolescent Knowledge Indexes in Detektif Indigo." Malay Literature 26, no. 1 (June 8, 2013): 80–99. http://dx.doi.org/10.37052/ml.26(1)no5.

Full text
Abstract:
Teenagers or adolescents today are more exposed to a variety of reading materials, whether produced by local or international publishers. Most of the novels revolve around the story of young love, friendship, family, school and natural life. Novels with a detective or investigation theme are also being produced to court young readers. The latter type of novels not only have their charm, but are also said to be able to hone young minds to think in-depth about current and global issues. Detektif Indigo ( Indigo Detectives ) is a novel in a series of detective novels written by Faisal Tehrani. It is about a group of youths calling themselves Detektif Indigo. The analysis will be using Peirce’s Theory of Semiotics (1965) focusing on knowledge indexes regarding Islam, international relations, social relations and science in the novel. There are many aspects of knowledge that can be extracted from this work in order to shape young minds. Keywords: Detektif Indigo, hero, heroism, heroic deeds, heroic age, ethnocentrism
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Prayer, F., S. Röhrich, J. Pan, J. Hofmanninger, G. Langs, and H. Prosch. "Künstliche Intelligenz in der Bildgebung der Lunge." Der Radiologe 60, no. 1 (November 21, 2019): 42–47. http://dx.doi.org/10.1007/s00117-019-00611-2.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung Klinisches/methodisches Problem Künstliche Intelligenz (KI) hat das Potenzial, durch automatisierte Detektion, Quantifizierung, Klassifikation und Verlaufsprädiktion die Diagnostik und Behandlung von Patienten mit Lungenerkrankungen zu verbessern. Radiologische Standardverfahren Interstitielle Lungenerkrankungen stellen aufgrund unspezifischer Symptomatik, geringer Anzahl visuell erfassbarer computertomographischer Erkrankungsmuster sowie der potenziell schwerwiegenden Prognose einen Forschungsschwerpunkt für KI dar. Methodische Innovationen Durch überwachtes und unüberwachtes maschinelles Lernen können Erkrankungsmuster in der CT anhand von Merkmalen identifiziert und Zusammenhänge mit bestimmten Erkrankungen und deren Verlauf analysiert werden. Leistungsfähigkeit Maschinelles Lernen verbessert einerseits die automatisierte Detektion pulmonaler Rundherde. Andererseits bietet es die Möglichkeit, diese Rundherde zu charakterisieren, was besonders im Hinblick auf Lungenkrebs-Screening-Programme Ressourceneffizienz verspricht. Bewertung Neben der Notwendigkeit leistungsstarker Algorithmen stellen die Daten, anhand welcher die KI Erkrankungsmuster lernt, eine Herausforderung dar. Notwendig sind aufwändige Expertenannotation sowie eine ausreichende Größe der Trainingsdatensätze, um physiologische und pathologische Diversität abzubilden. Aufgrund der noch fehlenden Standardisierung in diesem jungen Forschungsfeld stellen sich Fragen der Vergleich- und Reproduzierbarkeit. Empfehlung für die Praxis Dieser Übersichtartikel beschäftigt sich mit dem State of the Art und den Herausforderungen von KI in der Bildgebund der Lunge unter besonderer Berücksichtigung von interstitiellen Lungenerkrankungen und der Detektion und Beurteilung von Lungenrundherden.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Struckmeier, Frederick, and Fernando Puente León. "Detektion der Auflagestege von Flachbett-Laserschneidmaschinen mittels Nahinfrarot-Beleuchtung." tm - Technisches Messen 87, s1 (September 25, 2020): s3—s8. http://dx.doi.org/10.1515/teme-2020-0011.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungUm die Prozessicherheit von Laser-Flachbettmaschinen zu steigern, ist es von Vorteil vorhersagen zu können, ob ein geschnittenes Teil nach dem Schneiden verkippen wird. Dies ist nur möglich, wenn die Position der Auflagestege unter dem zu schneidenden Blech bekannt ist. Die Detektion der Auflagestege ist mit Grauwertbildern aus dem sichtbaren Spektrum möglich, aber nicht sehr robust. In dieser Arbeit wird eine schmalbandige Nahinfrarot-Dunkelfeldbeleuchtung untersucht, die die Auflagestege und einzelne Auflagespitzen robust, schnell und mit hoher Genauigkeit detektieren kann. Eine geeignete Beleuchtungsposition wird ermittelt und passende Bildverarbeitungsalgorithmen werden vorgestellt. Die Detektion von Auflagestegen ist mit dem vorgeschlagenen Messsystem fehlerfrei möglich, während Auflagespitzen mit einer Genauigkeit von 93% erkannt werden.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Trenker, Corinna, Christian Görg, Christian Jenssen, Stefan Klein, Andreas Neubauer, and Christoph Dietrich. "Stellenwert der Abdomensonografie in der Hämatologie." Zeitschrift für Gastroenterologie 56, no. 09 (September 2018): 1063–76. http://dx.doi.org/10.1055/a-0603-4240.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungBei Erstdiagnose hämatologischer Systemerkrankungen liegen oft nur unspezifische Symptome vor, sodass eine Abdomensonografie häufig im Rahmen der primären Abklärung erfolgt. Die Detektion einer Splenomegalie und pathologischer Lymphome, aber auch anderer Befunde kann wertvolle Hinweise auf die Grunderkrankung geben. Auch bei vermuteten Lymphknotenvergrößerungen wird häufig primär eine Sonografie durchgeführt, die bei Nachweis lymphomverdächtiger Befunde in gleicher Sitzung ein initiales Staging ermöglicht und zur Planung des diagnostischen Vorgehens beiträgt. Aufgrund ihrer schnellen und auch bettseitigen Verfügbarkeit, fehlenden Strahlenbelastung sowie unlimitierten Wiederholbarkeit sind sonografische Untersuchungen auch in der initialen Abklärung von Anämie, Leukopenie, Leukozytose und Thrombozytopenie sowie bei hämatologischen Erkrankungen in der Detektion von Komplikationen, der Verlaufsbeobachtung und Nachsorge ein wertvolles diagnostisches Instrument.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Maurer, Tobias, Hannah Gesterkamp, Noemi Nguyen, Kay Westenfelder, Jürgen E. Gschwend, Lars Budäus, Isabel Rauscher, Tibor Vag, Wolfgang Weber, and Matthias Eiber. "68Ga-PSMA-11-PET/mpMRT zur Lokaldetektion des primären Prostatakarzinoms bei Männern mit negativer Vorbiopsie." TumorDiagnostik & Therapie 42, no. 06 (July 29, 2021): 440–45. http://dx.doi.org/10.1055/a-1502-8970.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung Hintergrund Die multiparametrische MRT (mpMRT) stellt den Goldstandard der bildgebenden Diagnostik zur Detektion eines primären Prostatakarzinoms (PC) nach negativer Biopsie dar. Die PSMA-PET weist eine hohe Genauigkeit auf, wird aber derzeit vor allem in der Rezidivsituation eingesetzt. Das Ziel der vorliegenden Arbeit war nun, die Effektivität einer kombinierten 68Ga-PSMA-11-PET/mpMRT-Bildgebung zur Detektion eines PC nach vorheriger negativer Prostatabiopsie zu untersuchen. Material und Methoden Es wurden 57 Patienten in die retrospektive Analyse eingeschlossen, bei denen zuvor mindestens eine negative Prostatabiopsie erfolgt war. Alle Patienten erhielten eine 68Ga-PSMA-11-PET/mpMRT-Bildgebung der Prostata. Die mpMRT wurde anhand der PI-RADS-Klassifikation, die 68Ga-PSMA-11-PET durch eine 5-stufige Likert-Skala ausgewertet (1: PC sehr unwahrscheinlich; 2: PC unwahrscheinlich; 3: unklarer Befund; 4: PC wahrscheinlich; 5: PC sehr wahrscheinlich). Alle Patienten erhielten sowohl eine systematische randomisierte als auch eine gezielte transrektale Biopsie auffälliger Läsionen in der Bildgebung. Ergebnisse der Bildgebung und der histologischen Untersuchung der Prostatabiopsate wurden auf Patientenebene korreliert. Ergebnisse In der histologischen Untersuchung zeigten sich bei 35/57 (61,4 %) der Patienten Prostatakarzinominfiltrate. Bei Patienten mit histologisch gesichertem PC zeigte sich bei 21/35 (60,0 %) eine PI-RADS-4- oder -5-Läsion im mpMRT bzw. bei 28/35 (80,0 %) ein PET-Rating von 4 oder 5. Die kombinierte 68Ga-PSMA-11-PET/mpMRT übersah nur einen Patienten mit PC-Gleason-Score (GS) 7a (Beurteilung mit 1 oder 2 in sowohl PET als auch mpMRT). Als Limitationen sind sowohl die retrospektive Analyse als auch negative Resultate trotz gezielter Biopsieentnahme anzuführen. Schlussfolgerung In dieser ersten Analyse zeigte sich die kombinierte 68Ga-PSMA-11-PET/mpMRT als zuverlässige bildgebende Diagnostik für die Prostatabiopsie zur Detektion eines PC bei Patienten nach vorheriger negativer Biopsie. Dabei lieferten die 68Ga-PSMA-11-PET und die mpMRT teilweise komplementäre Ergebnisse, die die Detektion eines PC erhöhten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Samuelsson, Marcus. "Förstår, följer och har elever nytta av lärares instruktioner?" Venue 6, no. 1 (May 4, 2017): 1–4. http://dx.doi.org/10.3384/venue.2001-788x.1763.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Kinanti, Ruth Sri. "Family Relationship In Gabrielle Lord`s Lethal Factor." Lingua Cultura 1, no. 1 (May 31, 2007): 19. http://dx.doi.org/10.21512/lc.v1i1.258.

Full text
Abstract:
Jenis karya sastra cerita detektif bukan hal baru dalam kesusastraan Australia. Salah satu penulis cerita detektif, Gabrielle Lord, menampilkan masalah yang tidak pernah diangkat oleh penulis lainnya, yaitu masalah hubungan keluarga. Novel yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah Lethal Factor. Dalam karya ini masalah keluarga dan penyalahgunaan anak dibahas dan dilibatkan dalam kasus kriminal yang terjadi dalam kehidupan penyidik forensic, Jack McCain. Kasus kriminal terjadi dalam beberapa kasus yang menggunakan senjata tajam yang menimpa seorang biarawati dan senjata racun kimia yang menimpa teman McCain. Persoalan menjadi menarik dan penting ketika McCain juga harus menyelesaikan kasusnya dengan istri dan terancamnya jiwa anaknya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Handayani, Viona Rizky, Diana Puspitasari, and Hartati Hartati. "Invensi dalam Genre Detektif." Jurnal SAKURA : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang 3, no. 2 (August 30, 2021): 116. http://dx.doi.org/10.24843/js.2021.v03.i02.p04.

Full text
Abstract:
The purpose of this research to describe the detective formulas in Japanese anime produced in the period 2014-2016, including Meitantei Konan I Jigen no, Ryuugajou Nanana No Maizoukin, Sniper Psycho-Pass : The Movie ( Gekijou-ban Psycho-Pass ), Ghost In The Shell, Meitantei Konan Junkoku no Naitomea, and Bungou Stray Dogs Season 1. The method used was descriptive qualitative with literary formula approach based on Cawelti. The data analysis technique uses were observing recording and classifying data. The results of this study show that there were 132 data with detective action pattern conventions consisting of six phases and four roles. That are 1) introduction of detectives, 2) crime and guidance, 3) investigation, 4) announcement of solution, 5) solution explanation, 6) end of story. In addition, these four roles are those who are exposed to the threat of 1) victims, 2) criminals, 3) detectives, and 4) crimes, but cannot resolve them. Then, it was found that the ending of the story was an archetypal invention in the anime Ryuugajou Nanana No Maizoukin, while the other five anime had archetypal conventions according to Cawelti's theory. In addition, in this study, it was found that there is a formula invention that occurs in every detective anime. The form of invention in detective anime is to add a supernatural formula to the storyline. Based on the results of data analysis, the conclusion is that the six animes contain the rules and inventions of the formula detective genre. Formula conventions and inventions occur as the audience becomes more interested in the genre. The more popular a particular genre, the more conventions and inventions as a development of formulas and archetypes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Bode-Lesniewska, Beata, and Rosmarie Caduff. "News in der aktuell gültigen WHO-Klassifikation der HPV-assoziierten Zervix-Läsionen." Praxis 106, no. 6 (March 2017): 305–10. http://dx.doi.org/10.1024/1661-8157/a002623.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung. Die neusten Erkenntnisse zu der Pathogenese des Zervixkarzinoms führten zu Anpassungen in der zytologischen und histologischen Nomenklatur seiner Vorstufen. Die aktuelle, 2014 eingeführte histologische WHO-Terminologie unterscheidet, analog zum zytologischen Bethesda-System, zwischen zwei histologischen Stufen der HPV-bedingten Veränderungen: LSIL und HSIL, die mit unterschiedlichen Risiken der Progredienz zum invasiven Karzinom einhergehen und klinisch entsprechend unterschiedlich gehandhabt werden sollen. Die immunhistochemische Detektion des p16-Proteins als Surrogat der neoplastischen Transformation der HPV-infizierten Zellen hilft, die rein mikroskopische Diagnose zu objektivieren und zu sichern, und ist ein wichtiges Hilfsmittel in der Histopathologie. Die Verfügbarkeit der HPV-Impfung und die HPV-Detektion werden in den kommenden Jahren die Abläufe in der Frühentdeckung und die Epidemiologie der Zervixkarzinom-Vorstufen beeinflussen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Eitel, C., G. Hindricks, P. Sommer, and A. Müssigbrodt. "EKG-Diagnostik von Vorhofflimmern." Nervenheilkunde 31, no. 11 (2012): 797–803. http://dx.doi.org/10.1055/s-0038-1628224.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungWährend ältere Untersuchungen einen kausalen Zusammenhang zwischen Vorhofflimmern (VHF) und Schlaganfällen bei nur 10 bis 15% der Patienten fanden, konnte in neueren Arbeiten mit kontinuierlichem Monitoring eine hö-here Prävalenz von mindestens 23% nachgewiesen werden. Aufgrund der therapeutischen Konsequenzen wird dem EKG-Monitoring zur Detektion von VHF bei Patienten mit erhöhtem thromboembolischen Risiko und bei Patienten mit stattgehabter zerebraler Ischämie ungeklärter Ätiologie eine hohe Bedeutung beigemessen. Auch bei Patienten mit Zei-chen einer demenziellen Entwicklung ist das Rhythmusmonitoring zur Detektion von Vorhofflimmern gerechtfertigt. Patienten mit dem Wunsch oder der Notwendigkeit einer an den Bedarf angepassten Antikoagulation können ebenfalls von kontinuierlichem Rhythmusmonitoring profitieren. Bei der Etablierung kontinuierlicher Monitoring-Technologien wird in Zukunft telemedizinischen Abfrageprozessen eine größere Bedeutung zukommen, um die zeitliche Verzögerung bei der ambulanten Nachsorge zu vermeiden.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography