To see the other types of publications on this topic, follow the link: Dielektrická konstanta.

Journal articles on the topic 'Dielektrická konstanta'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Dielektrická konstanta.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Didik, Lalu A., Husnul Aini, and Ahmad Zohdi. "Analisis Perbandingan Kandungan Fe dan Karakteristik Sifat Listrik Pasir Besi Sungai dan Pantai." Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat 17, no. 2 (August 26, 2020): 138. http://dx.doi.org/10.20527/flux.v1i1.7689.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan Fe dan karakteristik sifat listrik pasir besi sungai dan laut yang disintesis di Kecamatan Pringgabaya. Sampel pasir besi sungai dan laut kemudian dipisahkan menggunakan magnet permanen, setelah itu dicuci menggunakan aquades dan di keringkan selama 2 jam pada temperatur 2000C. karakterisasi material pasir besi sungai dan laut kemudian di lakukan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spektrometri), 2 titik probe, dan LCR meter untuk mengukur konstanta dielektrik. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa pasir besi sungai dan laut Kecamatan Pringgabaya. Menunjukan adanya perbandingan kandungan mineral, resistivitas dan konstanta dielektrik, kandungan mineral pasir besi sungai lebih besar dibandingkan dengan pantai berkisar dari 9,03 % - 9,8 %, nilai resistivitas sungai dan pantai akan naik pada jarak 10 meter yaitu sebesar 11×104 Ωm dan 10,9×104 Ωm dan konstanta dielektrik sungai dan pantai akan naik pada jarak 10 meter yaitu 13,88×104 dan 15,22×104. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa adanya perbandingan kandungan mineral sungai dan pantai. Hal ini disebabkan karena adanya pengendapan Fe pada sungai yang menyebabkan kandungan mineral pasir besi sungai lebih besar daripada pantai. pada pengukuran resistivitas dan konstanta dielektrik menunjukan perbandingan nilai resistivitas dan konstanta dielektrik pantai dan sungai. Hal ini disebabkan karena semakin jauh jarak pengambilan sampel nilai resistivitas dan konstanta dielektrik semakin besar, disebakan pasir yang dari sungai setelah mengalir menuju pantai akan teresebar rata dan diikuti percampuran kandungan mineral yang lain, adanya percampuran kandungan Fe dan unsur yang lain menyebabkan nilai resistivitas dan konstanta dielektrik pasir besi pantai lebih banyak karena akan mengandung sifat logam yang mudah menghantarkan arus listrik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Didik, Lalu A., and Muh Wahyudi. "ANALISA KANDUNGAN Fe DAN KARAKTERISTIK SIFAT LISTRIK PASIR BESI PANTAI TELINDUNG YANG DISINTESIS DENGAN BEBERAPA METODE." Indonesian Physical Review 3, no. 2 (June 10, 2020): 64. http://dx.doi.org/10.29303/ipr.v3i2.58.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan sintesis pasir besi berbasis pasir besi Pantai Telindung dengan menggunakan metode solid state reaction (SSR) dan copresipitasi. Sampel kemudian dikarakterisasi ukuran partikelnya menggunakan Pastikel Size Analyzer (PSA) dan konsentrasi Fe diukur menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Karakterisasi sifat listrik meliputi konstanta dilektrik dan resistivitas. Konstanta dielektrik diukur menggunakan metode plat sejajar sedangkan resistivitas diukur menggunakan metode 2 titik probe. Ukuran partikel sampel yang disintesis dengan menggunakan metode SSR masih dalam ukuran micrometer yaitu sebesar 1,34 µm sedangkan ukuran partikel dengan menggunakan metode copresipitasi sudah mendekati ukuran nanometer yaitu sebesar 210 nanometer. Konsentrasi Fe dalam sampel sebesar 8,7 ppm pada sampel yang disintesis dengan menggunakan metode metode SSR sedangkan konsentrasi Fe pada sampel yang disintesis dengan menggunakan metode copresipitasi sebesar 12,9 ppm. Nilai konstanta dielektrik sampel yang disintesis dengan metode SSR sebesar 9,41 nilai konstanta dielektrik sampel yang disintesis dengan metode copresipitasi yaitu sebesar 14,22. Nilai resistivitas juga memiliki pola yang sama dengan konstanta dielektrik dimana nilai resistivitas sampel yang disintesis dengan metode SSR sebesar 0,078 Ωm. Sedangkan nilai resistivitas sampel yang disintesis dengan menggunakan metode copresipitasi sebesar 0,092 Ωm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Cahyono, Bowo Eko, M. Misto, and Luluk Mukarromah. "Sifat histerisis pada konstanta dielektrik dan indeks bias minyak zaitun dengan variasi suhu." Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK) 4, no. 2 (July 13, 2018): 48. http://dx.doi.org/10.25273/jpfk.v4i2.2179.

Full text
Abstract:
<p class="JIPIAbstractBody"><span lang="IN">Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik kurva histerisis melalui pengukuran konstanta dielektrik dan indeks bias. Kurva histerisis konstanta dielektrik digunakan untuk mengetahui karakteristik bahan dalam menyimpan energy listrik sementara kurva histerisis indeks bias dipakai untuk menggambarkan kemampuan bahan dalam menyimpan energy termal. Bahan yang diteliti berupa 3 jenis minyak zaitun. Penelitian ini menggunakan metode rangkaian kapasitif dan difraksi Fraunhofer celah ganda. Diketahui bahwa ketiga jenis minyak zaitun memiliki lebar kurva histerisis yang berbeda pada pengukuran konstanta dielektrik maupun indeks bias dengan variasi suhu. Hubungan antara nilai konstanta dielektrik terhadap suhu menunjukkan peningkatan, sedangkan untuk nilai indeks bias menunjukkan penurunan. Pada pengukuran konstanta dielektrik menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra virgin olive oil dan extra light olive oil, hal ini menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi listrik. Sedangkan pada pengukuran indeks bias menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra light olive oil dan virgin olive oil. Hal ini juga menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi termal</span><span lang="EN-AU">.</span></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mukarromah, Luluk, Bowo Eko Cahyono, and M. Misto. "Sifat Histerisis Pada Konstanta Dielektrik dan Indeks Bias Minyak Zaitun Dengan Variasi Suhu." BERKALA SAINSTEK 6, no. 1 (June 4, 2018): 41. http://dx.doi.org/10.19184/bst.v6i1.7770.

Full text
Abstract:
Minyak zaitun adalah minyak nabati yang diperoleh dari tanaman zaitun (olea europaea). Minyak zaitun dapat digunakan untuk memasak, bahan obat-obatan, dan sabun. Setiap bahan termasuk minyak zaitun memiliki sifat-sifat fisika dan besarnya sangat ditentukan oleh kondisi internal bahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebar kurva histerisis melalui pengukuran konstanta dielektrik dan indeks bias. Bahan yang diteliti berupa 3 jenis minyak zaitun. Penelitian ini menggunakan metode kapasitansimeter dan difraksi Fraunhofer celah ganda. Diketahui bahwa ketiga jenis minyak zaitun memiliki lebar kurva histerisis yang berbeda pada pengukuran konstanta dielektrik maupun indeks bias dengan variasi suhu. Hubungan antara nilai konstanta dielektrik terhadap suhu menunjukkan peningkatan, sedangkan untuk nilai indeks bias menunjukkan penurunan. Pada pengukuran konstanta dielektrik menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra virgin olive oil dan extra light olive oil. Hal ini menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi termal. Sedangkan pada pengukuran indeks bias menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra light olive oil dan virgin olive oil,. Hal ini juga menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi termal. Kata Kunci: Minyak zaitun, konstanta dielektrik, indeks bias, metode kapasitansimeter, metode difraksi Fraunhofer, kurva histerisis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sidi, Makarius, Boni Pahlanop Lapanporo, and Yudha Arman. "Perbandingan Kapasitansi dari Beberapa Jenis Bahan Menggunakan Kapasitor Silinder." PRISMA FISIKA 8, no. 2 (December 13, 2020): 128. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v8i2.42528.

Full text
Abstract:
AbstrakTelah dilakukan penelitian tentang nilai kapasitansi dari dua belas jenis bahan menggunakan kapasitor silinder. Penelitian menggunakan bahan dielektrik berupa cairan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kapasitansi dari bahan dielektrik cair yang digunakan. Semakin cepat bahan dielektrik cair terpolarisasi karena pengaruh medan listrik, maka nilai kapasitansi kapasitor akan rendah. Dari hasil penelitian dan pengolahan data, bahan dielektrik yang mempunyai nilai kapasitansi terbesar adalah air suling atau aquades yaitu 0,796 nF dengan konstanta relatifnya 116,726 F/m. Bahan dielektrik yang mempunyai nilai kapasitansi terendah adalah premium yaitu 0,064 nF dengan konstanta relatifnya adalah 1,953 F/m. Perbandingan nilai kapasitansi udara, air suling (aquades), dan alkohol dari hasil penelitian dengan hasil perhitungan secara teoritis tidak berbeda secara signifikan. Metode yang digunakan penelitian ini terlebih dahulu mengukur kapasitansi setiap jenis bahan dielektrik dan membandingkan hasilnya pengukuran dengan perhitungan teoritis untuk jenis bahan dielektrik udara, air dan alcohol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ariasoca, Thomas Aquino, and Iman Santoso. "Pemodelan Konstanta Dielektrik Graphene Pada Substrat SiC Hasil Spectroscopy Ellipsometry Dengan Menggunakan Metode Matriks Transfer." Risalah Fisika 1, no. 1 (January 27, 2017): 5–8. http://dx.doi.org/10.35895/rf.v1i1.19.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pemodelan konstanta dielektrik graphene pada substrat SiC hasil spectroscopy ellipsometry dengan menggunakan metode matriks transfer untuk melakukan perhitungan persamaan Fresnel dalam pemodelan optik. Matriks transfer didefinisikan dalam perkalian matriks interface I dan matriks layer L yang menunjukkan pengaruh dari lapisan permukaan dan badan dari suatu medium terhadap keseluruhan sistem. Pengaruh kekasaran lapisan didefinisikan menggunakan pendekatan medium efektif. Pemodelan konstanta dielektrik kemudian dilakukan dengan menggunakan inversi Newton-Raphson dari persamaan ellipsometry. Hasil dari penelitian menunjukkan perhitungan dengan menggunakan metode matriks transfer dapat menghasilkan nilai yang sama dengan perhitungan persamaan Fresnel biasa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wijayono, Andrian, and Valentinus Galih Vidia Putra. "Pengukuran Permitivitas Dielektrik Bahan Kain Non Woven Menggunakan Kapasitansi Meter Arduino Uno Dan Prinsip Kerja Kapasitor Plat Sejajar." Jurnal Fisika Indonesia 24, no. 3 (December 22, 2020): 109. http://dx.doi.org/10.22146/jfi.v24i3.55797.

Full text
Abstract:
Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan konstanta permitivitas dielektrik bahan kain non woven secara eksperimen dengan menggunakan kapasitansi meter berbasis Arduino Uno dan prinsip kerja kapasitor plat sejajar. Penentuan konstanta permitivitas bahan kain non woven dilakukan dengan cara mengukur nilai kapasitansi yang divariasikan terhadap jarak antara plat yang berisi bahan dielektrik kain non woven. Pengukuran kapasitansi dilakukan dengan prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor menggunakan perangkat mikrokontroler Arduino Uno. Proses pengisian dan pengosongan dilakukan dengan menggunakan susunan seri rangkaian resistor-kapasitor (RC) dengan tegangan sumber 5 Volt. Pada eksperimen ini telah digunakan sebuah plat sejajar dengan ukuran 29 × 30 cm sebagai elektroda kapasitor, serta sebuah perangkat resistor dengan ukuran 125 megaOhm. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku pengisian dan pengosongan perangkat kapasitor plat-sejajar memiliki nilai R square > 0,9, yang menunjukan korelasi cukup baik antara hasil prediksi dan eksperimen pada pengukuran kapasitansi. Terdapat lima bahan dielektrik kain yang ditentukan dengan hasil dari yang terkecil sampai yang terbesar berturut-turut yaitu kain non woven polipropilen 31,44 gsm sebesar 1,0598, kain non woven polipropilen 43,72 gsm sebesar 1,0996, kain non woven polipropilen 52,31 gsm sebesar 1,1288, kain non woven polipropilen 74,12 gsm sebesar 1,1963, kain non woven polipropilen 80,87 gsm sebesar 1,2279. Telah ditemukan hubungan antara parameter gramasi (GSM) kain non woven polipropilen terhadap besaran nilai konstanta dielektrik terukur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Gultom, Golfrid, Enda Rasilta Tarigan, and Evi Christiani Sitepu. "PENGARUH DOPAN Ni TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK DAN MAGNETIK PADA ZnO YANG DISINTESIS DENGAN METODE SOLID STATE REACTION." Metal Indonesia 41, no. 2 (December 31, 2019): 40. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2019.v41.41-46.

Full text
Abstract:
ZnO yang memiliki stabilitas kimia serta energi thermal yang tinggi merupakan material non magnetik dan ion Ni yang merupakan salah satu golongan transisi metal yang memiliki sifat magnetik. Kombinasi antara ion Zn2+ dan ion Ni2+ akan menghasilkan material ferromagnetik serta mengakibatkan munculnya perubahan karakteristik listrik dan magnetik. Zn1-xNixO (x =0, 0.01, 0.03 dan 0.05) telah disintesis dengan menggunakan teknik Solid-state reaction. Serbuk ZnO dan NiO dimixer dan di miling dengan menggunakan high speed shaker mill. Pengaruh dari dopan Ni terhadap sifat listrik dan magnetik telah diinvestigasi dengan menggunakan I-V dan C-V serta VSM. Pengukuran resistivitas, konduktivitas dan konstanta dielektrik dengan menggunakan I-V dan C-V meter, diperoleh resistivitas sampel Zn1-xNixO(x = 0, 0.01, 0.03 dan 0.05) sebesar (3.44 x 105 ohm.m, 3.54 x 105 ohm.m, 3.91 x 105 ohm.m dan 4.80 x 105 ohm.m) . Resistansi yang naik mengindikasikan bahwa perbedaan antara jari-jari ion Zn2+ dan ion Ni2+ menyebabkan internal stress pada sistem kisi ZnO yang sehingga mengakibatkan cacat pada batas butir (grain boundaries). Konstanta dielektrik sampel Zn1-xNixO(x = 0, 0.01, 0.03 dan 0.05) sebesar (13, 28.36, 34.81 dan 47.55). Konstanta dielektrik yang meningkat diakibatkan karena dengan meningkatnya komposisi dopan, yang diindikasikan Ni2+ dapat menempati posisi pada pusat Zn2+, yang mengarah ke daerah dipol listrik permanen yang menunjukkan perilaku dielektrik. Hasil karakterisasi VSM untuk melihat sifat magnet sampel Zn1-xNixO menunjukkan sifat ferromagnetik pada seluruh sampel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Siagian, Sinta Marito, Gede Wiratma Jaya, and Indah Nurhidayati. "ANALISIS JUMLAH MUATAN LISTRIK SERTA ENERGI PADA KAPASITOR BERDASARKAN KONSTANTA DIELEKTRIK SUATU MATERIAL." ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika 7, no. 1 (May 8, 2021): 176. http://dx.doi.org/10.31764/orbita.v7i1.4420.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai muatan listrik, nilai kapasitor yang dirangkai secara seri dan paralel kemudian nilai energi yang tersimpan pada kapasitor berdasarkan jenis-jenis material dengan konstanta dielektrik yang telah ditentukan. Metode yang dilakukan adalah mengkaji masing-masing nilai tersebut berdasarkan konstanta dielektrik dengan perhitungan matematis berbantuan Microsoft excel untuk menghasilkan grafiknya. Adapun tegangan yang digunakan pada metode ini adalah 20, 40, 60 dan 100 volt dan material yang dianalisis antara lain kaca, udara, mika, kertas dan polystiren. Analisis dilakukan menggunakan analisis kuantitatif yang memanfaatkan data berupa angka yang dipresentasikan melalui grafik. Ditemukan hasil perhitungan matematis bahwa kaca memiliki jumlah muatan yang lebih besar dibandingkan dengan material yang lainnya. pada saat dirangkaiakan secara seri dan paralel diperoleh bahwa jumlah muatan kapasitor yang dirangkaiakan secara paralel jauh lebih besar dibandingkan seri, energi yang tersimpan pada kapasitor yang dirangkaikan secara paralel juga memiliki nilai yang besar dari pada kapasitor yang dirangkai secara seri. Kata kunci: kapasitor; konstata dielektrik; tegangan. ABSTRACTThis research aims are to analyze the value of the electric charge, the value of the capacitor connected in series and paralel then the energy value stored in the capacitor based on the types of materials with determined a dielectric constant. The method used to examine each of these values based on the dielectric constant with mathematical calculations assisted by Microsoft Excel to produce the graph. The voltages used on this methode are 20, 40, 60, and 100. The analysis using quantitative analysis that utilizes data in the form of numbers presented through graphs. It has been studied based on the physical formulation of the value of an electric charge against the dielectric constant of glass, air, mica, paper and polystyrene. It was found that the results of mathematical calculations show that glass has a greater amount of charge compared to other materials. When assembled in series and paralel, it is found that the amount of charge on the capacitor connected in paralel is much greater than in series, the energy stored in the capacitor connected in paralel also has a greater value than the capacitor connected in series. Keywords: capasitor; dielectric constant; voltage.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Swari, N. K. Indah, Rahadi Wirawan, Nurul Qomariyah, and Kasnawi Al Hadi. "ANALISIS KADAR AIR DALAM MADU MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE KAPASITANSI DAN INDEKS BIAS." KONSTAN - JURNAL FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA 4, no. 1 (June 23, 2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.20414/konstan.v4i1.21.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian analisis kadar air madu menggunakan kombinasi metode kapasitansi dan indeks bias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konstanta dielektrik dan indeks bias terhadap kadar air dalam madu berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3545-2004. Pada penelitian dilakukan 5 variasi penambahan air (0, 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml dan 10 ml) untuk setiap sampel madu Sumbawa, madu Trigona dan madu kemasan. Hasil interpretasi data menunjukkan bahwa semakin besar nilai konstanta dielektrik madu mengindikasikan semakin rendah kadar air dalam madu dan semakin rendah nilai indeks bias madu menunjukkan kadar air dalam madu semakin besar. Selain itu juga, kadar air dalam madu kemasan dan madu Sumbawa berada dalam rentang kadar air yang disyaratkan SNI (< 22%) berdasarkan nilai indeks bias sementara untuk madu Trigona tidak berada dalam rentang tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Munandar, Taufik, Valentinus Galih Vidia Putra, and Wiah Wardiningsih. "STUDI PENGUKURAN KONSTANTA DIELEKTRIK KAIN RAJUT PAKAN POLIESTER DAN KATUN MENGGUNAKAN METODE KAPASITANSI PERANGKAT KAPASITOR PLAT SEJAJAR." Jurnal Kumparan Fisika 3, no. 3 (December 29, 2020): 223–31. http://dx.doi.org/10.33369/jkf.3.3.223-231.

Full text
Abstract:
Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan konstanta dielektrik material kain rajut pakan menggunakan metode kapasitansi perangkat kapasitor plat sejajar. Kain rajut pakan telah dibuat dengan menggunakan mesin rajut datar Stoll tipe CMS 530HP. Enam sampel kain rajut poliester dan katun telah dibuat pada mesin rajut terkomputerisasi dengan kerapatan yang berbeda-beda. Terdapat tiga jenis kerapatan kain rajut yang telah dibuat pada penelitian ini. Pengukuran kapasitansi terdiri dari perangkat mikrokontroler Arduino Uno dan susunan seri resistor-kapasitor (RC). Hasil penelitian menunjukan bahwa kain rajut katun NP10 memiliki konstanta dielektrik yang lebih besar dibandingkan dengan kain poliester pada struktur kain yang sama. Hasil menunjukan korelasi yang cukup baik antara hasil prediksi dan eksperimen pada pengukuran kapasitansi. Terdapat enam bahan dielektrik yang ditentukan dengan hasil dari yang terbesar sampai yang terkecil berturut-turut yaitu kain rajut katun NP 10 (22,8874 + 4,6388), kain rajut katun NP 11 (21,4717 + 3,8064), kain rajut katun NP 12 (17,8721 + 2,3233), kain rajut poliester NP 10 (9,7751 + 2,4922), kain rajut poliester NP 11 (8,8282 + 0,9360) dan kain rajut poliester NP 12 (8,4358 + 1,1849). Telah ditemukan hubungan antara parameter kerapatan kain kain rajut pakan terhadap nilai konstanta dielektrik terukur. Kata kunci—kain rajut pakan, poliester, katun, kerapatan kain, konstanta dielektrik, kapasitor plat-sejajar. ABSTRACT This paper describes the dielectric measurement of weft knitted fabric using parallel-plate capacitance method. The weft knitted fabric were fabricated using weft knit machine Stoll CMS 530HP. Six different samples of polyester and cotton knitted fabric were fabricated by computerized flat knitting machine. There are consist of three types of density which made on this study. The capacitance measurement were consist of Arduino Uno microcontroller and a series of resistor-capacitor (RC). The result of this research indicates that NP10 cotton knitted fabric has higher dielectric constant than the polyester knitted fabric, with similar structure respectively. There are six fabric dielectric materials that are determined with the results from the largest to the smallest in a row namely NP 10 cotton knitted fabric (22,8874 + 4,6388), NP 11 cotton knitted fabric (21,4717 + 3,8064), NP 12 cotton knitted fabric (17,8721 + 2,3233), NP 10 polyester knitted fabric (9,7751 + 2,4922), NP 11 polyester knitted fabric (8,8282 + 0,9360) and NP 12 polyester knitted fabric (8,4358 + 1,1849). It has been found the correlation between the fabric density and the permittivity of the weft knitted fabric. Keywords—weft knitted fabric, polyester, cotton, fabric density, dielectric constant, parallel-plate capacitor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Cahyono, Bowo Eko, Misto Misto, and Holili Nur Arivah. "Analisa Kualitas Semen Melalui Pengukuran Konstanta Dielektrik Dan Resistivitas." R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal 2, no. 2 (January 30, 2018): 57. http://dx.doi.org/10.21070/r.e.m.v2i2.1199.

Full text
Abstract:
Cement is an adhesive material that is capable of tying dense ingredients into one solid unity, cement was used as construction materials. Any materials including cement has physical properties and is largely determined by the magnitude of the internal condition of the materials. This research was conducted to find out the quality of cement by using measurements of the dielectric constant and resistivity values. The materials examined in the form of 3 brands of cement mixed with sand and water. This research method using capacitive and resistive by using an oscilloscope as a voltage reader. Note that the three cement brands have the same dielectric constant value i.e. amounting to 0.30 and resistivity value of 30.00 Ωm on day 28. The relationship between the dielectric constant value against the addition of age showed a decrease, while for values of resistivity shows an improvement. Onthe measurement of the dielectric constant shows that cement A brand more quickly achieve drying compared to brand B and brand C, as for the measurements of the resistivity shows that cement brand C more quickl yachieve drying compared to cement brand A and brand B.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Cahyono, Bowo Eko, M. Misto, and R. Rofiatun. "PENGARUH PENAMBAHAN LEMAK MARGARIN TERHADAP KONSTANTA DIELEKTRIK MINYAK GORENG." Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) 7, no. 1 (June 30, 2017): 54. http://dx.doi.org/10.26740/jpfa.v7n1.p54-60.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Rajab, Abdul. "Perbandingan Konstanta Dielektrik Dan Permitivitas Relatif Minyak Sawit Dengan Minyak Isolasi Mineral Pasca Penuaan Termal." Jurnal Nasional Teknik Elektro 2, no. 1 (March 1, 2013): 41–46. http://dx.doi.org/10.20449/jnte.v2i1.96.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nisa, Fildhaz Khairina. "Pengaruh Doping Zirkonium (Zr) pada Konstanta Dielektrik dan Struktur Kristal BaZrxTi1−xO3." Jurnal Fisika dan Aplikasinya 12, no. 1 (January 25, 2016): 24. http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v12i1.1086.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Zikri, Aufar. "Desain dan Implementasi Antena Mikrostrip Single Rectangular Patch Pada Band Frekuensi 1920-2180 MHz Untuk Pengisi Daya Alternatif Perangkat Berdaya Rendah." Jurnal Elektro dan Mesin Terapan 2, no. 2 (November 2016): 13–23. http://dx.doi.org/10.35143/elementer.v2i2.105.

Full text
Abstract:
Menipisnya sumber energi bumi dijadikan sebagai energi listrik menyebabkan adanya pemanfaatan energi gelombang elektromagnetik sebagai energi alternatif. Untuk mendapatkan energi gelombang elektromaagnetik pada band 1920 sampai 2180 MHz diperlukan antena mikrostrip single rectangular patch yang diintegrasikan dengan modul rectifier EH300. Antena mikrostrip ini dibuat dari bahan Rogers dengan konstanta dielektrik 6,15 dan ketebalan 1,52 mm. Hasil simulasi diperoleh VSWR 1,02, Return Loss -39,93 dB, dan Gain 3,03 dBi pada frekuensi 2050 MHz. Pengujian hasil implementasi diperoleh VSWR 1,166, Return Loss -22,4 dB, dan Gain 2,83 dBi pada frekuensi 2050 MHz.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Wijayono, Andrian, and Valentinus Galih Vidia Putra. "Pengukuran Konstanta Dielektrik Udara Pada Perangkat Kapasitor Plat-Sejajar Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno." JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) 4, no. 1 (May 26, 2020): 13–26. http://dx.doi.org/10.30599/jipfri.v4i1.651.

Full text
Abstract:
This study aims to design a prototype of an air dielectric constant measuring device and be able to measure the capacitance value using an Arduino microcontroller device. The measurement of the air dielectric constant is carried out by means of the principle of measuring the capacitance of a capacitor device with a plate-parallel configuration with the air dielectric material. Capacitance measurements are carried out with the principle of charging and emptying capacitors using an Arduino Uno microcontroller device. The charging and discharging process is carried out using a series of resistor-capacitor (RC) series with a source voltage of 5 volts from the microcontroller device. This experiment has used a parallel plate with a size of 29 × 30 cm as an electrode capacitor, and a resistor device with a size of 125 megaOhm. The results showed that the behavior of charging and discharging parallel plate capacitor devices has an R square value of> 0.9, which shows a fairly good correlation between the predicted and experimental results on capacitance measurements. The results showed that the prototype of a dielectric constant measuring device can be well designed by showing the capacitance value of the device at the state of filling and emptying and the measurement results show the value of the air dielectric constant has been measured with a value of 0.991 - 1.0346.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Subarwanti, Yunita, and Erni Mariana. "Sintesis Ferroelektrik BaZrxTi1-xO3 Dengan Variasi Zirkonium Terhadap Struktur Kristal dan Konstanta Dielektrik." Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 9, no. 1 (January 31, 2021): 47–54. http://dx.doi.org/10.23960/jtaf.v9i1.2711.

Full text
Abstract:
This study aims to determine influence addition Zr against the crystal structure and dielectric constant; and to know the influence of variations temperature sintering on addition mole Zr. Barium Zirconium Titanate (BaZrxTi1-xO3) have been made with variation zirconium (Zr) 1%, 5%, 10%, and 20% by solid state reaction method, that is blanded BaTiO3, TiO2 and ZrO2 powder. BaZrxTi1-xO3 powder is printed with die pressing and press hidrolik, then the samples were sintered by furnace at 900oC and 1000oC with holding time 2 hours. Characterization of samples use X-Ray Diffraction and Resistance Capacitance Inductance (RCL meter). Based on result obtained, the larger Zr content cause dielectric constant decreasing because crystal structure have been change from tetragonal (Zr = 1% and 5%) to cubic (Zr = 10% and 20%). The result from X-Ray Diffraction already match with data base ICDD no#360019. Measurement of dielectric constant (K) performed in the frequency range 1 kHz to 100 kHz and the highest value at Zr content 1%, because The dielectric constant decreasing with the larger Zr content. The maximum dielectric constant is obtained at mol Zr 5% and sintering temperature 1000oC, that is 150. The minimum dielectric constant is obtained at mol Zr 20% and sintering temperature 900oC, that is 62.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Asril, Aprinal Adila, Yustini Yustini, and Hadria Oktavia. "Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Monopole Segiempat Pada Frekuensi 546 Mhz Untuk Aplikasi Dvb-T." Elektron : Jurnal Ilmiah 11, no. 1 (June 30, 2019): 18–28. http://dx.doi.org/10.30630/eji.11.1.96.

Full text
Abstract:
Antena mikrostrip adalah suatu konduktor metal yang menempel diatas groundplane yang diantarannya terdapat bahan dielektrik. Antena mikrostrip terdiri atas 3 bagian utama yaitu patch, substrate dan groundplane. Antena mikrostrip yang dapat digunakan dalam konsep aplikasi DVB-T. Sistem DVB-T (Digital Video Broadcasting Terestrial), merupakan sistem penyiaran langsung dari pemancar bumi (terrestrial). Pada penelitian ini dibuat antena mikrostrip monopole untuk DVB-T dengan menggunakan PCB double layer dan software Zeland. Antena ini dirancang pada frekuensi 546 MHz. Bahan yang digunakan adalah PCB epoxy (FR4) double layer dengan ketebalan bahan 1.6 mm dan konstanta dielektrik sebesar 4.7 mm. Antena mikrostrip tersebut diuji untuk mendapatkan nilai frekuensi resonansi, bandwidth, VSWR, HPBW, Gain dan polaradiasi yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan software Zeland Program Manager (IE3D). Pada hasil pengukuran antena diperoleh hasil untuk antena mikrostrip diantaranya nilai return loss = -25 dB pada frekuensi = 545 MHz, bandwidth = 140 MHz, dengan nilai VSWR = 1.48 dB, HPBW = 75o dan polaradiasi berbentuk Bidirectional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rimafatin, Noer, Bowo Eko Cahyono, and Misto Misto. "Karakterisasi Konstanta Dielektrik dan Kapasitansi pada Lemak Hewani dengan Menggunakan Variasi Suhu dan Frekuensi." Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat 16, no. 2 (August 12, 2019): 78. http://dx.doi.org/10.20527/flux.v16i2.5486.

Full text
Abstract:
Fat is a food substance that is very important to maintain the health of the human body. One source of fat is animal fat. Differences in the type of fat can be known based on the electrical properties of materials such as dielectric constant and capacitance. The purpose of this research is to know the characteristic of dielectric constant and capacitance in animal fat by giving treatment of temperature and frequency variation. This research uses parallel plate capacitor method which is connected to the source of alternating current input voltage and voltmeter as the output voltage meter. The samples studied were chicken fat and beef fat. This research uses input voltage with frequency of 1kHz up to 20kHz, while temperature that is used is varied from 45⁰C decrease to 30⁰C. The results obtained from this study show that the increasing frequency results to the decreasing values of capacitance and dielectric constant in chicken fat and cow fat. The effect of temperature on the capacitance and dielectric constant of chicken fat and cow fat shows non linear relationship
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Rofiko, Husnah, Yofentina Iriani, and Risa Suryana. "Pengaruh Suhu Sintering Pada Pembuatan Strontium Titanat (SrTiO3) Terhadap Konstanta Dielektrik Menggunakan Metode Co-Precipitation." INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS 7, no. 1 (August 8, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.13057/ijap.v7i1.1778.

Full text
Abstract:
<p>Strontium Titanate (SrTiO<sub>3</sub>) with variation of sintering temperatures were prepared by co-precipitation methods. Sintering temperature were varied at 700<sup>o</sup>C, 800<sup>o</sup>C, and 900<sup>o</sup>C for 4 hours. SrTiO<sub>3</sub> samples were prepared by Strontium Nitrate and Titanium Tetrabutoxide. SrTiO<sub>3</sub> samples were characterized by X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Resistance Capacitance Inductance (RCL) meter, and Sawyer Tower. SEM images show that the sintering temperatures could affect the grain size of SrTiO<sub>3</sub>. In addition, crystal size of SrTiO<sub>3</sub> (110) affected by sintering temperature. The highest of dielectric constant is 137 on SrTiO<sub>3</sub> at sintering temperature of 900<sup>o</sup>C. Sawyer Tower curves confirmed that SrTiO3 has paraelectric property.</p><p>Keyword: Strontium Titanate, Co-precipitation, dielectrics constant, paraelectrics</p><p> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Cahyono, Bowo Eko, Supriyadi Supriyadi, and M. Ainur Rofiq. "KARAKTERISTIK SENSOR KAPASITIF PELAT SEJAJAR DALAM APLIKASINYA SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKUR CURAH HUJAN BERBASIS ARDUINO UNO." INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS 7, no. 2 (November 1, 2017): 100. http://dx.doi.org/10.13057/ijap.v7i2.14248.

Full text
Abstract:
<p class="Textbody">Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dari kapasitor pelat sejajar sebagai sensor dalam alat ukur curah hujan berbasis Arduino dengan tampilan LCD. Alat ini mampu membaca dan menampilan tegangan keluaran, nilai kapasitansi, konstanta dielektrik dan tinggi level curah hujan akibat adanya perubahan komposisi bahan dielektrik di antara pelat kapasitor. Sistem yang didesain telah diuji dalam 3 tahapan yaitu, uji akurasi pembacaan nilai kapasitansi, nilai ketinggian air, dan pengujian di lapangan. Nilai-nilai kapasitansi sensor yang ditampilkan dalam LCD dibandingkan dengan nilai kapasitansi sensor yang diukur dengan menggunkan kapasitansi meter CM-3300A. Dalam pengujian ini didapatkan hasil bahwa nilai-nilai kapasitansi yang diukur dengan dua etode yang berbeda tersebut saling berdekatan. Selisih tertinggi adalah 20,97pF pada ketinggian 15cm. Tinggi level air yang terbaca dibandingkan dengan pembacaan menggunakan penggaris dan hasilnya menunjukkan bahwa selisih terkecil yaitu 0,19 mm dan selisih terbesar 4,93 mm. Selanjutnya berdasarkan pengujian langsung di lapangan didapatkan selisih yang tidak terlalu jauh, dengan rata-rata selisih yang diperoleh kurang dari 5 mm. Secara umum, sistem alat ukur curah hujan telah menunjukkan kinerja yang bagus saat dilakukan pengujian dan diaplikasikan pada kondisi hujan secara langsung di lapangan. Hasil tersebut telah menunjukkan bahwa sistem alat ukur curh hujan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Amna, Ririna Daratul, Ipan Suandi, and Nasri Nasri. "Rancang Bangun Antena Mikrostrip Dual Band Patch Segi Empat pada Frekuensi 1,5 GHz Dan 2,4 GHz." Jurnal Litek : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika 17, no. 1 (March 28, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.30811/litek.v17i1.1780.

Full text
Abstract:
Antena mikrostrip dapat beroperasi dalam banyak band frekuensi atau multi band. Oleh sebab itu, antena ini banyak dikembangkan dalam bentuk dan pencatuannya. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan antena mikrostrip dual band patch segi empat yang bekerja pada frekuensi 1,5 GHz dan 2,4 GHz. Rancangan antena dibuat menggunakan bantuan software HFSS (High Frequency Structure Simulator), dan realisasi antena dibangun dari bahan PCB FR4 epoxy double layer, dengan dimensi antena 32 mm × 29 mm, konstanta dielektrik 4,4, dan ketebalan substrat 1,6 mm. Dengan menggunakan patch segi empat dan tambahan slit pada patch, maka antena ini menghasilkan dual frequency, yaitu pada 1,5 GHz dan 2,4 GHz. Dari hasil pengukuran antena pada 1,5 GHz diperoleh VSWR 1,70, bandwidth 39 MHz, dan gain 4,12, sedangkan hasil pengukuran antena pada 2,4 GHz diperoleh VSWR 1,45, bandwidth 156 MHz, dan gain 10,05.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ningsih, Fitrah, Fitrianingsih Fitrianingsih, and Lalu A. Didik. "ANALISIS PENGARUH LAMA PENGGERUSAN TERHADAP RESISTIVITAS DAN KONSTANTA DIELEKTRIK PADA PASIR BESI YANG DISINTESIS DARI KABUPATEN BIMA." Indonesian Physical Review 2, no. 3 (September 30, 2019): 92. http://dx.doi.org/10.29303/ipr.v2i3.31.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Zaidah, Alpi. "Pengaruh Temperatur Sintering pada Konstanta Dielektrik Barium Stronsium Titanat (Ba0,2Sr0,8TiO3) yang dibuat dengan Metode Reaksi Fasa Padat." Jurnal Fisika dan Aplikasinya 11, no. 2 (June 1, 2015): 82. http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v11i2.1062.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Shaomianah, Siti. "Variasi Presipitasi Pelarut pada Ekstraksi RNA dengan Metode Trizole dan Pengaruh terhadap Kemurnian RNA." Media Kedokteran Hewan 31, no. 1 (September 29, 2020): 33. http://dx.doi.org/10.20473/mkh.v31i1.2020.33-44.

Full text
Abstract:
ABSTRAKVirus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk tersebut endemik di sebagian besar daerah vektor-vektor itu muncul memiliki empat serotipe yang berbeda secara antigenik. Empat serotipe virus dengue: DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut yang baik terhadap virus Dengue RNA Surabaya tipe-1 (DENV-1). Pelarut yang digunakan adalah Isopropanol, dimethyl sulfoxide, 96% ethanol, methanol, acetone-Methanol (1: 1), dimethyl formamide, dan akuades. RNA diisolasi dengan metode TRIzol. TRIzol (atau TRI Reagent) adalah larutan satu fasa dari fenol dan guanidinium isothiocyanate yang secara bersamaan melarutkan bahan biologis dan mendenaturasi protein. Hasil dari penilitian ini adalah didapatkan pelarut presipitasi RNA terbaik adalah aseton-metanol (1:1), karena campuran pelarut tersebut memiliki konstanta dielektrik terendah. Studi ini menunjukkan bahwa pelarut aseton-metanol (1:1) dapat digunakan sebagai pelarut presipitasi untuk mengisolasi RNA
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Yudistia, Annisa Yumna, and Yenniwarti Rafsyam. "Perancangan Antena Mikrostrip Ellipticular Menggunakan Metode Patch Array 1x2 untuk Aplikasi Perawatan Taman Frekuensi 2,4 GHz." Spektral 1, no. 1 (November 13, 2020): 1–5. http://dx.doi.org/10.32722/spektral.v1i1.3437.

Full text
Abstract:
Taman merupakan salah satu bagian dari lingkungan hidup yang harus diberi perhatian lebih agar tanaman yang di taman dapat berkembang dengan baik. Perhatian tersebut berupa penyiraman yang rutin dan memperhatikan proteksi rumput taman dari pelanggaran pengunjung taman yang menginjak rumput sembarangan. Untuk mencegah adanya keterlambatan dalam menyiram taman dan penginjakan rumput oleh pengunjung taman akan leih baik jika pada lingkungan taman tersebut memiliki sistem perawatan taman secara otomatis. Pada penelitian ini telah dirancang sebuah antena mikrostrip menggunakan metode patch array 1x 2 untuk aplikasi perawatan taman frekuensi 2,4 GHz. Desain antena ini memiliki dimensi antena (a) sebesar 15,5 mm dan jarak antar elemen sebesar 62,5 mm, selain itu memiliki nilai konstanta dielektrik (εr) sebesar 4.15 dan h sebesar 1.6mm. Antena ini terdiri dari antena dua elemen yang memiliki karakteristik S 1,1 sebesar -30,854 dB; VSWR sebesar 1,05; dan gain sebesar 4,69 dB. . Secara umum, antena ini telah memenuhi kinerja yang diharapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Rahmatullah, Griffani Megiyanto, and Riana Rika Khoeriyah. "Perancangan Antena Mikrostrip Array Linear Fleksibel pada Frekuensi UHF 2,35 GHz." JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) 3, no. 2 (December 3, 2018): 289. http://dx.doi.org/10.31544/jtera.v3.i2.2018.289-294.

Full text
Abstract:
Komunikasi merupakan sebuah cara agar manusia dapat melakukan pertukaran infomasi. Manusia melakukan komunikasi dapat menggunakan sistem yang dibuat dengan menggunakan berbagai media, seperti gelombang radio. Salah satu implementasinya adalah penggunaan antena sebagai alat komunikasi menggunakan gelombang radio. Antena dengan sifat fleksibel, memiliki massa yang ringan, dan menghasilkan gain maksimum menjadi sebuah opsi sebagai alat komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antena mikrostrip array linear fleksibel 4 elemen untuk aplikasi komunikasi radio yang bekerja pada frekuensi 2,35 GHz. Antena tersebut berjenis mikrostrip dengan material substrat berbahan rubber yang memiliki konstanta dielektrik 3 dan material patch berbahan copper dengan konduktivitas sebesar 59,6 × 106 S/m. Hasil simulasi perancangan yang telah dilakukan menunjukkan antena bekerja pada frekuensi 2,35 GHz dan memiliki nilai VSWR < 1,19 dan nilai S11 = -21,17 dB. Pola radiasi yang didapatkan cenderung membentuk pola unidireksional dan polariasi berjenis elips. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka antena dapat direalisasikan sebagai alat komunikasi antara pengirim dan penerima yang dapat bekerja pada frekuensi 2,35 GHz.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Wahyu, Yuyu, Ukhty Syakirotunnikmah, Heroe Wijanto, Yana Taryana, and Arie Setiawan. "Antena Fraktal Koch dengan Catuan EMC pada UHF untuk Aplikasi Televisi Digital Terestrial." Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi 15, no. 1 (June 29, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.14203/jet.v15.1-5.

Full text
Abstract:
Televisi merupakan teknologi yang sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Televisi kini mengalami perkembangan yang awalnya menggunakan modulasi analog, dewasa ini berkembang menggunakan modulasi digital yang harus diimbangi dengan perangkat antena yang handal. Dilatarbelakangi oleh penelitian sebelumnya, maka pada paper ini akan dirancang antena dengan bandwidth yang lebih lebar agar sesuai dengan rekomendasi dari KOMINFO. Pada paper ini, diajukan rancangan antena mikrostrip fraktal Koch iterasi kedua dengan teknik slot pada bagian groundplane-nya dengan pencatuan proximity melalui teknik EMC (electromagnetically coupled) menggunakan bahan material substrat FR4-epoxy dengan konstanta dielektrik bernilai 4,2 pada frekuensi 586 MHz. Perancangan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan simulator perancangan antena berbasis Finite Integration Technique (FIT). Berdasarkan simulasi dan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara teknik pencatuan EMC dan fraktal Koch yang dimodifikasi menjadi slot pada bagian groundplane mampu meningkatkan bandwidth antenna dan didapatkan bandwidth pada VSWR ≤1,8 sebesar 228,6 MHz, gain pengukuran 2,09 dB, pola radiasi bidireksional dan polarisasi elips horizontal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Warsito, Totok, Yuyun Suprapto, Margono Margono, and Romma Diana. "DESAIN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK ALTERNATIF ANTENA SIDEBAND DVOR (DOPPLER VHF OMNIDIRECTIONAL RANGE)." Jurnal Penelitian 5, no. 1 (April 27, 2020): 50–58. http://dx.doi.org/10.46491/jp.v5e1.486.50-58.

Full text
Abstract:
Antena merupakan salah satu perangkat penting yang ada pada sistem navigasi Doppler VOR (DVOR). Saat ini pengembangan antena dengan biaya produksi rendah menjadi salah satu alternatif tujuan para peneliti. Salah satu teknologi yang banyak digunakan sebagai solusinya adalah antena berbasis mikrostrip. Sebab antena berbasis mikrostrip menawarkan biaya produksi yang sangat rendah dibandingkan dengan jenis antena lain. Antena yang dipakai pada sistem DVOR saat ini adalah antena Alford Loop. Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip rectangular dengan pencatuan coaxial sebagai alternatif antena DVOR yang bekerja pada frekuensi VHF (frekuensi 108-118 MHz), sehingga hal ini memungkinkan biaya produksi yang lebih murah dibandingkan antenna Alford Loop pada umumnya. Perancangan dan simulasi antena dilakukan menggunakan software CST Microwave Studio menggunakan material FR-4 dengan konstanta dielektrik (). Hasil perancangan dan simulasi antena menunjukkan return loss (S11) sebesar -16.1 dB dan gain sebesar 4 dB pada frekuensi 113 MHz. Dari hasil simulasi juga dapat diketahui bahwa memiliki polarisasi linier horizontal dan polaradiasi yang bersifat omni-directional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Riyanto, Agus, Simon Sembiring, Megawati Megawati, Ni’matil Mabarroh, Junaidi Junaidi, and Ediman Ginting. "Analisis Transisi Fasa dan Sifat Dielektrik Pada Li2CoSiO4 yang Dipreparasi dari Silika Sekam Padi dan Produk Daur Ulang Katoda Baterai Ion Litium Bekas." ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 15, no. 1 (March 14, 2019): 89. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.15.1.24622.89-103.

Full text
Abstract:
<p>Studi ini mendeskripsikan analisis transisi fasa dan sifat dielektrik pada bahan litium kobalt silikat (Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub>) yang dipreparasi dari silika sekam padi dan produk daur ulang katoda baterai ion litium bekas dengan perbandingan massa 1:1. Transisi fasa pada sampel Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub> dipelajari menggunakan teknik <em>termogravimetry/differential thermal analysis</em> (TG/DTA). Sedangkan, nilai konstanta dielektrik pada sampel yang telah disinter pada suhu 600 – 900 <sup>o</sup>C dikarakterisasi menggunakan <em>i</em><em>nductance</em>, <em>c</em><em>apacitance</em>, dan <em>r</em><em>esistance</em> (LCR) <em>meter</em>. Hasilnya, pada rentang suhu 410 – 850 <sup>o</sup>C terjadi transisi polimorfik fasa menjadi fasa . Suhu 850 <sup>o</sup>C juga merupakan titik transisi dimana fasa berubah menjadi fasa . Transisi fasa yang terjadi pada sampel Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4 </sub>diikuti dengan peningkatan nilai konstanta dielektrik dalam rentang frekuensi 450 – 100.000 Hz.</p><p><strong>Analysis of Phase Transition and Dielectric Properties of Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub> Prepared from Rice Husk Silica and The Recycling Product of Used Lithium Ion Batteries Cathode.</strong> This study describes the analysis of the phase transition and dielectric properties of lithium cobalt silicate (Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub>) prepared from rice husk silica and the recycling product of used lithium ion batteries cathode with mass ratio of 1:1. Phase transition in Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub> sample was studied using thermogravimetry/differential thermal analysis (TG/DTA) techniques. Meanwhile, the dielectric constant value in the samples sintered at temperature of 600 – 900 <sup>o</sup>C were characterized using inductance, capacitance, and resistance (LCR) meter. As a result, a polymorphic transition from phase to phase was occured in the temperature range of 410 ­– 850 <sup>o</sup>C. Temperature of 850 <sup>o</sup>C is a transition point from phase to phase. The phase transitions occured in the Li<sub>2</sub>CoSiO<sub>4</sub> was followed by the increasing of the dielectric constant in the frequency range of 450 – 100,000 Hz.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rusdiyanto, Dian, Catur Apriono, and Dian Widi Astuti. "Analisis Parameter Antena Mikrostrip dengan Metode Split Ring Resonator pada Frekuensi L-Band." Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika 10, no. 3 (November 30, 2020): 133–39. http://dx.doi.org/10.31940/matrix.v10i3.2176.

Full text
Abstract:
Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip dengan menggunakan metode split ring resonator (SRR) untuk aplikasi pada frekuensi L-Band. Antena ini mempunyai dimensi substrat 90 mm x 50 mm dengan panjang patch 60 mm dan lebar patch 44 mm. Desain antena menggunakan material FR4-Epoxy dengan spesifikasi konstanta dielektrik 4,6 dengan ketebalan 1,6 mm dan dielectric loss tangent 0,02. Pada penelitian ini, parameter yang mengalami perubahan signifikan adalah lebar patch SRR, gap SRR, dan posisi SRR pada ground plane. Desain patch SRR dengan nilai sepertiga panjang gelombang pada frekuensi 1,5 GHz memenuhi karakteristik dari frekuensi L-Band. Berdasarkan hasil simulasi, antena menghasilkan bandwidth (< -10 dB) sebesar 1,2466 GHz dengan rentang frekuensi 988,25 MHz sampai 2,2349 GHz. Nilai return loss simulasi adalah -36,89 dB. Pada rentang 1 GHz sampai 2 GHz, gain tertinggi berada pada frekuensi 2 GHz dengan nilai 3,5 dBi. Sedangkan gain terendah adalah 1,21 dBi, yaitu pada frekuensi 1,050 GHz. Secara keseluruhan, desain antena ini telah mencapai performa kinerja yang lebih baik melalui modifikasi pada patch SRR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nurbani, Nurbani, Yuyun Siti Rohmah, and Dwi Andi Nurmantris. "REALISASI ANTENA MIKROSRIP SISTEM AERIAL VIDEO PADA SISI GROUND SEGMENT DI FREKUENSI 5.8 GHZ." Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan 4, no. 1 (October 25, 2017): 433. http://dx.doi.org/10.25124/jett.v4i1.990.

Full text
Abstract:
Metode pengambilan gambar menggunakan wahana UAV ( Unmaned Aerial Vehicle ) sedangbanyak di teliti dan digunakan didunia telekomunikasi karena memiliki berbagai manfaat. Adapunmanfaat dari UAV diantaranya aerial shooting dan monitoring pada suatu lokasi. Untukmelakukan monitoring menggunakan UAV membutuhkan jarak ketinggian yang cukup jauhuntuk mendapatkan hasil yang maksimal. Permasalahan yang sering terjadi adalah antenatransceiver tidak dapat bekerja secara maksimal untuk jarak yang cukup jauh. Pada penelitian ini,dirancang sebuah antena microstrip pada sisi ground segment untuk pengambilan video padaaplikasi aerial video menggunakan T-junction pada frekuensi 5.8 GHZ. T-junction merupakansebuah teknik power divider yang dapat mendukung impedance matching pada saluran transmisikhususnya untuk antena mikrostrip array. Adapun teknik catuan yang digunakan yaitu proximitycoupled dengan ketinggian lapisan atas dan bawah dibuat sama. Kemudian, bahan yangdigunakan adalah substrat FR-4 Epoxy dengan konstanta dielektrik 4,4. Dari hasil simulasi danpengukuran didapatkan antena mikrostrip memilki pola radiasi unidirectional, polarisasi linierdan bekerja pada frekuensi 5.8 Ghz, dengan nilai VSWR 1.034, impedansi 50 Ω dan nilai gain8.459 dB, dimana hal ini sudah sesuai dengan spesifikasi antena yang diinginkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Iqbal, Muhamad wahyu, Efri Sandi, and Aodah Diamah. "PENINGKATAN BANDWIDTH DAN GAIN ANTENA MIKTROSTRIP PATCH LINGKARAN DENGAN MENGGUNAKAN PARASITIK SUBSTRAT PADA FREKUENSI 3 GHZ." JURNAL PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA (JVoTE) 2, no. 1 (July 4, 2019): 14–20. http://dx.doi.org/10.21009/jvote.v2i1.13570.

Full text
Abstract:
Penelitian yang berjudul “Peningkatan Bandwidth Dan Gain Antena Miktrostrip Patch Lingkaran Dengan Menggunakan Parasitik Substrat Pada Frekuensi 3 Ghz” bertujuan untuk membandingkan performa pada tahap simulasi dan pengukuran antena mikrostrip konvensional dan antena dengan penambahan parasitik substrat yang bekerja pada frekuensi 3 GHz. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Telekomunikasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019. Pengujian terhadap antena mikrostip dengan penambahan parasitik substrat dilakukan dengan dua tahap, yaitu saat simulasi dan setelah fabrikasi. Terdapat dua yang dibandingkan yaitu sebuah antena mikrostip konvensional dan antena mikrostrip dengan penambahan parasitik substrat. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software CST Microwave Studio Suite 2014 dan antena yang telah difabrikasi diukur dengan Network Analyzer Anritsu tipe S223E. Penambahan parasitik substrat pada tahap simulasi dengan menggunakan bahan substrat FR-4 dengan konstanta dielektrik sebesar 4,3 berhasil meningkatkan gain sebesar 2,61 db, meningkatkan bandwidth sebesar 31 MHz dan menambah tinggi dari 1,6 mm menjadi 34 mm. Hasil pengukuran antena mikrostrip dengan penambahan parasitik substrat meningkatkan bandwidth sebesar 23 MHz dan menambah tinggi antena dari 1,6 menjadi 34 mm
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Damayanti, Denti Agustina, Teguh Prakoso, and Aghus Sofwan. "PERANCANGAN ANTENA MONOPOL CETAK UNTUK KOMUNIKASI ULTRA WIDEBAND DENGAN ANALISIS MODE KARAKTERISTIK." TRANSIENT 7, no. 1 (March 12, 2018): 20. http://dx.doi.org/10.14710/transient.7.1.20-27.

Full text
Abstract:
UWB (Ultra Wideband) adalah sistem komunikasi jarak pendek yang mempunyai bandwidth yang sangat lebar beroperasi pada frekuensi 3,1-10,6 GHz. Dengan bandwidth operasi UWB yang besar maka diperlukan suatu antena dengan bandwidth yang besar pula, salah satu pendekatan untuk memperlebar bandwidth antena adalah dengan menggunakan Theory Characteristic Mode (TCM). Perancangan antena monopol cetak pada frekuensi kerja 3,1-10,6 GHz menggunakan bahan FR-4 dengan ketebalan 1,575 mm, dan konstanta dielektrik sebesar 4,3. Simulasi pancaran gelombang elektromagnetik menggunakan perangkat lunak CST Studio Suite 2016. Dari hasil simulasi, antena monopol cetak mempunyai bandwidth 8,4 GHz dengan rentang frekuensi 2,5 – 10,9 GHz. Pada hasil simulasi frekuensi 3,1 GHz, 5 GHz, dan 10,6 GHz yang diperoleh nilai return loss kurang dari -10 dan VSWR sudah kurang dari 2, serta nilai gain lebih dari 2 dB dengan pola radisi omnidirectional. Hasil pengukuran antena monopol cetak mempunyai bandwidth 7,735 GHz dengan rentang frekuensi 3,18-10,915 GHz. Pada hasil pengukuran frekuensi 3,1 GHz, 5 GHz, dan 10,6 GHz yang diperoleh nilai return loss kurang dari -10 dan VSWR sudah kurang dari 2, serta nilai gain sebesar 3,27 dB dengan pola radisi omnidirectional. Antena tersebut telah memenuhi spesifikasi komunikasi ultra wideband.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Riyanto, Agus, Simon Sembiring, and Junaidi. "KARAKTERISTIK FISIS ALUMINOSILIKAT GEOPOLIMER BERBASIS SILIKA SEKAM PADI UNTUK APLIKASI FAST IONIC CONDUCTOR." Reaktor 17, no. 2 (June 20, 2017): 96. http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.17.2.96-103.

Full text
Abstract:
The study aims to investigate the effect of calcination temperatures on the phase formation and electrical properties of aluminosilicate geopolymer prepared from rice husk silica and sodium aluminate. The samples were calcined at temperature from 150 oC to 550 oC, the development of structures was characterized using x-ray difraction (XRD) and the electrical properties were measured by LCR meter. The result obtained indicated the significant role of calcining temperature on phase transformation of boehmite and quartz into aluminosilicate geopolymer, in which at calcining temperatures from 450 oC to 550 oC, and the samples were dominated by semicrystal to amorphous phase which indicated that the aluminosilicate geoplymer has been formed. The presence of aluminosilicate geopolymer resulted in increased ionic electrical conductivity and dielectric loss factor as well as decrease dielectric constant. Ionic electrical conductivity of the calcined sample at 450 oC is 4,49.10-5 S/cm at frequancy of 5.106 Hz, and XRD analysis demostrated that the main structure is phase of semicrystal aluminosilicate geopolymer. Based on these character, the sample was considered is very suitable used to the fast ionic conductor materials.Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi efek suhu kalsinasi pada formasi fasa dan sifat listrik aluminosilikat geopolimer yang dipreparasi dari silika sekam padi dan sodium aluminat. Sampel dikalsinasi pada suhu 150 oC – 550 oC, perubahan struktur dikarakterisasi menggunakan x-ray difraction (XRD) dan sifat listrik diukur menggunakan LCR meter. Hasil yang diperoleh mengindikasikan pengaruh yang signifikan suhu kalsinasi pada transformasi boehmite dan quartz menjadi aluminosilikat geopolimer, dimana pada suhu kalsinasi 450 oC – 550 oC didominasi oleh fasa semikristal hingga amorf yang mencirikan terbetuknya aluminosilikat geopolimer. Terbentuknya struktur aluminosilikat geopolimer diikuti dengan peningkatan konduktivitas listrik ionik, penurunan konstanta dielektrik, serta peningkatan faktor rugi dielektrik. Nilai konduktivitas listrik ionik sampel kalsinasi 450 oC ialah 4,49.10-5 S/cm pada frekuensi 5.106 Hz, dan analisis XRD menunjukkan struktur utamanya berupa fasa semikristal aluminosilikat geopolimer. Berdasarkan karakteristik tersebut, sampel yang ditinjau merupakan material dengan konduktivitas ionik yang tinggi sehingga sampel tersebut sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai fast ionic conductor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Firdausi, Ahmad. "Antena Microstrip Double Layer Untuk Aplikasi WLAN 802.11ac." Jurnal Telekomunikasi dan Komputer 8, no. 1 (December 10, 2017): 21. http://dx.doi.org/10.22441/incomtech.v8i1.2143.

Full text
Abstract:
Sebuah antena mikrostrip yang dikembangkan untuk mendukung komunikasi data pada perangkat komunikasi Wireless Lan 802.11 ac. Antena dirancang agar mampu beroperasi di range frekuensi wlan 802.11ac. Perancangan antena ini dibuat menggunakan teknik yaitu gabungan teknik transformer 1/4λg yang mampu membuat matching impedance yang optimal dan teknik multi tunning stub dengan pencatu berbentuk garpu juga teknik proximity coupled untuk menghasilkan peningkatan bandwith dan teknik slot sempit bentuk tri pada dua elemen patch yang di array untuk peningkatan karakteristik gain,dengan menggunakan dua lapisan substrat dari jenis FR4_Epoxy dengan ketebalan 1,6 mm dan konstanta dielektrik 4,4. Dimana lapisan substrat bagian atas untuk dua patch segi empat dan substrat bagian bawah untuk catu saluran transmisi.Metode penelitian yakni dengan melakukan studi literature perbandingan jurnal terdahulu, kemudian desain perancangan antena mikrostrip awal dilakukan dengan perhitungan menggunakan persamaan-persamaan antena mikrostrip, lalu dilakukan simulasi secara komputasi desain antena mikrostrip dengan menggunakan software Hfss v.13. Dari hasil simulasi diperoleh parameter antara lain seperti: bandwidth dari return loss dibawah -10 dB,gain ≥ 6 dB, VSWR <2 yang beroperasi pada wlan 802.11ac.Antena mikrostrip yang dibuat memiliki kriteria yaitu VSWR ≤ 2 pada frekuensi kerja WLAN 802.11ac dengan lebar bandwith sebesar 1,002MHz,gain 7.2 dBi sehingga tercapai target untuk peningkatan bandwith di aplikasi Wlan 802.11ac dan bisa untuk pengaplikasiannya menggunakan di frekuensi center 5.3 GHz,untuk ukurannya relatif lebih kecil yaitu 10mm x 15mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sepryanto, Sepryanto, Said Attamimi, and Fadli Sirait. "Perancangan Antena Mikrostrip Siw Cavity-Backed Modified Dumbell-Shaped Slot Untuk Pengaplikasian Pada 5G." Jurnal Teknologi Elektro 11, no. 2 (June 27, 2020): 115. http://dx.doi.org/10.22441/jte.2020.v11i2.008.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat salah satunya adalah kebutuhan akan teknologi telekomunikasi seluler tanpa kabel (wireless). Perkembangan teknologi seluler di Indonesia yang terakhir berkembang sejak tahun 2010 adalah 4G LTE yang berada pada pita frekuensi yang telah ditentukan pemerintah. Perkembangan teknologi wireless di Indonesia juga sudah sampai pada teknologi 5G, didukung dengan adanya beberapa kajian mengenai implementasi 5G di Indonesia. Frekuensi untuk teknologi 5G termasuk ke dalam frekuensi tinggi, yaitu frekuensi dengan panjang gelombang yang kecil, frekuensi ini yang disebut sebagai millimeterwave (mmWave). Dalam penelitian ini dilakukan perancangan antena Substrate Integrated Waveguide (SIW) yang dibuat menggunakan PCB berjenis FR4 epoxy dengan ketebalan 1,6 mm dan nilai konstanta dielektrik 4.4-4.9, yang bekerja pada frekuensi 28 GHz, dengan menambahkan slot untuk memperbesar gain antena. Perancangan dilakukan menggunakan software Ansoft High Frequency Structure Simulator (HFSS) v16.0. Sedangkan pengukuran antena dilakukan di Laboratorium Pusat penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI Bandung. Hasil simulasi antena bekerja pada frekuensi 27,9 – 29,3 GHz dengan bandwidth 1,4 GHz dan faktor refleksi mencapai -27,43 dB. Sementara hasil pengukuran menunjukan antena bekerja pada frekuensi 29,56 – 30,66 GHz dengan bandwidth 1,1 GHz dan faktor refleksi -24,35 dB. Hasil simulasi menunjukkan adanya peningkatan gain, dengan peningkatan gain paling maksimum yaitu sebesar 5,49 dB. Perbedaan ini mungkin disebabkan kesalahan dalam proses fabrikasi, proses menyolder yang tidak sempurna serta kesalahan dalam pengambilan data pengukuran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Zulhadjri, Zulhadjri, Rini Ramadhani, Aulia Arivin Billah, Syukri Arief, and Emriadi Emriadi. "Sintesis Senyawa Aurivillius Ca1-xBi3,5+xLa0,5Ti4-xMnxO15: Struktur dan Sifat Dielektrik." ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 14, no. 1 (February 15, 2018): 143. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.14.1.14476.143-151.

Full text
Abstract:
<p>Sintesis senyawa feroelektrik yang berbasis fasa Aurivillius berlapis empat (n = 4) yang didadah kation La<sup>3+</sup> dan Mn<sup>3+</sup>, Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5+x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub> dengan <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, dan1 telah dilakukan dengan teknik lelehan garam. Karakterisasi produk dengan difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa fasa tunggal Aurivillius ditunjukkan oleh sampel dengan <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, dan 0,6. <em>Refinement</em> struktur dengan teknik <em>Le Bail</em> diketahui bahwa senyawa Aurivillius yang terbentuk sesuai dengan simetri ortorombik dan grup ruang <em>A2<sub>1</sub>am</em>. Analisis dengan <em>Scanning Electron Microscopy </em>(SEM) untuk semua sampel memperlihatkan morfologi sampel berupa lempengan yang merupakan ciri khas senyawa Aurivillius. Nilai konstanta dielektrik sampel dan konduktivitasnya mengalami kenaikan dengan meningkatnya <em>x</em>. Konduktivitas paling tinggi dimiliki oleh sampel <em>x</em> = 0,2 yang diperkirakan akibat adanya interaksi pertukaran ganda (<em>double exchange</em>) antara Mn<sup>3+</sup> dan Mn<sup>4+</sup>.</p><p><strong>Synthesis of Aurivillius Compounds Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5 + x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub>: Structure and Dielectric Properties</strong><strong>. </strong>Synthesis of ferroelectric compounds based on a four-phase Aurivillius phase (n = 4) which is doped with La<sup>3+</sup> and Mn<sup>3+</sup> cations, Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5+x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub> with <em>x</em> = 0, 0.2, 0.4, 0.6, 0 , 8, and 1 were carried out by molten salts technique. Characterization of products using X-ray diffraction (XRD) revealed that the single phase Aurivillius was shown by the samples with <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, and 0,6. The results of refinement show that the Aurivillius phase formed has orthorhombic symmetry with <em>A2<sub>1</sub>am</em> space group. Morphology analysis by scanning electron microscopy (SEM) for all samples shows the plate-like as the characteristic of Aurivillius compounds. The value of dielectric constant and conductivity of the samples increases as increase of x. The conductivity of <em>x</em> = 0.2 is the highest predicted due to the interaction of double exchange between Mn<sup>3+</sup> and Mn<sup>4+</sup>.<strong> </strong><strong></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Zulhadjri, Zulhadjri, Rini Ramadhani, Aulia Arivin Billah, Syukri Arief, and Emriadi Emriadi. "Sintesis Senyawa Aurivillius Ca1-xBi3,5+xLa0,5Ti4-xMnxO15: Struktur dan Sifat Dielektrik." ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 14, no. 1 (February 15, 2018): 160. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.14.1.14476.160-167.

Full text
Abstract:
<p>Sintesis senyawa feroelektrik yang berbasis fasa Aurivillius berlapis empat (n = 4) yang didadah kation La<sup>3+</sup> dan Mn<sup>3+</sup>, Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5+x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub> dengan <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, dan1 telah dilakukan dengan teknik lelehan garam. Karakterisasi produk dengan difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa fasa tunggal Aurivillius ditunjukkan oleh sampel dengan <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, dan 0,6. <em>Refinement</em> struktur dengan teknik <em>Le Bail</em> diketahui bahwa senyawa Aurivillius yang terbentuk sesuai dengan simetri ortorombik dan grup ruang <em>A2<sub>1</sub>am</em>. Analisis dengan <em>Scanning Electron Microscopy </em>(SEM) untuk semua sampel memperlihatkan morfologi sampel berupa lempengan yang merupakan ciri khas senyawa Aurivillius. Nilai konstanta dielektrik sampel dan konduktivitasnya mengalami kenaikan dengan meningkatnya <em>x</em>. Konduktivitas paling tinggi dimiliki oleh sampel <em>x</em> = 0,2 yang diperkirakan akibat adanya interaksi pertukaran ganda (<em>double exchange</em>) antara Mn<sup>3+</sup> dan Mn<sup>4+</sup>.</p><p><strong>Synthesis of Aurivillius Compounds Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5 + x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub>: Structure and Dielectric Properties</strong><strong>. </strong>Synthesis of ferroelectric compounds based on a four-phase Aurivillius phase (n = 4) which is doped with La<sup>3+</sup> and Mn<sup>3+</sup> cations, Ca<sub>1-x</sub>Bi<sub>3,5+x</sub>La<sub>0,5</sub>Ti<sub>4-x</sub>Mn<sub>x</sub>O<sub>15</sub> with <em>x</em> = 0, 0.2, 0.4, 0.6, 0 , 8, and 1 were carried out by molten salts technique. Characterization of products using X-ray diffraction (XRD) revealed that the single phase Aurivillius was shown by the samples with <em>x</em> = 0, 0,2, 0,4, and 0,6. The results of refinement show that the Aurivillius phase formed has orthorhombic symmetry with <em>A2<sub>1</sub>am</em> space group. Morphology analysis by scanning electron microscopy (SEM) for all samples shows the plate-like as the characteristic of Aurivillius compounds. The value of dielectric constant and conductivity of the samples increases as increase of x. The conductivity of <em>x</em> = 0.2 is the highest predicted due to the interaction of double exchange between Mn<sup>3+</sup> and Mn<sup>4+</sup>.<strong> </strong><strong></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Wijayono, Andrian, and Valentinus Galih Vidia Putra. "Pengaruh konstruksi kerapatan benang kain tenun kapas 100% (kain kanvas) terhadap konstanta dielektrik dan profil tegangan pengisian & pengosongan pada perangkat kapasitor plat sejajar." Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi 16, no. 2 (November 5, 2020): 147. http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v16i2.8198.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

WIYANTO, EDDY, SYAH ALAM, and BUDI HARSONO. "Realisasi dan Pengujian Antena Mikrostrip Array 4 Elemen dengan Polarisasi Melingkar untuk Aplikasi 4G/LTE." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 6, no. 2 (July 9, 2018): 244. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v6i2.244.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini mengusulkan desain antena mikrostrip array empat elemen dengan polarisasi melingkar pada frekuensi kerja 2300 MHz untuk aplikasi 4G/LTE. Antena telah dirancang dan dipabrikasi menggunakan substrat jenis FR-4 Epoxy dengan nilai konstanta dielektrik (Ɛr) = 4.3, ketebalan substrat (h) = 1.6 mm dan loss tangen (tan δ) = 0.0265 dengan pencatu microstrip line. Polarisasi melingkar dengan axial ratio ≤ 3 dB dihasilkan dengan menggunakan metode truncated corner sedangkan untuk meningkatkan nilai gain digunakan metode array empat elemen. Dari hasil proses pengukuran diperoleh nilai koefisien refleksi sebesar -16.52 dB, VSWR sebesar 1.37 pada frekuensi kerja 2300 MHz dengan bandwidth yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah 400 MHz (2050 MHz - 2450 MHz). Metode truncated corner berhasil menghasilkan polarisasi melingkar dengan nilai axial ratio 1.745 dB dan berhasil menghasilkan nilai gain sebesar 9.04 dB pada frekuensi kerja 2300 MHz untuk aplikasi LTE.Kata kunci: Antena, mikrostrip, koefisien refleksi, array, truncated corner ABSTRACTThis research proposed a four-element microstrip array antenna design withcircular polarization at a working frequency of 2300 MHz for 4G / LTEapplications. The antenna has been designed and fabricated using a FR-4 Epoxy substrate with a dielectric constant value (Ɛr) = 4.3, substrate thickness (h) = 1.6 mm and tangent loss (tan δ) = 0.0265 with microstrip line feeding. The circular polarization with axial ratio ≤3 dB was generated using the truncated corner method while for increasing the gain value used the four element array method. From the result of the measurement process, the reflection coefficient value is obtained -16.52 dB, VSWR of 1.37 at 2300 MHz working frequency with bandwidth obtained from the measurement result is 400 MHz (2050 MHz - 2450 MHz). The truncated corner method succeeded in generating a circular polarization with the axial ratio of 1.745 dB and succeeded to obtain the gain of 9.04 dB at work frequency of 2300 MHz for LTE application. Keywords: Antena, microstrip, reflection coefficient, array, truncated corner
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

S.Si, MT, Alam Tronics,, and Ivan Bahder, S.Si, MTA. "PENGGUNAAN APLIKASI GPR (GROUND PENETRATING RADAR) DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE UNTUK KOLEKTIFITAS DATA KUALITATIF PADA ANALISA SUBSURFACE TANAH EKSTRIM LUNAK." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 167–80. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.60.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Ground-Penetrating Radar (GPR) adalah metode Geofisika dengan menggunakan teknologi radar untuk identifikasi perlapisan batuan dan “subsurface” pada investigasi geoteknik. Metode ini termasuk metode “non-destructive” (tanpa melakukan perusakan pada original base) menggunakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang mikro (Frekuensi UHF/VHF) yaitu pada garis spektrum gelombang radio dan dapat mendeteksi signal reflektif dari struktur bawah tanah. Kedalaman kemampuan alat GPR untuk “sensing” (penetrasi pembacaan) pada struktur batuan/tanah dengan GPR mencapai ketebalan 50m. GPR bisa mendeteksi (sensing) perubahan arah perlapisan batuan dan memprediksi ketebalan tanah ekstrim lunak, sehingga dapat mengidentifikasi resiko dan menekan biaya penanganan (reduction impact cost) dari perilaku extreme base sebelum proses “dumping” di area berawa atau gambut. Penggunaan instrumen GPR juga dapat menunjang detail interpretasi pengeboran geologi PT. KPC. Metode ini digunakan sebagai metode alternatif jika metode pengeboran geologi terlalu berbahaya dilakukan karena lereng yang diinvestigasi berada pada kondisi kritis atau area rawa yang tidak bisa dilalui mobilisasi rig drilling. Geoteknik KPC telah melakukan investigasi geoteknik dengan alat GPR yang telah dikorelasikan dengan data CPT. Pada korelasi nilai konstanta dielektrik dengan nilai CPT, dengan rentang 56.09 sampai 61.08 memiliki nilai konus terkoreksi, qt dengan rentang 0.12 MPa sampai 0.21 MPa. Hasil akhirnya akan diperoleh persamaan empiris data GPR vs data CPT.Kata kunci: investigasi geoteknik, non-destructive, sensing, dan reduction impact cost ABSTRACT Ground-Penetrating Radar (GPR) is Geophysical Method by using Radar Technology to purpose identification rock bedding and subsurface on geotechnical investigation. This method is classified for non-destructive application (without doing damage the original base) and applied by Electromagnetic Wave with microwave bandwidth (Frequency UHF/VHF) in spectrographic transmitting-wave (radio wave) and also to detect reflective pulse from the ground. Performance modulation depth of the GPR for sensing (beam penetration) rock/soil is for 50m. The GPR can detect (sensing) changes in the direction of rock bedding and for predicting extremely soft soil thickness, so as to identify risks and reduce handling cost (reduction impact cost) from extreme base behavior before the dumping process in marshy or peat areas. The use of GPR instruments can also support detailed interpretation of geological drilling in PT. KPC.This method is used as an alternative method if the geological drilling method is too dangerous to act, because the slopes investigated are in critical condition or swampy areas that cannot be traversed by drilling rig mobilization. KPC geotechnics have conducted geotechnical investigations with GPR tools that have been correlated with data CPT. The result of the correlation of dielectric constant values with CPT values, with a range of 56.09 to 61.08 has a corrected cone value, qt with a range of 0.12 MPa to 0.21 MPa. The final result is empirical correlation between data GPR and data CPT.Keynote: geotechnical investigation, non-destructive, sensing, and reduction impact cost
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Wahyudi, Agus Hendra. "Rancang Bangun Sensor Radar Sense And Avoid Uav Untuk Smart System Teletransport Alat Kesehatan." Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8, no. 4 (July 22, 2021): 801. http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.2021844423.

Full text
Abstract:
<p class="Abstrak">Perancangan sensor radar untuk <em> sense and avoid </em>(SAA) sistem pesawat tanpa awak (UAV) bertujuan agar operasi teletransport alat kesehatan dengan UAV VTOL berjalan dengan aman terhindar dari kecelakaan tabrakan di udara. Sensor radar ini didesain dengan bahan duroid 5880 dengan dielektrik konstant 2.2 dan ketebalan subtrate 1.57 mm. Bentuk antenna circular dan bekerja di pita ku-band 14 Ghz. Terdapat dua sensor untuk Tx dan Rx dalam satu substrate. Hasil simulasi sensor menunjukkan bandwitdh yang lebar 1.5 GHz sehingga mampu menghasilkan resolusi range sangat baik yaitu 9.2 cm. Penguatan antenna dihasilkan 7.32 dB dan sudut beamwidth sensor 83<sup>O</sup> arah azimuth dan 78.2<sup>O </sup>arah elevasi. Sensor ini akan disematkan pada sistem SAA dengan algoritma neural network yang mendrive manuever UAV VTOL berbelok kesamping pada sudut dan jarak yang tepat sehingga terhindar dari tabrakan dengan objek penghalang.</p><p class="Abstrak"><strong><br /></strong></p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p class="Abstract"><em>The design of the radar sensor for the sense and avoid (SAA) system of unmanned aircraft (UAV) aims to make teletransport operations of medical devices with UAV VTOL run safely avoiding collisions in the air. This radar sensor is designed with duroid 5880 material with a dielectric constant of 2.2 and a subtrate thickness of 1.57 mm. The antenna is circular and works on the 14 Ghz ku-band band. There are two sensors for Tx and Rx in one substrate. The sensor simulation results show a wide bandwidth of 1.5 GHz so that it is able to produce a very good range resolution of 9.2 cm. The antenna gain was 7.32 dB and the beamwidth angle of the sensor was 83<sup>O</sup> in the azimuth direction and 78.2<sup>O</sup> in the elevation direction. This sensor will be embedded in the SAA system with a neural network algorithm that drives the UAV VTOL maneuver to turn sideways at the right angle and distance so that it avoids collisions with obstructions.</em></p><p class="Abstrak"><em><strong><br /></strong></em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Sulistyowati, Ariek, Emir Ridwan, Tatun Hayatun Nufus, Budi Yuwono, and Budi Santoso. "STUDI PENGARUH MAGNETISASI BAHAN BAKAR BIODIESEL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK." Jurnal Poli-Teknologi 17, no. 3 (January 17, 2019). http://dx.doi.org/10.32722/pt.v17i3.1263.

Full text
Abstract:
ABSTRACTOne of the efforts to determine the quality of combustion on the egine is the dielectric constant, therefore the purpose of this study is to make a device to test the fuel dielectric constants and observe the effect of the magnetic field strength on the fuel dielectric constant, the dielectric constant measurement is done by measuring the capacitance through a capacitor plate made of copper PCB and LCR measuring instrument. Initial testing uses air as the object at the same time for calibration. Furthermore, the object used is a mixture of biodiesel and diesel fuel. these data are compared between the biodiesel dielectric constant without the influence of magnetism and with biodiesel fuel which is influenced by magnetic fields. The measurement results show thatThe dielectric constant value of the frequency range 0 Hz to 550 Hz has fluctuations up and down so that the value is random. The frequency range of 600 Hz to 2000 Hz dielectric constant tends to decrease exponentially as frequency increases. The greater the magnetic field given to the biodiesel fuel, the smaller the dielectric constant value. this means that the moment of the dipole is more directed so that the combustion process can take place better.Key words : magnet field, biodiesel, dielectric constanta.ABSTRAKSalah satu upaya untuk mengetahui kualitas pembakaran pada engine yaitu konstanta dielektrik, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah membuat alat untuk menguji konstata dielektrik bahan bakar dan mengamati pengaruh kuat medan magnet terhadap konstanta dielektrik bahan bakar tersebut, pengukuran konstanta dielektrik dilakukan dengan cara mengukur kapasitansinya yaitu melalui plat kapasitor terbuat dari PCB tembaga dan alat ukur LCR. Pengujian awal menggunakan udara sebagai objeknya sekaligus untuk kalibrasi. Selanjutnya objek yang digunakan bahan bakar campuran biodiesel dan solar. Data-data ini dibandingkan antara konstanta dielektrik biodiesel tanpa pengaruh magnet dan dengan bahan bakar biodiesel yang dipengaruhi medan magnet. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai konstanta dielektrik rentang frekuensi 0 Hz sampai 550 Hz mengalami fluktuasi naik turun sehingga nilainya acak. Rentang frekuensi 600 Hz sampai 2000 Hz nilai konstanta dielektrik cenderung menurun secra eksponensial seiring dengan bertambahnya frekuensi.Semakin besar medan magnet yang diberikan pada bahan bakar biodiesel semakin kecil nilai konstanta dielektriknya.artinya momen dipolenya semakin terarah sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih baik.Kata kunsi :medan magnet, biodiesel, konstanta dielektrik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Yihaa Roodhiyah, Lisa’, Andrivo Rusydi, and Iman Santoso. "Perhitungan Konstanta Dielektrik Lapisan Tipis Graphene Monolayer Si-Face Hasil Pengukuran Synchrotron dengan Metode Kramers-Kronig dan Newton-Raphson (Halaman 49 s.d. 53)." Jurnal Fisika Indonesia 19, no. 56 (November 25, 2015). http://dx.doi.org/10.22146/jfi.24360.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan perhitungan konstanta dielektrik nanostruktur epitaxial graphene monolayer pada substrat Si-face SiC dari hasil pengukuran data reflektivitas dengan metode Kramers-Kronig dan Newton-Raphson. Data yang digunakan yaitu data reflektivitas pada rentang energi 0.5 – 30 eV dari pengukuran di Hasylab Synchroton. Metode Kramers-Kronigmenghasilkan beda fase δ dan dengan menggunakan persamaan Fresnel dan persamaan Snelliusdigunakan untuk mengekstraksi konstanta dielektrik. Permasalahan pencarian titik nol dalam persamaan Fresnel ketika mengekstraksi konstanta dielektrik dapat diselesaikan dengan metode numerik Newton-Raphson. Hasil yang diperoleh menunjukkan beberapa hal penting : 1) metode Kramers-Kronig dan numerik Newton-Raphson dapat digunakan untuk mengekstraksi konstanta dielektrik graphene monolayer Si-face, 2) adanya puncak absorbsi asimetri pada energi 4,6, 6,1 dan 8,4 eV ditinjau dari bagian imajiner konstanta dielektrik dan indeks bias, 3) puncak pada energi 6,1 dan 8,4 eV berasal dari resonansi exitonic akibat adanya interaksi elektron-elektron dan elektron-hole dan puncak pada energi 4,6 eV berasal transisi antar pita (interband) dari π band ke π* band yang dimiliki material graphene monolayer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sucipto, Sucipto, Rhamdani Widyo Utomo, Dimas Firmanda Al-Riza, Simping Yuliatun, Supriyanto Supriyanto, and Agus Supriatna Somantri. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5, no. 3 (August 10, 2018): 315. http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.201853635.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sifat biolistrik pada berbagai ruas tebu dan waktu tunda giling serta hubungan sifat biolistrik dengan rendemen tebu menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (ANN). Sifat biolistrik yang digunakan meliputi frekuensi, kapasitansi (C), impedansi (Z), dan konstanta dielektrik (k). Pada penelitian ini digunakan faktor ruas tebu (atas, tengah, dan bawah) dan waktu tunda giling (hari ke-0, 1, dan 2). Hasil riset menunjukkan bahwa ruas tebu bagian bawah memiliki nilai rendemen lebih besar dari bagian tebu lain. Rendemen semakin berkurang seiring waktu penundaan. Nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik menurun seiring lama waktu penundaan. Topologi ANN terpilih adalah 4-40-30-1, dengan 4 <em>node</em> (frekuensi, kapasitansi, konstanta dielektrik, dan frekuensi) sebagai <em>input layer</em>, 40 <em>node</em> pada hidden layer ke 1 dan 30 <em>node</em> pada <em>hidden layer</em> ke-2, serta 1 <em>node</em> yakni rendemen sebagai <em>output layer</em>. Topologi jaringan terpilih memiliki akurasi 99,13% saat training dan 97,29% saat pengujian. Sifat biolistrik dan ANN dapat dikembangkan sebagai alat ukur cepat rendemen tebu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Maharsi, R., A. Jamaludin, and Y. Iriani. "Karakterisasi Kekristalan dan Konstanta Dielektrik Ba0,9Sr0,1TiO3 yang Dibuat dengan Metode Solid State Reaction (Halaman 13 s.d. 15)." Jurnal Fisika Indonesia 18, no. 52 (February 13, 2015). http://dx.doi.org/10.22146/jfi.24397.

Full text
Abstract:
Ba0,9Sr0,1TiO3 (BST) telah dibuat dengan metode solid state reaction. Sampel disintering pada suhu 800 °C dan 900 °C selama 4 jam. Uji kekristalan dilakukan dengan instrumen X-Ray Diffractometer (XRD). Nilai konstanta dielektrik diperoleh melalui pengujian dengan RLC meter. Berdasarkan analisa dengan software GSAS, parameter kisi BST dengan suhu sintering 800 °C adalah a=b=3,981 nm dan c=3,999 nm. Parameter kisi a =b=3,986 nm dan c=3,988 nm untuk sampel BST dengan suhu sintering 900 °C. Sudut α=β =γ=90° untuk kedua sampel sehingga struktur kristalnya adalah tetragonal. Ukuran kristal sampel dengan suhu sintering 800 °C dan 900 °C adalah 45,31 nm dan 61,62 nm. Pengukuran konstanta dielektrik (K) dilakukan pada rentang frekuensi 0,01 hingga 10 kHz dimana nilainya maksimum pada nilai frekuensi minimum. Nilai K sampel dengan suhu sintering 800 °C dan 900 °C masing-masing sebesar 1920 dan 3650 pada frekuensi minimum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Zaidah, Alpi. "Karakterisasi Kekristalan dan Konstanta Dielektrik Barium Stronsium Titanat (BaxSr1-XTiO3) dengan Variasi Komposisi Barium Dan Stronsium Yang Dibuat Menggunakan Metode Solid State Reaction." JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala 4, no. 4 (June 4, 2019). http://dx.doi.org/10.36312/jupe.v4i4.1266.

Full text
Abstract:
Pembuatan sampel barium stronsium titanat (BaxSr1-xTiO3) telah dilakukan dengan metode solid state reaction. Variasi komposisi mol Ba(x) untuk pembuatan sampel adalah x=0,4;0,3 dan 0,2. Sampel di-sintering pada suhu 1100oC dengan holding time 2 jam. Karakterisasi sampel dilakukan menggunakan peralatan X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui tingkat kekristalan dan ukuran kristal dari sampel. Sedangkan untuk mengetahui besarnya konstanta dielektrik menggunakan RLC-Meter. Berdasarkan analisa dengan software GSAS, parameter kisi BaxSr1-xTiO3 yang sintering pada suhu 1100°C untuk x=0,4 adalah a=b=c=3,947 nm. Parameter kisi a=b=c=3,947 nm untuk x=0,3, dan parameter kisi a=b=c=3,939 nm untuk x=0,2. Nilai parameter kisi a=b=c menunjukkan struktur kristal berbentuk kubik. Ukuran kristal berturut-turut untuk x=0,4;0,3 dan 0,2 adalah 65 nm, 66 nm dan 69 nm. Ukuran kristal semakin besar seiring dengan meningkatnya penambahan Sr. Pengukuran konstanta dielektrik (K) dilakukan pada rentang frekuensi 1 kHz. Nilai K sampel dengan x=0,4;0,3 dan 0,2 masing-masing sebesar 265, 277 dan 307.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Malino, Mariana Bara. "Dielektrisitas Lateks Cair dan Lateks Kering (Cup Lumb) serta Karakterisasi Optis Lapisan Tipis Lateks." POSITRON 3, no. 2 (November 6, 2013). http://dx.doi.org/10.26418/positron.v3i2.5135.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis dielektrisitas lateks cair dan cup lumb dan serapan optis lapisan tipis lateks. Nilai konstanta dielektrik lateks hasil pengujian berbasis gelombang audio dengan variasi frekuensi, adalah 3,74 untuk lateks cair dan 10,4 untuk cup lumb dengan loss tangent masing-masing 6,12 dan 7,81. Data spektrum UV-Vis dan FT-IR lapisan tipis lateks yang dipreparasi menggunakan teknik spin coating, menunjukkan konsentrasi poli(cis-isoprana) dalam sampel sangat besar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography