To see the other types of publications on this topic, follow the link: Elektroliza.

Journal articles on the topic 'Elektroliza'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Elektroliza.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Jarosiñski, Andrzej, Adam Kozak, Sylwester Żelazny, and Piotr Radomski. "Removal of magnesium from sphalerite concentrates by means of spent electrolyte deriving from the process of cathode zinc extraction." Gospodarka Surowcami Mineralnymi - Mineral Resources Management 28, no. 3 (October 1, 2012): 43–53. http://dx.doi.org/10.2478/v10269-012-0020-4.

Full text
Abstract:
Streszczenie Występowanie złóż rud cynku i ołowiu w skałach dolomitowych sprawia, że otrzymane koncentraty sfa-lerytowe zawierają domieszkę dolomitu. Praktyka wskazuje, że znaczna część wprowadzanego magnezu z su­rowcami cynkowymi przechodzi do ostatniej fazy produkcji, elektrolizy cynku. Obecność magnezu w elektrolicie obniża przewodnictwo elektryczne elektrolitu i powoduje pogorszenie wskaźników techniczno-ekonomicznych. Celem opisanych w tym artykule badań było opracowanie metody usuwania magnezu z surowego koncentratu sfalerytowego na drodze chemiczno-flotacyjnej, stosując zużyty elektrolit pochodzący z elektrolizy cynku. Opracowanie ukierunkowano wokół doświadczalnego zobrazowania istniejących zależności i ustalenia opty­malnych warunków zaproponowanej procedury. Stopień wyługowania magnezu wynosił około 80%. Straty cynku wynosiły poniżej 2%, natomiast stężenie magnezu w roztworze wynosiło 20%. Z tych roztworów można odzys­kiwać magnez i cynk, co będzie przedstawione w następnej publikacji.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wicaksono, Darma Arif, Sofi Ariyani, and Sutikno Sutikno. "PROSES ELEKTROLISA PADA PROTOTIPE “BAHAN BAKAR AIR” KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENGONTROLAN KUALITAS AIR BERBASIS AVR ATMEGA 8535." E-Link : Jurnal Teknik Elektro dan Informatika 15, no. 1 (August 3, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.30587/e-link.v15i1.1603.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan proses elektrolisa air pada pengembangan penelitian di bidang energi hidrogen saat ini menjadi salah satu alternatif sumber bahan bakar air. Proses pemisahan moelekul air menjadi gas hidrogen dan oksigen menggunakan elektrolisa air, yaitu dengan mengalirkan litrik kepada larutan elektrolit (katalis NaCl dan air) melalui elektroda alumunium. Bahan bakar berupa gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan oleh proses ini akan digunakan untuk mengurangi konsumsi BBM. Sebanyak 4 tabung digunakan untuk perancangan elektroliser. Larutan maksimal pada masing-masing tabung adalah 500 ml air dan katalis NaCl 6 gram. Kestabilan proses elektrolisa diatur berdasarkan Itensitas air dalam tabung untuk memaksimalkan HHO yang dihasilkan.Dalam hal ini tentu dengan bantuan sensor yang selanjutnya data akan diolah oleh mikrokontroler Atmega8535, yang kemudian ditampilkan di LCD sebgai perintah untuk penggantian air. Bahan bakar air BBA dapat menghasilkan gas HHO dengan adanya arus dari spull motor yang mengalir pada dua eletroda dalam air sehingga terjadi proses elektrolisa dan mengasilkan gas hidrogen HHO yang kemudian masuk keruang bakar mesin dan mengurangi konsumsi BBM.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Wijanarko, Nurvan, Asroni Asroni, and Eko Budiyanto. "Pengaruh waktu pelapisan terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating." ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur 2, no. 2 (September 30, 2021): 67–75. http://dx.doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1445.

Full text
Abstract:
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Elektroplating atau pelapisan secara listrik merupakan proses lapisan suatu logam secara elektrolis melalui penggunaan arus listrik searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit). Pelapisan bertujuan untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Penelitian ini menggunakan variasi waktu pelapisan 20 menit, 25 menit, dan 30 menit kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil waktu pelapisan 30 menit dengan ketebalan rata rata 0,314 mm rata rata nilai kuat lekat 26,79 MPa, waktu pelapisan 25 menit dengan ketebalan rata rata 0,216 mm rata rata nilai kuat lekat 22,58 MPa, waktu pelapisan 20 menit dengan ketebalan rata rata 0,114 mm rata rata nilai kuat lekat 18,95 MPa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yunianto, Bambang, and Dwi Septiani. "PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER." ROTASI 17, no. 1 (January 1, 2015): 13. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.17.1.13-18.

Full text
Abstract:
Beberapa metode penghemat bahan bakar pada kompor gas telah dibuat dan diuji cobakan salah satunya adalah penggunaan penghemat bahan bakar elektrolizer. Prinsip alat ini adalah proses elektrolisis dengan dua elektroda yang dimasukkan didalam larutan elektrolit (campuran air-NaOH). Dengan dialiri arus listrik DC pada dua elektrode, akan timbul gas HHO (gas Brown) yang bersama-sama dengan gas LPG dapat meningkatkan proses pembakaran dalam kompor gas. Dengan memvariasikan konsentrasi NAOH dalam larutan maka akan terjadi perubahan efisiensi pembakaran. Dalam pengujian dihasilkan bahwa pada kosentrasi NAOH 33 % dan arus DC 1.7 Ampere, diperoleh peningkatan efisiensi pembakaran tertinggi, yaitu didapat penghematan gas LPG hingga 19 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bulotio, Justitia Mifthania, Ni Wayan Suriani, and Rymond Rumampuk. "Pengaruh Metode Eksperimen Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit." Oxygenius Journal Of Chemistry Education 2, no. 2 (December 30, 2020): 47. http://dx.doi.org/10.37033/ojce.v2i2.176.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode eksperimen menggunakan model Problem Based Learning (PBL) terhadap rata-rata hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektroli.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di kelas X MIA MAN 1 Bitung pada tahun ajaran ajaran 2019/2020, dan menggunakan dua kelas yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksprimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Untuk hasil penelitian pada kelas eksperimen yang diberikan metode eksperimen menggunakan model Problem Based Learning (PBL) diperoleh nilai rata-rata 89,2 sedangkan untuk kelas kontrol yang hanya diberikan metode eksperimen memperoleh nilai rata-rata 50,6. Untuk pengujian hipotesis yang diperoleh yaitu H1 diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diterapkan metode eksperimen menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya menggunakan metode eksperimen saja..
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Apriyanto, Candra, Yusnelti Yusnelti, and Asrial Asrial. "PENGEMBANGAN E-LKPD BERPENDEKATAN SAINTIFIK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT." Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry 11, no. 1 (July 9, 2019): 38–42. http://dx.doi.org/10.22437/jisic.v11i1.6843.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan e-LKPD berpendekatan saintifik pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit kimia SMA. Penelitian ini meliputi pengembangan e-LKPD dan respon siswa serta penilaian guru terhadap e-LKPD tersebut. Pengembangan e-LKPD menggunakan desain 4-D yang meliputi 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Development, dan Desseminate. Instrumen yang digunakan untuk memvalidasi berupa validasi materi dan validasi media serta angket respon siswa dan angket penilaian guru. Berdasarkan hasil respon siswa pada uji coba kelompok kecil diperoleh persentasi skor sebesar 81,7% dan melihat data tabel kriteria penilaian kualifikasi produk, maka produk yang dikembangkan oleh pengembang dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan pada uji coba kelompok besar diperoleh persentasi skor sebesar 82,3% yang mengidentifikasikan produk yang dikembangkan termasuk kategori sangat baik. Kata Kunci : LKPD Elektronik, Pendekatan saintifik, Larutan elektrolit dan non elektrolit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Nahdlotul Halimi, Muhammad Adam, Mohamad Nurkamal Fauzan, Roni Habibi, and Noviana Riza. "DRIMM: DRINK MIXING MACHINE UNTUK MEMBANTU PEDAGANG MINUMAN MENENTUKAN TAKARAN AIR YANG KONSISTEN." Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan 5, no. 2 (October 11, 2019): 21–31. http://dx.doi.org/10.33197/jitter.vol5.iss2.2019.257.

Full text
Abstract:
Abstrak Elektrolit merupakan salah satu dari cairan yang ada pada tubuh manusia. Elektrolit ini digunakan untuk menjaga keseimbangan cairan yang ada pada tubuh. Kekurangan elektrolit dapat mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi dapat diatasi dengan minum minuman yang mengandung elektrolit. Namun, minuman yang dijual oleh pedagang itu belum tentu mengandung elektrolit yang aman dikonsumsi oleh tubuh manusia, sehingga diperlukan alat untuk membantu pedagang untuk membuat minuman dengan kandungan elektrolit yang aman bagi tubuh manusia. Dari masalah tersebut, penulis membuat sebuah alat untuk mencampur minuman. Alat ini diberi nama DRIMM (Drink Mixing Machine). DRIMM akan memberi takaran campuran air minuman dengan takaran yang sudah diolah dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Dari hasil percobaan yang dilakukan, alat dapat membuat campuran air dengan konsentrasi elektrolit rata-rata sebesar 654 PPM. Sehingga kandungan elektrolit yang ada pada minuman tersebut sesuai dengan dosis yang aman dikonsumsi oleh tubuh. Alat ini, diharapkan dapat membantu pedagang dalam proses pembuatan minumannya. Serta membuat pedagang tidak perlu khawatir dengan kandungan elektrolit didalam minumannya. Kata Kunci: Elektrolit, Arduino, Mikrokontroller, Mixing, Regresi Linier Berganda
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Indriati, Medina, Rahmad Nuryanto, and Linda Suyati. "Pengaruh Suhu Kalsinasi terhadap Konduktivitas dan Kristalinitas Elektrolit Padat NaMn2-xMgxO4." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 16, no. 2 (August 1, 2013): 46–49. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.16.2.46-49.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pembuatan elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 melalui metode sol-gel dengan variasi suhu kalsinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu kalsinasi optimum dalam pembuatan elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 dan karakterisasi elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 menggunakan FTIR dan XRD. Elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 dibuat dengan mencampurkan larutan natrium asetat, mangan asetat, magnesium asetat, dan asam sitrat, kemudian dilakukan pengadukan, penguapan pada suhu 80°C, pengeringan gel pada suhu 180°C, dan kalsinasi pada berbagai variasi suhu, yaitu 700, 750, 800, 850, dan 900°C. Uji konduktivitas elektrolit padat dilakukan melalui pengukuran tahanan menggunakan multimeter, kemudian elektrolit padat dengan nilai konduktivitas tertinggi dan terendah dikarakterisasi menggunakan FTIR untuk menentukan interaksi antar atom-atom dalam elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 dan XRD untuk menentukan kristalinitas elektrolit padat NaMn2-xMgxO4. Data konduktivitas menunjukkan bahwa suhu 800°C merupakan suhu kalsinasi yang optimum, sedangkan data FTIR dan XRD menunjukkan bahwa elektrolit padat yang terbentuk adalah padatan kristal NaMn2-xMgxO4 dan kristalinitas sampel 900°C lebih tinggi dari sampel 800°C.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hasriani, Hasriani, and Maysara Maysara. "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS DISCOVERY LEARNING MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 SAMATURU." Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo 6, no. 3 (January 8, 2022): 172. http://dx.doi.org/10.36709/jpkim.v6i3.21490.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Discovery Learning Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Media Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Lembar Kerja Peserta Didikberbasis discovery learning materi larutan elektrolit dan non elektrolit dan respon siswa terhadap produk Lembar Kerja Peserta Didik berbasis discovery learning materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah (Research and Development) dan Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4D (define, design, development and disseminate.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penilaian validator dari aspek kelayakan isi, bahasa dan penyajian memiliki persentasi sebesar 91.5% (Sangat baik) sedangakan hasil analisis repon siswa memiliki persentasi sebesar 91,46% (sangat baik). Dari hasil penelitian ini dapat disipulkan baahwa Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Discovery LearningMateri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit yang di kemabangkan memiliki kualitas yang sangat baik.i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sabrina, Qolby, Titik Lestariningsih, Christin Rina Ratri, and Latifa Hanum Lalasari. "KONTRIBUSI ADITIF SUCCINONITRILE (SN) PADA PERFORMA ELEKTROLIT PADAT LIBOB UNTUK BATERAI LI-ION." Metalurgi 35, no. 2 (October 25, 2020): 57. http://dx.doi.org/10.14203/metalurgi.v35i2.546.

Full text
Abstract:
Pengembangan elektrolit polimer padat untuk substitusi elektolit cair bertujuan untuk mengurangi kebocoran pada sistem baterai. Performa elektrolit polimer padat masih terus ditingkatkan agar memiliki konduktifitas ionik sebanding dengan performa elektrolit cair. Salah satu upaya peningkatan performa elektrolit polimer padat dengan menambahkan Succinonitrile (SN). SN merupakan matriks serbaguna untuk menghantarkan Li-ion dalam elektrolit padat, tingginya polaritas SN diharapkan dapat membantu pemisahan ion lithium yang berasal dari garam elektrolit LiBOB. Peningkatan mobilitas ion akan menghasilkan konduktifitas ion yang tinggi. Penambahan Jumlah SN dalam pembuatan elektrolit padat dibuat bervariasi dengan metode mixing slurry dan solution casting. Hasil karakterisasi FESEM dan XRD dengan penambahan SN 32% memperlihatkan adanya lubang pori dan mempunyai bentuk struktur amorf, hal ini akan memudahkan ion lithium untuk berpindah secara merata. Hasil pengujian TGA/DSC menunjukkan elektrolit polimer padat akan mengalami kestabilan sampai pada temperatur 117oC dengan kehilangan berat sebesar 25,1% dan nilai derajad kristalinitas adalah paling kecil. Penambahan SN 32% menunjukkan jendela tegangan stabilitas elektrokimia 2.2 volt cukup lebar dari hasil karakterisasi Linier Sweep Voltammetry. Pengukuran konduktifitas ionik dilakukan menggunakan EIS, hasilnya memperlihatkan nilai konduktifitas elektrolit polimer padat dengan penambahan SN 32% sebesar 6,711x10-8 S/cm, masih lebih kecil bila dibandingkan dengan kisaran nilai konduktifitas elektrolit cair. Optimasi jumlah penambahan SN pada elektrolit padat masih harus dilakukan untuk mencapai performa baterai yang lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Fitriani, Henni. "EFEKTIFITAS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT." Relativitas: Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika 4, no. 1 (April 15, 2021): 24. http://dx.doi.org/10.29103/relativitas.v4i1.3890.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas Problem Based Learning terhadap aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran pada materi Elektrolit dan Non Elektrolit. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Malikussaleh dengan sampel 20 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas peserta didik yang memuat karakteristik dari Model pembelajran PBL. Teknik analisis data menggunakan rumus deskriptif persentase. Data hasil penelitian menunjukkan jumlah rata-rata persentase aktivitas peserta didik yang tinggi dengan menggunakan Problem Based Learning yaitu mencapai 87,49% Kata Kunci: PBL, Aktivitas Peserta Didik, Elektrolit dan Non Elektrolit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Siregar, Tiurlina, and Desry Natalia. "Modul Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit." Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia 7, no. 1 (April 22, 2019): 8–16. http://dx.doi.org/10.31957/jipi.v7i1.837.

Full text
Abstract:
This study discusses the learning of guided inquiry learning models on the learning outcomes of chemicals in electrolyte and non-electrolyte solutions; (2) Improving learning outcomes of students after learning to use a guided inquiry learning model. The design of this study was quasi-experimental with the design of the One-Group-Pretest-Postest. The results showed: (1) there was a significant effect between guided incuition learning models on chemicals in electrolyte and non-electrolyte solutions with a significant value of 0.00 <0.05 (2) related to the results of chemical studies on electrolyte and non-electrolyte materials with n-Gain values averaging 0.72 high categories.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Andrian, Romi, Rizqi Lestari Ningrum, and Mardiah Mardiah. "PEMBUATAN SILIKA DARI ABU BOILER KELAPA SAWIT SEBAGAI MATERIAL KATODA UDARA PADA BATERAI LOGAM UDARA." Jurnal Chemurgy 4, no. 2 (December 12, 2020): 24. http://dx.doi.org/10.30872/cmg.v4i2.4493.

Full text
Abstract:
Baterai logam udara merupakan salah satu sumber energi baru yang memiliki nilai energi yang tinggi. Komponen-komponen nya yaitu elektroda (katoda dan anoda) dan elektrolit. Anoda yang di gunakan pada penelitian ini adalah alumunium dan katoda udara yang digunakan adalah silika dari abu boiler pabrik kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari silika sebagai material katoda udara dengan variasi anoda serta elektrolit yang digunakan. Metodologi penelitian ini meliputi persiapan anoda dari alumunium lalu pembuatan silika dari abu boiler sebagai katoda, lalu perakitan baterai dengan susunan berlapis yaitu alumunium, kertas saring, silika dan larutan elektrolit kemudian di lakukan pengukuran kuat arus dan tegangan dengan alat multimeter. Hasil dari penelitian ini adalah hasil pengukuran tegangan listrik dan kuat arus dengan multimeter menunjukkan bahwa variasi jenis larutan elektrolit yang paling besar adalah pada larutan elektrolit NaOH dengan nilai tegangan listrik paling tinggi 1,26 volt pada berat silika 3 gram dan konsentrasi elektrolit 1 M, dan nilai kuat arus paling tinggi pada larutan elektrolit HCl yaitu sebesar 5,17 mA pada silika 1 gram dengan konsentrasi elektrolit 3 M. Kata Kunci : Baterai logam udara, katoda udara, silika, abu boiler, elektrolit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Fitriyani, Dewi, Yuli Rahmawati, and Yusmaniar Yusmaniar. "Analisis Pemahaman Konsep Siswa pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit dengan 8E Learning Cycle." JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia 9, no. 1 (September 5, 2019): 30–40. http://dx.doi.org/10.21009/jrpk.091.04.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit menggunakan model pembelajaran 8E Learning Cycle. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas X MIA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, tes pemahaman konsep, observasi, reflektif jurnal dan lembar kerja siswa. Berdasarkan penelitian, siswa selama mengikuti model pembelajaran 8E learning cycle mengalami pengembangan pemahaman konsep pada sub-materi karakteristik larutan dan sifat larutan. Berdasarkan grafik, pemahaman konsep siswa meningkat sampai 96% di sub-materi karakteristik larutan dan di sub-materi sifat larutan pemahaman siswa meningkat sampai 80%. Miskonsepsi terbesar terjadi pada tahap explore, karena siswa masih menggunakan pengetahuan awalnya. Siswa dapat mengelompokkan dengan benar larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan daya ionisasi larutan, namun siswa masih belum bisa menghubungkan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan jenis ikatannya. Model pembelajaran 8E learning cycle, selain berperan dalam mengembangkan pemahaman konsep siswa, model ini juga berperan mengembangkan keterampilan komunikasi dan berkolaborasi dalam pembelajaran kimia. Kata kunci Model pembelajaran 8E learning cycle, pemahaman konsep, larutan elektrolit dan non elektrolit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Tyas, Rosyida Avicennianing, Wahyu Damayanti, and Eggi Arguni. "Prevalensi Gangguan Elektrolit Serum pada Pasien Diare dengan Dehidrasi Usia Kurang dari 5 Tahun di RSUP Dr. Sardjito Tahun 2013-2016." Sari Pediatri 20, no. 1 (August 10, 2018): 37. http://dx.doi.org/10.14238/sp20.1.2018.37-42.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Hingga saat ini, diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia, terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Salah satu komplikasi lanjutan dari dehidrasi pada diare adalah gangguan elektrolit serum. Tujuan. Untuk mengetahui prevalensi gangguan elektrolit serum pada pasien diare dengan dehidrasi serta karakteristik klinis pasien dan hubungan antara derajat dehidrasi terhadap gangguan elektrolit serum.Metode. Penelitian retrospektif dengan rancangan cross sectional menggunakan data rekam medis. Perbedaan dianalisis menggunakan uji Chi-square.Hasil. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria adalah 173 pasien, 115 pasien yang memiliki data rekam medis lengkap. Tujuh puluh di antaranya mengalami gangguan elektrolit serum. Jenis gangguan elektrolit serum terbanyak dialami adalah hipokalsemia (17,34%). Dari 173 pasien diare dengan dehidrasi, 64,74% berjenis kelamin laki-laki, 43,35% berusia 12-35 bulan, 83,24% mengalami muntah, 52,6% mengalami demam, 4,62% mengalami dehidrasi berat. Penelitian ini tidak membuktikan adanya hubungan signifikan antara derajat dehidrasi terhadap gangguan elektrolit (p=0,243).Kesimpulan. Prevalensi gangguan elektrolit serum pada pasien diare dengan dehidrasi pada anak adalah 40,46%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Inayah, Nurul. "Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Kontekstual pada Materi Elektrolit dan Non-Elektrolit." JEC: Journal of Educational Chemistry 2, no. 1 (June 29, 2020): 26. http://dx.doi.org/10.21580/jec.2020.2.1.3941.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan peserta didik kelas X MAN 2 Semarang dalam pemahaman materi dengan menggunakan metode praktikum berbasis kontekstual sehingga peserta didik dapat menghubungkan materi dengan kehidupan nyata peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah <em>Research and Development</em> (R&amp;D). Model pengembangan yang direncanakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D tahap-tahapnya yaitu <em>Define, Design, Develop</em>, dan <em>Disseminate</em>. Hasil penelitian di MAN 2 Kota Semarang (1) Pada aspek kognitif tingkat kelulusan klasikal peserta didik mencapai 93 % terhadap materi sehingga dapat dikatakan efektif. (2) Pada aspek afektif diperoleh hasil sebanyak 94,36 % nilai afektif peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dikatakan dengan tingkat pencapaian Sangat Tinggi. (3) Pada aspek psikomotorik hasil pencapaian diperoleh sebanyak 96,09 % dengan kriteria pencapaian Sangat Tinggi. (4) Pada uji kelayakan buku petunjuk praktikum melalui angket tanggapan peserta didik dengan tingkat pencapaiannya ialah 91,2 % berada pada kriteria efektif. Buku petunjuk praktikum kimia berbasis kontekstual materi elektrolit dan non-elektrolit yang dikembangkan ini terbukti efektif dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Wahyuni, Tia Rachmatika, and Sri Atun. "Pengembangan Media Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit." Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4, no. 5 (May 30, 2019): 674. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i5.12472.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract:</strong> This research aims to reveal the characteristics and quality of virtual chemistry laboratory based inquiry on electrolyte and non-electrolyte solution materials. The development procedure adapted the Borg and Gall model. Development is done through seven stages of information collecting planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, and operational product revision. The results of the research media software can be operated in Windows devices with virtual practicum and media products are very good quality based on material expert validation, peer reviewers, chemistry educator, learners, and have Good quality based on the validation of media experts, so it deserves to be used as a learning medium.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap karakteristik dan kualitas media laboratorium virtual berbasis inkuiri materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. Prosedur pengembangan mengadaptasi model pengembangan Borg and Gall. Pengembangan dilakukan melalui tujuh tahapan yaitu pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, penyempurnaan hasil uji coba, uji coba lapangan, dan penyempurnaan produk hasil uji coba. Hasil penelitian yaitu software media dapat dioperasikan dalam perangkat Windows dengan praktikum secara virtual dan media memiliki kualitas sangat baik berdasarkan validasi ahli materi, <em>peer reviewers</em>, pendidik kimia, peserta didik, serta memiliki kualitas baik berdasarkan validasi ahli media, sehingga layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ningrum, Regina Kristia, and Ratman Ratman. "Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit." Media Eksakta 17, no. 2 (November 3, 2021): 79–84. http://dx.doi.org/10.22487/me.v17i2.1075.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan Google Drive dan aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran online. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui pemberian soal berbentuk esai online. Selanjutnya, data dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang meliputi interpretasi, analisis, inferensi, dan evaluasi. Hasil analisis data kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIA 1 pada indikator interpretasi, analisis, inferensi, dan evaluasi berturut-turut adalah 51%, 41%, 42%, dan 47%. Hasil rata-rata untuk semua indikator kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIA 1 adalah 45%. Untuk kelas X MIA 2, 51%, 39%, 36% dan 41%. Secara keseluruhan, hasil keterampilan berpikir kritis siswa kelas X adalah 43,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi termasuk dalam kategori rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Arutyunyan, V. M. "Physical properties of the semiconductor-electrolyte interface." Uspekhi Fizicheskih Nauk 158, no. 6 (1989): 255. http://dx.doi.org/10.3367/ufnr.0158.198906c.0255.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Tandung, Mutiara Rante, Sayidina Nur, and Mardiah Mardiah. "PEMANFAATAN ABU BOILER SAWIT SEBAGAI BAHAN MATERIAL KATODA UDARA PADA BATERAI ALUMUNIUM UDARA." Jurnal Chemurgy 4, no. 2 (December 29, 2020): 38. http://dx.doi.org/10.30872/cmg.v4i2.4654.

Full text
Abstract:
Baterai logam udara merupakan sumber energi baru yang memiliki nilai energi yang tinggi. Komponen yang terdapat pada baterai logam udara yaitu elektroda (anoda, katoda) dan elektrolit. Anoda yang di gunakan pada penelitian ini adalah alumunium dan katoda udara yang digunakan adalah pemanfaatan abu boiler dari cangkang dan fiber dimana pada abu boiler ini berpotensi untuk menjadi bahan katoda udara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari abu boiler sebagai material baterai alumunium udara, dan untuk mengetahui pengaruh jenis elektrolit NaOH; HCl; NaCl, konsentrasi larutan elektrolit 1 M; 2 M; 3 M dan berat abu boiler terhadap perolehan nilai tegangan dan arus baterai. Metodologi penelitian ini meliputi persiapan anoda dari alumunium lalu pembuatan katoda udara dengan bahan baku abu boiler, lalu perakitan batrai dengan susunan berlapis yaitu alumunium, kertas saring, abu boiler dan larutan elektrolit kemudian di lakukan pengukuran kuat arus dan tegangan dengan alat multimeter. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh berat karbon aktif dan konsentrasi larutan elektrolit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perolehan tegangan dan arus, dan untuk pengaruh jenis elektrolit memiliki pengaruh dimana hasil tegangan dan arus berturut-turut paling tinggi di tunjukkan pada larutan elektrolit NaOH. Kata Kunci : Baterai logam udara; baterai alumunium udara; abu boiler; elektrolit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sandianita, Dewi, Nurma Yunita Indriyanti, and Bakti Mulyani. "Kontribusi Kemampuan Berpikir Analisis dan Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit Kelas X MIA SMA Negeri Kebakramat Tahun Pelajaran 2016/2017." Jurnal Pendidikan Kimia 7, no. 1 (October 12, 2018): 154. http://dx.doi.org/10.20961/jpkim.v7i1.24588.

Full text
Abstract:
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara kemampuan berpikir analisis dengan prestasi belajar siswa, ada atau tidak hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar siswa, ada atau tidak hubungan antara kemampuan berpikir analisis dan kreativitas secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA yang ada di Kebak Kramat tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan berpikir analisis serta kreativitas. Uji hipotesis dilakukan menggunakan ANAVA dua jalan dengan bantuan aplikasi SPSS 18. Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan berupa analisa hasil tes. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir analisis dengan prestasi belajar pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, dari uji t-dua pihak diperoleh nilai signifikansi (p) 0,000 dan koefisien korelasi Pearson 0,213 (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, dari uji t-dua pihak diperoleh nilai signifikansi (p) 0,000 dan koefisien korelasi Pearson 0,681. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir analisis dan kreativitas dengan prestasi belajar pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, dari uji F diperoleh nilai signifikansi (p) 0,000 dan koefisien korelasi ganda 0,708, R2 sebesar 0,300.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Suyati, Linda, Rahmad Nuryanto, and Rahmaniar Anggrayni. "Pembuatan dan Karakterisasi Elektrolit Padat NaMn2-xMgxO4 : (I)." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 13, no. 1 (April 1, 2010): 1–3. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.13.1.1-3.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan elektrolit padat NaMn2-xMgxO4. Material padat dengan ion logam sebagai sumber energi merupakan temuan baru yang diterapkan. Hal ini disebabkan karena material tersebut tidak menyebabkan kebocoran elektrolit sebagaimana elektrolit cair. Pada elektrolit padat semakin rapi struktur dan semakin kompak akan semakin baik konduktivitasnya sementara semakin tinggi konsentrasi elektrolit maka semakin sulit menghantarkan elektron. Pembuatan kristal NaMn2-xMgxO4 dilakukan dengan pencampuran Na asetat, Mn asetat dengan variasi Na asetat 0,1 ; 0,2 ;0,3 ;0,4 dan 0,5 M dengan Mn asetat dan Mg asetat 0,3 M . Hasil padatan kemudian diukur hambatannya dan dihitung konduktivitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padatan yang terbentuk berbentuk kristal dan semakin tinggi konsentrasi larutan Na ,maka konduktivitasnya cenderung semakin menurun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Pratiwi, Diana Eka. "Sintesis Membran Elektrolit Padat Berbahan Dasar Kitosan." Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam 7, no. 2 (September 20, 2018): 86. http://dx.doi.org/10.35580/sainsmat7273612018.

Full text
Abstract:
Kemajuan pesat teknologi menyebabkan peningkatan kebutuhan baterai, salah satunya baterai ion litium. Baterai litium memiliki cairan elektrolit yang mudah terbakar bila mengalami kebocoran elektrolit dan logam lithium dalam baterai akan bereaksi dengan air, sehingga memproduksi gas hidrogen yang eksplosif. Saat ini elektrolit bermatriks padatan sebagai elektrolit baterai telah banyak dikembangkan. Kitosan merupakan salah satu jenis polimer alam yang berpotensi sebagai bahan elektrolit padat. Penambahan kation dengan massa atom rendah seperti ion litium (Li+) di dalam membran polimer memungkinkan suatu proses transfer muatan yang efisien.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mensintesis membran elektrolit padat berbahan dasar kitosan. Sampel kitosan yang digunakan merupakan kitosan yang memiliki derajat deasetilasi sebesar 98 %. Membran elektrolit kitosan- LiOH disintesis menggunakan metode blending dengan perbandingan konsentrasi kitosan-LiOH sebesar (100:0), (95;5), (90:10), (85:15), dan (84:16)% b/b. Membran yang diperoleh dikarakterisasi warna dan ketebalannya, diukur konduktivitasnya menggunakan alat LCR meter, dan dianalisis derajat kristalinitasnya dengan alat X-Ray Diffraction (XRD). Dari hasil penelitian diperoleh membran kitosan-LiOH berwarna kuning jernih dengan ketebalan rata-rata sebesar 0,1 mm, dengan konduktivitas tertinggi diperoleh pada perbandingan konsentrasi kitosan-LiOH sebesar (85:15) % b/b.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Azizah, Sapta Nur, Rahmad Nuryanto, and Taslimah Taslimah. "Pengaruh Variasi pH Sol terhadap Karakteristik Produk pada Pembuatan Elektrolit Padat NaMn2−xCoxO4 dengan Metode Sol-Gel." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 18, no. 2 (August 1, 2015): 39–43. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.18.2.39-43.

Full text
Abstract:
Penelitian tentang pengaruh variasi pH sol terhadap karakteristik elektrolit padat NaMn2−xCoxO4 telah dilakukan. Keuntungan penggunaan elektrolit padat adalah material ini tidak menyebabkan kebocoran elektrolit sebagaimana elektrolit cair yang digunakan pada baterai, sehingga dapat meningkatkan keselamatan baterai. Pembuatan elektrolit padat dilakukan dengan metode sol-gel, yaitu dengan mencampurkan larutan natrium asetat, mangan asetat, kobalt asetat dan polivinil alkohol (PVA), pengadukan larutan selama 1 jam, penambahan NH4OH 0,5 M untuk mengkondisikan pH sol mejadi 8,3; 9,3 dan 10,3. Lalu, sol diaduk kembali selama 2 jam dan selanjutnya diuapkan pada suhu 60°C selama 40 jam. Gel yang diperoleh dikeringkan pada suhu 175°C selama 12 jam dan dikalsinasi pada suhu 800°C selama 4 jam. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan difraktrometer sinar-X (XRD), mikroskop elektron (SEM-EDS) dan LCR meter. Disimpulkan bahwa senyawa komponen penyusun elektrolit padat terdiri dari NaMnO2, Co2O3 dan Co3O4. Variasi pH sol mempengaruhi konduktivitas listrik elektrolit padat, peningkatan pH meningkatkan nilai konduktivitas listrik. pH 9,3 merupakan pH optimum untuk menghasilkan produk, dengan nilai konduktivitas listrik tertinggi yaitu 373 × 10-8 Scm-1, dengan formula NaMn1,557Co0,443O4 dan ukuran aglomerat 1,591 μm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Knozowski, Dominik. "Elektrolity stosowane w kondensatorach elektrochemicznych." PRZEMYSŁ CHEMICZNY 1, no. 3 (March 5, 2019): 111–15. http://dx.doi.org/10.15199/62.2019.3.14.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Susila, Eka, and Jonni Jonni. "PENGARUH LARUTAN GULA DENGAN PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TINGKAT KESEGARAN KRISAN (Chrysanthemum sp) POTONG." LUMBUNG 20, no. 1 (February 28, 2021): 32–43. http://dx.doi.org/10.32530/lumbung.v20i1.331.

Full text
Abstract:
Bunga krisan merupakan salah satu jenis tanaman hias yang banyak diburu oleh para pecinta bunga. Perlu peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan kesegaran bunga potong krisan dapat dinikmati lebih lama dalam bentuk segar. Untuk kesegaran lebih lama digunakan tambahan zat penyegar diantaranya gula dan larutan elektrolit pada air rendaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kesegaran bunga krisan potong yang direndam dalam larutan gula dengan penambahan larutan elektrolit dengan konsentrasi berbeda dan mengetahui medium perendaman terbaik dalam mempertahankan tingkat kesegaran bunga krisan potong. Tempat pelaksanan di Laboratorium Hortikultura Politeknik Pertanian selama 6 bulan. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 8 ulangan; A (air + gula 5 g) sebagai control, B ( air + gula 5 g + larutan elektrolit 5 ml), C ( air + gula 5 g + larutan elektrolit 10 ml), dan D (air + gula 5g + larutan elektrolit 15 ml). Variabel yang diamati lama kesegeran bunga, panjang tangkai bunga potong yang busuk, jumlah bunga yang masih mekar, layu, dan rontok. Data kuantitatif yang berbeda nyata diuji lanjut dengan LSD 5%. Terdapat perbedaan tingkat kesegaran bunga krisan potong yang direndam dalam larutan gula dengan penambahan larutan elektrolit pada konsentrasi yang berbeda terhadap parameter (lama kesegaran bunga, panjang tangkai bunga yang busuk, jumlah bunga yang masih mekar, layu, dan rontok. Semakin tinggi konsentrasi larutan elektrolit yang diberikan, semakin memberikan tingkat kesegaran bunga yang lebih lama. Larutan gula yang ditambahkan larutan elektrolit 15 ml merupakan konsentrasi terbaik dalam mempertahankan tingkat kesegaran bunga krisan potong.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Fashiri, Fanny, and Nora Susanti. "Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Berbasis Website Pada Topik Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit." Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia 2, no. 2 (October 31, 2020): 104. http://dx.doi.org/10.24114/jipk.v2i2.19789.

Full text
Abstract:
This study aims to know the feasibility of an interactive learning material based on a website that innovated based on BSNP. The research method used Research and Development (R&D) with the ADDIE models which consist of five stages are analysis, design, development, implementation, and evaluation. Data collected technique used for feasibility was a questionnaire of BSNP was given to experts lecture. The analysis results of this research are the interactive learning material based on the website was feasible that used questionnaire of BSNP showed a score of the truth, breadth, and depth of concept aspects was 4.66, material and question device aspects was 4.56, language structure aspects was 5.0, display of media aspects was 4.83, software engineering aspects was 4.33, usefulness aspects was 4.66. The average score overall validation of interactive learning material based on the website on the electrolyte and nonelectrolyte solution topic was 4.67. The average score overall validation of interactive learning material based on the website on the electrolyte and nonelectrolyte solution topic shows that this media is very eligible and can be used in the learning process.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Satrio, Benny Yanuar Dwi. "Modul Kimia Berbasis EPUB untuk Siswa Tunanetra: Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit." INKLUSI 3, no. 1 (February 27, 2016): 87. http://dx.doi.org/10.14421/ijds.030105.

Full text
Abstract:
Nowadays, teaching tools, especially for chemistry subject, are limited. Several studies have been conducted to advance the teaching tools through Research and Development approach. The aim of this research is to generate a digital module in chemistry using the subject of electrolyte and non-electrolyte solution through .epub format. This research has been drawn upon procedural development model by Borg and Gall. The development of Epub module of chemistry has been supervised and peer reviewed by senior lecturers (expert in material and media subject) and senior high school teachers of student with special needs by considering the perspective of student with visual disabilities. The chemistry module has been assessed and scored by material experts with percentage of 87.14% which represents very good quality, whereas the media experts score 85,45% which means a very good quality. According to high school teachers for student with visual disabilities’, the score is 86.4%. The score from 7 students with visual disabilities shows 94% which signifies a very good quality of chemistry module.[Saat ini, media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran kimia masih terbatas. Berbagai studi telah dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran melalui metode Research and Development (R&D). Tujuan penelitian untuk menghasilkan modul digital kimia dengan materi pokok larutan elektrolit dan non elektrolit dalam format .epub. Penelitian telah dilakukan dengan model pengembangan prosedural oleh Borg dan Gall. Pengembangan epub modul kimia dibimbing oleh dosen pembimbing dan mendapatkan penilaian dari peer reviewers, dosen ahli (ahli materi dan ahli media), guru siswa difabel netra, dan siswa difabel netra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul kimia yang dikembangkan, menurut penilaian ahli materi mendapatkan persentase keidealan 87,14% dan kualitas Sangat Baik (SB), sedangkan menurut penilaian ahli media mendapatkan skor persentase keidealan 85,45% dan kualitas Sangat Baik (SB). Berdasarkan penilaian guru siswa difabel netra SMA/MA, modul kimia mendapatkan persentase keidealan 86,40% dan kualitas Sangat Baik (SB) dan berdasarkan respons tujuh siswa difabel netra mendapatkan persentase keidealan 94%.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Fawaz, Miftahul, Raditiana Patmasari, R. Yunendah Nur Fuadah, and Azis Ansori Wahid. "PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PENGUKUR KADAR NATRIUM DALAM CAIRAN." JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING 4, no. 2 (February 23, 2021): 72–86. http://dx.doi.org/10.31289/jesce.v4i2.4199.

Full text
Abstract:
Elektrolit adalah senyawa yang sangat penting untuk mendukung proses metabolisme dalam tubuh. Alat untuk melakukan pengukuran kadar elektrolit dalam darah biasa disebut Electrolyte Analyzer. Alat yang tersedia saat ini memiliki harga yang relatif mahal dikarenakan harus di import dari luar negeri. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat perangkat pendeteksi elektrolit yang sederhana. Komponen terpenting dari alat ini adalah Ion Selective Electrode untuk mengukur tegangan dalam cairan elektrolit. Selain itu, terdapat komponen pendukung seperti multimeter. Setelah mendapatkan data, data akan dibagi menjadi 2 yaitu data uji dan data latih untuk mengelompokan kadar elektrolit. Pengelompokan menggunakan metode klasifikasi k-Nearest Neighbour (k-NN) ke dalam kondisi normal, hipoatremia, dan hiperatremia. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran kadar elektrolit dalam cairan dan dikelompokan dengan Matlab. Data diambil dari cairan sampel dengan konsentrasi 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150, dan 154 mmol/L. Pengujian yang dilakukan adalah penentuan nilai kadar elektrolit dan pengujian waktu kalibrasi yang memperoleh tingkat akurasi 99,7% dengan skema melalukan kalibrasi setiap satu kali pembacaan cairan sampel. Sedangkan untuk pengelompokan, nilai akurasi tertinggi adalah 75% dengan menggunakan metode k-NN dengan pengukuran jarak Euclidean, City-Block, Chebychev, dan Minkowski dengan nilai k=1 dan k=3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Cahyania, Vika Puji. "Kemampuan Siswa Sma Negeri Di Kota Yogyakarta Dalam Menjawab Soal Tipe Representasi Multipel Pada Materi Elektrolit Dan Nonelektrolit." Journal of Tropical Chemistry Research and Education 2, no. 2 (October 6, 2020): 68–82. http://dx.doi.org/10.14421/jtcre.2020.22-03.

Full text
Abstract:
Elektrolit dan nonelektrolit adalah salah satu materi mata pelajaran kimia SMA yang di ajarkan di kelas X yang terdiri dari representasi makroskopik, mikroskopis, simbolik dan matematika. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konten dalam elektrolit dan non-elektrolit dalam perspektif representasi multipel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa sekolah menengah dalam menjawab soal pilihan ganda berbentuk representasi multipel pada materi elektrolit dan non-elektrolit, untuk menganalisis aspek representasi yang memiliki persentase terendah di antara aspek-aspek lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek yang dilibatkan sebanyak 394 siswa kelas X yang berasal dari tiga sekolah menengah di kota Yogyakarta. Teknik sampling yang dipilih menggunakan teknik stratified purposive sampling karena mewakili sekolah tingkat rendah, menengah, dan tinggi. Instrumen representasi multipel terdiri dari 37 item pilihan ganda yang mencakup aspek makroskopis, mikroskopis, simbolik, dan matematika. Tes diberikan pada akhir proses pembelajaran. Analisis data penelitian ini menggunakan model Rasch untuk menganalisis kemampuan siswa, kriteria penilaian ideal untuk mengkategorikan kemampuan siswa serta ANAVA satu jalur untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata sekolah strata tinggi, sedang dan rendah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan representasi multipel siswa pada materi elektrolit dan non-elektrolit diklasifikasikan dalam kategori tinggi. Aspek representasi yang memiliki persentase kemampuan terendah di antara aspek-aspek lainnya adalah aspek simbolik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Mahendro, Sigit. "ANALISIS PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH MERK SUZUKI SHOGUN 125 CC TAHUN PEMBUATAN 2010." Jurnal Teknik Mesin 3, no. 3 (January 19, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.22441/jtm.v3i3.1026.

Full text
Abstract:
Pada penelitian ini digunakan motor tipe 4 langkah merk Suzuki Shogun 125 cc dengan tahun pembuatan 2010. Pengambilan data uji emisi gas buang dilakukan ketika motor sebelum dan sesudah memakai elektroliser dengan berbagai campuran elektrolit. Data diambil berdasarkan perubahan putaran mesin mulai dari 1000 rpm sampai 4000 rpm. Hasil tertinggi untuk CO terjadi pada RPM 4000 dengan campuran elektrolit aquades dan 1 ½ sendok makan KOH dengan nilai 1,04 %. Sedangkan CO terendah terjadi pada RPM 3200 ketika motor tidak menggunakan elektroliser dengan nilai 0,07%. Untuk HC tertinggi ada pada RPM 1000 ketika motor tidak menggunakan elektroliser dengan nilai 382 ppm. Sedangkan HC terendah terjadi pada RPM 4000 dengan campuran elektrolit aquades dan KOH sebanyak ½ sendok makan sebanyak 20,33 %. Dimana nilai tertinggi CO2 adalah 8,2% ada pada 2 campuran elektrolit yaitu campuran pertama adalah elektrolit aquades dengan KOH sebanyak 1 sendok makan dan campuran kedua adalah ketika motor menggunakan elektroliser dengan elektrolit hanya aquades saja. Sedangkan untuk nilai CO2 terendah bernilai 4,1%. Berdasarkan pengambilan data-data tersebut, nilai emisi gas buang pada sepeda motor ini masih ada dibawah standar KEPMEN LH 05/2006.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rusly Hidayah. "EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT." Jurnal Zarah 7, no. 2 (November 26, 2019): 35–39. http://dx.doi.org/10.31629/zarah.v7i2.1328.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis contextual teaching and learning (CTL) untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang efektif digunakan ditinjau berdasarkan 1) hasil pretest-posttest keterampilan berpikir kritis ; dan 2) hasil pretest-posttest pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan yakni metode 4-P (pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran) namun pada penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas pada 12 peserta didik kelas XI MIA 5 SMAN 1 Cerme yang telah mendapat materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar tesketerampilan berpikir kritis dan pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tes keterampilan berpikir kritis peserta didik mengalami peningkatan N-gain sebanyak 83,33% dengan kriteria tinggi dan 16,67% peserta didik dengan kriteria sedang.; dan 2) tes pengetahuan peserta didik memperoleh 100% tuntas. Berdasarkan hasil tes keterampilan berpikir kritis dan pengetahuan peserta didik dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKPD ini efektif digunakan dalam pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Suryaningsih, Sri. "BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi) SEBAGAI SUMBER ENERGI DALAM SEL GALVANI." Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) 6, no. 1 (June 8, 2016): 11. http://dx.doi.org/10.26740/jpfa.v6n1.p11-17.

Full text
Abstract:
Sel Galvani yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, terdapat tiga komponen, yaitu anoda, katoda, dan elektrolit. Elektrolit dapat berupa senyawa asam, garam, atau amfoter. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan salah satu buah yang mengandung asam format, sehingga berpotensi untuk menjadi larutan elektrolit. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai larutan elektrolit dalam sel Galvani untuk menghasilkan energi listrik, dan (2) untuk mengetahui perbandingan jumlah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dan energi listrik yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang menggunakan belimbing wuluh sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menginformasikan bahwa satu sistem sel Galvani dapat menghasilkan tegangan dan arus listrik sebesar 0.72 volt dan 0.29 mA. Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dapat dimanfaatkan sebagai larutan elektrolit dalam sistem sel Galvani untuk menghasilkan energi listrik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Marlina, Lena, Muntari Muntari, and Baiq Fara Dwirani Sofia. "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Literasi Sains Peserta Didik." Jurnal Pijar Mipa 16, no. 1 (January 9, 2021): 24. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v16i1.2021.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Metode yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X MIA MAN 2 Model Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 1 and X MIA 4 MAN 2 Model Mataram.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi sains peserta didik pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menghasilkan nilai rata-rata posttest 76,17. Sedangkan pada kelas yang menggunakan metode konvensional menghasilkan nilai rata-rata posttest 66,75. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t sparated varians. Hasil uji-t pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai thitung(4,14) ≥ ttabel (1,671), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal perhitungan tersebut menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit dibandingkan model pembelajaran konvensional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Hapsari, Oqi Bintang, and Apoina Kartini. "PENGARUH MINUMAN KARBOHIDRAT ELEKTROLIT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (October 3, 2013): 564–70. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3740.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Produktivitas kerja menjadi gambaran efektifitas dan efisiensi kerja secara total suatu industri. Produktivitas kerja setiap orang berbeda-beda, salah satunya tergantung dari kecukupan asupan energi dan cairan yang bermanfaat untuk menghindari kelelahan selama bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minuman karbohidrat elektrolit terhadap produktivitas kerja pada pekerja garmen bagian menjahit berusia 18-40 tahun.Metode : Studi pra eksperimental dengan rancangan pre test - post test one group design pada 35 pekerja garmen bagian menjahit berusia 18-40 tahun di CV. X Semarang pada bulan Juli 2013. Kelompok posttest mendapat minuman karbohidrat elektrolit sebanyak 250 ml saat sebelum bekerja dan saat jam istirahat, sedangkan pada kelompok pretest tidak diberi minuman karbohidrat elektrolit. Kedua kelompok dilihat produktivitas kerjanya berdasarkan hasil jahitan per jam selama 3 hari.Hasil : Rerata hasil kerja kelompok posttest lebih tinggi dari kelompok pretest (131,26±23,45 biji/jam berbanding 116,34±25,8 biji/jam). Minuman karbohidrat elektrolit berpengaruh terhadap produktivitas kerja setelah dikontrol asupan cairan, asupan energi dan usia (p=0,008). Minuman karbohidrat elektrolit meningkatkan jumlah pekerja yang produktif dari 14,28% menjadi 45,71%.Kesimpulan : Minuman karbohidrat elektrolit berpengaruh terhadap produktivitas kerja setelah dikontrol asupan cairan, asupan energi dan usia pada pekerja garmen bagian menjahit yang berusia 18-40 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Septiana, Atut Reni, Evvy Kartini, Wagiyo Honggowiranto, Sudaryanto Sudaryanto, and Rahmat Hidayat. "Efek Penggunaan Cairan Ionik sebagai Aditif terhadap Konduktivitas Ionik Elektrolit Baterai Ion Litium." INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS 9, no. 02 (December 12, 2019): 84. http://dx.doi.org/10.13057/ijap.v9i02.31700.

Full text
Abstract:
<em>Teknologi baterai litium ion merupakan alternatif penyuplai energi pada peralatan portabel, divais elektronik, dan aplikasi tenaga tinggi seperti kendaraan listrik dan penyimpanan daya untuk energi terbarukan. Pada baterai litium ion, elektrolit memainkan peranan penting pada performa baterai. Elektrolit baterai litium ion, pada umumnya terdiri dari garam litium yang dilarutkan dalam pelarut organik dan aditif. Namun, LiPF<sub>6</sub> tidak stabil secara termal dan mempengaruhi performa baterai secara signifikan. Selain itu, pelarut standar (konvensional) juga memiliki beberapa kekurangan jika diaplikasikan pada kendaraan listrik. Terkait dengan masalah tersebut, penggunaan elektrolit jenis lainnya, yakni garam litium, seperti <em>lithium bis (trifluoromethylsulfonyl) imide</em> (LiTFSI) yang dapat dikombinasikan dengan cairan ionik menjadi sangat penting untuk dikaji. Oleh karena itu, dalam penelitian ini telah dikaji karakteristik konduktivitas ionik elektrolit berbasis LiTFSI. Pengukuran konduktivitas ionik elektrolit<em> </em>(LiTFSI) dalam pelarut karbonat dengan dan tanpa cairan ionik BMIMTFSI sebagai aditif telah dilakukan. Konduktivitas ionik elektrolit LiTFSI dalam pelarut karbonat dengan tambahan cairan ionik lebih tinggi dibandingkan LiTFSI tanpa tambahan cairan ionik, masing-masing yaitu 3.1 mS/cm and 2.7 mS/cm.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Marlina, Lena, Muntari Muntari, and Baiq Fara Dwirani Sofia. "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Literasi Sains Peserta Didik." Jurnal Pijar Mipa 16, no. 1 (January 9, 2021): 24. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v16i1.2021.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Metode yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X MIA MAN 2 Model Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 1 and X MIA 4 MAN 2 Model Mataram.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi sains peserta didik pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menghasilkan nilai rata-rata posttest 76,17. Sedangkan pada kelas yang menggunakan metode konvensional menghasilkan nilai rata-rata posttest 66,75. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t sparated varians. Hasil uji-t pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai thitung(4,14) ≥ ttabel (1,671), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal perhitungan tersebut menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit dibandingkan model pembelajaran konvensional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Selfi, Dian, Yuniati Tewa, and Maysara Maysara. "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT." Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo 5, no. 2 (August 11, 2020): 51. http://dx.doi.org/10.36709/jpkim.v5i2.13222.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X pada siswa SMAN 1 Talaga Raya setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah serta peningkatan aktivitas belajar siswa kelas dengan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari tahapan: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan evaluasi; (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model berbasis masalah yaitu (1) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMAN 1 Talaga Raya pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan nilai belajar siswa secara klasikal yaitu 61,1 dengan presentse ketuntasan 28,57% pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,6 dengan presentase ketuntasan 89,28%. (2) aktivitas belajar siswa terjadi peningkatan dari 64% dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 75% dengan kategori baik pada siklus II. Sedangkan aktivitas mengajar guru pada siklus I sebesar 68% meningkat pada siklus II sebesar 86%.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa Kelas X SMAN I Talaga raya pada pokok bahasan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

David Edison Tarigan, Eneng Hasanah, Dani Gustman Syarif,. "PENGARUH DOPING MgO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK KERAMIK CSZ UNTUK ELEKTROLIT PADAT SOFC." GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir 18, no. 2 (July 1, 2015): 69. http://dx.doi.org/10.17146/gnd.2015.18.2.2653.

Full text
Abstract:
ABSTRAK PENGARUH DOPING MgO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK KERAMIK CSZ UNTUK ELEKTROLIT PADAT SOFC. Telah dilakukan pembuatan elektrolit padat untuk Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Elektrolit padat SOFC dibuat dari bahan Calcia Stabilized Zirconia (CSZ) yang didoping denganMagnesium Oxide. Konsentrasi dopingMagnesium Oxide dalam % berat adalah 0%; 0,1%, dan 0,3%. Setelah serbuk CSZ dan MgO dicampur dan digerus hingga homogen, serbuk campuran ditekan,yang diikuti dengan penyinteran pada suhu 14500C selama 4 jam. Impedansi keramik hasil sinter diukur dengan menggunakan LCRmeter untuk mengetahui konduktivitas ioniknya. Struktur kristal dianalisis dengan menggunakan X-Ray diffractometer (XRD) dan struktur mikro dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa elektrolit padat CSZ dan CSZ yang didoping MgO mempunyai struktur kubik. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi MgO, semakin besar pula ukuran butir.Doping MgO dengan konsentrasi 0,3 % dapat meningkatkan konduktivitas ionik elektrolit padat CSZ dari 0,017 mS/cm menjadi 0,089 mS/cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Dahlan, Kiagus. "Pengamatan makroskopik dan mikroskopik membran melalui pengukuran konduktansi dan kapasitansi listrik dalam larutan elektrolit." Jurnal Teras Fisika 3, no. 2 (September 8, 2020): 165. http://dx.doi.org/10.20884/1.jtf.2020.3.2.3236.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pengukuran konduktansi dan kapasitansi membran bawang bombay dan membran salak pondoh. Membran bawang bombay diberi dua perlakukan berbeda, yaitu direndam dalam air murni selama 12 jam, dan tanpa direndam. Pengukuran dilakukan secara langsung tanpa menggunakan larutan elektrolit dan dengan menggunakan larutan elektrolit. Pengukuran konduktansi membran dalam larutan elektrolit dilakukan pada berbagai frekuensi dan suhu, serta dengan variasi konsentrasi dan valensi ion larutan. Larutan elektrolit yang digunakan adalah MgCl2 dan NaCl. Hasilnya memperlihatkan bahwa membran bawang bombay yang direndam selama 12 jam mengalami peningkatan kapasitansi listrik dan penyempitan pori yang ditandai oleh naiknya energi aktivasi ion. Perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa rataan radius pori membran tanpa direndam dan yang direndam berturut-turut adalah sekitar 2 nm dan 0.13 nm. Pengukuran konduktansi membran salak pondoh menggunakan berbagai konsentrasi dan valensi ion memperlihatkan bahwa konduktansi membran dalam larutan elektrolit meningkat sesuai dengan peningkatan konsentrasi dan valensi ion larutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Juffrie, M. "Penelitian Kendali Acak Terbuka Terhadap Efektifitas dan Keamanan Cairan Elektrolit Rumatan pada Neonatus dan Anak (KAEN 4B® vs N/4D5)." Sari Pediatri 6, no. 2 (December 5, 2016): 91. http://dx.doi.org/10.14238/sp6.2.2004.91-6.

Full text
Abstract:
Cairan rumatan sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk memelihara keseimbanganhemodinamik, apalagi pada pasien neonatus dan anak. Cairan rumatan dengankecukupan elektrolit esensial sangat berperan penting menunjang keseimbangan cairandan elektrolit sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bentuk cairan yangmengandung kecukupan air dan elektrolit tersebut. Penelitian ini bertujuan melihatdan mengetahui lebih jauh apakah sediaan cairan rumatan baru (KAEN 4B®) yangtelah dipasarkan dapat memenuhi kecukupan elektrolit dan aman dipakai dibandingkandengan cairan rumatan yang biasa digunakan pada pasien neonatus dan anak, yaitucairan NaCl 0.225%, D5 atau (N/4-D5).Penelitian kendali acak terbuka ini dilakukan terhadap 44 subyek yang terbagi22 subyek pada kelompok kasus dengan cairan elektrolit rumatan (KAEN 4B®) dan22 subyek lainnya pada kelompok kontrol dengan (N/4-D5). Tidak didapatkan suatuperbedaan yang bermakna dari kadar natrium dan kalium serum antara keduakelompok setelah 6-8 jam perlakuan; sedangkan kadar kalium di dalam urin tampaklebih sedikit pada kelompok kontrol. Analisa gas darah tak tampak ada perbedaanbermakna sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok namun kadar pCO2lebih tinggi pada kelompok kontrol. Kreatinin serum tak ada perbedaan pada keduakelompok tetapi terjadi penurunan setelah perlakuan 6-8 jam. Kadar glukosa terdapatpenurunan setelah perlakuan terutama pada kelompok kontrol. Tidak didapatkansuatu reaksi efek samping atau reaksi anafilaksi pada kedua kelompok. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa pemakaian cairan elektrolit rumatan baru yang beredar dipasaran KAEN 4B® dapat menjaga kadar elektrolit terutama Na dan K setelah 6-8jam puasa, aman dipakai dan bisa diterima dengan baik pada neonatus dan anakbila dibandingkan cairan N/4-D5.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sari, Winda, Saefuddin Saefuddin, and Dahlan Dahlan. "Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar SISWA KELAS X MIA 1 pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit SMA Negeri 1 Wonggeduku." Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo 5, no. 3 (December 20, 2020): 159. http://dx.doi.org/10.36709/jpkim.v5i3.15268.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan aktivitas guru dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving (2) hasil belajar kimia siswa kelas X MIA 1 setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving pada materi elektrolit dan non elektrolit, (3) keefektifan penerapan model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA 2 pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit, dan (4) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran problem solving pada materi elektrolit dan non elektrolit. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperiment, desain penelitian yang digunakan adalah One-group Pretest Posttest Design, yaitu penelitian dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal, lembar bservasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Persentase aktivitas siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving meningkat dengan persentase pada pertemuan 1 sebesar 86 % menjadi 89,4 % pada pertemuan kedua, dan untuk aktivitas guru meningkat dari 85 % pada pertemuan pertama menjadi 85,5 % pada pertemuan kedua (2) Hasil belajar kimia siswa kelas X MIA 1SMAN 1 WONGGEDUKU yang diajar menggunakan model problem solving pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 78,1. (3) Penerapan model problem solving dalam proses pembelajaran cukup efektif dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,69 (sedang). (4) Siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap penggunaan model pembelajaran problem solving dengan skor respon sebesar 76% atau berada pada kategori sangat baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sari, Dwi Retno, and Ratu Evina Dibyantini. "Pengaruh PBL Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit." Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia 1, no. 1 (March 1, 2019): 32. http://dx.doi.org/10.24114/jipk.v1i1.12535.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the effect of problem-based learning model (PBL) on students' generic science skills in electrolyte and non-electrolyte solution material. This research is an experimental research. The population in this study were all class X students of SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Sampling was done randomly by taking 2 classes, namely one experimental class (PBL model) and one control class (DI model). The instruments used in the form of objective tests in the form of multiple choices amounted to 20 questions and essay questions to measure students' critical thinking skills as many as 5 questions. Homogeneous and normal data were analyzed by paired sample t-test and N-gain normalized using SPSS Version 20. The results showed that there was an influence of PBL learning models on students' generic science skills in electrolyte and non-electrolyte solution materials. The generic skills of direct observation science are the most developed generic science skills while the lowest generic science skills are symbolic language.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Iqbal, Muhammad, Abdul Hadjranul Fatah, and Syarpin Syarpin. "Pengembangan Multimedia Pembelajaran Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Berbasis Multipel Representasi Menggunakan Lectora Inspire." Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 11, no. 1 (March 29, 2020): 152–63. http://dx.doi.org/10.37304/jikt.v11i1.83.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi dan kelayakan multimedia pembelajaran Lectora Inspire berbasis multiple representasi materi Larutan Elektrolit dan Non Elekrolit. Mulimedia pembelajaran ini merupakan perpaduan dari teks, gambar, animasi, dan video. Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi ini menggunakan model Four-D (4D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Penelitian pengembangan ini hanya sampai pada tiga tahap, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan). Data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu data kesesuaian label konsep dengan silabus kurikulum 2013, data kesesuaian konten multimedia pembelajaran menggunakan tabel ceklis label konsep, narasi dan tipologi serta data hasil uji coba produk menggunakan angket respon mahasiswa. Instrumen yang duganakan untuk memperoleh data tersebut adalah tabel identifikasi label konsep dengan silabus kurikulum 2013, tabel identifikasi label konsep, narasi dan tipologi, tabel ceklis kesesuaian label konsep, narasi dan tipologi, serta angket respon. Uji coba produk dilakukan pada mahasiswa kimia angkatan 2018 untuk mengetahui kelayakan mahasiswa terhadap multimedia yang telah dikembangkan. Multimedia pembelajaran berbasis multipel representasi menggunakan lectora inspire terdiri dari halaman beranda, petunjuk penggunaan multimedia, cara membaca navigasi konten serta materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Isi konten multimedia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terdiri dari tujuh label konsep. Rata-rata hasil uji coba produk secara individu sebesar 93,2%. Sedangkan rata-rata hasil uji coba produk secara kelompok sebesar 93,6%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Elvitaria, Luluk, and Siti Nurjannah. "Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit dari Kimia Dasar Berbasis Android." Indonesian Journal of Intellectual Publication 1, no. 3 (July 23, 2021): 228–37. http://dx.doi.org/10.51577/ijipublication.v1i3.129.

Full text
Abstract:
Penerapan media pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit yang merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan smartphone untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa berbasis Android, berupa multimedia yang bersifat edukatif dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari dan memahami materi pada mata pelajaran kimia salah satunya materi tentang larutan. Multimedia memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang seperti : pendidikan, hiburan, dll. Khususnya dalam bidang pendidikan, proses pembelajaran siswa saat ini lebih ditekankan pada pendidikan visual yang akan lebih mudah dipahami dan terlihat menarik dengan tambahan gambar dan suara dalam bentuk multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah agar siswa tertarik dan mudah memahami dalam mempelajari materi larutan pada mata pelajaran kimia. Penerapan media pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit diuji menggunakan metode pengujian black box dan angket yang dibagikan kepada beberapa siswa SMA, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan elektrolit dan nonelektrolit berbasis android media pembelajaran solusi dapat memberikan motivasi belajar siswa dan juga dapat digunakan sebagai bantuan guru dalam memberikan penjelasan materi dan praktikum tentang solusi pembelajaran, dalam berbagai bentuk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

SUPRIATNI, EUIS ANI. "PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN DARI LINGKUNGAN RUMAH PADA PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT." SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA 2, no. 1 (February 9, 2022): 32–36. http://dx.doi.org/10.51878/science.v2i1.915.

Full text
Abstract:
Chemistry is a science based on experiments. Therefore, teaching chemistry in schools must be accompanied by laboratory work. Experiments are a link between: (1) Appreciation of the aesthetic aspects of chemistry; (2) Generating curiosity about chemistry; (3) Familiarity with common substances and their reactions; (4) Students actively participate; and (5) Developing from the concrete state to the abstract. Chemistry practicum with the demonstration method in front of students can help focus students' attention on chemical behavior and chemical properties and to increase students' knowledge and belief in chemistry. Demonstrations are a process and not just an event. The practicum carried out by the students is a simple practicum, and uses materials that are easy to find in their respective homes. But even with tools and materials that are cheap and easy to obtain, this reduces the essence of understanding the concept of electrolyte and non-electrolyte solution material to all of them. chemistry by understanding abstract concepts. This can be seen from the acquisition of knowledge values, attitude values, and skill scores, which are above the KKM, which is above the value of 72. For the knowledge value of students has an average of 86. And for the average attitude value reaches 85, and the average skill value get a score of 85. ABSTRAKIlmu Kimia adalah ilmu yang berlandaskan percobaan. Oleh karena itu pengajran ilmu kimia di sekolah harus disertai dengan pekerjaan laboratorium. Eksperimen yang merupakan mata rantai untuk menghubungkan antara: (1) Apresiasi aspek estetika dari ilmu kimia; (2) Membangkitkan keingintahuan terhadap ilmu kimia; (3) Mengenal dengan baik zat-zat yang umum dan reaksinya; (4) Siswa aktif berpartisipasi; dan (5) Mengembangkan dari keadaan konkrit ke hal yang abstrak.Praktikum kimia dengan metode demontarsi di hadapan siswa dapat membantu memusatkan perhatian siswa pada perilaku kimia dan sifat-sifat kimia serta untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan keyakinannnya akan ilmu kimia. Demonstrasi merupakan sutau proses dan bukan merupakan suatu peristiwa saja.Praktikum yang dilaksanakan oleh para peserta didik adalah praktikum yang sederhana, dan menggunakan alat bahan yang mudah ditemukan di lingkungan rumah masing-masing. Tetapi walaupun dengan alat dan bahan yang murah dan mudah didapatkan, hal ini ini mengurangi esensi dalam memahamkan konsep materi larutan elektrolit dan non-elektrolit kepada mereka semua.Dari proses praktikum dengan bahan yang tersedia di lingkungan tempat tinggal peserta didik, terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar kimia dengan memahami konsep yang abstrak. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan, berada di ata KKM yaitu di atas nilai 72. Untuk nilai pengetahuan siswa mempunyai rata-rata 86. Dan untuk nilai sikap rata mencapai 85, serta nilai keterampilan rata-rata memperoleh nilai 85.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Aisyah, Ratna Sari Siti, Solfarina Solfarina, and Unita Yuliantika. "Pengembangan E-Modul Berbasis Pemecahan Masalah Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit (ELNOEL)." Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia 9, no. 1 (June 8, 2021): 19. http://dx.doi.org/10.33394/hjkk.v9i1.3715.

Full text
Abstract:
High school students have difficulty in understanding “electrolyte and non-electrolyte” solution materials because they are mostly abstract. Students should study three aspects in electrolyte and non-electrolyte solutions including macroscopic, symbolic and submicroscopic. However, the fact that in school only accentuates macroscopic and symbolic levels. Then the learning resources cannot provide an explanation of the submicroscopic level and the learning model used does not make students active in accordance with the 2013 curriculum. This study aims to produce products in the form of problem solving-based Elnoel E-modules on electrolyte and non-electrolyte solution materials, as well as explaining the feasibility of E-elnoel module and student response to Elnoel E-module. This research is designed with ADDIE model with analyze, design, development, implementation and evaluation stages. This Elnoel e-module is validated by 7 experts (judment) that the results of material validation and media validation are declared valid with a value of 0.85 and 0.81. Then the Elnoel E-module was implemented to 9 students of grade XI science at Al-Qudwah Integrated High School to find out the student's response to the media developed by obtaining a percentage of 89% that belongs to the category very good.It can be seen that the development of media arranged based on problem solving can stimulate students’ thinking skills and get a positive response from students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hasan, Meiske, Astin Lukum, and Erni Mohamad. "Identifikasi Miskonsepsi Menggunakan Tes Pilihan ‎Ganda dengan CRI Termodifikasi Materi Larutan ‎Elektrolit dan Non Elektrolit." Jambura Journal of Educational Chemistry 3, no. 1 (February 15, 2021): 27–32. http://dx.doi.org/10.34312/jjec.v3i1.10185.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa MAN 1 Kota Gorontalo tentang konsep larutan elektrolit dan non elektrolit dengan menggunakan Tes Pilihan Ganda dengan CRI Termodifikasi. Jenis Penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Kota Gorontalo sebanyak 225 orang. Instrument berupa soal pilihan ganda beralasan terbuka menggunakan CRI Termodifikasi dengan 25 soal pilihan ganda. Data penelitian diperoleh dari hasil tes pilihan ganda beralasan terbuka. Hasil Penelitian menunjukan bahwa menggunakan Tes Pilihan Ganda Dengan CRI Termodifikasi diketahui siswa Kelas X MAN 1 Kota Gorontalo mengalami Miskonsepsi dengan Persentase tertinggi pada indikator menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit yakni Miskonsepsi 1 sebesar 25%, Miskonsepsi 2 sebesar 18% dan Miskonsepsi 3 sebesar 12%. Indikator dengan nilai presentase terendah adalah Indikator pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit yakni Miskonsepsi 1 sebesar 15%, Miskonsepsi 2 sebesar 10% dan Miskonsepsi 3 sebesar 6%. Kata kunci: Miskonsepsi, CRI Termodifikasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Iftitahurrahimah, Iftitahurrahimah, Yayuk Andayani, and Syarifa Wahidah Al Idrus. "Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Materi Pokok Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit." Jurnal Pijar Mipa 15, no. 1 (January 9, 2020): 7. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v15i1.1289.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan komunikasi siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Penelitian quasy eksperimen menggunakan rancangan post-test only control grup design dengan populasi seluruh siswa kelas X MIA SMAN 8 MATARAM. Kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data kemampuan komunikasi siswa dikumpulkan menggunakan tes tulis untuk kemampuan komunikasi tulisan, sedangkan lembar observasi untuk data kemampuan komunikasi lisan. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi tulisan siswa di kelas eksperimen yaitu 75,15 dengan kriteria tinggi, sedangkan di kelas kontrol 57,10 dengan kriteria sedang, kemampuan komunikasi lisan siswa di kelas eksperimen yaitu 10,54 dengan kriteria sangat rendah dan di kelas kontrol yaitu 5,18 dengan kriteria sangat rendah. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa model Problem Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi tulisan siswa materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Uji hipotesis menggunakan uji-t juga menunjukkan bahwa model Problem Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi lisan siswa materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Yusbarina. "OPTIMASI pH AWAL DAN PENAMBAHAN ELEKTROLIT GARAM DALAM PENGOLAHAN LIMBAH SURFAKTAN SECARA ELEKTROKOAGULASI." Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan 5, no. 2 (May 30, 2015): 37–42. http://dx.doi.org/10.37859/jp.v5i2.584.

Full text
Abstract:
Elektrokoagulasi adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengolah air limbah. Keefektifannya sangat dipengaruhi oleh parameter operasional. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk optimasi parameter operasional yaitu pH awal dan penambahan elektrolit garam dalam pengolahan limbah surfaktan secara elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi dilakukan dengan sistem batch dengan menggunakan limbah simulasi sodium dodesil sulfat (SDS) pada kondisi operasional: konsentrasi SDS 200 mgL-1, kerapatan arus 50 A/m2 dan waktu elektrolisis 60 menit. Aluminium digunakan sebagai bahan elektroda. Variasi pH awal yang dilakukan adalah 2, 4, 6, 8 dan 10. Variasi elektrolit adalah NaCl, Na2SO4, dan tanpa penambahan elektrolit garam. Pengolahan limbah surfaktan dengan elektrokoagulasi efektif pada pH awal 4 dan tanpa penambahan elektrolit garam dengan % penurunan kadar surfaktan sebesar 94,04%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography