Academic literature on the topic 'Elektronisk faktura'

Integrasi perdagangan internasional seperti FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) dan SSEC (South-South Economic Cooperation) merupakan peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar kawasan Amerika Latin, salah satunya ekspor elektronika. Elektronika merupakan sepuluh komoditi unggulan ekspor Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing ekspor elektronika Indonesia, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ekspor elektronika ke Amerika Latin dan dinamika pasar ekspor elektronika Indonesia ke Amerika Latin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ITC, WITS, CEPII, World Bank, dan UNCTAD. Metode analisis menggunakan RCA dan Porter’s Diamond untuk mengetahui daya saing, gravity model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor, dan EPD untuk memberikan gambaran dinamika ekspor elektronika Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi elektroniia Indonesia memiliki daya saing komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA lebih dari satu. Analisis Porter’s Diamond menunjukkan bahwa daya saing kompetitif elektronika Indonesia masih lemah. Hasil estimasi EPD elektronika Indonesia rata-rata menunjukkan pangsa pasar dan permintaan ekspor komoditi elektronika yang bertumbuh. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel yang signifikan adalah GDP perkapita Indonesia, jarak ekonomi, harga ekspor, GDP perkapita negara tujuan, dan populasi, sedangkan variabel REER (Real Effective Exchange Rate) tidak berpengaruh.Kata kunci: Elektronika, EPD, Gravity model, Porter diamond, RCA

Integrasi perdagangan internasional seperti FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) dan SSEC (South-South Economic Cooperation) merupakan peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar kawasan Amerika Latin, salah satunya ekspor elektronika. Elektronika merupakan sepuluh komoditi unggulan ekspor Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing ekspor elektronika Indonesia, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ekspor elektronika ke Amerika Latin dan dinamika pasar ekspor elektronika Indonesia ke Amerika Latin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ITC, WITS, CEPII, World Bank, dan UNCTAD. Metode analisis menggunakan RCA dan Porter’s Diamond untuk mengetahui daya saing, gravity model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor, dan EPD untuk memberikan gambaran dinamika ekspor elektronika Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi elektroniia Indonesia memiliki daya saing komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA lebih dari satu. Analisis Porter’s Diamond menunjukkan bahwa daya saing kompetitif elektronika Indonesia masih lemah. Hasil estimasi EPD elektronika Indonesia rata-rata menunjukkan pangsa pasar dan permintaan ekspor komoditi elektronika yang bertumbuh. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel yang signifikan adalah GDP perkapita Indonesia, jarak ekonomi, harga ekspor, GDP perkapita negara tujuan, dan populasi, sedangkan variabel REER (Real Effective Exchange Rate) tidak berpengaruh.Kata kunci: Elektronika, EPD, Gravity model, Porter diamond, RCA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manfaat penerapan sistem elektronik nomor faktur (E-NoFa), kemudahan penggunaan sistem elektronik nomor faktur (E-NoFa) dan kepuasan pengguna sistem elektronik nomor faktur terhadap presepsi mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akutansi STIE AMKOP Makassar. Sampel yang diambil sebayak 75 mahasaiswa Akuntansi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa manfaat penerapan sistem elektronik nomor faktur (E-NoFa), kemudahan penggunaan sistem elektronik nomor faktur (E-NoFa) dan kepuasan pengguna sistem elektronik nomor faktur terhadap presepsi mahasiswa

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan Sistem Elektronik Penomoran Faktur Pajak (e-Nofa). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan penjelasan secara deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, yang kemudian dinarasikan dalam bentuk naskah. Dalam penelitian ini menggunakan 7 informan yang berasal dari dua staf pelaksana kantor pelayanan pajak (KPP), dua konsultan pajak mewakili kepentingan publik, satu Pengusaha Kena Pajak (PKP), dan dua pejabat direktorat jenderal pajak. Berdasarkan pendapat para informan, Aplikasi e-Nofa sudah dirasakan manfaatnya, pekerjaan admistrasi faktur pajak (FP) menjadi lebih mudah, cepat, dan aman, sudah tidak ditemukan lagi faktur pajak fiktif dan ganda. Namun fakta yang dikemukakan oleh direktorat jenderal pajak (DJP) faktur pajak fiktif yang berasal dari transaksi manipulatif masih terjadi. Aplikasi e-Nofa tidak mampu mengindikasi adanya faktur pajak fiktif yang berasal dari transaksi manipulatif. Pihak DJP menyampaikan bahwa e-Nofa memang tidak dirancang untuk mengatasi transaksi yang bersifat manipulatif. Hambatan pada aplikasi e-nofa terletak pada ketergantungan pada jaringan internet yang stabil, spesifikasi komputer PKP tidak sesuai dengan standar e-Nofa, dan pendelegasian jabatan didalam perusahaan. Rekomendasi, mengembangkan aplikasi e-Nofa, pemeliharaan sistem, jaringan internat, dan peningkatan sumberdaya manusia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan dalam menggunakan uang elektronik kartu Flazz BCA di lingkungan Anantara Seminyak Resort–Bali, (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan dalam menggunakan uang elektronik kartu Flazz BCA di lingkungan Anantara Seminyak Resort - Bali. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis faktor sebagai teknik ananlisis data. Hasil penelitian menunjukkan, (1) tingkat kepuasan karyawan dalam menggunakan uang elektronik kartu Flazz BCA di lingkungan Anantara Seminyak Resort - Bali, yaitu kemudahan, manfaat, risiko, kepercayaan, dan kualitas produk. Besarnya variance explained faktor secara berturut-turut, yaitu kemudahan sebesar 35,501%, manfaat sebesar 24,711%, risiko sebesar 15,935%, kepercayaan sebesar 14,897%, dan kualitas produk sebesar 9,456%, (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan dalam menggunakan uang elektronik kartu Flazz BCA di lingkungan Anantara Seminyak Resort - Bali, yaitu kemudahan dengan memiliki variance explained sebesar 35,501%, artinya total nilai variance explained dari kemudahan menggunakan mampu menjelaskan tingkat kepuasan karyawan dalam menggunakan uang elektronik kartu Flazz BCA di lingkungan Anantara Seminyak Resort - Bali.

The condition of the national electricity this center is experiencing a crisis as a result of the surge in demand for electricity is greater than the level of supply. Including for household electricity. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of a variable number of electronic goods, household size, amount of space, the building area of the house, and family income over expenditure of household electricity in the village Sekaran, Gunungpati subdistrict, Semarang city. Household electricity expenditure as the dependent variable, while the number of electronic goods, household size, amount of space, the building area of the house, and family income as the independent variable. The method used is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that a variable number of electronic goods, the number of family members, house building area, family income positive effect and significant on household electricity expenditures in the village Sekaran. While the variable amount of space did not affect the household electricity expenditures in the village Sekaran. Kondisi ketenagalistrikan nasional sat ini sedang mengalami krisis sebagai akibat terjadinya lonjakan permintaan akan listrik yang lebih besar dibanding tingkat pasokannya. Termasuk untuk listrik rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel jumlah barang elektronik, jumlah anggota keluarga, jumlah ruang, luas bangunan rumah, dan pendapatan keluarga terhadap pengeluaran listrik rumah tangga di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pengeluaran listrik rumah tangga sebagai variabel dependennya, sedangkan jumlah barang elektronik, jumlah anggota keluarga, jumlah ruang, luas bangunan rumah, dan pendapatan keluarga sebagai variabel independennya. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jumlah barang elektronik, jumlah anggota keluarga, luas bangunan rumah, pendapatan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran listrik rumah tangga di Kelurahan Sekaran. Sedangkan variabel jumlah ruang tidak berpengaruh terhadap pengeluaran listrik rumah tangga di Kelurahan Sekaran.

This study aims to examine the role of social media as a means of electronic word of mouth. The variables studied in this study are customer satisfaction and customer involvement as antecedents and repurchase intentions as a consequence variable (Consequences). The sample in this study amounted to 206 respondents spread in Yogyakarta, Central Java, West Java, East Java, Bali, and Ambon with surveys conducted in a connected and unrelated. Hypothesis testing is done by multiple regression analysis and simple regression analysis. The results of this study suggest that in the Indonesian context, customer satisfaction does not affect the act of social media and customer involvement have a positive and significant effect on electronic act of speech through social media. Electronic speech act through social media has a positive effect on repurchase intentions.Keywords: social media, electronic word of mounth, repeat purchase, regression ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji peran media sosial sebagai sarana getok tular elektronik. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan dan keterlibatan pelanggan sebagai anteseden dan niat membeli kembali sebagai variabel konsekuensi (Konsekuensi). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 206 responden yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Ambon dengan survei yang dilakukan secara terhubung dan tidak terkait. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, kepuasan pelanggan tidak mempengaruhi tindakan media sosial dan keterlibatan pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tindak tutur elektronik melalui media sosial.Kata Kunci: media sosial, getok tular elektronik, pembelian ulang, regresi

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui hubungan hukum antara bank sebagai pemberi jasa pelayanan Electronic Funds Transfer dengan nasabahnya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perlindungan hukum serta kendala-kendala dalam memberikan perlindungan hukum terhadap nasabah bank. Metode pendekatan adalah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan data primer. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Spesifikasi penelitiannya bersifat deskriptif analitis, sedangkan analisis data dilakukan secara analisa kualitatif. Hubungan hukum antara bank dengan nasabah didasarkan pada perjanjian baku yang formatnya telah dibuat sepihak oleh bank, sehingga dalam pelaksanaannya hanya berpihak pada bank saja, karena bank selalu menerapkan prudential banking. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlindungan hukum terhadap nasabah bank terjadi karena faktor bank itu sendiri serta para pihak yang terkait yaitu Bank Indonesia dan juga Lembaga Perlindungan Konsumen. Sedangkan kendala-kendala yang mempengaruhi perlindungan hukum terhadap konsumen selaku nasabah bank terjadi karena faktor konsumen itu sendiri selaku nasabah dan juga dari pelaku usaha dalam hal ini adalah bank. Dalam kondisi yang demikian bank belum memberikan perlindungan hukum yang maksimal terhadap nasabah.Kata Kunci : Perlindungan Hukum Nasabah, Transfer Dana Elektronik

Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan. Penelitian ini sangat penting karena dengan adanya motivasi maka karyawan tetap memiliki semangat didalam melakukan pekerjaannya dan tentunya akan berdampak bagi perkembangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan fokus terhadap empat variabel yakni kepemimpinan (leadership), kerjasama tim (teamwork), dukungan manajemen (management support) dan motivasi karyawan (employee motivation). Target populasi penelitian dilakukan terhadap karyawan yang bekerja di industri elektronik di Kota Batam dan responden yang dipilih dalam penelitian adalah karyawan yang bekerja di lima kawasan industri yakni di Kawasan Industri Cammo, Kawasan Industri Batamindo, Kawasan Industri Tunas, Kawasan Industri Executive dan Kawasan Industri Panbil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik Non Probability Sampling. Untuk memperoleh data terhadap kuisoner yang diperolah maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 24. Hasil dari pengolahan data yang diperoleh dengan melakukan uji t ditemukan bahwa variabel kepemimpinan memiliki nilai 2,734, kerjasama tim dengan nilai 4,367 dan dukungan manajemen dengan nilai 3,744. Ketiga hipotesa terbukti karena nilai t lebih besar dari pada 1,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa (1) kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan, (2) kerjasama tim memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan, (3) dukungan manajemen memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan.

Penipuan melalui media elektronik tengah marak terjadi di Indonesia pada era globalisasi ini. Hal tersebut menarik perhatian untuk meneliti tentang Penegakan Hukum Terhadap Penipuan Melalui Media Elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum terhadap tindak pidana penipuan melalui media elektronik, dan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya tindak pidana penipuan melalui media elektronik. Penyajian ini menggunakan metode penelitian Normatif. Secara umum, tindak pidana penipuan di Indonesia diatur dalam pasal 378 KUHP, sedangkan tindak pidana penipuan dengan menyebarkan berita bohong yang merugikan konsumen dalam transaksi elektronik melalui media online atau elektronik diatur dalam pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang ITE. Penyebaran berita bohong ini disamakan dengan tindak penipuan pada dunia nyata sebagaimana diatur pada pasal 378 KUHP. Penerapan sanksi pidana terhadap penipuan melalui media elektronik dapat dikenakan pasal yang berlapis terhadap suatu tindak pidana yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana penipuan sebagaimana diatur dalam pasal 378 KUHP dan memenuhi unsur-unsur tindak pidana pasal 28 ayat (1) Undang-Undang ITE.

We have chosen to look closer at the area of security for electronic invoices. The purpose of this inquest is to provide our case study with a security analysis of three suggestions and a recommendation of the best solution, according to our test. The three solutions are ISDN via a third party, X.25 via Internet bank and Mail server. The company in our case study is in this report referred to as X, has a strong market position and a large clientele and therefore we were interested in analysing and improving X?s electronic invoice system. X was in the position of testing an electronic invoicing system towards a selective group of business customers. The major problem with the system was the security issue regarding transferring the file.

Sverige har idag nästan 5 miljoner privata Internetbanksavtal och elektroniska fakturor för privatkunder har funnits i drygt 8 år, ändå har genombrottet för e-Fakturan låtit vänta på sig. Genomsnittlig andel e-Fakturor hos de 287 organisationer som erbjuder tjänsten överstiger inte 4 procent. Syftet med detta examensarbete är att mäta nyttan av att erbjuda e-Faktura samt att svara på frågan varför tjänsten fått så litet genomslag bland både organisationer och konsumenter. Undersökningen grundar sig på en webbaserad enkät riktad till 190 av de anslutna organisationerna av vilka 41 procent valt att delta. Resultatet visar att e-Fakturan i genomsnitt innebär nästan en halvering av kostnaden per faktura men att detta bör sättas i relation till grundinvesteringen och antalet utställda fakturor. Den genomsnittliga återbetalningstiden är dock mindre än tre år och införandet uppges ha blivit både lättare och billigare än förväntat. Resultaten visar att organisationer generellt inte har någon anledning att vänta med att erbjuda e-Faktura till dess att intresset från konsumenter har ökat, då det även med dagens nivå betalar sig inom rimlig tid. Indikationer förekommer på att fler konsumenter skulle använda tjänsten om de kunde få alla sina fakturor som e-Faktura. Samtidigt tar det tid för konsumenter att ändra sina vanor och de gamla alternativen, pappersfaktura och autogiro, täcker fortfarande de flestas behov.

Vad är det, som gör så att en vara blir synonymt med en hel varugrupp, som exempelvis Lypsyl för läppcerat? Vilka bakomliggande faktorer är det som är verksamma för att en teknologi fullständig konkurrerar ut en annan, såsom VHS gjorde med BetaMax? Dessa frågor kring hur teknologisk utveckling sker och i många fall skapar förutsättningar för en standard på marknaden undersöker författarna Bik och Bodin i kandidatuppsatsen Innovationsimplementering – Att sätta en standard.

Genom att studera utvecklingsprocessen för det elektroniska faktureringsformatet Svefakturan och dess väg till att bli det dominerande formatet inom e-fakturering i Sverige visar författarna på vilka faktorer som bör ses som särskilt viktiga. En fallstudie som inte enbart belyser viktiga fenomen i och kring problemområdet utan även är högst aktuellt. Då samtliga svenska myndigheter genom ett obligatorium av riksdagen måste sköta alla sina faktureringar elektroniskt, senast den första juli 2008.

Utgångspunkten i studien har varit deduktiv, varför teoretiseranden inom problemområdet har fungerat, som undersökningens utgångspunkt. Den teroetiska referensaramen utgjordes till stor del av dominant design modellen, som visar på ett visst evolutionärt synsätt gällande teknologisk utveckling. Detta tillsammans med teoretiseranden kring standarder och dess natur.

Författarnas slutsats, i likhethet med tidigare studier, visar på att en rad olika faktorer bör ses som verksamma då en vara utvecklas till den marknadsdominerande. Flertalet av dessa, påvisade faktorer, såsom ex. bakomliggande aktörer och grad av öppenhet, anses dock samtliga kretsa kring frågan om teknikens spridning. Vilken kan ses som en självförstärkande process, då en tekniks attraktion oftast ökar i takt med dess utbredning.

Denna uppsats handlar om integritetskänslig vårdinformation på fakturor, ett ämne som aktualiserats under mitt arbete på landstingets kansli i Jönköping. När en person får vård i annat län än hemlandstinget så skickas en faktura till hemlandstinget och innan dessa fakturor betalas måste de granskas och attesteras. Hanteringen kring detta upplevdes som tidsödande och ineffektiv, vilket ledde mig in på funderingar kring elektronisk fakturering (e-fakturering). Eftersom fakturorna innehåller integritetskänslig information, som personuppgifter och vissa uppgifter som går att koppla till diagnos och behandling, är det inte bara viktigt att hanteringen blir effektiv utan också att sekretessen kan upprätthållas under hela faktureringsprocessen.

I denna undersökning studeras hur hanteringen av integritetskänslig vårdinformation påverkas om fakturahanteringen digitaliseras. Syftet är att göra en jämförelse avseende hantering av sekretess mellan pappersfakturor och digitala e-fakturor. Undersökningen genomfördes med en kvalitativ ansats där en organisation, Jönköpings läns landsting, studerades mer ingående och för datainsamlingen valdes litteraturstudier och intervjuer.

Resultatet visade att sekretessen kring pappersfakturor är en känslig faktor då hanteringen av dessa inte går att spåra och att fakturor lätt kan försvinna inom organisationen. För e-fakturor finns däremot stor möjlighet till spårbarhet och kontroll över händelserna kring hanteringen. Det finns olika typer av e-fakturering och om ett system som till exempel EDI-fakturering väljs kan många uppgifter automatiseras vilket minskar risken för såväl avsiktliga som oavsiktliga sekretessbrott. Om vissa personuppgifter kan döljas innebär det dessutom en än större säkerhet för patienterna. Tekniskt sett finns det alltså många bra lösningar som kan förbättra sekretessen, men mycket av detta är dock endast en efterkontroll över att lagar och regler följs, till exempel sparade uppgifter om vad som har hänt en specifik faktura.

Det största hotet mot sekretess är dock den så kallade mänskliga faktorn. Det går inte att bygga ett informationssystem så att det inte finns den minsta risk för läckor, eftersom det alltid är de personer som hanterar de känsliga uppgifterna som gör att tanken blir till handling. Vissa typer av misstag eller slarv kan förebyggas med teknik, men personalens inställning till sitt eget arbete och det ansvar som det innebär är en grundläggande faktor såväl med pappers- som e-fakturor.

This thesis deals with integrity sensitive healthcare information on invoices, a subject that arose during my work at county council secretariat in Jönköping. When a person gets treatment in another county than the home county the invoice are sent to the home county, but before these invoices are paid, they have to be checked and attested. This handling was experienced as time consuming and ineffective which led me in to some thoughts around electronic billing (e-billing). The invoice contains integrity sensitive information, like personal code numbers and other kind of information, which is possible to connect with diagnosis and treatments. Therefore it is important that the handling becomes effective and that the secrecy can be maintained during the whole billing process.

In this study I discuss how the handling of integrity sensitive healthcare information is influenced if the invoice handling is digitalised. The purpose was to do a comparison the handling of secrecy between paper invoices and digital e-billing. The study was accomplished by a qualitative approach where one organisation, Jönköpings county council, was examined more thorough and for the data collection literature studies and interviews were chosen.

The result showed that the secrecy around paper invoices is a sensitive factor. It is not able to trace the handlings around these documents and an invoice could easily disappear within an organisation. On the contrary, for e-bills there is a large possibility to trace and control the handlings. There are different kinds of e-billing and if a system like for example EDI-billing is chosen, a lot of tasks could be automatized. That will decrease the risk for intentional as well as unintentional secrecy crimes. Furthermore, if some personal information could be hidden, it would mean a better safety for the patients. Technically there are a lot of good solutions that is able to improve the secrecy, but a lot of these are only a recheck that laws and rules are followed, for example saved information about what have happened with a specific invoice.

The biggest threat though is the so called human element. It is impossible to build an information system that contains no leaks, because it is always the persons that are handling the delicate information that makes the thoughts into actions. Some kind of mistakes or carelessness could be prevented by technical solutions, but the staffs’ attitude of their work and the responsibility is a fundamental factor with papers- as well as e-bills.

Att fakturera är något som alla företag måste göra för att tjäna pengar. Fakturering kan ske på flera olika sätt och det finns olika åsikter vad som är att föredra bland företag när det handlar om hantering av fakturor. Teorin menar på att använda sig av elektroniska faktureringssätt är mer effektivt än fakturering via traditionell post. Syftet med denna forskning var att ta reda på varför företag i Sverige år 2015 väljer att skicka, mottaga och hantera fakturor med post när det finns alternativa metoder som PDF via mail och vad det är som gör att företag inte byter från det ena förhållningssättet till det andra.
To invoice is something that all companies must do to earn money. Invoicing can be done in several ways and there are different opinions in what is to be preferred among companies when it comes to handling invoices. However the theory argues, that the use of the electronic invoicing method is more effective than invoicing through traditional mail. The purpose of this study was to find out why companies in Sweden in 2015 choose to send, receive and manage invoices by email when there are alternative methods as PDF through email and what it is that makes companies not change from one approach to another.

Inom offentlig sektor i Sverige finns stora brister vid inköp- och avtalsuppföljning. Det är vanligt att inköp sker utanför ramavtal och det kan bero på att myndigheter saknar ett digitaliserat system för uppföljning. Genom digitalisering av inköp- och fakturahanteringsprocesser kan inköpsuppföljning göras effektivare och generera i stora besparingar.  Uppsatsens syfte är att undersöka och förklara hur elektroniska fakturan påverkar inköpsaktiviteter inom offentlig sektor samt att identifiera om egenskaperna hos elektroniska fakturan kan bidra till ökad avtalstrohet. En undersökning är genomförd med ett resultat på hur elektronisk faktura används inom offentlig sektor och är genomförd med en kvalitativ metod och jämförande analys. En litteraturstudie mynnade ut i en analysmodell som utgjorde grunden till en intervjuguide. Primärdata är insamlad genom intervjuer med tre svenska kommuner, datakällorna har sedan jämförts mot varandra och analysmodellen.  Undersökningen visar att elektroniska fakturans information har en stor påverkan på inköpsuppföljning i offentlig sektor. Informationen används för att få fram rapporter och statistik om inköp för att kunna planera och ta beslut om framtida inköp och upphandlingar. Elektroniska fakturan påverkar även avtalstroheten genom att myndigheter får kontroll över vad de egentligen köper. Identifierade nyttofaktorer hos elektroniska fakturan som har direkt påverkan på inköpsuppföljningsaktiviteter är korrekt, samlad, sökbar och detaljerad faktura. Elektroniska fakturan förser myndigheter med en bred information och för att inköpsuppföljning ska vara möjlig krävs ett digitaliserat system där fakturor samlas och kontrolleras för att korrekta rapporter ska kunna sökas fram.

This thesis deals with e-invoicing of payables. It describes the various ways the e-invoice can be obtained, in particular from the moment the e-invoice is transmitted in EDI format and invoice details are put on web sites up until the e-invoice is received in PDF forma via e-mail or the scanning of the invoice document with subsequent text extraction. It determines and sets out the legislative requirements of the electronic document, looks into the benefits and drawbacks of e-invoices and compares them with paper form. The thesis also explains the technical terminology related to e-invoicing (various types of document formats, international standards for encryption of electronic communication, electronic signature, etc.). Furthermore it outlines the use of data boxes for e-invoicing. The thesis includes in its last part a practical example of implementation process of e-invoicing in a particular company.

AimThis paper has come about because of the author's own experience as a project manager at FMV. In various projects, I have wondered if there is a link between the programs and processes that I have to use in my daily work. Are these programs effective for managing projects and follow-up.

MethodIn order to examine whether it is efficiently using standard software, I have asked a number of projects manager at FMV to respond to a questionnaire, the method is qualitative.

AbstractEfficient project management will require a set of tools for planning, monitoring and evaluating. Often there is a demand for a comprehensive range of enterprise software applications and business solutions combined to one business solution. A relevant question is if it is possible to use standard software, i.e. MS office to efficiently manage a business project. This thesis will look in to this by analyzing a big organization, in this case the Swedish Defense Material Administration (FMV). The analyze is based on a questionnaire with a number of project managers to determine if they have the possibility to do their work in an efficient way.

ConclusionIt is possible to run business projects without a connecting business tool, but it will demand a lot from the project manager. Furthermore, it will NOT be efficient.

Thesis readers familiar with the issue of electronic billing in small and medium-sized companies and provide an overview of the various formats and communication channels, which in the deployment of electronic invoicing can be used. In each chapter set out in detail the advantages and disadvantages of different formats and channels of communication. In the practical part of thesis describes a solution of electronic invoicing and the potential risks in the implementation and operation of electronic invoicing. The theoretical part of thesis draws primarily from articles and is accompanied by actual observations of Internet magazines. The theoretical part should provide the reader with a comprehensive picture of the Czech market with the information systems like ERP and should acquaint the reader briefly is the history of ERP systems. Practical thesis describes the solutions implemented in a real company, their advantages, disadvantages and pitfalls. These solutions should serve the reader in the formation of ideas about how to access these issues and to highlight the factors that the theoretical part may not be noticeable.