To see the other types of publications on this topic, follow the link: Fakultas Sastra dan Kebudayaan.

Journal articles on the topic 'Fakultas Sastra dan Kebudayaan'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Fakultas Sastra dan Kebudayaan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Suardiana, I. Wayan. "Kunci Wasiat Kebudayaan: Membuka Peradaban dengan Aksara Bali." Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya 20, no. 1 (February 29, 2020): 46. http://dx.doi.org/10.24843/pjiib.2020.v20.i01.p07.

Full text
Abstract:
Pendirian Fakultas Sastra Udayana (sekarang bernama Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana) oleh Bung Karno tahun 1958 silam memiliki tujuan mulia, yakni menyelamatkan warisan leluhur orang Bali yang tersurat di dalam daun lontar. Amanat ini telah ditangkap dengan baik oleh Peorbatjaraka, sebagai akhli Jawa Kuna dengan mengatakan dalam pidatonya, “…pendirian Fakultas Sastra Udayana agar mampu sebagai kunci wasiat untuk membuka peti penyimpanan sastra dan budaya secara ilmiah”. Artikel ini menelisik harapan dari dua tokoh pendiri Fakultas Ilmu Budaya yang sudah berlangsung enam puluhan tahun itu apakah saat ini sudah dilaksanakan oleh pemangku kepentingan di tanah Bali ini. Data yang diolah merupakan data kualitatif yang didapat melalui metode studi pustaka. Data disajikan dengan metode deskriptif analitis dibantu teknik deduktif-induktif. Berdasarkan analisa bahwa pesan dari kedua tokoh tersebut (terutama kurun1970-an sampai dengan tahun 2000-an awal) dalam hal menyelamatkan warisan leluhur Bali dalam bentuk lontar kurang membanggakan. Hal ini akibat terjadi stagnasi dalam hal pemanfaatan aksara Bali sebagai akar penyingkap kebudayaan Bali. Titik cerah mulai tampak tahun 2018 dengan dikeluarkannya Perda nomor 1 tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan diperkuat oleh Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Herdianto, Ferry, Yusnelli Yusnelli, and Freddy Antara. "KOMPOSISI MUSIK BADONDONG BAIBO DALAM MUSIK INSTRMENTAL." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 1 (May 18, 2021): 115. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i1.24912.

Full text
Abstract:
The composition of instrumental and vocal music in this creation came from the art of badondong baibo and was developed into an instrumental music performance in the form of a musical composition with an orchestra format. The principle of the formulation of the creation of conventional music science. While the purpose of this creation is 1) to create badondong baibo art with different contexts and functions into modern music compositions and develop it using conventional techniques, 2) to realize musical ideas inspired by badondong baibo art and make it a new musical composition. . While the method of creation is carried out in three stages, namely; 1) data collection stage, 2) creation stage and 3) evaluation stage. This composition can be concluded that; a) creating musical compositions derived from regional arts has its own difficulties, where the creator must understand and explore the arts of the area, b) badondong is a new musical composition that is adapted from the melodies and vocals of badondong baibo in the Danto area of East Kampar district, c) the tone of the composition this music is a modified "nandung-nandung" melody without reducing the basic "nandung-nandung" melody, d) this badondong baibo vocal is sung by a vocalist to show the main theme in the creation of this musical composition, e) this composition is in the form of an orchestra format, f) This badondong is a musical composition with a lot of development, and is presented in the context of performing arts.Keywords: badondong, baibo, composition, music. AbstrakRumusan penciptaan komposisi ini diwujudkan dalam sebuah pertunjukan yaitu musik instrumental dan vokal yang mengangkat kesenian badondong baibo menjadi sebuah pertunjukan musik instrumental yang kreatif dan inovatif dalam bentuk komposisi musik dengan format orketra. Dimana rumusan penciptaan menggunakan prinsip-prinsip ilmu musik konvensional. Sedangkan tujuan penciptaan ini adalah 1) untuk menghadirkan kesenian badondong baibo dengan konteks dan fungsi yang berbeda ke dalam komposisi musik modern dan mengembangkannya dengan menggunakan teknik konvensional, 2) untuk merealisasikan ide musikal yang di inspirasi dari kesenian badondong baibo dan menjadikannya sebuah komposisi musik yang baru. Sedangkan metode penciptaan dilakukan dengan tiga tahap yaitu; 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap penciptaan dan 3) tahap evaluasi. Secara aris besar kompisisi ini dapat disimpulkan bahwa; a) menggarap sebuah komposisi yang berangkat dari sebuah kesenian bukanlah perkara yang mudah, selain harus memahami, kita juga dituntut untuk mempelajari latar belakang dari kesenian tersebut, b) badondong adalah komposisi musik baru yang bersumber dari melodi vocal badondong baibo yang terdapat didaerah Danto kecamatan Kampar Timur, c) material komposisi ini adalah potongan-potongan melodi “nandung-nandung” yang dikembangkan dengan tidak menghilangkan nuasa melodi pokok “nandung-nandung”, d) vokal dari badondong baibo dibawakan oleh seorang vokalis untuk memperkenalkan tema pokok dalam penggarapan komposisi ini, e) komposisi digarap dengan format orkestra dalam sebuah pertunjukan seni, f) badondong ini adalah sebuah komposisi musik yang dicipatkan dengan menggunakan banyak pengembangan, dimana komposisi musik ini dihadirkan dalam konteks prtunjukan.Kata Kunci: badondong, baibo, komposisi, musik. Authors:Ferry Herdianto : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYusnelli : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFreddy Antara : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:­Aziza, M. R., Soemardiono, B. (2013). Canon, Sebuah Teori Musik sebagai Tema Objek Rancang Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Indonesia. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2), __ _ __ .Amanriza, dkk. (1989). Koba Sastra Lisan Orang Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.Baran, Stanley J. (2011). Pengantar Komunikasi Massa: Literasi Media dan Budaya, Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Humanika.Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.Esten, M. (1990) Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Angkasa.Lailia, D. R. (2016). Tinjauan Harmoni Pada Karya Musik “True Love Of Family”. Jurusan Pendidikan Sendratasik: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya.Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Kusumawati, Heni. (2004). Komposisi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.Herdianto, F. (2021). “Badondong Baibo”. Hasil Dokumentasi Pribadi. 2021, ISI Padangpanjang.Hutagalung, R. J. (2018). Klasifikasi Instrumen Musik pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba. Jurnal Christian Humaniora, 2(2), 114-126. https://doi.org/10.46965/jch.v2i2.92. Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125. Maran, Rafael Raga. (2007). Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.Mudjilah, H. S. (2004). Teori Musik (Diktat Kuliah). Yogyakarta: Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, FBS-UNY Yogyakarta.Juita, N. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pantun Badondong Masyarakat Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 3(1). __ _ __ .Purnomo. (2018) Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Hasil Penetapan Kemendikbud 2013 s.d. 2018 Untuk Wilayah Kerja BPNB Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau dan Riau. Riau: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau.Sahar, S. (2016). Merintis Jalan: Membangun Wacana Pendekatan Antropologi Islam. Jurnal Al Adyaan; Jurnal Sosial dan Agama, 1(02). __ _ __ .Syafiq, Muhammad. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1-17. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.9.1-17.Sutami, Hermina. (2005). Ungkapan Fatis dalam Pelbagai Bahasa. Depok: Rumah Printing. Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni, Penerbit ITB: Bandung.Wang, A. (2014, May). The Expression of Emotion and Feeling in Music Composition. In International Conference on Education, Language, Art and Intercultural Communication (ICELAIC-14) (pp. 636-638). Atlantis Press.Turek, Ralp. (1988). Concepts and Application. New York: The University of Akron.Yohana, N., & Husmiwati, K. (2015). Kaidah interaksi komunikasi tradisi lisan basiacuang dalam adat perkawinan Melayu Kampar Riau. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(1), 43-56.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Puspita, Desi. "WEBSITE KEBUDAYAAN SASTRA BESEMAH KOTA PAGARALAM." JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) 4, no. 02 (November 28, 2019): 67–73. http://dx.doi.org/10.32767/jusim.v4i02.572.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk membuat sebuah Sistem Informasi Kebudayaan Sastra Besemah Pagar Alam berbasis Web. Kebudayaan Sastra besemah berasal dari suku besemah yang tumbuh di Kota Pagar Alam. Sastra besemah saat ini sudah jarang didengar oleh masyarakat Pagar Alam yang berada didalam maupun diluar Kota Pagar Alam dan juga hampir tidak dikenal lagi oleh masyarakat khususnya Pagar Alam pada kalangan anak muda zaman sekarang. Metode pengembangan sistem yang digunakan yakni Rapid Aplication Development. Dengan program sistem informasi berbasis web tersebut, Masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang kebudayaan sastra besemah yang ada di Kota Pagar Alam, dan juga membantu penyebaran informasi dalam pengenalan budaya dan sastra besemah ke masyarakat luas untuk meningkatkan wisatawan luar dalam mendukung program Kota Pagar Alam. Pengujian yang dilakukan menggunakan Black Box Testing dengan hasil tidak ada yang eror. Hasil penelitian berupa Sistem Informasi Kebudayaan Sastra Besemah Pagar Alam berbasis Web yang dapat diimplementasikan dan digunakan masyarakat umum
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Noor, Redyanto. "Kearifan Lokal dalam Hibriditas Sastra Indonesia Modern." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 15, no. 1 (February 27, 2020): 96–104. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.15.1.96-104.

Full text
Abstract:
Information technology causes cultural transformation that makes global culture is formed. Cultural products called local-genius (local wisdom) are increasingly rare, including art and literature. Classical literature is no longer lived as the orientation of the great values of the past, but is considered a cultural artifact. For modern literature when an author recognizes new conventions and values in his mind, then when he perceives and creates them into literary works, in fact he has made hybrid literature. In biology, hybrid is the result of crossing between one species with another species, naturally or through manipulation. If you look at the origins of language and literature, modern literature is actually hybrid literature, we called modern Indonesian. Really, modern Indonesian author were limited to updating the disclosure method. Basically they remain grounded in the traditions and culture that gave birth to them, which have local-genius (localwisdom).Keywords: Hybrid literature; local wisdom; tradition; culture.IntisariTeknologi informasi menyebabkan terjadi transformasi kebudayaan sehingga terbentuk kebudayaan global. Produk kebudayaan yang disebut local-genius (kearifan lokal) semakin langka, termasuk seni dan sastra. Sastra klasik tidak lagi dihayati sebagai orientasi nilai-nilai masa lampau yang agung, tetapi dianggap sebagai artefak kebudayaan. Bagi sastra modern ketika seorang pengarang mengenal konvensi dan nlai-nilai baru dalam pikirannya, maka ketika ia meresepsi dan mengkreasinya menjadi karya sastra sesungguhnya ia telah membuat sastra hibrida. Dalam ilmu biologi hibrida adalah hasil penyilangan antara satu spesies dengan spesies lain, secara alamiah atau melalui rekayasa. Sebenarnya sastra modern adalah sastra hibrida, hasil penyilangan dari berbagai bahasa dan kebudayaan termasuk sastra Indonesia modern. Meskipun, sebenarnya sastra hibrida tetap mengakar pada budaya etnik penciptanya. Pengarang sastra Indonesia modern sebenarnya hanya sebatas memperbarui cara pengungkapan. Secara esensial mereka tetap berpijak pada tradisi dan budaya yang melahirkannya, yang memiliki local-genius (kearifan local).Kata kunci: Sastra hibrida; kearifan lokal; tradisi; kebudayaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Muhajir, Muhajir, Riskariani Sulaiman, and Usman Ismail. "Sinkronisasi Bakat dan Cita-Cita Mahasiswa Angkatan 2016 dalam Memilih Jurusan di Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar." Equilibrium: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (April 4, 2019): 1–9. http://dx.doi.org/10.26618/equilibrium.v6i1.1776.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan bakat dan pengidentifikasian cita-cita mahasiswa Fakultas Sastra angkatan 2016 yang terdiri dari 6 jurusan yaitu jurusan Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Sastra Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Ilmu Komunikasi. Metode kuantitatif dengan pendekatan survey digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62.97% mahasiswa angkatan 2016 memilih jurusan berdasarkan kesesuaian antara bakat dan minatnya, dan 26.39% mahasiswa pada angkatan 2016 pada Fakultas Sastra memilih jurusan tidak disesuaikan antara bakat dan minatnya. Terakhir, terdapat 10.64% mahasiswa angkatan 2016 yang mengalami kebingungan karena tidak memiliki cita-cita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Muasmara, Ramli, and Nahrim Ajmain. "AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA." TANJAK: Journal of Education and Teaching 1, no. 2 (August 11, 2020): 111–25. http://dx.doi.org/10.35961/tanjak.v1i2.150.

Full text
Abstract:
Akulturasi merupakan merupakan suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan satu kebudayaan dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, sehingga dapat diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan aslinya. Islam memiliki peran sentral dalam tatanan budaya Nusantara pada hari ini. Akulturasi Islam dan budaya di Nusantara terjadi dalam proses cukup panjang dengan mengedepankan kaidah al-‘Adah muhakkamah (adat kebiasaan bisa dijadikan sumber hukum) sehingga lahirlah perpaduan antara budaya local dengan nilai-nilai Islam di Nusantara pada aspek politik, social, pendidikan, sastra dan bahasa serta arsitek dan seni
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wahyuni, Dessy. "Revitalisasi Sastra Bonai." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 5, no. 1 (June 1, 2017): 64–74. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/5.1.2017.94.64--74.

Full text
Abstract:
Mitos globalisasi yang muncul selama ini merupakan proses globalisasi yang akan membuat dunia seragam (homogen). Globalisasi dicurigai tidak hanya membentuk cara pandang masyarakat terhadap dunia berubah, tetapi juga menghapus secara perlahan identitas dan jati diri bangsa. Selain itu, globalisasi telah pula melahirkan kesadaran baru akan terpinggirkannya nilai-nilai lokal oleh pencitraan yang dilakukan secara masif oleh negara maju. Lalu, akankan kearifan lokal mampu menjadi penapis efek negatif globalisasi? Suku Bonai, salah satu komunitas adat terpencil di Riau,merupakan komunitas yang sudah mulai terkikis oleh arus globalisasi. Meskipun sebagian besar masyarakatnya masih mempertahankan pola pikir dan gaya hidup tradisional, kaum muda suku itu sudah mulai meninggalkan kebudayaan asli mereka. Atas dasar itu, perlu dipikirkan upaya penanggulangan agar komunitas tersebut tidak lenyap ditelan masa. Satu upaya yang dapat dilakukan adalah revitalisasi sastranya. Pekerjaan utama yang dilakukan adalah menginventarisasi sastra Bonai. Hasilnya, suku Bonai memiliki banyak folklor: folklor lisan, setengah lisan, dan bukan lisan.Setelah dikaji menggunakan metode deskriptif analitis, tradisi suku Bonai memperlihatkan pesona budaya dan identitas lokal yang khas sehingga dapat disumbangkan untuk penguatan materi ajar sebagai kearifan lokal (Melayu). dari perspektif kebudayaan, dapat diketahui pula bahwa kearifan lokal mampu menapis efek negatif globalisasi sehingga jati diri suku Bonai tetap terjaga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hadi W.M., Abdul Hadi W. M. "Jejak Parsi dalam Sejarah Kebudayaan dan Sastra Melayu." SUHUF 3, no. 1 (November 21, 2015): 107–30. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v3i1.82.

Full text
Abstract:
This paper examines the influence of Persia in the history of Malay culture and literature. Persian influence appears in prayers, religious ceremonies and the tendency towards Sufi ideas. It is also found in Malay vocabulary, types of writing, traditional literary romances known as hikayat, poetry and historical texts. Further influence appears in Malay cultural values, canon law and religious treatises which are commonly also regarded as literary works. This influence is not coincidental but the result of historical factors which cannot be ignored. Persian religious scholars, intellectuals and cogniscenti played an important role in the spread of Islam and its intellectual traditions. This influence can be seen in works such as Taj al-Salitan, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Muhammad Ali Hanafiyan and Hikayat Burung Pingai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Abna, Nurjannah, and Muhammad Ishaq Shamad. "Model Pembelajaran Bahasa Arab di Universitas Muslim Indonesia (Penerapan Naẓariyah Al-Furū’ Dan Naẓariyah Al-Wihdah)." Tamaddun 15, no. 2 (December 15, 2016): 55–64. http://dx.doi.org/10.33096/tamaddun.v15i2.39.

Full text
Abstract:
Bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib yang diajarkan di Universitas Muslim Indonesia, Pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di UMI ada dua yaitu Nazariyah al Furu’ yang digunakan pada Fakultas Sastra Jurusan bahasa dan Sastra Arab dan Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, dan Nazariyah al Wihdah ‘ sebagai model pembelajarn penyertaan digunakan pada jurusan selain kedua fakultas tersebut. Realitas penerapan kedua teori tersebut, hasilnya kurang memuaskan, dalam artian hasil proses belajar mengajar seringkali memberikan hasil yang tidak maksimal sebagaimana ouput yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan efekttifitas model pembelajaran bahasa Arab (Nazariyah al Furu’ dan Nazariyah al Wihdah) di Universitas Muslim Indonesia sebagai mata kuliah yang wajib bagi seluruh mahasiswa UMI tidak hanya pada jurusan bahasa dan Sastra Arab fakultas Sastra dan Jurusan pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam UMI. Selain itu, mengungkap faktor-faktor yang menjadi problematika dalam penerapan model tersebut dan mencari solusi strategis untuk pencapaian kualitas pembelajaran bahasa Arab. Model pembelajaran bahasa Arab ditekankan pada model komunikatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab dan mengoptimalkan metodologis pembelajaran bahasa Arab yang efektif , maka yang dilakukan pertama adalah sosialisasi dan diskusi. Steelah itu, menyusun strategi dengan melaksanakan workshop, menghadirkan dosen bahasa Arab sebelum memasuki tahun ajaran baru untuk membangun persepsi dalam pembelajaran bahasa Arab. Kemudian menyusun modul pembelajaran bahasa Arab yang berisi materi, sistimatika pembelajaran, alat dan metoda sesuai kebutuhan peserta didik (mahasiswa)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wuarlela, Saharia, Mariana Lewier, and Heppy Leunard Lelapary. "NILAI BUDAYA DALAM TRADISI DAHISA BabAn PADA MASYARAKAT DI NEGERI KILKODA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR." Mirlam: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 2 (July 27, 2020): 185–204. http://dx.doi.org/10.30598/mirlamvol1no2hlm185-204.

Full text
Abstract:
Sastra merupakan budaya nasional yang mempunyai nilai-nilai yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Sastra lisan juga telah lama berperan sebagai wahana pemahaman gagasan, pewarisan tata nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Sastra lisan merupakan bagian dari nilai suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah arus globalisasi dan dalam masyarakat secara turun-temurun untuk dapat diwariskan sebagai nilai budaya milik bersama. Berbagai bentuk kebudayaan lama yang termasuk dalam sastra lisan, dapat punah jika upaya pelestarian tidak dapat dipertahankan secara turun-temurun oleh anak cucu suatu desa. Secara etimologi kata dahisa berarti ‘nikah atau pernikahan’, dan babAn berarti ‘indah, meriah, terhormat’. Jadi, dahisa merupakan pernikahan yang dilakukan secara indah, meriah dan penuh kehormatan. Rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya dalam Tradisi Dahisa BabAn pada masyarakat di Negeri Kilkoda Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Mardiah, Zaqiatul, Afridesy Puji Pancarani, and Dede Ridwanullah. "Pembelajaran Linguistik Arab di Program Studi Sastra Arab Fakultas Sastra UAI." JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 3, no. 3 (December 20, 2017): 228. http://dx.doi.org/10.36722/sh.v3i3.210.

Full text
Abstract:
<p><em>Abstrak – </em><strong>Paper ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah pembelajaran linguistik bahasa Arab di Program Studi Sastra Arab UAI dalam kegiatan perkuliahan di setiap semester dan tesis akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 75% siswa di program studi sastra Arab menulis tesis sarjana mereka, seperti topic linguistik daripada topic lainnya. Namun, ketertarikan pada linguistic tidak diikuti oleh pemahaman dan penguasaan bahasa linguistic yang lebih baik. Dengan mewawancarai dan mengamati 20 responden siswa yang telah menyelesaikan tesis sarjana mereka, dan 4 orang dosen linguistik, masalah pembelajaran linguistik bahasa Arab akan terungkap dan solusi potensial akan diajukan.</strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><strong> – </strong><em>Mata Kulia Linguistik Arab, Permasalahan, dan Solusi</em><strong></strong></p><p><strong> </strong></p><p><em>Abstra</em><em>ct <strong>- </strong></em><strong>This paper aims to reveal the problems of Arabic linguistics learning in the Department of Arabic Letter UAI in the lecture activities in each semester and the final thesis. The result of the study revealed that more than 75% of students in the Department of Arabic Letter that are writing their bachelor thesis, like a linguistics topics than other topics. However, the interest in the linguistics are not followed by the better understanding and mastery about linguistics. By interviewing and observing 20 student respondents that have been finishing their bachelor thesis, and 4 linguistics lecturer respondents , the problem of Arabic linguistics learning will be revealed and the potential solutions will be proposed. </strong><strong></strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Arabic Linguistics learning, problems, and solutions</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Musliichah, Musliichah. "Sejarah Fakultas Sastra dan Kebudajaan UGM 1946-1982." Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan 9, no. 2 (July 1, 2016): 46–56. http://dx.doi.org/10.22146/khazanah.22940.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Contessa, Emilia, and Shofiyatul Huriyah. "PENGEMBANGAN BUKU TEKS PERENCANAAN PEMENTASAN DRAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONSIA UNIVERSITAS BATURAJA." Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan 13, no. 2 (December 27, 2020): 213–22. http://dx.doi.org/10.52217/lentera.v13i2.646.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pengetahuan dan kemampuan tentang drama sangat penting bagi mahasiswa dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia.Kemampuan tersebut menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Dengan memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan teori drama maka, memudahkan mahasiswa untuk menerapkannya dalam seni panggung berupa pentas drama. Adapun masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah deskripsi kebutuhan bahan ajar Perencanaan Pementasan Drama Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja?, (2) bagaimanakah hasil pengembangan bahan ajar Perencanaan Pementasan Drama berbentuk buku teks Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja?, (3) bagaimanakah efek potensial buku teks hasil pengembangan pada mata kuliah Pementasan Drama Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar Perencanaan Pementasan Drama berbentuk buku teks pada mata kuliah Pementasan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja, (2) menghasilkan buku teks yang sesuai dengan kebutuhan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja, (3) mendeskripsikan efek potensial buku teks Perencanaan Pementasan Drama terhadap hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pretes dan postes. Untuk melihat kelayakan buku teks peneliti melakukan uji validasi pada empat ahli yaitu, validasi kelayakan isi/materi, validasi kelayakan penyajian, validasi keehahasaan, dan validasi kegrfikaan. Data pada uju coba buku teks yang diperoleh melalui tes pilihn ganda sebanyak 50 soal menunjukan nilai rata-rata nilai mahasiswa pada saat pretest menunjukkan nilai terendah 33 dan nilai tertinggi 67 dengan rata-rata 53,20. Setelah menggunakan buku teks hasil pengembangan dan dilakukan postest nilai mahasiswa mendapatkan peningkatan yaitu nilai terendah 67 dan nilai tertinggi 87 dengan rata-rata 71,70 Peningkatan kemampuan pragmatik tersebut terlihat juga dari selisih antara rata-rata tes 18,5. Dengan demikian peneliti penyimpulkan bahwa buku teks hasil pengembangan memiliki pegaruh potensial dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Noor, Redyanto. "Fungsi Sosial-Kultural Sastra: Memajukan Kebudayaan dan Mengembangkan Peradaban." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 14, no. 2 (May 30, 2019): 206. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.14.2.206-216.

Full text
Abstract:
There are three important social-cultural functions of literary works. First, the assumption that literary work is at the same level as the work of a priest or prophet. Second, the notion that the most important thing for the literary work is entertains. Third, the assumption that literary works should teach something with using entertaining system. The linkage of literary works to social-cultural systems can be further known by studying the value of relationships in literary works with the value of system in society. The value in literature is the system of social norms imposed in literary works, and the value of system in society is the norm system prevailing in the daily life of society. Ideally literary works should bring innovation, means renewal to the society. Therefore, the deviations of values in literary works do not imply the defiance of the standard conventions of social norms. Such deviations signify the creation of cultural dynamics, the establishment of new values. At the same time its open opportunities for people to move continuously, reconstructing thought to become more critical, analytical, and humanistic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Darmawati, Besse. "Fabel dalam Bingkai Sastra:." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 1, no. 2 (December 1, 2013): 133–42. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/1.2.2013.53.133--142.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai kritikan terhadap sikap duniawi manusia yang terkandung dalam fabel beserta eksistensinya sebagai sebuah media kritik dalam masyarakat Bugis. Peneliti menerapkan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan elektik. Teknik penelitian yang diterapkan adalah identifikasi, pencatatan, observasi, dan analisis. Sejumlah sastra lisan Bugis yang terangkum dalam buku Sastra Lisan Bugis (Departemen Pendidikan dan kebudayaan, 1981) memuat populasi penelitian. Sampel penelitian yang termasuk diambil secara purposive sebagai data. Data yang dimaksud adalah (1) Buaya dan Kerbau; (2) Pelanduk dan Macan; (3) Putteang dan Karoakkak; dan (4) Rusa dan Kura-Kura. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan beberapa kritikan terhadap sikap duniawi manusia seperti ketamakan, kebodohan, ketakutan, dendam, kebohongan, dan kesombongan. Sikap demikian masih kita jumpai dalam kehidupan masyarakat Bugis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Tarsinih, Eny. "PEMERTAHANAN BUDAYA BANGSA MELALUI NASKAH “GUGUR” KARYA WS. RENDRA DAN “GANDRUNG KAPILAYU” KARYAAHMAD SYUBBANUDDIN ALWY." Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (March 1, 2017): 48–54. http://dx.doi.org/10.31943/bi.v2i2.40.

Full text
Abstract:
Masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan sebetulnya terletak pada identitas kebangsaan. Arus globalisasi yang semakin tajam, akan mengikis budaya bangsa kalau tidak dipertahankan, khususnya budaya lokal. Fenomena-fenomena yang terjadi, banyak generasi penerus yang menirukan adat budaya bangsa lain. Misalnya tari-tarian modern, musik modern, sastra modern, bahkan lebih bangga menggunakan bahasa yang kebarat-baratan. Hal ini perlu diwaspadai supaya budaya bangsa tidak semakin terkikis. Salah satunya dengan cara memperkenalkan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah di sekolah-sekolah. Beberapa hal yang termasuk sastra Indonesia dan sastra daerah adalah puisi, prosa, drama, dan cerita rakyat. Penulis mencoba mengemukakan pemertahanan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah. Hal ini dilakukan dalam usaha menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan kebangsaan yang terkandung dalam sastra Indonesia dan sastra daerah. Penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik ini diharapkan mampu mengikis budaya asing yang kian mewabah di negara kita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Logita, Embang. "ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DRAMA “OPERA KECOA” KARYA NOERBERTUS RIANTIARNO." Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia 4, no. 1 (March 1, 2019): 47–68. http://dx.doi.org/10.31943/bi.v4i1.10.

Full text
Abstract:
Karya sastra merupakan hasil pemikiran dan cerminan dari sebuah budaya kelompok masyarakat mana saja yang memiliki kebudayaan, oleh karena itu dalam karya satra banyak menceritakan tentang interaksi manusia dengan manusia dan lingkunganya.Karya sastra juga merupakan salah satu ungkapan rasa estetis dari seorang pengarang terhadap alam sekitarnya. Karya sastra yang baik biasanya mampu mengarahkan dan mendidik para pembaca karena nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya. Di balik fungsinya sebagai bacaan yang menghibur, karya sastra merupakan media kontrol dalam dimensi fiksi. Karena karya sastra lahir dari realitas objektif yang diangkat oleh pengarangnya dengan imajinasi-realitas menjadi realitas baru. Karya sastra imajinatif di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama. Drama sebagai salah satu karya sastra yang juga memiliki keindahan dan makna tersembunyi dibalik kata-katanya menjadikan drama sebagai karya seni yang estetis dan patut untuk dianalisis nilai-nilai kehidupan dan sosial budaya yang terkandung di dalamnya. Drama yang berjudul “Opera Kecoa” karya N. Riantiarno ini akan penulis analisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Kata Kunci : Sastra, drama dan sosiologi sastra
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Nursida, Ida. "Majaz dalam Novel al-Ajnihah al-Mutakassirah (Sayap-sayap Patah) Karya Khalil Gibran." Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) 6, no. 02 (December 19, 2018): 161. http://dx.doi.org/10.32678/alfaz.vol6.iss02.1320.

Full text
Abstract:
Karya sastra merupakan produk masyarakat dalam bidang kebudayaan. Sastra merupakan saksi budaya yang dapat terus dikembangkan. Kehadiran sastra di tengah perkembangan teknologi merupakan tantangan besar, di mana sastra harus dapat memberi jalan inspirasi buat kehidupan yang nyata. Sastra harus dapat memberi jalan lurus bagi kemanusiaaan. Selain itu, sastra pun dapat memberi jalan bagi manusia untuk memperoleh konsep kehidupan karena sastra memberi dan menyodorkan karya yang bernilai yang tidak sedikit mengandung makna kebenaran. Tokoh Penyair Cinta dan Novelis asal Libanon, Khalil Gibran melahirkan banyak karya yang menorehkan banyak inspirasi begitu indah bagi para pembacanya di seluruh belahan dunia. Bahasa nya yang indah dan pilihan diksi yag kuat pada novel dan puisinya benyak diteliti oleh peminat sastra, salah satunya novel al-Ajihah al-Mutakassiroh, yang di dalam nya terdapat banyak bahasa-bahasa bersayap yang dapat ditelisik secara semiotik dan bahasa figurative atau majaz isti’arah dalam pendekatan Stilistika Balaghiyah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Abna, Nurjannah, and Nawawi Nawawi. "Efektifitas Media Audiovisual dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Penelitian Kualitatif Terhadap Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Sastra dan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama UMI)." Tamaddun 17, no. 2 (June 19, 2019): 6–11. http://dx.doi.org/10.33096/tamaddun.v17i2.12.

Full text
Abstract:
Dosen bahasa Arab UMI dengan memanfaatkan audio-visual akan terbantu dalam pembelajaran bahasa Arab. Perkembangan dan kemajuan teknologi memberikan alternatif audiovisual yang variatif. Realitasnya, dosen UMI umumnya penggunaan audiovisual masih terbatas pada kaset dan video yang jumlahnya pun sangat terbatas. Untuk itu, dalam proses pembelajaran bahasa Arab perlu adanya perhatian yang besar dari dosen dalam mempersiapkan bahan ajar yang disertai media yang mampu mendukung terjadinya proses belajar yang aktif, inovatif, dan produktif., sehingga mahasiswa tidak hanya sekedar menghapal dan mengetahui kosa kata, namun mampu mengaplikasikan seluruh kosa kata dan tata bahasa yang dipahaminya dalam percakapan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evektifitas pembelajaran bahasa Arab dengan media audiovisual. Jenis penelian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek Penelitian adalah penerapan media audiovisual dalam pembelajaran Bahasa Arab mahasiswa Sastra Asia Barat Fakultas Sastra dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muslim Indonesia. Metode pengumpulan data dengan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu persiapan, tahap pengumpulan data dan tahap pengolahan data. Proses analisis data dengan menggunakan metode triangulasi data, yaitu : reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Ketiga komponen ini saling terkait dan dilakukan secara bersama dalam proses penyimpulan hasil akhir penelitian. Luaran yang akan dicapai adalah penerbitan buku ajar evektifitas penggunaan audiovisual dalam pembelajaran bahasa Arab
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sah, Syardian. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Baru Memilih Program Studi padaFakultas Ekonomi Universitas Samudra." Jurnal Manajemen dan Keuangan 6, no. 2 (July 24, 2018): 788–97. http://dx.doi.org/10.33059/jmk.v6i2.684.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dominan apa saja yang mempengaruhi mahasiswa baru memilih program studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Samudra. Faktor-faktor yang diindikasikan memiliki pengaruh terdiri dari 4 faktor yang terdiri dari faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi. Dari ke 4 faktor-faktor tersebut dijabarkan kedalam 12 faktor yang telah lulus uji validitas dan reabilitas yang terdiri dari faktor kebudayaan karena adanya muatan lokal, faktor kebudayaan karena pengaruh dari lingkungan tempat tinggal, faktor kebudayaan karena persamaan segi budaya dan lingkungan, faktor kebudayaan karena dapat bermanfaat bagi pengembangan budaya dan lingkungan, faktor sosial karena komunitas lingkungan sepermainan dan teman sekolah, faktor sosial karena pendapat anggota keluarga dan faktor sosial karena status keluarga dalam masyarakat, factor pribadi karena pendapatan orang tua, faktor pribadi karena melihat keberhasilan lulusannya, faktor psikologi karena meningkatkan status sosial, faktor psikologis karena mudahnya penyelesaian studi, dan faktor psikologis karena tenaga pengajar (Dosen) yang berkualitas. Dari hasil pengolahan data dan pembahasan diperoleh bahwa ke dua belas faktor yang dianggap menjadi faktor-faktor mahasiswa baru memilih program studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Samudra terdapat 5 faktor dominan yang sangat mempengaruhi yaitu faktor budaya karena adanya muatan lokal, pengaruh lingkungan tempat tinggal, persamaan segi budaya dan lingkungan, pengembangan budaya dan lingkungan dan faktor sosial karena komunitas lingkungan sepermanian dan teman sekolah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Ratna, I. Nyoman Kutha. "Antropologi Sastra: Mata Rantai Terakhir Analisis Ekstrinsik." MABASAN 5, no. 1 (February 13, 2019): 39–50. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v5i1.197.

Full text
Abstract:
Dalam bidang sastra, dikenal dua model analisis ekstrinsik, yaitu psikologi sastra dan sosiologi sastra. Dengan adanya kekayaan sekaligus keragaman aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan manusia, maka kedua jenis interdisiplin dianggap belum cukup. Antropologi sastra dianggap sebagai model interdisiplin yang dapat mengantisipasi kekuranagn tersebut. Antropologi sastra jelas melibatkan dua bidang ilmu yaitu antropologi dan sastra. Keduanya pada dasarnya memiliki persamaan, sama-sama memanfaatkan cerita dalam bentuk pengalaman sehari-hari. Etnografi dengan novel, baik dalam proses pengumpulan data maupun proses penulisannya, menunjukkan ciri-ciri yang relatif sama. Dalam teori kontemporer kedua penulisan makin sulit dibedakan, karya sastra yang cenderung ilmiah, etnografi yang cenderung literer. Untuk mengantisipasi perkembangan antropologi sastra ke depan, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memasukkannya ke dalam kurikulum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Muzhiat, Aris. "Historiografi Arab Pra Islam." Tsaqofah 17, no. 2 (December 28, 2019): 129. http://dx.doi.org/10.32678/tsaqofah.v17i2.3189.

Full text
Abstract:
Salah satu entitas kebudayaan bangsa Arab dari sekian konstelasi peradaban yang mereka miliki dan eksis sebelum datangnya cahaya Islam adalah bahwa mereka telah mengenal dasar-dasar konstruksi sejarah dan memahami dengan baik bagaiamana setiap kejadian penting untuk diabadikan dalam simbol- simbol bahasa yang dapat mereka wariskan kepada generasi berikutnya. Kemajuan di bidang sastra memungkinkan mereka untuk dapat mengkodifikasikan sejarah mereka dengan cara yang khas mengingat keadaan sosial mereka saat itu jauh dari keadaan social justice (social welfare) yang ideal untuk pertumbuhan kebudayaan. Kemajuan di bidang sastra yang tidak terpatronase dengan kemajuan di sektor lain menjadikan eksistensi Historiografi Bangsa Arab Pra-Islam menarik untuk dikaji.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Setyowati, Herlina. "MORALITAS DALAM SERAT DARAJAT." JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya 1, no. 2 (October 21, 2019): 2. http://dx.doi.org/10.26877/jisabda.v1i2.4739.

Full text
Abstract:
Bangsa Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang berupa bangunan, benda-benda budaya, dan karya sastra. Karya sastra tulis berupa naskah adalah salah satu hasil budaya manusia yang perlu dipelihara dan dikaji untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kebudayaan suatu daerah. Peninggalan yang berupa naskah kuno merupakan dokumen bangsa yang menarik untuk diteliti karena mengandung informasi mengenai kebudayaan masa lampau. Di dalamnya terkandung ajaran moral yang layak dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Naskah kuno ini biasanya ditulis dalam bentuk prosa (gancaran) maupun puisi (tembang). Salah satunya yaitu Serat Darajat yang ditulis dalam bentuk prosa (gancaran) koleksi Perpustakaan Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, dengan nomor panggil Bb.1.214.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Machsum, Toha. "Sastra Suluk Jawa Pesisiran: Membaca Lokalitas dalam Keindonesiaan." MABASAN 3, no. 2 (January 3, 2019): 125–35. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v3i2.118.

Full text
Abstract:
Sastra Suluk sebagai salah satu jenis karya sastra Jawa pesisiran mengandung ajaran kerohanian tasawuf atau bernuansa tasawuf yang berupa petunjuk tentang keyakinan, sikap, tata cara yang dilakukan seseorang untuk mengenal hidup kesejatian di hadapan Sang Maha Pencipta atau untuk mencapai posisi sedekat-dekatnya dengan Tuhan. Secara umum studi sastra suluk diarahkan untuk mengangkat salah satu warna kebudayaan kerohanian bangsa. Pengangkatan nilai-nilai budaya lama lewat studi karya sastra suluk akan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam rangka memepertahankan jati diri ketimuran. Dikatakan demikian, karena pada saat ini peradaban global yang sudah tidak lagi kenal batas-batas ruang waktu, tidak hanya menyajikan unsur-unsur positif bagi pemikiran dan kemajuan umat, tetapi juga menawarkan filsafat materialisme dan skularisme yang sangat membahayakan bagi kehidupan ketimuran yang menjunjung nilai-nilai agama dan filsafat ketuhanan. Globalisasi dalam hal ini tidak menawarkan kebudayaan, tetapi menawarkan sebuah peradaban. Lebih lanjut, pemahaman dan pengenalan terhadap nilai-nilai budaya masa lampau yang terdapat dalam naskah suluk bukan saja merupakan modal utama bagi pembangunan nasional yang diamanatkan oleh GBHN, melainkan juga memberikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat masa lampau, seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya.Corak keberagaman Islam tersebut lebih jauh akan memberikan inspirasi dan sekaligus menggerakkan kehidupan kebangsaan Indonesia. Dengan kata lain corak keberagamaan Islam tersebut mewarnai konsep berpikir masyarakat Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Isya, Muhammad. "Teori Sosiologi Sastra Terry Eagleton dan Aplikasinya pada Penelitian Novel Arab." Diwan 9, no. 18 (December 22, 2017): 726–38. http://dx.doi.org/10.15548/diwan.v9i18.144.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian sastra Arab, selain dari kritik melalui unsurintrinsik, teks dapat juga diteliti berdasarkan ekstrinsiknya. Salah satunyateori sosiologi sastra, menyoroti konteks keberadaan teks atau diistilahkanal-bi’ah. Diperkuat oleh gagasan Hanna al-Fakhuri, terdapat beberapalingkungan yang mempengaruhi sastrawan, meliputi al-bi’ah al-ijtima‘iyyah(latar sosial), al-bi’ah al-mu‘ashiyah (latar kehidupan), al-bi’ah al-siyasah(latar politik), dan al-bi’ah al-thaqafiyyah (latar kebudayaan). Meskipundemikian, berbeda dengan pendapat Ibrahim Chinade Sanusi (2012),pendukung teori struktural murni, menurutnya teks sastra merupakanproduk bahasa dan tidak ada kaitannya dengan penulis, keadaan sosialmaupun pembaca. Dengan bantuan linguistik, khususnya pada teoristruktural, dianggapnya cukup untuk memahami konteks sosial teks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Isya, Muhammad. "Teori Sosiologi Sastra Terry Eagleton dan Aplikasinya pada Penelitian Novel Arab." Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 9, no. 2 (December 22, 2017): 726–38. http://dx.doi.org/10.15548/diwan.v9i2.144.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian sastra Arab, selain dari kritik melalui unsurintrinsik, teks dapat juga diteliti berdasarkan ekstrinsiknya. Salah satunyateori sosiologi sastra, menyoroti konteks keberadaan teks atau diistilahkanal-bi’ah. Diperkuat oleh gagasan Hanna al-Fakhuri, terdapat beberapalingkungan yang mempengaruhi sastrawan, meliputi al-bi’ah al-ijtima‘iyyah(latar sosial), al-bi’ah al-mu‘ashiyah (latar kehidupan), al-bi’ah al-siyasah(latar politik), dan al-bi’ah al-thaqafiyyah (latar kebudayaan). Meskipundemikian, berbeda dengan pendapat Ibrahim Chinade Sanusi (2012),pendukung teori struktural murni, menurutnya teks sastra merupakanproduk bahasa dan tidak ada kaitannya dengan penulis, keadaan sosialmaupun pembaca. Dengan bantuan linguistik, khususnya pada teoristruktural, dianggapnya cukup untuk memahami konteks sosial teks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Azis, Atri Dewi. "Kajian Filologis Terhadap Karya Sastra Bugis untuk Mengembangkan Pendidikan Karakter." Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 5, no. 2 (November 28, 2020): 82–88. http://dx.doi.org/10.29303/jipp.v5i2.114.

Full text
Abstract:
Karya sastra dikenal dalam dua kelompok, yaitu sastra modern dan sastra tradisional. Karya sastra sangat kaya dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Didalamnya tersimpan berbagai khasanah kebudayaan, tata krama dan nilai-nilai kehidupan masyarakat. Karya sastra yang dapat dipelajari bukan hanya karya sastra nasional saja, tetapi juga karya sastra yang bertema kedaerahan. Di dalam beberapa sastra daerah memiliki nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berfikir positif, berhati baik, dan berperilaku baik. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Alasan pemilihan desain deskriptif kualitatif karena penelitian ini mencoba mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Sastra Bugis Pangeran Barasa. Dari cerita tersebut dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter berdasarkan teori Thomas Lickone yaitu karakter yang berkaitan dengan konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Penelitian ini membuktikan bahwa karya sastra masyarakat Bugis terkandung nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa menjadi acuan dalam pengembangan karakter. Hasil kajian penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sastra karena terkandung nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai tujuan pendidikan dan pengajaran, seperti aspek pendidikan susila, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan keagamaan.Kata Kunci: Pendidikan karakter, Sastra Bugis, Filologi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Lubis, Nabilah. "Simposium Tradisi Tulis Indonesia Universitas Indonesia." Buletin Al-Turas 2, no. 3 (January 23, 2018): 83–86. http://dx.doi.org/10.15408/bat.v2i5.6766.

Full text
Abstract:
Fakultas Sastra Universitas Indonesia bekerja sama dengan YayasanLontar dan perpustakaan Nasional RI mengadakan simposium tentang tradisi tulis Indonesian peluncuran buku, dan pameran naskah-naskah asal nusantara. kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 2-6 juni 1996, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jakarta. simposium ini menghimpun para ahli, penerbit, dan pemerhati naskah dari dalam maupun luar negri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Suryadi, Edi, and F. A. Milawasri. "HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MAHASISWAFKIP UNIVERSITAS TRIDINANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA." Jurnal Bindo Sastra 2, no. 2 (October 5, 2018): 232. http://dx.doi.org/10.32502/jbs.v2i2.1263.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis cerpen mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tridinanti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang berupa penelitian kausal (sebabakibat). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 68 mahasiswa. Sampel diambil secara acak atau random samplig. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengukur penguasaan kosakata dan kemampuan menulis cerpen. Berdasarkan hasil analisis data melalui pengujian statistik, diketahui bahwa penguasaan kosa kata (X­) 0,00 dan kemampuan menulis cerpen (Y) sebesar 0,803 < ? (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penguasaan kosakata (X­) dengan kemampuan menulis cerpen (Y) bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tridinanti Palembang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Sudarmoko, Sudarmoko. "Sastra, Kota, dan Sumatera Barat: Perubahan Masyarakat Perkotaan dalam Karya Sastra." JENTERA: Jurnal Kajian Sastra 5, no. 1 (June 1, 2016): 22. http://dx.doi.org/10.26499/jentera.v5i1.347.

Full text
Abstract:
Banyak penulis karya sastra dalam sastra Indonesia modern berasal dari Sumatera Barat. Sebagian karya sastra itu membahas persoalan masyarakat di Sumatera Barat. Artikel ini menelisik sebagian persoalan yang menjadi perhatian dari karya sastra yang dibahas, dalam kaitannya dengan persoalan urban atau perkotaan. Secara umum, tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana perubahan sosial budaya yang diakibatkan oleh arus urbanisasi dan modernisme yang terjadi dan dialami oleh masyarakat Sumatera Barat. Secara khusus, karya sastra yang dibahas dalam artikel adalah prosa yang ditulis oleh para pengarang dari Sumatera Barat. Dengan demikian, pandangan para pengarang Sumatera Barat terhadap perubahan dan dinamika masyarakat kota yang ada di provinsi ini menjadi fokus tulisan ini, karena mereka mewakili masalah-masalah yang muncul dari lingkungan paling dekat dari pengarang. Dari pembacaan karya yang dibahas, persoalan pendidikan, kemiskinan, hubungan antar individu,perubahan kebiasaan, gaya hidup modern, hingga kebudayaan dan pengelolaannya menjadi persoalan yang diungkap dalam karya sastra. Resistensi terhadap pengaruh kehidupan kota dalam hubungannya dengan masyarakat pedesaan atau kampung, juga menjadi sebuah persoalan yang selalu tarik menarik dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini juga membuktikan bahwa karya sastra berfungsi sebagai medium yang penting untuk mengkritik pembangunan dan perubahan dari kehidupan masayarakat di perkotaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Wipraja, Pande Made Agus Surya, and Putu Saroyeni Piartini. "ANALISIS MODEL HUBUNGAN SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF DENGAN NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 8, no. 11 (November 3, 2019): 6429. http://dx.doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i11.p03.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui niat berwirausaha Mahasiswa-mahasiswi Universitas Udayana. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 450 mahasiswa-mahasiswi Universitas Udayana yang terdiri dari 6 fakultas yang mewakili bidang ekstanta dan sosial yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sastra, Fakultas Hukum, Ilmu Pariwisata, Fakultas Pertanian serta Fakultas Kelautan dan Perikanan. Hasil analisis menemukan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha dan norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa norma subjektif dan sikap berpengaruh terhadap niat berwirausaha, semakin meningkat niat berwirausaha maka norma subjektif dan sikap turut meningkat. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain seperti jenis kelamin dan lingkungan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan hubungan yang lebih jelas mengenai variabel-variabel yang benar mampu menjelaskan suatu niat berwirausaha dalam lingkungan institusi. Kata kunci: Sikap, Norma Subjektif, Niat Berwirausaha
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Alaini, Nining Nur. "PERANG CINE: CARA PANDANG ETNIS SASAK YANG TERCERMIN DALAM FOLKLOR LISANNYA." MABASAN 7, no. 1 (January 26, 2019): 17–23. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v7i1.169.

Full text
Abstract:
Karya sastra diciptakan bukan hanya demi karya sastra itu sendiri, tetapi digunakan untuk berbagai tujuan yang dikehendaki manusia, memberi sugesti, sindiran, kritik, pendidikan, dan lain-lain. Karya sastra merupakan sebuah fakta yang terlahir sebagai bagian dari berbagai permasalahan dan situasi kongkret yang dihadapi manusia. Melalui karya sastra, proses pewarisan nilai moral dan karakter kelompoknya biasanya dilakukan. Salah satu wujud sastra yang berkembang dalam masyarakat adalah sastra lisan. Lombok, wilayah asal suku Sasak, merupakan wilayah yang sangat kaya dengan sastra lisan, yang salah satunya berwujud nyanyian rakyat. Dengan mengkaji sastra lisannya yang merupakan bagian dari kebudayaan mereka, akan dapat diungkapkan sikap, perbuatan, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan cita-cita etnis Sasak yang merupakan salah satu unsur identitas bangsa Indonesia yang sangat berharga. Salah satu nyanyian rakyat Sasak yang sarat dengan nilai-nilai yang layak diwariskan guna mereka ulang identitas bangsa adalah “Perang Cine”. Kearifan lokal yang merupakan salah satu identitas bangsa ini tidak selayaknya dibiarkan hilang seiring dengan menghilangnya dendangan nyanyian rakyat “Perang Cine” dari pendengaran kita. Kajian ini mencoba menggali kembali kearifan lokal yang terkandung dalam nyanyian rakyat Sasak “Perang Cine”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Fitriani, Laily. "تقويم المنهج الدراسي لمواد الإختيارية في قسم اللغة العربية وأدبها بكلية الإنسانية بجامعة مولانا مالك إبراهيم الإسلامية الحكومية مالانج." Al-Ta'rib : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya 5, no. 1 (June 1, 2017): 14–30. http://dx.doi.org/10.23971/altarib.v5i1.765.

Full text
Abstract:
AbstrakKurikulum adalah jantung sistem pembelajaran. Tanpa kurikulum, maka proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting bagi pengambilan kebijakan dan keputusan dalam pembelajaran. Hasil-hasil evaluasi kurikulum akan bermanfaat bagi penentuan kebutuhan mahasiswa, begitu pula halnya dengan adanya matakuliah pilihan yang dipasarkan di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Matakuliah ini diadakan sebagai matakuliah keterampilan/skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab yang berkonsekuensi pada lokasi dan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Integratif (PKLI) mereka. Keberadaan matakuliah ini memberikan konstribusi positif bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat setelah lulus kuliah.Kata Kunci: Evaluasi kurikulum, matakuliah pilihan, Bahasa dan Sastra Arab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Piantari, Lusi Lian, and Era Bawarti. "Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Akademik di Fakultas Sastra UAI." JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 3, no. 3 (December 20, 2017): 240. http://dx.doi.org/10.36722/sh.v3i3.211.

Full text
Abstract:
<p><em>Abstrak</em><strong> - Penelitian ini membahas strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika melakukan bimbingan skripsi dengan mahasiswa. Hasil analisis yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah tipe strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika memproduksi tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka (<em>Face Threatening Acts</em>) kepada mahasiswa. Data diperoleh secara natural dari percakapan antara seorang dosen dan dua mahasiswa pada saat proses bimbingan skripsi. Tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pada saat dosen meminta siswa untuk melakukan sesuatu. Data percakapan direkam secara audio untuk dianalisis berdasarkan teori strategi kesantunan dan konsep muka Brown &amp; Levinson (1987) dan tipe permintaan (<em>request</em>) Blum Kulka &amp; Olshtain (1984). Hasil penelitian menunjukkan permintaan yang dituturkan oleh dosen dilakukan dengan tiga tipe strategi yaitu secara eksplisit (<em>bald-on record</em>), menggunakan strategi kesantunan positif yang meliputi <em>claim common ground</em>, <em>hedge opinion</em>, dan <em>avoid disagreement</em> dan gabungan antara strategi kesantunan positif dan negatif. Relasi kuasa antara dosen dan mahasiswa juga merupakan faktor penting dalam penggunaan strategi kesantunan. </strong></p><p><strong><em>Kata kunci</em></strong> <strong>-</strong> <em>strategi kesantunan</em>, <em>konsep</em> <em>muka</em>, <em>permintaan, relasi kuasa</em><em></em></p><p> </p><p><em>Abstract</em><strong> - </strong><strong>This research discusses the politeness strategy used by lecturers when doing thesis guidance with students. The result of analysis reported in this research is the type of politeness strategy used by the lecturer when producing speech that contains Face Threatening Acts to the students. The data obtained naturally from the conversation between a lecturer and two students during the process of thesis tutoring. The words that contain the face-threatening actions analyzed in this study is when the lecturer asks the student to do something. The conversation data was recorded by audio for analysis based on the politeness strategy and concept of Brown &amp; Levinson face (1987) and Blum Kulka &amp; Olshtain (1984). The result of the research shows that the demand given by the lecturer is done with three types of strategy that is explicitly (bald-on record), using positive politeness strategy which includes common ground claim, hedge opinion, and avoid disagreement and combination between positive and negative politeness strategy. The power relations between lecturers and students is also an important factor in the use of politeness strategies.</strong><strong></strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong><em>Keywords </em></strong><strong>– </strong><em>strategy of unity,<strong> </strong>concept advance, demand, power relations</em><strong> </strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Hestiyana, Hestiyana. "Fungsi Sastra Lisan Banjar Tatangar." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 5, no. 2 (December 1, 2017): 166–77. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/5.2.2017.117.166--177.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas masalah fungsi sastra lisan Banjar tatangar dengan tujuan untuk mendeskripsikan fungsi sastra lisan Banjar tatangar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi, rekaman, dan wawancara. Selanjutnya, dalam teknik analisis data digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menganalisis satu per satu tatangar tersebut sesuai dengan fungsinya. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan: (1) data primer, yaitu informan di lapangan sebanyak 3 orang yang dikategorikan sebagai penutur sastra lisan Banjar tatangar yang bertempat tinggal di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara; dan (2) data sekunder, yaitu data pelengkap yang diperoleh dari hasil penelitian yang sudah ada yang terkait dengan penelitian sastra lisan Banjar tatangar. Berdasarkan hasil analisis ditemukan ada empat fungsi sastra lisan Banjar tatangar, yaitu: (1) fungsi tatangar sebagai sebuah bentuk hiburan; (2) fungsi tatangar sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan; (3) fungsi tatangar sebagai alat pendidikan anak-anak; dan (4) fungsi tatangar sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan dipatuhi anggota kolektifnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Zulaemy, Muhammad, and Eggy Fajar Andalas. "Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi." JURNAL SATWIKA 4, no. 1 (April 12, 2020): 71. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.vol4.no1.71-83.

Full text
Abstract:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Zulaemy, Muhammad, and Eggy Fajar Andalas. "Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi." Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 4, no. 1 (April 12, 2020): 71–83. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11778.

Full text
Abstract:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Kutha Ratna, I. Nyoman. "ANTROPOLOGI SASTRA: PERKENALAN AWAL (Anthropology Literature: an Early Introduction)." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 4, no. 2 (March 15, 2016): 150. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2011.v4i2.150-159.

Full text
Abstract:
“Antropologi Sastra: Perkenalan Awal”, judul artikel ini mendeskripsikan atau mengenalkan sebuah teori yang relatif baru dalam sejarah pendekatan terhadap karya sastra, yaitu antropologi sastra. Secara panjang lebar, di dalam artikel dijelaskan perbedaan antara istilah antropologi sastra dan sastra antropologi serta hubungan kedua istilah tersebut. Kemudian, dijelaskan pula tentang sejarah lainnya, yaitu antropologi sastra, identifikasi antropologis dalam karya sastra dan antropologi sastra di masa depan. Dalam penutup disampaikan bahwa antropologi sastra memiliki kemampuan maksimal untuk mengungkapkan berbagai permasalahan yang muncul dalam karya sastra, seperti masalah kearifan lokal, sistem religi, dan masalah kebudayaan yang lain.Abstract:This article describes a relatively new theory in the history of literary work approach, the anthropological literature. At length, the article explains that the difference between the terms of literary anthropology and anthropology and the relation between those terms. Then, it also discusses another history of literary anthropology, anthropological identification in literary work and anthropological literature in the future. In closing it is submitted that the anthropological literature has the maximum ability to describe various problems emerged in literary works, such as the problem of local wisdom, religion, and other cultural issues.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Arice, Dones. "ANALISIS NILAI AQIDAH PADA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA." Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 1 (September 20, 2017): 24. http://dx.doi.org/10.33087/aksara.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Arice, Dones. 2016. Skripsi. Analisis Nilai Aqidah pada Novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Batanghari Jambi.Kata Kunci: Nilai Aqidah, Novel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Brata, Ida Bagus, and I. Komang Sudirga. "Megeguritan: Media Pendidikan Karakter Generasi Muda Dalam Menghadapi Arus Budaya Global (Studi Kasus Di Desa Pakraman Bresela Payangan Gianyar)." Mudra Jurnal Seni Budaya 34, no. 2 (May 23, 2019): 230–38. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v34i2.705.

Full text
Abstract:
Dewasa ini timbul kekhawatiran di kalangan masyarakat terhadap kelakuan generasi muda akibat pengaruh globalisasi, sehingga dituntut terciptanya sumber daya manusia berkualitas, berkarakter, imtak (iman dan takwa) untuk terwujudnya insan cerdas berakhlak mulia tidak tercerabut dari akar budaya bangsanya. Tulisan ini bertujuan mengkaji Megeguritan sebagai Media Pendidikan Karakter bagi Generasi Muda dalam menghadapi Arus Budaya Global. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah induktif kualitatif dengan pendekatan eksploratif dalam latar yang alamiah. Hasil kajian menunjukkan: Megeguritan merupakan karya sastra tradisional dan klasik masyarakat Bali. Geguritan merupakan sebuah wujud kebudayaan, yaitu kebudayaan yang berbentuk karya sastra Bali. Di dalam karya sastra ini banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang sangat baik bagi perkembangan manusia, khususnya bagi generasi muda, terutama di dalam menghadapi dinamika masyarakat dalam peradaban global. Pada kenyataannya tidak ada masyarakat yang dapat bersembunyi atau menghindar dari tekanan arus budaya global. Kuatnya arus budaya global tidak terlepas dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan transportasi. Untuk mengantisipasi pengaruh negatif akibat globalisasi, maka setiap bangsa harus berusaha memprotek dirinya agar jangan tergerus oleh budaya global tersebut. Generasi muda merupakan aset bangsa, wajib dijaga agar tetap memiliki jati diri yang kokoh jangan sampai terseret arus negatif budaya global.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Purba, Desmalia, and Humiras Betty M. Sihombing. "IMPROVING STUDENTS’WRITING ABILITY IN DARMA AGUNG UNIVERSITY." Jurnal Darma Agung 28, no. 1 (July 1, 2020): 145. http://dx.doi.org/10.46930/ojsuda.v28i1.602.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas tentang peningkatan kemampuan mahasiswa semester lima Fakultas Sastra Universitas Darma Agung dalam menulis tulisan ilmiah dengan menggunakan media hening tanpa suara. Media hening diambil dari video berita Liputan 6 yang tayang pada sore hari dari saluran SCTV. Artikel ini diambil dari penelitian yang berbentuk tindakan kelas. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Sastra Program Studi Sastra Inggris Universitas Darma Agung yang terletak di Jl. TD. Pardede No 21 Medan. Hasil yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan media hening tanpa suara dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun tulisan ilmiah, khususnya proposal skripsi secara signifikan. Hal ini dapat dilihat bahwa hasil awal pada pre-test relative rendah 76.70, sementara hasil post-test setelah treatment pertama adalah 82.84 dan hasil post-test setelah treatmen kedua adalah 90.30.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Pratiwi, Meilia, and Syamsul Arif. "ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX." Basastra 6, no. 1 (May 3, 2017): 1. http://dx.doi.org/10.24114/bss.v6i1.6193.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi, dan kecukupan materi buku ajar Bahasa Indonesia SMP kelas IX terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum yang berlaku yakni kurikulum 2013. Buku yang dianalisis adalah buku ajar pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IX karya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015. Buku ajar Bahasa Indonesia ini dinilai sudah baik dan layak digunakan. Dalam buku siswa ini terdapat pembahasan materi dan pelatihan kompetensi. Buku ini relevan dengan kurikulum yang berlaku. Dikatakan relevan karena dari indikator yang dianalisis, buku ini sudah menyajikan dengan baik dengan ditemukannya keberagaman nilai dan materi yang mutakhir. Berdasarkan konsistensinya buku ini sudah dikatakan konsisten. Sebagian besar indikator yang termasuk dalam prinsip konsistensi sudah dijabarkan dalam buku ini dengan baik. Begitupun dengan prinsip kecukupan yang telah dijabarkan juga dalam buku ini. Dengan demikian buku ajar ini layak digunakan dalam proses belajar mengajar oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Azis, Azis, and Juanda Juanda. "KOHESI GRAMATIKAL: KAJIAN KEUTUHAN WACANA TUGAS MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR." Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Pengajarannya 45, no. 2 (August 1, 2017): 170–80. http://dx.doi.org/10.17977/um015v45i22017p170.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Wardiah, Dessy, and Hetilaniar Hetilaniar. "Struktur Sastra Lisan Tembang Naseb Anak Mude dan Tige Serangkai di Desa Ujan Mas Kabupaten Muara Enim." Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing 4, no. 1 (June 10, 2021): 47–59. http://dx.doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i1.1246.

Full text
Abstract:
Rambang adalah salah satu daerah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Rambang memiliki kekayaan sastra dan kebudayaan yang beragam, salah satunya tembang Naseb Anak Mude dan Tige Serangkai di Desa Ujan Mas Kabupaten Muara Enim. Untuk itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan struktur sastra lisan tembang Naseb Anak Mude dan Tige Serangkai. Metode penelitian menggunakan metode analisis isi kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik dokumentasi yang diperoleh dengan merekam sastra lisan Tembang Naseb Anak Mude dan Tige Serangkai di Desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tembang Naseb Anak Mude dan Tige Serangkai di Desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim memiliki struktur yang senantiasa unik, terutama struktur fisiknya yang memiliki bentuk metrum, artinya bentuk tembang tersebut tidak berubah-ubah, baik dari tipe persajakan a-b, a-b maupun dari segi barisnya hanya terdiri dari empat baris.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Normuliati, Sri, Jamiatul Hamidah, and M. Ridha Anwari. "PENANAMAN SIKAP CINTA TANAH AIR MELALUI KAJIAN EKOLOGI SASTRA DALAM NOVEL BERSETTING DI KALIMANTAN SELATAN." Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 2 (December 25, 2020): 60. http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i2.9441.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sastra dengan lingkungan melalui kajian ekologi sastra, sehingga dapat diperoleh nilai-nilai kehidupan dalam karya sastra. Salah satunya adalah penanaman sikap cinta tanah air. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan dialog yang terdapat dalam novel bersetting di Kalimantan Selatan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan melakukan pembacaan terhadap novel yang bersetting di Kalimantan Selatan, mendata semua kata-kata, frasa, kalimat, dialog dan paragraf yang berhubungan lingkungan yang terdapat dalam novel bersetting di Kalimantan Selatan, setelah data terkumpul, data akan dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan keindahan alam dan kerusakan alam yang digambarkan dalam novel. Keindahan alam loksado yang hendaknya selalu dijaga dan kerusakan hutan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang illegal memberikan dampak bagi alam dan bagi masyarakat sekitar. Melalui gambaran tersebut memberikan pemahaman kepada pembaca agar memiliki sikap cinta tanah air yang dapat dilakukan dengan mencegah kerusakan hutan, menjaga keberadaan hutan-hutan hijau, dan mempertahankan kebudayaan. Kata kunci: ekologi sastra, novel, cinta tanah air
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Haryeni Tamin. "Persepsi Mahasiswa Sastra terhadap Pembelajaran Daring melalui Aplikasi Zoom." Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra 7, no. 1 (May 20, 2021): 132–43. http://dx.doi.org/10.30605/onoma.v7i1.610.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah Sosiologi Sastra di Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin selama masa pandemi virus corona (COVID-19) melalui aplikasi Zoom. Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring dibatasi pada aspek belajar mengajar, kapabilitas (kemampuan dosen), serta sarana dan prasarana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa sastra di Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Sampel sebanyak 48 orang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yang hanya berfokus pada mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Sosiologi Sastra sejak diberlakukan pembelajaran daring karena pandemi COVID-19. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner secara daring melalui aplikasi google form dan wawancara mendalam kepada beberapa mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang lebih mendetail. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dan deskriptif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring melalui aplikasi Zoom pada mata kuliah Sosiologi Sastra bersifat positif, dengan rincian: data pada indikator 1, yakni: 14,6% (SS), 62,5% (S), 20,8% (TS), dan 4,2% (STS). Data indikator 2, yakni: 4,2% (SS), 60,4% (S), 35,4% (TS), dan 0% (STS). Data indikator 3, yakni: 22,9% (SS), 68,8% (S), 8,3% (TS), dan 0% (STS). Data indikator 4, yakni: 0% (SS), 47,9% (S), 52,1% (TS), dan 4,2% (STS). Data indikator 5, yakni: 47,9% (SS), 52,1% (S), 2,1% (TS), dan 0% (STS). Data indikator 6, yakni: 47,9% (SS), 52,1% (S), 2,1% (TS), dan 0% (STS). Data indikator 6, yakni: 47,9% (SS), 52,1% (S), 2,1% (TS), dan 0% (STS). Data indikator 7, yakni: 35,4% (SS), 64,6% (S), 0% (TS) dan (STS). Data indikator 8, yakni: 29,2% (SS), 66,7% (S), 10,4% (TS), 2,1% (STS). Data indikator 9, yakni: 29,2% (SS), 68,8% (S), 6,3% (TS), 0% (STS). Adapun data indikator 10, yakni: 4,2% (SS), 54,2% (S), 43,8% (TS), 10,4% (STS).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Inda, Dian Nathalia. "Eksistensi Budaya Dayak dalam Novel Batas Karya Akmal Nasery Basral." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 10, no. 1 (May 1, 2019): 89. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v10i1.883.

Full text
Abstract:
This research aims to reveal the Dayak culture types which contained in the novel Batas and describe the existence of the culture with the conditions of modern society. This research uses a literary anthropological approach that encompasses tradition, customs, myths, and cultural events in past events. The literature study method is used to collect data. Source of data comes from Batas, while data is analyzed by descriptive analysis method. The result of the analysis shows that Dayak culture in the novel Batas is a human life tool in the form of mandau and chopsticks; a livelihood in the form of farming and hunting; knowledge system in the form of shifting cultivation systems and preserving forests; social system in the form of custom fines and decapitaing; religious system in the form of spiritual animals, beliefs and Dayak devices; the language and literary system in the form of mantra.; and Dayak ethnic arts in the form of sound art and traditional musical instruments. Dayak culture has been eroded, but there is also a shift in value and meaning because it is no longer relevant to the condition of society today.Tulisan ini bertujuan mengungkapkan kebudayaan Dayak yang terdapat dalam Batas dan menggambarkan eksistensi kebudayaan tersebut dengan kondisi masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi sastra yang melingkupi tradisi, adat istiadat, mitos, dan peristiwa kebudayaan pada peristiwa-peristiwa masa lampau. Metode studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data. Sumber data berasal dari novel Batas, sedangkan data dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik. Analisis menunjukkan kebudayaan Dayak yang ada di novel Batas adalah peralatan kehidupan manusia berupa mandau dan sumpit; mata pencaharian berupa bertani dan berburu; sistem pengetahuan berupa sistem perladangan berpindah dan menjaga kelestarian hutan; sistem kemasyarakatan berupa denda adat dan mengayau; sistem religi berupa hewan spiritual, kepercayaan dan gawai Dayak; sistem bahasa dan sastra berupa mantra; dan kesenian etnik Dayak berupa seni suara dan alat musik tradisional. Kebudayaan Dayak tesebut ada yang telah hilang, tetapi ada juga yang mengalami penggeseran nilai dan makna karena sudah tidak relevan lagi dengan kondisi masyarakat kini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

A. A. Gde Putera Semadi. "MODEL PEMBELAJARAN BAHASA BALI YANG LEBIH BERMAKNA." Widya Accarya 11, no. 2 (October 31, 2020): 239–54. http://dx.doi.org/10.46650/wa.11.2.993.239-254.

Full text
Abstract:
Abstrak Pada era informasi dan digitalisasi sekarang ini bahasa, aksara, dan sastra Bali masih tetap hidup dan dipelihara dengan baik oleh penutur masyarakat suku Bali. Sebagai aspek kebudayaan Bali tentunya bahasa Bali memegang peranan sangat penting dalam menunjang kebudayaan nasional. Oleh karena itu, maka model dan strategi pembelajaran bahasa daerah Bali ke depan perlu terus dikaji dan diteliti dari berbagai perspektif yang komunikatif-interaktif, inovatif, intergralistik, lebih menarik dan bermakna. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif/normatif yang dirancang sebagai suatu bagian dari pendekatan penomenologis. Objek kajiannya pada teks serta konteksnya yang ada di masyarakat. Hasil studi pustaka dan data empiris yang telah diklasifikasi dikaji dengan menggunakan pendekatan kultural, pendekatan manajerial, dan pendekatan keteladanan. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive random sampling dan dikembangkan dengan teknik snowball. Sumber data diperkuat pula dengan instrumen penelitian berupa pedoman observasi partisipasi, wawancara, rekaman, serta studi dokumen. Melalui aplikasi metode analisis deskriptif diperoleh hasil penelitian yang cukup memadai yakni untuk mewujudkan model pembelajaran bahasa Bali yang lebih menarik dan bermakna dapat dirumuskan melalui empat strategi yaitu bermain kata, bermain peran, kuis bahasa dan sastra Bali, dan olah (utak-atik) aksara Bali. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning, Komunikatif - Interaktif, dan terintegralistik. Kata kunci : Model Pembelajaran, Bahasa Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Kartika Putri, Rohyati. "Interferensi Bahasa Melayu Jambi ke dalam Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIIIa Di Smp N 20 Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017." Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 1 (September 20, 2017): 63. http://dx.doi.org/10.33087/aksara.v1i1.9.

Full text
Abstract:
Kartikaputri, Rohyati, 2017. Skripsi. Interferensi Bahasa Melayu Jambi ke dalam Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VIIIA di SMP N 20 Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendiikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas BatanghariKata Kunci: Interferensi, bahasa Melayu Jambi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Mushlihah, Nur Qoni'atul. "Proses Konstruksi Indentitas Pembaca Karya Sastra Jawa di Kalangan Anak Muda Urban." Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan 11, no. 2 (December 30, 2020): 106. http://dx.doi.org/10.20473/pjil.v11i2.24195.

Full text
Abstract:
Aktifitas membaca saat ini tidak diartikan sebagai sebuah kegiatan fisik yang hanya melibatkan unsru-unsur visual saja, namun merupakan aktifitas budaya yang di dalamnya terjadi proses konsumsi dan produksi yang penuh dengan makna. Jenis bacaan populer semakin berkembang di masyarakat sehingga menyurutkan bacaan-bacaan lama seperti sastra Jawa. Di tengah maraknya bacaan populer yang banyak digemari anak muda, terdapat sekelompok anak muda urban yang gemar terhadap bacaan karya sastra Jawa yang dinilai kuno, serius, dan berat. Aktifitas membaca yang dilakukan anak muda ini tidak hanya menghasilkan makna secara individual, namun membentuk aktifitas budaya baru di antara sesama penggemar karya sastra Jawa. Makna yang dihasilkan oleh penggemar akan direpresentasikan dalam kehidupan dan membentuk sebuah identitas. Studi kualitatif ini berusaha untuk mengungkap makna dan identitas yang terbentuk dari hasil membaca karya sastra Jawa oleh anak muda urban. Studi ini menggunakan metode etnografi dengan perspektif cultural studies yang terpusat pada eskplorasi kualitatif aktifitas membaca sebagai praktik kebudayaan. Dengan dibantu teori Sirkuit Budaya milik Stuart Hall studi ini mengungkap bagaimana pemaknaan yang dilakukan oleh anak muda urban menghasilkan makna yang beragam dan menjadi identitas khusus yang identik dari anak muda urban sebagai pembaca karya sastra Jawa. Studi ini menghasilkan lima tipologi identitas pembaca karya sastra Jawa yaitu: Early Identity, Unconsistant Identity, Consistant Identity, Constructional Identity, Resistance Identity.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography