To see the other types of publications on this topic, follow the link: Fanatisme.

Journal articles on the topic 'Fanatisme'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Fanatisme.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Casevitz, Michel. "Fanatique et fanatisme : étude de sémantique historique." Raison présente N°212, no. 4 (2019): 7. http://dx.doi.org/10.3917/rpre.212.0007.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sajous D’Oria, Michèle. "Voltaire et l'Affaire Calas au théâtre : une vraie cause au service des mythologies révolutionnaires." Articles 21, no. 1 (August 7, 2007): 107–23. http://dx.doi.org/10.7202/027252ar.

Full text
Abstract:
RÉSUMÉ Le théâtre, au lendemain même de la prise de la Bastille, s'était affirmé comme tribune révolutionnaire et « école du citoyen ». La décision, de la part des assemblées révolutionnaires, de transporter les cendres de Voltaire au Panthéon, ne pouvait manquer d'être une occasion pour célébrer le philosophe au théâtre et cinq pièces, toutes sur l'Affaire Calas, furent représentées entre le 17 décembre 1790 et le 31 juillet 1791. Les cinq auteurs centrent leur action sur le drame familial et sur le climat de fanatisme religieux dans lequel elle s'était déroulée. Deux mots, fanatisme et fanatique, représentent la pierre de touche et font le passage entre l'époque réelle de l'Affaire Calas (1761-1762) et l'époque de sa représentation théâtrale (1790-1791). Ils recouvrent l'événement et son moment historique précis, ils constituent une notion pour laquelle les philosophes s'étaient battus et prennent la valeur d'un symbole paradigmatique que la Révolution prétendait achevé. Les pièces s'articulent selon un continuel renvoi entre le temps réel et le temps de la représentation : le passé — le temps du fanatisme et du despotisme — annonce l'avenir — l'anéantissement de l'un et de l'autre — qui est le présent des spectateurs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Afrianto, Rio. "Identitas Sosial dan Fanatisme Suporter Sepak bola The Jakmania Dalam Memberikan Dukungan Terhadap Tim Persija." Herodotus: Jurnal Pendidikan IPS 7, no. 1 (April 30, 2024): 43. http://dx.doi.org/10.30998/herodotus.v7i1.17382.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh identitas sosial dan fanatisme suporter The Jakmania. Bagaimana identitas sosial dan fanatisme dapat terbentuk, apa saja bentuk-bentuk fanatisme serta dampak fanatisme tersebut. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan cara menganalisa narasumber lewat observasi dan wawancara untuk dapat menarik kesimpulan yaitu Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Menjadi The Jakmania dan mendukung tim Persija merupakan identitas sosial yang melekat pada setiap anggotanya. Adapun fanatisme The Jakmania memiliki beragam cara menunjukannya, terlebih lagi fanatisme tersebut harus bernilai positif bagi organisasi maupun tim Persija sendiri. Indikator fanatisme di setiap anggota The Jakmania dapat dilihat dari loyalitas, kebersamaan, dan kekompakkan yang dimiliki beragam cara menunjukannya seperti membeli tiket pertandingan, membeli merchandise asli, dan sebagainya. Terlebih lagi fanatisme tersebut harus bernilai positif bagi organisasi maupun tim Persija sendiri serta masyarakat luas.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Risman, Kadar. "FANATISME AKTIVIS ORGANISASI MAHASISWA ISLAM INDONESIA (Studi Pada Aktivis IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta dan Aktivis PMII D.I Yogyakarta)." G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling 5, no. 1 (December 30, 2020): 45–54. http://dx.doi.org/10.31316/g.couns.v5i1.1213.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengemukakan secara umum tingkat fanatisme aktivis, 2) Menganalisis dan menjelaskan seberapa besar tingkat fanatisme aktivis IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, 3) Menganalisis dan menjelaskan tingkat fanatisme aktivis PMII D.I Yogyakarta, dan 4) Memaparkan tingkat perbedaan fanatisme aktivis IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta dan PMII D.I Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dan penelitian lapangan (field research) dengan mixed method model sequential dan strategi sequential explanatory design. Teknik samplingnya, nonprobability sampling-purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuisioner (angket), wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan desain atau strategi Sequential Explanatory. Hasil penelitian: 1) Hasil hitung tingkat fanatisme aktivis menunjukkan persentase sebesar 64,9 % atau 39 orang aktivis dengan kategori sedang. 2) Hasil hitung tingkat fanatisme aktivis IMM AR Fakhruddin yaitu sebesar 73,5 % kategori sedang. 3) Hasil hitung tingkat fanatisme aktivis PMII D.I Yogyakarta yaitu sebesar 86,6 % kategori sedang. dan 4) Hasil analisis deskriptif dengan independent t-test, memperoleh nilai signifikansi (2-tailed) adalah sebesar 0,535 > 0,5. Artinya, tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat fanatisme aktivis IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta dan aktivis PMII D.I Yogyakarta.Kata kunci: fanatisme, aktivis, organisasi mahasiswa islam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Salsabilla Khan, Zahira. "Merajut Kebinekaan Fikih Secara Toleran Dan Inklusif Di Indonesia : Cetak Biru dari Gontor." Peradaban Journal of Religion and Society 1, no. 1 (July 17, 2022): 55–57. http://dx.doi.org/10.59001/pjrs.v1i1.28.

Full text
Abstract:
Kegelisahan terhadap fanatisme ormas-ormas Islam di Indonesia, termasuk di dalamnya fanatisme aliran mazhab fikih, mengantarkan penulis untuk melakukan kajian ini. Keyakinan bahwa pendidikan merupakan piranti penting dalam perubahan suatu bangsa dan tujuan pendidikan adalah untuk melahirkan perubahan sosial, maka penulis berusaha untuk mengurai persoalan fanatisme fikih tersebut dalam kerangka pendidikan. Harapannya, melalui metode pendidikan fikih yang toleran akan mampu meruntuhkan sekat-sekat fanatisme dalam masyarakat. Penulis menyebut kerangkan pendidikan fikih ini dengan istilah "Fikih Education Beyond The Wall".
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Chouvier, Bernard. "Clinique du fanatisme." Le phénomène sectaire, no. 57 (February 1, 2003): 4–6. http://dx.doi.org/10.35562/canalpsy.982.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Adi Suhara. "PENGARUH FANATISME MAZHAB TERHADAP KEBERHASILAN DAKWAH." WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 1, no. 1 (September 19, 2020): 17. http://dx.doi.org/10.51590/waraqat.v1i1.29.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh fanatisme mazhab terhadap keberhasilan dakwah. Hasil penelitian ini adalah fanatisme mazhab yang ditolak oleh Islam adalah bentuk dari pembelaan atau keberpihakkan seseorang terhadap orang lain atau kelompok yang melakukan kebathilan atau kelompokyang berposisi salah yang tidak dibenarkan oleh Islam atau pembelaan atau keberpihakkan seseorang terhadap orang lain atau kelompok yang berposisi benar namun pembelaan tersebut dapat melahirkan hal yang tidak dibenarkan oleh Islam. Sedangkan fanatisme mazhab yang dibolehkan adalah pembelaan atau keberpihakan seseorang terhadap orang lain atau kelompok tanpa menimbulkan kesan yang negatif atau berefek negatif terhadap ummat dan dakwah. Fanatisme Mazhab yang negatif bertentangan dengan Islam dan dapat menghancurkan dakwah Islam dan memecah barisan kaum muslimin. Fanatisme mazhab yang negatif timbul karena ketidakpahaman terhadap sistematika pengambilan hukum Islam dan cara penggunaan dalil-dalil yang ada. Fanatisme mazhab yang negatif dapat memecah ummat dan membuat dakwah tidak efektif dan berhasil disebabkan terpecahnya usaha dakwah dan tidak fokus dan tidak saling tolong menolong dan bekerja sama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Mulangjoyo, Mufti Yazid, and Mustaqim Setyo Ariyanto. "HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGEMAR MANGA ONE PIECE." SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah 3, no. 3 (March 3, 2024): 1360–68. http://dx.doi.org/10.55681/sentri.v3i3.2458.

Full text
Abstract:
Fanatisme yang berlebihan membuat penggemar manga One Piece ingin membeli merchandise One Piece berapapun harganya hanya untuk mencari kesenangan. Fenomena tersebut biasanya disebut dengan perilaku konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fanatisme dengan perilaku konsumtif pada penggemar manga One Piece. Subjek penelitian ini adalah penggemar manga One Piece dengan jumlah subjek 100 orang. Penelitian ini menggunakan metode teknik purposive sampling, dengan instrumen skala fanatisme dan skala perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Hasil analisis data menunjukkan r = 0,590 dengan nilai p = 0,000 (p<0,01) menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara fanatisme dengan perilaku konsumtif pada penggemar manga One Piece. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi fanatisme penggemar manga One Piece maka semakin tinggi juga perilaku konsumtif pada penggemar manga One Piece
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hidayati, Noor, and Yeniar Indriana. "HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PENGGEMAR KPOP DI SEMARANG." Jurnal EMPATI 11, no. 1 (March 17, 2022): 56–60. http://dx.doi.org/10.14710/empati.2022.33361.

Full text
Abstract:
Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara fanatisme dengan perilaku konsumtif pada remaja penggemar Kpop di Semarang. Perilaku konsumtif adalah perilaku membeli produk yang tidak lagi mempertimbangkan kebutuhan rasional melainkan berdasarkan keinginan berlebihan, kesenangan atau hanya perasaan emosi demi memperoleh kenyamanan fisik dan memberikan kepuasan. Fanatisme adalah pengabdian yang luar biasa baik secara positif maupun negatif dan dianut secara mendalam pada suatu objek dapat berupa merek, produk, orang, acara televisi, agama, ideologi, dan politik sehingga menghasilkan keintiman. Populasi penelitian ini adalah remaja penggemar Kpop di Semarang yang berjumlah 175 dengan sampel penelitian 120 remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Fanatisme (24 aitem, α=0,878), dan Skala Perilaku Konsumtif (25 aitem, α=0,883). Uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Uji korelasi regresi sederhana diperoleh nilai rxy =0,783 dengan p=0,000 (p<0,05), sehingga terdapat hubungan poistif antara fanatisme dengan perilaku konsumtif pada remaja penggemar Kpop di Semarang. Fanatisme memberikan sumbangan efektif 61,3% terhadap perilaku konsumtif pada remaja penggemar Kpop di Semarang.Kata kunci: fanatisme, perilaku konsumtif, penggemar Kpop
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Maharani, Diandra Shafira, Lintang Dwi Aprillia, and Muhammad Hudan Raya. "An Analysis of Implementation of Islamic School Counseling Strategies In Indonesia to Avoid Fanaticism." Nosipakabelo: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 2, no. 02 (December 8, 2021): 40–50. http://dx.doi.org/10.24239/nosipakabelo.v2i02.837.

Full text
Abstract:
Tulisan ini mengkaji bentuk – bentuk dan penerapan strategi pencegahan sikap fanatisme di lingkungan sekolah berlatarbelakang Islam. Fanatisme dalam lingkungan sekolah Islam menjadi permasalahan penting yang harus segera disikapi. Objek penelitian ini adalah seluruh tenaga ahli pendidik dari setiap lembaga pendidikan yang sudah berpengalaman dalam mengukur tingkat fanatisme di lingkungan sekolah, dengan jumlah partisipan sebanyak 28 orang sebagai perwakilan dari berbagai institusi pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data lewat pengisian kuesioner yang disebarkan kepada responden, yang berada di sekitar Pulau Jawa. Setelah data terkumpul, penarikan kesimpulan menggunakan pola pikir deduktif. Hasil kajian berdasarkan pengisian kuesioner dapat disimpulkan bahwa bentuk – bentuk fanatisme dipengaruhi oleh kurangnya perspektif ilmu di masyarakat, pengaruh circle pertemanannya, dan pengaruh mekanisme organisasi sekolah yang diikuti pelajar. Serta penerapan pencegahan fanatisme di lingkungan sekolah Islam dapat dilakukan dengan pendekatan Bimbingan Konseling (BK).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rahayu, Sri, and Sri Wahyuni. "Pengaruh bimbingan kelompok teknik rational emotive behaviour untuk mengurangi fanatisme k-pop pada siswa madrasah aliyah negeri." Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 10, no. 1 (June 13, 2024): 263. http://dx.doi.org/10.29210/1202424104.

Full text
Abstract:
Fanatisme dianggap sebagai perilaku yang cenderung mempertahankan suatu keyakinannya dan biasanya memiliki pemikiran yang irasional. Untuk mengubah pemikiran irasional menjadi rasional maka dapat menerapkan teknik <em>rational emotive behaviour</em>. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh bimbingan kelompok teknik <em>rational emotive behaviour</em> dalam mengurangi fanatisme K-Pop. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain <em>quasi eksperimen</em> jenis <em>nonequivalent control group design</em>. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 407 siswa kelas X MAN 2 Langkat dengan sampel 80 siswa, penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive untuk memilih siswa yang menunjukkan tingkat fanatisme tinggi berdasarkan hasil angket awal. Dari hasil analisis angket terdapat 20 siswa yang mengalami fanatisme tinggi yang akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Tenik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala likert fanatisme. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh bimbingan kelompok teknik <em>rational emotive behaviour </em>untuk mengurangi fanatisme K-Pop pada siswa kelas X MAN 2 Langkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik REB efektif dalam mengurangi fanatisme K-Pop di kalangan siswa. Teknik REB bekerja dengan mengidentifikasi dan menantang pemikiran irasional, serta menggantinya dengan pemikiran yang lebih rasional dan logis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Anam, Hendra Choirul, and Drs Supriyadi. "HUBUNGAN FANATISME DAN KONFORMITAS TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL ANGGOTA KOMUNITAS SUPORTER SEPAK BOLA DI KOTA DENPASAR." Jurnal Psikologi Udayana 5, no. 01 (April 29, 2018): 132. http://dx.doi.org/10.24843/jpu.2018.v05.i01.p13.

Full text
Abstract:
Fanatisme merupakan perilaku individu yang identik dan mengutamakan tujuan tertentu tanpa melihat dan memperdulikan akibat yang akan timbulkan. Dalam mengekspresikan fanatisme dan kecintaan kepada tim kesayangan, suporter sepak bola melakukannya dengan cara bersama-sama hal ini terlihat dari sikap dan perilakunya termasuk melakukan perilaku agresivitas verbal di dalam stadion maupun di luar stadion untuk mendukung tim kesayangan saat bertanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. Subjek penelitian ini adalah anggota komunitas suporter sepak bola yang berada di kota Denpasar yang berjumlah 115 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan wawancara untuk pengambilan datanya. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan (R) sebesar 0.323 (F=6.511; p<0,05), yang memiliki arti bahwa fanatisme dan konformitas secara bersama-sama memengaruhi munculnya agresivitas verbal. Koefisien determinasi sebesar 0.104, memiliki arti bahwa sumbangan efektif fanatisme dan konformitas dalam menjelaskan varian agresivitas verbal sebanyak 10,4%, dan dari nilai beta terstandarisasi didapatkan bahwa fanatisme lebih berperan terhadap agresivitas verbal dengan nilai sebesar -2.546 daripada konformitas sebesar -1.040. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang negatif signifikan dari fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. Hasil dari kualitatif menunjukkan bahwa: Jenis-jenis nyanyian atau Chant yang dihasilkan dari peniruan suporter luar negeri dan Chant/nyanyian yang dibuat oleh komunitas dari kretivitas sendiri. Faktor-faktor munculnya agresivitas verbal diantaranya adalah rivalitas, tindakan komunitas lain, norma etika budaya timur, sedangkan yang dirasakan adalah dampak positif : mempunyai teman baru, saling bantu satu sama lain atau gotong royong, belajar mengenai bersosialisasi dan sebagai wadah pemersatu serta terciptanya perdamaian. Dampak negatifnya adalah banyaknya waktu yang terbuang. Harapan terkait hubungan dengan komunitas lain adalah sebagai wadah pemersatu dan terciptanya perdamaian. Kata kunci: fanatisme, konformitas, agresivitas verbal komunitas suporter sepak bola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Ilyas, Muhammad, Nurlia Putri Darani, and Saila Salsabila. "Fanatisme dalam Perspektif Hadis." Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies 2, no. 2 (December 27, 2023): 139–48. http://dx.doi.org/10.59029/int.v2i2.19.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to discuss the explanation of football fanaticism from a hadith perspective. This research method uses a qualitative approach by applying a descriptive-analytical method with literature review and data analysis techniques taken through the stages of classification and interpretation. The results of the study show that Indonesia is one of the countries with the most fanatical and loyal Suporter bases in the world. This is based on the many football clubs in Indonesia. The size of Indonesia's Suporter base creates a dilemma, because in addition to having a positive impact, it also has a negative impact. This study concludes that fanaticism is an attitude that can be detrimental, so Islam forbids its followers to always dislike excess. This research is expected to have benefits for the development of general knowledge in the field of sports as well as social sciences and the treasures of Islamic knowledge, especially in the field of hadith studies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Khoirunisa, Khoirunisa. "ANALISIS PENGARUH LOGO BOYBAND DAN GIRLBAND KOREA TERHADAP FANATISME PENGGEMAR." JURNAL DASARUPA: DESAIN DAN SENI RUPA 2, no. 1 (June 13, 2022): 13–17. http://dx.doi.org/10.52005/dasarupa.v2i1.109.

Full text
Abstract:
Objek penelitian ini adalah pengaruh logo boyband dan girlband korea terhadap fanatisme penggemar k-pop di Indonesia (Sukabumi). Data diperoleh dengan metode penyebaran angket. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah logo berpengaruh terhadap fanatisme penggemar K-Pop di Indonesia Khususnya Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logo tidak berpengaruh terhadap fanatisme penggemar K-Pop di Indonesia khususnya di Sukabumi. Istilah K-Pop secara luas digunakan untuk mendeskripsikan berbagai jenis aliran musik yaitu antara lain, pop, rock, R&B, hiphop atau gabungan dari genre-genre musik yang ada. K-Pop sendiri lebih identik dengan boyband atau girlband, yang terdiri dari sekelompok perempuan atau laki-laki yang berada di bawah naungan suatu manajemen. Contohnya Blackpink, EXO, dan BTS. Katakunci: Logo; Boyband; Girlband; Fanatisme;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Belang, Bertolomeus, and Rikardus Kristian Sarang. "Fanatisme Berbasis Jejak-Jejak Historis Misionaris." Jurnal Masalah Pastoral 11, no. 1 (April 3, 2023): 47–58. http://dx.doi.org/10.60011/jumpa.v11i1.37.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak fanatisme berbasis jejak-jejak misionaris sebagai kekuatan untuk membangkitkan intoleransi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitaitif dengan pendekatan deskriptf. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang melibatkan 14 informan utama sebagai perwakilan dari umat kaolik di paroki Wendu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat katolik di paroki Wendu memiliki sikap fanatisme berbasis jejak-jejak historis misionaris katolik. Sikap fanatisme ini menjadi salah satu kekuatan yang dapat meningkatkan rasa sikap intolerasnsi terhadap penganut agama lain. Rasa hormat terhadap jejak-jejak historis misionaris sebenarnya membawa nilai positif bagi umat katolik di Wensu, di mana mereka tidak membenci umat beragama lain dan mempertahankan ekesistensi mereka yang sudah diwariskan oleh para misonaris katolik di masa lalu sepanjang pesisir pantai Wendu. Sikap hormat yang berlebihan akhirnya memberi ruang bertumbuhnya fanatisme yang mengganggu keharmonisan hidup dengan masyarakat yang beragama lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Saputra, Dimas, Ramadhan Nadhif Firdaus, Yola Oktavia Amelia, Wanda Nadriah Fajrianti, and Supriyono Supriyono. "Wibunisme : Apakah bukti fanatisme menurunkan nasionalisme di Kalangan Mahasiswa." Jurnal Dinamika Sosial Budaya 25, no. 2 (October 31, 2023): 131. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i3.6872.

Full text
Abstract:
<p>Artikel ini membahas tentang fenomena Wibu di Indonesia, yang berasal dari bahasa Inggris Weeaboo, dan mengacu pada orang-orang non-Jepang yang memiliki obsesi dan kecintaan terhadap budaya populer Jepang. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengeksplorasi dampak fanatisme Wibu terhadap nasionalisme di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fanatisme Wibu dapat menghambat kemajuan nasionalisme dan merusak kesatuan nasional. Sebelumnya belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa fanatisme terhadap budaya asing dapat menurunkan nasionalisme. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena Wibu dan dampaknya terhadap nasionalisme di Indonesia. Artikel ini juga memberikan saran-saran tentang bagaimana cara mengurangi fanatisme Wibu yang berlebihan dan mempromosikan kesadaran nasionalisme.<strong></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Fauziyah, Salma Annisa, and Siti Rohmah Nurhayati. "Pengaruh Fanatisme terhadap Perilaku Konsumtif pada Penggemar Boyband NCT." JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT 7, no. 2 (November 30, 2023): 125–40. http://dx.doi.org/10.17509/insight.v7i2.64757.

Full text
Abstract:
Fanatisme merupakan salah satu fenomena yang sering dijumpai pada penggemar K-Pop, termasuk juga pada penggemar boyband NCT. Di sisi lain, penggemar NCT juga menunjukkan perilaku konsumtif yang berlebihan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada penggemar boyband NCT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan jenis penelitian korelasional. Pengumpulan data dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia yang disebarkan secara online menggunakan tautan Google Form. Sampel penelitian menggunakan metode insidental sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fanatisme berpengaruh terhadap perilaku konsumtif pada penggemar boyband NCT. Nilai koefisien regresi adalah 0,677 dan nilai signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05) yang membuktikan bahwa fanatisme berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif pada penggemar boyband NCT. Sumbangan efektif sebesar 28,9 persen dan sisanya sebesar 71,1 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Manuaba, Ida Bagus Raden Raditya, and Drs Supriyadi. "Hubungan Fanatisme Kelompok dengan Perilaku Agresi pada Anggota Organisasi Kemasyarakatan." Jurnal Psikologi Udayana 5, no. 2 (October 30, 2018): 460. http://dx.doi.org/10.24843/jpu.2018.v05.i02.p16.

Full text
Abstract:
Organisasi masyarakat merupakan sebuah lembaga kemasyarakatan yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan dan memiliki tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Fanatisme digambarkan sebagai suatu kepatuhan penuh gairah tanpa syarat, antusiasme yang berlebihan terhadap suatu hal tertentu, keras kepala, tanpa pandang bulu atau menggunakan cara-cara dengan kekerasan, fanatisme juga ditandai dengan adanya pemikiran dogmatis, tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan dan keinginan untuk memaksakan pandangan secara sepihak, rasa harga diri meningkat dan merasa berkuasa, sehingga mendorong terjadinya perilaku agresi. Banyak organisasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Bali dengan berbagai latar belakang pemikiran yang berbeda-beda. Fakta di lapangan sering menimbulkan berbagai macam gesekan. Akhir-akhir ini terjadi beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan di Bali sehingga menimbulkan keresahan-keresahan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fanatisme kelompok dengan perilaku agresi. Dalam penelitian ini tidak menggunakan seluruh anggota populasi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota organisasi kemasyarakatan Laskar Bali Koordinator lapangan Alas Kedaton yang berusia 18 hingga 55 tahun serta minimal sudah menjadi anggota selama satu tahun. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 62 orang. Reliabilitas skala fanatisme kelompok adalah 0.839 dan reliabilitas skala perilaku agresi adalah 0.917. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi Spearman, kerena dari uji Kolmogorov-Smirnov sebaran data tidak menunnjukkan distribusi normal. Hasil uji korelasi dalam penelitian ini adalah 0,356 p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara fanatisme kelompok dengan perilaku agresi pada anggota organisasi kemasyarakatan Laskar Bali koordinator lapangan Alas Kedaton. Kata kunci: Fanatisme kelompok, Perilaku agresi, Anggota organisasi kemasyarakatan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Yunus, Alfian, and David Ary Wicaksono. "HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN FANATISME SUPORTER KLUB SEPAK BOLA ARSENAL DI KOTA MADIUN." Experientia: Jurnal Psikologi Indonesia 10, no. 1 (June 2022): 61–66. http://dx.doi.org/10.33508/exp.v10i1.3736.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas dengan fanatisme suporter klub sepak bola Arsenal di Kota Madiun. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 45 orang yang tergabung dalam grup media sosial WhatsApp Arsenal Indonesia Suporter Madiun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan skala konformitas dan skala fanatisme sebagai alat pengumpul data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil pengujian koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,826 dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan hipotesis diterima dan ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan fanatisme suporter klub sepak bola Arsenal di Kota Madiun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Atikkah, Shulhu, and Joko Fitra. "Pengaruh Fanatisme Fans Anime, Keragaman Produk dan Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Merchandise Anime pada Distro Pikapikani." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (JIMMBA) 3, no. 6 (December 24, 2021): 1261–76. http://dx.doi.org/10.32639/jimmba.v3i6.1051.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Fanatisme Fans Anime, Keragaman Produk dan Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian merchandise anime pada distro Pikapikani. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, penelitian ini mengambil sampel 100 responden pada konsumen yang pernah membeli di distro Pikapikani. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah fanatisme fans anime (X1), keragaman produk (X2), lifestyle (X3) dan keputusan pembelian (Y). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan statistik meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hiotesis, analisis linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 25 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel valid dan reliabel, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas dan model memenuhi asumsi normalitas. Variabel fanatisme fans anime, keragaman produk dan lifestyle berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian merchandise anime baik secara parsial dan simultan. Nilai Adjusted R² persamaan sebesar 0,360 artinya bahwa variabel keputusan pembelian (dependent) yang dijelaskan oleh variabel fanatisme fans anime, keragaman produk, lifestyle (independent) dalam penelitian ini sebesar 36% sedangkan sebesar 64% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Maharani, Chyntia, Viza Juliansyah, and Desca Thea Purnama. "Fenomena Korean Wave dan Fanatisme Penggemar Dalam Bermedia Sosial Studi Kelompok Fandom di Kota Pontianak." Jurnal Sosiologi Nusantara 10, no. 1 (June 30, 2024): 18–42. http://dx.doi.org/10.33369/jsn.10.1.18-42.

Full text
Abstract:
Penulisan skripsi ini terkait fenomena Korean Wave dan fanatisme penggemar dalam bermedia sosial guna mendeskripsikan pengaruh dan dampak yang ditimbulkan dari fenomena Korean Wave di Indonesia. Penelitian ini bertujuan; (1) mendeskripsikan bagaimana fenomena Korean Wave dapat membentuk fanatisme penggemar dalam aksinya di media sosial; (2) menjabarkan bagaimana bentuk dan pola fanatisme penggemar terhadap K-Pop; (3) mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi serta dampak yang ditimbulkan dari perilaku fanatik. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penggemar K-Pop baik yang tergabung ke dalam komunitas penggemar (fandom) maupun yang tidak. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball, sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Solidaritas Sosial oleh Emile Durkheim dan teori Identitas Sosial oleh Henri Tajfel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan masuknya budaya asing termasuk satu diantaranya adalah fenomena Korean Wave diketahui dapat membentuk perilaku fanatisme penggemar. Pembentukan perilaku ini dapat dilihat dari adanya ikatan emosional yang dengan sengaja dibangun guna memperkuat hubungan antara penggemar dan idola. Sementara itu, identitas diri sebagai sesama penggemar kemudian membentuk solidaritas yang kuat antara sesama mereka. Solidaritas yang berlebihan ini secara tidak langsung dapat berkembang menjadi energi negatif yang merugikan orang lain, bahkan hingga menimbulkan konflik. Kemudian, dengan difasilitasi oleh media sosial, strategi pemasaran serta daya tarik yang ditampilkan oleh idola-idola K-Pop, juga turut andil dalam pembentukan perilaku fanatisme tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Prakoso, Bayu Agung, and Achmad Mujab Masykur. "FANATISME SUPORTER SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA." Jurnal EMPATI 2, no. 3 (August 24, 2013): 302–11. http://dx.doi.org/10.14710/empati.2013.7353.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan memahami perilaku fanatisme suporter sepakbola. Fanatisme adalah sikap penuh semangat yang berlebihan terhadap satu segi pandangan atau satu sebab. The Jakmania sebagai salah satu suporter fanatik terhadap klub Persija Jakarta memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam mendukung klub kesayangan. Perilaku yang ditimbulkan suporter The Jakmania dengan tidak mau merugikan orang lain bahkan merugikan klub Persija sendiri. The Jakmania lebih banyak memunculkan kreatifitas dari pada anarkis. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kreatifitas The Jakmania pun lebih menonjol daripada suporter lainnya di Indonesia berdasarkan kefanatikan mereka juga.Metode penelitian fenomenologi ini, Peneliti menggunakan 3 subjek utama. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model analisis eksplikasi data yang menghasilkan temuan-temuan fanatisme suporter The Jakmania di lapangan. Temuan fanatisme suporter The Jakmania di lapangan banyak berbentuk positif.Dari hasil penelitian diperoleh perilaku fanatik dari ketiga subjek yang bentuknya: Subjek pertama, membentuk band “traficool” dan berperan sebagai gitaris. Subjek kedua, juga tergabung dalam band “traficool” dan berperan sebagai drummer. Sedangkan subjek ketiga, menghasilkan jersey dari desain sendiri. Motif dari ketiga subjek semata-mata karena kecintaan subjek terhadap klub Persija Jakarta. Selain itu, peneliti berhasil mengetahui bentuk perilaku fanatik yang terbagi menjadi dua yaitu fanatik individu dan kolektif beserta proses pembentukan perilakunya. The Jak Mania memiliki kesadaran dalam segala perilakunya, sehingga saat ini adanya pembenahan secara bertahap dalam diri The Jak Mania untuk menjadikan perilaku fanatiknya memiliki dampak positif bagi dirinya, klub Persija dan masyarakat sekitar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Castel, Jean-Pierre. "Fanatisme et tentation de l’absolu." Topique 140, no. 3 (2017): 109. http://dx.doi.org/10.3917/top.140.0109.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Béguin, Édith. "Le fanatisme, une haine radicale ?" Les Lettres de la SPF N° 40, no. 2 (December 3, 2018): 113–18. http://dx.doi.org/10.3917/lspf.040.0113.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Tosel, André. "Fraternité(s) et fanatisme(s)." Humanisme N° 299, no. 2 (April 1, 2013): 33–42. http://dx.doi.org/10.3917/huma.299.0033.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Journet, Nicolas. "Qu'est-ce que le fanatisme ?" Sciences Humaines N° 283, no. 7 (July 1, 2016): 19. http://dx.doi.org/10.3917/sh.283.0019.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Misbah, Muhammad, and Jubaedah Jubaedah. "Fanatisme dalam Praktik Pendidikan Islam." INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 26, no. 1 (August 16, 2021): 51–64. http://dx.doi.org/10.24090/insania.v26i1.4825.

Full text
Abstract:
This paper examines the problem of fanaticism in Islamic education in Indonesia. As a plural country with its diversity, a high sense of tolerance is needed in Indonesia. This research is a qualitative research with library research. Documentation methods were used in this study to collect data from various literature, such as books, journals, and other electronic sources. The data is analyzed using content analysis method, whereas in the conclusions is drawn using an inductive mindset. The results of the study concluded that the paradigm of Islamic education should be done through multicultural inclusive education and prophetic education. Islamic Education (PAI) teachers in this regard have an important role in instilling a harmonious sense of religion. Inclusive multicultural education is expected to foster a sense of belonging and togetherness, dissociated from primordial barriers by emphasizing plurality-based religious education.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Zawadzki, Paul. "Le fanatisme, significations et métamorphoses." Raison présente N°212, no. 4 (2019): 65. http://dx.doi.org/10.3917/rpre.212.0065.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Aini, Nadirotul. "Potret Digresi dan Fanatisme Al-Jashash dalam Ahkam Al-Qur’an." Hikami : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir 4, no. 2 (December 28, 2023): 213–26. http://dx.doi.org/10.59622/jiat.v4i2.104.

Full text
Abstract:
Al-Jashash dinilai sebagai mufasir yang sangat fanatik terhadap mazhabnya. Bagi sebagian ulama, karyanya Ahkam Al-Qur’an dianggap lebih cocok disebut kitab fiqih muqaran dari pada kitab tafsir. Penafsirannya terlampau detil membahas persoalan hukum sampai pada tahap perbandingan mazhab. Ia juga disebut-sebut sering melakukan istithrad atau digresi pada ayat yang ditafsiri. Penelitian ini bertujuan mengungkap sebab klaim istithrad dan fanatisme dalam tafsir Ahkam Al-Qur’an, apa yang membuat Az-Zahabi dan Ulama lain mengklaim Al-Jashash demikian, kendati digresi dan fanatisme normal terjadi pada sebuah tafsir. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu studi kepustakaan (library research) dan menemukan potret istithrad dalam surah Al-Baqarah ayat 25, dan potret fanatisme Al-Jashash dalam surah Al-Baqarah ayat 187, dimana Ia sangat kuat membela pendapat mazhabnya, sehingga mencerminkan sikap intoleransi terhadap mazhab lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Silver, A. I. "Ontario’s Alleged Fanaticism in the Riel Affair." Canadian Historical Review 102, s1 (June 2021): s215—s239. http://dx.doi.org/10.3138/chr-102-s1-016.

Full text
Abstract:
That Louis Riel was hanged because of the influence of Ontario fanaticism is a very familiar notion, and one that French Canadians believed in from the beginning. They thought the real grievances of the Metis were extenuating circumstances in his favour, and that, because he was insane, he could not be considered guilty of a crime. Normally, a man would not be hanged in such conditions. The exception made in his case could only be explained by bigoted hatred of his French race and Catholic religion. Moreover, it was the “fanatisme bête de la province d’Ontario” that was responsible for the injustice. This view is still current. French-language press, community leaders, and historians still speak of Riel as victim of “préjugés anglais,” “fanatisme orangiste,” or the “fanatisme … de l’Ontario.” And, English Canada has generally adopted the same interpretation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Eliani, Jenni, M. Salis Yuniardi, and Alifah Nabilah Masturah. "Fanatisme dan Perilaku Agresif Verbal di Media Sosial pada Penggemar Idola K-Pop." Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi 3, no. 1 (August 2, 2018): 59. http://dx.doi.org/10.21580/pjpp.v3i1.2442.

Full text
Abstract:
<p class="IABSTRAK"><strong>Abstract: </strong>Verbal aggressive behavior that often occurs in social media is usually triggered by fanaticism on certain objects. The purpose of this research is to look at the relationship of fanaticism with verbal aggressive behavior in social media conducted by fans-idol of K-pop. This research used correlational quantitative method. The subjects of this study are fans-idol of K-pop numbered 915 people. Data collected with fanaticism scale and verbal aggression in media social scale. The data retrieval is done by using google forms application which contains the research instrument, which is disseminated through the social media forum of fans-idol of K-pop. This study showed there was a positive relationship of fanaticism with verbal aggressive behavior in social media on fans-idol of K-pop (r = 0.626 and p = 0,000). Fans-idol of K-pop who have high fanaticism will have high verbal aggressive behavior, otherwise fans-idol of K-pop who have low fanaticism will have a low verbal aggressive behavior.</p><strong>Abstrak: </strong>Perilaku agresif verbal yang sering terjadi di media sosial biasanya dipicu oleh fanatisme pada objek tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan fanatisme dengan perilaku agresif verbal di media sosial yang dilakukan oleh penggemar-idola K-pop. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah penggemar-idola <em>K-pop</em> berjumlah 915 orang. Data dikumpulkan dengan skala fanatisme dan agresi verbal dalam skala sosial media. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi formulir google (<em>google form</em>) yang berisi instrumen penelitian, yang disebarkan melalui forum media sosial penggemar-idola <em>K-pop</em>. Penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif fanatisme dengan perilaku agresif verbal di media sosial pada penggemar-idola <em>K-pop</em> (r = 0,626 dan p = 0,000). Fans-idola <em>K-pop</em> yang memiliki fanatisme tinggi akan memiliki perilaku agresif verbal yang tinggi, jika tidak penggemar-idola <em>K-pop</em> yang memiliki fanatisme rendah akan memiliki perilaku agresif verbal yang rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Zain, Ainun Khusnita Salsabilla, and Elia Firda Mufidah. "Tingkat Fanatisme Penggemar K-Pop di Aplikasi X." Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling 9, no. 1 (May 2, 2024): 2408. http://dx.doi.org/10.33394/realita.v9i1.11411.

Full text
Abstract:
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat fanatisme penggemar K-Pop yang ada di Aplikasi X. K-Pop saat ini menjadi perbincangan hangat dikalangan remaja dan hampir sebagian besar remaja sangat menggandrumi K-Pop. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur tinggat fanatisme yang ada di aplikasi X dengan empat indikator yang diantaranya adalah imitasi, konsumtif, obsesif, dan agresif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah penggemar K-Pop di Aplikasi X dengan kriteria usia 15 – 26 tahun baik dari kalangan fangirl ataupun fanboy dan aktif di sosial media X. Pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran kuisoner yang dibantu oleh autobase khusus mahasiswa (@collegemenfess) dengan pengikut 1,2jt dan postingan peneliti di akun pribadinya sehingga didapatkan responden sebanyak 412 orang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tingkat fanatisme penggemar K-Pop yang ada di Aplikasi X dikategorikan dalam kategori sedang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Dandrey, Patrick. "Orgon l’enthousiaste. Une critique du fanatisme ?" Dix-septième siècle 275, no. 2 (2017): 323. http://dx.doi.org/10.3917/dss.172.0323.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Zulkarnain, Zulkarnain, and Ziaul Haq. "Pengaruh Fanatisme Keagamaan terhadap Perilaku Sosial." Kontekstualita 35, no. 01 (June 17, 2020): 25–38. http://dx.doi.org/10.30631/35.01.25-38.

Full text
Abstract:
This research is focused to find out how the influence of religious fanaticism on social behavior. Fanatic is a term for the attitude of someone who believes too strongly towards a teaching. Fanaticism is intended for ideologies that have extraordinary belief in an object. Religion is among the factors that can shape social behavior. Methodologically, this study uses a type of qualitative research with a sociological approach (Socio Approach). Relation of religious fanaticism to social behavior lies in the atmosphere of interdependence which is a necessity to guarantee the existence of humans in their groups. As an adherent of religion, individuals must have firm beliefs in a religion that has been adopted and has been considered true according to the laws of government. The findings in this study can be used for religious people to maintain religious harmony so as to avoid damage to social interaction.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Coutel, Charles. "La fraternité, dernière ruse du fanatisme ?" Humanisme N° 299, no. 2 (April 1, 2013): 51–58. http://dx.doi.org/10.3917/huma.299.0051.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Meyran, Régis. "Le fanatisme et les idéologies politiques." Les Grands Dossiers des Sciences Humaines N°14, no. 3 (March 1, 2009): 28. http://dx.doi.org/10.3917/gdsh.451.0028.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Bronner, Gérald. "Fanatisme, croyances axiologiques extrêmes et rationalité." L'Année sociologique 51, no. 1 (2001): 137. http://dx.doi.org/10.3917/anso.011.0137.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Colas, Dominique. "Le fanatisme, histoire d�un mot." Le Genre humain N�23, no. 1 (1991): 39. http://dx.doi.org/10.3917/lgh.023.0039.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Haynal, André. "Le fanatisme entendu par un psychanalyste." Le Coq-héron 214, no. 3 (2013): 69. http://dx.doi.org/10.3917/cohe.214.0069.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Litinetskaia, Marina, and Julien Daniel Guelfi. "Fanatisme et délire : les frontières psychiques." Annales Médico-psychologiques, revue psychiatrique 173, no. 7 (September 2015): 618–22. http://dx.doi.org/10.1016/j.amp.2015.07.001.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Meilani, Yulinda Rahma. "FANATISME PENGGEMAR TERHADAP ATTACK OF TITAN." Commsphere: Jurnal Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2, no. I (March 29, 2024): 122–31. http://dx.doi.org/10.37631/commsphere.v2ii.1357.

Full text
Abstract:
The Attack on Titan anime has become an extraordinary phenomenon among anime lovers in Indonesia. This series attracts attention and has many fans, especially in anime-loving communities, with its tense storyline and stunning visuals. In this article, the author analyzes fan fanaticism towards Anime Attack on Titan through a qualitative phenomenological study in the Indonesian Anime Lovers community. Researchers plunged directly into the Indonesian Anime Lovers community to answer and feel what a fan's experience is, to see what forms of fanaticism exist within the community. In this article, various forms of fanaticism from Attack on Titan anime fans are found, such as changes in behavior, terror, intimidation, harassment by fans in the Indonesian Anime Lovers Community. Keywords: Fanaticism, Attack of Titan, Fans, Phenomenological.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Safitri, Deviana, and Syifa Hanifa. "FANATISME MAHASISWA UNIVERSITAS INABA TERHADAP K-POP." Journal of Digital Communication Science 1, no. 1 (June 20, 2023): 22–32. http://dx.doi.org/10.56956/jdcs.v1i1.181.

Full text
Abstract:
dan dampak negatif bagi penggemar K-Pop. Dampak positif dari K-Pop yaituterhindar dari kenakalan remaja karena mereka akan terfokus pada penggemarnya,memotivasi untuk belajar bahasa asing.. Adapun dampak negatif dari K-Pop yaitubanyak remaja yang melupakan kebudayaannya sendiri. Penelitian ini merupakanpenelitian membahas Fanatisme mahasiswa Universitas Indonesia Membangunterhadap K-Pop. Yang dimana pada saat itu masyarakat Indonesia sangat menyukaiK- Pop, bahkan sampai fanatisme dalam mengidolakan fansnya. PendekatanKualitatif, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif yang dimanapada metode penelitian kualitatif ini cocok untuk penelitian Fanatisme MahasiswaUniversitas Indonesia Membangun terhadap K-Pop,penelitian ini meneliti ilmu sosialdengan bentuk analisis dan kesimpulan yang bergantung kepada ketajaman analisispenelitian. Hasil penelitian berdasarkan responde dari mahasiswa UniversitasInaba bahwa media sosial seperti twitter, Instagram, facebook dan lain sebagainyayang membuat mereka tahu dan juga lebih memahami lebih luas mengenai K-Popdengan adanya media sosial. Saran yang dapat disampaikan perilaku fanatismepenggemar K-Pop perlu diimbangi dengan rasa nasionalisme yang tinggi, Indonesiaharus lebih memajukan industri hiburan agar tidak tergeser dengan industri hiburanluar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Dwi, Adinda, Azkiyah, Idila Elshyfa, and M.Nurwanto. "Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fanatisme Terhadap Minat Pembelian Tiket Konser Blackpink Di Stadion Gelora Bung Karno." JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) 10, no. 2 (April 1, 2024): 846–59. http://dx.doi.org/10.35870/jemsi.v10i2.2066.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh harga, lokasi, dan fanatisme terhadap minat pembelian tiket konser Blackpink di Stadion Gelora Bung Karno. Faktor-faktor tersebut dianggap sebagai elemen kunci dalam pengambilan keputusan pembelian tiket konser dan memiliki dampak signifikan pada pengalaman penggemar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada penggemar Blackpink yang berpotensi menghadiri konser di Stadion Gelora Bung Karno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga tiket tidak berpengaruh terhadap minat beli tiket konser, sedangkan lokasi konser dan tingkat fanatisme secara signifikan mempengaruhi minat pembelian tiket. Harga tiket yang tinggi tidak memberikan pengaruh terhadap minat pembelian tiket konser karena banyaknya pengaruh dari faktor-faktor lain. Namun, lokasi yang mudah dijangkau dan tingkat fanatisme yang tinggi memiliki korelasi positif dengan minat pembelian tiket konser. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat pembelian tiket konser Blackpink di Stadion Gelora Bung Karno, memberikan kontribusi pada pemahaman praktis bagi penyelenggara konser dan pihak-pihak terkait dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Cendana Ayu Fajria, Lania Muharsih, and R. Yuwono Pratomo. "PENGARUH FANATISME TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGEMAR BOYGROUP NCT DI KARAWANG." Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang 3, no. 3 (December 1, 2023): 7–13. http://dx.doi.org/10.36805/empowerment.v3i3.1037.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada penggemar boygroup NCT di Karawang. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian kausal dan teknik quota sampling (nonprobability). Populasi dalam penelitian ini adalah penggemar boygroup NCT di Karawang sebanyak 250 orang yang bergabung dalam grup chat, dengan sampel sebanyak 146 orang berdasarkan tabel acuan Isaac & Michael (taraf kesalahan 5%). Data dikumpulkan menggunakan dua skala: skala fanatisme (14 aitem) dan skala perilaku konsumtif (43 aitem) dengan nilai reliabilitas skala fanatisme 0,867 dan skala perilaku konsumtif 0,975. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana, didapatkan nilai Sig. 0,000 < 0,05 yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak, maka ada pengaruh fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada penggemar boygroup NCT di Karawang dan pengaruh yang disumbangkan variabel fanatisme terhadap perilaku konsumtif sebesar 34,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. The purpose of this study was to determine the effect of fanaticism on consumptive behavior among fans of the NCT boy group in Karawang. The research method used is quantitative method with causal research design and quota sampling technique (nonprobability). The population in this study were 250 fans of the NCT boy group in Karawang who joined the chat group, with a sample of 146 people based on Isaac & Michael’s reference table (5% error rate). Data was collected using two scales: fanaticism scale (14 items) and consumptive behavior scale (43 items) with a reliability value of 0.867 fanaticism scale and 0.975 of consumptive behavior scale. Data analysis in this study used a simple linear regression test, obtained a Sig. 0.000 <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so there is an influence of fanaticism on consumptive behavior of NCT boygroup fans in Karawang and the influence that the variable of fanaticism contributes to consumptive behavior is 34.4% and the rest is influenced by other factors.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Bimo, Adhimas Ario, and Gregorius Genep Sukendro. "Pemaknaan Fanatisme Bagi Pengguna Vespa di Kota Tangerang." Koneksi 2, no. 2 (May 9, 2019): 203. http://dx.doi.org/10.24912/kn.v2i2.3886.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan data kualitatif. Penulis tertarik dengan pemaknaan fanatisme para pengguna Vespa di Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi untuk melihat fenomena yang terjadi. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka penulis ingin melihat pandangan pengguna Vespa yang ada di Kota Tangerang mengenai fanatisme itu sendiri. Dengan menggunakan Teori Iklan dan Teori Fanatisme maka penulis memilih objek penelitian yaitu member komunitas Moca Vespa, pengguna Vespa extreme dan Marketing Piaggio Cabang Tangerang. Hasil analisis dari wawancara yang telah penulis lakukan dengan informan yaitu bahwa kefanatikan membuat member tetap setia menggunakan Vespa di era kemajuan teknologi dan transportasi. Selain itu, Vespa dianggap sebagai sahabat, kekasih bahkan istri. Piaggio sudah beriklan sejak dulu sebelum sempat vakum. Oleh karena itu, Piaggio sudah mendapat nama besar dan pengguna yang fanatik. Faktor komunitas juga sangat mempengaruhi promosi dari produsen dan dealer Vespa yang ada di Tangerang. Seperti yang kita ketahui bahwa di era saat ini sudah jarang dan bahkan tidak ada iklan tentang motor Vespa, namun masih banyak peminat produk tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Brahmana, Kirana Pranata S., Parlaungan Gabriel Siahaan, Novridah Reanti Purba, Rindiani Lumban Gaol, Ruth Astrinata Sihite, and Yenni Enjelina Simatupang. "Aktualisasi Pancasila di SMA dalam Menanggulangi Radikalisme Atas Sikap Fanatisme Beragama." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 5, no. 6 (December 16, 2023): 2478–87. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v5i6.5751.

Full text
Abstract:
Radikalisme dan fanatisme beragama bukanlah fenomena yang terbatas pada satu kelompok atau agama tertentu, tetapi merupakan tantangan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurangnya pemahaman dan internalisasi terhadap nilai nilai Pancasila, ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi berdasarkan agama, serta mengetahui pengaruh media sosial dalam memperkuat atau menyebarluaskan pandangan ekstrem terkait dengan fanatisme beragama. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kuantitatif dengan terstruktur Melalui instrument pengukuran seperti kuesioner atau observasi sistematis. Metode kuantitatif dengan angket adalah salah satu teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penelitian ini melibatkan 31 siswa-siswi kelas XI di SMA Gajah Mada sebagai responden. Mereka dipilih secara acak dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan agama. Penelitian ini melibatkan 2 kelas yaitu dari jurusan IPA dan IPS. Sebanyak 17 responden laki-laki dan 14 responden perempuan turut serta dalam penelitian ini. Usia responden berkisar antara 16 hingga 18 tahun. Aktualisasi nilai Pancasila dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi tindakan radikalisme yang berasal dari fanatisme beragama yang berlebihan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Indah Apriliani, Lania Muharsih, and Nita Rohayati. "FANATISME DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA KOMUNITAS PENGGEMAR K-POP DI KARAWANG." Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang 1, no. 1 (June 18, 2021): 75–84. http://dx.doi.org/10.36805/empowerment.v1i1.99.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to determine the level of fanaticism and the level of consumptive behavior and whether or not there is an influence of fanaticism on consumptive behavior in the K-pop fan community in Karawang. The research method used is quantitative methods with a causal research design, using a quota sampling technique. The population in this study was 500 people who joined the chat group with a sample of 205 people who were seen from the reference table Isaac and Michael with an error rate of 5%. The measuring instrument used is a scale of fanaticism and a scale of consumptive behavior tested with a simple linearity regression test. It shows that there is an influence between fanaticism on consumptive behavior with sig 0.000 (p> 0.005) so that the hypothesis in this study is Ha accepted and H0 rejected. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingakat fanatisme dan tingkat perilaku konsumtif serta ada atau tidaknya pengaruh fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada komunitas penggemar K-pop di Karawang. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian kausal, dengan menggunakan teknik quota sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 500 orang yang bergabung di grup chat dengan sampel yang diambil 205 orang yang dilihat dari tabel acuan Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Alat ukur yang digunakan menggunakan skala fanatisme dan skala perilaku konsumtif di uji dengan uji regresi linearitas sederhana yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara fanatisme terhadap perilaku konsumtif dengan sig 0,000 (p>0,005) sehingga hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha diterima dan H0 ditolak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Indah Apriliani, Lania Muharsih, and Nita Rohayati. "FANATISME DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA KOMUNITAS PENGGEMAR K-POP DI KARAWANG." Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang 1, no. 1 (December 24, 2022): 75–84. http://dx.doi.org/10.36805/empowerment.v1i1.615.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to determine the level of fanaticism and the level of consumptive behavior and whether or not there is an influence of fanaticism on consumptive behavior in the K-pop fan community in Karawang. The research method used is quantitative methods with a causal research design, using a quota sampling technique. The population in this study was 500 people who joined the chat group with a sample of 205 people who were seen from the reference table Isaac and Michael with an error rate of 5%. The measuring instrument used is a scale of fanaticism and a scale of consumptive behavior tested with a simple linearity regression test. It shows that there is an influence between fanaticism on consumptive behavior with sig 0.000 (p> 0.005) so that the hypothesis in this study is Ha accepted and H0 rejected. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingakat fanatisme dan tingkat perilaku konsumtif serta ada atau tidaknya pengaruh fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada komunitas penggemar K-pop di Karawang. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian kausal, dengan menggunakan teknik quota sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 500 orang yang bergabung di grup chat dengan sampel yang diambil 205 orang yang dilihat dari tabel acuan Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Alat ukur yang digunakan menggunakan skala fanatisme dan skala perilaku konsumtif di uji dengan uji regresi linearitas sederhana yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara fanatisme terhadap perilaku konsumtif dengan sig 0,000 (p>0,005) sehingga hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha diterima dan H0 ditolak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Halimi, Nafisah, Achmad Hasan Hafidzi, and Nursaidah Nursaidah. "PENGARUH FANATISME, CITRA MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER DI LIPPO PLAZA MALL JEMBER." Jurnal Mahasiswa Entrepreneurship (JME) 2, no. 2 (January 30, 2023): 183. http://dx.doi.org/10.36841/jme.v2i2.2669.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fanatsime, citra merek, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger di LIppo Plaza Mall Jember. aktivitas outdoor atau berpetualang di alam bebas sudah menjadi trend hobi dikalangan pemuda, seperti kegiatan mountaineering, climbing, caving, dan rafting. faktor yang pertama yang dilakukan oleh konsumen yaitu bagi para pecinta alam yang sudah tidak asing lagi dengan produk Eiger sehingga ada juga yang biasa berpetualang di alam bebas yang sudah banyak juga yang setia menggunakan produk Eiger mulai dari tas, sepatu, Baju dan produk perlengkapan outdoor Eiger lainnya. Fanatisme mampu mempengaruhi para konsumen fanatiknya untuk selalu setia menggunakan produk-produk kesukaannya yaitu produk Eiger untuk menunjukkan rasa cintanya yang begitu dalam terhadap merek maupun produk. Faktor yang kedua yaitu Citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden. Berdasarkan hasil analisis uji t dapat dijeslaskan bahwa fanatisme dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan citra merek , dan kualita produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Eiger di Lippo Plaza Mall Jember, dimana masing-masing variabel indepeneden yakni fanatisme memiliki nilai t lebih dari 0,05 dan variabel citra merek, dan kualitas produk memiliki nilai t kurang dari 0,05. Berdasarkan dari hasil analisis R2 dapat dijelaskan bahwa perhitungan regresi bahwa koefisien determinasi yng diproleh sebesar 0,777. Hal ini berarti 77,7%. Variabel-variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh fanatisme, citra merek dan kualitas produk, sedangkan sisanya 0,223 atau 22,3% diterangkan oleh variabel lain, seperti Harga, Promosi, Design Porduk dan lain-lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Arifani, Nabilah Khanza, Rizka Yusia Rahma Dilla, and Siti Nur Asiyah. "Agresivitas dilihat dari fanatisme dan kecerdasan emosi pada suporter Persebaya." Jurnal Psikologi Tabularasa 18, no. 2 (October 27, 2023): 97–108. http://dx.doi.org/10.26905/jpt.v18i2.10457.

Full text
Abstract:
ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the relationship between fanaticism and emotional intelligence with the aggressiveness of persebaya fans. This research is a correlational quantitative research. This study used an incidental sampling technique with 120 Persebaya supporter. Data collection was carried out online using a scale of aggressiveness, fanaticism, and emotional intelligence. Data processing was carried out using the help of IBM SPSS Statistics 26 using multiple linear regression analysis hypothesis testing. The results showed that there was a partial relationship between the fanaticism variable (X1) and the aggressiveness variable (Y) with t value of 8,958 (1,98) and the emotional intelligence variable (X2) with the aggressiveness variable (Y) with t value of 3,530 (1,98). This study also found that there was a simultaneous influence of fanaticism and emotional intelligence on aggressiveness with F value of 65,349 and 95% of confidence level.ABSTRACTTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fanatisme dan kecerdasan emosi dengan agresivitas suporter persebaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental dengan jumlah responden 120 suporter Persebaya. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan memakai skala agresivitas, fanatisme, dan juga kecerdasan emosi. Pengolahan data dilakukan dengan memakai bantuan IBM SPSS Statistic 26 menggunakan uji hipotesis analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan secara parsial antara variable fanatisme (X1) dengan variabel agresivitas (Y) dengan nilai t 8,958 (1,98) dan variable kecerdasan emosi (X2) dengan variabel agresivitas (Y) dengan nilai t 3,530 (1,98). Penelitian ini juga mendapatkan hasil terdapat pengaruh simultan variabel fanatisme dan kecerdasan emosi dengan agresivitas dengan nilai F 65,349 dan tingkat kepercayaan 95%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography