To see the other types of publications on this topic, follow the link: Geoteknik.

Journal articles on the topic 'Geoteknik'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Geoteknik.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Aco Wahyudi Efendi. "PEMODELAN PENURUNAN TANAH DI IBU KOTA NEGARA NUSANTARA MENGGUNAKAN ANALISIS NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA LISA V.8." PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa 12, no. 1 (June 19, 2023): 21–29. http://dx.doi.org/10.22225/pd.12.1.5643.21-29.

Full text
Abstract:
Wilayah IKN didominasi oleh daerah perbukitan dan dataran yang luas, Melihat karakteristik tanah yang beragam dan elevasi tanah yang bervariasi, sering terjadi bencana seperti tanah longsor dan penurunan muka tanah. Penelitian ini melakukan validasi hasil LISA terhadap program analisis geoteknik yang sangat sering digunakan dan khusus untuk perangkat lunak geoteknik. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi dunia geoteknik khususnya menjadi khazanah baru dengan menggunakan metode elemen hingga LISA V.8 FEA. Untuk sudut penurunan yang terjadi adalah 0.0623 meter, dimana pada analisis menggunakan software geoteknik Geostudio Sigma/W , penurunan yang terjadi pada titik yang sama pada tinjauan adalah 0.0633 meter, terdapat perbedaan yang tidak signifikan dengan rasio 1.016 dari hasil software geoteknik Geostudio Sigma/W dengan hasil LISA V.8 FEA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Manik, Erika Anggellina, and Jody Martin Ginting. "Field Soil Investigation Analysis Using Drilling Methods for Planning the Construction of IKN Access Roads." Journal of Civil Engineering and Planning 5, no. 1 (June 30, 2024): 1–15. http://dx.doi.org/10.37253/jcep.v5i1.9070.

Full text
Abstract:
Pengeboran geoteknik adalah metode penyelidikan tanah untuk menentukan parameter tanah untuk konstruksi. Meskipun banyak penyedia jasa dan kontraktor yang melakukan pengeboran geoteknik di Indonesia, beberapa Perusahaan masih tidak mematuhi aturan dan pedoman standar. Pengeboran geoteknik Proyek Perencanaan Pembangunan Konstruksi Jalan Akses IKN dilaksanakan sesuai ketentuan dan pedoman yang berlaku. Kondisi tanah di lokasi ini secara umum sangat baik sehingga tidak diperlukan konstruksi khusus. Kesalahan yang ditemui dalam pengeboran geoteknik antara lain pembersihan lubang sebelum dilakukan pengujian SPT, Panjang gagang bor yang tidak rata, pengambilan sampel UDS yang tidak tepat, dan palu SPT yang tidak memenuhi spesifikasi dan sebagainya, identifikasi jenis tanah yang kurang tepatjumlah pukulan hammer per menit yang tidak sesuai spesifikasi, serta proses transportasi dan penyimpanan sampel yang tidak sesuai spesifikasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hasrul, M. Reza, Moeh Kay Muddin Asnur, and Furqan Ali Yusuf. "Pelatihan Aplikasi Komputer Teknik Bangunan Bagi Mahasiswa Tingkat Akhir." Vokatek : Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 3 (October 10, 2023): 146–50. http://dx.doi.org/10.61255/vokatekjpm.v1i3.149.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia Pendidikan dalam penelitian ini penggunaan Software Plaxis dalam bidang ilmu Geoteknik untuk mengatasi Untuk mengatasi permasalahan geoteknik, salah satunya dapat dilakukan dengan bantuan metode perhitungan elektronik atau komputasi yaitu berupa program aplikasi komputer Software Plaxis, Masalahnya adalah kurangnya pengetahuan tentang penggunaan Software Plaxis. Sasaran eksternal adalah pemahaman mahasiswa tentang Software Plaxis dan penerapan pada mahasiswa tingkat akhir. Metode yang digunakan adalah: ceramah, diskusi,pelatihan dan tanya jawab. Hasil yang dicapai meningkatkan pengetahuan tentang Software Plaxis mahasiswa dan untuk mengatasi permasalahan geoteknik. Peserta pelatihan merupakan mahasiswa tingkat akhir
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Zakaria, Zufialdi, and Luthfan Harisan Jihadi. "Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan." Bulletin of Scientific Contribution 14, no. 3 (January 26, 2017): 239. http://dx.doi.org/10.24198/bsc.vol14.yr2016.art10971.

Full text
Abstract:
Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti matematika, statistika, fisika, biologi, dan kimia. Beberapa kajian geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng rekayasa, dan lain-lain. Makalah ini memperlihatkan beberapa penelitian geoteknik yang memanfaatkan ilmu dasar, yaitu desain lereng stabil, desain pondasi, hubungan antar variabel tanah, maupun perbaikan tanah. Penelitiannya a.l.: 1) Analisis kestabilan lereng, tujuan untuk mendapatkan lereng stabil, metode menggunakan model Starlet, hasil yang didapatkan adalah desain lereng stabil dan antisipasi keruntuhan lereng pada zona kerentanan gerakan tanah. 2) Analisis dayadukung tanah, tujuan untuk menentukan dayadukung yang aman bagi fondasi, metode yang digunakan adalah melalui cara Terzaghi, hasil yang didapatkan adalah nilai dayadukung tanah yang diijinkan untuk peletakan fondasi. 3) Soil improvement, tujuan untuk perkuatan fondasi, metode melalui pencampuran tanah dasar dengan kapur (CaO), hasil yang didapatkan adalah meningkatnya kekuatan dayadukung tanah pada tanah ekspansif. Kesimpulan dari semua penelitan geoteknik tersebut adalah kajian geoteknik tidak bisa lepas dari ilmu dasar matematika dan ilmu pengetahuan alam. Kata Kunci: geoteknik, pembangunan berkelanjutan, lereng stabil, dayadukung tanah, soil improvement Geotechnics is one of branches of geological science are closely related to environmentally sustainable development. Geotechnical studies require some basic sciences such as mathematics, statistics, physics, biology, and chemistry. Some geotechnical studies related to the development of infrastructure such as toll roads, railways, bridges, towers, building foundation, slope design engineering, and others. This paper shows some geotechnical studies that utilize basic sciences, namely: stable slope design, foundation design, the relationship between variables soil, and soil improvement. The study included: 1) Slope stability analysis, objective research is to get a stable slope, the method is using the Starlet model, the results obtained are stable slope design and anticipation of the slope landslide on vulnerability zone of mass movement, 2) Analysis of soil bearing capacity, in order to determine safety bearing capacity for the foundation, the method is using Terzaghi equtaion, the results obtained are allowable soil bearing capacity for safety foundation. 3) Soil improvement, the goal of strengthening the foundation, the basic method by mixing soil with lime (CaO), the results obtained are the increasing strength of the soil bearing capacity on expansive soil. The conclusion of all geotechnical research are geotechnical studies cannot be separated from the basic sciences of mathematics and natural science. Keywords: geotechnical, sustainable development, stable slope, soil bearing capacity, soil improvement
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Feranie, Selly, Adrin Tohari, Ila Karmila, and Agustina Dwi Puspitasari. "Penerapan Metode GPR dan Geoteknik pada Kajian Jalan, Jembatan, dan Lereng : Review." Jurnal Sains dan Edukasi Sains 6, no. 2 (August 1, 2023): 51–64. http://dx.doi.org/10.24246/juses.v6i2p51-64.

Full text
Abstract:
Pengujian dan diagnosis non-destruktif sangat populer, karena efektif untuk investigasi atau inspeksi bawah permukaan untuk dapat melakukan pemantauan, prediksi, dan pengelolaan dengan lebih tepat seperti halnya pemantauan kualitas dan kondisi jalan dan jembatan, hingga prediksi kestabilan, dan potensi longsor pada lereng. Pada penelitian ini banyak penelitian menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) karena kehandalannya dalam mencitrakan struktur lapisan dengan resolusi tinggi sesuai dengan frekuensi yang dibutuhkan. Artikel ini bertujuan mengkaji penerapan metode GPR dan Geoteknik untuk dapat mendeteksi kerusakan infrastruktur dan potensi longsor dengan berfokus pada penelitian terbaru dari tahun 2012 – 2022 yang dipublikasikan di jurnal internasional. Dalam dekade terakhir ini telah banyak dilakukan penelitian tentang evaluasi infrastruktur publik dengan karakteristik struktur lapisan jalan dan jembatan, deteksi retakan, dan stabilitas potensial, sedangkan pada penelitian longsor telah ditentukan parameter fisik dan bidang gelincir untuk menghitung faktor keamanan dan jangkauan jarak menggunakan metode geofisika, geoteknik dan kombinasi keduanya. Dalam studi kasus terbaru, para peneliti telah menggunakan kombinasi metode untuk mencapai hasil yang maksimal, karena metode yang digunakan akan saling melengkapi. Salah satunya menggunakan metode geoteknik dengan menggunakan data bor serta uji laboratorium berupa uji kuat geser, uji oedometer IL, uji triaksial CIU, dan CID untuk mendapatkan potensi longsor yang baik. Sedangkan untuk penilaian infrastruktur publik digunakan metode geoteknik berupa analisis numerik dan uji laboratorium sebagai data pendukung hasil yang diperoleh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

ÇINAR, Muhammet, and Büşra ERBAŞI. "GEOTEKNİK UYGULAMALARDA GEOPOLİMERLERİN KULLANILABİLİRLİĞİNİN İNCELENMESİ, LİTERATÜR ÇALIŞMASI." Kahramanmaraş Sütçü İmam Üniversitesi Mühendislik Bilimleri Dergisi 25, no. 4 (December 3, 2022): 774–89. http://dx.doi.org/10.17780/ksujes.1110640.

Full text
Abstract:
Küresel ısınma ve iklim değişikliği Dünya'nın en önemli ve hızla çözülmesi gereken problemlerinden biri haline gelmiştir. Atmosferdeki kızılötesi ışınları tutarak küresel ısınma ve iklim değişikliğine sebep olan sera gazlardan bir tanesi de CO2 gazıdır ve çimento üretimi ile salınan CO2 gazı toplam salınımın %8’ini oluşturmaktadır. CO2 salınımının yanı sıra çimento üretiminde ortaya çıkan nitrik oksitler asit yağmurlarına neden olmaktadır. Atık ya da doğal mineralli malzemeler kullanılarak üretilen geopolimer beton, geleneksel betona göre daha az su kullanımı ve CO2 emisyonunu artırmaması açısından çevresel anlamda sürdürülebilirdir. Geopolimerler farklı kür koşullarında farklı malzemeler ve alkalin aktivatör kullanarak elde edilebilmektedir. Bu derleme makalede çimento yerine alümina silikat oranı yüksek atık malzemelerin bir alkalin aktivatör ile bağlayıcı özellik kazanması esasına dayanan geopolimerlerin zemin iyileştirme çalışmalarında kullanımı incelenmiştir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Anwar, Habibie, and Abd Salam Munir. "Basic Mining Geotechnical Training in Mining Geology Department Vocational School (SMK) Aviation Techno Makassar." Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 2 (May 15, 2021): 46–49. http://dx.doi.org/10.35877/454ri.mattawang328.

Full text
Abstract:
The main target of the Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI program for SMK Penerbang Techno Terapan is to prepare early for the ability of the students of the Mining Geology Department to be able to starter Mining Geotechnics before entering the world of work, this is related to the Geology and Mining fields in the learning process teaching in high schools. The problems experienced by partners are limitations in knowledge regarding Mining Geotechnics, especially in open mines and underground mines, with this training, it can indirectly teach students to interpret Geotechnical data in the field and assist in working neatly, planned and effective every time, so that the expected result is to facilitate knowledge and improve the quality of students in learning Mining Geotechnical training. Abstrak Program Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI kepada mitra SMK Penerbang Techno Terapan Makassar adalah mempersiapkan secara dini kemampuan para taruna-taruni Jurusan Geologi Pertambangan agar dapat menguasai Geoteknik Tambang sebelum memasuki dunia kerja, hal ini terkait dengan bidang Geologi dan Pertambangan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu keterbatasan dalam ilmu pengetahuan berkenaan Geoteknik Tambang terutama pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah, dengan adanya pelatihan ini, secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada taruna-taruni untuk menginterpretasikan data Geoteknik yang ada dilapangan dan membantu dalam bekerja secara rapi, terencana dan efektif setiap waktu, sehingga hasil yang diharapkan adalah memperlancar ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas para taruna-taruni dalam mempelajari dan menguasai pelatihan Geoteknik Tambang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bagiarta, Yasa, Putra Wijaya IGN, and Ariyana Basoka Wayan. "Redesain Dinding Penahan Tanah pada Area Utama Pura Pajinengan Gunung Tap Sai, Kabupaten Karangasem Berdasarkan Aspek Geoteknik." JURNAL ABDI DAYA 2, no. 1 (August 5, 2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.22225/jad.2.1.2022.1-6.

Full text
Abstract:
Pura Pajinengan Gunung Tap Sai menjadi salah satu pura yang kerap dikunjungi oleh umat Hindu maupun wisatawan, pura ini terletak di Desa Pempatan, Kec. Rendang, Kab. Karangasem Bangli. Peningkatan jumlah pengunjung mengharuskan pihak pengelola Pura Tap Sai untuk merencanakan pengembangan area Pura, salah satunya adalah dengan memperluas area Utama Pura. Perluasan area Pura ini tidak lepas dari adanya desain ulang penataan dinding penahan tanah, dalam perencanaan dinding penahan tanah perlu melihat kondisi geoteknik di lokasi tersebut, perencanaan berupa analasis aspek geoteknik dan perencanaan struktur dinding penahan tanah. Hasil dari kajian ini menjadi masukan perencanaan dalam perluasan area mandala Pura Tap Sai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Endriantho, Muhammad, Pandu Zea Ardiansyah, and Alex Prabudi. "PERENCANAAN IN PIT DUMP (IPD) PIT D2 UNTUK OPPORTUNITY REDUCE DISTANCE DAN MITIGASI DARI BAHAYA GEOTEKNIK BLOK 1-4, BINUNGAN MINE OPERATION 1 – PT. BERAU COAL." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 545–52. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.96.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Pit D2 merupakan salah satu Pit dengan metode tambang terbuka di PT. Berau Coal yang berlokasi di Binungan Mine Operation-1. Pit D2 di kerjakan oleh PT. Sapta Indra Sejati (PT. SIS) sebagai mitra kerja dari PT Berau Coal. Target produksi tahun 2019 Pit D2 yaitu overburden 16.117.353 BCM, Coal 1.473.686 MT dengan SR 9,59. Pit D2 berada disisi selatan sungai Kelay dan merupakan akses utama jalan hauling coal BMO1 dan transportasi karyawan dari Rumah / mess ke site Tambang BMO1 dan BMO2.Secara LOM, Plan Disposal terdapat pada Out Pit Dump (OPD) D2 dengan kapasitas disposal 30 MBCM pada jarak 2,6 Km dan In Pit Dump K dengan kapasitas disposal 6 MBCM pada jarak 3,2 Km. In Pit Dump K harus dilakukan karena merupakan disposal material rawa Pit D2 tahun 2019 sebanyak 6 MBCM. Salah satu opportunity untuk menurunkan angka distance adalah dengan melakukan In Pit Dump Pit D2 dengan percepatan finishing pit sehingga didapatkan distance 1,8 Km dengan kapasitas 5 MBCM. Kapasitas volume In Pit Dump terbatas dikarenakan perlu kajian geoteknik sehingga disposal In Pit Dump aman dikerjakan. Adapun overall distance 2019 adalah 2,4 km.Secara geoteknik, Pit D2 terdapat struktur geologi kompleks membentuk lembah lipatan (syncline) dan punggung lipatan (anticline) dengan batuan yang bersifat low strength. Adapun seam utama (main seam) batubara yaitu D-2, litologi area Pit D2 memiliki kemiringan perlapisan (dip) 6-10o. Hasil cross section pada desain rencana Pit dengan litologi batuan memperlihatkan adanya potensi bedding undercut di sisi side wall utara. Historical longsor di side wall telah terjadi sebanyak 2 kali dalam waktu 1 Tahun, hasil analisis geoteknik secara LOM desain terjadinya longsoran dikarenakan desain yang membentuk bedding undercut dengan bidang gelincir dibawah seam D-2 yang menyebabkan terjadinya longsoran bidang, ditambah banyaknya joint vertical yang membuat terjadinya longoran toppling. PT. Berau Coal tidak memperbolehkan adanya pemotongan bedding undercut dan masuk dalam 11 Golden Rules PT Berau Coal. Untuk melakukan bedding under cut diperlukan kajian geoteknik untuk analisisnya.Adanya opportunity short distance dan perencanaan mitigasi bahaya geoteknik maka Mine Planner dan Geotechnic Engineer membuat perencanaan In Pit Dump Pit D2 secara paralel dengan kemajuan tambang, sehingga dari segi perencanaan dibutuhkan timing dan sequence yang tepat untuk mengeksekusi area sidewall utara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Faridlah, Mela, Adrin Tohari, and Mimin Iryanti. "Hubungan Parameter Sifat Magnetik Dan Sifat Keteknikan Tanah Pada Tanah Residual Vulkanik." Wahana Fisika 1, no. 1 (December 28, 2016): 54. http://dx.doi.org/10.17509/wafi.v1i1.4532.

Full text
Abstract:
Penelitian mengenai karakteristik tanah residual vulkanik menggunakan metode magnetik dan metode geoteknik telah dilakukan pada lereng stabil dan lereng longsor yang berada di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran karakteristik suseptibilitas magnetik dan parameter keteknikan tanah residual vulkanik. Karakteristik geoteknik ditentukan melalui uji fisik berupa uji bobot isi, berat isi tanah basah, berat isi tanah kering, kadar air, derajat kejenuhan dan porositas, uji batas atterberg serta uji ukuran butir tanah.. Karakteristik magnetik ditentukan melalui uji suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington MS2B (Magnetic Suseptibility System sensor B) dual frekuensi yaitu 470 Hz dan 4,7 kHz. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan nilai-nilai χLF (suseptibilitas frekuensi rendah) dan χFD% (suseptibilitas bergantung frekuensi) kearah horizon bagian atas profil tanah residual. Peningkatan nilai-nilai χLF dan χFD% ke arah horizon bagian atas merupakan karakteristik dari suseptibilitas magnetik.Dari hasil penelitian geoteknik dan magnetik didapatkan hasil jenis tanah residual vulkanik tersebut merupakan tanah lempung dengan mineral dominan yaitu Ilmenit. Hubungan antara parameter magnetik dan keteknikan tanah yaitu beberapa parameter keteknikan yang mempengaruhi sifat kemagnetan diantaranya berat isi tanah basah dan kadar air.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Narotama Sarjan, Achmad Fajar, and Ismail Hoesain Muchtaranda. "Kajian Geoteknik Bawah Permukaan Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Geofisika." Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEdu Journal) 4, no. 1 (June 16, 2023): 1–8. http://dx.doi.org/10.29303/goescienceedu.v4i1.217.

Full text
Abstract:
Geofisika merupakan studi yang mengkaji kondisi bawah permukaan Bumi berdasarkan parameter fisiknya. Komponen penyusun Bumi masing-masing memiliki ciri fisik yang unik misalnya: kerapatan, kecepatan rambat, konduktivitas listrik, suseptibilitas magnetik, dan konstanta dielektrik dari tiap jenis batuan akan berbeda. Penggunaan metode geofisika telah meningkat secara drastis dalam 50 tahun ini untuk digunakan dalam pelaksanaan eksplorasi sumber daya mineral dan alam. Selain itu, studi geofisika juga dapat berguna dalam membuat evaluasi untuk penilaian stabilitas, perencanaan dan pemantauan infrastruktur yang terdapat dalam bidang Teknik Sipil. Berbagai pendekatan geofisika dapat memberikan informasi penting di lapangan, seperti sifat massa batuan dan anomali strukturnya. Keunggulan dari metode geofisika adalah memungkinkan pengumpulan data di area yang luas yang tidak dapat dieksplorasi secara langsung karena keterbatasan alat maupun biaya, sedangkan kekurangannya adalah data yang dihasilkan tidak unik. Dengan demikian, interpretasi data geofisika harus dibatasi dan divalidasi menggunakan metode eksplorasi langsung maupun uji laboratorium untuk memperoleh hasil yang akurat. Penggunaan geofisika dalam masalah rekayasa geoteknik dikenal sebagai geofisika geoteknik; investigasi ini biasanya mencakup kedalaman total kurang dari beberapa ratus kaki, meskipun terkadang mencapai ribuan kaki. Studi ini mengkaji penerapan metode geofisika yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan geoteknik khususnya dalam pencitraan kondisi bawah permukaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Seru, Imanuel, Zufialdi Zakaria, and Dicky Muslim. "ORIENTASI INTI BATUAN HASIL PEMBORAN PADA RANCANGAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA ARAREN DI PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA, SULAWESI UTARA." Buletin Sumber Daya Geologi 10, no. 3 (November 8, 2015): 52–63. http://dx.doi.org/10.47599/bsdg.v10i3.147.

Full text
Abstract:
Makalah ini mempresentasikan pendekatan penyelidikan geoteknik untuk mengetahui sebaran orientasi bidang diskontinuitas di bawah permukaan melalui pemboran geoteknik dengan orientasi inti batuan (rock core orientation) sebagai tahap awal pada rancangan lereng tambang emas terbuka Araren. Tiga lubang bor ditempatkan pada bagian timur, selatan, dan barat pada rancangan lereng akhir tambang terbuka. Metoda pemboran inti dimulai dari permukaan untuk mengumpulkan informasi massa batuan dan bidang diskontinuitas. Orientasi bidang diskontinuitas pada inti batuan hasil pemboran (oriented core) digunakan untuk mengamati potensi masalah kestabilan jenjang pada lereng batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsoran bidang, baji, dan rebah berpeluang terjadi dan tersebar pada lereng tambang di lokasi pengamatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sulaeman, Sulaeman, Rd Ivan Sophian, Geni Dipatunggoro, and Febri Hirnawan. "KESTABILAN LERENG TAMBANG TERBUKA BATUBARA DI DAERAH DESA PURWAJAYA, KECAMATAN LOAJANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR." Buletin Sumber Daya Geologi 9, no. 2 (August 8, 2014): 30–45. http://dx.doi.org/10.47599/bsdg.v9i2.126.

Full text
Abstract:
Pertambangan batubara pada 10 tahun terakhir mengalami peningkatan. Kegiatan pertambangan tidak terlepas dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Tambang terbuka maupun tambang bawah permukaan erat hubungannya dengan kajian geoteknik dan menjadi persyaratan dalam mengajukan izin kegiatan penambangan. Lokasi administrasi daerah penelitian terletak di daerah Desa Purwajaya, Kecamatan Loajanan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam kegiatan di lapangan dilakukan pemetaan geologi teknik dan pengeboran geoteknik. Dari hasil kegiatan tersebut data diolah dilaboratorium dan menghasilkan sifat fisik dan mekanik tanah dan batuan untuk dapat mengetahui kekuatan massa batuan. Analisis laboratorium menghasilkan data sifat fisik dan mekanik tanah dan batuan. Hasil analisis tersebut digabungkan dengan hasil deskripsi pengeboran geoteknik yang kemudiandigunakan untuk menentukan kekuatan massa batuan (RMR) di setiap titik bor. Pada titik bor GT 01 dengan RMR kisaran 37 termasuk dalam kelas IV (poor rock) dan kelas III (fair rock). Titik bor GT 02 dengan kisaran RMR 35 termasuk kelas IV (poor rock) dan 68 untuk kelas II (good rock). Titik bor GT 03 dengan kisaran RMR 30 termasuk kelas IV (poor rock) dan 73 untuk kelas II (good rock). Simulasi kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan data hasil analisis laboratorium pada kedalaman dan sudut lereng tertentu dan menghasilkan nilai FS 1,265 untuk highwall dan 1,311 untuk lowwall.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Bol, Ertan, Sedat Sert, and Askin Ozocak. "Coğrafi Bilgi Sistemlerinin Geoteknik Alanında Değişken Zemin Ortamında Uygulaması." Academic Perspective Procedia 1, no. 1 (November 9, 2018): 1290–300. http://dx.doi.org/10.33793/acperpro.01.01.201.

Full text
Abstract:
Yatay ve düşey yönde ani zemin değişimlerinin gözlenebileceği alüviyal kökenli çökel ortamlarda özellikle çalışma alanı büyüdükçe Geoteknik açıdan karar verme süreci karmaşık bir hal alabilmektedir. Bu çalışmada orta ölçekli bir araştırma alanında Geoteknik değerlendirmenin Coğrafi Bilgi Sistemleri (CBS/GIS) eşliğinde yürütülmesi açıklanmıştır. Araştırma arazi koni penetrasyon deneyi (CPT) verileri ile gerçekleştirilmiştir. Adapazarı ovasının tipik zeminlerini bulunduran orta ölçekli bir sanayi sitesinin dış sınırları ve içerdiği bloklar CBS yazılımı olan "MapInfo" programı ile sayısallaştırılmıştır. CPT’den elde edilen tüm veriler ile bu verilerden türetilen ilgili Geoteknik özellikler veri tabanına aktarılmıştır MapInfo yazılımı ile veri tabanı arasında gerekli ilişkiler kurularak taşıma gücü ve sıvılaşma bölgelerini gösterir tematik haritalar hazırlanmıştır. Çalışma sonunda CBS’nin bu gibi ortamlarda Geoteknik bakımdan karar verme süreçlerini hızlandırdığı ve yapılan değerlendirmelerin de daha doğruyu yansıttığı kanaatine varılmıştır. Bununla birlikte inceleme noktalarının araziye düzgün dağılımını sağlayan uygun bir arazi çalışması gerçekleştirildiğinde CBS’nin çalışmalara hız katacağı ve maliyetleri düşüreceği de açıktır.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sari, Undayani Cita, and Boby Rahman. "Studi Literatur: Kajian Geoteknik Daerah Perbatasan sebagai Salah Satu Faktor dalam Penguatan Infrastruktur Daerah Perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur." Jurnal Planologi 16, no. 1 (April 30, 2019): 32. http://dx.doi.org/10.30659/jpsa.v16i1.4320.

Full text
Abstract:
Walaupun Indonesia sebagai negara maritime dengan sebagian besar berupa lautan, tetapi terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang berbatasan darat dengan negara tetangga, yaitu di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, Papua berbatasan dengan Papua Nugini, dan Nusa Tenggara Timur dimana berbatasan dengan Timor Leste. Daerah perbatasan ini dapat dianggap sebagai tolak ukur pembangunan dari suatu negara. Hal ini dikarenakan karena secara geografis Kawasan perbatasan jauh dari pusat Pemerintahan, maka apabila kondisi Kawasan perbatasan maju jika ditinjau dari pembangunannya maka Pemerintah dapat dianggap secara umum telah berhasil meratakan pembangunan. Pembangunan infrastruktur adalah salah satu hal yang paling menonjol di daerah perbatasan. Dengan infrastruktur yang lengkap dan bermutu baik, maka Kawasan perbatasan sebagai cerminan diri dari suatu negara akan terasa semakin jelas. Namun demikian, sebagaimana konsep dasar pembangunan infrastruktur yang ada, pembangunan di daerah perbatasan pun perlu memperhitungkan karakteristik geoteknik wilayah tersebut. Posisi daerah perbatasan yang umumnya jauh dan sukar dijangkau pun membuat pembangunan infrastruktur menemui kendalanya sendiri. Oleh karena itu, pada tulisan ini melakukan tinjauan terhadap permasalahan geoteknik berdasarkan studi literatur yang ada di daerah perbatasan Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste, yaitu Kabupaten Belu. Sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu kontribusi dalam memberikan sumbangsih referensi mengenai keadaan di daerah perbatasan. Kondisi geoteknik daerah perbatasan yang ditinjau pada tulisan ini mencangkup kondisi tanah, batuan dan topografi, yang dapat digunakan sebagai dasar dari pembangunan infrastruktur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Adfi, Muhammad Kholid, and Saparuddin Siregar. "SISTEM LAPORAN ASET TETAP DALAM MENUNJANG AKUNTABILITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA." Jurnal Akuntansi AKTIVA 3, no. 2 (October 29, 2022): 154–62. http://dx.doi.org/10.24127/akuntansi.v3i2.3041.

Full text
Abstract:
Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara merupakan aplikasi yang memudahkan akses dan pelaporan kepada setiap instansi pemerintah tentang pengelolaan barang milik negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami penerapan akuntansi manajemen dalam sistem informasi aset milik negara, implementasi dan pengelolaan aset milik negara, dan untuk memahami tanggung jawab pengelolaan Pusat Riset Nasional. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menyajikan fakta, situasi dan fenomena yang terjadi selama proses penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan narasumber dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Properti Nasional sangat penting dalam pengelolaan Pusat Penelitian Geoteknik BMN, meskipun dalam hal pengelolaan Pusat Penelitian Geoteknik Milik Negara dinilai secara kualitatif belum berjalan dengan baik terutama pada kasus inventarisasi barang milik negara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

ÇIKILI, Elif Büşra, and Mustafa Kubilay KELEŞOĞLU. "GEOTEKNİK PARAMETRELERİN VE YÜKLEME ŞARTLARININ GÜNEŞ PANEL SİSTEMLERİNİN DEPLASMANLARI ÜZERİNDEKİ ETKİSİ." Mühendislik Bilimleri ve Tasarım Dergisi 11, no. 3 (September 28, 2023): 985–1000. http://dx.doi.org/10.21923/jesd.1030509.

Full text
Abstract:
Güneş enerjisi yenilenebilir olması ve çevre kirliliğine neden olmamasından dolayı son yıllarda ülkemizde kullanım yüzdesi giderek artan enerji kaynakları arasında yer almaktadır. Güneş panellerinin taşıyıcı sistemi ve çelik kolonlarla tesis edilen panel temellerin davranışı incelenmeye değer konulardır. Bu çalışmada güneş panel temellerinin zemin ile etkileşimi ve geoteknik tasarımını etkileyen faktörler irdelenmiştir. FLAC 3D üç boyutlu sonlu farklar yazılımıyla güneş paneli üst yapısı ve zemin profili modellenmiş, referans geoteknik parametreler kullanılarak 8 farklı yük kombinasyonu için analizler gerçekleştirilmiştir. Zemin parametrelerinin (elastisite modülü, kayma mukavemeti açısı) değiştiği, kazık soket boyu, kar ve rüzgâr yükü etkisinin incelendiği seri analizler yürütülmüştür. Bu analizler dahilinde panel sisteminin kazık elemanlarının deplasmanları incelenmiştir. Analiz sonuçlarından elde edilen bulgular kar ve rüzgâr yükünün sistemin deplasmanları bakımından belirleyici olduğu, ilaveten soket boyu ve zeminin mukavemet parametrelerinin de mobilize olan deplasmanları etkilediği sonucuna ulaşılmıştır.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Minmahddun, Anafi. "Karakteristik Geoteknik Rencana Lokasi Pembangunan Dermaga Peti Kemas Kota Raha, Sulawesi Tenggara." Jurnal Aspirasi Teknik Sipil 2, no. 1 (June 28, 2024): 27–34. http://dx.doi.org/10.35438/aspal.v2i1.46.

Full text
Abstract:
Karakteristik tanah yang homogen atau bahkan sebaliknya sangat berbeda bahkan pada jarak yang dekat menjadi salah satu alasan pentingnya dilakukan investigasi geoteknik dalam sebuah perencanaan infrastruktur. Investigasi geoteknik penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik tanah untuk keperluan desain fondasi bangunan untuk mencegah terjadinya kegagalan atau penurunan berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geoteknik rencana lokasi pembangunan dermaga peti kemas di Kota Raha. Deep boring dan uji SPT dilakukan sebanyak 2 titik, BH-02 pada area dermaga serta BH-01 pada area jalan akses menuju dermaga (trestle dan causeway). Selain itu, dari dua titik pengeboran dilakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium diperoleh berdasarkan klasifikasi USC seluruh sampel diklasifikasikan menjadi tanah pasir berlanau (SM) dengan plastisitas rendah. Hasil boring menunjukkan lapisan tanah keras pada BH-01 dan BH-02 secara berturut-turut berada pada kedalaman 12,5 m dan 16,5 m. Daya dukung izin (Qa) tiang pancang bulat diameter 45 cm pada kedalaman 9 m, 10 m dan 11 m dengan faktor aman 4 secara berturut-turut adalah 892 kN, 919 kN dan 946 kN untuk BH-01 serta 913 kN, 940 kN dan 968 kN untuk BH-02. Daya dukung izin (Qa) tiang pancang bulat diameter 50 cm pada kedalaman 9 m, 10 m dan 11 m dengan faktor aman 4 secara berturut-turut adalah 1057 kN, 1084 kN dan 1112 kN untuk BH-01 serta 1079 kN, 1106 kN dan 1133 kN untuk BH-02.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Moeno, Hadi U. "Penentuan Parameter Geoteknik Tanah Residual Tropis Melalui Pengujian Dilatometer." Jurnal Teknik Sipil 18, no. 1 (April 1, 2011): 91. http://dx.doi.org/10.5614/jts.2011.18.1.8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Abdul Jalil. "PREDIKSI KELONGSORAN LERENG ALAM TANGSE-GEUMPANG DALAM PERSPEKTIF GEOTEKNIK." Jurnal Koridor 9, no. 1 (September 5, 2019): 25–30. http://dx.doi.org/10.32734/koridor.v9i1.1304.

Full text
Abstract:
Hujan deras yang terjadi di bulan Nopember 2016 telah menyebabkan longsor lereng alam dan terputusnya jalan raya yang menghubungkan Tangse dan Geumpang. Labilnya tanah lereng alam yang tidak mempunyai perkuatan dan air hujan infiltrasi kedalam tanah dan menjadi saturated. Kondisi ini menyebabkan kehilangan tegangan tanah efektif pada lereng dan terjadinya longsor. Untuk mengatasi kejadian ini perlu melakukan analisis stabilitas lereng alam dengan perkuatan lereng. Perkuatan lereng dapat dikerjakan secara mekanik dan kimiawi. Analisis lereng dapat digunakan metoda morgenstern-Price, Fellenius. Dengan mengetahui gaya yang menahan dan gaya menggulingkan tanah lereng, maka nilai safety factor lereng dapat diketahui. Stabilitas lereng diharapkan dengan nilai SF > 1,5 maka lereng akan stabil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Puji Yuwana, Hermawan. "Aspek Geoteknik Dalam Perencanaan Fasilitas Landfill Mineral Ikutan Radioaktif." Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir 3, no. 1 (July 30, 2023): 17–25. http://dx.doi.org/10.53862/jupeten.v3i1.003.

Full text
Abstract:
Radioactive by-products (MIR) can be produced from non-nuclear activities. It is crucial to ensure proper management of MIR from the moment they are created. The issue of permanent disposal in landfill facilities has recently been resolved. Design planning, land availability, financing, public acceptance, and other factors are essential considerations in this process. This paper provides an overview of the role and influence of geotechnical engineering in planning MIR landfill facilities. The methodology involves a literature study of regulations, research results, and recommendations from international organizations. The Government Regulation No. 52 of 2022 outlines the general landfill criteria. However, the regulation of MIR and Hazardous and Toxic Waste (B3) differs in concept and approach. Geotechnical studies the properties of rocks and soil. For MIR landfills, the characteristics of the MIR to be disposed of must be considered during planning and design. Physical, chemical, and activity concentration elements of the MIR affect the planning and design process. Geotechnical aspects, such as soil and rock type, groundwater level (MAT), pore water pressure, grain size, water content, density, shear strength, compression, permeability, and chemical testing, are necessary considerations. Several geotechnical tests are carried out to prevent infrastructure failure. The first step in planning and design is to understand the characteristics of the MIR material to be disposed of in landfills. Some geotechnical aspects include slope stability analysis, soil carrying capacity, and foundation suitability. Although the current regulations do not explicitly mention the geotechnical aspects that must be met, the general criteria for the acceptability of landfill locations are used in designing landfill designs. Keywords: radioactive by-products, planning, landfill, geotechnic
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wily Saragih, John, Riska Faramodita, and Aditya Denny Prabawa. "Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Method Pada Highwall Pit 5 PT. Tambang Bukit Tambi Site Padang Kelapo, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi." Jurnal Indonesia Sosial Teknologi 2, no. 4 (April 21, 2021): 639–52. http://dx.doi.org/10.36418/jist.v2i4.130.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stabil atau tidak suatu lereng berdasarkan bentuk geometri lereng direkomendasikan dalam bentuk nilai faktor keamanan (FK). Metode penambangan batubara yang digunakan pada daerah penelitian adalah open pit. Metode ini mengakibatkan terbentuknya lubang bukaan tambang. Hal ini berpengaruh pada kestabilan lereng yaitu highwall dan lowwall. Agar highwall tetap berada dalam keadaan stabil diperlukan analisis geoteknik membahas mengenai kestabilan lereng untuk menghindari terjadi longsoran. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengambilan data dilapangan berupa geometri highwall serta karakteristik material penyusun lereng. Data diolah dengan aplikasi pendukung geoteknik dengan cara melakukan simulasi lereng untuk mendapatkan nilai FK dianggap aman menggunakan metode bishop dan spencer sesuai KEPMEN 1827, 2018. Hasil analisis kedua sayatan menunjukkan highwall dalam kondisi tidak stabil (FK ≤ 1,2). Dilakukan desain ulang dengan menambah lebar bench. Hasil analisa section yaitu FK > 1,2 (stabil) dengan kondisi lereng jenuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Cahyadi, Hendra, Akhmad Gazali, and Firman Al Hakim. "ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORE PILE BERDASARKAN DATA SONDIR PADA PROYEK PEMBANGUNAN INSTALASI IBU KOTA KECAMATAN (IKK) PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN TANAH LAUT." Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil 3, no. 2 (December 30, 2020): 216. http://dx.doi.org/10.31602/jk.v3i2.4255.

Full text
Abstract:
Penyelidikan geoteknik merupakan pekerjaan yang menghasilkan data - data penunjang dalam pekerjaan perencanaan suatu bangunan. Didalam kegiatan perencanaan, penyelidikan geoteknik harus dilakukan secara baik sehingga dihasilkan gambaran yang jelas mengenai index properties dan engineering properties dari tanah. Analisis geoteknik dilakukan untuk dapat mengetahui stabilitas dan daya dukung tanah dalam menerima beban struktur diatasnya. Untuk mengetahui struktur tanah dan daya dukung tanah di lokasi perencanaan proyek pembangunan Instalasi Ibu Kota Kecamatan (IKK) Pelaihari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tanah Laut maka dilakukan analisis perhitungan daya dukung tanah menggunakan data sondir dari dua titik sondir dengan menggunakan tiga metode yaitu metode Van Der Ween, metode Philipponant, dan metode Mayerhoff. Berdasarkan hasil perhitungan nilai daya dukung pondasi bore pile dengan menggunakan tiga metode dihasilkan nilai daya dukung yang berbeda – beda. Untuk perhitungan menggunakan metode Van Der Ween hasil nilai daya dukung ultimit (Qult) 213.20 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 71.06 ton untuk titik sondir S.02 dan 193.52 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 64,50 ton untuk titik sondir S.03. Perhitungan menggunakan metode Philipponant hasil nilai daya dukung ultimit (Qult) 136.51 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 45,50 ton untuk titik sondir S.02 dan 135, 06 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 45,02 ton untuk titik sondir S.03. Dan untuk perhitungan metode Mayerhoff hasil nilai daya dukung ultimit (Qult) 654.37 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 218,12 ton untuk titik sondir S.02 dan 702.73 ton dengan daya dukung izin (Qizin) 234,24 ton untuk titik sondir S.03. Kata Kunci: sondir, daya dukung, Van Der Ween, Philipponant, Mayerhoff
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Haryanto, Wiyatno, Nendi Rohaendi, Ridwan Banda, and Zufialdi Zakaria. "PEMANFAATAN BAN BEKAS UNTUK PERKUATAN STRUKTUR JALAN PADA PELEBARAN JALAN SOROWAKO – MALILI: SEBUAH KAJIAN TENTANG KESTABILAN GEOTEKNIK." JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA) 4, no. 1 (June 28, 2019): 23–30. http://dx.doi.org/10.58522/ppsdm22.v4i1.82.

Full text
Abstract:
PT Vale Indonesia Tbk. adalah bagian dari Vale S.A. (Brazil) di bawah Vale Base Metal (Kanada) yang terletak di daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA) dalam industri tambang yang bergerak pada bidang eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan produksi nickel matesebagai produk baku. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengenalkan konsep 3R (reuse, reduce, recycle) sebagai konsep yang ramah lingkungan melalui pemanfaatan ban-ban bekas sebagai bahan konstruksi alternatif untuk tujuan rekayasa geoteknik. Kestabilan geoteknik dari struktur dinding penahan tanah dari tumpukan ban-ban bekas dianalisis untuk memperoleh faktor keamanan dan keandalan stuktur tersebut untuk diterapkan dalam proyek pelebaran jalan. Dalam operasi pertambangan, PT Vale Indonesia Tbk. mengonsumsi ban-ban untuk kebutuhan alat-alat berat seperti truk-truk pengangkut dan wheel-loader. Konsumsi ban untuk operasional pertambangan tersebut berfluktuasi antara 350–600 buah per tahun bergantung pada faktor-faktor teknis, seperti kondisi permukaan perkerasan jalan, geometri jalan, frekuensi pengereman, beban muatan, dan lain-lain. Penggunaan ban dalam jumlah yang cukup besar masih menjadi kendala dalam hal penyediaan disposal untuk tempat pembuangan ban-ban bekas tersebut. Sampai saat ini, ban-ban bekas selalu dibuang percuma ke suatu disposal yang seolah-olah sebagai sampah yang tidak berguna. Pemanfaatan ban bekas sebagai bahan untuk perkuatan struktur jalan adalah sebagai salah satu solusi teknis. Tentunya dibutuhkan analisis kestabilan geoteknik dari struktur dinding penahan tanah untuk mendapatkan nilai faktor keamanan serta penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Hasilnya adalah bahwa pemanfaatan ban bekas untuk perkuatan struktur jalan telah memenuhi persyaratan teknis untuk penggunaan jangka panjang, yakni faktor keamanan sebesar 1,46 tanpa beban gempa dan 1.04 dengan beban gempa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Haryanto, Dwi, Yoshi Rachael, Dhatu Kamajati, Gagah Hari Prasetyo, Heri Syaeful, and Frederikus Dian Indrastomo. "Karakterisasi Geoteknik Fondasi Kandidat Tapak PLTN dengan Metode Seismik Refraksi." EKSPLORIUM 42, no. 2 (November 30, 2021): 119. http://dx.doi.org/10.17146/eksplorium.2021.42.2.6538.

Full text
Abstract:
ABSTRAK. Pemerintah Indonesia dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017–2045, menetapkan beberapa bidang utama yang akan menjadi prioritas penelitian nasional, salah satunya adalah bidang energi. Dalam tema riset teknologi kelistrikan berbasis energi baru dan terbarukan rendah/nol karbon terdapat topik riset teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala komersial. Pada topik riset tersebut, ditetapkan bahwa dalam jangka waktu penelitian tahun 2020–2024, dihasilkan purwarupa PLTN. Pada penelitian ini, karakterisasi geoteknik tapak PLTN dilakukan dengan menggunakan metode seismik refraksi guna melengkapi data penelitian sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perlapisan batuan bawah permukaan untuk estimasi pekerjaan terkait fondasi PLTN. Pemetaan geologi dan akuisisi data geofisika, pengolahan, serta interpretasi tanah/batuan berdasarkan parameter kecepatan gelombang kompresi (Vp). Hasil pemetaan geologi menunjukkan adanya 2 satuan batuan beku yaitu diorit kuarsa dan andesit. Hasil pengolahan dan interpretasi data seismik refraksi menghasilkan model penampang Vp pada lapisan batuan bawah permukaan. Terdapat 3 lapisan batuan di lokasi penelitian yaitu lapisan tanah (Vp = 361–715 m/s), lapisan batuan beku lapuk (Vp = 1.386–2.397 m/s), dan lapisan beku segar (Vp = 3.789–6.133 m/s). Perkiraan densitas batuan beku segar berdasarkan perhitungan adalah 2,43–2,74 g/cm3. Hasil pemodelan dapat menunjukkan kedalaman dan struktur bawah permukaan lapisan batuan beku segar yang dapat menjadi fondasi bangunan PLTN.ABSTRACT. Presidential Regulation (Perpres) number 38 of 2018 concerning the National Research Master Plan for 2017–2045, the Government of Indonesia establishes several main areas that will become national research priorities, one of which is the energy sector. In the research theme of electricity technology based on new and renewable low/zero carbon energy, there is the topic of research on commercial-scale Nuclear Power Plant (NPP) technology. On the research topic, it was determined that within the research period of 2020–2024, a prototype nuclear power plant would be produced. Research related to the geotechnical characterization of the nuclear power plant site using the seismic refraction method was carried out to complement the previous research data. The purpose of this study was to determine the subsurface rock layer profile for estimation of work related to nuclear power plant foundations. Geological mapping and geophysical data acquisition, processing, as well as soil/rock interpretation based on the compression wave velocity (Vp) parameter are carried out to achieve this goal. The results of geological mapping show that there are 2 igneous rock units, namely quartz diorite and andesite. The results of processing and interpreting seismic refraction data produced a cross-sectional model of Vp in the subsurface rock layers. There are 3 rock layers in the research location, namely soil layer (Vp = 361–715 m/s), weathered igneous rock layer (Vp = 1.386–2,396 m/s), and fresh igneous layer (Vp = 3.789–6.133 m/s). The estimated density of fresh igneous rock based on calculations is 2.43–2.74 g/cm3. The modeling results can show the depth and structure of the subsurface layer of fresh igneous rock that can be the foundation of nuclear power plants.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Hutami, Rizka Sartika, Hari Nugroho, and Sutarto Edhisono. "EVALUASI PERILAKU DEFORMASI VERTIKAL BENDUNGAN SERMO BERDASARKAN DATA INSTRUMENTASI GEOTEKNIK." Racic : Rab Construction Research 8, no. 1 (June 26, 2023): 1–12. http://dx.doi.org/10.36341/racic.v8i1.2813.

Full text
Abstract:
Deformasi vertikal bendungan merupakan salah satu parameter yang penting untuk dievaluasi baik pada periode konstruksi maupun paska konstruksi. Perilaku deformasi abnormal dapat mengakibatkan berbagai permasalahan yang mengancam keamanan bendungan. Evaluasi menjadi sangat penting untuk dilakukan terutama pada Bendungan Sermo yang telah mengalami pembebanan selama lebih dari 25 tahun sehingga dapat diketahui perilakunya. Identifikasi perilaku normal atau abnormal dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil analisis deformasi vertikal berdasarkan data pembacaan instrumentasi terhadap kriteria penerimaan. Pada periode konstruksi, korelasi vertical strain terhadap depth below crest menghasilkan perilaku abnormal. Namun, evaluasi terhadap settlement yang terjadi menghasilkan perilaku normal. Pada periode paska konstruksi, evaluasi dengan kriteria Sherard (1965) dan ICOLD (1993) menghasikan kondisi abnormal pada elevasi tertentu. Namun, evaluasi berdasarkan settlement index serta kriteria penerimaan Sowers (1965) dan Hunter dan Fell (2003) menghasilkan kondisi normal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Dwijayani, Ni Made. "Pelatihan Pencatatan Data Lapangan Bidang Geoteknik untuk Peningkatan Kerapian Dokumentasi." Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 1 (March 1, 2023): 39–49. http://dx.doi.org/10.25078/sevanam.v2i1.2331.

Full text
Abstract:
Permasalahan yang dihadapi mitra adalah pencatatan data di lapangan masih menggunakan kertas dan berpotensi pada kerusakan karena kondisi cuaca di lapangan. Selain itu, tidak ada petugas khusus yang ditugaskan untuk mencatat data di lapangan. Mengangi masalah tersebut perlu dibuatkan sebuah format pencatatan data dengan berbasis komputer. Untuk mencapai hal tersebut, diadakan pelatihan dan pendampingan Ms. Excel untuk petugas lapangan. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kepada mitra dan bersama-sama mencari permasalahan prioritas beserta dengan solusinya. Setelah menyepakati solusi, tim pengusul menyusun materi pelatihan dan melaksanakan pelatihan serta pendampingan. Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan melaksanakan evaluasi dimana mitra sudah memiliki pencatatan hasil data secara sistematik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Mukarom, Su’udi Al, and Meilinda Dewi Astuti. "ANALISA GEOTEKNIK PADA TANAH LUNAK PADA LONGSORAN TANGGUL SUNGAI TUNTANG." Jurnal Teknik Indonesia 4, no. 2 (November 13, 2023): 19. http://dx.doi.org/10.61689/jti.v4i2.492.

Full text
Abstract:
Soil is a structure that chan be used as an embankment to prevent flooding in rivers and also sea eater tidal waves. Rivers are surface flows that are formed naturally or artificially and flow continuously to the sea. The condition of the soil on the river embankment is very unstable, which is directly adjacent to the irrigation canal, and the condition of the soil is very weak, causing the slope or embankment to collapse. The aim of this research is to determine soil stability analysis using the Plaxis Program Version 8.2, a geotechnical analysis program that can analyze soil stability using the finite element method which is capable of carrying out analyzes that can approximate actual behavior. Plaxis Version 8.2 provides various analyzes of displacement, stresses that occur in the soil, slope safety factors and others.The results of the analysis using the plaxis program Version 8.2 obtained maximum results. From the analysis of the Plaxis program on the construction of the Tuntang River Embankment landslide, it was found that in conditions where the soil was not repaired, it had a safety factor of 1.237 <1.5, which was smaller than the required safety factor, namely 1.5, so that the soil condition was unstable or a landslide. The condition of the soil in the channel was excavated and piled on top of the embankment, safety factor 1.105 < 1.5, this condition became worse due to the load on the embankment, the soil was strengthened by handling bamboo cerucuks to ensure that the soil did not experience movement at a distance of 0.5 m zig-zak. If a safety factor of 1.501 > 1.5, then with bamboo reinforcement the embankment can be overcome and not experience landslides.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Santoso, Eko, Muhammad Arif, and Jevye Fazrin Kusumah Anhar. "ZONASI GEOTEKNIK BERDASARKAN ANALISIS KESTABILAN LERENG HIGHWALL PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA." Jurnal Pertambangan 4, no. 1 (April 20, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.36706/jp.v4i1.404.

Full text
Abstract:
Kestabilan lereng pada highwall perlu diidentifikasi, hal ini mengingat pentingnya keberlangsungan proses produksi dan keselamatan pekerja dan peralatan yang digunakan pada tambang terbuka batubara. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan utama pada penelitian ini adalah membuat sebuah zonasi geoteknik berdasarkan pada tingkat kestabilan lereng highwall. Zonasi geoteknik merupakan bagian dari manajemen resiko yang dapat membantu engineer geotek dalam mempercepat proses analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan dan skala prioritas penanganan pada blok atau zona yang diketahui kritis.Tinjauan lokasi penelitian dilakukan pada highwall pit Trembesi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin mempunyai panjang ±3000 m. Didapatkan gambaran mengenai kondisi situasi aktual seperti keterdapatan sungai, creek, settling pond, dan kondisi lainnya yang berpotensi berpengaruh terhadap kestablian lereng. Selain itu dilakukan juga pengukuran muka air tanah menggunakan alat piezometer. Data properties batuan meliputi sifat fisik dan mekanik merupakan data sekunder. Analisis kestabilan lereng menggunakan perangkat lunak Geostudio 2007 dengan metode Kesetimbangan Batas Morgenstern Price. Berdasarkan analisis tingkat kestabilan lereng highwall terhadap 18 blok didapatkan nilai faktor keamanan (FK) berkisar antara 1.127 hingga 1.475, dan terdapat 5 blok yang teridentifikasi dalam kondisi tidak stabil. Terhadap blok-blok yang tidak stabil tersebut diperlukan desain ulang untuk medapatkan nilai FK yang aman. Perbaikan geometri lereng sebagai rekomendasi yaitu dengan cara menambah lebar lereng pada RL -40 untuk blok 08 dan 09 sebesar 15 meter , pada RL -60 untuk blok 12 sebesar 25 meter, dan pada RL -70 untuk blok 24 dan 25 sebesar 20 meter sehingga diperoleh tingkat kestabilan lereng yang aman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Frans, Jioni Santo, and Muhammad Hafizh Nurfalaq. "STUDI GEOTEKNIK PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG BATUBARA." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 475–88. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.90.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Dalam keadaan normal, suatu massa batuan memiliki kesetimbangan gaya yang bekerja. Kesetimbangan gaya yang bekerja tersebut bisa terganggu akibat terjadinya perubahan kondisi massa batuan, baik secara alamiah (erosi, patah, peningkatan muka air tanah) maupun aktivitas manusia (pengupasan, pengangkutan, penggalian, penimbunan). Respon dari perubahan tersebut, massa batuan dapat mengalami ketidakstabilan sebagai usaha untuk mencapai kondisi kesetimbangan baru. Hal ini akan memicu gerakan massa batuan akibat lereng yang tidak stabil dan terjadinya longsor. Lereng yang tidak stabil akan berdampak terhadap faktor keselamatan, ekonomi, dan sosial. Air tanah memiliki permasalahan tersendiri dalam pengelolaan tambang. Tekanan air pori (pore water pressure) dari air tanah dapat menimbulkan gaya angkat (uplift force) dan menurunkan kekuatan suatu massa batuan penyusun lereng, yang mana akan mempengaruhi kestabilan suatu lereng. Karakteristik daerah penelitian yang memiliki muka air tanah relatif dekat dengan permukaan, menyebabkan lereng berada dalam kondisi hampir jenuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi pengaruh muka air tanah terhadap kestabilan lereng tambang batubara di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data primer melalui observasi lapangan untuk mengumpulkan data-data teknis terkait dan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur. Analisa kestabilan lereng dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi dengan nilai Faktor Keamanan minimum 1,30. Hasil penelitian menunjukkan muka air tanah memiliki hubungan berbanding terbalik terhadap nilai Faktor Keamanan. Rekomendasi yang dihasilkan yaitu melakukan dewatering dengan menggunakan drain hole. Target penurunan muka air tanah pada dinding tambang daerah penelitian adalah RL+40 pada area sidewall dan RL+65 pada area highwall. Altenatif lain yang diajukan oleh penulis adalah dengan melandaikan sudut lereng keseluruhan (overall slope angle) pada dinding tambang di daerah penelitian. Dinding tambang daerah penelitian direkomendasikan untuk dilakukan pelandaian dengan sudut lereng keseluruhan berkisar 24°. Kata kunci: kestabilan lereng, muka air tanah, longsor, dewatering, sudut lereng keseluruhan ABSTRACT Under normal circumstances, a rock mass has an equilibrium of working forces. The equilibrium of these working forces can be disrupted due to changes in rock mass conditions, both naturally (erosion, broken, increased ground water level) and human activities (stripping, loading, excavation, backfill). In response to these changes, rock mass can have instability issue as an effort to reach new equilibrium conditions. This condition will trigger rock mass movements and slope failure due to unstable slopes. Unstable slopes will affect the safety, economic and social factors. Groundwater has its own problems in mining activities. Pore water pressure from ground water can cause uplift force and decrease the strength of a rock mass forming a slope, which will affect the slope stability. Characteristics of the study area which has groundwater level relatively close to surface, causes the slope to be in nearly saturated condition. This research aims to study the effect of groundwater level on the stability of coal mine slopes in the study area. The research method used includes collecting primary data through field observations to collect related technical data and secondary data collection through literature studies. Slope stability analysis is carried out to obtain recommendations with a minimum Safety Factor value of 1.30. The results showed the ground water level has an inverse relationship to the value of the Safety Factor. The recommendations are dewatering using drain holes. The target of groundwater level reduction in the mine wall of the study area is RL+40 in the sidewall area and RL+65 in the highwall area. Another alternative proposed by the author is by resloping the overall slope angle of the mine wall in the study area. The mining wall of the study area is recommended for alignment with an overall slope angle of around 24 °. Keywords: slope stability, ground water level, landslides, dewatering, overall slope angle
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Maulana, Luqmanul Hakim, and VJerry Dwi Fajar S.T. "KAJIAN GEOTEKNIK UNTUK OPTIMALISASI DESAIN TAMBANG BATUBARA MENGGUNAKAN LIMIT EQUILIBRIUM METHOD1)." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 499–514. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.92.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPT XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Telah merencanakan pembuatan pit dan timbunan di suatu lahan yang belum dibuka. Oleh karena itu diperlukan studi geoteknik untuk menganalisa geometri lereng bukaan tambang serta timbunan yang telah direncanakan oleh pihak perusahaan.Kegiatan penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer yang diperoleh dari pengeboran geoteknik, pengukuran muka air tanah dari 9 titik yang dianggap mewakili karakteristik massa tanah atau batuan dari beberapa pit. Lapisan batuan penyusun lereng tambang didominasi oleh batupasir dan batulempung, dijumpai pula batu lanau, carbon disamping batubara yang akan ditambang. Tanah atau batuan di lokasi penelitian termasuk kriteria batuan sedang sampai lemah, dibuktikan oleh pendekatan indeks kekuatan geologi dan sifat mekanik batuan. Pengukuran muka air tanah di daerah penelitian termasuk dalam kondisi jenuh dengan kedalaman MAT 0,88 - 11,975 meter.Penelitian dilakukan dengan jumlah pit sebanyak 7 pit, dan 13 penampang (section) yaitu penampang A-A’ sampai dengan penampang N-N’, yang merepresentasikan bentuk dari tiap pit penambangan batubara meliputi highwall dan lowwall. Kemantapan lereng untuk rencana desain tambang awal pada penampang A-A’ sampai dengan penampang N-N’ untuk lereng highwall dan lowwall faktor keamanannya terdapat yang sudah stabil namun masih dapat dioptimalkan, stabil dan tidak stabil, sehingga untuk lereng yang berada dalam kondisi stabil yang dapat dioptimalkan dilakukan desain ulang dengan kemiringan lereng yang curam dari sebelumnnya, kemudian untuk lereng yang tidak stabil dilakukan desain ulang dengan kemiringan lereng yang landai dari sebelumnnya. Rekomendasi lereng untuk penampang A-A’ lereng highwall yaitu overall slope angle 330 dan tinggi lereng 69,665 m serta untuk lereng lowwall yaitu overall slope angle 130 dan tinggi lereng 48,105 m, penampang B-B’ lereng highwall yaitu overall slope angle 290 dan tinggi lereng 34,139 m serta untuk lereng lowwall yaitu overall slope angle 220 dan tinggi lereng 40,109 m, penampang C-C’ lereng highwall yaitu overall slope angle 300 dan tinggi lereng 97,900 m serta untuk lereng lowwall yaitu overall slope angle 150 dan tinggi lereng 69,284 m, penampang D-D’ lereng highwall yaitu overall slope angle 490 dan tinggi lereng 77,023 m serta untuk lereng lowwall yaitu overall slope angle 70 dan tinggi lereng 132,16 m. Kata Kunci: Kestabilan Lereng, Highwall, Lowwall, Sidewall, Metode Kesetimbangan Batas ABSTRACT PT XYZ as one of the companies engaged in coal mining located in Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province. Planned construction of pits and waste dump on land that has not been cleared. Therefore a geotechnical study is needed to analyze the geometry of the mine opening slope and the pile planned by the company.Research activities carried out by collecting primary data obtained from geotechnical drilling, groundwater level measurements from 9 points that are considered to represent the characteristics of the soil mass or rock from several pits. Rock layers making up the mine slope are dominated by sandstone and claystone, silt stone, carbon in addition to the coal to be mined. The soil or rocks at the study site are of moderate to weak rock criteria, evidenced by the geological strength index approach and rock mechanical properties. Based on ground water level measurements in the study area included in saturated conditions with a MAT depth of 0.88 - 11.975 meters from the surface.The study was conducted with a total of 7 pits, and 13 section sections, namely A-A section to N-N section, which represent the shape of each coal mining pit including highwall and lowwall. Slope stability for the initial mine design plan on cross sections A-A 'to N-N cross sections for highwall and lowwall slopes there are safety factors that are already stable but can still be optimized, stable and unstable, so for slopes that are in stable conditions that are can be optimized redesigned with a steep slope from the previous, then for unstable slopes redesigned with a safety slope from the previous. Recommended slopes for cross section A-A 'highwall slopes are overall slope angle 330 and slope height 69,665 m and for lowwall slopes are overall slope angle 130 and slope height 48,105 m, cross section B-B' highwall slopes are overall slope angle 290 and slope height 34,139 m and for lowwall slopes namely overall slope angle 220 and slope height 40,109 m, cross section C-C 'highwall slope is overall slope angle 300 and slope height 97,900 m and for lowwall slopes are overall slope angle 150 and slope height 69,284 m, cross section D-D 'highwall slope is 490 overall slope angle and 77.023 m slope height and lowwall slope angle 70 overall and 132.16 m slope height. Key Word: Slope Stability, Highwall, Lowwall, Sidewall, Limit Equilibrium Method
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Nugroho, Bagaskara Widi, Suparjono Suparjono, and Ryan Pratama. "REKAYASA GEOTEKNIK UNTUK PENANGANAN SQUEEZING FAILURE DAN PENEMBUSAN AREA AMBRUKAN 1." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 561–72. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.98.

Full text
Abstract:
ABSTRAKTambang emas bawah tanah UBPE Pongkor terletak di Kawasan Bayah Dome, Jawa Barat, dengan tipe endapan vein system. Sistem penambangan dilakukan dengan system cut and fill dimana upaya penembusan bijih dilakukan dengan drifting. Salah satu tambang yang memiliki kadar tinggi yaitu di area Tambang Ciurug L600 bagian Central dimana batuan di daerah tersebut memilki karakter high altered dan very weak rock strength sehingga mudah runtuh dan berpotensi untuk squeezing. Area XC 662 merupakan salah satu front yang memilki kadar Au tinggi, namun kondisi batuan yang lunak selalu menjadi permasalahannya. Dalam artikel ini akan dibahas dua cara penanganan front yang sudah dilakukan tim Geoteknik UBPE Pongkor. Kasus pertama pada XC 662 yaitu penanganan geoteknik pada batuan lemah teralterasi argilik kuat dengan tipe runtuhan squeezing failure menggunakan pendekatan Convergent Confinement. Kasus kedua pada XC 662.1 yaitu upaya penembusan pada material ambrukan (rubble material) pada heading yang sudah ditinggalkan kemudian dilakukan penembusan kembali menggunakan pendekatan teknis sederhana yang direncanakan dengan matang dan aman (Professional Judgement, Safe, and Well-Planned Method). Kasus di kedua heading ini memiliki persamaan yaitu stand-up time yang sedikit sehingga potensi delay produksi menjadi pertimbangan. Berdasarkan hasil analisis, ground support di XC 662 menggunakan kombinasi antara shotcrete setebal 15 cm dan cable bolt spasi 1,5 x 1,5 m. Maximum support pressure yang dihasilkan sebesar 2,90 MPa untuk menahan tegangan sebesar 2,16 MPa dengan nilai FS = 1,34. Ground support pada XC 662.1 menggunakan shotcrete yang diaplikasikan secara in-cycle setiap aktivitas penggalian material ambrukan, forepolling pipa spilling 6 m, batang bor, dan bantalan kayu stapling. Pemasangan pipa spilling dan batang bor dilakukan dengan spasi 20-30 cm. Bantalan kayu stapling dipasang di bagian atas forepolling untuk menghindari kontak langsung antara material ambrukan dengan pipa spilling dan batang bor. Desain ground support ini berfungsi baik untuk meningkatkan nilai kohesi pada material ambrukan dan memperpanjang stand-up time. Dari kedua kasus ini diambil kesimpulan bahwa penanganan geoteknik pada heading dengan kondisi very weak rock strength dan high altered harus dilakukan secara in-cycle dan tidak membiarkan span terlalu lama berdiri tanpa penyanggaan.Kata kunci : Cut and fill ; squeezing failure ; material ambrukan ; Convergent Confinement ; Professional JudgementABSTRACTUBPE Pongkor underground gold mine was placed at physiography of Bayah Dome, West Java, which is have vein system gold deposit. It using cut and fill mining system which using drifting mechanism for getting the ore. One of the highest grade mine location was at Ciurug L 600 Central area which have high altered and very weak rock strength characteristics so that easy to failure and have squeezing potential. XC 662 area was the other highest Au grade mine, but have the problem with the rock mass condition. This article will explain two ways about how to solve its problem which is UBPE Pongkor Geotechnical team was did it. First case at XC 662 was the engineering of squeezing failure which has very weak rock-high argillic altered by Convergent Confinement approachment. The second was placed at XC 662.1 is the engineering of rubble material support at the abandoned heading with the Professional Judgement, Safe, and Well-Planned Method approachment. This two headings have low stand-up time so that potential to making production delay. Based on analysis, the ground support of XC 662 using 15cm shotcrete and 1,5x1,5 m cable bolt so that making the maximum support pressure are 2,90 MPa to supporting 2,16 MPa pressure with FS = 1,34. The ground support of XC 662.1 using in-cycle shotcrete after mucking activities, 6m-spilling pipe forepolling, drilling rod, and wood stapling. The forepolling pipe applied with 20-30 cm spacing. Stapling wood applied above the forepolling to prevent the rubble material and spilling pipe-drilling rod contact. Its Ground support design was well-function to improved the rubble material cohesion and increase the stand-up time. The conclusion of this cases are geotechnical engineering design at very weak rock strength-high altered heading should be applied the in-cycle shotcrete and didn’t abandon the front without support for the long time.Key words : Cut and fill ; squeezing failure ; rubble material ; Convergent Confinement ; Professional Judgement
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Maulina, Chatherine Grace, Dian Sisinggih, and Andre Primantyo Hendrawan. "Evaluasi Pengaruh Sifat Mikro-Fisik dan Bentuk Butiran terhadap Karakteristik Kuat Geser pada Pasir Vulkanik dan Pasir Pantai." Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air 1, no. 2 (July 31, 2021): 584–97. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.21.

Full text
Abstract:
Pasir merupakan salah satu bahan geoteknik yang memiliki peranan yang sangat penting, misalnya sebagai bahan timbunan urugan, timbunan backfill di belakang dinding penahan, maupun bahan filter. Pasir berasal dari berbagai sumber dan proses geologi yang berbeda, sehingga pasir vulkanik dan pasir pantai akan memiliki karakteristik fisik, mineralogi, dan bentuk butiran yang berbeda pula. Penelitian ini melakukan serangkaian uji di laboratorium dengan benda uji berupa material pasir: (1) pasir vulkanik sungai aliran lahar dari hasil erupsi Gunung Kelud di Kali Putih Blitar, (2) pasir pantai dari beberapa pantai di Kabupaten Malang yaitu Pantai Wonogoro, Pantai Jolangkung, dan Pantai Goa Cina. Aspek bentuk butiran meliputi roundness, sphericity, dan tekstur. Analisis pengujian dari SEM dan X-RD untuk menentukan karakteristik mikro-fisik dan bentuk butiran pasir secara mendetail. Pengujian geser langsung (direct shear test) untuk menentukan kuat geser dari tanah pasir. Pasir vulkanik memiliki permukaan butiran yang lebih kasar dari pasir pantai sehingga sudut geser dalam yang didapatkan lebih besar dari sampel pasir pantai. Karena tanah pasir tidak memiliki kohesi maka kekuatannya hanya pada sudut geser dalam; dengan demikian, pengaruh aspek mikro-fisik dan bentuk butiran pasir terhadap karakteristik kuat gesernya harus diperhitungkan untuk aplikasinya sebagai material geoteknik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Ali, Fauziah, Najib Najib, and Rinal Khaidar Ali. "Kajian Geoteknik untuk Perencanaan Pembangunan Pemukiman Baru pada Kawasan Handil Berkat Makmur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah." Jurnal Geosains dan Teknologi 1, no. 2 (September 6, 2018): 50. http://dx.doi.org/10.14710/jgt.1.2.2018.50-58.

Full text
Abstract:
Pengembangan dan pembangunan di Kawasan Handil Berkat Makmur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah semakin pesat, terutama seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Salah satu langkah yang perlu diambil untuk mengurangi nilai risiko dalam mengembangkan lahan adalah dengan melakukan kajian geoteknik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, sifat fisik, dan sifat mekanika tanah, menentukan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah, dan memberikan rekomendasi rekayasa teknik untuk menambah daya dukung tanah pada lokasi penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi pengambilan sampel, disturbed dan undisturbed, menggunakan bor tangan, pemetaan geoteknik, dan uji sondir. Sampel bor disiapkan untuk uji sifat fisik tanah.Jenis tanah pada lokasi penelitian adalah endapan gambut, lempung, dan lanau berlempung, yang bersifat jenuh, expansive, konsistensi sangat lunak – keras, dan kondisi air tidak dapat mengalir keluar rongga pori. Nilai qu berdasarkan data sondir pada kedalaman 1 – 6 m, sebesar 56,80 – 66,32 ton/m2, dan qa sebesar 18,93 – 22,11 ton/m2, sedangkan nilai qu berdasarkan data laboratorium sebesar 0,65 – 2,48 ton/m2, dan qa sebesar 0,22 – 0,83 ton/m2. Rekomendasi rekayasa teknik untuk menambah daya dukung tanah, dapat menggunakan pondasi cerucuk untuk pondasi rumah, dan penggunaan geotekstil serta penambahan tanah urugan pada jalan yang berada di lingkungan pemukiman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Saragih, Muhammad Sultan Mubaraq, and Tika Ermita Wulandari. "ANALISIS KONSOLIDASI DENGAN KOMBINASI METODE REPLACEMENT DAN PRELOADING MENGGUNAKAN PLAXIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PEKANBARU – PADANG." Prosiding SNAPP : Sosial Humaniora, Pertanian, Kesehatan dan Teknologi 2, no. 1 (January 8, 2024): 365–76. http://dx.doi.org/10.24929/snapp.v2i1.3158.

Full text
Abstract:
Permasalahan geoteknik merupakan salah satu permasalahan geoteknik adalah penurunan dan daya dukung tanah yang merupakan pondasi dari jalan tol. Perbaikan tanah dengan cara Replacement pergantian tanah dengan pembebanan Preloading merupakan salah satu metode yang popular digunakan untuk meningkatkan kekuatan geser tanah lunak. Analisis ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan geser tanah lunak. Analitis ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan besar penurunan konsolidasi secara analitis menggunakan pemodelan Plaxis 2D menggunakan tipe mesh very fine dengan settlement plate dilapangan, mengalisis dan membandingkan besar penurunan konsolidasi dengan pemodelan Plaxis 2D dengan tipe mesh yaitu very fine dengan dat settlement plate yang ada dilapangan. Dari hasil analisis diperoleh lama waktu konsolidasi dengan pemodelan Plaxis 2D 149 hari sedangkan waktu penurunan dari hasil data settlement plate 39 hari dan besar penurunan konsolidasi menggunakan pemodelan Plaxis 2D menggunakan tipe very fine = 0,056 m sedangkan besar penurunan dari hasil data settlement plste sebesar = 0,416 m dengan perbandingan persentasinya 86,53% dengan angka faktor keamanan yang diperoleh sebesar 1,745. Dapat disimpulkan perbedaan hasil data lapangan dan hasil analisis pada Plaxis 2D yang cukup jauh dkarenakan data yang didapat tidak semua dimiliki untuk setiap lapisan tanah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Prio Sutejo, Dwiki, and Safaruddin Safaruddin. "Analisis Kestabilan Lereng Lowwall Pada Penambangan Batu Gamping Di Pt Semen Baturaja (Persero) Tbk Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan." Jurnal Multidisiplin Indonesia 1, no. 4 (December 20, 2022): 1292–307. http://dx.doi.org/10.58344/jmi.v1i4.133.

Full text
Abstract:
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melakukan penambangan dengan menggunakan metode penambangan sistem Kuari (Quarry Mining). Dalam merencanakan penambangan dengan metode kuari, ada beberapa hal yang harus di perhatikan, salah satunya adalah kestabilan lereng. Kestabilan dari suatu lereng merupakan hal yang perlu diperhatikan karena sangat berkaitan dengan keselamatan dalam proses penambangan, lereng yang tidak stabil akan berpotensi longsor sehingga mengganggu keselamatan pekerja, peralatan dan produktifitas proses penambangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: Untuk mengetahui kondisi struktur massa batuan menggunakan metode Geological Stength Index (GSI). Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif yang dimana peneliti menguji kestabilan pada lereng menggunakan komputasi geoteknik dan material properties, sehingga hasilnya dianalisa apakah sesuai dengan acuan keamanan geoteknik. Spasi bidang diskontinuitas dideskripsikan sebagai jarak tegak lurus antar 2 bidang diskontinuitas berurutan sepanjang garis pengukuran (scanline) yang dibuat sembarang. Berdasarkan hasil klasifikasi massa batuan pada lokasi penelitian dengan berdasarkan penilaian kondisi struktur geologi menggunakan pendekatan geological strength index (GSI), dari 2 parameter yang dinilai yaitu structure rating (SR) dan surface condition ratting (SCR) didapatkan nilai 75 untuk SR dan 11 untuk SCR, artinya struktur batuan dari penilaian kurva GSI adalah saling berikatan dengan baik atau Blocky
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Radani, Romario Rahmad, Yuliadi, and Iswandaru. "Analisis Balik Kestabilan Lereng Penambangan Batubara di PT Banjarsari Pribumi Site Banjarsari Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan." Bandung Conference Series: Mining Engineering 2, no. 2 (August 1, 2022): 448–57. http://dx.doi.org/10.29313/bcsme.v2i2.4082.

Full text
Abstract:
Abstract. In this geotechnical analysis study the research uses the Limit Equilibrium Method (LEM) method to analyze single slopes and overall slopes. The input of material properties used comes from classification rock mass rating and the results of geotechnical mapping in the field which can also be applied for kinematic analysis on slopes that can represent other slopes to get the type of relaxation that can occur in the research area. Geotechnical analysis to be able to redesign slope geometry at PT Banjarsari Pribumi is based on the results of physical property tests, mechanical properties of rocks obtained from laboratory testing, and conducting geotechnical data in the field to be used as evaluation materials. The results of the overall slope stability analysis resulted in a cross-section of A-A' to a cross-section of G-G' and a single slope for waste material. Using new material properties and slope design it can be said that the slope is in a stable state or FK > 1.1 (Kepmen 1827). On the B-B' slope which is assumed to represent other slope conditions, kinematic analysis and potentially wedge avalanches.The overall slope stability analysis on the optimal lowwall slope has a slope height geometry design of 100 m, overall slope 290, bench width of 6 meters, bench height of 10 meters, and bench slope of 400, and interamp slope has a bench width of 13 meters. Abstrak. Dalam kajian analisis geoteknik ini penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas atau Limit Equilibrium Method (LEM) untuk menganalisis lereng tunggal, lereng interamp dan lereng keseluruhan. Adapun input material properties yang digunakan berasal dari pengklasifikasian massa batuan (RMR) dan hasil pemetaan geoteknik (geotechnical mapping) di lapangan yang juga dapat di aplikasikan untuk dilakukannya analisis kinematik pada lereng yang dapat mewakili lereng lainnya sehingga mendapatkan jenis kelongsoran yang dapat terjadi pada daerah penelitian. Analisis geoteknik untuk dapat meredesain geometri lereng di PT Banjarsari Pribumi ini berdasarkan hasil uji sifat fisik, sifat mekanis batuan yang diperoleh dari pengujian laboratorium dan melakukan penggambilan data geoteknik di lapangan untuk dijadikan bahan evaluasi. Hasil analisis kestabilan lereng keseluruhan menghasilkan penampang A-A’ hingga penampang G-G’ dan lereng tunggal untuk material waste. Dengan menggunakan material properties dan desain lereng yang baru dapat dikatakan bahwa lereng dalam keadaan stabil atau FK > 1,1 (Kepmen 1827). Pada lereng B-B’ yang diasumsikan dapat mewakili kondisi lereng lain dilakukannya analisis kinematik dan berpotensi adanya longsoran baji. Analisis kestabilan lereng keseluruhan pada lereng bagian lowwall yang optimal secara teoritis memiliki desain geometri tinggi lereng 100 m, overall slope 290, lebar bench 6 meter, tinggi bench 10 meter dan kemiringan bench 400, serta lereng interamp memiliki lebar bench 13 meter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

S.Si, MT, Alam Tronics,, and Ivan Bahder, S.Si, MTA. "PENGGUNAAN APLIKASI GPR (GROUND PENETRATING RADAR) DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE UNTUK KOLEKTIFITAS DATA KUALITATIF PADA ANALISA SUBSURFACE TANAH EKSTRIM LUNAK." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 167–80. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.60.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Ground-Penetrating Radar (GPR) adalah metode Geofisika dengan menggunakan teknologi radar untuk identifikasi perlapisan batuan dan “subsurface” pada investigasi geoteknik. Metode ini termasuk metode “non-destructive” (tanpa melakukan perusakan pada original base) menggunakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang mikro (Frekuensi UHF/VHF) yaitu pada garis spektrum gelombang radio dan dapat mendeteksi signal reflektif dari struktur bawah tanah. Kedalaman kemampuan alat GPR untuk “sensing” (penetrasi pembacaan) pada struktur batuan/tanah dengan GPR mencapai ketebalan 50m. GPR bisa mendeteksi (sensing) perubahan arah perlapisan batuan dan memprediksi ketebalan tanah ekstrim lunak, sehingga dapat mengidentifikasi resiko dan menekan biaya penanganan (reduction impact cost) dari perilaku extreme base sebelum proses “dumping” di area berawa atau gambut. Penggunaan instrumen GPR juga dapat menunjang detail interpretasi pengeboran geologi PT. KPC. Metode ini digunakan sebagai metode alternatif jika metode pengeboran geologi terlalu berbahaya dilakukan karena lereng yang diinvestigasi berada pada kondisi kritis atau area rawa yang tidak bisa dilalui mobilisasi rig drilling. Geoteknik KPC telah melakukan investigasi geoteknik dengan alat GPR yang telah dikorelasikan dengan data CPT. Pada korelasi nilai konstanta dielektrik dengan nilai CPT, dengan rentang 56.09 sampai 61.08 memiliki nilai konus terkoreksi, qt dengan rentang 0.12 MPa sampai 0.21 MPa. Hasil akhirnya akan diperoleh persamaan empiris data GPR vs data CPT.Kata kunci: investigasi geoteknik, non-destructive, sensing, dan reduction impact cost ABSTRACT Ground-Penetrating Radar (GPR) is Geophysical Method by using Radar Technology to purpose identification rock bedding and subsurface on geotechnical investigation. This method is classified for non-destructive application (without doing damage the original base) and applied by Electromagnetic Wave with microwave bandwidth (Frequency UHF/VHF) in spectrographic transmitting-wave (radio wave) and also to detect reflective pulse from the ground. Performance modulation depth of the GPR for sensing (beam penetration) rock/soil is for 50m. The GPR can detect (sensing) changes in the direction of rock bedding and for predicting extremely soft soil thickness, so as to identify risks and reduce handling cost (reduction impact cost) from extreme base behavior before the dumping process in marshy or peat areas. The use of GPR instruments can also support detailed interpretation of geological drilling in PT. KPC.This method is used as an alternative method if the geological drilling method is too dangerous to act, because the slopes investigated are in critical condition or swampy areas that cannot be traversed by drilling rig mobilization. KPC geotechnics have conducted geotechnical investigations with GPR tools that have been correlated with data CPT. The result of the correlation of dielectric constant values with CPT values, with a range of 56.09 to 61.08 has a corrected cone value, qt with a range of 0.12 MPa to 0.21 MPa. The final result is empirical correlation between data GPR and data CPT.Keynote: geotechnical investigation, non-destructive, sensing, and reduction impact cost
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Mase, Lindung Zalbuin, and Nanang Sugianto. "Pengenalan Metode Geofisika dan Geoteknik dalam Pembelajaran Fisika bagi Siswa SMAN 3 Kota Bengkulu." Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 2 (October 1, 2020): 81–90. http://dx.doi.org/10.30656/jpmwp.v4i2.2085.

Full text
Abstract:
Pembelajaran fisika yang monoton di dalam kelas, dapat mengurangi pemahaman sains bagi siswa. Kurangnya pemahaman konsep dan keterampilan proses sains dapat menyebabkan lemahnya motivasi dan minat terhadap fisika. Tulisan ini memaparkan hasil pengabdian masyarakat melalui pengenalan metode geofisika dan geoteknik dalam pembelajaran fisika kepada siswa SMAN 3 Kota Bengkulu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa-siswi SMAN 3 Kota Bengkulu dalam pembelajaran fisika. Pengabdian ini dilakukan dengan mengidentifikasi minat pembelajaran fisika, khususnya yang berkaitan dengan implementasi teori gelombang seismik di lapangan. Selanjutnya, sosialisasi mendalam mengenai konsep gelombang seismik dilakukan untuk meningkatkan pemahaman teoritis siswa. Sebagai bentuk penerapan pemahaman teori yang diperoleh, pengukuran gelombang seismik dan interpretasinya pada area di sekitar sekolah dilakukan oleh para siswa. Hasil pengukuran selanjutnya diulas lebih mendalam, sehingga pemahaman siswa terhadap teori gelombang menjadi optimal. Setelah melakukan program pengabdian ini, perubahan signifikan teramati pada siswa. Para siswa juga mampu menginterpretasikan hasil pengukuran dengan baik. Selain berupa pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan metode geofisika dan geoteknik, semangat dan rasa ingin tahu peserta juga semakin bertambah. Keluasaan keilmuan fisika telah disadari, sehingga hampir semua siswa yang mengikuti program ini siap memilih program studi fisika, teknik sipil, dan geofisika sebagai tujuan mereka setelah lulus SMA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Nugraha, Andrias Suhendra. "PENGARUH ENERGI PEMADATAN DI LABORATORIUM TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PADALARANG." Jurnal Teknik Sipil 16, no. 1 (April 30, 2020): 118–32. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v16i1.2496.

Full text
Abstract:
Pelaksanaan konstruksi timbunan jalan (road embankment) merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan kajian geoteknik. Kajian geoteknik dilakukan terhadap material timbunan (fill material) yang akan digunakan pada saat tahapan pemadatan (kompaksi) di lapangan. Evaluasi terhadap hasil suatu proses kompaksi mengacu terhadap parameter kompaksi dari fill material yang telah disyaratkan oleh spesifikasi desain. Parameter kompaksi tersebut antara lain adalah kadar air optimum (optimum moisture content, wopt) dan berat isi kering maksimum (maximum dry density, ?dry max). Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi pengaruh energi pemadatan di laboratorium terhadap parameter kompaksi material crushed limestone yang berasal dari daerah Padalarang, Jawa Barat. Terdapat 4 (empat) variasi energi pemadatan (E) yang ditinjau pada studi ini yaitu : 605 kN.m/m3 (energi standard Proctor, E1); 1.4 E1; 2.2 E1 dan 3.0 E1. Keseluruhan uji kompaksi di laboratorium menggunakan mold dan rammer untuk standard Proctor test (ASTM D 698). Hasil studi menunjukkan bahwa peningkatan energi pemadatan untuk kompaksi di laboratorium sebesar 3 kali energi pemadatan standard Proctor, hanya menghasilkan kenaikan gdry max sebesar 5% dan merubah nilai wopt sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan energi pemadatan di laboratorium tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai gdry max maupun wopt , untuk kondisi crushed limestone bergradasi buruk (poorly graded) dengan rentang ukuran butir 0.85mm – 4.75mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Souisa, Matheus. "KAJIAN GERAKAN TANAH MELALUI INTEGRASI MULTIDISIPLIN (Studi Kasus: Longsor Amahusu Kecamatan Nusaniwe Ambon)." ALE Proceeding 1 (July 18, 2021): 115–21. http://dx.doi.org/10.30598/ale.1.2018.115-121.

Full text
Abstract:
Telah digunakan banyak metode untuk mengkaji permasalahan gerakan tanah dari sudut pandangan pendekatan satudisiplin, interdisiplin maupun multidisiplin. Beberapa metode sedang dikembangkan untuk dipadukan dalam investigasi gerakan tanah (longsoran) selama dekade terakhir ini, fokus studi diarahkan menggunakan multidisiplin dengan pendekatan geolistrik, geoteknik dan geokimia untuk menentukan potensi gerakan tanah (longsor) Amahusu sehingga dapat memberikan mitigasi gerakan tanah. Hasil penelitian memberikan bidang gelincir longsor Amahusu dicirikan oleh anomali resistivitas dari struktur lapisan bawah permukaan yang rendah (< 50.0 Ω.m) hingga sedang (50.0 – 200.0 Ω.m), dan anomali ini mengindikasikan citra resistivitas jenis batuan lempung dan lempung pasiran, sedangkan anomali geoteknik teridentifikasi adanya tanah lempung lanau dan lanau pasiran, dan berdasarkan nilai faktor keamanan lereng (FS<1.25) dalam keadaan kritis. Sedangkan anomali geokimia pada proses pelapukan menyebabkan terjadinya penghalusan mineral sehingga persentase fraksi ukuran butir lempung menjadi lebih besar jika dibandingkan di bagian atas dan bawahnya maka akumulasi fraksi lempung yang ada di bagian bawah menjadi bidang gelincir yang memicu longsor. Berdasarkan perpaduan ini, anomali-anomali saling berkorelasi dan tersebar di sekitar lokasi longsor. Olehkarena itu, masih terdapat longsor susulan jika dipicu oleh hujan di atas normal dan masih tetap berada di sekitar lokasi longsor, sedikit bergerak ke arah timur laut dengan jangkauan yang sedikit meluas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Yansaputra, Rilo, and Jane Sekarsari Tamtana. "PENGARUH KONSISTENSI TANAH TERHADAP DURASI PELAKSANAAN PONDASI TIANG BOR." JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2, no. 4 (December 10, 2019): 249. http://dx.doi.org/10.24912/jmts.v2i4.6306.

Full text
Abstract:
Perancangan konstruksi pondasi memerlukan penyelidikan geoteknik untuk menentukan stratifikasi dan karakteristik teknis tanah. Studi sebelumnya menunjukkan adanya keterbatasan informasi pada penyelidikan geoteknik yang disebabkan oleh ketidakteraturan lapisan tanah dan sifat tanah yang dapat berbeda drastis dalam jarak hanya beberapa meter saja (heterogen). Keterbatasan informaasi data menimbulkan ketidakpastian. Dari segi perancangan dan pelaksanaan pondasi sudah memiliki ketidakpastian yang merupakan sebuah kendala, mengakibatkan durasi pelaksanaannya menjadi terlambat dari durasi yang telah direncanakan. Hasil tinjauan pustaka menjelaskan bahwa memanfaatkan informasi data kuantitatif di lapangan dan laboratorium seperti uji sondir atau standard penetration test (SPT) dapat diperkiraan distribusi tingkat kesulitan pengeboran. Studi ini bertujuan menganalisis dan mengetahui pengaruh konsistensi tanah yang diwakilkan oleh parameter tanah terhadap durasi pelaksanaan pondasi tiang bor, dengan menggunakan data hasil SPT yang disajikan pada bor log dan durasi pengeboran tiap tiang bor pada proyek gedung bertingkat. Data diolah melalui tahapan elaborasi data bor log untuk mengetahui klasifikasi jenis tanah dan perhitungan durasi berdasarkan rasio NSpt (jumlah pukulan pada uji SPT). Data dianalisis sesuai klasifikasi jenis tanah dengan variabel independen (NSpt dan tebal lapisan) dan variabel dependen (durasi pengeboran). Data dianalisis dengan metode regresi linear berganda. Hasil studi adalah persamaan regresi linear berganda yang bisa menjadi prediktor durasi pengeboran pada pelaksanaan pondasi tiang bor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Akbar, Fadhilla, Budi Sulistianto, and Tri Karian. "ANALISIS 3 DIMENSI KESTABILAN LERENG AKIBAT AKTIVITAS PELEDAKAN PADA TEROWONGAN." Jurnal GEOSAPTA 9, no. 1 (February 13, 2023): 1. http://dx.doi.org/10.20527/jg.v9i1.12912.

Full text
Abstract:
Aktivitas pemberaian batuan menggunakan peledakan pada penggalian terowongan dapat menghasilkan getaran yang akan berpengaruh terhadap lingkungan. Tidak hanya berpengaruh pada terowongan itu sendiri, tetapi juga pada permukaan di atas terowongan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mencoba menganalisis kestabilan lereng permukaan akibat aktivitas peledakan dalam terowongan. Analisis ini dibantu dengan perangkat lunak dari Rocscience yaitu Slide3, Slide2, dan RS2 untuk memperoleh nilai faktor keamanan dan nilai perpindahan sekitar lereng pemukiman warga yang berada di atas terowongan. Pengambilan conto batuan dan tanah (pemboran geoteknik) akan diuji di laboratorium untuk memperoleh data geoteknik merupakan kegiatan awal dari penelitian ini. Pemantauan dan pengukuran getaran akibat kegiatan peledakan di Terowongan 11 dilakukan pada jarak 109 m dari titik peledakan. Hasil nilai PVS 1,89 mm/s, PPA longitudinal 0,071 g dan PPD 0,003 mm. Nilai PPA dan PPD tersebut digunakan sebagai masukan dan validasi untuk analisis numerik pada penelitian ini. Pemodelan lereng dibuat mendekati kondisi aktual untuk dianalisis, seperti geometri hingga parameter masukan pada model. Hasil analisis menunjukkan nilai faktor kemanan pada lereng permukaan terowongan sebelum dan ketika dilakukan peledakan adalah sebesar 1,450 dan 1,247 yang dapat dinyatakan stabil. Nilai perpindahan dari hasil analisis numerik juga menunjukkan hasil kurang dari 0,5 cm. Dengan nilai perpindahan tersebut, maka getaran akibat aktivitas peledakan tidak menimbulkan kerusakan pada lereng permukaan di atas terowongan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Fianti, Lisa, Munirwansyah Munirwansyah, and Halida Yunita. "ANALISIS BENTUK GEOMETRI TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TAMBANG TERBUKA DARI ASPEK GEOTEKNIK." Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan 3, no. 2 (September 23, 2020): 166–76. http://dx.doi.org/10.24815/jarsp.v3i2.16567.

Full text
Abstract:
Aceh Province is one of the coal producers, especially Sumber Batu Village in Meurebo District, West Aceh Regency. In the implementation of coal mining, it is necessary to pay attention to the slope stability of open-pit mining to identify and estimate the possibility of landslides. For this reason, the author conducted research in analyzing the geometric shape of the slope stability with the slope variance of modeling the reduction of the existing angle αeks - 10% to the depth of three layers of soil 11 meters. The 1st layer of soil is 1.5 meters, the second layer of soil is 2.5 meters, and the third layer of soil is 7 meters. Slope stability is strongly influenced by the geometric shape of the slope and the strength of soil parameters. To identify the stability of the slope against slope failure, computationally performed using the finite element method with Plaxis software as the reference for the value of FK 1.25, which is considered safe/stable, meaning that collapse rarely occurs. In this research, primary data is used in the form of direct observation in the field, namely taking soil samples to obtain soil data in the form of soil physical properties and soil mechanical properties into soil parameter data, which is tested in the soil laboratory. Secondary data used are map data, boring data, and Sondir data. Soil parameter data were processed using Plaxis software. The results of the slope stability analysis showed that by modeling the geometric shape of the slope (αeks - 10%) on the open slope of a coal mine with a soil depth of 11 meters, the FK value was 3.60. From the results of the FK scores, it shows that the slope of the slope is 3.60 1.25 above the reference value of safe/stable FK. The FK value is 0.2 greater than the FK existing geometry. The conclusion of this study is that geometric shapes play an important role in determining the stability of an open coal pit excavation slope. The smaller the slope angle, the greater the FK value obtained, or the more gentle the slope, the higher the safety value of a slope.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Farhan, Muhammad, Ellida Novita Lydia, and Haikal Fajri. "KAJIAN STUDI GEOTEKNIK KLASIFIKASI TANAH PERMUKAAN UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DIKAWASAN UNIVERSITAS SAMUDRA." Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil 9, no. 1 (July 1, 2024): 22. http://dx.doi.org/10.32502/jbearing.v9i1.7953.

Full text
Abstract:
Soil classification is a science that aims to study ways to differentiate soil properties and divide soil into classes based on general characteristics. The aim of this research is to determine the physical properties of the land surface and determine the classification of surface land in the Samudra University area to be mapped based on soil type using ArcGis. 38 undisturbed soil samples were taken using a hand drill and 38 soil samples were tested in the laboratory to determine the physical properties of the soil and to map research results for surface soil types using Arcgis with the kriging interpolation method. From the test results, the lowest water content was at point 35 with a value of 4 55% and the highest was at point 5 with a value of 62 64%. The lowest liquid limit was at point 1 with a value of 15 65% and the highest was at point 13 with a value of 47 99% and the lowest plasticity index was at point 5 with a value of 5 70% and the highest at point 3 with a value of 26 93% while the lowest filter analysis was at points 10 and 12 with a value of 0% and the highest was at point 5 with a value of 40 74%. From the research results, it was concluded that the soil types in the Ocean University area received 7 classification groups based on AASHTO with the most dominant group being group A.2-6 with 19 points.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Terangganadjati, R. Sussukma, and Arief Hudiantoro. "Pembentukan Cincin Lumpur pada Area Rawa di Pit K12 Blok 1-2 Binungan Mine Operation 1, PT. Berau Coal." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (August 31, 2019): 129–32. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.12.

Full text
Abstract:
Pit K12 terletak di area konsesi Tambang PT Berau Coal di Kabupaten Berau,Kalimantan Timur, tepatnya di blok 1-2 Binungan Mine Operation (BMO-1).Secara umum blok 1-2 BMO-1 terbagi menjadi 2 pit yaitu Pit D12 dan Pit K12.Kondisi material penyusun di Pit K12 memiliki banyak material lunak sedangkanlokasi disposal yang tersedia sangat terbatas. Setiap alternatif lokasi disposal harusditeliti lebih lanjut terkait dengan analisis geoteknik dan ketersediaan alat yangtersedia agar dpat direalisasikan di lapangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Nugraha, Andrias Suhendra, and Sutan A. H. M. Manurung. "Pengaruh Waktu Pembebanan Uji Konsolidasi 1 Dimensi terhadap Nilai Oedometric Modulus Tanah Silty Clay." Jurnal Teknik Sipil 14, no. 2 (July 15, 2019): 161–79. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v14i2.1798.

Full text
Abstract:
Investigasi geoteknik baik di laboratorium maupun di lapangan sangat penting dilakukan padasuatu pembangunan infrastruktur. Parameter yang diperoleh dari hasil investigasi geoteknikmenentukan pula kualitas analisis dan desain pada suatu konstruksi. Pekerjaan bidang geoteknikyang umum dilakukan antara lain adalah analisis penurunan tanah. Parameter penurunan tanahdapat diperoleh dari hasil investigasi geoteknik dengan melakukan uji konsolidasi 1 (satu) dimensidi laboratorium. Salah satu parameter yang dihasilkan oleh uji konsolidasi tersebut adalahoedometric modulus, Eoed.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh waktu pembebanan untuk setiapkenaikan beban (load increament) pada uji konsolidasi 1 dimensi di laboratorium terhadap nilaieodometric modulus. Metode yang digunakan adalah, membandingkan nilai Eoed hasil ujikonsolidasi dengan waktu pembebanan 24 jam dan waktu pembebanan 48 jam untuk setiapkenaikan beban. Penelitian ini menggunakan 2 sampel uji (sample A dan sampel B) tanah siltyclay yang diperoleh dari 2 lubang bor yang berbeda, dimana untuk setiap sampel uji dibagimenjadi dua, yaitu; 1 sampel untuk kondisi waktu pembebanan 24 jam dan 1 sampel lainnya untukkondisi waktu pembebanan 48 jam untuk setiap kenaikan bebannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Eoed dipengaruhi oleh waktu pembebanan pada saattegangan konsolidasi efektif, ?’vc bekerja pada rentang; 200 – 400kPa. Pada sampel A, nilai Eoeduntuk waktu pembebanan 48 jam lebih besar 49,4% dari Eoed dengan waktu pembebanan 24 jam.Sementara pada sampel B, nilai Eoed untuk waktu pembebanan 48 jam lebih besar 21,6% dari Eoeddengan waktu pembebanan 24 jam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Aswanto, Moch. "PERENCANAAN PENAHAN TANAH 15 M DENGAN DINDING KANTILEVER DI PERIMETER SWICHYARD SKYLAND JAYAPURA." Konstruksia 11, no. 1 (January 10, 2020): 63. http://dx.doi.org/10.24853/jk.11.1.63-72.

Full text
Abstract:
Makalah ini menyajikan perencanaan Dinding Penahan Tanah (DPT) Kantilever Beton Bertulang, dengan aplikasi Geo5. Penggunaan perangkat lunak analitik geoteknik, diharapkan meningkatkan efisiensi man-hour insinyur dalam tahap perencanaan maupun revisi desain saat pelaksanaan fisik. Topiknya adalah desain DPT untuk ketinggian urugan tanah lebih dari 16m, sepanjang lebih dari 100m, yang mana kriteria struktur DPT harus relatif ringan (terkait daya dukung tanah) dan memanfaatkan bobot massa tanah yang menumpu di kaki (base) DPT untuk mengimbangi gaya lateral yang timbul. Proporsional bentuk DPT mengikuti guidance dari RSNI Geoteknik. Tinggi dinding (stem) h=10m, tebal w=1.1m~0.7m. Kaki (Base slab) tebal= 1m dan lebar=7.7m. Panjang keseluruhan DPT L=100m. Penyelidikan tanah, disamping parameter tanah seperti cu, unit weight, f dan klasifikasi tanah, informasi penting adalah kontur kedalaman lapisan utama yaitu lapisan tanah lempung dan irisannya dengan lapisan tanah berbatu. Hal ini untuk merencanakan tambahan pemancangan untuk menyalurkan beban gravitasi maupun lateral. Struktur DPT, dikontrol dengan Angka Keamanan terhadap overturning, slip, bearing-capacity, kecukupan penulangan. Kemudian analisa dan kontrol Angka Keamanan slope stability global terhadap beban gravitasi maupun kegempaan. Untuk mengalirkan air limpasan yang meresap dibelakang dinding, DPT dilengkapi dengan urugan pasir dibelakang dinding sebagai bagian sistim drainase. Dibawah urugan pasir dipasang pipa yang mengalirkan air rembesan keluar area DPT, sehingga dapat dihindari kejenuhan tanah dibelakang dinding penahan tanah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Lie, Cindarto. "Kajian Modulus Tanah Berdasarkan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium." Jurnal Teknik Sipil 14, no. 1 (April 4, 2019): 45–62. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v14i1.1448.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengkaji tentang soil modulus (modulus tanah) yaitu suatu faktor yangmenghubungkan antara besarnya stress/tegangan dan strain/regangan yang terjadi pada tanah. Soilmodulus adalah salah satu parameter utamadalam analisa geoteknik yang menggunakan metodaelemen hingga atau finite elemen method (FEM). Soil modulus biasanya ditentukan melalui ujilaboratorium atau uji in-situ di lapangan.Ada berbagai macam dan ragamsoil modulus, tergantungdari kondisinya antara lain kondisi pembebanannya apakah static atau dynamic, drained atau undrained,level tegangan dan regangan yang terjadi, tegangan keliling dan seterusnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nio, Alfrendo Satyanaga. "Appraisal of Landslides Due to Rainfall." Jurnal Teknik Sipil 4, no. 1 (March 26, 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v4i1.1292.

Full text
Abstract:
Makalah ini menjelaskan analisa pengaruh hujan terhadap kestabilan lereng melalui beberapa simulasidengan menggunakan software geoteknik. Keruntuhan lereng bisanya terjadi pada tanah residual yangterletak di daerah yang mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Dari hasil simulasi yangdilakukan, dapat disimpulkan bahwa kestabilan lereng dipengaruhi oleh 2 faktor yang sangat penting,yaitu: curah hujan dan geometri dari lereng tersebut. Hasil analisis menggambarkan hubungan antara 2faktor penting tersebut dan kestabilan dari lereng, berikut dengan kesimpulannya. Perbandingandengan data dari hasil penelitian yang lain juga dilampirkan dalam makalah ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography