Academic literature on the topic 'Holoseeni'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Holoseeni.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Holoseeni"

1

Suryatman, Nfn, Nfn Fakhri, Ratno Sardi, and Budianto Hakim. "Perkembangan Teknologi Artefak Serpih Batu Pada Paruh Awal Holosen di Leang Batti, Sulawesi Selatan." Berkala Arkeologi 40, no. 2 (2020): 195–218. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v40i2.585.

Full text
Abstract:
Penelitian yang intensif di gua-gua prasejarah Sulawesi Selatan telah menunjukkan kemampuan kognitif penghuni Sulawesi yang mungkin jarang dimiliki populasi lain di Wallacea. Pada paruh awal Holosen kemampuan yang diperlihatkan adalah memodifikasi alat serpih yang dikenal dengan tekno-kompleks Toalean. Namun demikian, gambaran perkembangan teknologi artefak batu pada masa antara sebelum hingga awal perkembangan tekno-kompleks Toalean masih jarang diteliti secara intensif. Situs Leang Batti adalah situs hunian yang dapat mengisi kekosongan informasi melalui studi teknologi artefak serpih. Artef
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Simanjuntak, Harry Truman. "Budaya Awal Holosen Di Gunung Sewu." Berkala Arkeologi 19, no. 1 (1999): 1–20. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v19i1.789.

Full text
Abstract:
Penelitian yang dilaksanakan selama ini, baik melalui program murni bidang, kerjasama dengan Perancis dan bantuan Toyota Foundation, telah memperoleh berbagai kemajuan dalam upaya memahami prasejarah Gunung Sewu. Berbagai masalah telah dapat dipecabkan dan semuanya berkaitan dengan proses hunian dan eksploitasi daerah ini, sejak kehadirannya hingga menjelang masa sejarah. Makalah ini mencoba membicarakan secara khusus budaya yang berkembang sejak awal Holosen hingga menjelang neolitik, atau yang secara umum disebut mesolitik. Bahasan akan didasarkan pada basil penelitian di gua Braholo dan Son
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Lummaa, Karoliina. "Antroposeeni: ihmisen aika geologiassa ja kirjallisuudentutkimuksessa." AVAIN - Kirjallisuudentutkimuksen aikakauslehti, no. 1 (April 3, 2017): 68–77. http://dx.doi.org/10.30665/av.66194.

Full text
Abstract:

 
 
 Yhdysvaltalaisen runoilijan Max Cafardin yhdeksän säkeistön pituinen ”Tervetuloa idioseeniin” on jo useamman vuoden ajan kiertänyt internetissä vihaisena ja turhautuneena kommenttina antroposeenikeskusteluihin, jotka ovat 2000-luvun aikana nopeasti levinneet geologiasta muihin luonnontieteisiin, yhteiskuntatieteisiin ja humanistisiin tieteisiin sekä taiteeseenkin. Antroposeeni on geologien puntaroima ehdotus uudeksi planeetan historiaa jäsentäväksi epookiksi holoseenin jälkeen. Se merkitsee planetaarisen ihmisvaikutuksen aikaa, joka jättää pysyvät jäljet Maapallon maa- ja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Nurani, Indah Asikin. "Hunian Berulang Dolina Kidang, Blora Kala Holosen." Naditira Widya 10, no. 2 (2016): 69. http://dx.doi.org/10.24832/nw.v10i2.116.

Full text
Abstract:
HUNIAN BERULANG DI DOLINA KIDANG, BLORA KALA HOLOSEN DWELLING RECURRING IN DOLINA KIDANG, BLORAHOLOCENE PERIOD Indah Asikin NuraniBalai Arkeologi Daerah Istimewaan Yogyakarta, Jalan Gedong Kuning No 174, Kotagede, YogyakartaEmail: anikardani@gmail.com Abstrak Dolina Kidang adalah suatu lobang besar yang di dalamnya terdapat sebuah gua dan sebuah ceruk. Dolina ini merupakan tempat hunian manusia prasejarah kala Holosen yang sangat intensif dihuni. Bukti-bukti arkeologis memberikan gambaran bagaimana pola hunian yang berlangsung di dalam dolina ini. Temuan hasil ekskavasi meliputi artefak, ekofa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Samodro, Saptono Budi. "EVOLUSI GEOMORFIK MATAROMBEO: DARI CEKUNGAN MESOZOIKUM MENJADI PEGUNUNGAN HOLOSEN." KURVATEK 1, no. 1 (2016): 7. http://dx.doi.org/10.33579/krvtk.v1i1.215.

Full text
Abstract:
Pegunungan Matarombeo merupakan salah satu pegunungan di lengan Tenggara Pulau Sulawesi, dibatasi oleh Sesar Matano di bagian utara dan Sesar Lawanopo di bagian Baratdaya – Selatan yang menghasilkan struktur geologi yang sangat kompleks. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian geologi, berupa pengamatan morfologi, stratigrafi dan struktur geologi untuk mengetahui evolusi geomorfik yang bekerja di Pegunungan Matarombeo. Metode yang dilakukan adalah interpretasi terhadap citra ifsar, pengamatan geologi lapangan, dilanjutkan dengan pengamatan petrografi, paleontologi, dan analisis struktur geol
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

BRYSON, Reid A., and Robert U. BRYSON. "Holosen 'de Anadolu'nun İklim Türleri: Arkeokîimatîk Modellerle Yapılan Kurgulama." Türkiye Bilimler Akademisi Arkeoloji Dergisi, no. 2 (June 15, 1999): 2–13. http://dx.doi.org/10.22520/tubaar.1999.0001.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Aziz, Fadhila Arifin. "Strategi Subsistensi Komunitas Penghuni Gua Lawa dari Masa Holosen." AMERTA 23 (March 13, 2020): 1–26. http://dx.doi.org/10.24832/amt.v23i0.1-26.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Nurani, Indah Asikin, and Agus Tri Hascaryo. "Gua Kidang, Hunian Gua Kala Holosen di Das Solo." KALPATARU 24, no. 1 (2015): 13. http://dx.doi.org/10.24832/kpt.v24i1.52.

Full text
Abstract:
Gua Kidang merupakan hunian manusia prasejarah yang diteliti Balai Arkeologi Yogyakarta sejak tahun 2005 dan masih berlanjut sampai sekarang. Berdasarkan survey permukaan di seluruh kawasan karst Blora, Gua Kidang adalah satu-satunya gua yang layak huni. Hal tersebut didasarkan pada morfologi lahan, sirkulasi sinar matahari, kemiringan, kelembaban, serta temuan permukaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk menelusuri dan mengungkap jejak lokasi situs yang menjembatani kesinambungan antara kebudayaan Pleistosen dan Holosen yang masih gelap. Selain itu, menarik untuk dikaji lebih jauh adalah loka
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

vardar, serdar. "SEDİMANTOLOJİK VE MİKROPALEONTOLOJİK VERİLERLE GÜZELHİSAR ÇAYI KIYI OVASININ HOLOSEN PALEOCOĞRAFYASI." Doğu Coğrafya Dergisi 23, no. 39 (2018): 131–48. http://dx.doi.org/10.17295/ataunidcd.430855.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Moechtar, Rio A. T., Subiyanto Subiyanto, and R. I. H. Sulistyawan. "Karakteristik Perubahan Lingkungan Akhir Plistosen - Holosen di Dataran Rendah Aluvial dan Pantai Wilayah Demak, Kudus, Jepara, Pati dan Sekitaranya." Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi 12, no. 1 (2021): 17. http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v12i1.262.

Full text
Abstract:
ABSTRAKWilayah dataran aluvial hingga pantai daerah Demak, Kudus, Jepara, Pati dan sekitarnya ditutupi endapan sedimen Holosen yang terdiri atas kerikil, pasir, lempung, lanau, dan bongkah batuan gunungapi. Penelitian dilakukan dengan analisis sedimentologi dan stratigrafi terhadap 37 pemboran berskala 1 : 100 dengan ketebalan sedimen antara 0,8 - 18 meter. Berdasarkan korelasi data hasil pemboran diketahui bahwa sedimen Holosen di wilayah ini dapat dibedakan dalam tiga interval proses pengendapan (IPP A- C). Perubahan sedimen secara vertikal dapat diwakili oleh setiap sub-IPP yang merupakan h
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!