To see the other types of publications on this topic, follow the link: Hukum Adat Jawa.

Journal articles on the topic 'Hukum Adat Jawa'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Hukum Adat Jawa.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Nugroho, Bambang Daru, Ranti Fauza Mayana, and Selly Riawanti. "SOSIALISASI HUKUM WARIS ADAT JAWA BARAT DALAM PENEGAKAN HUKUM KELUARGA DI KECAMATAN DARMAREJA KABUPATEN SUMEDANG." Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 3 (2021): 500. http://dx.doi.org/10.24198/kumawula.v4i3.34454.

Full text
Abstract:
Hukum waris merupakan salah satu bagian dari hukum perdata dan merupakan bagian dari hukum keluarga pada khususnya. Hukum waris di Indonesia masih bersifat pluralistis karena saat ini berlaku tiga sistem hukum kewarisan, yaitu hukum waris adat, hukum waris Islam, dan hukum waris perdata. Adanya perbedaan sistem hukum kewarisan tersebut menyebabkan unsur-unsur yang terkandung dalam hukum waris mempunyai persamaan dan perbedaan. penyuluhan di Kecamatan Darmareja Kabupaten Sumedang, penyuluhan ini penting dilakukan karena masyarakat Sumedang masih sangat kental hukum adat nya. Metode kegiatan yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Robiyanti, Dewi. "Didikan Budaya Adat Jawa Dalam Perkawinan Terkait UndangUndang No 1 Tahun 1974." All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety 1, no. 2 (2022): 35–45. http://dx.doi.org/10.58939/afosj-las.v1i2.55.

Full text
Abstract:
Hukum adat perkawinan Jawa selalu dilakukan bila ada orang Jawa akan melakukan perkawinan. Menurut keterangan Ketua Forum Komunikasi Warga Jawa (KFKWJ) yang tinggal di Kecamatan Deli Tua bahwa suku Jawa di Deli Tua telah berada ratusan tahun, dan selalu dilakukan hukum perkawinan adat Jawa terhadap orang yag akan melakukan perkawinan antara sesama suku Jawa di Deli Tua. Selanjutnya menurut Ketua KFKWJ bahwa hukum adat perkawinan adat Jawa dilakukan sebelum dan sesudah akad nikah secara agama Islam. Orang Jawa melakukan perkawinan adat Jawa yang tidak bertentangan dengan agama Islam. Setelah te
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Fikri, Moh Zeinudin Dan. "STUDI KOMPARATIF TENTANG ASPEK ONTOLOGI PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT JAWA." UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum 3, no. 2 (2018): 1. http://dx.doi.org/10.25134/unifikasi.v3i2.755.

Full text
Abstract:
Abstract In the socio-anthropological study, Islam embraced by the indigenous people of Java were quite influential in many aspects of their lives. Even in reality, has always found a dialogical relationship between Islamic law and customary law Java. In connection of that, this article attempts to examine and analyze the similarities and differences on aspects of ontology division of inheritance according to Islamic law and customary law Java. Despite these similarities, especially in the type and status of the estate but it also found differences in the using and distribution of the estate,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Meiyanda and M. Yarham. "TRADISI ADAT JAWA DALAM PELAKSANAAN PERNIKAHAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM." Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara 6, no. 2 (2023): 58–73. http://dx.doi.org/10.32665/almaqashidi.v6i2.2273.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menginvestigasi tradisi adat Jawa dalam pelaksanaan pernikahan dari perspektif hukum Islam. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis sejauh mana tradisi adat Jawa dapat diintegrasikan dengan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks pernikahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, melibatkan wawancara mendalam dengan pasangan yang menjalani pernikahan adat Jawa, tokoh agama, dan ahli hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tradisi adat Jawa dapat sejalan dengan hukum Islam, terutama dalam aspek-aspek seperti mahar, peran wali nikah, dan p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Putri, Novia Dwi, Efa Rodiah Nur, and Agus Hermanto. "Kontroversi Tradisi Shotel Dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa." El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law 4, no. 1 (2023): 79. http://dx.doi.org/10.24042/el-izdiwaj.v4i1.13746.

Full text
Abstract:
Tradisi Shotel adalah tradisi yang melarang menikahi wanita yang salah satu orang tuanya sudah meninggal dunia. Tradisi ini telah menempatkan perempuan sebagai pihak yang mengalami kerugian. Padahal ketentua hukum Islam dan hukum positif tidak ada larangan pernikahan antara laki-laki dengan perempuan yang salah satu orang tuanya sudah meninggal dunia. Penelitian ini fokus pada isu tentang kontroversi tradisi shotel yang dilihat dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data utama yaitu data primer. Data primer diperoleh melalui w
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Muhammad Izzudin Shofwan and Ngazis Masturi. "Tinjauan Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Perkawinan Adat Jawa." Academia: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1, no. 2 (2022): 80–94. http://dx.doi.org/10.54622/academia.v1i2.23.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui prosesi prosesi pelaksanaan perkawinan adat Jawa. Penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tata cara atau prosesi pelaksanaan perkawinan adat Jawa yang terjadi di Dukuh Pandanan Desa Soropaten Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten untuk memperkaya pandangan atau cakrawala penulis dalam mengabdi kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan pengembangan kebudayaan serta adat istiadat yang masih berlaku di bumi nusantara ini, bahwa prosesi pelaksanaan perkawinan adat jawa terdiri dari tiga upacara yaitu: Upacara sebelum pela
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rafianti, Fitri, Arik Dwijayanto, and Azharuddin Mohd Dali. "The Dialectics of Islamic Law and Customary Law on Marriage Concept of Javanese Muslim in Malaysia." Justicia Islamica 18, no. 2 (2021): 298–317. http://dx.doi.org/10.21154/justicia.v18i2.3126.

Full text
Abstract:
In Malaysia, customary law, especially marriage, should follow Islamic laws. Customary law should not conflict with Islamic law. On the contrary, the Muslim community of Javanese descent in Malaysia can combine customary and Islamic laws balanced. They maintain Javanese marriage traditions by harmonizing Malay customs and Islamic marriage laws, such as rewang (helping each other), slametan (praying together), tunangan (engagement), ijaban (wedding), and nyumbang (donating). To contribute to previous studies, this article aims to critically examine the dialectic between customary and Islamic la
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Susanti, Widia Ari, Hana Wafiqotus Salamah, and Mochammad Zain Al Majid. "Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Adat Wekas Dalam Pembagian Waris Masyarakat Jawa." Jurnal Sains, Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Hukum 2, no. 3 (2025): 180–91. https://doi.org/10.60126/sainmikum.v2i3.980.

Full text
Abstract:
Pembagian harta warisan dalam masyarakat adat Jawa memiliki kekhasan tersendiri yang dipengaruhi oleh sistem kekerabatan seperti patrilineal, matrilineal, dan parental. Meskipun terdapat aturan turun-temurun, praktik pembagian warisan kerap bervariasi, baik dilakukan semasa hidup pewaris maupun setelah upacara adat tertentu, dan tidak selalu dengan prinsip kesetaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik hukum waris adat Jawa serta interaksinya dengan hukum Islam. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan pendekatan studi kepustakaan terhadap peraturan perundang-un
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Eko, Febriyanto, Ilham Nur Prasetio, and Robby Sofian. "Keberadaan Hukum Adat Jawa Dalam Perkawinan Modern." ALSYS 2, no. 4 (2022): 464–72. http://dx.doi.org/10.58578/alsys.v2i4.436.

Full text
Abstract:
Javanese traditional marriage is a form of syncretism of the influence of Hindu and Islamic customs. In Javanese tradition, offerings, calculations, taboos, and myths are still deeply rooted. Marriage according to the Javanese traditional community is a sincere love relationship between a young man and a woman which basically occurs because of frequent encounters between the two parties, namely a woman and a man. The Javanese proverb says "tresno jalaran soko kulino" which means that love grows because you get used to it. The rapid flow of globalization certainly affects people's lifestyles, i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sa'diyah, Chalimatus, and Abdullah Afif. "LARANGAN PERKAWINAN ADAT JAWA JILU PERSPEKTIF SADD AL-DZARI'AH." SHAKHSIYAH BURHANIYAH: Jurnal Penelitian Hukum Islam 8, no. 2 (2023): 141–62. http://dx.doi.org/10.33752/sbjphi.v8i2.4345.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh larangan perkawinan adat yang masih berlaku dan dipercaya oleh masyarakat yaitu larangan perkawinan adat jilu. Adat jilu dikenal sebagai larangan untuk anak mbarep/siji (pertama) dengan anak ketelu (ketiga). Mayoritas kepercayaan masyarakat meyakini adanya nasib buruk atau dampak negatif yang akan menimpa keluarga yang melanggar adat tersebut. Meskipun beberapa masyarakat menganggap adat jilu hanya mitos turun temurun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat empiris. Dengan menggunakan pendekatan sos
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kisworo, Bayu, and Arista Candra Irawati. "Tinjauan Tentang Warisan Bagi Anak Angkat Dalam Prespektif Hukum Islam (Studi Hukum Adat Jawa Desa Pudakpayung Kec. Banyumanik)." ADIL Indonesia Journal 4, no. 1 (2022): 1–7. http://dx.doi.org/10.35473/aij.v4i1.1990.

Full text
Abstract:
AbstrakKehadiran seorang anak di dalam rumah tangga sangatlah dinanti-nantikan dan diharapkan bagi semua keluarga, namun tidak semua keluarga bisa merasakan mempunyai anak sehingga bagi keluarga tersebut harus mengadopsi anak. Dalam adat Jawa pengangkatan anak tersebut dilakukan dengan tujuan sebagai pancingan bagi keluarga yang belum dikaruniai anak, karena masyarakat adat Jawa meyakini bahwa dengan mengangkat anak sebagai pancingan maka keluarga tersebut nantinya akan dikaruniai anak turun sendiri. Tetapi dari pengangkatan anak tersebut mengakibatkan timbul hubungan darah dan kewarisan, seda
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Basuki Prasetyo, Agung. "Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Secara Administratif Pada Masyarakat Adat." Administrative Law and Governance Journal 3, no. 1 (2020): 23–34. http://dx.doi.org/10.14710/alj.v3i1.23-34.

Full text
Abstract:
Pelaksanaan perkawinan di kalangan Masyarakat Hukum Adat melalui proses yang panjang atau rites de passage, karena menyatukan dua keluarga besar. Perkawinan sebagaimana yang terjadi seperti di lingkungan Masyarakat Hukum Adat Suku Samin atau Sedulur Sikep di Pati Jawa Tengan, dan Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Kuningan Jawa Barat, tidak dicatatkan di KUA atau Kantor Catatan Sipil, namun memiliki pencatatan secara administratif tersendiri di lembaga adatnya, yakni Pranata Adanya. Akibat hukum perkawinan masyarakat Hukum Adat yang tidak mencatatkan perkawinannya secara hukum negara berdamp
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Ayuningtyas, Della Ika, and Abdullah Afif. "PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP EKSISTENSI KEPERCAYAAN ADAT JAWA DALAM PERNIKAHAN BULAN SURO." SHAKHSIYAH BURHANIYAH: Jurnal Penelitian Hukum Islam 9, no. 1 (2024): 19–36. http://dx.doi.org/10.33752/sbjphi.v9i1.4399.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam dalam kepercayaan adat Jawa terhadap pernikahan Bulan Suro. penulis akan memaparkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap keprcayaan pernikahan Bulan Suro, bagaimana pandangan hukum Islam terhadap kepercayaan tersebut, dan bagaimana dampak jika tetap melaksanakannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan dengan pendekatan normatif empiris. Kesimpulan dari penelitian Untuk masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam melaksanakan sesuatu atau hal-hal yang menyangkut dengan ibadah, dengan cara meluruskan niat atau meng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Aldiska Adelina Fitri, Destra Linda Anggraeni, Miranda Siregar, Leni Anggraeni, and Pitria Sopianingsih. "MENGUATKAN IDENTITAS DAN HAK MASYARAKAT ADAT MELALUI IMPLEMENTASI HUKUM ADAT DI KAMPUNG CIRENDEU." Civic Society Research and Education: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6, no. 1 (2025): 15–25. https://doi.org/10.57094/jpkn.v6i1.2911.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengkaji penguatan identitas dan hak masyarakat adat melalui penerapan hukum adat di Kampung Cirendeu, Cimahi, Jawa Barat. Masyarakat adat setempat mempertahankan hukum adat yang bersumber dari kepercayaan Sunda Wiwitan yang mengatur aspek sosial, budaya, dan ekologis kehidupan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hukum adat dijalankan dan peranannya dalam melindungi hak masyarakat adat di tengah tantangan modernisasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tokoh adat d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sinta, Sinta, Taufik Yahya, and Indriya Fathni. "Pelaksanaan Pewarisan Pada Masyarakat Adat Jawa Tengah Di Desa Rantau Makmur." Zaaken: Journal of Civil and Business Law 4, no. 1 (2023): 121–43. http://dx.doi.org/10.22437/zaaken.v4i1.20653.

Full text
Abstract:
This study aims to determine and analyze how the implementation of inheritance in Central Java indigenous peoples in Rantau Makmur Village, Berbak District, Tanjung Jabung Timur Regency and what are the factors that influence the implementation of inheritance in the indigenous people of Central Java. The methodology used in this research is the Juridical Empirical research method, namely legal research to analyze and examine the workings of law in society. Based on the results of the study, it can be stated that in the indigenous people of Central Java in the village of Rantau Makmur, there is
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sudaryanto, Agus. "Aspek Ontologi Pembagian Waris dalam Hukum Islam dan Hukum Adat Jawa." Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 22, no. 3 (2012): 534. http://dx.doi.org/10.22146/jmh.16238.

Full text
Abstract:
Even though Islamic law agrees with Javanese adat law in the type and status of inheritable property, we find a distinction in the matter of inheritance utilisation and distribution, heir groupings, and child portion. This article attempts to study the ontological aspects of inheritance laws of the two legal systems. Walaupun pada dasarnya hukum Islam dan hukum adat Jawa memiliki kesamaan terutama di jenis dan status harta warisan, ditemukan perbedaan dalam hal pemanfaatan dan pembagian harta waris, golongan ahli waris, serta bagian anak. Artikel ini mencoba membahas aspek ontologi hukum waris
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Puri, Widhiana Hestining, and S. Sulastriyono. "TANAH PEKULEN DALAM STRUKTUR HUKUM AGRARIA DI JAWA." Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 28, no. 3 (2016): 466. http://dx.doi.org/10.22146/jmh.16673.

Full text
Abstract:
ABSTRACTThe dualism of national land law appears before the formation of the agrarian law through the Basic Agrarian Law (BAL), has not been fully terminated. Various opportunities or legal vacuum still encountered, especially in relation to the provision of rights to land based on adat law. Pekulen land derived from adat law with communal characteristics/ joint ownership and land tenure in rotation, in fact is still exist in rural Java. Its posision became an important element in the village agrarian structure has the potential to make agrarian justice through policies at the local level.INTI
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Faishol, Imam. "PRAKTIK PERNIKAHAN ADAT JAWA KEMBAR MAYANG DAN PECAH TELOR (Studi Kasus Desa Kayulompa Kecamatan Basidondo)." QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan 5, no. 2 (2021): 122–34. http://dx.doi.org/10.21093/qj.v5i2.3951.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya temuan di desa Kayulompa Kecamatan Basidondo yaitu adanya praktik pernikahan yang memakai adat kembar mayang dan pecah telor. Tujuan menggunakan adat kembar mayang dan pecah telor tersebut sebagai bentuk ketaatan suami terhadap istri. Praktik adat Jawa kembar mayang dan pecah telor ialah salah satu adat istiadat jawa yang mana setiap pengantin harus melaksanakannya, agar menghindari hal-hal yang tidak terduga seperti merusak harga diri. Termasuk dalam melaksanakan praktik pernikahan adat Jawa, keyakinan yang diturunankan dari nenek moyang tanpa mer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Romli, Romli, and Eka Sakti Habibullah. "TELAAH RESEPSI PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM." Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial 6, no. 02 (2018): 177. http://dx.doi.org/10.30868/am.v6i2.306.

Full text
Abstract:
Resepsi pada acara pernikahan merupakan sesuatu yang membudaya di masyarakat, terlebih lagi bagi ummat Islam. Islam menganjurkan kepada siapa saja yang melakukan pernikahan, maka hendaklah mengundang kerabat, tetangga, dan orang yang dikenalnya. Hal ini dilakukan guna menangkal fitnah, bagi orang yang dikenalnya.Ummat Islam di Jawa melakukan resepsi pernikahan sangatlah sulit, banyak sekali ritual yang harus dilakukannya. Namun, resepsi yang dilakukan juga bervariasi tergantung dari kemampuan orang tua kedua mempelainya.Jawa masyarakatnya tergolong menjadi empat kategori; DKI, JABAR, JATENG, d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kurniwati, Berta. "Kedudukan Anak Angkat Terhadap Harta Warisan Dalam Hukum Adat Jawa Perdata Dan KHI." MU'ASYARAH: Jurnal Kajian Hukum Keluarga Islam 2, no. 1 (2023): 51. http://dx.doi.org/10.29300/mua.v2i1.5112.

Full text
Abstract:
Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam kenyataan tidak selalu ketiga unsur ini terpenuhi, dimana terdapat suatu keluarga yang tak kunjung dikaruniai keturunan, sehingga salah satu cara untuk mendapatkan keturunan adalah dengan mengangkat anak. Dalam pelaksanaan pengangkatan anak tersebut terkadang terdapat titik persilangan antara ketentuan hukum adat dengan ketentuan hukum Islam. Penelitian ini mengkaji kedudukan anak angkat di dalam masyarakat adat jawa berdasarkan hukum adat dan Kompilasi Hukum Islam (KHI); dan penyelesaian pewarisan ana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Multazam, Umar. "Aplikasi Qawaid Fiqhiyyah Al-‘Adah Muhakkamah dalam Pernikahan Masyarakat Jawa: Perspektif Hukum Keluarga Islam." Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam 15, no. 2 (2024): 128–57. http://dx.doi.org/10.30739/darussalam.v15i2.2961.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi masyarakat jawa dalam penyelenggaraan pernikahan dengan mempertimbangkan perspektif hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk menjelaskan kaidah Al-‘Adah Muhakkamah dan untuk mengevaluasi sejauh mana tradisi adat jawa dapat diselaraskan dengan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks pernikahan. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode penelitian yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, tradisi pernikahan masyarakat jawa dianggap sah dalam Islam, bahk
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Rahma, Laela Novitri Ervia. "Perkawinan Nglangkahi pada Masyarakat Adat Jawa dalam Perspektif Hukum di Indonesia." Jurnal Ilmiah Dunia Hukum 7, no. 1 (2022): 60. http://dx.doi.org/10.35973/jidh.v7i1.2856.

Full text
Abstract:
<p><em>Sebuah kelompok masyarakat tentunya memiliki kebiasaan khusus yang diyakini sebagai sesuatu yang baik dan dilakukan secara berulang dan turun temurun dan terkadang mengandung suatu sanksi yang disebut sebagai sebuah adat. Di dalam masyarakat Jawa dikenal sebuah adat terkait dengan perkawinan yang dikenal dengan perkawinan nglangkahi. Perkawinan nglangkahi merupakan perkawinan yang dilaksanakan dengan mendahului kakak mempelai. Menurut masyarakat Jawa, hal ini merupakan sesuatu yang kurang baik untuk dilakukan, maka dari itu terdapat sanksi yang diberikan kepada mempelai apab
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Mujiyati. "Analisis Hukum Islam tentang Pelaksanaan Selamatan Kehamilan (Pitonan) dalam Ritual Adat Jawa." Academia: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1, no. 2 (2022): 117–33. http://dx.doi.org/10.54622/academia.v1i2.25.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui, pertama, apa alasan masyarakat di dukuh Pacingkerep Ngandul Sumberlawang Sragen menggunakan ritual selamatan kehamilan (pitonan); kedua, bagaimana prosesi selamatan kehamilan (pitonan) dalam adat jawa di dukuh Pacingkerep Ngandul Sumberlawang Sragen; dan ketiga, bagaimana menurut hukum Islam pelaksanaan selamatan kehamilan (pitonan) dalam adat jawa masyarakat di dukuh Pacingkerep Ngandul Sumberlawang Sragen. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan alasan masyarakat di dukuh Pacingkerep Ngandul Sumberlawang Sragen me
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Kurniawan, Joeni Arianto. "Pelajaran dari Konflik Antara Komunitas Sedulur Sikep dan Industri Semen di Jawa Tengah." Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 30, no. 3 (2018): 504. http://dx.doi.org/10.22146/jmh.37985.

Full text
Abstract:
Abstract:Depicting the development of the adat law teaching in current days results in a quite unhappy situation, where there is a huge gap between what taught in the classrooms of the law schools in Indonesia and what happens in the reality. The cause of such situation is because there has not been any contemporary comprehensive research on adat laws of Indonesia today in one hand, and also the legal politics implemented by the state which leads the legal system to be more and more state-centered on the other hand. However, though there is an urgent need to overhaul the subject of adat law, i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Alfin. "Pembagian Waris Menurut Perspektif Hukum Islam Dan Adat Jawa." el-Bait: Jurnal Hukum Keluarga Islam 2, no. 2 (2023): 24–34. http://dx.doi.org/10.53515/ebjhki.v2i2.36.

Full text
Abstract:
Indonesia is a country that does not adhere to Islamic teachings in terms of law; in terms of inheritance itself, Indonesia adheres to three applicable laws, namely, inheritance law according to Islam, civil inheritance law originating from the Civil Code, and customary inheritance law. Islamic inheritance law and customary inheritance law certainly have different provisions and have their own characteristics. Therefore, the author wants to explain more deeply the division of inheritance in Islamic law and customary law in this article. In compiling this article, the author uses qualitative de
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Oelangan, Meita Djohan. "Perbandingan Prosedur Perkawinan Adat Suku Jawa Dalam Perspektif Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dan Hukum Islam (Studi di Kota Bandar Lampung)." PRANATA HUKUM 13, no. 1 (2018): 43–58. http://dx.doi.org/10.36448/pranatahukum.v13i1.176.

Full text
Abstract:
Perkawinan merupakan suatu peristiwa penting dalam kehidupan manusia, karena perkawinan tidak saja menyangkut pribadi kedua calon suami istri, tetapi juga menyangkut urusan keluarga dan masyarakat. Permasalahan penelitian adalah bagaimana prosedur perkawinan adat suku jawa dalam perspektif Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dan Hukum Islam. Pendekatan penelitian menggunakan yuridis normatif. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif. Hasil penelitian didapatkan prosedur perkawinan adat suku Jawa merupakan sebuah kearifan lokal yang m
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Maskur, Muhammad Azil. "INTERNALISASI NILAI-NILAI MASYARAKAT ADAT DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA NASIONAL." Masalah-Masalah Hukum 47, no. 1 (2018): 22. http://dx.doi.org/10.14710/mmh.47.1.2018.22-31.

Full text
Abstract:
Fokus permasalahan dalam artikel ini adalah pembahasan terhadap nilai-nilai yang ada dalam masyarakat adat Sedulur Sikep dan internalisasi nilai-nilai masyarakat adat Sedulur Sikep dalam Pembaharuan Hukum Pidana Nasional. Artikel ini sangat penting dalam rangka pembangunan sistem hukum nasional melalui pembaharuan hukum pidana nasional yang berbabis pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat, sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945 yang mengakui eksistensi masyarakat hukum adat. Artikel ini merupakan hasil penelitian dengan metode pendekatan yang digunakan adalah kualitatif d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Firmanto, Alfan. "Masjid Kuno di Pulau Haruku Propinsi Maluku (Kajian Sejarah, Bentuk dan Fungsi)." Jurnal Lektur Keagamaan 14, no. 1 (2016): 1. http://dx.doi.org/10.31291/jlk.v14i1.470.

Full text
Abstract:
The history of Islamic development on the Haruku island, cannot be separated from the role of Muslim leaders or scholars who came from the Java. Evidence of the influence of Islam in Java can be seen from the architecture of the mosque on this island which takes the form of mosques of Wali in Java. This influence can also be seen from the shape of the terraced roof and floor plan of the mosque is square, which suggests a very strong Javanese mosque architecture. Nevertheless Javanese culture influence on the structure of society in Haruku is not always visible. The mosque on the island Haruku,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Julaeha, Siti. "AMBIVALENSI HUKUM PERKAWINAN ORANG TUA DENGAN ANAK ANGKAT BERDASARKAN HUKUM ADAT DAN HUKUM POSITIF INDONESIA." Istinbath : Jurnal Hukum 19, no. 01 (2022): 1. http://dx.doi.org/10.32332/istinbath.v19i01.4044.

Full text
Abstract:
Perkawinan orang tua dengan anak angkat merupakan tindakan yang yang dianggap tabu oleh mayoritas masyarakat Indonesia, karena bagi masyrakat anak angkat sama derajatnya dengan anak kandung sendiri. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui ambivalensi hukum adat dan hukum positif Indonesia terkait perkawinan tersebut. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian hukum normatif dengan pendekatan perbandingan hukum dan perundang-undangan. Adanya perkawinan orangtua dengan anak angkat menimbulkan pertentangan hokum di masyarakat. Pertentangan ini terjadi karena secara hokum adat anak angkat dianggap
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Syibly, M. Roem, and Sidik Tono. "PRINSIP KEADILAN DALAM PEMBAGIAN WARIS DAN WASIAT PADA MASYARAKAT MUSLIM YOGYAKARTA." istinbath 16, no. 2 (2017): 419–40. http://dx.doi.org/10.20414/ijhi.v16i2.12.

Full text
Abstract:
Abstrak Peneliti tertarik untuk menganalisa bentuk dan model waris dan wasiat pada masyarakat muslim Jawa yang berprinsip keadilan. Urgensi dari hasil temuan dalam penelitian ini adalah; adanya tawaran reinterpretasi terhadap perluasan sasaran hukum waris dan wasiat Islam, dan memberikan gambaran tentang model pembagian waris dan wasiat Islam yang berprinsip keadilan yang bermuatan lokal. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sleman, Yogyakarta. Sumber datanya adalah seluruh Kaur Kesra Desa di wilayah penelitian dan teknik sampel yang digunakan adalah Purposive random sampling. Analisis denga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Muljohadi, R. Arif. "BAGIAN WARISAN BAGI ANAK ANGKAT MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA." Jurnal Keislaman 1, no. 2 (2021): 202–26. http://dx.doi.org/10.54298/jk.v1i2.3366.

Full text
Abstract:
Salah satu tujuan utama dari perkawinan adalah untuk menyambung keturunan. Akan tetapi tidak semua pasangan suami isteri dapat memiliki anak. Ketidakberadaan anak dapat menjadi salah satu pemicu ketidakharmonisan hubungan rumah tangga. Sehingga untuk mempertahankan keutuhannya, suami isteri melakukan pengangkatan anak. Dalam pengangkatan anak tentu akan menimbulkan akibat hukum. Terlebih lagi di dalam hukum di Indonesia, pengangkatan anak dilakukan menurut hukum Islam, hukum Adat (hukum Adat yang dimaksud adalah hukum Adat Jawa Tengah), dan hukum Perdata. Dimana ketiga sistem hukum tersebut te
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Bemmelen, Sita Thamar van, and Mies Grijns. "Relevansi Kajian Hukum Adat : Kasus Perkawinan Anak dari Masa ke Masa." Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 30, no. 3 (2018): 516. http://dx.doi.org/10.22146/jmh.38093.

Full text
Abstract:
AbstractAlthough the prevalence of child marriage in Indonesia is still high, adat law studies on child marriage have not received as much attention as land-related studies. This research concerning a century of political debate on child marriage proves that child marriage can only be understood if examined from the perspective of the dynamic relationship between national law, religious law, and adat law. A comparison between the results of an antrophological case study on West Java (Sundanese and Islam) and a historical case study on North Sumatra (Toba Batak and Christian) shows that the leg
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Wahyuni, Sri. "TINJAUAN HISTORIS-SOSIOLOGIS PERKAWINAN ADAT MASYARAKAT SAMIN DI BETU REJO SUKOLILO PATI JAWA TENGAH." Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum 3, no. 2 (2022): 337. http://dx.doi.org/10.14421/al-mazaahib.v3i2.2835.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas tentang Perkawinan adat masyarakat Samin yang berbeda dengan model perkawinan yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, terutama dalam tatacara perkawinan, batas usia perkawinan dan perkawinan mereka tidak dicatatkan. Perbedaan tata cara perkawinan tersebut, dikarenakan dasar hukum agama yang berbeda. Dasar hukum pelaksanaan perkawinan adat Samin adalah ajaran leluhurnya, yaitu agama Adam, yang mereka pedomani hingga saat ini. Ajaran leluhur nenek moyangnya juga tidak mencatatkan perkawinan, sehingga mereka juga tidak berkehendak untuk me
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Gusti, Hyang Kinasih. "Perspektif Hukum Keluarga Islam tentang Dinamika Peran Orang Tua dalam Pemilihan Pasangan Pernikahan Menurut Adat Jawa dan Implikasinya terhadap Perlindungan Hak-Hak Anak." Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 18, no. 5 (2024): 3256. http://dx.doi.org/10.35931/aq.v18i5.3917.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas perspektif Hukum Keluarga Islam mengenai dinamika peran orang tua dalam pemilihan pasangan pernikahan menurut adat Jawa, serta implikasinya terhadap perlindungan hak-hak anak. Pernikahan dalam Islam bukan hanya merupakan kontrak sosial, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang melibatkan hak-hak individu, termasuk hak untuk memilih pasangan tanpa paksaan. Di sisi lain, adat Jawa memberikan peran signifikan kepada orang tua dalam menentukan pasangan hidup anak mereka, yang sering kali bertentangan dengan prinsip dasar kebebasan memilih dalam Islam. Studi ini bertujuan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Tanjung, Albert. "KESADARAN HUKUM WARGA ADAT KASEPUHAN SINAR RESMI TERHADAP HUKUM ADAT SEBAGAI CERMINAN KEPATUHAN PADA HUKUM POSITIF." NATIONAL JOURNAL of LAW 4, no. 1 (2021): 399. http://dx.doi.org/10.47313/njl.v4i1.1113.

Full text
Abstract:
<p>Abstrak Hukum asli bangsa Indonesia adalah Hukum Adat yang keberadaan dan keberlakuannya dipatuhi secara turun-temurun. Bercorak religio magis, tradisional, kebersamaan, kontan dan sederhana yang bersumber pada agama dan kepercayaan. Disamping agama, paham animisme dan dinamisme ikut mempengaruhi peraturanperaturan yang ada terhadap kesadaran dan kepatuhan terhadap Hukum Adat. Pasal II Aturan Peralihan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) pada prinsipnya mengamatkan bahwa Hukum Adat merupakan salah sumber hukum di Indonesia, sehingga harus dipatuhi dan ditaati. Patuh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Dewi Masyitoh and Abdullah Afif. "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Pingitan Dalam Perkawinan Adat Jawa." Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA 1, no. 3 (2023): 61–74. http://dx.doi.org/10.55606/birokrasi.v1i3.562.

Full text
Abstract:
This study aims to examine the implementation of the "pingitan" tradition in Javanese traditional marriages and to analyze the perspective of Islamic law on this tradition. The research method used is a qualitative approach and is included in the category of field research. This approach involves data collection techniques through observation, interviews, documentation, and literature review. The results of the research show that "seclusion" is a practice in which the bride and groom are required not to leave their homes or travel far for a certain period of time after the wedding, in order to
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wahidah, Wahidah, and Adi Syahputra Sirait. "Sanksi HukumTerhadap Pernikahan Melangkahi Dalam Adat Jawa Perspektif Hukum Islam." Jurnal El-Thawalib 5, no. 1 (2024): 92–106. http://dx.doi.org/10.24952/el-thawalib.v5i1.11036.

Full text
Abstract:
The focus of this research is the legal sanction for overstepping marriage in Javanese custom from the Perspective of Islamic Law in Labuhan Labo Village, Padangsidimpuan Tenggara District. The research method used is field research with a qualitative approach. .primary data sources, namely research data sources obtained directly from the original source in the form of interviews with the village head, traditional leaders and the community who received the sanction, there were 9 couples in Labuhan Labo Village, while secondary data could be in the form of books, journals, .as well as other sup
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Setyaningsih, Rina. "AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH." Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan 5, no. 01 (2020): 73. http://dx.doi.org/10.32332/riayah.v5i01.2304.

Full text
Abstract:
Budaya sudah melekat dalam masyarakat Indonesia sebelum Islam datang. Terutama di komunitas Hindu-Budha, orang tidak mengenal Islam. Banyak kelompok masih percaya pada animisme-dinamisme. Terutama masyarakat Jawa yang berbau mistis masih sering dilakukan. Budaya dibagi menjadi tiga fase yaitu: budaya Jawa pra-Hindu-Buddha, ciri menonjol dari struktur masyarakat pada waktu itu didasarkan pada aturan hukum adat dan sistem keagamaannya, yaitu animisme-dinamisme yang merupakan inti dari budaya yang mewarnai semua aktivitas kehidupan rakyat. Hukum adat sangat mengikat sehingga masyarakatnya statis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Dio Pratama, Nuzul Rahmayani, and Mahlil Adriaman. "ANALISIS STATUS KEPEMILIKAN TANAH ADAT DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT DALAM PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA DI KALIMANTAN TIMUR." YUSTISI 11, no. 1 (2024): 313–22. https://doi.org/10.32832/yustisi.v11i1.16214.

Full text
Abstract:
Tanah mempunyai posisi yang sangat berharga dalam kehidupan masyarakat hukum, karena tanah merupakan salah satu sumber kekayaan yang memiliki nilai ekonomi dan lebih dari pada itu, tanah juga memiliki nilai-nilai magis-religius yang dapat mempersatukan dan memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia dan kelompok masyarakatnya, baik secara fisik dan non fisik, terutama tanah tersebut menjadi sumber kehidupan manusia dan masyarakatnya. Dalam masyarakat adat, tanah adat kepunyaan masyarakat adat diatur dalam hukum Adat mereka masing-masing. Dalam artikel ini, metode penelitian hukum norm
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Jamaluddin, Jamaluddin. "ABDUL GAFUR: KETERLIBATAN ULAMA SASAK DALAM JARINGAN ULAMA (1754-1904)." Al-Qalam 22, no. 1 (2016): 49. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v22i1.307.

Full text
Abstract:
<p>TGH. Abdul Gafur adalah salah seorang <em>tuan guru</em> yang berpengaruh pada masanya. Ia telah terlibat dalam jaringan ulama Haramain dan Nusantara pada abad ke 18 Masehi, hal ini terlihat pada hubungan antar dirinya dengan beberapa gurunya di Makkah dan murid-muridnya di tanah air. TGH. Abdul Gafur oleh pengikut dan keturunannya biasa dipanggil dengan sebutan Syekh Abdul Gafur sementara di kalangan keluarga raja Bali-Cakra ia dikenal sebagai Dukuh Gafur. Seperti halnya dengan beberapa da’i sebelumnya yang mengajarkan Islam di Lombok adalah keturunan Jawa. Ia adalah ketu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Haidar Danendra Febrian Ar Rafi, Khanza Aoera Dievana, Dimas Herdian Nugrahimsyah, Sandrina Rahma Nurvita, and Fadhilah Dzakwan Syarif. "Eksistensi Masyarakat Adat Jawa Blitar Dalam Proses Larung Sesaji Dalam Perspektif Hukum Adat Dan Islam." Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum dan Politik 2, no. 3 (2024): 60–64. https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i3.3213.

Full text
Abstract:
Local wisdom is considered as part of the culture and identity of indigenous peoples, which contains values, norms, ethics, beliefs, customs and traditions developed through social and cultural interactions. This research focuses on one of the traditions in Indonesia, namely the larung offering ceremony. Larung offerings is a religious ritual as a form of gratitude to God. In this research, it was found that the Javanese Blitar indigenous people still maintain the tradition of larung offerings as part of their culture and beliefs. The research method used is a literature study by collecting da
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Romadhon, Ahmad Heru, Isnin Harianti, Nabilah Royhana, and Melisa Agustina. "DINAMIKA PRANATA PEMERINTAHAN DESA ADAT DALAM DIMENSI HUKUM TATA NEGARA." JURNAL HUKUM MEDIA BHAKTI 2, no. 2 (2018): 127–37. http://dx.doi.org/10.32501/jhmb.v2i2.31.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui sistem pemerintahan desa adat yang masih original dengan mengambil sudut pandang dari konsep sistem Hukum Tata Negara Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode deskriftif eksplanatory, normatif dan empirik. Penelitian ini dilakukan di desa sendi (Desa Adat) Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya adat istiadat serta kearifan lokal termasuk desa sendi (desa adat) dalam menerapkan sistem pranata pemerintahanya perlu adanya kajian yang lebih mendalam yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Fawaid, Achmad, and Busro Busro. "Contesting Religious Family Rights: Muslim and Hindu Women’s Land Ownership in Java and Bali." Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies 5, no. 2 (2019): 202. http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v5i2.3059.

Full text
Abstract:
<p class="abstrak">This article depicts issues of the connection between women’s status and their roles in landownership in Java and Bali. In Java, for example, despite the fact that they are fortified by family law, just around one-third of land ownership belongs to women. In Bali, the Hindu women need to comply with the standard law in which they deal with a dilemma between their privileges and their reliability towards their families, networks, and culture. The absence of women's land ownership, either by the customary law or by the land enrollment, shows that the agrarian approach of
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Darusman, Yoyon M., Susanto Susanto, Oksidelfa Yanto, Bastianon Bastianon, and Endi Arofa. "BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PERATURAN DESA DI DESA KALIMATI, KECAMATAN ADIWERNA, KABUPATEN TEGAL, JAWA TENGAH." Jurnal Abdimas Tri Dharma Manajemen 2, no. 1 (2021): 61. http://dx.doi.org/10.32493/abmas.v2i1.p61-66.y2021.

Full text
Abstract:
Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BadanPermusyawaratan Desa merupakan kerangka hukum dan kebijakan dalam penyelenggaraanPemerintahan Desa dan Pembangunan Desa. Penetapan Peraturan Desa merupakanpenjabaran atas berbagai kewenangan yang dimiliki Desa mengacu pada ketentuan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi. Sehingga sebagai sebuah produk hukum, Peraturan62Desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi dan tidak boleh merugikankepentingan umum. Salah satu daru alasan di buatnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014tentang De
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mustomi, Otom. "Perubahan Tatanan Budaya Hukum pada Masyarakat Adat Suku Baduy Provinsi Banten." Jurnal Penelitian Hukum De Jure 17, no. 3 (2017): 309. http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2017.v17.309-328.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan geografis keadaan budaya hukum Suku Baduy Provinsi Banten, kemudian mengungkapkan secara cermat tentang budaya hukum perubahan kehidupan Masyarakat Baduy, juga menganalisis budaya hukum adat di Indonesia, menganalisis atas penyebab perubahan-perubahan hukum atas kehidupan kekerabatan Suku Baduy Provinsi Banten sebagai bagian suku Sunda di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang menganalisis secara kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang berkaian dengan sistem budaya hukum Suku Baduy Provinsi Banten di Prov
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Maryati, Maryati. "PELAKSANAAN SISTIM PERKAWINAN ANTARA SUKU ANAK DALAM DENGAN SUKU JAWA DI DESA BUNGKU KECAMATAN BAJUBANG DARAT." Legalitas: Jurnal Hukum 11, no. 2 (2019): 191. http://dx.doi.org/10.33087/legalitas.v11i2.176.

Full text
Abstract:
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis . pelaksanaan perkawinan antara suku anak dalam dengan suku jawa, kendala-kendala yang ditemui akibat perkawinan dan bagaimana upaya penyelesaiannya, akibat-akibat hukum setelah terjadinya perkawinan. Sehingga untuk menciptakan dan menghilangkan sikap dan pandangan yang meremehkan kebudayaan lain, dengan demikian dengan adanya perkawinan campuran antar adat yang berbeda akan memperkaya adat istiadat yang ada. Dengan saling menghargai satu-sama lain dalam adat isti adat justru akan memperkaya dan menambah adat-istiadat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Ananda, Fidya Vicha. "KEBUDAYAAN PINGIT TUJUH HARI SEBELUM PERNIKAHAN DALAM ADAT JAWA." TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra (e-ISSN: 2797-0477) 3, no. 05 (2023): 1–6. https://doi.org/10.69957/tanda.v3i05.1908.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengenal budaya pingit yang diturunkan oleh para leluhur. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode analisis data dan studi Pustaka. Proses pengumpulan data berupa analisis jurnal,artikel, dan perpustakaan digital. Tahap penyajian data berupa teks agar mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian ini di latarbelakangi oleh masyarakat suku Jawa yang wajib melakukan tradisi pingit, dimana mempelai pria dan wanita tidak boleh bertemu sampai waktu yang telah ditentukan sekitar 1-2 minggu. Penelitian ini bertujuan agar calon mempelai dapat merawat diri dan dihindarkan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hidayat, Arif, and Laga Sugiarto. "STRATEGI PENANGKALAN & PENANGGULANGAN RADIKALISME MELALUI CULTURAL REINFORCEMENT MASYARAKAT JAWA TENGAH." JURNAL USM LAW REVIEW 3, no. 1 (2020): 135. http://dx.doi.org/10.26623/julr.v3i1.2203.

Full text
Abstract:
<p>Artikel ini akan mendiskusikan alternatif penangkalan dan penanggulangan radikalisme di era disrupsi dan keterbukaan informasi. Radikalisme pada hakikatnya adalah persoalan konflik budaya dalam masyarakat yang plural, sehingga perlu identifikasi, revitalisasi dan reaktualisasi budaya hukum dan kearifan lokal guna menangkal dan menanggulanginya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum kualitatif, dengan pendekatan socio-legal. Subjek dalam penelitian ini adalah stakeholders masyarakat adat sedulur sikep (Kudus & Pati), masyarakat budaya Surakarta maupun komunitas pondok pesan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Siregar, Ahmad Sholihin, Joni Harnedi, Ibnu Qodir, Abdiansyah Linge, and Sodikin Sodikin. "Pendampingan Pembagian Warisan dalam Perspektif Hukum Islam bagi Bagi Masyarakat Adat di Dataran Tinggi Gayo." AKM: Aksi Kepada Masyarakat 5, no. 2 (2024): 707–26. https://doi.org/10.36908/akm.v5i2.1290.

Full text
Abstract:
Pengabdian masyarakat ini bertujuan mendampingi masyarakat adat Dataran Tinggi Gayo dalam memahami dan mengintegrasikan prinsip-prinsip hukum warisan Islam dengan norma adat lokal. Metode pengabdian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan penyuluhan hukum Islam, pemberdayaan masyarakat, serta dialog partisipatif antara tokoh agama, ahli hukum, dan pemimpin adat. Kegiatan utama berupa lokakarya, pelatihan, dan diskusi bersama lima komunitas adat—Gayo, Mandailing Natal, Minang, Aceh, dan Jawa-Madura—difokuskan pada peningkatan pemahaman tentang prinsip warisan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Maheswari, Dewani Cipta, Ardi Lestari Rahayu, Aulia Zahra Anwarudin, et al. "Perlindungan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Tradisi Kawin Culik." Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains 2, no. 6 (2023): 441–51. http://dx.doi.org/10.58812/jhhws.v2i6.384.

Full text
Abstract:
Masih banyak tradisi dalam masyarakat Indonesia yang masih baik diikuti atau sudah hilang. Tradisi-tradisi tersebut mengandung nilai-nilai budaya dan moral dengan tujuan yang baik untuk menciptakan masyarakat yang berakhlak dan berperasaan baik. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian hukum baku, yaitu. ketentuan hukum dan standar positif dalam sistem hukum yang terkait dengan masalah dipelajari. Tulisan ini, akibat hukum perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita menurut Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, diatur dengan jelas dan mudah dipahami jika ada niat baik unt
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!