To see the other types of publications on this topic, follow the link: Indukcia.

Journal articles on the topic 'Indukcia'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Indukcia.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Stefańczyk, Andrzej P. "Jakim rodzajem wnioskowania jest według Arystotelesa argumentacja przez przykład (paradeigma)?" Roczniki Filozoficzne 69, no. 2 (2021): 101–29. http://dx.doi.org/10.18290/rf21692-5.

Full text
Abstract:
Argumentem indukcyjnym w retoryce jest paradygmat (przykład); paradygmat jednak nie polega na przechodzeniu od wielu szczegółowych przypadków do pewnego uogólnienia, czyli uniwersalizacji wszystkich poszczególnych przypadków — jak normalnie w argumentacji z indukcji — lecz jest przejściem od jednego szczegółu do szczegółu innego, podobnego, przy czym wymaganym warunkiem jest to, że jeden i drugi konkretny przypadek należą do tego samego rodzaju. Paradygmat zatem nie jest indukcją w znaczeniu ścisłym, ale wydaje się bardziej spełniać warunki analogii. W artykule zostaje sformułowana teza, że u Arystotelesa występują trzy rodzaje wnioskowań: dedukcja, indukcja i wnioskowanie z przykładu; dla zaprezentowania specyfiki wnioskowania przez paradygmat są także analizowane różne typy wnioskowań, tzn. sylogizm apodeiktyczny, dialektyczny, indukcyjny, aby na tym tle wykazać odrębność wnioskowań przez paradygmat, które wydają się być pewnym rodzajem analogii.
 Prezentowany więc artykuł jest próbą podania charakterystyki i specyfiki argumentacji przez paradygmat u Arystotelesa w świetle jego Retoryki oraz pism logicznych (Analityki I i Analityki II, Topiki, O dowodach sofistycznych).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Weruin, Urbanus Ura. "Logika, Penalaran, dan Argumentasi Hukum." Jurnal Konstitusi 14, no. 2 (2017): 374. http://dx.doi.org/10.31078/jk1427.

Full text
Abstract:
Dewasa ini pemahaman dan pengetahuan tentang logika, penalaran, dan argumentasi hukum semakin dibutuhkan tidak hanya bagi kalangan akademisi dalam bidang filsafat dan hukum melainkan terutama bagi para praktisi hukum seperti polisi, hakim, jaksa, pengacara, bahkan seluruh anggota masyarakat yang setiap hari berhadapan dengan persoalan-persoalan hukum. Sebagai bagian dari penalaran pada umumnya, penalaran hukum, meskipun memiliki sejumlah karakteristik yang berbeda, terikat pada kaidah-kaidah penalaran yang tepat seperti hukum-hukum berpikir, hukum-hukum silogisme, ketentuan tentang probabilitas induksi, dan kesesatan informal penalaran. Maka penalaran hukum bukahlah jenis penalaran yang berbeda dan terpisah dari logika sebagai ilmu tentang bagaimana berpikir secara tepat (sebagai salah satu cabang filsafat) melainkan bagaimana menerapkan kaidah-kaidah berpikir menurut ketentuan logika dalam bidang hukum. Artikel ini membahas kaidah-kaidah berpikir silogisme dan induksi. Aplikasi penalaran deduktif dan induksif dalam hukum dengan model IRAC (Issue, Rule, Argument, dan Conclusion) akan mengakhiri artikel ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Krzyżek, Paweł. "Helicobacter pylori a choroby układu nerwowego - indukcja chronicznego stanu zapalnego i hiperamonemii." Forum Zakażeń 8, no. 2 (2017): 227–33. http://dx.doi.org/10.15374/fz2017015.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Ellony Pratama, Rizki, Atmam, and Usaha Situmeang. "Studi Pengaruh Penguatan Medan Terhadap Tegangan Keluaran Generator Sinkron Satu Phasa." SainETIn 3, no. 2 (2019): 69–76. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v3i2.3289.

Full text
Abstract:
Generator adalah suatu alat yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi listrik. Dibagian generator terdapat kumparan medan di rotor sehingga diberi penguatan. Pada saat diberi arus penguatan maka mengalir arus medan pada kumparan rotor dan menimbulkan fluksi medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan stator. Sehingga tegangan induksi dan tegangan output generator yang dihasilkan oleh kumparan stator menjadi naik. Tujuan penelitian ini adalah membahas sistem penguatan medan pada arus dan tegangan generator sinkron satu phasa dan perbandingan tegangan output generator sinkron dengan beban resistif dan induktif. Dari hasil penelitian generator sinkron satu phasa tanpa beban dengan tegangan medan 22,46 Volt dan arus medan 0,90 Amper diperoleh tegangan keluaran generator sebesar 220 Volt dan saat tegangan medan 9,15 Volt dan arus medan 0,32 Amper diperoleh tegangan keluaran generator sebesar 100 Volt. Selanjutnya generator berbeban resistif dengan arus medan 1,08 Amper diperoleh tegangan output generator sebesar 220 Volt, arus medan 0,39 Amper tegangan output generator 100 Volt selanjutnya generator beban induktif dengan arus medan 1,13 Amper tegangan output sebesar 220 Volt, Arus medan 0,43 Amper tegangan output 100 Volt.
 
 Kata kunci : Generator Sinkron Satu Phasa, Penguatan, Tegangan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

�uba, Tadeusz. "Hierarchiczna indukcja regu� decyzyjnych." PRZEGL�D TELEKOMUNIKACYJNY - WIADOMO�CI TELEKOMUNIKACYJNE 1, no. 2-3 (2015): 19–25. http://dx.doi.org/10.15199/59.2015.2-3.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Udvardy, Miklós. "Fenntartó kezelési módok felnőttkori rosszindulatú hematológiai betegségekben." Orvosi Hetilap 161, no. 38 (2020): 1623–28. http://dx.doi.org/10.1556/650.2020.31853.

Full text
Abstract:
Absztrakt: A fenntartó kezelésmódok elsősorban a gyermekkori akut lymphoid leukaemiában voltak általánosak, felnőttkorban ritkábbak. Fokozatosan alakultak ki fenntartó kezelési módok néhány felnőttkori hematológiai betegségben, például néhány lymphomában – például follicularis lymphoma, köpenysejtes lymphoma –, s az elmúlt években a myeloma fenntartó kezelése egyre jelentősebb teret nyert. Mára egyre több onkohematológiai entitás fenntartó kezelése egyre erősödő tendencia, sokszor a kezdetben csak az indukciós vagy relapsusos esetekben hatékonynak bizonyuló kis molekulák előtérbe kerülése várható fenntartó készítményként is. Myelomában a prognózisfüggő fenntartó kezelési mód, mely gyakran akár a visszaesésig tart, mára minden nemzetközi és komolyabb ajánlás része. Az elmúlt években megjelentek fenntartó kezelési módok a felnőttkori akut myeloid leukaemiában is, teljesen új elemként akár transzplantációt követően, akár a nélkül. Megváltozott az a szemlélet, hogy egy nehéz kemoterápia vagy éppen a csontvelő-átültetés azért is jó, mert utána kezelésmentessé válhat a betegek túlnyomó része. Fontos az is, hogy a fenntartó kezelés ne legyen megterhelő, ne kelljen túl sok időt a kórházban tölteni, minél inkább egyszerű, akár tablettás formájú lehessen. Vannak tendenciák arra, hogy az indukció, a konszolidáció és a fenntartó kezelés (például a myeloma egyes esetei) egyre inkább kontinuumot képezzenek. Orv Hetil. 2020; 161(38): 1623–1628.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pramono, Taufik Budhi, Candro Bagaskara Yudhistira, and Purnama Sukardi. "Efektivitas Infusum Daun Durian (Durio zibethinus) Sebagai Anestesi Alami Ikan Lele (Clarias gariepinus)." JURNAL SUMBERDAYA AKUATIK INDOPASIFIK 4, no. 1 (2020): 69. http://dx.doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.vol.4.no.1.100.

Full text
Abstract:
Bahan anestesi buatan atau alami sangat dibutuhkan dalam transportasi ikan hidup, karena ikan secara fisiologi harus tetap hidup dan sehat sampai tempat tujuan. Daun durian adalah merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai anetesi dalam transport karena mengandung mengandung senyawa metabolit sekunder seperti saponin, tanin dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi efektif infusum daun durian sebagai anestesi ikan lele terhadap waktu induksi dan sedatif, profil glukosa darah dan sintasan. Ikan dengan berat rataan 185,62 ± 9,06 g dalam 3 L air dengan konsentrasi bahan anestesi daun durian yang berbeda digunakan untuk mengetahui status pingsan ikan. Rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan (konsentrasi infusum daun durian 5%, 15%, 25%, dan 35%.) dan tiga ulangan digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi terbaik yang diperoleh adalah 35%, dengan waktu induktif 9 menit-19 detik dan waktu sedatif 1 menit-42 detik. Sintasan ikan lele pada perlakuan terbaik sebesar 88.89%, dengan kadar glukosa darah sebesar 63,23 mg/dL.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Brenner, B., and A. Wetzig. "Induktiv unterstütztes Laserumschmelzen." HTM Journal of Heat Treatment and Materials 52, no. 2 (1997): 83–90. http://dx.doi.org/10.1515/htm-1997-520207.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Brenner, B., V. Fux, and A. Wetzig. "Induktiv unterstütztes Laserauftragschweiben." HTM Journal of Heat Treatment and Materials 52, no. 4 (1997): 221–25. http://dx.doi.org/10.1515/htm-1997-520410.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Suryati, Emma, and Sri Rejeki Hesti Mulyaningrum. "REGENERASIRUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii (Doty) MELALUI INDUKSI KALUS DAN EMBRIO DENGAN PENAMBAHAN HORMON PERANGSANG TUMBUH SECARA IN VITRO." Jurnal Riset Akuakultur 4, no. 1 (2009): 39. http://dx.doi.org/10.15578/jra.4.1.2009.39-45.

Full text
Abstract:
Regenerasi rumput laut Kappaphycus alvarezii dilakukan dalam rangka penyediaan benih yang bermutu dan mempunyai keunggulan melalui induksi kalus dan embrio dengan penambahan hormon pertumbuhan yang diintroduksi ke dalam media kultur yang dapat memacu induksi kalus dan penebalan pigmen rumput laut. Media kultur yang digunakan adalah media Conwy padat dengan penambahan agar 0,8%-1,6%. Hormon perangsang tumbuh yang digunakan untuk memacu pertumbuhan kalus dan filamen embrio yaitu IAA (Indol acetic acid), kinetin, dan auxilin dengan konsentrasi berkisar 0,4-1 mg/L. Embrio yang dihasilkan merupakan anakan yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sintasan dan perkembangan embrio yang paling baik yaitu dengan penambahan IAA dengan konsentrasi 0,4 mg/L pada media padat. Pembentukan anakan dilakukan dengan mengiris embrio dan menumbuhkan pada media cair yang diperkaya dengan hormon yang sama. Pemeliharaan anakan pada media kultur dilakukan hingga mencapai ukuran 2-3 cm.Regeneration of seaweed Kappaphycus alvarezii was done to provide high quality seed through callus and embryo induction using plant growth regulator which was introducted to the culture medium. This growth regulator can stimulate the callus induction procces and thickening the seaweed pigment. Applied medium culture was agar medium with 0.8%-1.6% concentration enriched with Conwy and the applied growth regulators were IAA (Indol acetic acid), kinetin dan auxilin with 0.4-1 mg/L concentration range. Resulted embryo has the same characteristics with the stock. The best survival rate and embryo growth was IAA treatment with 0.4 mg/L concentration. Formation of embryo was done by transferring them from solid medium to the liquid one with the same growth regulator treatment. The nursery of the seed in culture medium was carried out until it has reached 2-3 cm in size.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Berlianti, Rahmi. "Analisis Motor Induksi Fasa Tiga Tipe Rotor Sangkar Sebagai Generator Induksi Dengan Variasi Hubungan Kapasitor Untuk Eksitasi." Jurnal Nasional Teknik Elektro 4, no. 1 (2015): 110–19. http://dx.doi.org/10.20449/jnte.v4i1.135.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Agustin, Heny, and Ahmad Rifqi Fauzi. "INDUKSI PEMBUNGAAN KALE." Agrin 23, no. 2 (2019): 121. http://dx.doi.org/10.20884/1.agrin.2019.23.2.476.

Full text
Abstract:
Kale sebagai salah satu tanaman yang kaya akan nutrisi memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan sayuran lainnya. Harga yang tinggi diakibatkan karena benihnya harus dimpor dari luar negeri. Impor benih dilakukan karena kale tidak mampu berbunga bila ditanam pada kondisi iklim tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menginduksi pembungaan kale melalui praktik agronomi dengan pemberian dosis pupuk N dan P serta pemberian giberelin (GA3) dengan berbagai konsentrasi untuk menginduksi munculnya bunga. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2018 - Maret 2019 di Kebun Percobaan Agroekoteknologi, Universitas Trilogi, Jakarta. Penelitian terdiri atas dua set percobaan. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor, yaitu dosis pupuk N (kg/ha) dengan tiga taraf yaitu 0 (kontrol), 100 dan 200 dan pemberian fosfor (kg/ha) dengan dosis 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400 dan 500. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor dengan menggunakan 11 taraf konsentrasi GA3 (ppm) yaitu 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pemberian pupuk N dan P belum efektif dalam menginisiasi pembentukan bunga, peningkatan N sampai 200 kg/ha meningkatkan bobot total panen, bobot daun layak konsumsi, dan luas daun tanaman kale 1.5 - 2 kali lipat serta pemberian ZPT GA3 sampai dengan 1000 ppm belum dapat menginduksi pembungaan kale. Tindakan agronomi pada penelitian ini memberikan informasi bahwa pemberian hara makro serta ZPT berdampak pada meningkatnya pertumbuhan organ-organ vegetatif kale yang diduga menekan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ generatif. Sehingga ke depan, kajian dalam induksi pembungaan kale dapat dilakukan pada lingkungan yang terkendali dan disesuaikan dengan lingkungan tumbuh kale di habitat aslinya.Kata kunci: fosfor, GA3, impor benih, pupuk N
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Anthony, Zuriman. "Pengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa." Jurnal Teknik Elektro ITP 6, no. 1 (2017): 81–86. http://dx.doi.org/10.21063/jte.2017.3133610.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Miksalmina. "PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA." Visipena Journal 3, no. 2 (2012): 69–75. http://dx.doi.org/10.46244/visipena.v3i2.59.

Full text
Abstract:
Induksi matematika merupakan sebuah teknik pembuktian pernyataan yang berkaitan dengan objek diskrit yang sangat penting. Penerapan induksi matematika di dalam matematika yang menjadi pokok bahasan utama untuk menjabarkan bagaimana induksi matematika dapat membuktikan sebuah masalah matematika. Induksi matematika merupakan metoda pembuktian yang dapat pula digunakan dalam pembuktian kebenaran algoritma. Induksi matematika memiliki tiga tahapan pembuktian. Tahap pertama, ialah langkah basis dimana tahapan ini untuk membuktikan bila p(n), n = 1 benar. Tahap kedua, merupakan tahap langkah induksi, tahapan yang membuktikan bila p(n) benar maka p(n+1) benar. Tahapan terakhir ialah konklusi, yang menyatakan bahwa semua p(n) adalah benar bila kedua tahapan sebelumnya benar. Pembuktian matematika membahas tentang strategi pembuktian. Bukti langsung, bukti tak langsung, dan bukti kontradiksi. Proses yang digunakan dalam melakukan proses pembuktian ialah proses majumundur, yaitu proses yang memerlukan titik awal. Penerapan induksi matematika dalam pembuktian sebuah masalah matematika memiliki empat prinsip induksi. Pertama; induksi matematika sederhana, sebuah pembuktian dengan metode bukti langsung; induksi matematika yang dirampatkan; induksi kuat dan induksi umum matematika. Induksi matematika sebuah metoda pembuktian matematika yang valid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nike K, Maria Theresia. "PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TRIGONOMETRI DITINJAU DARI TINGKAT IQ." APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 1, no. 2 (2015): 67–75. http://dx.doi.org/10.31597/ja.v1i2.155.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penalaran deduktif dan atau induktif siswa dalam pemecahan masalah trigonometri ditinjau dari tingkat IQ. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI IPA sebanyak 3 siswa dengan tingkat IQ yang berbeda, yaitu normal, superior, dan very superior. Selanjutnya untuk menguji kevalidan data yang diperoleh, digunakan triangulasi waktu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa yang mempunyai IQ normal dalam memahami masalah menggunakan penalaran induktif. Dalam merencanakan penyelesaian menggunakan penalaran deduktif dan induktif. Dalam melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali penyelesaian menggunakan penalaran deduktif dan induktif, (2) siswa yang mempunyai IQ superior dalam memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian menggunkan penalaran deduktif dan induktif, dan (3) siswa yang mempunyai IQ very superior dalam memahami masalah menggunakan penalaran deduktif dan induktif. Dalam merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian menggunakan penalaran deduktif.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka terdapat perbedaan dalam penggunaan penalaran deduktif dan atau induktif siswa dalam memecahkan masalah trigonometri. Siswa yang mempunyai IQ normal masih menggunakan penalaran induktif dalam memecahkan masalah trigonometri, siswa yang mempunyai IQ superior menggunakan penalaran deduktif dan induktif dalam memecahkan masalah trigonometri, sedangkan siswa yang mempunyai IQ very superior menggunakan penalaran deduktif dalam memecahkan masalah trigonometri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Amah, Mas. "Penerapan Model Pembelajaran Induktif Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar PKn Siswa Di Kelas VI SD Negeri No. 050674 Bingai T.A 2015/2016." Jurnal Guru Kita PGSD 1, no. 2 (2017): 63. http://dx.doi.org/10.24114/jgk.v1i2.6295.

Full text
Abstract:
Abstrak : Penerapan Model Pembelajaran Induktif Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar PKn Siswa Di Kelas VI SD Negeri No. 050674 Bingai T.A 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Induktif di kelas VI SD Negeri No. 050674 Bingai. Subjek penelitian ini berjumlah 23 orang siswa. Penelitian berlangsung selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa 1) Aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Induktif berdasarkan pengamatan kedua pengamat mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. 2) Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Induktif meningkat dari siklus I ke siklus II. Kata Kunci: Pembelajaran Induktif, Aktivitas Siswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ningwati, Ningwati. "Peningkatan Hasil Belajar PKn Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Induktif Di Kelas IV-A SD Negeri No. 056612 Pasar Batu Semester Genap T.A 2015/2016." Jurnal Guru Kita PGSD 1, no. 2 (2017): 40. http://dx.doi.org/10.24114/jgk.v1i2.6290.

Full text
Abstract:
Abstrak : Peningkatan Hasil Belajar PKn Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Induktif Di Kelas IV-A SD Negeri No. 056612 Pasar Batu Semester Genap T.A 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Induktif di kelas IV-A SD Negeri No. 056612 Pasar Batu. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang siswa. Penelitian berlangsung selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa 1) Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Induktif berdasarkan pengamatan kedua pengamat mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. 2) Aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Induktif meningkat dari siklus I ke siklus II. Kata Kunci: Pembelajaran Induktif, Hasil Belajar Siswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Atmam, Elvira Zondra, and Hazra Yuvendius. "Konsumsi Energi Listrik Terhadap Perubahan Kecepatan Motor Induksi Tiga Phasa." SainETIn 4, no. 1 (2019): 9–18. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v4i1.3978.

Full text
Abstract:
Motor induksi umumnya memiliki konstruksi sederhana, mudah dioperasikan, relatif lebih murah dalam perawatannya sehingga banyak digunakan di industri dan rumah tangga. Mesin listrik berupa motor induksi dilihat dari sumber tegangan salah satunya adalah jenis motor induksi tiga phasa. Motor induksi tiga phasa sering digunakan sebagai penggerak peralatan dengan kecepatan penuh atau kecepatan relatif konstan. Kecepatan motor induksi tiga phasa umumnya dapat dikendalikan yang salah satunya dengan pengaturan tegangan. Pengaturan atau pengendalian tegangan variabel pada motor induksi tiga phasa untuk memperoleh kecepatan yang berubah, dapat diperoleh dengan menggunakan ac voltage regulator tiga phasa. Perubahan sumber tegangan masukan yang variabel pada motor induksi tiga phasa akan mempengaruhi parameter motor induksi tiga phasa termasuk juga konsumsi atau penggunaan energi listrik. Dari hasil penelitian ini diperoleh konsumsi energi listrik motor induksi tiga phasa hubungan bintang tanpa beban dengan kecepatan 3000 rpm lebih tinggi sebesar 0,079 kWh (48%) atau Rp. 51,376 selama satu jam dibanding dengan kecepatan 2570 rpm, motor induksi tiga phasa hubungan bintang berbeban dengan kecepatan 2570 konsumsi energi listriknya lebih tinggi sebesar 0,124 kWh (22%) atau Rp. 167,648 dibanding kecepatan 3000 rpm, konsumsi energi listrik motor induksi tiga phasa hubungan delta tanpa beban dengan kecepatan 2570 rpm lebih tinggi sebesar 0,065 kWh (23%) atau Rp. 87,88 dibanding kecepatan 3000 rpm dan motor induksi tiga phasa hubungan delta berbeban dengan kecepatan 2570 konsumsi energi listriknya lebih tinggi sebesar 0,551 kWh (56%) atau Rp. 744,952 dibandingkan kecepatan 300 rpm.
 Kata Kunci: Motor induksi tiga phasa, ac voltage regulator, energi listrik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Syawaluddin, Wahid, Atmam, and Zulfahri. "Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Torka Motor Induksi Tiga Phasa Pada PLTU Tenayan Raya." SainETIn 3, no. 1 (2018): 1–8. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v3i1.3004.

Full text
Abstract:
Motor induksi tiga phasa merupakan jenis motor yang paling sering digunakan di industri. Hal ini dikarenakan motor induksi memiliki beberapa kontruksi peralatan yang sederhana dan biaya perawatannya yang relatif rendah. Besarnya beban yang dapat di suplai oleh motor tergantung dengan besarnya torka mekanik yang dihasilkan. Pada tugas akhir ini dibahas tentang motor induksi tiga phasa sebagai mobile crusher. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa sebagai mobile crusher untuk penghancur batubara menjadi bongkahan yang lebih kecil yang memerlukan torka yang besar saat beroperasi. Namun saat motor induksi beroperasi terjadi trip. Sehingga motor induksi tidak beroperasi, dimana arus yang terukur sebesar 95 Amper. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh torka motor induksi pada arus motor induksi 18,8 Amper, daya input 156,3 kW, sebesar 1.990,22 N.m dan torka pada saat arus 95 Amper, daya input 789,8 kW, sebesar 10.056,97 N.m.
 Kata kunci : Arus, daya, torka motor induksi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Yusuf, Muhamad, Vicky Prasetia, Sugeng Dwi Riyanto, and Arif Ainur Rafiq. "DESAIN SIMULASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN SWITCHING SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATION." Jurnal Ecotipe (Electronic, Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering) 6, no. 1 (2019): 24–31. http://dx.doi.org/10.33019/ecotipe.v6i1.943.

Full text
Abstract:
Motor induksi telah dimanfaatkan industri sebagai sumber energi mekanik. Motor induksi sangat handal, murah, dan mudah dalam perawatannya. Motor induksi sulit dikendalikan karena salah satu kategori plant nonlinier. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatur kecepatan motor induksi adalah mengatur vektornya. Agar motor induksi mudah untuk dikendalikan seperti motor dc penguat terpisah, maka motor induksi dimodelkan dalam referensi sumbu putar (model d-q). Penelitian ini menerapkan skema pengaturan kecepatan motor induksi menggunakan Switching Space Vector Pulse Width Modulation (SVPWM). Sistem ini menghasilkan error steady state rata-rata di bawah 4 (empat) rpm atau sebesar 0,3 % dengan diberi torsi beban antara 5 Nm sampai 35 Nm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wulan Nari, Olvi, Abudarin, and Karelius. "Pemahaman Konsep Tata Nama Senyawa Biner Dan Poliatomik Pasca Pembelajaran Menggunakan LKS-Deduktif Dan LKS-Induktif Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019." Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 10, no. 2 (2019): 149–60. http://dx.doi.org/10.37304/jikt.v10i2.29.

Full text
Abstract:
Ada dua strategi belajar yang dapat digunakan siswa dalam mempelajari pengetahuan yaitu menggunakan strategi berpikir deduktif maupun induktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.
 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan melibatkan 78 siswa dari dua kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya, yaitu siswa kelas X IPA 3 (kelas deduktif) sebanyak 40 orang siswa dan siswa kelas X IPA 7 (kelas induktif) sebanyak 38 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa LKS-deduktif, LKS-induktif dan soal tes pemahaman konsep. Data tes diperoleh setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa “pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 tergolong baik. Rata-rata pemahaman konsep siswa yang menggunakan LKS-deduktif sedikit lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan LKS-induktif. Hasil tersebut disebabkan karena siswa terbiasa menggunakan strategi belajar deduktif.”
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Rangkuti, Riski Anda, Atmam Atmam, and Elvira Zondra. "Studi Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Phasa Menggunakan Variable Speed Drive (VSD) Berbasis Programmable Logic Controller (PLC)." JURNAL TEKNIK 14, no. 1 (2020): 121–28. http://dx.doi.org/10.31849/teknik.v14i1.2295.

Full text
Abstract:
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling banyak digunakan saat ini, karena memiliki konstruksi yang sederhana, relatif murah serta mudah dalam pemeliharaannya. Motor induksi juga banyak digunakan untuk berbagai keperluan dalam proses produksi pada suatu industri. Dengan berkembangnya teknologi sistem kontrol salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan kendali Variable Speed Drive (VSD) yang dihubungkan langsung dengan motor induksi 3 phasa untuk mengatur kecepatan, dan ditambah dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) yang berfungsi sebagai pengendali Variable Speed Drive (VSD) untuk mengatur kecepatan motor induksi 3 phasa. Kecepatan motor induksi tiga phasa saat tidak terkopel beban sebesar 2802 rpm dengan frekuensi 50 Hz, kecepatan 1681 rpm pada frekuensi 30 Hz dan kecepatan 840,6 rpm pada frekuensi 15 Hz. Dengan kondisi terkopel beban kecepatan motor induksi tiga phasa sebesar 1434 rpm dengan frekuensi 25,6 Hz, kecepatan 1462 rpm pada frekuensi 26,1 Hz dan kecepatan 1496 rpm pada frekuensi 26,6 Hz. Frekuensi berbanding lurus terhadap kecepatan motor induksi 3 phasa, semakin besar frekuensi yang masuk pada motor induksi 3 phasa maka akan semakin cepat putaran motor induksi 3 phasa tersebut.
 Kata kunci : Motor Induksi 3 Phasa, Variable Speed Drive (VSD), Programmable Logic Controller (PLC).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Syahbardia, Syahbardia, Herman Somantri, and Aldi Suryaman. "Pembuatan Tungku Induksi Sederhana." Prosiding Seminar Nasional Teknoka 3 (January 11, 2019): 6. http://dx.doi.org/10.22236/teknoka.v3i0.2902.

Full text
Abstract:
Tungku induksi merupakan salah satu alat untuk proses pemanasan logam yang saat ini banyak digunakan di lingkungan industri, yang mana alat ini digunakan untuk melebur atau memanaskan logam. Maka dari itu untuk mengikuti perkembangan zaman dan untuk mempelajari kinerja tungku induksi agar dapat memahami dan mengetahui prinsip kerja dari pemanas induksi maka dari itu dilakukan penelitian pemanas atau tungku induksi sederhana .
 Metodologi penelitian dimulai dengan : perancangan yaitu, pemilihan sistem pemanas induksi sederhana, menentukan komponen-komponen yang digunakan , proses pembuatannya dan melakukan pengujian pada pemanas induksi sederhana. Dalam proses pengujian dilakukan dua tahap pengujian yaitu proses pengamatan visual yang bertujuan untuk mengetahui apakah komponen pemanas induksi bekerja sesuai dengan yang diinginkan, lalu tahap selanjutnya dilakukan pengujian prestasi,berupa pengukuran untuk mengetahui besar daya yang digunakan dan besar pemanasan yang dihasilkan pada logam uji. Pembuatan pemanas induksi ini menghasilkan alat yang mampu memanaskan logam mencapai suhu 465oC selama 10 menit dengan nilai kalor yang dihasilkan sebesar 12192,3J dengan efisiensi thermal sebesar 12.7%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sandhi, Novrian Eka, Era Purwanto, Dedid Cahya Happyanto, Ridwan W.K., and Handri Toar. "METODE PENENTUAN RUGI-RUGI HISTERESIS PADA PENGATURAN MOTOR INDUKSI BERBASIS VECTOR CONTROL." JURNAL INTEGRASI 12, no. 1 (2020): 13–20. http://dx.doi.org/10.30871/ji.v12i1.1299.

Full text
Abstract:
Motor induksi tiga fasa memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan motor jenis arus searah. Keunggulan utama dari motor induksi di antaranya torsi yang besar dan kemudahan perawatan. Karena itu motor induksi sangat diandalkan sebagai penggerak utama di bidang industri maupun transportasi. Dalam meningkatkan kinerja operasi motor induksi, telah dikembangkan teknik pengemudian motor induksi yang berbasis vector control. Lewat teknik tersebut motor induksi dapat dioperasikan pada berbagai tingkat kecepatan. Sektor transportasi perkotaan juga mulai menggunakan motor induksi sebagai penggerak kendaraan jenis roda empat maupun roda dua. Dikarenakan kendaraan membawa sumber daya listrik dalam batere atau aki yang kuantitasnya terbatas maka riset vector control dewasa ini diarahkan pada pengingkatan skema pengendalian yang tujuan akhir menambah jarak tempuh dan umur pakai motor induksi. Di antara faktor yang menunjang keperluan tersebut adalah evaluasi rugi-rugi yang terjadi pada operasional motor induksi. Pada operasi kecepatan rendah, rugi histeresis sebagai akibat dari gejala magnetisasi inti stator menempati faktor yang dominan. Riset ini mengajukan suatu desain metode penetuan rugi histeresis pada motor induksi yang dikendalikan dengan teknik vector control lewat prosedur teknis yang sederhana dan aplikatif. Pada unit motor induksi yang digunakan sebagai bahan uji simulasi diperoleh nilai rugi besi PFe berkisar antara 2,55 x 10-8 hingga 1,09 x 103 Watt. Sedangkan nilai rugi histeresis Ph berkisar antara 2,07 x 10-8 hingga 5,15 x 102 Watt. Rasio rugi histeresis Ph terhadap rugi besi PFe antara 47,09 % hingga 81,18 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Bojková, Martina, Petr Dítě, Lumír Kunovský, et al. "The role of metabolic syndrome in the induction of chronic pancreatitis after a first attack of acute pancreatitis - multicenter trial." Vnitřní lékařství 66, no. 8 (2020): e12-e16. http://dx.doi.org/10.36290/vnl.2020.152.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

., Atmam, Zulfahri ., and Usaha Situmeang. "ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN BESARAN KAPASITOR TERHADAP ARUS START MOTOR INDUKSI SATU PHASA." SainETIn 1, no. 1 (2017): 1–8. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v1i1.164.

Full text
Abstract:
Penggunaan motor induksi jika dilihat dari sumber tegangannya, salah satunya adalah jenis motor induksi satu phasa. Motor induksi satu phasa dengan jenis motor kapasitor permanen atau disebut juga dengan motor kapasitor running banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai penggerak pada pompa air, kipas angin dan lain sebagainya. Motor induksi satu phasa tidak dapat start sendiri untuk start awal. Untuk itu motor induksi satu phasa dilengkapi dengan sebuah kumparan bantu yang terhubung seri dengan kapasitor yang besaran kapasitornya sesuai untuk starting motor induksi satu phasa. Apabila kapasitor yang digunakan, besaran kapasitornya tidak sesuai atau kapasitor mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan arus start tinggi dan motor akan mengalami gangguan bahkan kerusakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa perubahan besaran kapasitor terhadap arus start motor induksi satu phasa kondisi tanpa beban atau beban nol. Dari penelitian ini diperoleh arus start motor induksi satu phasa dengan kapasitor 8 µF sebesar 3,83 Amper, kapasitor 20 µF sebesar 3,71 Amper dan kapasitor 100 µF sebesar 6,06 Amper. Arus nominal dari motor induksi satu phasa, untuk kapasitor 8 µF adalah 1,06 Amper, kapasitor 20 µF, arus nominalnya sebesar 1,98 Amper dan kapasitor 100 µF, arus nominal sebesar 5,6 Amper, maka perubahan besaran kapasitor akan mengakibatkan arus nominal semakin besar, sehingga besaran kapasitor yang tepat adalah sebesar kapasitor 8 µF untuk motor induksi satu phasa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Serafinski, D., and R. Winkelmann. "Verschleißbeständige induktiv hergestellte Beschichtungen (InduClad)." Materialwissenschaft und Werkstofftechnik 45, no. 6 (2014): 496–503. http://dx.doi.org/10.1002/mawe.201400270.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Chåra, V. "Stromunterbrechung in induktiv gekoppelten Wicklungen." Archiv für Elektrotechnik 68, no. 5 (1985): 373–80. http://dx.doi.org/10.1007/bf01573588.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Koncsik, Zsuzsanna, Béla Fodor, and János Lukács. "Indukciós hevítés hőmérséklet-idő diagramjai." Multidiszciplináris tudományok 11, no. 4 (2021): 169–76. http://dx.doi.org/10.35925/j.multi.2021.4.21.

Full text
Abstract:
Napjainkat a felgyorsult technológiai folyamatok jellemzik. A hőkezelési technológiákban az egyik leghatékonyabb eljárás az indukciós hevítés, amelynek révén a klasszikus edzési-megeresztési folyamat időtartama akár tizedére is csökkenhet. Azonban ezt a felgyorsult folyamatot nehéz a szokásos hőkezelési diagramokkal jellemezni, már csak azon egyszerű tény miatt is, hogy nincs maximális kemence hőmérséklet, hanem csak az indukciós tekercs leadott teljesítménye értelmezhető, amely a hőkezelt alapanyagban meghatározott nagyságú hőt kelt. A hőkezelési diagramok segítségével jellemezhető a kialakuló szövetszerkezet és előre jelezhető a mechanikai viselkedés. Jelen cikkben adott geometriájú alkatrész indukciós hevítése közben mérhető maximális hőmérsékleteket vizsgáljuk, hőkamera segítségével és a hevítési, valamint a hűlési idők meghatározásával kísérletet teszünk hőmérséklet-idő diagramok felrajzolására.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Zondra, Elvira, Abrar Tanjung, and Arlenny . "PENGARUH TEGANGAN SUMBER DAN BEBAN TERHADAP TINGKAT HARMONISA PADA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA." SainETIn 1, no. 1 (2017): 17–24. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v1i1.167.

Full text
Abstract:
Motor induksi dikelompokkan ke dalam jenis beban tak linier. Beban tak linier akan menghasilkan suatu harmonisa. Prinsip – prinsip induksi elektromagnetik membuat motor induksi mempunyai sifat kejenuhan atau saturasi, yaitu suatu keadaan di mana pada kondisi tertentu, arus listrik yang dihasilkan tidak sebanding dengan kenaikan tegangan yang diberikan pada motor, dan bahkan akan cenderung tetap.Harmonisa berpengaruh pada sistem tenaga listrik. Saluran pada jaringan transmisi akan mengalami peningkatan impedansi sehingga meningkatkan rugi-rugi tembaga dan fluks. Pada transformator daya, harmonisa akan menyebabkan peningkatan rugi-rugi besi, arus bocor dan stress pada isolasi. Hal ini akan mengakibatkan pemanasan berlebihan pada transformator daya tersebut. Pada sisi konsumen listrik, pengaruh harmonisa ini adalah menyebabkan peralatan listrik akan bekerja dengan tidak semestinya. Dari sisi konsumen listrik (motor induksi), untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi tingkat harmonisa yang dihasilkan oleh motor induksi tiga fasa tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat harmonisa (THD) yang dihasilkan akibat pengaruh tegangan masuk yang diberikan pada motor induksi tiga phasa dan menganalisis tingkat harmonisa (THD) yang dihasilkan akibat pengaruh beban pada motor induksi tiga phasa tersebut.Semakin besar tegangan yang diberikan pada motor induksi tiga phasa, maka semakin turun THDnya. Dimana THD terendah didapatkan pada saat motor diberikan tegangan nominal dari motor induksi tiga phasa tersebut dengan THD tegangan 2% dan THD arus 4,6%. Semakin besar beban yang diberikan pada motor induksi tiga phasa, maka semakin turun THDnya. Dimana THD terendah didapatkan pada saat motor diberikan beban dibawah daya keluar nominal dari motor induksi tiga phasa tersebut dengan THD tegangan 1,9% dan THD arus 2,7%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

I.S., Rifdian, and Hartono Hartono. "Desain dan Simulasi Motor Induksi 3 Fasa dengan Menggunakan Matlab." Jurnal Penelitian 4, no. 2 (2019): 70–77. http://dx.doi.org/10.46491/jp.v4e2.298.70-77.

Full text
Abstract:
Penggunaan dari motor induksi sangatlah luas karena motor ini harganya murah, desain yang sedehana, dan memiliki keandalan yang tinggi. Untuk dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan para penggunannya, peralatan elektronika daya, seperti PWM inverter, digunakan untuk mengendalikan dan memperluas daerah kerja dari motor induksi. Pengendalian motor induksi dengan menggunakan PWM inverter dapat dilakukan dengan mengatur nilai tegangan dan frekuensi masukan pada sisi stator dari motor induksi.
 Pada penelitian ini, karakteristik dari motor induksi dengan sumber PWM inverter disimulasikan dengan menggunakan program SIMULINK dari MATLAB . Motor induksi yang digunakan adalah rotor tipe sangkar dan simulasi dilakukan dengan cara memvariasikan nilai frekuensi masukan stator dan juga indeks modulasi, dengan demikian akan didapatkan nilai torsi elektromagnetik dan kecepatan putar rotor dari motor induksi.
 Dari hasil simulasi tersebut akan dianalisa pengaruh frekuensi dan amplitudo tegangan masukan pada nilai torsi elektromagnetik dan kecepatan putaran rotor.
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Atmam, Abrar Tanjung, and Zulfahri. "Analisis Penggunaan Energi Listrik Motor Induksi Tiga Phasa Menggunakan Variable Speed Drive (VSD)." SainETIn 2, no. 2 (2018): 52–59. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v2i2.1218.

Full text
Abstract:
Motor induksi tiga phasa banyak digunakan sebagai penggerak peralatan dengan kecepatan penuh atau relatif konstan. Konsumsi daya pada motor induksi dengan kecepatan konstan lebih besar, hal tersebut menyebabkan pemborosan energi listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu cara untuk menghemat energi listrik. Salah satu cara untuk menghemat pemakaian energi listrik pada pengoperasian motor induksi tiga phasa adalah menggunakan Variable Speed Drive (VSD). Dari hasil penelitian ini diperoleh daya motor induksi tiga phasa bila dioperasikan tanpa menggunakan VSD sebesar 0,479 kW dengan energi listrik sebesar 0,479 kWH dan motor induksi menggunakan VSD sebesar 0,330 kW dengan energi listrik sebesar 0,330 kWh. Perbandingan penggunaan energi listrik motor induksi tiga phasa menggunakan VSD lebih rendah sebesar 0,149 kWh dibandingkan tanpa VSD dengan penghematan energi listrik sebesar 31,10% atau sebesar Rp. 6.043,44 dalam satu bulan.
 
 Kata Kunci : Motor induksi tiga phasa, variable speed drive, energi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Kartikawati, Sulistyaning, Roseanne Antika, and Ihtiari Prastyaningrum. "PENGARUH MEDIA KIT GGL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP GGL INDUKSI." Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech 3, no. 2 (2020): 208–13. http://dx.doi.org/10.33379/gtech.v3i2.421.

Full text
Abstract:
Pembelajaran mengenai konsep fisika telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah konsep tentang GGL Induksi. Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai pemahaman mahasiswa semester 2 program studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas PGRI Madiun terhadap konsep GGL induksi. Penelitian diawali dengan terlebih dahulu melakukan preetest terhadap mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan berbantukan kit GGL Induksi. Selanjutnya mahasiswa diberikan soal postest dan dilihat hasilnya. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil ada peningkatan yang cukup baik terkait hasil postest mahasiswa dibandingkan hasil preetest. Hasil perhitungan N-gain juga menunjukkan nilai medium
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sutawinaya, I. Putu, and Anak Agung Ngurah Made Narottama. "Meningkatkan kinerja motor induksi menggunakan teknologi fuzzy logic controller berbasis artificial intelligence." Journal of Applied Mechanical Engineering and Green Technology 2, no. 2 (2021): 40–47. http://dx.doi.org/10.31940/jametech.v2i2.2709.

Full text
Abstract:
Motor induksi adalah merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang umum digunakan pada industri-industri karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya relatif murah, kokoh serta handal. Namun kelemahan motor induksi saat terjadi perubahan torsi beban secara mendadak, maka akan terjadi penurunan kinerja (performansi) motor. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kestabilan putaran motor, di mana overshoot maupun undershoot relatif tinggi serta risetime relatif lambat. Untuk mengantispasi hal tersebut dibutuhkan sistem kontrol kecepatan motor induksi yang tentunya dapat meningkatkan kinerja motor induksi tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap sistem kontrol kecepatan motor induksi menggunakan teknologi Fuzzy Logic Controller (FLC) melalui simulasi perangkat lunak Matlab. Dilakukan pengujian terhadap perubahan kinerja motor induksi melalui pemberian torsi beban serta setpoint yang berubah-ubah. Adapun hasil simulasi menunjukan bahwa performansi motor induksi, seperti undershoot, overshoot dan steady state error relatif kecil serta peak time, risetime dan settling time relatif cepat. Sistem yang dirancang mampu menurunkan arus start rata-rata sekitar 72,7% dan torsi awal rata-rata sekitar 81,8% terhadap kondisi idealnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Ismail, Rifky, Nizar Rahman Aprilitama, and Sugiyanto Sugiyanto. "PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA RODA GIGI PASCA PENGERASAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN PEMANAS INDUKSI." ROTASI 17, no. 3 (2015): 145. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.17.3.145-152.

Full text
Abstract:
Pemanasan induksi merupakan proses pemanasan benda kerja menggunakan metode induksi elektromagnetik. Arus eddy yang dihasilkan dalam logam menyebabkan pemanasan pada logam. Pemanas induksi dapat digunakan dalam berbagai fungsi, antara lain pengerasan permukaan, peleburan logam, pengelasan, dan pemanasan pada temperatur yang diinginkan. Pada industri otomotif, dibutuhkan pengerasan pada permukaan beberapa komponen seperti roda gigi, katup dan cranksaft dengan tetap menjaga keuletan di bagian dalam komponen tersebut. Objek pada penelitian ini adalah roda gigi transmisi yang membutuhkan tahan aus dann sifat keras pada permukaan serta tangguh dan ulet di bagian dalam. Proses pengerasan permukaan dilakukan menggunakan alat pemanas induksi. Material yang digunakan adalah baja AISI 4140 dan baja ST60 yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri alat transportasi. Spesimen berbentuk gear ditempatkan di tengah koil induksi dan dipanaskan sampai suhu austenit kemudian dicelupkan ke dalam minyak pendingin dengan cepat. Percobaan terhadap 12 spesimen dibedakan oleh variasi modul roda gigi induksi, serta temperatur dan waktu penahanan. Spesimen dianalisis dengan uji komposisi kimia, uji kekerasan makro dan uji mikrografi. Hasilnya adalah peningkatan nilai kekerasan permukaan dan ketebalan pengerasan permukaan. Semakin rendah frekuensi induksi maka pengerasan yang terjadi semakin tebal dan struktur martensit semakin dominan. Alat pemanas induksi terbukti mampu meningkatkan nilai kekerasan permukaan spesimen sebesar 65 - 75 HRC dengan ketebalan 3-4 mm sesuai yang distandarkan oleh ASTM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

., Atmam, Elvira Zondra, and Zulfahri . "ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA MOTOR INDUKSI SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER." SainETIn 1, no. 2 (2017): 1–8. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v1i2.207.

Full text
Abstract:
Motor induksi satu phasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan dengan kecepatan penuh atau kecepatan yang relatif konstan. Konsumsi daya pada motor induksi dengan kecepatan konstan lebih besar dan hal tersebut dapat menyebabkan pemborosan energi listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu cara untuk menghemat energi listrik, khususnya dalam pengoperasian motor listrik. Salah satu upaya untuk menghemat pemakaian energi listrik pada pengoperasian motor induksi adalah dengan menggunakan konverter daya berupa inverter. Dari hasil penelitian ini diperoleh daya motor induksi dioperasikan tanpa menggunakan inverter sebesar 0,610 kW dengan energi listrik sebesar 0,603 kWH dan motor induksi menggunakan inverter diperoleh daya sebesar 0,376 kW dengan energi listrik sebesar 0,396 kWh. Perbandingan penggunaan energi listrik motor induksi satu phasa menggunakan inverter lebih rendah sebesar 0,207 kWh dibandingkan tanpa inverter dengan penghematan energi listrik sebesar 34,32% atau sebesar Rp. 8.395,92 dalam satu bulan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Ambabunga, Yusri. "PENINGKATAN EFFISIENSI KERJA MOTOR INDUKSI 3 PHASA ( PENGUJIAN KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI 3 PHASA )." Journal Dynamic Saint 5, no. 1 (2020): 884–89. http://dx.doi.org/10.47178/dynamicsaint.v5i1.956.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan memecahkan masalah yang terkait dengan motor induksi 3 phasa yaitu, pertama, menunjukkan pengaruh jenis pengasutan motor yang digunakan khususnya sistem DOL dan bintang segitiga terhadap arus starting yang dihasilkannya dan putaran motor; kedua, menentukan setting timer pada pengasutan bintang segitiga pada motor induksi 3 phasa;dan yang ketiga, menampilkan bentuk gelombang arus yang dihasilkan pada pengasutan DOL dan bintang segitiga pada motor induksi 3 phasa, serta bagaimana menampilkan bentuk gelombang tegangan dan putaran rotor motor induksi pada saat kondisi beban nol dan pada saat kondisi beban penuh (steady state) yang mempengaruhi karakteristik kerja motor induksi 3 phasa pada sistem jaringan instalasi listrik 3 phasa pada sistem tenaga listrik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Dsl, Winarso, and Dian Nova Kusuma Hardani. "Analisis Torsi dan Efisiensi pada Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar." Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 19, no. 2 (2018): 79. http://dx.doi.org/10.30595/techno.v19i2.3070.

Full text
Abstract:
Motor induksi merupakan mesin listrik yang banyak digunakan sebagai penggerak misalnya motor sebagai penggerak belt konveyer untuk industry, pompa air, penggerak alat-alat perkakas dan penggerak peralatan rumah tangga. Motor induksi yang sudah digunakan pasti akan mengalami penurunan torsi dan efisiensi karena penurunan kemampuan nilai material. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya torsi dan efisiensi motor induksi yang sedang dioperasikan. Motor induksi yang sedang digunakan harus di analisis apakah masih efisien atau tidak, tetapi tidak mungkin melepas motor tersebut karena sedang aktif melayani beban. Dengan mengukur parameter motor induksi tanpa harus melepas motor dari beban maka dapat diketahui torsi dan efisiensi motor tersebut. Pada pengujian motor tanpa beban, uji beban penuh dan uji berbeban didapatkan nilai impedansi belitan stator,impedansi belitan rotor dan slip motor. Dari nilai impedansi dan slip dapat diketahui daya input ke stator, daya mekanik rotor, torsi dan efisiensi. Pada pengujian motor induksi dalam keadaan berbeban dengan tegangan kerja 375 volt di dapatkan daya input 2565 watt dengan kerugian pada kumparan stator dan rotor sebesar 743 watt, daya mekanik yang dikeluarkan oleh motor induksi adalah sebesar 1823 watt, torsi yang dihasilkan rotor sebesar 14 Nm dan efisiensi motor sebesar 71,07 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Nuari, Sandhy, Atmam, and Elvira Zondra. "Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Menggunakan Programmable Logic Controller (PLC)." SainETIn 2, no. 2 (2018): 60–67. http://dx.doi.org/10.31849/sainetin.v2i2.2019.

Full text
Abstract:
Motor induksi adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor induksi mempunyai banyak keunggulan dari segi teknis maupun ekonomis, karena itu motor induksi terutama jenis motor induksi tiga phasa banyak digunakan pada dunia industri. Akan tetapi motor induksi juga mempunyai kekurangan, antara lain arus starting besar yang dapat mengakibatkan penurunan tegangan sistem dan mengganggu kerja sistem peralatan lain dalam satu saluran. Pada motor induksi diperlukan suatu metode starting, yang bertujuan untuk mengurangi arus starting yang besar. Metode starting yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode starting direct on line (DOL), star-delta, dan autotransformer, yang salah satunya dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC). Dari hasil penelitian diperoleh nilai arus starting motor induksi tiga phasa 10 Horse Power (HP) dengan metode starting direct on line (DOL) hubungan star sebesar 50,531 Amper, metode starting star-delta sebesar 29,301 Amper, metode starting autotransformer hubungan star 50% sebesar 12,792 Amper, 65% sebesar 21,618 Amper, 80% sebesar 32,747 Amper, dan diperoleh nilai torsi starting direct on line (DOL) hubungan star sebesar 49,479 N.m, starting star-delta sebesar 16,637 N.m, starting autotransformer hubungan star 50% sebesar 12,684 N.m, 65% sebesar 21,436 N.m dan 80% sebesar 32,471 N.m.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Martius, Efrida, Febraska Laoditta, Dewi Yustika Sofia, and Anis Herliyanti Mahsunah. "Optimasi Waktu Induksi dalam Mengekspresikan Gen Proinsulin secara Intraseluler Menggunakan Inang Pichia pastoris." Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya 2, no. 1 (2020): 26. http://dx.doi.org/10.26740/jrba.v2n1.p26-35.

Full text
Abstract:
Gen proinsulin telah berhasil diinsersi pada galur Pichia pastoris X33, GS115 dan KM71H pada penelitian sebelumnya, namun masih memerlukan optimasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekspresi galur P. pastoris dan waktu induksi yang optimal dalam mengekspresikan proinsulin. Ekspresi proinsulin dilakukan pada suhu 20 °C selama 120 jam untuk pemilihan galur terbaik. Variasi lama induksi yang digunakan adalah 0, 24, 48, 72, 96, 120 dan 144 jam untuk mengetahui waktu induksi optimal. Kultur kemudian dilisis, dielektroforesis menggunakan Tricine SDS PAGE dan divisualisasikan dengan pewarnaan perak. Berdasarkan ketebalan pita yang terbentuk pada gel elektroforesis, galur X33-X2 menghasilkan proinsulin terbanyak dibandingkan GS115-G11 dan KM71H-K4.. Ekspresi proinsulin optimal pada 120 jam dan mengalami penurunan proinsulin pada waktu induksi 144 jam akibat akumulasi metanol. Galur X33-X2 merupakan inang terbaik dan waktu induksi 120 jam merupakan waktu induksi optimal dalam mengekspresikan proinsulin secara intraseluler. Hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengembangkan produksi insulin di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Hidayat, Rahmat, and Refdinal Nazir. "Studi Penempatan Kapasitor Eksitasi Pada Generator Induksi Satu Fasa." Jurnal Nasional Teknik Elektro 4, no. 2 (2015): 151–57. http://dx.doi.org/10.20449/jnte.v4i2.116.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Aspar, Hukmiyah, Ayatullah Harun, and Sukarsih Sukarsih. "Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Keberhasilan Induksi Persalinan di Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar Tahun 2019." JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA 3, no. 2 (2019): 111–17. http://dx.doi.org/10.37337/jkdp.v3i2.109.

Full text
Abstract:
Berdasarkan survey penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar, pada tahun 2016 jumlah ibu bersalin sebanyak 873 orang dan yang mengalami induksi persalinan sebanyak 91 orang, data pada tahun 2017 jumlah ibu bersalin sebanyak 301 orang dan yang mengalami induksi persalinan 69 orang. Sedangkan pada tahun 2018 jumlah ibu bersalin sebanyak 915 orang dan yang mengalami induksi sebayak 54 orang, dan pada tahun 2019 periode januari sampai dengan april sebanyak 337 ibu bersalin dan jumlah ibu yang diinduksi sebanyak 39 orang (Data Rumah Sakit Umum Bahagia Tahun 2019).Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana hubungan antara Usia kehamilan, Ketuban Pecah Dini, Inersia Uteri, dengan kejadian keberhasilan induksi persalinan di Rumah Sakit Umum Bahagia Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui antara usia kehamilan, ketuban pecah dini dan inersia uteri dengan kejadian keberhasilan induksi persalinan pada ibu bersalin di Rumah Umum Bahagia Tahun 2019 dengan jumlah populasi sebanyak 39 orang dan jumlah sampel 39 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistik chi-Square (Fisher's Exact Test) di peroleh untuk variabel usia kehamilan nilai p = 0,452>α = 0,05 artinya tidak ada hubungan antara usia kehamilan dengan keberhasilan induksi persalinan. Untuk variabel ketuban pecah dini nilai p =0,294>α = 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan keberhasilan induksi persalinan. Untuk variabel inersia uteri nilai p =0.016.<α = 0,05 yang artinya ada hubungan antara inersia uteri dengan keberhasilan induksi persalinan. Kesimpulan dari tiga variabel yaitu usia kehamilan, ketuban pecah dini, inersia uteri, hanya variabel inersia uteri yang berhubungan dengan induksi persalinan di Rumah Sakit umum bahagia tahun 2019.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Gunawan Barutu, Indra, Abudarin, and Nopriawan Berkat Asi. "Perbedaan Penguasaan Konsep Kerja Larutan Penyangga Hasil Pembelajaran Menggunakan LKS-Induktif Dan LKS-Deduktif Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019." Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 10, no. 2 (2019): 161–74. http://dx.doi.org/10.37304/jikt.v10i2.30.

Full text
Abstract:
Mengacu pada kurikulum 2013, pembelajaran menggunakan LKS adalah salah satu cara guru untuk berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran kimia. Larutan penyangga merupakan pengetahuan konseptual, sehingga LKS dapat dirancang dengan alur berpikir induktif dan deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan siswa pada konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif.
 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain ‘Pretes-Postes Control Group’. Dua kelompok kelas dipilih sebagai sampel yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Satu kelas disebut sebagai kelas induktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-induktif dan satu kelas disebut sebagai kelas deduktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-deduktif. Data penguasaan siswa dijaring menggunakan soal tes dalam bentuk soal uraian terbatas. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji Mann Whitney U Test.
 Hasil uji Mann Whitney U Test pada taraf signifikasi 5% menggunakan program SPSS versi 25 adalah 0.856 (0.856 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penguasaan konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Setyawan, Lukas B., Deddy Susilo, and Amsal Victory Wicaksono. "Pemanas Listrik Menggunakan Prinsip Induksi Elektromagnetik." Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika 14, no. 02 (2015): 89–94. http://dx.doi.org/10.31358/techne.v14i02.127.

Full text
Abstract:
Pemanas listrik ini menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik akan memanaskan panci yang diletakkan di atas pemanas dengan alas terbuat dari bahan kaca tebal. Pemanas ini tidak mengeluarkan api dan alas pemanas tidak panas sehingga aman bagi pengguna serta terhindar dari kemungkinan terjadi kebakaran. Panci yang digunakan untuk memasak harus terbuat dari logam ferromagnetik. Tersedia 3 pilihan mode memasak, yaitu FAST, NORMAL, dan SLOW. Pada mode FAST, kompor induksi ini dapat memasak air dengan volume 330 ml dalam waktu 36 sekon. Sumber daya pemanas induksi ini adalah jala-jala listrik 220 volt AC.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Prakoso, Mohamad Nur Eko Aji, and Budiastuti Kurniasih. "Pengaruh Induksi Benih dengan Natrium Klorida terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kedelai (Glycine max L.) pada Cekaman Salinitas." Vegetalika 9, no. 2 (2020): 388. http://dx.doi.org/10.22146/veg.42753.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh induksi benih dengan larutan NaCl terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kedelai dalam kondisi tercekam salin. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kawat, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada bulan Maret-Agustus 2018. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor + 1 non-salin. Faktor pertama yaitu induksi benih dengan NaCl (mM) yang terdiri atas tiga konsentrasi yaitu 0 mM, 40 mM dan 80 mM. Faktor kedua adalah kultivar kedelai yang terdiri dari kultivar Anjasmoro, Dering dan Grobogan. Salinitas tidak mempengaruhi pertumbuhan pada ketiga kultivar, namun hanya pada kultivar Dering yang mengalami penurunan hasil. Dibandingkan tanpa induksi benih, induksi benih pada konsentrasi 80 mM NaCl secara signifikan meningkatkan bobot segar tajuk. Namun demikian, semua konsentrasi induksi benih tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil kedelai yang tercekam salinitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Indriani, Anizar, and Faisal Hadi. "Rancang Bangun Sistem Kendali Kecepatan Motor Induksi 1 Fasa Dengan Pengaturan Sudut Penyalaan (Firing Angle) Triac pada Konveyor Model Rotary Pengering Karet." JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER 8, no. 2 (2018): 29–34. http://dx.doi.org/10.33369/jamplifier.v8i2.15090.

Full text
Abstract:
ABSTRAKSistem kendali kecepatan motor induksi merupakan sistem yang mengatur kecepatan motor induksi sebagai penggerak yang bekerja secara otomatis. Penggunaan motor induksi sering dibutuhkan untuk beroperasi pada kecepatan yang bervariasi seperti digunakan pada proses produksi di suatu pabrik sebagai penggerak konveyor. Sistem pengendalian kecepatan motor induksi satu fasa sebagai penggerak konveyor model rotary pengering karet menggunakan mikrokontroller berbasis Proportional Integral Derivative (PID) dengan pengaturan sudut penyalaan (firing angle) TRIAC. Sistem kendali ini digunakan untuk mendapatkan kecepatan konstan meskipun terjadi perubahan beban. Pengendali memberikan umpan balik pada AC Dimmer Zero Detector agar menghasilkan duty cycle yang sesuai guna mencapai kecepatan setpoint. Pada pengujian tanpa beban diperoleh nilai rise time terbesar yaitu 5.29 sekon pada saat kecepatan setpoint sebesar 42 rpm. Pada pengujian berbeban dengan variasi beban 1000 gram, didapatkan nilai steady state time terbesar motor yaitu 6.23 sekon. Konsumsi daya motor induksi saat menggunakan sistem pengendali kecepatan, pada pengujian tanpa beban di kecepatan 36 rpm sebesar 16.52 Watt. Pada pengujian berbeban pada kecepatan 36 rpm yaitu 18.36 Watt.Kata Kunci: kecepatan, motor induksi, pengering berputar, pengaturan sudut penyalaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Vári, Győző. "Új tipusú szerszámkoncepció fogaskerekek indukciós edzésére." Fiatal Műszakiak Tudományos Ülésszaka 1. (2014) (2014): 453–56. http://dx.doi.org/10.36243/fmtu-2014.106.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Kacsó, Zoltán, András Kelemen, and Mária Imecs. "Indukciós gépek rotorfluxusának azonosítása csúszómód állapotmegfigyelővel." Műszaki Tudományos Közlemények 2 (2015): 113–20. http://dx.doi.org/10.33895/mtk-2015.02.12.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Wulandari, Ikra Ayu. "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Induksi Persalinan Pada Ibu Bersalin di RS. TNI Al Jala Ammari Makassar Tahun 2017." JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA 1, no. 2 (2017): 141–46. http://dx.doi.org/10.37337/jkdp.v1i2.44.

Full text
Abstract:
Berdasarkan Catatan Rekam Medik di RS AL Jala Ammari Makassar pada tahun 2015 ibu yang bersalin sebanyak 96 orang, (100%) sedangkan ibu yang mengalami induksi sebanyak 24 orang, (25%) kemudian pada Tahun 2016 ibu yang bersalin periode Januari sampai Desember sebanyak 148 orang, (100%), sedangkan ibu yang mengalami induksi sebanyak 38 orang, (25,6%), pada Tahun 2017 ibu bersalin bulan Januari-April sebanyak 58 orang, (100%), sedangkan ibu yang mengalami induksi 28 orang, (48,3%). Tujuan dari dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui hubungan usia ibu, paritas, dan usia kehamilan di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan Cross Sectional Study untuk mengetahui antara usia ibu, paritas dan usia kehamilan jumlah populasi 58 orang dan jumlah sampel 58 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh hasil untuk variabel usia ibu nilai P = 0,018 < α = 0,05 diperoleh bahwa ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian induksi persalinan di RS AL Jala Ammari Makassar untuk variabel paritas ibu nilai P = 0,320 > α = 0,05, tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian induksi persalinan di RS AL Jala Ammari Makassar. Untuk variabel usia kehamilan nilai P = 0,00 < α = 0,05. Ada hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian induksi persalinan di RS AL Jala Ammari Makassar. Kesimpulan dari tiga variabel yaitu usia ibu, paritas, dan usia kehamilan yang berhubungan dengan kejadian induksi persalinan pada ibu bersalin di RS AL Jala Ammari Makassar. Hanya variabel usia ibu dan usia kehamilan yang berhubungan dengan kejadian induksi di RS AL Jala Ammari Makassar 2017
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Indra, Indra, Abraham Akbar K, Taufik H, Sila Wardono, and Murie Dwiyaniti. "Performansi Pengendalian Kecepatan Motor Induksi berbasis PLC-PID-SCADA." ELECTRICES 2, no. 2 (2020): 62–70. http://dx.doi.org/10.32722/ees.v2i2.3066.

Full text
Abstract:
Pembelajaran tentang pengendalian kecepatan putar motor induksi tiga fasa merupakan salah satu mata pelajaran wajib di Jurusan Teknik Elektro. Banyak industri yang menggunakan motor induksi ini karena konstruksinya yang sederhana dan perawatannya mudah. Namun untuk mengendalikan motor induksi pada kecepatan putar konstan cukup sulit karena membutuhkan pengaturan frekuensi. Pada penelitian ini dibuat modul kecepatan motor induksi berbasis PLC-PID-SCADA untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami proses pengendalian kecepatan putar motor induksi. Kontroler PID pada PLC memberikan sinyal ke penggerak kecepatan variabel (VSD) untuk mengubah data tegangan menjadi frekuensi. Kinerja atau karakteristik sistem ini dapat dipantau melalui SCADA. Mahasiswa dapat dengan leluasa mengatur input atau Setpoint dalam modul pembelajaran ini dan mengubah parameter PID untuk mendapatkan performa terbaik.Performansi terbaik dihasilkan dengan menggunakan parameter pengendali Kp = 20 dan Ti = 1, yaitu tidak ada overshoot, settling time 2,2 detik, dan waktu tunda 0,1 detik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!