To see the other types of publications on this topic, follow the link: Ironi.

Journal articles on the topic 'Ironi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Ironi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Qusnaini, Asmaul, M. Misbahul Amri, and Inayatul Fariha. "Problematizing Situational Irony: A Critical Study on Hardy’s An Imaginative Woman." JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts 1, no. 11 (November 30, 2021): 1607–26. http://dx.doi.org/10.17977/um064v1i112021p1607-1626.

Full text
Abstract:
Abstract: The purpose of this paper is to comprehend how situational irony in Thomas Hardy’s short fiction entitled An Imaginative Woman conceptualized a tension of irony in readers’ perceptiveness. To this aim, this study tries to examine the relation among aspects: the story plot, characterizations, focalizations, and narrator’s comments. The narration of this short story shows there are two representation levels of irony: (1) the story level which contains: the sequence of Ella’s ironic events and portrayal of victimized characters; (2) the narrative level consists of: numerous focalizations that are entangled with formulation of perspective and narrator’s intrusive comments that becomes the embodiment of narrator’s unreliability. This paper suggests that situational irony signifies the dynamic strategy of narrative in order to manifest the tension of irony within the story and its representation. Additionally, this strategy emphasizes readers’ compatibility with the irony of the narrative. Keywords: narrative; situational irony; focalization; intrusive narrator Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk memahami bagaimana ironi situasional dalam cerita pendek An Imaginative Woman karya Thomas Hardy mengkonseptualisasikan ketegangan ironi dalam persepsi pembaca. Untuk itu, penelitian ini mencoba mengkaji secara kritis hubungan antar aspek berikut: alur cerita, penokohan, fokalisasi, dan komentar narator. Narasi cerpen ini menunjukkan terdapat dua tingkat dalam representasi ironi: (1) tingkat cerita, yakni memuat: urutan peristiwa ironis yang terjadi terhadap Ella dan penggambaran karakter yang dijadikan korban; (2) tingkat naratif, terdiri dari: beberapa macam fokalisasi yang berhubungan dengan perumusan perspektif dan komentar narator yang mengganggu sebagai perwujudan ketidakpercayaan pada narator. Makalah ini menunjukkan bahwa ironi situasional menandakan kedinamisan strategi dalam narasi dalam mewujudkan ketegangan ironi baik di dalam cerita maupun cara merepresentasikan cerita. Selain itu, strategi ini menekankan kompatibilitas pembaca yang berperan penting untuk menjangkau ironi narasi. Kata kunci: naratif; ironi situasional; fokalisasi; intrusi narrator
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

KOÇ, Emel. "VAROLUŞSAL MİZAH/İRONİ: KIERKEGAARD’IN İRONİ/MİZAH GÖRÜŞÜ." Journal of Social Sciences 60, no. 60 (2022): 26–52. http://dx.doi.org/10.29228/sobider.64899.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rahis Pasaribu, Gumarpi. "Ironi Verbal dalam Persidangan Kasus Pembunuhan Brigadir J: Analisis Semantik Kognitif." Vol. 13 No. 2 (2023): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 13, no. 2 (July 1, 2023): 306–14. http://dx.doi.org/10.23969/literasi.v13i2.6856.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian semantik dengan fokus pada kajian semantik kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Desain penelitian ini adalah konten analisis. Objek penelitian adalah ironi verbal dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J. Data dalam penelitian ini diambil dari empat video yang telah diklasifikasi. Berdasarkan hasil analisis mengenai ironi verbal sebagai kritik dan swift dalam kasus persidangan pembunuhan Brigadir J, bahwasanya di dalam kasus persidangan pembunuhuhan Brigadir J hakim menggunakan ironi verbal kritik dan ironi verbal swift agar para saksi berbicara jujur di pengadilan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Herlina, Eli. "Keragaman Ironi dalam Cerpen “Doa Sang Perawan “ Karya Bondan Winarno (Sebuah Kajian Paratekstual)." Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia 2, no. 01 (July 21, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v2i01.6658.

Full text
Abstract:
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memeroleh data empiris tentang (1) Ironi dalam alur cerpen “Doa Seorang Perawan” Karya Bondan Winarno, (2) Ironi dalam penokohan cerpen “Doa Seorang Perawan” Karya Bondan Winarno, (3) Ironi dalam parateks cerpen “Doa Seorang Perawan” Karya Bondan Winarno. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah metode kualitatif dengan teknik analisis isi (content analiysis). Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Januari 2019. Hasil penelitian menunjukkan ironi yang signifikan antara teks inti cerpen “Doa Seorang Perawan” karya Bondan Winarno dengan komposisi musik La Priere d’une Vierge gubahan Tekhla Badarzweska yaitu ironi pada alur, penokohan dan parateks cerpen “Doa Seorang Perawan” karya Bondan Winarno.</p><p>Kata Kunci: Ironi, semiotik, parateks</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Barbosa, Helena. "İroni ve Gerilim: İkinci Dünya Savaşı Yıllarında İstanbul’da ve Ankara’da Savaş Algısı (Irony and Tension: Perception of War in Istanbul and Ankara during the Second World War Years), Sinan Niyazioğlu1 (2016)." Journal of Visual Political Communication 6, no. 1 (June 1, 2020): 107–10. http://dx.doi.org/10.1386/jvpc_00005_5.

Full text
Abstract:
Review of: İroni ve Gerilim: İkinci Dünya Savaşı Yıllarında İstanbul’da ve Ankara’da Savaş Algısı (Irony and Tension: Perception of War in Istanbul and Ankara during the Second World War Years), Sinan Niyazioğlu (2016)Ankara, Turkey: Vekam, 312 pp.,ISBN 978-6-05938-806-1, p/bk, €8
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Awalia, Tuti, Vivian Yoga Veronica Putri, and Karkono Karkono. "Ironi Kemunduran Moral dalam Puisi Kepada Peminta-minta Karya Chairil Anwar dan Subuh Karya Amir Hamzah: Pendekatan Sosiologi Sastra." JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts 2, no. 3 (March 15, 2022): 287–99. http://dx.doi.org/10.17977/um064v2i32022p287-299.

Full text
Abstract:
Abstract: This study aims to describe the irony of moral decline in the poems "Kepada Peminta-minta" by Chairil Anwar and "Subuh" by Amir Hamzah. This analysis uses a sociological approach to literature which focuses on human problems and the social environment. The results of the research are descriptive text obtained from collecting in-depth and detailed information to find things related to the formulation intended by the author. The data contained in this analysis are in the form of words, sentences and paragraphs that show data that explains the irony of moral decline in the object of analysis in the form of the poems. This research is qualitative research using a descriptive method to observe the irony of moral decline in the two poems. The results of this analysis show that the forms of moral decline are (1) loss of sense of responsibility and (2) negligence caused by laziness in oneself. The analysis also shows the factors that cause moral decline, namely (1) the living environment, (2) internet technology (3) the influence of parenting patterns, and (4) internal factors within. The analysis of this saga can be used as an alternative source of knowledge and learning media in the future. Keywords: sociology of literature; irony; morals. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ironi kemunduran moral dalam puisi "Kepada Peminta-minta" karya Chairil Anwar dan “Subuh” karya Amir Hamzah. Analisis ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mana terfokus pada permasalahan manusia dan lingkungan sosial. Hasil penelitian berbentuk uraian deskriptif yang diperoleh dari pengumpulan informasi secara mendalam dan terperinci untuk menemukan hal-hal yang berhubungan dengan rumusan yang dituju oleh penulis. Data yang terdapat dalam analisis ini berupa kata, kalimat maupun paragraf yang menunjukkan data-data yang menjelaskan paparan mengenai ironi kemunduran moral dalam objek analisis yang berupa puisi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengamati bagaimana ironi kemunduran moral dalam kedua puisi. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa bentuk kemunduran moral dalam kedua puisi adalah (1) hilangnya rasa tanggung jawab dan (2) kelalaian yang diakibatkan kemalasan dalam diri. Analisis juga menunjukkan faktor penyebab adanya kemunduran moral yakni (1) lingkungan tempat tinggal; (2) teknologi internet; (3) pengaruh pola asuh orang tua; dan (4) faktor internal dalam diri. Analisis dari hikayat ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber ilmu pengetahuan dan media pembelajaran kedepannya. Kata Kunci: sosiologi sastra; ironi; moral.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rheza, Muhammad Ali, and Farindika Metandi. "IMPLEMENTASI METODE K-MEANS CLUSTERING UNTUK PENENTUAN JENIS KOMENTAR PADA TWEET PSSI." Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) 12, no. 2 (July 31, 2020): 73. http://dx.doi.org/10.46964/justti.v12i2.363.

Full text
Abstract:
Berita tentang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSSI ) sedang ramai di perbincangkan. Perbincangan tersebut bisa berasal dari salah satu media sosial yaitu Twitter. Twitter berisi informasi , pesan dan komentar dari pengguna satu ke pengguna lain. Jenis Komentar twitter terhadap pssi sangat beragam, Terdapat jenis-jenis komentar, contohnya yaitu jenis komentar ironi adalah Komentar untuk menyatakan sindiran secara halus, kemudian jenis komentar sinisme adalah jenis komentar yang di artikan sebagai suatu sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan. Komentar sinisme cenderung lebih keras dari pada ironi. dan yang terakhir jenis komentar sarkasme adalah jenis komentar yang lebih kasar dari ironi dan sinisme. Komentar sarkasme cenderung yang paling kasar dalam percakapan sehari hari-hari, sarkasme digunakan untuk mengejek, menghina dan menyumpah yang di tunjukan kepada seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis komentar terkategori komentar ironi, sinisme dan sarkasme dengan Metode K-means Clustering. Dari proses perhitungan menggunakan metode K-Means clustering menghasilkan Kelompok jenis komentar sinisme pada cluster 1 sebanyak 20 data, kelompok jenis komentar sarkasme pada cluster 2 sebanyak 3 data dan kelompok jenis komentar ironi pada cluster 3 sebanyak 27 data.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Lesmana, Tedi. "Richard Rorty pada Pragmatisme Internet." KALBISCIENTIA Jurnal Sains dan Teknologi 9, no. 2 (September 20, 2022): 35–42. http://dx.doi.org/10.53008/kalbiscientia.v9i2.1385.

Full text
Abstract:
Abstrak: Gagasan Rorty terhadap objektivitas bermanfaat di era pluralisme budaya, terutama di era internet. Menerapkan ironi dan liberalisme Rorty dalam masyarakat global di mana orang-orang terhubung sangat menarik. Implikasi dari ide ini akan membuat masyarakat internasional mengambil bagian dalam penghormatan sementara ironi pribadi orang tetap personal. Meskipun ide-ide ini mungkin bukan pilihan yang paling baik, mereka konsisten dengan prinsip ironi manusia itu sendiri, tidak memutlakkan kebenaran objektif, antara lain, sebagai cita-cita universal. Sementara solidaritas akan sangat cocok untuk berempati dengan yang liyan dalam komunitas internet, orang-orang menghormati kebebasan berbicara atau berekspresi orang lain, dan sementara pengaturan internet tetap melindunginya. Melalui prinsip ironi dan solidaritas kemanusiaan, ide-ide Rorty masih berguna untuk menerapkan arahan dalam masyarakat yang terhubung dalam multi-budaya global seperti dunia maya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Aziz, Abdul. "GAYA BAHASA DALAM RUBRIK REPUBILKA. CO.ID MURID BELAJAR DI RUMAH: STRES ORANG TUA DAN KENDALA LAINNYA, PENULIS ANDRI SAUBANI EDISI 18 MARET 2020 DAN RUBRIK KUMPARAN ANAK DARING ORANG TUA PUSING, PENULIS EVA PUSPITA NURAINI EDISI 27 OKTOBER 2020 KAJIAN IRONI, SINISME, DAN SARKASME." Jurnal Sasindo UNPAM 10, no. 1 (June 1, 2022): 76. http://dx.doi.org/10.32493/sasindo.v10i1.76-92.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gaya bahasa Ironi, Sarkasme dan Sinisme dalam Rubrik REPUBILKA. co.id Murid Belajar di Rumah: Stres Orang Orang Tua dan Kendala Lainnya, Penulis Andri Saubani Edisi 18 Maret 2020 dan Rubrik Kumparan Anak Daring Orang Tua Pusing, Penulis Eva Puspita Nuraini Edisi 27 Oktober 2020 dari segi jenis gaya bahasa sindiran ironi, sinisme dan sarkasme. Jenis penelitian ini deskriptif-kualitatif, dengan pendekatan teori gaya bahasa. Sumber data penelitian ini adalah Rubrik REPUBILKA. co.id Murid Belajar di Rumah: Stres Orang Orang Tua dan Kendala Lainnya, Penulis Andri Saubani Edisi 18 Maret 2020 dan Rubrik Kumparan Anak Daring Orang Tua Pusing, Penulis Eva Puspita Nuraini Edisi 27 Oktober 2020 dan data penelitian ini adalah kalimat di dalamnya mengandung beberapa jenis gaya bahasa seperti, ironi, sinisme dan sarkasme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang akan diteliti sudah didokumentasikan sebelumnya, hal ini bertujuan untuk membantu peneliti dalam memperoleh data yang diinginkan. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pencatatan kalimat bahasa berupa penggalan kalimat yang mempunyai konteks utuh. Data diidentifikasi berdasarkan jenis gaya bahasa data dikumpulkan dan diurutkan secara sistematis berdasarkan format data identifikasi dan klasifikasi yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil dari tiga jenis gaya bahasa, ironi, sinisme dan sarkasme. Jenis gaya bahasa yang paling dominan digunakan dari dua rubrik. Rubrik pertama REPUBLIKA.co.id edisi 18 Maret 2020 dan kedua rubrik Kumparan edisi 27 Oktober 2020 adalah jenis gaya bahasa sinisme yang menyindir secara langsung kepada orang lain. Berdasarkan temuan dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis gaya bahasa dalam dua REPUBLIKA.co.id edisi 18 Maret 2020 dan rubrik Kumparan edisi 27 Oktober 2020 lebih dominan menggunakan jenis gaya bahasa ironi dengan menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.Kata Kunci: Gaya Bahasa, Ironi, Sarkasme dan Ironi dalam REPUBLIKA.co.id edisi 18 Maret 2020 dan rubrik Kumparan edisi 27 Oktober 2020
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Cahyani, Kharisma Putri, Yudha Tria Ariansyah, and Achmad Abimubarok. "Gaya Bahasa Ironi Stand Up Comedy Mamat Al Katiri dalam Konten Youtube Somasi." REFEREN 1, no. 2 (November 30, 2022): 167–75. http://dx.doi.org/10.22236/referen.v1i2.10246.

Full text
Abstract:
Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap gaya bahasa ironi yang digunakan oleh komika bernama Mamat Al Katiri dalam penampilan stand up comedy-nya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis isi sebagaimana peneliti mencoba mengontruksikan pemahaman makna yang dimaksud pada penelitian untuk mengetahui makna sebenarnya dan juga sasaran yang dituju oleh si penutur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video Mamat Al Katiri dalam konten Somasi pada kanal Youtube Deddy Corbuzier. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ada empat langkah yakni memirsa penampilan stand up comedy Mamat Al Katiri, menyiapkan instrumen untuk menelaah gaya bahasa ironi sesuai sasaran dan fungsinya, melakukan pencatatan tuturan bedasarkan instrumen, dan mengategorikan tuturan yang telah dicatat ke dalam instrumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa ironi yang digunakan oleh Mamat Al Katiri dalam stand up comedy-nya menyasar pada tiga pihak, yaitu pemerintah, individu, dan masyarakat. Selain itu, gaya bahasa ironi difungsikan atas dua hal, yaitu makna sebenarnya dan makna sebaliknya. Kajian ini memberikan gambaran bagaimana komedi bisa begitu bebas dan menjadikan lelucon tanpa pandang memandang dengan menggunakan gaya bahasa ironi yang menjadikan sindiran begitu halus namun tajam tanpa harus sarkas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tua, Roni. "Ironi Situasional Dalam Peristiwa Entrepreneurial Peluncuran Bisnis Baru." Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian 3, no. 2 (February 26, 2024): 164–74. http://dx.doi.org/10.58344/locus.v3i2.2466.

Full text
Abstract:
Peluncuran bisnis baru merupakan periode penting dan kritis dalam sebuah proses kewirausahaan yang didahului oleh pengenalan dan ekploitasi kesempatan. Literatur kewirausahaan dipenuhi oleh pandangan yang ekonomis dan obyektif dalam memahami proses ini yang bertentangan dengan banyak cerita-cerita kewirausahaan yang selalu menggambarkannya sebagai sebuah proses yang personal dan sosio-kultural. Studi ini mengkaji narasi peluncuran bisnis baru di Indonesia dengan mengidentifikasi ironi situasi yang terkandung di dalamnya. Ironi menjadi fokus karena merupakan esensi dari sebuah cerita dan pengalaman yang kompleks dan mendalam. Penelitian ini menemukan empat periode di mana ironi situasional itu dialami. Selain itu dari Analisa teks cerita, ironi tersebut dapat dilihat menjadi dua yaitu, situasi personal dan pasar. Temuan dari studi ini berguna untuk memahami pengalaman individu yang berada dalam proses peluncuran bisnis baru dan dapat digunakan untuk membangun cerita kewirausahaan yang penuh makna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Balcı, Yunus. "TANPINAR ROMANCILIĞINDA TRAJİK İRONİ." Yeni Turk Edebiyati Arastirmalari 17, no. 17 (January 1, 2017): 32–39. http://dx.doi.org/10.26517/ytea.263.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

HÜKÜM, Yrd Doç Dr Muhammed. "CEMAL SÜREYA ŞİİRİNDE İRONİ." Türklük Bilimi Araştırmaları, no. 42 (December 5, 2017): 77–107. http://dx.doi.org/10.17133/tubar.365351.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

KOÇ, Okan. "Ülkü Tamer Şiirinde İroni." Journal of Turkish Studies 11, Volume 11 Issue 10 (January 1, 2016): 381. http://dx.doi.org/10.7827/turkishstudies.9343.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Irfansyah, Azhar. "Ada Indonesia Coy: Kebanggan Nasionalistik dan Ironi dalam Ekspresi." JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study 9, no. 2 (October 28, 2023): 142–61. http://dx.doi.org/10.31289/simbolika.v9i2.10379.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi meme Ada Indonesia Coy dan bagaimana meme ini menjadi cerminan kebanggan nasionalistik sekaligus ekspresi ironis dari warganet Indonesia. Meme ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan kebanggan berlebih atas Indonesian reference, penyebutan dan representasi Indonesia pada produk budaya pop atau perbincangan populer kancah global. Beberapa amatan mengaitkan kebanggan berlebih ini sebagai gejala inferiority complex yang khas terjadi pada masyarakat pasca-kolonial. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan Analisis Diskursus Digital dan Analisis Diskursus Multimodal yang memungkinkan untuk meninjau makna meme sebagai kombinasi makna-makna parsial teks dan gambar. Berbasis pada penjelasan Limor Shifman terkait dimensi-dimensi meme yaitu bentuk, konten, dan sikap yang diimitasi dan dimodifikasi seiring meningkatnya partisipasi penggunaan suatu meme, penelitian melihat secara lebih seksama bagaimana meme Ada Indonesia Coy kemudian digunakan pula untuk mengekspresikan ironi. Dengan menelusuri empat contoh kasus (yaitu ketika meme Ada Indonesia Coy digunakan untuk merespon Tragedi Kanjuruhan, Indonesia yang menjadi sumber sampah plastik, Jakarta kota paling terpolusi, dan persentase laki-laki perokok Indonesia) penelitian ini menjelaskan bagaimana modifikasi terhadap dimensi-dimensi dapat menciptakan difusi pesan yang interpretasi dan aspirasinya berbeda. Selain itu, para partisipan yang membuat dan menyebarkan meme juga memanfaatkan fitur-fitur media sosial yang semakin mengakomadasi ekspresi meme sebagai sarana partisipasi. Dalam kasus ini, sarana partisipasi digunakan untuk menegaskan pesan ironi melalui jukstaposisi meme dan konteks yang ditanggapi. Kata Kunci: Meme, Ada Indonesia Coy, Indonesian Reference, Ekspresi Ironi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Suryani, Lilis, Aquarini Priyatna, and Ari J. Adipurwawidjana. "AGAMA DAN IRONI DALAM FILM HIJAB KARYA HANUNG BRAMANTYO." Metahumaniora 11, no. 3 (December 31, 2021): 256. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v11i3.34675.

Full text
Abstract:
AbstrakFilm Hijab (2015) karya Hanung Bramantyo menyajikan kisah tentang proses pembuatan film oleh tokoh Chucky. Film Chucky itu sendiri merekam kisah empat tokoh perempuan yang bercerita tentang alasan mereka berhijab dan pengalaman hidupnya. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan agama dan ironi yang ditampilkan baik dalam film Hanung maupun film Chucky. Film Hijab menunjukkan bagaimana Hanung dalam filmnya menyampaikan isu religius yang punya kesadaranbahwa filmnya akan menuai kontroversi jika membahas isu religiositas. Film Hijab ini tampaknya dibuat sebagai respons terhadap kontroversi yang sebelumnya diakibatkan oleh film yang dibuatnya. Dengan demikian, film ini merupakan film tentang permasalahan film, atau metafilm. Metafilm ini beroperasi dengan peranti ironi yang merupakan elemen penting dalam struktur genre komedi. Jadi bukan hanya agama yang dikomedikan sebagai alternatif pandangan supaya bisa dinegosiasi tetapi pembuatan film pun dinegosiasikan. Hanung sadar ada polemik bahwa setiap membuat film religius sering menuai kontroversi, tetapi Hanung tetap menunjukkan di dalam filmnya. Hanung menunjukkannya dengan metafilm yang diwakili oleh tokoh Chucky sebagai sutradara. Ironi menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan antartokoh, pembaca dan penonton. Kesenjangan itu membuat adanya ruang negosiasi dan menciptakan aspek humor dalam komedi. Agama dan film dikomedikan untuk membuka ruang pandangan alternatif. Kata kunci: Hanung Bramantyo, agama, ironi AbstractThe film Hijab (2015) by Hanung Bramantyo presents a story about the making of a film that directed by Chucky. Chucky's film itself records the story of four female characters who tell their reasons for wearing the hijab, and how they experiencing life. This paper aims to show how the religion and the irony that be shown in both the Hanung and Chucky films. The Hijab film itself shows how Hanung in his film conveys religious issues which was generate controversy if it discusses the issue of religiosity. This Hijab film seems to be made to responsed the controversy that previously caused by the film he made. Thus, this film is a film that shown us about the problem of making a film, or a metafilm. This metafilm operates by the device of irony which is an important element in the structure of the comedy genre. So it was not only religion that was being made as a comedy which shown us an alternative point of view so that it can be negotiated, but filmmaking itself is also being negotiated. Hanung is aware that there is a polemic if he makes a religious film, he often gets controversy, but still Hanung shows it in his film. Hanung shows it by a metafilm that be represented by Chucky's character as the director. The Irony shows that there is a knowledge gap between characters, readers and viewers. The gap itself creates a space for negotiation and creates an aspect of humor in comedy. Religion in the film itself was comedic that open space for alternative views. Keywords:Hanung Bramantyo, religi , irony
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Indah Parwati, Resma, Muhammad Rafiek, and Sabhan Sabhan. "STRUKTURALISME DALAM CERPEN “PENIPU YANG KEEMPAT” DAN “HARTA GANTUNGAN” KARYA AHMAD TOHARI." LOCANA 5, no. 2 (December 8, 2022): 128–42. http://dx.doi.org/10.20527/jl.v5i2.102.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra menggunakan strukturalisme menurut Robert Stanton dalam cerpen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra sebagai berikut. Pertama, tema pada cerpen Penipu yang Keempat, yaitu penipuan. Kedua, fakta-fakta cerita terdiri atas alur, karakter, dan latar. Alur yang ditemukan adalah alur campuran. Karakter tokoh “aku” merasa serba tahu, terlalu percaya diri, dan tidak ikhlas. Latar cerita yaitu, rumah halaman depan, kamar, dan pasar. Ketiga, sarana-sarana sastra meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Judul cerpen sesuai dengan isi jalan cerita yang mengisahkan tokoh “aku” sebagai penipu keempat. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama-utama. Gaya yang digunakan pengarang sederhana, lugas, dan tidak terlalu sulit dipahami dan tone pengarang memperlihatkan sikap sarkasme. Simbolisme yang ditemukan adalah simbol penipu. Ironi yang ditemukan ialah ironi dramatis. This study aims to describe the theme, story facts, and literary means using structuralism according to Robert Stanton in short stories. This study used qualitative research methods. The results showed that the themes, story facts, and literary means were as follows. First, the theme in the fourth short story of the Fraudster, namely fraud. Second, the facts of the story consist of plot, characters, and setting. The grooves found are mixed grooves. The character “I” feels all knowing, too confident, and not sincere. The setting of the story is, the front yard house, the room, and the market. Third, literary tools include title, point of view, style and tone, symbolism, and irony. The title of the short story is in accordance with the content of the storyline which tells the character “I” as the fourth con artist. The point of view used is first-person point of view. The style used by the author is simple, straightforward, and not too difficult to understand and the author’s tone shows an attitude of sarcasm. The symbolism found is that of a fraudster. The irony found is dramatic irony.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

ELİUZ, Ülkü. "SÖYLEMDEN İZLEĞE İRONİ: DUBLÖRÜN DİLEMMASI." International Journal of Language Academy 5, no. 17 (January 1, 2017): 47–60. http://dx.doi.org/10.18033/ijla.3581.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Idris, Akhmad. "POTRET IRONI KEHIDUPAN MASYARAKAT TURKI." MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan 20, no. 1 (October 3, 2022): 104. http://dx.doi.org/10.26499/mm.v20i1.4320.

Full text
Abstract:
Identitas BukuJudul : Tengah Hari di Yenisehir (Terjemahan dari Yenisehir’ de Bir Ogle Vakti)Penulis : Sevgi SoysalPenerjemah : Zamira Elianna LoebisPenerbit : Pustaka Obor IndonesiaCetakan : Agustus 2021Tebal : 350 halamanISBN : 978-623-6421-02-4
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rorty, Richard. "Privat ironi og liberalt håb." Slagmark - Tidsskrift for idéhistorie, no. 16 (February 1, 2018): 21–42. http://dx.doi.org/10.7146/sl.v0i16.103607.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Azka, Muhammad Azka Khuluqie, Burhan Eko Purwanto, and Leli Triana. "Gaya Bahasa Ironi Dan Sarkasme Dalam Kolom Komentar Akun Instagram Tempodotco Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA." ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya 2, no. 2 (August 24, 2022): 160–68. http://dx.doi.org/10.58218/alinea.v2i2.211.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis serta fungsi gaya bahasa ironi dan sarkasme dalam komentar pada akun instagram tempodotco dan mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data diperoleh dari kolom komentar akun instagram tempodotco. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan kajian analisis deskriptif. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukan gaya bahasa ironi dan sarkasme dalam kolom komentar akun instagram tempodotco dengan jumlah 47 data. Penelitian gaya bahasa ironi dan sarkasme ini diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X semester genap pada kompetensi dasar 3.12 menghubungkan permasalahan/isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menentukan esensi dari debat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Kezyana, Natalia, Nelfis Ndruru, and Ismarini Hutabarat. "FIGURATIVE LANGUAGE IN BRIDGERTON SERIES SEASON 2 SELECTED EPISODES." JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG 3, no. 1 (April 30, 2024): 16. http://dx.doi.org/10.46930/littera.v3i1.4349.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bahasa kiasan yang memiliki makna dalam Bridgerton Series Season 2 Episode Pilihan. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi dilakukan dengan meninjau dialog yang telah ditranskrip dan memeriksa bahasa kiasan dalam setiap dialog. Hasil dari penelitian ini terdapat delapan jenis bahasa kiasan, yaitu 21 ujaran (40,38%) untuk eufemisme, 9 ujaran (17,31%) untuk ironi, 7 ujaran (13,46%) untuk ironi, 7 ujaran (13,46%) untuk ironi, 7 ujaran (13,46%) untuk idiom, dan 7 ujaran (13,46%) untuk idiom. 46%) untuk idiom, 6 ujaran (11,54%) untuk hiperbola, 3 ujaran (5,77%) untuk litotes, 3 ujaran (5,77%) untuk metafora, 2 ujaran (3,85%) untuk simile, dan 1 ujaran (1,92%) untuk personifikasi. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis bahasa kiasan yang paling dominan adalah eufemisme, yaitu sebanyak 21 ujaran (40,38%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sapitri, Pepi, and Wini Tarmini. "Kritik Sosial Melalui Unsur Stile dalam Novel Majnun karya Anton Kurnia." Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 2 (December 31, 2023): 141–49. http://dx.doi.org/10.30998/jh.v7i2.1947.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan kritik sosial melalui unsur-unsur stile dalam novel Majnun karya Anton Kurnia dengan mengidentifikasi data seperti kutipan dan narasi dalam novel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan gaya. Penelitian ini menggunakan teknik literatur, serta teknik membaca dan mencatat. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, analisis data, pelaksanaan deskripsi data, dan interpretasi data. Hasil interpretasi data mengenai kritik sosial melalui unsur-unsur stile dalam novel Majnun karya Anton Kurnia berupa 3 data aspek ekonomi dengan 3 data tersebut di antaranya ironi-sarkasme, 7 aspek politik dengan 7 data tersebut meliputi ironi-sarkasme, dan 22 data sosial budaya dengan 3 data termasuk hiperbola, 2 data termasuk litotes, dan 17 data termasuk ironi-sarkasme.Kata kunci: Kritik Sastra; Kritik Sosial; Gaya bahasa; Novel Majnun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Heriansyah, Nazwa Putri, Kirana Dewi Salsabila, and Dodi Firmansyah. "Prinsip Ironi dan Prinsip Kelakar dalam Film Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan Karya Ernest Prakasa." Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran 8, no. 1 (March 19, 2024): 38–46. http://dx.doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21691.

Full text
Abstract:
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal bagi manusia, dapat berbentuk lisan dan tulisan. Dalam bahasa lisan terdapat prinsip-prinsip tindak tutur yang erat kaitannya dengan komunikasi sehari-hari. Dalam komunikasi, kesantunan menjadi hal yang harus diperhatikan. Dengan memerhatikan kesantunan dan kesopanan, keharmonisan hubungan antara penutur dan mitra tutur akan terjaga. Akan tetapi, dalam komunikasi ada kalanya harus melanggar prinsip kesopanan tersebut. Beberapa prinsip yang bertentangan dengan prinsip sopan santun ialah prinsip ironi dan prinsip kelakar. Dalam penelitian ini, dianalisis sebuah film berjudul Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan karya Ernest Prakasa untuk mengetahui bagaimana bentuk prinsip ironi dan prinsip kelakar yang terdapat dalam film tersebut. Berdasarkan pembahasan dan data yang telah dianalisis, diketahui terdapat 9 prinsip ironi yang di dalamnya berisi sindiran dan terdapat 6 prinsip kelakar yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh dalam film yang di dalamnya mencakup lelucon, gurauan, candaan, dan ejekan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Andersen, Claus Elholm. "Ironiens uendelige frihed." K&K - Kultur og Klasse 31, no. 96 (October 22, 2003): 114–36. http://dx.doi.org/10.7146/kok.v31i96.22411.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Sukmana, Cornelius Iman. "IRONISME MANGUNWIJAYA DENGAN NOVEL DURGA UMAYI." Sintesis 16, no. 2 (October 13, 2022): 113–24. http://dx.doi.org/10.24071/sin.v16i2.4482.

Full text
Abstract:
Novel Durga Umayi adalah novel terakhir karya Y.B. Mangunwijaya. Ada banyak ironi yang diceritakan oleh Mangunwijaya. Tokoh utamanya mengalami transformasi kehidupan sejak masa kolonial Belanda hingga Orde Baru, juga perubahan situasi bangsa Indonesia. Mangunwijaya memandang perubahan-perubahan itu sebagai “wajar”. Namun sebagai novel ironi, yang dianggap “wajar” itu seharusnya tidak demikian. Untuk menaafsirkan novel ini, di sini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan perspektif ironisme (Rorty). Akhirnya dipahami bahwa ironisme merupakan strategi Mangunwijaya untuk melakukan kritik terhadap situasi sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Pelangi, Alicia Putri, Imanuella Anastasia Brighita Carneliaputri Dewanty, and Karkono Karkono. "Ironi Cinta Sinta pada “Tanya Sinta, 3” dan “Sinta Gugat, 2” dalam Antologi Puisi Kemelut Cinta Rahwana Karya Djoko Saryono." JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts 2, no. 1 (January 25, 2022): 138–50. http://dx.doi.org/10.17977/um064v2i12022p138-150.

Full text
Abstract:
Abstract: Irony can happen anywhere, especially when it comes to love. Love can be seen as a human perception in looking at life and the world. Love has many forms. The ideal form of partner love is Companionate Love. Based on the opinion of Sternberg (1998), to determine the form of love required three components, namely, intimacy, passion, and commitment. After the three components are properly fulfilled, Companionate Love as an ideal love can be formed. This article uses a descriptive-qualitative method. The purpose of this study is to explore more about the irony of love in the poems Tanya Sinta, 3 and Sinta Gugat, 2 with a focus on the character of Sinta. Review of analysis and interpretation of this study using components of intimacy, arousal components, and components of commitment according to Sternberg's psychological theory of love in Triangular Theory of Love (1998). The results showed that the love that Sinta had for Rama was not an ideal love. Sinta shows love in the form of Infatuated Love, which then turns into Fatuous Love so that it fails to form Companionate Love or ideal love. This is because the relationship between Sita and Rama does not fulfill the three components of love. Keywords: irony, love, Sinta, Ramayana. Abstrak: Ironi dapat terjadi dimanapun, terutama dalam hal cinta. Cinta dapat dipandang sebagai persepsi manusia dalam memandang kehidupan dan dunia. Cinta memiliki banyak bentuk. Bentuk cinta pasangan yang ideal adalah Companionate Love. Berdasarkan pendapat Sternberg (1998), untuk menentukan bentuk cinta diperlukan tiga komponen yaitu, keintiman, gairah, dan komitmen. Setelah tiga komponen terpenuhi dengan baik, Companionate Love sebagai cinta yang ideal dapat terbentuk. Artikel ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengupas lebih lanjut mengenai ironi cinta dalam puisi Tanya Sinta, 3 dan Sinta Gugat, 2 dengan fokus tokoh Sinta. Tinjauan analisis dan interpretasi penelitian ini menggunakan komponen keintiman, komponen gairah, dan komponen komitmen menurut teori psikologi cinta Sternberg dalam Triangular Theory of Love (1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cinta yang dimiliki Sinta kepada Rama sebenarnya bukan cinta ideal. Sinta menunjukkan cinta berbentuk Infatuated Love, yang kemudian berubah menjadi Fatuous Love sehingga gagal membentuk Companionate Love atau cinta yang ideal. Hal ini disebabkan hubungan Sinta dan Rama tidak memenuhi tiga komponen cinta. Kata kunci: ironi, cinta, Sinta, Ramayana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Mangar, Desiana, and Insum Malawat. "ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI ANTOLOGI ASMAT “MIMPI YANG TERSITA” KARYA KOMUNITAS RIMBA." BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran 2, no. 2 (August 31, 2023): 71–80. http://dx.doi.org/10.30862/bisai.v2i2.236.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menafsirkan gaya bahasa yang terkandung dalam kumpulan puisi “Mimpi Yang Tersita” karya Komunitas Rimba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan objek penelitian yaitu karya sastra puisi dalam kumpulan puisi “Mimpi Yang Tersita” oleh Komunitas Rimba. Hasil ini diperoleh dari penelitian ini, disana terdapat beberapa kiasan, namun peneliti hanya mengkaji 5 kiasan saja, yaitu majas personifikasi, majas metafora, ironi majas, majas repetitif, dan majas antiklimaks. Metafora 5 puisi menggunakan kiasan ironi dan 1 puisi menggunakan kiasan antiklimaks majas. Kata kunci: pidato figuratif, puisi, mimpi yang ditangkap
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Tuğluk, Abdulhakim. "KILLARI YOLUNMUŞ MAYMUN ROMANINDA DRAMATİK İRONİ." Yeni Turk Edebiyati Arastirmalari 18, no. 18 (January 1, 2017): 177–90. http://dx.doi.org/10.26517/ytea.275.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

TUĞLUK, Abdulhakim. "BENİM ADIM KIRMIZI ROMANINDA ROMANTİK İRONİ." Journal of International Social Research 11, no. 61 (December 30, 2018): 180–88. http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2018.2910.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Andika, Nursidik Jaka, Farid Setiawan, Ahmad Lutfian Muttaqin, Cerrila Alamanda, Gilang Jathi Paramita Sari, Tiara Putri Amalia, and Widyan Zulda Mahira. "KEBIJAKAN KURIKULM PROTOTYPE (SOLUSI DAN IRONI)." At-Tajdid : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 6, no. 1 (June 28, 2022): 109. http://dx.doi.org/10.24127/att.v6i1.2146.

Full text
Abstract:
Kurikulum Prototype adalah suatu komponen yang sangat berpengaruh dalam tatanan.sistem pendidikan, karenanya kurikulum sebagai alat untuk meraih tujuan pendidikan dan juga menjadi panduan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk semua jenis dan tingkatan dalam pendidikan. Adanya virus corona yang menjadi suatu pandemi, mengharuskan para pembuat kebijakan pendidikan merumuskan kurikulum prorotype, yang dimana siswa lebih ditekankan untuk memaksimalkan kemampuan di bidangnya. Karakteristik kurikulum prototype itu sendiri yaitu.pembelajaran.berbasis projek.untuk.pengembangan.soft.skills serta.karakter, fokus pada materi essensial, dan fleksibilitas. Keefektifitasan kurikulum prototype jika diterapkan di Indonesia, kurikulum prototype ini akan diberlakukan di setiap sekolah yang hanya ingin menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran, karena sifatnya yang opsional maka kurikulum prototype ini disebut dengan kurikulum 2022. Walaupun hanya bersifat opsi, kurikulum prototype ini tetap mangharuskan setiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia menerapkannya sesuai dengan kesiapan masing-masing satuan pendidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

GÜRSES, Bige, and Seza SİNANLAR USLU. "CEMAL EREZ’İN YEDİ GÜNAH RESİMLERİNDE İRONİ." Journal of Social Sciences 62, no. 62 (2023): 394–406. http://dx.doi.org/10.29228/sobider.66869.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

TAŞDEMİR, Ahmet Durmuş. "İroni ve Türk Romanında Dönüşen Karakterler." Kesit Akademi 34, no. 34 (2023): 350–70. http://dx.doi.org/10.29228/kesit.68246.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sellars, Roy. "Kierkegaards ironier." K&K - Kultur og Klasse 34, no. 101 (April 2, 2006): 203–6. http://dx.doi.org/10.7146/kok.v34i101.22333.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Ünlü, Muhammet Mustafa, and Ali Ertuğrul Küpeli Ali Ertuğrul Küpeli. "IRONY AS A INSTRUMENTALITY OF QUOTING IN POSTMODERN ART." E-journal of New World Sciences Academy 15, no. 3 (July 23, 2020): 186–99. http://dx.doi.org/10.12739/nwsa.2020.15.3.d0260.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

M. Busairi. "GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM INSTAGRAM KOMIK KITA: KAJIAN STILISTIKA." MABASAN 16, no. 2 (December 29, 2022): 227–42. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v16i2.526.

Full text
Abstract:
Stilistika merupakan ilmu bahasa yang mengkaji tentang penggunaan bahasa dan gaya, baik pada tuturan langsung maupun tidak langsung, yang terdapat pada karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis penggunaan gaya bahasa sindiran dalam Komik Kita menggunakan kajian stilistika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian berupa kata, kalimat, atau kutipan dari postingan komik Instagram Komik Kita yang mengandung gaya bahasa sindiran. Sumber data penelitian diperoleh dari media sosial Instagram Komik Kita. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yakni teknik baca catat dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Instagram Komik Kita, pengarang banyak menggunakan gaya bahasa ironi daripada gaya bahasa sinisme, sarkasme, dan inuendo. Alasan penggunaan gaya bahasa ironi oleh pengarang karena gaya bahasa ironi cocok untuk menyampaikan gagasan dari ide dengan cara yang lebih sopan dan tidak kasar serta pesan dari Komik Kita lebih elegan ketika mengkritik dan menyindir. Selain itu, Komik Kita memiliki unsur humor karena berbeda dari kenyataan yang ada. Penelitian ini juga bisa menjadi referensi bagi guru bahasa dan sastra dalam pembelajaran menulis karya sastra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Puspita, Dewi, Hasnah Faizah, and Charlina Charlina. "PENGGUNAAN GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM DEBAT PEMILIHAN PRESIDEN 2019." SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9, no. 2 (July 7, 2021): 128. http://dx.doi.org/10.32682/sastranesia.v9i2.1897.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mendeskripsikan jenis-jenis dan makna gaya bahasa sindiran dalam debat pemilihan presiden tahun 2019. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Gaya bahasa sindiran dalam penelitian ini meliputi sinisme, innuendo, ironi, sarkasme, satire, dan antifrasis yang merupakan transkrip dari video Debat Pemilihan Presiden 2019 di Youtube. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui teknik simak, teknik catat dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dengan mengklasifikasi dan menganalisis data yang ditemukan. Hasil penelitian ini ditemukan penggunaan gaya bahasa sinisme, innuendo, ironi, sarkasme, satire, namun tidak ditemukan data antifrasis. Serta ditemukan makna penggunaan gaya bahasa.Kata kunci: Gaya Bahasa Sindiran, Jenis dan Makna, Debat Pemilihan Presiden 2019.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Nasrullah, Nasrullah, Dewi Indah Susanti, and Syarifudin Yunus. "GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL BAHEBBAK KAY SUATU SENJA DI BUKIT QARBUS KARYA ELITA DUATNOFA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMEBELAJARAN BAHASA INDONESIA." Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia 1, no. 1 (February 28, 2021): 121–27. http://dx.doi.org/10.30998/.v1i1.3884.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul Gaya Bahasa Pertentangan dalam Novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus karya Elita Duatnofa Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pertentangan pada novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus karya Elita Duatnofa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penekanan analisisnya dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah. Hasil temuan penelitian mengenai gaya bahasa pertentangan yang terdapat pada novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus Karya Elita Duatnofa yaitu hiperbola, ironi, oksimoron, inuendo, paradoks, klimaks, antiklimaks. Pada gaya bahasa pertentangan hiperbola berjumlah 32 dengan persentase 42,10%. Pada gaya bahasa pertentangan ironi berjumlah 1 dengan persentase 1,32%. Pada gaya bahasa pertentangan oksimoron berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Pada gaya bahasa pertentangan inuendo berjumlah 30 dengan persentase 39,47%. Pada gaya bahasa pertentangan paradoks berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Pada gaya bahasa pertentangan klimaks berjumlah 4 dengan persentase 5,26%. Pada gaya bahasa pertentangan antiklimaks berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Dari hasil penelitian tersebut, penggunaan gaya bahasa pertentangan yang paling dominan, yaitu gaya bahasa pertentangan hiperbola berjumlah 32 dengan persentase 42,10%. Dan gaya bahasa pertentangan yang paling sedikit digunakan yaitu gaya bahasa pertentangan ironi berjumlah 1 dengan persentase 1,32%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Jønsson, Alexandra Brandt Ryborg, Benedikte Møller Kristensen, and John Brandt Brodersen. "Informationens ironi: Patienters frie adgang til sundhedsdata." Tidsskrift for Forskning i Sygdom og Samfund 19, no. 36 (June 25, 2022): 39–57. http://dx.doi.org/10.7146/tfss.v19i36.133049.

Full text
Abstract:
Med indførslen af sundhed.dk har borgere i Danmark fået digital adgang til deres egne helbredsoplysninger såsom test- og screeningsvar, journalnotater osv. Den stigende trans- parens i sundhedsvæsenet påstås at fremme medinddragelse og mulighed for at engagere sig i eget helbred. I denne artikel fokuserer vi derfor på, hvad der sker i praksis, når forskellige mennesker tilgår deres helbredsoplysninger på sundhed.dk. Sammensat af to etnografiske studier og et interviewstudie viser vi, hvordan testsvar for deltagerne er svære at forstå, og hvordan abnorme testsvar, selv uden klinisk betydning, skaber bekymring og angst – også længe efter at svaret er givet og en eventuel behandling ovre. Med udgangspunkt i en teoretisk diskussion af hvordan det postmoderne informationssamfund beror på troen på oplysning, argumenterer vi for, at målet om at skabe mere tryghed gennem adgang til egen helbredsjournal, faktisk for nogle i stedet kan skabe utryghed, og ligefrem skade den enkelte, det vi kalder informationens ironi. Ved at bruge dette begreb diskuterer vi, hvordan di- gitale helbredsjournaler som sundhed.dk ikke i sig selv fremmer demokratiske rettigheder som inddragelse og adgang til egne data, men ligefrem kan skade. Vi argumenterer derfor for, at digitale helbredsinitiativer også underlægges en etisk afvejning af gavn og skade.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

BEKMEZCİ, Emine Selcen. "ÜLKÜ TAMER İN ŞİİRLERİNDE HUMOR VE İRONİ." Journal of International Social Research 59, no. 59 (October 25, 2018): 78–86. http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2018.2615.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Hermawan, Yusuf. "IRONI KEMISKINAN NELAYAN DI DESTINASI WISATA BAHARI." Jurnal Pariwisata Indonesia 20, no. 1 (June 30, 2024): 1–10. http://dx.doi.org/10.53691/jpi.v20i1.408.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Manfaat kekayaan sumber daya laut yang dimiliki Indonesia belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat pesisir. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya data kemiskinan yang menyelimuti masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan melalui partisipasi masyarakat lokal dalam industri wisata bahari. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah, pelaku wisata bahari dan masyarakat lokal untuk mengurangi angka kemiskinan di kawasan wisata bahari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akar penyebab kemiskinan masyarakat nelayan di destinasi wisata bahari adalah belum adanya keberpihakan pemerintah daerah dan pengusaha. selain itu, masyarakat nelayan cenderung hanya mengandalkan satu sumber penghidupan. penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan keberpihakan pemerintah daerah dan pengusaha serta memberikan pilihan pekerjaan sampingan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Pakpahan, Kevin Rey, Warni Warni, and Liza Septa Wilyanti. "Aspek Postmodernisme pada Novel Orang-orang Oetimu Karya Felix K. Nesi." Kajian Linguistik dan Sastra 1, no. 1 (May 25, 2022): 37–48. http://dx.doi.org/10.22437/kalistra.v1i1.18556.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian postmodernisme. Tujuann penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek postmodernisme dalam novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi. Metode penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini adalah satuan-satuan kata, frasa, kalimat, paragraf ataupun ungkapan mengandung aspek postmodernisme yang terdapat pada novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi. Hasil dari penelitian ini ditemukan 14 data analisis aspek postmodernisme secara keseluruhan, yaitu 2 data yang merujuk pada ekletisisme, 5 data yang merujuk pada parodi, 6 data yang merujuk pada ironi dan 1 data yang menunjuk tidak ada batasan antara seni rendah dan tinggi Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa aspek yang ditemukan dalam novel ini adalah aspek ironi, parodiekletisisme, dan tidak ada batasan antara seni rendah dan seni tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Harmita Sari, Sumiati Putri Natalia, Wahyuniar, and A. Nurhayati. "Nilai Budaya dalam Novel Ulid Karya Mahmud Ikhwan Suatu Tinjauan Postmodernisme Jean Francois Lyotard." Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra 7, no. 1 (May 1, 2021): 1–14. http://dx.doi.org/10.30605/onoma.v7i1.444.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek budaya postmodernisme yang terdapat dalam novel Ulid karya Mahfud Ikhwan yang terdiri dari; ekletisisme, parodi, pastiche, ironi, dan camp. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa atau kalimat yang berwujud ekletisisme, parodi, pastiche, ironi, dan camp. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebuah novel yang berjudul Ulid Karya Mahfud Ikhwan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca, teknik simak, dan teknik catat dengan teknik analisis data yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menginterpretasikan. Hasil penelitian dalam novel Ulid karya Mahfud Ikhwan menunjukkan bahwa terdapat berbagai situasi yang menggambarkan perilaku postmodernisme yang lebih didominasi oleh sifat ironi yang ditemukan dalam berbagai situasi seperti bencana alam, perekonomian dan hal-hal yang bertentangan dengan perasaan. Aspek selanjutnya adalah prilaku Camp yang digambarkan dalam bentuk pengelabuan penampilan, sikap, benda dan sifat. Pastiche diungkapkan melalui situasi yang berhubungan dengan perilaku tokoh, harapan di masa lalu, serta informasi mengenai tokoh pada masa lalu Ekletisisme yang digambarkan dalam bentuk perpaduan benda, bahasa dan makanan. Aspek parodi diungkapkan dalam bentuk ungkapan perasaan puas, tidak senang, dan tidak nyaman. Berdasarkan hasil penelitian dalam novel Ulid karya Mahfud Ikhwan dapat disimpulkan bahwa masyarakat postmodern dapat diidentifikasi dari aktivitas atau tindakan yang digambarkan oleh tokoh dalam menyikapi sebuah peristiwa yang berhubungan dengan zamannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Basori, NFN. "IRONI PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA DALAM PUISI “KETIKA INDONESIA DIHORMATI DUNIA” KARYA TAUFIK ISMAIL." SUAR BETANG 15, no. 1 (June 25, 2020): 79–94. http://dx.doi.org/10.26499/surbet.v15i1.163.

Full text
Abstract:
The events that occur in the environment are inseparable from the observations and works of writers. Likewise about general elections. Elections are routine events in a country that adopts a democratic system. Taufik Ismail, who is one of the most prolific poets in Indonesia, also noted this election event. This research takes one of Taufik Ismail's poems with the theme of the general election, namely When Indonesia is Honored by the World (KIDD). KIDD's poetry is examined by its ironic elements in shaping meaning. Characteristics and types of irony that is in it and how the irony builds the meaning desired by the poet. Characteristics of irony utterances found in KIDD are semantic disparities and the use of hyperbolic force. Semantic disparities are characterized by lexical contradictions, the juxtaposition of words containing conflicting components of meaning, and the use or insertion of words with contrasting tunings. The use of hyperbole is the most powerful element seen in KIDD. This seems to be a style that is typical of Taufik Ismail. Hyperbolic speech is characterized by a violation of the quantity and quality maxim. The study of the type of irony shows that the KIDD poem contains a type of verbal irony as part of the structure of the pronunciation of irony. The type also found in this study is the type of situational irony. These characteristics and types of irony are used to build criticism, satire, and ridicule towards the Indonesian people. Such criticism, satire, and derision are arranged in a comparison or contrast between the past and the present.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Suprihatien, Suprihatien, and Rini Damayanti. "Monolog Drama ”Matinya Toekang Kritik” Karya Agus Noor (Kajian Teori Reaksi)." Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia 3, no. 2 (November 26, 2020): 99. http://dx.doi.org/10.25139/fn.v3i2.2804.

Full text
Abstract:
Tujuan menganalisis monolog drama ini untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu ironi dan parodi yang ada pada Monolog Drama ”Matinya Toekang Kritik” Karya Agus Noor dalam Kajian Teori Reaksi. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk pembahasan monolog drama ini dengan objek penelitian berupa naskah drama karya Agus Noor yang berjudul “Matinya Toekang Kritik”. Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini karena yang diteliti berupa naskah tertulis. Teknik yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik baca dan teknik catat. Dasar kajian berupa teori reaksi dalam naskah monolog drama ini. Monolog drama atau lakon ini berani menyampaikan kritik berbagai fenomena kebudayaan, dari mulai masalah ekonomi, sejarah, politik, sampai masalah sosial budaya. Dari kritikan para kritikus ini dapat tersampaikan suatu sindiran mulai yang nakal sampai bernada konyol. Berbagai ironi dan parodi dapat dijumpai pada naskah monolog drama ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Khaerani, Sashi, Bambang Sumadyo, and Ahmad Khoiril Anam. "GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELUCON PARA KORUPTOR KARYA AGUS NOOR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA." Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia 1, no. 1 (February 19, 2021): 35–43. http://dx.doi.org/10.30998/.v1i1.3814.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa sindiran dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis isi. Dalam penelitian ini penulis mengambil data berdasarkan penggunaan gaya bahasa sindiran dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor menggunakan metode deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya gaya bahasa sindiran yang terbagi menjadi lima jenis, yaitu gaya bahasa sarkasme sejumlah 13 data (10,74%), gaya bahasa sinisme sejumlah 29 (23,97%), gaya bahasa ironi sejumlah 33 (27,27%), gaya bahasa satire sejumlah 25 (20,67%), gaya bahasa innuendo sejumlah 21 (17,35%). Setelah penulis menganalisis gaya bahasa sindiran dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor, penulis menarik simpulan bahwa gaya bahasa sindiran yang memiliki jumlah paling banyak adalah gaya bahasa ironi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sørensen, Hans Meinert. "Friderich Schlegel og historiefilosofien." Slagmark - Tidsskrift for idéhistorie, no. 17 (February 1, 2018): 111–21. http://dx.doi.org/10.7146/sl.v0i17.103635.

Full text
Abstract:
Friedrich Schlegel er kendt som en af grundlæggerne af den tidlige tyske romantik og som den, der gennem sin konversion forsøgte at springe ud af dennes "ironiens ironi" 1) i en katolsk konservatisme.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

KAUR, BALVEEN, and MARY FATIMAH SUBET. "Ironi Dalam Bahasa Kiasan Punjabi: Analisis Semantik Inkuisitif." Trends in Undergraduate Research 2, no. 1 (June 28, 2019): f1–7. http://dx.doi.org/10.33736/tur.1593.2019.

Full text
Abstract:
Bahasa merupakan satu medium penyampaian pelbagai hasrat yang berkesan. Kajian ini mengkaji bahasa kiasan Punjabi yang digunakan oleh masyarakat Sikh di Malaysia. Objektif kajian adalah untuk mengenal pasti unsur haiwan dalam bahasa kiasan Punjabi. Kajian ini berbentuk kualitatif. Lima bahasa kiasan yang berunsurkan haiwan yang dikutip melalui kaedah temu bual dianalisis berdasarkan pendekatan semantik inkuisitif Nor Hashimah Jalaluddin (2014). Hasil kajian mendapati bahawa ada beberapa nasihat melalui bahasa kiasan yang memasukkan unsur haiwan dalam ujarannya. Didapati makna pada peringkat permukaan semantik, cuma memaparkan makna selapis sahaja. Dengan pendekatan semantik inkuisitif, dapatan kajian menunjukkan penyebutan unsur haiwan dalam ujaran bahasa kiasan masyarakat Punjabi berbaur ironi dan mempunyai falsafah kehidupan masyarakat ini. Setiap bahasa kiasan yang dianalisis memaparkan makna berlapis yang perlu dikupas dengan mengaitkan makna selapis berkenaan dengan kehidupan masyarakat Punjabi secara keseluruhan yang merangkumi aspek norma dan pemikiran mereka serta tindak tanduk kehidupan yang mereka harungi seharian. Kajian juga mendapati bahawa ujaran kiasan ini dicipta berdasarkan pengamatan terhadap persekitaran dan alam pemikiran mereka yang berbentuk abstrak dan memerlukan pengamatan teliti. Akhirnya, didapati bahawa pendekatan semantik inkuisitif yang menggabungjalinkan data, teori, kognitif, falsafah dan akal budi sesebuah masyarakat dapat memaparkan makna sebenar yang hendak disampaikan menerusi bahasa kiasan ini. Dengan kaedah semantik skrip, makna selapis mudah diketahui. Kemudian dengan semantik resonans, pemetaan makna selapis ini dikaitkan dengan kognitif penutur dan akhirnya dengan analisis semantik inkuisitif, makna yang lebih deskriptif dapat dijelmakan. Kaitan makna dapat dikonstruk satu per satu dengan tiga peringkat analisis dalam semantik inkuisitif. Makna yang diperoleh lebih tinggi kesahannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

YILMAZ, Nusret. "RECAİZADE MAHMUD EKREMİN ARABA SEVDASI ADLI ROMANINDA İRONİ." Journal of Academic Social Sciences 62, no. 62 (January 1, 2017): 354–66. http://dx.doi.org/10.16992/asos.13339.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Henriksen, Mads Gram. "Ironi, humor og opgøret med Hegel i Efterskriften." Dansk Teologisk Tidsskrift 73, no. 3 (October 17, 2010): 176–94. http://dx.doi.org/10.7146/dtt.v73i3.106429.

Full text
Abstract:
During the last decades, literary studies have shed a long awaited light on the complexities and specificities of Kierkegaard’s writing style. Possibly due to their focus on his so-called aesthetic works, they have left the impression that his style generally is motivated by aesthetic reasons. Contrary to this impression, I argue that Kierkegaard’s style is intrinsically related to the overall project in his authorship, i.e. to become a Christian. In the Postscript, Climacus’ account of what it means to become a Christian is presented largely as a criticism of Hegel’s philosophy and Hegelian theology. In the article, I explore the significance of style for Climacus’ account and I discuss the difference between irony and humour as forms of communication and their inherent limitations. Furthermore, I argue for a connection between irony and humour in the Postscript and what Kierkegaard called “ethical” and “ethical-religious” forms of communication in his unpublished manuscripts.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography