To see the other types of publications on this topic, follow the link: IT-infrastruktur.

Journal articles on the topic 'IT-infrastruktur'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'IT-infrastruktur.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Heine, Tim. "IT-Infrastruktur modernisieren." Innovative Verwaltung 43, no. 9 (2021): 24–25. http://dx.doi.org/10.1007/s35114-021-0678-9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Greschke, Maximilian. "IT-INFRASTRUKTUR: Der Explorer muss weg." kma - Klinik Management aktuell 25, no. 01/02 (2020): 72–73. http://dx.doi.org/10.1055/s-0040-1703067.

Full text
Abstract:
Alle Welt redet vom Krankenhaus 4.0 – doch sind wir überhaupt schon im Krankenhaus 2.0 angekommen? Mit Blick auf die in deutschen Kliniken gängigen Webbrowser sagt kma-Gastautor Maximilian Greschke: eher nicht. Und plädiert dafür, schnellstens umzurüsten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Martius, Kai. "SINA: IT-Sicherheit als Infrastruktur betrachtet." Datenschutz und Datensicherheit - DuD 45, no. 10 (2021): 659–63. http://dx.doi.org/10.1007/s11623-021-1510-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kucera, Martin. "IT-Infrastruktur: Der KIS-Anbieter als Systemadministrator." kma - Klinik Management aktuell 23, no. 05 (2018): 46–47. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1595202.

Full text
Abstract:
In deutschen Krankenhäusern stoßen nicht nur viele Ärzte und Pflegekräfte an die Grenzen ihrer Belastbarkeit – auch die IT-Mitarbeiter sehen sich angesichts der zunehmenden Digitalisierung immer mehr administrativen Aufgaben ausgesetzt. KIS-Hersteller bieten Kliniken deshalb an, die Verwaltung ihrer IT-Infrastruktur selbst zu übernehmen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bülow, Dieter. "Münchner Schulen ins Netz — optimierte IT-Infrastruktur." Innovative Verwaltung 27, no. 10 (2005): 37–38. http://dx.doi.org/10.1007/bf03248617.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Schüttler, C., N. Buschhüter, C. Döllinger, et al. "Anforderungen an eine standortübergreifende Biobanken-IT-Infrastruktur." Der Pathologe 39, no. 4 (2018): 289–96. http://dx.doi.org/10.1007/s00292-018-0435-9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ternès, Anabel. "Kostenintensive IT-Infrastruktur ist längst nicht alles." Sales Excellence 28, no. 6 (2019): 20–23. http://dx.doi.org/10.1007/s35141-019-0082-7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Gusrion, Deval. "Audit Infrastruktur IT Dalam Memenuhi Kebutuhan Bisnis." KOMTEKINFO 8, no. 1 (2021): 49–56. http://dx.doi.org/10.35134/komtekinfo.v8i1.1649.

Full text
Abstract:
The audit of the Information Technology infrastructure in this journal uses the ISO 27001 standard which iscarried out at a company engaged in the service sector in West Sumatra Province. As a company that is quitedeveloped and already has an adequate IT infrastructure in running its business, it is felt necessary to carryout an IT audit to ensure whether the IT devices they have already have adequate internal controls and at thesame time as preventive measures for business risks such as: operational, reputation , legal, compliance andstrategic. Given that IT is an important asset in operations that can increase the added value andcompetitiveness of a company while its implementation contains various risks, companies need toimplement IT Governance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

wha. "IT-Infrastruktur: Reicht die Erstattung für die Praxen?" Der Deutsche Dermatologe 65, no. 6 (2017): 408. http://dx.doi.org/10.1007/s15011-017-1403-z.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Stanczyk, Michael. "„Wir bauen eine extrem effiziente IT-Infrastruktur auf“." Versicherungswirtschaft 74, no. 12 (2019): 33. http://dx.doi.org/10.1007/s43239-019-0161-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Wunsch, Anja. "IT-Infrastruktur: ohne durchdachtes Konzept keine moderne Zahnarztpraxis." der junge zahnarzt 5, no. 4 (2014): 34–42. http://dx.doi.org/10.1007/s13279-014-5113-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Schüttler, C., N. Buschhüter, C. Döllinger, et al. "Erratum zu: Anforderungen an eine standortübergreifende Biobanken-IT-Infrastruktur." Der Pathologe 39, no. 5 (2018): 423. http://dx.doi.org/10.1007/s00292-018-0479-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Dehning, Oliver. "Die Cloud wirft ihre Schatten auf die IT-Infrastruktur." Wirtschaftsinformatik & Management 8, no. 4 (2016): 26–31. http://dx.doi.org/10.1007/s35764-016-0060-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Michels, Jochen K. "Soll man die IT-Infrastruktur in die Cloud auslagern?" Wirtschaftsinformatik & Management 8, no. 5 (2016): 36–49. http://dx.doi.org/10.1007/s35764-016-0087-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Rusydiawan, Imaniar, and Iwan Krisnadi. "Meningkatkan Produktivitas Produksi dengan Optimalisasi Sistem Infrastruktur TI Menggunakan Metoda IT Balanced Scorecard." Jurnal Telekomunikasi dan Komputer 2, no. 1 (2017): 89. http://dx.doi.org/10.22441/incomtech.v2i1.1105.

Full text
Abstract:
Industri manufaktur pada saat ini dituntut untuk mempunyai asset-asset dan proses-proses yang efektif dan efesien untuk dapat meningkatkan produktivitas secara terus-menerus agar dapat memenangkan persaingan. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi yang semakin pesat membuat PT. Indonesia Epson Industry dalam mencapai tujuan perusahaan dan melancarkan strategi bisnisnya menggunakan infrastruktur teknologi informasi pada proses produksi, penyelarasan antara tujuan bisnis perusahaan dan tujuan produksi dengan menggunakan infrastruktur teknologi informasi dipetakan, sehingga peningkatan produktivitas produksi dapat tercapai dengan optimalisasi infrastruktur teknologi informasi, pengukuran dengan metode IT Balanced Scorecard dilakukan untuk mengukur kinerja infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada, dengan begitu bisa didapatkan skala prioritas untuk mengoptimalisasikan infrastruktur teknologi informasi yang sekarang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Franzen-Paustenbach, Dina, Georg Helmes, Steffen Koch, and Peter Niehues. "Die Bildungscloud - Konzeptionelle überlegungen zu einer neuen IT-Infrastruktur im Bildungsbereich." LOG IN 33, no. 2 (2013): 26–31. http://dx.doi.org/10.1007/s40569-013-0024-7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

R. FARAH DINI QOYYIMAH, Erfan Rohadi, ST., M. Eng., Ph.D, and Rizky Ardiansyah, S.Kom, MT. "Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Infrastruktur Sistem Informasi Di Kota Probolinggo." Jurnal Informatika Polinema 6, no. 3 (2020): 65–70. http://dx.doi.org/10.33795/jip.v6i3.318.

Full text
Abstract:
Infrastruktur dan sistem informasi merupakan sumber daya manusia yang membantu pemerintah dalam mewujudkan dan pemberdayaan masyarakat baik secara ekonomi maupun kepuasan publik. Tidak terkecuali yang dilakukan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Probolinggo. Dalam meningkatkan kualitas pengembangangan infrastruktur secara lebih terkoordinir maka dibuatlah sistem informasi berbasis pemetaan infrastruktur dan sistem informasi dengan menggunakan algoritma clustering SOM. Self Organizing Map (SOM) merupakan salah satu metode dalam Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) yang menggunakan pembelajaran tanpa pengarahan (Unsupervised Learning). Penelitian ini menghasilkan sebuah website yang memberikan informasi kepada user atau pengguna yang merupakan pihak pemerintahan Dinas Kominfo Kota Probolinggo dalam mengevaluasi perkembangan dan pemerataan infrastruktur dan sistem informasi. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Self -Organizing Map dapat diterapkan dalam clustering untuk pemerataan infrastruktur IT yang menghasilkan 3 cluster yang terdiri dari cluster 1 yang memiliki persebaran infrastruktur yang baik berjumlah 1 wilayah, cluster 2 yang memiliki persebaran infrastruktur yang cukup baik berjumlah 23 wilayah dan cluster 3 yang memiliki persebaran infrastrukttur yang kurang baik berjumlah 5 wilayah. Sehingga dapat diketahui pemerataan IT di Kota Probolingo dapat dinilai cukup baik. 4. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil akurasi hasil cluster yang baik dengan menggunakan Self-Organizing Map sebanyak 62.06897%.
 Kata kunci : Clustering, Self Organizing Map (SOM)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Antoni, Darius, and Fatoni Fatoni. "Faktor-Faktor Infrastruktur Teknologi Informasi Corporate di Kota Palembang." Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) 5, no. 2 (2016): 38. http://dx.doi.org/10.32736/sisfokom.v5i2.37.

Full text
Abstract:
Teknologi informasi (TI) dapat diadopsi sebagai kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka memenuhi peraturan pemerintah, meningkatkan profitabilitas, dan meningkatkan posisi kompetitif di pasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan model kemampuan IT berdasarkan dari kualitas infrastruktur TI, yang digunakan organisasi untuk mendukung proses bisnis. Model ini dikembangkan berdasarkan pandangan berbasis infrastruktur TI sebagai landasan teoritis dan literatur yang berhubungan dengan kinerja organisasi. Validitas model ini akan diuji menggunakan model persamaan struktural berdasarkan data yang dikumpulkan dari organisasi di kota Palembang. Data yang dikumpulkan akan di analisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS dan AMOS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan infrastruktur TI untuk meningkatkan kemampuan dari suatu organisasi yang digunakan untuk mengembangkan proses bisnis digitalisasi untuk berkompetisi di pasar global. Hasil penelitian diharapkan juga menghasilkan sebuah model baru mengenai infrastruktur IT yang merupakan kontribusi asli untuk literatur sistem informasi khususnya hubungan antara infrastruktur TI yang dihubungkan dengan kinerja organisasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tauber, Markus, Christian Wagner, and Frank Pallas. "Sicherheit und rechtliche Herausforderungen in Bezug auf Cloud Computing und Kritische Infrastruktur-IT." e & i Elektrotechnik und Informationstechnik 131, no. 1 (2013): 33–36. http://dx.doi.org/10.1007/s00502-013-0187-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rodach, Thomas. "RFID für die Optimierung von Geschäfts-prozessen — Prozess-Strukturen, IT-Architekturen, RFID-Infrastruktur." WIRTSCHAFTSINFORMATIK 49, no. 3 (2007): 228. http://dx.doi.org/10.1007/s11576-007-0114-6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Köppen, Veit. "Nutzeranforderungen an Computerarbeitsplätze in Bibliotheken." Bibliotheksdienst 53, no. 3-4 (2019): 169–80. http://dx.doi.org/10.1515/bd-2019-0026.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung Anforderungen an den digitalen Wandel erfordern eine kontinuierliche Auseinandersetzung mit der IT-Infrastruktur. Insbesondere in Bibliotheken sind die Meinungen bezüglich der zu bereitstellenden Infrastruktur sehr divergierend. Diese können von reinen Lesearbeitsplätzen bis hin zu VR-Umgebungen reichen. Um wechselnde Anforderungen und Möglichkeiten in einen geeigneten Kontext zu setzen und Entscheidungen für Investitionen in die IT-Infrastruktur auf eine solide Basis zu stellen, sind Befragungen der Nutzer ein adäquates Mittel. In diesem Beitrag wird ein Fragebogen zur Ermittlung des Softwarebedarfs einer Bibliothek vorgestellt. Ausgehend von den Ergebnissen einer Nutzerbefragung in der Universitätsbibliothek der Otto-von-Guericke-Universität Magdeburg werden Schlussfolgerungen für die weitere Entwicklung der Computerarbeitsplätze gezogen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Gentzsch, W. "Das Verbundprojekt D-Grid. Eine neue IT-Infrastruktur für die deutsche Wissenschaft und Wirtschaft." PIK - Praxis der Informationsverarbeitung und Kommunikation 29, no. 3 (2006): 132–39. http://dx.doi.org/10.1515/piko.2006.132.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

KURNIAWAN, MUHAMMAD TEGUH, ARIF NURFAJAR, OKTA DWI, and UMAR YUNAN. "Desain Topologi Jaringan Kabel Nirkabel PDII-LIPI dengan Cisco Three-Layered Hierarchical menggunakan NDLC." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 4, no. 1 (2018): 47. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v4i1.47.

Full text
Abstract:
ABSTRAKSaat ini Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu perusahaan. Dalam penerapan TI diperlukan infrastruktur jaringan yang dapat mendukung pertukaran informasi baik melalui intranet mauapun internet yang diakses melalui kabel maupun nirkabel. Salah satu pendukung Infrastruktur jaringan adalah topologi jaringan yang handal. PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta merupakan lembaga di bawah LIPI yang berfokus pada tiga kegiatan yaitu jasa dokumentasi, jasa informasi, pembinaan dan pengembangan bidang dokumentasi informasi. Untuk mendukung proses bisnis berbasis TI di PDII-LIPI diperlukan infrastruktur jaringan yang memadai. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan perancangan infrastruktur jaringan kabel dan nirkabel di PDII-LIPI dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC). Metode ini berguna dalam mengembangkan infrastruktur jaringan kabel dan nirkabel dan dapat memantau kinerja jaringan. Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu PDII-LIPI dalam membangun, dan mengembangkan infrastruktur jaringan kabel dan nirkabel agar lebih optimal dalam mendukung proses bisnis yang ada.Kata Kunci: topologi jaringan, kabel, nirkabel, NDLC, PDII-LIPI. ABSTRACT Information Technology (IT) has significant influence to a company. The robust network IT infrastructure should be installed earlier, supporting the information exchange through internet or intranet and it also should be easily accessible via wired or wireless network. PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta is an organization under LIPI which focuses on three processes for instance the documentation services, the information services and the development of documentation services. PDII-LIPI has already used IT to support those businesses so they must carefully choose the best network IT infrastructure. To achieve this objective, we propose a research which design wired and wireless network infrastructure at PDII – LIPI. We use Network Development Life Cycle (NDLC) as a method for solving problem. This method is very useful in developing wired and wireless network infrastructure and it can monitor network performance. We expect the research can help PDII - LIPI in building and developing the infrastructure of wired and wireless networks to be more optimized in supporting existing business processes.Keywords: network topology, wired, wireless, NDLC, PDII-LIPI.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Mahdalena, Desi, and Widya Cholil. "PENILAIAN IT SERVICE MANAGEMENT PADA INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. TELKOM KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN ITIL V3." Gema Teknologi 21, no. 1 (2020): 34–41. http://dx.doi.org/10.14710/gt.v21i1.33082.

Full text
Abstract:
IT Service Management (ITSM) is a management concept in providing information technology services properly and successfully to customers, it can also be a method of processing philosophical systems that are centered on the IT service consumer perspective on the company's business. The service management of an organization is basically implemented in the form of the functions of the organization's functions (functions) and the processes that are carried out (processes) in managing and changing the resources (resources) of the organization into the values expected by the customer. ITIL or the summary of the Information Technology Infrastructure Library is a general framework that describes best practices that provide guidance on how Information Technology (IT) service providers should run IT service management. One of the organizations that provide IT services is PT. Telkom, which has an IndiHome application for customers who want to use internet or cable TV services. This research evaluates maturity level the information technology infrastructure that supports IndiHome's business processes at PT. Telkom Bengkulu. So that with this assessment can see the achievement of performance at PT. Telkom Bengkulu. The focus of this research is the domain service operation on ITIL V3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Gusrion, Deval. "Audit Infrastruktur IT Dalam Memenuhi Kebutuhan Bisnis (Studi Kasus : Perusahaan Yang Begerak Pada Bidang Jasa)." Jurnal KomtekInfo 8, no. 1 (2021): 49–56. http://dx.doi.org/10.35134/komtekinfo.v8i1.97.

Full text
Abstract:
The audit of the Information Technology infrastructure in this journal uses the ISO 27001 standard which is carried out at a company engaged in the service sector in West Sumatra Province. As a company that is quite developed and already has an adequate IT infrastructure in running its business, it is felt necessary to carry out an IT audit to ensure whether the IT devices they have already have adequate internal controls and at the same time as preventive measures for business risks such as: operational, reputation , legal, compliance and strategic. Given that IT is an important asset in operations that can increase the added value and competitiveness of a company while its implementation contains various risks, companies need to implement IT Governance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Doelfs, Guntram. "Kritische Infrastruktur: Rüsten für den Ernstfall." kma - Klinik Management aktuell 22, no. 06 (2017): 46. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1594640.

Full text
Abstract:
In diesen Wochen soll laut BMI der zweite Teil der „Kritis“-Verordnung zur Umsetzung des IT-Sicherheitsgesetzes folgen. Diese regelt, wie kritische Infrastruktur auch im Gesundheitswesen identifiziert, gemeldet und ausreichend abgesichert werden muss. Doch die Kritik von IT-Experten und Kliniken an der Verordnung ebbt nicht ab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Hartina, Siti, and Ahmaddul Hadi. "Pengembangan Aplikasi Media Pembelajaran Berbasis Mobile Apps untuk Mata Pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan di SMK IT." Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) 9, no. 1 (2021): 181. http://dx.doi.org/10.24036/voteteknika.v9i1.111258.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Ahmed, MD Meraz, Haroon Harshita Aini, Tambi Fatimah, and Hossain MD. Kamal. "THE CHALLENGES OF SECONDARY LEVEL BUSINESS EDUCATION IN BANGLADESH." Jurnal Pendidikan 22, no. 1 (2021): 58–70. http://dx.doi.org/10.33830/jp.v22i1.1431.2021.

Full text
Abstract:
This paper discusses challenges of secondary level business education in Bangladesh.In particular, it exploresthe challenges related to curriculum, pedagogy, infrastructure and assessmentsystems in school. We looked atexisting facilities inschools that teach business education, teaching strategies used in the classrooms as well as the perceptions of teachers and students towards business education.Using an online survey, data was collected from 101respondents who are secondary level school teachers.Findings reveal that challenges are mainlyrelated to curriculum, pedagogy, infrastructure, and assessment system. However, infrastructure and students’ attitude-related challenges are the greatest challenges. In addition, we find that most of the business studies classes are attended by more than 40 students, contributing to issues related to pedagogy, infrastructure and assessment.The studyrecommendsthat the present curriculum, infrastructure, and assessment procedure of business education at the secondary level need to be upgraded for effective secondary level business education in the country.
 Artikel ini membahas tantangan pendidikan bisnis tingkat menengah di Bangladesh. terkait dengan kurikulum, pedagogi, infrastruktur dan sistem penilaian di sekolah, khususnya dalam hal fasilitassekolah untuk pendidikan bisnis, strategi pengajaran yang digunakan, serta persepsi guru dan siswa terhadap pendidikan bisnis. Metode yang digunakan survei online dari 101 guru sekolah menengah. Temuan mengungkapkan bahwa tantangan terutama terkait dengan kurikulum, pedagogi, infrastruktur, dan sistem penilaian. Namun, infrastruktur dan sikap siswa merupakan tantangan terbesar. Selain itu, jumlah siswa yang cukup besar, lebih dari 40 siswa, berkontribusi pada masalah yang berkaitan dengan pedagogi, infrastruktur, dan penilaian. Studi ini merekomendasikan bahwa kurikulum, infrastruktur, dan prosedur penilaian pendidikan bisnis di tingkat menengah perlu ditingkatkan efektivitasnya di negara tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Damayanti, Verry. "Potensi Pengembangan Infrastruktur Hijau dalam Upaya Mewujudkan Cimahi sebagai Kota Hijau Berkelanjutan." ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) 7, no. 2 (2019): 233–43. http://dx.doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560.

Full text
Abstract:
Abstract. Cities in Indonesia are currently experiencing environmental degradation due to urban development which emphasizes the economy more than ecology. This raises the concept of a sustainable city, one of which is the Green City. Cimahi is one of the cities that strives to realize the concept of a Green City. However, Cimahi is currently experiencing problems in providing green open space in its area. RTH in Cimahi City has only reached 547,22 hectares or 13.60% of its total area. The new approach to green infrastructure development is expected to increase the proportion of green open space and create a Green City. Based on the analysis, it is known that the principles of developing green infrastructure that are in accordance with the characteristics of Cimahi City are five principles, sustainability, connectivity, conservation, integration with gray infrastructure, and aesthetics. The broad potential for green infrastructure development in Cimahi City is 34,4%. Through the implementation of the green infrastructure, Green City is able to be realized because green infrastructure is an important element in realizing 8 (eight) existing attributes.Abstrak. Kota di Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi lingkungan akibat pembangunan kota yang lebih menekankan ekonomi dibandingkan dengan ekologi sehingga muncul konsep kota berkelanjutan yang salah satu bentuknya adalah Kota Hijau. Cimahi merupakan salah satu kota yang berupaya untuk mewujudkan konsep Kota Hijau. Namun, Cimahi saat ini masih mengalami permasalahan dalam penyediaan RTH di wilayahnya. RTH di Kota Cimahi saat ini baru mencapai 547,22 Ha atau 13,60 % dari luas wilayahnya. Adanya pendekatan baru pengembangan infrastruktur hijau diharapkan mampu menambah proporsi RTH dan mewujudkan Kota Hijau. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa prinsip pengembangan infrastruktur hijau yang sesuai dengan karakteristik Kota Cimahi ada 5, yaitu keberlanjutan, keterhubungan, konservasi, integrasi dengan infrastruktur abu – abu, dan estetika. Adapun luas potensi pengembangan infrastruktur hijau di Kota Cimahi adalah sebesar 34,4%. Melalui penerapan infrastruktur hijau tersebut, Kota Hijau mampu diwujudkan karena infrastruktur hijau merupakan elemen penting yang berperan dalam mewujudkan 8 (delapan) atribut yang ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Yuliani, Agita Eka, Tettet Fitrijanti, and Prima Yusi Sari. "SUKUK NEGARA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR DI INDONESIA: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW." Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan 7, no. 12 (2020): 2361. http://dx.doi.org/10.20473/vol7iss202012pp2361-2374.

Full text
Abstract:
ABSTRAKDalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan infrastruktur dasar baik infrastruktur ekonomi maupun infrastruktur sosial. Dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur dibutuhkan berbagai alternatif skema pembiayaan yang termasuk salah satunya adalah Sukuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan trend penelitian dan potensi isu penelitian masa depan terkait Sukuk sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur di Indonesia selama kurun waktu 2005-2020. Penelitian ini, menggunakan metode Studi kepustakaan atau Systematic Literature Review. Terdapat 27 artikel yang dirasa relevan dengan kata kunci pembahasan yang dimasukkan ke dalam tiga sitasi pencarian yaitu SINTA, Portal Garuda dan Google Scholar. Analisis menunjukkan bahwa investigasi terkait konsep pembiayaan proyek islami dan skema pembiayaan yang digunakan di Indonesia menjadi topik yang dominan untuk dibahas. Sementara topik tentang aset yang menjadi dasar penerbitan Sukuk dan bagaimana jika sukuk diaplikasikan untuk pembiayaan bersama masih langka untuk dibahas. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature review tentang Sukuk sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur serta dapat memberikan gambaran singkat tentang isu-isu yang sedang berkembang sehingga dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk mengembangkan penelitian ke depan.Kata Kunci: Infrastruktur, Pembiayaan, Pembiayaan Proyek Islami, Sukuk. ABSTRACTBasic infrastructure, both economic and social infrastructure is needed to encourage development and economic growth. In fulfilling infrastructure needs, various alternative financing schemes are needed, one of those schemes is Sukuk. This study aims to determine the development of research trends and potential future research issues related to Sukuk as an alternative to infrastructure financing over the period 2005-2020. The method used in this research is a qualitative study with a research approach to study literature or a Systematic Literature Review. There were 27 articles that were considered relevant to the discussion keywords that were included in the three search citations, namely SINTA, Portal Garuda and Google Scholar. The analysis shows that investigations related to the concept of Islamic Project financing and the financing schemes used in Indonesia are the dominant topics to be discussed. Meanwhile, the topic of assets which used to underlying assets and how if sukuk is applied for co-financing is still rare to discuss. This research is expected to enrich the literature review about Sukuk as an alternative to infrastructure financing and can provide a brief overview of emerging issues so that it can be used as a recommendation to develop future research.Keywords: Infrastructure, Financing, Islamic Project Financing, Sukuk
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Susandi, Endang Tasli, and Ani Amaliyah. "MONITORING MANAJEMEN KAPASITAS LAYANAN DALAM PERENCANAAN PENYUSUNAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK IT-IL PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT." JURNAL PETIK 3, no. 1 (2018): 1. http://dx.doi.org/10.31980/jpetik.v3i1.351.

Full text
Abstract:
Monitoring manajemen kapasitas layananteknologi informasi (TI) adalah kegiatan memonitor yangdilakukan pada proses manajemen kapasitas danketersediaan layanan TI yang dimulai dengan pembuatantata cara monitoring yang bertujuan untuk menentukantugas, fungsi dan tanggunjawab serta standar prosedurkerja, pembuatan metode penghitungan tingkat ketersediaanlayanan TI yang bertujuan untuk menghitung ketersediaan(Availability) suatu Komponen yang sederhana dan totalketersediaan (Availability) untuk sistem/layanan yangkompleks, pembuatan matriks parameter teknis monitoringyang bertujuan untuk menentukan parameter, perangkatdan tools yang digunakan pada teknik monitoring kinerja,serta pembuatan format laporan monitoring yang bertujuanuntuk mendapatkan data hasil monitoring kapasitas danketersediaan layanan TI.Framework IT-IL adalah sebuah kerangka best practiceuntuk memanage layanan-layanan TI yang terintegrasi danberbasiskan proses, juga merupakan suatu rangkaiankonsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).Monitoring manajemen kapasitas dengan Framework IT-ILpada penyusunan infrastruktur TI pada Perguruan TinggiSwasta di Jawa Barat dan Banten perlu dilakukan untukmemastikan tercapainya hasil dari perencanaan danpelaksanaan implementasi layanan TI
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Valnion, Bernhard. "Virtual Machining überzeugt in der Lohnfertigung." VDI-Z 163, no. 09 (2021): 80–83. http://dx.doi.org/10.37544/0042-1766-2021-09-80.

Full text
Abstract:
Der Auftragsfertiger CNC Berger setzt mit Erfolg auf eine durchdachte Fertigungs-IT-Infrastruktur. Dabei kommen CAM- und Simulationsanwendungen verschiedener Hersteller auf neutralem Werkzeug- und Technologie-Datenbank-Fundament zum Einsatz.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Sari, Irna Maya, and Wahyu Meranto. "PENGELOLAAN KNOWLEDGE MANAGEMENT CAPABILITY DALAM MEMEDIASI DUKUNGAN INFORMATION TECHNOLOGY RELATEDNESS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN: PENDEKATAN REFLECTIVE SECOND ORDER FACTOR (Penelitian terhadap Perbankan di Kota Semarang)." Banque Syar'i : Jurnal llmiah Perbankan Syariah 3, no. 1 (2019): 143. http://dx.doi.org/10.32678/bs.v3i1.1916.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information technology complementarities dan support of information technology knowledge terhadap kinerja perusahaan. Yang termasuk dalam complementarities of information technology adalah infrastruktur IT, proses pembuatan IT, human resources IT, dan vendor manajemen IT. Selanjutnya, yang tergolong dalam pengetahuan manajemen (management knowledge) adalah produk dan customer and managerial. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala cabang perbankan di Kota Semarang sebanyak 42 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan selanjutnya dievaluasi dengan menggunakan smartPLS tools. Berdasarkan hasil penelitian, keempat faktor dalam information technology Relatedness memberikan pengaruh signifikan terhadap pengelolaan knowledge management capability. Hal ini mengidentifikasikan bahwa pengelolaan sumber daya teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini infrastruktur, strategi, sumber daya manusia, dan vendor akan mampu menciptakan sinergi nilai super-additive sehingga dapat meningkatkan knowledge management capability lintas unit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Riedel, Wolfgang, and Hendrik Riedel. "Krankenhauszukunftsgesetz: Die große Digitalisierungsoffensive." kma - Klinik Management aktuell 25, no. 12 (2020): 55–57. http://dx.doi.org/10.1055/s-0040-1722470.

Full text
Abstract:
Mit dem Krankenhauszukunftsgesetz stellen Bund und Länder zusätzliche Mittel für die Investition in Notfallkapazitäten und IT-Infrastruktur zur Verfügung. Um an die Fördergelder zu kommen, müssen die Krankenhäuser einiges beachten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Riedel, Wolfgang, and Hendrik Riedel. "Krankenhauszukunftsgesetz: Die große Digitalisierungsoffensive." Gesundheitsökonomie & Qualitätsmanagement 26, no. 01 (2021): 25–26. http://dx.doi.org/10.1055/a-1254-1157.

Full text
Abstract:
Mit dem Krankenhauszukunftsgesetz stellen Bund und Länder zusätzliche Mittel für die Investition in Notfallkapazitäten und IT-Infrastruktur zur Verfügung. Um an die Fördergelder zu kommen, müssen die Krankenhäuser einiges beachten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Sowolino, Bertho Orbain, Prayoga Luthfil Hadi, Zakaria Mujahid, and Wimpy Santosa. "KAJIAN PERUBAHAN MANUAL SUPERVISI JALAN DENGAN SPESIFIKASI UMUM 2018 BINA MARGA." Jurnal Transportasi 19, no. 3 (2020): 151–60. http://dx.doi.org/10.26593/jt.v19i3.3667.151-160.

Full text
Abstract:
Abstract In order to support the acceleration of Indonesia's economic growth, massive infrastructure development must be carried out. The movement of goods and people must be able to run smoothly to accelerate economic growth. One type of infrastructure that can provide direct support is road infrastructure. Roads have an important role in regional development both from economic, social, cultural and environmental aspects. With its flexible nature, it can reach various regions and its development methods are relatively easy, the road being a favorite infrastructure to be developed. To achieve good quality road construction, a general specification must be met. In 2014, the Directorate General of Highways issued the 2010 General Specification (Revision 3) which was completed with the Road Supervision Manual document that referred to the specification. But with the increasing need for quality road construction and increasing awareness of the importance of maintenance activities, in 2018 the Directorate General of Highways issued a General Specification 2018. Therefore, it is necessary to understand the changes of the General Specifications and changes in the Road Supervision Manual. Keywords: infrastructure development, road construction, general spesification, supervision manual Abstrak Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pembangunan infrastruktur secara masif harus dilakukan. Pergerakan barang dan orang harus dapat berjalan secara lancar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sampai saat ini, salah satu jenis infrastruktur yang dapat memberikan dukungan secara langsung adalah infrastruktur jalan. Jalan memiliki peranan penting dalam pengembangan wilayah, dari aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan sifatnya yang fleksibel, karena dapat menjangkau berbagai daerah dan metode pembangunannya yang relatif mudah, jalan menjadi infrastruktur favorit untuk dikembangkan. Untuk menghasilkan kualitas pembangunan jalan yang baik diperlukan suatu spesifikasi umum yang harus dipenuhi. Pada tahun 2014, Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 yang dilengkapi dengan dokumen Manual Supervisi Jalan yang mengacu pada spesifikasi tersebut. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan kualitas pembangunan jalan serta meningkatnya kesadaran akan pen-tingnya kegiatan pemeliharaan, pada tahun 2018 Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2018. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap perubahan Spesifikasi Umum tersebut dan perubahan Manual Supervisi Jalan. Kata-kata kunci: pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan, spesifikasi umum, manual supervisi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Jainahu, Hariyono N., Alimuddin Yasin, and Irwan Karim. "IMPLEMENTASI INFRASTRUKTUR JARINGAN BERBASIS CLOUD DI SMKN 01 MOOTILANGO." Jurnal Teknologi Informasi Indonesia (JTII) 2, no. 2 (2017): 13–17. http://dx.doi.org/10.30869/jtii.v2i2.281.

Full text
Abstract:
ABSTRAK - Banyaknya permintaan penggunaan sumberdaya dalam proses pendidikan yang tidak mencukupimembuat proses pembelajaran kurang maksimal danoptimal. Kurangnya dana mejadi salah satu penghambatuntuk memenuhi infrastruktur sumber daya yangdibutuhkan, hadirnya teknologi cloud computing kinimenjadi pilihan dalam membangun infrastruktur jaringankomputer yang lebih mudah. Banyak yang mulaimenggunakanteknologiini karena banyaknyakeuntungan yang dapat diperoleh. Fitur-fitur yangdisediakan oleh teknologi cloud memberikan kontribusibesar terhadap efisiensi, efektifitas bahkan hingga kepenurunan biaya investasi dan operasional IT,Keuntungan diatas diantaranya dapat diperoleh denganmenerapkansalahsatuinfrastrukturcloudyakni Infrastructure as a Service(IaaS) sebagaiinfrastruktur perangkat keras dan virualisasi yang siapdigunakan. Dalam penelitian ini kami membangunsebuahinfrastrukturberbasisclouduntukmemaksimalkan pemanfaatan mesin-mesin berkapasitasmulticore dan banyak memory untuk digunakan secaraefektif pada banyak service dalam jaringan denganmenggunakan teknik virtualisasi berbasis openstack.Hasilnya adalah sebuah konfigurasi jaringan berbasiscloud yang diimplementasikan pada laboratoriumsekolahSMK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Wimmer, Thomas. "Logistik braucht mehr Transparenz." Lebensmittel Zeitung 73, no. 8 (2021): 54. http://dx.doi.org/10.51202/0947-7527-2021-8-054.

Full text
Abstract:
Frankfurt. In der Lebensmittellogistik rücken neben dem E-Commerce die Felder IT-Infrastruktur und Data Analytics stärker in den Mittelpunkt. Besonders viel Potenzial bieten die bessere Verknüpfung von Filial- und Lagerlogistik sowie Intralogistik-Lösungen mit universellen Schnittstellen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Schauer, Gaby. "Verfügbarkeit rund um die Uhr: Uniklinikum Essen schützt kritische Infrastrukturen." kma - Klinik Management aktuell 22, no. 07/08 (2017): 76. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1594746.

Full text
Abstract:
Mit dem neuen IT-Sicherheitsgesetz in Deutschland zählen Krankenhäuser ab 2017 zu den sogenannten „kritischen Infrastrukturen“ (KRITIS) im Bereich der medizinischen Versorgung und unterliegen besonderen Bestimmungen für die IT-Sicherheit. Die Universitätsmedizin Essen suchte daher nach einer leistungsfähigen und wirtschaftlichen Lösung für den Schutz ihrer virtuellen Infrastruktur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

MAKARNO, MUHAMAD KASIM, MUHAMMAD HABIBI, and EVA VERONIKA. "INFRASTRUKTUR DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT PERBATASAN DI DESA LIANG TURAN KECAMATAN KRAYAN BARAT KABUPATEN NUNUKAN." FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik 3, no. 1 (2019): 34. http://dx.doi.org/10.24903/fpb.v3i1.396.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Pembangunan perdesaan wilayah perbatasan menjadi titik tolak kearah kemajuan, terutama ketersedian sarana dan prasarana infrastruktur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pembangunan infrastruktur di Desa Liang Turan Kecamatan Krayan Barat Kabupaten Nunukan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman (2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan infrastruktur di desa Liang Turan kurang baik, hal ini dikarenakan wilayahnya yang terisolasi. Akses jembatan yang menghubungkan antar kecamatan belum semuanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat). Akses jalanpun masih berupa jalan tanah yang ketika hujan maka dipastikan kendaraan tidak akan bisa melewati akses jalan tersebut. Barang-barang kebutuhan untuk membangun prasarana kantor desa, gedung sekolah dan rumah ibadah sulit didatangkan, karena satu-satunya akses transportasi yang bisa digunakan adalah melalui transportasi udara dan itupun sangat terbatas dan berbiaya mahal. Sedangkan untuk penyediaan bahan pembangunan dari Malaysia juga membutuhkan waktu yang lama karena kondisi prasarana Jalan yang tidak baik dan mempengaruhi pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di Desa Liang Turan Kecamatan Krayan Barat Kabupaten Nunukan. Kata Kunci : Pembangunan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana, Masyarakat Perbatasan ABSTRACT Rural development of the border region is the starting point towards progress, especially the availability of infrastructure facilities and infrastructure The purpose of this study was to examine the extent of infrastructure development in Liang Turan Village, West Krayan District, Nunukan Regency. This type of research is qualitative descriptive, with data analysis techniques using interactive models of Miles & Huberman (2011). The results of research showed that infrastructure development in Liang Turan village was not good, this was due to the isolated area. Access to the bridge that connects between sub-districts has not been able to be traversed by four-wheeled vehicles. Even road access is in the form of a dirt road which, if there is rain, it is certain that the vehicle will not be able to pass through the access road. Items needed to build infrastructure for village offices, school buildings and houses of worship are difficult to bring, because the only access to transportation that can be used is through air transportation and that is very limited. Meanwhile, to bring in construction materials from Malaysia, it also takes a long time due to poor road infrastructure conditions that affect the construction of infrastructure facilities and infrastructure in Liang Turan Village, West Krayan District, Nunukan Regency. Keywords : Development of Infrastructure, Facilities and Infrastructure, Border Communities
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Porime Matondang, Lipur Sugiyanta, and Bachren Zaini. "ANALISIS LAYANAN INFRASTRUKTUR JARINGAN VLAN (VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK) DI SMK KARYAGUNA." PINTER : Jurnal Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer 4, no. 1 (2020): 7–13. http://dx.doi.org/10.21009/pinter.4.1.2.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis layanan infrastruktur jaringan VLAN (Virtual Local Area Network) di SMK Karyaguna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian rekayasa teknik. SMK Karyaguna Jakarta telah memiliki intranet untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Infrastruktur jaringan VLAN sudah tersedia sejak 1 tahun terakhir selama kurun waktu tersebut staf IT belum mengetahui performasi jaringan yang ada, oleh karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana performansi infrastruktur jaringan VLAN di SMK Karyaguna Jakarta serta memberi rekomendasi untuk pengembangan di masa yang akan datang. Sistem jaringan yang dikembangkan diharapkan mampu memenuhi kepuasan pengguna jaringan yang lebih optimal dalam mendukung kegiatan prosses belajar yang ada di SMK karyaguna Jakarta. Penelitian ini dilakukan di ruang LABKOM pada bulan Mei-Agustus 2018. Penelitian dilakukan dengan mengukur parameter QoS yaitu aktual bandwidth, delay, serta packet loss. Hasil pengukuran QoS sebelum dan sesudah menerapkan VLAN yang dilakukan pada tanggal 20-24 Agustus 2018 pukul 10.00 – 16.00 menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah menerapkan VLAN. Delay mengalami peningkatan dari 450 ms jelek setelah menerapkan VLAN termasuk dalam kategori sangat bagus, karena nilai delay berkisar antara 150 ms sampai dengan 300 ms. Sedangkan Pada parameter QoS packet loss yang menurut versi TIPHON, bahwa packet loss sebelum menerapkan VLAN jelek karena nilai packet loss-nya 25% sedangkan setelah menerapkan VLAN nilai packet loss termasuk dalam kategori bagus, karena nilai packet loss-nya 0% yang dapat dilihat dengan mekanisme pengukuran parameter QoS menggunakan piranti lunak Axence NetTools. Pengujian ini diharapkan mampu membuktikan bagaimana performansi jaringan VLAN yang ada di SMK Karyaguna Jakarta. Sehingga dapat memberi rekomendasi untuk perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan VLAN di masa yang akan datang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Heeser, Alexandra. "Patientenportale: Wichtiger Baustein für das Krankenhaus der Zukunft." kma - Klinik Management aktuell 26, no. 06 (2021): 36–39. http://dx.doi.org/10.1055/s-0041-1731180.

Full text
Abstract:
Die Digitalisierung im Krankenhaus erfährt mit dem Krankenhauszukunftsgesetz (KHZG) einen wahren Boom: Bis zu 4,3 Milliarden Euro stehen den Krankenhäusern zur Verfügung, um in digitale Infrastruktur, moderne Notfallkapazitäten oder IT-Sicherheit zu investieren und die digitale Vernetzung von Patienten und Gesundheitspartnern voranzutreiben.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Wijayanti, Hendry, Dhani Gathot Herbowo, and Andy Darmawan. "KEBERADAAN HEWAN PENGOTOR TERITIP DI INFRASTRUKTUR TELUK KUNYIT, PANTAI SARIRINGGUNG DAN PANTAI MUTUN, LAMPUNG." Jurnal Biologi Tropis 20, no. 1 (2020): 54. http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v20i1.1540.

Full text
Abstract:
Abstrak: Teritip merupakan salah satu hewan pengotor yang umum hidup menempel pada infrastruktur buatan manusia yang teredam di dalam perairan laut. Fenomena penempelan teritip mengakibatkan kerusakan struktur bangunan pada infrastruktur di perairan laut. Tujuan penelitian ini menginventarisasi keberadaan jenis teritip yang menempel pada infrastruktur yang ada di area pantai yang berada di Teluk kunyit, Pantai Sariringgung dan Pantai Mutun sebagai langkah awal dalam pengendalian hewan pengotor. Penelitian dilakukan dengan metode survei selama bulan April and November 2018. Pada kedua Pantai Sariringgung dan Pantai Mutun ditemukan dua spesies teritip, Amphibalanus amphitrite dan Microeuraphia withersii. Namun, jenis teritip yang ditemukan di Teluk Kunyit hanya satu spesies Cthtamalus malayensis..Kata kunci: introduksi, biofouling, zona intertidal, Teluk Lampung.Abstract: Barnacle is the most common biofouling in the manmade submerged structures. Barnacles are a serious problem which leading the detriment of coastal structures. The aim of the study was to investigate the dataset of barnacale communities in Lampung shores, in order to monitor developing of biofouling. Three coastal areas of Teluk Kunyit, Sariringgung and Mutun were investigated between April and November 2018. It was found that two species, Amphibalanus amphitrite and Microeuraphia withersii, are found in both costal areas. In contrast, only colonial species of Cthtamalus malayensis has been found abundance in Teluk kunyit area.Keywords: introduction, biofouling, intertidal zone, Lampung Bay
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Yuliawati, Eny. "Demand Forecasting Model dengan Pendekatan Sistem Dinamis untuk Mendukung Analisa Finansial dalam Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara di Indonesia." WARTA ARDHIA 41, no. 3 (2017): 111. http://dx.doi.org/10.25104/wa.v41i3.149.111-124.

Full text
Abstract:
The growth of air passengers has increased in line with the population and economic growth of the country. Revenue passenger kilometers (RPK) around in the world during ten years (2000-2010) grew on average of 4.7 % per year, and in the Southeast Asian region. RPK growth in the same period was 6.6% per year. The growth of passenger air transport is very rapid course must be balanced with the provision of air transport infrastructure, while the government budget in transport infrastructure sector has a constraint. Development of airports in Indonesia is still a burden for the reason it, needed the government's policy instruments if want to involve the role of private sector in the airport development. The one of policy istruments is define a model demand forecasting using a dynamic systems approach to support financial analysis in the development of airport infrastructure. Air traffic analysis is an important thing because concerning with the capacity utilization and it helps make decisions regarding the development of infratructure facilities. The robust model of demand forecasting could support
 to analyze a decision making on an airport development that involves the participation of private investment.
 Keywords: airport infrastrcture, demand forecasting model, dynamic
 system.
 
 Pertumbuhan penumpang angkutan udara mengalami peningkatan
 sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian di suatu negara. Revenue passenger kilometers (RPK) wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10 Tahun (2000-2010) adalah sebesar 6,6 % per tahun. Pertumbuhan penumpang angkutan udara yang sangat pesat tersebut harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur transportasi udara, Namun saat ini alokasi anggaran pemerintah di bidang infrastruktur transportasi sangat terbatas.untuk itu diperlukan berbagai instrumen kebijakan apabila ingin melibatkan peran swasta. Salah satu upaya untuk mendukung keterlibatan peran swasta dapat dikembangkan model “demand forecasting” menggunakan pendekatan sistem dinamis guna mendukung analisa finansial dalam pengembangan infrastruktur bandar udara. Dengan model demand forecasting penumpang angkutan udara yang komprehensif tersebut diharapkan dapat membantu dalam menganalisa pengambilan sebuah keputusan dalam pengembangan bandar udara yang melibatkan peran serta investasi swasta.
 Kata kunci: Infrastruktur bandara, model demand forecasting, sistem
 dinamis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hidayah, Lidiya Nur, Apriliana Puspitaningrum, Tika Febianti, et al. "AUDIT INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS ITIL V.3 DOMAIN SERVICE DESIGN I PADA SIPMAS DI LPPM IT TELKOM PURWOKERTO." Indonesian Journal of Business Intelligence (IJUBI) 1, no. 1 (2019): 39. http://dx.doi.org/10.21927/ijubi.v1i1.896.

Full text
Abstract:
<p>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah payung institusi bagi Pusat Penelitian (Puslit) dan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Sebagai lembaga yang menaungi Puslit dan PPM maka LPPM mengemban tugas serta mengorganisasi pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat. Disamping itu LPPM juga bergerak dalam lingkup pengembangan manajemen data dan informasi bagi pimpinan Institut dalam membuat keputusan-keputusan kelembagaan. Pada LPPM IT Telkom Purwokerto memiliki suatu Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat (SIPMAS).<br />Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat (SIPMAS) adalah sistem informasi yang mengelola pengaduan masyarakat pada lembaga pelayanan pengabdian masyarakat di IT Telkom Purwokerto. SIPMAS sebagai salah satu sarana pelayanan civitas akademika harus memiliki tingkat kematangan yang tinggi. Namun pada sistem ini masih memiliki beberapa kekurangan dalam memberikan pelayan. Untuk menganalisis permasalahan tersebut kita dapat mengukur kematangan tersebut dengan melakukan proses audit. Standar yang banyak digunakan oleh organisasi bertaraf internasional sebagai framework proses audit adalah Standar Information Technology Infrastructure Library (ITIL) V.3. Penelitian ini, melakukan audit Sistem Informasi Pengabdian Masyarakat (SIPMAS), dari sisi Infrastruktur dengan domain service design. Proses penilaiannya, dilakukan dengan menggunakan service maturity framework. Hasil pengukuran nilai kematangan pada SIPMAS di LPPM IT Telkom Purwokerto secara keseluruhan berada pada level 3 yaitu defined.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Kumbara, Cokis Ratih, Linawati Linawati, and I. Made Oka Widyantara. "Audit Infrastruktur Aplikasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Denpasar." Majalah Ilmiah Teknologi Elektro 16, no. 2 (2017): 78. http://dx.doi.org/10.24843/mite.2017.v16i02p14.

Full text
Abstract:
Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi utama Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar adalah sebagai pengelola infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar. Pelayanan publik berupa pelayanan kependudukan di Kota Denpasar menggunakan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang meliputi pembuatan KTP, KK, dan Akta Kelahiran. Jika infrastruktur aplikasi pelayanan publik ini mengalami permasalahan, maka akan sangat menghambat semua proses yang berujung kepada komplain masyarakat dan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan publik. Oleh karena itu dilakukan suatu evaluasi internal berupa audit dalam pengelolaan infrastruktur aplikasi pelayanan publik agar pihak pengelola dapat melakukan perencanaan untuk perbaikan serta peningkatan dan pengembangan infrastruktur yang telah dibangun. Audit dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 sebagai kerangka kerja kontrol. Berdasarkan hasil audit dengan menggunakan Maturity Model COBIT 4.1, diperoleh tingkat kematangan pada proses AI3 (Mendapatkan dan Memelihara Infrastruktur Teknologi) yaitu berada pada level 3 (defined). Untuk penilaian secara objektif, tingkat kematangan berada diantara level 3 (defined) dan level 4 (managed and measurable) yaitu sebesar 3,53. Rekomendasi diberikan secara bertahap berdasarkan tingkat kematangan yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu tingkat kematangan 3 (defined) untuk dapat ditingkatkan ke tingkat kematangan 4 (managed and measurable), kemudian ditingkatkan lagi menuju tingkat kematangan ideal yaitu 5 (optimized). One of the main functions of Communications and Information Department of Denpasar is a public service application infrastructure management in Denpasar Government. Public services such as settlement services in Denpasar using the Administrasi Information System (SIAK) application which includes the manufacture of ID Card, Family Registers and a birth certificate. If the application infrastructure of public service is experiencing problems, it will greatly hamper the whole process that led to the people's complaints and decrease the level of public confidence. Therefore, an evaluation of internal audit in the form of public service application infrastructure was held so that the manager can do the planning for improvement and development of infrastructure that has been built. Audits carried out by using the COBIT 4.1 framework as controls. Based on the results of audits using COBIT 4.1 Maturity Model, obtained level of maturity in the process AI3 (Obtain and Maintain Infrastructure Technology) which is located on level 3 (defined). For an objective assessment, the maturity level is between level 3 (defined) and level 4 (managed and measurable) amounting 3,53. Recommendation given in stages based on the level of maturity that is obtained from the evaluation that maturity level 3 (defined) to be improved to the maturity level 4 (managed and measurable), then increased again towards the ideal maturity level 5 (optimized).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Husaini, Rizki Ramadhan, Fitra Ramdhani, and Sukri Sukri. "REHABILITASI KOLAM MILIK MASYARAKAT UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG DI RW 02 KELURAHAN MUARA FAJAR BARAT." Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin 4, no. 2 (2020): 82–89. http://dx.doi.org/10.36341/jpm.v4i2.989.

Full text
Abstract:
ABSTRACT
 The development of supporting infrastructure is important for the development of a rural area. Supporting infrastructure can be like parks, ponds and buildings that are intended for the public. Abdurrab University's Real Work Lecture (KUKERTA) activity aims to identify problems, analyze problems and provide solutions to problems in the work area. The problem is that RW 02 Kelurahan Muara Fajar Barat, Rumbai District, Pekanbaru City is having a pool that is not maintained by the community. This is very unfortunate because the pool is a housing support infrastructure that has the potential to be utilized for the surrounding community. Through the work program of the Group 15 Real Work Lecture (KUKERTA) Abdurrab University in 2019 conducted a community pool rehabilitation program as an effort to improve supporting infrastructure. The method for carrying out community rehabilitation activities is to educate residents about the importance of supporting infrastructure and invite residents to carry out joint pool rehabilitation. The results achieved from this program are community-owned ponds which were originally covered with shrubs can now be utilized by the surrounding community so that they can be used for freshwater fish farming and it is hoped that the community can take the fish harvest
 (1spasi)
 Key words: Infrastructure, Support, Rehabilitation, Pond, Fish 
 
 ABSTRAK
 
 Pembangunan infrastruktur penunjang merupakan hal yang penting bagi pengembangan suatu wilayah pedesaan. Infrastuktur penunjang tersebut bisa seperti taman, kolam maupun bangunan yang diperuntukkan untuk umum. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, mengalanisis masalah dan memberikan solusi terhadap masalah di wilayah kerja. Permasalahan yang ada RW 02 Kelurahan Muara Fajar Barat Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yaitu memiliki kolam milik masyarakat yang tidak terawat. Hal tersebut sangat disayangkan karena kolam tersebut merupakan infrastruktur penunjang perumahan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar. Melalui program kerja Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab Tahun 2019 melakukan program rehabilitasi kolam milik masyarakat sebagai upaya peningkatan infrastruktur penunjang. Metode pelaksanaan kegiatan rehabilitasi kolam milik masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan terhadap warga bahwa pentingnya infrastruktur penunjang dan mengajak warga untuk melakukan rehabilitasi kolam bersama. Hasil yang dicapai dari program ini adalah kolam milik masyarakat yang awalnya ditumbuhi semak belukar sekarang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat digunakan untuk peternakan ikan air tawar dan diharapkan masyarakat dapat mengambil hasil panen ikan tersebut.
 
 Kata kunci: Infrastruktur, Penunjang, Rehabilitasi, Kolam, Ikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Mubarak, Muhammad Miftah. "ANALISIS EVALUASI KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA (KASUS KABUPATEN NUNUKAN)." Indonesian Journal of Spatial Planning 2, no. 1 (2021): 45. http://dx.doi.org/10.26623/ijsp.v2i1.3192.

Full text
Abstract:
<h1><em>ABSTRAK (dalam Bahasa Indonesia)</em></h1><p><em>Kabupaten Nunukan sebagai salah satu wilayah yang berada pada kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia memiliki</em> <em>paradigma pembangunan dengan fokus pada pembangunan secara fisik guna memacu peningkatan kesejahteraan. Untuk mendukung hal tersebut, maka terdapat beberapa ketentuan yang ditetapkan pada Kabupaten Nunukan yaitu sebagai wilayah PKSN pada Kecamatan Semenggaris dan Nunukan serta wilayah Pulau Sebatik sebagai Wilayah Pengembangan Strategis menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai pusat-pusat pertumbuhan utama di Kalimantan Utara. Penetapan tersebut memacu munculnya pembangunan infrastruktur bagi Kabupaten Nunukan selama beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa ketersediaan infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Nunukan selama tahun 2015 hingga 2019. Untuk menentukan ketersediaan infrastruktur didasarkan pada Kepmen Kimpraswil No.534. KPTS 2001 dan SNI 03-1733-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak 2015 hingga 2019 ketersediaan infrastruktur di Kabupaten Nunukan seperti infrastruktur jalan, pertokoan, pasar, SMP dan perguruan tinggi sudah memenuhi standar sedangkan untuk infrastruktur listrik, air bersih, SD, SMA/SMK dan klinik secara keseluruhan belum mampu untuk memenuhi standar ketersediaan. Pada kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Nunukan, jumlah pekerjaan masyarakat, tingkat pendidikan, dan pendapatan selalu mengalami peningkatan setiap tahun sedangkan permasalahan seperti tingkat pengangguran memiliki jumlah yang naik turun sejak tahun 2015 hingga 2019 dan tingkat kemiskinan sejak tahun 2015 hingga 2019 selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. </em><em> </em></p><p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em> : Kawasan Perbatasan; Evaluasi; Infrastruktur</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><em> </em></p><p><em>Kabupaten Nunukan as one of the regions in the border area of Indonesia-Malaysia has a development paradigm with a focus on physical development to spur increased welfare. To support of this, several provisions have been established to Kabupaten Nunukan namely as PKSN in Kecamatan Semenggaris, Kecamatan Nunukan and Pulau Sebatik as a Strategic Development Regions making Kabupaten Nunukan as the main growth centers in North Kalimantan. This determination has spurred the appearance of infrastructure development for Kabupaten Nunukan in the last few years. This study aims to identify and analyze social and economic infrastructure as well as the socio-economic conditions of the public in Kabupaten Nunukan during 2015 to 2019. To determine the availability of infrastructure, it is based on Kepmen Kimpraswil No.534. KPTS 2001 and SNI 03-1733-2004. The results of this study, in the availability of infrastructure in 2015 to 2019 in Kabupaten Nunukan such as road infrastructure, shops, markets, junior high schools and universities that have met the standards, while electricity, clean water, elementary schools, high schools/ vocational schools and clinics as a whole have not been able to meet the standards availability. In the socio-economic conditions of the public of Kabupaten Nunukan, the amount of community work, education level, and income has always increased every year, while the problems such as the unemployment rate have fluctuated from 2015 to 2019, and the poverty rate from 2015 to 2019 has always increased every year.</em></p><p><strong><em>Keyword: </em></strong><em>Border area; Evaluation; Infrastructure</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Götzelmann, Germaine, Philipp Hegel, Michael Krewet, Sibylle Söring, and Danah Tonne. "Aspekte digitaler Infrastrukturen." Bibliothek Forschung und Praxis 43, no. 2 (2019): 324–31. http://dx.doi.org/10.1515/bfp-2019-2055.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung Seit dem Jahr 2016 bündelt ein Informationsinfrastrukturprojekt am Sonderforschungsbereich 980 „Episteme in Bewegung“ fachwissenschaftliche und informationstechnische Expertise und etabliert eine zentrale Infrastruktur fur alle Teilprojekte. Anhand konkreter Arbeitsschritte beim Umgang mit Forschungsdaten wird in diesem Beitrag gezeigt, welche Sichtweisen verschiedene Akteure – Sonderforschungsbereich, Fachwissenschaftler, IT, Informationseinrichtungen – einnehmen und wie diesen infrastrukturell begegnet wird.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Istiyarti, NFN, and Eka Purnama Khristiyanta. "PEMANFAATAN TIK UNTUK PEMBELAJARAN." Jurnal Kwangsan 2, no. 1 (2014): 63. http://dx.doi.org/10.31800/jkwangsan-jtp.v2n1.p63--70.

Full text
Abstract:
This paper aims to reveal the importance of the use of ICT for learning. In the implementation of the day - the many obstacles encountered in the implementation. Constraints - the constraints of the infrastructure, the region, human resources, and costs.The results show that technological progress in the eld of ICT, requires us to master it. It also applies to the world of education in Indonesia, which require to be able to master and apply them in the teaching and learning process in order to produce quality education and quality control of the technology.To overcome the constraints posed it is advisable to pay a ention to and strengthen human resources, budget and infrastructure preparation AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengungkap pentingnya pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Dalam pelaksanaan sehari – hari banyak ditemui kendala dalam pelaksanaannya. Kendala – kendala tersebut yaitu infrastruktur, wilayah, SDM, dan biaya.Hasil kajian menunjukkan bahwa kemajuan teknologi di bidang TIK, mengharuskan kita untuk menguasainya. Hal itu juga berlaku bagi dunia pendidikan di Indonesia yang mengharuskan untuk bisa menguasai dan mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar agar dapat menghasilkan mutu pendidikan yang berkualitas serta menguasai teknologi.Untuk mengatasi kendala yang ditimbulkan maka disarankan untuk memperhatikan dan memperkuat SDM, Anggaran dan penyiapan infrastruktur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography