To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kadmijum.

Journal articles on the topic 'Kadmijum'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kadmijum.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Lazarus, Maja. "Cadmium and Selenium Interaction in Mammals." Archives of Industrial Hygiene and Toxicology 61, no. 3 (September 1, 2010): 357–69. http://dx.doi.org/10.2478/10004-1254-61-2010-2021.

Full text
Abstract:
Međudjelovanje kadmija i selenija u sisavacaIzloženost kadmiju neizbježna je zbog njegove sveprisutnosti u okolišu kao prirodne sastavnice Zemljine kore i kao onečišćenja. Kadmij može izazvati toksične učinke u gotovo cijelom organizmu vezanjem za biološke strukture i nakupljanjem u tkivima, poticanjem stvaranja slobodnih radikala, kao i međudjelovanjem s esencijalnim elementima, često u obliku antagonizma. S druge strane, dodatnim unosom esencijalnih elemenata može se utjecati na raspodjelu i štetne učinke kadmija. Selenij je esencijalan mikroelement i antioksidans, a zbog svojstva vezanja za kadmij (kao i živu, arsen i druge toksične elemente) te uloge u detoksifikaciji, detaljnije se počelo istraživati međudjelovanje kadmija i selenija. U radu je dan pregled dosadašnjih saznanja o toksikokinetici i toksikodinamici kadmija, biokinetici i biodinamici selenija i mehanizmima njihova međudjelovanja proizašlih uglavnom iz istraživanja na životinjama i ograničenu broju istraživanja u ljudima. Različite doze i odnos doza, način i dužina izloženosti kadmiju i seleniju u pokusima na životinjama uzrok su često vrlo oprečnih rezultata istraživanja opisanih u literaturi. Buduća istraživanja međudjelovanja kadmija i selenija treba usmjeriti na osjetljive skupine stanovništva i na istraživanje mehanizama tog međudjelovanja. Doze i izloženost u pokusima na životinjama treba prilagoditi dugotrajnim i niskim razinama izloženosti koje su najčešće u ljudi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Setyaningtyas, Tien, and Sriyanti Sriyanti. "Pengaruh Pemanasan Tanah Diatome terhadap Kemampuan Adsorpsi Cd (II) dalam Pelarut Air." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 6, no. 3 (December 1, 2003): 1–4. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.6.3.1-4.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemanasan tanah diatome terhadap kemampuan adsorpsi logam kadmium (II) dalam pelarut air. Parameter eksperimen meliputi temperatur pemanasan, waktu kesetimbangan dan kapasitas adsorpsi.Kapasitas adsorpsi ditentukan melalui penggunaan isoterm adsorpsi Langmuir yang menekankan pembentukan lapisan monomolekuler sebagai konsekwensi interaksi kimia antara ion logam dan gugus aktif adsorben. Peranan gugus siloksan dipelajari dengan membandingkan perilaku adsorpsi ion logam pada permukaan tanah diatome dengan jumlah relatif gugus siloksan yang berbeda. Secara eksperimen langkah ini dilakukan dengan menggunakan sistem “batch shaker”.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemanasan tanah diatome mempengaruhi jumlah gugus siloksan. Jumlah gugus siloksan bertambah dengan naiknya temperatur pemanasan tanah diatome dan menurunkan kapasitas adsorpsi kadmiun (II). Temperatur pemanasan tanah diatome pada 100 oC mempunyai kapasitas adsorpsi paling besar yaitu 39,34 mg/g. Kapasitas adsorpsi kadmium (II) pada tanah diatome alam dan pada pemanasan 500 oC, 900 oC masing-masing adalah 29,22 mg/g ; 23,18 mg/g ; 12,3 mg/g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Širić, Ivan, Marko Mihaljević, Ivo Grgić, and Ivica Kos. "Akumulacija kadmija i žive u jestivim saprotrofnim i ektomikoriznim gljivama." Glasnik zaštite bilja 40, no. 5 (2017): 50–58. http://dx.doi.org/10.31727/gzb.40.5.6.

Full text
Abstract:
Cilj ovog istraživanja bio je utvrditi koncentraciju kadmija i žive u 10 vrsta jestivih gljiva i supstratu tla sa područja Žumberka te prikladnost gljiva kao bioakumulatora navedenih elemenata. Analitički postupak određivanja koncentracija teških metala proveden je metodom induktivno spregnute plazme optičkom emisijom spektrometrije (ICP-OES; Optima 8000, Perkin Elemer, SAD) sa ugrađenim uređajem za automatsko uzorkovanje. Najviša prosječna koncentracija kadmija od 1,83 mg kg-1 ustanovljena je u vrsti Agaricus campestris, dok je najviša vrijednost žive utvrđena u vrsti Boletus aestivalis (1,32 mg kg-1). Koncentracija kadmija i žive utvrđena u anatomskim djelovima istraživanih vrsta gljiva bila je različita, pri čemu je značajno veća (p < 0,05) koncentracija navedenih metala utvrđena u klobuku u odnosu na stručak. Biokoncentracijski faktor za kadmij i živu u analiziranim gljiva bio je veći od 1. Istraživane saprotrofne vrste gljiva akumulirale su veće koncentracije ispitivanih metala u odnosu na simbiontske, izuzev vrsta roda Boletus, koje su se pokazale najbolji akumulacijski potencijal prema živi. Usporedbom koncentracija kadmija i žive u gljivama i propisanim zakonskim odredbama, može se zaključiti da konzumacija istih ne predstavlja negativan učinak na zdravlje ljudi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Karundeng, Marlina, and Yenni Wahyuni Hartati. "Parameter analisis voltammetri pulsa diferensial elektrode grafit pensil untuk penentuan kadmium." Fullerene Journal of Chemistry 2, no. 2 (October 15, 2017): 82. http://dx.doi.org/10.37033/fjc.v2i2.15.

Full text
Abstract:
Kadmium (Cd) adalah salah satu logam berat non-esensial, yang relatif kecil, tetapi dapat terus meningkat di lingkungan, keracunan kadmium bersifat bioakumulatif dapat menyebabkan penyakit ginjal, gangguan perut, tulang rapuh, penurunan hemoglobin, dan pigmentasi gigi. Oleh karena itu metode analisis untuk menentukan kandungan kadmium harus dikembangkan. Metode untuk penentuan kandungan logam kadmium yang telah banyak digunakan adalah metode AAS dan metode ICP-AES. Dengan sensitivitas dan selektivitas yang sebanding, metode elektrokimia seperti voltammetri telah banyak digunakan sebagai metode yang menarik untuk menentukan kadar kadmium, instrumentasi pada metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode AAS dan ICP-AES. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode voltammetri dalam menentukan kadmium menggunakan pensil grafit sebagai elektroda kerja dan parameter analisis metode ini untuk kuantifikasi kadmium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode voltammetri menggunakan pensil grafit elektroda dapat mendeteksi kadmium (II), dengan batas deteksi 0,8 ppm, batas kuantifikasi 2,8 ppm, rentang linearitas dari 2,8 menjadi 4,8 ppm, dan akurasi 0,21-0,58 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Kawung, Nikita, Rizald Rompas, James Paulus, Markus Lasut, Desy Mantiri, and Natalie Rumampuk. "Analisis akumulasi kandungan logam kadmium pada akar dan daun mangrove di Perairan Basaan-Belang Kabupaten Minahasa Tenggara dan Likupang Kabupaten Minahasa Utara." JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS 6, no. 1 (January 1, 2018): 98. http://dx.doi.org/10.35800/jplt.6.1.2018.20569.

Full text
Abstract:
Laut sangat bermanfaat dalam kegiatan budidaya, penangkapan ikan, rekreasi, transportasi dan sebagainya. Tapi laut juga menjadi alternatif terakhir yang menerima beban dari aktivitas-aktivitas antropogenik tersebut. Kadmium adalah salah satu logam berat yang paling berbahaya. Ketika kadmium memasuki ekosistem akuatik, kadmium akan terakumulasi dengan biota laut dan mempengaruhi rantai makanan sehingga mengancam kesehatan manusia yang sering mengeksploitasi sumber daya laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan kadmium di akar dan daun mangrove Avicennia sp. dan Rhizophora sp. pada lokasi yang berbeda. Hasil analisis kadmium dari dua spesies mangrove di empat lokasi sampling yang berbeda dari penelitian ini, yang tertinggi pada Rhizophora sp. ditemukan di daun yaitu 26.742 ppb dan 21.027 ppb di akar dari Desa Ambon di Likupang, sedangkan kandungan terendah berjumlah <0,07 ppb ditemukan di akar dari Desa Buku di Belang dan 14.346 ppb di daun dari Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Desa Likupang Dua. Kemudian kandungan kadmium tertinggi pada Avicennia sp. ditemukan di akar yaitu 44.355 ppb dari Desa Ambon di Likupang dan 23.164 ppb di daun dari Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Desa Likupang Dua, sedangkan kandungan terendah ditemukan di Desa Basaan, yaitu 22.234 ppb di akar dan 8.741 ppb di daun. Perbedaan akumulasi kadmium pada dua spesies mangrove disebabkan adanya perbedaan morfologi akar dan daun. Mangrove jenis Avicennia sp. dapat dijadikan sebagai tumbuhan fitoremediator karena memiliki daya serap logam kadmium lebih besar dibandingkan Rhizophora sp
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Isnaini, Titi, Elmatris Elmatris, and Roza Silvia. "Kandungan Kadmium pada Lipstik Warna Coklat Gelap yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar di BPOM yang Dijual di Pasar Raya Kota Padang." Jurnal Kesehatan Andalas 8, no. 2S (January 24, 2019): 59. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v8i2s.960.

Full text
Abstract:
Kadmium merupakan salah satu zat berbahaya yang terdapat dalam lipstik yang berefek pada organ-organ tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji kualitatif dan kuantitatif kandungan kadmium pada lipstik yang dijual di Pasar Raya Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel lipstik berwarna coklat gelap sebanyak 15 lipstik yang terdaftar dan 13 lipstik tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pemeriksaan kandungan kadmium dilakukan di Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Andalas dari April-Mei 2018. Instrument yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 lipstik yang terdaftar dan 13 lipstik yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makana (BPOM) didapatkan semua sampel mengandung cadmium namun masih memenuhi syarat yang telah ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makana (BPOM) 2011. Didapatkan nilai rata-rata kandungan kadmium pada lipstik yang terdaftar 0,8396 ppm dan pada lipstik yang tidak terdaftar 1,2174. Kesimpulan penelitian ini bahwa seluruh sampel mengandung kadmium namun masih memenuhi syarat yang telah ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makana (BPOM) 2011 yaitu < 3 ppm. Bagi masyarakat agar lebih hati-hati lagi dalam memilih kosmetik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rahmawati, Rahmawati, Hasnah Hasnah, and Widya Ashari Nur. "PENETAPAN KADAR KADMIUM (Cd) DALAM RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma spinosum) PERAIRAN PANTAI DI KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO." Jurnal Medika 5, no. 1 (June 29, 2020): 5–9. http://dx.doi.org/10.53861/jmed.v5i1.174.

Full text
Abstract:
Kadmium (Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Logam kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena logam ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Selain itu, akibat paparan Cd dalam tubuh manusia dalam jangka waktu panjang dapat terakumulasi pada organ seperti hati dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam kadmium (Cd) pada rumput laut merah (Eucheuma spinosum) di perairan pantai Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian ini yaitu observasi laboratorik dengan melakukan uji kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 sampel yang telah diteliti memiliki kadar kadmium (Cd) yaitu pada sampel A sebesar 20.903 ppm, sampel B sebesar 29.770 ppm, sampel C sebesar 21.802 ppm, sampel D sebesar 14.964 ppm, sampel E sebesar 16.187 ppm, sampel F sebesar 13.347 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa sampel yang telah di teliti memiliki kadar kadmium (Cd) yang melebihi ambang batas normal 0,005 ppm yang telah ditetapkan oleh permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Yenti, Silvia Reni, Ahmad Fadli, Drastinawati Drastinawati, Zultiniar Zultiniar, and Aidina Fahrun Nisa. "MODEL KESETIMBANGAN PADA ADSORPSI ION KADMIUM MENGGUNAKAN HIDROKSIAPATIT DARI KULIT KERANG DARAH." Jurnal Sains dan Teknologi 17, no. 1 (May 13, 2019): 9. http://dx.doi.org/10.31258/jst.v17.n1.p9-15.

Full text
Abstract:
Pencemaran logam berat kadmium (Cd2+) di perairan mengakibatkan kerusakan yang besar bagi kehidupan manusia. Salah satu cara untuk menghilangkan dan mengurangi logam cadmium adalah menggunakan proses adsorpsi. Larutan kadmium (Cd2+) 3mg/L sebanyak 200 mL ditambahkan HAp 0,5 gr dan diaduk dengan kecepatan 100, 200 dan 300 rpm pada suhu 30°C, 40°C dan 50°C. Larutan kemudian dianalisa menggunakan Atomic Adsorption Spectroscopy (AAS) untuk mengetahui konsentrasi kadmium. Semakin besar suhu adsorpsi maka kapasitas penjerapan adsorben HAp (Qe) semakin kecil. Semakin besar kecepatan pengadukan adsorpsi, maka semakin besar pula kapasitas penjerapan adsorben HAp (Qe). Mekanisme adsorpsi logam kadmium (Cd2+) menggunakan HAp memiliki kecocokan dengan model isotherm Freundlich yang mewakili adsorpsi fisika dengan kapasitas panas adsorpsi (ΔH) sebesar -1,665304 kcal/mol.K dan perubahan entropi (ΔS) didapatkan sebesar 15,76 J/mol.K.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rismiarti, Zuri. "Pengenalan Video Test Kit Kadmium Sebagai Media Pembelajaran Kimia bagi Guru SMK Negeri 7 Malang." Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA 4, no. 2 (January 8, 2021): 141–48. http://dx.doi.org/10.21831/jpmmp.v4i2.37505.

Full text
Abstract:
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Malang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kontribusi kepada mitra dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan dan pengajaran praktikum. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan media pembelajaran kimia menggunakan video tutorial tentang penggunaan test kit kadmium yang menarik bagi guru SMK Negeri 7 Malang, memanfaatkan teknologi multimedia berbasis aplikasi powtoon dalam proses pembelajaran praktikum bagi guru SMK Negeri 7 Malang, meningkatkan minat dan ketrampilan para siswa SMK Negeri 7 Malang pada praktkum kimia analisis. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan guru Kimia SMK Negeri 7 Malang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah media pembelajaran praktek kimia analisis dalam bentuk video tutorial test kit kadmium yang berisi tentang bahaya kadmium, cara penggunaan test kit berbasis aplikasi powtoon.Kata kunci: Kadmium, testkit, kimia, video
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Masriadi, Masriadi, Patang Patang, and Ernawati Ernawati. "Analisis Laju Distribusi Cemaran Kadmium (Cd) di Perairan Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa." Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 5, no. 2 (July 27, 2019): 14. http://dx.doi.org/10.26858/jptp.v5i2.9624.

Full text
Abstract:
Limbah umumnya banyak mengandung logam berat seperti kadmium (Cd) yang dapat mencemari lingkungan terutama di wilayah perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi cemaran logam berat kadmium (Cd) di perairan sungai Jeneberang kabupaten Gowa dan pengaruh kadmium terhadap kualitas air dengan parameter suhu, pH dan oksigen terlarut (DO). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriktif dengan menggunakan metode survei, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air, ikan dan tanah pada lima lokasi stasiun berbeda yakni, stasiun 1 di daerah hulu sungai, stasiun 2 di sekitar bendungan Bili-bili, stasiun 3 di sekitar Jembatan Kembar Kabupaten Gowa, stasiun 4 di daerah hilir sungai dan stasiun 5 di sekitar pantai Losari Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencemaran logam berat kadmium (Cd) pada air, tanah dan ikan hasil tangkapan di perairan sungai Jeneberang kabupaten Gowa masih dibawah dari nilai ambang batas yang menandakan bahwa perairan sungai Jeneberang masih belum tercemar kadmium (Cd).[Q1] Parameter kualitas air tersebut yang meliputi suhu, pH dan oksigen terlarut (DO) masih pada batas yang sesuai untuk kehidupan organisme perairan. [Q1]Data yang menjelaskan hasil penelitian tidak ada pada abstrak sehingga pernyataan soal hasilnya jd tidak jelas atau masi membingungkan pembaca.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Pramesti, Ni Komang Lady, Samsuri Samsuri, and Anak Agung Sagung Kendran. "Profil Hematologi, Kadar Timbal dan Kadmium dalam Darah Sapi Bali yang Rumennya Mengandung Sampah Plastik." Indonesia Medicus Veterinus 9, no. 4 (July 31, 2020): 522–30. http://dx.doi.org/10.19087/imv.2020.9.4.522.

Full text
Abstract:
Sapi bali dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan yang kurang baik dan dapat dipelihara di lingkungan yang dipenuhi dengan sampah organik dan anorganik. Adanya sampah plastik dalam rumen sapi mengindikasikan sapi terpapar logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd). Logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan beredar dalam sirkulasi darah sehingga dapat memberi pengaruh terhadap profil hematologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hematologi serta kadar logam berat timbal dan kadmium dalam darah sapi bali yang rumennya mengandung sampah plastik. Sampel diambil dengan teknik sampling acak sederhana yakni 10 darah sapi bali yang rumennya mengandung sampah plastik. Profil hematologi diperiksa dengan menggunakan hematology analyzer di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali dan diperiksa kadar logam berat timbal dan kadmium dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di Laboratorium Analitik Universitas Udayana. Data kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil pemeriksaan menunjukkan empat sampel positif mengandung timbal dengan kadar rata-rata 6.245 mg/kg dan tiga sampel positif mengandung kadmium dengan kadar rata-rata 7.717 mg/kg. Pada sampel yang postif mengandung timbal dan kadmium terjadi perubahan profil hematologi yakni peningkatan rata-rata MCV, limfosit, monosit, dan basofil, sedangkan eritrosit tidak mengalami perubahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Puspitarini, Rizqa, Arinto Kurniawan SN, and Rukmini AR. "PENGARUH UKURAN PARTIKEL, ZAT AKTIVATOR, WAKTU AKTIVASI DAN WAKTU SERAP ADSORBEN FLY ASH UNTUK MENDEGRADASI KADMIUM (Cd) PADA AIR LINDI DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR PURWOREJO, JAWA TENGAH." Jurnal Sains dan Terapan Kimia 13, no. 2 (August 18, 2019): 109. http://dx.doi.org/10.20527/jstk.v13i2.6459.

Full text
Abstract:
Proses penimbunan sampah secara terus-menerus di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menghasilkan pencemar berupa air lindi. Unsur logam berat yang sering ditemukan dalam air lindi adalah arsen, besi, kadmium, kromium, merkuri, nikel, seng, tembaga, dan timbal. Sumber air tanah yang terkontaminasi oleh zat kimia akan menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup masyarakat disekitar TPA. Kadar pencemar yang terkandung dalam air lindi terutama kandungan logam berat dapat dilakukan dengan pemanfaatan limbah abu terbang batubara (fly ash) sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya ukuran partikel, zat aktivator dan waktu aktivasi dan waktu penyerapan yang efektif terhadap kinerja adsorben limbah abu terbang batubara (fly ash) untuk mendegradasi logam Kadmium (Cd) dalam air lindi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain pencucian abu terbang, pembuatan zat aktivator, aktivasi dengan penambahan zat aktivator, pembuatan larutan standar, analisis logam berat pada air lindi sebelum penambahan fly ash, uji kapasitas adsorben fly ash. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ukuran partikel 90 µ memiliki daya serap tinggi fly ash dalam menyerap logam kadmium dalam air lindi. Waktu aktivasi optimum terjadi pada waktu 180 menit pada proses aktivasi. Zat aktivator NaOH yang memiliki daya serap tinggi fly ash dalam menyerap logam kadmium pada air lindi. Waktu serap 90 menit memiliki daya serap yang tinggi fly ash dalam menyerap logam kadmium pada air lindi. Daya serap fly ash dalam menyerap logam kadmium optimum dalam lindi pada perlakuan ukuran partikel 90 µ, zat aktivator NaOH 3M, waktu aktivasi 180 menit dan waktu serap 90 menit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Rosnani, Rosnani, and Rasman Rasman. "ANALISA KANDUNGAN KADMIUM (CD) PADA BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI KELURAHAN MATARAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG." Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat 19, no. 2 (February 28, 2020): 239. http://dx.doi.org/10.32382/sulolipu.v19i2.1354.

Full text
Abstract:
Pemakaian bahan agrokimia dalam budidaya pertanian tidak dapat dihindarkan, selain keberhasilan yang dicapai, dapat juga menyebabkan akumulasi dan pencemaran pada tanah, tanaman/bawang merah (Allium Cepa) dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan para petani, karena pupuk mengandung logam berat, salah satunya adalah Cadmium (Cd). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kandungan logam berat Kadmium (Cd) pada bawang merah di Kelurahan mataran kecamatan anggeraja kabupaten enrekang. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan didukung oleh hasil pemeriksaan Laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kandungan kadmium (Cd) pada bawang merah titik kontur atas sebesar 0,1667 mg/kg, titik kontur tengah sebesar 0,1740 mg/kg, titik kontur bawah sebesar 0,2386 mg/kg dan sampel kering sebagai kontrol sebesar 0,2220 mg/kg. sampel titik kontur atas dan titik kontur tengah diperoleh hasil lebih rendah dibandingkan dengan sampel titik kontur bawah dikarenakan terjadinya limpasan unsur hara pada saat penyiraman dan mengalir kebagian bawah sehingga sampel pada bagian bawah mengalami akumulasi logam kadmium lebih banyak. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kandungan logam berat kadmium Pada pemeriksaan sampel bawang merah (Allium Cepa). Dari ke empat sampel tersebut tidak memenuhi syarat hasil pemeriksan menunjukkan > 0,05 sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04 / Permentan / PP.340 / 2 / 2015. Kata Kunci : Bahan Agrokimia, Bawang merah (Allium Cepa), Kadmium (Cd).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

KUNDARI, NOOR ANIS, SAHAT SIMBOLON, and WIWIEN ANDRIYANTI. "TINJAUAN KINETIKA PROSES EKSITASI PADA PENENTUAN UNSUR DENGAN SPEKTROGRAFI EMISI." Jurnal Forum Nuklir 2, no. 1 (September 29, 2014): 17. http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2008.2.1.1277.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persamaan kecepatan reaksi yang terjadi padaproses eksitasi dalam analisis boron dan kadmium dengan spektrografi emisi. Hal inidimaksudkan agar diperoleh suatu tambahan informasi ilmiah yang teljadi pada proseseksitasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki teknik analisis menggunakanspekrografi emisi. Data yang dievaluasi adalah analisis boron dan kadmium dalam U308dengan pengemban sulingan campuran Ga203, LiF, dan AgCl. Sebelum dikumpulkan datauntuk keperluan penentuan persamaan kecepatan reaksi, dilakukan optimasi konsentrasipengemban sulingan. Konsentrasi pengemban sulingan terbaik digunakan untuk prosesanalisis. Dari hubungan intensitas dengan konsentrasi pengemban didapatkan konsentrasipengemban yang paling baik adalah 5%. Hubungan kadar boron dan kadmium yangdidapatkan saat eksitasi yang divariasi waktu digunakan untuk menghitung konsentrasisehingga diperoleh hubungan konsentrasi dengan waktu. Dengan metode diferensialdiperoleh diperoleh bahwa reaksi itu mengikuti orde satu. Selanjutnya data diolah denganmenggunakan metode integral, sehingga didapat untuk persamaaan kecepatan reaksiboron yaitu -fa = - dCa = O,066CA' mg dan untuk kadmium yaitu:dt g.sdCed 1mg- rCd = - -- = 0,068 CA -.'dt g.sKata kunci: spektrografi emisi, persamaan kecepatan reaksi, eksitasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Yanuarita, Dian, Anggita Sutra Pratiwi, and Shania Miranda Rossa Saragih. "PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI MEDIA PENYERAPAN LOGAM PADA LIMBAH CAIR (REVIEW JURNAL)." JURNAL ENVIROTEK 12, no. 2 (November 22, 2020): 10–18. http://dx.doi.org/10.33005/envirotek.v12i2.52.

Full text
Abstract:
Kulit pisang diketahui mempunyai kemampuan dalam menyerap logam berat khususnya logam kadmium karena menghasilkan persen penyerapan tertinggi. Tujuan studi literatur yaitu untuk mengetahui aktivator terbaik pada adsorben, hubungan waktu kontak dengan persen penyerapan logam kadmium, dan hubungan massa adsorben dengan persen penyerapan logam kadmium. Aktivator yang digunakan pada studi literatur ini adalah HCl, H2SO4, HNO3, NaOH, KOH, dan H3PO4. Karbon aktif yang terbaik dari studi literatur didapatkan pada suhu karbonasi 300-500˚C dengan menggunakan aktivator HCl, sedangkan untuk biosorben hasil terbaik didapatkan pada suhu 75-100˚C dengan aktivator NaOH. Hasil terbaik pada karbon aktif didapatkan persen penyerapan sebesar 98,35% dengan massa 0,8 gram dan waktu kontak 90 menit, sedangkan pada biosorben didapatkan persen penyerapan sebesar 99,21% dengan massa 15 gram dan waktu kontak 3 menit. Dapat disimpulkan bahwa biosorben efektif digunakan dalam penyerapan logam kadmium dibandingkan karbon aktif. Kata kunci : Kulit Pisang, Karbon Aktif, Biosorben, dan Persen Penyerapan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Yıldızgören, Mustafa Turgut, Timur Ekiz, Ali Erdem Baki, and Engin Tutkun. "Kadmiyum Maruziyetine Bağlı Osteoporoz." Türk Osteoporoz Dergisi 20, no. 1 (April 5, 2014): 34–35. http://dx.doi.org/10.4274/tod.64936.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Jiraungkoorskul, Kanitta, Sara Arphorn, Mathuros Tipayamongholgul, and Wattasit Siriwong. "Cadmium Contamination in Farmland Soil and Water Near Zinc Mining Site." Kesmas: National Public Health Journal 10, no. 3 (February 1, 2016): 99. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i3.945.

Full text
Abstract:
This study was a cross-sectional study conducted in Phatadpadaeng Subdistrict, Mae Sod District, Tak Province, Thailand. This study aimed to determine cadmium concentration in farmland soil and water as well as at the residence of farmers and households. As many as 48 samples of farmers’ residence soil and water, twelve samples of households and six samples of farmland soil and eight samples of farmland water were investigated for cadmium concentration using Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrophotometer. The Mann-Whitney U test was used for the analysis of the difference of cadmium concentration between farmland soil and residence soil, farmland water and residence water. The results showed no statistically difference among all matrixes, however, farmland soil and farmland water showed highest concentration compared to those of resident farmers and households. The cadmium concentrations in all samples were far below the limit values. This study clearly showed that working conditions of farmers demonstrated higher level of cadmium compared to the living conditions. The cause of this contamination might be from the activities of the surroundings industry. Therefore, it would be recommended that farmers should consider for cadmium exposure while working in farm.Pencemaran Kadmium pada Air dan Tanah Pertanian Dekat LokasiPertambangan ZinkPenelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan diKecamatan Phatadpaeng, Kota Mae Sod, Provinsi Tak, Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kadmium pada air dan tanah pertanian serta pada pemukiman petani dan rumah tangga. Konsentrasi kadmium pada 48 sampel tanah dan air pemukiman petani, 12 sampel rumah tangga, enam sampel tanah pertanian, dan delapan sampel air pertanian ditelusuri menggunakan Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrophotometer. Uji Mann-Whitney U digunakan untuk analisis perbedaan konsentrasi kadmium antara tanah pertanian dan tanah pemukiman, air pertanian dan air pemukiman. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara statistik pada seluruh matriks, namun air dan tanah pertanian menunjukkan konsentrasi tertinggi dibandingkan pemukiman petani dan rumah tangga. Konsentrasi kadmium pada seluruh sampel jauh di bawah nilai batas. Penelitian ini secara jelas memperlihatkan bahwa kondisi tempat bekerja menunjukkan level kadmium yang lebih tinggi dibandingkan kondisi tempat tinggal. Penyebab pencemaran ini dapat berasal dari aktivitas di sekitar industri. Oleh karena itu, petani sebaiknya mempertimbangkan pajanan kadmium saat bekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Mutiara, Charly, Wilhelmus I. I. Mella, and Suwari. "Analisis Riisiko Kesehatan Lingkungan Akibat Paparan Nitrit dan Kadmium dari Air Sumur di Kelurahan Tarus." Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 22, no. 2 (October 1, 2020): 40–45. http://dx.doi.org/10.29244/jitl.22.2.40-45.

Full text
Abstract:
Air sumur di Kelurahan Tarus diduga telah terkontaminasi nitrit dan kadmium yang berasal dari pemakaian secara berlebihan pupuk SP-36 dan Urea. Oleh karena itu, penelitian ini telah dilaksanakan untuk membandingkan konsentrasi kontaminan nitrit dan kadmium dalam air sumur di daerah persawahan dan pemukiman dengan ambang baku mutu air baku air minum dan memprediksi besarnya risiko dari kontaminan terhadap kesehatan manusia. Penelitian deskriptif eksperimental ini menggunakan maing-masing 10 sampel air sumur dari daerah persawahan dan pemukiman. Kadar nitrit dan kadmium dianalisis dengan metode spektrofotometri dan spektrofotometri serapan atom. Baku mutu air minum dan air baku air minum berdasarkan PP 82 tahun 2001 dan PerMenKes 492 tahun 2010. Prediksi risiko terhadap kesehatan manusia dilakukan berdasarkan metode analisis risiko Public Health Assessment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah persawahan dan permukiman berturut-turut terdapat tiga dan lima sumur yang mengandung nitrit namun kandungan tersebut masih berada di bawah nilai baku mutu air baku air minum. Sedangkan untuk kadmium, terdapat berturut-turut delapan dan tujuh sumur di daerah persawahan dan permukiman kandungannya berada di atas nilai baku mutu air baku air minum. Analisis risiko menunjukkan bahwa nitrit di persawahan dan pemukiman tidak berisiko terhadap kesehatan, sedangkan kadmium persawahan dan pemukiman yang berisiko sebanyak 14 sampel untuk durasi waktu 30 tahun, 12 sampel untuk 20 tahun, 10 sampel untuk 10 tahun dan tiga sampel untuk lima tahun. Karena itu diharapkan adanya pengurangan volume konsumsi air sumur yang berisiko, dan penanganan air tanah yang tercemar serta pengurangan pemakaian pupuk anorganik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Haris, Abdul, Melani Suberta, and Didik Setiyo Widodo. "Pengaruh Bahan Elektrode pada Pengambilan Cu dan Cd secara Elektrokimia." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 9, no. 3 (December 1, 2006): 65–68. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.9.3.65-68.

Full text
Abstract:
Pengolahan biji tembaga menjadi tembaga banyak dilakukan menggunakan proses pemekatan melelui pencucian dan pemisahan secara fisik dengan hasil yang tidak maksimal karena sebagian logam ikut terbuang bersama pengotor logam yang lain, diantaranya kadmium ke dalam ekosistem darat dan perairan.Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh bahan elektroda pada pengambilan tembaga dan kadmium dari campuran dengan komposisi elektrolit CuSO4 dan CdSO4 secara elektrolisis. Sel elektrolisis menggunakan variasi bahan elektroda tembaga- karbon (Cu-C), seng - karbon (Zn-C) dan karbon-karbon (C-C). Elektrolisis dijalankan dengan potensial terpasang tetap pada temperatur kamar selama 2 jam.Hasil penelitian diperoleh bahwa kuantitas pengendapan tembaga terbaik pada elektrode (Zn-C) dapat menurunkan kadar Cu2+ dari 63,5 ppm menjadi 41,5 ppm dengan efisiensi arus 32,0 %, dan elektrode (Cu-C) dapat menurunkan kadar Cd dari 112,4 ppm menjadi 94,4 ppm dengan efisiensi arus 3,8 %Kata kunci : tembaga, kadmium, elektrolisis, bahan elektroda
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Hamzah, Baharuddin, HUsnia Mucthar, and Sitti Rahmawati. "Pengaruh Tembaga(II) dan Kadmium(II) Terhadap Persen Ekstraksi Merkuri(II) Menggunakan Emulsi Membran Cair Tipe W/O Bersurfaktan Ganda dengan Benzoil Aseton Sebagai Pembawa Kation." JURNAL KIMIA MULAWARMAN 15, no. 1 (November 29, 2017): 19. http://dx.doi.org/10.30872/jkm.v15i1.493.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tembaga(II) dan kadmium(II) terhadap persen ekstraksi merkuri(II) menggunakan emulsi membran cair tipe W/O bersurfaktan ganda dengan benzoil aseton sebagai pembawa kation. Kondisi optimum yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Emulsi dibuat dengan menggunakan campuran surfaktan span-80 & span-20 = 2%, laju emulsifikasi = 2000 rpm selama 10 menit, rasio volume fasa membran/fasa internal = 1, konsentrasi HNO3 dalam fasa internal = 2M. Ekstraksi dilakukan terhadap larutan 30 ppm merkuri sebagai fasa eksternal dengan pH = 2 dan laju ekstraksi 300 rpm selama 10 menit serta rasio volume fasa eksternal/emulsi = 7, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi merkuri(II) dengan emulsi membran cair, relatif selektif terhadap tembaga(II) dan kadmium(II). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keberadaan tembaga(II) dan kadmium(II) hingga 30 ppm, menurunkan persen ekstraksi merkuri(II) berturut-turut 12,12% dan 11,74%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Bugis, Maria Fransiska Utami, Nur Hidayati, and Dian Kresnadipayana. "Pemanfaatan Ekstrak dan Serbuk Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima Merr) untuk Mereduksi Kadar Krom(VI) dan Kadmium(II) pada Limbah Cair Artifisial." Biomedika 12, no. 2 (October 14, 2019): 251–58. http://dx.doi.org/10.31001/biomedika.v12i2.618.

Full text
Abstract:
Limbah artifisial dibuat menggunakan logam krom (K2Cr2O7) dan logam kadmium (CdCl2). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan ekstrak dan serbuk kulit jeruk bali (Citrus Maxima Merr) dalam menurunkan kadar logam krom dan kadmium. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan limbah artifisial yang dicampur dengan ekstrak dan serbuk kulit jeruk bali dengan konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Kadar logam diukur menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil penelitian kadar logam krom sebelum perlakuan kadarnya sebesar 46,49 ppm dan setelah perlakuan menggunakan serbuk kadarnya dengan variasi konsentrasi 0,5%; 1%; 1,5% dan 2% yaitu sebesar 29,97 ppm, 33,20 ppm, 31,05 ppm, dan 33,76 ppm, sedangkan pada ekstrak kadarnya sebesar 40,43 ppm, 41,94 ppm, 42,34 ppm dan 48,23 ppm. Hasil penelitian kadar logam kadmium sebelum perlakuan kadarnya sebesar 102,36 ppm dan setelah perlakuan menggunakan serbuk kadarnya dengan variasi konsentrasi 0,5%%; 1%; 1,5% dan 2% yaitu sebesar 33,61 ppm, 20,26 ppm, 13,44 ppm, dan 16,82 ppm, sedangkan pada ekstrak kadarnya sebesar 75,45 ppm, 74,86 ppm, 80,66 ppm dan 85,10 ppm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sari, Novie Eka Permata, Nurlela Nurlela, and Supriyono Eko Wardoyo. "FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM BERAT Cd DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN HANJUANG (Cordyline fruticosa)." Jurnal Sains Natural 9, no. 2 (December 22, 2019): 57. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v9i2.230.

Full text
Abstract:
Phytoremediationn of Cadmium (Cd) Contaminated Soil using Hanjuang Plants (Cordyline fruticosa)Phytoremediation of Cadmium (Cd) contaminated soil using ornamental plants is one method that applicable and environmental friendly in the process absorption of metal in the soil. This study aims to determine the effectiveness of phytoremediation and the potential of hanjuang plants as phytoremediation agents for cadmium metals. Hanjuang plants are planted on soil media which is previously added to heavy media as pollutants, namely Cd(NO3)2 with a concentration of 0; 50; 100; 150 mg/Kg for 42 days. Measurement of Cd concentration uses Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry instrument. The results showed that hanjuang plants could accumulate cadmium metals in the roots. The highest accumulation is found in the roots of plants at 150 mg/Kg concentration and the result is 36.2167 mg/Kg, whereas in the stems and leaves of plants is not found heavy metal absorptions. Hanjuang plants contaminated with cadmium metal have a bioconcentration value (BCF)<1 so that they are included in the metal excluder group or low accumulator. The highest distribution of cadmium metal concentration is in the roots with transport factor (TF)<1 so that hanjuang plants are included in phytoremediation plants with their metal absorption which mechanism is phytostabilization.Keywords : Cordyline fruticosa, Phytoremediation, Cadmium, ICP-OESABSTRAKFitoremediasi tanah tercemar logam Kadmium (Cd) menggunakan tanaman hias merupakan salah satu metode yang aplikatif dan ramah lingkungan dalam proses penyerapan logam di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fitoremediasi dan potensi tanaman hanjuang sebagai agen fitoremediasi dalam menyerap logam kadmium. Tanaman hanjuang ditanam pada media tanah yang sebelumnya media tanah tersebut ditambahkan logam berat sebagai pencemar yaitu Cd(NO3)2 dengan variasi konsentrasi 0; 50; 100; 150 mg/Kg selama 42 hari. Pengukuran konsentrasi Cd menggunakan instrumen Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry. Hasil penelitian menunjukkan tanaman hanjuang dapat mengakumulasi logam kadmium pada bagian akar. Akumulasi tertinggi ditemukan pada bagian akar tanaman pada konsentrasi 150 mg/Kg sebesar 36,2167 mg/Kg, sedangkan pada bagian batang maupun daun tanaman tidak ditemukan adanya penyerapan. Tanaman hanjuang yang terkontaminasi oleh logam kadmium memiliki nilai biokonsentrasi (BCF)<1 sehingga termasuk ke dalam kelompok metal excluder atau akumulator rendah. Distribusi konsentrasi logam kadmium paling tinggi terdapat pada bagian akar dengan faktor transport (TF)<1 sehingga tanaman hanjuang termasuk ke dalam tanaman fitoremediasi dengan mekanisme penyerapan logamnya yaitu fitostabilisasi.Kata kunci : Cordyline fruticosa, Fitoremediasi, Kadmium, ICP-OES.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Algaida, A. Abdousalam, Hamuda Hosam E. A. F. Bayoumi, Erika Nótás, Krisztina Kristóf, Györgyi Kampfl, S. Yosof Hamid, and György Heltai. "A szennyező nehézfémsók hatása a talajbaktériumok mennyiségére és a talajlégzésre in vitro körülmények között." Agrokémia és Talajtan 56, no. 2 (December 1, 2007): 353–66. http://dx.doi.org/10.1556/agrokem.56.2007.2.11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Nur, Fatmawati. "Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd)." Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi 1, no. 1 (June 30, 2013): 74–83. http://dx.doi.org/10.24252/bio.v1i1.450.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Rahma, Dwi Aprilia, Norma Afiati, and Siti Rudiyanti. "ANALISIS BIOKONSENTRASI KADMIUM (Cd) PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN PONCOL, DESA BULU, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 6, no. 1 (March 9, 2018): 10–16. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v6i1.19805.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPoncol merupakan salah satu pesisir yang terdapat di Kabupaten Jepara. Meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar perairan Poncol memicu peningkatan konsentrasi limbah yang masuk ke dalam perairan. Salah satu limbah yang berbahaya adalah logam berat. Hal tersebut menjadi landasan dilakukannya penelitian mengenai analisis biokonsentrasi kadmium pada kerang hijau di perairan Poncol, Desa Bulu, Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau, dan untuk mengetahui angka faktor biokonsentrasi kadmium terhadap jaringan lunak kerang hijau. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan penentuan lokasi sampling menggunakan teknik random sampling, 3 stasiun sampling yang sudah ditentukan yaitu, stasiun 1 di muara, stasiun 2 di perairan pantai dekat dengan keluarnya limbah dari kegiatan domestik, dan stasiun 3 di perairan pantai dekat dengan pemukiman warga dan tempat berlabuhnya perahu nelayan. Analisis kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau dilakukan di Laboratorium BBTPPI, Semarang. Hasil perhitungan konsentrasi kadmium dalam air pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,63 µg/ml, pada stasiun 2 sebesar 0,53 µg/ml, dan pada stasiun 3 sebesar 0,64 µg/ml. Konsentrasi kadmium dalam jaringan lunak kerang hijau pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,91 µg/mg, pada stasiun 2 sebesar 0,83 µg/mg, dan pada stasiun 3 sebesar 0,93 µg/mg. Hasil perhitungan angka bioconcentration factor (BCF) pada jaringan lunak kerang hijau berkisar antara 1,44 hingga 1,57. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar konsentrasi kadmium pada air dan kerang hijau di perairan Poncol tergolong rendah dan masih berada di bawah ambang batas baku mutu. Angka bioconcentration factor logam berat kadmium pada jaringan lunak kerang hijau termasuk dalam kategori akumulatif rendah (BCF < 100). Kata Kunci : Biokonsentrasi; Logam Berat Kadmium; Kerang Hijau (P. viridis); Perairan Poncol - Jepara ABSTRACTPoncol is one of the coastal areas in the district of Jepara. The increasing activity surrounding Poncol waters may increase the concentration of waste that flows into the waters. One of various hazardous wastes that way come into the coast is a heavy metal. Therefore it is needed to study the Analysis Bioconcentration Cadmium on Green Mussels in Poncol Waters, Bulu, Jepara. This work was conducted in May-June 2016. The purpose of this study to determine the concentration of the heavy metal cadmium both in the water and the soft tissue of green mussels, and further to measure the cadmium bioconcentration factor in the soft tissues. Survey method is used to determine random sampling points, 3 sampling stations that has been determined, at station 1 close to estuaries, at station 2 in coastal waters close to the disposal of wastewater from domestic activities, and at station 3 in coastal waters close to the residential area and close to berth of fishing boats. Analysis of cadmium in the water and the soft tissue of green mussels were conducted in Laboratory BBTPPI, Semarang. The result showed that Cd concentration in water at station 1 obtained an average rate are at 0.63 µg/ml, at station 2 at 0.53 µg/ml and at station 3 at 0.64 µg/ml. Cd concentration in the soft tissues of green mussels at Station 1 obtained an average rate of 0.91 µg/mg, at station 2 at 0.83 µg/mg, and at station 3 of 0.93 µg/mg. The result of the calculation of the value of bioconcentration factor (BCF) in soft tissue mussels ranged from 1.44 to 1.57. Based on the result, we can concluded that the levels of concentration of heavy metal cadmium in the water and the green mussels was low and below on quality standards. The rate of bioconcentration factor (BCF) of heavy metal cadmium in soft tissue green mussels was in the category of low accumulative (BCF <100). Keywords: Bioconcentration; Heavy Metal Cadmium; Green Mussels; Poncol Coastal Waters – Jepara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Hinz, Christoph, Bernhard Buchter, and Hannes Flühler. "Heavy metal transport in unsaturated soil: Cadmium in a soil monolith." Zeitschrift der Deutschen Geologischen Gesellschaft 147, no. 4 (January 23, 1997): 499–506. http://dx.doi.org/10.1127/zdgg/147/1997/499.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Nasprianto, Desy M. H. Mantiri, and Grevo S. Gerung. "Metal Concentration In Water, Sediment, and Green Alga Halimeda opuntia (Linnaeus) J.V. Lamouroux from Totok Bay and Blongko Waters, North Sulawesi." JURNAL ILMIAH PLATAX 7, no. 1 (February 25, 2019): 233. http://dx.doi.org/10.35800/jip.7.1.2019.23143.

Full text
Abstract:
Heavy metals in the water and sediment, in spite of low concentration, will not degrade and even can be absorbed and biologically accumulated by marine algae. This study was aimed to analyze the heavy metal concentrations in the seawater, sediment, and Halimeda opuntia in Totok Bay and Blongko waters. Samples were analyzed using APHA method and USEPA method in Water Laboratory Nusantara (WLN). Results showed that the heavy metal concentration in Totok Bay waters was <0.0001 ppm for Cadmium (Cd), <0.001 ppm for lead (Pb), <0.005 ppm for Zinc (Zn), and <0.00005 ppm for mercury (Hg), respectively, while Blongko waters had Cd concentration of <0.0001 ppm, Pb <0.001 ppm, Zn <0,005 ppm, Hg <0.00005 ppm. Heavy metal concentration in the sediment of Totok Bay was 4.71 ppm for Cd, 10.7 ppm for lead, 58 ppm for Zn, and 2.68 ppm for Hg, respectively, while in Blongko, the heavy metal concentration was 0,03 ppm for Cd, 0.4 ppm for Pb, <1 ppm for Zn, and <0.05 ppm for Hg, respectively. The heavy metal concentration in H. opuntia of Totok Bay was 0.18 ppm for Cd, 2.2 ppm for Pb, 5.10 ppm for Zn, 0.74 ppm for Hg, while H. opuntia of Blongko contained 0.02 ppm of Cd, 0.2 ppm of lead, <0.5 ppm of Zn, and 0.009 ppm of Hg, respectively.Keywords : Cadmium (Cd); Lead (Pb); Zink (Zn); Mercury (Hg); Halimeda opuntia; Totok Bay; Blongko waters.ABSTRAKLogam berat dalam perairan dan sedimen meskipun memiliki kadar yang relatif rendah namun tidak akan mengalami degradasi bahkan dapat diabsorbsi dan terakumulasi secara biologis oleh alga laut. Tujuan penelitian adalah menganalisis kandungan logam berat dalam air laut, sedimen dan Halimeda opuntia di perairan Teluk Totok dan Perairan Blongko. Analisis sampel mengacu metode APHA, (2012) dan USEPA, (2005) yang dianalisis di Water Laboratory Nusantara (WLN). Hasil analisis konsentrasi logam berat dalam air laut di perairan Teluk Totok yaitu kadmium (Cd) <0,0001 ppm, timbal (Pb) <0,001 ppm, seng (Zn) <0,005 ppm dan merkuri (Hg) <0,00005 ppm sedangkan dari perairan Blongko yaitu konsentrasi kadmium (Cd) <0,0001 ppm, timbal (Pb) <0,001 ppm, seng (Zn) <0,005 ppm dan merkuri (Hg) <0,00005 ppm. Konsentrasi logam berat pada sedimen di perairan Teluk Totok yaitu kadmium (Cd) 4,71 ppm, timbal (Pb) 10,7 ppm, seng (Zn) 58 ppm dan merkuri (Hg) 2,68 ppm dan perairan Blongko dengan konsentrasi kadmium (Cd) 0,03 ppm, timbal (Pb) 0,4 ppm, seng (Zn) <1 ppm dan merkuri (Hg) <0,05 ppm. Sedangkan konsentrasi logam berat pada H. opuntia di perairan Teluk Totok dengan konsentrasi kadmium (Cd) 0,18 ppm, timbal (Pb) 2,2 ppm, seng (Zn) 5,10 ppm dan merkuri (Hg) 0,74 ppm dan perairan Blongko dengan konsentrasi kadmium (Cd) 0,02 ppm, timbal (Pb) 0,2, seng (Zn) <0,5 ppm dan merkuri (Hg) 0,009 ppm.Kata-kata kunci : Kadmium (Cd); Timbal (Pb); Seng (Zn); Merkuri (Hg); Halimeda opuntia; Teluk Totok; Perairan Blongko.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Amalia, Vina, Fatimah Layyinah, Farida Zahara, and Eko Prabowo Hadisantoso. "Potensi Pemanfaatan Arang Tulang Ayam sebagai Adsorben Logam Berat Cu dan Cd." al-Kimiya 4, no. 1 (June 25, 2019): 31–37. http://dx.doi.org/10.15575/ak.v4i1.5081.

Full text
Abstract:
Komposisi tulang utamanya mengandung kira-kira 85% mineral adalah kalsium fosfat, 14% kalsium karbonat dan 1% magnesium.Oleh karena itu, serbuk tulang ayam memiliki potensi sebagai adsorben untuk menyerap ion logam berat di lingkungan perariran. Diantara logam berat yang berbahaya bagi lingkungan adalah Cu dan Cd, yang dihasilkan dari proses industri. Pada penelitian ini dipelajari kemampuan arang aktif dari limbah tulang ayam sebagai material penyerap ion logam tembaga dan kadmium. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan logam tembaga oleh arang aktif dipelajari dengan melakukan variasi waktu kontak, konsentrasi larutan dan variasi ukuran partikel dari arang aktif. Konsentrasi tembaga ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Dan karakteristik dari arang tulang ayam yang dihasilkan dilakukan dengan FTIR dan SEM. Penelitian ini memberikan hasil bahwa efisiensi adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan mengingkatnya waktu kontak dan ukuran partikel dan menurun dengan penigkatan konsentrasi. Kapasitas adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan meningkatnya konsentrasi awal ion logam cadmium, waktu kontak dan ukuran partikel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Arimardewi, Made Octiya, I. Wayan Restu, and Suprabadevi Ayumayasari Saraswati. "A PRELIMINARY STUDY OF LEAD AND CADMIUM CONTENT IN WATER AND TILAPIA (Oreochromis niloticus, Linn.) FOR WATER QUALITY ASSESSMENT OF TELAGA TUNJUNG DAM , BALI." Metamorfosa: Journal of Biological Sciences 5, no. 1 (March 30, 2018): 85. http://dx.doi.org/10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p13.

Full text
Abstract:
Bendungan Telaga Tunjung terletak di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Dalam perkembangannya, wilayah sekitar bendungan dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, industri serta pemukiman yang memungkinkan terdapatnya masukan bahan pencemar seperti logam berat. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai kualitas perairan ditinjau dari kandungan logam berat, mengingat fungsi bendungan yang dimanfaatkan untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi kandungan logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada kolom air dan ikan nila (Oreochromis niloticus, Linn.) di Bendungan Telaga Tunjung, yang dilakukan pada bulan Februari 2016. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan teknik pengambilan sampel air dilakukan secara komposit pada 5 stasiun berdasarkan perwakilan perairan bendungan. Pengambilan sampel air dilakukan sebanyak 3 kali setiap 2 minggu, dan pengambilan sampel ikan dilakukan secara acak sebanyak 1 ekor setiap 2 minggu. Kandungan logam berat dianalisis menggunakan alat Plasma Atomic Emission Spectrometer ICPE-9000. Kosentrasi logam berat Timbal (Pb) di badan air yang diperoleh berkisar 0 – 0,009 mg/l, dan Kadmium (Cd) berkisar 0,135 – 0,310 mg/l. Pada ikan nila, konsentrasi timbal tidak dapat terdeteksi, dan konsentrasi kadmium yang di dapat berkisar 0,330 – 0,728 mg/kg. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perairan di Bendungan Telaga Tunjung telah tercemar oleh logam berat Kadmium (Cd), karena telah melebihi ambang baku yang ditetapkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup Kelas II yaitu sebesar 0,03 mg/l, dan melebihi ambang baku yang ditetapkan SNI (Standar Nasional Indonesia) 7387:2009 sebesar 0,1 mg/kg untuk ikan dan hasil olahannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Jovanović, Desimir, Predrag Janković, Miroslav Radovanović, and Stefan Đurić. "The replacement of cadmium coating on parts of the weapon with tungsten-disulphide coating." Advanced Technologies 7, no. 1 (2018): 64–68. http://dx.doi.org/10.5937/savteh1801064j.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nikolić, Branislav, Miroslav Sokić, and Željko Kamberović. "Fifty years of metallurgical production of zinc and cadmium in Serbia." Tehnika 76, no. 1 (2021): 32–38. http://dx.doi.org/10.5937/tehnika2101033n.

Full text
Abstract:
Serbia has plenty of rich sites and active excavation mines of polymetallic ores of lead and zinc and centuries-old practice of their exploitation. In Serbia, the metallurgical processing of zinc concentrate started in 1955 at Zorka company in Šabac, while in the town of Kosovska Mitrovica, it began in 1967 at the Trepča combine. Several factors, including the fall o Yugoslaviam general societal circumstances and ownership transition, lead to a significant decline in production since 1992. It developed to the final halt of zinc's metallurgical production in 1999 at Trepča and in 2002 at Zorka. During the work-life o both production sites, since they opened till they closed, there were several reconstructions and capacity expansions, and all the while, the normalization and renewal of zinc production in Serbia hasn't been realized till 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Husnah, Husnah, and Melfa Marini. "KONSENTRASI TIMBALDAN KADMIUM PADAORGAN IKAN DI SUAKA MARGASATWAGIAMSIAKKECIL, PROVINSI RIAU." BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 3, no. 6 (February 3, 2017): 397. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.3.6.2011.397-404.

Full text
Abstract:
Logam berat seperti timbal dan kadmium merupakan material antropogenik yang sering ditemukan pada sedimen di rawa banjiran. Konsentrasi logam timbal dan kadmiun pada sedimen di rawa banjiran dapat merubah keragaman jenis biota dan ekosistemakibat akumulasi dan daya racunnya, dan bila logamtersebut ditemukan di SuakaMargasatwa GiamSiak Kecil yangmerupakan zona inti Cagar Biosfir GSK-BB maka model pengelolaan lahan dan pendekatan pembangunan berkelanjutannya perlu ditinjau ulang. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi logamtimbal dan kadmiumpada berbagai jenis organ dari berbagai jenis ikan hasil tangkapan nelayan telah dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2010 di perairan danau rawa banjiran (Tasik Serai, Katialau, Betung danAir Hitam) dan badan utama Sungai Siak Kecil dalam kawasan SuakaMargasatwa Giam Siak Kecil. Contoh organ insang, jaringan otot, ginjal dan hati berbagai jenis ikan diambil dari hasil tangkapan nelayan yang menggunakan berbagai alat tangkap dan diawetkan pada suhu kurang dari 4oC. Konsentrasi logam timbal dan kadmium pada sedimen juga diambil pada stasiun pengamatan yang sama dengan menggunakan Ekman grab. Logamtimbal dan kadmiumsebagian besar ditemukan pada organ insang, ginjal, dan hati ikan pada berbagai jenisikan. Konsentrasi timbal pada organ tersebut telah melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh FAO yaitu lebih dari 0.5 mg/kg berat basah dan BPOM No. 03725/B/SK/VII/89 yaitu kurang dari 2 mg/kg sedangkan kadmium dengan konsentrasi lebih dari 0.05 mg/kg berat basah menurut FAO dan lebih dari 0.02 mg/kg berat basah menurut BPOM No. 03725/B/SK/VII/89. Pengelolaan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan CagarBiosfir Giam Siak Kecil-Bukit Batu belum dapat melindungi biota khususnya sumberdaya ikan di perairan tersebut. Untuk mengurangi dampak negatif dari faktor antropogenik logam berat dari berbagai kegiatan di sekitar kawasan luar Cagar Biosfir GSK-BB perlu dipertimbangkan kembali upaya untuk melibatkan juga masyarakat lokal dan perusahaan yang sumberdaya alamdisekitar kawasan luar Cagar Biosfir GSK-BB dalampengelolaannya. Lead and cadmium are commonly antrophogenic substances recorded in floodplain sediment and this could influence fish health and diversity due to their accumulation and toxicities. The presence of high concentration of these heavy metals in sediment and fish organs of Giam Siak Kecil wild animal reserve as the core area of Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GSK-BB) Natural Biosphere could influence their management model and sustainaible development approach. Study in order to know accumulation of lead and cadmium in fish organs of Giam Siak KecilWild Animal Reserve floodplain of Riau Province was conducted in June to August 2010. Fifteen sampling sites in Giam Siak Kecil floodplain were set up by using purposive random sampling based on microhabitat difference. Different fish organs (fish gill, tissue, and lever) from different fish species were collected from fishermen catch using different fishing gears and preserved with 4% of Formaldehyde solution. The result revealed that most of fish organs from different fish species contained lead and cadmium with concentration exceeded the acceptable limit permitted by FAO and Indonesian National Drug and Food Agency. It indicated that the presence of GiamSiak KecilWild Animal Reserves has not protected the animal yet specially aquatic organism such as fish. To reduce the negative effect of antrophogenic heavy metals from activities around the animal reserve, there should be considered more to involved local people and stakeholder utilized the natural around the wild animal reserve in its management.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Kincl, Vladimír, Adéla Drozdová, Jiří Vašina, Roman Panovský, and Milan Kamínek. "Cadmium-zinc-telluride SPECT scanners - New perspectives in nuclear cardiology." Cor et Vasa 57, no. 3 (June 1, 2015): e214-e218. http://dx.doi.org/10.1016/j.crvasa.2015.01.001.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Rismiarti, Zuri. "Pengenalan Video Test Kit Kadmium Sebagai Media Pembelajaran Kimia bagi Guru SMK Negeri 7 Malang." Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA 4, no. 1 (August 25, 2020): 6–13. http://dx.doi.org/10.21831/jpmmp.v4i1.34069.

Full text
Abstract:
AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Malang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kontribusi kepada mitra dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan dan pengajaran praktikum. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan media pembelajaran kimia menggunakan video tutorial tentang penggunaan test kit kadmium yang menarik bagi guru SMK Negeri 7 Malang, memanfaatkan teknologi multimedia berbasis aplikasi powtoon dalam proses pembelajaran praktikum bagi guru SMK Negeri 7 Malang, meningkatkan minat dan ketrampilan para siswa SMK Negeri 7 Malang pada praktkum kimia analisis. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan guru Kimia SMK Negeri 7 Malang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah media pembelajaran praktek kimia analisis dalam bentuk video tutorial test kit kadmium yang berisi tentang bahaya kadmium, cara penggunaan test kit berbasis aplikasi powtoon. Kata kunci: Kadmium, testkit, kimia, video Introduction of Video of Test Kit Cadmium as a Chemistry Learning Media for Teachers of Publics Vocational High School 7 MalangAbstractThe Community Service Activity was held at Public Vocational High School 7 Malang (SMKN 7 Malang). This activity is carried out to contribute to mitra in order to develop the quality of education and teaching practice. The purpose of this service is to introduce chemistry learning media using tutorial videos with using an attractive cadmium test kit for teachers of Public Vocational High School 7 Malang, utilizing powtoon-based multimedia technology in the practical learning process for teachers of Vocational High School 7 Malang, increasing the interests and skills for students of Vocational High School 7 Malang in analytical chemistry practice. This activity was carried out by involving chemistry teachers from SMKN 7 Malang. The output generated from this activity is a analysis chemistry practice media with tutorial video of cadmium test kit that contains the dangers of cadmium, how to use the test kit –based on powtoon aplication. Key words: Cadmium, testkit, chemistry, video
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Bošković-Rakočević, Ljiljana, Radoš Pavlović, and Milena Đurić. "Effect of phosphorus fertilizers on yield and cadmium content of potato tubers." Acta agriculturae Serbica 22, no. 44 (2017): 37–46. http://dx.doi.org/10.5937/aaser1743037b.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Demir, Nalan, Vugar Ali Türksoy, Zeliha Kayaaltı, Tülin Söylemezoğlu, and İsmail Savaş. "The evaluation of arsenic and cadmium levels in biological samples of cases with lung cancer." Tuberk Toraks 62, no. 3 (September 29, 2014): 191–98. http://dx.doi.org/10.5578/tt.7902.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Khoiroh, Sulis Aminatul, Mela Firdasut, and Zaeni Budiono. "HUBUNGAN JARAK DAN PERMEABILITAS TANAH TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) AIR SUMUR WARGA DI SEKITAR TPA KALIORI KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS." Buletin Keslingmas 39, no. 1 (March 31, 2020): 23–30. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v39i1.4696.

Full text
Abstract:
Logam berat yang dihasilkan oleh lindian TPA dapat menjadi salah satu penyebab pencemaran air tanah. Lindian meresap ke dalam tanah dengan mekanisme permeabilitas tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jarak dan permeabilitas tanah terhadap kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) air sumur gali warga di sekitar TPA Kaliori. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan crossectional. Besar sampel sebanyak 15 sumur gali.Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar Pb pada air sumur gali adalah 0 mg/ l dan rerata kadar Cd air sumur gali 0.000432 mg/ l, hasil tersebut berada di bawah nilai ambang batas berdasarkan Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017. Rerata hasil pengukuran jarak sumur gali dengan TPA Kaliori 227,2 meter. Nilai permeabilitas tanah di sekitar kolam lindian 0,123. Nilai permeabilitas tebesar tanah di sekitar sumur gali 14,554 dan terkecil 0,005. Hasil statistik dengan menggunakan analisis Regresi Linier Ganda menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara jarak dan permeabilitas tanah terhadap kadar timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) air sumur gali di sekitar TPA Kaliori (p value = 0,052). Penelitian disimpulkan tidak ada hubungan antara jarak dan permeabilitas tanah terhadap kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) air sumur gali di sekitar TPA Kaliori. Sebaiknya warga Desa Kaliori menggunakan air PDAM sebagai alternatif sumber air bersih selain sumur gali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Rismiarti, Zuri. "PENENTUAN KADMIUM MENGGUNAKAN METODE PAPER ANALYTICAL DEVICE (PAD) DENGAN TEKNIK PENCITRAAN DIGITAL DALAM SAMPEL MAKANAN." JURNAL ILMIAH SAINS 18, no. 1 (July 19, 2018): 10. http://dx.doi.org/10.35799/jis.18.1.2018.18913.

Full text
Abstract:
PENENTUAN KADMIUM MENGGUNAKAN METODE PAPER ANALYTICAL DEVICE (PAD) DENGAN TEKNIK PENCITRAAN DIGITAL DALAM SAMPEL MAKANANABSTRAKKadmium merupakan salah satu logam berat dari sepuluh bahan kimia berbahaya dan menjadi perhatian kesehatan masyarakat. Kadmium (Cd(II)) bukan merupakan logam esensial dalam tubuh manusia maupun tumbuhan dan hewan yang berdampak kronis bagi kesehatan dan lingkungan. Berbagai metode telah banyak dikembangkan untuk mendeteksi kandungan kadmium dalam berbagai sampel. Salah satu metode yang dipelajari adalah paper analytical device berbasis kompleks Alizarin Red S. dengan analisis menggunakan teknik pencitraan digital. Metode ini menggunakan kertas Whatmann sebagai media sampel dan reagen pengkelat yang akan menghasilkan warna kuning sehingga dapat dianalis secara kolorimetri. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kandungan Cd(II) dalam sampel makanan dengan metode PAD berbasis kompleks Alizarin Red S. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia-Farmasi Universitas Ma Chung pada bulan Agustus-November 2017. Sampel yang digunakan adalah daun kangkung, ikan segar mujaer, lele, dan pindang tongkol dengan hasil analisis Cd(II) (mg/g) masing – masing secara berurutan adalah 0.139; 0.210; 0.341 0.409. Hasil pengujian metode ini juga dibandingkan dengan metode standar AAS (Atomic Absorption Spectrometer).Kata kunci: kertas, kadmium, makanan, pencitraan, digital DETERMINATION OF KADMIUM USING PAPER ANALYTICAL DEVICE (PAD) METHOD WITH DIGITAL IMAGING TECHNIQUE IN FOOD SAMPLEABSTRACTCadmium is one of a heavy metal from ten chemicals of major public health concern. Cadmium is not essential metal in the human body as well as animals, plants which acquire chronic impact for heath and the environment. Many methods have been developed to detect trace Cd(II) in various sample. One of that method is paper analytical device based on Alizarin Red S complex using digital color image analysis. The method used Whatmann Paper as a media sample and chelating reagents which produce yellow color complex that can analyze colorimetry. The purpose of this research of determination Cd(II) in food samples using PAD based on Alizarin Red S complex. The experiment was conducted at the Chemical-Pharmaceutical Laboratory, Ma Chung University in August-November 2017. Samples are convolvulus leaves, fresh fish like mujaer, catfish, cobs with the results of Cd(II) (mg/g) of each sample of 0.139; 0.210; 0.341 0.409 respectively. The result of the proposed methods is compared with standard method of AAS (atomic absorption spectrometer).Keywords : paper, cadmium, food, digital, color
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Artadi, Arif, Sudaryo Sudaryo, and Aryadi Aryadi. "PENGGUNAAN GRAFIT BATU BATERAI SEBAGAI ALTERNATIF ELEKTRODA SPEKTROGRAFI EMISI." Jurnal Forum Nuklir 1, no. 2 (November 1, 2007): 105. http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2007.1.2.3276.

Full text
Abstract:
KEMUNGKINAN PENGGUNAAN GRAFIT BATU BATERAI SEBAGAI ALTERNATIF ELEKTRODA SPEKTROGRAFI EMISI. Telah dilakukan analisis boron (B) dan kadmium (Cd) di dalam U3O8 dengan menggunakan elektroda grafit baterai bekas pada spektrografi emisi. Analisis dilakukan dengan metode DC-Arc, arus 10Ampere, tegangan 220 Volt, waktu exposure 25 detik, jarak elektroda 2 mm. Cuplikan diekstraksi menggunakan TBP-Kerosin dengan perbandingan 70 : 30 sebanyak 200 ml. Fasa air hasil ekstraksi diteteskan pada elektroda dan dieksitasi. Intensitasnya dibandingkan dengan standarnya, maka diperoleh konsentrasi boron dan kadmium terukur dengan elektroda grafit spex industries masing-masing 0,07 ppm dan 0,15 ppm, yang terukur dengan elektroda grafit baterai bekas adalah 0,21 ppm dan 0,14 ppm. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa elektroda grafit batu baterai tidak dapat digunakan sebagai alternatif elektroda pengganti pada spektrografi emisi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

ŞİMAR, Songül, and Nazan KARAHAN. "DOĞUMDA KORDON KANINDA KURŞUN VE KADMİYUM DÜZEYLERİ." Kocatepe Tıp Dergisi 22, no. 4 (July 1, 2021): 287–93. http://dx.doi.org/10.18229/kocatepetip.705336.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

D. Tóth, Márta, Gabriella Sz. Puskás, Rene Rohr, and Sándor Balázsy. "A parlagfű (Ambrosia elatior L .) kadmium-, réz-, nikkel- és cinktartalma ruderáliákon." Agrokémia és Talajtan 54, no. 3-4 (September 1, 2005): 403–16. http://dx.doi.org/10.1556/agrokem.54.2005.3-4.11.

Full text
Abstract:
A ruderáliák talajaiban és növényeiben a feldúsult nehézfémek a környezetet szennyezik, és egyes növények - többek között a parlagfű ( Ambrosiaelatior L . ) -képesek szerveikben az élettani igényeiknél nagyobb mennyiségben felhalmozni. Vizsgálatainkban tanulmányoztuk három − fajösszetételében, fémtartalmában és kialakulásában − eltérő terület talajának, valamint az ott tenyésző parlagfüvek gyökér, levél és virágzat „összes" kadmium-, réz-, nikkel- és cinktartalmát. A vizsgálati helyek távolsága légvonalban nem haladja meg a 20 km-t, az átlaghőmérséklet mindhárom vizsgálati évben (2000, 2001 és 2002) hasonló volt, a lehullott csapadékmennyiségek eltértek. A nem ruderália talaja átlagosan (0,42 mg Cd/kg; 2,32 mg Cu/kg; 5,25 mg Ni/kg; 40 mg Zn/kg), a kommunális hulladéklerakó (0,83 mg Cd/kg; 10,6 mg Cu/kg; 11,8 mg Ni/kg; 73 mg Zn/kg), az ipari galvániszap-tároló (3,33 mg Cd/kg; 159 mg Cu/kg; 457 mg Ni/kg; 3377 mg Zn/kg) fémeket tartalmazott, és a mennyiségek között - a kadmium kivételével - szignifikáns különbségek vannak. A talaj fémterhelésével növekszik a növények fémtartalma is. A parlagfű leginkább a gyökerekben halmozta a vizsgált fémeket. A nem ruderálián a gyökér (0,35 mg Cd/kg; 11,0 mg Cu/kg; 3,67 mg Ni/kg; 30,5 mg Zn/kg), a kommunális hulladéklerakón a gyökér (0,34 mg Cd/kg; 17,2 mg Cu/kg; 10,1 mg Ni/kg; 118 mg Zn/kg) fémeket tartalmazott. Az ipari galvániszap-tárolón (III.) tenyésző parlagfüvek gyökerében 0,97 mg/kg Cd-, 6,52 mg/kg Cu-, 17,9 mg/kg Ni- és 250 mg/kg Zn-tartalmat mértünk. A vizsgált fémmel nem szennyezett ruderálián (II.) a kontrollnak tekintett tölgytelepítéssel szemben (nem ruderália) nagyobb kadmium- (1,06 mg/kg), nikkel- (1,34 mg/kg) és cinktartalmat (73,3 mg/kg) mértünk a levelekben. Ugyanitt a virágzatban nagyobb a réz- (8,96 mg/kg) és cinktartalom (71,70 mg/kg). A fémmel szennyezett ipari ruderálián (III.) mind a levelekben (1,49 mg Cd/kg; 11,7 mg Cu/kg; 2,23 mg Ni/kg és 304 mg Zn/kg), mind a virágzatban (0,36 mg Cd/kg; 10,3 mg Cu/kg; 7,57 mg Ni/kg és 124 mg Zn/kg) több a fém, mint a nem ruderálián (I.). A talaj növekvő fémtartalma és a parlagfű kadmium-, nikkel és cinktartalma között erős pozitív korrelációkat mértünk. A parlagfű gyökerének, valamint levele és virágzata elemkoncentrációi közötti összefüggéseinek vizsgálatakor - a réz kivételével - erős korrelációkat kaptunk az iparterületen (III.). Az ipari galvániszap-tárolón a levél és virágzat Cd-felvételére vonatkozó korrelációs koefficiens értékei azt mutatják, hogy - eltérően az I. és II. vizsgálati hely adataitól - a kadmium és a többi fém közötti kapcsolat erősödik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Arda Sürücü, Hamdiye. "Evaluation of blood lead, cadmium, chromium and total antioxidant levels of car park workers." Turkiye Aile Hekimligi Dergisi 16, no. 2 (2012): 61–67. http://dx.doi.org/10.2399/tahd.12.061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Jakovljević, Tamara, and Ivana Radojčić Redovniković. "Utjecaj kadmija na uzgoj kelja i kupusa u onečišćenim tlima." Glasnik zaštite bilja 40, no. 3 (June 2, 2017): 53–62. http://dx.doi.org/10.31727/gzb.40.3.6.

Full text
Abstract:
U ovom radu ispitan je utjecaj kadmija na rast kelja (Brassica oleracea var. sabauda) i kupusa (Brassica oleracea var. capitata), distribucija kadmija u pojedine dijelove biljaka uzgojenih u tlu s različitim udjelima kadmija te njihov fitoekstrakcijski potencijal. Također je praćen i utjecaj povećanog udjela kadmija u tlu na sadržaj polifenola, kako bi se utvrdila moguća povezanost tih sekundarnih metabolita i odgovora biljke na stres uzrokovan prisutnošću teških metala u tlu. Dobiveni rezultati mogu biti od osobitog značaja za naše područje budući da su kupus i kelj važne i relativno često korištene namirnice u našoj prehrani te iznimno dobro uspijevaju u našem podneblju, stoga bitna je spoznaja kako one mogu akumulirati značajne količine teških metala prilikom rasta na onečišćenom tlu. Njihova dugotrajna konzumacija može nepovoljno utjecati na zdravlje ljudi i životinja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ardi, Helmi, Siti Rudiyanti, and Bambang Sulardiono. "HUBUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) TERLARUT DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI SUNGAI SILANDAK SEMARANG." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 5, no. 4 (January 5, 2017): 388–97. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v5i4.14639.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Sungai Silandak terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sungai ini menerima limbah yang berasal dari kegiatan industri plastik yang dialirkan ke perairan, dan juga menerima aliran limbah rumah tangga serta terdapat banyak sarana transportasi air di bagian muara sungai.Limbah yang berasal dari industri tersebut mengandung logam berat timbal dan kadmium.Penelitian dilakukan pada bulan April 2016 – Mei 2016 di Sungai Silandak yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kadmium dan timbal, mengetahui kelimpahan danstruktur komunitas fitoplankton, dan mengetahui hubungan kadmium dan timbal dengan kelimpahan fitoplankton. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik samplingpurposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kadmium di lokasi penelitian berkisar antara 0,0007 - 0,001 mg/l, sedangkan konsentrasi timbalberkisar antara 0,002 - 0,007 mg/l. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 1826 - 6730 ind/l, indeks keanekaragaman (H’) dengan angka 1.747 – 2.828, Indeks dominasi (d) diperoleh hasil dengan angka 0.077 – 0.284, dan indeks keseragaman (e) dengan angka 0.645 – 0.890. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadmium dengan kelimpahan fitoplankton dengan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0.179 menunjukkan korelasi lemah.Tidak ada hubungan yang signifikan antara logam berat timbal dengan kelimpahan fitoplankton, diperoleh angka koefisien korelasi (r) sebesar 0.261 menunjukkan korelasi lemah.PCA (Principle Component Analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan kadmium dan timbal dengan kelimpahan genera fitoplankton. Terdapat hubungan signifikan logam berat timbal dengan kelimpahan genus Dyctyocha sp dan Bacteriastrum sp di level 0.05 dari rentang kepercayaan 95 %, korelasi kuat negatif dengan koefisien korelasi -0.68. Kata Kunci :Kadmium; Cd; Timbal; Pb; Kelimpahan Fitoplankton;Logam Berat; SungaiSilandak. ABSTRACT Silandak river is located in Semarang, Central Java. This river is suspect to receiving waste came from plastic industry activity which is streamed to the water, and also receiving household waste stream and there are plenty of water transportation in the section of the estuary. Waste from the industry is suspected contain heavy metals cadmium and lead.The study was conducted in April 2016 - May 2016 in the River of Silandak which aimed to determine the concentration of cadmium and lead, to determine the abundance and the phytoplankton community structure, and to determine the correlation of cadmium and lead with the abundance of phytoplankton. The study used survey method with purposive sampling technique. The results showed the concentration of cadmium in the study locations was within the range of 0.0007 to 0.001 mg/l, while the concentration of lead was within the range of 0.002 to 0.007 mg/l. The abundance of phytoplankton ranged between 1826 - 6730 ind/l, the rate of diversity index (H’) was within the range of1.747 - 2.828, the dominance index (d) obtained results within the rate of 0.077 - 0.284, and evenness index (e) within the rate of 0.645 - 0.890. There was no significant correlation between cadmium with the abundance of phytoplankton with a correlation coefficient (r) of 0.179 which means weak correlations. There was no significant correlation between the heavy metals lead with the abundance of phytoplankton, the rate of the correlation coefficient (r) of 0.261 which means weak correlations. PCA (Principle Component Analysis) is used to determine the correlation cadmium and lead with the abundance of phytoplankton genus. There was a significant correlations of heavy metals lead with the abundance Dyctyocha sp and Bacteriastrum sp genus at 0.05 levels the range of 95%, a strong negative correlation with a correlation coefficient of -0.68. Keywords: Cadmium; Cd; Lead; Pb;Phytoplankton Abundance; Heavy Metal;Silandak River.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Sinan ÇELİM and Füsun GÜLSER. "Farklı Demir Formlarının Kadmiyum Stresi Altındaki Fasulye (Phaseoulus vulgaris L. Var Nana) Bitkisinin Gelişiminde Meydana Getirdiği Değişimler." ISPEC Journal of Agricultural Sciences 4, no. 4 (December 4, 2020): 1006–23. http://dx.doi.org/10.46291/ispecjasvol4iss4pp1004-1021.

Full text
Abstract:
Bu çalışma farklı demir formlarının kadmiyumla kirletilmiş ortamlarda fasulye bitkisinin gelişiminde meydana getirdiği değişimlerin belirlenmesi amacıyla kurulmuştur. Deneme, faktöriyel deneme desenine göre üç tekrarlamalı olarak, Toprak Bilimi ve Bitki Besleme Bölümüne ait iklim odasında, kontrollü koşullarda yürütülmüştür. Farklı demir formlarının (inorganik (FeSO4.7H2O), organik (Fe-EDDHA) ve nano demir) Fe0:0 mg kg-1 ve Fe1: 15 mg Fe kg-1 olmak üzere iki dozu uygulanmış, Cd-nitrat formunda Cd0: 0 mg Cd kg-1, Cd1: 40 mg Cd kg-1 ve Cd2: 80 mg Cd kg-1 olacak şekilde kadmiyum uygulanmıştır. Deneme tohum ekimini izleyen sekiz hafta sonra sonlandırılmıştır. Hasat edilen bitkilerde bitki gelişim kriterleri üzerine kadmiyum ve demir uygulamalarının etkisi belirlenmiştir. Farklı demir formlarının bitki boyu (p<0.05), kök boyu ve kök kuru ağırlığı (p<0.01) üzerine etkileri istatistiksel olarak önemli bulunmuştur. Demir dozlarının bitki boyu, bitki kuru ağırlığı (p<0.05) ve kök boyu (p<0.01) üzerine etkilerinin önemli olduğu belirlenmiştir. Kadmiyum uygulamaları bitki boyu (p<0.01), bitki yaş ağırlığı (p<0.01), bitki kuru ağırlığı (p<0.01), kök uzunluğu (p<0.01), kök yaş ağırlığı (p<0.01) ve kök kuru ağırlığı (p<0.01) üzerine etki etmiştir. En yüksek değerler bitki boyunda Cd0xNanoFe1 uygulamasında 37.7 cm olarak, bitki yaş ağırlığında Cd2xİnorg.Fe1 uygulamasında 9.38 g olarak, bitki kuru ağırlığında Cd0xOrg.Fe0 uygulamasında 0.97 g olarak, kök uzunluğunda Cd0xİnorg.Fe0 uygulamasında 26.11 cm olarak, kök yaş ağırlığında Cd0xNanoFe1 uygulamasında 2.76 g olarak ve kök kuru ağırlığında Cd2xİnorg.Fe1 uygulamasında 0.58 g olarak belirlenmiştir. Genel olarak, artan Cd dozları bitki gelişim kriterlerini olumsuz etkilemiştir. Uygulanan demir formlarından en etkili olanın inorganik demir formu olduğu ve bitki gelişim kriterlerinde iyileşmeler sağlayabileceği belirlenmiştir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

SAMET, Halil. "Ayçiçeği (Helianthus annuus L.) Bitkisinde Kadmiyum Toksisitesinin Önlenmesinde." Journal of Agricultural Faculty of Gaziosmanpasa University 34, no. 2017-1 (January 1, 2017): 179–88. http://dx.doi.org/10.13002/jafag4197.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Safiah, Safiah, and Sri Mulyati. "Karakterisasi dan Analisa Kinerja Membran Selulosa Asetat untuk penyisihan logam berat Kromium dan Kadmium dalam air dengan Proses Ultrafiltrasi." Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan 13, no. 2 (August 18, 2018): 127–34. http://dx.doi.org/10.23955/rkl.v13i2.10943.

Full text
Abstract:
Membran seluosa asetat telah dibuat dengan metode inversi fasa dengan penambahan aditif Polyethylene Glycol (PEG) ke dalam larutan casting. Pengaruh penambahan aditif PEG dengan variasi berat molekul (2kDa, 6 kDa dan 20 kDa) dipelajari terhadap karakteristik dan kinerja membran. Penambahan aditif PEG meningkatkan fluks air murni, hidrofilisitas, dan kekasaran membran. Kecenderungan yang sama juga diperoleh terhadap peningkatan berat molekul PEG yang ditambahkan ke dalam larutan casting. Nilai fluks air murni dari meningkat dari 45 L/m2.jam (membran CA murni) ke 59,8 L/m2.jam (CA PEG20kDa). Hidrofilisitas membran meningkat dengan menurunnnya nilai water contact angle dari 63,75o untuk membran CA murni ke 55,58o untuk membran CAPEG 20kDa. Kekasaran membran meningkat dari 6.27± 0,34 nm ke 9.8 0.40 nm. Penambahan aditif PEG ke dalam larutan casting menyebabkan rejeksi terhadap logam kromium dan kadmium menurun. Hal ini disebabkan aditif PEG merupakan agen pembentuk pori yang menyebabkan zat terlarut (logam kromium atau kadmium)lebih mudah melewati membran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

H. Şeyma YILMAZ and Kağan KÖKTEN. "Kadmiyum (Cd) Uygulamasının Bazı Tane Sorgum Çeşitlerinin Yem Kalite Özellikleri Üzerine Etkisinin Araştırılması." ISPEC Journal of Agricultural Sciences 4, no. 4 (December 4, 2020): 775–92. http://dx.doi.org/10.46291/ispecjasvol4iss4pp773-790.

Full text
Abstract:
Bu araştırma, bazı tane sorgum (Sorghum bicolor L.) çeşitlerinde kadmiyum (Cd) uygulamasının (0, 25, 50, 75, 100, 125 mg kg-1) yem kalite özelliklerine olan etkisini incelemek amacıyla sera koşullarında yürütülmüştür. Araştırmada; Batı Akdeniz Tarımsal Araştırma Enstitüsü’nden temin edilen üç farklı tane sorgum çeşidi (Akdarı, Beydarı ve Öğretmenoğlu) bitkisel materyal olarak kullanılmıştır. Deneme bölünmüş parseller deneme desenine (3 çeşit x 1 element x 6 doz x 3 tekerrür) göre kurulmuştur. 130 günlük büyüme periyodu sonunda bitkilerin tanelerinde; tanen oranı, ham protein oranı, yağ oranı, ADF (asit deterjanda çözünmeyen lif), NDF (nötral deterjanda çözünmeyen lif), SKM (sindirilebilir kuru madde), KMT (kuru madde tüketimi) oranları ve NYD (nispi yem değeri) incelenmiştir. Tanen, yağ, NDF (nötral deterjanda çözünmeyen lif), KMT (kuru madde tüketimi) oranları ve NYD (nispi yem değeri) (P<0.01); ham protein oranı, ADF (asit deterjanda çözünmeyen lif), SKM (sindirilebilir kuru madde) oranları (P<0.05) özelliklerinde çeşit x doz interaksiyonu istatistiki olarak farklı bulunmuştur. Tane sorgum çeşitleri uygulanan kadmiyum stresinden etkilenmiş ve doz artışına bağlı olarak yem kalite özelliklerinde değişimler gözlemlenmiştir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Andriany, Dinny, Jutti Levita, Sohadi Warya, and Firdha S. Maelaningsih. "Determination of Microbe, Lead, Cadmium, and Mercury in Ice Blocks and in Water for Manufacture." Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 1, no. 2 (October 1, 2014): 32–38. http://dx.doi.org/10.15416/ijpst.v1i2.7511.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Mladenović, Nataša, Marija Ivanović, Ljiljana Kljajević, Snežana Nenadović, Jelena Gulicovski, Vera Pavlović, and Katarina Trivuna. "Application of alumosilicate polymers based on metakaolin in adsorption of cadmium ions from wastewater." Tehnika 73, no. 6 (2018): 749–56. http://dx.doi.org/10.5937/tehnika1806749m.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography