To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kalorimeter.

Journal articles on the topic 'Kalorimeter'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 37 journal articles for your research on the topic 'Kalorimeter.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Hasyim, Faiz. "Analisis Respon Siswa terhadap Penggunaan KIT Kalorimeter dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Kalor." Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika 7, no. 1 (February 28, 2019): 11. http://dx.doi.org/10.20527/bipf.v7i1.5875.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap penggunaan KIT Kalorimeter dalam pembelajaran IPA pokok bahasan kalor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa kelas 7 MTs Alif Laam Miim Surabaya. Instrumen penelitian ini adalah angket. Hasil penelitian ini adalah rerata respon siswa terhadap penggunaan KIT Kalorimeter dalam pembelajaran IPA pokok bahasan kalor sebanyak 94%. Rerata prosentase sebesar 94% didapat dari prosentase pernyataan pertama sebanyak 95%, pernyataan kedua sebanyak 97%, pernyataan ketiga sebanyak 97%, pernyataan keempat sebanyak 87%, pernyataan kelima sebanyak 93%, dan pernyataan keenam sebanyak 93%. Berdasarkan prosentase tersebut, siswa menyatakan sangat setuju terhadap semua pernyataan yang diajukan terkait penggunaan KIT Kalorimeter dalam pembelajaran IPA pokok bahasan kalor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan KIT kalorimeter dalam pembelajaran IPA untuk menjelaskan pokok bahasan kalor sangat diminati oleh siswa. Abstract: This research is intended to find out students' responses towards the use of props Kalorimeter in studying the subject of Science under the topic of heat. The method used in this research is descriptive qualitative. The subjects were 25 students in class 7 MTs Alif Laam Miim Surabaya. The instrument used was the questionnaire. The result of this research shows that the average score of students' response is 94%. That percentage was taken from the average of the percentages of the 1st statement (95%), 2nd statement (97%), 3rd statement (97%), 4th statement (87%), 5th statement (93%) and the last one, the 6th statement (93%). Based on the score, students agreed with all statements stated in the questionnaire. It showed that the use of props Kalorimeter in studying science under the topic of heat was interested in the students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Howan, Dian Herlinda Octorina. "Kajian kalor reaksi tembaga sulfat (CuSO4.5H2O) melalui prototipe kalorimeter." Fullerene Journal of Chemistry 4, no. 1 (April 30, 2019): 12. http://dx.doi.org/10.37033/fjc.v4i1.46.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penentuan kalor pelarutan reaksi tembaga sulfat hidrat, CuSO4.5H2O dan tembaga sulfat anhidrat, CuSO4 dengan menggunakan prototype kalorimeter. Tahap awal dilakukan dengan pengukuran tetapan kalorimeter dan dilanjutkan pengukuran kalor pelarutan tembaga sulfat menggunakan Hukum Hess untuk menentukan kalor reaksi secara tak langsung. Hasil yang diperoleh nilai kalor pelarutan reaksi tembaga sulfat CuSO4.5H2O dan tembaga sulfat anhidrat CuSO4 masing-masing berturut-turut sebesar 723,318 J dan 748,26 J.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nurhilal, Otong. "Desain Kalorimeter Bomb Biomassa dengan Metode Oksigen Dinamik." Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika 1, no. 2 (July 3, 2017): 21–27. http://dx.doi.org/10.24198/jiif.v1i02.15355.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Lestari, Gita Cahyani, Sri Supatmi, and Usep Mohamad Ishaq. "Tutorial Praktikum Kalorimeter Berbasis Augmented Reality Dan Metode Mamdani." Komputika : Jurnal Sistem Komputer 9, no. 2 (October 20, 2020): 165–74. http://dx.doi.org/10.34010/komputika.v9i2.3566.

Full text
Abstract:
Proses pembelajaran harus dikemas dengan menarik agar peserta didik termotivasi untuk belajar. Maka dari itu, diperlukan media interaktif yang menunjang proses pembelajaran didukung oleh alat-alat berupa media yang menarik seperti teknologi Augmented Reality. Teknologi ini banyak digunakan untuk industri hiburan karena dapat memberikan kesan nyata kepada penggunanya sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi para peserta didik dalam belajar. Pada topik ini, penelitian dikhususkan pada pembuatan Augmented Reality tentang tutorial praktikum fisika dasar modul kalorimeter pada jurusan Sistem Komputer di Universitas Komputer Indonesia yang berbasis Android. Aplikasi ini menyajikan pengenalan alat dan bahan praktikum serta langkah-langkah praktikum. Selain itu, dapat melakukan pemrosesan data praktikum menggunakan metode fuzzy Mamdani karena dalam melakukan pengukuran sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan hasilnya tidak tepat sama dengan data kalor jenis zat sehingga kesulitan dalam menentukannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi dapat menampilkan objek 3D beserta penjelasannya dan diperoleh error data sebesar 0,0000005 menggunakan metode fuzzy mamdani sehingga dapat digunakan untuk penentuan kalor jenis. Untuk kemunculan objek 3D disarankan berada di intensitas cahaya (52 – 9786 lux) serta jarak antara kamera AR dengan marker berada pada 10 cm sampai 70 cm dan sudut 00 sampai 600 dengan 50% marker tidak terhalang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Friedemann, Jan, Felix Baitalow, Tiago F Ceia, Sascha Rußig, and Bernd Meyer. "Experimentelle Untersuchungen zur Primärfragmentierung von Kohlepartikeln im Drop-Kalorimeter." Chemie Ingenieur Technik 86, no. 10 (July 30, 2014): 1790–96. http://dx.doi.org/10.1002/cite.201400040.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Regestein, L., I. Knabben, J. Lerchner, T. Maskow, and J. Büchs. "Messung der Wärmeproduktion mikrobieller Kulturen mittels Chip-Kalorimeter und Reaktorkalorimeter." Chemie Ingenieur Technik 81, no. 8 (August 2009): 1269. http://dx.doi.org/10.1002/cite.200950215.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hartaya, Kendra. "ANALISIS KANDUNGAN ALUMINIUM POWDER PROPELAN BERDASAR ENERGI PEMBAKARAN DARI BOMB KALORIMETER." Jurnal Teknologi Dirgantara 14, no. 1 (July 22, 2016): 73. http://dx.doi.org/10.30536/j.jtd.2016.v14.a2569.

Full text
Abstract:
It has been analyzed the result of propellant research with variable aluminum content to the combustion energy output . Measurement of the amount of combustion energy carried by the bomb calorimeter. Propellant sample was made by mixing HTPB and aluminium for 15 minutes, adding fine AP for mixing 20 minutes, adding coarse AP for mixing 50 minutes. After stirring ends, the TDI was added and stirred for 15 minutes . Aluminum content in the propellant varies from 8 % to 18 %w . The resulted combustion energy is 2885 cal/g to 3750 cal/g . In 18 % of Al content, burning energy begin to reduce . This reduction was largely caused by burning sample together with the erosiving sample Abstrak Telah dilakukan analisis hasil penelitian propelan dengan variabel kandungan aluminium terhadap hasil energi pembakaran. Pengukuran besarnya energi pembakaran propelan dilakukan dengan bomb calorimeter. Sampel propelan dibuat dengan mencampur HTPB dan aluminium selama 15 emnit dilanjutkan pencampuran dengan AP halus selama 20 menit, lalu dengan AP kasar selama 50 mrnit. Setelah pengadukan berakhir maka ditambahkan TDI dan diaduk selama 15 menit. Kandungan Al di variasi dari 8% hingga 18%. Energi pembakaran yang dihasilkan adalah 2885 kal/gr hingga 3750 kal/gr. Pada 18% Al energi pembakaran mulai menurun. Penurunan ini diakibatkan oleh sebagian besar sampel yang terbakar sama dengan sampel yang mengalami erosiv.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rohmawati, Lydia, Woro Setyarsih, and Nugrahani Primary Putri. "PEMBUATAN KIT SEDERHANA KALORIMETER DARI BAHAN BEKAS BAGI GURU IPA FISIKA." Jurnal ABDI 4, no. 2 (May 27, 2019): 79. http://dx.doi.org/10.26740/ja.v4n2.p79-84.

Full text
Abstract:
Students are actively demanded such as observing, asking questions, collecting data, associating, and communicating mainly in science learning. However, laboratory facilities in South Surabaya Middle School are known incomplete and some do not even have a laboratory, so as the teacher gives the material using the lecture method. One of the science materials is thermodynamics, especially with regard to calorimeter devices, whose application is about Black Principle. The calorimeter equipment on the market is very expensive, so it is necessary to conduct training and assistance on making simple calorimeter tools bywaste material. The training carried out on the Surabaya South Science MGMP teachers included making calorimeters by used materials, testing tools by practical training, and giving questionnaires in the form of responses and suggestions related to training activities. The results obtained from this activity included the knowledge and skills of the teachers in making simple calorimeter tools of waste material, and positive attitudes from the teachers to apply the tool as a medium of learning in the classroom.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Serianni, G., M. De Muri, A. Muraro, P. Veltri, F. Bonomo, G. Chitarin, R. Pasqualotto, et al. "First negative ion beam measurement by the Short-Time Retractable Instrumented Kalorimeter Experiment (STRIKE)." Review of Scientific Instruments 85, no. 2 (February 2014): 02A736. http://dx.doi.org/10.1063/1.4861391.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Antes, J., D. Schifferdecker, H. Krause, and S. Loebbecke. "Ein neuesμ-Kalorimeter zur isothermen Bestimmung von thermodynamischen und kinetischen Kenngrößen stark exothermer Reaktionen." Chemie Ingenieur Technik 76, no. 9 (September 2004): 1332–33. http://dx.doi.org/10.1002/cite.200490235.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Anggoro, Didi Dwi, Muhammad Hanif Dzikri Wibawa, and Moch Zaenal Fathoni. "Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon." Teknik 38, no. 2 (January 2, 2018): 76. http://dx.doi.org/10.14710/teknik.v38i2.13985.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi dalam pengembangan energi terbarukan berupa energy biomassa dari briket tempurung kelapa. Briket ini merupakan hasil pengolahan limbah biomasa, diantaranya tempurung kelapa dan serbuk kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu, konsentrasi perekat dan komposisi bahan baku terhadap nilai kalor briket. Bahan yang digunakan antara lain serbuk gergaji sengon, tempurung kelapa, tepung tapioka, aquadest. Alat yang digunakan kiln drum, alat pengempa briket, bom kalorimeter, oven, alat screening. Variabel berubah dalam percobaan adalah komposisi bahan baku dan kadar perekat. Langkah penelitian dilakukan dengan pengarangan bahan baku, pencampuran komposisi bahan baku dengan variabel perekat, pencetakan dan pengempaan, uji coba nilai kalor, terakhir analisa data. Hasil pengujian nilai kalor briket bahwa semakin banyak komposisi bahan yang memiliki kalor lebih tinggi maka nilai kalor campuran briket akan semakin tinggi. Nilai kalor briket sampel tidak memenuhi syarat untuk briket arang buatan Amerika, Inggris, dan Jepang namun diantaranya memenuhi syarat standar nasional Indonesia. Penambahan perekat dalam pembuatan briket tempurung kelapa dimaksudkan agar partikel arang saling berikatan dan tidak mudah hancur, namun penambahan perekat yang berlebih akan menurunkan kualitas briket, semakin tinggi kadar perekat maka nilai kalor akan berkurang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sangkertadi, Sangkertadi, Zahra Zahra, and Veronica Kumurur. "PENGARUH MATERIAL LANSEKAP TERHADAP PERUBAHAN IKLIM MIKRO DI KOTA TROPIS LEMBAB DENGAN STUDI KASUS DI KAWASAN PANTAI KOTA MANADO." Pawon: Jurnal Arsitektur 5, no. 2 (August 11, 2021): 169–84. http://dx.doi.org/10.36040/pawon.v5i2.3668.

Full text
Abstract:
Tujuan studi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh material lansekap terhadap perubahan iklim mikro di lingkungan beriklim tropis lembab. Material lansekap memiliki sifat termofisis tertentu yang dapat mempengaruhi perubahan iklim mikro. Variabel iklim mikro dalam studi ini dibatasi hanya suhu permukaan, dan suhu udara. Sasaran material lansekap adalah bata, tanah keras, pavingstone, pepohonan, dan air kolam taman. Metode penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif. Melalui studi ini dilakukan pengukuran sifat termofisis pada material lokal yaitu bata dan paving-block, dengan menggunakan kalorimeter dan termokopel. Juga di lakukan pengukuran iklim mikro di kawasan jasa di pantai kota Manado, yaitu radiasi matahari, suhu udara, dan suhu permukaan bahan. Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan program komputer HEAT2 untuk alat bantu analisis perubahan suhu permukaan berbagai bahan lansekap. Hasilnya menunjukkan bahwa saat tengah hari, pepohonan dapat mereduksi radiasi matahari di naungannya sampai 80 %. Pada saat yang sama, apabila berada di bawah terik matahari, material bata, paving dan tanah keras, dapat menyebabkan suhu permukaan yang bisa mencapai 50 0C. Suhu permukaan air kolam taman juga dapat mencapai 50 0C, namun di kedalaman 50 cm lebih dingin menjadi 25 0C. Air berpotensi sebagai pendingin lingkungan, apabila terjadi pencampuran air dasar kolam dan permukaannya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hartono, Hartono, Sugito Sugito, and Farzand Abdullatif. "Perubahan kalor jenis campuran bahan mortar dengan penambahan pasir besi." Jurnal Teras Fisika 3, no. 2 (September 8, 2020): 161. http://dx.doi.org/10.20884/1.jtf.2020.3.2.3318.

Full text
Abstract:
Potensi energi matahari yang berupa kalor dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, antara lain untuk pengeringan, proses destilasi air laut, atau sebagai pamanas water heater. Optimalisasi media penyerap kalor perlu dilakukan guna meningkatkan kemampuannya. Salah satu variabel yang berpengaruh pada kemampuan penyerapan kalor adalah nilai kalor jenis (c). Keberadaan unsur logam di dalam pasir perlu diteliti untuk mengetahui kemampuannya dalam meningkatkan penyerapan kalor. Kehadiran pasir besi pada campuran bahan pembuat mortar sebagai media penyerap kalor perlu diteliti. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan membuat 10 kelompok sampel mortar. Kelompok sampel dibedakan oleh komposisi campuran pasir sungai dan pasir besi yang digunakan sebagai bahan utama. Variasi campuran dibuat dengan perbandingan massa antara pasir sungai dengan pasir besi sebagai berikut: 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40: 50:50; 40:60; 30:70; 20:80 dan 10:90. Sampel mortar yang diuji dibuat dengan ukuran (2 x 1 x 1) cm3. Pengujian dilakukan menggunakan kalorimeter bomb. Hasil pengujian diperoleh nilai kalor jenis terendah sebesar 1359,08 J/kgoC pada sampel dengan perbandingan campuran pasir sungai dan pasir besi 60:40. Sementara nilai kalor jenis tertinggi pada sampel tanpa pasir besi (100:0) dengan nilai 3555,76 J/kgoC. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan pasir besi dapat menurunkan kalor jenis pada media mortar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ayubi, Syahrial, Muh Makhrus, Sutrio Sutrio, I. Wayan Gunada, and Muhammad Taufik. "Inovasi Pembelajaran IPA (Fisika) di SD dengan Pemanfaatan Kit Alternatif dan Alat Sederhana yang Berasal dari Lingkungan." Jurnal Pijar Mipa 15, no. 1 (January 9, 2020): 37. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v15i1.1445.

Full text
Abstract:
Telah dibuat Kit IPA Alternatif untuk inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). Kit IPA ini dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar dan sangat mudah mendapatkan. Kit IPA ini dapat menjadi pilihan bila di suatu sekolah tidak mempunyai Kit-Kit yang dari pabrik (Kit INPRES dan Kit SEQIP) sehingga tidak ada alasan bagi guru untuk tidak mengajar dengan variatif. Ada beberapa manfaat yang didapat dengan dibuat dan diterapkannya Kit IPA alternatf ini dalam pembelajaran di sekolah, yaitu: (1) Kegiatan belajar mengajar akan lebih bermakna jika melibatkan seluruh indera. Dengan melihat, mendengar, merasakan, mengamati dan mengalami atau mempraktekkan sendiri, siswa akan mengalami internalisasi konsep pemebalajaran IPA secara mendalam, (2) Akan lebih menyenangkan dan mengesankan bagi siswa jika alat yang ada di Kit ini dikemas oleh guru dalam bentuk permainan, dan suasana kompetisi yang sehat untuk maju bersama, (3) percobaan-percobaan IPA yang didesain dengan menggunakan Kit ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan dan melatih sikap ilmiah siswa dan menemukan konsep IPA seperti: proses letusan gunungapi, pembentukan batuan beku, kapal selam sederhana, aliran air, kalorimeter sederhana, lampu stopan sederhana, pembangkit listrik tenaga angin, tekanan hidrostatis, dan lainnya. Kit IPA Alternatif ini juga dilengkapi dengan buku petunjuk yang berisi: Kelas/Semester, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Saran penerapan dalam pembelajaran, Alat dan bahan, Prosedur, Pertanyaan dan Penjelasan. Respon peserta didik terhadap inovasi pembelajaran IPA dengan Kit IPA alternatif sangat baik (78,06%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Hartaya, Kendra. "ANALISIS KANDUNGAN ALUMINIUM POWDER PROPELAN BERDASAR ENERGI PEMBAKARAN DARI BOMB KALORIMETER (ANALYSIS OF PROPELLANT’S ALUMINUM POWDER CONTENT BASED ON BURNING ENERGY FROM BOMB CALORIMETER)." Jurnal Teknologi Dirgantara 14, no. 1 (March 19, 2018): 73. http://dx.doi.org/10.30536/j.jtd.2016.v14.a2949.

Full text
Abstract:
It has been analyzed the result of propellant research with variable aluminum content to the combustion energy output . Measurement of the amount of combustion energy carried by the bomb calorimeter. Propellant sample was made by mixing HTPB and aluminium for 15 minutes, adding fine AP for mixing 20 minutes, adding coarse AP for mixing 50 minutes. After stirring ends, the TDI was added and stirred for 15 minutes . Aluminum content in the propellant varies from 8 % to 18 %w . The resulted combustion energy is 2885 cal/g to 3750 cal/g . In 18 % of Al content, burning energy begin to reduce . This reduction was largely caused by burning sample together with the erosiving sample ABSTRAKTelah dilakukan analisis hasil penelitian propelan dengan variabel kandungan aluminium terhadap hasil energi pembakaran. Pengukuran besarnya energi pembakaran propelan dilakukan dengan bomb calorimeter. Sampel propelan dibuat dengan mencampur HTPB dan aluminium selama 15 emnit dilanjutkan pencampuran dengan AP halus selama 20 menit, lalu dengan AP kasar selama 50 mrnit. Setelah pengadukan berakhir maka ditambahkan TDI dan diaduk selama 15 menit. Kandungan Al di variasi dari 8% hingga 18%. Energi pembakaran yang dihasilkan adalah 2885 kal/gr hingga 3750 kal/gr. Pada 18% Al energi pembakaran mulai menurun. Penurunan ini diakibatkan oleh sebagian besar sampel yang terbakar sama dengan sampel yang mengalami erosiv.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Jiang, Qing, Reinhard Lück, and Bruno Predel. "Eine verfeinerte Methode zur Messung der spezifischen Wärme mit dem Differential-Scanning-Kalorimeter / An Improved Method for the Determination of the Specific Heat with a Differential Scanning Calorimeter." International Journal of Materials Research 81, no. 2 (February 1, 1990): 94–99. http://dx.doi.org/10.1515/ijmr-1990-810204.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Mohd. Akhir, Nur Atiqah, Maizatulnisa Othman, Yose Fachmi Buys, Norhashimah Shaffiar, Dzun Noraini Jimat, and Sharifah Imihezri Syed Shaharuddin. "CHARACTERISATION AND PRODUCTION OF POLY (LACTIC ACID)/POLY(ETHYLENE GLYCOL) MICROFIBER VIA MELT DRAWN SPINNING PROCESS." IIUM Engineering Journal 22, no. 1 (January 4, 2021): 201–12. http://dx.doi.org/10.31436/iiumej.v22i1.1364.

Full text
Abstract:
In this study, melt blended compositions of pure PLA with additions of polyethylene glycol (PEG) up to 30 wt% were prepared. Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), differential scanning calorimeter (DSC), and thermogravimetric analysis (TGA) were used to investigate the properties of PLA/PEG blends, such as structural, thermal, and morphological properties. The results showed that further increments of PEG cause the -OH group of PLA/PEG blends to show a broad peak, indicating that there is hydrogen bonding interaction between PEG and PLA chains. DSC result revealed that the addition of PEG decreases the glass transition temperature from 57 °C to 46 °C and crystallization temperature from 107 °C to 87 °C. Such trends suggest enhanced chain mobility of PLA chains. TGA thermograms showed that further additions of PEG into PLA resulted in a consistent shift to lower temperature and decrease in thermal stability. Optical microscopy (OM) and scanning electron microscopy (SEM) observations of the melt spun PLA/PEG microfibers revealed that the diameter of the microfibers averaged between 15 to 80 microns. ABSTRAK: Kajian ini menganalisa komposisi adunan lebur PLA asli bersama tambahan polietilena glikol (PEG) sebanyak 30%. Penjelmaan Fourier spektroskopi inframerah (FTIR), kalorimeter pengimbasan pembezaan (DSC) dan analisis termogravimetri (TGA) telah digunakan bagi mengkaji sifat-sifat adunan PLA/PEG, seperti struktur, terma dan sifat-sifat morfologi. Keputusan menunjukkan penambahan PEG seterusnya menyebabkan kumpulan -OH campuran PLA/PEG memberikan puncak yang lebar, ini menunjukkan ada interaksi ikatan hidrogen antara rantaian PEG dan PLA. Keputusan DSC menunjukkan penambahan PEG mengurangkan perubahan gelas dari 57 °C kepada 46 °C dan suhu kristalisasi dari 107 °C kepada 87 °C. Trend ini mencadangkan peningkatan pergerakan rangkaian pada rantaian PLA. Termogram TGA menunjukkan dengan penambahan berterusan PEG ke dalam PLA menghasilkan penurunan konsisten pada suhu dan pengurangan kestabilan haba. Pemerhatian mikroskop optik (OM) dan mikroskopi elektron penskanan (SEM) mikrofiber spun lebur PLA/PEG menunjukkan purata diameter mikrofiber ini antara 15 ke 80 mikron.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sigit, Sukarno. "Evaluasi Kemampuan Sistem Pendingin Reaktor Setelah Revitalisasi Menara Pendingin." REAKTOR - Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir 16, no. 1 (May 14, 2019): 29. http://dx.doi.org/10.17146/bprn.2019.16.1.5382.

Full text
Abstract:
Evaluasi Kemampuan Sistem Pendingin Reaktor Setelah Revitalisasi Menara Pendingin. Sistem pendingin RSG-GAS terdiri dari sistem pendingin primer dan sekunder. Sistem pendingin primer berfungsi untuk mengambil panas dari teras reaktor sedangkan sistem pendingin sekunder berfungsi untuk mengambil panas sistem pendingin primer melalui heat exchanger dan melepasnya ke lingkungan. Sistem pendingin reaktor telah beroperasi lebih dari 28 tahun sehingga perlu dilakukan revitalisasi. Salah satu bagian yang diganti adalah menara pendingin. Kemampuan sistem pendingin reaktor setelah revitalisasi dapat diketahui melalui perbandingan daya kalorimetri sistem pendingin sekunder dan primer serta membandingkan temperatur masuk (Tinlet) dan keluar (Toutlet) sistem pendingin reaktor dengan nilai desainnya. Dari hasil perbandingan menunjukan perubahan daya kalorimetri di sisi primer sebanding dengan perubahan daya kalorimetri sisi sekunder. Hal ini menunjukan tranfer panas dari sistem pendingin primer ke sekunder dan proses pelepasan panas ke lingkungan berjalan dengan baik. Untuk hasil perbandingan Tinlet -Toutlet pendingin reaktor pada daya penuh 30 MW, Tinlet -Toutlet sistem pendingin primer dan sekunder tidak melampaui nilai batas maksimal desain. Dari semua perbandingan menunjukan menara pendingin baru sistem pendingin sekunder memberikan tingkat kemampuan pembuangan panas yang lebih baik pada saat reaktor beroperasi.Kata kunci: Reaktor RSG-GAS, sistem pendingin reaktor, daya kalorimetri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tütüncü, Özgün, and Mendane Saka. "Endokrin Bozukluğu Olan Hastalarda Bazal Metabolik Hızın Belirlenmesinde İndirekt Kalorimetre ile Diğer Enerji Denklemlerinin Karşılaştırılması." Journal of Nutrition and Dietetics 47, no. 1 (April 30, 2019): 33–42. http://dx.doi.org/10.33076/2019.bdd.1198.

Full text
Abstract:
Amaç: Bu çalışma, endokrin hastalıklara sahip ve ayaktan tıbbi tedavi alan hastaların bazal metabolizma hızı hesaplanmasında kullanılan enerji denklemleri ile indirekt kalorimetre sonuçlarını karşılaştırarak, bu hasta grubunun enerji gereksinmesinin belirlenmesinde en doğru sonucu veren denklemlerin belirlenmesi amacı ile yapılmıştır.Bireyler ve Yöntem: Çalışma, Aralık 2016-Şubat 2017 ayları arasında Başkent Üniversitesi Ankara Hastanesi Endokrinoloji Bölümü’ne başvuran, 18-86 yaş arası, indirekt kalorimetre (IC) (COSMED, Fitmate GS) ile bazal enerji harcamaları ölçülen ve çalışmaya katılma konusunda gönüllü olan 150 hasta (%74 kadın, %26 erkek) üzerinde yapılmıştır. Bireylerin kişisel özellikleri ve yaşam tarzları anket formu ile sorgulanmıştır. Antropometrik ölçümleri ve vücut bileşimi analizleri ölçülmüş ve kaydedilmiştir. Ayrıca bireylerin antropometrik ölçümleri ve vücut bileşimleri enerji denklemlerinde kullanılarak bireylerin bazal metabolik hızları (BMH) 42 ayrı enerji denklemi ile hesaplanmıştır.Bulgular: İndirekt kalorimetre kullanımının mümkün olmadığı durumlarda endokrin hastası bireylerin BMH’nin belirlenmesinde, tüm bireylerde Harris-Benedict (HB) 1984, erkek bireylerde Lazzer (BC), yetişkin bireylerde Nelson (BC), yaşlı bireylerde HB 1984, HB 1919 ve De Lorenzo, hafif kilolu bireylerde Henry, obez ve morbid obez bireylerde ise Huang ve Japanese (sadeleştirilmiş) denklemlerinin kullanımının en doğru sonuçları vereceği belirlenmiştir. Kadın bireyler ile zayıf ve normal bireylerin BMH’lerinin belirlenmesinde ise IC ile yeterli uyuma sahip hiçbir denklem belirlenememiştir.Sonuç: Endokrin hastalığa sahip bireylerde IC kullanımının mümkün olmadığı durumlarda BMH’nin belirlenmesinde HB 1984 denkleminin kullanımının en doğru sonuçları vereceği belirlenmiştir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Schmidt, Christian-Ulrich, Klaus-Dieter Hungenberg, and Wolfgang Hübinger. "Vergleich von Kalorimetern für die kinetische Untersuchung von Polyreaktionen." Chemie Ingenieur Technik 68, no. 8 (August 1996): 953–58. http://dx.doi.org/10.1002/cite.330680812.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Küssner, Albrecht. "Thermokinetische Messungen an flüssigen Systemen mit Hilfe eines Isoperibol-Kalorimeters." Chemie Ingenieur Technik 61, no. 8 (August 30, 1989): 668. http://dx.doi.org/10.1002/cite.330610834.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Tortu, Erkan, Gökhan DELİCEOĞLU, Tuğba KOCAHAN, and Adnan HASANOĞLU. "İndirekt Kalorimetre İle Ölçülen Dinlenik Metabolik Hız Değerlerinin Bazı Kestirim Formülleri İle Karşılaştırılması." Spor Bilimleri Dergisi Hacettepe Üniversitesi 28, no. 2 (November 14, 2017): 103–14. http://dx.doi.org/10.17644/sbd.356725.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Półka, Marzena. "THE INFLUENCE OF FLAME RETARDANT ADDITIVES ON FIRE PROPERTIES OF EPOXY MATERIALS/DEGUMO GRUPĘ AUKŠTINANČIŲ PRIEDŲ ĮTAKA EPOKSIDINIŲ MEDŽIAGŲ GAISRINIAM PAVOJINGUMUI." JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING AND MANAGEMENT 14, no. 1 (March 31, 2008): 45–48. http://dx.doi.org/10.3846/1392-3730.2008.14.45-48.

Full text
Abstract:
Fire properties of modified and unmodified epoxy materials have been studied. The following types of additives were used: MoO3, Sb2O3, melamine. Heat and smoke release rates in different external fluxes (30, 50 kW/m) were studied by the Cone calorimeter. The results of investigation have shown that molibdenum oxide (VI) is more smoke supres‐sant than antimony oxide (III) and melamine in the range of heat exposure under consideration. Santrauka Atlikta modifikuotų ir nemodifikuotų epoksidinių medžiagų gaisrinio pavojingumo analizė. Panaudotos šios degumo grupę aukštinančios medžiagos: MoO3, Sb2O3, melaminas. Kūginiu kalorimetru nustatytas šilumos ir dūmų išsiskyrimo intensyvumas, esant skirtingam išoriniam šilumos srautui (30, 50 kW/m2 ). Remiantis tyrimo rezultatais nustatyta, kad molibdeno oksidas (VI) efektyviau mažina dūmų išsiskyrimą nei stibio oksidas (III) ir apsvarstyta melamino poveikis šilumai išsiskirti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Önem, Ersin, Ali Yorgancıoğlu, Onur Yılmaz, Hüseyin Ata Karavana, Gökhan Zengin, and Behzat Oral Bitlisli. "Farklı Proses Aşamasındaki Derilerin Diferansiyel Taramalı Kalorimetre ile Termal Davranışlarının Belirlenmesi ve Analiz Koşullarının Değerlendirilmesi." Tekstil ve Mühendis 25, no. 110 (June 30, 2018): 130–39. http://dx.doi.org/10.7216/1300759920182511008.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Voronov, S. A., S. V. Borisov, and A. V. Karelin. "Electron-proton separation in calorimetry experiments directly measuring the composition and energy spectrum of cosmic rays." Uspekhi Fizicheskih Nauk 179, no. 9 (2009): 931. http://dx.doi.org/10.3367/ufnr.0179.200909b.0931.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Sigit, Sukarno, Heri Suherkiman, and Susanto Susanto. "Kajian Penggunaan Opc Server Untuk Pembuatan Penampil Daya Reaktor." REAKTOR - Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir 16, no. 2 (December 15, 2019): 12. http://dx.doi.org/10.17146/bprn.2019.16.2.5628.

Full text
Abstract:
Mode operasi reaktor RSG-GAS meliputi daya rendah (kW) hingga daya tinggi (MW). Saat ini penampil daya hanya menampilkan daya dalam orde MW. Untuk itu perlu dibuat penampil daya yang mampu menampilkan daya dalam range yang lebih lebar untuk melengkapi penampil daya yang ada. Perangkat penampil digital daya reaktor dibangun dengan perangkat OPC server, labview dan memanfaatkan kanal daya JKT04 yang digunakan sebagai pedoman penentuan besar daya reaktor. Dari hasil pengujian, program penampil digital daya reaktor berhasil menampilkan daya reaktor dari orde kW sampai dengan MW dan perhitungan faktor konversi arus JKT04 (ampere) ke skala daya (watt) dapat dilakukan secara akurat dan otomatis. Semua hasil perhitungan program dapat disimpan ke dalam file dalam format excel sebagai basis data. Perangkat ini dapat diterapkan di RSG-GAS dengan harapan dapat digunakan sebagai penampil daya untuk operasi daya rendah hingga daya tinggi dan sebagai sarana untuk menunjang penelitian tentang daya kalorimetri reaktor.Kata Kunci :Penampil daya, Faktor Konversi, Kanal daya, OPC server
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Khoirunnisa, Fitriah, Veri Firmansyah, and Friska Septiani Silitonga. "Analisis Kebutuhan Petunjuk Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk Mencapai Kemampuan Merancang Eksperimen." Jurnal Zarah 7, no. 1 (May 30, 2019): 17–21. http://dx.doi.org/10.31629/zarah.v7i1.1287.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan petunjuk praktikum berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) untuk mencapai kemampuan merancang eksperimen pada materi kalor reaksi kalorimetri. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang. Variabel penelitian mencakup analisis kebutuhan bahan ajar dan analisis kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan bahan ajar dengan cara membandingkan dua petunjuk praktikum yang selama ini telah digunakan di sekolah tersebut, ditinjau dari aspek struktur format penulisan, aspek kreativitas, dan aspek keterampilan proses sains yang terdapat dalam petunjuk praktikum. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa petunjuk praktikum yang selama ini digunakan tidak memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk merancang eksperimen yang telah ditentukan. Tahapan kedua yaitu menganalisis kesesuaian kompetensi inti dan kompetensi dasar, yang bertujuan untuk menentukan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang akan menjadi acuan dalam mengembangkan petunjuk praktikum berbasis keterampilan proses sains. Dari kedua tahapan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik memerlukan petunjuk praktikum yang mampu mengonstruksi pikiran dan mengaktifkan kinerja mereka, sehingga pendekatan Keterampilan Proses Sains menjadi pilihan dalam mengembangkan petunjuk praktikum yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Setiawati, Dina, AMP Nuhriawangsa, and Brian Wasita. "Hubungan Magnesium Serum Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Dewasa Overweight Dan Obesitas." Amerta Nutrition 3, no. 4 (December 30, 2019): 239. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.239-246.

Full text
Abstract:
Background:Fat deposits in obesity can trigger oxidative stress and systemic inflammation that cause insulin resistance, which increases the risk of diabetes mellitus. Magnesium is a cofactor of various enzymes in glucose metabolism that plays a role in the process of glucose uptake in the muscles and also acts as an anti-inflammatory. Good intake of nutrients can prevent the metabolic diseases.Objectives:to evaluate the correlation among serum magnesium,energy, macro nutrient and magnesium intake with fasting blood glucose levels in overweight and obese adults.Methods: A cross-sectional study was conducted on 93 overweight(BMI ≥ 25-29.9 kg/m2) and obese (BMI ≥30 kg/m2) adults in February to May 2019 in Serengan District, Surakarta City. The measurement of serum magnesium using kalorimetri and fasting blood glucose using hexokinase method. Energy, macro nutritionand magnesium intake was assessed using 2x24 hour food recall. The bivariate analysis was carried out using Pearson correlation with p value of <0.05 followed by multivariable multiple linear regression analysis with 95% CI.Results:There was no significant correlation of energy, macro nutrient and magnesium intake with blood glucose level. There was a significant negative correlation between serum magnesium and fasting blood glucose in overweight and obese adults (p=0.009; r=-0.286; CI95%=-71.321–(-10.480)).Conclusions: Serum magnesium are the factors most associated with blood glucose in overweight and obese adults. Blood glucose will increase along with decreasing level of serum magnesium.ABSTRAKLatar Belakang: Timbunan lemak pada obesitas menjadi pemicu terjadinya stress oksidatif dan inflamasi sitemik penyebab resistensi insulin sehingga risiko terjadinya diabetes mellitus akan meningkat. Magnesium merupakan kofaktor berbagai enzim dalam metabolisme glukosa yang berperan dalam proses ambilan glukosa di otot dan juga sebagai antiinflamasi. Asupan zat gizi yang baik dapat mencegah terjadinya penyakit metabolik.Tujuan: untuk mengevaluasi hubungan magnesium serum, asupan energi, zat gizi makro dan magnesium dengan glukosa darah puasa pada dewasa overweight dan obesitas.Metode: Penelitian crossectional terhadap 93 orang dewasa dengan status gizi lebih atau overweight (IMT ≥ 25-29,9 kg/m2) dan obesitas (IMT ≥30 kg/m2) pada bulan Februari hingga Mei 2019 di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Pemeriksaan magnesium serum dengan metode kalorimetri dan glukosa darah puasa dengan metode heksokinase. Penilaian asupan energi, zat gizi makro dan magnesium dengan food recall 2x24 jam. Analisis bivariat menggunakan korelasi Pearson dengan nilai p < 0,05 dilanjutkan analisis multivariabel regresi linier ganda dengan CI 95%.Hasil: Tidak ada korelasi signifikan asupan energi, zat gizi makro dan magnesium dengan glukosa darah. Adanya korelasi negatif yang signifikan antara kadar serum magnesium dengan glukosa darah puasa pada dewasa overweight dan obesitas (p=0,009; r=-0,286; CI95%=-71,321–(-10,480)).Kesimpulan: Kadar magnesium serum merupakan faktor yang paling berhubungan dengan glukosa darah pada orang dewasa overweight dan obesitas di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Glukosa darah akan meningkat seiring dengan penurunan kadar magnesium serum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Omar, Mohamad Firdaus, NURIAH MOHAMAD, and Fathilah Ali. "PREPARATION AND CHARACTERIZATIONS OF LATEX/FILLER NANOCOMPOSITES." IIUM Engineering Journal 21, no. 2 (July 4, 2020): 230–38. http://dx.doi.org/10.31436/iiumej.v21i2.1388.

Full text
Abstract:
Latex compounding which incorporates various types of clays as filler to the rubber can significantly give reinforcement in the rubber matrix when rubber/clay nanocomposites are formed, but the filler agglomerates. Thus, study was conducted by using Kaolin clay as the filler in the rubber nanocomposites with silane coupling agent to functionalize the surface of the filler. This study was done in order to investigate the mechanical properties of various functionalized Kaolin in latex nanocomposites, to prepare various ratios of Kaolin to rubber, and to characterize mechanical, thermal and morphological properties of the Kaolin in latex nanocomposites. To achieve these, six types of silane coupling agents was used for Kaolin filler surface functionalization purpose during the filler’s incorporation in latex compounding. The optimized coupling agent, USi-7301 (?-chloropropyltrimetoxysilane) – with tensile strength value of 32.77 MPa, elongation at break value of 632.589 % and force at break value of 6.737 N – was used to further functionalize Kaolin filler in different ratios so as to achieve the optimum mechanical, thermal and morphological properties of the filler in the polymer matrix. Universal tensile machine was used to analyze the mechanical properties of the nanocomposites, while the Scanning Electron Microscopy (SEM) and Differential Scanning Calorimetry (DSC) were used to observe the morphological and thermal properties of the nanocomposites, respectively. The results showed that reducing the Total Solids Content (TSC) of Kaolin filler to 26 % somehow showed the optimized properties of the nanocomposites, giving 34.00 MPa tensile strength, 576.494 % elongation at break and 6.564 N force at break. Rough surface morphology was observed under SEM suggesting the occurrence of phase separation between the hydrophilic filler and the hydrophobic rubber matrix. In the DSC plot, sample with USi-7301 and with functionalized Kaolin filler 26 % TSC showed glass transition temperature shifted to lower region compared to normal nitrile rubber. The reinforcement of nanocomposites formed will not only enhance the properties of the nanocomposites, but is also economically feasible thus brings advantages to the industry. ABSTRAK: Penyebatian lateks yang menggabungkan pelbagai jenis tanah liat sebagai pengisi dalam getah dapat memberi pengukuhan dalam matriks getah dengan ketara apabila nanokomposit getah / tanah liat terbentuk, tetapi pengisi mengagregat. Oleh itu, kajian dijalankan dengan menggunakan tanah liat Kaolin sebagai pengisi dalam nanokomposit getah dengan ejen gandingan silan untuk menambah-fungsi permukaan pengisi tersebut. Kajian ini dilakukan untuk mengenalpasti sifat mekanik pelbagai Kaolin (yang berfungsi) dalam nanokomposit lateks, untuk menyediakan pelbagai nisbah Kaolin terhadap getah, dan untuk mencirikan sifat mekanik, haba dan morfologi Kaolin dalam nanokomposit lateks. Untuk mencapainya, enam jenis ejen gandingan silan digunakan untuk tujuan menambah-fungsi permukaan pengisi Kaolin semasa penggabungan pengisi dalam penyebatian lateks. Ejen gandingan silan yang paling optimum, USi-7301 (?-silan kloropropiltrimetoksi) - dengan nilai kekuatan tegangan 32.77 MPa, nilai pemanjangan ketika pemutusan 632.589% dan kekuatan daya ketika pemutusan 6.737 N - digunakan dengan lebih lanjut untuk menambah-fungsi pengisi Kaolin dalam nisbah yang berbeza untuk lebih mencapai sifat mekanikal, haba dan morfologi optimum pengisi dalam matriks polimer lateks. Mesin tegangan universal digunakan untuk menganalisis sifat mekanik nanokomposit, sementara Mikroskopi Elektron Pengimbasan (SEM) dan Kalorimetri Pengimbasan Berbeza (DSC) digunakan untuk menganalisa sifat morfologi dan haba nanokomposit tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahawa pengurangan Jumlah Kandungan Pepejal (TSC) pengisi Kaolin kepada 26% menunjukkan sifat optimum nanokomposit, dengan kekuatan tegangan 34.00 MPa, pemanjangan ketika pemutusan sebanyak 576.494% dan daya ketika pemutusan sebanyak 6.564 N. Morfologi permukaan kasar diperhatikan di bawah SEM dan ia menunjukkan berlakunya pemisahan fasa antara pengisi hidrofilik dan matriks getah hidrofobik. Dalam plot DSC, sampel dengan USi-7301 dan dengan pengisi Kaolin yang difungsikan dengan 26% TSC menunjukkan suhu peralihan kaca beralih ke kawasan yang lebih rendah berbanding getah nitril biasa. Pengukuhan nanokomposit yang terbentuk bukan sahaja akan meningkatkan sifat nanokomposit, tetapi juga dapat dilaksanakan secara ekonomi sehingga memberi banyak kelebihan kepada industri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

"IDENTIFIKASI INTERAKSI KIMIA FISIKA PADA KOMBINASI ANTIBIOTIKA AMOKSISILINA TRIHIDRAT - KALIUM KLAVULANAT DENGAN KALORIMETER LARUTAN DAN REKRISTALISASI." Pharmaceutical Sciences and Research 4, no. 3 (December 2007). http://dx.doi.org/10.7454/psr.v4i3.3803.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Siagian, Henok, and Edi Surata Ginting. "STUDI PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI TANAH GAMBUT SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS PENGGANTI KAYU BAKAR." EINSTEIN e-JOURNAL 1, no. 1 (July 1, 2013). http://dx.doi.org/10.24114/einstein.v1i1.5054.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian ini adalah : (1). Untuk membuat briket arang dari tanah gambut Lintongnihuta (2). Untuk mengetahui nilai kalor briket arang tanah gambut Lintongnihuta yang dibuat dengan variasi massa bahan perekat, lama pengeringan dan tekanan (3). dan Untuk mengetahui perbandingan nilai kalor briket arang gambut dengan nilai kalor standard Jepang. Bahan dasar pembuatan briket arang ini adalah tanah gambut yang berasal dari Lintongnihuta dengan memakai bahan perekat tepung tapioka. Cara pembuatannya, tanah gambut dibakar selama 5-6 jam di dalam drum pembakaran hingga menjadi arang kemudian didinginkan selama 8 jam dan setelah jadi arang diayak hingga ukuran 100 mesh. Metode pembuatan briket : Arang yang sudah diayak dicampur perekat adonan tepung tapioka dengan perbandingan (122,5 : 2,5) gram ; (120,0 : 5,0) gram ; (117,5 : 7,5) gram, kemudian dicetak pakai mesin hidrolik dengan variasi tekanan 9 ton dan 7 ton, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari dengan variasi 1 hari, 3 hari dan 5 hari. Setelah briket arang kering dilakukan pengujian nilai kalor dengan menggunakan kalorimeter bom. Hasil penelitian diperoleh bahwa : Nilai kalor briket arang tanah gambut Lintong-nihuta yang dicampur perekat tepung tapioka dipengaruhi oleh variasi tekanan dan lama pengeringan. Semakin besar tekanan yang diberikan pada saat pencetakan briket semakin tinggi nilai kalornya dan semakin lama pengeringan briket semakin tinggi juga nilai kalornya. Nilai kalor tertinggi diperoleh pada perbandingan briket arang tanah gambut dengan perekat (122,5 : 2,5) gram dengan tekanan 9 ton dan lama pengeringan 5 hari sebesar 6712,54 kal/gr. Nilai kalor briket arang tanah gambut Lintongnihuta memenuhi standar kalor briket Jepang 6000-7000 kal/gr. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa briket arang tanah gambut Lintongnihuta dapat dipakai sebagai pengganti kayu bakar untuk keperluan rumah tangga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Santoso, Slamet, and Sudjatmoko Sudjatmoko. "RANCANGBANGUN PROTOTIP DOSIMETER BERBASIS KALORIMETRI GRAFIT UNTUK PENGUKURAN DOSIS RADIASI ELEKTRON." GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir 12, no. 2 (July 20, 2009). http://dx.doi.org/10.17146/gnd.2009.12.2.155.

Full text
Abstract:
RANCANGBANGUN PROTOTIP DOSIMETER BERBASIS KALORIMETRI GRAFIT UNTUK PENGUKURANDOSIS RADIASI ELEKTRON. Telah dilakukan rancangbangun prototip dosimeter berbasis kalorimetri grafit untukpengukuran dosis radiasi elektron pada energi elektron sampai dengan 300 keV dan dosis maksimum 60 kGy. Intigrafit berbentuk silinder dengan diameter dan ketebalan masing-masing 30 mm dan 2 mm, dikelilingi pelindung daribahan grafit yang sama. Dosimeter berbasis kalorimetri dilengkapi Styrofoam untuk isolator panas, sensor suhu dansistem instrumentasi berbasis mikrokontroler. Karakteristik dosimeter didapatkan dengan perhitungan dan simulasikomputer menggunakan perangkat lunak Penelope 2003 dan program ANSYS. Dosimeter berbasis kalorimetri grafitdirancang untuk memberikan hasil pengukuran dosis serap rata-rata dan dosis permukaan pada grafit secara waktunyata dan dapat bekerja seperti yang diharapkan. Dibandingkan dengan pengukuran dosis menggunakan dosimetercellulose tri acetate (CTA), didapatkan perbedaan relatif 18,9% dan 9,1% pada masing-masing percobaan denganvariasi energi dan perubahan arus berkas elektron dari mesin berkas elektron (MBE).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Astuti, Rima Dhinta Dewi. "SINTESA MATERIAL PERUBAHAN FASA BERAZASKAN PARAFFIN/GRAFIT DENGAN MATRIX HDPE/PLA." Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi 18, no. 02 (June 8, 2021). http://dx.doi.org/10.30811/jstr.v18i02.2256.

Full text
Abstract:
Material perubahan fase distabilkan bentuk (PCM) berdasarkan parafin dan high-density polyethylene (HDPE) yang digunakan sebagai media penyimpanan energi panas. Media penyimpanan ini dapat mempertahankan bentuknya bahkan ketika parafin dalam keadaan cair, memiliki konduktivitas termal yang stabil dengan grafit yang diperluas (EG),. Dalam studi ini, bahan perubahan fase stabil bentuk baru (SSPCM) pertama kali disiapkan melalui pencampuran meleleh dengan menggunakan bio-based poly (asam laktat) (PLA) sebagai matriks pendukung dan high-density polyethylene (HDPE) sebagai fase perubahan bekerja zat untuk aplikasi penyimpanan energi termal (TES). Hasil Fourier transform infrared spectroscopy (FT-IR) dan difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa tidak ada reaksi kimia yang terjadi antara PLA dan HDPE selama pemrosesan lebur, tetapi daerah kristalin HDPE berkurang dengan ditambahkan komponen PLA. Pemindaian mikroskop elektron (SEM), kalorimetri pemindaian diferensial (DSC), dan tes stabilitas bentuk menunjukkan bahwa campuran PLA50 / 50HDPE dengan morfologi fase co-continuous memiliki stabilitas bentuk yang baik dan kapasitas penyimpanan energi termal. Struktur co-continuous komponen PLA yang tidak meleleh dalam campuran PLA50 / 50HDPE dapat memberikan dukungan kuat untuk komponen HDPE dan mempertahankan bentuknya selama proses perubahan fase. Panas laten untuk campuran PLA50 / 50HDPE selama proses peleburan dan pembekuan adalah100,1 J / g dan 97,6 J / g, masing-masing, dan efisiensi entalpi relatif mencapai setinggi 104,2%. Setelah 10 siklus termal, parameter termal campuran PLA50 / 50HDPE tetap hampir konstan. Ini menunjukkan bahwa campuran PLA50 / 50HDPE sebagai SSPCM memiliki usabilitas dan keandalan termal yang sangat baik. Percobaan penyimpanan dan konversi energi panas sederhana menunjukkan bahwa PLA50 / 50HDPE SSPCM memiliki potensi besar dalam penyimpanan energi surya atau bidang pemulihan panas limbah industri.Kata kunci : PCM, PLA, HDPE, Paraffin, dan Graffit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Fedorov, A. V., I. V. Baranov, E. V. Tambulatova, S. M. Volkov, L. T. Prokhorova, and V. A. Krylov. "Investigation of the temperature dependence of the specific heat capacity of the refined sunflower oils from their composition by the method of differential scanning kalorimetry." Journal International Academy of Refrigeration, 2019, 52–63. http://dx.doi.org/10.17586/1606-4313-2019-18-1-52-63.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Khoirunnisa, Fitriah, Friska Septiani Silitonga, and Veri Firmansyah. "Analisis Kebutuhan Petunjuk Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk Mencapai Kemampuan Merancang Eksperimen." Talenta Conference Series: Science and Technology (ST) 2, no. 2 (June 30, 2019). http://dx.doi.org/10.32734/st.v2i2.524.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan petunjuk praktikum berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) untuk mencapai kemampuan merancang eksperimen pada materi kalor reaksi kalorimetri. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang. Variabel penelitian mencakup analisis kebutuhan bahan ajar dan analisis kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan bahan ajar dengan cara membandingkan dua petunjuk praktikum yang selama ini telah digunakan di sekolah tersebut, ditinjau dari aspek struktur format penulisan, aspek kreativitas, dan aspek keterampilan proses sains yang terdapat dalam petunjuk praktikum. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa petunjuk praktikum yang selama ini digunakan tidak memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk merancang eksperimen yang telah ditentukan. Tahapan kedua yaitu menganalisis kesesuaian kompetensi inti dan kompetensi dasar, yang bertujuan untuk menentukan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang akan menjadi acuan dalam mengembangkan petunjuk praktikum berbasis keterampilan proses sains. Dari kedua tahapan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik memerlukan petunjuk praktikum yang mampu mengonstruksi pikiran dan mengaktifkan kinerja mereka, sehingga pendekatan Keterampilan Proses Sains menjadi pilihan dalam mengembangkan petunjuk praktikum yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013. This research aims to analyze the needs of Science Process Skills based Practical Instruction to achieve the ability to design experiments on the calor of reaction. This research was done to the students of class XI SMA Negeri 2 Tanjungpinang City. Research Variable includes the analysis of the needs of the learning materials and analysis of the suitability of the Core Competence (KI) and Basic Competence (KD). The type of research conducted is descriptive qualitative research. The first stages in this research is to analyze the needs of learning materials by comparing two practical instructions that had been implementing in the school, from the aspects of the structure of writing format, creativity, and science process skills embedded in practical instructions. The conclusion of this research that current practical instructions does not give an opportunity to the participants to design determined experiments. The second stage, namely analyzing the suitability of core competence and basic competence, which aims to determine the indicators of achievement of the competencies (GPA) which will be a reference in developing process skills-based teaching instructions science. Of the two stages that has been done then it can be concluded that learners need practical instructions to construct thinking and and their performance, so the Science Process Skills approach is an option in developing practical instruction suitable for the characteristics of the curriculum of 2013.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Evelina Siringoringo, Helen, Yusrawati Yusrawati, and Eva Chundrayetti. "Perbedaan Rerata Kadar Profil Lipid pada Preeklampsia dengan Kehamilan Normal pada Etnik Minangkabau." Jurnal Kesehatan Andalas 5, no. 1 (January 1, 2016). http://dx.doi.org/10.25077/jka.v5i1.438.

Full text
Abstract:
AbstrakPreeklampsia-eklampsia sampai saat ini masih merupakan disease of theory. Kelainan yang terjadi pada penyakit ini adalah disfungsi endotel yang dapat disebabkan oleh perubahan kadar profil lipid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan rerata kadar profil lipid pada preeklampsia dengan kehamilan normal pada etnik Minangkabau. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional ini dilakukan di RSUP dr. M. Djamil Padang, RS Reksodiwiryo Padang dan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Sumatera Barat. Subjek terdiri dari 2 kelompok yang diambil secara consecutive sampling dengan jumlah masing-masing 27 orang. Pemeriksaan profil lipid dilakukan dengan metode kalorimetri. Analisis data dilakukan secara uji statistik independent t-test. Hasil penelitian diperoleh rerata kadar total kolesterol pada kelompok preeklampsia dan kehamilan normal adalah 270,19+68,955 mg/dL dan 247,56+44,415 mg/dL dengan nilai p=0,158, rerata kadar trigliserida pada kelompok preeklampsia dan kehamilan normal adalah 296,07±157,993 mg/dL dan 272,89±84,608 mg/dL dengan nilai p=0,504, rerata kadar HDL pada kelompok preeklampsia dan kehamilan normal adalah 51,93±19,882 mg/dL dan 63,33±11,222 mg/dL dengan nilai p=0,012, rerata kadar LDL pada kelompok preeklampsia dan kehamilan normal adalah 159±52,038 mg/dL dan 129,67±38,692 mg/dL dengan nilai p=0,023, rasio perbandingan LDL/HDL pada kelompok preeklampsia dan kehamilan normal adalah 3,86 dan 2,04. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pada kedua kelompok tidak ada perbedaan kadar kolesterol total dan trigliserida, tetapi ada perbedaan kadar HDL dan LDL , rasio perbandingan LDL/HDL lebih tinggi pada preeklampsia daripada kehamilan normal.Kata kunci: preeklampsia, total kolesterol, trigliserida, HDL, LDL, etnik Minangkabau AbstractPreeclampsia-eklampsia still being a disease of theory. One of abnormality accured in preeclampsia is endothelial disfunction that is caused by changes in lipid profile. The objective of this study was to find out the difference of lipid profile mean level in preeclampsia and normal pregnancy at Minangkabau Ethnic. This was an observational study with cross-sectional design at dr. M.djamil Padang Hospital, dr Reksodiwiryo Hospital and UPTD regional health laboratory of West Sumatera. The subjects consist of two groups, choosen by consecutiteve sampling. Each group consist of 27 subjects. Lipid profile was examined by using independent calorimetric methode. The data analyzed statistically by independent t-test. The result of this study showed mean level of total cholesterol in preeclamsia and normal pregnancy were 270.19±68.955 mg/dL and 247.56±44.415 mg/dL with p-value 0.158. The mean levels of triglyceride in preeclampsia and normal pregnancy were 296.07±157.993 and 272.89±44.415 mg/dL with p-value 0.504. The mean level of HDL in preeclampsia and normal pregnancy were 51.93±19.882 mg/dL and 63.33 mg/dL p-value 0.012. The mean level of LDL in two groups were 159±52.038 mg/dL and 129.67±38.692 mg/dL with p-value 0.023 and the mean levels of LDL/HDL ratio were 3.86±3,09 mg/dLin preeclampsia and 2,08±0,64 in normal pregnancy. It can be concluded that there is no significant difference in total cholesterol and triglyseride between preeclampsia and normal in HDL and LDL and there is significant difference in LDL/HDL ratio between preeclampsia and normal pregnancy at Minangkabau Ethnic.Keywords: preeclampsia, total cholesterol, triglyceride, HDL, LDL, Minangkabau Ethnic
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wan Abdul Rahman, Wan Aizan, Chan Hoong Chen, and Ahmad Fareed. "The Physical And Thermal Properties Of Modified Rotational Molding Grade Silane Cross–Linked Polyethylene Compound." Jurnal Teknologi, January 20, 2012. http://dx.doi.org/10.11113/jt.v46.283.

Full text
Abstract:
Uji kaji ini dijalankan untuk mengkaji sifat fizikal dan terma bagi formulasi campuran polietilina berangkai silang gred acuan putaran berasaskan kebolehprosesan. High Density Polyethylene (HDPE) gred acuan putaran dicampur dengan pelbagai komposisi HDPE dan Low Density Polyethylene (LDPE) menggunakan penyemperit skru pendua. Indeks Aliran Lebur (MI) campuran dikaji berasaskan ASTM D 1238. Komposisi campuran tersebut disambung silang secara kimia dengan agen penyambung silang silane menggunakan 'two roll mill’. Kemudian sambung silang lembapan dilakukan di dalam water bath selama 4 jam dan 8 jam. Kandungan gel diukur mengikut ASTM D 2765 bagi menentukan darjah penyambungan silang. Bagi analisis terma,hanya sampel yang disambung silang dengan 2.0 phr agen penyambung silang silane dikaji dengan Kalorimetri Pengimbasan Pembeza (DSC) berdasarkan ASTM 3417. Ujian kestabilan terma bagi XLPE silane dilakukan dengan menggunakan Penganalisa Termogravimetri (TGA) mengikut ASTM D 3850. Keputusan bagi Indeks Aliran Lebur (MI) menunjukkan campuran antara HDPE gred acuan putaran dengan HDPE lebih tinggi berbanding LDPE, dengan itu menambahbaik kebolehprosesan bahan. Ketumpatan campuran antara HDPE gred acuan putaran HDPE meningkat sedikit manakala campuran dengan LDPE menurun sedikit. Sampel yang dicampur dengan HDPE tidak menunjukkan perubahan bagi suhu lebur, Tm manakala darjah penghabluran, Xc, mengalami penurunan. Sampel campuran dengan LDPE pula, Tm dan Xc menurun dengan bertambahnya komposisi LDPE menunjuk kepada kebolehprosesan yang lebih baik. Kandungan gel meningkat dengan penambahan kepekatan silane dan tidak bergantung kepada komposisi campuran. Masa pengawetan yang lebih panjang menghasilkan nilai gel yang tinggi. Kestabilan terma PE yang dirangkai silang lebih tinggi berbanding HDPE yang tidak dirangkai silang. Oleh yang demikian, penyambungan silang secara silane menambahkan kestabilan campuran. Kata kunci: HDPE rangkai silang silane, acuan putaran, sifat fizikal, sifat terma dan kebolehprosesan This study is aimed at investigating the physical and thermal properties of the modified rotational molding grade cross-linked polyethylene compound with respect to process ability. Rotational molding grade High Density Polyethylene (HDPE) was blended at various compositions with HDPE and Low Density Polyethylene (LDPE) using twin screw extruder. The melt index of the blends was studied according to ASTM D 1238. The blended compositions were chemically cross-linked with various amount of silane cross-linking agent using two roll-mill. Water curing was then undertaken at 100C in water bath for 4 and 8 hours. Gel content was measured according to ASTM D 2765 to determine the degree of cross-linking. For thermal analysis, only samples crosslinked with 2.0 phr silane cross-linking agent were investigated on the Differential Scanning Calorimetry (DSC) according to ASTM D 3417. The thermal stability test of the silane Crosslinkable Polyethylene (XLPE) was performed by Thermogravimetric Analyzer (TGA) according to ASTM D 3850. Results on melt index (MI) indicated that the rotational molding grade HDPE blended with HDPE showed higher MI compared to that with LDPE thus improved process ability. The density of rotational molding grade HDPE with HDPE was slightly increased whereas that blended with LDPE was slightly decreased. Samples blended with HDPE, melting temperature, Tm, barely changed and degree of crystallinity, Xc, decreased with compositions. Samples with LDPE Tm and Xc decreased with compositions thus improved process ability. As the silane concentrations increased, the gel content after curing was also increased but independent of compositions. Longer curing time resulted in higher gel content. Thermal stability of the crosslinked HDPE was higher than the uncross-linked HDPE, thus silane cross-linking help to stabilize the blends. Key words: Silane cross–linked high density polyethylene, rotational molding, thermal properties, physical properties and process ability
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography