To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kalus.

Journal articles on the topic 'Kalus'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kalus.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Maulana, Rizqi, Didik Pudji Restanto, and Slameto Slameto. "PENGARUH KONSENTRASI 2,4 – DICHLOROPHENOXYACETIC ACID (2,4-D) TERHADAP INDUKSI KALUS TANAMAN SORGUM." JURNAL BIOINDUSTRI 1, no. 2 (2019): 138–48. http://dx.doi.org/10.31326/jbio.v1i2.223.

Full text
Abstract:
Rendahnya keragaman genetik dan produktivitas tanaman sorgum menjadi permasalahan dalam pengembangan tanaman sorgum. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan bioteknologi terutama untuk mendapatkan tanaman transgenik. Pendekatan bioteknologi didukung oleh bahan tanam yang baik dengan menggunakan teknik kultur jaringan untuk mendapatkan kalus tanaman sorgum. Perbanyakan kalus dilakukan dengan menggunakan metode kultur jaringan dengan menambahkan konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nurchayati, Yulita, Santosa Santosa, Laurentius H. Nugroho, and Ari Indrianto. "Penggunaan Kinetin, Asam Naftalen Asetat, dan Benzil Adenin dalam Induksi Kalus Kecubung (Datura metel L.) Secara In Vitro." Buletin Anatomi dan Fisiologi 3, no. 1 (2018): 105. http://dx.doi.org/10.14710/baf.3.1.2018.105-109.

Full text
Abstract:
Kecubung (Datura metel L.) merupakan tumbuhan penghasil hyosciamin dan skopolamin, yang berkasiat sebagai anticholergic dan spasmolytic. Kedua metabolit dapat ditingkatkan produksinya dari kultur kalus. Induksi kalus dari daun kecubung dilakukan dengan menggunakan aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respon dan perkembangan daun kecubung terhadap beberapa macam hormon dan untuk menseleksi kalus yang terbentuk secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan ZPT dalam medium Murashige & Skoog (MS) yaitu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Humaira, Adinda, and Suseno Amien. "INDUKSI KALUS LIMA KULTIVAR SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN SUKROSA DAN BERBAGAI KONSENTRASI MALTOSA." Agrin 23, no. 1 (2019): 1. http://dx.doi.org/10.20884/1.agrin.2019.23.1.413.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon berbagai kultivar seledri terhadap induk sikalus dengan menggunakan sukrosa dan maltosa. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah kultivar seledri terdiri atas lima taraf yaitu Aroma, Bamby, Samantha, Sunda,Tall Utah. Faktor kedua adalah konsentrasi karbohidrat yang terdiri atas lima taraf yaitu sukrosa 20 g/L, maltosa 20 g/L), maltosa 30 g/L, maltosa 40 g/L, maltosa 60 g/L. Variabel yang diamati meliputi waktu awal kalus terben
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hapsoro, Dwi, Dwi Setiawan, Rahmadyah Hamiranti, and Yusnita Yusnita. "PENGARUH 2-iP, BA, 2,4-D, DAN TDZ PADA EMBRIOGENESIS SOMATIK IN VITRO KOPI ROBUSTA UNGGUL LAMPUNG." Jurnal Agrotek Tropika 7, no. 3 (2019): 527. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v7i3.3545.

Full text
Abstract:
Pengaruh 2-iP, BA, 2,4-D, dan TDZ pada Embriogenesis Somatik In Vitro Kopi Robusta Unggul Lampung. Embriogenesis somatik in vitro kopi Robusta terdiri dari empat tahap: induksi kalus primer, induksi kalusembriogenik, regenerasi embrio somatik, dan regenerasi planlet. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) terhadap pembentukan kalus primer kopi Robusta unggul Lampung klon Komari. Eksplan potongan daun ditanam pada media induksi kalus primer dengan penambahan (mg/l): BA 1; 2-iP 1; 2-iP 1 + 2,4-D 0,5 ;2-iP 1 + 2,4-D 1 ;TDZ 1 + 2,4-D 0,5; dan TDZ 1 + 2,4-D 1 sebagai pe
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Buana, Arum Sekar. "INDUKSI KALUS STEVIA REBAUDIANA BERTONI M. DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI ZPT NAA (NAPHTALENE ASETIC ACID), 2,4-D (2,4 DICLOROPHENOXY ASETIC ACID) DAN BAP (BENZIL AMINO PURIN)." Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech 1, no. 2 (2020): 78–83. http://dx.doi.org/10.33379/gtech.v1i2.272.

Full text
Abstract:
Stevia merupakan sumber pemanis alami yang mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis dibandingkan dengan gula tebu. Bahan pemanis tanaman ini terutama terdapat pada daun yang mengandung gula steviosida dan rebaudiosida-A (glikosida diterpen). Teknik kultur in vitro merupakan salah satu perbanyakan yang dapat meningkatkan perbanyakan melalui kalus dengan modifikasi medium pertumbuhan kalus. Penelitian ini bertujuan memperoleh kombinasi ZPT untuk menghasilkan kalus. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi, UGM dan Laboratorium Kimia, Fakultas Mipa, Univer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yunita, Tika Rahma, Muhammad Rizal, Muhammad Ali, and Dwi Isyana Achmad. "Kemampuan Pembentukan Kalus 8 Varietas Tebu (Saccharum offisinarum) Pada Media MS Modifikasi." Buletin Loupe 17, no. 02 (2021): 114–17. http://dx.doi.org/10.51967/buletinloupe.v17i02.818.

Full text
Abstract:
Tebu merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang penting, sehingga banyak ditanam di Indonesia. Sehingga pengadaan bibit tebu perlu dilakukan. Penyediaan bibit dapat dilakukan melalui teknik kultur jaringan untuk mendapatkan bibit dalam jumlah besar dan bebas dari hama dan penyakit. Langkah awal untuk menghasilkan bibit tebu adalah dengan menginduksi kalus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginduksi kalus dari delapan varietas tebu yang digunakan, serta untuk mengetahui kemampuan pembentukan kalus dari delapan varietas tebu. Bahan yang digunakan adalah delapan varietas tebu 3
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Khaerasani, Ilma, Erma Prihastanti, and Sri Haryanti. "Pertumbuhan Kalus Eksplan Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) pada Berbagai Konsentrasi Sukrosa Secara In Vitro." Buletin Anatomi dan Fisiologi 2, no. 1 (2017): 43. http://dx.doi.org/10.14710/baf.2.1.2017.43-49.

Full text
Abstract:
Sukrosa adalah disakarida yang merupakan produk fotosintesis tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dengan metode in vitro dengan cara inisiasi kalus untuk menginduksi kalus dari eksplan mata tunas rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc). Konsentrasi senyawa osmotik dari medium menjadi faktor penting untuk pertumbuhan kalus. Selain sebagai sumber karbon dan sumber energi, sukrosa yang terserap mempengaruhi tekanan osmotik sehingga berperan dalam pemanjangan sel. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi konsentrasi sukr
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Pono, Putri, Ratih Restiani, and Dwi Adityarini. "Elisitasi Saponin dalam Kultur Kalus Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Menggunakan Asam Salisilat." SCISCITATIO 2, no. 2 (2021): 45–53. http://dx.doi.org/10.21460/sciscitatio.2021.22.66.

Full text
Abstract:
Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) digunakan dalam pengobatan tradisional karena mengandung senyawa metabolit sekunder berupa saponin, tannin, alkaloid, kuinon, steroid, polifenol, flavonoid, dan minyak atsiri. Dari beberapa senyawa metabolit sekunder tersebut, saponin merupakan metabolit sekunder yang dominan dihasilkan oleh ginseng jawa dan diketahui memiliki banyak efek farmakologi. Elisitasi melalui kultur in vitro khususnya kultur kalus dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kandungan saponin menggunakan asam salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentr
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Inderiati, Sitti, FNU Yanti, and Eka Ria Mentari. "Induksi Kalus Morfogenik dan Regenerasi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) secara In Vitro." Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences 5, no. 1 (2021): 61–67. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v5i1.380.

Full text
Abstract:
Propagasi in vitro merupakan cara memperoleh tanaman baru yang sehat secara cepat dan massal, Percobaan in vitro dilaksanakan untuk menginduksi kalus morfogenik dan regenerasi dari varietas tebu domestik. Bagian terdalam gulungan daun tebu digunakan sebagai eksplan dan diinkubasi pada medium MS yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan 2,4-D pada konsentrasi 1 mg/l, 2.5 mg/l, dan 5 mg/l untuk menginduksi pembentukan kalus. Kalus yang terbentuk di medium induksi selanjutnya dipindahkan ke medium MS yang diperkaya dengan zat pengatur tumbuh untuk inisiasi dan perbanyakan tunas. Persentase pembentu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Carsono, Nono, Desy Lidiasari, Santika Sari, and Noladhi Wicaksana. "Penggunaan Putresin Alami dan Sintetik untuk Induksi Kalus dan Regenerasi Kultur Anter Empat Genotipe Padi." Agrikultura 32, no. 3 (2022): 312. http://dx.doi.org/10.24198/agrikultura.v32i3.36784.

Full text
Abstract:
Teknik kultur antera sering digunakan untuk memperoleh galur-galur murni double haploid (DH) yang homozigot dalam waktu singkat, yang umumnya dicapai melalui proses induksi kalus. Putresin sebagai salah satu zat pengatur tumbuh dari poliamin diketahui sangat penting bagi perkembangan embriogenesis kalus. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh plantlet dari penggunaan putresin sintetik dan alami pada media induksi dan regenerasi kalus kultur antera secara in vitro terhadap empat genotip-genotip F3 padi hasil persilangan (Oryza sativa L.). Eksplan yang digunakan adalah antera padi generasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Pratomo, Guntur Satrio. "Pengaruh Jenis Media dengan Hormon Tumbuh NAA-BAP terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid Kalus Daun Echinaceae purpurea (L.) Moench." Jurnal Surya Medika 1, no. 2 (2016): 51–57. http://dx.doi.org/10.33084/jsm.v1i2.399.

Full text
Abstract:
Echinaceae purpurea (L.) Moench merupakan tanaman obat yang mempunyai khasiat salah satunya imunomodulator dan imunostimulan. Tanaman ini mengandung metabolit sekunder salah satunya yaitu falvonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan media dalam menginduksi kalus dan mempengaruhi kandungan flavonoid dalam kalus daun E. purpurea (L.) Moench. Eksplan adalah daun E. purpurea (L.) Moench yang segar, sehat, dan tidak terlalu tua. Sterilisasi eksplan dilakukan dengan Dithane M-45 2 %, dengan penambahan Tween 80, Agrept 20/WP 2 % dengan penambahan Tween 80, alkohol 70 %, dan Bayclin�
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Julianti, Rizqi Fadlia, Yulita Nurchayati, and Nintya Setiari. "Produksi Flavonoid Pada Kalus Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Secara In Vitro Dalam Medium MS Dengan Konsentrasi Sukrosa Yang Berbeda." Metamorfosa: Journal of Biological Sciences 8, no. 1 (2021): 141. http://dx.doi.org/10.24843/metamorfosa.2021.v08.i01.p15.

Full text
Abstract:
Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam tomat dan berperan sebagai antioksidan. Produksinya dapat ditingkatkan menggunakan kultur kalus. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah sukrosa dalam media kultur. Sukrosa dapat digunakan sebagai sumber karbon dan senyawa yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh konsentrasi sukrosa yang dapat meningkatkan produksi flavonoid dari kalus tanaman tomat. Eksplan yang digunakan dalam penelitian adalah kotiledon dari kecambah tomat varietas Permata F1 yan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Supriati, Yati, Mia Kosmiatin, Ali Husni, and NFN Karsinah. "Embriogenesis Somatik Mangga Varietas Madu dengan Eksplan Nuselar." Jurnal AgroBiogen 12, no. 1 (2018): 45. http://dx.doi.org/10.21082/jbio.v12n1.2016.p45-50.

Full text
Abstract:
<p>Perbanyakan bibit mangga umumnya dilakukan melalui teknik sambung pucuk agar laju pertumbuhan dan panen lebih cepat. Varietas mangga madu sering digunakan sebagai batang bawah karena selain memiliki sifat perakaran yang kuat dalam menopang bagian atas, juga mempunyai daya gabung yang baik dengan varietas mangga yang lain. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya ketersediaan batang bawah mangga Madu, karena pohon induk yang ada selain sudah tua, jumlahnya sangat terbatas. Mikropropagasi tanaman melalui embriogenesis somatik diharapkan dapat membantu perbanyakan batang bawah Madu secara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Admojo, Lestari, Ari Indrianto, and Hananto Hadi. "PERKEMBANGAN PENELITIAN INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK PADA JARINGAN VEGETATIF TANAMAN KARET KLONAL (Hevea brasiliensis Muell. Arg)." Warta Perkaretan 33, no. 1 (2014): 19. http://dx.doi.org/10.22302/ppk.wp.v33i1.46.

Full text
Abstract:
Perbanyakan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) saat ini masih menggunakan cara konvensional yaitu okulasi. Kelemahan teknik ini antara lain membutuhkan waktu yang lama, kebutuhan lahan yang luas, musim biji yang terbatas di samping juga diperlukan tenaga kerja yang cukup banyak. Permasalahan tersebut mengharuskan penelitian diarahkan pada perbanyakan bibit dengan tehnik yang lebih efisien dalam skala massal. Teknik kultur jaringan melalui embriogenesis somatik (EGS) membuka peluang tersebut. Induksi kalus embriogenik merupakan langkah awal untuk keberhasilan teknik EGS secara tidak l
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Kurniati, R., A. Purwito, G. A. Wattimena, Budi Marwoto, and Supenti Supenti. "Induksi Kalus dan Bulblet serta Regenerasi Tanaman Lili Varietas Sorbon dari Tangkai Sari Bunga." Jurnal Hortikultura 22, no. 4 (2016): 303. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v22n4.2012.p303-308.

Full text
Abstract:
Perbanyakan lili umumnya dilakukan secara vegetatif melalui teknik konvensional menggunakan umbi. Kemampuan totipotensi tanaman memungkinkan setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan tanaman, termasuk tangkai sari bunga. Tujuan penelitian ialah mendapatkan protokol perbanyakan lili menggunakan tangkai sari bunga sebagai eksplan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas, dari Bulan Februari sampai dengan Oktober 2011. Tangkai sari diinduksi membentuk kalus pada beberapa media perlakuan yang mengandung TDZ 0,1
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Herawati, Maria Marina, Aziz Purwantoro, Endang Sulistyaningsih, and Suwijiyo Pramono. "INDUKSI KALUS DAN PROLIFERASI ARTEMISIA CINA BERG EX POLJAKOV." Agric 26, no. 1 (2016): 45. http://dx.doi.org/10.24246/agric.2014.v26.i1.p45-51.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek kondisi terang dan gelap pada induksi dan proliferasi kalus dari kalus Artemisia cina. Eksplan steril akan dikulturkan pada media MS dengan kandungan 2.4-D 1 mg/L dan diletakkan pada kondisi terang dan gelap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi kalus akan lebih efektif pada kondisi gelap, sedangkan proliferasi kalus lebih efektif pada kondisi terang. Tahap terbaik untuk proses regenerasi adalah hari ke-48 setelah transfer dari media induksi.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Rachmawati, Fitri, A. Purwito, N. M. A. Wiendi, N. A. Mattjik, and Budi Winarto. "Perbanyakan Massa Anggrek Dendrobium Gradita 10 Secara In Vitro Melalui Embriogenesis Somatik." Jurnal Hortikultura 24, no. 3 (2016): 196. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v24n3.2014.p196-209.

Full text
Abstract:
Ketersediaan protokol perbanyakan massa anggrek Dendrobium secara <em>in vitro</em> memiliki peranan penting dalam mendukung pengembangan industri benih di dalam negeri. Penelitian ini bertujuan mendapatkan teknologi perbanyakan massa Dendrobium Gradita 10 melalui embriogenesis somatik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan dan Rumah Kaca Anggrek Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, Pacet, Cianjur, mulai bulan Maret sampai dengan Desember 2012. Penelitian<br />disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Jenis eksplan, media, periode s
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Oratmangun, Kristina M., Dingse Pandiangan, and Febby E. Kandou. "Deskripsi Jenis-Jenis Kontaminan Dari Kultur Kalus Catharanthus roseus (L.) G. Donnaman." Jurnal MIPA 6, no. 1 (2017): 47. http://dx.doi.org/10.35799/jm.6.1.2017.16154.

Full text
Abstract:
Penelitian deskripsi jenis-jenis kontaminan dari kultur kalus Catharanthus roseus telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kontaminan yang terdapat pada kultur kalus C.roseus. Penelitian ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilakukan kultur kalus C. roseus. Kultur kalus menggunakan media MS (Murashige dan Skoog) dengan zpt 2,4 D 2 mg/L dan kinetin 0,2 mg/L. Tahap kedua dilakukan pengamatan kultur kalus yang mengalami kontaminasi. Kontaminan-kontaminan yang sama secara kasat mata dikelompokan menjadi satu kelompok. Setiap kelompok yang sama diamati lebih
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Ai, Ai Yanti Rismayanti, and Hanny Hidayati Nafi'ah Hanny. "Modifikasi Media Pada Induksi Kalus Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Berbuah Kuning." Agro Wiralodra 4, no. 2 (2021): 42–49. http://dx.doi.org/10.31943/agrowiralodra.v4i2.60.

Full text
Abstract:
Rendahnya ketersediaan bahan tanam kopi bermutu dapat diatasi melalui kultur jaringan. Tujuan penelitian untuk mengkaji peran modifikasi media dalam menginduksi kalus kopi arabika Garut berbuah kuning. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan yang diulang empat kali. Perlakuan terdiri dari A= Kontrol (Tanpa Perlakuan) B = Air Kelapa 20% + 2,4-D 2,5 mg/l, C= Air Kelapa 20%+ 2,4-D 2 mg/l, D= Air Kelapa 20% + 2,4-D 1,5 mg/l, E= Air Kelapa 20% + 2,4-D 1 mg/l, dan F = Air Kelapa 20% + 2,4-D 0,5 mg/l. Bahan tanaman yang digunakan adalah daun kopi arabi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rahayu, Shilfiana, and Suharyanto Suharyanto. "INDUKSI KALUS DENGAN 2,4D DAN BAP PADA EKSPLAN DAUN VEGETATIF DAN GENERATIF TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.)." BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed 2, no. 3 (2020): 479. http://dx.doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.3.3677.

Full text
Abstract:
Tempuyung (Sonchus arvensis L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan berpotensi sebagai obat. Tanaman ini diketahui memiliki kandungan flavonoid dan terpenoid yang tinggi. Propagasi tanaman ini sangat penting dilakukan untuk menyediakan bahan obat dalam skala prabikasi dan menghasilkan bahan yang memiliki kandungan senyawa yang tinggi. Metode kultur jaringan merupakan salah satu cara yang cepat dalam propagasi tanaman dan dapat meningkatkan kandungan metabolit sekunder dalam tanaman. Metode untuk menghasilkan senyawa yang tinggi dan menghasilkan somatik embrio dalam jumlah yang b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

AJIJAH, NUR. "PEMBENTUKAN KALUS DAN EMBRIO SOMATIK KAKAO MENGGUNAKAN THIDIAZURON MELALUI SATU TAHAP INDUKSI KALUS." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 20, no. 4 (2020): 179. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v20n4.2014.179-186.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK</p><p><br />Embriogenesis somatik kakao (Theobroma cacao L.) telah banyak<br />dilaporkan dengan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang<br />bervariasi. Penggunaan thidiazuron untuk menginduksi embriogenesis<br />somatik kakao telah dilaporkan melalui dua tahap induksi kalus. Penelitian<br />ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas thidiazuron menginduksi<br />embriogenesis somatik kakao melalui satu tahap induksi kalus. Penelitian<br />dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Unit Pengembangan Benih<br />U
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Anwar, Nurhayati, and Mayta Novaliza Isda. "Respons Pembentukan Kalus Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dengan Penambahan Naphtalene Acetic Acid dan Benzyl Amino Purin Secara In Vitro." Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 5, no. 3 (2021): 136. http://dx.doi.org/10.24002/biota.v5i3.3232.

Full text
Abstract:
AbstractGotu kola (Centella asiatica (L.) Urb.) is a medicinal plant that contains chemical compounds as triterpenoids and saponins. The chemical compounds can be produced quickly using in vitro callus induction. The callus is a very important source of planting material in regenerating new plants. Therefore, by inducing callus the need for seedling in large quantities achievable in a short time. This study aimed to determine the effect of the BAP single and combination of BAP and NAA, and determine the effective concentration of a BAP single and combination of BAP and NAA on callus induction
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sari, Laela, Agus Purwito, Didy Soepandi, Ragapadmi Purnamaningsih, and Enny Sudarmonowati. "INDUKSI MUTASI DAN SELEKSI IN VITRO TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.)." Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 3, no. 2 (2016): 48. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v3i2.36.

Full text
Abstract:
INDUCTION MUTATION AND SELECTION OF IN VITRO PLANT OF WHEAT (Triticum aestivum L.)The goal of this research was to produce wheat crop which is tolerant to lowland condition.Six varieties were used, Dewata, Selayar, Alibey, Oasis, Rabe and HP1744. This research consisted of 4 stages: production of the best callus on MS medium containing 3 g/L 2.4-D, induced mutation of embryogenic callus using EMS, in vitro selection of callus at temperature of 27–35°C, and callus regeneration. The best result for callus production was 76% for Dewata and 70% for Selayar varieties. Higher concentration of EMS an
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

SYAHID, SITTI FATIMAH, NATALINI NOVA KRISTINA, and DELIAH SESWITA. "PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS DAN KADAR TANNIN DARI DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) SECARA IN VITRO." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 16, no. 1 (2020): 1. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v16n1.2010.1-5.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK</p><p>Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu jenistanaman penghasil senyawa tannin yang berkhasiat sebagai obat untukobesitas. Tannin dapat diproduksi secara in vitro dan kadarnya dapatditingkatkan melalui kultur kalus. Komposisi media yang tepat sangatdiperlukan agar dihasilkan kalus dengan pertumbuhan cepat dan optimal.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi media terhadappertumbuhan kalus dan kadar tannin secara in vitro. Bahan tanaman yangdigunakan adalah daun muda yang berasal dari tanaman di rumah kaca danberumur dua tahun. Me
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Riyadi, Imron, Djoko Santoso, Bambang S. Purwoko, and Darda Efendi. "Proliferasi Kalus dan Induksi Embriogenesis Somatik Tanaman Sagu (Metroxylon saguRottb.) Menggunakan Tiga Metode Kultur: Sistem Perendaman Sesaat, Suspensi dan Media Padat." Jurnal AgroBiogen 12, no. 1 (2018): 37. http://dx.doi.org/10.21082/jbio.v12n1.2016.p37-44.

Full text
Abstract:
<p><strong>Proliferasi Kalus dan Induksi Embriogenesis Somatik Tanaman Sagu (<em>Metroxylon sagu</em>Rottb.) Menggunakan Tiga </strong><strong>Metode</strong><strong> Kultur: Sistem Perendaman Sesaat, </strong><strong>S</strong><strong>uspensi</strong></p><p><strong> dan Media Padat</strong><strong>. Imron Riyadi, Djoko Santoso, Bambang S. Purwoko dan Darda Efendi.</strong><strong> </strong>Metode kultur in vitro yang tepat akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Lianturi, Grace Melania, Christian Yonathan, and Handy Winata. "Gambaran Union pada Fraktur dengan Menggunakan Plate and Screw Setelah 2 Bulan di Ciputra Hospital Citra Raya Periode Januari 2018 – Desember 2019." Jurnal Kedokteran Meditek 27, no. 2 (2021): 109–13. http://dx.doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.2013.

Full text
Abstract:
Union merupakan perbaikan yang tidak sempurna, dimana kalus adalah pembungkus yang dikalsifikasi. Dari pemeriksaan radiologis seperti X-Ray akan menunjukkan garis fraktur yang terlihat, disertai kalus halus disekitarnya. Dengan terbentuknya jembatan kalus (bridging callus) akan memprediksi terjadinya union yang sangat akurat. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan meneliti tentang union fraktur setelah 2 bulan, dimana secara teori dikatakan pembentukkan kalus mulai terjadi pada minggu ke 4. Penelitian ini desain penelitian cross sectional. Sumber data penelitian yang digunakan adalah hasil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Winarto, Budi. "Pengaruh Glutamin dan Serin terhadap Kultur Anter Anthurium andraeanum cv. Tropical." Jurnal Hortikultura 21, no. 4 (2011): 293. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v21n4.2011.p293-305.

Full text
Abstract:
Kultur anter merupakan salah satu teknologi haploid penting dalam produksi tanaman haploid ganda dan berhasil diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, namun aplikasi pada Anthurium belum pernah dilaporkan. Penelitian dan pengembangan kultur anter Anthurium yang difokuskan untuk mempelajari pengaruh glutamin dan serin terhadap induksi, pertumbuhan, dan regenerasi kalus dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Hias dari bulan Januari sampai dengan September 2008. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi glutamin dan serin terhadap induksi, per
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Wijawati, Nur, Noor Aini Habibah, Fajar Musafa, Khoirul Mukhtar, Y. Ulung Anggraito, and Talitha Widiatningrum. "Pertumbuhan Kalus Rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) dari Eksplan Tangkai Daun pada Kondisi Gelap." Life Science 8, no. 1 (2019): 17–24. http://dx.doi.org/10.15294/lifesci.v8i1.29986.

Full text
Abstract:
Rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) is a Salatiga identity plant which is now rarely found. Rejasa produces secondary metabolites that have the potential as drugs. This study tested the growth of rejasa callus in the medium with the addition of various types and concentrations of growth regulators. The independent variables used were the type and concentration of growth regulators (2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) with concentrations of 1.5; 2.5 and 3.5 ppm and Picloram with a concentration of 3.5; 5; and 7.5 ppm). The dependent variable in this study was the growth of callus regeneration
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

., Junairiah, Dewi Amelia Sofiana, Yosephine Sri Wulan Manuhara, and Surahmaida . "Induksi Kalus Piper retrofractum Vahl. dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Sitokinin." Journal of Pharmacy and Science 3, no. 2 (2018): 41–46. http://dx.doi.org/10.53342/pharmasci.v3i2.116.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Cabai Jawa (Piper retrofractum Vahl.) dikenal sebagai tanaman hias dan tanaman obat. Metabolit sekunder pada tanaman ini adalah piperin, saponin, kavisin dan minyak atsiri. Metabolit sekunder tersebut dapat diisolasi dari bahan tanaman atau kalus hasil kultur jaringan tanaman. Pada metode kultur jaringan tanaman untuk menginduksi kalus diperlukan media dengan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh Naphthalene Acetic Acid (NAA) dan 6-Benzyl Amino Purin (
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Karyanti, Karyanti, Teuku Tajuddin, Hayat Khairiyah, et al. "PROLIFERATION OF OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq.) EMBRYOGENIC CALLUS WITH REPEATED SUBCULTURES IN LIQUID MEDIUM." Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 8, no. 1 (2021): 1–11. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v8i1.4715.

Full text
Abstract:
The availability of high-quality seeds is now a necessity. This is due to a government program to replace oil palm trees in smallholder plantations with high quality seeds. An efficient protocol to produce a large number of embryos is needed. To increase the number of embryogenic callus production, the callus proliferation experiment was carried out through suspension culture. This study aimed to examine the proliferation ability of embryogenic callus from three different oil palm clones, in several repeated subcultures. Liquid MS media added with 1 ppm 2.4-D and 0.1 ppm NAA were used. Embryog
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

., Junairiah, Artifa Rachmah, Yosephine Sri Wulan Manuhara, Ni’matuzahroh ., Lilis Sulistyorini, and Surahmaida . "Pengaruh Hormon Indole Butyric Acid (IBA) dan 6-Benzyl Amino Purin (BAP) terhadap Induksi Kalus Piper betle L. var Nigra." Journal of Pharmacy and Science 4, no. 2 (2019): 85–90. http://dx.doi.org/10.53342/pharmasci.v4i2.141.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA (Indole Butyric Acid) dan BAP (6-Benzyl Amino Purine) yang paling baik untuk induksi kalus sirih hitam (Piper betle L.). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 perlakuan dan setiap perlakuan memiliki 6 ulangan sehingga terdapat 150 unit ekperimen. Pada tahap kultur kalus dilakukan dengan menambahkan zat pengatur tumbuh IBA dan BAP ke dalam medium Murashige and Skoog (MS). Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh IBA dan BAP dengan kombinasi konsentrasi be
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Devy, Nirmala Frianti, Farida Yulianti, and Hardiyanto Hardiyanto. "Perbanyakan Massal Embrio Kalamondin Melalui Teknologi Somatik Embriogenesis Menggunakan Bioreaktor." Jurnal Hortikultura 22, no. 1 (2013): 1. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v22n1.2012.p1-7.

Full text
Abstract:
<p>Sejauh ini, penelitian perbanyakan somatik embriogenesis baik untuk penyediaan semaian batang bawah maupun varietas komersial jeruk menghasilkan laju multiplikasi yang relatif lambat. Kombinasi antara perbanyakan melalui metode somatik embriogenesis dengan penggunaan bioreaktor, diharapkan mampu meningkatkan laju produksi kalus embrionik menjadi planlet. Kajian awal dilakukan menggunakan nuselus Kalamondin (Citrus mitis Blanco) sebagai sumber kalus. Kalus yang dihasilkan diinduksi dan diperbanyak menjadi kalus embrionik dan embrio dengan cara dikulturkan pada shaker (100 rpm) serta bu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Deswiniyanti, Ni Wayan, Ni Kadek Dwipayani Lestari, Ida Ayu Astarini, and Yunita Hardini. "In Vitro Propagation of Lily (Lilium longiflorum Thunb.) with Growth Regulators BAP and NAA." Jurnal Hortikultura Indonesia 11, no. 2 (2020): 131–39. http://dx.doi.org/10.29244/jhi.11.2.131-139.

Full text
Abstract:
Tanaman lili (Lilium longiflorum Thunb.) merupakan tanaman hias dan bunga potong. Permintaan bunga potong lili sangat menjanjikan tetapi ketersediaan bibit masih terbatas. Penelitian ini terdiri dari perkecambahan biji lili secara in vitro pada media ½ Murashige & Skoog (MS), multiplikasi bagian eksplan pangkal dan ujung tunas pada berbagai perlakuan media MS kombinasi ZPT BAP dan NAA. Tujuannya untuk mendapatkan kombinasi media yang tepat dan mengetahui persentase tertinggi bagian eksplan yang mampu tumbuh tunas, akar dan kalus. Kombinasi media MS dengan BAP dan NAA yaitu (a) kontrol 0:0
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

DEWI IBRAHIM, MEYNARTI SARI, OTIH ROSTIANA, and NURUL KHUMAIDA. "PENGARUH UMUR EKSPLAN TERHADAP KEBERHASILAN PEMBENTUKAN KALUS EMBRIOGENIK PADA KULTUR MERISTEM JAHE (Zingiber officinale Rosc)." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 16, no. 1 (2020): 37. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v16n1.2010.37-42.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK</p><p>Kendala dalam pengembangan jahe di Indonesia adalah terbatasnyabenih bermutu. Secara konvensional, budidaya jahe dilakukan denganmenggunakan bibit dari potongan rimpang. Dengan cara ini diperlukanbibit dalam jumlah yang banyak, antara 2-3 t/ha untuk jahe yang dipanentua dan 5-6 t/ha untuk yang dipanen muda. Kendala lain adalah penyakittular benih layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan benih jahebebas penyakit adalah perbanyakan melalui kultur jaringan. Penelitianbertujuan untuk mengkaji
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rahayu, Eka Murni, and Sepdian Luri Asmono. "Respon Pertumbuhan Eksplan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) PRANCAK-95 Pada Beberapa Konsentrasi Sukrosa dan BAP Secara In Vitro." Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences 3, no. 2 (2019): 91–100. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v3i2.328.

Full text
Abstract:
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kombinasi antara sukrosa dan BAP, terhadap pertumbuhan tembakau (Nicotiana tabacum L.) Prancak-95 secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang tersusun atas 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I adalah Sukrosa yang terdiri dari 3 taraf yaitu 20 gr/l, 30 gr/l dan 40 gr/l. Faktor II adalah BAP yang terdiri dari 3 taraf yaitu 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember pada bulan Agustus 2018 - Desember 2018. Data yang didapat kemudian dianalisis mema
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Mulyaningrum, Sri Redjeki Hesti, Andi Parenrengi, Yenny Risjani, and Happy Nursyam. "FORMULASI AUKSIN (INDOLE ACETIC ACID) DAN SITOKININ (KINETIN, ZEATIN) UNTUK MORFOGENESIS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN LAJU REGENERASI KALUS RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii." Jurnal Riset Akuakultur 8, no. 1 (2013): 31. http://dx.doi.org/10.15578/jra.8.1.2013.31-41.

Full text
Abstract:
Interaksi auksin dan sitokinin dianggap penting untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan dalam kultur jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi auksin dan sitokinin yang optimum untuk morfogenesis kalus rumput laut K. alvarezii, dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan, sintasan, dan laju regenerasi kalus. Kultur kalus dilakukan pada media cair dengan formulasi zat pengatur tumbuh (ZPT) indole acetic acid (IAA) : kinetin : zeatin, dengan komposisi konsentrasi sebagai berikut: A) 0,4:0:1 mg/L; B) 0,4:0,25:0,75 mg/L; C) 0,4:0,5:0,5 mg/L; D) 0,4:0,75: 0,25
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Winarto, Budi. "Pengaruh Medium Dasar dan Amonium Nitrat terhadap Pembentukan, Regenerasi Kalus, dan Penggandaan Tunas Hasil Kultur Anther Anthurium." Jurnal Hortikultura 23, no. 1 (2013): 9. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v23n1.2013.p9-20.

Full text
Abstract:
<p>Medium dasar dan amonium nitrat merupakan dua komponen penting yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan kultur anther tanaman. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh medium dasar dan konsentrasi amonium nitrat terhadap pembentukan, pertumbuhan, dan regenerasi kalus. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung sejak Bulan Januari hingga Oktober 2008. Spadik Anthurium andraeanum Linden ex André kultivar Tropical dan kalus hasil regenerasinya digunakan dalam penelitian ini. Medium dasar yang digunakan dalam percobaan ini ialah: (1) ½
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Juliana, Tirtha, Mayta Novaliza Isda, and Dyah Iriani. "EMBRIOGENESIS SOMATIK DARI KALUS MANGGIS (Garcinia mangostana L.) ASAL BENGKALIS DENGAN PEMBERIAN BAP DAN MADU SECARA IN VITRO." Al-Kauniyah: Jurnal Biologi 12, no. 1 (2019): 8–17. http://dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v12i1.5667.

Full text
Abstract:
AbstrakGarcinia mangostana L. dikenal dengan sebutan queen of the tropical fruits. Buah manggis terbentuk secara apomiksis yang bersifat rekalsitran. Salah satu cara perbanyakan tanaman manggis adalah dengan teknik kultur in vitro melalui embriogenesis somatik. Embriogenesis somatik manggis dilakukan dengan pembentukan kalus terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi terbaik BAP dan madu secara tunggal serta kombinasinya dalam pembentukan embriogenesis somatik pada kalus biji manggis asal Bengkalis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Devy, Nirmala Friyanti, F. Yulianti, and Hardiyanto Hardiyanto. "Pengaruh Densitas Awal Kalus dalam Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik terhadap Daya Multiplikasi dan Stabilitas Genetik Planlet Siam Kintamani." Jurnal Hortikultura 22, no. 4 (2016): 309. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v22n4.2012.p309-315.

Full text
Abstract:
Optimasi metode pada setiap tahapan perbanyakan melalui embriogenesis somatik perlu dilakukan, mencakup aspek eksplan, media, dan lingkungan tumbuh. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh kepadatan awal (initial density) kalus dalam kultur embriogenesis somatik terhadap laju multiplikasi dan stabilitas genetik planlet yang dihasilkan dari perbanyakan dengan metode SE pada tanaman siam Kintamani. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SE, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) mulai Bulan Maret 2009 sampai dengan Februari 2011. Penelitian terdiri atas dua tahap,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Oktafiana, Nadya, Siti Umayyah, Wulan Nursyiam Ningtyas, and Bambang Sugiharto. "Regenerasi Kalus Embriogenik Sorgum (Sorghum bicolor) menggunakan Kombinasi ZPT dan Mikronutrien." Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences 6, no. 1 (2022): 54–61. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v6i1.463.

Full text
Abstract:
Perakitan varietas unggul tanaman sorgum dapat dilakukan melalui perbanyakan secara in-vitro melalui kultur jaringan. Somatik embriogenesis menjadi salah satu metode perbanyakan yang tepat untuk menghasilkan tanaman dalam waktu yang cepat dan jumlah banyak. Tetapi, rendahnya kemampuan regenerasi kalus menyebabkan kegagagalan terbentukya tunas dan tanaman baru. Pemberian nutrisi dan zat pengaruh tumbuh (ZPT) yang efektif pada media regenerasi menentukan keberhasilan regenerasi kalus. Sitokinin dan auksin merupakan jenis ZPT yang berperan dalam pembelahan dan perkembangan sel serta menstimulasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Fanata, Wahyu Indra Duwi, and Dalliyah Hadrotul Qudsiyah. "DAYA REGENERASI KALUS DAN TUNAS IN VITRO PADI VARIETAS TARABAS PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D." Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 7, no. 2 (2020): 250–58. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v7i2.4404.

Full text
Abstract:
In Vitro Callus and Plant Regeneration Rate of Tarabas Rice on Several Concentrations of 2,4-D The Agricultural Research and Development Agency and the West Java Provincial Government are developing new superior varieties with Japonica rice standards, namely the Tarabas variety. However, the equivalence of somatic embryogenesis ability of Tarabas rice with original Japonica variety has not been reported. In this study, the frequency of callus regeneration of Tarabas vs Hwayoung rice varieties was compared. Induction of callus from mature embryos with several concentrations of 2,4-D showed the
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Polosoro, Aqwin, and Wening Enggarini. "Keragaman Jumlah Salinan Transgen Galur T0 Padi Kultivar Nipponbare Berdasarkan Analisis qPCR dengan Penanda Gen hptII." Jurnal AgroBiogen 12, no. 2 (2018): 73. http://dx.doi.org/10.21082/jbio.v12n2.2016.p73-80.

Full text
Abstract:
<p><strong>Keragaman Jumlah Salinan </strong><strong>Transgen</strong><strong> </strong><strong><em>CsNitr1-L</em></strong><strong> pada Galur Transforman T0 Padi Kultivar Nipponbare. </strong>Perakitan tanaman transgenik dengan menggunakan bantuan <em>Agrobacterium tumefaciens</em> menghasilkan penyisipan transgen yang berbeda, baik dalam jumlah salinan maupun letak transgen dalam genom tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan kimera dan jumlah salinan pada tiap anakan dalam satu r
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mastuti, Retno, Wahyu Widoretno, and Nunung Harijati. "Kultur Kalus Tanaman Obat Physalis angulata L. (Ciplukan)." Biotropika: Journal of Tropical Biology 8, no. 1 (2020): 26–35. http://dx.doi.org/10.21776/ub.biotropika.2020.008.01.05.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Isnaini, Yupi, and Yeyen Novitasari. "Regenerasi Tunas Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) pada Berbagai Konsentrasi BAP dan NAA dengan Kondisi Penyimpanan Terang dan Gelap." Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences 4, no. 2 (2020): 94–105. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v4i2.375.

Full text
Abstract:
Amorphopallus paeoniifolius atau suweg merupakan salah satu jenis dari suku Araceae yang umbinya berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif pangan karena memiliki kandungan gizi yang baik dan indeks glikemik yang rendah. Namun, perbanyakan suweg terkendala dalam ketersediaan bibitnya sehingga dibutuhkan alternatif perbanyakan, salah satunya dengan teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi media, jenis eksplan dan kondisi kultur yang optimal untuk perbanyakan suweg secara in vitro. Penelitian dilakukan dengan dua percobaan. Percobaan pertama yaitu regene
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Baidowi, Muhammad, and Ni Made Armini Wiendi. "Proliferasi Tunas Adventif Tagetes (Tagetes erecta L.) Kultivar African Crackerjack dengan BAP, GA3, dan IAA Secara In Vitro." Buletin Agrohorti 5, no. 1 (2017): 55. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.5.1.55-68.

Full text
Abstract:
<em>Tujuan penelitian ini mempelajari proliferasi tunas adventif eksplan hipokotil, epikotil, dan kotiledon Marigold (Tagetes erecta L.) secara in vitro dengan kombinasi BAP, GA3, dan IAA. Percobaan pertama adalah mengenai sterilisasi benih. Eksplan percobaan dua dan tiga adalah epikotil, hipokotil, dan kotiledon dari kecambah aseptik. Eksplan epikotil berhasil terproliferasi sedangkan hipokotil dan kotiledon tidak terproliferasi karena oksidasi fenol. Interaksi BAP dan IAA berpengaruh nyata pada induksi kalus epikotil pada semua minggu pengamatan, sedangkan interaksi BAP dan GA3 tidak b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Maulidia, Zaiyin Rizky Ageng, and Wahyu Indra Duwi Fanata. "PENGARUH JENIS AUKSIN TERHADAP PEMBENTUKAN KALUS DAN DAYA REGENERASI TIGA VARIETAS PADI LOKAL." Berkala Ilmiah Pertanian 2, no. 2 (2019): 77. http://dx.doi.org/10.19184/bip.v2i2.16175.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Indonesia is rich in rice genetic diversity in the form of javanica rice. Subspecies javanica have some superiority characters, among others a strong plant tissue, but in generally they have low productivity. Weaknesses of javanica rice can be repaired by biotechnology through genetic transformation techniques from callus of plant. Auxin types and genotypes are important factors for callus induction and plant regeneration. Therefore, this research held for know callus introduction and plant regeneration of three varieties of Javanica rice (Pendok, Genjah Arum, and Menthik Wangi Susu)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Kalus, Mark-Robert, Riskyanti Lanyumba, Nerea Lorenzo-Parodi, et al. "Correction: Determining the role of redox-active materials during laser-induced water decomposition." Physical Chemistry Chemical Physics 21, no. 43 (2019): 24239. http://dx.doi.org/10.1039/c9cp90263e.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Rivai, Reza Ramdan, Ali Husni, and Agus Purwito. "Induksi Kalus dan Embrio Somatik Tanaman Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)." Buletin Agrohorti 2, no. 1 (2014): 49. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.2.1.49-58.

Full text
Abstract:
<p><em>Penelitian ini bertujuan </em><em>untuk memperoleh protokol yang tepat dalam menginduksi kalus dan embrio somatik tanaman jambu biji merah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. Penelitian tersusun atas dua percobaan yaitu percobaan pertama merupakan induksi kalus dan percobaan kedua merupakan induksi embrio somatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media dengan perlakuan zat pengatur tumbuh R1 (5 mg
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

., Karyanti, Juanda ., and Teuku Tajuddin. "KEMAMPUAN TUMBUH EKSPLAN Jatropha curcas L. PADA MEDIA IN VITRO YANG MENGANDUNG HORMON IBA DAN BA." Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 1, no. 1 (2014): 1. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v1i1.545.

Full text
Abstract:
GROWTH ABILITY OF Jatropha curcas L. EXPLANTS ON THE IN VITRO MEDIA CONTAINING IBA AND BAResearch on the growth ability of Jatropha curcas L. shoots and callus in solid and liquid media have been conducted. Explants were planted in the initiation MS medium. After ten weeks, the explants were subcultured into solid and liquid media containing combination of IBA and BA treatments. The number of combinations was 12 treatments, each with 6 replications. Observation was conducted from the first week after subculturing upto the fourth week. Parameters of observation were the percentage of explant fo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sulastri, Sulastri, Winda Nawfetrias, Djatmiko Pinardi, and Henti Rosdayanti. "EMBRIOGENESIS SOMATIK IN VITRO DAN REGENERASI PLANLET DARI TIGA VARIETAS ALFALFA (Medicago sativa L.)." Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 6, no. 1 (2019): 83. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v6i1.3348.

Full text
Abstract:
In Vitro Somatic Embryogenesis and Plantlet Regeneration of Three Varieties of Alfalfa (Medicago sativa L.)ABSTRACTAlfalfa (Medicago sativa L.) is a valuable plant as a source of food for animal, forage, pharmaceutical, medicine, food supplement, and human consumption. In vitro selection technology combined with induction or spontaneous mutagenesis has been effective in altering or isolating genetic variability for desirable characters. Consequently, a reproducible in vitro propagation technique of that plant is mandatory. The aim of the research was to obtain information on the embryogenic ca
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!