Academic literature on the topic 'Kantilever'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Kantilever.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Kantilever"

1

Hamsyah. "Analisis Elastisitas Balok Baja Kantilever Akibat Beban Siklik." Paulus Civil Engineering Journal 2, no. 2 (August 14, 2020): 92–96. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v2i2.132.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa regangan lentur dan regangan geser yang terjadi pada kantilever baja akibat beban berulang dan mengetahui besarnya beban yang bekerja pada baja kantilever. Pengujian beban berulang terhadap kantilever baja menggunakan referensi SNI dan ASCE 2005. Pengujian dilakukan dengan model fisik laboratorium dengan desain dibuat dengan metode pengujian balok kantilever berukuran 400.200.13.8 cm dengan panjang 1.060 meter untuk sambungan balok kantilever digunakan sistem end plate connetion, baut yang digunakan adalah baut mutu tinggi A325 diameter Ø 19 mm, jumlah baut 12 penempatan baut dapat dilihat pada gambar 3.2, dan tebal plat 10 mm dilas keliling 70 Ksi dengan tebal las 8 mm pada ujung balok kantilever. Sementara pola pembeban dilakukan secara berulang dan kemudian dibandingkan dengan perhitungan analisis dengan aplikasi numerik program komputer. Hasil pengujian yang dilakukan, kapasitas beban lateral naik seiring dengan pertambahan displacement. Pengujian terhadap load contolled dan displacement controlled pada benda uji menunjukkan perilaku yang hampir sama pada zona elastik. dimana kekakuan pada benda uji yang relatif sama terlihat dari garis lurus yang berimpit pada kurva benda uji dan regangan yang terjadi pada flens dan web dari balok kantilever masih pada tahap elastisitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Efendi, Rizal, Ardi Noerpamoengkas, and Hasan Syafik Maulana. "Studi Eksperimental Pengaruh Panjang Penyangga Magnet pada Getaran Batang dengan Eddy Current Tuned Mass Damper." Jurnal Teknologi dan Manajemen 2, no. 1 (March 28, 2021): 1–6. http://dx.doi.org/10.31284/j.jtm.2021.v2i1.1518.

Full text
Abstract:
Getaran dengan amplitudo berlebih bersifat destruktif dan perlu direduksi. Pada penelitian ini, batang kantilever utama dieksitasi sehingga bergetar. Salah satu teknik peredam getaran yang diaplikasikan adalah dengan menggunakan Eddy Current Tuned Mass Damper (ECTMD). Batang kantilever tambahan diberikan untuk menyangga magnet dengan variasi panjang 100 mm, 150 mm, 200 mm. Arus Eddy ditimbulkan dengan menambah pelat tembaga di batang kantilever utama. Respon peralihan maksimal dan amplitudo respon tunak diperoleh. Batang kantilever penyangga magnet ini semakin panjang menyebabkan respon peralihan maksimal semakin kecil dan amplitudo respon tunak semakin kecil. Akibatnya, penurunan respon dibandingkan tanpa ECTMD juga semakin naik dan transmissibilitas semakin turun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hakam, Abdul, and Rizki Pranata Mulya. "STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM 64+500." Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) 7, no. 1 (February 15, 2011): 57. http://dx.doi.org/10.25077/jrs.7.1.57-74.2011.

Full text
Abstract:
Hujan deras yang terjadi pada tanggal 30 Maret 2010 yang lalu mengakibatkan dinding penahan tanah kantilever pada ruas jalan Silaing, Padang Bukittingi Km 64+500 mengalami guling. Selain itu, gempa yang sering terjadi di daerah Sumatera Barat khususnya, menyebabkan tanah di belakang dinding penahan tanah kehilangan daya dukungnya. Stabilitas dinding penahan tanah dapat dinyatakan dengan nilai Fs (faktor keamanan). Nilai faktor keamanan yang ditinjau adalah Fs Overtuning yaitu faktor keamanan terhadap gaya guling, Fs Slading adalah faktor keamanan terhadap geser pada dasar dinding penahan tanah, Fs bearing capacity adalah faktor keamanan terhadap keruntuhan daya dukung. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisa stabilitas dinding kantilever dan untuk mengetahui penyebab ketidak stabilan dinding kantilever tersebut dan mendisain dimensi baru yang aman terhadap beban statis dan dinamis. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa dinding kantilever yang terpasang tersebut, dengan dimensi H=8,5, B=3, Ta=0,5, Tb=0,7 Tt=0,7, Th=0,4 tidak aman karena nilai stabilitasnya tidak sesuai dengan yang disyaratkan, yaitu sebesar Fs guling=1,577, Fs Geser=1,384, Fs daya dukung tidak dicari karena nilai e lebih kecil dari B/6. Dengan memperbesar dimensi, H=9,5, B=5, Ta=0,5, Tb=0,95 Tt=0,95, Th=0,95, D=1,1 dinding kantilever tersebut dinyatakan aman dengan nilai faktor kemanan sebesar Fs guling=3,547, Fs Geser=2,559, Fs daya dukung=15,094. Keywords: stabilitas, dinding kantilever, dimensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Bestari, Resmi, and Amrinsyah Nasution. "Frekuensi Getar Alami Balok Kantilever Timoshenko." Jurnal Teknik Sipil 11, no. 4 (December 1, 2010): 171. http://dx.doi.org/10.5614/jts.2004.11.4.3.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Jumaidi, Jumaidi, Munirwansyah Munirwansyah, and Sofyan M. Saleh. "KUAT TARIK ANGKER KANTILEVER DENGAN METODE PENDEKATAN JRC (STUDI KASUS JALAN KANTILEVER KM. 461+480 TAPAKTUAN)." Jurnal Teknik Sipil 1, no. 3 (January 15, 2018): 647–56. http://dx.doi.org/10.24815/jts.v1i3.10010.

Full text
Abstract:
Abstract: The Tapaktuan-Bakongan is the national road access to the South-West part of Aceh. Topographically shows that the road consist of canyon and a very steep cliff, which will be impossible to build more infracstructure using either blasting or cut and fill method with heavy equipment. Referring to the situation, the study about anchor tensile strength, which is used in construction of road access expansion using cantilever method is conducted. The research methode is begin by collecting the real data which are Standard Penetration Test data (SPT) SNI 4153-2018 and tensile graund anchor proving test (Bristish Satndard 8081:1981) and geological data taken from SPT drilling data. Furthermore, the data involved N-SPT, Joint Roughness Coefficient (JRC), shear stress will be analyzed and yield loading test value. Finally, from the loading test value, the reseacher will evaluate the stability of tensile capacity and safety factor (SF) of ground anchor. From the data analysis obtained that rock mass of STA 1+ 280 or KM. 461 +480 geologically contain unrigid and very strong limestone with N-SPT value greater than 50 where the rock condition is solid concrete and could be crushed using blasting method. Five samples are taken from the 10 meters driling for the laboratory test and obtain the minimum compressive strength is 51,10 MPa and maximum is 103,89 MPa with JRC from 2 to 20. In addition, the rock quality designation (RQD) calculation yield the average stone quality is 60,8% which means the rock has medium quality. Ground anchor failure if the proving test over 80% UTS(ultimate tensile strength) i.e. the load increment reaches 92,55% UTS or 54 MPa. Therefore, the proving test maximum capacity for ground anchor is 54 Mpa and safety factor is 1,85 which are suitable to geological condition research area.Abstrak: Ruas jalan Tapaktuan – Bakongan merupakan ruas jalan nasional lintas Barat – Selatan Aceh. Kondisi topografi ruas jalan terdiri dari tebing yang terjal dan lereng yang curam sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan pelaksanaan kontruksi pembangunan/peningkatan dengan metode blasting (penggunaan bahan peledak) maupun metode cut and fill yang menggunakan alat-alat berat. Dari permasalahan tersebut dilakukan sebuah kajian mengenai kuat tarik angker yang digunakan pada pelaksanaan pembangunan pelebaran badan jalan dengan menggunakan metode kantilever untuk daerah dengan kondisi topograsi tebing yang terjal dan lereng yang curam. Metode yang diterapkan pada penelitian ini diawali dengan pengumpulan data riil yang meliputi data Standard Penetration Test (SPT) SNI 4153-2008 dan uji tarik proving test ground anchor (British Standard 8081:1981) dan data geologi yang dihasilkan dari data pengeboran SPT. Selanjutnya dari data-data yang diperoleh dilakukan analisis data yang meliputi analisis nilai N-SPT, Joint Roughnes Coefficient (JRC), gaya geser, yang menghasilkan angka loading test. Dari data hasil loading test dapat dievaluasi stabilitas kapasitas tarik dan safety factor (SF). Dari data analisis didapatkan bahwasanya kondisi geologi batuan di STA 1+ 280 atau KM. 461 + 480 terdiri dari batu gamping tidak lapuk dan sangat keras dan dapat dipecahkan dengan peledakan dengan nilai N-SPT lebih besar dari 50 dimana kondisi batuan sangat padat. Dari hasil pengeboran sepanjang 10 meter diambil lima sampel untuk di uji laboratorium dan diperoleh nilai compressive strength minimal 51,10 MPa dan maksimum 103,89 MPa dengan nilai JRC 2-20. Selain daripada itu hasil perhitungan rock quality designation (RQD) menunjukkan kualitas batuan pada lokasi kajian rata-rata 60,8% yang berarti kualitas batuannya adalah sedang. Ground anchor putus pada saat uji tarik proving test diatas pembebanan 80% UTS yaitu pembebanan sampai 92,55% UTS (ultimate tensile strength) atau sebesar 54 MPa. Dengan demikian kapasitas maksimum hasil uji tarik proving test ground anchor yaitu sebesar 54 MPa dengan faktor keamanan 1,85 sesuai dengan kondisi geologi daerah kajian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Supit, Donald Donny. "ANALISIS PERHITUNGAN KESTABILAN DINDING PENAHAN TANAH STUDI KASUS PROYEK INTERCHANGE MANADO." Jurnal Ilmiah Realtech 15, no. 2 (October 31, 2019): 114–20. http://dx.doi.org/10.52159/realtech.v15i2.93.

Full text
Abstract:
Perhitungan struktur dinding penahan tanah pada lokasi ini adalah pada Proyek Pembangunan Interchange (Simpang Susun) manado, dengan metode dinding penahan tanah (retaining wall) tipe Kantilever . Proyek pembangunan Interchange (Simpang Susun) Manado merupakan persimpangan tak sebidang juga pertemuan antara Jalan Ring road , Jalan by Pass antar kota dalam propinsi menuju Kota Bitung dan jalan dalam Kota Manado, jalan menuju Bandaradan Fly Over Manado Ringroad yang daerah di sekitar ruas jalan ini mempunyai keadaan topografi dengan perbedaan Kountur yang besar dan terdapat tebing–tebing yang tinggi, karena hal ini pada daerah ini banyak terjadi tanah longsor. Salah satu cara penanggulangan longsor pada ruas jalan adalah dengan membuat konstruksi dinding penahan (retaining wall), perencanaan konstruksi itu melalui tahapan-tahapan seperti, pengumpulan data aktual lapangan (topografi dan data penyelidikan tanah) sampai pada analisa bentuk, dimensi dan stabilitas konstruksi. Konstruksi ini yang nantinya menahan tanah yang longsor. Stabilitas dinding penahan tanah dapat dinyatakan dengan nilai Fs (faktor keamanan). Nilai faktor keamanan yang ditinjau adalah Fs Overtuning yaitu faktor keamanan terhadap gaya guling, Fs Slading adalah faktor keamanan terhadap geser pada dasar dinding penahan tanah, Fs bearing capacity adalah faktor keamanan terhadap keruntuhan daya dukung. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisa stabilitas dinding kantilever dan untuk mengetahui penyebab ketidakstabilan dinding kantilever tersebut dan mendisain dimensi baru yang aman terhadap beban-beban (gaya dan momen) yang bekerja pada struktur dinding penahan tanah. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa dinding kantilever yang terpasang tersebut, dengan dimensi H=7,0 meter, B= 4,9 meter, aman karena nilai stabilitasnya sesuai dengan yang disyaratkan, yaitu sebesar Fs guling= 6,912, Fs Geser= 5,356, Fs daya dukung = 25,302 dengan nilai e lebih kecil dari B/6 yaitu : 0,011 < 0,82.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Chalid, Fachriyan. "Analisa Perancangan Dinding Turap pada Proyek Pembangunan Dermaga di Belawan International Container Terminal." JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION 2, no. 2 (November 17, 2018): 50. http://dx.doi.org/10.31289/jcebt.v2i2.1970.

Full text
Abstract:
<p>Perencanaan dinding turap yang dilakukan pada proyek pembangunan dermaga di Belawan International Container Terminal ini merupakan perencanaan dinding turap kantilever yang direkomendasikan untuk dinding dengan ketinggian sedang, dimana turap kantilever ini dipancangkan pada tanah berpasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dimensi dinding turap yang digunakan untuk menahan masuknya air kedalam lubang galian dalam pembangunan dermaga di Belawan International Container Terminal. Metode yang digunakan yang digunakan pada perancangan dinding turap adalah metode perhitungan turap kantilever pada tanah berpasir yang didasarkan pada teori tekanan tanah Rankine. Berdasarkan hasil pembahasan perancangan dinding turap, maka dapat disimpulkan bahwa kedalaman pemancangan dinding turap (Daktual) adalah 9,7 m dan dengan hasil section modulus sebesar 2197,77 cm3 tiap lebar dinding turap (m), maka profil turap baja yang bisa digunakan adalah Profil U tipe FSP-IV dengan panjang 18 m yang berukuran W = 400 mm, h = 170 mm, t = 15,5 mm. Tipe ini dipilih karena memiliki momen lawan sebesar 2270 cm3 tiap lebar dinding turap (m) yang berarti lebih besar dari hasil momen lawan yang telah direncanakan, sehingga dapat menahan momen yang telah direncanakan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Endriatno, Nanang. "PENENTUAN FREKUENSI PRIBADI BALOK KANTILEVER PADA DIMENSI YANG BERBEDA." Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 11, no. 2 (May 13, 2020): 71. http://dx.doi.org/10.33772/djitm.v11i2.11689.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan frekuensi pribadi (wn) dan kekakuan (k) balok aluminium kantilever dengan variasi panjang dan ketebalan balok. Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga, balok aluminium yang ditumpu kantilever dibagi menjadi lima elemen dengan berbagai ukuran, lebar balok 5 cm, variasi panjang 25 cm, 50 cm, dan 75 cm, variasi ketebalan 0,25 cm, 0,5 cm, dan 0,75 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poisisi elemen, panjang dan ketebalan balok berpengaruh besar terhadap nilai frekuensi pribadi (wn), kekakuan (k). Nilai frekuensi pribadi berubah pada setiap dimensi balok aluminium dengan nilai maksimum 42746 rad/s untuk balok P = 0,25 m (panjang minimum) dan T = 0,075 m (tebal maksimum) pada posisi nodal 1 (dekat tumpuan). Nilai minimum frekuensi pribadi pada 178.1 rad/s untuk balok P = 0,75 m (panjang maksimum), T = 0,0025 m (tebal minimum) pada posisi nodal 5 (ujung balok). Nilai kekakuan balok memiliki kecenderungan yang sama dengan frekuensi pribadi dengan nilai tertinggi yaitu 92502 x 103 kg/m dan nilai terendah 1610 kg/m. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tebal balok dan pendek balok maka nilai frekuensi pribadi dan kekakuan meningkat. Posisi elemen dekat tumpuan kantilever juga memiliki frekuensi pribadi dan kekakuan tinggi jika dibandingkan posisi yang jauh dari tumpuan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Dendo, Ermitha AR, Edgard Londong Allo, and Irwanto Irwanto. "STUDI PERKUATAN LERENG TERHADAP KELONGSORAN PADA RUAS JALAN TAMBA NARANG." Journal Dynamic Saint 5, no. 1 (May 31, 2020): 898–905. http://dx.doi.org/10.47178/dynamicsaint.v5i1.958.

Full text
Abstract:
Lereng yang tidak stabil sangatlah berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu analisis stabilitas lereng sangat diperlukan. Pada kasus ini kondisi jalan poros Makale – Ulusalu tepatnya ruas jalan di Tamba’narang mengalami kelongsoran pada badan jalan.Tujuan studi ini adalah melakukan analisis stabilitas lereng pada kondisi awal sebelum menggunakan perkuatan dinding penahan tipe kantilever dan analisis stabilitas terhadap guling, analisa kestabilan terhadap geser dan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah setelah perkuatan menggunakan dinding penahan Kantilever. Metode yang digunakan untuk menganalisis perkuatan lereng adalah penyeledikan lapangan, uji karakteristik fisik tanah di laboratorium dan pengolahan data hasil pengamatan lapangan dan hasil uji laboratorium. Hasil analisa yang dilakukan diperoleh nilai faktor aman pada kondisi awal sebesar 0.82. Perencanaan perkuatan tanah metode coulomb adalah dengan menggunakan dinding penahan tipe kantilever dimana analisa kestabilan tanah dengan cara coulomb untuk tekanan tanah lateral di peroleh koefisien tekanan tanah aktif, Ka = 0.321 dan koefisien tekanan tanah pasif, Kp = 5.193, untuk tekanan tanah aktif pada dinding penahan, Pa = 150.97 kN/m dan tekanan tanah pasif pada dinding penahan, Pp = 72.67 kN/m. Untuk perencanaan dinding penahan tanah dengan cara Coulomb diperoleh nilai faktor keamanan terhadap guling adalah Fgl = 2.91 (Aman), Untuk analisa terhadap gaya geser adalah Fgs = 3.39 (Aman) dan nilai faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah adalah adalah FK = 8.2 ( Aman).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Endriatno, Nanang. "ANALISIS GETARAN AKIBAT MASSA YANG TIDAK SEIMBANG PADA MOTOR YANG BERPUTAR." Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 12, no. 2 (July 30, 2021): 58. http://dx.doi.org/10.33772/djitm.v12i2.18225.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karekteristik perpindahan, kecepatan, dan percepatan getaran akibat peningkatan masa berputar yang tidak seimbang (unbalance mass) pada balok kantilever aluminium. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan memvariasikan massa tidak seimbang pada motor penggetar. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran langsung yaitu vibration meter, motor penggetar, balok aluminium seri 6061, dan tumpuan kantilever. Vibration meter digunakan untuk mengukur jarak perpindahan getaran, intensitas getaran atau kcepatan getaran, dan perubahan laju keceparan atau percepatan. Level getaran diukur pada dengan menambahkan massa tidak seimbang pada massa yang berputar dimotor pengetar dengan variasi penambahan massa sebesar: 1.2 gr, 1.56 gr, 1.9 gr, 2.29 gr. Alat sensor getaran diletakkan diatas balok tumpuan dari motor penggetar. Hasil pengujian eksperimental getaran menunjukkan bahwa nilai perpindahan, kecepatan, dan percepatan meningkat ketika massa ditambahkan pada motor pada radius 15 mm dari poros motor. Penambahan massa tidak seimbang akan menyebabkan gaya eksitasi bertambah dan meningkatkan level getaran. Hasil pengukuran menunjukkan perpindahan getaran tertinggi pada massa (m4): 2.29 gr dengan nilai 0.72 mm dan terendah pada massa (m1): 1.2 gr dengan nilai: 0.09 mm. Kecepatan getaran (v) tertinggi dengan nilai 181.55 mm/s dan minimum pada 74.05 mm/s. Sedangkan percepatan getaran (a) tertinggi pada 175333 mm/s2 dan terendah pada 132017 mm/s2. Kata kunci: getaran, massa tidak seimbang, aluminium, kantilever, motor
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Kantilever"

1

Malavé, Antonio. "Sensoren für die Rastersondenmikroskopie auf Basis von polykristallinem Diamant." Kassel : Kassel Univ. Press, 2004. http://deposit.d-nb.de/cgi-bin/dokserv?idn=973471891.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Parashar, Sandeep Kumar. "Shear induced vibrations in piezoceramic actuators." Herdecke GCA-Verl, 2005. http://deposit.ddb.de/cgi-bin/dokserv?id=2760960&prov=M&dok_var=1&dok_ext=htm.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Werber, Armin. "Pneumatic micro-optics." Tönning Lübeck Marburg Der Andere Verl, 2007. http://d-nb.info/988176386/04.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yamane, Daisuke, Toshifumi Konishi, Minami Teranishi, Tso-Fu Mark Chang, Chun-Yi Chen, Hiroshi Toshiyoshi, Kazuya Masu, Masato Sone, and Katsuyuki Machida. "A Study on Mechanical Structure of a MEMS Accelerometer Fabricated by Multi-layer Metal Technology." Universitätsbibliothek Chemnitz, 2016. http://nbn-resolving.de/urn:nbn:de:bsz:ch1-qucosa-207232.

Full text
Abstract:
This paper reports the evaluation results of the mechanical structures of MEMS (micro electro mechanical systems) sensor implemented in the integrated MEMS inertial sensor for a wide sensing range from below 0.1 G to 20 G (1 G = 9.8 m/s^2). To investigate the mechanical tolerance, a maximum target acceleration of 20G was applied to the sub-1G sensor which had the heaviest proof mass of all that sensors had. The structure stability of Ti/Au multi-layered structures was also examined by using Ti/Au micro cantilevers. The results showed that the stoppers effectively functioned to prevent the proof mass and the springs from self-destruction, and that the stability of Ti/Au structures increased with an increase in width. Those results suggest that the proposed stopper and spring structures could be promising to realize MEMS sensors.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Kantilever"

1

Hvar--kantilene i kartoline. Zagreb: AGM, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography