To see the other types of publications on this topic, follow the link: Karbidy.

Journal articles on the topic 'Karbidy'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Karbidy.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Puspitaningrum, Wahyu, and Supatman Supatman. "Identifikasi Mangga Harum Manis Karbitan dan Tidak Karbitan Dengan Learning Vector Quantization." JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence) 2, no. 2 (August 27, 2018): 29–36. http://dx.doi.org/10.26486/jmai.v2i2.88.

Full text
Abstract:
Buah mangga memiliki banyak jenis salah satunya adalah mangga harum manis. Kematangan buah mangga arum manis ada yang alamiah atau melalui proses pengkarbitan. Karbit adalah kepanjangan dari kalsium karbida. Karbit biasanya digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.Pengambilansampledilakukan pada dua jenis kematangan mangga harum manis yaitu mangga harum manis karbitan dan tidak karbitan. Pengembanganalgoritma yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi mangga harum manis yang dapat membedakan kematangan mangga karbitan dan tidak karbitan menggunakan Learning Vector Quantization(LVQ). Ciri yang digunakan untuk mengidentifikasi citra mangga adalah rata-rata, varian dan standar deviasi.Jumlah data pelatihan yang digunakan terdiri dari 2 kelas(kelas 1: mangga karbitan, kelas 2: mangga tidak karbitan), dan masing-masing kelas berjumlah 30 data pelatihandengan total data berjumlah 60 data pelatihan. Sedangkan untuk data uji masing-masing kelas menggunakan 25 data uji dengan total berjumlah 50 data uji.Pada proses pelatihan menggunakan parameter LVQ (alfa0.001 dengan dec alfa0.9) diperoleh unjukkerja terbaik sebesar 98.33%. Bobot akhir yang diperoleh dari unjukkerja terbaik pada pelatihan digunakan untuk melakukan pengenalan. Unjuk kerja terbaik dari 50 data uji mencapai 98%dengan perincian 96 % mangga karbitan dan 100 % mangga tidak karbitan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wekti, Chitra Wahyuning Kusuma, and Farach Khanifah. "KADAR VITAMIN C PADA BUAH PISANG RAJA (Musa paradisiaca L) SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN KALSIUM KARBIDA (CaC 2 )." Jurnal Insan Cendekia 6, no. 1 (March 7, 2019): 13–17. http://dx.doi.org/10.35874/jic.v6i1.527.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Pisang merupakan salah satu jenis buah yang memiliki tingkat konsumsi tinggi di Indonesia. Pisang raja merupakan salah satu jenis pisang yang memiliki banyak varian diantaranya adalah pisang raja bulu, pisang raja sereh, dan pisang raja nangka yang memiliki rasa berbeda satu sama lain. Kebanyakan petani memanen pisangnya dalamkeadaan tidak matang lalu memeramnya dengan menggunakan kalsium karbida, ini dilakukan karena kalsium karbida akan membuat pisang menjadi lebih cepat matang kemudian siap dijual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C pada buah pisang raja (Musa paradisiaca L) sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida (CaC 2 ). Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pohon pisang raja yang terdapat di desa Nguwok kecamatan Modo kabupaten Lamongan berjumlah 3 pohon dengan 3 jenis yang berbeda. Sampel penelitian ini adalah 3 jenis pisang raja yaitu raja sereh, raja bulu, dan raja nangka yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling dengan variabel adalah kadar vitamin C buah pisang raja sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida. Pengolahan data menggunakan Editing,Coding, Tabulating. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan kadar vitamin C pada buah pisang sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida yakni pisang raja bulu sebanyak 7,6 mg/100 gram dan 3,5 mg/100 gram; raja sereh sebanyak 4,1 mg/100 gram dan 2,9 mg/100gram; raja nangka sebanyak 3,5 mg/100 gram dan 2,3 mg/100 gram. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pisang raja sesudah penambahan kalsium karbida memiliki kadar vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan pisang sebelum penambahan kalsium karbida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Dobosy, Ádám, Marcell Gáspár, and Gyula Nagy. "Ausztenites korrózióálló acél szemcsehatármenti korrózióra való hajlamának elemzése fizikai szimulációval." Multidiszciplináris tudományok 11, no. 4 (2021): 15–30. http://dx.doi.org/10.35925/j.multi.2021.4.2.

Full text
Abstract:
Mint ismeretes, az ausztenites korrózióálló acélok, ha azok karbontartalma meghaladja a 0,03-0,04%-ot, nagyobb hőmérsékletről lassan hűtve, vagy 500 - 900 ˚C hőmérséklet közben hőn tartva, nem lesznek homogén szövetszerkezetűek. Az ausztenit mellet számos intermetallikus vegyület válik ki, amelyek közül a szemcsehatármenti korrózió kialakulása szempontjából a M23C6 karbid kiválása a meghatározó. A kiváló nagy krómtartalmú (kb. 65%) fázis környezetében az ausztenit Cr tartalma 10,5% alá csökkenhet, így az acél kristályközi korrózióra hajlamossá válhat. A szemcsehatármenti korrózióra hajlamos ausztenites korrózióálló acélok esetén a hegesztési hőfolyamat hatására is kialakulhat a nem kívánt kiválás. Az egyes ausztenites korrózióálló acélok érzékenységének jellemzése érdekében ún. szenzibilizációs diagramokat célszerű meghatározni, amelyeknél a hőntartás hőmérséklete és ideje függvényében a karbidok elhelyezkedési, előfordulási területeit jelenítik meg. Tekintettel arra, hogy a hegesztés hőciklusa jelentősen különbözik az állandó hőmérsékletű kezelésnél alkalmazottól, a szemcsehatármenti korróziós hajlamot a hegesztési hőfolyamat paramétereinek függvényében célszerű elemezni. Jelen kutatómunkában fizikai szimulációval előállított hegesztési hőciklus(ok)nak kitett próbatesteken (X5CrNi18-10, 1.4301) végeztünk kísérleteket egy Gleeble 3500 típusú berendezésen, amelynek során különböző maximális hőmérsékleteket létrehozva, változó lehűlési profilokat vizsgáltunk. A vizsgálati eredmények felhasználásával különválasztottunk néhány olyan hegesztési hőciklust, amelyek alkalmazása esetén bekövetkezhet szemcsehatármenti korrózió, illetve az elkerülhető a vizsgált ausztenites alapanyagon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Solihin, Solihin. "TINJAUAN PEMBUATAN NIOBIUM KARBIDA." Metalurgi 29, no. 1 (January 23, 2018): 71. http://dx.doi.org/10.14203/metalurgi.v29i1.273.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Thakuria, Mitali, and Parijat Borgohain. "Generational shift in occupational pattern among the Karbis of Karbi Anglong district in Assam." Clarion- International Multidisciplinary Journal 5, no. 1 (2016): 40. http://dx.doi.org/10.5958/2277-937x.2016.00006.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Thakuria, Mitali, and Parijat Borgohain. "Changing pattern of occupational structure among the karbis of Karbi Anglong District in Assam." Clarion- International Multidisciplinary Journal 7, no. 1 (2018): 51. http://dx.doi.org/10.5958/2277-937x.2018.00008.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Johan, Chendri, and Frans R. Bethony. "PENGARUH VARIASI PARAMETER PEMESINAN TERHADAP TINGKAT KEAUSAN PAHAT KARBIDA." Journal Dynamic Saint 4, no. 2 (March 18, 2020): 814–21. http://dx.doi.org/10.47178/dynamicsaint.v4i2.871.

Full text
Abstract:
Pengaruh variasi parameter pemesinan terhadap tingkat keausan pahat karbida. Penelitian ini bertujuan mengetahui berapa besar pengaruh variasi parameter pemesinan terhadap keausan pahat karbida pada proses bubut stainless steel dengan setting variasi putaran yang digunakan adalah, 850 rpm, 1000 rpm, dan 1300 rpm sedangkan variasi gerak makan 0.18 mm/rev , 0.22 mm/rev, 0.28 mm/rev dan kedalaman potong tetap 1.5 mm . Proses pemesinan menggunakan mesin bubut konvensional dengan pahat karbida Al2O3 –TiO2+TiO2, material stainless steel grate 301, dan penggukuran keausan pahat ini menggunakan alat microscope dengan proses pemesinan menggunakan metode experimental. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai keausan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya nilai dari masing-masing variasi parameter pemesinan. Nilai keausan terkecil teramati pada proses pemesinan pada parameter dengan kecepatan porong Vc 101.4 m/min, f = 0.18 mm/rev dengan nilai VB = 0.040 mm, dan nilai keausan terbesar teramati pada proses pemesinan dengan kecepatan potong Vc = 155.1m/min, f = 0.28 mm/rev dengan nilai VB = 0.065 mm. Hasil penelitian variasi parameter pemesinan kering stainless steel menggunakan pahat Al2O3 – TiO2 menunjukkan bahwa kecepatan potong, dan gerak makan berpengaruh signifikan terhadap keausan pahat. Kata kunci: Pemesinan, karbida,Stainless steel, Keausan, Parameter
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Suhendi, Angga. "Pengaruh Kecepatan Spindle, Kedalaman Penyayatan, dan Variasi Campuran Cairan Pendingin Terhadap Keausan Pahat Insert Karbida pada Proses Pembubutan." Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran 2, no. 2 (May 10, 2020): 134. http://dx.doi.org/10.17977/um054v2i2p134-140.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi variabel terhadap keausan pahat insert karbida. Variabel bebas yang digunakan yaitu kecepatan spindle (630 rev/min, 920 rev/min, dan 1250 rev/min), kedalaman penyayatan (0.5 mm, 0.7 mm, dan 1 mm), dan campuran cairan pendingin (1:10, 1:25, dan 1:40), serta variabel terikat berupa nilai keausan pahat insert karbida. Variabel kontrol berupa debit cairan pendingin (25 ml/detik) dan Feeding (0,08 mm/rev). Pahat yang digunakan adalah pahat merk Tungaloy dengan tipe WNMG080412-TSF T9125. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian eksperimen dengan menerapkan desain Pre-Eksperimental studi kasus bentuk tunggal. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan spindle, kedalaman penyayatan dan semakin besar perbandingan cairan pendingin, maka semakin besar pula nilai keausan yang dihasilkan. Kata kunci: kecepatan spindle, kedalaman penyayatan, campuran cairan pendingin, keausan pahat insert karbida.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Laczkó, László, and Margit Eniszné Bódogh. "Tungsten-carbide/cobalt based hard metals I. Physical properties of tungsten-carbide powder and its manufacturing." Epitoanyag - Journal of Silicate Based and Composite Materials 59, no. 1 (2007): 2–5. http://dx.doi.org/10.14382/epitoanyag-jsbcm.2007.1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Laczkó, László, and Margit Eniszné Bódogh. "Tungsten-carbide/cobalt based hard metals II." Epitoanyag - Journal of Silicate Based and Composite Materials 60, no. 1 (2008): 3–7. http://dx.doi.org/10.14382/epitoanyag-jsbcm.2008.1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Bhattacharjee, Somenath. "Empowerment of Women and Skill Development though Indigenous Knowledge:A Study on the Karbis of Karbi Anglong, Assam." Anveshana: search for Knowledge 7, no. 2 (December 1, 2017): 66. http://dx.doi.org/10.23872/aj/2017/v7/i2/168839.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Bhattacharjee, Somenath. "Territorial Administration of a Little Known Tribal King: A Study on the Karbis of Karbi Anglong, Assam." Oriental Anthropologist: A Bi-annual International Journal of the Science of Man 17, no. 2 (December 2017): 359–76. http://dx.doi.org/10.1177/0976343020170209.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Harsanti, Dini. "SINTESIS DAN KARAKTERISASI BORON KARBIDA DARI ASAM BORAT, ASAM SITRAT DAN KARBON AKTIF." Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca 11, no. 1 (June 16, 2010): 29. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v11i1.2178.

Full text
Abstract:
Boron karbida merupakan material yang sulit terbentuk yang memiliki struktur dan aplikasi elektronik yang menarik. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh boron karbida antara lain stabil pada temperatur tinggi, memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, berkemampuan tinggi dalam menyerap neutron pada pusat reaktor nuklir, dan memiliki sifat-sifat termoelektrik yang sangat baik. Kombinasi dari sifat-sifat tersebut memungkinkan boron karbida digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk material yang tahan abrasi, persenjataan militer, moderator neutron pada reaktor nuklir, dan berpotensial diaplikasikan pada pembangkit daya penerbangan angkasa luar. Penelitian ini berhasil mensintesis boron karbida dengan fasa B4C yang memiliki sistem Kristal rhombohedral, space grup m 3 R , dan parameter kisi a = b = 5,600, c = 12,08, α = β = γ = 900 dengan menggunakan bahan-bahan awal berupa asam borat (H3BO3), karbonaktif, dan asam sitrat (C6H8O7) yang ditambahkan dengan magnesium sebagai koreduktor.Boron carbide is highly refractory material that is of great interest for both it’s structuraland electronic properties. Of particular importance are it’s high-temperature stability,high hardness, high cross-section for neutron capture, and excellent high-temperaturethermoelectric properties. This combination of properties gives rise to numerous applications, including uses as an abrasive wear-resistant material, ceramic armor, a neutron moderator in nuclear reactors, and potentially, for power generating deep space flight applications. This experimental succesfull to synthesis B4C boron carbide that has rhombohedral crystal system, space grup m 3 R , and lattice constant a = b = 5,600, c = 12,08, α = β = γ = 900 by using raw materials i.e. boric acid (H3BO3), activated carbon, and citric acid (C6H8O7) and magnesium as co-reductant.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Małek, M., M. Jackowski, W. Życiński, W. Łasica, and M. Owczarek. "Influence of silicone carbide additions on the mechanical properties of concrete." Materiali in tehnologije 54, no. 5 (October 16, 2020): 595–99. http://dx.doi.org/10.17222/mit.2019.173.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Dewi, Kania, and Steffani Law. "PEMODELAN REAKTOR ABSORPSI MENGGUNAKAN ABSORBEN LIMBAH LAS KARBID UNTUK MENGOLAH CO2." INFOMATEK 20, no. 1 (May 20, 2018): 59. http://dx.doi.org/10.23969/infomatek.v20i1.882.

Full text
Abstract:
Model transfer massa dalam reaktor absorpsi semi batch untuk mengolah CO2 menggunakan limbah las karbid telah dikembangkan berdasarkan hukum kesetimbangan massa, teori transfer massa dan laju reaksi. Simulasi model reaktor dilakukan dengan solver ODE45 program MATLAB R2009a dengan pendekatan Metode Runge-Kutta orde 4. Asumsi yang digunakan dalam pemodelan ini adalah reaktor bekerja pada kondisi steady state, kedua fasa berada pada suhu 25°C, kecepatan pengadukan serta bubbler diabaikan, dan orde reaksi merupakan pseudo orde satu. Model divalidasi dengan menggunakan hasil penelitian laboratorium absorpsi CO2 oleh limbah las karbid dalam reaktor semi batch dengan konsentrasi inlet sebesar 18%. Absorpsi CO2 oleh limbah las karbid yang mengandung Ca(OH)2 terutama terjadi pada liquid-bulk sehingga perpindahan massa akan terjadi lebih besar di liquid-bulk dibanding dengan perpindahan massa di gas-liquid film. Model matematis yang dikembangkan dengan solusi numerik menggunakan metode Runge Kutta orde 4 secara umum dapat menggambarkan pola yang hampir sama dengan hasil penelitian laboratoirum, walaupun digunakan nilai konstanta reaksi hasil penelitian yang jauh lebih lambat daripada nilai konstanta reaksi teoritis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Ridlo, Faried Miftahur, Permana Andi Paristiawan, and Mukhlis Agung Prasetyo. "Pengaruh Variasi Holding Time dan Media Pendingin pada Proses Solution Treatment terhadap Kekerasan dan Ketangguhan Paduan Baja Fe12Mn1,5Mo." Metal Indonesia 42, no. 2 (December 30, 2020): 77. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2020.v42.77-85.

Full text
Abstract:
Baja mangan austenitik merupakan baja yang digunakan secara luas pada industri tambang dan mineral karena memiliki ketahanan aus dan ketangguhan yang tinggi. Secara umum, baja mangan austenitik yang dibuat melalui proses pengecoran memiliki kecenderungan getas dengan ketangguhan yang rendah karena terbentuknya formasi karbida. Proses solution treatment diikuti dengan pendinginan cepat menjadi hal penting untuk melarutkan karbida sehingga menjamin terbentuknya struktur full austenit pada temperatur kamar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi holding time dan media pendingin pada proses solution treatment terhadap kekerasan dan ketangguhan paduan baja Fe12Mn1.5Mo. Pada penelitian ini, karakteristik baja Fe12Mn1.5Mo hasil cor diinvestigasi lebih lanjut setelah dilakukan proses solution treatment dalam dua tahap, yaitu memanaskan dari temperatur ruang sampai 700oC dengan holding time 3 jam, kemudian dinaikkan sampai temperatur 1000 oC dengan variasi holding time selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam diikuti dengan quenching menggunakan 3 media pendingin berbeda (air, larutan garam 1.5% dan 3%). Pada pendinginan menggunakan larutan garam 1.5% dan 3% menunjukkan bahwa semakin lama holding time, maka nilai kekerasan dan nilai impak juga semakin meningkat. Sementara itu, spesimen yang didinginkan menggunakan air menghasilkan nilai yang berfluktuasi untuk kedua sifat mekanik. Nilai kekerasan tertinggi sebesar 344 BHN pada variasi holding time 2 jam diikuti dengan pendinginan air, sementara nilai impak tertinggi sebesar 73.7 J/cm2 dihasilkan pada variasi holding time 1 jam dengan pendinginan air. Nilai impak terendah sebesar 48.8 J/cm2 dihasilkan pada variasi holding time 1 jam dengan pendinginan larutan garam 3%. Hasil metalografi menunjukkan bahwa struktur mikro matriks austenit yang mengakibatkan nilai kekerasan yang rendah sedangkan karbida tak terlarut yang terdispersi di batas butir dan di dalam butir yang mengakibatkan nilai kekerasan yang tinggi. Di sisi lain, Proses solution treatment yang berlangsung kurang sempurna berakibat pada menurunnya ketangguhan karena terbentuknya presipitasi karbida.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Hanaldi, Kus. "ANALISA KETAHANAN AUS BESI COR EN-JN2019 DENGAN METODE FACTORIAL DESIGN TERHADAP UNSUR PADUAN DAN LAJU PENDINGINAN." Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik 6, no. 1 (June 30, 2016): 11. http://dx.doi.org/10.37209/jtbbt.v6i1.64.

Full text
Abstract:
Salah satu material yang dapat digunakan pada kondisi lingkungan abrasif adalah white cast irons atau abrasion-resistant cast iron. EN-JN2019 adalah salah satu jenis besi cor yang dapat digunakan pada kondisi ini. Pada besi cor ini terkandung unsur karbon, silikon, mangan, dan chromium. Analisa ketahanan aus material ini telah dilakukan dengan menggunakan factorial design terhadap dua kombinasi kandungan chromium (1% dan 2%), dua kombinasi kandungan silikon (1% dan 1,5%) dan dua kombinasi ketebalan sampel (5mm dan 30mm). Ketebalan sampel merupakan representasi dari laju pendinginan. Kajian terhadap kekerasan, struktur mikro, uji impact dan uji aus dari delapan sampel yang dihasilkan dari proses pengecoran telah dilaksanakan pula. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan menurun dengan meningkatnya ketebalan dan disertai dengan perubahan struktur mikro sebagai hasil dari laju pendinginan yang semakin lambat. Penambahan kandungan chromium meningkatkan kekerasan karena adanya pembentukan karbida. Penambahan kandungan silikon menurunkan kekerasan akibat pembentukan grafit yang lebih mudah. Pengaruh kandungan chromium dan silikon terhadap kekerasan memiliki ketergantungan satu dengan lainnya, karena penambahan silikon menekan pertumbuhan karbida. Dari hasil pengujian impact didapatkan hasil, pada semua variasi chromium, silikon dan ketebalan tidak memiliki pengaruh terhadap harga impact. Sedangkan dari hasil pengujian keausan didapatkan bahwa kekerasan berbanding lurus dengan nilai wear resistant, semakin tinggi kekerasan maka nilai wear resistant akan semakin meningkat.Kata kunci: ketahanan aus, EN-JN2019, kandungan chromium, kandungan silikon, laju pendinginan, factorial design, pembentukan karbida.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Somalinggi, Liberty Juniasy, Frans Phengkarsa, and Lisa Febriani. "Pengaruh Limbah Karbit / Calcium Carbit Sebagai Bahan Substitusi Semen Pada Beton." Paulus Civil Engineering Journal 2, no. 4 (January 26, 2021): 289–97. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v2i4.187.

Full text
Abstract:
Penelitian ini memanfaatkan limbah karbit sebagai pengganti sebagian semen dalam pembuatan beon yang bertujuan untuk mengetahui nilai optimum penambahan limbah karbit yang berfungsi sebagai pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton. Variasi limbah karbit sebesar 0%, 4%, 6%, dan 8%. Sampel yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 72 sampel. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari, dan kekuatan tarik belah dan modulus elastisitas diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian bahan limbah karbit 0% menunjukkan kuat tekan 35,47 MPa, kuat tarik belah 2,59 MPa, dan modulus elastisitas 16957,76 MPa. Variasi 4% limbah karbit, kuat tekan 37.64 MPa, kuat tarik belah 2,66 MPa, dan modulus elastisitas 17180,87 MPa. Variasi 6% limbah karbit, kuat tekan 33.60 MPa, kuat tarik belah 2,50 MPa, dan modulus elastisitas 16635,53 MPa. Variasi 8% limbah karbit, kuat tekan 35.48 MPa, kuat tarik belah 2,50 MPa, dan modulus elastisitas 16429,19 MPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan 4% limbah karbit mendapatkan hasil uji paling optimum untuk semua pengujian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tehovnik, F., B. Šetina Batič, F. Vode, S. Malej, and J. Burja. "Nitrides and carbides in 2101 lean duplex stainless steel." Materiali in tehnologije 52, no. 6 (December 17, 2018): 821–26. http://dx.doi.org/10.17222/mit.2018.145.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sitorus, Fransnazoan, Armasyah Ginting, and Basuki Wirjosentono. "Penyelidikan Karakteristik Lapisan Diamond Film Pahat Karbida Terhadap Pembebanan Mekanik Pada Pembubutan Kering." Jurnal Inotera 1, no. 1 (July 27, 2017): 32. http://dx.doi.org/10.31572/inotera.vol1.iss1.2016.id6.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi lapisan diamond-film yang digunakan sebagai bahan pelapis pahat karbida khususnya bahan pelapis (diamond-film CVD), sehubungan dengan adanya laporan penelitian perihal kegagalan fungsi dari bahan pelapis pahat karbida yang digunakan pada proses pemesinan kering bahan non-ferro metal pada awal proses pemotongan berlangsung (initial wear). Kajian karakteristik lapisan diamond-film pahat dilakukan melalui pendekatan beban mekanik melalui proses pemesinan kering menggunakan bahan paduan aluminium 6061. Kondisi pemotongan yaitu v= 350 m/min; f= 0.15 mm/put; a= 1.5 mm pada fasa Initial-wear (tc= 1.736 min). Uji beban mekanik menggunakan bahan uji berkekerasan berbeda, Aluminium 6061 (53.3 HRB/95 HV) dan AISI 1070 (93.3 HRB/200 HV), hasil pengujian pada bahan uji Aluminium 6061 diperoleh keadaan Aus-abrasive VB= 0.070 mm, dan pada bahan uji AISI 1070 diperoleh keadaan Aus tepi VB= 0.250 mm, analisa menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan energy dispersive analysis X-Ray spectroscopy (EDAX), hasil pengujian diperoleh sebaran unsur pelapis diamond-film pada bahan uji Aluminium 6061 terhadap kondisi pemotongan diperoleh keadaan unsur material pelapis diamond film masih signifikan. Kemudian pada bahan uji AISI 1070 terhadap kedua kondisi pemotongan diperoleh keadaan unsur material pelapis diamond-film signifikan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pendekatan beban mekanik tidak ditemukan peristiwa pengelupasan lapisan diamond-film pahat karbida, fenomena yang terjadi terhadap ketiga pendekatan yang dilakukan adalah peristiwa hilang bertahapnya sebagian volume material pelapis diamond-film yang melapisi material substrate akibat Aus pengikisan lapisan (abrasive-coating wear).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Raos, Nenad. "Povijest proizvodnje kalcijeva karbida u Hrvatskoj (1897. – 1945.)." Kemija u industriji 67, no. 5-6 (June 17, 2018): 235–40. http://dx.doi.org/10.15255/kui.2017.039.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wiśniewski, P., M. Małek, J. Mizera, and K. J. Kurzydłowski. "Effect of adding water-based binders on the technological properties of ceramic slurries based on silicon carbide." Materiali in tehnologije 51, no. 2 (April 19, 2017): 225–27. http://dx.doi.org/10.17222/mit.2015.194.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Christopher, Loo, T. Sasikumar, C. Santulli, and C. Fragassa. "Neural network prediction of aluminum-silicon carbide tensile strength from acoustic emission rise angle data." FME Transaction 46, no. 3 (2018): 253–58. http://dx.doi.org/10.5937/fmet1802253m.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Rezki, Wanda Feri, and DIan Fitriyani. "Analisis Pengaruh Temperatur Input Terhadap Kekritisan High Temperature Gas Reactor Berbahan Bakar TRISO Dengan Pelapis Zirkonium Karbida." Jurnal Fisika Unand 8, no. 3 (September 27, 2019): 295–300. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.8.3.295-300.2019.

Full text
Abstract:
Analisis pengaruh temperatur masukan terhadap kekritisan High Temperature GasReactor (HTGR) telah dilakukan.HTGR yang diteliti berbahan bakar UO2 yang dilapisi TRISO dengan bahan pelapis berupa karbon pirolitik dan zirkonium karbida (ZrC).Variasi temperatur masukan 800˚C-1600˚C untuk bahan bakar dan temperatur pendingin dari 300˚C-700˚C.Reaktor ini menggunakan gas helium sebagai pendingin dan parameter yang diamati adalah faktor multiplikasi efektif (keff) pada teras reaktor.Penelitian ini dilakukan dengan komputasi menggunakan kode SRAC 2006 (Standard Thermal Reactor Analysis Code System) library yang digunakan yaitu JENDL-3.3. Teras Reaktor HTGR dibagi menjadi 8 region. Simulasi reaktor dilakukan dengan memvariasikan temperatur pendingin dalam setiap variasi temperatur bahan bakar, Dari setiap simulasi didapatkan faktor multiplikasi neutron dalam setiap variasi temperatur.Faktor multiplikasi neutron mengalami penurunan setiap kenaikan temperatur bahan bakar begitu juga dengan reaktivitas reaktor.Koefisien reaktivitas temperatur memenuhi standar yang ditetapkan oleh BAPETEN yaitu bernilai negatif.reaktor dalam keadaan kritis sempurna pada temperatur bahan bakar sebesar 1200˚C dan temperatur pendingin sebesar 500˚C.Kata kunci: faktor multiplikasi neutron, HTGR, temperatur, TRISOzirkonium karbida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Yusuf, Ilyas, and Bukhari Bukhari. "Analisa umur pahat karbida dengan menggunakan Bahasa pemograman C++." Jurnal POLIMESIN 3, no. 2 (September 29, 2019): 188. http://dx.doi.org/10.30811/jpl.v3i2.1446.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Alamsari, Bayu, Aziz Trianto, and Yazid Bindar. "Penyusunan model dan simulasi pembentukan besi karbid dan karbon bebas pada zona pendidingan reaktor HYLSA." Jurnal Teknik Kimia Indonesia 5, no. 3 (October 2, 2018): 501. http://dx.doi.org/10.5614/jtki.2006.5.3.5.

Full text
Abstract:
Modeling and simulation of iron carbide and carbon-free formation in cooling zone of reactor HYLSAThe sponge iron production rate increasing in iron ore reduction plant through the nsmg reduction gas temperature will cause more cooling gas flow rate. The objective of this research is to study the effect of cooling gas flow rate on iron carbide and carbon deposit formation through mathematical modelling arrangement and simulation on cooling zone of sponge iron reactor. The modeling is carried out by applying kinetics model. The equations were solved by finite element method. From this study, it was found that the decrease of methane concentration due to iron carbide and free carbon formation occurs when solid temperature reaches 448 oC and 505 oC, respectively. In addition, simulation results show that the cooling gas flow rate above 76000 NCMH is not profitable. On constant methane concentration, the rate of Fe3C and free carbon formation decrease with increasing cooling gas flow rate. However, increasing cooling gas flow rate on make-up gas concentration 95% will decrease total carbon formation. On constant cooling gas flow rate, the rate of Fe3C and free carbon formation increased proportionally with methane concentration.Keywords: Kinetics Simulation, Sponge Iron Reactor, Methane Decomposition, Iron CarbidedAbstrakPeningkatan kapasitas produksi besi span pada pabrik reduksi bijih besi melalui peningkatan temperatur gas pereduksi akan berakibat pada tingginya laju alir gas pendingin yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh laju gas pendingin terhadap pembentukan besi karbida dan total karbon pada besi span melalui penyusunan dan simulasi model matematika pada zona pendingin besi span. Pemodelan matematika dilakukan melalui penyusunan model berbasis kinetika dan diselesaikan secara numerik dengan menggunakan metode penghampiran selisih terhingga. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi CH<sub>4</sub> menurun akibat adanya pembentukan Fe3C dan dekomposisi met an masing-masing ketika temperatur padatan mencapai 449 oC dan 505 oC. Peningkatan laju alir gas pendingin sampai di alas 76000 NCMH pada kondisi perhitungan tidak akan menguntungkan karena temperatur produk tidak akan dapat mencapai nilai yang lebih rendah lagi. Selain itu, semakin tinggi laju alir gas pendingin, pada konsentrasi gas make-up yang dipertahankan sama dengan umpan, jumlah total karbon semakin sedikit. Sedangkan peningkatan laju alir gas pending in dengan konsentrasi gas make-up sebesar 95% akan meningkatkan jumlah total karbon. Peningkatan konsentrasi CH4 pada laju alir gas pendingin yang tetap, akan meningkatkanjumlah total karbon yang terbentuk.Kata Kunci: Simulasi Berbasis Kinetika, Reaktor Besi Spon, Dekomposisi Metan, Pembentukan Besi Karbid
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Wirpsza, Zygmunt. "Carbon polymers from carbide solutions Polimery węglowe z roztworów karbidu." PRZEMYSŁ CHEMICZNY 1, no. 4 (April 5, 2016): 57–61. http://dx.doi.org/10.15199/62.2016.4.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Galović, Filip. "O govoru Dugoga Rata pored Omiša." Fluminensia 31, no. 2 (2019): 87–104. http://dx.doi.org/10.31820/f.31.2.6.

Full text
Abstract:
Dugi je Rat novije naselje na obali između Splita i Omiša, nastalo spuštanjem čakavaca sa susjednoga brdskoga prostora, štokavaca iz unutrašnjosti te doseljenjem radnika tvornice cijanamida i karbida s raznih strana. Temeljni je sloj čakavski, pa se govor pripaja južnočakavskim kopnenim govorima, kao i govori između Podstrane i Omiša. U članku se podastiru i analiziraju jezične značajke govora Dugoga Rata na fonološkoj ravni dobivenih za recentnih terenskih istraživanja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Pujiyulianto, Eko. "PENGARUH CARBON TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK." Metal Indonesia 40, no. 1 (June 30, 2018): 19. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2018.v40.19-25.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur carbon (C) terhadap struktur mikro dan sifat mekanik baja mangan. Baja mangan dengan kandungan mangan (Mn) sebesar 14%, divariasikan jumlah carbon mulai dari 0.4% hingga 1.6%. Seluruh sampel dianalisa struktur mikro, lalu diuji sifat mekaniknya meliputi kekerasan, ketahanan aus, ketahanan impak dan kekuatan tarik. Kekerasan rata rata seluruh sampel tidak mengalami perubahan yang signifikan, yaitu 24 HRC, dengan kekerasan rata rata fasa austenit 34 HRC, dan fasa karbida 52 HRC. Hasil pengujian ketahanan aus memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya kadar carbon maka ketahanan aus akan semakin meningkat, persentase kehilangan berat terkecil pada kandungan carbon 1,6% sebesar 0,01%. Kekuatan impak dan elongasi meningkat pada kadar carbon 0,4% hingga 1 %, dan menurun pada 1,4% hingga 1,6%. Kekuatan impak paling tinggi yaitu pada kadar carbon 0,7% dan 1% sebesar 187 joule dan 167 joule dengan elongasi 37,7% dan 38,2%. Kekuatan tarik meningkat dengan meningkatnya kadar carbon dari 0,4 % - 1%, namun kekuatan tarik menurun ketika kandungan carbon lebih dari 1%. Baja mangan dengan kadar carbon antara 0,7 % hingga 1 % memiliki kombinasi kekuatan impak, elongasi dan kekuatan tarik yang tinggi. Baja mangan dengan kadar carbon 0,7% dan 1% memiliki fasa karbida yang paling sedikit, sehingga ketahanan impak, elongasi dan kekuatan tariknya tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Wewers, B., and H. Berns. "Verschleißbeständige MMC mit in situ Karbiden." Materialwissenschaft und Werkstofftechnik 34, no. 5 (May 2003): 453–63. http://dx.doi.org/10.1002/mawe.200390093.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Sarmah, Chandana. "Health Status of the Elderly Karbis: A Case Study in Morigaon District, Assam." Oriental Anthropologist: A Bi-annual International Journal of the Science of Man 19, no. 2 (July 25, 2019): 310–25. http://dx.doi.org/10.1177/0972558x19858566.

Full text
Abstract:
Health among elderly is an important dimension of quality of life. Health is the outcome of interaction of genetic and environmental factors. In elderly, it is the result of a complex interaction of the physical, social, and psychological aspects of ageing. Health status in this paper has been looked at from the point of view of incidence of diseases, functional ability, nutritional status, and elderly’s self-assessment of health condition. Data for the study have been collected from 20 villages in Morigaon district of Assam, predominantly inhabited by the Karbi community. Sixty years and above have been taken as the inclusive criterion. The sample consists of 508 elderly male and female Karbis. It is cross-sectional study using both qualitative and quantitative methods. Data have been collected with a structured schedule and nutritional status assessed from body mass index. Majority of the elderly did not reportedly suffer from any disease. A look into the treatment and management of disease conditions indicates that the elderly persons are mostly not aware of any disease prevalence due to their ignorance. The elderly remain functionally active and this is mainly their criteria of defining health. Of the elderly, 30 percent show low body mass index indicating protein deficiency malnutrition. Self-assessment of health condition as good by most elderly indicates a better psychological health. Functional ability, nutritional status, and self-assessment show an association with age.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Pošarac-Marković, Milica, Djordje Veljović, and Aleksandar Devečerski. "Erosive wear resistance of silicon carbide-cordierite ceramics: influence of the cordierite content." Materiali in tehnologije 49, no. 3 (May 3, 2015): 365–70. http://dx.doi.org/10.17222/mit.2014.071.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Edwin, Frank, and Subari Subari. "PENYIAPAN SERBUK KOMPOSIT KORUNDUM - TITANIUM KARBIDA (AL2O3- TiC) SEBAGAI BAHAN ABRASIF." Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara 13, no. 3 (September 8, 2017): 213. http://dx.doi.org/10.30556/jtmb.vol13.no3.2017.172.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Walesasi, Kristiani, Feky R. Mantiri, Herny Simbala, and Marhaenus Rumondor. "KAJIAN ETHYLENE TRIPLE RESPONSE TERHADAP KECAMBAH TIGA VARIETAS KACANG HIJAU." JURNAL ILMIAH SAINS 16, no. 2 (October 11, 2016): 73. http://dx.doi.org/10.35799/jis.16.2.2016.14093.

Full text
Abstract:
KAJIAN ETHYLENE TRIPLE RESPONSE TERHADAP KECAMBAH TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ABSTRAK Pembudidayaan tanaman kacang hijau selalu terkendala dengan keadaan lahan yang terbatas. Tanaman kacang hijau di tanam dengan tumpang sari, sehingga mengakibatkan tanaman ini tumbuh dengan keadaan ternaungi. Naungan ini menyebabkan naiknya produksi etilen, sehingga menimbulkan triple response yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu hal ini menjadi alasan dilakukan penelitian ini dengan etilen pada tiga varietas kacang hijau yaitu VIMA I, Seriti dan Kutilang. Setelah dikecambahkan tujuan untuk menyeleksi varietas kacang hijau yang tahan dengan adanya peningkatan jumlah selama 5 hari, panjang kacang hijau varietas VIMA I yang diberi karbid (penghasil etilen) adalah yang tertinggi. Bengkokan varietas kacang hijau yang terendah adalah varietas VIMA I. Namun untuk diameter kecambah ketiga varietas tidak berbeda nilainya baik yang diberi karbid maupun yang tidak diberi karbid. Dari penelitian ini menunjukkan varietas VIMA I adalah tanaman yang tahan terhadap peningkatan etilen, sehingga varietas ini berpotensi untuk ditanam di naungan. Kata Kunci :Etilen, Triple Response, Kacang Hijau STUDY OF ETHYLENE TRIPLE RESPONSE ON SEEDLINGS OF THREE VARIETIES OF MUNGBEAN ABSTRACT Grow green beans are always constrained by the state of limited land. Thus the green bean crop planted with intercropping, resulting in these plants grow with shady circumstances. However, this shade causes increased production of ethylene, causing triple response which can affect plant growth and development. Therefore this is the reason of this research with the aim of selecting resistant varieties of green beans with the increased amount of ethylene on three varieties of green beans that VIMA I, Seriti and Kutilang. Once germinated for 5 days, the length of green beans varieties by VIMA I carbide (ethylene producer) is the highest. And bend varieties of green beans were the lowest observed varieties VIMA is I who have given carbide. But for the three varieties of sprouts diameter does not vary in value whether it is given or not given acetylene carbide. From this research shows VIMA I is a plant varieties that are resistant to an increase in ethylene, so that this variety has the potential to be planted in the shade. Keywords: Ethylene, Triple Response, Mung Bean
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sulardjaka, Sulardjaka, Sri Nugroho, and Deri Dagi Wacono. "PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC." ROTASI 17, no. 3 (July 1, 2015): 156. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.17.3.156-161.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh % berat serbuk SiC terhadap kekerasan dan kekuatan bending material komposit AlSiTiB yang diperkuat dengan serbuk silikon karbida (SiC). Penelitian dilakukan dengan variasi persentase serbuk SiC: 2,5%, 5% dan 7,5 % berat. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode semi solid stir casting. Metode ini dipilih agar terjadi pencampuran antara matrik dengan penguat pada suhu semisolid. Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode Rockwell sedangkan uji bending dilakukan dengan metode four point bending. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin tinggi persentase berat serbuk SiC semakin meningkat kekerasan dan kekuatan bending material komposit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Nizar, Muhammad Syaifun, and Rifki Septawendar. "Pemodelan Kalkulasi Modulus Bulk Keramik Silikon Karbida 3C dengan Perangkat Lunak CP2K." Chimica et Natura Acta 5, no. 3 (December 15, 2017): 132. http://dx.doi.org/10.24198/cna.v5.n3.16061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Arif, Abdullah Bin, and Wahyu Diyono. "OPTIMALISASI CARA PEMERAMAN BUAH CEMPEDAK (Artocarpus champeden)." Informatika Pertanian 23, no. 1 (September 30, 2016): 35. http://dx.doi.org/10.21082/ip.v23n1.2014.p35-46.

Full text
Abstract:
Cempedak (Artocarpus champeden), merupakan salah satu jenis tanaman eksotis asli Indonesia. Rasa buahnya sangat manis dan legit, aromanya sangat wangi dan khas. Buah cempedak merupakan buah klimaterik yang tingkat ketuaannya tidak seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi pemeraman buah cempedak yang menghasilkan kematangan buah cempedak lebih seragam dan lebih cepat tanpa harus merubah karakter fisik dan kimianya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 1 faktor yang terdiri dari sepuluh (10) perlakuan pemeraman dengan dua ulangan. Perlakuan tersebut meliputi kontrol (tanpa perlakuan), pelukaan, karbit pada beberapa dosis 1, 2, 3, dan 4 g/kg buah (C1,C2, C3 dan C4) dan ethrel pada beberapa dosis (1000, 1500, 2000 dan 2500) ppm. Analisis statistik yang dilakukan meliputi analisis univariate dan multivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemeraman dengan karbit dan ethrel dapat mempercepat pematangan buah cempedak lebih cepat 3 hari dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan pelukaan. Semakin tinggi dosis karbit dan ethrel nilai TPT dan kadar air cenderung semakin rendah, sebaliknya nilai vitamin C semakin tinggi dengan semakin tingginya dosis pada hari keempat setelah pemeraman. Perlakuan pemeraman dengan dosis karbit 2 dan 3 g/kg mempunyai kemiripan dengan perlakuan pemeraman ethrel 1500 dan 2000 ppm pada karakter total asam, vitamin C, total padatan terlarut dan kadar air setelah 7 hari pemeraman. Analisis univariate (anova) efektif dalam hal memberikan informasi mengenai perlakuan yang terbaik, sedangkan analisis multivariate (manova dan PCA) efektif dalam mengurangi/mereduksi jumlah variabel dan menentukan kemiripan suatu variabel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Markovits, Tamás, Lajos Borbás, László Molnár, András Lajos Nagy, and Fülöp Dávid Fülöp. "Lézersugárral felületkezelt acél minták ball-on-disk típusú koptató vizsgálata." Acta Periodica 20 (2020): 51–63. http://dx.doi.org/10.47273/ap.2020.20.51-63.

Full text
Abstract:
A bemutatott kutatásban lézersugárral felületkezelt acél minták ball-on-disk típusú koptató vizsgálatának eredményeit mutatjuk be. A lézeres felületkezeléssel létrehozott edzett és nikkel bázisú wolfram karbid tartalmú bevonatolt tárcsák koptató vizsgálatait végeztük el, azzal a céllal, hogy meghatározzuk a kopással szembeni ellenállás változását a kezeletlen acél alapanyagokhoz képest. A kapott eredményekből jól látható, hogy a lézerrel felületkezelt alapanyagok kopásállósága jobb volt, mint felületkezelés nélkül. Az eredményekben bemutatásra kerülnek jellegzetes kopási nyomok, kopási szélességek, mélységek, keresztmetszetek, a lekoptatott tömeg és a súrlódási együttható változása a különböző esetekben.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Dahlan, Dwi Nur Aini. "PERBEDAAN KANDUNGAN VITAMIN C SELAI CEMPEDAK PADA PEMERAMAN TRADISIONAL DENGAN PEMERAMAN KARBID." AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian 3, no. 1 (December 26, 2019): 38–45. http://dx.doi.org/10.52166/agroteknologi.v3i1.1709.

Full text
Abstract:
Buah cempedak (Arthocarpus champeden) termasuk buah klimaterik yang merupakan salah satu jenis tanaman asli indonesia. Meski masih mentah buah klimaterik dapat dipanen dan matang setelah pemeraman. Pengolahan buah menjadi selai bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan penganeka ragaman produk dan menambah nilai ekonomis. Mutu selai cempedak akan semakin baik jika memiliki kandungan vitamin salah satunya adalah vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung vitamin C. Cara kerja pemeraman dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu 1. Pemeraman, 2. Pembuatan selai dan 3 uji kandungan vitamin C. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anava dengan aplikasi SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata dengan taraf sig 0.26 (5%) pada kandungan vitamin C selai cempedak antara cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Hal ini dikarenakan proses pematangan buah dengan menggunakan karbit akan menjadi lebih cepat jika dibanding pematangan buah secara biasa dan juga lebih cepat mencapai stadium klimaterik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Bodrova, Liudmyla, Halyna Kramar, Yaroslav Kovalchuk, Sergiy Marynenko, and Ihor Koval. "Structure Formation of Polycarbide-Based TiC-VC(NbC)-WC/nano WC Hard Alloys." Boundary Field Problems and Computer Simulation 57 (January 18, 2019): 35–40. http://dx.doi.org/10.7250/bfpcs.2018.005.

Full text
Abstract:
The process of structure formation in the alloys of the system TiC-VC(NbC)-NiCr with the alloying additions of the fine or nano WC, depending on the chemical composition and sintering temperature using the optical microscopy, SEM and XRD analysis, is investigated in this paper. The core/rim structure alloys were found irrespective of the amount of tungsten carbide additions. The research suggests that the adding of nano WC causes decrease in carbide grains, redistribution of the elements in the core and rim, and decrease in sintering temperature by 50–100 °С. Tika pētīts struktūru veidošanas process sakausējumos TiC-VC(NbC)-NiCr ar smalku vai nano WC sakausējuma papildinājumiem atkarībā no ķīmiskā sastāva un saķepināšanas temperatūras, izmantojot optisko mikroskopiju, SEM un XRD analīzi. Centru/aptvērumu struktūras sakausējumi tika konstatēti neatkarīgi no volframa karbīda piedevu daudzuma. Pētījums liecina, ka nano WC pievienošana samazina karbīda graudus, elementu pārdali centros un aptvērumos, kā arī notiek saķepināšanās temperatūras samazināšanās par 50–100° С.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Janicki, D. "In-situ synthesis of titanium carbide particles in an iron matrix during diode-laser surface alloying of ductile cast iron." Materiali in tehnologije 51, no. 2 (April 19, 2017): 317–21. http://dx.doi.org/10.17222/mit.2015.198.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Dahlan, Dwi Nur Aini. "Perbandingan Kandungan Serat Kasar Selai Cempedak yang Diperam Secara Tradisional dan Menggunakan Karbid." Journal Of Biology Education 3, no. 1 (May 30, 2020): 54. http://dx.doi.org/10.21043/jobe.v3i1.6601.

Full text
Abstract:
<p><em>Buah cempedak merupakan salah satu buah yang banyak mengandung serat makanan. Teknologi pemeraman buah cempedak diduga memiliki dampak terhadap kandungan serat kasar terutama ketika diolah menjadi selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung serat kasar positif untuk mendapatkan mutu terbaik selai cempedak. Analisis data menggunakan uji One Way Anava dengan bantuan SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dengan nilai signifikansi 0.55 pada kandungan serat kasar antara selai cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Kandungan serat kasar selai cempedak yang diperam secara tradisional (nilai rata-rata: 0.75) lebih tinggi dibandingkan selai cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit (nilai rata-rata: 0.49)<br />Kata kunci : Serat Kasar, Serat Kasar Selai, Selai Cempedak, Pemeraman Buah</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Doloksaribu, Martin. "PENGARUH KROM TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BESI COR NODULAR 400." Metal Indonesia 38, no. 1 (March 30, 2017): 8. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2016.v38.8-13.

Full text
Abstract:
Besi Cor Nodular 400 (FCD 400) dengan standar komposisi 3,5~3,9%C, 2,5~2,9%Si, 0,3~0,5%Mn, maks 0,03%P, maks 0,02%S dan min 0,03%Mg. Besi Cor Nodular memiliki perpaduan sifat kekuatan dan keuletan. Pada aplikasi slider tebal diperlukan kepastian sifat ketahanan aus. Ketahanan aus ditingkatkan dengan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik. Krom (Cr) merupakan unsur yang dapat meningkatkan kekerasan karena dapat berperan sebagai promotor perlit dan karbida. Pada pembuatan Besi Cor Nodular 400 ditambahkan Cr pada kisaran 0,03~0,1%. Uji tarik dan uji keras pada 0,033%Cr sebesar 431,68 N/mm2 dan 157 HB. Pada 0,074%Cr sebesar 599,28 N/mm2 dan 187 HB. Struktur mikro menunjukkan peningkatan sedikit struktur perlit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Santosa, Aa, and Muhamad Jimi. "PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MANGAN PADA KOMPONEN JAW PLATE TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO." INFOMATEK 20, no. 1 (May 20, 2018): 51. http://dx.doi.org/10.23969/infomatek.v20i1.881.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perbedaan komposisi Mangan pada komponen Jaw Plate terhadap Kekerasan dan struktur mikro. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari baja Mangan Austenitik meliputi pengujian kekerasan skala Rockwell C yang bertujuan untuk mengetahui kekerasan dan pengujian impak untuk mengetahui ketangguhan material tersebut. Metoda pengujian impak yang dilakukan adalah metode charpy. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi as cast, penambahan Mn akan menaikan harga kekerasan dan menaikan harga impak. Begitu pula pada kondisi setelah dilakukan proses heat treatment. Dilakukan proses metalograpy untuk melihat perubahan fasa pada struktur mikro as cast dan setelah dilakukan proses heat treatment, struktur mikro yang terjadi pada baja Mangan Austenitik adalah karbida komplek, α+(FeMn)3C.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Tokbipi, Miss Sobita. "PROBLEM OF EDUCATION IN KARBI ANGLONG DISTRICT." International Journal of Research -GRANTHAALAYAH 5, no. 9 (September 30, 2017): 91–94. http://dx.doi.org/10.29121/granthaalayah.v5.i9.2017.2204.

Full text
Abstract:
The Karbi Anglong district of Assam is very rich in natural resources. This district has very low infrastructure facilities as well as low percentage of literacy. Our government both at the centre and in the state have tried to improve and expand education since the attainment of freedom. In Karbi Anglong district, many children leave the schools even before completing the primary education. The present education system in Karbi Anglong district is not satisfactory with respect to competitive world. The problem of education is somewhat different from other district of Assam. The rate of literacy is still very low in this district because there are many hindrance in the education system. Another very serious problem of education in Karbi Anglong district is the differences in educational attainment between male and female. This district is facing from big educational problem even though our government has taken many steps and measurement. Therefore, our state government should take proper action to some extent to be at par with the modern competitive world. The present problem of education should be identified and proper step should be taken to solve this problem.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Kumar, Praveen. "Karbi‐Kuki clashes in Assam." Strategic Analysis 28, no. 2 (April 2004): 352–57. http://dx.doi.org/10.1080/09700160408450138.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

S, Nopri Aji, and Sunarto Sunarto. "Studi Unjuk Kerja Pahat Karbida Berlapis Titanium Aluminium Nitrida (Tialn) Pada Pembubutan Kering Aluminium 6061." Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi 3, no. 2 (September 20, 2020): 112–20. http://dx.doi.org/10.30596/rmme.v3i2.5273.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Ratna Dewi Syarifah, Nabil Nabhan MH, Zein Hanifah, Iklimatul Karomah, and Ahmad Muzaki Mabruri. "Analisis Fraksi Volume Bahan Bakar Uranium Karbida Pada Reaktor Cepat Berpendingin Gas Menggunakan SRAC Code." Jurnal Jaring SainTek 3, no. 1 (April 28, 2021): 13–18. http://dx.doi.org/10.31599/jaring-saintek.v3i1.333.

Full text
Abstract:
Analysis of fuel volume fraction with uranium caride fuel in Gas Cooled Fast Reactor (GFR) with SRAC Code is has been done. The calculation used SRAC Code (Standard Reactor Analysis Code) which is developed by JAEA (Japan Atomic Energy Agency), and the data libraries nuclear used JENDL 4.0. There are two calculation has been used, fuel pin cell calculation (PIJ Calculation) and core calculation (CITATION Calculation). In core calculation, the leakage is calculated so the calculation more precise. The CITATION calculation use two type of core configuration, i.e. homogeneous core configuration and heterogeneous core configuration. The power density value of two type core configuration is quite difference. It is better use heterogeneous core configuration than homogeneous core configuration, because the power density of heterogeneous core configuration is flatter than the other. From the analysis of fuel volume fraction, when the volume fraction is increase, the k-eff value is increase. And the optimum design after has been analysis for fuel volume fraction, that is the fuel volume fraction is 49% with a heterogeneous core configuration of three types of fuel percentages, for Fuel1 9%, Fuel2 12% and Fuel3 15%. This reactor is cylindrical, has a core diameter of 240 cm and a core height of 100 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Tarmizi, Tarmizi, and Odi Buana Hutapea. "Desain dan Pembuatan Perkakas untuk Proses Friction Stir Welding pada Material Aluminium 5052." Jurnal Riset Teknologi Industri 9, no. 2 (August 31, 2016): 107–19. http://dx.doi.org/10.26578/jrti.v9i2.1709.

Full text
Abstract:
Friction Stir Welding is a process of joining metals without filler and without melting the base metal. The system uses the work of the FSW tool with a rotating cylindrical indenter to heat with friction material. Making tools for FSW process includes the selection of materials, testing the chemical composition, microstructure, tool design, heat treatment process on the tool, and testing tools. Materials used tool steel AISI H13 or SKD 61. This steel has a combination of strength, wear resistance, and excellent toughness. The shape of the pin tool is to use triangles, cylinders, and cones. Tool is heated at a temperature of 1100oC on hold for 30 minutes, cooled in oil. Then the material is heated at a temperature of 450oC back on hold 30 minutes, cooled in the furnace has been turned off. Hardness test results produced after heat treatment at 52.8 HRC. The microstructure after heat treatment are carbide and martensite phase. In the experiments showed that the optimum welding on cylindrical shape with a visual tool welds excellent.ABSTRAKPengelasan aduk friksi (Friction Stir Welding) merupakan proses penyambungan logam tanpa logam pengisi dan tanpa melelehkan logam induk. Sistem kerja dari FSW menggunakan peralatan silindris yang berputar (rotating cylindrical tool) dengan indentor untuk memanaskan material dengan gesekan. Pembuatan peralatan untuk proses FSW ini meliputi pemilihan bahan material, pengujian komposisi kimia, struktur mikro, mendesain perkakas, proses perlakuan panas pada perkakas, dan pengujian pada perkakas. Material perkakas yang digunakan baja AISI H13 atau SKD 61. Baja ini memiliki kombinasi kekuatan, ketahanan aus, dan ketangguhan yang sangat baik. Bentuk pin perkakas yang gunakan ialah segitiga, silinder, dan kerucut. Perkakas dipanaskan pada temperatur 1100oC ditahan selama 30 menit, didinginkan di oli. Kemudian material dipanaskan kembali pada temperatur 450oC ditahan 30 menit, didinginkan dalam tungku yang telah dimatikan. Hasil uji kekerasan yang dihasilkan setelah perlakuan panas sebesar 52,8 HRC. Struktur mikro setelah perlakuan panas terdapat karbida dan fasa martensit. Pada percobaan pengelasan didapatkan hasil yang optimum pada bentuk peralatan silinder dengan visual lasan yang sangat baik. Kata kunci : Perkakas FSW, baja perkakas AISI H13, karbida krom
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Kumar, Ajay, Partha Protim Das, Ankur Jyoti Saikia, and Kuntala N. Barua. "Traditional Ethno-veterinary knowledge prevalent amongst the Karbi tribe residing in Karbi Anglong, Assam, India." emergent Life Sciences Research 06, no. 02 (2020): 60–66. http://dx.doi.org/10.31783/elsr.2020.626066.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography