To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kasus.

Journal articles on the topic 'Kasus'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kasus.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Apriani, Sarah, Laode Saafi, and Jumartin Gerung. "Faktor Risiko Kejadian Penyakit Scabies di Wilayah Kerja Puskesmas Laonti." Jurnal Healthy Mandala Waluya 2, no. 2 (August 30, 2023): 255–64. http://dx.doi.org/10.54883/jhmw.v2i2.262.

Full text
Abstract:
Scabies merupakan penyakit infeksi emerging/re-emerging dengan total jumlah kasus 100-300 juta tiap tahunnya di seluruh dunia. Data yang di peroleh dari puskesmas laonti selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2017 sebanyak 50 kasus, pada tahun 2018 sebanyak 50 kasus dan sedangkan pada tahun 2019 mencapai 150 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian penyakit scabies di wilayah kerja Puskesmas Laonti. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan desain Case-Control Study. Populasi dalam penelitian berjumlah 150 orang, dengan sampel sejumlah 50 responden, menggunakan Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan uji Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kebersihan kasur dan seprai dengan OR = 6,641, kebersihan tangan dan kuku dengan OR = 8,500, kebersihan pakaian dengan OR = 5,060, dan pengetahuan dengan OR = 7,048. Simpulan penelitian yaitu kebersihan kasur dan seprai, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan pakaian, dan pengetahuan merupakan faktor risiko kejadian penyakit scabies di Wilayah Kerja Puskesmas Laonti. Disarankan pihak puskesmas agar meningkatkan pengetahuan masyarakat agar menjaga kebersihan diri dan keluarganya agar terhindar dari penyakit scabies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Putra, Ivan Permana. "KASUS-KASUS KERACUNAN JAMUR LIAR DI INDONESIA." JURNAL EKOLOGI KESEHATAN 20, no. 3 (March 10, 2022): 215–30. http://dx.doi.org/10.22435/jek.v20i3.4943.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Wild mushrooms are one of the germplasm which have been consumed for decades. Besides the good nutritional content for health, some of wild mushrooms which identical to edible mushrooms are known to have toxins that can cause poisoning. To date, despite the high numbers of poisoning cases, information regarding cases of wild mushroom poisoning in Indonesia are not properly organized. This paper is a literature-based quantitative study by reviewing and validating all reports of mushroom poisoning in Indonesia during the 2010-2020 period. The results showed that over the last 10 years, there have been 76 cases of poisoning due to consumption of wild mushrooms in Indonesia. A total of 550 people became victims and 9 of them died. The wild mushroom genera suspected to be the cause of poisoning include: Amanita sp. (egg phase), Calvatia sp., Chlorophyllum cf. molybdites, Clitocybe sp., Coprinellus sp., Coprinopsis sp., Coprinus sp., Galerina sp., Inocybe sp., Lepiota sp., Macrocybe sp., Macrolepiota sp., Panaeolus sp., Parasola sp., Psilocybe sp., and Scleroderma sp. (old phase). The good collaboration between the government, researchers, citizens, and journalists in documenting the character of the mushroom that causes poisoning needs to be done to create a database of poisonous mushrooms in Indonesia. This is expected to be able to prevent the incidence of wild mushroom poisoning in Indonesia. Keywords: Wild Mushrooms, Poisoning, Indonesia ABSTRAK Jamur liar merupakan salah satu bahan pangan yang telah dikonsumsi dalam waktu yang lama. Selain memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan, beberapa kelompok jamur liar sulit dibedakan dengan jamur edible dan diketahui memiliki toksin yang mampu menyebabkan keracunan. Hingga saat ini, walaupun telah terjadi berulang kali, informasi mengenai kasus-kasus keracunan jamur liar di Indonesia masih belum dirapihkan dengan baik. Tulisan ini merupakan penelitian kuantitatif berbasis literatur dengan menelaah dan memvalidasi semua laporan keracunan jamur di Indonesia selama periode 2010-2020. Hasil koleksi informasi menunjukkan bahwa selama 10 tahun terakhir, telah terjadi 76 kasus keracunan akibat pengkonsumsian jamur liar di Indonesia. Sebanyak 550 orang menjadi korban dan 9 diantaranya meninggal dunia. Genus-genus jamur liar yang diduga menjadi penyebab keracunan diantaranya adalah : Amanita sp. (fase telur), Calvatia sp., Chlorophyllum cf. molybdites, Clitocybe sp., Coprinellus sp., Coprinopsis sp., Coprinus sp., Galerina sp., Inocybe sp., Lepiota sp., Macrocybe sp., Macrolepiota sp., Panaeolus sp., Parasola sp., Psilocybe sp., dan Scleroderma sp. (fase tua). Kolaborasi yang baik antara pemerintah, peneliti, masyarakat, dan jurnalis dalam pendokumentasian karakter jamur penyebab keracunan perlu dilakukan untuk membuat database infomasi jamur liar beracun di Indonesia. Hal ini diharapkan mampu untuk mencegah kejadian keracunan jamur liar di Indonesia. Kata kunci: Jamur Liar, Keracunan, Indonesia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Zulkarnain, Iskandar, Arisia Fadila, M. Yulianto Listiawan, Budi Utomo, Afif Nurul Hidayati, Sawitri, and Diah Mira Indramaya. "Profil kalus dan klavus di Unit Rawat Jalan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode Januari 2016 - Desember 2020." Intisari Sains Medis 13, no. 2 (August 1, 2022): 399–403. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v13i2.1355.

Full text
Abstract:
Introduction: Callus and clavus are skin disorders in the form of hyperkeratotic lesions that are common and can affect the patient's quality of life. Callus and clavus can occur in men or women of all ages. Treatment of callus and clavus has a low cost benefit but has received little attention and until now there is no gold standard of treatment that is considered ideal. Data on callus and clavus characteristics, common treatments, and the final outcome of callus and clavus therapy have not been widely reported so that it has an impact on the standard management of these two lesions. The aim of this study was to evaluate the description of callus and clavus cases in the form of gender, age, location lesions, management, and cure rate 1 month after therapy in the Outpatient Unit (URJ) Skin and Venereology Tumor Division and Skin Surgery (TBK) Regional General Hospital (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya. Methods: A cross-sectional retrospective descriptive study on 25 Electronic Medical Records (EMR) patients with callus and clavus who met the inclusion and exclusion criteria at the Dermatology and Venereology Outpatient Unit, Skin Surgery Tumor Division (TBK) RSUD Dr. Soetomo Surabaya period January 2016 - December 2020. Results: Twenty-five samples were recruited in this study consisting of 13 (52%) male patients and 12 (48%) female patients. Clavus dominated all cases in 20 (80%) cases, while callus was in 5 (20%) cases. The lower extremity was the most common site for lesions in 20 (80%) cases. Excision was the most frequently chosen method in 21 (84%) cases. Clinical recovery after 1 month after therapy was obtained in 20 (80%) cases. Conclusion: Management of callus and clavus in URJ Skin and Venereology, TBK Division, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya showed a cure rate of 80% with the most preferred modality being excision. Pendahuluan: Kalus dan klavus adalah kelainan kulit berupa lesi hiperkeratotik yang umum didapatkan dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kalus dan klavus dapat terjadi pada pria ataupun wanita di segala rentang usia. Tatalaksana kalus dan klavus memiliki cost benefit yang rendah namun kurang mendapat perhatian dan hingga saat ini belum terdapat standar emas tatalaksana yang dianggap ideal. Data karakteristik kalus dan klavus, tatalaksana yang umum dilakukan, dan hasil akhir dari terapi kalus dan klavus belum banyak dilaporkan sehingga berdampak pada standar manajemen kedua lesi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi gambaran kasus kalus dan klavus berupa jenis kelamin, usia, lokasi lesi, tatalaksana, dan angka kesembuhan 1 bulan paska terapi di Unit Rawat Jalan (URJ) Kulit dan Kelamin Divisi Tumor dan Bedah Kulit (TBK) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif potong lintang pada 25 Electronic Medical Records (EMR) pasien dengan kalus dan klavus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Unit Rawat Jalan Kulit dan Kelamin Divisi Tumor Bedah Kulit (TBK) RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Januari 2016 - Desember 2020. Hasil: Dua puluh lima sampel direkrut pada penelitian ini terdiri dari 13 (52%) pasien laki-laki dan 12 (48%) pasien perempuan. Klavus mendominasi keseluruhan kasus yaitu 20 (80%) kasus, sedangkan kalus 5 (20%) kasus. Ekstremitas bawah merupakan lokasi tersering didapatkannya lesi yaitu pada 20 (80%) kasus. Eksisi merupakan metode yang paling sering dipilih yaitu pada 21 (84%) kasus. Kesembuhan klinis setelah 1 bulan paska terapi didapatkan pada 20 (80%) kasus. Simpulan: Tatalaksana kalus dan klavus di URJ Kulit dan Kelamin Divisi TBK RSUD Dr. Soetomo, Surabaya menunjukkan angka kesembuhan sebesar 80% dengan modalitas yang paling banyak dipilih berupa eksisi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Maulani, Ika Ratna. "HIGH CONDYLECTOMY PADA KASUS FRAKTUR KONDILUS (Laporan Kasus)." Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi 13, no. 1 (May 20, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.32509/jitekgi.v13i1.855.

Full text
Abstract:
Kondilus adalah bagian dari mandibula yang berada pada puncak vertikal ramus mandibula dan membangun sendi dengan tulang temporal melalui fossa glenoid. Perawatan bedah pada fraktur kondilus bertujuan mengembalikan fragmen fraktur ke posisi anatomi secara benar, yang didapatkan dengan membuka fraktur kondilus, mendapatkan hubungan normal dengan mandibula dan memfiksasi pada posisinya. Kondilektomi pada fraktur kondilus merupakan tindakan yang jarang dilakukan dan diindikasikan hanya pada beberapa keadaan. Dilaporkan seorang laki-laki berusia 33 tahun datang ke Unit Gawat Darurat Bedah Mulut Rumah Sakit Hasan Sadikin setelah kecelakaan lalu lintas 1 hari sebelumnya, dengan keluhan rasa sakit dan bengkak pada sendi temporomandibular kanan, serta bukaan mulut terbatas. Pasien didiagnosa dengan fraktur kondilus kanan dan dilakukan kondilektomi kanan dengan narkose umum oleh Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Hasan Sadikin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Farida, Anik. "PENANGANAN KASUS PENYELENGGARAAN HAJI FURODAH (KASUS JAWA BARAT)." Penamas 32, no. 1 (June 30, 2019): 635. http://dx.doi.org/10.31330/penamas.v32i1.305.

Full text
Abstract:
Tulisan menyajikan hasil penelitian tentang potret penyelenggaraan haji furodah, yang dilakukan di Provinsi Jawa barat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan mengandalkan metode wawancara mendalam dan studi dekumentasi. Hasilnya, meskipun dari legalitas haji furodah diterima oleh pemerintah Arab Saudi, namun pergerakan jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci tidak mampu dipantau secara penuh oleh petugas haji yang dibentuk pemerintah Indonesia. Dengan demikian, jemaah haji furodah minim mendapatkan aspek perlindungan. Dengan demikian fenomena haji furodah merupakan dilema bagi negara. Dari aspek hukum di Indonesia, haji furodah tidak diakui karena dasar hukum penyelenggaraan haji di Indonesia berdasarkan UU nomor 13 tahun 2008. Pada pasal 3 Peraturan Pemerintah (PP) no 79 tahun 2012 tentang peraturan pelaksanaan UU nomor 13 tahun 2008 tentang penyeyelnggaran haji. Untuk mengatasi hal tersebut negara melalui Kementerian Agama secara terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pilihan berhaji yang”aman”. Sebelum ada pengaturan tentang penyelenggaraan haji furodah, masyarakat dihimbau untuk menggunakan mekansime haji reguler atau haji khusus, karena terbukti jalur furodah rentan bagi jemaah mengalami kerugian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pasha, Andi Muhammad Sultan, Mauluddin Mauluddin, Denny Mathius, and S. Zulfikar Assegaf. "LAPORAN KASUS : Pemeriksaan Forensik pada Kasus Luka Tembak." ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin 1, no. 8 (August 2, 2023): 858–65. http://dx.doi.org/10.55681/armada.v1i8.759.

Full text
Abstract:
Kematian atau luka berat yang diakibatkan oleh pengunaan senjata api merupakan salah satu masalah global. Pengunaan senjata api sebagai tindak kekerasan beberapa tahun ini meningkat menurut data WHO diperkirakan lebih dari 500.000 kasus luka tembak dalam setahun. 42% merupakan kasus bunuh diri, 38% merupakan kasus pembunuhan dan 20% merupakan kasus perang dan konflik senjata. Kami melaporkan sebuah kasus penembakan. Dilakukan pemeriksaan pada kasus ini pada tanggal 16 Juni 2023. Seorang laki-laki berumur 24 tahun. Berdasarkan keterangan petugas didapatkan dari data bahwa yang menunjukkan salah satu dari DPO (Daftar Pencarian Orang) yang telah melakukan penyerangan dan membobol rumah di beberapa wilayah. Saat dilakukan aksi penangkapan, terjadi usaha untuk menghindar dan melarikan diri sehingga petugas memberikan sanksi tegas, terukur dan terarah. Penyebab kematian pada korban adalah brain injury. Dimana pemeriksaan dalam didapatkan perdarahan berukuran 15 cm x 5 cm pada kulit kepala bagian dalam dan perdarahan berukuran 15 cm x 5 cm pada otak besar. Traumatic brain injury (TBI) pada luka tembak terjadi akibat kerusakan otak disebabkan trauma fisik berupa penetrasi massa tajam yang menembus tengkorak dan jaringan otak. Dimana dokter ahli forensic dapat menjelaskan hal yang ditemukan dalam bentuk visum et repertum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Bata Ritonga, Ali, and Fauziah Lubis. "Penyelesaian Kasus-Kasus Wanprestasi (Studi Kasus Pada Kondisi Force Majeure Pada Pandemi Covid-19)." Rayah Al-Islam 6, no. 2 (October 28, 2022): 236–46. http://dx.doi.org/10.37274/rais.v6i2.607.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penyelesaian sengketa pada kondisi fore majeure akibat pandemic covid-19 merupakan suatu permohonan debitur untuk menunjukkan bahwa tidak dapat dilaksanakan apa yang sebelumnya telah dijanjikan karena disebabkan oleh hal-hal yang sama sekali tidak terduga atau situasi yang tidak diprediksi sebelumnya. Maka akibat hukumnya yang terdapat pada force majeure si berpiutang tidak bisa membebankan resiko yang didapatnya kepada si berutang dan si berutang tidak bisa juga dinyatakan lalai dalam kewajibanpemenuhan prestasi. Maka, akibat dari kasus covid-19 situasi force majeure sebagai jalan alternatife untuk menyelesaikan persoalan. Maka kasus wanprestasi ditempuh melalui jalur non-litigasi melalui mediasi, arbitrase dan negosiasi sebagai penyelesaian sengketa. Jalur ini ditempuh disebabkan situasi yang memaksa sementara wanprestasi merupakan sebuah perjanjian yang telah disepakati diawal oleh kedua belah pihak. ABSTRACT Settlement of disputes in fore majeure conditions due to the covid-19 pandeic is a request from the debtor to show that what was previously promised cannot be carried out because it is caused by completely unexpected things or situations that were not previously predicted. So the legal consequences contained in the force majeure of the debtor cannot also be declared negligent in the obligation to fulfill performance. So, as a result of the Covid-19 case, the force majeur situations is an alternative a way to solve the problem. So the case of default is pursued through non-litigation channels through mediation, arbitration and negotiaton as dispute resolution. This path was taken due to a compelling situation while the default was an agreement that had been agreed in advance by both parties.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Soedarsono, Teguh. "PENEGAKAN HUKUM DAN PUTUSAN PERADILAN KASUS-KASUS ILLEGAL LOGGING." JURNAL HUKUM IUS QUIA IUSTUM 17, no. 1 (2010): 61–84. http://dx.doi.org/10.20885/iustum.vol17.iss1.art3.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Winarsih, Tri, and Muhammad Iksan Purnomo. "KASUS KASUS KONTEMPORER: BANK SYARIAH, ASURANSI DAN PASAR MODAL." ASAS 13, no. 2 (January 3, 2022): 108–20. http://dx.doi.org/10.24042/asas.v13i2.11283.

Full text
Abstract:
Lembaga keuangan pada masa kini telah terbentuk dalam aneka ragam, telah menjadi beragam model yang belum pernah terbentuk sebelumnya dan terbentuk pada dewasa ini. Hal ini merupakan bentuk respon dari segala macam fenomena dalam masyarakat dengan segala macam bentuk kebutuhannya. Setiap lembaga terbentuk dengan tujuan dan perannya masing masing, lembaga lembaga keuangan ini saling melengkapi kegiatan ekonomi manusia. Lembaga keuangan kontemporer yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah, Asuransi dan Pasar Modal. Penelitian ini adalah termasuk kajian pustaka yang akan mengkaji tentang pengertian dan beberapa hal penting lainnya tentang tiga lembaga kontemporer tersebut, dengan bersumberkan kepada sumber data primer berupa undang undang serta sumber data sekunder yang berasal dari beragam literatur tentang lembaga keuangan. Hasil penelitan ini akan menjelaskan pengertian dari ketiga lembaga kontemporer berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia yang disertai penjelasan berdasarkan pemahaman para ahli ekonomi dalam berbagai literar, selain itu juga dijelaskan tentang dasar hukum, prinsip dasar serta para pelaku dari ketiga lembaga kontemporer tersebut.Keywords: Lembaga keuangan kontemporer, Perbankan Syariah, Asuransi, Pasar Modal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Hermawan, Intan Permatasari. "Studi Kasus: Keberhasilan Terapi Pada Kasus Intoksikasi Kucing Kunkun." Jurnal Veteriner dan Biomedis 1, no. 1 (March 10, 2023): 5–8. http://dx.doi.org/10.29244/jvetbiomed.1.1.5-8.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Intoksikasi adalah suatu keadaan gangguan yang disebabkan karena tertelannya suatu agen toksik. Studi kasus : Kucing Kunkun betina, domestic, berwarna putih, mengalami lemas, kejang-kejang, muntah, dikarenakan kucing menelan cairan wipol dan kucing belum divaksin. Hasil pemeriksaan dan Terapi : Berat badan kucing 2 kg dengan suhu tubuh 35°C, frekuensi nafas 28 kali/menit, frekuensi pulsus 100 kali/menit, turgor lebih dari 2 detik, membrane mukosa pucat. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dengan hematologi, dari hasil hematologi menunjukkan Leukositosis, Limfositosis, Anemia mikrositik hipokromik. Dari hasil anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diganosa pada kasus ini adalah Intoksikasi. Terapi pada kasus ini diberikan terapi cairan, dan juga pemberian obat diazepam, atropine, glucortin, neokaolana dan transfer factor. Kesimpulam : Setelah empat hari terapi, pasien mengalami perubahan yang signifikan sehingga diperbolehkan rawat jalan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Ilmi, Muhammad. "Pengaplikasian Teori Double Movement pada Kasus-Kasus Hukum Keluarga." Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 17, no. 6 (November 20, 2023): 4363. http://dx.doi.org/10.35931/aq.v17i6.2806.

Full text
Abstract:
<p><em>Nash-nash</em> yang telah ditetapkan merupakan jawaban atau respon atas berbagai persoalan. Namun pemahaman terhadap <em>nash-nash</em> tersebut tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat sehingga akan berimplikasi terhadap kurang tepatnya interpretasi dan pengaplikasian dalam menjawab segala kasus/isu yang dihadapi. Maka dari itu, diperlukan suatu kajian interpretasi beserta pengaplikasian yang tepat guna menjawab segala persoalan kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah terkait pengaplikasian sebuah teori interpretasi untuk menjawab isu-isu hukum keluarga yang terus berkembang, sehingga dapat ditemukan solusi yang relevan dengan kondisi saat ini. Teori ini bernama “<em>Double Movement</em>” yang dicanangkan oleh seorang cendikiawan muslim kontemporer, yakni Fazlur Rahman. Teori ini merupakan teori yang mengkaji <em>nash-nash</em> guna diungkapkan sosio-historis beserta nilai moralnya sehingga dapat berkesesuaian dengan keadaan saat ini. Hasil dari penelitian ini ialah pada dasarnya <em>nash</em> tentang poligami sebenarnya mengandung asas pernikahan monogami. Kemudian, melalui teori ini, juga didapatkan hasil bahwa masa ‘<em>iddah</em> juga dapat diberlakukan bagi laki-laki, serta keadilan gender dalam pemerataan bagian warisan harus ditegakkan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Muhammad Sulfiqram Syam, Mauluddin Mauluddin, Denny Mathius, and S. Zulfikar Assegaf. "Laporan Kasus : Pemeriksaan Forensik Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas." JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN 2, no. 2 (August 21, 2023): 74–81. http://dx.doi.org/10.55606/jurrike.v2i2.1741.

Full text
Abstract:
Background: A traffic accident is an unexpected and unwanted road traffic event which is difficult to predict when and where it will occur, involving at least one vehicle with other road users or due to negligence in driving a vehicle, be it a car or motorcycle which can cause death, disability, serious injury or minor injury. Within the territory of Indonesia itself, every hour has an average of at least three people who die as a result of the accident with many causal factors such as the human factor itself, which is around 61%, then the vehicle factor is 9% and environmental factors and infrastructure contribute as much as 30%. Case Description : We report a case of a traffic accident with multiple trauma. This traffic accident involved 2 motorbike riders who were traveling at maximum speed so that they collided with a truck that was stopped at a red light in Makassar City, South Sulawesi, on Thursday 15 June 2022 at around 01.00 WITA and caused the two motorbike riders to die. The motorbike that was traveling at high speed suddenly stopped and hit the back of the truck, as a result the body moving at the speed of the vehicle suddenly experienced a deceleration, causing multiple trauma to several regions or organs of the body. The effects on the victim's corpse varied in the form of head injuries, open wounds, and fractures to several bones. Conclusion : Forensic examination is very useful to determine the cause of death, mechanism of death, and nature of death. In the medical report of a traffic accident, the forensic doctor can explain his findings in the form of a post mortem et repertum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Andyanto, Hidayat. "PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DITINJAU UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH." Jurnal Jendela Hukum 3, no. 2 (June 21, 2021): 1–14. http://dx.doi.org/10.24929/fh.v3i2.1399.

Full text
Abstract:
Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah banyak sekali kepala daerah dalam hal ini bupati di berbagai wilayah Indonesia yang diberhentikan sementara dengan berbagai kasus, khususnya berkaitan dengan kasus-kasus korupsi. Rumusan masalah penelitian ini Bagaimanakah pemberhentian sementara kepala daerah menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 dan Bagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan akibat pemberhentian sementara kepala daerah terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisa pemberhentian sementara kepala daerah menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 dan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh yang ditimbulkan akibat pemberhentian sementara kepala daerah terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. Metode dalam penulisan menggunakan tipe normatif melalui Sumber bahan hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks tentang pemberhentian sementara kepala daerah, kamus-kamus hukum dan jurnal-jumal hukum pemberhentian kepala daerah serta dalam penelitian ini Analisa data menggunakan analisa deskriptif analisis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Surya Prabu Al Amin, Sinar, Jajam Haerul Jaman, and Garno Garno. "ANALISIS SENTIMEN MASYARAKAT TERHADAP PENANGANAN KASUS PENEMBAKAN BRIGADIR J DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES." JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) 7, no. 4 (January 2, 2024): 2519–26. http://dx.doi.org/10.36040/jati.v7i4.7126.

Full text
Abstract:
Kepolisian adalah aparat pemerintahan yang bertugas untuk menjaga masyarakat indonesia dari kejahatan dan memberikan rasa nyaman dan aman untuk masyarakat indonesia. Pada penelitian bertujuan untuk mengetahui sentimental masyarakat terhadap kasus yang sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu, untuk melakukan analisis sentimen masyarakat Indonesia terhadap penanganan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) oleh Irjen Pol Ferdy Sambo melalui media sosial Twitter. Maka dilakukan lah pengumpulan data dari tweet dengan menggunakan cara crawling data dari Twitter API, setelah mendapatkan data dari masyarakat melalui Twitter maka data akan di olah dengan beberapa cara yaitu pembersihan data dari noise dan karakter tidak relevan, terdapat 1720 data tweet yang digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis sentimen yang digunakan adalah algoritma klasifikasi Naïve Bayes, dengan penerapan Knowledge Discovery in Database (KDD) yang meliputi Data Selection, Pre Processing, Transformation, Data Mining, dan Evaluation. Selanjutnya, dilakukan pembobotan sentimen menggunakan kamus lexicon dan kamus negative words untuk mengklasifikasikan data ke dalam tiga kategori: positif, negatif, dan netral. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model dengan skenario pembagian data 70:30 memiliki kualitas analisis sentimen yang baik, dengan nilai akurasi sebesar 68% dan nilai AUC sebesar 0.76. Kata-kata yang sering muncul dalam dataset adalah "brigadir", "ferdy", "sambo", dan "bunuh". Penelitian ini memberikan wawasan tentang pandangan dan opini masyarakat terhadap penanganan kasus penembakan Brigadir J di Twitter. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi data informasi mengenai opini masyarakat terkait isu sensitif dan membantu pihak berwenang dalam memahami persepsi publik terhadap kasus tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Yona, Sri. "Penyusunan Studi Kasus." Jurnal Keperawatan Indonesia 10, no. 2 (April 24, 2014): 76–80. http://dx.doi.org/10.7454/jki.v10i2.177.

Full text
Abstract:
AbstrakStudi kasus merupakan metode yang semakin dikenal dan berharga serta menjadi unik, khususnya pada penelitian di bidang keperawatan. Hal ini erat kaitannya dengan filosofi keperawatan yang melihat manusia secara menyeluruh. Studi kasus merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman yang lebih mendalam akan fenomena tertentu terhadap individu. Studi kasus juga berguna dalam mengekspolorasi masalah yang belum atau pun masih sedikit yang diketahui tentang fenomena tertentu. Peneliti dapat menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, seperti wawancara mendalam/ depth interview dan kuesioner. Beberapa tahapan dalam membuat suatu studi kasus diawali dengan menentukan masalah, membuat disain dan instrumen, mengumpulkan data, membuat analisis data, dan mempersiapkan laporan penelitian. Hasil akhir studi kasus adalah pemahaman yang mendalam akan suatu fenomena. Penulisan artikel ini bertujuan sebagai masukan bagi peneliti pemula agar dapat mendisain suatu studi kasus yang baik. AbstractCase study, as one methodology research, is increasing recognized and value and become unique in nursing research. This related to the nursing philosophy which emphasizes whole aspect of human. Case study emphasizes on understanding of phenomenon, based on the human experiences. Case study is also useful as exploratory phase in research, in particularly when the researchers have little knowledge about particularly phenomenon. In collecting data, there are several ways, such as questionnaires, in depth-interview. There are several procedures in case study, namely determining problem, deciding design and instrument, collecting data, analyzing data and preparing outcomes research. The final outcome of case study is the understanding of phenomenon and holistic aspect of phenomenon. The aim of this article is to provide some input for beginner in order to achieve good research design.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Zimmer, Christian. "Kasus im Namdeutschen." Zeitschrift für germanistische Linguistik 48, no. 2 (August 27, 2020): 298–335. http://dx.doi.org/10.1515/zgl-2020-2004.

Full text
Abstract:
AbstractThis paper focusses on case marking in informal Namibian German (so called Namdeutsch). Whilst the use of nominative and accusative case is stable and similar to Standard German, there is a considerable amount of variation with regard to the dative case. This phenomenon is analysed in detail using corpus and questionnaire data. Multifactorial analyses reveal that several sociolinguistic and grammatical factors have a significant impact on the language use in this particular domain. Subsequently, the results are compared with other extraterritorial varieties of German and various similarities are found. This supports the idea that there are variety/language overarching principles at work.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pujawan, I. Made Naris, Ni Kadek Ayu Maya Damayanti, Wayan Riantana, and I. Gede Dimas Kharisma Mahardika. "Karakteristik Kasus Apendisitis." Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 13, no. 3 (April 8, 2023): 797–804. http://dx.doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1006.

Full text
Abstract:
Apendiks merupakan struktur tubular yang berasal dari dinding medial caecum. Apendisitis akut merupakan kegawatan bedah abdomen yang paling sering ditemukan yang mempengaruhi kualitas masyarakat. Belum adanya penelitian apendisitis bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakterisitik kasus apendisitis. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang deskriptif yang dilakukan pada 174 pasien yang telah melakukan pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Daerah Bangli pada periode pemeriksaan Tahun 2017-2021. Variabel terikat adalah kasus apendisitis. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat pasien, dan diagnosis histopatologi. Data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kasus apendisitis terbanyak pada kelompok umur yaitu pada dekade kedua yaitu sebanyak 51 kasus (29%) dengan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 104 kasus (60%). Pekerjaan terbanyak yaitu pelajar sebanyak 66 orang (38%) dengan alamat tempat tinggal terbanyak berasal dari kecamatan Kintamani yaitu sebanyak 66 kasus (38%). Diagnosis histopatologis terbanyak adalah apendisitis akut sebanyak 157 kasus (90%). Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan wawasan mengenai karakteristik kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Aulia, Garizah, Gusti Ayu Ema Widya Astuti, M. Rizki Rahman, M. Taufik Hadi, Kevin Susanto, and Pratiwi Hendro Putri. "SPASMOFILIA: LAPORAN KASUS." Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 11, no. 4 (May 16, 2024): 824–31. http://dx.doi.org/10.33024/jikk.v11i4.13423.

Full text
Abstract:
Spasmofilia merupakan keadaan patologis dimana terjadi hiperiritabilitas saraf dan otot (neuromuskular) akibat adanya gangguan keseimbangan elektrolit, terutama ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) yang ditandai dengan munculnya kedutan otot, kesemutan dan spasme karpopedal. Laporan kasus: Sejak 1 hari SMRS Pasien mengeluh kaku pada kedua tangan dan kaki. Kaku yang dirasakan muncul mendadak dan saat keluhan terjadi pasien tetap sadar. Selain kaku pasien juga mengeluh kram dan kedutan otot. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, muntah 1x, dada terasa sesak dan kesemutan. Pasien juga mengatakan batuk kering sejak 2 hari SMRS. Riwayat demam dan luka disangkal. Pasien mengatakan memiliki riwayat keluhan yang sama sejak SD, keluhan dirasakan kaku pada tangan dan kaki. Keluhan yang dirasa menghilang dengan sendirinya dengan waktu <2 menit. Pasien mengatakan keluhan dirasakan 2 kali dalam setahun. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal. Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis dijumpai kesadaran compos mentis GCS 15 (E4M6V5), tekanan darah 127/92 mmHg, respirasi 24 x/menit, Chvostek sign positif dan Trousseau sign positif. Pada pemeriksaan hasil laboratorium darah lengkap (06-11-2023) dijumpai penurunan nilai leukosit (2,96 103/µL), peningkatan eritrosit (5,33 103/µL), peningkatan MPV (9,50 fL), peningkatan GDS (151 mg/dl), penurunan kalsium ion (0,94 mmol/L) dan peningkatan pada PH (7,51 mmol/L). Pada pemeriksaan rontgen thorax dijumpai infiltrate pada kedua lapang paru. Hasil akhir disimpulkan diagnosa pasien yaitu Spasmofilia dan Pneumonia CAP. Diagnosis spasmofilia dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan penunjang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Alatas, Anas, and Budi Pratama. "Tatalaksana Jalan Napas pada kasus Mukopolisakaridosis tipe II : Kasus Serial." Majalah Anestesia & Critical Care 39, no. 3 (November 1, 2021): 159–68. http://dx.doi.org/10.55497/majanestcricar.v39i3.217.

Full text
Abstract:
Mukopolisakaridosis tipe II atau di kenal dengan nama sindrom hunter adalah kumpulan kelainan metabolik yang diturunkan secara resesif dan bersifat progresif yang disebabkan oleh defisiensi enzim lisosom yang diperlukan untuk degradasi glikosaminoglikans. Hal ini menyebabkan berbagai kelainan anatomi dan keterlibatan sistemik yang merupakan tantangan bagi seorang anestesiologis. Laporan kasus ini merupakan kasus serial dengan 3 pasien yang akan menjalani prosedur operasi dan penunjang diagnostik dengan tatalaksana jalan napas yang berbeda pula.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sialalahi, Bib Paruhum. "Kasus-kasus Buruk Penggunaan Metode Titik Interior pada Optimisasi Linear." Jurnal Matematika Integratif 10, no. 1 (July 19, 2020): 9. http://dx.doi.org/10.24198/jmi.v10.n1.10180.9-18.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sialalahi, Bib Paruhum. "Kasus-kasus Buruk Penggunaan Metode Titik Interior pada Optimisasi Linear." Jurnal Matematika Integratif 10, no. 1 (July 19, 2020): 9. http://dx.doi.org/10.24198/jmi.v10i1.10180.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

NS, Amir Machmud. "Sikap Pemberitaan Media dalam Memperkuat Penegakan Hukum Kasus-Kasus Korupsi." Jurnal Hukum 30, no. 2 (December 1, 2014): 1420. http://dx.doi.org/10.26532/jh.v30i2.420.

Full text
Abstract:
AbstractIt is recognized, corruption is an extraordinary crime, which is typically done by extraordinary people, with extraordinary consequences, it requires law enforcement with an outstanding attitude. The reality, in Indonesia, the existence of regular legal institutions such as the police and the prosecutor is not enough to fight corruption, so that agencies with extra power KPK needed in emergency situations like this. The role of the public critical elements to oversee law enforcement, building atmosphere deterrent effect, among others, can also be performed by the press, to function as a conduit of information, education, and social control. Freedom of the press that guaranteed by Law No. 40 of 1999 on the Press is the power to control the state administration that is transparent and accountable as the implementation of a democratic constitutional state. Media have the power to play the role of control through agenda setting and agenda-oriented framing escort so that law enforcement about corruption runs on the track.Keywords: corruption, extraordinary crime, determination, the role of the press, policy news.AbstrakDisadari, korupsi merupakan kejahatan luar biasa, yang lazimnya dilakukan oleh orang-orang luar biasa, dengan akibat-akibat yang luar biasa, maka membutuhkan penegakan hukum dengan sikap yang luar biasa. Realitasnya, di Indonesia, keberadaan lembaga-lembaga hukum reguler seperti kepolisian dan kejaksaan tidak cukup untuk memerangi korupsi, sehingga lembaga dengan kekuatan ekstra Komisi Pemberantasan Korupsi dibutuhkan dalam kondisi darurat seperti ini. Peran elemen-elemen kritis publik untuk mengawal penegakan hukum, membangun atmosfer efek jera, antara lain juga bisa dilakukan oleh pers, dengan fungsi sebagai pemberi informasi, pendidikan, dan kontrol sosial. Kemerdekaan pers yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 199 tentang Pers merupakan kekuatan untuk mengontrol penyelenggaraan negara yang transparan dan akuntabel sebagai implementasi negara hukum yang demokratis. Media punya kekuatan untuk memainkan peran kontrol melalui agenda setting dan agenda framing yang berorientasi mengawal agar penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi berjalan dalam treknya.Kata kunci: korupsi, kejahatan luar biasa, determinasi, peran pers, kebijakan pemberitaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Tanjung, Raymond, Melvin Manuel Philips, and Rizky Magnadi. "Conjungtival autograft menggunakan fiksasi autologus pada kasus pterigium: laporan kasus." Intisari Sains Medis 13, no. 2 (September 14, 2022): 534–37. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v13i2.1425.

Full text
Abstract:
Background: Pterygium is a growth disorder of fibrovascular tissue from the white part of the eye towards the cornea. Surgery is the main treatment option at this time. Several surgical techniques have been developed and can be performed to treat pterygium cases, one of which is conjunctival autograft. This surgical technique is performed by excising the pterygium tissue and then taking healthy conjunctival tissue to close the excision of the pterygium. Autologous is one way of attaching healthy conjunctival grafts to the site of pterygium excision. This case report aims to evaluate conjunctival autograft using autologous fixation in pterygium cases. Case Description: A 50-year-old woman working as a housewife came to the eye clinic complaining of pain in the patient's left eye accompanied by itching, red eyes, and watering. Complaints have been felt for about 1 week. The patient also complained about the appearance of a white spot that was felt to be getting bigger in his left eye. Ophthalmological examination of the anterior segment of the left eye revealed a reddish-white tissue arising from the conjunctiva through the limbus but not yet reaching the center of the cornea. The patient has been diagnosed with stage 3 pterygium and is planned to perform autologous conjunctival autograft surgery on the patient. Conclusion: Conjunctival autograft surgery using autologous fixation is an option for surgery in pterygium cases. The results obtained after this operation are satisfactory, but the patient is still informed about possible complications or recurrences. Latar Belakang: Pterigium merupakan sebuah kelainan pertumbuhan jaringan fibrovaskular dari bagian putih mata mengarah kearah kornea. Tindakan operasi merupakan pilihan terapi utama saat ini. Beberapa teknik operasi telah berkembang dan dapat dilakukan untuk menangani kasus pterigium, salah satunya adalah conjungtival autograft. Teknik operasi ini dilakukan dengan mengeksisi jaringan pterigium lalu mengambil jaringan konjungtiva yang sehat untuk menutup bekas eksisi pterigium. Autologus merupakan salah satu cara untuk merekatkan cangkuk konjungtiva sehat di tempat eksisi pterigium. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi conjungtival autograft menggunakan fiksasi autologus pada kasus pterygium. Deskripsi Kasus: Seorang wanita berusia 50 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga datang ke poliklinik mata dengan keluhan rasa perih di mata kiri pasien dan disertai dengan rasa gatal, mata merah, serta berair. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu. Pasien juga mengeluhkan muncul bercak putih yang dirasa makin membesar di mata kirinya. Pemeriksaan oftalmologi segmen anterior mata kiri didapatkan sebuah jaringan berwarna putih kemerahan yang timbul dari arah konjugtiva melewati limbus tetapi belum sampai ke tengah kornea. Pasien didiagnosis dengan pterigium stadium 3 dan direncanakan untuk dilakukan operasi conjungtival autograft dengan autologus kepada pasien tersebut. Kesimpulan: Teknik operasi conjungtival autograft dengan menggunakan fiksasi autologus merupakan salah satu pilihan operasi pada kasus pterigium. Hasil yang didapat setelah operasi ini cukup memuaskan, tetapi pasien tetap diinformasikan tentang kemungkinan komplikasi ataupun kekambuhan yang dapat terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Silitonga, Saritua. "Efektivitas Metode Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam Kasus-Kasus Hukum Keluarga." Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik 4, no. 3 (April 27, 2024): 451–58. http://dx.doi.org/10.38035/jihhp.v4i3.1947.

Full text
Abstract:
This research aims to provide a description of the case in question, namely the lack of recognition of conflict management in the family environment with respect to the division of property and inheritance. Such recognition could prevent quarrels that result from a lack of understanding of each other’s needs and expectations. This research will describe how the law in Indonesia can be a bridge in the process of inheritance disputes in the family environment by providing a description of the case of division of inheritance. The research method used is descriptive qualitative with a case study method. The findings of the research demonstrated that certain individuals had not fully implemented an effective conflict management strategy
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Ilham, Ilham, Mauluddin Mauluddin, Denny Mathius, and S. Zulfikar G. Assegaf. "LAPORAN KASUS: PEMERIKSAAN FORENSIK PADA KASUS PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK." ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin 1, no. 12 (December 14, 2023): 1348–55. http://dx.doi.org/10.55681/armada.v1i12.1034.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Pelecehan seksual pada anak adalah setiap perkataan ataupun pemaksaan tindakan atau perilaku seksual terhadap anak yang menjadikan anak sebagai korban pelecehan seksual sehingga korban merasa tidak nyaman, trauma, merasa ketakutan, depresi ataupun mengalami luka secara fisik. Di Indonesia, kasus kejahatan seksual terhadap anak mulai marak diberitakan. Menurut kutipan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, berdasarkan laporan kekerasan terhadap anak pada tahun 2011, 58% dari 2.509 kasus kekerasan merupakan kekerasan seksual. Deskripsi Kasus: Kami melaporkan sebuah kasus kekerasan seksual seorang anak 14 tahun oleh pria dewasa berusia 24 tahun yang merupakan pacar korban yang dilakukan di area sekitar rumah korban. Dimana pada pemeriksaan forensik ditemukan (empat) buah robek baru pada selaput dara (hymen) masing-masing di arah jam sebelas, tiga, lima dan sembilan sampai dasar akibat persentuhan tumpul. Selain itu, pada kasus ini juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes kehamilan dan didapatkan hasil negative. Kesimpulan: Dalam kasus kejahatan seksual, dokter memiliki peran yang sangat penting. Sejak awal datangnya pasien mulai dari melakukan informed consent, melakukan anamnesis yang detail, pemeriksaan fisik yang baik dan menyeluruh yang dilakukan pada tubuh korban. Pada kasus ini, korban adalah anak perempuan berusia 14 tahun, dimana kekerasan dilakukan oleh orang lain di luar keluarga korban dalam hal ini pacar korban yang merupakan pria dewasa berusia 24 tahun dikategorikan dalam extra familial abuse. Pembuktian adanya pelecehan seksual dibuktikan dengan adanya trauma genital berupa 4 buah luka robek baru pada selaput dara (hymen) korban akibat persentuhan tumpul yang menunjukkan adanya kontak dan pelecehan seksual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Perdana, I. Gede Sukma Okta, I Nyoman Gde Sumardika, Made Dharma Pramana, and Ni Luh Putu Siska Kahari Sari. "Aspek laboratorium pemeriksan keton pada kasus preeklamsia berat: laporan kasus." Intisari Sains Medis 14, no. 1 (April 30, 2023): 492–95. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v14i1.1634.

Full text
Abstract:
Background: Ketones are the product of fat metabolism, consisting of 20% aceto-acetic acid, 78% β-hydroxy butyrate and 2% acetone. Aceto-acetic acid and acetone that experience an increase is called ketosis while ketosis that occurs in the urine is called ketonuria. This case report aims to evaluate the laboratory aspects of ketone testing in cases of severe preeclampsia. Case Presentation: Increased levels of ketonuria in the body can cause ketoacidosis and a decrease in blood pH if not treated immediately, in pregnant women it can cause fetal death and ketoacidic coma. A 30 year old female patient with a diagnosis of G4P3003 UK 26 mg T/IUFD accompanied by ketonuria and severe preeclampsia. At the diagnostic examination, blood pressure was found: 170/100 mmHg, urine examination: protein 1+ and ketones 2+. The patient was treated with MgSO4, nifedipine, drip transamin 1 ampoule 28 tpm, cefotaxime and observation for bleeding. Conclusion: During early pregnancy, there were persistent complaints of nausea and vomiting where laboratory tests, especially urine for remote areas and blood ketone examination for urban areas, were needed in early pregnancy to prevent preeclampsia. Latar Belakang: Keton merupakan produk hasil dari metabolisme lemak, terdiri dari 20% asam aseto-asetat, 78% β-hidroksi butirat dan 2% aseton. Asam aseto-asetat dan aseton yang mengalami peningkatan disebut ketosis sedangkan ketosis yang terjadi di dalam urin disebut Ketonuria. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek laboratorium pemeriksan keton pada kasus preeklamsia berat. Presentasi Kasus: Peningkatan kadar ketonuria didalam tubuh dapat menyebabkan ketoasidosis dan penurunan pH darah jika tidak segera mendapatkan penanganan, pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian janin serta ketoacidic koma. Pasien perempuan umur 30 tahun dengan diagnosis G4P3003 UK 26 mg T/IUFD disertai ketouria dan Preeklamsia Berat. Pada pemeriksaan penegakan diagnosis didapatkan tekanan darah: 170/100 mmHg, Pemeriksaan urin : protein 1+ dan keton 2+. Pasien diterapi dengan MgSO4, nifedipine, drip transamin 1 ampul 28 tpm, cefotaxime dan observasi perdarahan. Kesimpulan: Pada masa kehamilan awal didapatkan keluhan mual muntah terus menerus dimana pemeriksaan laboratorium khususnya urin untuk daerah terpencil dan pemeriksaan keton darah untuk daerah perkotaan pada awal kehamilan diperlukan untuk mencegah preeklamsia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Febriana Sari, Isra, Mohamad Zulfikar, and Muhammad Ali Palanro. "PROFIL PERITONITIS GENERALISATA DI RSU ANUTAPURA DAN UPT. RSUD UNDATA PALU PERIODE 2018-2020." Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan 4, no. 2 (September 15, 2022): 42–48. http://dx.doi.org/10.31970/ma.v4i2.99.

Full text
Abstract:
Peritonitis merupakan respon inflamasi atau supuratif dari peritoneum yang disebabkan oleh iritasi kimiawi atau invasi bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan deskripsi mengenai kasus peritonitis generalisata periode 2018-2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan desain penelitian deskriptif cross-sectional. Hasil penelitian dari periode tersebut didapatkan 121 total kasus dari RSU. ANUTAPURA dan UPT. RSUD UNDATA. Kasus berdasarkan jenis kelamin di UNDATA pria 41 kasus (62%) sedangkan wanita 25 kasus (38%) dan ANUTAPURA pria 35 kasus (64%) wanita 20 kasus (36%). Berdasarkan kelompok umur, di UNDATA, (41-50) sebanyak 16 kasus (24%), dan ANUTAPURA (11—20) 14 kasus (25%) (21-30) 13 kasus (24%), (31-40) 12 kasus (22%). Berdasarkan penyebab, di UNDATA (Perforasi Appendiks) sebanyak 47 kasus (72%) dan ANUTAPURA (Perforasi Appendiks) sebanyak 44 kasus (80%). Berdasarkan tindakan, di UNDATA lapatoromi 60 kasus (91%) dan ANUTAPURA lapatoromi 46 kasus (84%). Berdasarkan output, di UNDATA 50 kasus (76%) yang masih hidup, meninggal 13 kasus (20%) dan ANUTAPURA 45 kasus (82%) yang masih hidup, meninggal 2 kasus (4%). Data rekam medik yang didapatkan dari RSU. ANUTAPURA dan UPT. RSUD UNDATA menunjukkan peningkatan jumlah pasien dari tahun 2018 ke 2019, tapi pada tahun 2020 terdapat penurunan kunjungan ke Rumah Sakit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Musawamah, Musawamah. "KASUS-KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN PENYELESAIAN YURIDISNYA DI PAMEKASAN." AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 2, no. 1 (September 28, 2019): 115–37. http://dx.doi.org/10.19105/al-lhkam.v2i1.2617.

Full text
Abstract:
Artikel ini disarikan dari laporan penelitian[1] yang dilakukan di Pengadilan Negeri Pamekasan dengan 3 fokus penelitian, meliputi bentuk kasus-kasus KDRT, penyebab terjadinya kasus-kasus KDRT, dan penyelesaian yuridis kasus-kasus KDRT. Melalui pendekatan hukum normatif dengan jenis penelitian explorative ex-post facto atas produk putusan kasus-kasus KDRT diperoleh temuan, yaitu: (1) bentuk kasus-kasus KDRT berupa kekerasan fisik dan penelantaran rumah tangga yang dilakukan suami kepada istrinya; (2) penyebab terjadinya kasus-kasus KDRT adalah problema relasi suami istri. Suami belum dapat memosisikan istrinya sebagai “mitra” hidupnya, bahkan suami merasa sebagai pihak yang dominan/superior dan sebaliknya istri dianggap sebagai pihak yang inferior; (3) Penyelesaian yuridis kasus-kasus KDRT menunjukkan ketidaknetralan hakim karena hanya memperhatikan kepentingan terdakwa/pelaku. Hakim belum memiliki perspektif jender yang memadai, bahkan masih mengukuhkan, melanggengkan, dan membenarkan budaya patriarki/dominasi suami atas istri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Rival, Muhammad, Misriani Misriani, and La Ode Bakrim. "Penerapan Metode Cluster Dalam Data Mining Mengelompokkan Kenakalan Remaja (Studi Kasus Polda Sultra)." SIMKOM 9, no. 1 (January 31, 2024): 79–89. http://dx.doi.org/10.51717/simkom.v9i1.375.

Full text
Abstract:
Masalah sosial perilaku menyimpang kenakalan remaja di wilayah Sulawesi Tenggara sudah banyak terdengar atau bahkan sering membuat masyarakat itu sendiri merasakan dampak yang terjadi akibat kenakalan remaja tersebut. Data Mining yaitu sebuah proses menyatukan dan mengolah data untuk mengekstrak informasi penting. K-Means clustering adalah algoritma unsupervised learning yang dipakai untuk mengelompokkan dataset yang belum dilabel ke dalam kluster yang berbeda. Simbol K pada K-Means clustering menandakan jumlah kluster yang digunakan. Hasil dari penelitian ini dengan wilayah yang terdominasi jumlah kenakalan remaja terbanyak yaitu kota Kendari yang menduduki puncak sebanyak 2588 kasus, Muna 2427 kasus, Baubau 893 kasus, Konawe 786 kasus, Konawe Selatan 776 kasus, Buton 558 kasus, Kolaka 494 kasus, Wakatobi 240 kasus, Kolaka Utara 212 kasus, Bombana 187 kasus, Butur 90 kasus, Konawe Utara 82 kasus, Buton Tengah 14 kasus, dan Kolaka Timur sebanyak 12 kasus kenakalan remaja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Lukita Sari, Ana Dewi, Hamida Ismaqonita, Hendra Rohman, Hery Setiyawan, and Widia Rahmatullah. "Analisis Spasialkasus Tuberkulosis Di Wilayah Tempel Sleman." Jurnal Amanah Kesehatan 2, no. 2 (January 15, 2021): 84–91. http://dx.doi.org/10.55866/jak.v2i2.83.

Full text
Abstract:
Pada tahun 2016-2018 di Puskesmas Tempel I terdapat 41 kasus tuberkulosis dan Puskesmas Tempel II terdapat 28 kasus. Di wilayah Kabupaten Sleman, tren tersebut mengalami peningkatan. Penelitian ini menggambarkan pemetaan kasus tuberkulosis sertafaktor penyebabnya di wilayah kerja Puskesmas Tempel I dan Puskesmas Tempel II tahun 2016-2018. Penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, sampel sebanyak 69 orang. Arcgis versi 10.3 digunakan sebagai pengolah data dalam pembuatan peta. Observasi dan wawancarauntukpengumpulan data.Persebaran kasus penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskemas Tempel I di Margorejo 15 kasus, Mororejo 12 kasus, Lumbungrejo 11 kasus dan Merdikorejo 3 kasus, di wilyah kerja Puskesmas Tempel II di daerah Pondokrejo 10 kasus, Sumberejo 8 kasus, Banyurejo 7 kasus, Tambakrejo 3 kasus.Di Margorejo dan Lumbungrejo terdapat pengelompokan kasus tuberkulosis.Faktor penyebab tuberkulosis diantaranya ditinjau dari faktor curah hujan dan kelembaban yang tinggi.Hasil pemetaan tahun 2016hingga2018 yaitu pada tahun 2016 (22 kasus), tahun 2017 (20 kasus) dan tahun 2018 (27 kasus). Curah hujan yang tinggi menyebabkan kelembaban dan berpengaruh terhadap persebarankasus tuberkulosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Rambu, Febrina, and Umu Istikharoh. "EPIDEMIOLOGI KASUS BEDAH PLASTIK IGD RSUD PROVINSI NTB JANUARI-DESEMBER 2019." Unram Medical Journal 9, no. 1 (May 10, 2020): 73–77. http://dx.doi.org/10.29303/jku.v9i1.398.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Kunjungan kasus kegawatdaruratan di rumah sakit memiliki variasi kasus dan terus bertambah setiap tahunnya. Literatur menyatakan kasus gawat darurat bedah plastik rekonstruksi dan estetika sangat luas. Kasus pasien bedah plastik rekonstruksi dan estetika memiliki beragam jenis, dari kasus trauma yang harus dikerjakan di ruang operasi gawat darurat hingga kasus elektif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dengan sampel dari pasien bedah plastik yang masuk rumah sakit melalui IGD RSUP Provinsi NTB dari bulan Januari – Desember 2019. Analisis deskriptif menggunakan SPSS 23. Hasil: Kasus bedah plastik IGD RSUD Provinsi didapatkan sebanyak 153 kasus. Jumlah kasus tertinggi adalah fraktur maksilofasial sebanyak 95 kasus, diikuti cedera jaringan lunak sebanyak 47 kasus. 23 kasus cedera jaringan lunak didapatkan bersama dengan fraktur maksilofasial. Luka bakar merupakan kasus terendah sebanyak 36 kasus. Penyebab luka bakar tertinggi akibat benda panas sebanyak 24 kasus. Pasien bedah plastik masuk rumah sakit didominasi jenis kelamin laki-laki. Kelompok usia tertinggi ada pada rentang 21-30 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Febrina Rambu and Umu Istikharoh. "EPIDEMIOLOGI KASUS BEDAH PLASTIK IGD RSUD PROVINSI NTB JANUARI-DESEMBER 2019." Unram Medical Journal 9, no. 1 (March 31, 2020): 73–77. http://dx.doi.org/10.29303/jk.v9i1.4314.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Kunjungan kasus kegawatdaruratan di rumah sakit memiliki variasi kasus dan terus bertambah setiap tahunnya. Literatur menyatakan kasus gawat darurat bedah plastik rekonstruksi dan estetika sangat luas. Kasus pasien bedah plastik rekonstruksi dan estetika memiliki beragam jenis, dari kasus trauma yang harus dikerjakan di ruang operasi gawat darurat hingga kasus elektif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dengan sampel dari pasien bedah plastik yang masuk rumah sakit melalui IGD RSUP Provinsi NTB dari bulan Januari – Desember 2019. Analisis deskriptif menggunakan SPSS 23. Hasil: Kasus bedah plastik IGD RSUD Provinsi didapatkan sebanyak 153 kasus. Jumlah kasus tertinggi adalah fraktur maksilofasial sebanyak 95 kasus, diikuti cedera jaringan lunak sebanyak 47 kasus. 23 kasus cedera jaringan lunak didapatkan bersama dengan fraktur maksilofasial. Luka bakar merupakan kasus terendah sebanyak 36 kasus. Penyebab luka bakar tertinggi akibat benda panas sebanyak 24 kasus. Pasien bedah plastik masuk rumah sakit didominasi jenis kelamin laki- laki. Kelompok usia tertinggi ada pada rentang 21-30 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nauli, Eva, Devi Kurniasari, and Vida Wira Utami. "PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM DENGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA IBU PREEKLAMPSIA DI PUSKESMAS GEDUNG NEGARA, PUSKESMAS NEGARA RATU, DAN PUSKESMAS BATU NANGKOP KABUPATEN LAMPUNG UTARA." Jurnal Kebidanan Malahayati 6, no. 2 (April 24, 2020): 236–43. http://dx.doi.org/10.33024/jkm.v6i2.1737.

Full text
Abstract:
ABSTARK Pendahuluan: Hasil studi pendahuluan, Kabupaten Lampung Utara diketahui memiliki 23 kecamatan dengan data ibu hamil preeklampsia yang cukup tinggi, diantaranya Bukit Kemuning (8 kasus), Abung Tinggi (6 kasus), Tanjung Raja (7 kasus), Abung Barat (5 kasus), Abung Tengah (4 kasus), Abung Kunang (4 kasus), Abung Pekurun (5 kasus), Kotabumi (14 kasus), Kotabumi Utara (5 kasus), Kotabumi Selatan (7 kasus), Abung Selatan (9 kasus), Abung Semuli (8 kasus), Blambangan Yagar (7 kasus), Abung Timur (5 kasus), Abung Surakarta (6 kasus), Sungkai Selatan (7 kasus), Muara Sungkai (9 kasus), Bunga Mayang (16 kasus), Sungkai Barat (7 kasus), Sungkai Jaya (6 kasus), Sungkai Utara (17 kasus), Hulu Sungkai (13 kasus), Sungkai Tengah (10 kasus).Tujuan: Untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian kalsium dengan penurunan tekanan darah pada ibu preeklampsia di Puskesmas Gedung Negara, Puskesmas Negara Ratu, dan Puskesmas Batu Nangkop Kabupaten Lampung Utara.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik intervensional, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental study dengan pre-post group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III sebanyak 40 orang dan sampel sebanyak 40 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan uji statistik yang digunakan yaitu uji paired sample t-test.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik pada kelompok intervensi menggunakan ujipaired sample t-test pada α = 0,05 didapatkan nilai p value masing-masing 0,000< 0,05 untuk tekanan darah sistolik dan diastolik pada ibu preeklampsia setelah diberikan suplementasi kalsium.Kesimpulan: Ada pengaruh pemberuan kalsium dengan penurunan tekanan darah pada ibu preeklampsia (p-value 0,000 < 0,05).Saran: Ibu hamil melakukan pemeriksaan urine satu minggu sebelum persalinan untuk cek urine kembali agar dapat ditentukan persalinannya nanti apakah termasuk persalinan dengan kategori preeklampsia atau tidakKata Kunci : Kalsium, Preeklampsia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Azis, Mukhlis. "Perceraian (Kajian Sosiologis terhadap Kasus-kasus pada Pengadilan Agama Banda Aceh)." Jurnal Ilmiah Islam Futura 1, no. 1 (September 16, 2019): 63. http://dx.doi.org/10.22373/jiif.v1i1.5258.

Full text
Abstract:
Divorce, which is a lawful (halal) but detested (makruh) act in Islam, is a common phenomenon in society. Usually, it is the husband who takes initiative to the case, not the other way around. Yet, with the recently growing number of divorce cases, the percentage of divorce initiated by the wife has significantly increased. This phenomenon is no doubt an urgent topic to be studied.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Maharani, Septiana Dwiputri. "MANUSIA SEBAGAI HOMO ECONOMICUS: REFLEKSI ATAS KASUS-KASUS KEJAHATAN DI INDONESIA." Jurnal Filsafat 26, no. 1 (August 14, 2016): 30. http://dx.doi.org/10.22146/jf.12624.

Full text
Abstract:
This research showed that First, ideally every man should act in a dual functions as individual beings as well as a social being. These dual functions of the real foundation for the building harmony in the life of a society. If lameness, especially the tendency of individuals includes positions as individual beings then building a life together can be as depicted in homo homini lupus, but building a harmonious society should be supported by common life, need, and give each other. Secondly, crimes in Indonesia are the fact how life in Indonesia has been overshadowed by very prominent self-interests. Personal interests which dominated by economic factors become a major influence in the crime trend. Indonesian human tendency their societies emphasize some aspects, but it turns out it's a proven fact that trend has begun to fade, although not all Indonesian people commit crimes. At least, homo economicus could be a tool to test the reality of Indonesian life. Third, Homo economicus is fully understood in an act that contradicts the notion homos socius. Homo economicus if not controlled will lead humanity in a situation of "war" as a Homo Homini Lupus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Syahroni, Syahroni, and Ahmad Yudianto. "PERSPEKTIF FORENSIK KLINIK TERHADAP PERLUKAAN PADA SEBUAH KASUS KDRT: Studi Kasus." JURNAL HUKUM KESEHATAN INDONESIA 2, no. 01 (June 27, 2022): 44–52. http://dx.doi.org/10.53337/jhki.v2i01.21.

Full text
Abstract:
Kejadian kekerasan baik fisik, psikis maupun seksual banyak terjadi di Indonesia dan cenderung meningkat. Segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan dalam lingkup rumah tangga (KDRT) merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum pidana. Kasus KDRT dapat menimbulkan luka pada korban, baik luka ringan, sedang maupun berat belum lagi trauma psikis. Penilaian perlukaan pada kasus KDRT dari sudut pandang forensik klinik mutlak perlu dilakukan. Sebuah laporan kasus KDRT seorang perempuan dianiaya oleh suami hingga mengakibatkan luka fisik dan psikis di RSUD dr. Soetomo Surabaya, kemudian keluarga membuat laporan ke kepolisian. Pada pemeriksaan oleh dokter ahli forensik medikolegal ditemukan luka yang berakibat penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian untuk sementara waktu. KDRT singkatnya adalah perbuatan terhadap seseorang, berakibat timbulnya penderitaan secara fisik, seksual, psikologis atau penelantaran dalam lingkup rumah tangga. Pelaku KDRT dapat dikenai UU PKDRT No. 23 Tahun 2004 berbeda pada penganiayaan yang dapat berdampak sama tetapi tidak dalam lingkup rumah tangga. Tidak setiap kekerasan termasuk KDRT meninggalkan luka. Luka yang tampak pun memiliki derajat yang berbeda-beda dimata hukum. Perlu peranan dokter ahli forensik medikolegal dalam memandang kasus forensik klinik seperti kasus KDRT tersebut, sedangkan penetapan Undang-udang yang berlaku terhadap suatu kasus kembali kepada pihak berwenang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wasita, Wasita. "USULAN MODEL PENGELOLAAN SUMBERDAYA BUDAYA: PEMIKIRAN BERDASARKAN KASUS-KASUS DI KALIMANTAN." Naditira Widya 6, no. 2 (August 10, 2016): 170. http://dx.doi.org/10.24832/nw.v6i2.171.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Ismy, Jufitriani. "DUA KASUS ACQUIRED PROTHROMBIN COMPLEX DEFICIENCY DENGAN PERDARAHAN INTRAKRANIAL : LAPORAN KASUS." Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17, no. 3 (December 1, 2017): 174–78. http://dx.doi.org/10.24815/jks.v17i3.9068.

Full text
Abstract:
Abstrak. Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD) merupakan perdarahan spontan yang disebabkan oleh penurunan aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX dan X), sedangkan aktivitas faktor koagulasi lain, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal. Insiden tertinggi APCD pada anak usia 3 – 8 minggu. Dilaporkan 2 kasus APCD di RS Zainoel Abidin Banda Aceh dengan hasil CT-Scan tampak adanya perdarahan Subaracnoid haemorhagic, Subdural haemorhagic, Intracranial Haemorhagic dan Edema cerebri. Pasien mengalami penyembuhan tanpa dilakukan intervensi bedah.Kata kunci : Acquired Prothrombin Complex Deficiency , vitamin K, Perdarahan Subaracnoid haemorhagic, Subdural haemorhagic, Intracranial Haemorhagic AbstractAcquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD) is a spontaneous haemorrhage caused by decreased vitamin K-dependent coagulation factor activity (factor II, VII, IX and X), while other coagulation factor activity, fibrinogen levels and platelet counts are within normal limits. Highest incidence of APCD at age 3 - 8 weeks. Reported 2 cases of APCD in RS Zainoel Abidin Banda Aceh with CT-Scan result seen bleeding Subaracnoid haemorhagic, Subdural haemorhagic, Intracranial Haemorhagic and Edema cerebri. The patient is healed without surgical intervention.Key words : Acquired Prothrombin Complex Deficiency, child, vitamin K, Subaracnoid haemorhagic, Subdural haemorhagic, Intracranial Haemorhagic
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Ekaprasetia, Feri. "Penemuan Kasus Tuberculosis dengan Menggunakan Metode Pengelola Kasus Tuberculosis ( PEKA TB)." Jurnal Kesehatan dr. Soebandi 7, no. 1 (April 19, 2019): 09–12. http://dx.doi.org/10.36858/jkds.v7i1.133.

Full text
Abstract:
Kejadian Tuberculosis sangat tinggi di Indonesia. Penemuan suspek TB sebanyak-banyaknya akan membantu dalam penegakan awal diagnosa penyakit TB dan segera mungkin mendapatkan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan angka penjaringan suspek TB dengan menggunakan metode Pengelola Kasus TB (PEKA TB). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan 116 sampel yang digunakan. Hasilnya adalah penemuan suspek TB dengan menggunakan peran kader menunjukkan angka penemuan sebanyak 58 suspek TB pada bulan April s.d Juni. Sedangkan penggunaan metode PEKA TB untuk menemukan suspek TB sebanyak 67 Suspek. Sehingga total penemuan suspek selama 3 bulan meningkat dari total 70 suspek menjadi 125 suspek TB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode PEKA TB dapat menjadi sebuah pilihan untuk menemukan kasus-kasus baru pasien Tuberculosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Jamhuri, Jamhuri, and Rafiah Rafiah. "Upaya Meminimalisir Kasus KDRT di Aceh: Studi Kasus P2TP2A Provinsi Aceh." SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam 3, no. 1 (August 9, 2019): 89. http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v3i1.4954.

Full text
Abstract:
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak mempunyai tugas dan fungsi untuk mencegah dan menangani kekerasan dalam rumah tangga yang dialami para korban. Kinerja lembaga P2TP2A mengalami peningkatan dalam meminimalisir kasus KDRT yang terjadi di Provinsi Aceh. Pertanyaan penelitian artikel ini adalah apa saja bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga sebagai salah satu penyebab terjadinya perceraian di Provinsi Aceh dan bagaimana upaya P2TP2A dalam meminimalisir kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan di Provinsi Aceh. Metoede penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yuridis normatif yaitu library research (perpustakaan) dan field research (lapangan) dan menggunakan metode kualitatif yaitu data yang berasal dari wawancara, catatan laporan, dokumen dan lain-lain. Berdasarkan dari penelitian tersebut diatas dapat diperoleh hasil sebagai berikut: bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang menjadi penyebab ialah faktor ekonomi dalam keluarga, faktor perselingkuhan, faktor narkoba, faktor bawaan prilaku pelakunya sendiri, dan hubungan antara pasangan suami isteri yang tidak seimbang. Sedangkan upaya P2TP2A dalam meminimalisir kekerasan dalam rumah tangga ialah dengan melakukaan sosialisasi ke gampong-gampong kepada masyarakat tentang adanya Undang-Undang PKDRT agar masyarakat mengetahui tentang ranah hukum yang terjadi atas kekerasan yang terjadi pada kaum perempuan. Dari paparan diatas disimpulkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga terjadinya penurunan dengan adanya sosialisasi dan kinerja lain dari lembaga P2TP2A. Saran penulis ialah agar membuat rumah aman untuk dapat melindungi korban kekerasan yang terjadi para perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sulistiawati and Ina Hendiani. "STUDI KASUS: “FRENEKTOMI SEBAGAI TERAPI PENDAHULUAN SEBELUM PERAWATAN ORTODONTIK” Laporan Kasus." Cakradonya Dental Journal 11, no. 1 (May 9, 2019): 63–66. http://dx.doi.org/10.24815/cdj.v11i1.13630.

Full text
Abstract:
Frenektomi frenulum labialis superior sering kali dilakukan untuk mengatasi masalah diastemasentral. Bedah frenektomi ini diharapkan akan memperbaiki estetik pasien dan biasanya diikutidengan perawatan ortodontik. Pasien wanita berusia 19 tahun datang ke Klinik Residen PeriodonsiaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dirujuk dari Klinik Ortodonsia untuk dilakukanfrenektomi, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui terdapat aberansia frenulum labialis superioryang menjadi penyebab diastema sentral. Pada kasus ini dilakukan bedah frenektomi dengan teknikklasik menggunakan hemostat dan skalpel dengan tujuan memperbaiki perlekatan frenulum labialissuperior yang menyebabkan diastema sentral. Perdarahan yang terjadi saat bedah dapat dikontroldengan baik. Hasil perawatan menunjukkan perlekatan frenektomi diperbaiki dan diikuti denganperawatan ortodontik untuk menutup diastema sentral.Kata kunci: Aberansia frenulum labialis superior, diastema sentral, frenektomi, teknik klasik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rosadi, Rakhmad, Sri Sunaringsih ika Wardojo, and Muhammad Fauzan Algifari. "Penatalaksanaan Fisioterapi Kasus Lower back pain e.c Spondylosis Lumbal; Studi Kasus." Jurnal Ilmiah Fisioterapi 5, no. 01 (February 21, 2022): 15–20. http://dx.doi.org/10.36341/jif.v5i01.2261.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Nyeri punggung bawah atau LBP adalah nyeri yang terbatas pada regio lumbal, tetapi gejalanya lebih merata dan tidak hanya terbatas pada satu radiks saraf, namun secara luas berasal dari diskus intervertebralis lumbal Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah nyeri di daerah punggung bawah, yang mungkin disebabkan oleh masalah saraf, iritasi otot atau lesi tulang. Spondilo berasal dari bahasa Yunani yang berarti vertebra/ tulang belakang. Spondilosis lumbalis dapat diartikan sebagai perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi diskus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit). Kunci manajemen yang sukses untuk pasien adalah dua hal yaitu asessment yang akurat untuk mengidentifikasi yang di alami pasien agar dapat menetukan tujuan untuk treatment yang ditopang dengan pengetahuan yang seksama dari individu pasien. Tujuan :Untuk mengetahui efektivitas terapi latihan, manual terapi, stretching, dan elektroterapi TENS terhadap Spondylosis Lumbal. Hasil : Didapatkan hasil penurunan setelah dilakukan treatment pada px tn b. pada pertemuan ke 2 sudah mengalami penurunan nyeri dengan pengukuran NRS, baik pada nyeri gerak, dan nyeri diam, yang pada peetemuan pertama pada nyeri gerak 8, dan nyeri diam 5, saat dilakukan evaluasi pada treatment pertemuan ke 2 mendapatkan hasil nyeri gerak 5 dan nyeri diam 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Lini Dewi Mahesti, Tiara Fatmarizka, and Prayitno. "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS SINDROM OBSTRUKSI PASCA TUBERKULOSIS PARU : STUDI KASUS." Jurnal Cakrawala Ilmiah 2, no. 11 (July 23, 2023): 4273–80. http://dx.doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i11.6123.

Full text
Abstract:
Introduction : Tuberculosis is a pathological condition caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Even though it has been treated, sometimes pulmonary TB cases still leave sequelae called TB sequelae. Improper management of TB sequelae can increase the risk of mortality. Thus, it is necessary to have a structured rehabilitation program in cases of TB sequelae. Purpose : to determine the effect of physical therapy exercise on the management of TB sequelae cases. Methods : Research method using a case report. Outcome measurement: measurement of sputum using auscultation, muscle spasm using palpation, examination of lung volume capacity using Voldyne and peak flow meter, examination of thoracic cage expansion using the midline. Results: after 5 times of therapy, there was decreasing sputum volume, decreasing spasm of the accessory muscles of breathing, improve thoracic expansion, and improve lung volume capacity. Conclusions: Administration of programmed exercise in cases of TB sequelae can increase lung volume and increase thoracic expansion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Hermawan, Intan Permatasari, Geta Darantika, Rikar Antonio Tage, Kurnia Desiandura, and Hana Cipka Pramuda Wardhani. "Studi Kasus : Kesembuhan Kasus Feline Panleukopenia pada Kucing Mocca di Surabaya." JURNAL KAJIAN VETERINER 11, no. 1 (June 11, 2023): 10–18. http://dx.doi.org/10.35508/jkv.v11i1.7627.

Full text
Abstract:
Feline panleukopenia is an infectious disease caused by a virus from the Parvoviridae family. This virus can infect cats of all ages with high morbidity and mortality rates. Mocca cat, male, 5 years old, weighs 3 kg with simptoms are 3 days of diarrhea, does not want to eat for 1 day, always salivates, has not been vaccinated, has not been given worm medicine, had bloody diarrhea, and a cat often let loose. The results of the physical examination showed the cat was dehydrated, stomatitis, otitis, weakness, hypersalivation, bloody diarrhea, and body temperature reached 39.9 °C. Diagnose to this case using the Ag-FPV test kit that showed positive. Hematological examination showed decreasing in RBC, HGB, HCT, MCV, MCH and MCHC as well as an increase in leukocytes, granulocytes, monocytes and lymphocytes. The therapy given infusion of 0.9% NS fluids, injection of trimethoprim & sulfadoxine, tolfenamic acid and multivitamins, as well as oral drugs in the form of methylprednisolone, vitamins and transfer factors. After 5 days of therapy, Mocca's cat was declared cured
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Rizaldi, M. Zaki, Rizki Dwi Putra, and Asmak Ul Hosnah. "Analisis Kasus Cybercrime Dengan Studi Kasus Hacker Bjorka Terhadap Pembocoran Data." JUSTITIA Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora 6, no. 2 (November 4, 2023): 619. http://dx.doi.org/10.31604/justitia.v6i2.619-627.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

T. Keizerina Devi Azwar, Chastry Meher, Marice Simarmata, and Hilbertus Sumplisius M. Wau. "Analisis Yuridis Atas Kasus-Kasus Perbuatan Melawan Hukum Bidan Di Masyarakat." Acta Law Journal 1, no. 2 (June 25, 2023): 75–89. http://dx.doi.org/10.32734/alj.v1i2.10267.

Full text
Abstract:
This study aims to find out and analyze the responsibility of a midwife for unlawful acts that occur and are carried out in the midst of society. The profession of a midwife must provide health services including maternal health, child health, women's reproductive health and family planning based on responsible, accountable and competent services. However, in practice there are always individuals who commit violations and negligence that are against the law in society. The issues raised from this study are how to regulate unlawful acts by midwives and the extent of midwives' responsibility for PMH carried out in the community. The research method used is normative juridical research which is descriptive analytical using literature and case techniques supported by secondary data. Data analysis was carried out using qualitative research methods. The results of this study indicate that the regulation of unlawful acts by midwives can be found in Articles 1365, 1366, 1367 of the Civil Code, up to Article 58 of Law Number 36 of 2009 concerning Health. The midwife's responsibility for unlawful acts committed in the midst of the community is given as long as it is proven to have committed a violation and caused the patient to suffer losses due to negligence from the medical action given by the midwife, so that the midwife will be fully responsible such as imposing administrative sanctions starting from written warning sanctions to revoking the license to practice . Furthermore, the imposition of civil sanctions, namely giving compensation to patients, to imposing criminal sanctions due to negligence which resulted in the patient being seriously injured causing death. This study concludes that the imposition of sanctions and reprimands on midwives is given on the basis of the magnitude of the errors and omissions they have made so that the consequences will be midwifery administrative responsibility, civil liability based on unlawful acts, and criminal liability if proven to have committed gross negligence which resulted in the patient being seriously injured up to death. From this study it can be seen that a midwife must and should prioritize a midwife's professional attitude such as the public's expectations of a midwife's profile, for this reason the community expects and wants a midwife to continue to prioritize a friendly, skilled and responsive attitude in their field according to their expertise and competence.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Nisa, Hairun, Rahmi Winangsih, Naniek Afrilla Framanik, Ail Muldi, and Rd Nia Kania Kurniawati. "Strategi Komunikasi Krisis (Studi Kasus: Humas Untirta dalam Menangani Kasus Revengeporn)." MOTEKAR: Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur 2, no. 1 (May 1, 2024): 172–82. http://dx.doi.org/10.57235/motekar.v2i1.2231.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi krisis humas Untirta dalam menangani kasus revengeporn. Penelitian ini menggunakan Situational Crisis Communication Theory (SCCT) yang digagas oleh W.T. Coombs dan Holladay S.J dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ialah Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Humas Untirta menggunakan gabungan strategi respon krisis primer antara strategi justifikasi (justification) dan strategi kompensasi (compensation). Selain itu mereka juga menggunakan strategi respon krisis sekunder berupa strategi pengingat (reminder).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Isnaniah, Isnaniah, Erni Setiawati, and Mukhtar Mukhtar. "Hubungan Kejadian Kasus Covid 19 Terhadap Pelayanan Maternal Di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2020." Jurnal Skala Kesehatan 12, no. 2 (September 23, 2021): 134–39. http://dx.doi.org/10.31964/jsk.v12i2.322.

Full text
Abstract:
(SARS-COV2). Dimulai dari daerah Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali mengenai kasus Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Adapun di Banjarmasin, berdasarkan data Dinas Kesehatan Banjarmasin 12 Juni 2020, kasus positif covid-19 terkonfirmasi 812 kasus, dengan penambahan 37 kasus baru dan 89 kasus kumulatif kematian. Tujuan : Untuk mengetahuai Hubungan Kejadiaan Kasus Covid 19 terhadap pelayanan Maternal di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2020 Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik. Hasil : Hubungan Kejadian Kasus Covid 19 terhadap Pelayanan Maternal menunjukan kejadian kasus covid 19 dari 8 kasus covid 19 yang tidak terpapar yang pelayanan maternal baik sebanyak 8 kasus .dari 15 kasus yang Reaktif sebanyak 13 kasus yang pelayanan maternal baik dan 3 kasus pelayanan yang kurang baik sedangkan kasus yang terpapar 1 kasus yang kurang baik dan 2 kasus yang mendapat pelayanan yang baik. Hasil Uji chisquare dengan tarif signifikan α 0,005, didapat nilai p (value) 0,023, artinya p (value) < 0,005 ,maka hasilnya dapat di simpulkan ada hubungan kejadian Covid 19 terhadap pelayanan Maternal Kata Kunci : Kasus Covid 19 dan pelayanan maternal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Atok, Emanuel Tes, Derwin R. Sina, and Dony M. Sihotang. "IMPLEMENTASI CASE BASED REASONINGUNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TUBERKULOSIS MENGGUNAKANALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR." Jurnal Komputer dan Informatika 7, no. 2 (November 27, 2019): 124–28. http://dx.doi.org/10.35508/jicon.v7i2.1656.

Full text
Abstract:
—Penalaran Berbasis Kasus menghasilkan solusi berdasarkan kemiripan terhadap kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Solusi kasus baru dihasilkan dari pencocokan kemiripan dengan kasus lama. Pada penelitian ini penulis menerapkan CBR untuk mendignosa penyakit tuberkulosa. Sumber pengetahuan sistem diperoleh dengan mengumpulkan berkas rekam medis pasien tuberkulosis pada tahun 2014-2016. Perhitungan nilai kemiripan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor dengan nilai batas kewajaran 80%. Sistem ini dapat mendiagnosis 3 jenis penyakit tuberkulosis berdasarkan 25 gejala yang ada. Luaran sistem berupa jenis penyakit tuberkulosis berdasarkan gejala yang dialami pasien, solusi pengobatan dan presentasi kemiripan antara kasus baru dan kasus lama. Berdasarkan hasil pengujian dengan 51 kasus TB didapatkan hasil: (a) pengujian dengan 3 skenario pengujian kasus baru didapatkan keakuratan sistem masing-masing untuk skenario pertama akurasi yang diperoleh dengan 31 data latih (60% dari 51 kasus) dan 20 data uji (40% dari 51 kasus) akurasinya sebesar 63%, skenario kedua akurasi yang diperoleh dengan 35 data latih (70% dari 51 kasus) dan 16 data uji (30% dari 51 kasus) akurasinya sebesar 69.2% dan skenario ketiga akurasi yg diperoleh dengan 41 data latih (80% dari 51 kasus) dan 10 data uji (20% dari 51 kasus) akurasinya sebesar 90%, (b) hasil pengujian terhadap kasus lama dalam basis kasus didapatkan keakuratan sistemsebesar 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sulistyo, Andhy. "Pemetaan Penyakit Tuberculosis Dengan Sistem Informasi Geografis Di Wilayah Bantul." JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA 7, no. 2 (October 31, 2022): 26–37. http://dx.doi.org/10.56727/bsm.v7i2.98.

Full text
Abstract:
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang utama, baik di dunia maupun Indonesia. Berdasarkan data kesehatan jumlah kasus tuberculosis di wilayah Bantul tahun 2018 sebanyak 406 kasus di tahun 2019 terjadi kenaikan sebanyak 1.003 kasus mengalami penurunan tahun 2020 sebanyak 708 dan pada tahun 2021 678 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan persebaran kasus tuberculosis di Kabupaten Bantul dan kecamatan yang tinggi tahun 2021 dan grafik jumlah kasus berdasarkan jenis kelamin dan usia, faktor lingkungan yang mempengaruhi (suhu, kelembaban, curah hujan, kepadatan penduduk) Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini menggunakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus.Hasil penelitian pemetaan persebaran kasus tuberculosis tertinggi di Kecamatan Bantul sebanyak 383 kasus dan di Wilayah Kelurahan Banguntapan sebanyak 40 kasus. Kasus tuberculosis berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki sebanyak 401 kasus. Untuk kasus berdasarkan kelompok usia 0-4 tahun menempati kasus tertinggi sebanyak 170 kasus. Faktor penyebab tingginya penyakit tuberculosis adalah faktor curah hujan, suhu, kelembaban dan kepadatan penduduk. Kecamatan dengan kasus tinggi yang berkaitan dengan faktor lingkungan di wilayah Kecamatan Banguntapan, Bantul dan Pandak. Proses pengumpulan data kesehatan sudah komputerisasi, kasus persebaran tertinggi di Kabupaten Bantul dan tertinggi di Kelurahan Banguntapan. Kasus tuberculosis lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Faktor lingkungan yang berkaitan curah hujan dan kepadatan penduduk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography