To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kecepatan Angular.

Journal articles on the topic 'Kecepatan Angular'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 31 journal articles for your research on the topic 'Kecepatan Angular.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Setiawan, Yayan Eryk. "Kesalahan mahasiswa semester pertama dalam menyelesaikan masalah kecepatan sudut pada mata kuliah trigonometri." PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika 16, no. 1 (2021): 19–32. http://dx.doi.org/10.21831/pg.v16i1.38560.

Full text
Abstract:
Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan ke­salahan mahasiswa semester pertama yang mengambil mata kuliah trigonometri dalam menye­lesaikan masalah kecepatan sudut. Tujuh mahasiswa program studi pendidikan matematika di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang menjadi subjek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas hasil pekerjaan subjek yang diperoleh melalui tes pemecahan masalah kecepatan sudut dan transkrip hasil wawancara dengan subjek. Analisis data hasil pe­kerjaan subjek dilakukan dengan menglasifikasikan berdasarkan jenis-jenis kesalahan. Sedang­kan analisis transkrip hasil wawancara dilakukan dengan mengodekan kata-kata yang menun­jukkan penyebab munculnya kesalahan subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan mahasiswa semester pertama dalam menyelesaikan masalah kecepatan sudut terdiri dari ke­salahan konsep dan kesalahan prinsip. Faktor penyebab dari kesalahan konsep ini yaitu tidak memahami konsep kecepatan sudut dan faktor penyebab kesalahan prinsip ini yaitu kesalahpahaman bahwa rumus kecepatan linier sama dengan rumus kecepatan sudut. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan ini, maka pembelajaran materi kecepatan sudut disarankan untuk dilakukan dengan menekankan pada pemahaman konsep kecepatan sudut dan perbedaan antara rumus kecepatan sudut dengan rumus kecepatan linier. The errors of the first-semester students in solving the angular velocity problem in trigonometry courseAbstractThis qualitative research that used case study approach aimed to describe the errors of the first semester students in solving the angular velocity problem. Seven students of the mathematics education study program at a university in Malang City involved as the research subject. The data collected in this study consisted of the subject’s work on the midterm test which contains angular velocity problems and transcripts of interviews with the subject. Data analysis of the subject’s work was carried out by classifying based on the types of errors. Meanwhile, the transcript analysis of the interview results was carried out by coding the words that indicated the cause of the subject’s error. The results showed that the errors of the first semester students in solving the angular velocity problem consisted of conceptual and principle errors. The conceptual errors were caused by a lack of understanding of angular velocity concept and the factor causing principle errors was the misunderstanding that the linear velocity formula is the same as the angular velocity formula. Therefore, to avoid this error, the learning of angular velocity is suggested to emphasize the understanding of the concept of angular velocity and the difference between the angular and linear velocity formula.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Padli, Veri, M. Akbar Aulia Refikansa, Khilona Hutabarat, and Zulkifli Zulkifli. "ANALISIS BIOMEKANIK TENDANGAN SHOOTING PADA SISWA EKSTRAKURIKULKER FUTSAL PUTRA SMA NEGERI 3 SUNGAI APIT." Jurnal Inovasi Olahraga 3, no. 02 (2024): 472–77. https://doi.org/10.53905/jiojurnal.v3i02.51.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berfokus pada analisis gerak teknik tendangan shooting pada olahraga futsal dan pengaruhnya terhadap kecepatan bola dengan menggunakan aplikasi kinovea untuk melakukan analisis gerak. Dua hal yang di analisis dalam penelitian ini, yaitu knee angular velocity dan force (gaya). Sampel penelitian adalah siswa Ekstrakurikuler futsal putra SMA N 3 Sungai Apit. Data penelitian didapat dengan melakukan analisis video menggunakan software kinovea. Hasil dari analisis ini didapatkan data kecepatan bola, kecepatan sudut dan besar gaya. Hasil Uji statistik person corelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antaradata kecepatan bola dengan knee angular velocity sig (P<0.05) dan force (P<0.05). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari knee angular velocity terhadap kecepatan bola sebesar 62% persen dan force (gaya) sebesar 68% persen kemudian sisanya dipengaruhi oleh factor lain. Kemudian di dapat temuan dalam penelitian yang menunjukan bahwa ada dua faktor lain yang mempengaruhi kecepatan bola yaitu power dan moment inertia, pada prakteknya memang kedua hal tersebut juga mempengaruhi kecepatan bola. Kata Kunci: Biomekanik, Tendangan, Shooting, Futsal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Tabah, Gagan, and Brilliant Dwinata. "Penilaian Simpangan Pergerakan Interpolasi Angular pada Mesin Frais CNC Menggunakan Double Ballbar." Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik 21, no. 1 (2022): 95–105. http://dx.doi.org/10.55893/jt.vol21no1.448.

Full text
Abstract:
Mesin Computer Numerical Control mampu membuat lintasan berbentuk lingkaran dengan menggerakan dua sumbu secara simultan pada salah satu bidang XY, XZ, atau YZ. Apabila koordinasi kedua sumbu tersebut kurang baik, maka akan menyebabkan terjadinya kesalahan interpolasi lingkaran yang berpengaruh terhadap kesalahan kebulatan pada benda kerja hasil pemesinan. Kesalahan pergerakan kedua sumbu dapat diukur menggunakan double ballbar, untuk mengetahui kesalahan pergerakan tersebut maka divariasikan dengan tiga kecepatan makan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisa perbandingan hasil pengukuran double ballbar. beberapa informasi dari hasil pengukuran adalah nilai kesalahan Circularity, Backlash, Squareness, Straightness, dan Centre offset. Kecepatan makan sangat berpengaruh terhadap kesalahan geometric, semakin besar nilai kecepatan makan maka semakin besar pula nilai kesalahahnya. Selain kecepatan makan banyak sekali faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran double ballbar antaralain ballscrew, clearance, servo mismatch, pengulangan pengujian, dsb.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Baskoro, Ario Sunar, Dhedhe Rodat Budi Prasetya, and Agus Widyianto. "Analisis pengaruh arus pengerasan dan kecepatan pengelasan terhadap lebar manik las dan distorsi pada pengelasan gas metal arc welding (GMAW) dengan sambungan tumpul SS 304." Jurnal Teknik Mesin Indonesia 14, no. 2 (2019): 52. http://dx.doi.org/10.36289/jtmi.v14i2.131.

Full text
Abstract:
Pada kajian ini pengaruh dari arus pengelasan dan kecepatan pengelasan terhadap lebar manik las dan distorsi pada pengelasan gas metal arc welding (GMAW) sambungan tumpul SS 304 telah dilakukan. Bahan yang digunakan dalam kajian ini adalah baja tahan karat tipe 304 (SS 304) dengan konfigurasi sambungan tumpul. Variasi parameter pengelasan GMAW yang digunakan adalah arus pengelasan dan kecepatan pengelasan. Kecepatan pengelasan yang digunakan adalah 115 A, 120 A dan 125 A, sedangkan kecepatan pengelasan yang digunakan adalah 3,6 mm/s, 3,9 mm/s dan 4,2 mm/s. Hasil dari pengelasan akan dianalisis dari lebar manik las dan distorsi yang terjadi. Lebar manik las dan distorsi diukur menggunakan Dino-Lite dan Coordinate Machine Measure (CMM). Metode perpindahan vertikal rata-rata digunakan untuk menghitung distorsi longitudinal bending dan distorsi angular. Hasilnya menunjukkan bahwa menaikan arus pengelasan akan meningkatkan lebar manik las dan distorsi, tetapi jika menaikkan kecepatan pengelasan akan menurunkan lebar manik las dan distorsi. Pada parameter pengelasan 125 A dan 3,6 mm/s menghasilkan lebar manik las atas dan bawah yang terbesar 8,062 mm dan 4,984 mm. Distorsi longitudinal bending dan distorsi angular yang terbesar adalah 1,748 mm dan 4,076 derajat pada parameter pengelasan 125 A dan 3,6 mm/s.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Amat, Mohammad Azwar, Ario Sunar Baskoro, and Dhedhe Rodat Budi. "Pengaruh besaran arus dan kecepatan las terhadap angular distorsi pada SS304 dengan GMAW." Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy 3, no. 1 (2023): 16–22. http://dx.doi.org/10.52158/jamere.v3i1.440.

Full text
Abstract:
SS304 is a steel with good corrosion resistance, so it is widely used in various industrial worlds. The stainless-steel fabrication process generally uses a joining process by welding. To get a good welding result, it is necessary to choose the correct parameters to reduce the potential for welding imperfections. In the ISO 6520-1-520 standard, excessive distortion is a welding imperfection that must be avoided because it can cause angular misalignment, namely ISO 6520-1-508 standard. In this research, an experiment was conducted to determine the effect of current strength and welding speed on the angular distortion generated using GMAW. The current strength is 115, 120, and 125 A, while the welding speed is 3.6, 3.9, and 4.2mm/s. The angular distortion of the weld results is measured using a CMM (Coordinate Measuring Machine) after the material has experienced natural cooling. From the research results obtained, it is known that the greater the current strength, the greater the resulting angular distortion. On the other hand, if the welding speed is greater, the width of the weld bead and the resulting angular distortion will be smaller.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Djayadi, Moh Wardiman, and Arif Kurniawan. "Analisa Pengaruh Free Stream terhadap Putaran Turbin Ventilator dengan Variasi Jarak Lorong Angin." Prosiding SENIATI 6, no. 2 (2022): 304–12. http://dx.doi.org/10.36040/seniati.v6i2.4997.

Full text
Abstract:
Kenyamanan tempat tinggal sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya den pengaturan ruangan tempat tinggal tersebut. Turbin_ventilator ialah jenis exhaust fan atau roof fan, yang berfungsi untuk mengeluarkan udara panas, asap, dan bisa juga di fungsikan untuk ventilasi udara di sebuah bangunan Turbin ventilator berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan, turbin ventilator juga dapat membuAnalisis dimensi di butuhkan supaya mengetahui parameter twersebu berpengaruh kepada suatu penelitian. Parameter- parameter yang berpengaruh terhadap unjuk kerja turbine ventilator adalah daya yang dihasilkan ciclon turbine ventilator kecepatan free stream udara massa jenis udara, viskositas absolut udara, diameter pipa cerobong turbine_ventilator, panjang pipa cerobong turbine ventilator kecepatan angular turbine ventilator dan perbedaan tekanan antara inlet dan outlet pipa Gambar menunjukkan penurunan kecepatan udara di dalam plenum seiring dengan turunnya tekanan ruang dimana turbin_ventilator dengan memiliki nilai kecepatan udara yang paling tinggi kemudian ikuti dengan menunjukkan penurunan massa udara yang keluar cerobong dengan menurunnya kecepatan udara di dalam plenum dan massa jenis udara dimana turbin ventilator dengan memiliki massa udara yang keluar cerobong paling tinggi kemudian di ikuti Dari hasil penelitian melalui eksperimen dapat di buktikan bahwa turbin ventilator yang sejauh ini jarang di pakai dalam membuat ventilasi ruangan ternyata sangat berpengaruh terhadap kenyamanan ruangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pratiwi, Hawa Delia, Agus Rusdiana, Iman Imanudin, et al. "Analisis Kinematik Tendangan T Pencak Silat Melalui Prosedur Kelelahan: Analisis 2D." Jurnal Dunia Pendidikan 5, no. 1 (2024): 182–202. http://dx.doi.org/10.55081/jurdip.v5i1.2637.

Full text
Abstract:
Teknik tendangan T Pencak Silat merupakan salah satu teknik serangan yang dijadikan gaya andalan dalam bertarung. oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis perubahan parameter kinematica tendangan T sebelum dan sesudah kelelahan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu 12 atlet pencak silat di SMAN 1 Katapang, Atlet diberikan treatment test bosco yaitu, drop jump, counter movement jump dan squat jump masing-masing selama 60 detik. Pengambilan data menggunakan kamera go-pro, kemudian untuk analisis video menggunakan software kinovea dan skill spector, lalu analisis data menggunakan spss versi 26.0, uji perbandingan menggunakan paired T-Test. Terdapat 4 paramter yang dianalisis yaitu, knee joint degree, hip Joint degree, knee joint angular velocity, hip Joint angular velocity. Dari pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa kelelahan akan mempengaruhi sudut tendangan dan kecepatan tendangan, hal tersebut terlihat dari hasil yang didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada fase kuda kuda besar sudut lutut p-0.022, besar sudut lutut pada fase ancang-ancang p-0.033, kemudian pada fase impact sudut hip abduction dominan p-0.021 dan hip abduction non dominan p-0.020, kecepetan sudut lutut pada posisi ancang – ancang p-0.013 dan kecepatan sudut lutut pada fase impact p-0.039. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang siginifikan pada sudut panggul fase kuda-kuda, ancang-ancang , dan kecepatan sudut panggul pada fase ancang-ancang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

MA'ARIF, ALFIAN, RYAN ISTIARNO, and SUNARDI SUNARDI. "Kontrol Proporsional Integral Derivatif (PID) pada Kecepatan Sudut Motor DC dengan Pemodelan Identifikasi Sistem dan Tuning." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 9, no. 2 (2021): 374. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v9i2.374.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini mengusulkan tentang sistem kontrol kecepatan sudut Motor Direct Current (DC) menggunakan kontrol Proporsional Integral Derivatif (PID). Pemodelan motor DC menggunakan model identifikasi sistem agar model sistem dapat mendekati sistem sesungguhnya. Data identifikasi sistem adalah nilai masukan tegangan dan nilai keluaran kecepatan sudut. Representasi model adalah model fungsi alih. Nilai kontrol PID didapatkan dengan fitur Tuning PID dengan Matlab. Perangkat penelitian adalah Arduino, sensor encoder, driver motor dan Motor DC. Pada pengujian, kendali motor DC dengan PID mampu untuk mendapatkan respon yang baik dengan nilai respon terbaik, rise time 9,4286 detik, settling time 18,5 detik dan overshoot 2 persen. Nilai variasi PWM untuk memperoleh model dan respon sistem motor DC yang bagus yaitu nilai variasi PWM 5, nilai variasi PWM 10 dan nilai variasi PWM 50, 150, 255. Dengan menggunakan metode ini, proses tuning kontrol PID dapat lebih efektif dan efisien.Kata kunci: Motor DC, Identifikasi Sistem, Kontrol PID, Tuning Matlab, Kecepatan ABSTRACTThis study proposes a direct current (DC) motor angular speed control system using Proportional Integral Derivative (PID) control. DC motor modeling uses a system identification model so that the system model can approach the real system. The system identification data is the input voltage value and the angular velocity output value. Model representation is a transfer function model. PID control values are obtained with the PID Tuning feature with Matlab. The research devices are Arduino, encoder sensor, motor driver and DC motor. In testing, the DC motor control with PID was able to get a good response with the best response value, rise time of 9.4286 seconds, settling time of 18.5 seconds and overshoot 2 percent. The PWM variation values to obtain a good DC motor system model and response are the PWM variation value 5, the PWM variation value 10 and the PWM variation value 50, 150, 255. By using this method, the PID control tuning process can be more effective and efficient.Keywords: DC Motor, System Identification, PID Control, Matlab Tuning, Speed
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Jatri, Rashid Adani Maulana, and Zainudin Zukhri. "PENGGUNAAN BINDING PADA PENGEMBANGAN WEBSITE PENERIMAAN MAHASISWA BARU DENGAN FRAMEWORK ANGULAR." IDEALIS : InDonEsiA journaL Information System 6, no. 2 (2023): 192–200. http://dx.doi.org/10.36080/idealis.v6i2.3026.

Full text
Abstract:
Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan salah satu perguruan tinggi yang sudah menggunakan aplikasi berbasis web untuk melakukan proses penerimaan mahasiswa baru. Proses ini menggunakan aplikasi yang bernama UIIAdmisi sejak tahun 2016. Akan tetapi, aplikasi tersebut memiliki ketertinggalan teknologi berupa source code yang kurang rapi dan terstruktur serta membutuhkan fitur baru yaitu landing page untuk mengategorikan pengguna dan fitur pencarian Nomor Induk Utama (NIU) bagi pengguna yang melupakan NIU mereka berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi yang dapat membantu developer menyederhanakan kode dan proses coding. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikaan binding sebagai solusi kerapian kode dan peremajaan website. Binding diimplementasikan menggunakan framework Angular dengan metode agile yang mengedepankan kecepatan sebagai metode penelitian. Hasil dari penelitian ini, binding dapat digunakan untuk merapikan struktur source code dengan mengurangi jumlah baris dan menyederhanakan proses coding sehingga menghasilkan source code yang lebih singkat dan struktur proyek yang tertata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nurkholis Putera, Muhammad Reza Aditya, and Rahmat Hidayat. "Kendali Kecepatan Motor DC Menggunakan Pengendali PID dengan Encoder sebagai Feedback." STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) 7, no. 1 (2022): 50. http://dx.doi.org/10.30998/string.v7i1.13026.

Full text
Abstract:
<p><em>PID (Proportional Integral Derivative)</em><em> </em><em>controllers are widely used to improve system response , as they offer clear, simple functionality and eas</em><em>y application</em><em> and use. One of the important roles of the PID controller can be seen in its application to control and stabilize the angular velocity in the reference value of a direct current (DC) motor. The purpose of this </em><em>research</em><em> is to implement a PID controller as a DC motor speed controller so that it can understand the characteristics of each PID controller parameter on the system response curve. The test results show that each PID value parameter (Proportional, Integral, Derivative) has different characteristics to the system response. For example, adding the Kp parameter can reduce the steady-state error, reduce the rise time, but can increase the overshot value. Meanwhile, adding the Ki parameter can affect the increase in overshot, reduce the rise time, and reduce or even almost eliminate the steady state error value. Then, adding the Kd parameter can reduce the overshot, reduce the rise time, and increase the undershot.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Khusnawati, Nila, Rianto Wibowo, and Masruki Kabib. "ANALISA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU." JURNAL CRANKSHAFT 5, no. 2 (2022): 35–42. http://dx.doi.org/10.24176/crankshaft.v5i2.7683.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi mekanik kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator turbin. Efisiensi turbin angin poros horizontal ini dapat ditingkatkan untuk mendapatkan koefisien daya yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui sudut sudu pada kecepatan angin (m/s), putaran turbin (rpm), torsi (N.m), kecepatan sudut ( rad/s ), daya angin ( watt ), koefisien daya (%), tip speed ratio (%). Pada hubungan grafik sudut sudu pada putaran poros, putaran turbinTarget analisa Performansi adalah turbin angin adalah untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi angin pada sebuah kipas angin sehingga berputarkan rotor blade turbin angin menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan.Metode penelitian ini adalah analisa performansi turbin angin poros horizontal dengan kecepatan angin blade 3 ditinjau dari Efisiensi system dan Tip Speed Ratio (TSR). Analisa dilakukan dengan sumber angin berasal dari angin untuk mengarahkan kincir angin. Hasil penelitian ini yaitu setelah menganalisa kinerja turbin angin terdapat kecepatan angin sangat mempengaruhi output atau daya mekanik dan koefisien daya. Pada perhitungan torsi dapat di hasilkan sebesar 0,4 N.m, untuk perhitungan Kecepatan sudut sudu 45o menghasilkan nilai sebesar 68,4 rad/s, dan untuk perhitungan daya angin sendiri menghasilkan daya sebesar 290,9 watt, dengan kecepatan angin 4,0 m/s grafik data analisis dapat dilihat , dengan perubahan sudut sudu pada poros horizontal turbin angin kontra model berputar.. Kata kunci: Turbin angin, Poros horizontal,. Efisiensi sistem, Tip Speed Ratio dan Daya Angin. ABSTRACT Wind turbine is a device that is able to convert wind energy into mechanical energy which is then converted into electrical energy through a turbine generator. The efficiency of this horizontal axis wind turbine can be increased to get the maximum power coefficient.The purpose of this study was to determine the blade angle at wind speed (m/s), turbine rotation (rpm), torque (Nm), angular speed (rad/s), wind power (watt), coefficient power (%), tip speed ratio (%). In the graphic relationship of the blade angle on the shaft rotation, the turbine rotationPerformance analysis target is the wind turbine is to produce electrical energy by utilizing wind energy in a fan so that the wind turbine blade rotates to produce environmentally friendly electrical energy.This research method is analyzing the performance of a horizontal axis wind turbine with 3 blade wind speeds in terms of system efficiency and Tip Speed Ratio (TSR). The analysis is carried out with the wind source coming from the wind to direct the windmill.The results of this study are that after analyzing the performance of the wind turbine, wind speed greatly affects the output or mechanical power and power coefficient. In the calculation of torque, 0.4 Nm can be produced, for the calculation of the 45o blade angular velocity it produces a value of 68.4 rad/s, and for the calculation of the wind power itself it produces 290.9 watts of power, with a wind speed of 4.0 m/s. The graph of the analysis data can be seen, with changes in the blade angle on the horizontal axis of the wind turbine counter rotating model.. Keywords: wind turbine, horizontal shaft,. System efficiency, Tip Speed Ratio and Wind Power.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Jayanto, Hendra, Henry M. Manik, and Anang P. Adi. "Analisis Akustik Backscatter untuk Pemprofilan Dasar Laut Guna Penentuan Lokasi Duduk Kapal Selam (Studi Kasus di Perairan Laut Jawa Utara Segmen 8)." Jurnal Chart Datum 7, no. 2 (2022): 143–62. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v7i2.217.

Full text
Abstract:
Multibeam Echosounder dapat merepresentasikan data, kontur dan posisi kedalaman sedangkan Backscatter Multibeam Echosounder dapat merepresentasikan jenis sedimen dasar perairan. Pelaksanaan Duduk Kapal Selam memerlukan ketersedian data Multibeam Echosounder dan Backscatter Multibeam Echosounder yang akurat dan sesuai kebutuhan sehingga perlu diadakan penelitian yang terkait dengan pelaksanaan operasi duduk kapal selam seperti kedalaman, gradien kemiringan dasar laut dan jenis sedimen dasar laut. Tujuan penelitian ini adalah membuat pemprofilan dasar laut dengan instrumen Multibeam Echosounder dan melaksanakan analisis akustik backscatter untuk mengetahui jenis sedimen dasar laut yang bertujuan untuk menentukan lokasi duduk kapal selam. Penelitian ini menggunakan data survei batimetri Multibeam Echosounder Kongsberg EM2040 di Perairan Laut Jawa Utara Segmen 8. Penentuan batimetri menggunakan metode Combined Uncertainty and Bathymetry Estimator (CUBE), sedangkan klasifikasi tipe sedimen menggunakan metode Angular Response Analysis (ARA) dan Sediment Analysis Tool (SAT) yang semuanya tertanam dalam perangkat lunak CARIS HIPS and SIPS versi 10.4. Hasil pengukuran kedalaman pada penelitian ini masuk klasifikasi survei hidrografi orde khusus yang memiliki tingkat akurasi tinggi. Klasifikasi tipe sedimen didapatkan sedimen lempung dan lempung pasiran. Berdasarkan nilai intensitas untuk tipe lempung (clay) -18,64 dB hingga -17,04 dB pada kedalaman 67,62 meter, lempung berpasir (sandy clay) -23,23 dB hingga - 21,13 dB pada kedalaman 68,19 meter. Kecepatan arus maksimum 0,13 m/s atau 0,252 knots dan kecepatan arus minimum 0,00 m/s. Kecepatan arus rata-rata 0,12 m/s atau 0,233 knots dengan arah dominan Barat Laut dan Timur Laut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Muttaqin, Mohd Iqbal, Said Munzir, Marwan Ramli, and Muhammad Ikhwan. "Optimal tracking control in photovoltaic using linear quadratic tracking." Journal of Aceh Physics Society 11, no. 1 (2022): 1–7. http://dx.doi.org/10.24815/jacps.v11i1.20381.

Full text
Abstract:
Abstrak. Penelitian ini membahas tentang masalah penjejak pasif photovoltaic terhadap posisi matahari secara optimal. Penjejak pasif digunakan ketika penjejak aktif tidak berfungsi. Penjejak pasif menggunakan perhitungan matematika yang rumit untuk penerapannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah linear quadratic tracking. Linear quadratic tracking merupakan metode analitik yang mengkonstruksi sistem persamaan secara kontrol optimal. Penjejakan oleh linear quadratic tracking menghasilkan risetime, mencapai settling time, dan perhitungan error dari Mean absolute error (MAE). Artinya, metode linear quadratic tracking yang diterapkan pada PV dapat menjejak cahaya matahari secara pasif dengan sangat cepat dan akurat. Simulasi yang dilakukan terhadap massa panel surya yang bervariasi ternyata dapat mempengaruhi tegangan, arus listrik, dan kecepatan sudut dari PV. Semakin meningkat massa dari panel surya mengakibatkan tegangan dan arus listrik juga meningkat dan respon kecepatan sudut mencapai posisi referensi cenderung lama. Abstract. This research discusses the problem of optimal passive photovoltaic tracking trajectory of the sun. The passive tracker is used when the active tracker does not work. The passive tracker uses complex mathematical calculations to implement it. The method used in this research is linear quadratic tracking. Linear quadratic tracking is an analytical method that constructs an optimal control system of equations. Tracing by linear quadratic produces rise time, reaches settling time, and error (MAE). This means that the linear quadratic tracking method for PV can track the sun trajectory very quickly and the level of accuracy is very accurate. Simulations carried out on various masses turned out to be able to affect the voltage, electric current, and angular velocity of the PV. The increasing mass of the solar panels results in increased voltage and electric current and the angular velocity response reaching the reference position tends to be longer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Suryono, Edy, and Agustinus Eko Budi Nusantara. "SIMULASI TURBIN CROSSFLOW DENGAN JUMLAH SUDU 18 SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK PICOHYDRO." Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 8, no. 2 (2017): 547. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v8i2.1412.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Dewasa ini isu krisis energi terus berkembang, dimana dibutuhkan energi terbarukan agar dapat menggantikan energi fosil yang menurut perkiraan akan segera habis, sehingga apabila tidak ada energi yang terbarukan maka manusia akan kekurangan energi. Salah satu upaya pengembangan energi terbarukan adalah dengan pengembangan pembangkit listri bertenaga air yang bernama picohydro, dimana picohydro ini dapat menghasilkan energi listrik kurang dari 5 kW. Hal ini terutama diaplikasikan untuk debit air yang rendah.Penelitian ini ditujukan untuk mensimulasikan turbin crossflow pada komponen pembangkit picohydro. Turbin berdiameter 13.5 cm, diameter shaft 3 cm, diameter inlet 4 cm dan jumlah sudu sebanyak 18 buah. Simulasi menggunakan software gambit dan CFD Fluent. Desain terdiri dari inlet, outlet, fluida rotate dan wall. Inlet diatur dengan kecepatan 6 m/s, turbulent intensity 5% dan hydraulic diameter 0,04 m. Fluida rotate diseting pada kondisi moving reference frame. Equisize skew mesh diatur dengan rentang nilai 0-1 dan aspect ratio mesh dari desain bernilai 1-3.Simulasi dari turbin crossflow dengan sudu 18 buah menghasilkan kecepatan rotasi sudu sebesar 16.5 rad/s atau angular velocity sebesar 157.5633 rpm, dan moment sebesar 290.39 Nm. Sehingga daya optimal yang dihasilkan adalah sebesar 4791 watt (4.791 kw). Kata kunci: picohydro, crossflow, CFD Fluent,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Triyanto, Aripin, Oky Supriadi, and Rizal Maulana. "Analisis Parallel Misalignment Pada Motor Tiga Fasa Menggunakan Digital Diagnostics System." EPIC Journal of Electrical Power Instrumentation and Control 7, no. 1 (2024): 21–31. http://dx.doi.org/10.32493/epic.v7i1.38741.

Full text
Abstract:
Teknik perawatan mesin industri secara prediktif telah diaplikasikan pada dunia industri, salah satunya yaitu motor induksi. Permasalahan yang terjadi pada motor induksi adalah misalignment yaitu kerusakan yang disebabkan oleh ketidaksejajaran antara kopling motor dengan kopling beban blower. Analisis dan pengambilan data yang dilakukan dengan kondisi motor sedang beroperasi. Getaran dan sinyal spektrum yang dihasilkan bertujuan untuk mempermudah analisis data sesuai dengan jenis kerusakan dan karateristik getarannya. Penggunaan peralatan adash vibration dengan software digital diagnostics system (DDS) dan perbaikan misalignment menggunakan peralatan shaft alignment menggunakan metode laser. Data yang dihasilkan yaitu nilai data initial aligmant offset horizontal sebesar 0,20 mm dan offset vertikal sebesar 0,17 mm. Perbaikan misalignment menghasilkan nilai vertikal dengan sisi angular sebesar 0.00 mm, sisi offset sebesar -0,02. Sedangkan bagian horizontal dengan nilai sisi angular sebesar -0,02 mm, sisi offset sebesar 0,01 dengan hasil dalam kategoori excellent dengan kecepatan operasi 3000 RPM. Data vibration dengan beban setelah dilakukan perbaikan didapatkan hasil pengukuran vibration sisi horizontal DE 0,55 mm/s, vertikal DE 0,23 mm/s, Axial DE 0,54 mm/s, horizontal NDE 0,43 mm/s, vertikal NDE 0,25 mm/s, dan Axial NDE 0,57 mm/s. Perbaikan yang dilakukan berdasarkan nilai getaran pada pengetesan dengan beban masuk dalam zona A (new machine condition) berdasarkan standar ISO 10816-3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Gunawan, Doni, Yuwaldi Away, and Ira Devi Sara. "PERBANDINGAN PEMODELAN PID DAN FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA PENJEJAK CAHAYA DENGAN TIGA SENSOR." JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE 9, no. 1 (2023): 5. http://dx.doi.org/10.33143/jics.vol9.iss1.2855.

Full text
Abstract:
Abstrak— Teknologi penjejak cahaya memantau agar panel surya dapat melacak matahari dengan efisiensi penuh dan panel surya dapat tegak lurus dengan cahaya matahari untuk memaksimalkan penyerapan energi surya, sehingga sistem ini mempunyai efisiensi lebih tinggi dari sistem nontracking. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kontroler yang bekerja dengan akurat antara Algoritma Proportional, Integral, Derivatif controller (PID) dan algoritma Fuzzy Logic Controller (FLC) dengan cara membandingkan kinerja kedua algoritma dalam mengatur arah penjejak cahaya mendeteksi keberadaan cahaya matahari. Prototipe matahari penelitian ini menggunakan 9 buah lampu sebagai simulasi untuk mengetahui keakuratan dan kepresisian sudut dari kedua penjejak cahaya. Parameter yang dibandingkan dalam pengujian ini adalah aspek kecepatan sudut dan ketepatan sudut. Nilai rata-rata kecepatan sudut yang diperoleh dari hasil pengujian penjejak cahaya PID sebesar 0,16 rad/s sedangkan pada penjejak cahaya FLC sebesar 0,207 rad/s. Pengujian menggunakan penjejak cahaya PID menghasilkan nilai akurasi sumbu X sebesar 45% dan akurasi sumbu Y sebesar 30% sedangkan pada penjejak cahaya FLC menghasilkan nilai akurasi sumbu X sebesar 80% dan akurasi sumbu Y sebesar 30%. Nilai presisi yang diperoleh penjejak cahaya PID pada sumbu X sebesar 45% dan sumbu Y sebesar 38%, sedangkan nilai presisi yang diperoleh penjejak cahaya FLC pada sumbu X sebesar 71% dan sumbu Y sebesar 33%. Berdasarkan perhitungan keseluruhan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penjejak cahaya FLC memiliki peningkatan nilai kecepatan sebesar 29% dan peningkatan nilai ketepatan pada aspek akurasi sebesar 35% serta aspek presisi sebesar 26% dari penjejak cahaya PID pada penelitian terdahulu.Kata Kunci : Penjejak Cahaya, PID, FLCAbstract—This The technology of light tracking monitors the solar panels to track the sun with full efficiency and the solar panels can be upright to the sunlight in order to maximize the absorption of solar energy, so this system has a higher efficiency than non-tracking systems. This study aimed to obtain a controller that works accurately between the Proportional, Integral, Derivative Controller (PID) and the Fuzzy Logic Controller (FLC) Algorithm by comparing the performance of the two algorithms in regulating the direction of the light tracker to detect the presence of sunlight. This solar prototype uses 9 lamps as a simulation to determine the accuracy and the precision of the angles of the two light trackers. The parameters compared in this test were the Aspects of Angular Velocity and Angle Accuracy. The mean value of angular velocity obtained from the PID light tracking test results was 0.16 rad/s and the average linear velocity was 0.092 m/s. Whereas in the FLC light tracker, the average angular velocity value was 0.207 rad/s. Tests using a PID light tracker resulted in X-axis accuracy of 45% and Y-axis accuracy of 30%. Whereas the FLC light tracker produced X-axis accuracy of 80% and Y-axis accuracy of 30%. The precision value obtained by the PID light tracker on the X axis was 45% and the Y axis was 38%, while the precision value obtained by the FLC light tracker on the X axis was 71% and the Y axis was 33%. Based on the overall calculations, it can be concluded that the FLC light tracker has an increase in the speed value of 29% and an increase in the value of accuracy in the accuracy aspect by 35% and the precision aspect by 26% from the PID light tracker in previous studies.Keywords : Light Tracking, PID, FLC
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Bimarta, Rizka, Agfianto Eko Putra, and Andi Dharmawan. "Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif." IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) 5, no. 1 (2015): 89. http://dx.doi.org/10.22146/ijeis.7157.

Full text
Abstract:
AbstrakPendulum terbalik memiliki pusat gravitasi yang berada diatas poros putar sehingga menyebabkan pendulum terbalik tidak seimbang. Suatu kendali khusus dibutuhkan agar pendulum seimbang dengan cara menggerakkan kereta beroda yang menjadi tumpuan dari pendulum. Penerapan pendulum terbalik dapat ditemui pada balancing robot. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun sebuah sistem pengendalian robot dengan dua roda menggunakan sistem kendali untuk membuat robot yang seimbang (balancing robot). Sistem ini mempunyai masukan akselerometer yang digunakan untuk mengukur percepatan sudut (m/s2) dan giroskop untuk mengukur kecepatan sudut (rad/s). Luaran dari akselerometer dan giroskop digabungkan dengan metode complementary filter untuk mendapatkan nilai sudut. Sudut yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan set point yang nilainya 0o. Nilai selisih dari set point dan sudut complementary filter diolah menggunakan metode kendali Proporsional Integral Derivatif. Proses kendali PID ini diprogram pada Arduino IDE yang hasilnya diumpankan ke motor DC untuk mengatur kecepatan putar motor DC. Untuk arah putar motor DC ditentukan apabila sudut complementary filter kurang dari nol, maka motor akan berputar mundur. Sedangkan jika sudut complementary filter lebih dari nol, maka motor akan berputar maju. Nilai konstanta PID berdasarkan hasil tuning dengan metode Ziegler-Nichols metode osilasi adalah Kp=1.5, Ki=0.75, Kd=1.85 dan nilai koefisien pada algoritma complementary filter adalah a=0.96. Kata kunci—inverted pendulum, balancing robot, kendali PID, IMU, complementary filter Abstract Center of gravity’s inverted pendulum is located above its pivot point therefore inverted pendulum is unstable. Specific control is needed so that inverted pendulum stable which is by move the cart where the pendulum is mounted. Inverted pendulum application can be found in balancing robot. The purpose of this research is to design a system to control a two wheeled robot using the control system to balance it.The inputs are accelerometer to measure angular acceleration (m/s2) and gyroskop to measure angular velocity (rad/s). The output’s of accelerometer and gyroscope are fused by complementary filter algorithm method to get the actual angle. The actual angle is then compared to set point which is 0o. The differences between set point and actual angle are processed using Proportional Integral Derivative control method. The process of PID control is programmed using Arduino IDE which its result is fed to DC motors. The direction of DC motors are determined by two conditions, if actual angle less than zero then DC motors will spin backwards. Whereas if actual angle more than zero then DC motors will spin forward. The PID control’s constans value based on Ziegler-Nichols Oscillation tuning method are Kp=1.5, Ki=0.75, Kd=1.875 and complementary filter’s coefficient is a=0.96. Keywords— inverted pendulum, balancing robot, PID control, IMU, complementary filter
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Fauzi, Maulana, Setya Permana Sutisna, and Tika Hafzara Siregar. "ANALISIS GERAK MEKANISME PENGGERAK TUAS IMPLEMEN FEEDER PADA COMBINE HARVESTER TANPA AWAK." ALMIKANIKA 3, no. 4 (2022): 26–31. https://doi.org/10.32832/almikanika.v3i4.6897.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini memfokuskan pada Analisa Gerak Mekanisme Penggerak Tuas Implemen Feeder pada Combine Harvester. Hasil dari penelitian didapatkan Kecepatan sudut motor sebesar 2,3 Rad/s , dengan spesifikasi yang ada pada motor penggerak setelah diubah menjadi Rad/s.Torsi motor sebesar 2,4 Nm , dengan spesifikasi yang ada pada motor penggerak setelah diubah menjadi Nm. Kecepatan relative pada titik B dengan posisi tuas terdorong maju sebesar 0,20 Rad/s , kecepatan relative titik C 0,23 Rad/s , kecepatan relatif titik D 0,069 Rad/s ,Perhitungan gaya pada batang A sebesar 0,392 N , pada batang B sebesar 0,785 N , pada C sebesar 0,013 N 5. Perhitungan Torsi pada batang A sebesar 0,035 Nm , pada batang B sebesar 0,078 Nm , pada C sebesar 0,013 Nm. Total torsi pada batang penggerak keseluruhan sebesar 0,152 Nm sehingga torsi yang ada pada motor sebesar 2,45 Nm mampu untuk menggerakan batang tuas implement feeder pada combine harvester. Hasil simulasi menggunakan software engineering untuk batang A dengan diberikan gaya sebesar 0,392 N terjadi pemindahan sebesar 2,2e-006 Nm dari bentuk awal , dan pemindahan pada Batang A yang diberikan torsi 0,035 Nm sebesar 3,8e-004 Nm. Hasil simulasi menggunakan software engineering untuk batang B dengan diberikan gaya sebesar 0,785 N terjadi pemindahan sebesar 3e-006 Nm dari bentuk awal , dan pemindahan pada Batang B yang diberikan torsi 0,078 Nm sebesar 0,0004 Nm. Hasil simulasi menggunakan software engineering untuk C dengan diberikan gaya sebesar 0,686 N terjadi pemindahan sebesar 5e-008 Nm dari bentuk awal , dan pemindahan pada C yang diberikan torsi 0,013 Nm sebesar 4e-005Nm. Kata kunci : Kecepatan relatif , Torsi , Simulasi ABSTRACT This study focuses on the Analysis of the Movement of the Feeder Implement Lever Drive Mechanism on the Combine Harvester. The results of the study showed that the angular speed of the motor was 2.3 Rad/s, with the specifications on the driving motor after being converted to Rad/s. The motor torque was 2.4 Nm, with the specifications on the driving motor after being converted to Nm. The relative speed at point B with the lever position pushed forward is 0.20 Rad/s, the relative speed of point C is 0.23 Rad/s, the relative speed of point D is 0.069 Rad/s, the calculation of the force on rod A is 0.392 N, on rod B of 0.785 N, at C of 0.013 N. 5. Calculation of torque on rod A is 0.035 Nm, on rod B is 0.078 Nm, at C of 0.013 Nm. The total torque on the entire drive rod is 0.152 Nm so that the torque on the motor of 2.45 Nm is able to move the implement feeder lever on the combine harvester. The simulation results using software engineering for rod A with a given force of 0.392 N, a displacement of 2.2e-006 Nm from the initial form, and a displacement of rod A with a torque of 0.035 Nm of 3.8e-004 Nm. The simulation results using engineering software for rod B with a given force of 0.785 N, a displacement of 3e-006 Nm occurs from the initial form, and a displacement of rod B with a torque of 0.078 Nm of 0.0004 Nm. The simulation results using engineering software for C with a given force of 0.686 N, a displacement of 5e-008 Nm from the initial form occurs, and a displacement of C with a torque of 0.013 Nm of 4e-005Nm. Keywords : Relative speed , Torque , Simulation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Rusdiana, Agus. "Pengaruh kelelahan terhadap perubahan kinematika gerak pada saat overhead jumping smash dalam permainan bulutangkis." Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran 6, no. 2 (2020): 272–87. http://dx.doi.org/10.29407/js_unpgri.vi.14101.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelelahan kardiovaskular terhadap perubahan kinematika gerak pada tubuh bagian atas saat pukulan overhead jumping smash dalam permainan bulutangkis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan pre test and post test design. Sampel yang digunakan adalah pemain bulutangkis putra yang mempunyai keterampilan teknik overhead jumping smash dengan rata-rata usianya 19.4 ± 1.6 tahun, tinggi badan 1.73 ± 0.12m dan berat badan 60.8 ± 3.7kg dengan jumlah keseluruhan 12 orang. Penelitian ini menggunakan satu buah 3D force platform device, 3 buah Panasonic handycam, Frame DIAZ IV 3D motion software analysis, cosmed direct gas analyzer dan radar speed gun. Hasilnya menunjukkan bahwa pada fase maximum angular velocity terdapat perbedaan signifikan pada empat variabel saat kondisi fatigue dan non fatigue antara lain shoulder internal rotation (P=0.042), elbow extension (P=0.035), forearm supination (P=0.024) dan wrist dorsi flexion (P=0.040). Selanjutnya pada fase instant of maximal shoulder external rotation terdapat tiga variabel perbedaan yang signifikan antara lain shuttlecock velocity (P=0.035), shoulder external rotation (P=0.048), dan wrist palmar flexion (P=0.037). Kesimpulan bahwa internal shoulder rotation, wrist palmar flexion dan forearm supination memberikan kontribusi yang sangat signfikan terhadap kecepatan shuttlecock pada saat melakukan overhead jumping smash dalam permainan bulutangkis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Mubarok, Asep Miftahul. "Perancangan dan Implementasi Uji Kinerja Thrust vectoring Untuk Roket Elektrik." Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan 8, no. 1 (2020): 74–85. http://dx.doi.org/10.34010/telekontran.v8i1.3071.

Full text
Abstract:
Penelitian pada bidang teknologi roket dapat menjdai indikator kemajuan dari suatu negara. Teknologi roket biasanya digunakan untuk pergi ke luar angkasa dan sebagai alat pertahanan. Dibidang militer jenis roket yang digunakan adalah jenis roket peluru kendali atau biasa disebut rudal. Jenis rudal yang paling terkenal adalah rudal jelajah. Rudal jelajah dapat terbang dengan lintasan horizontal. Rudal jelajah terbang menggunakan sayap sebagai pembangkit gaya aerodinamika untuk mengontrol gerakan sewaktu mengudara. Pada dasarnya rudal jelajah adalah pesawat tanpa awak yang di rancang untuk membawa peluru ledak konvensional dengan jarak jangkau yang jauh. Salah satu dari jenis roket kendali yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah roket elektrik yang dapat terbang secara horizontal. Agar roket dapat terbang dengan cepat secara horizontal pada sumbu pitch roket harus memiliki sistem kontrol thrust vectoring yaitu sistem yang dapat merubah arah angin yang terdapat pada bagian pendorong roket. Sistem thrust vectoring adalah kemampuan dari roket untuk memanipulasi arah dari daya dorong (thrust) yang dihasilkan mesin atau motor pengeraknya. Hal ini dilakukan dengan maksud mengendalikan arah atau kecepatan angular roket. Penelitian ini akan membahas sistem thrust vectoring agar roket bisa cepat lepas landas dengan cepat pada sumbu pitch. Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa masalah yang dihadapi. Peneliti telah merumuskan beberapa masalah yaitu pembuatan sistem thrust vectoring dan kestabilan roket, yang bertujuan untuk mempercepat proses lepas landas. Penelitian ini menggunakan metode litelatur, metode observasi, pengujian, evaluasi serta simpulan. Berdasarkan hasil pengujian roket bisa terbang cepat pada sumbu pith menggunakan sistem thrust vectoring dengan waktu 4,6 detik untuk mencapai ketinggian 30m.
 
 Kata kunci : Rudal, Roket elektrik, Thrust vectoring , Sumbu Pitch , Sistem kestabilan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Andriyan, Ari, and Rosyida Permatasari. "PENGARUH DIAMETER BLADE TIPE LURUS TERHADAP EFISIENSI TURBIN VORTEKS MENGGUNAKAN METODE CFD." JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI 8, no. 1 (2022): 54–65. http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v8i1.14861.

Full text
Abstract:
Salah satu sistem yang digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah mikro hidro vorteks. Mikro hidro vorteks menggunakan energi kinetik air yang membentuk pusaran yang akan menggerakkan blade turbin. Faktor yang dapat ditinjau agar mendapatkan efisiensi turbin yang optimal adalah jenis ukuran pada blade. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter blade tipe lurus terhadap efisiensi turbin menggunakan metoda CFD. Tipe blade yang digunakan adalah tipe lurus dengan diameter 20cm, 25cm, dan 30cm. Performa turbin didapat menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan simulasi software ANSYS Fluent. Hasil simulasi yang diperoleh adalah nilai performa tertinggi dari turbin vorteks terjadi pada uji parameter blade ukuran 30cm dengan nilai daya 775Watt, nilai putaran turbin 847rpm, nilai kecepatan sudut () pada 88,7rad/s, nilai torsi pada 8,51J, dan nilai efisiensi mencapai angka 73%. ABSTRACT One of the systems used by the Micro Hydro Power Plant is the micro hydro vortex. Micro hydro vortex uses the kinetic energy of water to form a vortex that will drive the turbine blades. Factors that can be reviewed in order to obtain optimal turbine efficiency is the type of blade size. The purpose of this study was to determine the effect of straight type blade diameter on turbine efficiency using the CFD method. The type of blade used is a straight type with a diameter of 20cm, 25cm, and 30cm. Turbine performance is obtained using the Computational Fluid Dynamics (CFD) method with ANSYS Fluent software simulation. The simulation results obtained are the highest performance value of the vortex turbine occurs in the 30cm blade parameter test with a power value of 775Watt, turbine rotation value 847rpm, angular velocity () value at 88.7rad/s, torque value at 8.51J, and efficiency reaches 73%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Afandi, Adi Mas, and Ricki Ananda. "ANALYSIS OF DC MOTOR ROTATION SPEED ON THE BURNER STOVE FLAME USING OIL AS FUEL: A CASE STUDY IN TOMUANHOLLBUNG VILLAGE." JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) 10, no. 4 (2024): 789–94. https://doi.org/10.33330/jurteksi.v10i4.3497.

Full text
Abstract:
Abstract: Due to the successful conversion from LPG stoves to electric stoves, which are unsupported by the village’s electricity supply—averaging 450 watts—while government-provided stoves have a power rating of 900 watts, making them unsuitable for use in Tomuanhollbung Village. To address this issue, the research team designed a stove that uses waste oil (35,000 kJ/kg) and incorporated embedded system technology, utilizing the French design research method. The research results indicated that by using a DC motor with specifications of 12VDC/3A, 3800 rpm, and a valve diameter of 9.7 x 9.5 x 3.3 cm, a power output of 36W was achieved, with a pressure of 288.7 Pa or 0.00289 bar and an angular velocity of 398.1 rad/s. When the burner stove was first ignited, the flame appeared yellow. With a voltage of 3.7VDC/3A, it produced a rotation of 3795 rpm, a yellow flame, a flame height of 8 cm from the stove, and a flame width diameter of approximately 18 cm. At a voltage of 3.7VDC, the pressure measured 0.000964 bar, with a flame temperature of 275°C (as measured by an infrared sensor). A voltage of 7.4VDC resulted in a pressure of 0.0192 bar and a flame temperature of 350°C, while a voltage of 11.8VDC produced a pressure of 0.0289 bar with a maximum flame temperature of 420°C. For fuel consumption over 10 minutes at 3.7VDC/3A, the flame height reached 7-10 cm, with a wind pressure of 0.000964 bar and a fuel consumption of 0.237 grams. Keywords : embedded system burner stove; microcontroller; snail dc motor. Abstrak: Dilatar belakangi masalah kelangkaan elpiji didesa tomuanhollbung, serta tidak berhasilnya konversi kompor elpiji menuju kompor listrik karena daya listrik rumah masyarakat berdaya 450wat, daya kompor pemerintah 900watt, sehingga tidak bisa digunakan. Dari masalah tersebut, tujuan utama penelitian ini merancang kompor berbahan bakar oli bekas, yang mampu mengatasi masalah kelangkaan gas elpiji dan tidak terpakainya kompor dari pemerintah psat. Metode penelitian ini menggnakan metode prototype sehingga menghasilkan satu produk kompor burner dengan mengatur kecepatan motor DC. Hasil penelitian mendapati data pengujian mendapati bahwa dengan menggunakan motor DC Keong spesifikasi tegangan 12VDC/3A, 3800 rpm, dengan diameter katup 9,7 x 9.5 x 3.3cm menghasilkan daya 36W, dengan tekanan 288.7Pa atau 0.00289bar kecepatan sudut 398.1 rad/s. Ketika kompor burner pertama kali dinyalakan, warna api berwarna kunig. Jika tegangan 3.7VDC/3A akan menghasilkan putaran 3795rpm nyala api kuning, tinggi api 8cm dari tunggku kompor, dan diameter lebar keluarnya api dari tungku berkisar 18cm. Tegangan 3,7VDC maka menghasilkan tekanan 0.000964bar, nyala api 275 0C (pembacaan sensor infrared). Tegangan 7.4VDC menghasilkan tekanan 0.0192 bar, nyala api 350 0C, dan Tegangan 11.8 VDC tekanan 0.0289 bar, nyala api maksimal 420 0C. Untuk konsumsi bahan bakar selama 10 menit, dengan tegangan 3.7VDC/3A mendapati nyala api setinggi 7-10 cm, tekanan angin senilai 000964 bar dan konsumsi bahan bakar 0.237 gram. Kesimpulan penelitian ini mendapati bahwa nyala api kompor burner bisa di atur seperti nyala api kompor elpiji pada umum nya. Kata kunci: kompor burner embedded system, microcontroller, motor dc keong.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Ibisono, Gigih Chandra, Arya Mahendra Sakti, Warju Warju, and Andita Nataria Fitri Ganda. "Rancang Bangun Mesin Sangrai Kemiri Semi Otomatis." Jurnal Rekayasa Mesin 8, no. 02 (2023): 84–89. https://doi.org/10.26740/jrm.v8i02.54221.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman membutuhkan berbagai alat yang dapat memudahkan pekerjaan. Mesin sangrai kemiri semi otomatis merupakan salah satu alat yang adapat digunakan dalam memudahkan kegiatan memasak. Mesin sangrai kemiri lebih memperhatikan kualitas kemiri yang dihasilkan dan cocok untuk dijual dengan menjaga aroma, rasa, dan tekstur dari kemiri serta efisiensi waktu dalam penyangraian kemiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain dan kinerja dari mesin sangrai kemiri semi otomatis. Desain mesin sangrai kemiri semi otomatis memiliki RPM Input sebesar 2800 dan RPM output 56 yang dilengkapi dengan mata penyangrai menggunakan batang as besi mengikuti bentuk wajan, memiliki kapasitas sebesar 3 Kg, aliran panas berasal dari kompor gas, menggunakan gearbox reducer, dua pulley pada motor dan pada gearbox yang dihubungan dengan v-belt. Berdasarkan desain yang telah dibuat didapatkan hasil yaitu mesin memiliki dimensi panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 90 cm dengan menggunakan material besi hollow berukuran 30 mm x 30 mm dengan tebal 1,5 mm dan menggunakan plat besi 2,5 mm. Wadah pengaduk menggunakan wajan berdiameter 38 cm, pengaduk terbuat dari batang as besi dengan radius 0,19 m dengan daya mesin sebesar 190,15 watt atau 0,225Hp dengan gaya total sebesar 109N. Setelah diuji coba kinerja mesin sangrai kemiri semi otomatis berjalan dengan putaran pengaduk dengan kecepatan liniear sebesar 0,8 m/s dan kecepatan anguler sebesar 0,24 rad/s.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

JEOVANO, JERRYL. "2D Data Visualization Tools Menggunakan Flask dan AngularJS." Journal of Intelligent System and Computation 2, no. 2 (2020): 91–97. http://dx.doi.org/10.52985/insyst.v2i2.184.

Full text
Abstract:
Data merupakan bagian penting dari semua aplikasi. Namun seiring perkembangan aplikasi dan kecepatan stream data, volume data yang dihasilkan telah melebihi milyaran data. Semakin besar volume data, maka semakin sulit juga data tersebut dianalisa. Tujuan pembuatan software ini untuk memvisualisasikan data user dari file yang diupload kepada sistem. Memudahkan tim analis untuk memprediksi dan memajukan sebuah usaha. Visualisasi data berjalan fleksibel, sehingga user dapat menentukan sendiri data pada bagian axis-axisnya. Pembuatan website ini menggunakan framework Flask yang berbasis pada bahasa pemrograman Python, database cassandra merupakam database nosql yang mana digunakan untuk penyimpanan data website ini. Sedangkan visualisasi, website ini menggunakan library DevExpress dan Google Chart yang berbasis AngularJS. AngularJS sendiri merupakan perluasan dari bahasa pemrograman HTML. Metodologi yang akan digunakan pada pembuatan website ini adalah Scrum. Prose pembuatan website ini dilakukan dalam 4 sprint. Masing-masing sprint dalam penelitian ini berlangsung dalam jangka waktu 14 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode scrum untuk membuat web untuk visualisasi data berjalan dengan efektif karena dalam proses pembuatan web ini lebih terstruktur sehingga time management menjadi lebih efisien. Library DevExpress lebih mudah digunakan daripada menggunakan library Google Chart. Dalam menampilkan chart, library DevExpress hanya dapat menampilkan sebuah chart dalam satu halaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Adisattrio, Yefta, and Yeremia Alfa Susetyo. "Perancangan Sistem Informasi Data Supplier Barang menggunakan Framework Ionic (Studi Kasus: CV. Delapan Sepuluh Cemerlang)." Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 7, no. 4 (2023): 687–95. http://dx.doi.org/10.35870/jtik.v7i4.1068.

Full text
Abstract:
Delapan sepuluh Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyediaan barang, ketepatan dan kecepatan merupakan pelayanan yang sangat dibutuhkan untuk dapat memuaskan klien dari CV. Delapan sepuluh Cemerlang, sehingga dibutuhkan sistem informasi yang akurat guna mendapatkan pembanding harga dari setiap barang yang dipesan oleh klien. Penelitian ini bertujuan membangun sistem informasi yang dapat dengan mudah diakses melalui gawai, sistem dikembangkan menggunakan metode SDLC prototype yang dibangun menggunakan framework Ionic yang dikhususkan untuk dapat membangun sistem dengan bantuan HTML, CSS, dan AngularJs yang digabungkan dengan Firebase untuk dapat memudahkan dan mempercepat perubahan data pada sistem. Pengujian sistem akan menggunakan instrumen fungsional suitability dengan skala Guttman sebagai pengukurnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

THohari, Ahmad Hamim, Febrianto Hidayat, Maidel Fani, and Nelmiawati Nelmiawati. "Rancang Bangun Sistem Pengelolaan Barang Milik Negara Berbasis QR Code." JURNAL INTEGRASI 14, no. 1 (2022): 35–46. http://dx.doi.org/10.30871/ji.v14i1.3975.

Full text
Abstract:
Barang Milik Negara (BMN) adalah semua aset yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun perolehan lain yang sah. Politeknik Negeri Batam sebagai entitas pemerintah dituntut untuk mengelola, menggunakan dan memelihara BMN agar mendapat manfaat dari aset tersebut. Pemanfaatan teknologi mutlak diperlukan dalam pengelolaan tersebut. Sistem pengelolaan saat ini dilakukan dengan mencetak nomor inventaris dan menempelkan pada setiap barang. Sistem ini menyulitkan pelacakan dan pengecekan inventaris pada masa penggunaan dan perawatan. Dari permasalahan tersebut diusulkan sebuah sistem pengelolaan BMN berbasis QRCode yang terdiri dari dua aplikasi yaitu web dan mobile. Aplikasi dikembangkan dengan metode prototyping yang bersifat iteratif untuk mendapat kecepatan dan ketepatan sesuai kebutuhan pengguna. Aplikasi mobile berfungsi mengakses data barang secara cepat dengan memindai kode barang, aplikasi web dengan QR Code generator untuk mengelola data barang serta membuat QR Code berdasarkan kode barang. Aplikasi mobile dikembangkan menggunakan Ionic Framework, sedangkan aplikasi web dibangun dengan AngularJS. Hasil pengujian aplikasi menunjukkan bahwa seluruh fungsional yang telah didefinisikan dapat berfungsi dan memenuhi kebutuhan pengguna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Adhitama, Rizky. "Fenomena Getaran pada Eksperimen Sistem Tumbukkan Bandul." June 11, 2020. https://doi.org/10.5281/zenodo.3889854.

Full text
Abstract:
Penelitian ini akan membahas fenomena getaran yang terjadi pada metode tumbukan bandul ketika sistem bandul mengalami tumbukan. Getaran teramati dengan fluktuasi pada hasil pengukuran kecepatan angular pada alat ukur berupa gawai pintar yang disematkan pada sistem bandul. Penjejakan rekaman dengan aplikasi Tracker disertakan sebagai metode pembanding sehingga didapat sudut pandang lain dalam eksperimen. Hasil pengukuran dan penjejakan rekaman dari kecepatan angulan pada sistem bandul divisualisasi dalam satu grafik sehingga perbedaan data dapat diamati. Kemudian disertakan grafik selisih kecepatan angular antara data pengukuran dan penjejakan rekaman untuk dicari nilai standar deviasi sehingga variasi nilai kecepatan angular pengukuran dan penjejakan dapat diidentifikasi. Nilai standar deviasi ini dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan solusi fenomena getaran pada pengukuran kecepatan angular metode tumbukan bandul dengan penjejakan rekaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Soesanto, Soesanto, and Akhmad Farid. "ANALISIS BATAS TOLERANSI ALIGNMENT ANTARA POROS MOTOR LISTRIK DAN POROS FRESH WATER COOLING PUMP DI PT.PINDAD (PERSERO)." PROTON 10, no. 1 (2018). http://dx.doi.org/10.31328/jp.v10i1.802.

Full text
Abstract:
Dalam perawatan mesin-mesin industri diperlukan pengetahuan yang memadai dan terperinci dalam pengetahuan tata cara pelurusan poros untuk mengatasi kerusakan pada mesin yang mengakibatkan pendeknya usia mesin tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis pengambilan data untuk batas toleransi alignment antara poros motor listrik dan poros pompa.Tujuan dilakukan analisis ini untuk mengetahui toleransi alignment yang diijinkan antara poros motor listrik dan poros pompa, dengan kecepatan putaran motor listrik yaitu 2000 - 3000 (rpm). Serta untuk mengetahui besarnya penyimpangan ketidaklurusan offset dan angular yang terjadi antara poros motor listrik dan poros pompa yaitu pada pompa 1 diketahui bahwa nilai hasil perhitungan offset dan angular pada bidang vertikal yaitu 0,36 mm dan 0,97 mm/100. Sedangkan pada bidang horizontal nilainya yaitu 0,36 mm dan 0,017 mm/100. Kemudian pada pompa dua (2) diketahui bahwa nilai hasil perhitungan offset dan angular pada bidang vertikal yaitu 0,065 mm dan 0,609 mm/100. Sedangkan pada bidang horizontal nilainya yaitu 0,065 mm dan 0,01 mm/100. Maka perlu untuk dilakukan perbaikan reposisi terhadap kaki motor untuk mengurangi penyimpangan offset dan angular yang terjadi antara poros motor listrik dan poros pompa. Kata Kunci : perawatan, poros motor listrik, poros pompa, kesatusumbuan, reposisi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

,, Rendi, and Budi Hartadi. "PENGARUH PENAMBAHAN NOZZLE GUIDE VANE PADA ROTOR SAVONIUS MODIFIKASI UNTUK TURBIN AIR." AL-JAZARI JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN 3, no. 1 (2018). http://dx.doi.org/10.31602/al-jazari.v3i1.1396.

Full text
Abstract:
Indonesia memiliki potensi tenaga air yang cukup besar tetapi belum termanfaatkan secara maksimal. Pengembangan turbin air arus sungai memiliki kendala karena di indonesia kecepatan air sungai relatif lambat. Turbin arus sungai yang cocok di kembangkan untuk aliran lambat adalah turbin air rotor Savonius. Tetapi turbin air rotor Savonus memiliki kinerja yang buruk karena ada beberapa posisi arah angular rotor yang memiliki torsi statik negatif. Untuk meningkatakn kinerja turbin air rotor savonius diusulkan penambahan nozel guide vane. Karena dengan adanya nozel guide vane menunkinkan aliran air sungai dapat diarahkan langsung ke sudu turbin sehingga runer berputar secara maksimal. Dalam kajian ini, analisa dilakukan dengan metode eksperimen dan simulasi, kemudian hasilnya dibandingkan dengan turbin tampa menggunakan nozel guide vane. Koefesien daya dan koefesien torsi di evaluasi pada jumlah sudu 2 sudu 3 dan sudu 4. Dari analisa tersebut diperoleh bahwa rotor savanius dengan penambahan nozel guide vane lebih baik dalam koefesien daya dan koefesien torsi. Koefesien daya tertinggi ada pada rotor dengan jumlah sudu 3 yaitu Cp = 0.39. Pola aliran air di dalam nozel guide pane bervariasi, kecepatan aliran air diluar nozel guide vane lebih cepat dibandingkan di dalam nozel guide vane. Pada sisi cembung sudu terjadi penurunan kecepatan air yang disebabkan terhalangnya arus air oleh nozel guide vane. Distribusi tekanan juga bervariasi dengan adanya nozel guide vane dapat meningkatkan energi tekanan aliran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Sinaga, Lasker P. "ANALISIS PERILAKU SOLUSI MODEL GERAK AYUNAN YANG DIPENGARUHI GAYA GESEKAN YANG BERBANDING LURUS DENGAN KECEPATAN SUDUT." KARISMATIKA: Kumpulan Artikel Ilmiah, Informatika, Statistik, Matematika dan Aplikasi 4, no. 1 (2018). http://dx.doi.org/10.24114/jmk.v4i1.11016.

Full text
Abstract:
ABSTRAKModel gerak ayunan yang dipengaruhi gaya gesekan yang berbanding lurus dengan kecepatan sudut merupakan suatu persamaan diferensial nonlinear. Model ini diubah menjadi sistem persamaan diferensial nonlinear yang lebih sederhana dan memiliki solusi bersifat periodik dengan titik kritis dengan n bilangan bulat. Titik-titik kritis akan stabil jika n adalah bilangan genap dan sebaliknya, tidak stabil jika n adalah bilangan ganjil. Bentuk kestabilan (simpul, pelana atau spiral) dari titik kritis bergantung pada nilai-nilai parameter model tersebut.Kata kunci: persamaan diferensial, sistem dinamik, gerak ayunan, titik kritis, kestabilan ABSTRACTThe pendulum motion model influenced by friction force that is directly proportional to the angular velocity. This model is converted into a simpler nonlinear differential equation system and has a periodic solution with critical point where n is an integer. The critical points will be stable if n is an even numbers and vice versa, will be unstable if n is an odd number. The stability form (node, saddle or spiral) of critical points depends on the value of the model’s parameter.Key words: differential equation, dynamic system, pendulum motion, critical points, stability
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

As'ad, Muhammad Mu'izzul, Ahmad Janan Febrianto, and Dandun Mahesa Prabowoputra. "ANALISA PERFORMA HIDRO-TURBIN CROSS-FLOW DENGAN SUDUT DIAMETER RUNNER 10° DAN JUMLAH SUDU 8, 16, DAN 24 MENGGUNAKAN METODE CFD." Journal of Mechanical Engineering 5, no. 1 (2021). http://dx.doi.org/10.31002/jom.v5i1.3943.

Full text
Abstract:
Hidro turbin adalah salah satu komponen utama pada pembangkit listrik tenaga air. Penelitian terhadap turbin air memiliki peran penting dalam pengembangan renewable energy yang bersumber dari tenaga hidro. Dimana Indonesia memiliki potensi sumber energi hidro yang sangat besar. Hidro-turbin memiliki beberapa jenis yaitu turbin Sumbu Horizontal, Turbin Sumbu vertical dan turbin Cross-Flow. Penelitian ini dilakukan pada turbin air tipe Cross-Flow, dan dilakukan dengan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Simulasi dilakukan secara tiga dimensi dan menggunakan perangkat lunak Ansys Student 2021 dengan solver CFX. Turbin cross-flow menggunakan runner dengan sudut 10°, dengan variasi jumlah sudu 8, 16, dan 24. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa turbin Cross-flow dan mengetahui pengaruh jumlah sudu pada performa tersebut. Turbin Cross-flow beroperasi pada kecepatan fluida 3m/s dan angular velocity 50-250 rpm. Simulasi menggunakan tipe turbulensi Shear Stress Transport dalam kondisi tunak, Hasil menunjukan turbin cross-flow dengan sudut runner 10o dan jumlah sudu 24 memiliki performa terbaik bila dibandingkan dengan jumlah sudu 8 dan 16.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!