To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kecepatan gerak.

Journal articles on the topic 'Kecepatan gerak'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kecepatan gerak.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Mahmuda, Maqamam, Rizky Nafaida, Dona Mustika, and Hendri Saputra. "Media Simulasi Gerak Peluru Menggunakan VBA Excell Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak Parabola." GRAVITASI: Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains 5, no. 02 (2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.33059/gravitasi.jpfs.v5i02.6490.

Full text
Abstract:
Salah satu program yang termasuk dalam ICT yaitu microsoft excel. Excel tidak hanya bisa digunakan untuk menentukan suatu data tetapi juga dapat digunakan untuk membuat suatu media simulasi misalnya media simulasi gerak peluru menggunakan VBA Excel dalam pembelajaran Fisika pada materi gerak parabola. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu penelitian untuk mempermudah mengambil data berupa waktu, posisi dan kecepatan benda untuk mencapai titik akhir pada gerak peluru. Metode penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen dengan merancang penggunaan bahasa pemograman VBA dalam microsoft excel sebagai sarana pembuatan simulasi Fisika sederhana. Hasil validasi media didapatkan sebesar 85% berkualitas sangat baik yang berarti bahwa media sudah layak digunakan untuk media pembelajaran. Waktu, posisi dan kecepatan yang dihasilkan sudah dapat dikatakan akurat karena nilai waktu, posisi, dan kecepatan untuk mencapai titik akhir yang dibaca oleh pemograman VBA dan nilai waktu, posisi dan kecepatan dihitung secara manual sama dan jika tidak sama nilainya sudah mendekati nilai menghitung secara manual. Waktu yang diperlukan benda untuk mencapai titik akhir dengan VBAmanual , kemudian hasil data posisi benda pada sumbu y untuk mencapai titik akhir dengan VBAmanual . Serta hasil perhitungan data pada kecepatatan benda pada sumbu y setiap saat , kecepatan total , posisi sumbu x untuk mencapai titik akhir dengan menggunakan pemograman VBA mendapatkan hasil perhitungan yang sama dengan perhitungan secara manual. Dengan menggunakan pemograman VBA dapat langsung menampilkan nilai waktu, posisi dan kecepatan benda untuk mencapai titik akhir tanpa harus mencari secara manual. Dan nilai yang ditampilkan di laptop (hardware) sama hasilnya dengan dicari secara manual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Setyaningrum, Wahyu, and Indrawati Indrawati. "Pengaruh Karakteristik Kolam terhadap Kecepatan Gerak Lumba-Lumba." Sinektika: Jurnal Arsitektur 16, no. 1 (2020): 20–25. http://dx.doi.org/10.23917/sinektika.v16i1.10476.

Full text
Abstract:
Disain sebuah kolam untuk atraksi lumba-lumba perlu diperhatikan, agar kecepatan gerak lumba-lumba dan variasi gayanya menjadi semakin menarik bagi pengunjung. Kolam bagi lumba lumba adalah tempat pentas sekaligus tempat hidupnya, sebagai pengganti habitat yang asli di lautan lepas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkomparasikan kecepatan gerak lumba-lumba di dua bentuk kolam, oval dan bulat, (2) Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba sebelum dan saat berpentas. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pementasan lumba-lumba, studi pustaka dan pengukuran terhadap kolam lumba-lumba di Dolphins Centre dan The Sea Pantai Cahaya. Langkah selanjutnya adalah analisis dengan cara mengkomparasikan kecepatan gerak lumba-lumba di kedua bentuk kolam oval dan bulat, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan geraknya. Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba: 1) bentuk kolam mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba dalam melakukan atraksinya, 2) suara music, dan 3) waktu pentas. Hasil ini menjadi design guideline bagi perencana kolam lumba-lumba untuk fungsi atraksi di taman rekreasi. Beberapa hal yang disarankan adalah pengoptimalan kolam bentuk oval, yang dilengkapi musik serta waktu pentas sebaiknya pada pukul 09.00 atau 11.00 WIB , yaitu waktu setelah pemberian sarapan pagi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sahabuddin, Hikmad Hakim, and Muslim. "KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI TANGAN DAN KECEPATAN GERAK KAKI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TENISMEJA." Journal Coaching Education Sports 3, no. 1 (2022): 1–12. http://dx.doi.org/10.31599/jces.v3i1.775.

Full text
Abstract:
Permainan tenis meja adalah jenis olahraga permainan bola kecil yang sangat unik. Sebab, olahraga tenis meja menggunakan bola berukuran kecil yang terbuat dari celluloid, ringan, serta menggunakan bet untuk memukul. Permainan ini dimaikan di atas meja yang dibatasi sebuah net pada sisi tengah meja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi kecepatan reaksi tangan dan kecepatan gerak kaki dengan keterampilan bermain tenismeja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan populasi seluruh siswa putra SMA Negeri 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng dengan jumlah sampel penelitian 40 orang yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 22.00 pada taraf signifikan 95% atau a0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Kecepatan reaksi tangan memiliki kontribusi dengan keterampilan bermain tenismeja sebesar 61,6%; (2) Kecepatan gerak kaki memiliki kontribusi dengan keterampilan bermain tenismeja sebesar 72,4%; dan (3) Kecepatan reaksi tangan dan kecepatan gerak kaki memiliki kontribusi dengan keterampilan bermain tenismeja sebesar 73,9%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sartika, Linda, and Fitriani Said. "ANALISIS PEMANFAATAN KECEPATAN RENDAH ENERGI ANGIN DIWILAYAH TARAKAN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PSCAD/EMTDC." Jurnal Borneo Saintek 4, no. 2 (2022): 43–48. http://dx.doi.org/10.35334/borneo_saintek.v4i2.1051.

Full text
Abstract:
Wilayah Tarakan merupakan sebuah pulau yang dikelilingi lautan, melihat letak geografis Tarakan yang strategis dimana kecepatan angin pada jam-jam tertentu disinyalir memungkinkan dimanfaatan kecepatan angin sebagai penggerak turbin pembangkit listrik tenaga angin. Namun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya kecepatana angin di wilayah Tarakan bervariasi dititik-titik tertentu. Adapun hasil data survei dan data BMKG menunjukan adanya kecepatan angin yang memungkinkan untuk dianalisi kecepatannya sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Ada dua daerah yaitu wilayah Juwata laut dan Pantai amal. Data hasil penelitian sebelumnya menunjukan kecepatan itu berkisar 2-5 meter/detik. Kecepatan angin yang rendah ini menurut hitungan analisis awal dari penelitian sebelumnya dinyatakan kecepan ini tidak produktif atau masih dibawah standar. Namun dengan kemajuan teknologi hal itu dapat diatasi dengan menyesuaikan model dari turbin dan generator yang akan di kombinasikan. Berdasarkan itu maka dalam penelitian ini dilakukan analisis pemanfaatan kecepatan angin yang rendah ini sebagai suplai gerak bagi turbin angin yang terkoneksi dengan generator. Dalam penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak PSCAD/EMTDC dalam mendesain suatu control converter pada generator yang digunakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sidik, Jaelani, Nanang Kusnadi, and Heri Purwana. "Upaya Peningkatan Kecepatan dan Kelincahan dalam Bermain Sepak Bola pada Peserta Didik Kelas VI SDN 3 Gunungcupu." Journal of SPORT (Sport, Physical Education, Organization, Recreation, and Training) 8, no. 1 (2024): 279–96. http://dx.doi.org/10.37058/sport.v8i1.10395.

Full text
Abstract:
Masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola, serta hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dalam hal pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan baik dan benar. Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : “Untuk meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola siswa kelas VI SDN 3 Gunungcupu melalui strategi modifikasi media pembelajaran”. Hipotesis tindakan yakni “Dengan penggunaan modifikasi media pembelajaran maka kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN 3 Gunungcupu dapat ditingkatkan.” Indikator kinerja. apabila kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN 3 Gunungcupu melalui media pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa kelas VI SDN SDN 3 Gunungcupu dapat ditingkatkan minimal 75%. Maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil. Penelitian ini merupakan suatu jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di sekolah SDN SDN 3 Gunungcupu. Dengan Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN SDN 3 Gunungcupu dengan jumlah siswa 39 orang. Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa dan guru, serta evaluasi terhadap materi yang di ajarkan pada setiap siklus kemudian dianalisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, berdasarkan analisis data diketahui terjadi peningkatan rata-rata kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola yakni : pada observasi awal rata-rata peningkatan kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola sebesar 69,60%. Setelah diadakan tindakan siklus I terjadi peningkatan 61.64% dan pada tindakan siklus II diperoleh hasil capaian sebesar 75.29%, jadi hipotesis yang dinyatakan: “Dengan melalui modifikasi media pembelajaran maka peningkatan kelincahan dan kecepatan gerak dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN 3 Gunungcupu dapat ditingkatkan.” dapat diterima.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nanjanee, Lestari, Hilda Izzatuz Zulfa, and Alkomah Alkomah. "PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR." SPEKTRA : Jurnal Kajian Pendidikan Sains 3, no. 2 (2017): 187. http://dx.doi.org/10.32699/spektra.v3i2.37.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh sudut elevasi terhadap ketinggian maksimum (Y) dan jarak horizontal maksimum (X), 2) pengaruh kecepatan awal terhadap ketinggian maksimum (Y) dan jarak horizontal maksimum (X).
 Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, kemudian alat dan bahan yang digunakan adalah gergaji, tatah kayu, bor kayu, paku, trek lintasan, busur, penggaris, serbuk gergaji, bola bekel, balok ukur, kayu (papan), triplek.
 Berdasarkan percobaan, di dapatkan hasil: 1) Besarnya sudut elevasi mempengaruhi besarnya ketinggian maksimum (Y) dan tidak terlalu berpengaruh terhadap jarak horizontal maksimum (X). 2) Besarnya kecepatan awal mempengaruhi besarnya jarak horizontal maksimum (X) dan ketinggian maksimum (Y).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Suroso, Suroso. "PENERAPAN DIFERENSIASI SUATU FUNGSI UNTUK MENGHITUNG KECEPATAN GERAK BENDA." Bangun Rekaprima 6, no. 2 (2020): 54. http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v6i2.2128.

Full text
Abstract:
Dalam menerapkan diferensiasi suatu fungsi untuk menghitung kecepatan gerak benda, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah variabel-variabel apa saja yang mengalami perubahan atau pergerakan dalam suatu peristiwa atau kejadian. Kemudian ditentukan model atau fungsi matematika yang menghubungkan variabel-variabel yang mengalami perubahan atau pergerakan tersebut. Selanjutnya fungsi tersebut didiferensiasikan terhadap variabel waktu t. Hasil dari diferensiasi fungsi tersebut digunakan untuk menghitung kecepatan gerak benda atau variabel-variabel yang mengalami perubahan atau pergerakan dalam suatu kejadian atau peristiwa tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Meirawati, Nuke, and Siti Nurrochmah. "KEMAMPUAN KECEPATAN GERAK DAN DAYA LEDAK OTOT SISWA PPLP JATIM DI KEDIRI CABANG OLAHRAGA ATLETIK." Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 4, no. 1 (2020): 28. http://dx.doi.org/10.17977/um040v4i1p28-34.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini mengkaji kemampuan kecepatan gerak dan daya ledak otot siswa PPLP Jatim di Kediri pada olahraga atletik. Penelitian menggunakan metode observasi dan subjek penelitian berjumlah 30 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan unsur kecepatan gerak modus pada kriteria baik, unsur daya ledak otot tungkai modus kriteria baik sekali, unsur daya ledak otot lengan modus pada kriteria kurang sekali. Simpulan bahwa kondisi fisik kemampuan kecepatan gerak katagori baik dan daya ledak otot tungkai kategori baik sekali, dan unsur daya ledak otot lengan modus pada kriteria kurang sekali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Shaleh, M., and M. Aris Busro Maulana. "ANALISIS KARAKTERISTIK KEAUSAN INSERT TIPE CNMG 120408-MA UE6020 UNTUK MEMBUBUT BAJA PADUAN ST 60 DENGAN BERBAGAI NILAI CUTTING SPEED." Ekliptika 1, no. 2 (2020): 84–95. http://dx.doi.org/10.55757/ekliptika.v1i2.201.

Full text
Abstract:
Proses bubut merupakan salah satu proses permesinan dengan memanfaatkan mesin bubut untuk memproduksi bagian mesin berbentuk silindris. Dalam proses bubut, pahat bubut berperan penting yaitu menyayat benda kerja dengan gerakan berputar. Penelitian ini akan menganalisa proses pembubutan menggunakan mesin bubut konvensional dengan pahat bubut insert CNMG 120408-MA UE6020 pada benda kerja material logam jenis Baja ST 60 dan membuat spesimen uji keausan pahat memanfaatkan metode cutting speed. Hasil penelitian diperoleh variasi kecepatan potong dan variasi gerak makan memberikan pengaruh signifikan terhadap keausan pahat dengan karakteristik keausan pahat yang terjadi terdiri dari keausan tepi, kerusakan katastropik, BUE (Built Up Edge) dan Coating Delamination. Untuk kedalaman pemotongan dengan nilai tetap dengan variasi kecepatan potong 101,4 m/min, 119,3 m/min dan 155,1 m/min dan gerak makan 0,18 mm/rev, 0,22 mm/rev, dan 0,28 mm/rev, memberikan hasil semakin meningkatnya variasi kecepatan potong dan gerak makan, maka keausan pahat yang terbentuk akan semakin besar. Pengaplikasian variasi kecepatan potong dan gerak makan dengan kedalaman potong tetap dengan nilai keausan minimal dapat teramati pada pahat insert CNMG 120408-MA UE6020 pada kecepatan potong 101,4 m/min, gerak makan 0,18 mm pada kedalaman potong 0,15 mm dengan nilai keausan tepi 0,035 mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sucipto, Putra Wisnu Agung, and Annisa Firasanti. "Pengendali PID untuk Pengaturan Kecepatan Gerak Robot Omnidireksional Tiga Roda." TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol 6, no. 1 (2020): 66–74. http://dx.doi.org/10.15575/telka.v6n1.66-74.

Full text
Abstract:
Gerak robot omnidireksional dibangkitkan dengan cara mengatur kecepatan putaran pada tiga roda omnidireksional yang terpasang pada poros penggerak agar mampu bergerak ke segala arah tanpa perlu reorientasi. Pengaturan kecepatan ini membutuhkan metode dan strategi pengendalian yang tepat. Ketepatan ini berhubungan erat dengan kemampuan robot untuk tetap kokoh ketika berhadapan dengan gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah pengendali gerak robot omnidireksional menggunakan pengendali PID. Data hasil penelitian menunjukan bahwa manuver gerak robot ini dipengaruhi oleh pengaturan arah dan besar nilai kecepatan ketiga motor penggerak yang terpasang pada robot. Berdasarkan set point sebesar 100 rpm dengan perintah arah gerak maju, catatan kriteria tanggapan peralihannya adalah waktu naik pada detik ke 2.8, waktu puncak pada detik ke 4 dan waktu keadaan mantap detik ke 4. Kesalahan keadaan mantap cenderung mendekati nol, dengan nilai sebesar 0.71 rpm, tanpa adanya lewatan dan variasi puncak-puncak tanggapan. Tanggapan ini diperoleh dengan pengaturan parameter konstanta pengendali PID untuk motor kiri dan kanan masing-masing adalah [0.000999747; -0.00002725;-50] dan [-0.000554; -0.00585;0].
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Irvan, Muhammad Farid, Abdul Qolik, and Basuki Basuki. "Pengaruh Metode Penyayatan Laju Tinggi dan Sudut Buang Pahat Terhadap Kekasaran Permukaan Hasil Bubut Rata Menggunakan Pahat HSS Pada Bahan Bronze." Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran 1, no. 2 (2019): 1. http://dx.doi.org/10.17977/um054v1i2p1-4.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhan dari kecepatan putaran spindle, gerak makan (feed rate), dan sudut buang pahat terhadap kekasaran permukaan pada proses pembubutan bahan bronze. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain Pre Eksperimental. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah two way anova. Dengan variabel penelitian kecepatan putaran spindle (X1), kedalaman pemotongan (X2), dan gerak makan (feed rate) (X3) berpengaruh terhadap kekasaran permukaan (Y). Hasil menunjukkan kecepatan spindle pada 1250 Rpm, pada variasi gerak makan 0.050 mm/rev, dan sudut buang pahat pada 3˚ memiliki kekesaran permukaan yang relatih rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Karim, Abdul, Hamdani Hamdani, and Ariefin Ariefin. "Pengaruh Variasi Kecepatan Potong Dan Kedalaman Pemakanan Proses Bubut Baja St-37 Dan St-60 Terhadap Kekasaran Permukaan." Jurnal Mesin Sains Terapan 7, no. 1 (2023): 9. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v7i1.3919.

Full text
Abstract:
Proses bubut merupakan proses pembentukan material dengan membuang sebagian material dalam bentuk geram akibat adanya gerak relatif pahat terhadap benda kerja, kualitas dari hasil pembubutan terutama pada bagian permukaan sangat dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu kecepatan spindle (Speed), gerak makan (Feed), dan kedalaman pemakanan (Depth Of Cut). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan (Roughness) dan kekerasan (Hardness) terbaik dengan variasi kecepatan potong 17.03 m/menit, 30.22 m/menit, 60.44 m/menit dan kedalaman pemakanan 0.25 mm dan 0.75 mm setelah dilakukan pembubutan. Pengujian dilakukan dengan mesin bubut Pindad model PL-1000 G dengan spesimen baja ST 37 dan ST 60. Dengan alat uji kekasaran permukaan Mitutoyo SJ-310 dan alat uji Kekerasan Rockwell C. Hasilnya yaitu Nilai Kekasaran permukaan terbaik pada Kecepatan potong 60.44 m/menit kedalaman pemakanan 0.25 mm ialah 3.329 µm dan kekerasan tertinggi 24.5 HRC pada kecepatan potong 30.22 m/menit dan kedalaman pemakanan 0.75 mm pada Baja ST 37, sedang kan Nilai Kekasaran permukaan terbaik pada kecepatan pototng 60.44 m/menit kedalaman pemakanan 0.25 mm ialah 2.936 µm dan kekerasan tertinggi 31 HRC pada kecepatan potong 17.03 m/menit kedalaman pemakanan 0.75 mm pada Baja ST 60. Kata kunci: Kekasaran Permukaan, Kecepatan Potong, HSS
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Indrian, Dinny, Kurniawan Kurniawan, and Sindydevia Rahayu. "Kajian Analisis Pengaruh Geometri Penampang terhadap Kecepatan Gerak Pelampung Kapasitas 100 kg." Jurnal Teknologi dan Rekayasa Manufaktur 4, no. 1 (2022): 47–60. http://dx.doi.org/10.48182/jtrm.v4i1.92.

Full text
Abstract:
Laporan WHO menyebutkan 372.441 orang meninggal setiap tahun disebabkan oleh tenggelam. Upaya kuratif untuk mengatasi tenggelam adalah dengan pengunaan pelampung. Korban yang nyaris tenggelam membutuhkan kecepatan penanganan. Oleh karena itu, pengembangan pelampung diarahkan pada peningkatan kecepatan gerak pelampung. Dalam penelitian dilakukan pencarian hubungan antara geometri penampang pelampung dengan kecepatan gerak optimum. Metodologi penyelesaian pada tugas akhir ini adalah studi literatur, identifikasi masalah (perhitungan volume pelampung), rancangan dan parameter desain pelampung, studi sensitivitas pelampung terhadap payload 100 kg, mengecek batas ergonomi, studi dinamika fluida komputasi (CFD) dan mengecek kecepatan alir fluida pada pelampung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, masing – masing bentuk penampang memiliki karakterstik tersendiri. Sehingga beberapa penampang direkomendasikan untuk dikaji lebih lanjut untuk mencapai target dan efektifitas yang diinginkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Aulia, Mufida, and Dewi Endriani. "PENGEMBANGAN ALAT KECEPATAN REAKSI PADA PERMAINAN BOLAVOLI." JURNAL PRESTASI 3, no. 6 (2019): 62. http://dx.doi.org/10.24114/jp.v3i6.15894.

Full text
Abstract:
Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengembangkan alat kecepatan reaksi pada permainan bolavoli tahun 2019. Latar belakang dari penelitian ini yaitu kurangnya reaksi gerak atlet saat passing bola yang hanya didorong oleh pelan di daerah garis serang. Sehingga dengan pengembangan alat kecepatan reaksi ini dapat membantu atlet dalam latihan kecepatan reaksi geraknya dan memudahkan pelatih dalam melatih kecepatan reaksi. Bentuk awal dari alat yang dibuat terlebih dahulu divalidasi oleh 3 orang ahli, pelatih bola voli, ahli olahraga dan ahli alat, dimana persentase validitasnya adalah 85,99% Metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan. Hasil uji kelompok kecil melibatkan 20 atlet, menunjukkan bahwa alat kecepatan reaksi ini dalam hal passing dan blocking memenuhi kriteria untuk dilanjutkan dalam uji coba kelompok besar karena persentase dari peryataan angket antara 80%-100%. Hasil uji kelompok besar melibatkan 30 atlet, dapat disimpulkan bahwa alat kecepatan reaksi dalam hal passing dan blocking memenuhi kriteria untuk digunakan dalam membantu latihan kecepatan reaksi gerak atlet karena persentase dari peryataan angket antara 84%-100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan alat kecepatan reaksi ini diperlukan untuk membantu atlet dalam latihan kecepatan reaksi gerak passing dan blocking, karena hal tersebut dalam latihan dan pertandingan diperlukan selain itu juga agar latihan lebih menarik serta mempermudah pelatih dalam melatih kecepatan reaksi atlet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Anestya, Nia, Gilang Nispu Saputra, Aryatika Alam, and Prettyla Yollamanda. "Manifestasi Neurooftalmologi pada Penyakit Parkinson dan Gangguan Gerak Lainnya." Cermin Dunia Kedokteran 49, no. 3 (2022): 129. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v49i3.1767.

Full text
Abstract:
Gangguan gerak merupakan kondisi kelainan neurologis yang memengaruhi kecepatan, kelancaran, kualitas, dan kemudahan bergerak. Gejala okular umumnya ditemukan pada pasien gangguan gerak, termasuk gangguan gerak bola mata dan persepsi visual. Variasi gangguan gerak bola mata dapat bersifat karakteristik dan membantu diagnosis pasien dengan gangguan gerak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Imam Sugeng and Dhedhy Yuliawan. "Analisis Gerak Teknik Jump Service Pada Atlet Bolavoli Putri Petrokimia Gresik." Jurnal Adiraga 7, no. 1 (2021): 01–10. http://dx.doi.org/10.36456/adiraga.v7i1.3325.

Full text
Abstract:
Salah satu teknik dasar sebagai awal permainan bolavoli yaitu servis. Salah satu ketrampilan yang paling dramatis dalam permainan bolavoli modern adalah servis melompat. Servis melompat dalam permainan bolavoli modern, menghasilkan kecepatan bola tinggi, sehingga lawan tidak bisa menerimanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola gerak seorang pemain bolavoli dalam melakukan jump service tepat dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan indikator pola gerak jump service yang tepat dan cepat dalam permainan bolavoli. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis menggunakan prinsip-prinsip Biomekanika dan pengukurannya menggunakan software Dartfish. Dartfish dapat dipakai untuk melambatkan sebuah hasil rekaman gerakan dan menghentikannya, melakukan pengukuran panjang, sudut-sudut dalam gerakan, kecepatan dan percepatan gerak serta waktunya. Hasil dari penelitian ini adalah atlet Petrokimia Gresik belum mampu menghasilkan gerak jump service dengan kecepatan besar layaknya gerak jump service yang dilakukan oleh atlet Internasional Serbia, hal ini disebabkan pola gerak atlet Petrokimia Gresik belum mempunyai sudut segmen tubuh yang optimal ketika melakukan gerak awalan, awalan akan memukul (posisi badan saat di udara) dan saat impact. Maka dapat disimpulkan jarak awalan memberikan dampak pada gerakan akan melompat untuk mendapatkan titik tumpu yang tinggi untuk menetukan arah jatuhnya bola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ata, Tajdar Hal, and Hendawan Soebhakti. "A Penerapan Kontrol PID dalam Penggiring Bola pada Robot Sepak Bola Beroda." Journal of Applied Electrical Engineering 8, no. 1 (2024): 70–77. http://dx.doi.org/10.30871/jaee.v8i1.7463.

Full text
Abstract:
Abstrak— Makalah ini membahas implementasi sistem kontrol dalam penggiring bola yang diterapkan untuk bersaing dalam kompetisi Liga Ukuran Menengah RoboCup dan Kontes Robot Indonesia. Desain visualisasi digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan mekanisme penggiring bola yang sesuai dengan regulasi RoboCup. Mekanisme ini dirancang agar memiliki fleksibilitas optimal saat robot bergerak translasi. Pendekatan kontrol Proportional Integral Derivative (PID) diterapkan sebagai metode kontrol pada sistem penggiring, bertujuan untuk mengatur respons motor dribble dan menjaga bola tetap terkendali saat robot bergerak dengan kecepatan yang bervarasi atau dalam keadaan diam. Bagian hasil penelitian mengungkapkan respons sistem penggiring bola pada kecepatan mulai dari 20cm/s hingga 120cm/s pada gerak maju dan mundur, pada kecepatan 20cm/s sampai 60cm/s pada gerak lateral. Selain itu, dengan kecepatan 0.2rad/s hinggal 1.5rad/s pada gerak berputar ke arah kanan dan kiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Haidy, Fajr, Galuh Renggani Wilis, and Irfan Santosa. "Analisa Gerak Kinematika pada Mesin Asah Mata Gergaji Bundar Menggunakan Mekanisme Engkol Peluncur." Prosiding SENIATI 6, no. 2 (2022): 372–81. http://dx.doi.org/10.36040/seniati.v6i2.4926.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi di dunia industri semakin meningkat saat ini, hampir semua proses pemesinan dituntut untuk dapat dikerjakan secara otomatis salah satunya dalam proses pemotongan, Permasalahan pada saat pemotongan adalah tumpulnya mata pisau karena digunakan terus menerus, dari situlah kami menemukan inovasi untuk merancang mesin asah gergaji bundar otomatis, keuntungan dari analisa kinematika ini adalah kita dapat mengetahui gerakan gerakan pada komponen apakah sesuai dengan apa yang kita rancang atau tidak. Analisa gerak kinematika ini bisa di lakukan dengan menggunakan metode grafis, matematis dan simulasi, pada penelitian kali ini akan dilakukan analisa gerak kinematika menggunakan metode grafis dan simulasi menggunakan Software Ansys Rigid Dynamic. Penelitian ini dibatasi dengan yang diukur adalah sambungan 2, 3 dan Slider dengan posisi sudut Link 2 sebesar 30°, 45°, 60°. Hasil dari penelitian ini adalah pada sambungan 2 nilai rata-rata presentase kesalahan untuk kecepatan sudut adalah 0%, Kecepatan Linier adalah -0,01738%, Percepatan Sudut adalah 0% dan Percepatan Linier adalah -0,02659%. sambungan 3 nilai rata-rata presentase kesalahan untuk kecepatan sudut adalah -1,8291% Kecepatan Linier adalah -1,1128%, Percepatan Sudut adalah 1,8134% dan Percepatan Linier adalah 1,1186%. Slider (link4) nilai rata-rata presentase kesalahan untuk Kecepatan Linier adalah 1,2784%, dan Percepatan Linier adalah -2,1235%. Analisa Gerak Kinematik Mekanisme Engkol Peluncur pada Mesin Asah Mata Gergaji Bundar hasilnya kurang lebih memiliki nilai yang sama, maka dapat dikatakan Ansys Rigid Dynamics Sangat cocok digunakan untuk Analisa Gerak Kinematika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Atani, Obet A., Laura A. S. Lapono, and Andreas Christian Louk. "RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PRAKTIKUM GERAK JATUH BEBAS." Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya 4, no. 1 (2019): 33–39. http://dx.doi.org/10.35508/fisa.v4i1.1435.

Full text
Abstract:
Abstrak
 Telah dirancang sebuah sistem alat peraga praktikum gerak jatuh bebas dengan memanfaatkan fotodioda dan LED inframerah untuk mendeteksi gerak benda. Arduino Mega ADK sebagai pengontrol sistem, digunakan metode regresi non-linear polinomial orde dua dan bantuan bahasa pemrograman delphi 2010 untuk menganalisis persamaan gerak benda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai waktu tempuh benda, percepatan gravitasi, kecepatan dan grafik ketinggian serta kecepatan terhadap waktu. Nilai waktu tempuh objek yang diperoleh dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah 0.013944 s, 0.12069 s, 0.187906 s, 0.242262 s,0.289044 s, 0.330328 s, 0.36791 s, 0.402518 s, 0.435036 s, 0.465516 s, 0.494536 s, 0.522316 s. Nilai Kecepatan dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah -0.998308 m/s, 2.043109 m/s, -2.701001 m/s, -3. 233022 m/s, -3.690912 m/s, -4.094988 m/s, -4.462831 m/s, -4.801565 m/s, -5.119842 m/s, -5.418172 m/s, -5.702212 m/s, -5.974115 m/s. Nilai percepatan gravitasi yang diperoleh pada lokasi dengan posisi lintang -10.155021° dan elevasi 43 meter adalah −978,893.4689 ± 26.453
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Mandani, Yannuar Rifani, and Gilang Nispu Saputra. "Gangguan Gerak Pada Stroke." Cermin Dunia Kedokteran 50, no. 7 (2023): 360–64. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v50i7.642.

Full text
Abstract:
Gangguan gerak merupakan kondisi kelainan neurologis yang memengaruhi kecepatan, kelancaran, kualitas, dan kemudahan bergerak. Gejala gangguan gerak pada pasien stroke dapat terjadi pada fase akut ataupun setelahnya. Gangguan gerak dapat khas sesuai lokasi lesi. Movement disorder is a condition of neurological disorder that affects speed, smoothness, quality, and ease of movement. Symptoms of movement disorders in stroke patients can occur during and after the acute phase. Variations in movement disorders can be typical based on the location of the stroke lesion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Nurfauzan, Muhamad Fasha, Santi Santi, Sarah Nur Rahmawati, and Marnita Geptia Sari. "UJI KECEPATAN SESAAT MELALUI GERAK PARABOLA MENGGUNAKAN SOFTWARE TRACKER PADA PERMUKAAN GESEK." Journal of Teaching and Learning Physics 3, no. 1 (2018): 11–17. http://dx.doi.org/10.15575/jotalp.v3i1.6546.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menguji kecepatan sesaat pada sebuah sistem bola tipis berongga yang menggelinding pada bidang lengkung tanpa kecepatan awal. Percobaan dilakukan dengan mengubah kekasaran bidang lintasan lengkung yang dilalui bola. Lintasan pertama memiliki kekasaran yang lebih besar daripada lintasan kedua yang nilai koefien gesek dapat diabaikan. Percobaan ini dilakukan dengan menganalisa titik jatuh bola sebagai sumbu x dan titik pelepasan bola sebagai sumbu y secara analitik dan ekperimental. Secara eksperimen yaitu dilakukan dengan cara melepaskan bola dari puncak bidang lengkung dan menandai titik jatuh bola saat sampai ke dasar. Gerakan bola selama meluncur direkam menggunakan video recorder handphone, lalu dianalisis menggunakan software traker. Pengolahan data dilakukan melalui proses manual menggunakan rumus gerak parabola, hukum kekekalan energi mekanik. Sofware tacker sendiri berfungsi sebagai analisis vidio pada setiap tracket. Selanjutnya menbandingkan nilai kecepatan relatif pada kedua sistem yaitu bidang kasar dan bidang licin. Hasil percobaan menunjukan bahwa.lintasan licin memiliki kecepatan sesaat lebih besar daripada kecepatan sesaat pada lintasan kasar. Dengan nilai secara pehitungan lintasan licin 1,431 m/s dan lintasan kasar 1,323 m/s. Sedangkan dengan menggunakan tracker nilai kecepatan sesaat pada gerak parabola di lintasan licin adalah 1,712 m/s dan di lintasan kasar adalah 1,589 m/s.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Perdana Ismet, Rajul Halim, Eko Indrawan, Hendri Nurdin, and Rifelino Rifelino. "ANALISIS VARIAN ELEMEN DASAR PROSES CNC LATHE CKE6140Z TERHADAP TEMPERATUR KERJA PAHAT KARBIDA PADA BAJA S45C." Jurnal Vokasi Mekanika (VoMek) 3, no. 4 (2021): 6–12. http://dx.doi.org/10.24036/vomek.v3i4.247.

Full text
Abstract:
Mesin Bubut CNC sangat dibutuhkan sekali di dunia industri, karena industri saat ini banyak menggunakan mesin produksi dengan kontrol CNC industri manufaktur, proses pemesinan non konvensional Computer Numerik Control (CNC) dalam industri proses CNC digunakan untk mengerjakan produk-produk dengan bentuk permukaan yang kompleks dan kepresisian yang akurat, oleh karena itu proses ini membutuhkan ketangguhan pahat yang tinggi, kekasaran permukaan hasil potongan yang halus dan kepresisian yang tinggi. Diterapkannya penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah perbedaan kecepatan potong, kecepatan pemakanan, dan kedalaman potong berpengaruh secara signifikan terhadap temperatur pahat pada proses pembubutan. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan pengujian penyayatan pada mesin bubut dengan menggunakan kecepatang potong, kecepatang pemakanan, dan kedalaman pemotongan yang bervariasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, penelitian eksperimen merupakan suatu jenis metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penggunaan jenis eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau akibat pelakuan (treatment). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kecepatan potong pada proses pembubutan, maka temperatur pemotongan akan meningkat dan dengan tingkat kepercayaan 95 % perbedaan kecepatan potong mempengaruhi temperatur pemotongan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa perbedaan variasi kecepatang potong, kecepatang pemakanan, dan kedalaman pemotongan dapat mempengaruhi temperatur kerja pahat dengan persentase kontribusi faktor-faktor yang signifikan untuk meminimumkan kekasaran permukaan adalah: Kecepatan potong sebesar 89,12%. Kedalaman pemotongan sebesar 9,82%. Gerak pemakanan sebesar 1,06%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Suroso, Suroso, Aryanda Lukmana, and Nugroho Tri Sanyoto. "PENGEMBANGAN MECHANIC CUTTING DENGAN TIGA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS BALLSCREW." MATRIK (Jurnal Manajemen dan Teknik) 17, no. 1 (2017): 73. http://dx.doi.org/10.30587/matrik.v17i1.165.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pengembangan mecahnic Cutting dengan tiga derajat kebebasan berbasis ballscrew yang bertujuan dapat melakukan pemotongan material lembaran atau plat untuk skala laboratorium. Mechanic cutting ini dirancang menggunakan ballscrew dan linear guideway dan motor stepper, untuk melakukan gerak axis horisontal X dan Y serta gerak axis vertikal Z. Perhitungan dilakukan terhadap pemilihan komponen mechanic cutting agar mampu melakukan gerak untuk 3 derajat kebebasan. Hasil dari disain didapat diameter ballscrew ½ inch, torsi sebesar 4, 87mm , hasil pengujian mekanik untuk sumbu X sejauh 300 mm dengan kecepatan geser 5 mm/s ,sumbuY sejauh 200 mm dengan kecepatan geser 5 mm/s, serta pada sumbu Z sejauh 75 mm dengan kecepatan geser 12,5 mm/s dan galat gerakan sebesar 0,14%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ramadan, Dikdik Najmu, Bernadeta Suhartini, Sendy Mohamad Anugrah, and Rian Triprayogo. "Pengaruh Latihan Koordinasi Gerak dan Latihan Core Stability Terhadap Peningkatan Kesesuaian Gerak Dan Kecepatan Renang Gaya Dada." Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan 9, no. 2 (2024): 215–26. https://doi.org/10.5614/jskk.2024.9.2.6.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengkaji pengaruh Latihan koordinasi gerak dan core stability terhadap peningkatan kesesuaian gerakan serta kecepatan renang gaya dada. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dilakukan ordinal pairing untuk membagi setiap kelompoknya, kelompok kontrol (tidak mendapatkan latihan) dan kelompok eksperimen (mendapatkan latihan). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pola nonequivalent control group design. parameter yang digunakan untuk mengukur kesesuaian gerak adalah formulir indikator analisis kesesuaian gerak renang gaya dada, sedangkan kecepetan renang tes renang gaya dada sepanjang 50 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan koordinasi gerak dan Latihan core stability secara signifikan meningkatkan kesesuaian gerakan dan kecepatan renang, dengan nilaihsignifikansi p < 0,05. Peningkatan terbesar terlihat pada atlet di kelompok eksperimen, terutama pada atlet dengan kategori usia III dan IV, dibandingkan dengan kelompok control Dengan demikian, para atlet akan mendapatkan pola latihan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing, sehingga mereka merasa nyaman dan termotivasi dalam proses latihan menuju pencapaian tujuan latihan. Untuk penelitian selanjutnya pengambilan data kesesuaian gerak dada dilakukan dengan menggunakan video kamera agar penilaian gerak lebih jelas dan detail.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Ibrahim, Gusri Akhyar. "Analisa Keausan Pahat pada Pemesinan Bor Magnesium AZ31 Menggunakan Metode Taguchi." Jurnal Teknik Mesin ITI 4, no. 1 (2020): 6. http://dx.doi.org/10.31543/jtm.v4i1.342.

Full text
Abstract:
Pengeboran (drilling) adalah proses pembuatan lubang dengan cara menekan sebuah mata pahat yang berputar pada benda kerja. Selama proses permesinan terjadi interaksi antara mata bor dengan benda kerja dimana benda kerja terpotong sedangkan mata bor mengalami gesekan. Gesekan yang dialami pahat berasal dari permukaan geram yang mengalir dan permukaan benda kerja yang telah terpotong, akibat gesekan ini pahat mengalami aus. Tujuan penelitian ini akan menganalisa umur pakai pahat HSS pada pemesinan bor magnesium AZ31 dan untuk mendukung penelitian tersebut digunakan Metode Taguchi untuk menganalisa pembahsan hasil penelitian. Parameter permesinan bor yang digunakan yaitu; mata bor HSS (hight speed stell) dengan ukuran (10 mm, 12 mm, dan 14 mm), kecepatan putaran (635 Rpm, 970 Rpm, 1420 Rpm) dan menggunakan gerak makan (0,10 mm/rev, 0,18 mm/rev dan 0,24 mm/rev), dengan kedalam potong 50 mm. Pengambilan data keausan pahat dilakukan menggunakan mikroskope digital USB dengan perbesaran 50x. Data keausan pahat dilihat setiap satu kali proses pengeboran dan proses pemesinan akan dihentikan jika mata bor sudah mengalami aus. Umur pahat tertinggi diperoleh pada diameter bor 10 mm dengan kecepatan putaran 635 rpm dan menggunakan gerak makan 0,10 mm/rev yaitu selama 12,74 menit, sedangkan umur pahat terendah diperoleh pada diameter bor 14 mm dengan kecepatan putaran 1420 rpm dan menggunakan gerak makan sebesar 0,18 mm/rev yaitu selama 0,68 menit. Berdasarkan analisys of varian (ANOVA) parameter yang signifikan dalam mempengaruh umur pakai mata bor adalah kecepatan putaran (n). Semakin besar kecepatan putaran (n) maka keausan mata bor akan semakin cepat terjadi, hal tersebut disebabkan karena suhu tinggi yang di hasil dari gesekan antara mata bor dan benda kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Harahap, Muksin R., Suhardi Napid, and Fahrur Roza. "PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAPKEKASARAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN BAJA STAINLESS STEEL DENGAN MENGGUNAKAN MATA PAHAT KARBIDA BERLAPIS." Buletin Utama Teknik 18, no. 2 (2023): 142–45. http://dx.doi.org/10.30743/but.v18i2.6645.

Full text
Abstract:
Kecepatan potong, kecepatan pemakanan, gerak makan, kedalaman potong dan getaran mesin pada saat pemotongan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan pada pembubutan Baja Stainless Steel304 menggunakan mata pahat karbida belapis. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing pengujian dengan kecepatan potong (vc) yang berbeda, sementara gerak makan dan kedalaman potong tetap sama. Untuk memperoleh nilai kekasaran permukaan dilakukan pengukuran dengan surface test TR-200 dalam 1 kali pengujian dilakukan 3 kali pengukuran pada sisi yang berbeda. Nilai kekasaran permukaan terendah yaitu pada kecepatan potong (vc) = 100 m/min dengan Ra =0,945 μm dengan waktu pemotongan (tc) = 00,08 menit. Dan kekasaran permukaan yang paling tinggi pada kecepatan potong (vc) = 200 dengan Ra=1,143μm dengan waktu pemotongan (tc) = 1,143 menit Dan kekasaran permukaan yang paling tinggi pada kecepatan potong (vc) = 200 dengan Ra=1,143μm dengan waktu pemotongan (tc) = 0,15 menit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Toda, Sesarius, Maria Yuliana Mala Tati, Yohana Celina Bhoga, and Richardo Barry Astro. "PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS." OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika 4, no. 1 (2020): 30–37. http://dx.doi.org/10.37478/optika.v4i1.367.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang gerak jatuh bebas pada bulan Mei 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi menggunakan konsep gerak jatuh bebas. Penelitian dilakukan di Gedung Rektorat Universitas Flores, jalan Sam Ratulangi Kota Ende. Bola tenis dijatuhkan dari ketinggian 2,00 dan 2,90 m yang direkam dalam format video. Penelitian untuk dua variasi ketinggian dilakukan secara berulang sehingga total diperoleh 10 video. Data tersebut dianalisis menggunakan aplikasi Tracker untuk mendapatkan informasi posisi dan kecepatan benda tiap satuan waktu. Berdasarkan grafik vy-t terlihat kecepatan berubah secara linear sehingga dapat dikatakan benda mengalami gerak lurus berubah beraturan. Faktor percepatan dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan diasumsikan tidak ada hambatan udara. Dengan melakukan regresi linear terhadap grafik vy-t, maka diperoleh gradien garis yang tidak lain adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi rata-rata pada penelitian ini adalah sebesar 9,796 m/s2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Purwanto, Hengki, Siti Rodiyah Andary, and Muhamad Andrianto. "Rekayasa Kecepatan Angin Wind Tunnel dan Gerak Wings pada Aerodinamika Berbasis Alat Ukur Anemometer." Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium 1, no. 2 (2022): 61–66. http://dx.doi.org/10.25047/plp.v1i2.3018.

Full text
Abstract:
Wind tunnel adalah sebuah alat uji yang berbentuk terowongan, dimana udara akan dipaksa melaju dengan kecepatan yang diatur, sehingga dapat mempelajari efek aliran aerodinamis dari benda yang ada. Anemometer adalah alat (instrumen) yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Anemometer dibagi dalam dua kategori yaitu alat untuk mengukur kecepatan (velocity) dari angin dan alat untuk mengukur tekanan dari angin. Pengukuran anemometer dilakukan secara berkala menggunakan wind tunnel, dimana kecepatan angin dalam tunnel dapat diatur yang kemudian dibandingkan dengan kecepatan angin yang terukur oleh anemometer. Wind tunnel terdiri dari beberapa bagian yaitu: contraction cone, test section, diffuser. Perancangan prototipe ini menggunakan motor listrik dan fan yang dapat diatur kecepatan yang terletak di drive section untuk menghasilkan hembusan angin di dalam wind tunnel. Tujuan dalam perancangan wind tunnel ini antara lain: merancang dan membuat prototipe wind tunnel sebagai kalibrator anemometer, mengetahui desain wind tunnel yang baik agar menghasilkan aliran udara yang seragam dengan tingkat turbulensi serendah mungkin, dan menghitung tingkat intensitas turbulensi di dalam wind tunnel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Azhar, Zul. "PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM DIGITAL PADA KONSEP GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA." JURNAL IKATAN ALUMNI FISIKA 4, no. 1 (2018): 22. http://dx.doi.org/10.24114/jiaf.v4i1.10884.

Full text
Abstract:
Alat praktikum fisika berbasis digital sangat jarang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di jenjang SMA/MA. Hal ini menjadi pendorong pembuatan membuat alat praktikum sendiri dengan akurasi yang tinggi dan harga yang murah. Alat praktikum digital yang telah berhasil dibuat dapat digunakan untuk konsep gerak jatuh bebas. Alat ini selanjutnya dapat digunakan sebagai media pembelajaran Fisika.. Desain alat praktikum ini menggunakan perangkat arduino, sensor proximity, relay dan display LCD. Hasil pengukuran Waktu yang diperlukan benda dan kecepatan benda pada konsep gerak jatuh bebas pada jarak 50 cm dan 40 cm berturut- turut adalah s dengan KTP relative 1,05%, kecepatan benda s dengan KTP relative 3,81% dan s dengan KTP relative 1,05%kecepatan benda s dengan KTP relative 4,75%. Hasill Angket siswa pada penggunaan alat praktikum digital yang digunakan pada konsep gerak jatuh bebas menunjukan skala 36% -54% siswa setuju dengan alat yang dibuat dapat menyenagkan siswa belajar fisika dan 37% - 86% siswa sangat setuju, sehingga alat praktikum ini dapat menumbuhkan semangat bagi siswa dalam pembelajaran Fisika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ria, Riki. "Penerapan Inverse Kinematics pada Pengendalian Gerak Robot Lego." Journal of Applied Electrical Engineering 2, no. 1 (2018): 1–5. http://dx.doi.org/10.30871/jaee.v2i1.1075.

Full text
Abstract:
Dalam sebuah kompetisi robot Lego, diperlukan sebuah bentuk robot yang dapat dibangun untuk dapat digunakan menyelesaikan keseluruhan tugas dengan cepat. Penggunaan kinematika robot sangat penting untuk mendefinisikan arah dan kecepatan robot agar robot dapat melakukan pergerakan yang akurat serta sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana persamaan inverse kinematics yang ada dapat membuat robot Lego Mindstorm EV3 bergerak mengikuti perencanaan gerak yang telah dibuat. Penelitian ini menggunakan persamaan inverse kinematics pada robot differential wheel dengan menggunakan kontrol Proporsional Integral Derivatif (PID) dan regresi linier. Hasil percobaan menunjukkan bahwa robot memiliki pergerakan yang baik mengikuti jalur terpendek dengan parameter kontrol PID: Kp=1, Ki=0,3, dan Kd=1. Rata-rata error kecepatan yang dihasilkan adalah 1,5795% dan rata-rata error posisi adalah 12,22%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

ALDILLA, I., J. JAHARUDDIN, and S. SISWANDI. "PENGGUNAAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ALIRAN FLUIDA SISKO PADA PIPA LURUS." Journal of Mathematics and Its Applications 11, no. 1 (2012): 11. http://dx.doi.org/10.29244/jmap.11.1.11-20.

Full text
Abstract:
<p>Fluida Sisko merupakan fluida cair yang sering digunakan dalam proses industri. Model matematika untuk menjelasakan kecepatan aliran dan tegangan geser fluida Sisko diberikan dalam koordinat silinder dengan kecepatan partikel fluida hanya bergantung pada gerak melingkar sepanjang pipa. Model matematika yang diperoleh berupa masalah nilai batas yang bentuknya taklinear. Model ini diselesaikan dengan metode perturbasi homotopi. Berdasarkan metode ini, penyelesaian model matematika untuk fluida Sisko dinyatakan dalam bentuk deret pangkat terhadap jari-jari pada gerak melingkar. Perubahan kecepatan aliran dan tegangan geser fluida Sisko diberikan dalam bentuk grafik.</p><p> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Putri, Ni Wayan Diana, Supriyatman Supriyatman, and Sahrul Saehana. "ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GERAK LURUS." Media Eksakta 16, no. 1 (2020): 6–10. http://dx.doi.org/10.22487/me.v16i1.725.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa kelas XI IPA 3 di SMA Negeri 5 Palu tentang gerak lurus. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Palu. Subyek penelitian adalah siswa XI IPA 3 yang terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang di gunakan adalah tes pilihan ganda beralasan yang disertai dengan tingkat keyakinan dalam menjawab soal (Three-tier diagnostic test) berjumlah 18 butir soal. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat miskonsepsi siswa dengan menggunakan Three-tier diagnostic test tergolong tinggi dengan rata-rata persentase 52,78% bila dibandingkan dengan jumlah rata-rata siswa yang tidak paham konsep yang mencapai 37,04% dan jumlah rata-rata siswa yang paham konsep mencapai 10,18%. Miskonsepsi disebabkan karena jawaban sudah sesuai dengan konsep ilmiah namun responden tidak yakin dengan jawaban dan ada beberapa responden hanya menerka jawaban serta tidak yakin dengan jawaban. Miskonsepsi dominan pada konsep tentang kecepatan lebih besar dan kecepatan paling besar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Khotimah, Tutik, and F. Shoufika Hilyana. "KALKULATOR FISIKA GERAK SATU DIMENSI BERBASIS ANDROID." Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 9, no. 1 (2018): 541–46. http://dx.doi.org/10.24176/simet.v9i1.2026.

Full text
Abstract:
Fisika merupakan ilmu yang sebagian besar materinya dipelajari melalui pendekatan secara matematis. Salah satu materi yang dibahas dalam Fisika adalah Kinematika Gerak. Gerak benda dapat dijelaskan menggunakan sumbu koordinat. Gerak satu dimensi hanya menggunakan satu koordinat yaitu sumbu x atau sumbu y. Untuk memudahkan perhitungan dalam materi kinematika gerak satu dimensi, dibangun sebuah aplikasi Kalkulator Fisika Gerak Satu Dimensi. Kalkulator dirancang dengan flowchart dan desain input/output, sedangkan pengembangannya dengan software Sketchware. Dari pengujian black box, aplikasi ini dinyatakan dapat digunakan untuk menghitung Kecepatan dan Jarak pada gerak satu dimensi.Kata Kunci: fisika kinematika, android, kalkulator, sketchware.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Irawan, Fajar Awang, and Dhias Fajar Widya Permana. "ANALISIS GERAK BERJALAN UNTUK PENCEGAHAN CIDERA DENGAN APLIKASI DARTFISH." Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, no. 4 (March 9, 2023): 53–72. http://dx.doi.org/10.15294/km.v1i4.120.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis gaya berjalan terhadap cedera yang dimiliki oleh mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik dengan one short case study design. Sampel dalam penelitian berjumlah 100 orang yang merupakan masiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang dan setiap sampel telah menandatangani informant consent. Data dalam penelitian ini diperoleh dari analisis video ketika sampel melakukan gerakan berjalan yang dianalisis menggunakan software dartfish versi 8.0. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa analisis gerak berjalan rata-rata memiliki kecepatan sebesar 1.13 s. Rata-rata panjang langkah sebesar 1.22 m, dan lama siklus sebesar 1.08 s. Pada fase initial swing hasil sudut siku 169.82° dan sudut lutut 117.69°. Adanya ketidaknormalan pada anggota tubuh dapat mempengaruhi walking gait yang yang berasal dari cidera. Kecepatan dalam berjalan memberi dampak terhadap cedera yang diderita oleh anggota tubuh. Dengan meningkatnya kecepatan berjalan maka akan memberi beban berlebih pada anggota tubuh yang sedang mengalami cedera dan akan memperparah cedera tersebut. Penelitian ini hanya terbatas pada hasil analisis walking gait yang diolah dalam bentuk data kinematik. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat membahas data kinetik dan pengaruhnya terhadap walking gait.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yudha, Wiranto Sandi, and Nurhidayat Nurhidayat. "ANALISIS GERAK SHOOTING BOULES TO BOULES JARAK 7 METER PADA ATLET PETANQUE GROBOGAN MENGGUNAKAN APLIKASI KINOVEA." Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST) 3, no. 2 (2025): 310–19. https://doi.org/10.31316/ijst.v3i2.6123.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui sudut gerak back swing yang baik pada shooting boules to boules jarak 7 meter, 2) Untuk mengetahui sudut gerak release yang baik pada shooting boules to boules jarak 7 meter, 3) Untuk mengetahui kecepatan swing yang baik pada shooting boules to boules jarak 7 meter. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan metode survey Penelitian ini menggunakan software kinovea yaitu perangkat lunak analisis gerak yang diharapkan mampu menganalisis gerakan pada saat atlet melakukan shooting sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang keterampilan motorik analisis dengan penerapan sains pada cabang olahraga petanque. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet petanque kabupaten grobogan yang berjumlah 10 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Hasil analisis data menunjukan pada station 1 sudut back swing yang ideal 81⁰, kecepatan swing 3,40 m’s, sudut release 83° dan tinggi boules 1,60 m, pada station 2 sudut back swing yang ideal 78°, kecepatan swing 3,61 m’s sudut release 88° dan tinggi boules 1,45 m, pada station 3 sudut back swing yang ideal 78°, kecepatan swing 3,70 m’s sudut release 87° dan tinggi boules 1,51 m, pada station 4 sudut back swing yang ideal 75°, kecepatan 3,83 m’s, sudut release 89° dan tinggi boules 1,50 m, pada station 5 sudut back swing yang ideal 76⁰, kecepatan swing 3,61 m’s, sudut release 89° dan tinggi boules 1,52 m. tiga indikator gerakan yang dilakukan saling berkaitan untuk menghasilkan bola yang langsung mengarah kearah taget tanpa harus menyentuh tanah terlebih dahulu. Sehingga dapat menghasilkan shooting yang baik dengan bola berhenti langsung atau boules to boules.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Padli, Veri, M. Akbar Aulia Refikansa, Khilona Hutabarat, and Zulkifli Zulkifli. "ANALISIS BIOMEKANIK TENDANGAN SHOOTING PADA SISWA EKSTRAKURIKULKER FUTSAL PUTRA SMA NEGERI 3 SUNGAI APIT." Jurnal Inovasi Olahraga 3, no. 02 (2024): 472–77. https://doi.org/10.53905/jiojurnal.v3i02.51.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berfokus pada analisis gerak teknik tendangan shooting pada olahraga futsal dan pengaruhnya terhadap kecepatan bola dengan menggunakan aplikasi kinovea untuk melakukan analisis gerak. Dua hal yang di analisis dalam penelitian ini, yaitu knee angular velocity dan force (gaya). Sampel penelitian adalah siswa Ekstrakurikuler futsal putra SMA N 3 Sungai Apit. Data penelitian didapat dengan melakukan analisis video menggunakan software kinovea. Hasil dari analisis ini didapatkan data kecepatan bola, kecepatan sudut dan besar gaya. Hasil Uji statistik person corelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antaradata kecepatan bola dengan knee angular velocity sig (P<0.05) dan force (P<0.05). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari knee angular velocity terhadap kecepatan bola sebesar 62% persen dan force (gaya) sebesar 68% persen kemudian sisanya dipengaruhi oleh factor lain. Kemudian di dapat temuan dalam penelitian yang menunjukan bahwa ada dua faktor lain yang mempengaruhi kecepatan bola yaitu power dan moment inertia, pada prakteknya memang kedua hal tersebut juga mempengaruhi kecepatan bola. Kata Kunci: Biomekanik, Tendangan, Shooting, Futsal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Paliling, Formanto, and Yulianus Marampa Rombeallo. "Analisa Pengaruh Putaran Mesin Dan Gerak Makan Pada Mesin Bubut Konvensional Terhadap Kekasaran Baja Karbon ST 45 Menggunakan Metode Taguchi." Jurnal Teknik Mesin Sinergi 21, no. 2 (2023): 301. http://dx.doi.org/10.31963/sinergi.v21i2.4261.

Full text
Abstract:
Baja merupakan suatu logam dengan paduan dengan besi sebagai unsur dasar kemudian karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade yang dimilikinya. Fungsi karbon pada baja adalah sebagai unsur pengeras. Diamana unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan, krom, vanadium, dan nikel. Penelitian kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui nilai kekasaran pada material ST 45 menggunakan variasi kecepatan spindel (rpm) dan gerak makan (rev/mm) dengan menggunakan pahat carbida. Setelah itu kemudian akan dianalisa menggunakan metode Taguchi untuk mengetahui kualitas terbaik pada parameter permesinan yang telah ditetapkan. Hasil Penelitian Memperlihatkanmbahwa dengan menggunakan kecepatan putaran (rpm) dan gerak makan (rev/mm) hasil taguchi dengan orthogonal array L9 (smaller is better) yang terbaik dari parameter 180 rpm, 240 rpm, dan 300 rpm adalah menggunakan kecepatan putaran 300 rpm dan gerak makan yang terbaik dari 0,25 rev/mm, 0,50 rev/mm, dan 0,75 rev/mm adalah menggunakan 0,75 rev/mm.Kata kunci : Bubut; Kekasaran; Taguchi, ST 45, Putaran Spindel, Gerak Makan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Zharifah, Najla Naila Nur, Agus Rusdiana, Iwa Ikhwan Hidayat, Tono Haryono, Tian Kurniawan, and Iman Imanudin. "ANALISIS KINEMATIKA GERAK PENGARUH PERBEDAAN POSISI BAT TERHADAP KECEPATAN SWING BAT MAHASISWA SOFTBALL UPI." Jambura Journal of Sports Coaching 7, no. 1 (2025): 21–30. https://doi.org/10.37311/jjsc.v7i1.29499.

Full text
Abstract:
Teknik memukul bola merupakan kemampuan dasar pemain untuk menyerang lawan dan mendapatkan poin dalam permainan softball. Jenis pukulan yang sering digunakan adalah swing, karena keluarnya kecepatan bat berpengaruh dalam memperkirakan kekuatan pemukul bola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari dua posisi bat yaitu posisi bat mendatar dan posisi bat miring terhadap kecepatan swing bat yang terjadi ketika berada ditahap awalan posisi berdiri sampai kontak dengan bola pada mahasiswa Softball UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengumpulkan data secara observasi terstruktur. Populasi yang juga merupakan keseluruhan sampel berjumlah 12 mahasiswa softball UPI dengan memiliki pengalaman bermain minimal dua tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Paired Sample T-test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dengan signifikan bahwa posisi mendatar memiliki pengaruh dalam kecepatan linear bat, panjang lintasan bat, dan selisih sudut bat. Hasil dari penelitian ini juga menujukkan bahwa kecepatan linear bat dipengaruhi oleh besar kecilnya panjang lintasan bat dan selisih sudut bat ketika berada ditahap awalan sampai tahap pemberian beban. Namun, dalam penelitian ini tidak ditemukan pengaruh besar antar posisi bat yang berbeda dan pengaruh kecepatan bat dalam kecepatan bola. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi posisi bat mendatar dapat meningkatkan kecepatan swing yang lebih linear, sehingga dapat menjadi fokus dalam pelatihan teknik memukul pada pemain softball. Selain itu, pelatih dapat memanfaatkan analisis lintasan dan sudut bat untuk merancang latihan yang lebih efektif dalam meningkatkan performa pukulan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sukardi, Syutriadi, and Satria Gunawan Zain. "Pengembangan Algoritme Gerak Robot Hexapod Menggunakan Logika Fuzzy." Journal of Embedded Systems, Security and Intelligent Systems 2, no. 1 (2021): 41. http://dx.doi.org/10.26858/jessi.v2i1.20580.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma gerak robot hexapod dan meningkatkan kecepatan optimal robot dengan menggunakan logika fuzzy. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kemudian hasil penelitian berupa pengembangan robot. Metode yang telah diterapkan pada robot sebelumnya menggunakan algoritma wall following. Namun, diperlukan algoritma tambahan untuk mengembangkan kemampuan gerak robot hexapod, yaitu dengan menerapkan metode logika fuzzy. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan pergerakan robot hexapod menggunakan logika fuzzy yang dibangun menggunakan mikrokontroler Arduino dan ESP-32S sebagai sistem kontrolnya. Implementasi Fuzzy Logic dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan pada robot hexapod untuk melewati rintangan. Hasil uji gerak robot hexapod diperoleh dari pembacaan jarak sensor ultrasonik US-100. Hasil pembacaan sensor ultrasonik US-100 sebagai input dikirim ke ESP 32S sebagai tempat proses logika fuzzy. Data jarak dari sensor digunakan sebagai penentuan himpunan fuzzy dan dasar pembuatan rule base. Keluaran akhir dari proses fuzzy adalah nilai pusat gravitasi yang terbagi menjadi beberapa rangkaian keluaran yaitu maju, maju kanan, maju kiri, belok kanan, dan belok kiri. Kecepatan optimal robot diperoleh dengan mengatur kecepatan dan delay sebesar 50 ms. Kemampuan memilih gerakan berdasarkan lingkungan sekitar robot sangat baik dengan tingkat keberhasilan tindakan sebesar 100% dari beberapa percobaan yang telah dilakukan. Robot dapat memasuki ruangan dengan waktu tempuh rata-rata 21,8 detik dengan jarak kurang lebih 2 meter dari posisi awal robot untuk memasuki ruangan.Kata kunci: Robot Hexapod, Fuzzy Logic, Arduino, ESP 32S dan US-100
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Noel, Deidra Robertha Anggraeny, Yudhiakto Pramudya, Moh Irma Sukarelawan, and Reza Ariefka. "GERAK SILINDER PADA BIDANG MIRING DALAM AIR DENGAN VARIASI KETINGGIAN AIR." Jurnal Kumparan Fisika 5, no. 1 (2022): 37–42. http://dx.doi.org/10.33369/jkf.5.1.37-42.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Silinder pejal yang menggelinding di atas bidang miring akan mengalami dua gerak sekaligus, yakni gerak rotasi dan translasi. Gerak rotasi terhadap sumbu silinder pejal dan gerak translasi terhadap bidang miring yang dilalui. Dinamika gerak rotasi dan translasi pada bidang miring menjadi kompleks saat silinder pejal bergerak 2 medium yang berbeda kerapatannya. Penelitian ini merupakan eksperimen di laboratorium untuk menentukan profil jarak terhadap waktu dan kecepatan terhadap waktu untuk gerak silinder pada bidang miring dalam air dengan variasi ketinggian air. Pengambilan data dilakukan menggunakan perekaman video dengan variasi ketinggian air pada saat silinder pejal menggelinding pada bidang miring, lalu video tersebut dipindahkan ke laptop untuk di-tracking menggunakan software tracker. Data yang diperoleh dari hasil tracking tersebut kemudian dibuat grafik profil jarak terhadap waktu dan profil kecepatan terhadap waktu. Pada hasil analisis data selain menghasilkan profil jarak terhadap waktu dan kecepatan terhadap waktu juga memperoleh pengaruh variasi ketinggian air pada profil jarak terhadap waktu dan kecepatan terhadap waktu. Semakin tinggi air, maka semakin pendek lintasan yang ditempuh oleh silinder. Perubahan kecepatan silinder cenderung tidak linear bila ketinggian air tidak tinggi karena gaya gesekan dengan lintasan mulai membesar. Silinder bergerak dengan kecepatan hampir konstan pada saat di dalam air. Kata kunci— Silinder pejal, software tracker, bidang miring, air ABSTRACT A solid cylinder that rolls on an inclined plane will experience two motions at once, namely rotational and translational motion. Rotational motion about the axis of a solid cylinder and translational motion about the inclined plane traversed. Rotational and translational motion dynamics on inclined plane become complex as a solid cylinder move inside two different mediums that has different density. This research is an experimental research in the laboratory to determine the profile of distance and velocity versus time of cylinder on an inclined plane in water with variations in water level. Data retrieval is done using video recording with variations in water level when a solid cylinder rolls on an inclined plane, then the video is transferred to a laptop for tracking using tracker software. The data are plotted to obtain graph of distance and velocity profile In the results of data analysis, in addition to producing a profile of distance against time and speed with respect to time, it also obtained the effect of variations in water level on the profile of distance against time and speed with respect to time. Higher the water height, shorter the cylinder path. The changes of cylinder speed tend to be non-linear if the height of water is low. This is due to the drag force with the track start to increase. Cylinder move with the speed almost constant under water. Keywords— Solid cylinder, tracker software, inclined plane, water
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Yustiandi, Yustiandi, and Duden Saepuzaman. "IDENTIFIKASI KEMAMPUAN INTERPRETASI GRAFIK SISWA SMA PADA MATERI KINEMATIKA GERAK SATU DIMENSI." OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika 7, no. 1 (2023): 23–31. http://dx.doi.org/10.37478/optika.v7i1.2414.

Full text
Abstract:
Interpretasi grafik merupakan salah satu bagian yang penting dalam mempelajari sains. Interpretasi grafik merupakan bagian dari representasi yang menunjukkan pemahaman konseptual siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan interpretasi grafik siswa SMA pada materi kinematika gerak satu dimensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang melibatkan 843 siswa dari 34 sekolah yang tersebar di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Pengumpulan data kemampuan membaca dan menginterpretasikan grafik kinematika diperoleh melalui tes objektif berbentuk two-tier multiple choice. Analisis dilakukan dengan melihat respon siswa pada instrument tes yang digunakan. Secara keseluruhan kemampuan interpretasi grafik siswa SMA kelas X pada materi kinematika masih sangat rendah, baik untuk interpretasi grafik kecepatan fungsi waktu, posisi fungsi waktu, maupun percepatan fungsi waktu. Kemampuan paling rendah diantaranya terkait penentuan kecepatan sesaat dari grafik posisi fungsi waktu dan penentuan perubahan kecepatan dari grafik percepatan sebagai fungsi waktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Herlambang, Teguh, and Subchan Subchan. "ESTIMASI GERAK TRANSLASI AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF)." Teknika: Engineering and Sains Journal 2, no. 1 (2018): 41. http://dx.doi.org/10.51804/tesj.v2i1.227.41-46.

Full text
Abstract:
Penelitian dan pengembangan dari Autonomous Underwater Vehicle cukup banyak diantaranya terkait sistem kendali, navigasi dan hidrodinamika. Pada umunya persamaan gerak AUV adalah 6 derajat kebebasan/Degree of Freedom (DOF) yang terdiri dari gerak translasi (surge, sway, heave) dan gerak rotasi (roll, pitch, yaw). Pada paper ini dikembangkan metode estimasi gerak tranlasi dari ITSUNUSA AUV dengan metode Ensemble Kalman Filter. Pada paper ini juga dibandingkan berdasarakn pembangkian julah ensemble. Hasil simulasi menunjukkan bahwa yang terakurat adalah dengan membangkitkan 300 ensemble dengan error kecepatan untuk gerak surge adalah 0,082%, gerak sway 0.498% dan gerak heave 0.26%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Herlambang, Teguh, and Subchan. "ESTIMASI GERAK TRANSLASI AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF)." Teknika: Engineering and Sains Journal 2, no. 1 (2018): 41–46. https://doi.org/10.5281/zenodo.4300271.

Full text
Abstract:
Penelitian dan pengembangan dari Autonomous Underwater Vehicle cukup banyak diantaranya terkait sistem kendali, navigasi dan hidrodinamika. Pada umunya persamaan gerak AUV adalah 6 derajat kebebasan/Degree of Freedom (DOF) yang terdiri dari gerak translasi (surge, sway, heave) dan gerak rotasi (roll, pitch, yaw). Pada paper ini dikembangkan metode estimasi gerak tranlasi dari ITSUNUSA AUV dengan metode Ensemble Kalman Filter. Pada paper ini juga dibandingkan berdasarakn pembangkian julah ensemble. Hasil simulasi menunjukkan bahwa yang terakurat adalah dengan membangkitkan 300 ensemble dengan error kecepatan untuk gerak surge adalah 0,082%, gerak sway 0.498% dan gerak heave 0.26%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Paripurna, A., Samudro Samudro, Suwahyu Suwahyu, Rinal Kharis, and H. Suyanto. "PERANCANGAN DAYA GERAK PERAHU RAWA BERBASIS PROPULSI UDARA GUNA MENINGKATKAN KINERJA WAHANA PATROLI TNI AL." Majalah Ilmiah Pengkajian Industri 13, no. 1 (2019): 31–42. http://dx.doi.org/10.29122/mipi.v13i1.3097.

Full text
Abstract:
Perahu Rawa (swamp boat) sebagai wahana taktis patroli militer TNI-AL dapat digunakan di rawa-rawa, perairan dangkal maupun sungai pedalaman. Perahu dirancang berbahan aluminium alloy dengan struktur lambung dasar rata (bottom flat) dilengkapi sistem propulsi berbaling-baling udara sehingga mampu melaju dan olah gerak dengan kecepatan tinggi. Sebagai wahana operasi patroli militer, kinerja perahu rawa perlu ditingkatkan melalui optimasi daya gerak sistem propulsi berbasis perhitungan hidro-aero dinamika dalam rancang bangun perahu rawa. Dalam studi ini dihasilkan rancangan perahu rawa berukuran 5,8 m dengan bobot 2 Ton, mampu berkecepatan 50 Knot, dengan hambatan air 6198,34 N sehingga membutuhkan tenaga dorong 267,5 HP. Dari evaluasi perbandingan dalam perhitungan daya dorong berbasis perhitungan hidrodinamika dan berbasis perhitungan serodinsmiks memakai baling-baling udara (engine propeller thrust) pada efisiensi 80%, untuk mencapai kecepatan 50 knot pada kondisi hambatan air 6198,34 N membutuhkan tenaga dorong  (thrust) 8921,92 N setara daya dorong 238, 1 HP. Karenanya untuk mengoptimalkan daya dorong sistem propulsi sebagai penggerak perahu pada kecepatan lebih dari 20 Knot yang disyaratkan, digunakan mesin diesel dengan tenaga 275 HP/2500-3000 RPM dilengkapi baling-baling udara berbahan komposit diameter 78”. Hasil pengujian berlayar perahu rawa di lapangan menunjukan hasil peningkatan kinerja kecepatan operasi 50%, dicapai pada pada putaran bali-baling 2362,5 RPM dengan prestasi kecepatan perahu rawa hingga 30 knot.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Anestya, Nia, Gilang Nispu Saputra, Aryatika Alam, and Prettyla Yollamanda. "Manifestasi Neurooftalmologi pada Penyakit Parkinson dan Gangguan Gerak Lainnya." Cermin Dunia Kedokteran 49, no. 3 (2022): 129–33. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v49i3.205.

Full text
Abstract:
Gangguan gerak merupakan kondisi kelainan neurologis yang memengaruhi kecepatan, kelancaran, kualitas, dan kemudahan bergerak. Gejala okular umumnya ditemukan pada pasien gangguan gerak, termasuk gangguan gerak bola mata dan persepsi visual. Variasi gangguan gerak bola mata dapat bersifat karakteristik dan membantu diagnosis pasien dengan gangguan gerak.
 Movement disorder is one of the neurological disorders with broad manifestations affecting speed, fl ue ncy, and quality of movement. Ophthalmological symptoms are common findings in patients with movement disorders, including abnormalities in ocular motility and visual perception. The variations of ocular abnormalities can be characterized and aid to diagnose movement disorders.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Rustan, Rustan. "Pemodelan Gerak 2 Dimensi Berbasis GUI Matlab dengan Ketinggian Awal Tertentu." Radiasi : Jurnal Berkala Pendidikan Fisika 14, no. 2 (2021): 99–107. http://dx.doi.org/10.37729/radiasi.v14i2.1288.

Full text
Abstract:
Dalam ilmu fisika terdapat banyak persamaan matematis dan konsep abstrak yang sulit dipersepsikan secara indra oleh peserta didik. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan visualisasi baik dalam bentuk visualisasi diam seperti gambar, grafik, dan foto maupun dalam bentuk visualisasi bergerak seperti video, pemodelan, dan animasi. Pada penelitian ini, akan dilakukan pemodelan gerak parabola dengan ketinggian awal tertentu menggunakan GUI Matlab untuk melihat respon waktu tempuh, jarak tempuh, dan kecepatan benda. Selain itu akan dilakukan variasi nilai parameter sudut pelemparan dan kecepatan awal. Hasil menunjukkan pemodelan gerak parabola menggunakan GUI Matlab memiliki tampilan menarik dan fitur yang dapat diubah sesuai keinginan pengguna (user). Objek yang dilempar pada ketinggian awal tertentu akan menempuh jarak terjauhnya saat sudut pelemparan awal sebesar 30°, dan akan menempuh jarak terpendeknya saat sudut pelemparan sebesar 60°. Pengembangan kode matlab pada pemodelan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualitatif sebagai pendukung pemahaman secara kuantitatif gerak parabola, dimana selama ini buku teks hanya menekankan pada aspek kuantitatifnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Saleh, Chairil. "PENGGUNAAN BENDUNG KONSOLIDASI SEBAGAI KONTROL MUKA AIR UNTUK MENGURANGI RESIKO LONGSOR PALUNG SUNGAI BRANTAS DI KAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG." Jurnal Media Teknik Sipil 15, no. 2 (2018): 82. http://dx.doi.org/10.22219/jmts.v15i2.4855.

Full text
Abstract:
Analisa kecepatan aliran pada ruas sungai merupakan tahap awal dalam menentukan penanganan masalah gerusan yang terjadi pada palung sungai. Seiring dengan perkembangan piranti lunak (software) yang demikian pesat model matematika menjadi pilihan sebagai alat untuk memperoleh perilaku yang terjadi, karena disamping biayanya yang murah model ini dapat mencangkup dimensi ruang dan waktu.Surface Water Modeling System merupakan salah satu program untuk memecahkan model matematika yang dibangun berdasarkan konsep gerak air dan gerak sedimen yang secara matematis dipecahkan dengan menggunakan metode elemen hingga (finite element) melalui pendekatan dua dimensi horisontal. Dengan berbagai kelebihannya, model ini diharapkan mampu memberikan hasil yang memuaskan sehingga dapat memperbaiki kinerja dari metode-metode pendekatan yang umum digunakan sebelumnya.Lokasi penelitian di Sungai Brantas depan Kampus III UMM di Kabupaten Malang Jawa Timur yang memiliki masalah akibat gerusan di Palung Sungai. Dari hasil analisa terhadap gerusan yang terjadi memperlihatkan tingkat kecepatan aliran sangat besar, dengan memasukan nilai n Manning = 0,045, di peroleh hasil kecepatan yang sangat tinggi yaitu Maksimum = 0.25 m/det dan Minimum = 0,03 m/det melebihi kecepatan kritis D50 sebesar 0,045 m/det, sedangkan hasil penempatan bendung didapat hasil kecepatan sebesar Maksimum = 0.043 m/det dan Minimum = 0,010 m/det dibawah kecepatan kritis D50.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Prameswari, Aulia Widya, Arief Suryadi Satyawan, and Seszy Yuniorrita. "Pemodelan Dan Simulasi 6 Derajat Kebebasan Pesawat Udara Dengan Menggunakan Matlab/Simulink." Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) 4 (October 31, 2022): 376–87. http://dx.doi.org/10.54706/senastindo.v4.2022.214.

Full text
Abstract:
Enam derajat kebebasan pesawat dapat digambarkan dengan membuat simulasi menggunakan software MATLAB/Simulink 2021a yang dihubungkan dengan software FlightGear 2020.3 untuk animasi pesawatnya. Model pesawat merupakan pesawat sipil twin engine yang mirip dengan Boeing 757-200 yang dibuat oleh Group for Aeronautical Riset dan Teknologi (GARTEUR) di Eropa yang berbentuk longitudinal merupakan non-linear sedangkan untuk lateral-direksional merupakan linear. Penelitian ini dibatasi pada penyusunan model gerak pesawat, masukkan control surface yang dilakukan yaitu pada defleksi aileron, elevator, dan rudder. Respon gerak digambarkan dengan menggunakan input doublet pada masing-masing control surface secara terpisah. Dimana input dimasukkan setelah pesawat dalam kondisi steady level flight dengan kecepatan tertentu. Hasil simulasi menunjukkan pesawat memerlukan defleksi elevator yang lebih positif untuk dapat setimbang pada kecepatan lebih tinggi. Dengan input defleksi elevator (longitudinal) hanya berpengaruh terhadap variabel u (kecepatan translasi benda pada sumbu x), w (kecepatan translasi pada sumbu z), q (kecepatan rotasi pada sumbu y / pitch rate), dan theta (posisi sudut euler / pitch angle), sedangkan lainnya bernilai 0 dan stabil. Untuk input defleksi aileron dan rudder (lateral direksional) mempengaruhi seluruh respon yaitu variable v (kecepatan translasi benda pada sumbu y), p (kecepatan rotasi pesawat / roll rate), r (kecepatan rotasi pada sumbu z / yaw rate), phi (posisi sudut euler / roll angle), dan psi (posisi sudut euler / heading angle), dan juga variable yang mempengaruhi longitudinal. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pesawat ini menunjukkan dinamik yang stabil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Utama, Satrio darma, and Mazwan Mazwan. "Studi Eksperimental Pengaruh Parameter Proses End Milling Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Material AISI D2." Jurnal INOVATOR 7, no. 1 (2024): 11–14. https://doi.org/10.37338/inovator.v7i1.281.

Full text
Abstract:
Industri manufaktur logam terus mengalami perkembangan pesat yang menuntut peningkatan efisiensi, dan kualitas. Salah satu proses pemesinan yang digunakan adalah proses end milling, yang mampu meningkatkan efisiensi dan presisi dalam pembuatan beragam komponen dari berbagai jenis material. Proses end milling memerlukan pencapaian sifat mampu mesin, yang memengaruhi kualitas produk, produktivitas, dan biaya produksi. Pemahaman parameter-proses seperti kecepatan spindel, kedalaman pemotongan, dan gerak makan menjadi kunci dalam mencapai hasil yang optimal dalam proses end milling. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh parameter-proses pada kekasaran permukaan material AISI D2, yang dikenal sebagai baja perkakas dengan ketahanan aus dan stabilitas dimensi tinggi. Hasil eksperimen menunjukkan variasi signifikan dalam kekasaran permukaan, dengan kecepatan spindel dan gerak makan memiliki pengaruh paling signifikan, diikuti oleh kedalaman pemotongan. Penggunaan kecepatan spindel yang tinggi menghasilkan permukaan yang lebih halus, sementara peningkatan gerak makan dapat meningkatkan kekasaran permukaan. Meskipun peningkatan kedalaman pemotongan cenderung meningkatkan kekasaran permukaan, dampaknya tidak signifikan secara statistik. Studi ini menyoroti pentingnya pengendalian parameter-proses dalam mencapai hasil yang diinginkan dalam proses end milling untuk material AISI D2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sholakhudin, Muhammad Najib. "ALAT PRAKTIKUM GERAK LURUS DENGAN SENSOR IR BERBASIS ARDUINO." SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA 9, no. 1 (2024): 20–27. http://dx.doi.org/10.33387/saintifik.v9i1.8139.

Full text
Abstract:
Pembelajaran saat ini seharusnya telah diarahkan pada kemampuan untuk mengenal dan menerapkan teknologi digital. Namun beberapa alat praktikum fisika masih menerapkan teknologi manual dan sederhana. Pada materi gerak lurus misalnya, alat praktikum yang biasa digunakan adalah objek bergerak, alat ukur mistar dan stopwatch. Beberapa guru fisika menyatakan alat praktikum gerak lurus yang sudah ada memiliki beberapa kekurangan anatara lain 1) tidak mampu mendeteksi besaran kecepatan sesaat; 2) belum bisa dimodifikasi sekalian untuk gerak lurus, bidang datar dan miring; 3) perlu lebih banyak menghitung manual; dan 4) praktikum berbasis virtual kurang meningkatkan kreativitas dan keilmuan teknologi. Salah satu ide dan solusi masalah tersebut adalah pembuatan alat praktikum gerak lurus berbasis arduino. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembuatan dan efektifitas akurasi alat tersebut serta cara penggunaannya. Alat dibuat terdiri papan akrilik, dan mobil mainan sebagai objek bergerak. Sensor IR (Infrared) KY-032 bertindak sebagai pengukur kecepatan sesaat dan ditampilkan pada LCD I2C 16x2. Arduino berfungsi sebagai mikrokontroler yang mengendalakan interaksi antar sensor dan LCD. Metode penelitian yang digunakan adalah ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan pendekatan Trial and Error. Hasilnya akurasi ketelitian alat sekitar 97,03% dan punya kemiripan data yang baik jika dibandingkan dengan praktikum manual. Adanya alat ini diharapkan dapat menambah motivasi semangat dalam belajar fisika teknologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!